Loading documents preview...
PERKERASAN BERBUTIR BERDASARKAN MDP REVISI JUNI 2017 Kegiatan
Perencanaan Pembangunan Jalan Kecamatan Rupat Utara
Pekerjaan
Peningkatan Jalan Poros Suka Damai menuju Titi Akar
Lokasi
Kecamatan Rupat Utara
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
URAIAN
DATA JALAN
ACUAN PADA MDP 2017
Jenis / Kelas Jalan Karakteristik Jalan Umur Rencana ( UR ) (tabel 2.1) Tingkat Pertumbuhan Tahunan (i) Curah Hujan Faktor Pengali pertumbuhan s/d 2020 Faktor Pengali pertum. 2021 s/d 2028 Deskripsi Jalan Perkiraan LHR 1 Lajur 2 arah Perkiraan jumlah kenderaan niaga
Kolektor Rural 1 Lajur setiap arah 10 Tahun 3.50% 3.5 1,900 mm/tahun 3.11 7.779 Akses Lokal Industri 500 Kend./hari 40 Kend.Niaga/hari
( Tabel 4.1 Faktor Pertumbuhan Kelas Jalan ) ( Tabel 4.2 Faktor Distribusi Lajur ) ( Tabel 2.1 Umur Rencana Jenis Perkerasan ) ( Tabel 4.1 Faktor Pertumbuhan Kelas Jalan ) ( Tabel B.1 Zona Iklim Indonesia Wil.Sumatera )
( Tabel 4.6 perkiraan LHR lalu lintas rendah ) ( Tabel 4.6 perkiraan LHR lalu lintas rendah ) ( Tabel 4.6 perkiraan LHR lalu lintas rendah )
12. Perhitungan jumlah CESA5 berdasarkan perhitungan VDF5 Faktual & Normal sesuai UR (tabel 4.4) Jenis Kenderaan
LHR rata-rata 2 arah Thn. 2017
LHR 2018
LHR 2021
VDF5 Faktual
VDF5 Normal
ESA5 2018 - 2020
ESA5 2021 - 2038
Sepeda motor, Sedan & Kenderaan ringan lainnya
460
476
510
-
-
-
-
6 16 18 500
6 17 19
7 18 20
4.E+03 5.E+03 8.E+04 9.E+04
9.E+03 1.E+04 1.E+05 2.E+05
5B 6A 6B
14. Pemilihan Jenis Perkerasan
1 1 0.5 0.5 7.4 4.6 Jumlah CESA5 Total Jumlah CESA5
2.E+05
Dari Hasil Perhitungan CESA5 berdasarkan VDF5 sesuai UR pada tabel 4.4, diketahui beban lalu lintas untuk Umur Rencana 10 tahun yaitu sebesar 238738.44612, maka mengacu pada tabel 3.1 untuk pemilihan jenis perkerasan sesuai dengan kondisi lapangan dipilih Jenis Perkerasan yaitu : Bagan Desain 7 - Perkerasan Tanpa Penutup ( Japat, Jalan Kerikil )
15. Daya dukung Subgrade dari data CBR Lapangan Musim saat pengujian tanah dasar dilapangan dengan DCP -> Nilai CBR diambil 3 sample dengan metode distribusi normal Faktor Penyesuaian Modulus subgrade thd kondisi musim Nilai CBR Desain (Nilai CBR Lapangan x faktor penyesuaian)
Masa transisi 5% 0.8 4%
( Tabel 6.1 ) 4
15. Deskripsi Standar Tinggi Subgrade pada Struktur Perkerasan Penentuan tebal Perkerasan Berbutir juga harus memenuhi kondisi seperti pada tabel 5.1 Tinggi Minimum Tanah Dasar diatas Muka Air Tanah dan Muka Air Banjir untuk kelas jalan yang sesuai dengan jalan yang direncanakan yaitu : Kelas Jalan Jalan Sedang
Tinggi Tanah Dasar diatas MAT ( mm )
Jalan Sedang
600 mm
Tinggi Tanah Dasar diatas MAB ( mm ) 500 mm (banjir 10 tahunan)
Jika tidak memenuhi kondisi sesuai tabel diatas maka sehingga koefisien drainase atau nilai "m"<1 maka tebal perkerasan berbutir harus dikoreksi dengan nilai "m" ( Koefisien Drainase ) atau dilakukan galian untuk saluran drainase sesuai dengan ketentuan tinggi tanah dasar pada tabel tersebut. Untuk Peningkatan Jalan Poros Suka Damai menuju Titi Akar ini, sesuai dengan kondisi ketinggian tanah dasar dengan muka air tanah pada lokasi pekerjaan maka dari tabel 5.2 didapatkan nilai 'm' sebesar 0,9
16. Deskripsi Struktur Perkerasan Berbutir Berdasarkan pemilihan jenis perkerasan pada tabel 3.1 dan perhitungan Beban Lalu Lintas CESA5 untuk UR 10 tahun serta nilai CBR subgrade dan standar tinggi subgrade dengan muka air tanah, maka Desain Perkerasan pada Pekerjaan Peningkatan Jalan Poros Suka Damai menuju Titi Akar ini dengan mengacu pada Bagan Desain - 7 Desain Perkerasan Tanpa Penutup Beraspal dan Lapis Permukaan Beraspal Tipis
Dari Grafik tersebut, maka untuk struktur perkerasan berbutir dengan jumlah CESA5 UR 20 tahun sebesar 238738.44612 maka tebal perkerasan dan material perkerasan yaitu sebagai berikut : Untuk Perkerasan dengan Konstruksi Bertahap maka Lapis Fondasi menggunakan Agregat Kelas B untuk CBR 50%
LFA Kelas B => CBR 50%
300 mm
LFB Kelas C => CBR 18%
Tidak perlu Timbunan Pilihan
LAPIS FONDASI AGREGAT KELAS B TBL.
300 mm
LAPIS FONDASI AGREGAT KELAS C TBL.
Tidak perlu Timbunan
17. Daya Dukung Tepi Perkerasan Untuk tepi perkerasan pada pekerjaan ini maka didesain timbunan lapis pondasi agregat kelas S dan A pada tepi perkerasan 1 bahu jalan dengan kemiringan 1 : 3 seperti gambar ini 3 18. Perhitungan Kapasitas Jalan ( Q/C Ratio ) Perhitungan Kapasitas Jalan dilakukan untuk mengetahui kapasitas jalan pada tahun umur rencana dengan perkiraan laju pertumbuhan lalu lintas harian tahunan. Perhitungan berdasarkan korelasi Antara Volume dan kapasitas yaitu DS ( degree Of Saturation ), Drajat kejenuhan yaitu DS = Q/C dengan batasan nilai < 0,85 belum jenuh kalau > 0,85 berarti jenuh / macet. Sedangkan penentuan nilai ekuivalen mobil penumpang (EMP) mengacu pada tabel Manual Kapasitas Jalan Indonesia ( MKJI ) 1997.
0.9
EMP x LHRT 331
LHRT 2038 659
92
1.8
166
330
6
1.2
7
14
Jenis Kenderaan
LHRT 2017
EMP
Sepeda Motor Sedan, Jeep, Station wagon Bus Besar
368
Truk 2 sumbu ringan
16
1.2
19
38
Truk 2 sumbu sedang
18
1.2
22
43
Juml. Cumulative
500
545
1084
Berdasarkan Tabel MKJI maka didapat nilai - nilai seperti berikut : Kapasitas Dasar 2 arah ( CO ) Datar : 3100 SMP Faktor Penyesuaian Lebar ( FCW ) : 0.69 Faktor Peny. Arah Lalu lintas ( FCsp ) : 1.00 Faktor Peny. Gesekan Samping ( FCsf ) : 0.98 Sehingga Kapasitas Jalan yaitu sebesar C0 x FCW x FCSP x FCSF =
2096
Lintas Harian pada jam sibuk diasumsikan 10% LHRT pada tahun ke 20 = 108 Kenderaan / Jam maka DS = Q/C atau 108 / 2096 yaitu sebesar = 0.05 < 0,85 (Kapasitas masih memenuhi) Dengan demikian kapasitas Jalan belum terlampaui dengan volume kenderaan pada pada tahun umur rencana atau pada tahun 2028 berdasarkan perhitungan kapasitas jalan mengacu pada MKJI 1997.