Loading documents preview...
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN SOFT TISSUE TUMOR FEMUR DI RUANG 3B BANGSAL KUNTHI RSUD BAGAS WARAS Tgl/Jam MRS
: 9-05-2017/ 09.00 WIB
Tanggal/Jam Pengkajian
: 9-05-2017/ 10.00 WIB
Metode Pengkajian
: wawancara dan observasi
Diagnosis Medis
: Soft Tumor Tissue Femur Sinistra
NO. Registrasi
: 019039
A. PENGKAJIAN I.
BIODATA 1. Identitas Klien Nama Klien
: Tn.S
Jenis Kelamin
: Laki – laki
Alamat
: Gantiwarno, Klaten
Umur
: 62 tahun
Agama
: islam
Status Perkawinan
: kawin
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Petani
2. Identitas Penanggung Jawab Nama
: Ny. M
Jenis Kelamin
: perempuan
Umur
: 50 tahun
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: IRT
Alamat
: Ganti Warno, Klaten
Hubungan Dengan Klien
: Istri
II. RIWAYAT KESEHATAN 1. Keluhan Utama
: Tn. S merasa cemas karena akan dilakukan
Operasi 2. Riwayat Penyakit Sekarang : Tn.S mengatakan bahwa terdapat benjolan sebesar biji salak di paha kiri nya sejak 4 tahun yang lalu, Tn. S hanya mengeluh terasa nyeri di benjolan tersebut dan Tn.S memeriksakan di poliklinik bedah RSUD Bagas Waras Klaten. Saran dokter, Tn.S harus menjalani operasi untuk mengangkat tumor tersebut. Akhirnya pada hari selasa, 9 Mei 2017 pukul 09.00 WIB Tn.S masuk ke Bangsal Khunti 3A untuk persiapan dilakukan operasi. Hasil pengkajian di dapatkan TTV : TD : 120/80 mmHg, N : 82x/menit, RR : 20x/mnt, t : 36,30C. 3. Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mengatakan pernah menderita Bronchitis tetapi sekarang sudah sembuh. 4. Riwayat Kesehatan Keluarga : Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti yang di alaminya saat ini. Genogram :
Keterangan : : pasien Tn.S : Perempuan : Laki – laki : meninggal : tinggal satu rumah III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN FUNGSIONAL 1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan 2. Pola nutrisi/metabolik a. Pengkajian Nutrisi (ABCD) b. Pengkajian pola nutrisi Sebelum sakit
Saat sakit
Sebelum sakit
Saat sakit
Frekuensi Jenis Porsi Keluhan 3. Pola eliminasi a. BAB Frekuensi Konsistensi Warna Penggunaan pencahar keluhan b. BAK Frekuensi Jumlah urine Warna
Pancaran Perasaan setelah berkemih Total produksi urin Keluhan c. Analisa Keseimbangan cairan selama Perawatan Intake a. Minuman 600cc b. Makanan 200cc c. Cairan IV 1000cc Total 1800 cc 4. Pola Aktivitas dan Latihan
Output a. Urine 1000 cc b. Feses 200cc c. Muntah - cc d. IWL 28,75 cc Total 1228,75 cc
Analisa Intake : 1800cc Output : 1228,75cc Balance : + 571,25 cc
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4 Makan/minum √ Mandi √ Toileting √ Berpakaian √ Mobilitas ditempat tidur √ Berpindah √ Ambulasi/ROM √ Ket : 0 : mandiri, 1 : dengan alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan alat, 4 : tergantung total 5. Pola istirahat tidur Jumlah tidur siang Jumlah tidur malam Penggunaan obat tidur Gangguan tidur
Sebelum sakit 1 jam 8jam Tidak pernah Tidak ada gangguan
Saat sakit Tidak tidur siang 4 jam Tidak pernah Pasien cemas karena akan dioperasi sehingga sulit tidur Cemas -
Perasaan waktu bangun segar Kebiasaan sebelum Menonton TV tidur 6. Pola kognitif – perceptual a. Status mental Kesadaran pasien kompos mentis (CM), pasien merasa cemas karena akan dilakukan operasi besok pagi b. Kemampuan penginderaan Tidak ada keluhan di kemampuan penginderaan, penginderaan pasien normal (penciuman, pengecapan, penglihatan, pendengaran)
c. Pengkajian nyeri Pasien mengeluh nyeri setelah dilakukan operasi : (10/5/2017) P : Post Op STT Q : seperti ditusuk – tusuk R : femur posterior sinistra S:5 T : setiap saat Klien tampak meringis kesakitan setelah dilakukan tindakan pembedahan 7. Pola persepsi konsep diri a. Gambaran diri/citra tubuh Klien mengatakan bahwa ada benjolan (massa) di kakinya, namun klien tidak ada permasalahan pada citra tubuhnya karena klien hanya ingin sembuh b. Ideal diri klien percaya bahwa dia akan sembuh dan dapat kembali beraktivitas seperti biasa lagi c. Harga diri Klien mengatakan bahwa dia memiliki kepercayaan pada dirinya untuk sembuh dan kembali seperti biasa saat sebelum sakit d. Peran diri Klien mengatakan bahwa dia adalah masyarakat yang baik yang selalu membantu sesama dan ikut berkontribusi dalam setiap kegiatan di desanya. e. Identitas diri Klien mengatakan dia sebagai kepala keluarga di keluarganya dan sebagai ayah dan suami. 8. Pola hubungan peran Klien mengatakan dia sebagai suami untuk istrinya dan pencari nafkah. Hubungan antara klien dengan tetangga baik tidak ada permasalahan 9. Pola seksualitas Klien mengatakan sudah tidak dalam masa reproduksi lagi 10. Pola mekanisme koping Klien mengatakan bisa menerima kelainan atau adanya tumor di pahanya, sehingga dia tetap bersikap tenang menghadapi penyakitnya dan mencari solusi untuk mengobati penyakitnya. 11. Pola nilai dan keyakinan Klien selalu berdoa kepada Tuhan agar diberikan kelancaran dan kesembuhan untuk penyakitnya. Klien percaya bahwa penyakitnya akan sembuh.
IV. PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan umum a. Kesadaran : compos mentis b. Tanda-tanda vital 1) Tekanan darah : 120/80 mmHg 2) Nadi Frekuensi
: 82 x/menit
Irama
: teratur
Kekuatan
: sedang
3) Pernafasan Frekuensi
: 20 x/menit
Irama
: teratur
4) Suhu : 36.3 ºc 2. Pemeriksaan head to toe a. Kepala 1) Bentuk dan ukuran kepala
: bulat, mesocephal
2) Pertumbuhan rambut
: tebal dan tidak mudah rontok
3) Kulit kepala
: bersih
b. Muka 1) Mata Kebersihan
: bersih
Fungsi pengelihatan
: mampu melihat dengan jelas
Palpebra
: tidak ada edema
Konjungtiva
: tidak anemis
Sclera
: tidak icterik
Pupil
: isokor
Diameter ki/ka
: 3/3
Reflek terhadap cahaya : reflek positif Penggunaan alat bantu pengelihatan : tidak ada 2) Hidung
Fungsi penghidu : mampu mnegenali bau alkohol Secret
: tidak ada
Nyeri sinus
: tidak ada
Polip
: tidak ada
Napas cuping hidung :tidak ada 3) Mulut Kemampuan bicara
: mampu berbicara jelas
: simetris atas-bawah, lembab
Keadaan bibir
Selaput mukosa
: tidak kering
Warnah lidah
: merah muda
Keadaan gigi
: utuh
Bau nafas
: tidak ada bau nafas
Dahak
: tidak ada
4) Gigi Jumlah : 32 buah Kebersihan : bersih Masalah : rahang bengkak dan terasa nyeri 5) Telinga Fungsi pendengaran : mampu mendengar dengar baik, tes arloji : mampu medengar dengan bai kiri-kanan Bentuk : simetris Kebersihan : bersih Serumen : tidak ada Nyeri telinga : tidak ada c. Leher 1) Bentuk : simetris 2) Pembesaran parotis : ada pembesaran di kelenjar parotis 3) Kelenjar getah bening : tidak ada pembesaran 4) Nyeri waktu menelan : ada permasalahan 5) JVP : tidak ada pembesaran d. Dada (thorax)
1) Paru-paru Inspeksi : simetris Palpasi : getaran kiri-kanan sama saat pasien menyebut tujuh puluh tujuh Perkusi : sonor Auskultasi : vesikuler 2) Jantung Inpeksi : ictus cordis tampak di ICS 5 linea mid clavicularis kiri Palpasi : ictus cordis teraba Perkusi : batas atas : ICS 2-3 Batas kanan jantung linea sternalis kanan Batas jantung kiri line mid clavicularis kiri Auskultasi : bunyi jantung I lup dan bunyi jantung II dup e. Abdomen Inspeksi : tidak ada lesi,tdia ada benjolan atau masa Auskultasi : peristaltic usus 12 x/menit Perkusi : thympani Palpasi : tidak ada nyeri tekan f. Genetalia : Bersih, tidak ada pembesaran scrotum, scrotum simetris, tidak ada peradangan. g. Anus dan rectum Bersih, tidak ada peradangan, dan tidak ada haemoroid h. Ekstermitas 1) Atas Kekuatan otot kanan dan kiri : 5/5 : tidak ada kelumpuhan (normal) ROM kanan dan kiri : aktif kanan kiri Perubahan bentuk tulang : tidak ada Pergerakan sendi bahu : mampu mengerakan dengan baik Perabaan akral
: hangat
Pitting edema
: kembali dalam 2 detik
Terpasang infuse
:ditangan sbelah kiri infuse Asering
20 tpm 2) Bawah Kekuatan otot kanan dan kiri : 5/5 : tidak ada kelumpuhan (normal) ROM kanan dan kiri
: aktif
Perubahan bentuk tulang
: tidak ada
Varises
: tidak ada
Perabaan akral
: hangat
Pitting edema
: kembali < 2 detik
i. Integument : tanggal 10/5/2017 : kulit tampak lembab, terdapat luka jahitan post operasi 3 cm di femur posterior sinistra. V. PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan laboratorium Tanggal pemeriksaan : Jenis Pemeriksaan
Nilai
Satuan
Hasil
Normal
Keterangan Hasil
Darah lengkap : Leukosit (WBC) Eritrosit (RBC)
Hemoglobin (HGB) Hematokrit (HCT) MCV MCH MCHC RDW-CV Trombosit
PCT MPV PDW Hitung jenis :
4000-11000 4,4-6,0 11.5-16.5
10ˆ3 / uL mm3 gr/dl
6.8 5.37 15.2
Normal Normal Normal
35.0 – 49.0 79 – 99 27-31 33-37
46.7 87.0 28.3 32.5 13.6 194
Normal Normal Normal Rendah
150000-
% fL Pg g/dL fL 10ˆ3 / uL
450000 0.16-0.33 7.9 – 11.1 9.0 – 13.0
% fL fL
0.10 5.2 18.0
Rendah Rendah Tinggi
Normal
Neutrofil
50-70
%
66.8
Tinggi
Limfosit
20-40
%
27.6
Normal
Monosit
2-8
%
3.5
Normal
Eosinofil
0-3
%
1.9
Normal
Basofil
0-1
%
0,2
Normal
B
Golongan darah
+
Rhesus faktor Koagulasi
Waktu pembekuan (CT)
Waktu perdarahan (BT)
Imunologi HbsAg Anti HIV Anti HCV Kimia klinik Glukosa sewaktu 2. Pemeriksaan diagnostic
5-15
menit
6’
Normal
1-3
menit
1’30’’
Normal
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
70-140
Mg/dl
77
Normal
Tanggal pemeriksaan : Jenis pemeriksaan Rontgen Thorax
Hasil pemeriksaan Bronchitis Besar cor dalam batas normal dan elongatio aorta
EKG
Sinus Rythm
VI. TERAPI MEDIS Hari/tanggal/jam
Jenis terapi
9/5/2017
Cairan IV : Asering
dosis
Golongan & kandungan 20 tpm, K (merah) 1000 Na 130 mEq, ml/24 Cl 109 mEq,
fungsi Dapat menjaga suhu sentral
jam
Obat parentetal : Ceftriaxone
Ca 3 mEq, K 4 mEq, asetat/garam 28 mEq
1 g/8 jam
K (merah)
pada anastesi dan isofluran terutama kandungan asetatnya pada saat pasien di bedah Sebagai antibiotik sebelum dilakukan operasi agar terhindar dari infeksi
B. ANALISA DATA Nama : Tn. S Umur : 62 tahun No
No. CM : 019039 Dx, Medis : STT femur sinistra
Hari/
Data Fokus
Masalah
Etiologi
Diagnosa
Tanggal 1
/Jam Selasa, 9 Diagnosa Pre Op
Ansietas
Stressor
Ansietas b/d
Mei 2017
(cemas)
akan
stressor
dilakukan
akan
cemas karena akan dilakukan
tindakan
dilakukan
pembedaha
tindakan
operasi besok Klien mengatakan
n
pembedaha
dan tidak bisa tidur Klien mengatakan
DS :
Klien
mengatakan
merasa
gelisah nafsu
makan berkurang DO : Wajah klien tampak tegang
dan pucat Klien tampak gemetar dan keluar keringat
n
TTV : TD = 120/80 mmHg N = 82 x/menit R = 20 x/menit S = 36,3˚ C 2
10/5/2017
Diagnosa Post Op :
Nyeri akut
DS : Klien mengeluh nyeri setelah di Op : P : Post Op STT Q : seperti ditusuk – tusuk R : femur posterior sinistra S:5 T : setiap saat Klien tampak meringis kesakitan setelah dilakukan tindakan pembedahan DO : Klien tampak meringis kesakitan TTV :
Agen cidera Nyeri akut fisik
b/d
agen
cidera fisik
TD = 120/80 mmHg N = 82 x/menit R = 20 x/menit S = 36,3˚ C Terdapat luka post operasi 3 cm di femur posterior sinistra. Terdapat luka jahitan. 3
10/5/2017
DS : klien mengatakan nyeri di Kerusakan
Adanya
luka post op
integritas
luka
DO :
kulit
operasi
Terdapat luka post operasi 3 cm di femur posterior sinistra. Terdapat luka jahitan. TTV : TD = 120/80 mmHg
Kerusakan post integritas kulit
b/d
adanya luka post operasi
N = 82 x/menit R = 20 x/menit S = 36,3˚ C C. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Ansietas b/d stressor akan dilakukan tindakan pembedahan 2. Nyeri akut b/d agen cidera fisik 3. Kerusakan integritas kulit b/d adanya luka post operasi D. INTERVENSI KEPERAWATAN No 1.
Diagnosa
NOC
Keperawatan Ansietas
Setelah
berhubungan
tindakan
dengan akan
stressor selama
NIC dilakukan 1. Identifikasi
keperawatan 1x24
jam,
dilakukan ansietas
kecemasan, tanda – tanda vital
pasien 2. Jelaskan semua prosedur dan
tindakan
berkurangan
pembedahan
kriteria hasil :
dengan
apa yang dirasakan selama prosedur
a. Klien
mampu 3. Temani
memahami bedah
tingkat
tindakan
yang
akan
dilakukan mengungkapkan dan
untuk
memberikan keamanan dan mengurangi takut 4. Berikan
b. Mengidentifikasi,
pasien
informasi
faktual
mengenai diagnosis, tindakan prognosis
menunjukkan tehnik 5. Instruksikan
pasien
untuk
teknik
mengontrol
cemas c. Vital sign dalam batas normal d. Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa tubuh dan tingkat aktivitas menunjukkan
menggunakan relaksasi
berkurangnya 2.
kecemasan akut Setelah dilakukan
Nyeri berhubungan
tindakan keperawatan
1. Monitor TTV klien 2. Lakukan pengkajian nyeri
dengan agen cidera selama 2 x 24 jam nyeri
secara komprehensif
fisik
berkurang dengan
termasuk lokasi,
kriteria hasil :
karakteristik, durasi,
a. Mampu mengontrol
frekuensi, kualitas nyeri
nyeri (relaksasi nafas dalam, distraksi) b. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri
3. Observasi reaksi non verbal klien 4. Ajarkan teknik managemen nyeri (relaksasi dan distraksi) 5. Kolaborasi dengan dokter pemberian analgetik
c. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) d. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang e. Tanda vital dalam rentang normal
3
Kerusakan
Setelah dilakukan
integritas
kulit tindakan keperawatan
berhubungan dengan
selama 1x24 jam
adanya kerusakan integritas kulit
luka post operasi
berkurang dengan kriteria hasil : a. Integritas kulit yang
1. Monitor luka pada kulit, tanda – tanda infeksi dan kemerahan 2. Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien 3. Monitor status nutrisi pasien
baik bisa
4. Anjurkan pasien untuk
dipertahankan
menggunakan pakaian
( sensasi, elastisitas,
yang longgar
temperatur, hidrasi,
5. Jaga kebersihan luka agar
pigmentasi)
tetap bersih dan kering
b. Luka/lesi tidak
6. Anjurkan pasien untuk
mengalami infeksi
ganti balutan pada
dan cepat sembuh
interval waktu yang
c. Mampu melindungi
sesuai
kulit dan mempertahankan kelembaban kulit E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Nama : Tn. S
No.CM
Umur : 62 Tahun
Diagnosa Medis : SNH
Hari/tanggal/jam
No
:
Implementasi
Respon
DX Selasa, 25 April 1
Melakukan
S:-
2017
Kolaborasi pemberian O : diberikan
Jam 08.00
obat
sesuai
TTD
advice obat : Citicoline
pasien
500
mg,
mecobalamine 500 mg/12 jam
Jam 08.30
1,2
Memonitor status 02 S pasien
:-
O : diberikan oksigen kanul
Jam 09.30
1,2
Mempertahankan
liter/menit S:-
nasal 4
posisi semi fowler
O
:
pasien
tampak Jam 12.00
1,2,3
Memonitor pasien
lebih
tenang TTV S : O : TTV pasien TD : 170/90 N : 90x/mnt RR : 23x/mnt T : 37,8 oC