Catur Karsa Sapta Dharma Insinyur Indonesia

Catur Karsa Sapta Dharma Insinyur Indonesia Oleh : Rizky Adhiputra Wallad (125060300111011) Yudo Jati Wicaksono (125060300111051) Naufalda Akbar Rizqi (125060305111006)

Catur Karsa (1) Catur karsa adalah 4 prinsip dasar yang

wajib

dimiliki oleh Insinyur Indonesia antara lain:  Mengutamakan keluhuran budi.  Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia.  Bekerja secara sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.  Meningkatkan kompetensi dan martabat berdasarkan keahlian profesional keinsinyuran.

Catur Karsa (2) Dapat disimpulkan:  Insinyur Indonesia dituntut menjadi insan yang memiliki integritas (budi pekerti luhur).  Semata-mata bekerja mendahulukan kepentingan masyarakat dan umat manusia dari kepentingan pribadi.  Senantiasa mengembangkan kompetensi dan keahlian engineeringnya.

Catur Karsa (3) Contoh kasus:  Sedang dilakukan konstruksi yang proses pengerjaannya dapat mengganggu lingkungan sekitar masyarakat, misalnya perobohan gedung tua. Seorang insinyur harus berani menyatakan pendapatnya, atau memikirkan cara agar proses pembangunan berjalan lancar tanpa mengganggu lingkungan sekitar.  Jika seorang insinyur dipilih untuk mengerjakan suatu proyek, dan proyek tersebut membutuhkan ilmu-ilmu modern (terbarukan) yang tidak diketahui insinyur tersebut. Insinyur itu tetap harus bertanggung jawab terhadap proyeknya. Salah satu cara mungkin dengan mempelajari ilmu baru itu sehingga kompetensinya dapat meningkat dan tanggung jawabnya terpenuhi.

Sapta Dharma (1)

7 tuntunan sikap dan perilaku Insinyur yang merupakan perwujudan dari Catur Karsa.

Sapta Dharma adalah

Sapta Dharma (2)  Mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.  Bekerja sesuai dengan kompetensinya.  Hanya menyatakan pendapat yang dapat dipertanggungjawabkan.  Menghindari pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya.  Membangun reputasi profesi berdasarkan kemampuan masingmasing.  Memegang teguh kehormatan dan martabat profesi.  Mengembangkan kemampuan profesional.

Sapta Dharma (3) Apabila kita baca lagi lebih seksama, sapta dharma substansinya adalah sama dan seiring dengan catur karsa, bahwa:  Insinyur Indonesia dituntut untuk memegang teguh etika dan integritas di dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di mana pun dia bekerja sehingga dia bisa tetap mempertahankan reputasi profesinya dari waktu ke waktu.

Sapta Dharma (4) Contoh kasus 1:  “Mengutamakan keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat” Pekerjaan yang beresiko, harus membatasi atau dijauhkan dari masyarakat umum. Para pekerja juga harus dibekali peralatan-peralatan penunjang keselamtan.

Sapta Dharma (5) Contoh kasus 2:  “Menghindari pertentangan kepentingan dalam tanggung jawab tugasnya” Sebuah pembangunan membutuhkan biaya yang sangat besar. Namun dalam pelaksanaannya, biaya tersebut dapat diminimalisir tetapi bangunan masih dalam kriteria aman. Seorang insinyur tidak serta-merta mengambil keputusan tersebut. Harus dilakukan diskusi dengan pemilik proyek hingga terjadi kesepakatan bersama, selain itu faktor keamanan juga harus dikedepankan.

TERIMA KASIH