Loading documents preview...
IDENTIFIKASI PERALATAN, PERSIAPAN, PENGOLAHAN, PENYAJIAN MAKANAN, DAN POLA STANDART RESEP MASAKAN TRADISIONAL & INTERNASIONAL
Disusun Oleh : Putri Sahari
(41151006)
S1 ILMU GIZI 2015/2016 STIKES PERTAMINA BINA MEDIKA Bintaro Raya No.10, Kebayoran Lama, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12240 (021) 7207184
IDENTIFIKASI PERALATAN, PERSIAPAN, PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN MAKANAN I.
PERALATAN Peralatan pengolahan adalah berbagai benda atau perkakas
yang digunakan untuk mengolah suatu masakan. Klasifikasi peralatan pengolahan makanan : 1.
Kitchen utensils Yaitu peralatan kecil untuk mengolah makanan seperti panci,
pisau dan sebagainya. Dibagi menjadi 4 kelompok : a. Peralatan dari baja, stainless
steel, alumunium, dan
tembaga. Peralatan jenis ini dikelompokkan menjadi 4 kelompok: 1. Peralatan untuk memasak No
Nama
Gambar
Fungsi Untuk membuat kaldu, merebus
1.
Stock pot
daging, sayuran, dan membuat sup. Untuk memasak
2.
Sauce pot
saus, merebus daging, sayuran, dan sup.
Membuat saus 3.
Sauce pan
dan merebus sayuran. Untuk menumis, memasak saus,
4.
Sauté pan
menggoreg daging dengan minyak sedikit. Untuk
5.
Braising/ rousting
memanggang
pan
daging, unggas, dan sebagainya. Untuk menggoreng
6.
dengan minyak
Frying pan
sedikit dan memasak omellette.
2. Peralatan untuk menyimpan atau mencampur N o
Nama
Gambar
Fungsi Untuk mengocok, contohnya
1.
Whisking bowl
mengocok telur, cream, membuat mayonnaise, saus.
Untuk mengaduk, contohnya 2.
mencampur
Mixing bowl
makanan seperti salad, daging, dan lain-lain. Alat peniris. Kegunaanya untuk meniriskan
3.
Colander
sayuran yang direbus/ dicuci, sebagai tempat nasi. Alat penyimpan. Kegunaannya
4.
untuk menyiapkan Container
makanan,menyimp an saus, dan lainlain. Baki untuk membawa makanan.
5.
Kegunaannya
Trays
sebagai tempat menyiapkan dan menyimpan makanan.
3. Peralatan kecil No .
Nama
Gambar
Fungsi
1.
Sendok
Untuk menyendok
bertangkai
cairan seperti
panjang (Ladle)
kaldu, sup. Untuk mengambil makanan yang sedang direbus/
2.
Serok (Skimmer & spider)
digoreng, meniriskan makanan yang digoreng, membersihkan buih pada kaldu. Untuk membalik
3.
Sutil (Frying spatula)
makanan yang sedang digoreng, direbus, dan dipanggang. Untuk menyaring
4.
Saringan (Conical strainer)
kaldu, sup, saus, minyak goreng, dan makanan yang direbus.
5.
Saringan (Stainer)
Untuk menyaring teh, sirup, dan lainlain. Untuk mengocok telur, mayonnaise,
6.
Kocokan telur
saus, mencampur
(Ballon whisk)
adonan yang terbuat dari tepung dan air atau susu.
Alat untuk 7.
mengambil ice
Ice cream scoop
cream. Peralatan.
4. Peralatan memotong No.
1.
Nama
Gambar
Fungsi
Pengupas sayur
Untuk mengupas
(peeler)
sayur, cbawang.
Pisau kecil 2.
(Small
Untuk mengupas
vegetables
sayuran.
knife) Dapat digunakan Pisau dapur 3.
(Vegetable knife)
hampir di setiap kegiatan memotong dari mencincang hingga mengiris. Untuk
4.
Chopping knife
mencincang sayur, bumbu, daging. Untuk memotong daging,
5.
Filleting knife
memisahkan daging dan tulang ikan.
6.
Untuk pemisah
Boning knife
tulang daging. Untuk memotong roti, sandwich,
Bread knife/
7.
mengiris daging
slicing knife
matang seperti roast dan ham. Untuk memotong
8.
Pisau Besar
tulang,
(Cleaver)
mencincang daging.
9.
Alat untuk
Sharpener
mengasah pisau.
Untuk membalik daging ada waktu 1
Garpu daging
0.
(Carving fork)
dipanggang, memanggang daging panas yang sedan dipotong.
1
Parutan
1.
(Grater)
Untuk memarut kelapa, sayur, dan keju.
b. Peralatan dari Kayu N
Nama
Gambar
Fungsi
o Untuk alas 1.
Chopping board
memotong karkas hewan. Untuk alas
2.
memotong
Cutting board
sayuran, buah, bumbu, kue. Untuk mengaduk
3.
makanan yang
Wooden spatula
sedang ditumis, digoreng. Untuk memipihkan
4.
atau menggiling
Rolling pan
adonan roti dan lain-lain. Baki untuk
5.
Tray
membawa makanan.
c. Peralatan dari karet No .
Nama
Gambar
Fungsi untuk menuntaskan pengambilan saus/
1.
bahan cair dari
Rubber spatula
tempat pencampuran, mencampur bumbu yang diulek.
d. Peralatan dari pastik/ melamin No .
Nama
Gambar
Fungsi
1.
Plastic spatula
Alat untuk mengaduk makanan. Untuk mencampur
2.
Plastic bowl
dan menyimpan makanan.
3.
2.
Plastic tray
Alat untuk membawa makanan.
Kitchen equipment Peralatan besar yang membuat ruangan tersebut berfungsi
sebagai dapur untuk mengolah makanan seperti oven, kompor, dan sebagainya. Peralatan besar dibagi menjadi 3 kelompok :
a. Peralatan listrik dan gas No.
Nama
1.
Egg boiler
2.
Toaster
Gambar
Fungsi Alat untuk merebus telur. Untuk membuat roti bakar. Untuk menggoreng
3.
Deep fryer
makanan dengan minyak. Menggoreng makanan
4.
Tilting frying pan
dengan minyak sedikit, menumis, mereus brown stock dan demiglace. Alat untuk
5.
Bian Marie
memanaskan makanan. Alat untuk menyimpan
6.
Bakery oven
makanan agar tetap panas.
7.
Grill
Alat untuk memanggang daging.
8.
Stove dan oven
9.
Microwave
10 .
11 .
12 .
Untuk memasak masakan.
Untuk memanggang.
Untuk membuat
Dough mixer
adonan kue.
Untuk mencincang
Meat grinder
daging.
Untuk menyimpan Refrigator
makanan dalam suhu dingin. Untuk menyimpan
13.
Freezer
makanan dalam kondisi beku.
b. Peralatan mekanik Peraatan dapur yang menggunakan mesin sendiri sebagai sumber penghasil tenaga atau digerakkan secara manual. No .
Nama
Gambar
Fungsi
1.
Untuk mencincang
Meet grinder
2.
3.
daging.
Noodle dough
Untuk membuat
machine
adonan mie.
Timbangan
Sebagai alat ukur.
c. Peralatan non listrik No
Nama
. 1.
Table
2.
Wastapel/sink
II.
PESIAPAN
Gambar
Fungsi
Meja kerja.
Untuk mencuci bahan makanan.
Persiapan bahan makanan adalah serangkaian kegiatan dalam
penanganan
bahan
makanan
yang
meliputi:
membersihkan, memotong, mengupas, mengocok, merendam, dan sebagainya. Intinya bahwa persiapan bahan makanan adalah semua proses perlakuan terhadap bahan makanan sebelum proses pemasakan.
Tujuan proses persiapan bahan makanan ini adalah untuk mempersiapkan
bahan-bahan
makanan
dan
bumbu-bumbu
sebelum dilakukan kegiatan pemasakan. Prasyarat dalam persiapan bahan makanan :
Bahan makanan yang akan dipersiapkan Peralatan persiapan Prosedur tetap persiapan Aturan-aturan proses persiapan. Proses persiapan :
Proses penyiangan (Trimming Proces) yang bertujuan untuk memisahkan antara bahan bersih/baik dengan bahan yg tidak layak dikonsumsi. Proses pemotongan (Cutting
Proces)
yang
bertujuan
memotong-motong bahan makanan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Mencuci dan menyeduh bahan makanan (Washing and Blanching Food) yang bertujuan untuk membersihkan dan mengurangi hingga menghilang bahaya kontaminasi yang terdapat dalam bahan makanan, baik yang berasal dari kontaminan fisik, kimia hingga biologis.
III.
PENGOLAHAN Teknik pengolahan dasar makanan, dibedakan menjadi 2
kelompok : 1. Teknik memasak basah (moist heat) : Boiling (Merebus) Memasak bahan makanan dapat dimasukan dalam cairan hingga titik mendidih 100o Poaching
Cara memasak bahan makanan dalam bahan cair dengan api kecil yang jumlahnya tidak terlalu banyak atau hanya sebatas menutupi bahan makanan yang direbus. Braissing Dengan
sedikit
cairan
pemasak,
termasuk
moist
cooking dan mungkin termasuk cara pemasakan yang paling umum dalam masakan eropa. Steaming Memasak bahan makanan dengan uap air mendidih . Simmering Teknik memasak bahan makanan dengan saus atau bahan cair
lainnya
yang
dididihkan
dahulu
lalu
api
dikecilkan dibawah titik didih dan direbus lama, dimana permukaannya muncul gelembung-gelembung kecil. Stew Bahan dimasak dengan lebih dulu ditumis atau tidak ditumis, sedangkan bahannya sudah dipotong rapih, lalu direbus dengan cairan berbumbu atau santan dengan api sedang dan sering diaduk, kemudian makanan itu pun matang setelah beberapa waktu pemasakan. 2. Teknik memasak kering (Dry heat) : Deep Frying Memasak
bahan
makanan
dengan
menggunakan
minyak yang banyak hingga bahan makanan benar-benar terendam oleh minyak atau lemak. Shallow Frying Memasak bahan makanan dalam jumlah kecil dengan menggunakan sedikit lemak dan wajan datar dengan temperatur antara 150-170oC Baking Memasak bahan makanan dengan mengunakan oven. Roasting Teknik memasak dalam oven atau pemanggang dengan menggunakan lemak.
Grilling Metode yang paling cepat dengan panas radiasi. 3 jenis teknik grill : 1. Panas atas 2. Panas bawah 3. Panas antara keduanya Saute Cara memasak yang mengunakan
minyak
seperti menumis.
IV.
PENYAJIAN Teknik penyajian makanan :
Kebersihan ruangan, tempat dan alat Kerapihan mengatur makanan dalam alat atau meja Pemakaian alat hidang yang cocok Waktu atau saat makan Sifat masakan (suhu atau makanan pendamping) Banyak orang yang makan.
sedikit
STANDART RESER MASAKAN TRADISIONAL DAN INTERNASIONAL I.
PENGERTIAN RESEP Resep adalah suatu komponen yang terdiri dari komposisi
makanan hingga cara pembuatan yang dapat menuntun untuk membuat suatu hidangan tertentu. Terbagi 2 bagian :
Pengertian resep masakan Kontinental (Internasional) adalah Masakan yang berasal dari negara yang mempunyai dataran luas, seperti perancis, inggris, amerika, australia
(negara-negara eropa). Pengertian Masakan Oriental(Tradisional) adalah Masakan yang berasal dari negara kepulauan sendiri/ Indonesia.
II.
ISTILAH-ISTILAH DALAM RESEP
Aron : Beras yang direbus dengan air hingga setengah matang Blansir : Memasukkan bahan makanan dalam air mendidih dalam waktu cepat Cincang : proses merubah dari ukuran yang besar menjadi butiran kecil dengan pisau atau alat pencincang (chopper) Goreng : Memasak dengan minyak banyak Gilas : Minipiskan dengan cara ditekan dengan penipis adonan Giling :Menipiskan atau membentuk adonan degan alat penggiling Iris : Memotong tipis bahan makanan hingga terputus Kalis : Adonan sudah tercampur dengna sempurna / tidak lengket ditangan Kerat : Memberi sayatan pada bahan makanan namun tidak terputus Kocok lepas : Mengocok dengan garpu hingga rata. Istilah ini biasa digunakan pada proses mengocok telur
Kukus : Memasak di dalam wadah / panci pengukus berisi air. Di atas air diletakkan alas berlubang untuk menempatkan wadah berisi makanan. Panci pengukus selalu ditutup saat memasak agar bahan makanan matang Lumuri : Melapisi / memberikan balutan bahan makanan dengan suatu adoanan Memarkan : Memukul-mukul bahan hingga pipih Potong : memotong bahan makanan hingga terputus, istilah ini digunakan biasanya untuk potongan ukuran besar Pulung : Membentuk adonan menjadi ukuran / bulatan yang lebih kecil Semat : Menutup adonan berbungkus daun dengan lidi Suwir : Kata lain dari cabik-cabik. Memecah daging ayam, sapi atau ikan menjadi partikel yang lebih kecil dengan cara mencerai berai seratnya Sangrai : Memasak diatas wajan / pan tanpa minyak Siangi : Membersihkan bahan makanan hingga dalam proses penyucian, istilah ini banyak digunakan untuk sayuran Tapis : Kata lain dari ayak. Menapis / mengayak, Proses memisahkan partikel yang halus dengan yang kasar atau kotoran dengan alat tapis / ayak. Tim : Proses memasak dengan 2 buah panci / alat masak. Yang mana panci berisi bahan yang akan dimatangkan dimasukkan kedalam panci berisi air yang tidak lebih dari tinggi panci berisi bahan. Istilah tim biasa digunakan untuk proses memasak nasi ataupun cokelat Tiriskan : Menyaring bahan makanan hingga tiris / hilang dari unsur cairan Tumbuk kasar : Ditumbuk manual(tanpa alat elektronik) tidak sampai halus Tumis : Memasak dengan minyak sedikit Uleni : Kata dari uli, yang artinya mengaduk adonan menggunakan tangan hingga adonan rata / kali
III.
URUTAN ATAU POLA RESEP
1. Penjelasan umum tentang masakan Asal resep/ daerah Jenis masakan (berkuah banyak/sedikit, kering dll) Waktu memasak Waktu menghidangkan 2. Nama masakan Singkat jelas 3. Bahan makanan yang dibutuhkan Nama bahan, kualitas, kuantitas 4. Bumbu yang diperlukan Nama bumbu, jumlah/berat/ukuran 5. Persiapan Persiapan bahan: bentuk, potongan Persiapan bumbu: bentuk, potongan 6. Pemasakan / Pengolahan Urut-urutan, cara memasak, waktu/lama memasak, hasil akhir yang diperoleh (bentuk, warna, tekstur, aroma, rasa) 7. Cara penyajian Alat saji, garnish, suhu saji 8. Porsi yang dihasilkan dari setiap resep 9. Nilai gizi perporsi 10. Alat-alat masak yang diperlukan 11. Lain-lain: Foto hasil masakan, gambar langkah-langkah dalam pemasakan dll IV.
CARA PENULISAN KOMPOSISI BAHAN, TAKARAN
BAHAN 1. Komposisi Bahan Bahan makanan mentah dan hasil olahan disusun berdasarkan abjad. Urutan makanan hasil olahan diletakkan setelah bahan makanan mentah. 2. Takaran Bahan
1 sdt = 5 ml = 5 cc 1 sdm = 15 ml = 15 cc 1 sdm = 3 sdt 1 dl = 100 ml = 100 cc
1 gls /cup = 250 ml = 250 cc 1 ml = 1cc 1/4 cup = 4 sdm 1 cup = 8 sdm
1 liter = 2 cup 1 quartz = 2 liter 1 galon = 4 quart 1 bgks mentega = 8 sdm =
1/2 cup 1 ons mentega /margarin = 2
1 cup keju parut = 1/4 kg 1 cup telur = 4 -5 btr telur = 8 putih telur = 12 kuning telur 1 cup tepung = 1/4 kg 1 cup minyak goreng = 1/2 kg
sdm
Ukuran satuan : 1 btr telur kecil = 40 gr 1 btr telur sedang = 50 gr 1 btr telur besar = 60 gr
Ukuran berat bahan :
1 cup tepung terigu = 140 gr 1 cup gula pasir = 225 gr 1 cup gula merah/padatkan = 200 gr 1 cup brown sugar /padatkan = 170 gr 1 cup gula bubuk = 110 gr 1 cup mentega/margarin = 225 gr 1 cup coklat bubuk = 80 gr
V.
CARA PEMBUATAN PROSES PENGOLAHAN
Masakan tradisional, misalnya gulai kambing Cara pengolahan
:
1. Pertama-tama panaskan minyak dalam wajan terlebih dahulu, lalu tumis semua bumbu halus dengan campuran bumbu lainnya sampai harum. 2. Setelah itu, tambahkan dengan daging kambing yang sudah dipotong tadi, aduk hingga merata dan masak lagi sampai berubah warna. 3. Kemudian masukan air santan kelapa lalu kecilkan api kompor, masak terus sampai diaduk hingga bumbu meresap dan daging bertekstur empuk. 4. Setelah matang angkat lalu sajikan. Masakan internasional, Misalnya steak daging Cara pengolahan
:
1. Campurkan daging sapi giling dengan tepung terigu, lalu adonan tersebut dibuat dengan bentuk bulat-bulat kemudian pipihkan. 2. Setelah itu lumuri adonan dengan mustard dan juga lada hitam, diamkan sekitar 15 menit hingga bumbu meresap 3. Apabila bumbu sudah meresap sempurna, panggang hingga matang maupun setengah matang. Karena pada proses memanggang ini tergantung dari selera Anda 4. Angkat steak daging sapi yang sudah Anda panggang sesuai selera 5. Lumuri steak tersebut dengan saus yang telah Anda buat 6. Dan steak daging sapi lezat dan sehat siap untuk dinikmati
VI. CARA PENILAIAN RESEP YANG BAIK SESUAI DENGAN STANDART RESEP Penilaian resep dapat dilihat dari standar mutu yaitu kuantitas dan kualitas. Standar kuantitas makanan adalah mutu dari bahan makanan (mentah dan jadi). Standar kualitas pada dasarnya adalah penilaian terhadap cita rasa makanan. Cita rasa makanan terdiri dari penampilan (warna, tekstur, besar porsi, bentuk bahan makanan, pengaturan/penyajian) dan rasa (suhu, bumbu, keempukkan, aroma, tingkat kematangan). VII.
PENGEMBANGAN RESEP Pengembangan resep adalah upaya memodifikasi standar resep
yang ada untuk menciptakan makanan baru yang berbeda baik warna, bentuk, tekstur, aroma, maupun rasa dengan tetap memperhatikan prinsip dasar dari resep awalnya. makanan dan mengandung nilai gizi yang sesuai standar. Tujuan pengembangan resep secara umum adalah : 1. Membuat variasi dari resep lama menjadi resep baru baik penampilan, maupun cara pemasakan 2. Meningkatkan cita rasa, bentuk, dan penampilan serta nilai gizi. Pengembangan resep untuk makanan rumah sakit Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain: 1. Memahami tujuan diit yang diberikan sebelum melakukan pengembangan resep 2. Bentuk makanan disesuaikan dengan kondisi pasien dan penyakit 3. Komposisi zat gizi sesuai dengan kondisi penyakit. 4. Penggunaan bahan makanan yang segar dan tidak rusak serta disesuaikan dengan tujuan pemberian makanan dan penyakit. Tahap pengembangan resep : 1. Pilih resep yang akan dikembangkan. 2. Pelajari resep tersebut (bahan, bumbu, prosedur pembuatan/ teknik persiapan dan pemasakan), penyajian. 3. Memodifikasi resep yang sudah dipilih untuk dikembangkan. 4. Menyesuaikan penggunaan bahan makanan dan cara pemasakan dalam resep tersebut dengan standar makanan diet tertentu. 5. Melakukan uji coba resep.
6. Memperbaiki kesalahan atau hal-hal yang kurang sesuai ( bahan, bumbu, teknik persiapan / teknik pemasakan )
Elly
DAFTAR PUSTAKA
Lasmanawati.
2015.
Peralatan
Makanan.
file.upi.edu/Direktori/FPTK/.../PERALATAN_MAKANAN.pdf. Diunduh pada tanggal 20 Oktober 2015 di Jakarta
Nurbaya.
2015.
Proses
Persiapan
Bahan
Makanan.
http://gizidietetik.com/proses-persiapan-bahan-makanan/. Diunduh pada tanggal 20 Oktober 2015 di Jakarta
Prof. Dr. dr. Sarwono Waspadji, SpPD-KEMD. 2010. Daftar Bahan
Makanan
Penukar.
Badan
Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta
Penerbit
Fakultas