Loading documents preview...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.SJ DENGAN CA KAPUT PANKREAS
I.
Nama Mahasiswa
: Putu Epriliani
Tempat Pratek
: Ruang Angsoka I RSUP Sanglah
Tanggal Pengkajian
: Senin,22 Febuari 2016
Identitas Diri Klien Nama
: Tn.SJ
Tanggal Masuk RS
: 12 Febuari 2016
Tempat/Tanggal Lahir
: Banyuwangi,31 Desember 1960
Sumber Informasi
: Keluarga,Pasien dan RM
Umur
: 55 Tahun
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status Perkawinan
: Kawin
Pendidikan
: SMA
Suku
: Jawa
Pekerjaan
: Wiraswata
Lama Bekerja
: 30 tahun
Alamat
: Kampung Islam Kepaon Padang Sambian, Denpasar Barat
Diagnosa Medis
: Ca. Kaput Pankreas
KELUHAN UTAMA: Mual-mual RIWAYAT PENYAKIT: Keluarga pasien mengatakan bahwa pada bulan Oktober 2015 pasien mengeluh mual-mual, kulitnya gatal-gatal, mata pasien kuning dan seluruh kulit pasien menguning kemudian keluarga pasien memeriksakan pasien ke dokter setelah di dokter, pasien dirujuk untuk melakukan USG dan cek laboratorium.Setelah mengetahui hasil laboratorium dan USG ternyata pasien menderita kanker pankreas lalu dokter merujuk pasien ke RSUP Sanglah. Keluarga pasien mengatakan kecing pasien saat itu warnanya gelap seperti teh. Pasien
kemudian dia rawat di RSUP Sanglah dan dioperasi pada bulan November. Pada bulan Febuari pasien kembali merasakan mual-mual lalu pasien di bawa ke UGD RSUP Sanglah kemudian di rawat di Rawat Ruang Transit RSUP Sanglah pada 12 Febuari 2016 dan baru dipindahkan pada tanggal 19 Febuari ke Ruang Angsoka I RSUP Sanglah, Dokter mengatakan pada keluarga pasien bahwa ada penyempitan saluran pencernaan karena kanker pankreas. Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah mengalami sakit apapun sebelum dinyatakan menderita penyakit kanker pankreas.Saat dikaji pasien mengeluh mual mau muntah. 1. Keluarga terdekat yang dapat dihubungi ( orangtua, wali, suami, istri, dan lain-lain) Pekerjaan : Wiraswata Pendidikan : SMA Alamat : Kampung Islam Kepaon, Padang Sambiang, Denpasar Barat. 2. Alergi : Tipe :Reaksi :Tindakan : 3. Kebiasaan : Merokok/ kopi / obat / alkohol / Minuman bersoda Jika ya jelaskan , pasien sudah memiliki kebiasaan merokok tahun. Dalam sehari pasien merokok sebanyak 1 bungkus lebih dalam sehari, serta pasien juga sering meminum minuman bersoda saat bekerja. 4. Pola Pernapasan Kesulitan bernafas : Kesulitan dirasakan : Keluhan yang dirasakan: 5. Pola nutrisi Frekuensi/porsi makan
: 3 kali sehari/ 1 porsi sedang. Namun saat pengkajian pasien
dalam kondisi puasa. Berat Badan
: 55kg Tinggi Badan: 165 cm
Jenis makanan
: Nasi
Makanan yang disukai
: Ayam goreng
Makanan tidak disukai
:Makan roti tawar
Makanan pantangan
:-
Nafsu makan
:
[ ] baik [ ] sedang, alasan
: mual/muntah/sariawan/dll
[ *] kurang, alasan
: mual/muntah/sariawan/dll
Perubahan BB 3 bulan terakhir : [ ] bertambah 3kg [ ] tetap [ * ] berkurang 5 kg 6. Pola eliminasi a. Buang air besar : Frekuensi
: 3kali/Selama puasa belum BAB
Waktu:pagi/siang/sore/malam Warna
: Kuning.
Konsistensi
: Lembek
Penggunaan Pencahar : b. Buang air kecil : Frekuensi
: 6 kali
Bau
: Pesing
7. Pola tidur dan istirahat Waktu tidur (jam)
Warna
:Kuning
: : Pukul 00.00 atau 24.00
Lama tidur/hari
: 7jam
Kebiasaan pengantar tidur
: menonton tv
Kebiasaan saat tidur
: ditemani istrinya
Kesulitan dalam hal tidur
:
[ -] menjelang tidur [ - ] sering/mudah terbangun [ - ] merasa tidak puas setelah bangun tidur
8. Pola gerak dan aktivitas
f.
c. Kegiatan dalam pekerjaan
: Pasien bekerja serabutan dan sering mencuci .
d. Olah raga
: Jalan-jalan.
e. Kegiatan di waktu luang
: Menonton tv
Kesulitan/keluhan dalam hal ini :
[ * ] pergerakan tubuh
[ * ] mandi, berhajat
[*] bersolek
[ * ] mudah merasa kelelahan
[ * ] mengenakan pakaian
[ ] sesak nafas setelah mengadakan aktivitas
NO
1 9. 2
3
4
5
6
7
FUNGSI
SKOR KETERANGAN 0 Tak terkendali/tak teratur (perlu pencahar). 1 Kadang-kadang tak terkendali Mengendalikan rangsang (1x seminggu). pembuangan tinja 2* Terkendali teratur. 0 Tak terkendali atau pakai kateter 1 Kadang-kadang tak terkendali Mengendalikan rangsang (hanya 1x/24 jam) berkemih 2* Mandiri Membersihkan diri (seka muka, sisir rambut, sikat 0* Butuh pertolongan orang lain gigi) 1 Mandiri Tergantung pertolongan orang lain 0 Perlu pertolonganpada beberapa Penggunaan jamban, masuk 1* kegiatan tetapi dapat dan keluar (melepaskan, mengerjakan sendiri beberapa memakai celana, kegiatan yang lain. membersihkan, menyiram) 2 Mandiri Tidak mampu 0 Perlu ditolong memotong 1* makanan Makan 2 Mandiri Tidak mampu 0 Perlu banyak bantuan untuk bisa 1 duduk Bantuan minimal 1 orang. Berubah sikap dari 2* Mandiri berbaring ke duduk 3
Berpindah/ berjalan
0 1* 2 3 0 1*
8
Memakai baju
2
9
Naik turun tangga
10
Mandi
0 1* 2 0* 1
Skor
10
Tidak mampu Bisa (pindah) dengan kursi roda. Berjalan dengan bantuan 1 orang. Mandiri Tergantung orang lain Sebagian dibantu (mis: memakai baju) Mandiri. Tidak mampu Butuh pertolongan Mandiri Tergantung orang lain Mandiri Keterangan: Ketergantungan sedang
Pola Kerja
a. b. c. d.
Jenis pekerjaan Jumlah jam kerja Jadwal jam kerja Lain-lain (sebutkan ) namun itu jarang.
: Pegawai di Laundry dan kerja serabutan : 8 jam : 08.00-16.00 . : Pasien bekerja terkadang lembur. Dari malam hingga pagi hari
II.
Riwayat Kekuarga Genogram :
Keterangan : = meninggal = laki-laki masih hidup = perempuan masih hidup = hubungan perkawinan = klien = tinggal serumah
Ket: Pasien tinggal di sebuah rumah bersama suami dan kedua anaknya. Dari keluarga pasien terutama orang tua pasien tidak riwayat ada yang menderita kanker pankreas ataupun kanker yang lainnya.
III.
Riwayat Lingkungan 1. Kebersihan Lingkungan : Keluarga pasien mengatakan bahwa lingkungan tempat tinggal mereka nyaman dan bersih. 2. Bahaya : tidak ada. 3. Polusi : tidak ada.
IV.
Aspek Psikososial 1. Pola pikir dan persepsi a. Alat bantu yang digunakan : [ -] kaca mata
[ -] alat bantu pendengaran
b. Kesulitan yang dialami : [ * ] sering mual [ - ] menurunnya sensitifitast terhadap panas dingin [ -] membaca/menulis 2. Persepsi diri Hal yang dipikirkan saat ini
: Pasien menginginkan agar dapat pulih kembali
kesehatanya. Harapan setelah menjalani perawatan Perubahan yang dirasakan
: Pasien berharap penyakitnya dapat sembuh.
setelah sakit: Pasien sering merasa mual dan nafsu makan menurun.
3.
Suasana hati
: Suasana hati pasien gelisah.
4.
Hubungan/komunikasi
: Baik, karena jika diajak bicara pasien berbicara
agak pelan dan suaranya keci;. a.
Bicara [ * ] jelas
bahasa utama : Indonesia
[ ] relevan
bahasa daerah : -
[ ] mampu mengekspresikan [ ] mampu mengerti orang lain b.
Tempat tinggal
[ ] sendiri [ *] bersama keluarga , yaitu istri dan kedua anaknya. c. Kehidupan keluarga -
Adat istiadat yang dianut Pembuatan keputusan dalam keluarga Pola komunikasi Keuangan
: : : :
Jawa dimusyawarahkan dengan keluarga Baik. [ * ] memadai [ ] kurang
d. Kesulitan dalam keluarga [ - ] hubungan dengan orang tua [ - ] hubungan dengan sanak keluarga [ - ] hubungan dengan suami/istri 5.
Kebiasaan seksual a.
Gangguan hubungan seksual disebabkan kondisi sebagai berikut : [ - ] fertilitas
[ - ] menstruasi
[ - ] libido
[ - ] kehamilan
[ - ] ereksi
[ - ] alat kontrasepsi
b.
Pemahaman terhadap fungsi seksual : Pasien sudah memahami tentang fungsi seksual.
6.
Pertahanan koping a. Pengambilan keputusan [ ] sendiri [*]dibantu orang lain; sebutkan : istri dan keluarga. b.
Yang disukai tentang diri sendiri
: Pasien senang berkerja keras.
c.
Yang ingin dirubah dari kehidupan : Berhenti untuk merokok dan merubah pola hidup yang buruk seperti: makan tidak teratur,merokok, dan minum minuman bersoda
d.
Yang dilakukan jika sedang stress : [ ] pemecahan masalah
[ ] cari pertolongan
[ ] makan
[ ] makan obat
[ ] tidur [*]lain-lain (misalnya marah, diam dll) sebutkan tentang penyebab dari steress tersebut.
membicarakan dengan istri
7.
Sistem nilai – kepercayaan a.
Siapa atau apa yang menjadi sumber kekuatan : Allah.
b. Apakah Tuhan, Agama, Kepercayaan penting untuk anda : [ * ] ya
[ ] tidak
c. Kegiatan Agama atau Kepercayaan yang dilakukan (macam dan frekuensi) Sebutkan : sholat 5 waktu d.
Kegiatan Agama atau Kepercayaan yang ingin dilakukan selama di rumah sakit,
Sebutkan: pasien hanya berdoa untuk kesembuhannya dari tempat tidur saja. Selama di rumah sakit pasien sangat rajin mengingat waktu sholatnya. V.
Pengkajian Fisik A. Vital Sign Tekanandarah : 110/70 mmHg Suhu
: 36,50 C
Nadi
: 80 x /menit
Pernafasan
: 18x/menit
B. Kesadaran
: Compos mentis
GCS: 15 Eye
:4
Verbal
:5
Motorik : 6 C. Keadaanumum :
Sakit/ nyeri
: 1. ringan
Skala nyeri
: 1
Nyeri di daerah
: Perut sebelah kiri
Status gizi
: 1. gemuk BB
2. sedang
2. normal
:50 kg.TB : 165 cm
3. berat
3. kurus
Sikap
: 1. tenang
Personal hygiene
Orientasiwaktu/ tempat/ orang :
: 1. bersih
2. gelisah
2. kotor
3. menahannyeri
3. Cukup bersih
1. baik
2. terganggu……
D. PemeriksaanFisik Head To Toe 1.
Kepala
Bentuk
: 1. mesochepale 3. hidrochepale
Lesi/ luka
2. mikrochepale 4. normochepale
: 1. hematom 2. perdarahan 3. luka sobek 4. lain-lain tidak ada
2.
Rambut
Warna : Hitam dan sedikit berwarna putih
Kelainan
3.
Mata Penglihatan
: 1. normal
2. kaca mata/ lensa
Sklera
: 1. ikterik
2. tidakikterik
Konjungtiva
: 1. anemis
2. tidakanemis
Pupil
: 1. isokor
2.anisokor
Kelainan
: kebutaankanak/kiri tidak ada.
Data tambaban.
4.
3. lain-lain…….
3. midriasis
4. katarak
Hidung
Pengciuman
Sekret/ darah/ polip
Tarikancapinghidung : 1. ya
5.
:
1. normal
2. adagangguan
: Tidak ada 2. tidak
Telinga
6.
: rontok/ dll -
Pendengaran Skret/ cairan/ darah Mulut Dan Gigi
: 1. normal
2. kerusakan 3. tuli kanan/kiri
4. tinnitus
5. alat bantu dengar
: 1. tidak
2. bau……..
6. lainnya
3. warna………
Bibir : 1. lembab
Mulutdantenggorokan: 1. normal
Gigi
7.
2. kering
: 1. penuh/normal
3. cianosis
4. pecah-pacah
2. lesi
3. stomatitis
2. ompong
3. lain-lain………..
Leher
Pembesarantyroid
: 1. ya
2. tidak
Lesi
: 1. tidak
2. ya, di sebelah…….
Nadi karotis
: 1. teraba
2. tidak
Pembesaranlimfoid
: 1. ya
2. tidak
8.
Thorax/Pemreriksaan Jantung
Jantung
: 1. Nadi : 80 x/ menit, 3. irama : teratur/ tidak
2. kekuatan: kuat/ lemah 4. lain-lain.
Murmur (-)
Gallop (-)
Paru
: 1. frekwensi nafas
: teratur/ tidak
2. kwalitas
: normal/ dalam/ dangkal
3. suara nafas
: vesikuler/ ronchi/ wheezing
4. batuk
: ya/ tidak
5. sumbatan jalan nafas: sputum/ lendir/ darah/ ludah
9.
Retraksi dada : 1. ada
2. tidakada
Abdomen
Peristaltik usus :
1. ada; 30 x/menit
2. tidak ada
3. hiperperistaltik
4. lain-lain…
Kembung
:
1. ya
Nyeri tekan
:
1. tidak
Ascites
:
1. ada
Tampak benjolan akibat kanker pankreas nampak pada kuadran ke -2 atau regio hipokondriak kiri.
2. tidak 2. ya di kuadran……../bagian…. 2. Tidakada
10.
Genetalia
Pimosis
:
1. ya
2. tidak
Alat Bantu
:
1. ya
2. tidak
Kelainan
:
1. tidak
11.
2. ya, berupa………….
Kulit
Turgor :
1. elastis
Laserasi
:
2. kering
1. luka
3. lain-lain
2. memar
3.lain-lain
di daerah,. i. Warnakulit
:
1. normal (putih/sawomatang/ hitam) 2. pucat
3. cianosis
5. lain-lain 12.
Ekstrimitas
Kekuatan otot : 555 55 5 555 55 5 :
ROM
Hemiplegi/parese :
1. tidak
Akral
1*. hangat
Capillary refill time
Edema :
1.* tidak ada 2. ada di daerah………….
Lain-lain
:-
:
1. penuh
2.terbatas
:
13. Data pemeriksaan fisik neurologi b. Pemeriksaan Motorik Tenaga
2.ya, kanan 2. dingin
1.* < 3 detik 2. > 3 detik
4. ikterik
555
555
555
555
DATA PENUNJANG a. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium DLL tanggal 22 Febuari 2016 Hematologi Test Nama Test
Hasil
Nilai Normal
Unit
WBC NE% LY% MO% EO% BA% LUC% NE# LY# MO# EO# BA# LUC# RBC HGB HCT MCV MCH MCHC RDW PLT HDW CHCM
6.55 79.5 8.5 10 0.2 0.00 1.7 5.21 0.56 0.66 0.02 0.00 0.11 3.26 9.4 26.6 81.5 28.8 35.3 12 100 4.15 35
4.10-11.00 47-80 13-40 2.0-11.0 0.00-5.00 0.00-2.00 0.00-4.00 2.5-7.5 1.0-4.0 0.1-1.2 0.0-0.5 0.0-0.1 0.0-0.4 4.0-5.2 12-16 36-46 80-100 26-34 31-36 11.6-14.8 140-440 2.1-6.8 30-37
uL % % % % % % 10^3/uL 10^3/uL 10^3/uL 10^3/uL 10^3/uL 10^3/uL 10^3/uL g/dL % fL g/dL g/dL % 10^3/uL g/dL Flowcymetry
Jenis Test FUNGSI HATI SGOT SGPT
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
25 16
11-33 11-50
U/L U/L
Metode
ELEKTROLIT Natrium Kalium Glukosa acak ALP Lipase Amylase IMUNO SEROLOGI CA 19.9
Tanggal / 22/02/2016 124 1.88 155 75 958 305,7
136-145 3.5-5.1 70-140 53-128 13-60 25.00-120.00
mmol/L mmol/L Mg/dL d/L U/L U/L
273.45
<33
U/mL
b. Program Terapi
Tanggal
Jenis Terapi
22/02/2016 s/d 24/02/16
Ondancentron
2x8mg
Rute Pemberian IV
Omeprazolle
2x20mg
IV
Gastroprotector
KSR
2x600mg
IO
Mencegah hipokalemia
Laxadine syp
3xCTH
IO
Memperbaiki peristaltik usus
Infus RL
20 tpm
IV
Untuk mengantikan cairan tubuh.
IV
Mengatur keseimbangan asam-basa serta isotonis sel.
Drip KCL Stop sampai 23/02/16 Pagi
Dosis
50 mg dalam RL.
Indikasi Mengobati nausea dan vomiting
c. Pemeriksaan Penunjang 1. USG Kesan: -
Caput pankreas membesar dengan echoheterogen, Ductus pancreaticus melebar.
-
Tampak masa hypoehoic di cauda pancreas bersepta 1,42 cm
2. Foto BOF Kesan : -
Spondylosis lumbalis
3. Foto Thorax Kesan: -
Pnemonia kiri
4. CT
Kesan: -
Pemadatan pada kaput pankreas disertai ukuran caput yang membesar disertai dilatasi dari ductus pancreaticus, dilatasi IHBD/EHBD dan hydrop GB curiga massa pada caput pankreas.
-
Hepatomegali
-
Multipe kista kecil ginjal kanan dan kiri
-
Spondylosis lumbalis
A.
ANALISA DATA DATA FOCUS DS : Pasien mengatakan bahwa dia
merasakan mual-mual Keluarga pasien memperoleh informasi dari dokter bahwa ada penyempitan saluran
pencernaan DO : Pasien terpasang NGT. Cairan warna kecoklatan
ANALISIS MASALAH
Ca Caput Pankreas
MASALAH Nausea
Hipersekresi asam lambung
Ulkus pada lambung, duodenum dan bahkanjejenum
Gangguan fungsional Peristaltik
Nausea
DATA FOCUS
ANALISIS MASALAH
MASALAH
DS :
Nyeri Akut Pasien bahwa
mengatakan terasa
nyeri
perut. DO : Pasien tampak lemas P: Akibat ca pankreas Q: Seperti ditusuk benda tajam R: Di perut bagian kiri S: 1 T: Hilang timbul
Ca. Caput pankreas Obstruksi duktus koleduktus Obstruksi aliran getah empedu Feses berwarna pekat dan urine berwarna Nyeri akut
DATA FOCUS
ANALISIS MASALAH
MASALAH
DS :
Defisit Perawatan diri Pasien mengatakan bahwa
tubuhnya masih lemas. Pasien mengatakan bahwa dia tidak mampu untuk melakukan aktivitas mandi dan toileting secara mandiri.
DO :
ADL pasien perlu di bantu (mandi dan toileting) Skor ADL: 10 ketergantungan sedang.
Ca. Caput Pankreas Obstruksi duktus
Kanker menghambat aliran empedu dan sekresi insulin. Produksi glukosa
Lemah Defisit Perawatan Diri
DATA FOCUS
ANALISIS MASALAH
MASALAH
DS : -
Ca. Caput Pankreas
DO:
Na: 124 mmol/L K: 1.88 mmol/L TD
: 110/70 mmHg
Obstruksi duktus
Suhu
: 36,5 C
Hipersekresi di lambung
Nadi
: 80 x /menit
Intake cairan
RR
0
Risiko ketidak seimbangan elektrolit
: 18x/menit BB menurun Resiko ketidak seimbangan elektrolit
DATA FOCUS
ANALISA MASALAH
MASALAH
DS: -
Pasien mengatakan
Ca. Caput Pakreas
bahwa dia kesulitan untuk makan dan minum karena mual -
dan muntah Keluarga pasien
Hipersekresi asam lambung Ulkus pada lambung
mengatakan semenjak sakit pasien terus
Gangguan fungsional
mengalamipenurunan berat badan
Peristaltik meningkat
DO : -
Pasien tampak mual Terpasang NGT Berat badan 55 kg Turun 5 kg
Timbul mual muntah Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH 1. Nause b.d penyakit pankreas d.d pasien mengatakan bahwa dia merasa mual 2. Nyeri akut b.d agen biologis d.d pasien mengeluh nyeri pada perut sebelah kiri 3. Defisit perawatan diri b.d kelemahan d.d pasien mengatakan bahwa dia tidak mampu untuk melakukan aktivitas mandi dan toileting secara mandiri. 4. Risiko ketidakseimbangan elektrolit b.d muntah. 5. Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d mual dan muntah d.d pasien sulit untuk memakan dan minum. .
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Tn.SJ DENGAN CA. CAPUT PANKREAS
RUANG ANGSOKA I RSUP SANGLAH Oleh: PUTU EPRILIANI P07120214010
KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR PROGRAM STUDY DIV KEPERAWATAN TAHUN 2016
C. PERENCANAAN D. E. N J. 1
KEPERAWATAN I.
F. Diagnosa
G. Tujuan
Keperawatan K. Nausea
H. Intervensi
b.d
P. NIC
pankreas
L. Setelah diberikan asuhan
pasien
keperawatan selama 1 x 15
mengatakan bahwa
jam diharapkan tidak terjadi
penyakit d.d
dia merasa mual
1.
dapat
menghindari
faktor
penyebab
Lakukan
rasa
durasi,
tingkat
dan
faktor
mual. Evaluasi
Label:
Nausea
Pasien
mengatakan
tidak mual Pasien mengatakan
5.
Mengidentifikasi intervensi
yang diberikan Mengidentifikasi kualitas hidup pasien. Memenuhi kebutuhan nutrisi
mual
pasien
dan
menegah mual Untuk menghindari
tidur
5.
terjadinya mual Untuk menghindari efek
pasien Ajnurkan makan sedikit
6.
mual Membantu mengurangi
dan
pola
keadaan hangat Anjurkan
pasien
mengurangi
jumlah
makanan
efek
3.
tapi sering dan dalam 4.
Nausea
4.
hari,
&vomiting severity
pasien
pasien, aktivitas sehari-
mengurangi mual
:
pengaruh mual terhadap
yang
dengan baik Pasien melakukan
3.
2.
mual,
terhadap nafsu makan
mencegah
Label
keefektifan
frekuensi,
menyebabkan 2.
1.
mual
nausea
untuk
R. NIC
pengkajian
termasuk
acupressure point P6
N. NOC
:Nausea
Management
lengkap
Vomiting Control Pasien
Label
Management
mual dengan kriteria hasil: M. NOC Label : Nausea and
Rasional
yang
yang
7.
adekuat
muntah Menurangi mual dengan aksi
bisa
menimbulkan mual. Berikan istirahat dan tidur
efek mual dan menegah
sentralnya
hipotalamus S.
pada
tidak muntah Tidak peningkatan
6.
ada
untuk mengurangi mual Lakukan akupresure point P6 3 jari dibawah
sekresi
pergelangan
saliva
tangan
pasien. Lakukan selama O.
2-3 menit setiap 2 jam 7.
selama kemoterapi. Kolaborasi pemberian antiemetik
:
ondansentron 4 mg IV jika mual Q. T. U. V. W. X. Y. Z. AA. AB. AC. N AH.
AG.Rasional
AD. Diagnosa
AE. Tujuan
Keperawatan
AF. Intervensi
AI. Nyeri akut b.d agen
2
biologis d.d pasien mengeluh
nyeri
pada daerah perut. AJ.
AO.NIC AK.Setelah diberikan asuhan keperawatan
asuhan
keperawatan selama 3x24 jam, nyeri yang dirasakan
Label
:
Pain
Management 1.
Kaji
AQ.NIC
Label
:
Pain
Management secara
1.
Untuk
2.
tingkat nyeri pasien Untuk mengetahui
komprehensip terhadap nyeri termasuk lokasi,
mengetahui
karakteristik, klien
berkurang
dengan
frekuensi,
criteria hasil : AL. NOC label : Pain Control Klien
nyeri berkurang Klien dapat mengenal
lamanya (onset) nyeri Klien dapat
melaporkan
4.
non farmakologis Klien menggunakan analgesic
napsu
5.
Klien
6.
nyeri berkurang Klien tidak tampak mengeluh
evaluasi
dengan klien dan tim kesehatan lain tentang
dan
menangis Ekspresi wajah klien
ukuran
tidak
dilakukan Berikan
nyeri
menunjukkan 6.
pengontrolan yang
terhadap
yang lainnya Untuk mengurangi yang
dapat nyeri
yang dirasakan klien untuk mengetahui terjadi
pengurangan rasa nyeri atau
telah
nyeri
yang
dirasakan
memperburuk
nyeriLakukan
klien
apakah
tidur,
hubungan sosial) Tentukan faktor yang dapat
melaporkan
yang
memperburuk
nyeri
makan,
nyeri
factor
aktivitas,mood,
Pain Level
5.
dari
mengetahui
berpengaruh
terhadap respon nyeri Tentukan pengaruh terhadap kualitas hidup(
sesuai
rasa nyeri Untuk dirasakan
mengungkapkan klien
pasien
apakah
terapeutik
pengalaman
instruksi AM.
secara strategi
penerimaan
dirasakan oleh pasien Untuk mengalihkan perhatian
pengalaman nyeri dan
faktor penyebab Klien dapat menggunakan teknik
3.
4.
nonverbal Gunakan untuk
ketidaknyamanan
dan
faktor presipitasi Observasi reaksi
komunikasi
menggambarkan
nyeri
ketidaknyaman 3.
tingkat
kualitas,
intensitas 2.
durasi,
7.
klien
bertambah. Pemberian
“health
education”
dapat
mengurangi
tingkat
kecemasan
dan
membantu klien dalam membentuk mekanisme
informasi
koping
terhadap
rasa
nyeri Klien tidak gelisah
tentang nyeri termasuk 8.
penyebab nyeri, berapa antisipasi
7.
prosedur Control
ketidaknyamanan yang
terhadap
ketidaknyamanan
dari
9.
lingkungan
yang
dapat
mempengaruhi
respon
ketidaknyamanan klien( 8.
suhu
ruangan,
cahaya dan suara) Hilangkan faktor
kurang cara
penggunaan terapi non farmakologi
(distraksi,
guide imagery,relaksasi) 10. Kolaborasi pemberian analgesic AP. AS. AT.
dirasakan
tidak
klien
bertambah. 10. Agar klien
mampu
menggunakan
teknik
nonfarmakologi
dalam
memanagement
nyeri
nyeri pasien
pengalaman nyeri klien( pengetahuan) Ajarkan
yang
dapat mengurangi rasa
meningkatkan
9.
dirasakan klien. Agar nyeri
yang dirasakan. 11. Pemberian analgetik
presipitasi yang dapat
ketakutan,
mengurangi
tingkat
lama nyeri akan hilang,
AN.
nyer Untuk
AR.
AU. N AZ.
AY. Rasional
AV. Diagnosa Keperawatan BA. Defisit
3
perawatan
diri b.d kelemahan d.d
pasien
mengatakan bahwa dia
tidak
untuk
AX. Intervensi
BC. NOC:
BF. NIC:
1. 2. 3. 4.
BG. Self-Care
mampu
Activity Intolerance Mobility: Physical impaired Self Care Deficit Hygiene Sensory perpeption,
melakukan
BD. Kriteria Hasil: 1.
secara
mandiri. BB.
Pasien
dapat
sehari-hari
(makan,
berpakaian,
kebersihan,
2.
terhadap perawatan diri Monitor kebutuhan akan personal
2. 3.
terpenuhi. Mengungkapkan verbal
kepuasan
kebersihan 4.
tubuh
secara
badan BE.
4.
5.
tentang 6.
pasien
2.
Mengevaluasi intervensi,
perawatan diri pasien Membantu dalam pemenuhan
makan. Beri bantuan
4.
kebersihan diri pasien Menghargai tindakan pasien
sampai
klien
kemapuan
untuk
dapat
merawat diri Berikan reinforcement atas usaha
kemandirian
N
Diagnosa
Keperawatan
pasien
untuk
5.
melakukan perawatan diri Supaya pasien dengan
perawatan diri sehari hari. Anjurkan klien untuk melakukan
6.
perlahan belajar untuk mandiri Pengawasan akan lebih
sehari-hari
sesuai
kemampuannya Kolaborasi dengan
tenaga
efektif dan efisien apabila keluarga dilibatkan BI.
perawat lain dan maksimalkan peran keluarga
BP. Rasional BN. Tujuan
meningkatkan
yang dilakukan dalam melakukan
BK. BM.
peningkatan
3.
BJ. BL.
keefektifan
hygiene, berpakaian, toileting dan
aktivitas
dan
hygiene oral. Klien terbebas dari bau
kemampuan
mempunyai
toileting,
ambulasi) Kebersihan diri pasien
dilakukan BH.
Monitor
3.
Menentukan tindakan yang
Assistance:
1.
melakukan
aktivitas
1.
Bathing/Hygiene
Auditory disturbed
aktivitas mandi dan toileting
AW.Tujuan
BO. Intervensi
BQ. 4
BR. Risiko
BX. NIC
ketidakseimbangan elektrolit
b.d
BS. Setelah diberikan asuhan keperawatan selama ….x
1.
Identifikasi
kemungkinan
muntah d.d pasien
penyebab ketidakseimbangan
selalu merasa mual
elektrolit klien seimbang
ketika diberi makan
dengan kriteria hasil : BT. Label NOC : Fluid
2.
elektrolit Monitor adanya kehilangan
3.
cairan dan elektrolit Monitor adanya mual,muntah
yang di makan.
Balance
Turgor kulit elastic
( skala 5 ) Intake dan cairan
output
seimbang
( skala 5 ) Membrane
BU. Label NOC : Vital sign Vital
signs
Monitor
status
ortostatik, keadekuatan denyut 2.
nadi ) Monitor
3. 4.
dan output cairan Monitor vital signs Monitor pemberian terapi IV
keakuratan
klien
dalam rentang normal
CA. Vital Signs Monitoring
(BP : 120/80 mmHg, RR : 15-20 x/menit, HR : 60-100 x/menit, suhu klien 36,5-37,5 BV. o C)
hidrasi
( membran mukus, tekanan
mucus
lembab ( skala 5 )
BY. BZ. Fluid Management 1.
1. CB.
Mengetahui penyebab untuk menentukan
dan
memuntahkan
1.
Monitoring
diharapkan
lalu
cairan
Label: Electrolyte
Monitor vital sign klien
intake
intervensi
2.
penyelesaian Mengetahui keadaan umum
3.
pasien Mengurangi kekurangan
risiko voume
cairan
4.
semakin bertambah Mengetahui perkembangan
5. 6.
rehidrasi Evaluasi intervensi Mengetahui keadaan umum
7.
pasien Rehidrasi optimal
CC.
BW. CD. CE. CF. CG. CH. CI. N CN.
CM.
CJ. Diagnosa
CK.Tujuan
Keperawatan
CO.
5
dari b.d
CL. Intervensi CW.
Pemenuh
an nutrisi kurang kebutuhan mual
CR. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 5×24 jam diharapkan pemenuhan
NIC
Label
:
Nutrition management 1. 2.
Kaji status nutrisi pasien Jaga kebersihan mulut,
kebutuhan pasien tercukupi
anjurkan untuk selalu
muntah
d.d
melalukan oral hygiene. Delegatif pemberian
pasien
sulit
dengan kriteria hasil: CS. NOC Label : Nutritionl
3.
nutrisi
status
untuk memakan CP.
dengan
Intake
tercukupi. Asupan makanan dan
CQ.
nutrisi 4.
yang
DA. NIC 1.
5.
dan vomiting severity
kebutuhan
2.
Penurunan intensitas
makanan tinggi zat besi
terjadinya
seperti sayuran hijau
mual
penting
dilakukan
untuk
mengetahui
status menentukan
3.
yang
diberikan. Mulut yang bersih dapat meningkatkan
sesuai. Anjurkan pasien untuk mengkonsumsi
Pengkajian
intervensi
kebutuhan
nutrisi yang tepat dan CT. NOC Label >> Nausea
Nutrition
dapat
sesuai
pasien. Berian informasi yang tentang
:
nutrisi pasien sehingga
tepat terhadap pasien
cairan tercukupi
Label
management
dan
dan minum.
Rasional
nafsu
makan Untuk
membantu
memenuhi
kebutuhan
nutrisi yang dibutuhkan 4.
pasien. Informasi
yang
diberikan
dapat
memotivasi
pasien
muntah Penurunan frekuensi terjadinya
mual
untuk CX. NIC
Label
>>
Nausea 5.
management
muntah. 1. CU. NOC Label >> Weight :
Kaji
frekuensi
durasi,
Body mass
keparahan,
Pasien
mengalami
peningkatan badan
yang
berat 2.
CV.
sering. Anjurkan pasien untuk
4.
makan selagi hangat Delegatif pemberian
terapi antiemetik : Ondansentron 2 x 8 mg Omeprazolle 2 x20 mg
tubuh sehingga
darah DB. NIC
Label
>>
Label
>>
1.
Penting
untuk
mengetahui karakteristik mual dan
Weight
faktor-faktor
yang
menyebabkan
mual.
mual
management 1.
karakteristik dan
faktor
penyebab
Diskusikan keluarga
Nausea
management
Apabila CY. NIC
terjadinya
anemia atau kekurangan
menyebabkan
3.
membantu
mencegah
presipitasi
sedikit demi sedikit tapi
dapat
darah
faktor
mual. Anjurkan pasien makan
intake nutrisi. Zat besi
sebagai zat penambah
tingkat
frekuensi,
mual,
meningkatkan
diketahui maka dapat
dengan dan
mual
menetukan
pasien
intervensi
yang diberikan. Makan sedikit
demi
nutrisi dan hal-hal yang
sedikit
dapat
menyebabkan
meningkatkn
intake
pentingnya
intake
2.
2.
penurunan berat badan. Timbang berat badan pasien memungkinan
3.
jika
nutrisi. Makanan dalam kondisi hangat
dengan
dapat
menurunkan rasa mual
teratur.
sehingga intake nutrisi 4.
CZ.
dapat ditingkatkan. Antiemetik dapat digunakan
sebagai
terapi
farmakologis
dalam manajemen mual dengan
menghamabat
sekres asam lambung. DC. NIC
Label
>>
Weight
management 1.
Membantu alternatif
2.
memilih pemenuhan
nutrisi yang adekuat. Dengan menimbang berat
badan
dapat
memantau peningkatan dan gizi. DD. DE. DF.
penrunan
status
DG. DH. DI. DJ.
DK. DL. DM. DN.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
DO. DP.HA RI/ TA NG GA L DW. Senin DX. 22 Febu ari 2016
DQ. J
DR. N
DY. 1
EG. 1
DZ. EA. EB. EC. ED. EE. EF.
EH. 2
DS.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Melakukan pengkajian lengkap rasa mual termasuk frekuensi, durasi, tingkat mual, dan faktor yang menyebabkan pasien mual.
Mengkaji skala nyeri pasien
EI. 3
Memonitor
EJ. 4
EK. 5 EL.
kemampuan
pasien
dalam
perawatan diri Memonitor
kehilangan
cairan
melalui
muntah
Menentukan status nutrisi
Memonitor status hidrasi ( membran mukus, keadekuatan denyut nadi )
Memonitor keakuratan intake dan output cairan
Memonitor vital signs
DT.
EVALUASI DU.
EN. S: Pasien mengatakan bahwa merasa mual dan mau muntah Pasien mengatakan nyeri di perut kiri skalanya 1 Pasien mengatakan bahwa dia tidak mampu untuk mandi dan toileting secara mandiri EO. EP. O: Bibir pasien kering CM: 1240cc CK: 1300cc BC: -60cc NGT masih terpasang Infus RL 500 cc Na: 124 mmol/L rendah K: 1.88 mmol/L rendah Skor ADL: 10 Vital sign: EQ. TD: 110 /70 mmHg ER. RR: 18 x/menit ES. N: 80 x/menit ET. Suhu: 36, 50C EU. EV.
DV. PA R A F EZ.
Memberikan
istirahat
dan
tidur
yang
adekuat untuk mengurangi mual
Memonitor pemberian terapi IV
Memberikan KSR 600 mg
EW. EX. EY.
EM. FA. Selasa FB. 23 Febu ari 2016
FC. 0
HA. 1
FD. FE. FF. 0
HB. 2 HC. 3 HD. 4 HE. 5 HF. HG. HH. HI.
FG. FH. FI. FJ. FK. FL. FM. FN. FO. FP. FQ. FR.
Memonitor pemberian terapi IV
Memonitor Vital sign
Memberikan ondansentron 8 mg IV dan Omeprazolle 20 mg IV
Kolaborasi pemberian analgesic
HN.
Laxadine CI.
Melakukan pengkajian lengkap rasa mual
Mengajarkan cara penggunaan terapi non
HJ. HK. HL. HM.
farmakologi (relaksasi) Memonitor kemampuan pasien terhadap perawatan diri Memonitor kebutuhan
akan
personal
hygiene, berpakaian, toileting dan makan.
HR. HS. S: Pasien meminta dimandikan oleh keluarganya. Pasien mengatakan bahwa masih mual . Paseian mengatakan nyeri perut masih ada. Skala nyeri 1. HT. HU. HV. O: HW. Drip KCL 50 mg dalam 500cc RL pada jam 01:00 Vital sign: HX.TD: 110/80 mmHg HY.Nadi:76 x/menit HZ. Suhu: 360C IA.
IB.
FS. 1 FT. FU. FV.
Memberi bantuan sampai klien mempunyai
kemapuan untuk merawat diri Memberikan reinforcement atas usaha yang dilakukan dalam melakukan perawatan diri
sehari hari. Menganjurkan
klien
untuk
melakukan
aktivitas sehari-hari sesuai kemampuannya
FW. FX. FY. FZ. GA. GB. GC. GD. GE. GF. GG. GH. GI. GJ. GK. GL. GM. GN. GO. 1 GP.
Memberikan Laxadine syrp CI
Berkolaborasi dengan tenaga perawat lain dan maksimalkan peran keluarga
Memonitor adanya mual,muntah
Menjaga kebersihan mulut, anjurkan untuk selalu melalukan oral hygiene.
Mengkaji frekuensi mual
Memberikan Laxadine syrp CI
Memberikan KSR 600 mg
Memberikan ondansentron 8 mg IV dan Omeprazolle 20 mg IV
HO.
GQ. GR. GS. GT. GU. GV. GW. GX. GY. GZ. 2 IC. Rab u ID. 24 Febu ari 2016
HP. HQ.
IE. 0
JM. 1
IF.
JN.
IG.
JO. JP.
Memonitor pemberian terapi IV
Memonitor Vital sign
Memberikan ondansentron 8 mg IV dan Omeprazolle 20 mg IV
IH. II. IJ. IK. IL. IM. IN.
JQ. 2 JR. 3 JS. 4 JT. 5
Kolaborasi pemberian analgesic
JU.
Laxadine CI.
Melakukan pengkajian lengkap rasa mual
Mengajarkan cara penggunaan terapi non farmakologi (relaksasi)
Memonitor kemampuan pasien terhadap
JW. S: Pasien mengatakan bahwa mandi dan BAB atau BAK masih di bantu keluarga Pasien mengatakan bahwa masih mual . Paseian mengatakan nyeri perut masih ada. Skala nyeri 1. Pasien masih mengeluh mual. Pasien merasa mau muntah ketika diberikan obat oral. Pasien mengatakan tidak bisa tidur jika tidak terpasang NGT JX. JY. JZ. KA.O: KB. Turgor kulit elastir Bibir kering Skor ADL: 10 Vital sign: KC.TD: 110/70 mmHg KD.Nadi:78 x/menit KE. Suhu: 360C
KJ.
IO.
perawatan diri Memonitor kebutuhan
hygiene, berpakaian, toileting dan makan. Memberi bantuan sampai klien mempunyai
kemapuan untuk merawat diri Memberikan reinforcement atas usaha yang
IP. IQ. IR. 1 IS.
akan
personal
dilakukan dalam melakukan perawatan diri
sehari hari. Menganjurkan
klien
untuk
melakukan
aktivitas sehari-hari sesuai kemampuannya
IT. IU.
Memberikan Laxadine syrp CI
Berkolaborasi dengan tenaga perawat lain dan maksimalkan peran keluarga
IV. IW. IX. IY. IZ.
Memonitor adanya mual,muntah
Menjaga kebersihan mulut, anjurkan untuk selalu melalukan oral hygiene.
Mengkaji frekuensi mual
Memberikan Laxadine syrp CI
Memberikan KSR 600 mg
Memberikan ondansentron 8 mg IV dan
JA. JB. JC. JD.
KF. KG. KH. KI.
Omeprazolle 20 mg IV
JE. JF.
JV.
JG. JH. JI. JJ. JK. JL. 1 KK. KL. KM. KN. KO. KP.
EVALUASI KEPERAWATAN KQ. Hari/Tan ggal
KR. No KS. D
KV. Rabu, 24 Febuari 2016 KW.
KX. 1
KT.
EVALUASI
KY. S: Pasien masih mengeluh mual. Pasien merasa mau muntah ketika diberikan obat oral. Pasien mengatakan tidak bisa tidur jika tidak terpasang NGT KZ. O:
KU. Para f LC.
Pukul 18:00
LD. Rabu, 24 Febuari 2016 LE. Pukul 18:00
LF. 2
LQ. Rabu, 24 Febuari 2016 LR. Pukul 18:00
LS. 3
MA. Rabu, 24 Febuari 2016 MB. Pukul 18:00
MC. 4
Pasian tampak mengeluarkan saliva NGT masih terlepas LA. A: Masalah keperawatan nausea belum teratasi LB. P: Lanjutkan intervensi: Rencana di pasang NGT lagi LG. S: Pasien mengatakan masih merasa nyeri di perut kiri dengan skala nyeri 1. Pasien tidak gelisah Pasien mengatakan nyeri hilang timbul. LH. O: Pasien nampak gelisah Pasien masih mengunakan obat laxadine untuk mengurangi nyeri pencernaan. LI. P: Nyeri karena ca. Caput pankreas dan penyempitan saluran pencernaan. LJ. Q: seperti di tusuk-tusuk benda tajam LK. R: perut bagian kiri LL. S: 1 LM. T: Hilang timbul LN. A: Masalah keperawatan nyeri akut belum teratasi LO. P: Lanjutkan intervensi: Latih pasien relaksasi. LT. S: Pasien mengatakan bahwa mandi dan BAB atau BAK masih di bantu keluarga LU. LV. O: Tidak tercium bau badan ADL:10 Pasien mampu menggerakkan tangan untuk mengambil tisu LW. LX. A: Masalah keperawatan defisit perawatan diri teratasi sebagian LY. P: Lanjutkan intervensi MD. S: Pasien masih merasa mual dan ingin muntah. Pasien mengatakan bahwa bibirnya kering ME. O: Bibir pasien tampak kering Turgor kulit elastis
LP.
LZ.
MM.
MN. Rabu, 24 Febuari 2016 MO. Pukul 18:00
MV. MW. MX.
MP. 5
MG. MH. MI. MJ. MK. ML. MQ.
Vital sign pasien MF.TD: 110/70 mmHg Nadi:78 x/menit RR : 18 x/menit Suhu: 360C A: Masalah keperawatan belum teratasi P: Lanjutkan intervensi Monitor vital sign dan keluhan pasien Cek Natrium dan kalium S: Pasien mengatakan bahwa dia masih mengalami mual dan muntah setiap ada makanan yang dimakan. O: Berat badan pasien belum meningkat . Berat badan pasien 55 kg
MR. MS.A: Masalah belum teratasi MT. P: Lanjutkan intervensi: pantau keluhan mual
MU.