Bab 23 Sistem Kontrol Parkir

  • Uploaded by: Lalus Setiyono
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 23 Sistem Kontrol Parkir as PDF for free.

More details

  • Words: 985
  • Pages: 5
Loading documents preview...
Teknik Ototronik

BAB 23 SISTEM KONTROL PARKIR Pada hampir semua kendaraan bermotor, dalam rangka efisiensi pemakaian bahan bakar, body kendaraan telah dirancang dan dikembangkan sedemikian rupa untuk mencapai nilai efisiensi yang maksimum. Secara umum, hal ini telah mengakibatkan suatu bentuk dari kendaraan dapat mengurangi pandang-an pengemudi ketika mengendara atau memarkir. Sistem parkir dengan bantuan sensor ultrasonik sangat membantu pengemudi saat memarkir kendaraan. Sistem tersebut dapat memonitor kira-kira 30 cm sampai dengan 150 cm di belakang atau di depan kendaraan. Rintangan dideteksi dan dimunculkan dalam bentuk suara dan atau lampu indikator.

23.1 Komponen Sistem Kontrol Parkir Komponen Sistem parkir adalah: ECU, sensor ultrasonik dan indikator jarak. Sistem diaktifkan secara otomatis ketika saklar mundur aktif atau, untuk sistem dengan sensor depan dan belakang, ketika kendaraan melaju di bawah kecepatan 15 km/jam. Fungsi selftest pada sistem parkir adalah untuk memastikan bahwa semua komponen sistem untuk selamanya dimonitor selama operasi.

23.1.1 Sensor Ultrasonik Pada kendaraan umumnya terdiri 4 sensor ultrasonik diinstall pada bumper belakang. Untuk bagian depan ada yang diberi sensor ada yang tanpa sensor, jumlah sensor untuk bagian depan terdiri dari 4 sampai 6 sensor ultrasonik terletak di bemper depan. Sensor ultrasonik dipasang pada bemper depan dan atau belakang. Prinsip kerjanya sama dengan pemantulan suara atau gema suara (echo), sensor memancarkan gelombang ultrasonik dengan frekwensi kira-kira 40 kHz dan mendeteksi waktu gema (pantulan dari rintangan), Jarak dari kendaraan dengan rintangan yang paling dekat dihitung dari waktu banyaknya gema dari gema pertama yang diterima dapat dirumuskan seperti dibawah: a = 0,5 te C

Gambar 23.1 Parkir Sistem 242

dimana : te = banyaknya gema dalam detik C = Kecepatan suara di udara (340 m/detik) Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

Teknik Ototronik

Sensor ultrasonik terbuat dari bahan piezoceramic water yang disekat oleh membran aluminium yang dikemas didalam rumah plastic, dan diberi rangkaian pengolah sinyal secara elektronik. Sensor tersebut dihubung-kan ke ECU dengan 3 terminal, dua terminal sebagai sumber tegangan satu terminal untuk sinyal ultrasonic. Ketika sensor menerima suatu sinyal digital dari ECU, rangkaian elektronik akan membuat membran aluminium bergetar dan memancarkan ultrasound (gelombang ultrasonic). Membran aluminium yang sudah diam, akan bergetar lagi oleh gelombang ultarsonik yang kembali akibat pantulan dari rintangan. Getaran ini dikonversi oleh piezoceramic water ke dalam suatu sinyal analog dan diperbesar sinyalnya untuk dirubah ke sinyal digital oleh rangkaian elektronika dalam sensor.

Gambar 23.4 Diagram Alir Sensor

Untuk membuat jangkauan sensor seluas mungkin, karakteristik pen-deteksian harus mampu memenuhi kebutuhan khusus. Di dalam jangkauan secara horisontal, lebar sudut pen-deteksian sesuai dengan keinginan. Sebaliknya dalam cakupan yang vertikal, sudut pendetiksian lebih kecil karena untuk menghindari gangguan pemantulan dari ground. Suatu kompromi diperlukan di sini sehingga rintangan dapat terdeteksi dengan baik.

Gambar 23.2 Bentuk Sensor ultrasonik

Gambar 23.5 Range kerja sensor ultarsonik Gambar 23.3 Pemasangan Sensor Ultrasonik pada Bumper. Keterangan : 1. Sensor Ultarsonik 2. O ring 3. Rumah sensor 4. Bumper 243

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

Teknik Ototronik

Gambar 23.6 Pendeteksian posisi parkir saat kendaraan berjalan.

23.1.2 ECU ECU berfungsi mengatur kapan sistem parkir berfungsi dan menginformasikan dalam bentuk visual maupun bunyi kepada pengemudi. ECU merupakan mikro prosesor yang terintegrasi, dilengkapai regulator tegangan untuk sensor ultarsonik. Rangkaian elektronik diperlukan untuk menyesuaikan sinyal masukan dan keluaran yang berbeda. Software di dalam ECU harus dapat mengasumsi-kan fungsi berikut :  Mengaktifkan sensor ultrasonik dan menerima pantulan dari sensor.  Evaluasi waktu perambatan dan mengkalkulasi jarak rintangan,  Mengaktifkan indikator (visual dan bunyi),  Mengevaluasi sinyal kecepatan kendaraan apakah VSS < 15 km/jam.  Memonitor komponen dari sistem parkir dan menyimpan kode kerusakan bila terjadi malfungsi (selft diagnosis).  Ketepatan fungsi diagnostik.

Gambar 23.7 Diagram ECU

Gambar 23.8 Bentuk ECU Sistem parkir

23.1.3 Indikator (Warning Elements) Indikator (warning elements) adalah indikator untuk memonitor jarak kendaraan dengan rintangan. Indikator merupakan kombinasi indikator secara visual dan indikator secara bunyi (sound). Dimana bila kendaraan melakukan parkir, saklar mundur aktif secara otomatis indikator jarak antara ken-daraan denga rintangan akan terdisplay pada LED atau LCD monitor dikom-binasi dengan Bunyi buzzer. Indikator visual ada yang memakai nyala LED identik dengan jarak dan dikombinasi dengan buzzer. Ada juga indikator yang dimunculkan ke LCD monitor dengan jarak dan

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

244

Teknik Ototronik

bunyi terlihat pada monitor, yang berada di kendaraan.

Gambar 23.10 Bentuk Indikator LCD Gambar 23.9 Indikator LED dan buzzer

Fungsi indikator dapat kita lihat pada Tabel dibawah ini. Tabel 23.1 Fungsi Indikator LED + Buzzer Ukuran

Jarak

LED

Buzzer

I

< 1,5 m

Hijau

Berkala

II

< 1,0 m

Hijau + kuning

Berkala

III

< 0,5 m

Hijau + kuning + merah

Terus

IV

< 0,3 m

Semua LED

Terus

Secara prinsip Indikator akan membantu pengemudi untuk mengetahui berapa dekat posisi kendaraan dengan rintangan baik di depan maupun di belakang, pengemudi juga masih di peringatkan dalam bentuk suara semakin dekat jarak kendaraan dengan rintangan semakin bereaksi nada bunyinya. Dalam LCD indikator yang dapat dimunculkan adalah sinyal ultrasonik yang aktif, jarak kendaraan dengan rintangan baik digital maupun warna nyala lampu, dll.

245

23.2 Mendiagnosa dan memperbaiki kerusakan pada sistem Kontrol Parkir Sistem Kontrol Parkir mempunyai fungsi Selt Diagnostic, dimana setiap kendaraan kunci kontak ON sistem memonitor semua komponen sistem parkir, bila sesaat ada komponen yang tidak berfungsi, secara langsung sistem akan mendeteksi dimana terletak malfungsinya. Dan malfungsi tersimpan di memori (RAM) pada ECU. Malfungsi dapat diakses melalui DLC (Data Link Conector) yang merupakan fasilitas dari fungsi Selt diagnostic. Dengan alat bantu Scanner.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

Teknik Ototronik

Gambar 23.11 Diagnosa dengan scanner

Dengan langkah-langkah sebagai berikut :  Matikan kunci kontak  Pasang Scanner ke DLC  Hidupkan kunci kontak  Hidupkan scanner  Pilih Negara produsen kendaraan  Pilih jenis kendaraan  Pilih menu Safety System  Pilih Parking System  Pilih Baca Kode kerusakan Bila kerusakan sudah terdeteksi lakukan pemeriksaan komponen yang terdeteksi kerusakannya. Ukur komponen yang rusak bandingkan dengan data yang terdapat pada buku manual atau petunjuk yang ada, sebagai pembanding bahwa kondisi komponen masih baik atau rusak.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2008)

246

Related Documents


More Documents from "truchulo23"