Critical Jurnal Review Metodologi

  • Uploaded by: Arini Herdayanti
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Critical Jurnal Review Metodologi as PDF for free.

More details

  • Words: 1,605
  • Pages: 7
Loading documents preview...
CRITICAL JURNAL REVIEW I Judul

Jurnal Tahun Penulis

Reviewer Edisi Nomor ISSN Tanggal Latar Belakang

Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Integrasi Peer Instruction Terhadap Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pendidikan Fisika Indonesia 2014 I.D Kurniawati Wartono M.Diantoro Arini Herdayanti (8176175002) Maulidah Hayati Simamora (8176175009) Januari 2014 p-ISSN: 1693-1246 / e-ISSN: 2355-3812 02 September 2017 Pada dasarnya pembelajaran fisika harus diarahkan untuk mencari tahu untuk memperoleh penguasaan yang mendalam serta menekankan pada pemberian pengalaman langsung dan berpusat pada siswa. Keterlibatan siswa dalam aktivitas pembelajaran akan berdampak positif pada penguasaan konsep. Selain penguasaan konsep, diperlukannya berpikir kritis untuk dapat menganalisis pikiran siswa untuk menentukan pilihan dan menarik kesimpulan yang cerdas. Sehingga anak dapat membedakan antara kebenaran dan kebohongan, penampilan kenyataan, fakta dan opini, pengetahuan dan keyakinan. Pembelajaran inkuiri dapat mengembangkan cara berpikir ilmiah yang membuat siswa dapat memecahkan permasalahan dan memperoleh pengetahuan yang bersifat penyelidikan. Walaupun telah disebutkan bahwa pembelajaran inkuiri memiliki beberapa keuntungan positif, tetapi berdasarkan hasil observasi di lapangan didapatkan bahwa kenyataannya sampai saat ini masih ada siswa yang kurang aktif dalam pembelajaran. Kekurangaktifan siswa ini menimbulkan kesulitan dalam menguasai konsep dan mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya. Pernyataan tersebut sesuai dengan kesimpulan penelitian Ornek (2008:31) yang menyatakan bahwa kesulitan siswa dalam menguasai konsep fisika disebabkan oleh kurang bekerja keras dalam pembelajaran. Keadaan ini memungkinkan proses belajar dan konsentrasi siswa kurang maksimal. Selain itu, kekurangan pembelajaran inkuiri adalah suasana kelas menjadi ramai dan kegiatan diskusi belum maksimal (Andriani, 2011). Oleh sebab itu, perlu dilakukan integrasi pembelajaran inkuiri

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Teori yang digunakan Metode Penelitian

Hasil Penelitian

dengan pembelajaran lainnya agar lebih efektif lagi dan mampu mengoptimalkan pengusaan konsep serta kemampuan berpikir kritis siswa. Salah satu pembelajaran yang memiliki potensi untuk mengembangkan keaktifan siswa dalam pembelajaran adalah Peer instruction. Dalam peer instruction diselingi dengan pertanyaan konsep (Crouch & Mazur, 2001) dan melibatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran (Fagen, dkk., 2002). Siswa diberi kesempatan untuk berpikir dalam menyelesaikan pertanyaan konsep yang diberikan guru kemudian mendiskusikan dengan teman sejawatnya. Selain itu, dalam pembelajaran PI siswa diharapkan dapat mengoptimalkan penguasan konsepnya melalui berpikir dan berdiskusi dengan teman sejawatnya. Telah dilaporkan bahwa pembelajaran peer instruction lebih efektif daripada dengan pembelajaran diskusi kelas. Bagaimana perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis fisika siswa yang menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing integrasi peer instruction, pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran konvensional ? Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbedaan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa yang belajar dengan pembelajaran inkuiri terbimbing integrasi peer instruction, pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran konvensional, dan pengaruh pembelajaran inkuiri terbmbing integrasi peer instruction masing-masing terhadap penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Negeri 02 Batu. Penelitian ini menggunakan metode quasiexperimental dengan posttest only design. Penelitian ini menggunakan tiga kelompok yang terdiri dari kelompok pertama kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan pembelajaran inkuiri terbimbing integrasi peer instruction, kelompok kedua kelas eksperimen yang dibelajarkan dengan pembelajaran inkuiri terbimbing, dan kelompok ketiga adalah kelompok kontrol yang dibelajarkan dengan pembelajaran konvensional. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 02 Batu yang terdiri dari delapan kelas sejumlah 244 siswa Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir

Simpulan

kritis siswa yang menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing integrasi peer instruction, pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran konvensional, penguasaan konsep siswa yang belajar dengan pembelajaran inkuiri terbimbing integrasi peer instruction lebih tinggi daripada pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran konvensional, dan kemampuan berpikir kritis siswa yang belajar dengan pembelajaran inkuiri terbimbing integrasi peer instruction lebih tinggi daripada pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran konvensional. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kritis fisika siswa yang menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing integrasi peer instruction, pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran konvensional. Selanjutnya, penguasaan konsep siswa yang belajar dengan pembelajaran inkuiri terbimbing integrasi peer instruction lebih tinggi daripada siswa yang belajar dengan pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran konvensional. Terakhir, kemampuan berpikir kritis siswa yang belajar dengan pembelajaran inkuiri terbimbing integrasi peer instruction lebih tinggi daripada siswa yang belajar dengan pembelajaran inkuiri terbimbing dan pembelajaran konvensional. Hasil penelitian ini disebabkan karena pada pembelajaran inkuiri terbimbing integrasi peer instruction, siswa diasah kemampuan berpikir kritisnya dan dikembangkan penguasaan konsepnya melalui eksperimen dan diskusi secara peer instruction.

CRITICAL JURNAL REVIEW II Judul

Jurnal Vol & Hal Penulis Reviewer Tanggal Nomor ISSN

Penerapan Model Pembelajaran Dicovery Learning terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Fluida Statis di SMAN 1 Mojosari Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Volume 4 No.3 & hal 83-87 Dwi Ayu Iswati, Dwikoranto Arini Herdayanti (8176175002) Maulidah Hayati Simamora (8176175009) 02 September 2017 2302-4496

Latar Belakang

Pada pembelajaran fluida statis, selama ini materi tersebut bukan suatu hal yang asing bagi siswa karena banyak kejadian sehari-hari yang berhubungan dengan fenomena fluida tidak bergerak (diam). Menurut Kurikulum 2013 pada materi fluida statis dikategorikan sebagai materi yang mengandung kompetensi dasar “menerapkan”. Bentuk pembelajaran pada kompetensi dasar tersebut hendaknya dilaksanakan secara discovery/inquiry untuk menumbuhkan kemampuan keingintahuan dalam menemukan hasil/konsep di kehidupan sehari-hari melalui proses penyelidikan dan pemecahan masalah. Untuk memperkuat pendekatan saintifik, perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyelidikan atau penelitian (discovery/inquiry learning). Ketika mengaplikasikan metode discovery learning, guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara aktif. Kondisi seperti ini dapat merubah kegiatan belajar mengajar yang semula materi diberitahukan kepada peserta didik menjadi peserta didik yang mencari tahu. Dari teori dan fakta itulah, mereka diharapkan dapat merumuskan sejumlah penemuan.Bentuk penemuan yang dimaksud tidak selalu identik dengan suatu teori ataupun benda sebagaimana yang biasa dilakukan kalangan ilmuan dan professional dalam pengertian yang sebenarnya. Penemuan yang dimaksud berarti pula sesuatu yang sederhana, namun memiliki makna dengan kehidupan para siswa itu sendiri.Penemuan itu tetap berkerangka pada Kompetensi Dasar (KD) yang ada pada kurikulum. Rumusan Masalah 1 Bagaimana Respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran discovery learning ? 2 Apakah discovery learning dapat mempengaruh hasil belajar siswa ? Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan

Teori yang digunakan

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

keterlaksanaan pembelajaran discovery learning, respon siswa dan hasil belajar siswa (kompetensi pengetahuan, sikap, dan keterampilan). Menurut Kosasih ( 2014:84) , hampir sama dengan model pembelajaran discovery, dikenal pula pembelajaran inquiry (inquiry learning). Keduannya sama-sama merupakan model pembelajaran yang berbasis penemuan.Bedanya pembelajaran discovery lebih menekankan pada penemuan jawaban atas masalah yang direkayasa oleh guru.Adapun pada pembelajaran inquiry masalah bukan hasil rekayasa.Masalah itu lahir dari siswa itu sendiri berdasarkan pengalaman mereka sehari-hari. Penelitian ini merupakan penelitian true experimentaldesign dengan desain penelitiannya adalahpretest posttest control group designyang bertujuan untuk mendeskripsikan secara kuantitatif apakah penerapan model discovery learning dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada materi fluida statis. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Mojosari pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 dan pengambilan data dilaksanakan pada bulan Maret-April 2015. Populasi penelitian adalah seluruh kelas X MIA di SMAN 1 Mojosari yang terdiri atas 7 kelas. Pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan teknik sampling purposive. Teknik tersebut merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, tes, dan angket. Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data selama pelaksanaan proses belajar mengajar yaitu mengamati keterlaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran discovery learning, respon siswa dan hasil belajar siswa. Metode observasi ini dilakukan untuk mengamati pengelolaan pembelajaran discovery learning serta mengamati keterlaksanaan pembelajaran aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Persentase rata-rata respon siswa pada kelas kelas eksperimen sebesar 82% dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil analisis posttest dengan menggunakan uji-t dua pihak sebesar 3,24. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen berbeda dengan kelas pembanding.Pada uji-t satu pihak adalah sebesar 2,41. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih baik daripada kelas pembanding. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran discovery learningmempengaruhi terhadap hasil belajar siswa pada materi fluida statis. Untuk kompetensi sikap diperoleh nilai modus rata-rata sebesar 4,00 (Sangat Baik). Untuk kompetensi keterampilan diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,63(A-).

Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, diperoleh kesimpulan bahwa pada keterlaksanaan pembelajaran dengan model discovery learning keterlaksana dengan baik dan lancar. Respon siswa Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa memberikan respon positif terhadap penerapan model pembelajaran discovery learning.Selain itu untuk model pembelajaran discovery learning dapat mempengaruh hasil belajar siswa .

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN JURNAL

KELEBIHAN 1 Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Integrasi Peer Instruction Terhadap Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa a. Kelebihan jurnal ini adalah sudah terindeks internasional dibuktikan dengan terdapat adanya nomor ISSN. b. Abstrak yang dituliskan menggunakan dua bahasa yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris c. Penelitian yang dilakukan jarang dilakukan yaitu dengan menggunakan dua kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. 2. Penerapan Model Pembelajaran Dicovery Learning terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Fluida Statis di SMAN 1 Mojosari a. Kelebihan dalam jurnal ini adalah abstrak menggunakan Bahasa Inggris. b. Bahasa yang digunakan tidak susah untuk dipahami c. Didalam jurnal ini lengkap dituliskan mengenai teori yang digunakan, metode penelitian dan hasil pembahasan serta kesimpulan. d. Penjelasan hasil penelitian menggunakan gambar serta tabel sehingga lebih mudah dipahami. KEKURANGAN 1. Pembelajaran fisika menggunakan pendekatan inkuiri terbimbing dengan metode eksperimen dan demonstrasi diskusi ditinjau dari kemampuan berpikir dan gaya belajar siswa a.

Didalam jurnal ini walaupun isinya sudah lengkap dan memiliki kelebihan tetapi masih terdapat beberapa kekurangan, seperti pada pendahuluan tidak melakukan wawancara terlebih dahulu kepada Guru bidang studi agar mendapatkan deskripsi tentang sekolah yang akan diteliti serta tidak mencantumkan menggunakan teori apa didalam jurnal ini.

b. c. d.

Bahasa yang digunakan sulit dipahami oleh pembaca karena menggunakan bahasa yang berbelit - belit. Dalam jurnal ini tidak terdapat Vol & Hal serta tahun terbitnya tidak dicantumkan Tidak mencantumkan waktu penelitiannya.

2. Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Integrasi Peer Instruction Terhadap Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa a.

Penulis dalam penelitiannya tidak melakukan observasi pada sekolah serta wawancara terhadap Guru Bidang Studi.

b.

Tidak menjelaskan secara rinci tentang teknik pengambilan sampel yang digunakan, hanya menyebutkan tekniknya yaitu sampling pusposive.

Related Documents


More Documents from "endang sutreni"