Buku Puisi

  • Uploaded by: Aiza Afanin
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Buku Puisi as PDF for free.

More details

  • Words: 8,769
  • Pages: 71
Loading documents preview...
dari edan, oleh edan, untuk Eden (kumpulan sajak edisi 1, peringatan satu dasawarsa bekerja di rumah sakit jiwa) Penulis M. Nahdiansyah Abdi Penerbit Digital Kepadapuisi Publishing, Banjarbaru Cetakan I, 29 Juni 2015 Penyunting, Tata Letak dan Perancang Sampul M. Nahdiansyah Abdi Email: [email protected] Sketsa sampul Hajriansyah Model foto sampul m nahdiansyah abdi kecil (3 atau 4 tahun-an) Sketsa biodata Sandi Firly Publikasi: www.kepadapuisi.blogspot.com Lisensi Dokumen Ebook ini boleh dikutip atau diperbanyak, sebagian atau seluruhnya, dalam bentuk apapun, dikomersilkan maupun tidak, dengan ijin maupun tanpa seijin penulis atau penerbit. Hak cipta ada pada penulis.

Peringatan! 1. Membaca buku ini terlalu serius, dapat menyebabkan kecemasan, halusinasi dan gangguan tidur. Meningkatkan risiko bunuh diri, gangguan kepribadian dan skizofrenia. Diperlukan pendamping bagi pembaca di bawah umur! 2. Jika ada kesamaan nama, tempat dan peristiwa, maka itu hanya kebetulan belaka. Puisi-puisi dalam buku ini adalah karya fiksi.

Pengantar Penulis Ini kumpulan puisi paling melelahkan yang pernah saya buat, jika sebelumnya saya menulis puisi dengan sukacita, maka di periode ini, saya mulai mengenal puisi yang ditulis dengan kesedihan, kemarahan dan keputusasaan. Saya juga dituntut untuk membolak-balik buku referensi, dan saya pikir, memang seperti itulah seharusnya puisi juga ditulis. Ide tentang penulisan buku ini telah dimulai sejak 15 Mei 2012 dan menurut hemat saya, ini akan tiada akhirnya. Maka saya putuskan sejak awal bahwa akan ada buku edisi 1 dan seterusnya. Jika di kemudian hari, ada puisi baru dengan jumlah signifikan, saya akan menambahkannya dan akan menyebut dengan buku edisi 2. Untuk edisi ini, puisi yang terakhir saya tulis adalah tanggal 28 Juni 2015. Ada beberapa puisi yang saya tinggalkan di edisi ini, karena merasa puisi tersebut masih mentah. Namun bukan berarti saya merasa puas dengan puisi-puisi di edisi ini. Ada beberapa puisi, yang saya anggap kurang pas di hati. Tapi biarlah itu kemudian menjadi urusan pembaca. Buku ini juga menandai satu dasawarsa saya mengabdi di Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum (dulu namanya RSJ Tamban). Saya mulai bekerja awal bulan Maret 2005. Dan untuk “pahumaan” saya inilah, sebenarnya kumpulan puisi ini dipersembahkan. Banyak pengalaman, kesan, inspirasi yang didapat. Namun, rasanya tak adil jika saya tidak menyebut periode sebelumnya. Apa yang didapat dari almamater di fakultas psikologi juga menyumbang banyak. Dan kumpulan ini, menjadi ungkapan rasa terima kasih saya. Namun di atas segalanya itu, Inilah ungkapan syukur saya kepada Yang Maha Hidup. Yang mengaruniakan banyak hal: kebebasan berpikir, keterikatan, belas kasih, kegembiraan, kehilangan, mengilhamkan kebaikan dan kejahatan (fuzur), keindahan, kreatifitas, kegilaan, dan para pembaca. Terima kasih. Banjarbaru, 28 Juni 2015 Salam puisi M. Nahdiansyah Abdi

DAFTAR ISI Halaman judul Halaman peringatan Pengantar penulis Daftar isi

1-3

PREAMBULE 1. Manusia Pertama di Rumah Sakit Jiwa

4 4

DARI EDAN 1. Wihtiko (baca: Wittigo) 2. Trailing Phenomenon 3. X-Folder, Sebuah Soneta 4. Bipolar 5. Sindrom Munchausen 6. Stupor 7. Psikopatik 8. Thought Broadcasting 9. Depersonalisasi 10. Grandiuer 11. Stress Paska Trauma 12. Sindrom Sarang Kosong 13. Segitiga Veraguth 14. Acrophobia 15. F42.0 Obsesif: Teori Konspirasi 16. Trikotilomania 17. Kebutaan Malam Histerikal

5 6 6 7 7 8 8 9 9 10 10 11 11 12 12 13 14 14

18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43.

Logorrhea Anhedonia Somnambulisme Insomnia Demensia Vaskular Subkortikal Tes Orientasi Kematian Indigo Sindrom Dhat Hebefrenik Haiku Skizofrenia Suicide Pohon Trauma Waham Induksi (F 24) Nekrofilia Voyeurisme Giggling Fugue Disosiatif TKS (Taijin-Kyofu-Sho) Bedlam Nomophobia Autis Retardasi Mental Asperger Pika Wandering Skizoid

15 15 16 17 18 19 20 20 21 21 22 22 23 23 24 24 25 25 26 26 27 27 28 28 29 29

1

44. 45. 46. 47. 48. 49. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.

Tabula Rasa Kleptomania Somniloquy Sindrom Capgras Waham Amorous Depresi

30 30 31 31 32 32

OLEH EDAN Seperti yang Diinginkan Alam, Rousseau Gaia Autopoiesis Simulasi Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, 10 Oktober Trias Kognitif Beck Metamotivation, Maslow Model Piaget Hyperspace, Michio Kaku Naga Penjaga Harta Karun, Rilke Ritual, Kimball Parodi Fishwick Social Grooming, Robin Dunbar Morfin, Serturne (1806) Psikodrama, Jacob L. Moreno The Lucifer Effect, Phillip Zimbardo Ketidakberdayaan yang dipelajari, Seligman Dunia Bawah Sadar Kolektif, Jung Tes Wartegg Tes Rorschach Terapi Bermain

33 34 34 35 36 36 37 38 39 39 40 40 41 41 42 43 43 44 45 45 46

21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.

Konseling Teman Khayalan Sebuah Dunia Keluarga Kisah Buruk Masa Bocah Mimpi Menyoal Harapan, Erich Fromm

46 47 47 48 48 49 50

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.

UNTUK EDEN Tentang Heri atau Hery atau Herry Mahya Suwito Asevi Macan Kai Sanusi Kuda Supian Suri Kening Juli Jainudin Usay Kai Radio Sanuji Muda Kai Kitun Oyong Anuta Mahdi Fani Escape from Sambang Lihum Pasien yang bunuh diri Hore, Pasien Pulang! Hamil tapi Gila

51 52 52 53 53 54 54 55 55 56 56 57 57 58 58 59 59 60 60 61 61 62

2

22. 23. 24. 25.

Anomali yang Sempurna Fiksi Nulis Puisi tanpa Jadi Penyair Tentang Dua Beranak di Sekitar Tugu Pal 17 26. Moral Hazard 27. Parodi Direktur RSJ Sekarang 28. Parodi Direktur RSJ Dulu 1.

PENUTUP Malam Jomblo bagi Puisi

62 63 63 64 64 65 65 66 66

BIODATA 3

PREAMBULE Manusia Pertama di Rumah Sakit Jiwa -- dan terkenang Subagio Sastrowardojo

Beritakan kepada dunia Aku telah sampai pada ide di mana aku tak mungkin lagi kembali Berilah aku seribu orang gila daripada satu politisi (wekcuh!) yang penuh janji 161212

4

5

Wihtiko (baca: Wittigo)

Trailing Phenomenon

dan jika wihtiko maujud raksasa sendu dari masa kelaparan panjang hasrat mencabik dan menghayati daging merah mekar di gua-gua kerontang dengan lorong yang melampaui segala simbol dan hubungan arkaik Terimalah jiwa jahat ini Jejadian tak sempurna ini Biarkan racunnya bekerja dalam setiap puisi dan terhirup olehmu tanpa bisa kaucegah!

Ya, beberapa mobil saling bertumpuk Segelintir orang dengan wajah yang sama melambaimu Pelabuhan ramai Laut berdesakan fantastik, gerimis mencetuskan sederetan citra yang terlepas, terpisah, jahat namun simultan Beberapa yang membaca buku tenggelam di tempat Yang epilepsi menyendiri di pojok dreamlike state Puluhan kucing terlibat perkelahian antar geng Gelandangan tidur, dengkur palsunya memata-mataiku

191113

Aku menarik nafas panjang nafas bagi nyawaku bukan pada bangkai yang terapung di sisi kapal 190113

6

X-Folder, Sebuah Soneta

Bipolar

sehabis diculik makhluk asing setelah mengalami beberapa eksperimen di dalam pesawat angkasa luar

Segera setelah ledakan hostilitas cuaca berganti

di mana aku masih merasa sekerat daging yang dipojokkan secangkir kopi secangkir kopi dari biru halusinasi potongan ingatan dan delusi massa sukar dipercaya, angkasa ini dekat, angkasa ini tinggal melekat 270912

dari seorang petualang seksual atau penderma tanpa hitung-hitungan seorang penulis yang kesetanan rapid flight of ideas: tanpa jeda lagi larilah, lari, pengelana tua di dalam selimutmu, di dalam mimpi yang kelabu (Kenapa saya menjadi tua di sini? Kenapa kubawa jua tubuh ringkih dan membatu ini? Penglihatan yang rabun dan berkabut, teriakan tercekat, yang menggetari rongga telingaku sendiri) Hari libur sepanjang hidup Perasaan nestapa dan takut Sebuah novel buruk, dengan penjualan yang jeblok! 280912

7

Sindrom Munchausen

Stupor

Adakah tempat ternyaman selain terbaring senantiasa di bangsal rumah sakit?

dalam diam yang panjang dan tanpa perlawanan waxy flexibility: kaku dalam lelehan lilin beku hanya menatapmu yang bimbang memangku dan membelai kesedihan

Bau obat-obatan, gemerincing alat medis beradu Keluar masuk dokter dan perawat Kamar steril, tetes demi tetes hayat di selang infus. Alat bantu pernapasan yang pelan membentuk garis-garis nirwana Airmataku tak tertahan merembes dan seluruh sudut ingatanku putih adanya putih yang menyala Inilah tempat para pencari Tempat malaikat terputih berdesak-desakan Oase para sufi, obsesi para pecandu Inilah tempat terlega dan termurni, kawan.

270912

ya, kuberikan suhu tubuhku dan seluruh gerakku pada atom dan galaksi pada filsafat dan ilmu pemerintahan pada obat-obat psikiatri telah kubunuh bicara, bahasa, isyarat tubuh aku mencekiknya pada suatu malam kini akulah keranda bagi semua luapan dan endapan akulah keranda bagi semua gerak alam 150512

8

Psikopatik

Thought Broadcasting

Semuncratan darah, yang menulis kaligrafi namaMu Penyiksaan-penyiksaan merdu Ajal-ajal kosong kureguk dan kumuntahkan berulang-ulang Tangan yang setia kucuci tiap menjelang sepi Pembunuhan dan kesendirian membungkusku dalam selimut suci Saat aku menggigil Saat aku dibentak Suara Saat aku tak dapat ke mana

Inilah kebenaran, inilah minat dan gairah hidup yang besar: kau telah mengerti isi pikiranku, bahagia dan cemasku, betapa telah tersiarkan tanpa sensor, marah dan gelak bosanku, ide-ide transparan tentang dunia dalam cangkang kepala

Telah kusembelih burung-burung saat remaja dulu kepalanya kubawa ke gunung Kutantang tuhan: Hidupkanlah! Namun hanya kematian, hanya kematian berdentang di kepalaku 020713

Hidup berlarut-larut yang tiada berkesudahan. Melampaui dogma-dogma, melampaui tuhan dalam pikiran Inilah buku terbuka, inilah televisi 24 jam, inilah lauhil mahfudz yang berceceran: memeluk dan dipeluk ketiadaan 150812

9

Depersonalisasi

Grandiuer

Aku mendengar pikiranku berkata-kata Ia berkata dengan sopan sekali

Akulah nabi tersuci Akan jadi gila yang coba-coba mempertanyakanku

Aku melihat makhluk yang menyedihkan (selama aku di luar) tubuhku sendiri

Aku dikelilingi cahaya: Jutaan malaikat berdesakan

Aku adalah pikiran yang berkabut aku mengalami bius total di ranjang kedap waktu

Yang memandang wajahku dengan welas asih akan mati tanpa rasa sakit

Aku pergi berkencan. Pacarku: Elektrikal Parade Aku menyanyi sampai titik di mana aku mencapai gila buatan dan berserakan orang-orang dengan mariyuana di tangan Bintangku terperosok di kanan langit Lalu segalanya tiba-tiba melambat

270912

Darah yang kauperas dari tubuh-hidupmu akan kujadikan anggur paling murni Pikirkanlah sebuah mukjizat dalam sekejap akan kausaksikan kepalamu sendiri Menyisihlah ke barisanku dan surga: tidak pakai kata tunggu! 131112

dengan

10

mata

Stress Paska Trauma Berilah aku suntikan gila Pastikan dosisnya tak masuk akal Aku ingin lebih banyak kehilangan Aku ingin suatu tempat di mana tuhan (& hantu) tiada Barangkali aku bisa sendirian Barangkali rohku bisa tidur panjang Aku menyesal memiliki ingatan Aku butuh ular dengan bisa yang mematikan Selamat tinggal puisi! Ciumlah pelupuk mataku buat terakhir kalinya 211112

Sindrom Sarang Kosong Tak ada bagian masyarakat yang kebal terhadap kesepian (Peplau & Perlman, 1982) semacam perasaan merosot yang menggigit di saat lengah, di saat berbunga detik-detik nelangsa. Tanah terbiru yang tak dijanjikan, di mana ribuan angsa yang lelah menutupi bukit buat istirah. Alur angin berkelak-kelok menyulam langit menciptakan sungai keruh terpanjang, namun yang paling manis: jejeran pohon-pohon keabadian, buah busuk, ular malang 211112

11

Segitiga Veraguth Lipatan veraguth. Kau tuang anggur ke lipatan veraguth. Tempat aku mematangkan rencana membunuh diri. Aku messias yang dikejar-kejar tanpa seorang pun murid mendampingi. Aku berenang di danau kematian yang dangkal dan mendapati paus yang akan menelanku telah membangkai Sumber suara “tolong” dalam batinku kini meredup Meredup. Redup. Re… 12 240712

Acrophobia Tubuh terhuyung jatuh tiada disambar tiada disambar si burung enggang Terjatuh abadi, ia terjatuh tanpa mengerti Inikah mimpi buruk bagi penidur abadi? Ia tak tahu rasanya terbangun, ia hanya tahu tentang jatuh tak berujung. Ia tak ingin berdebat dengan depresi: sekali ini biarlah terbuka batas mimpi dengan yang bukan mimpi. 221112

F42.0 Obsesif: Teori Konspirasi Dengan teori konspirasi entah kenapa segala jaring rumit tiba-tiba terurai segalanya menjadi masuk akal tiba-tiba aku menjadi lancar bicara di pos ronda kopi dan gorengan jadi enak di warung dan kedai pesawat jatuh kapal tenggelam korupsi pembunuhan aktivis demonstrasi buruh bis terguling pemilu-pemiluan ikan mati di danau listrik byar pet pejabat main perempuan hutan kebakaran penjarahan hasil tambang gepeng jejaring sosial angin puting beliung

ini dunia gila tempat bermain segelintir orang gila tanpa teori konspirasi pikiran jadi buntu perasaan jadi kosong hidup jadi sia-sia tanpa teori konspirasi sejarah, kekinian, keakanan seperti jalan sendiri-sendiri Kucing tetangga mati di sumur Selebritis kawin Afrizal main layangan Mertua baca koran Pohon tumbang menimpa mobil Istri memasak air Semua bisa dijelaskan Dengan teori konspirasi 011213

13

Trikotilomania

Kebutaan Malam Histerikal

wanita pemetik rambut di kepala begitu jelita sepanjang pagi melepas pandang ke luar jendela dicibirnya gemercik air di kali dicibirnya semak bunga dicibirnya

Sepotong wajah di balik kubus cahaya Dan kebutaan malam histerikal

hutan-hutan bergoyang setiap dicabutnya sehelai angin berkesiut bila sehelai lagi ricik air lesap ke batu pada sehelai yang lain wahai dingin sungguh dingin jari-jari lentik pemetik nada sesungging senyum sejuk menumpahi pagi Siapa ular di rambutku? sindirnya ia lantas bersenandung kecil & ular-ular mungil yang terkulai di lantai, bergelisahan ingin pulang ke taman surgawi

Langit padat, karna dingin membeku jadi kaca “Bom-bom harus jatuh malam ini juga!” Suara ledakan jauh di sana jauh di dalam lubuk mimpi Tidur tak bisa terjaga! 14

Manusia melompat dari pelana pesawat yang berkarat di langit Kapankah mendarat? Hiburlah dengan sebuah lencana Rasa bersalah yang mungkin datang

ia terbangun dari lagu lantas menyesali kenapa ada rindu

Ia datang sebagai jerit perempuan; ibuku.

240712

260912

Logorrhea logorrhea: semangkuk kecap saya letakkan di kebun binatang di depan kandang onta, saya lupa memperkenalkan nama tapi dapat dengan gugup memperlihatkan setunas bicara yang tak bertalian satu sama lain. Saya merasa kenyang dan dengan sendirinya merasa terbunuh. Ditopang oleh halusinasi saya mulai mengorek-ngorek kekosongan. Sebuah suara jahat bersarang dan membangun suatu masyarakat tanpa tata bahasa. Mereka menyelimuti saya dengan semacam wahyu, semacam wahyu untuk koitus. Dewa-dewi satiriasis dan nimfo bisa beristirahat tengah hari ini, barangkali dengan mencuri waktu berkebun di akhir pekan. Tapi tidak, sudah terlambat. Mereka telah menjadi sepasang televisi di kamar pembantu. Bizarre. Jangan salahkan saya jika tiba-tiba seekor rasa takut menggonggong dari dalam jantungmu. Ia telah menggonggong dengan keras, dengan kefasihan, dengan semburan yang akhirnya tak berarti apa-apa. Bagimu, bagiku, bagi dunia.

Anhedonia Di balik topeng wajah sedih ini Ada daging, tulang, sumsum, sel, yang ikut sedih Kulihat daun-daun yang sedih pada pohon-pohon yang sedih di bumi yang sedih dengan naungan langit yang juga sedih Jika angin yang sedih mendekat meniup seruling dan suaraku yang sedih alangkah bahagianya kesedihan ini Bergabunglah dengan kesedihanku Rasakan kesedihan matahari yang terbit Dengarkan kesedihan planet-planet mengorbit Tekuni kesedihan waktu dalam aliran darahmu Kesedihan burung yang terbang Kesedihan batu-batu Kesedihan lautan, sungai, rawa, sendang Kesedihan ombak berpacu Kesedihan angin limbubu Kesedihan mega-mega Kesedihan anak-anak manusia

131112

Satu untuk semua, semua untuk satu: KesedihanKu! 180512

15

Somnambulisme Somnambulisme, rayakanlah tidur dengan jalan-jalan keliling kota

Ini bukan perjuangan yang buruk bagi seorang pejalan tidur

Mampir sebentar ke kuburan cabut satu nisan serahkan ke pos penjaga rumah dinas walikota

Lupakan ikan bulan!

Bilang: ini dari saya Lambang dengkur saya Tolong dipelihara!

Berkhotbahlah!

Jika ketemu sungai Sempatkan diri untuk mancing ikan bulan Ikan bulan ikan yang keras kepala tidak suka terpancing Ia akan menyeret tali pancingmu ke tengah-tengah sungai Tunggu apa lagi Terjun sana ke sungai!

Dengan pakaian kuyup Pergi sana ke atas bukit

Tunggu, lupakan khotbahmu! Carilah sebuah goa Terjebaklah bersama pembisik yang membentakmu dengan wangsit isengnya Persetan wangsit! Temukan pohon terbakar Tinggalkan sendal bututmu Jika ketemu ular, ia kawanmu Hampir pagi, cepat pulang ke rumah iblis sudah bosan menunggu! 281013

16

Insomnia ia tinggal di dalam sepatu kantor yang necis menghadap kursi tamu tua di garasi mobil dengan kap yang terbuka kain gombal dan tumpahan oli ia mendengkur keras sekali jauh lebih berisik dibanding bila mesin mobil dinyalakan suatu ketika olehmu yang entah bagaimana ceritanya begitu tergesa lebih dari dikejar hantu menggenjot mobil dengan kecepatan 200 km per jam di dalam sepatu tidur ia lupa menutup jendela jendela menuju alam mimpi yang dengan lancang menerobos masuk melayang-layang sebentar di atas jasadnya dan dengan sebuah gerakan menukik ia menikam! ia menikam! tapi terlambat ia telah mendengar petok ayam betina yang ribut di sebuah jam meja: ia terbangun

mengucek mata dan didera lupa yang parah ia lupa siapa dirinya dan apa manusia, malaikat, hewan atau apa laki, perempuan, jantan, betina atau bukan apa-apa ia lupa siangkah ini atau malam ia lupa di bumikah atau di angkasa entah hambakah atau tuan pengelana tergesa atau pohon terbakar? tapi sebelum lupa ia ingat satu hal ia ingat ia seorang insomnia yang tak pernah tidur bertahun-tahun sejak kau pergi dari garasi itu menggenjot mobil dengan kecepatan 200 km per jam 030412

17

Demensia Vaskular Subkortikal Jika aku telah demensia, anakku sayang Lepas aku ke jalan biarkan aku jadi binatang liar aku melihat dunia dengan mata yang rabun telinga yang sunyi dan mulut yang hanya bergumam Aku melupakan banyak hal Bukankah itu baik? Sekonyong-konyong aku tak mengenal peradaban Apa itu rumah? Apa itu pakaian yang bersih dan disetrika? Apa itu keluarga? Apa itu agama? Aku melupakan banyak hal, anakku Siapa yang telah melupakan aku demikian rupa begini? Aku tak dapat menangkap pembicaraanmu, sayang Aku tak mengerti Berhentilah mengganti popokku, aku bukan bayi Lepaskan aku ke jalan, anakku Dengan ketakutan dan kematian aku tak mengerti Aku tidak punya urusan dengan apapun Bukankah itu baik? Aku tidak punya urusan dengan tubuh dan pikiranku Aku tidak punya urusan dengan orang-orang itu (sekalipun mereka menggonggong dengan keras)

Aku tidak punya urusan dengan hidup yang sejahtera dan mati yang terhormat Rasa-rasanya semua kabur Rasa-rasanya mataku berkabut Rasa-rasanya tubuhku sunyi Rasa-rasanya aku hilang rasa Timbul tenggelam antara sadar dan hanyut Aku orang merdeka atau terbelenggu Tidak pernah aku pikirkan Manusia najis atau binatang Tak sempat aku renungkan Apakah aku kasar atau sopan Aku tidak tahu Sudah kukatakan, aku melupakan banyak hal Siapa namaku? Apa pendidikanku? Bahkan jika kau manusia atau setan aku tak dapat membedakan Aku ini siapa? Siapa aku ini? Itu bukan pertanyaan krusial Pelan tapi pasti, semua pertanyaan dan gugatanku terhapus dari bilik memoriku Kata-kata dalam puisiku beterbangan dan aku hanya berurusan dengan Kesepian! 150512

18

Tes Orientasi Kematian Taroh angka 4 untuk sangat sepakat 3 demi setuju 2 untuk netral 1 berarti mengelak dan 0 bila sangat, sangat menentang Berikan voting untuk kematianmu! 1. ....... Kuburan dan keranda adalah tempat tamasya terindah 2. ....... Dalam setiap kematian ada cahaya 3. ....... Saya marah melebihi lebah hutan 4. ....... Saya makan dengan mayat hidup 5. ....... Ini seperti kota hantu 6. ....... Tanganku selalu gemetar 7. ....... Pikiran menyalibku ke batu 8. ....... Kolam yang sangat luas, dengan beberapa teratai yang karam 9. ....... Barangsiapa terlahir, hakim mengetok palu: hukuman mati! (Hakim berkata: tiada banding dan grasi!) 10....... Yang penting itu adalah tetap melamun 11...... Selamat tidur! 12...... Masih ada beberapa puisi dapat dituliskan 13...... Kegelapan lebih menenteramkan daripada cahaya

19

Sumber: Percayalah, saya telah menculik tanpa ijin ide-ide Scheier, M.F. & Carver, C.S (1985). Optimis, Coping, and Health: Assesment and Implication of Generalized Outcome Expectancies. Health Psychology, 4, 219-247. Bravo!

270912

Indigo

Sindrom Dhat

Ada dunia yang saling berhadapan, saya di tengah-tengah, merakit jalan

Air kehidupan jangan pergi Bersemayamlah sepanjang waktu

dengan sepasang kaki luka tabah menyembunyikan kerikil

Malam-malam yang menyiksa di bawah teror mimpi-mimpi lena

Ada dunia yang saling bertatapan, saya di tengah-tengah, merakit diam

Terkaparlah lingga tidak mencapai gerbang purba

dengan sepasang mata sepi

Sumber air hayat jangan mengering selalu gemericik di pangkuan ribuan kemarau

031113

Kehidupan yang lestari yang tumbuh atas setetes mani Cinta: persemaian tak dikehendaki Manusia: berkahmu abadi

260912

20

Hebefrenik Para pengelana tak bertujuan Ke mana mereka pergi? Dengan baju menghitam, daki, gimbal rambut dan sekantong rongsokan Hampir seperti bersiul, mulutnya sedia menggumam apapun. Tak terampuni bau nafas; mual, membusuk langit di atas Konon, ia telah berbincang dengan sebuah kota pada suatu senja: Percakapan yang biasa Dan biarlah jika ia ingin mengabarkan padaku, ihwal itu, sekalipun dengan setengah berbisik, cintanya yang biasa. 131112

Haiku Skizofrenia Keindahan telah mati Yang tetap berwarna hanya ketidakwarasan menyetubuhi jiwa-jiwa yang mimpi 060813

21

Suicide

Pohon Trauma

Ada 3 pilihan bunuh diri dari eyang Emile Durkheim a. Bunuh diri egoistik b. Bunuh diri altruistik c. Bunuh diri anomik

Ia hidup dengan pohon trauma di kepala Ya, di kepala Ya, sebuah pohon utuh dengan akar yang perkasa Batangnya besar, kasar, dan menakutkan Dahannya rimbun, dengan daun-daun hitam yang kekal terbakar jika tua dan gugur

Mari kita jalani ketiganya secara berganti-ganti

siang berawan di atas keramaian ia bermimpi

Jika musimnya tiba, segerumbulan buah menyembul bersama menciptakan serangkaian horor paling kejam Jangan kau sentuh, tanganmu akan melepuh Jangan kau lihat, matamu akan buta Jangan kau dengar, telingamu akan pekak

sore yang manis ke kayangan kami akan pergi

Buah api hitam yang mendidih-didih di ujung tangkai

malam damai hantu puisi kesepian

Angin tak dapat mendekat Cuaca tak dapat memburu

270814

090813

pagi yang cerah satu sosok tidur di kamar tidur

22

Waham Induksi (F 24)

Nekrofilia

Wahai adikku, inikah hubungan dekat yang tak lazim itu? Kita saling berbagi halusinasi, rasa takut, dan ketidakbenaran. Kau menggenggam tanganku, menguatkan. Ribuan kiamat berlesatan dalam khayalku Jutaan jahanam terbang menutupi langit, mengepungku. Dan kau ada di sini, adikku Turut terbakar dan mengerang Turut lumat dan mampus bersamaku Kau bisa pergi, tapi tak kaulakukan Kau bisa pergi, tapi tak kaulakukan Kau bisa pergi, tapi tak kaulakukan

Hanya pada mayat kudapatkan lega Hanya pada mayat kudapatkan leluasa Eros dan Tanatos bersebadan: pada sunyi dan kesurupan Meracau ia. Gilles de la Tourette Sindroma, Koprolalia: di puncak malam bertamulah padaku, Arwah-arwah beku pengidam api Akulah hidup, akulah gelora Menyalalah atma, jahanamlah rindu

150812

160812

23

Voyeurisme

Giggling

Voyeurisme. Kebahagiaan mengintip dan tubuh yang tersembunyi. Hanya mata dan sesembul imajinasi, hanya serat halus cahaya yang mengendali. Kuat, takjud, girang, pemain pengganti. Itu tubuh di garis depan, ini tubuh yang menyaksikan Rekat, satu, bergumul, tak terpisahkan.

Giggling, cekikikan sendiri Mencandai ujud yang maujud dalam diri Sebuah proyek humor yang lebih bernilai dari industri moralitas

150812

Kadang ia seolah berjalan ke atas bukit untuk memberi khotbah yang tertunda Kadang cuma tiduran seperti anjing Lain waktu pergi ke jalan yang ramai Dengan wajah beringas bak baja tempaan Seakan memeram satu orasi paling menggetarkan yang belum pernah diciptakan manusia manapun di muka bumi Inilah karunia cengar-cengir, anggur yang dituang langsung dari mulut langit. Ia mengalir tak tertampung tak terhentikan dan bahagia 180512/150615

24

Fugue Disosiatif

TKS (Taijin-Kyofu-Sho)

Di jalanan kota fugue, seorang fugue pergi ke sungai fugue, ia mengenakan kemeja fugue, pantalon fugue, dihiasi kacamata hitam fugue, berayun di ayunan fugue Sungai fugue nampak benderang Beberapa kapal kecil terombang-ambing seperti sekilas ingatan

taijin-kyofu-sho. Di balik kekuatan rasa marah yang menghinakan bercokol seekor kucing kecil yang mundur-merapat ke dinding yang takut mengeong meski lirih takut ia takut, terlampau takut, menjadi pengotor atas susunan benda-benda yang rapih, atas taman artistik yang mericikkan suara air, atas tata karma dan kesopanan o kucing kecil yang merapat ke dinding ekornya tegak penuh ketakutan

Di taman di tepian sungai fugue itu kerap datang: seseorang yang mengaku sebagai isterinya seseorang yang mengaku sebagai anak gadisnya Si fugue hanya bermain sepanjang hari di taman fugue, di tepian sungai fugue Sesekali ia acuh dengan awan fugue di langit fugue Sesekali ia ngobrol dengan angin fugue

sebuah bayangan mungkin memberi cedera apatah lagi sebuah kehadiran? kucing kecil, kucing kecil tiada taman bagimu tiada rumah dan tuan puisi ini juga bukan untukmu

Ia telah menjadi milik siang dan malam fugue 230812 210912

25

Bedlam

Nomophobia

Di St. Mary’s of Betlehem, London. Beberapa orang kaya pergi menonton Mereka yang tidur di atas kotorannya sendiri atau yang suka berkeluyuran dengan rantai di kaki. Racauan-racauan indah, gerak-gerik sinting hewan terliar: Sebuah kesedihan yang menghibur. Damned if you do and damned if you don’t!

Tetap di sini, kecil! Tetap dalam jangkauanku

230812

Aku menunggu dering Aku menunggu lagu kautiupkan sebuah kabar atau pesan dari seberang Berjagalah saat aku tidur Merapatlah saat aku terjaga wahai burung hud-hudku kicauanmu yang paling sempurna Aku terhibur Aku sempurna Surga kecil dalam genggaman Dan aku bukan Si Terusir, tentu. 101113

26

Autis

Retardasi Mental

Dunia dalam dan dunia luar Seringai anak yang ganjil tanpa teman main dalam dunia bermain tanpa tepi Ia bicara pada daun bicara pada tembok, lumut, angin Ia betah sendirian di bukit atau kardus Ia menikmati nyanyian yang mengucur dari udara, tumbuh dari tandus tanah atau menjulur dari gersang langit atau yang menyembul tiba-tiba dari batu-batu

Dengan IQ di rentang 20 sampai 34 Dengan wajah mencolok tolol dan beberapa kerusakan di susunan saraf pusat Terbata ia menyapamu lantas lekas berpaling Malaikat kecil yang hanya paham sedikit kata telah menciduk samudera bahasa ke hendayanya

Bukankah hidup ini anugerah tak bercela Saat kita terperangkap dalam kecerdasan yang lain dalam kewarasan yang lain 020613

dalam

100713

27

Asperger

Pika

Bakat besar dan hantu sepertinya berasal dari lampu yang sama Aladin belum lagi menggosok Kengeriannya telah muncul di hadapan kita

Anak kecil yang baik Telah kudengar kegembiraanmu Kegembiraan mengunyah Kegembiraan memainkan lidah Mulut hanya kotor karena khianat

Kita tak punya banyak pilihan selain membuka lebar mata atau menutup tapi diburunya dalam mimpi 111113

Senyummu kekal dalam benakku Makanlah hingga kenyang Kamu telah mengejek lapar sedemikian rupa Kamu telah menghina orang kaya dan orang miskin sekaligus. 100713

28

Wandering

Skizoid

saya berjalan dengan ringan sekali disebabkan saya seorang guru suci

Mendekam dalam pasungan jiwa anjing bisu tak bertuan

pengikut yang mengiringi saya riuh rendah sekumpulan dari makhluk-makhluk tak terejawantah

Menyendiri dalam fantasi dan dalam kenyataan

keberadaan saya adalah sedekah bagi bumi di mana kaki saya berjejak, terbasuhlah noda dan dosa

Serpih-serpih kaca Belukar di atas awan

telah saya tinggalkan jubah dan mahkota saya saat sedang jongkok buang air besar

Konfeti: menghujani nisan

saya berjalan tanpa kendor menembus hutan, dusun, dan kota

di subuh berlumur bulan

makin terang jalan yang saya tempuh buta, buta, buta, saya jadinya

anjing bisu tak bertuan anjing bisu tak bertuan anjing bisu tak bertuan oh anjing bisu tak bertuan

250712

090613

29

Tabula Rasa

Kleptomania

Seperti miniatur rasa takutku seperti skenario perang-perangan yang tak bakal kumenangkan Berilah jurang yang lebar sepanjang tabula rasa, sepanjang arogansi profesional Situasi dramatik dari makan malam di waktu kecil yang penuh nuansa putus asa Cinta dan rasa bersalah yang saling mengorbankan diri Konflik, inferioritas, stadium latensi: dan seluruh khayalan skizoidku Lari-sembunyi pencuri masa kecilku, lari! Ngumpet sengumpet-ngumpetnya! Sebelum ditangkap dan dihukum anjing superegoku

Inilah batas ketegangan dan rasa murung Sebuah rajah tak terbaca yang kerap terpeleset dari tangan yang alpa

170113

Sebuah benda abstrak yang dangkal Yang bertahan dalam delusi di pangkal kepala Dan sebuah cinta tak bermotif Yang menyambarnya dengan sukacita Inilah batas ketegangan dan rasa murung di mana ego-alien terlepas dan pulang ke asalnya dan buru-buru Sang Logik menyalahkan para khadamnya: sebuah cairan dinding, ketukan tongkat, takdir yang terbuka. 150615

30

Somniloquy

Sindrom Capgras

Kesebelasanku kalah lagi Seorang teman mangkir dari tugas

Baiklah, penyerupa ibuku Tunggu hingga saat kubuktikan Baiklah, penyerupa ayah, adik, kakak-kakakku Kalian yang sebenarnya akan kutemukan Guru dan teman palsuku Rahasia kalian telah kugenggam Tetangga-tetangga baik Betapa konyol penyamaran kalian Aku bukan orang yang mudah dibodohi Kalian aktor murahan, pembalasanku akan kejam!

Lihat, ia bermain saksofon sambil memasang kaos kaki Selasa selasa dan selasa lagi Langit mendung, kupu-kupu tersesat Ia minum dari gelas bekas orang kafir Memainkan panting Menghayati sungai nada Tanah rawa mati Arwah gadis-gadis mandi Pohon jingah mengantuk Jamban berlayar ke khayangan Pasien kabur lagi Aku mau menelpon tuhan : “Pulsa anda tidak mencukupi Untuk melakukan panggilan ini!” Shit! 110214

000012

31

Waham Amorous

Depresi

Aku akan menyerah Tolong serahkan pelan-pelan rayuanmu

Pikirkanlah sebuah jadual bunuh diri Pikirkanlah seseduh ramuan St. John

131112

Mungkin kita bisa menagih luka Segenggam janji dengan sedikit efek samping Inilah tatapan kosong yang dibesar-besarkan Sebuah plasebo dari perasaaan ditinggalkan Topeng-topeng dengan raut sedih Loncatan ide yang melelahkan Aku harus melupakan beberapa pon berat badanku Cincin yang tetap terbenam di saku celana Ya. 260912

32

33

Seperti yang Diinginkan Alam, Rousseau

Gaia

Manusia dilahirkan bebas tapi ke mana-mana selalu mengenakan rantai, kata Rousseau

James Lovelock dan Lynn Margulis dengan mata berbinar menyaksikan kelahiran kembali dewi Gaia sebuah jaring rumit yang melibatkan bebatuan, organisme renik hewan, tumbuhan atmosfir, lautan dan gunung berapi sebuah siklus Gaian yang akbar

Ini seperti kisah buku yang dibakar dan si penulis yang terusir Hidup yang dirundung paranoia Seandainya roti-roti di toko itu sendiri yang akan membukakan pintu baginya Ia yang telah meniupkan hidup yang sama berantakannya ke gelap rahim panti asuhan negara Seperti yang diinginkan Alam dan bukan seperti yang diinginkan opini orang per orang Dan kini di Pantheon itu ia dapat dengan tenang membesarkan Emile Dan mungkin dengan itu dia bisa melupakan si pembuat jam tolol yang mengirim ibunya ke pondok malaikat jagal 200713

Dan jika tarian bunga-bunga daisy baik yang hitam dan yang putih telah menghangatkan hati Sang Ibu dan jika tuhan telah pensiun sebagai pembuat jam seperti kiasan Newtonian bolak balik aku keluar-masuk manusia demi berunding dengan dosa adam adam adam adakah lega: hawa yang kau hirup dari atas bukit ini?

hari arafah, 141013

34

Autopoiesis Autopoiesis konsep pengaturan diri dari Maturana dan Varela mencari bapak dalam sistem-sistem sosial lewat percakapan-percakapan di luar laboratorium dan simulasi-simulasi komputer Adalah Niklas Luhmann sosiolog Jerman bikin pagar di pekarangan belakang Inilah batas pengharapan, kepercayaan, kesetiaan sebuah kebun simbol yang bangkit dari pikiran, kesadaran dan bahasa manusia

Sebuah percakapan yang terus-menerus! Sebuah puisi yang mana kata poiesis sama berakar Wahai puisi-puisi yatim piatu di seluruh dunia yang sudah atau yang belum diciptakan datanglah Akulah Ayahmu! 141013

35

Simulasi Hari Kesehatan Jiwa Sedunia, 10 Oktober Robert Thompson, presiden asosiasi pop culture, berteriak dengan mulut terkatup: “Jamulah kami dengan fantasi dan bawalah kami ke dunia khayal yang terjauh.” Terjauh, bahkan melampaui simulacrum desa-desa urban yang sawahnya menempel di langit-langit Laut ganas di kamar terkunci Hantu-hantu penghuni sign of the real Dimensi-dimensi majemuk dalam memori sel yang bersengkarut Ibu, Ibu, Ibu, Eli, lamma sabactani! 101012

Trias Kognitif Beck Catastrophising: apakah rasa aman? Apakah panik, apakah kesedihan? Ia percaya akan dirinya, sebuah dunia dan masa depan 10 butir obat penenang setiap minggu 2 lembar tagihan konsultasi psikiater dan beberapa pelukan yang tak perlu Ia merapatkan jaketnya demi menghalau dingin Termometer patah dan televisi bersalju Foto keluarga di dinding terlihat miring Di karpet kucing tidur, dengkur halusnya memberi hukuman tak terampunkan Sekarang tak ada yang tersisa selain m a s a l a l u Ia datang secara mengejutkan di masa-masa yang paling suram D i s a a t Semua orang pergi Semua orang pergi berlibur Semua orang pergi berlibur ke Neraka! 231112

36

Metamotivation, Maslow Motif tertinggi adalah tidak didorong dan tidak berjuang, kata Maslow suatu ketika Hanyalah meningkatkan kesenangan dan kegembiraan yang luar biasa dalam hidup Hidup yang terus meluas dan kaya namun sederhana, unik, jenaka tidak membayang padanya putus asa Di ujung perang lahir anak dan pesona

Emosi-emosi jujur dan pemuasan bodoh dari metakebutuhanmetakebutuhan

Parade kematian tetap luwes dan berdada terbuka

Humor-humor jernih yang tak menggerakkan pelatuk senapan

Lagu-lagu patriotik dari suling-suling bernada sumbang

Individu-individu yang masih saja penuh konflik, khawatir & malu karikatur-karikatur buruk namun yang paling melegakan

Bukan korban-korban berjatuhan dari pengalaman yang dulu lewat Bukan membuang waktu mencemaskan apa-apa yang tetap melekat

Ekstase berulang kekal, seperti goresan pada nisan

031012

37

Model Piaget Bahasa, yang dengannya masa lalu bernyawa, terang benderang keakanan dan terjembatani peristiwa demi peristiwa, bagi Piaget, tidaklah berarti menyediakan struktur bagai pikiran logis. Logika, terangnya, selalu bersumber dari tindakan yang susun menyusun sejak periode sensori-motorik. Segulungan awan menyendiri di langit World animistic: Suara ribut yang bermakna bentakan

Skema-skema baru dari kepanikan dan kontradiksi

Mimpi anak berlangsung Lewat jendela kamar ia datang Terbentuk dari jutaan serat cahaya bintang Bergidik: “Ia benar-benar meraihku mengguncang bahuku lantas melesat terbang Tidakkah kau melihatnya, Ayah?”

Sebuah jawaban 100% benar yang mungkin menggoda.

Kulihat ketinggian Kulihat ruang dan segenggam percikan Sebuah aturan main yang selalu bisa dicungkil dan dibahagiakan Terkejut demi ekuilibrasi

Menggoda. Bagi sekawanan monster: orang dewasa! 081012

38

Hyperspace, Michio Kaku

Naga Penjaga Harta Karun, Rilke

Seekor ikan paus dalam mangkok Meloncat. Hup.

Apakah ketidakpastian Kenapa aku berharap dapat hidup sampai esok pagi Aku memainkan batu ketakutanku melemparkannya (dengan lunglai) mengiris permukaan danau-danau moral Telah menghilang peta jalan di garis tanganku Semua jejak sepertinya mengarah ke pulau kecemasan

Meloncat lagi. Huup. Meloncat lagi. HUUUP. sebanyak “n” dimensi “Ah, kenapa ini semua tentang dari mana saya berasal?” 291013

39

Aku takut maka aku bertanya Rasa takutku yang baik telah mengganggu tidur Pertanyaan-pertanyaan Abadi 071113

Ritual, Kimball

Parodi Fishwick

“Tidak ada bukti,” tantang S. T. Kimball, “ bahwa dunia perkotaan yang sekuler telah mengurangi kebutuhan manusia akan ekspresi ritual...”

Wah, wah, wah saya kira Marshall Fishwick benar saat ia dengan sesumbar mengatakan

Mereka ingin mengingat mereka ingin terulang menjadi manusia

“Kita bahkan belum sempat mengenal baik ‘Pahlawan Super’, ‘Kapten Tampan’ dan ‘Tuan Hebat’, tahu-tahu mereka telah terbang keluar layar televisi untuk selamanya”

Memulai sebuah kegembiraan atau mengakhiri hal-hal konyol Parade kembang api di malam tahun baru Rutin mengunjungi jejaring sosial Ke kondangan di hari minggu Memencet tv sebelum tidur Berjubel nonton bola atawa konser penyanyi pujaan Absensi sidik jari sebelum masuk kerja Membayar tagihan kartu kredit Ikutan geng motor di akhir pekan Ah, hidup, kenapa kau hanya sekadar pengulangan, sekadar ritual, dan menuntut aku, si aktor watak, memainkan penghayatan? 210114

Selalu muncul wajah baru Idola-idola sesaat, berhala-berhala sekian detik Tergesa mengisi panggung dan ingatan publik Mereka tersimpan sebagai citra yang terus dipompakan Ya, kemarin masih kebenaran kini terasa fiksi Dulu masih pahlawan sekarang berbalik jadi tokoh komik Ribuan penyair bagai gelombang Puisi-puisi meluap dari lubang kakus Aku masih menulis puisi! 210114

40

Social Grooming, Robin Dunbar

Morfin, Serturne (1806)

Inilah versi manusia dari mengelus bulu dan mencari kutu dari primata: bergosip ria! Inilah social grooming, sabuk yang mengencangkan hubungan saling percaya sebuah evolusi bahasa sebuah metode meliyankan yang lain manifestasi agresi tanpa sanksi sosial inilah cara menghayati beragam aturan kita

Morpheus berangkat mimpi mengayuh sepeda dengan kencang ke padang hijau tempat sebuah telaga bermeditasi

Ya, kawanku, dunia sangat besar di sana Kita di sini, dalam kelompok, terlelap oleh mimpi-mimpi

Satu-satunya pohon Ayunan kosong seperti merek anestesi 10 - 15 mg dan Morpheus terjungkal!

Anak-anak sungai saling bersilangan Pohon-pohon memanjat langit

Sebuah layar LCD dengan sakau no. 9 tremor dan igauan

Di bawah gunung api Di antara sejarah kota-kota Kita makan bersama dan mencabuti puisi-puisi liar dari benak kita Ya, kita masih berkumpul mengukir bahasa, menghadiahkan dongeng buat si penyendiri

Cinta tanpa toleransi menghempas-hempasnya ke lubuk telaga yang bermeditasi

060214

Malam hampir selesai dan secara eksplisit, dirimu juga.

(220114)

41

Psikodrama, Jacob L. Moreno Menemukan kembali yang spontan Yang patologis dengan sendirinya kaku & tertutup Ia yang tak menerima mempertahankan hidup dengan cara artifisial Inilah saatnya berhenti makan Inilah saatnya membuka tangan terhadap kematian Ia yang berkeras menjadi ayah menolak hidup dalam matrik orang lain Inilah gerakan, tarian, solilokui, aside yang terjadi tak lama setelah sutradara “bunuh diri” Helai demi helai terbakar The Words of the Father Yang artinya, pelan-pelan tenggelam dalam peran psikodramatik Sekumpulan ingatan tindakan yang juga menyusup ke lunak otot menjelma kesemutan, ketegangan, stupor dan mencari rute kebebasannya

42

Membuang atau menyimpan ingatan tentangmu bolak-balik membangun fantasi dua arah bernafas dalam arti sebenarnya dan kiasan

220114

The Lucifer Effect, Phillip Zimbardo Apa yang membuat orang bermoral menjadi kejam dan yang waras menjadi “gila” Sebuah peran Sebuah penghayatan

Ketidakberdayaan yang dipelajari, Seligman Ketidakberdayaan, yang oleh Seligman, dipelajari itu sudah barang tentu menyulut diam berkepanjangan bagi anjing malang dengan kejutan listrik yang ajeg

Lihat tetangga baik kita ia telah membunuh anak semata wayangnya

Kau tahu, si anjing telah ratusan tahun tidur bersama tujuh penghuni gua

Mereka telah mengusir ras menjijikkan itu dari kota

Dialah anjing kehausan yang diberi minum seorang pelacur

Dan lihat, apa yang barusan kau muntahkan jatah ransum dari prasangkamu?

“You look so sad,” katanya menirukan Seligman Junior

Tunggu, sebenarnya apa peranmu?

Jadi, menurutmu apakah hidup hanya konstelasi depresi?

Dan dunialah metafor penjara besar Zimbardo dengan sipir bengis dan narapidana nelangsa

210114

(Dan apakah aku, telah lancang mengajukan pertanyaan seolah-olah aku bukan dari bangsa manusia?)

210114

43

Dunia Bawah Sadar Kolektif, Jung Akan tiba saatnya kita menyerahkan diri pada impuls-impuls ketidaksadaran Membangun sebuah desa dari batu-batu kecil mengarang sebuah harmoni membebaskan semua mimpi dan fantasi dan mengatakan : “Anak lelaki kecil masih ada.” Masih ada Bersama semua arketip Bersama anima-animus Bersama topeng busuk persona Bersama bayang-bayang dan Diri

Ya, adakalanya tak bisa mengelak dari kepungan ketidaksadaran biarkan sementara waktu tangan kita dibimbing dan ditarik arus spontan ketidaksadaran lalu tanpa syarat dibawa buraq mimpi-mimpi kita dan hanya memegang erat Diri: yang tak sepenuhnya ditutupi oleh persona sembari melirik bayang-bayang, yang tak juga terjinakkan sembari mengenang mata yang cemerlang yang menuntunmu kepada mata air tak berkesudahan Apabila aku telah mulai bertanya Apabila keputusasaan yang tak terkatakan menghukumku sepanjang siang dan malam Apabila struktur kepribadianku terbenam sama sekali ke dalam hari-hari kosongku Inilah saatnya Inilah saatnya kubangunkan anak lelaki kecil yang tidur bertahun-tahun dalam diriku Aku membutuhkan imajinasinya untuk menyusun ulang sebuah dunia yang pernah kuhancurkan!

290114

44

Tes Wartegg

Tes Rorschach

Sebuah tanda yang fleksibel entah bermula dari titik atau garis lengkung yang begitu feminim Sebuah ancaman kokoh terpacak di kertas pada segiempat gelap yang mengulur imajinasi

Sepotong engram Dan kelelawar yang terluka Merenggut tubuhku dari lautan Sebuah peta pulau, Bukit-bukit metafisik, Sungai yang menjorok dari kepala naga. Apa artinya warna-warna cerah, gua-gua tanpa jalan masuk bagi ras yang dikotorkan?

Ada gemetar cerobong asap atau topi-topi kertas berhias bulu burung Bibir angin, terowongan kereta api, simbol abstrak. Sebuah fantasi terlindung di belahan otak yang murni Tertutup kesengsaraan dan kita bersedia menyerahkan diri Sesuatu yang halus, tanpa struktur, bagai dosa yang naik dari kedalaman Hidup yang erotik Energi-energi lembut yang mendesak dengan naïf Menyerbu ke arahku, ke arahmu, ke arah sesiapa yang tanpa perlawanan hanya dapat cengengesan berpikir ulang tentang sebuah dunia yang tak sempat dipetakan

110612

Sebuah menara atau lingga yang marah Yang menunjukkan kedalaman Kepak-kepak hijau Di lembar tabulasi Konsep-konsep abstrak bagi roti dan tangan yang gemetar meraih. Ya, kenapa birahi dan kekekalan Tidak mampir pagi ini? Ke mana ular memitoskan diri dan Bagaimana racun itu dapat selamanya?

150512/240615

menghantui

45

kita

Terapi Bermain

Konseling

Trauma kekerasan lewat bentakan, siksaan atau kesaksian

Di antara lenguh “uh” dan percikan “aha” Di antara zigzag bicara dan gegap gempita teknik, konsep dan pendekatan Tetap ada ruang, sayang, tetap ada ruang Tetap ada vas untuk sebuket sunyi Biarlah menguap apa yang seharusnya menguap Biarlah sofa, meja, lembab udara: tak bicara Biarlah menangis, samudera yang harus ditempuhnya Jalan mungkin buntu Yang mengalir hanya Cinta

Tidaklah mudah dinyatakan lewat “kata-kata sebenarnya” Tapi hanya anak-anak atau orang dewasa yang mau “beregresi secara profesional” menjadi anak-anak yang secara alamiah mampu keluar hidup-hidup tidak kurang suatu apa Lewat permainan Lewat bermain Menggambar, menyusun puzzle, bertualang berkubang sepanjang hari dalam simpul teka-teki bicara nyerocos, menulis seperti dikejar anjing. Ya, bermainlah!

291013

46 021113

Teman Khayalan

Sebuah Dunia

Katakan pada teman khayalan agar ia menyanyi lagu yang kusuka dan aku akan tekun mendengarkan

Thomas Szasz dan William Glasser yang tak menyukai diagnosis dan obat psikiatri, berkata di suatu pagi: tak ada itu gangguan mental gangguan mental itu tak ada Yang ada hanya realitas hari per hari yang memberat di pundak yang di kaki mendekap Persetan diagnosis Obat psikiatri itu sampah Engkau boleh “kerasukan” Engkau boleh menginginkan hidupmu berakhir Tapi tegakkan dagumu Itu pun sebuah dunia

Teman khayalan ngajak ngobrol sampai larut malam perihal apapun yang tak bisa selesai Teman khayalan yang muncul pertama kali dari imajinasi masa kanak Teman khayalan yang besar hati dipanggil dalam masa krisis perkembangan Wahai teman khayalan Apakah engkau akan melayat dan berpidato di hari pemakamanku? Apakah kita akan berteman selamanya?

021113

151212

47

Keluarga Keluarga adalah buah simalakama terbesar Bagi orang dengan gangguan jiwa Di satu sisi, secara fisik dan psikis, ia dibutuhkan Di sisi lain, mereka hanya menerima dengan syarat Sebuah medan konflik berkepanjangan Yang tak selesai sekalipun dengan kematian Hantu-hantu itu tetap terjaga Untuk menguras energi hidup dan kewarasan

000713

Kisah Buruk Masa Bocah Apa yang menekan bagi anak-anak Apa yang menekan bagimu dulu, saat anak-anak? Hurrelman (1989) telah menyusun daftarnya Lingkari satu atau beberapa nomer Tarik nafas panjang Hembuskan dengan perlahan

1. Kematian orangtua 2. Tidak naik kelas 3. Kekerasan fisik antara orangtua 4. Ketahuan mencuri 5. Dicurigai berbohong 6. Dihukum guru 7. Mengalami operasi 8. Kehilangan 9. Ditertawakan di depan kelas 10. Pindah kelas 11. Mengalami mimpi buruk 12. Tidak dapat mengerjakan pekerjaan rumah 13. Dipilih sebagai anggota terakhir dalam kelompok 14. Menjadi anggota tim yang mengalami kekalahan dalam suatu pertandingan Jika telah kau pilih anggur beracunmu Tenggaklah! Dengan bahagia Tulis namamu di sini Jangan lupa tanda tangan

………………..

120813

48

Mimpi Mimpi wilayah yang memungkinkan bertemu yang hidup dengan yang mati

Mimpi setia menampung Naluri-naluri erotik manusia

Mimpi adalah metafor masa depan sebagaimana kisah Nabi yang rupawan

Namun dari sekian bunga tidur itu Ini yang paling mengagetkanku Kegilaan itu mimpi! Yang terjadi bahkan saat kuterjaga

Mimpi adalah sepotong pesan Ilahiah semacam “kerat leher anakmu” pada bapakku Ibrahim Mimpi memungkinkan keajaiban latah terjadi Mimpi adalah penyematan kekuatan supranatural bagi para penyembuh tradisional Mimpi adalah kerajaan bagi rasa takut kita di mana segala hantu silih berganti menjelma Mimpi adalah bank penyimpanan semua emosi yang menekan

101013

49

Menyoal Harapan, Erich Fromm “Harapan adalah unsur intrinsik struktur kehidupan, dinamika spirit manusia,” tekan Erich Fromm Tapi siapa menyangka jika banyak orang secara sadar berpengharapan dan secara tidak sadar putus asa Ke mana energinya mengalir? Ya, ke mana perginya puisi yang meramal masa depan yang hidup dalam ketundukan simbiotik terhadap kedatangan Ratu Adil atau Imam yang dijanjikan? Dan kepongahan macam ini telah melahirkan kenyataan yang sakit Misal, mereka telah membayangkan diri mereka sendiri sangat aktif namun sesungguhnya meringkuk tidur

Di periode ketika ruh-ruh kita teraniaya oleh “Mulloch-mulloch” sibernetik sebagaimana rekaan Orwel Inilah saat untuk memberi jalan, mempertahankan bersama harapan, seluruh kehilangan-kehilangan kita Dan dengan demikian kita tidak hanya mengenal hidup sebagai upaya menyelamatkan diri semata Sehingga puisi ini pun bisa dengan tenang melanjutkan “jatuh cintanya” pada Kehidupan.

250615

50

51

Tentang Heri atau Hery atau Herry

Mahya

Heri atau Hery atau Herry semua merujuk ke orang yang sama: Dia!

Mahya anak-anak di tubuh orang dewasa makan sebanyaknya tertawa sekerasnya tidur seperti orang mati bicara semaunya bercanda seenaknya bermoral sekenanya Hidup Mahya!

Tinggi 178 cm Berbadan gelap Kekar Berulang diantar ke hotel skizofrenian Pernah berjalan jauh sekali terkoyak baju di badan Sinyal lapar porak poranda Tak melepuh kaki Tak tepermanai maha kehidupan Suwung yang tanpa sakjatining

281013

52 281013

Suwito

Asevi

Suwito mencangkul ayahnya waktu di kebun

Skat Mat! kata Asevi dingin Mantan juru parkir di sebuah pasar di Palangkaraya itu lalu menggeser kuda yang dengan anggun mengibaskan ekornya kencana Raja tersungkur!

ayahnya pensiunan tentara bisa saja mendor anaknya Tapi itu tidak dilakukan Suwito dikirim ke rumah sakit jiwa anggaplah ikut pendidikan Ibunya sudah lama meninggal tak tahan ikut menanggung penderitaan Suwito Suwito anak berbakti ngomongnya halus berkali-kali ikut pendidikan kapan lulusnya?

281013

Ah Asevi, banyak pegawai menanggung malu dimatasapi main catur oleh Asevi Skat Mat! kata keluarganya tak kalah dingin Asevi terpojok di bangsal rumah sakit jiwa Mati berdiri mengapai-gapai takdirnya

021013

53

Macan Macan, nama yang berarti tua pikun ompong tuli lamur 3 x minum obat pipis - berak di tempat tidur di mana suka firdaus di mana mau

281013

Kai Sanusi Mau apa jika seumur rumah sakit jiwa ia telah di sini Pegawai-pegawai senior sudah pensiun Direktur sudah ganti beberapa kali

Kai Sanusi pernah beternak ayam di kolong bangunan panggung rumah sakit jiwa Tak punya keluarga yang mau mengurusi Kai Sanusi dilantik menjadi pasien abadi inventaris rumah sakit jiwa Ia menjadi saksi bagi banyak aksi kekerasan Ia turun menjadi korban dari proyek-proyek yang dikorupsi Sungguh gila dunia ini Tipis sekali batasnya kegilaan pasien dengan kegilaan para pejabat di rumah sakit jiwa Kata wong edan: yang membedakan kita cuma baju!

281013

54

Kuda Supian Suri

Kening Juli

Si Supian, disuruh menggambar orang malah menggambar kuda Konon, dengan pisau di tangan ia berteriak-teriak mengejar ayahnya

Ia tampak seperti merebut rokok di mulut orang lain menghamburkan makanan di lantai atau meringkuk tidur di teras rumah tetangga

“Berapa gerang harga diri pian tu, Bah? Ulun tukari nah!”

Ia mulai berpikir semua surat kabar memberitakan dan memajang fotonya persis di halaman pertama

15 tahun hilir mudik rumah sakit jiwa Umurnya baru 35

Sering nyelonong masuk saat sesi konseling di ruang palm : “minta diperiksa!” padahal bukan gilirannya Di dalam, Si Supian, tak tahan duduk lama-lama Hanya berkata : “Saya baik-baik saja” Lalu keluar lagi dengan wajah seperti mikir seperti nelangsa

Ia mulai merasakan semua stasiun tivi mengejar-ngejar dia hanya untuk menanyakan: ke mana setelah ini pergi? Ya, ke mana setelah ini pergi? Jagat raya runtuh dan Juli main hujan-hujanan Demikian makna lipatan tegak lurus ke langit di kening Juli!

101213

240314

55

Jainudin

Usay

Karena kelewat memikirkan masalah-masalah begini: wihdatul ap’al, tauhidul asma, fana fi shifatillah syuhudul wahdah fil kastrah syuhudul kastrah fil wahdah tajalli zat, nur muhammad sampai jugalah jainudin ke pintu rsj

Datang dibawa ambulan kakinya borokan balok kayu ulin dengan gembok sudah karatan terlihat menyatu dengan kaki Usay bukannya mengumpat Usay malah melucu dengan logat Amuntai yang kental bikin ketawa para pengantar

Daya abstraksi rendah kebisaan cuma bertani Mau juga melihat Tuhan dengan memandang matahari Kata orang kampung yang membawa: “ketinggian” mengaji Ngomong ngelantur berpadu padan dengan tangisan anak-bini “Bagus seragammu, Udin. Makanmu terjamin di sini!”

291113

di ruang igd, perawat menyiapkan suntikan “selamat tidur, Usay, semoga mimpimu dikelilingi kaum pelawak”

010114

56

Kai Radio

Sanuji

Kai, ke mana-mana dengan radio Tangan kanan di belakang Tangan kiri mendekap radio Jalannya ngangkang bukan kepalang Setiap dilihatnya tamu Minta uang atau rokok

Sanuji ingin pulang Sanuji rindu keluarga Keluarga takut Sanuji bakal ngamuk lagi Sanuji megang pisau Sanuji kerasukan Keluarga pontang-panting Sanuji jawara gila

Radionya selalu ngoceh Menemani kai yang murah senyumnya Semua orang akan maklum mendengar suara berisik radio dari kamar di bangsal kelas 2 ruangan Akasia Tak pernah kulihat Kai berpisah dengan radio Radio adalah jantungnya Radio merupakan nyawanya

290912

O Sanuji yang malang yang bicara dengan sangat sopan yang bolak-balik masuk rumah sakit jiwa Haruskah kubilang Terimalah nasibmu?

011013

57

Muda

Kai Kitun

Muda muda muda makan makan makan

Kai yang disodomi itu memang pendiam Ia hanya meringis aduh di suatu pagi dan perawat menemukan darah yang mengering di celananya

Begitulah ia manusia 3 kata berulang manusia dipungut dari mulut celaka jalanan hinggap di perut celaka rumah sakit jiwa tak bisa diberakkan!

Mau apa lagi, si cengengesan itu biang keroknya kini, dengan alasan moral, ia dipisahkan

021013

muda muda muda namanya namanya namanya

011013

58

Oyong Tiga tahun bukan waktu yang sebentar Hidup tanpa kepastian vonis Sering ada perempuan, katanya suatu kali yang menemani saya melonte Aku kepengen kaget tapi dapatku hanya diam menyerahkan jawaban pada kesunyian atau pada si tua-karatan Frued? : Adalah sumber primer dari energi rohaniah Ia tidak diperintah hukum akal dan logika Ia mendesak, impulsif, irrasional, asosial Ia melangkahi segala nilai dan etik Ia anak manja dari kepribadian Ia hidup lewat fantasi, halusinasi dan impian Cathexis yang tanpa penawar! Negara tanpa batas-batas: Republik Das Es-nya Frued, Oyong! Oyong, apakah perempuan itu datang dengan kuda dan apakah telapak tangannya kapalan karena kebanyakan mencangkul? 081113

Anuta Anuta yang ceplas-ceplos Anuta yang luar biasa polos Turunan langsung Bulat Bulaling Terus naik hingga Iskandar Zulkarnain Pewaris semboyan “Waja sampai ka puting” yang berarti kecuali mati, minum obat tanpa henti Anuta suka bersenandung lagu-lagu nostalgia Anuta pembawaannya selalu riang Bikin kesal dan merana aku yang ditumpuki kerja

081013

59

Mahdi Fani Selamat jalan, Mahdi Fani Selamat pulang pasien pasungku Seluruh ikatanmu telah terlepas Kerangkengmu kini telah runtuh! Dua bulan berlalu sejak pertama kali menjejakkan kaki di bangsal ini dan tak sekali pun kau ditengok Sekali ditengok, pulanglah kau! Pulang sebenar-benar pulang Hipoglikemi, kata dokter menerangkan Aku berkeras: Pulang saja! Bagi banyak penghuni di sini Tak ada kata yang paling menggetarkan selain kata pulang. Peluklah kawanmu satu per satu Peluklah roh mereka dengan penuh kehangatan Selamat jalan Mahdi Fani Selamat pulang pasien pasungku

Escape from Sambang Lihum Jika lari tak tertahankan kami lari masuk hutan buat ketemu maut atau kebebasan Sabda lari menggema di kepala kami sepanjang siang dan malam hari Kami orang pilihan mengemban misi suci atas nama pelarian ini Seberapa keras kalian memburu kami tak bakal ditemukan sebagaimana kami dulu Para pengejar bayangan Para penggigit jari yang papa Para penguntit yang sia-sia Yakinlah, kami tetap tak terbuntuti kalian!

290912 191113

60

Pasien yang Bunuh Diri

Hore, Pasien Pulang!

Percayakah kau akan hantu Ya, hantu dari pasien yang bunuh diri

Apa gunanya puisi ini jika setiap pasien yang pulang keluarganya mengancam akan melepasnya ke jalanan atau mengirimnya kembali ke pasungan Apa gunanya puisi ini jika setiap minggu harus kontrol datang dari pelosok-pelosok yang jauh tak ubahnya tahanan wajib lapor Apa gunanya puisi ini jika CPZ, Haloperidol, THP tak tersedia di desa-desa Apa gunanya puisi ini jika masyarakat menciptakan stigma menutup pintu-pintu dan berbisik-bisik di dalam rumah Apa gunanya puisi ini yang kubuat dengan tulisan tangan yang buruk saat tanggung bulan gaji tekor, sepanjang hari istri cemberut, tak ketulungan.

Sebenarnya tidak Namun entah kenapa sering ada yang berkelebat Bangsal yang suram Langit-langit yang jelaga Tubuh yang tergantung Dirubung ruh Harum keringat ampas obat-obat jiwa Masih menempel di dinding Bersekutu dengan udara Bersekutu dengan besi pintu Dan kini ia berguling-guling Datang ke ingatanmu Kamu menyeru Satu sosok ringkih Dengan seragam hijau muda Dengan senyum yang dipaksakan Dengan riwayat percobaan bunuh diri Hantu itu, kalau pun ia ada Mendekam di sumur-sumur terdalam jiwa Menggonggongi cahaya bintang yang masih tersisa

(150615)

130114

61

Hamil tapi Gila

Anomali yang Sempurna

Seluruh kecantikanmu terselubung, manisku, dalam tabir kegilaanmu Kuku-kuku runcing mencengkeram lunak daging Rahim yang tak suci, sarang bersama ular bludak Liar, liar matamu Lepas, lepas gelak tawamu Meraung tangismu, meraung

Hanya dalam hitungan saat seseorang telah tercampak menjadi makhluk tak berguna yang rakus terhadap makanan yang tak bertujuan apa-apa

Tiada pantai atau kota bagimu Semua “filsuf” tiba-tiba sibuk memencet-mencet telpon pintarnya Semua “lelaki” tiba-tiba latah membincangkan politik tempatan Dan “ibu-ibu” pura-pura sibuk mengocok arisan Seluruh kecantikanmu terselubung, manisku, terselubung dalam tabir kegilaanmu, terselubung dalam tabir kegilaan kita semua 170113

Ia kini di sini menubuhkan arti sakit & kebebasan Sebuah puisi yang gerah diam mematung menyaksikan segalanya Hilir mudik di dunia serba entah Benar-benar anomali yang sempurna!

100413

62

Fiksi

Nulis Puisi tanpa Jadi Penyair

“Terlalu banyak fiksi di luar sana,” seorang pasien rumah sakit jiwa yang sok pintar menyahut ringan, bermaksud memadamkan rasa penasaranku atas pertanyaan bodoh berikut: Kenapa tak ingin pulang? Kenapa betah berlama-lama di sini Di kandang, maaf, bangsal sesak bau tak enak yang tak hilang-hilang meski diusir pengharum kelas berapa pun.

Inilah nulis puisi tanpa jadi penyair tanpa susah-susah membacakannya tanpa tangan bergerak hanya kedip mata mengukir awang hanya deretan tempat tidur berisi orang-orang edan makian perawat lisan-lisan meraban kaki yang mondar mandir berulang malam dan siang

Berkumpul dengan para pengigau Atau pengaduk kotoran Atau pemondar-mandir Atau patung berdegub Atau si tukang teriak Atau si tukang telanjang Atau si penyerang kambuhan

Puisi-puisinya telah menjadi malaikat dan ia tetap “setan”

“Terlalu banyak fiksi di luar sana,” kata si pasien dengan mata menantang Membuatku membatin: siapa aku sebenarnya, Tuhan?

261012

220913

63

Tentang Dua Beranak di Sekitar Tugu Pal 17

Moral Hazard

Mereka tak punya siapa-siapa di sini Kota ini telah merawatnya dengan baik dipolesnya setengah waras-setengah gila

Ada masa, bangsal rumah sakit jiwa penuh sesak Dan segelintir orang meraup banyak keuntungan Kenyang dari sakit-penderitaan orang lain Orang-orang gangguan jiwa dipelihara agar tetap gila Direkayasa sedemikian rupa Agar tergantung senantiasa Dengan obat dan perawatan jiwa Bangunan baru ditambah, tempat tidur diperbanyak Berlindung di balik survei dan prevelensi Dan sialnya, masyarakat pun mendukungnya Orang gila perlu diisolasi dan dibuatkan penampungan! Mereka harus dipisahkan dari orang-orang produktif! Mereka berbahaya bagi pertumbuhan ekonomi!

Di mana tempat terbaik untuk mereka? Di rumah sakit jiwa atau dalam ingatanmu saja? Mereka orang tertolak, Saudara Tak punya identitas, tiada jaminan! Sebelum kepentingan politik menyentuhnya Mereka akan tetap di situ Dua beranak yang berbahagia yang belum direcoki rupa-rupa obat jiwa

200415

Telah lama mereka Menjadi bahan lelucon Dan kini jadi bahan uji coba Menjadi obyek penelitian medik dan non medik Dan lupa Kapan terakhir kali diperlakukan sebagai manusia.

280615

64

Parodi Direktur RSJ Sekarang

Parodi Direktur RSJ Dulu

Direktur rumah sakit jiwa harus benar-benar “gila” Untuk menghadapi kenyataan “gila” : terdampar di sarang perampok paling terkutuk di dunia karena terhadap kawan sendiri pun tak segan buat dirampoknya

Sependek-pendeknya puntung rokok jadi rebutan pasien kami di rumah sakit jiwa Sependek-pendeknya pikiran direktur kami uang uang uang saja yang ada dalam kepalanya

Ia boleh punya waham kebesaran Dan jika pensiun, boleh, malah dianjurkan untuk mengidap post power sindrom sepuasnya Ia boleh menanggung rupa-rupa kelainan Tapi sekali-kali jangan sampai ia meskipun hanya halusinasi, merasa berada di sarang perampok paling terkutuk di dunia Meskipun pada kenyataannya demikian Memang demikian adanya Direktur rumah sakit jiwa harus benar-benar “gila” Benar-benar “gila” Ia duduk di kursi “gila” Dikelilingi penjilat-penjilat “gila” Jika kebetulan ia penyair puisi yang ia tulis pasti “jatuh” gila

151014

011013

65

PENUTUP

Malam Jomblo bagi Puisi malam minggu adalah malam jomblo bagi puisi tanyakan itu pada sandi firly duduk di beranda buku seorang diri dan sesekali melongok media sosial puisi, malam itu tergoda untuk menulis novel sebuah novel, yang barang sehuruf, maka jadilah saya, sekalipun penyair sekedar ikut susah melihat puisi yang melamun puisi: terlihat antara ingin sendiri butuh teman ngobrol! malam minggu, 090515

66

Biodata M. Nahdiansyah Abdi, lahir di Barabai, 29 Juni 1979. Tertarik menulis puisi sejak SMP. Kumpulan puisinya yang pernah terbit: Jejak-jejak Angin (2007, bersama Hajriansyah), Parodi tentang Orang yang Ingin Bunuh Diri dengan Pistol Air (2008), Pewaris Tunggal Istana Pasir (2009), Buku Harian Pejalan Tidur (2010), Nun, Kota (di) Tanah Rawa (2014, bersama Sandi Firly dan Hajriansyah). dari edan, oleh edan, untuk Eden (2015) adalah ebook-nya yang pertama.

Related Documents

Buku Puisi
January 2021 3
Kumpulan Puisi
January 2021 3
Bahan Ajar Puisi Rakyat.ppt
February 2021 0
Bang Soal Puisi Rakyat
January 2021 2
Buku
February 2021 4

More Documents from "indra febrian"

Buku Puisi
January 2021 3