Loading documents preview...
APA SIH CLOSING ITU ?? Closing adalah sebuah istilah yang akrab ditemui dalam ilmu jualan, yaitu terjadinya kesepakatan alias deal antara pembeli dan penjual yang diakhiri dengan transaksi jual beli, tentu saja melibatkan uang di dalamnya.Ini pasti menjadi tujuan akhir semua penjualan.makanya dalam penjualan ada istilah kalo gak closing bikin pusing, Gak ada closing berarti gak ada uang yang masuk ke rekening, dompet pun jadi kering, jalan pun akhirnya miring-miring, lama-lama takutnya jadi sinting…he..he..he..he..he….. Jangan sampai deh....Makanya kita perlu cari tahu kenapa seorang penjual gagal closing dan mencari tahu bagaimana solusinya.
MENGAPA GAGAL CLOSING ? Pernahkan Anda merasa kesal ketika Anda gagal dalam melakukan Closing penjualan? Jika jawaban Anda adalah “Ya”, maka segeralah berbenah. Ketahui sejak dini apa yang menjadi penyebab Anda gagal closing. Mungkin beberapa hal mendasar ini jadi penyebabnya. Pertama,
Gagal
Menjawab
Kebutuhan
calon
Konsumen
Sejatinya kebanyakan orang membeli bukan karena bagusnya produk Anda, tetapi seberapa berguna produk itu untuk mereka. Pada saat Anda akan melakukan closing, ajukan dulu pertanyaan seperti ini untuk diri Anda. “Apakah penjelasan yang Saya sampaikan sudah
menjawab
kebutuhan
atau
problem
mereka?”
Untuk menjawabnya Anda perlu banyak belajar dengan cara MENDENGARKAN dan BERTANYA.
Kedua, Gagal Menjalin Kepercayaan dengan Calon Konsumen Seringkali closing terjadi bukan karena baik atau menariknya suatu produk tertentu, namun closing terjadi lebih karena adanya hubungan yang erat antara penjual
dengan calon customer.
Maka Pertanyaan kedua yang patut anda ajukan pada diri sendiri
adalah, “Sudahkah Saya menjalin hubungan baik dengan calon customer?”.Ingat, NO RAPPORT, NO SALE! Tak ada kedekatan, tak akan ada penjualan. Jika Anda tidakada kedekatan dengan calon customer, mana mungkin hubungan baik akan terjalin. Jika Andatidak memiliki hubungan baik, mana mungkin orang mau beli dari Anda. Solusinya Bangun Hubungan yang dekat dengan Calon Konsumen
PENTINGNYA TEKNIK CLOSING Setelah mengetahui sebab-sebab mendasar yang menyebabkan gagal closing, selanjutnya kita perlu belajar Teknik closing. Teknik closing mempunyai peran yang sangat penting dalam penjualan. Sebab teknik closinglah salah satu faktor yang akan menentukan terjual atau tidaknya produk yang anda tawarkan. Itulah mengapa seorang penjual terutama mereka yang berjualan secara online perlu menguasai teknik closing. Sebagai penjual Anda akan merasakan perbedaannya setelah anda menerapkan teknik closing. Penjualan akan meningkat dan customer anda akan semakin banyak. Nah..inikan yang kita inginkan. Maka selanjutnya kita akan belajar
beberapa Teknik Closing.
TEKNIK 1: MEMBERI TESTIMONI Orang cenderung akan percaya jika ada buktinya. Tanpa bukti, anda akan sulit meyakinkan orang untuk membeli produk anda. Dalam jualan, bukti yang bagus adalah testimoni dan rekomendasi orang lain. Kedua hal ini harus anda miliki. Jadi saat melakukan closing, anda bisa menunjukan bukti ini agar orang tersebut yakin untuk membeli produk dari anda.Tentunya testimoni yang diberikan atau kesaksian yang disampaikan orang lain tadi adalah hal yang jujur, sebenarnya dan tanpa rekayasa. Hal ini tentu akan berdampak Panjang dan memperkuat citra produka atau penjualnya di benak konsumen. Sangat berbeda jika kesaksian tadi hanyalah rekayasa atau pencitraan yang dibuat-buat.
:
Contoh Kasus: Misalnya anda punya produk diet. Saat anda melakukan penawaran ternyata ada seorang ibu yang ragu dengan produk anda.Untuk menghilangkan keraguan itu anda bisa memberikan testimoni
berupa pengalaman dan diikuti dengan bukti.“Oh iya bu, sebelumnya juga ada customer, dia ibu rumah tangga. Awalnya juga ragu seperti ibu, tapi setelah saya yakinkan untuk memakai produk saya akhirnya berat badan beliau turun dari yang awalnya 65 kg jadi 46 kg dalam waktu 1 bulan.Bahkan sekarang sudah memesan lagi untuk paket yang kedua. Ini loh bu foto beliau sebelum dan sesudah memakai produk saya, beda banget kan, sekarang tambah cantik.Ibu pasti juga mau punya tubuh seperti ini.”
KENAPA TEKNIK INI GAGAL ? Ada beberapa penjual yang gagal menerapkan teknik ini, meskipun mereka sudah menyertakan beberapa testimoni namun secara jangka panjang penjualan justru cenderung menurun dan ditolak
konsumen. Kemungkinan besar hal ini terjadi karena beberapa hal. Pertama, testimoni yang diberikan terlihat tidak alami dan cenderung diseting sesuai skenario si penjual. calon konsumen tentu lama kelamaan akan tahu dan bisa membaca bahwa testimoni itu sekedar pencitraan yang dibuat-buat penjual, bukan kondisi sebenarnya.
Kedua, bisa jadi testimoni terlalu berlebihan sehingga yang diiklankan tidak sesuai kenyataan.Hal seperti ini cepat atau lambat akan diketahui oleh konsumen.mereka yang awalnya membeli karena terpengaruh testimoni lambat laun sadar bahwa mereka telah tertipu
dan
akhirnya
tidak
mau
membeli
lagi.Kapok
!!!
Nah..untuk itu testimoni harus dirancang sealami mungkin, upayakan benar-benar merupakan pernyataan konsumen yang memakai langsung, atau tokoh yang benar-benar ahli dan berkompeten untuk berkomentar tentang produk yang sedang ditawarkan.
TEKNIK 2: MENJUAL KELANGKAAN Kita bisa membuat sebuah penawaran yang dapat membuat calon konsumen takut. Takut disini bukanlah takut terhadap produknya, namun takut disini dimaksudkan adalah takut akan ketinggalan pemesanan produk tersebut, seperti contohnya takut kehabisan stok,
takut
kelewat
batas
pemesanan,
dan
lainnya.
Dengan memberikan rasa takut pada setiap penawaran, maka calon pembeli akan bertindak lebih cepat untuk membeli produk yang kita tawarkan. Inilah Teknik yang biasa disebut dengan Teknik Kelangkaan atau biasa juga disebut Scarcity
Secara umum manusia cenderung lebih menghargai sesuatu ketika mereka langka atau akan menjadi langka. Begitu banyak contoh yang bisa kita ambil. Contoh yang cukup sederhana adalah ketika suatu barang menjadi jarang, maka secara otomatis harganya akan naik. Begitu juga sebaliknya, ketika suatu produk terlalu membanjiri pasar, maka harganya pun akan turun. Misalnya taktik ‘stok terbatas’ atau ‘hanya tinggal 2 di stok’ dapat mendorong para calon pembeli untuk membuat keputusan pembelian sesegera mungkin. Itulah contoh praktis
dari
taktik
penjualan
dengan
Contoh.. Siapa cepat dia dapat Lebih dari 10000+ sudah merasakan produk ini. Kini tersisa 10 produk lagi. Kini giliran Anda!
prinsip
ini.
KENAPA BISA GAGAL ? Teknik itu tak jarang menemui kegagalan jika si penjual tidak konsisten atau tidak realistis.Tidak konsisten maksudnya, misalnya dia mengatakan produk tinggal 10 biji, namun faktanya ketika konsumen terus membeli stok masih tersedia dan dia terus melayani, nah.. disini akhirnya ketahuan bahwa si penjual ternyata menipu konsumennya dengan dalih stok terbatas, padahal aslinya stok masih berlimpah.Tentu saja konsumen akhirnya tak percaya lagi. Sebab lainnya kenapa Teknik ini bisa gagal, karena penjual tidak realistis dalam penawarannya, misalnya dia mengatakan bahwa stok terbatas dan langka. Bisa jadi hal ini benar adanya kalo diukur dari stok si penjual, namun harus diingat bahwa diluar sana juga banyak penjual yang menawarkan produk yang sama dengan harga yang normal dan stok yang melimpah. Maka penawaran dengan iming-iming kelangkaan menjadi tidak pas dan tidak realistis.
TEKNIK FOLLOW UP Follow up itu gampangnya berarti melakukan kontak lanjutkan kepada calon customer dengan cara dan metode tertentu supaya dia yang tadinya nggak jadi beli jadi beli. Atau dia yang sudah beli, bisa beli lagi lebih banyak lebih sering ke kita.sebab seringkali calon konsumen menyatakan sudah tertarik iklan kita, sudah tanya macam-macam, bahkan sudah order, tapi tak kunjung
transfer....mewek deh….Sering kali calon customer memang memberikan harapan palsu kepada penjual. Misalnya mereka bertanya panjang lebar lalu menghilang,Minta dikirimkan foto beberapa produk lalu lenyap,Beralasan transfernya nanti awal bulan setelah gajian namun sudah lewat waktu tak ada kabar. Ya seperti itu lah warna-warni jadi penjual tapi tetep tenang jangan
panik. Mengahadapi customer seperti itu tidak perlu dihadapi dengan brutal. Gunakan beberapa teknik follow up berikut ini:
BERIKAN BATASAN Berikan Batasan Waktu misal bisa gunakan kata-kata berikut: – Batas pembayaran 2 x 24 jam. Melewati itu, barang dikembalikan ke harga normal. – Maksimal 1 x 24 jam. Tidak ada konfirmasi dalam 24 jam dianggap transaksi batal. – Paling lambat 12 jam. Jika melewati batas, di berikan ke konsumen lain. Dengan memberikan batas waktu sama halnya dengan menyuruh secara halus ke customer untuk segera transfer.
DOAKAN Jika calon konsumen belum transfer-transfer juga, maka doain aja calon konsumen tersebut. lewat chat kita Tapi doa yang tulus yaa. Jangan modus. Sayang kalau cuma modus supaya cepet closing. Contohnya gini: “Mbak, semoga nantinya Buku Bisnis yang mbak pilih dan order kemarin bisa bener-bener cocok dan diterapin di bisnis mbak. Makin tinggi angka closingnya, dan makin naik omsetnya. Semoga Allah mudahkan bukunya cepat sampai ke tempat mbak. Aaamiin…” Padahal itu belum transfer lho..udah di doain Kebayang kan ? Cara di atas sangat soft dan nyaman dibaca. Emosinya menenangkan dan menentramkan juga mmemotivasi calon konsumen. InsyaAllah hasilnya beda. beli gak beli, transfer gak transfer tetep sama-sama tenang.
TERAKHIR… Gimana sudah baca semua isi ebook ini ?? Mungkin tidak lengkap atau kurang menyeluruh.Sebab kami memang hanya tampilkan sekilas, khawatir kalau terlalu tebal malah tidak Anda baca..he..he..he. Anggap saja ini sebuah prolog atau pembukaan wawasan bagi Anda yang belum tahu. dan pengingat bagi yang sudah tahu.
InsyaAllah kami akan rutin sharing ebook ebook ringan semacam ini untuk sahabat sekalian. Semoga bermanfaat ya....
Salam hangat dari kami NEWBIE CREATIVA