Loading documents preview...
LAPORAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELOMPOK KERJA (PETANI) DI RW VII, DESA JIMBARAN KECAMATAN BANDUNGAN, KABUPATEN SEMARANG Periode waktu 18 Mei-25 Juni
Disusun Oleh: NURUL CHOTIMAH 070115B060
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO JL. GEDONG SONGO CANDIREJO UNGARAN 2016
A. TINJAUAN LITERATUR 1. Batasan Petani adalah orang yang melakukan kegiatan bercocok tanam hasil bumi atau memelihara ternak dengan tujuan untuk memperoleh kehidupan dari kegiatannya itu. Petani sebagai pngelola usaha tani berarti ia harus maengambil berbagai keputusan didalam memanfaatkan lahan yang dimiliki untuk keesejahteraan hidup keluarga (Rodjak, 2006) Hingga saat ini masalah kesehatan praktisi pertanian, terutama petani, kurang diperhatikan. Baik para petani sendiri yang acuh terhadap penggunaan alas kaki, maupun pemerintah dan LSM yang kurang tanggap menghadapi permasalahan tersebut. Pola kerja yang tidak baik ini sulit untuk diubah, jika tidak ada korelasi atau kerja sama antara petani dengan berbagai macam profesi kesehatan, baik dari pemerintah maupun swasta (LSM). Kebiasan tidak memakai alas kaki ketika bersawah banyak ditemui di Indonesia karena kurangnya pengetahuan para petani akan pentingnya menjaga keselamatan dan kesehatan kerja di sawah. Kebiasaan tersebut pada akhirnya dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit, mulai dari infeksi ringan sampai yang menyebabkan kematian. Oleh karena itu, sebagai masyarakat dari negara agraris, sudah sepatutnya kita saling mengingatkan dan membantu memelihara kesehatan masyarakat tani sebagai asset kontinuitas produksi pertanian Indonesia. Para petani dengan kapasitas kerja dan beban kerja yang berat masih harus mengalami resiko atau ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan kerja mereka. Beberapa penyakit atau gangguan yang berhubungan dengan pekerjaan petani yang ditemukan dalam penelitian ini adalah : a. Dermatitis (dermatosis akibat kerja). b. Gangguan yang berhubungan dengan masalah ergonomik seperti backpain, myalgia. c. Penyakit-penyakit pernafasan dengan kelainan ventilasi obstruktif dan restriktif. d. Keracunan pestisida. 2. Program kesehatan a. Meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja daengan mengurangi jumlah kejadian kecelakaan kerja.
b. Menurunan resiko penyakit akibat kerja. c. Mengurangi transmisi penyakit menular antara pekerja. d. Memberikan program peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,dan pendidikan kesehatan. e. Mengintervensi kasus – kasus non kedaruratan dan memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan. (Mubarok, dkk., 2006)
B. PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN 1. Pengkajian a. Kisi-kisi kajian 1) Indikator hasil akhir a) Angka kesakitan: - ISPA - Nyeri punggung - Iritasi kulit 2) Indikator hasil antara Prilaku: a) Pengetahuan: - Mengetahui tentang dampak dari pestisida dan dampak tidak menggunakan APD saat bekerja b) Sikap: - Pola pikir tentang pentingnya penggunaan APD - Motivasi menggunakan APD saat bekerja - Kepatuhan untuk menggunakan APD c) Keterampilan: - Memakai masker saat melakukan penyemprotan - Memakai sarung tangan saat mencampur pupuk - Memakai alas kaki saat bekerja d) Pelayanan kesehatan: - Puskesmas - Klinik - Bidan e) Lingkungan - Kebersihan lingkungan - Irigasi - Sosialisasi - Kesehatan lingkungan b. Hasil kajian 1) Distribusi jenis kegiatan petani N
Jenis Kegiatan
frekuensi
prosentase
o 1 2 3 4
Mencangkul Membajak Memberikan pupuk lain-lain jumlah
29 7 20 3 59
49% 12% 34% 5% 100%
Jenis Kegiatan 5% Mencangkul Membajak Memberikan pupuk lain-lain 34% 49% 12%
Berdasarkan diagram tersebut didapatkan jenis kegiatan yang paling banyak dilakukan petaniadalah mencangkul, yaitu 49% 2) Distribusi frekuensi penggunaan APD N
Pemakaian masker
frekuensi
prosentase
o 1 Ya 2 Tidak jumlah
2 28 30
7% 93% 100%
Pemakaian Masker 7%
ya tidak
93%
N
Pemakaian sarung tangan
frekuensi
prosentase
o 1 ya 2 tidak jumlah
5 25 30
17% 83% 100%
Pemakaian sarung tangan 17%
ya tidak
83%
N
Pemakaian Alas kaki
frekuensi
prosentase
o 1 Ya 2 tidak jumlah
14 16 30
47% 53% 100%
Pemakaian alas kaki
53%
47%
ya tidak
Berdasarkan diagram di atas didapatkan sebagian besar petani tidak menggunakan APD saat bekerja, yaitu tidak menggunakan masker 93%, tidak memakai sarung tangan 83%, dan tidak memakai alas kaki 53%. 3) Distribusi frekuensi pengetahuan petani N
Pengetahuan tentang
o dampak pestisida 1 ya 2 tidak Jumlah
frekuensi
prosentas e
5 25 30
17% 83% 100%
Pengetahuan tentang dampak pestisida 17%
ya tidak
83%
N o
Pengetahuan tentang dampak
tidak menggunakan APD 1 pernah 2 Tidak jumlah
frekuens
prosentase
i 5 25 30
17% 83% 100%
Pengetahuan tentang dampak tidak menggunakan APD 17%
ya tidak
83%
Berdasarkan diagram di atas sebagian besar petani tidak memiliki pengetahuan tentang dampak dari pestisida yaitu 83%, dan tidak memiliki pengetahuan tentang dampak tidak menggunakan APD sebanyak 83%. 4) Distribusi frekuensi gangguan yang sering dialami petani N
Gangguan yang sering dialami
o
frekuens
prosentase
i 1 2 3 4 5 6
Batuk Pusing Gatal-gatal Mual Nyeri punggung Lain-lain Jumlah
3 10 7 0 16 1 37
8% 27% 19% 0% 43% 3% 100%
Gangguan yang sering dialami 3% 8% 43%
27% 19%
Batuk
Pusing
Gatal-gatal
Mual
Nyeri punggung
Lain-lain
Berdasarkan diagram di atas gangguan yang sering dialami oleh petani setelah bekerja yaitu nyeri punggung 43%, pusing 27%, dan gatal-gatal 19%. 2. Diagnosa Keperawatan a. Analisa Data No . 1
Masalah
Data DS: Bapak kadus mengatakan warga dusun Blater sebagian besar bekerja sebagai petani DO: a. Warga yang
bekerja
Kurangnya
terjadinya
pengetahuan
masalah
dan perilaku
kesehatan
tidak
sebagai terkait
petani tidak menggunakan alat gangguan pelindung
diri
(masker
53%) saat bekerja di sawah pada petani b. Warga yang bekerja sebagai warga dusun petani tidak mengetahui dampak Blater Kidul penggunaan pestisida sebanyak yang
bekerja
menggunaka n APD saat
93%, pernafasan dan bekerja
sarung tangan 83%, alas kaki penyakit kulit
83% c. Warga
Etiologi
Keperawatan Risiko
sebagai
petani tidak mengetahui dampak tidak menggunakan APD saat bertani, sebanyak 83% d. Warga yang bekerja sebagi petani sering mengalami keluhan setelah bertani, yaitu nyeri punggung
43%, pusing 27%, gatal 19%
b. Diagnosa Keperawatan Risiko terjadinya masalah kesehatan terkait gangguan pernafasan dan penyakit kulit pada petani di RW VII Dusun Blater Kidul berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan perilaku tidak menggunakan APD saat bekerja, yang dimanifestasikan dengan Warga yang bekerja sebagai petani tidak menggunakan alat pelindung diri (masker 93%, sarung tangan 83%, alas kaki 53%) saat bekerja di sawah, warga yang bekerja sebagai petani tidak mengetahui dampak penggunaan pestisida sebanyak 83%, warga yang bekerja sebagai petani tidak mengetahui dampak tidak menggunakan APD saat bertani, sebanyak 83%, Warga yang bekerja sebagai petani sering mengalami keluhan setelah bertani, yaitu nyeri punggung 43%, pusing 27%, gatal 19%
3. Perencanaan Keperawatan Komunitas Diagnosa
Tujuan Jangka Panjang Jangka Pendek
Keperawatan Risiko terjadinya Setelah
a. Pengetahuan
masalah
kesehatan dilakukan
petani tentang
terkait
gangguan tindakan
pentingnya
pernafasan
dan keperawatan
APD
Rencana Keperawatan Kriteria MANDIRI a. Berikan
pendidikan Kognitif
kulit
perilaku
pentingnya penggunaan
kerja, macam-macam APD Afektif
APD saat bekerja. -80% petani berkemauan
pada selama 6 minggu
tidak
-75% petani mengetahui
kesehatan tentang kesehatan
dan cara penggunaannya meningkat b. Berikan konseling terkait b. Perilaku petani Psikomoto petani warga dusun di susun Blater kesehatan petani dalam r Blater Kidul Kidul diharapkan c. Bagikan masker agar menggunakan berhubungan dengan tidak terjadi digunakan sebagai APD APD semakin kurangnya masalah KERJASAMA baik pengetahuan dan kesehatan a. Kolaborasi dengan iritasi
Evaluasi Standar
puskesmas
untuk
menggunakan APD
pemeriksaan
saat bekerja
secara rutin pada kelompok petani PLAN OF ACTION
kesehatan
untuk menggunakan APD saat bekerja. -80% petani menggunakan APD saat bekerja
Masalah
Tujuan
Kegiatan
Kesehatan Risiko terjadinya Jangka panjang: MANDIRI Setelah dilakukan a. Berikan pendidikan kesehatan masalah kesehatan tindakan keperawatan tentang kesehatan kerja, macamterkait gangguan selama 6 minggu di macam APD dan cara pernafasan dan susun Blater Kidul penggunaannya penyakit kulit b. Berikan konseling terkait diharapkan tidak terjadi pada petani warga kesehatan petani/ masalah kesehatan dusun Blater c. Bagikan masker agar digunakan Jangka pendek: Kidul a. Pengetahuan petani sebagai APD berhubungan pengetahuan dan perilaku
tidak
menggunakan APD saat bekerja
APD meningkat b. Perilaku petani
KERJASAMA Kolaborasi
dengan
puskesmas
pemeriksaan
kesehatan
dalam
untuk
menggunakan APD
secara rutin pada kelompok petani.
semakin baik
Waktu
Tempat
Petani
Minggu
Posko
jawab 1. Eko
Dusun
12 Juni
Praktik
Susilo,
Blater
2016 (jam
Komunita
Kidul
10.00)
Penanggung
S.Kep., Ns.,
s (RT 01
M.Kep.
RW VII)
2. Nurul
Dusun Blater Kidul
tentang pentingnya
dengan kurangnya
Sasaran
Chotimah
4. Implementasi Keperawatan LAPORAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES NGUDI WALUYO Nama
: Nurul Chotimah
Kelompok
:3
Tempat Praktik
: RW VII, Dusun Blater Kidul
Masalah komunitas/ Kelompok Beresiko : Risiko terjadinya masalah kesehatan terkait gangguan pernafasan dan penyakit kulit pada petani di RW VII Dusun Blater Kidul berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan perilaku tidak menggunakan APD saat bekerja 1. Diagnosa Keperawatan Risiko terjadinya masalah kesehatan terkait gangguan pernafasan dan penyakit kulit pada petani di RW VII Dusun Blater Kidul berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan perilaku tidak menggunakan APD saat bekerja, yang dimanifestasikan dengan Warga yang bekerja sebagai petani tidak menggunakan alat pelindung diri (masker 93%, sarung tangan 83%, alas kaki 53%) saat bekerja di sawah, warga yang bekerja sebagai petani tidak mengetahui dampak penggunaan pestisida sebanyak 83%, warga yang bekerja sebagai petani tidak mengetahui dampak tidak menggunakan APD saat bertani, sebanyak 83%, warga yang bekerja sebagi petani sering mengalami keluhan setelah bertani, yaitu nyeri punggung 43%, pusing 27%, gatal 19% 2. Jenis Implementasi Pendidikan kesehatan tentang kesehatan kerja, macam-macam APD dan cara penggunaannya 3. Tujuan Implementasi a. Pengetahuan petani tentang pentingnya APD meningkat b. Perilaku petani dalam menggunakan APD semakin baik 4. Keterkaitan Tujuan dengan Penanganan Diagnosis
Diharapkan setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan seluruh petani di Dusun Blater Kidul Desa Jimbaran dapat meningkatkan upaya untuk mengoptimalkan kesehatan kerja dengan menggunakan APD saat bekerja 5. Sasaran Masyarakat Seluruh petani di RW VII Dusun Blater Kidul 6. Waktu dan Tempat Implementasi dilaksanakan hari minggu, 12 Juni 2016 jam 10.00 WIB di posko Praktik Komunitas RT 01 RW VII Dusun Blater Kidul, Desa Jimbaran 7. Evaluasi/Hasil Tindakan a. Petani kooperatif dan antusias mengikuti pendidikan kesehatan b. Evaluasi saat diberikan pertanyaan: 1)
Petani mampu menjelaskan pengertian Alat Pelindung Diri
2)
Petani mampu menyebutkan macam-macam Alat Pelindung
Diri 3)
Petani
petani
mampu
menyebutkan
pentingnya
menggunakan Alat Pelindung Diri saat bertani 4)
Petani mampu menjelaskan cara memakai Alat Pelindung
Diri yang baik dan benar 8. Kendala/Hambatan a. Kedatangan petani kurang tepat waktu b. Pada saat kegiatan dimulai listrik mati beberapa saat
5. Evaluasi Hasil Keperawatan Komunitas Hasil No.
1.
Hari/Tanggal/
Tindakan Memberikan
Waktu
Pendidikan Minggu, 12
Tempat
Respon
Faktor
Masyarakat
Pendukung a. Adanya antusiasa dan
Di posko
Petani
Praktik
menghadiri dan
kesehatan kerja, macam- (jam 10.00)
Komunitas
mengikuti
macam APD dan cara
RT 01 RW
penyuluhan
banyak yang bertanya
penggunaannya
VII, Dusun
yang diberikan
dan mengikuti diskusi
Blater
oleh mahasiswa
kesehatan
tentang Juni 2015
motivasi yang tinggi b. Respon petani positif,
b. Peran fasilitator yang
Penghambat a. Kedatangan petani kurang tepat waktu b. Pada saat kegiatan
Kidul, Desa
aktif dalam memotivasi
dimulai
Jimbaran
petani
listrik mati beberapa saat
RENCANA TINDAK LANJUT KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RW VII DUSUN BLATER KIDUL, DESA JIMBARAN
Masalah kesehatan
Tujuan
Kegiatan
Sasaran
waktu
Penanggung
Risiko terjadinya masalah Setelah dilakukan asuhan keperawatan
Sosialisasi
Petani di
Kegiatan
jawab 1. Eko Susilo,
kesehatan
mengenai
RW VII
dilaksanakan
S.Kep., Ns.,
gangguan pernafasan dan a. Petani mengetahui masalah
kesehatan
Dusun
1 bulan sekali
M.Kep.
penyakit kulit pada petani
kesehatan yang berisiko pada
petani
Blater
2. Nurul
di RW VII Dusun Blater
pekerjaannya, terutama mengenai
Kidul,
Chotimah
Kidul
gangguan pernafasan dan penyakit
Desa
kulit
Jimbaran
dengan
terkait komunitas diharapkan :
berhubungan kurangnya
pengetahuan dan perilaku b. Petani aktif dalam kegiatan tidak menggunakan APD
perkumpulan kelompok tani saat
saat bekerja.
membahas kesehatan petani c. Petani mau memeriksakan kesehatanya ke pelayanan kesehatan
DAFTAR PUSTAKA Mubarok, iqbal wahid, dkk. 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas 2. Jakarta: CV.Sabung seto) Radjak, 2006. Manajemen Usaha Tani. Bandung: Pustaka Gita Guna
LAMPIRAN