Depresi Dengan Gejala Psikotik

  • Uploaded by: SteaffieEunike
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Depresi Dengan Gejala Psikotik as PDF for free.

More details

  • Words: 3,908
  • Pages: 18
Loading documents preview...
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa Periode 4 Mei s/d 23 Mei 2015 Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya I, Jakarta

Status Pasien Ujian F32.3 Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik Oleh: Steaffie Eunike Cassandra 11.2014.169

Pembimbing: dr. Elly Ingkiriwang, Sp.KJ

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana 1

Jl. Terusan Arjuna No.6 Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Telp. 021­56942061

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA  UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA Jl. Terusan Arjuna No. 6, Kebon Jeruk, Jakarta­Barat  KEPANITERAAN KLINIK STATUS ILMU JIWA FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA Hari/Tanggal Presentasi Kasus: Mei 2015 SMF ILMU JIWA Tanda Tangan Nama : Steaffie Eunike Cassandra NIM : 11.2014.169 Dr. Pembimbing: dr. Elly Ingkiriwang, Sp.KJ Nama Pasien Masuk Panti pada Tanggal Rujukan/Datang Sendiri/Keluarga Riwayat Perawatan

……………... ……………..

: Ny. E : Kurang lebih 1 bulan yang lalu (pasien tidak ingat) : Pasien di oleh Petugas :-

I. IDENTITAS Nama (inisial) : Ny. E Tempat & Tanggal Lahir : Palembang, 22 Februari 1982 (33 tahun) Jenis Kelamin : Perempuan Suku Bangsa : Palembang Agama : Islam Pendidikan : SMP Pekerjaan : Pelayan Cafe Status Perkawinan : Menikah Alamat : Palembang II.

RIWAYAT PSIKIATRIK Autoanamnesis : 30/05/2015, jam 15.25 Heteroanamnesis :A. Keluhan Utama Pasien mengaku di bawa oleh petugas saat sedang berjalan di atas jalan tol 2

B. Riwayat Gangguan Sekarang Sekitar lebih dari satu bulan yang lalu pasien merasa pikirannya di kontol oleh kekuatan dari luar sehingga pasien keluar dari rumahnya tanpa sadar yang membawa pasien pergi dari rumahnya di Palembang ke Jakarta, padahal pasien tidak tahu sama sekali bagaimana jalan dari Jakarta ke Palembang tetapi seperti ada yang masuk dan menyusup ke pikirannya (thought insertion dan delusion of contol). Pasien mengaku dirinya tidak pernah seperti ini sebelumnya. Pasien pergi berjalan kaki menuju Jakarta dan seperti diarahkan oleh sesuatu ke dalam pikirannya (delusion of contol). Di tengah jalan sekitar daerah Lampung pasien di ajak oleh supir truk agar menumpang dan menemani supir tersebut. Setibanya di Jakarta pasien ke daerah Tanjung Priok bekerja di sebuah café yang bernama Café Putri Indramayu sebagai penjual minuman dan menemani pelanggan. Sampai suatu saat, beberapa hari setelah pasien bekerja di café tersebut pasien merasa suntuk yang membuat pasien tanpa sadar pergi berjalan kaki hingga akhirnya ditemukan oleh petugas sedang berjalan di atas tol pada malam hari (delusion of contol). Setibanya di panti, pasien juga menyatakan bahwa ada beberapa anggota panti yang membawa pistol dan pedang untuk menjaga diri mereka (halusinasi visual). Pasien juga menyatakan bahwa ada yang mengajarkannya untuk menahan diri dan mengingatkan dirinya, bayangan laki-laki seperti dosen sering menasehati dirinya, pasien tidak mengenal orang tersebut (halusinasi auditorik dan visual). Pasien juga menyatakan tidurnya kurang karena sering mendengar suara dentuman yang membuat pasien gemetar lemas dan sulit tidur (halusinasi auditorik). Makan pasien seperti biasa. Aktivitas sehari-hari pasien merasa malas dan lemas untuk beraktivitas, pasien juga merasa kepercayaan dirinya berkurang setelah memotong rambutnya menjadi pendek. Saat ditanyakan mengapa memotong rambutnya pasien mengatakan bahwa ada tuyul dan mahluk halus yang suka menggantung di kepala nya (halusinasi visual). Pasien juga merasa dirinya sudah tidak berguna lagi, dan pesimis. Saat ditanyakan pasien bilang tidak mau optimis karena bila optimis akan hancur dan bila tidak kesampaian akan menyesal. Saat ditanyakan apa pasien pernah mencoba untuk mencelakakan dirinya, pasien menyatakan bahwa hal tersebut dosa dan di benci allah dan dosa. Pasien mengaku bahwa dirinya memiliki perasaan seperti ini setelah 3

suaminya bangkrut dan memaksa untuk menjual rumahnya untuk membayar hutang, pasien menyatakan bahwa rumah nya walaupun tidak terlalu besar merupakan nyawa bagi dirinya sekitar lebih dari 2 bulan yang lalu. C. Riwayat Gangguan Sebelumnya 1. Gangguan Psikiatrik Pasien mengaku dirinya belum pernah mengalami gangguan jiwa atau di bawa ke rumah sakit jiwa. 2. Riwayat Gangguan Medik Pasien tidak pernah melakukan perwatan medis sebelumnya. 3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif Pasien pernah satu kali menggunakan ganja diberikan oleh temannya tanpa diketahui oleh dirinya. Pasien dahulu sebelum hamil sering menggunakan inex sekitar 8 tahun yang lalu, saat ditanyakan bagaimana membelinya dan di dapat dari mana pasien menyatakan diberikan oleh tamu dan diharuskan untuk memakainya. 4. Riwayat Gangguan Sebelumnya (grafik)

Depresi dengan Psikotik 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 4 bln yll

Depresi dengan Psikotik

3 bln yll

2 bln yll

1 bln yll

Saat ini

D. Riwayat Kehidupan Pribadi 1. Riwayat Perkembangan Fisik Pasien lahir normal, cukup bulan dalam kondisi baik di rumah bersalin tanpa cacat bawaan maupun gangguan saat masih dalam kandungan. Pasien juga tumbuh dan 4

berkembang sesuai dengan anak-anak seusianya. Pasien juga tidak pernah mengalami kejang, kecelakaan, operasi, maupun dirawat di rumah sakit atas indikasi tertentu. 2. Riwayat Perkembangan Kepribadian a. Masa Kanak-kanak Pasien mengaku merupakan anak yang aktif, sering bermain dengan anak-anak seusianya dan suka berkelahi dengan saudaranya. b. Masa Remaja Pasien mengaku tidak terlalu banyak memiliki teman di sekolahnya dan lebih sering membaca buku. Pasien juga putus sekolah setelah menyelesaikan pendidikan di bangku SMP karena tidak ada biaya. c. Masa Dewasa Pasien mempunyai beberapa teman dan sering mengajaknya bekerja di café-café sebagai penjual minuman dan menemani tamu. Pasien juga pernah diberikan ganja oleh temannya tanpa dia sadari. Pasien mengaku bahwa dirinya dahulu sering menggunakan inex yang sering di dapat nya ketika sedang bekerja saat dipaksa oleh pelanggan untuk menggunakannya, saat di tanya pasien mengaku tidak pernah kecanduan dan pernah melakukan cuci darah, pasien sudah berhenti tidak menggunakan inex setelah dia hamil sekitar 8 tahun yang lalu. 3. Riwayat Pendidikan Pasien bersekolah sampai lulus tingkat SMP. Saat ditanyakan mengapa tidak melanjutkan pendidikan pasien menyatakan karena adanya kendala dalam biaya pendidikannya. Pasien juga mengaku saat kelas 2 SMP pernah di ajak oleh gurunya ke Malaysia untuk mengikuti suatu pelatihan. 4. Riwayat Pekerjaan Pasien mengaku berkerja di ajak temannya dari café ke café berpindah-pindah sebagai penjual minuman, pelayanan dan menemani tamu. 5. Kehidupan Beragama Pasien beragama Islam. Pasien kurang aktif dalam menjalankan ibadahnya dan sering melewati sholat. 6. Kehidupan Sosial dan Perkawinan Pasien dikenal hubungan dengan saudaranya kurang baik hubungannya dan sering bertengkar. Sekitar 10 tahun yang lalu pasien pernah menikah dengan WNA (Cina) 5

yang bekerja sebagai pengusaha, pasien mengaku bahwa suaminya sakit setelah mengalami kebangkrutan dan terlilit banyak hutang. Pasien mengaku dirinya sering bertengkar dengan suami nya karena ingin mempertahankan rumah yang sebelumnya ingin di jual oleh suami nya untuk membayar hutang. Setelah suami pasien sakit hingga tidak dapat berjalan, suaminya kembali pulang ke negara asalnya dan tidak ada kabar hingga saat ini. Seterusnya pasien hanya bergonta-ganti dalam berpacaran dan tidak pernah menikah lagi. Pasien menyatakan bahwa dirinya memiliki 3 orang anak dari 3 pria yang berbeda. Anak pertama duduk di bangku SD, anak ke dua TK, dan anak ke tiga masih kecil.

E. Riwayat Keluarga Pasien menyatakan bahwa dikeluraganya tidak ada yang mengalami gangguan kejiwaan sebelumnya. Kedua orang tua pasien telah meninggal saat masih kecil. Kedua orang tua pasien mempunyai 11 orang anak. Pasien menyatakan bahwa hubungan keluarga dengan saudara-saudaranya kurang baik, dan sering bertengkar. F. Situasi Kehidupan Sosial Sekarang Pasien sebelum di bawa ke panti bekerja di sebuah café bernama Café Putri Indramayu di daerah Tanjung Priok. Pasien bekerja sebagai penjual minuman, pelayan dan menemani pelanggan.

III.

STATUS MENTAL A. Deskripsi Umum 1. Penampilan Pasien seorang perempuan berusia 30an, berpenampilan fisik sesuai usianya, postur tubuh proporsional, tidak terlalu tinggi, warna kulit sawo matang, rambut pendek hitam. Rambut tampak ditutupi oleh kain yang dia anggap sebagai jilbab, kuku bersih, gigi bersih, pakaian atasan berwarna abu-abu, celana jeans, sepatu hitam, pasien tampak rapih dan bersih. 2. Kesadaran a. Kesadaran sensorium/neurologis b. Kesadaran psikiatrik

: Kompos mentis : Tampak terganggu 6

3. Perilaku dan Aktivitas Psikomotor  Sebelum wawancara: Pasien nampak tenang dan senyum-senyum sendiri sedang 

duduk di pinggir jalanan. Selama wawancara : Pasien nampak tenang terkadang mudah tersinggung



sehingga marah dan pasien tetap pada posisinya Setelah wawancara : Pasien berdiri lalu berjalan kembali ke barak nya

4. Sikap terhadap Pemeriksa Pasien bersikap cukup kooperatif dengan pemeriksa, terkadang menjawab dengan lemah lembut, baik, dan ramah terhadap pemeriksa, terkadang marah dan judes terhadap pemeriksa ketika merasa terganggu dengan pertanyaan pemeriksa. 5. Pembicaraan a. Cara berbicara

: Logorrhea, spontan, kurang jelas, intonasi kurang, volume

bicara kecil, artikulasi jelas b. Gangguan berbicara : Tidak ada B. Alam Perasaan (Emosi) 1. Suasana Perasaan (Mood): Hipotim, Iritabel 2. Afek Ekspresi Afektif a. Arus : Lambat b. Stabilisasi : Stabil c. Kedalaman : Dangkal d. Skala diferensiasi : Sempit e. Keserasian : Serasi f. Pengendalian Impuls : Kuat g. Ekspresi : Wajar h. Dramatisasi : Tidak ada i. Empati : Baik C. Gangguan Persepsi 1. Halusinasi : 

Halusinasi auditorik (Pasien melihat ada sosok seorang wanita setelah itu ada cahaya yang sangat terang, sebagai penjaga yang diakui pasien sering mendoakan dirinya ketika sulit tidur. Pasien melihat adanya 3 sosok perempuan yang mirip mantan suami yang pasien kenal dengan kerabat mantan suaminya yang sering mendoakan pasien yang merupakan jimat untuk menjaga pasien menggunakan bahasa mereka. Pasien melihat sesosok 7

pria yang perawakan menyerupai dosen sering mengajarinya ketika masuk panti untuk jaga diri dan tidak perlu ikut campur dan jangan takut. Saat malam hari pasien sering mendengar bunyi dentuman yang sanagt keras sehingga sering mengganggu pasien ketika mau tidur) 

Halusinasi visual (Pasien sering melihat ada sosok seorang wanita setelah itu ada cahaya yang sangat terang, sebagai penjaga yang sering mendoakan pasien ketika sulit tidur. Pasien melihat adanya 3 sosok perempuan yang mirip mantan suami yang pasien kenal dengan kerabat mantan suaminya yang sering mendoakan pasien yang merupakan jimat untuk menjaga pasien menggunakan bahasa mereka. Pasien melihat sesosok pria yang perawakan menyerupai dosen sering mengajarinya ketika masuk panti untuk jaga diri dan tidak perlu ikut campur dan jangan takut. Pasien memotong rambutnya karena saat rambutnya panjang ada tuyul dan mahluk halus yang sering menggangtung)

2. Ilusi : Tidak ada 3. Depersonalisasi : Tidak ada 4. Derealisasi : Tidak ada D. Sensorium dan Kognitif (Fungsi Intelektual) 1. Taraf Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama 2. Pengetahuan Umum : Baik 3. Kecerdasan : Baik 4. Konsentrasi & Kalkulasi : Baik 5. Orientasi a. Waktu : Baik (pasien dapat membedakan waktu siang dengan malam) b. Tempat : Baik (pasien mengetahui dirinya berada di panti) c. Orang : Baik d. Situasi : Baik 6. Daya Ingat a. Tingkat  Jangka panjang : Baik (pasien dapat mengingat usianya,

tahun



kelahirannya, dan tempat tinggalnya, kebiasaan, pekerjaannya) Jangka pendek : Baik (pasien dapat mengingat menu makanan yang ia



makan beberapa jam sebelumnya dan aktivitas yang sebelumnya dilakukan) Segera : Baik (pasien dapat mengulangi apa yang disampaikan oleh pemeriksa) 8

b. Gangguan 7. Pikiran Abstraktif

: Tidak ditemukan : Baik (pasien beberapa kali menggunakan

peribahasa dalam berbicara dengan pemeriksa) 8. Visuospatial : Baik 9. Bakat Kreatif : Tidak ada 10. Kemampuan Menolong Diri Sendiri : Baik (pasien dapat melakukan aktivitas sehari-hari) E. Proses Pikir 1. Arus Pikir a. Produktifitas b. Kontinuitas c. Hendaya Bahasa

: Bicara sedikit, produktif : Irrelevansi, asosiasi longgar : Tidak ditemukan

2. Isi Pikir a. Preokupasi dalam pikiran: Tidak ditemukan b. Waham : 

Delusion of control (pasien merasa pikirannya di kontol oleh kekuatan dari luar sehingga pasien keluar dari rumahnya tanpa sadar yang membawa pasien pergi dari rumahnya di Palembang ke Jakarta, padahal pasien tidak tahu sama sekali bagaimana jalan dari Jakarta ke Palembang tetapi seperti ada yang masuk dan menyusup ke pikirannya, Pasien pergi berjalan kaki menuju Jakarta dan seperti diarahkan oleh sesuatu ke dalam pikirannya, pasien merasa suntuk yang membuat pasien tanpa sadar pergi berjalan kaki hingga akhirnya ditemukan oleh petugas sedang berjalan di atas tol pada malam hari)



Thought insertion (pasien tidak tahu sama sekali bagaimana jalan dari Jakarta ke Palembang tetapi seperti ada yang masuk dan menyusup ke pikirannya)

c. d. e. f.

Obsesi : Tidak ditemukan Fobia : Tidak ditemukan Gagasan rujukan : Tidak ditemukan Gagasan pengaruh : Tidak ditemukan

F. Pengendalian Impuls Baik 9

G. Daya Nilai 1. Daya Nilai Sosial

: Baik (pasien dapat membedakan bahwa memperdaya orang

itu tidak baik, menipu dan membunuh orang tidak baik) 2. Uji Daya Nilai : Baik (pasien dapat menilai tindakan yang ia lakukan pada suatu situasi imajiner tertentu misalnya membunuh orang atau bunuh diri itu dosa) 3. Daya Nilai Realitas : Terganggu (pada pasien ditemukan halusinasi, asosiasi longgar, irrelevan) H. Tilikan Tilikan derajat 1, dimana pasien menyangkal dirinya sakit. I. Reliabilitas Baik IV.

PEMERIKSAAN FISIK A. Status Internus 1. Keadaan Umum 2. Kesadaran 3. Tensi 4. Nadi 5. Suhu Badan 6. Frekuensi Pernafasan 7. Bentuk Tubuh 8. Sistem Kardiovaskular 9. Sistem Respiratorius 10. Sistem Gastrointestinal 11. Sistem Muskuloskeletal 12. Sistem Urogenital

: Baik : Kompos mentis : 110/70 mmHg : 76 x/menit : Tidak dinilai : 17x/menit : Normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Dalam batas normal

B. Status Neurologik 1. Saraf Kranial (I-XII) 2. Gejala Rangsang Meningeal 3. Mata 4. Pupil 5. Oftalmoskopi 6. Motorik 7. Sensibilitas 8. Sistem Saraf Vegetatif 9. Fungsi Luhur 10. Gangguan Khusus V.

: Tidak dilakukan : Tidak ada : Dalam batas normal : Refleks (+), normal : Tidak dilakukan : Dalam batas normal : Dalam batas normal : Baik : Baik : Tidak ada

PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan penunjang anjuran: -

Pemeriksaan darah rutin (hemoglobin, hematokrit, LED, leukosit, trombosit) 10

VI.

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA Pasien Perempuan berumur 33 tahun, agama Islam, sudah pernah menikah, pendidikan terakhir SMP, bertempat tinggal di Palembang. Dibawa oleh petugas ke Panti Sosial Bina Insan kira-kira 1 bulan yang lalu. Sekitar lebih dari satu bulan yang lalu pasien merasa pikirannya di kontol oleh kekuatan dari luar sehingga pasien keluar dari rumahnya tanpa sadar yang membawa pasien pergi dari rumahnya di Palembang ke Jakarta, padahal pasien tidak tahu sama sekali bagaimana jalan dari Jakarta ke Palembang tetapi seperti ada yang masuk dan menyusup ke pikirannya (thought insertion dan delusion of contol). Pasien mengaku dirinya tidak pernah seperti ini sebelumnya. Pasien pergi berjalan kaki menuju Jakarta dan seperti diarahkan oleh sesuatu ke dalam pikirannya (delusion of contol). Setibanya di Jakarta pasien ke daerah Tanjung Priok bekerja di sebuah café yang bernama Café Putri Indramayu sebagai penjual minuman dan menemani pelanggan. Sampai suatu saat, beberapa hari setelah pasien bekerja di café tersebut pasien merasa suntuk yang membuat pasien tanpa sadar pergi berjalan kaki hingga akhirnya ditemukan oleh petugas sedang berjalan di atas tol pada malam hari (delusion of contol). Setibanya di panti, pasien juga menyatakan bahwa ada beberapa anggota panti yang membawa pistol dan pedang untuk menjaga diri mereka (halusinasi visual). Pasien juga menyatakan bahwa ada yang mengajarkannya untuk menahan diri dan mengingatkan dirinya, bayangan laki-laki seperti dosen sering menasehati dirinya, pasien tidak mengenal orang tersebut (halusinasi auditorik dan visual). Pasien juga menyatakan tidurnya kurang karena sering mendengar suara dentuman yang membuat pasien gemetar lemas dan sulit tidur (halusinasi auditorik). Makan pasien seperti biasa. Aktivitas sehari-hari pasien merasa malas dan lemas untuk beraktivitas, pasien juga merasa kepercayaan dirinya berkurang setelah memotong rambutnya menjadi pendek. Saat ditanyakan mengapa memotong rambutnya pasien mengatakan bahwa ada tuyul dan mahluk halus yang suka menggantung di kepala nya (halusinasi visual). Pasien juga merasa dirinya sudah tidak berguna lagi, dan pesimis. Saat ditanyakan pasien bilang tidak mau optimis karena bila optimis akan hancur dan bila tidak kesampaian akan menyesal. 11

Pasien pernah satu kali menggunakan ganja diberikan oleh temannya tanpa diketahui oleh dirinya. Pasien dahulu sebelum hamil sering menggunakan inex sekitar 8 tahun yang lalu, saat ditanyakan bagaimana membelinya dan di dapat dari mana pasien menyatakan diberikan oleh tamu dan diharuskan untuk memakainya. Pasien mengaku berkerja di ajak temannya dari café ke café berpindah-pindah sebagai penjual minuman, pelayanan dan menemani tamu. Pasien dikenal hubungan dengan saudaranya kurang baik hubungannya dan sering bertengkar. Sekitar 10 tahun yang lalu pasien pernah menikah dengan WNA (Cina) yang bekerja sebagai pengusaha, pasien mengaku bahwa suaminya sakit setelah mengalami kebangkrutan dan terlilit banyak hutang. Pasien mengaku dirinya sering bertengkar dengan suami nya karena ingin mempertahankan rumah yang sebelumnya ingin di jual oleh suami nya untuk membayar hutang. Setelah suami pasien sakit hingga tidak dapat berjalan, suaminya kembali pulang ke negara asalnya dan tidak ada kabar hingga saat ini. Seterusnya pasien hanya bergonta-ganti dalam berpacaran dan tidak pernah menikah lagi. Pasien menyatakan bahwa dirinya memiliki 3 orang anak dari 3 pria yang berbeda. Anak pertama duduk di bangku SD, anak ke dua TK, dan anak ke tiga masih kecil. Cara berbicara pasien logorrhea, spontan, kurang jelas, intonasi kurang, volume bicara kecil, artikulasi jelas. Hipotim, arus lambat, bicara sedikit, produktif, asosiasi longgar, iritabel, delusion of control (+), thought insertion (+), logorea, asosiasi longgar, halusinasi auditorik (+), halusinasi visual (+), irrelevan, irritable, tilikan derajat 1. VII.

EVALUASI MULTIAKSIAL A. Axis I : F32.3 Episode Depresif Berat dengan Gejala Psikotik Diagnosis Banding: F20.4 Depresi Pasca-skizofrenia F25.1 Gangguan Skizoafektif Tipe Depresif F31.5 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat dengan Gejala Psikotik B. Axis II : Tidak ada gangguan kepribadian ataupun retardasi mental C. Axis III : Tidak ada gangguan kondisi medis umum D. Axis IV : Masalah dengan “primary support group”, masalah perumahan, masalah ekonomi E. Axis V : GAF 60-51, gejala sedang (moderate), disabilitas sedang

VIII.

PROGNOSIS Faktor yang memperbaiki prognosis: 12

-

Presipitasi jelas Riwayat premorbid baik Gejala afektif depresif Pertama kali Tidak ada riwayat trauma perinatal

Faktor yang memperburuk prognosis: -

Usia muda Onset gejala tersembunyi Menarik diri Cerai Tidak ada riwayat keluarga Symptom negative Tidak ada dukugan keluraga

Ad vitam : Dubia ad bonam Ad functionam : Dubia ad bonam Ad sanationam : Dubia ad malam IX.

DAFTAR PROBLEM A. Organobiologik: Tidak ditemukan adanya kelainan B. Psikiatri : Hipotim, arus lambat, bicara sedikit, produktif, asosiasi longgar, iritabel, delusion of control (+), thought insertion (+), logorea, asosiasi longgar, halusinasi auditorik (+), halusinasi visual (+), irrelevan, irritable, tilikan derajat 1. C. Psikososial : Masalah dengan “primary support group”, perumahan, ekonomi

X.

TERAPI A. Farmakoterapi

R/ Haloperidol tab 5 mg No. XX S 2 dd tab 1 (pagi, malam)  ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­ SEC

R/ Trihexyphenidyl tab 2 mg No. XX S 2 dd tab 1 (pagi, malam)  ­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­ SEC

13

R/ Sertraline tab 50 mg No. XX S 2 dd tab 1 (pagi, malam) ------------------------------------------------- SEC Pro : Ny. E Umur: 33 tahun B. Psikoterapi 

Memberikan informasi pasien terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan,  cara pengobatan, efek samping pengobatan.



Memberi bimbingan kepada pasien untuk mengatasi stressor yang  mungkin akan didapat oleh pasien.

C. Edukasi - Edukasi keluarga mengenai penyakit pasien - Edukasi keluarga agar belajar menerima kondisi pasien dan tidak mengucilkan -

pasien Edukasi minum obat teratur dan kontrol teratur bila sudah lepas rawat

14

WAWANCARA D: Halo, selamat sore bu P: (mengangguk) D: Boleh saya ngobrol sama ibu? P: Iya, mau ngobrol soal apa ya? D: Tentang ibu aja. Ibu cerita ke saya tentang ibu, nanti saya jaga kerahasiaannya, saya ga akan cerita ke siapa-siapa P: Oh..iya D: Ibu saya dokter Steaffie, nama ibu siapa? P: Emil D: Ibu Emil umurnya berapa? Inget tanggal lahir ibu? P: 32 tahun, tahun 78 D: Ibu asalnya dari mana? P: Saya orang Palembang D: Loh ibu bagaimana caranya bisa ke Jakarta? P: Jadi saya dari Palembang itu dari rumah itu saya tiba-tiba jalan aja ga tau kenapa bisa kaya gitu, terus saya jalan tuh sampai mau ke Jakarta, tapi pas saya di Lampung saya ketemu sama supir truk di ajak bareng suruh nemenin, ya udah bareng dia ke Jakarta jadinya D: Emang ibu tau jalan dari Palembang ke Jakarta jalan kaki? 15

P: Itu kaya ada yang masuk nyisip gitu, ya ga tau ya tiba-tiba aja itu yang nyisip itu nunjukin arahnya kemana-mananya D: Oh gitu…terus ibu di Jakarta tinggal dimana? P: Saya tuh tinggal di Tanjung Priok, saya kerja di café-café gitu. Café Putri Indramayu, jualin minuman, nganter-nganter sekalian nemenin tamu D: Terus gimana caranya ibu bisa di bawa ke panti ini? P: Saya tuh lagi kerja, terus suntuk lah ya gitu ceritanya. Saya pengen jalan-jalan aja gitu, akhirnya saya pergi tuh pas siang jalan-jalan, nah malem saya di tangkep sama petugas D: Emang pas malem di tangkep petugas lagi dimana? P: Di jalan tol D: Ngapain ibu di jalan tol? Mau kemana? P: Iya itu ga tau lagi suntuk tiba-tiba aja gitu ada disana, udah malem juga kan, mau pulang jadi ke café ya tapi begitu D: Ibu berani ya malem-malem keluar sendirian P: Iyalah kan di Jakarta, terang, banyak lampu, banyak kendaraan D: Wah iya hebat, tapi ibu ada di jalan tol sendirian malem-malem ga disuruh suara atau orang gitu? P: Ga kok, ga ada kaya gitu D: Atau mungkin ibu mau bunuh diri ada diatas jembatan itu? P: Ga lah, itu dosa, awloh ga suka, ga boleh itu D: Iya bener bu. Ibu inget ga kapan sih pertama kali di bawa kesini? P: Kapan ya? Kayanya sekitar 1 bulan yang lalu. Pas itu saya datang kesini matahari nya gelap, ketutupan gitu, suram, terus sepi disini, banyak hantu-hantu laki-laki dan perempuan. Saya tuh takut berantem gitu, itu dulu disini kan sepi ya dikit orangnya, terus ada yang tinggal disini penghuni bawa senjata D: Bawa senjata? Untuk apa? P: Iya bawa aja..untuk jaga diri. Saya disuruh diem ga boleh kasih tau kesiapa-siapa D: Orang-orang yang lain pada tau ga? 16

P: Ga tau deh mereka ga liat. Yang hanyu laki-laki itu kaya dosen gitu, suka ngajar-ngajarin saya, untuk sholat, berbuat baik, jangan cari musuh atau lawan D: Bisa ngomong ga hantunya? P: Ga, cuman dia nunjukin aja. Supaya saya kaya dia, ngikutin dia D: Hantu yang perempuan gimana? Gangguin atau gimana? P: Yang perempuan ya nampak aja ga ada apa-apa sih D: Terus ada ga yang mau jahatin ibu atau berencana jahat ke ibu? P: Ga, ga ada ya. Soalnya kan saya juga kalo di jahatin orang yaudah gapapa, yang penting sayanya juga ga kaya gitu ya beda lah jangan sama kaya gitu juga D: Jadi ga ada ya? Kalo malem tidur nya gimana? Nyenyak? Apa suka kebangun? P: Iya gimana ya, kan disini emang gitu kan. Suasanya ya rame, pada ngobrol. Saya tuh suka kaget kaya ada suara tiba-tiba ‘bum’ kenceng gitu kadang saya kaget sampe gemeteran. D: Yang lain gimana? Mereka denger juga ga? Kaget juga ga? P: Saya ga enak ganggu mereka, kayanya biasa aja sih mereka, apa perasaan saya ya D: Jadi tidurnya terganggu karena itu ya? P: Iya paling gitu, terus kalo udah malem itu mau tidur suka ada 3 malaikat gitu D: Wah siapa itu bu? Kenal ga? P: Itu saudara mantan suami saya D: Ibu tau darimana? P: Iya mirip soalnya mukanya D: Ngomong apa sih mereka bu? P: Iya kaya jimat-jimat gitu isinya untuk doain saya. Ya gitu pokoknya, pake bahasa mereka sih ngomongnya D: Ga ada niat jahat atau gimana ke ibu? P: Ga sih, baik kok mereka suka ada nemenin saya. Kalo malem kbaan doain jimat yang baik itu di doain pake bahasanya D: oh gitu ya.. Ibu makannya gimana? Dikit banyak atau biasa aja? 17

P: Biasa aja sih ya D: Kalo aktivitas gimana? P: Aduh males ya saya, ga pengen ngapa-ngapain gitu D: Kalo perasaan sedih bersalah gitu? P: Iya, sedih ga pengen ngapa-ngapain, inget anak D: Ibu merasa percaya diri atau ga? P: Ini ya, saya eee…ga percaya diri sejak saya potong rambut saya D: Emang kenapa rambutnya di potong? Kan jadi ga percaya diri P: Soalnya ada mahluk halus, tuyul gitu yang nge gantung di kepala saya D: Ibu ada perasaan bersalah atau ga berguna gitu ga P: Iya ga guna lah gitu D: Ibu ada perasaan pesimis ga enak gitu ga? P: Iya saya mah emang ga optimis, takut kecewa kalo saya optimis, nanti kalo gagal saya kecewa ga enak sedih ga suka lah D: Oh gitu…tapi yang lainnya semuanya enak ya? P: Iya, saya mau tidur ya ngantuk. Mau balik dulu.. D: Oh… iya makasi ya bu atas waktunya.

18

Related Documents


More Documents from "Didot Litratista"