Loading documents preview...
Contoh Soal Akuntansi Istishna Akad Istishna pertama antara Tn. Adam dengan BRI Syariah (BRIS). Kesepakatan keduanya adalah sebagai berikut: Harga bangunan Termin pembayaran
: Rp. 150.000.000,: 5 Termin sebesar Rp. 30.000.000,-
Akad istishna kedua antara BRI Syariah (BRIS) dengan PT. Kontraktor Perdana dengan kesepakatan sebagai berikut : Harga bangunan Termin Pembayaran
: Rp. 130.000.000,: 3 Termin masing-masing sebesar : - 20% = Rp. 130.000.000,- x 20% = Rp. 26.000.000,- 30% = Rp. 130.000.000,- x 30% = Rp. 39.000.000,- 50% = Rp. 130.000.000,- x 50% = Rp. 65.000.000, Penjurnalannya sebagai berikut : I. BIAYA PRA-AKAD DITANGGUHKAN a. Untuk keperluan survey BRIS telah mengeluarkan sejumlah biaya pra-akad sebesar Rp. 25.000.000,-. Biaya pra-akad tersebut diakui sebagai biaya istishna apabila telah terjadi kesepakatan antara BRIS dengan Tn. Adam. Jurnalnya sebagai berikut : Tanggal
Rekening Db. Beban praakad yang ditangguhkan
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
25.000.000
Kr. Kas
25.000.000
b. Terjadi penandatanganan akad antara BRIS dengan Tn. Adam, maka jurnalny : Tanggal
Rekening Db. Biaya Istishna’
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
25.000.000
Kr. Beban praakad yang ditangguhkan
25.000.000
II. TAGIHAN 1 DARI PEMASOK – TINGKAT PENYELESAIAN 20% a. BRIS menerima tagihan dari pemasok PT. Kontraktor Perdana karena pemasok telah menyelesaikan 20% pembangunan. Atas penerimaan tagihan ini, BRIS mencatat dan mengakuinya sebagai utang istisna dalam penyelesaian. Jurnal yang dibuat BRIS dalam transaksi ini adalah : Tanggal
Rekening Db. Aset istishna dalam penyelesaian Kr. Utang istishna’
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
26.000.000 26.000.000
b. BRIS melakukan pembayaran atas tagihan tersebut, maka jurnal yang harus dibuat BRIS adalah : Tanggal
Rekening Db. Utang Istishna’
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
26.000.000
Kr. Kas
26.000.000
c. Pengakuan Pendapatan Margin Istishna Pendapatan Margin Istishna = Margin Keuntungan Istishna + Harga Pokok Jurnal yang harus dibuap BRIS untuk mengakui pendapatan Margin Istishna adalah : Tanggal
Rekening Db. Aset istishna’ dalam penyelesaian Db. Harga pokok istishna’
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
4.000.000 26.000.000
Kr. Pendapatan margin istishna’
30.000.000*
Harga pokok di Debit sebesar Rp. 26.000.000,- berasal dari jumlah pembayaran Termin pertama dari BRIS kepada PT Kontraktor Perdana Harga Pokok Istisna = Tingkat Penyelesaian x Nilai Akad kontraktor = 20% x Rp. 130.000.000,- = Rp. 26.000.000, Pendapatan margin istishna di Kredit sebesar Rp. 30.000.000,- berasal dari jumlah pembayaran Tn. Adam Termin Pertama Pendapatan Margin Istishna = Tingkat Penyelesaian x Nilai Akad Pembeli = 20% x Rp. 150.000.000,- = Rp. 30.000.000, Aset istishna di Debit sebesar Rp. 4.000.000,- adalah Margin Keuntungan Istishna yang dihitung dari selisih Aset Istishna = Pendapatan Margin Istishna – Harga Pokok Istisna = Rp. 30.000.000,- – Rp. 26.000.000,- = Rp. 4.000.000,-
III. TAGIHAN 2 DARI PEMASOK – TINGKAT PENYELESAIAN 30% a. BRIS menerima penagihan kedua dari pemasok PT. Kontraktor Perdana. Atas penerimaan tagihan, BRIS mencatat dan mengakuinya sebagai utang istishna dalam penyelesaian. Jurnal yang harus BRIS catat pada saat menerima tagihan adalah : Tanggal
Rekening Db. Aset istishna dalam penyelesaian
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
39.000.000
Kr. Utang istishna’
39.000.000
b. BRIS melakukan pembayaran atas tagihan kedua tersebut, maka jurnal yang harus dibuat BRIS adalah : Tanggal
Rekening Db. Utang Istishna’
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
39.000.000
Kr. Kas
39.000.000
c. Pengakuan Pendapatan Margin Istishna BRIS melakukan pencatatan untuk mengakui pendapatan margin istishna. Jurnalnya adalah : Tanggal
Rekening Db. Aset istishna’ dalam penyelesaian Db. Harga pokok istishna’
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
6.000.000 39.000.000
Kr. Pendapatan margin istishna’
45.000.000*
Harga pokok di Debit sebesar Rp. 39.000.000,- berasal dari jumlah pembayaran Termin Kedua dari BRIS kepada PT Kontraktor Perdana Harga Pokok Istisna = Tingkat Penyelesaian x Nilai Akad kontraktor = 30% x Rp. 130.000.000,- = Rp. 39.000.000, Pendapatan margin istishna di Kredit sebesar Rp. 45.000.000,- berasal dari jumlah pembayaran Tn. Adam Termin Kedua Pendapatan Margin Istishna = Tingkat Penyelesaian x Nilai Akad Pembeli = 30% x Rp. 150.000.000,- = Rp. 45.000.000, Aset istishna di Debit sebesar Rp. 6.000.000,- adalah Margin Keuntungan Istishna yang dihitung dari selisih Aset Istishna = Pendapatan Margin Istishna – Harga Pokok Istisna = Rp. 45.000.000,- – Rp. 39.000.000,- = Rp. 6.000.000,-
IV. TAGIHAN 3 DARI PEMASOK – TINGKAT PENYELESAIAN 50% a. BRIS menerima penagihan ketiga dari pemasok PT. Kontraktor Perdana. Atas penerimaan ini, BRIS mencatat dan mengakuinya sebagai utang istishna dan asset istishna dalam penyelesaian. Jurnalnya adalah : Tanggal
Rekening Db. Aset istishna dalam penyelesaian
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
65.000.000
Kr. Utang istishna’
65.000.000
b. BRIS melakukan pembayaran atas tagihan ketiga tersebut, maka jurnal yang harus dibuat BRIS adalah : Tanggal
Rekening Db. Utang Istishna’
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
65.000.000
Kr. Kas
65.000.000
c. Pengakuan Pendapatan Margin Istishna Jurnal yang harus dibuat BRIS untuk mengakui pendapatan margin istishna ketiga adalah : Tanggal
Rekening
Debit (Rp)
Db. Aset istishna’ dalam penyelesaian
10.000.000
Db. Harga pokok istishna’
65.000.000
Kr. Pendapatan margin istishna’
Kredit (Rp)
75.000.000*
Harga pokok di Debit sebesar Rp. 65.000.000,- berasal dari jumlah pembayaran Termin Kedua dari BRIS kepada PT Kontraktor Perdana Harga Pokok Istisna = Tingkat Penyelesaian x Nilai Akad kontraktor = 50% x Rp. 130.000.000,- = Rp. 65.000.000, Pendapatan margin istishna di Kredit sebesar Rp. 75.000.000,- berasal dari jumlah pembayaran Tn. Adam Termin Kedua Pendapatan Margin Istishna = Tingkat Penyelesaian x Nilai Akad Pembeli = 50% x Rp. 150.000.000,- = Rp. 75.000.000, Aset istishna di Debit sebesar Rp. 10.000.000,- adalah Margin Keuntungan Istishna yang dihitung dari selisih Aset Istishna = Pendapatan Margin Istishna – Harga Pokok Istisna = Rp. 75.000.000,- – Rp. 65.000.000,- = Rp. 10.000.000,-
V. PENAGIHAN PIUTANG KE Tn. ADAM a. BRIS melakukan penagihan piutang istishna dan menerima pembayaran piutang istishna dari pembeli (nasabah) selama 5 kali termin. Jurnal yang harus dibuat oleh BRIS pada setiap penagihan kepada pembeli setiap terminnya adalah : Tanggal
Rekening Db. Piutang Istishna
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
30.000.000
Kr. Termin Itishna
30.000.000
b. BRIS menerima pembayaran termin istisha dari pembeli. Jurnal yang harus dibuat BRIS setiap kali menerima pembayaran dari Tn. Adam adalah : Tanggal
Rekening
Debit (Rp)
Db. Kas / Rekening Nasabah
30.000.000
Db. Termin Istishna
30.000.000
Kredit (Rp)
Kr. Piutang Istishna
30.000.000
Kr. Aset Istishna dalam penyelesaian
30.000.000