Jurnal Manajemen Pemasaran

  • Uploaded by: hendry
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Jurnal Manajemen Pemasaran as PDF for free.

More details

  • Words: 6,424
  • Pages: 23
Loading documents preview...
PENGARUH PRODUK, HARGA, DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RUMAH MAKAN SEDERHANA BY PASS PADANG

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Srata Satu (S1)

JURNAL

Oleh: YENI MARLINA NPM. 1010005530116

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TAMANSISWA PADANG 2015

PENGARUH PRODUK, HARGA DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA RUMAH MAKAN SEDERHANA BY PASS PADANG Oleh

Yeni Marlina/1010005530116 Febriani, SE, M.Si, Pembimbing I; dan Hafrizal Okta Ade Putra, SE, MM, Pembimbing II

ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh produk, harga dan kualitas layanan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif yaitu melakukan pengujian hipotesis sesuai rumusan masalah yang diteliti sehingga dapat diketahui ada tidak adanya pengaruh produk, harga dan kualitas layanan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang. Pada penelitian ini, yang menjadi populasinya adalah konsumen yang pernah mengkonsumsi produk Rumah Makan Sederhana By Pass Padang. Di mana jumlah kunjungan selama bulan Mei 2013- Mei 2014 berjumlah 278.400 kunjungan. Jumlah sampel penelitian adalah 120 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan kuesioner. Sedangkan analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda, uji t, uji F, koofesien determinasi. Penelitian yang dilakukan menghasilkan produk, harga dan kualitas layanan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang, dibuktikan dengan nilai koofesien regresi dari produk yaitu 0, 435, nilai koofesien regresi dari harga yaitu 0,071 dan koofesien regresi dari kualitas layanan yaitu 0,552. Besarnya pengaruh produk, harga dan kualitas layanan terhadap keputusan pembelian adalah 69,8% dan sisanya 30,2% dipengaruhi oleh varibel lain seperti lingkungan dan sosial budaya yang meliputi keluarga, sumber informasi, kelas sosial, sumber non komersil, sub budaya dan budaya. Kata Kunci

: Produk, Harga, Kualitas Layanan dan Keputusan Pembelian.

1

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat membuat para pengusaha mencari strategi yang tepat untuk memasarkan produknya. Setiap pelaku usaha ditiap kategori bisnis dituntut untuk memiliki kepekaan terhadap setiap perubahan yang terjadi dan menempatkan orientasi kepada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama (Kotler dan Keller, 2007). Semakin banyaknya bermunculan usaha-usaha bisnis penyajian makanan dan minuman (food service) modern di Indonesia seperti Mc Donald, KFC, Pizza Hut, Solaria, dan lain-lain, seringkali dikaitkan dengan mobilitas masyarakat yang semakin tinggi. Sehingga perusahaan yang menerapkan konsep pemasaran perlu mencermati perilaku konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembeliannya dalam usaha-usaha pemasaran sebuah produk yang dilakukan. Konsumen saat ini semakin pintar, artinya konsumen semakin bisa membandingkan antara kelayakan harga dan kualitas produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan karena makanan merupakan produk convenience. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta nilai kualitas jasa sangat ditentukan oleh tingkat kepentingan maupun kepuasan pelanggan sebagai pemakainya. Di Kota Padang sendiri banyak perusahaan yang mengembangkan bisnis makanan dan semua bersaing demi merebut kepercayaan dari konsumen bahwa produk yang mereka tawarkan adalah yang terbaik. Salah satunya adalah Rumah Makan Sederhana By Pass menjual makanan dan minuman dengan berbagai macam jenis lauk pauk dan memiliki berbagai macam variasi harga. Dari uraian di atas maka penulis mengadakan penelitian tentang Pengaruh Produk, Harga dan Kualitas Layanan terhadap Keputusan Pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : 1. Apakah produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada rumah makan Sederhana By Pass Padang ? 2. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang ? 2. Apakah Kualitas layanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada rumah makan Sederhana By Pass Padang ? 3. Apakah produk, harga, dan kualitas layanan berpengaruh secara bersamaan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang?

2

1.3 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh produk terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang. 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas layanan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang. 4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh produk, harga, dan kualitas layanan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi penulis, untuk memperoleh wawasan pengetahuan teori-teori yang diperoleh selama berada diperkuliahan sebagai gambaran untuk bahan studi perbandingan dengan fakta yang ada. 2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak manajemen untuk menentukan langkah-langkah yang tepat dalam upaya mengembalikan tingkat kepercayaan customer dengan cara memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam melakukan pembelian sehingga mampu meningkatkan volume penjualan kembali. 3. Bagi pihak akademis, dapat dijadikan sebagai masukan untuk mengembangkan wawasan ilmiah serta bahan pertimbangan bagi penelitian-penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan keputusan pembelian. 1.5 Kerangka Konseptual Pada penelitian ini yang menjadi variabel independen (variabel bebas) yaitu produk, harga dan layanan, sedangkan variabel dependen (variabel terikat) yaitu keputusan pembelian (Gambar 1. 1). Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Penelitian PRODUK (X1) HARGA (X2) KUALITAS LAYANAN (X3)

H1 H2

KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y)

H3

H4

3

1.6 Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka konseptual penelitian, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: H1 : Diduga produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang. H2 : Diduga harga berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang. H3 : Diduga layanan berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang. H4 : Diduga produk, harga dan kualitas layanan berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass. II. LANDASAN TEORI 2.1 Produk Produk menurut Kotler (2008) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke suatu pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan. Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik, jasa, orang, tempat, organisasi dan gagasan. Kita dapat mengatakan bahwa penjual telah menghasilkan mutu bila produk atau pelayanan penjual tersebut memenuhi atau melebihi harapan pelanggan (Kotler, 2007). Produk yang baik dapat dilihat melalui kualitas produk itu sendiri. Kualitas produk merupakan fokus utama dalam perusahaan. Untuk produk yang merupakan kebutuhan pokok seperti makanan dan minuman, konsumen sangat mempertimbangkan kualitasnya (Tedjakusuma, Hartini, dan Muryani, 2001). Karena sangat berhubungan dengan kesehatan manusia dan merupakan kebutuhan pokok, maka kualitas produk sangat mempengaruhi pembeli dalam mengambil keputusan pembelian. Apabila kualitas produk ditingkatkan, perilaku konsumen untuk melakukan pembelian juga akan meningkat (Tedjakusuma,2001). Menurut Heizer dan Render (2005) Kualitas diartikan sebagai faktor yang terdapat dalam suatu barang atau hal yang menyebabkan barang atau hasil tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang atau hasil itu dimaksudkan dan dibutuhkan. Selanjutnya Heizer dan Render (2005) Kualitas diartikan sejumlah dari artribut atau sifat-sifat sebagaimana dideskripsikan dalam produk yang bersangkutan. Konsumen sebagai pengguna produk adalah sebagai penentu atau yang membuat keputusan akhir terhadap mutu produk meskipun produsen memutuskan ketepatan tujuan untuk apa hasil atau produk tersebut dimaksudkan Adapun menurut Tjiptono dan Diana (2000) Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

4

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kualitas merupakan usaha yang di lakukan oleh perusahaan dalam rangka untuk memenuhi atau melebihi harapan pelanggan. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan. Pada sisi yang lain kualitas juga merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya apa yang dianggap merupakan kualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa yang akan datang). 2.2 Harga Harga menurut Kotler dan Amstrong (2006) adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa. Untuk itu harga harus sesuai dengan persepsi konsumen tentang produk yang akan ditawarkan. Harga yang tinggi akan mengasumsikan bahwa produk yang ditawarkan memiliki kualitas produk yang tinggi juga. Harga merupakan salah satu faktor penentu konsumen dalam menentukan suatu keputusan pembelian terhadap suatu produk maupun jasa. Apabila produk atau jasa yang akan dibeli tersebut merupakan kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman dan kebutuhan pokok lainnya, konsumen akan sangat memperhatikan harganya. Pengusaha harus memperhatikan hal ini, karena dalam persaingan usaha, harga yang ditawarkan oleh pesaing bisa lebih rendah dengan kualitas yang sama atau bahkan dengan kualitas yang lebih baik. Sehingga dalam penentuan harga produk atau jasa yang dijual, baik perusahaan besar maupun usaha kecil sekalipun harus memperhatikan konsumen dan para pesaingnya. Menurut Shinta (2011) beberapa tujuan dalam penetapan harga produk antara lain: 1. Tujuan yang berorientasi pada laba. Tujuan ini meliputi dua pendekatan yaitu maksimalisasi laba (asumsi teori ekonomi klasik) dan target laba. Pendekatan maksimal laba menyatakan bahwa perusahaan berusaha untuk memilih harga yang biasa menghasilkan laba/keuntungan yang paling tinggi. Pendekatan target laba yaitu tingkat laba yang sesuai atau yang diharapkan sebagai sasaran laba. 2. Tujuan yang berorientasi pada volume. Harga ditetapkan agar dapat mencapai target penjualan, nilai penjualan atau pangsa pasar. Tujuan ini biasanya dilandasi strategi dalam mengatasi persaingan 3. Tujuan yang berorientasi pada citra. Citra perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga, baik itu penetapan harga tinggi maupun penetapan harga rendah bertujuan meningkatkan persepsi konsumen terhadap keseluruhan bauran produk yang ditawarkan perusahaan.

5

4. Tujuan stabilisasi harga. Dalam tujuan ini harga didasarkan pada strategi menghadapi atau memenuhi tuntutan persaingan. Secara umum ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam penetapan harga yaitu faktor internal perusahaan dan faktor eksternal lingkungan (Shinta, 2011). 1. Tujuan pemasaran perusahaan Faktor ini merupakan faktor utama dalam penetapan harga. Tujuan ini meliputi maksimalisasi laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan meraih pangsa pasar yang besar. 2. Strategi bauran pemasaran Harga harus dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran yang lain yaitu produk, distribusi dan promosi. 3. Biaya Biaya merupakan faktor utama yang menentukan harga minimal yang harus ditetapkan perusahaan agar tidak mengalami kerugian. Setiap perusahaan selalu menaruh perhatian besar pada aspek struktur biaya (biaya tetap dan biaya variabel) dan jenis-jenis biaya yang lain. 4. Organisasi Manajemen perlu memutuskan siapa dalam organisasi yang harus menetapkan harga. Setiap perusahaan menangani masalah penetapan harga menurut caranya masing-masing. Pihak-pihak yang biasanya berpengaruh dalam penetapan harga diantaranya adalah manajer penjualan, manajer produksi, manajer keuangan dan akuntan. Penetapan harga juga penting karena secara tidak langsung mempengaruhi kuantitas penjualan. Dinawan (2010) mengatakan bahwa persepsi harga terlihat dari: 1. Perbandingan harga dengan produk lain, yaitu bagaimana perbandingan harga produk dengan produk pesaingnya. 2. Kesesuaian harga dengan kualitas produk, yaitu apakah harga yang di tawarkan sudah sesuai dengan kualitas produk yang didapatkan. 3. Keterjangkauan harga, yaitu keterjangkauan harga yang ditawarkan produsen kepada konsumen mampu dijangkau secara finansial. Adanya metode yang dapat digunakan untuk menetapkan harga suatu produk tergantung dari basis yang dipilih oleh perusahaan (Shinta, 2011). 1. Metode penetapan harga berbasis permintaan Penetapan harga tergantung pada dampak perubahan terhadap permintaan, karena itu perubahan penjualan sebagai akibat perubahan harga perlu diketahui, namun, perubahan harga memiliki oleh seorang manajer

6

2. Metode penetapan harga berbasis biaya yaitu struktur biaya perusahaan (biaya tetap dan biaya variabel) merupakan faktor pokok yang menentukan batas bawah harga. 3. Metode penetapan harga berbasis laba yaitu ketetapan atas besarnya target laba tahunan yang dinyatakan secara spesifik. 4. Metode penetapan harga berbasis persaingan yaitu reaksi pesaing terhadap perubahan harga merupakan salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan setiap perusahaan. 5. Metode penetapan harga berdasarkan geografis yaitu harga ditetapkan berdasarkan jauh dekatnya lokasi konsumen dengan perusahaan. 6. Metode penentuan harga berdasarkan potongan yaitu diskon merupakan potongan harga yang diberikan oleh penjual kepada pembeli sebagai penghargaan atas aktivitas tertentu dari pembeli yang menyenangkan bagi penjual, Jenis-jenis potongan harga: a. Potongan tunai yaitu potongan harga yang diberikan kepada pembeli yang membayar dengan cepat dan tepat pada waktunya b. Potongan jumlah yaitu produsen memberi pengurangan harga apabila konsumen membeli dalam jumlah banyak. c. Potongan fungsional yaitu diberikan oleh produsen kepada para penyalur yang terlibat dalam pendistribusian barang dan pelaksana fungsi-fungsi tertentu, seperti penjualan dan penyimpanan. d. Potongan musiman yaitu potongan harga yang diberikan pada masa-masa tertentu saja. Diskon musiman digunakan untuk mendorong agar membeli barang-barang yang sebenarnya baru akan dibutuhkan beberapa waktu mendatang. 2.3 Kualitas Layanan Kualitas layanan adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu (Kotler, 2005). Keputusan konsumen dalam membeli dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah dari segi kualitas layanan yang diberikan oleh perusahaan dan berbagai kemudahan yang diberikan oleh perusahaan terhadap konsumennya baik dari segi fisik maupun nonfisik. Perusahaan yang bergerak dibidang kuliner, khususnya rumah makan sikap ramah tamah dan sopan dari pramuniaga, serta dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas yang baik akan menarik minat konsumen melakukan pembelian. Salah satu pendekatan kualitas jasa yang banyak dijadikan acuan dalam riset pemasaran adalah model Servqual, menurut Kotler (2005) dalam model kualitas jasa yang dirumuskan terlihat bahwa pengharapan konsumen dibentuk berdasarkan yaitu: 7

1. Berwujud (tangible), yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan keadaan lingkungan sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan, oleh pembeli jasa. Hal ini meliputi fasilitas fisik (contoh: gedung dan gudang), perlengkapan dan peralatan yang digunakan (teknologi), serta penampilan pegawainya. 2. Kehandalan (reliability) yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan serta akurat dan terpercaya, kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi. 3. Daya Tanggap (responsiveness) yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan, dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan konsumen menunggu persepsi yang negatif dalam pelayanan. 4. Jaminan dan kepastian (assurance) yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan. Hal ini meliputi beberapa komponen antara lain komunikasi, kredibilitas, keamanan, kompetensi, dan sopan santun. 2.4 Keputusan Pembelian Menurut Kotler dan Keller (2009) keputusan pembelian adalah suatu tahapan proses keputusan pembelian dimana konsumen pada akhirnya membeli suatu produk atas pemenuhan kebutuhan dan keinginan. Proses tersebut merupakan sebuah penyelesain masalah harga yang terdiri dari lima tahap (Gambar 2.2). Lima tahap proses keputusan pembelian tersebut adalah : 1. Pengenalan masalah Merupakan tahap pertama diproses keputusan pembelian dimana konsumen mengenali masalah atau kebutuhan. 2. Pencarian informasi Pada tahap ini konsumen digerakkan untuk mencari informasi lebih banyak, konsumen bisa lebih mudah melakukan pencarian informasi aktif, ketika lebih banyak informasi diperoleh maka kesadaran dan pengetahuan konsumen tentang barang atau jasa akan semakin meningkat. 3. Penilaian alternatif Konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternatif dalam himpunan pikiran. 4. Keputusan pembelian Keputusan seorang konsumen untuk mengubah, manangguhkan, atau membatalkan keputusan membeli, banyak dipengaruhi oleh pandangan risiko 8

seseorang. Besar kecilnya risiko yang ditanggapi seseorang adalah berbedabeda sesuai dengan besar uang yang dibelanjakan, banyak ciri yang tidak pasti, dan tingkat kepercayaan diri konsumen. Seorang konsumen mengembangkan kebiasaan tertentu untuk mengurangi resiko, seperti membatalkan keputusan, menghimpun informasi dari teman-teman, dan memilih sebuah merek nasional dan memiliki jaminan. 5. Perilaku pasca pembelian Setelah pembelian produk, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Jika produk sesuai harapan maka konsumen akan puas. Jika melebihi harapan, maka konsumen sangat puas. Jika kurang memenuhi harapan maka konsumen tidak puas. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen dengan suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Bila konsumen puas, dia akan menunjukkan probabilitas yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi. Gambar 2.1 Tahap Proses Keputusan Pembelian Pengenalan Pencarian Penilaian Keputusan Perilaku Masalah Informasi Alternatif Pembelian Pasca Pembelian Sumber : Kotler dan Keller, 2009

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat membuktikan dan mengembangkan suatu pengetahuan. Metode penelitian kuantitatif merupakan bentuk penelitian yang ditujukan pada pemecahan masalah yang di analisis secara statistik dalam rangka menguji kebenaran hipotesis yang diajukan. 3.2 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel adalah simbol yang nilainya dapat bervariasi, yaitu angkanya dapat berbeda-beda dari satu subjek ke subjek yang lain atau dari satu objek ke objek yang lain. Variasi angka termaksud tidak hanya dalam arti variasi kuantitatif akan tetapi juga dapat mengandung arti variasi kualitatif (Azwar, 2007). Variabel yang digunakan dalam penelitian adalah: 1. Variabel dependen Variabel dependen adalah variabel yang menjadi pusat perhatian utama peneliti. Hakikat sebuah masalah mudah terlihat dengan mengenali berbagai variabel dependen yang digunakan dalam sebuah model variabilitas dari atau atas faktor

9

ilmiah yang berusaha untuk dijelaskan oleh seorang peneliti (Ferdinand, 2006). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah Keputusan Pembelian (Y). 2. Variabel independen. Variabel independen yang dilambangkan dengan (X) adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik yang berpengaruh positif maupun negatif (Ferdinand, 2006). Variabel independen dalam penelitian ini adalah : a. Variabel produk (X1) b. Variabel harga (X2) c. Variabel layanan (X3) 3.3 Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yaitu variabel independen (X) yaitu produk, harga dan layanan. Variabel dependen (Y) keputusan pembelian. Untuk mengetahui pengaruh produk, harga dan layanan terhadap peningkatan jumlah pengunjung pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang, maka indikatornya dapat dilihat pada Tabel 3.1. dibawah ini : Tabel 3.1 Operasional Variabel Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala Produk Kualitas produk makanan  Warna Likert (X1) adalah karakteristik kualitas  Penampilan dari makanan yang dapat  Porsi diterima oleh konsumen,  Bentuk termasuk faktor eksternal  Temperatur seperti, tingkat bahan yang  Tekstur digunakan, rasa, dan  Aroma penampilan dari produk.  Rasa West, Wood dan Harger dalam West Wood dan Harger Fiani dan Jafarindo (2012). dalam Fiani dan Japarianto, 2012) Harga Harga adalah sejumlah uang  Harga lebih kompetitif Likert (X2) yang ditukarkan untuk sebuah  Kesesuaian harga dengan produk atau jasa. (Kotler, kualitas produk 2008)  Harga terjangkau _ Kesesuaian harga dengan kuantitas produk (Kotler dan Amstrong 2008) Kualitas Kualitas Layanan adalah setiap  Berwujud (tangible) Likert Layanan kegiatan atau manfaat yang  Keandalan (reliability) (X3) ditawarkan oleh suatu pihak  Ketanggapan 10

pada pihak lain dan pada (responsiveness) dasarnya tidak berwujud, serta  Jaminan dan kepastian tidak menghasilkan (assurance) kepemilikan sesuatu. (Kotler,  Empati (empathy). 2005). (Kotler , 2005) Keputusan Keputusan pembelian adalah  Pengenalan Masalah Likert Pembelian suatu tahapan proses keputusan  Pencarian Informasi (Y) pembelian dimana konsumen  Penilaian Alternatif pada akhirnya membeli suatu  Keputusan Pembelian produk atas pemenuhan  Perilaku pasca pembelian kebutuhan dan keinginan. (Kotler dan Keller, 2008) (Kotler dan Keller, 2008) 3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Menurut Arikunto (2002) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Nursalam (2003) menambahkan bahwa populasi adalah keseluruhan dari variabel yang menyangkut masalah yang diteliti. Populasi pada penelitian adalah orang yang pernah mengkonsumsi jasa atau makanan di Rumah Makan Sederhana By Pass Padang. 3.4.2 Sampel Sampel dapat didefinisikan sebagai sekumpulan data yang diambil atau dipilih dari suatu populasi (Santoso, 2000). Pengertian lain, sampel adalah subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi. Subset ini diambil karena dalam banyak kasus tidak mungkin kita mewakili seluruh anggota populasi, oleh karena itu kita membentuk sebuah perwakilan populasi yang disebut sampel (Ferdinand, 2006). Dalam penelitian ini jumlah populasi tidak diketahui secara pasti sehingga untuk menentukan ukuran sampel, peneliti berpedoman pada pendapat yang dikemukakan oleh Roscoe (1975) yang dikutip Sekaran (2006) memberikan acuan umum untuk menentukan ukuran sampel lebih dari 30 dan kurang dari 500 adalah tepat untuk kebanyakan penelitian. Maka jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 120 responden. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling yaitu bentuk pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, dimana, siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti yang pernah menkonsumsi jasa/makanan pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang dan dianggap cocok menjadi sumber data yang akan menjadi sampel penelitian ini. (Indriantoro dan Supomo, 2002).

11

3.5 Jenis Data dan Sumber Data 3.5.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian terbagi atas dua bagian, yaitu : 1. Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata, bukan dalam bentuk angka. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik pengumpulan data misalnya wawancara, analisis dokumen, diskusi terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan lapangan (transkrip). 2. Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau bilangan sesuai dengan bentuknya, data kuantitatif dapat diolah atau dianalisis menggunakan teknik perhitungan matematika atau statistika. 3.5.2 Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : 1. Data Primer Data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara). Data ini diperoleh dengan cara penyebaran kuesioner kepada responden. Pada penelitian ini data primer diperoleh dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada responden yang pernah makan pada Rumah Makan Sederhana By Pass yang dapat dilihat dari kualitas produk, harga, dan layanan. 2. Data sekunder Data sekunder bersumber dari pemilik Rumah Makan Sederhana By Pass Padang, buku-buku, literatur-literatur dan jurnal penelitian. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data yang dibutuhkan, penulis menggunakan beberapa metode, yaitu: 1. Observasi Dalam penelitian ini teknik observasi digunakan untuk memperkuat data, dengan demikian hasil observasi ini sekaligus untuk mengkonfirmasikan data yang telah terkumpul melalui wawancara dengan kenyataan yang sebenarnya. Observasi ini digunakan untuk mengamati secara langsung dan tidak langsung tentang perilaku konsumen terutama tentang pengambilan keputusan pembelian. 2. Kuesioner Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Iskandar, 2008).

12

3. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan berbagai literatur seperti buku, karya ilmiah dan lainnya yang berkenaan dengan penelitian ini. 3.7 Teknik Analisis Data 3.7.1 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda berfungsi untuk mengukur kekuatan hubungan antara varibel independen (produk, harga dan kualitas layanan) dengan variabel dependen (keputusan pembelian) pada pengunjung Rumah Makan Sederhana By Pass Padang. dimana fungsinya adalah : Y= a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + e Keterangan : Y : Variabel dependen yaitu keputusan pembelian a : Konstanta b1 s/d b3 : Koefisien regresi variabel independen X1 : Produk X2 : Harga X3 : Kualitas Layanan e : Faktor gangguan 3.7.2 Uji t Uji t dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis untuk uji t secara manual menggunakan rumus sebagai berikut :

t hitung  r

n2 1 r 2

dimana : thitung = Koefisien korelasi n = Jumlah sampel penelitian. Dasar pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria angka probabilitas signifikan sebagai berikut : a. Jika t. > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak b. Jika t < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima 3.7.3 Uji F Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali, 2005). Pengujian hipotesis untuk uji F secara manual menggunakan rumus sebagai berikut :

13

F- hitung =

r 2 k  1 1  r 2 n  k 





Dimana : r = Koefisien korelasi. k = Jumlah variabel independen. n = Banyaknya sampel. Adapun kriteria pengambilan keputusan yaitu melalui angka probabilitas signifikan sebagai berikut : a. Jika f > 0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak b. Jika f < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak 3.7.4 Uji Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi dapat digunakan untuk mengetahui perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebasnya (X) (Santoso, 2000). Pada prinsipnya, koefisien determinasi dapat mengukur tentang seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi-variabel dependen. Koefisien determinasi dapat dirumuskan sebagai berikut : D = R2 dimana : D = Koefisien determinasi R = Koefisien korelasi IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Regresi Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel-variabel bebas independen (produk, harga dan kualitas layanan) dengan variabel dependen (keputusan pembelian) pada pengunjung Rumah Makan Sederhana By Pass Padang (Tabel 4.1). Dari pengolahan data statistik diatas diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut : Y= -0,584 + 0,435 X1 + 0,071 X2 +0,552 X3 + e Angka yang didapat dari persamaan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Konstanta (a) = -0,584, artinya apabila variabel produk, harga dan kualitas layanan tidak ditingkatkan maka tidak akan terjadi keputusan pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang. 2. Koefisien regresi produk = 0,435, artinya dengan penambahan satu satuan produk maka akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,435. 3. Koefisien regresi harga = 0,071, artinya dengan penambahan satu satuan harga maka akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,071.

14

4. Koefisien regresi kualitas layanan = 0,552 artinya dengan penambahan satu satuan kualitas layanan maka akan meningkatkan keputusan pembelian sebesar 0,552. Tabel 4.1 Hasil Regresi Untuk Variabel Produk, Harga, Kualitas Layanan dan Keputusan Pembelian Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model

B

Standardized Coefficients

Std. Error

Beta

1 (Constant)

-.584

.263

Produk

.435

.102

.338

Harga

.071

.097

.061

Kualitas Layanan

.552

.097

.505

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Data primer yang diolah

4.2 Uji t Adalah dengan membandingkan nilai signifikan yang dihasilkan dengan α sebesar 0,05 dan membandingkan t hitung dengan t tabel. Tabel 4.2 Hasil Uji t Untuk Produk,Harga dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pembelian Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model

B

Std. Error

1 (Constant)

-.584

.263

Produk

.435

.102

Harga

.071

Kualitas Layanan

.552

Standardized Coefficients Beta

t

Sig.

-2.222

.028

.338

4.245

.000

.097

.061

.740

.461

.097

.505

5.675

.000

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Deskripsi dari uji masing-masing variabel sebagai berikut : 1. Hipotesis 1 (H1) Nilai thitung untuk variabel produk adalah 4,245 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Dengan df = 120 - 2 = 118 diperoleh ttabel 15

1,658, maka thitung > t ttabel, 4,245 > 1,658 atau sig < α (0,000 < < α = 0,05) (Tabel 4.2), akibatnya H0 ditolak dan Ha diterima. Variabel produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis (Ha) yang berbunyi “Produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang” diterima, maka dengan demikian hipotesis pertama (H1) diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa produk yang berkualitas dapat mempengaruhi keputusan pembelian. 2. Hipotesis 2 (H2) Nilai thitung untuk variabel harga adalah 0,740 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,461 atau lebih besar dari 0,05. Dengan df = 120-2 = 118 diperoleh ttabel 1,658, maka thitung < t ttabel, ,0,740 < 1,658 atau sig < α (0,461 > > α = 0,05) (Tabel 4.2), akibatnya H0 diterima dan Ha ditolak. Variabel harga tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis (Ha) yang berbunyi “Harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang” ditolak, maka dengan demikian hipotesis kedua (H2) ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara harga dengan keputusan pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang. Seperti diketahui bahwa harga harus sesuai dengan persepsi konsumen tentang produk yang akan ditawarkan. Harga yang tinggi akan mengasumsikan bahwa produk yang ditawarkan memiliki kualitas produk yang tinggi juga. Jika harga yang ditawarkan murah, maka harus ada nilai tambah yang diperoleh oleh konsumen jika membeli produk tersebut. Maka aspek harga tidak mempengaruhi keputusan pembelian karena produk yang mereka dapatkan telah sesuai dengan keinginan jadi harga tidak menjdi dalam penentuan keputusan pembelian. 3. Hipotesis 3 (H3) Dari analisis data atau analisis regresi dari variabel kualitas layanan diperoleh Nilai thitung untuk variabel kualitas layanan adalah 5,675 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05. Dengan df = 120 - 2 = 118 diperoleh ttabel 1,658, maka thitung > t ttabel, 5,675 > 1,658 atau sig < α (0,000 < < α = 0,05), akibatnya H0 ditolak dan Ha diterima. Variabel kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis (Ha) yang berbunyi “kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang” diterima, maka dengan demikian hipotesis ketiga (H3) diterima.

16

4.3 Uji F Tabel 4.3 Hasil Uji F Untuk Produk, Harga dan Kualitas Layanan terhadap Keputusan Pembelian ANOVAb Model 1

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

Regression

49.998

3

16.666

92.743

.000a

Residual

20.845

116

.180

Total

70.844

119

a. Predictors: (Constant), Kualitas Layanan, Produk, Harga b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan uji F diketahui nilai Fhitung 92.743 > Ftabel 2,68 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Jika nilai signifikansi dibandingkan dengan tingkat signifikan yang digunakan pada penelitian ini (α = 0,05) maka terbukti bahwa nilai signifikansi lebih kecil dari tingkat signifikansinya (0,000 < 0,05), hal ini berarti variabel produk, harga dan kualitas layanan berpengaruh secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang. Hal tersebut berarti bahwa model keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel produk, harga dan kualitas layanan. 4.4 Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 4.4 Hasil Koofesien Determinasi Produk, Harga dan Kualitas layanan Terhadap Keputusan Pembelian Model Summaryb

Model 1

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

.840a

.706

.698

.42391

a. Predictors: (Constant), Kualitas Layanan, Produk, Harga b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 5 terlihat adjusted R square sebesar 0,698. Hal ini berarti 69,8% variabel dependen keputusan pembelian (Y) dapat dijelaskan oleh variabelvariabel independen yaitu variabel produk, harga dan kualitas layanan. Sedangkan sisanya (100 % - 69,8 % = 30,2%) dijelaskan oleh variabel-variabel lain yaitu lingkungan, social budaya yang meliputi keluarga, sumber informasi, sumber non komersil, kelas sosial, sub budaya dan budaya (Schiffman dan Kanuk, 2004).

17

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian 4.5.1 Pengaruh Produk terhadap Keputusan Pembelian Dari hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang dengan signifikan sebesar 0,435 pada tingkat signifikansi 0,000, atau berada dibawah nilai signifikansi yang dipersyaratkan yaitu 0,05, hasil ini memberikan bukti bahwa produk yang diberikan oleh Rumah Makan Sederhana By Pass Padang meliputi warna, penampilan, porsi, bentuk, temperatur, tekstur, aroma dan rasa yang pas dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Penelitian ini sesuai dengan yang dilakukan oleh Ghanimata dan Kamal (2012) yang menyantakan bahwa kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Pernyataan tersebut dapat dinyatakan bahwa mutu atau kualitas produk dapat mempengaruhi konsumen dalam memutuskan untuk memperoleh produk tersebut (Kotler, 2006). 4.5.2 Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian Dari hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa harga tidak berpengaruh secara parsial terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang dengan signifikan sebesar 0,071 pada tingkat signifikansi 0,461 atau berada diatas nilai signifikansi yang dipersyaratkan yaitu 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa harga memiliki pengaruh negatif yang signifikan secara parsial terhadap keputusan pembelian. Dari penelitian yang saya lakukan sama dengan hasil penelitian Ikhwanuddin dkk (2012) bahwa harga berpengaruh negatif terhadap keputusan pembelian. Hal ini membuktikan bahwa harga tidak merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Harga dalam aplikasinya sesuai dengan manfaat terhadap daya beli dan kondisi keuangan serta menginformasikan produk. Sebagaimana pendapat Kotler dan Keller (1997) bahwa harga merupakan salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan dan elemen lainnya menghasilkan biaya. Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa harga yang diberikan oleh Rumah Makan Sederhana By Pass Padang tidak mempengaruhi keputusan pembelian karena harga yang ditetapkan pada Rumah Makan sederhana By Pass Padang relatif sama dengan rumah makan lainnya. 4.5.3 Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pembelian Dari hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kualitas layanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang dengan signifikan sebesar 0,552 pada tingkat signifikansi 0,000, atau berada dibawah nilai signifikansi yang dipersyaratkan yaitu 0,05, hasil ini memberikan bukti bahwa kualitas layanan yang diberikan oleh Rumah Makan Sederhana By Pass Padang meliputi berwujud, kehandalan, daya tanggap, jaminan dan kepastian, empati 18

dapat mempengaruhi keputusan pembelian. Penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Mardhotillah (2013) dengan hasil bahwa kualitas layanan berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Nasution (2004) berpendapat bahwa kualitas layanan merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu layanan. Bila penilaian yang dihasilkan merupakan penilaian yang positif, maka kualitas layanan ini akan berdampak pada terjadinya keputusan pembelian. 4.5.4 Pengaruh Produk, Harga dan Kualitas Layanan terhadap Keputusan Pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang. Dari hasil pengujian hipotesis uji ANOVA didapat nilai hitung F sebesar 92,743 dengan probabilitas 0,000. Probabilitas signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05, maka variabel produk ,harga dan kualitas layanan berpengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian. Penelitian ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2014) dengan hasil Produk, Harga dan kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian yang artinya semakin baik produk, harga dan kualitas layanan maka keputusan pembelian akan meningkat. 4.6 Implikasi Penelitian Adapun implikasi dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dari variabel produk, diperoleh nilai tertinggi yaitu nasi yang dihidangkan masih panas. Sedangkan nilai terendah berada pada poin temperatur ruang sejuk dan nyaman. Hal ini memberikan implikasi bahwa Rumah Makan Sederhana By Pass Padang harus meningkatkan kenyamanan ruangan terutama kesejukan saat konsumen melakukan transaksi pembelian agar konsumen merasa nyaman dan akan melakukan pembelian berulang-ulang. 2. Dari variabel harga, diperoleh nilai tertinggi yaitu harga makanan terjangkau dan sesuai dengan pendapatan konsumen, sedangkan nilai terendah yaitu adanya potongan harga jika konsumen membeli dalam jumlah banyak. Hal ini memberikan implikasi bahwa konsumen akan lebih bersemangat berbelanja di Rumah Makan Sederhana By Pass Padang apabila pihak Rumah Makan memberikan potongan harga atau diskon yang lebih besar dibandingkan Rumah Makan lain. 3. Dari variabel kualitas layanan, nilai tertinggi yaitu penyajian makanan dan minuman sesuai dengan pesanan konsumen, sedangkan nilai terendah yaitu karyawan peka terhadap keluhan dan kebutuhan konsumen. Hal ini memberikan implikasi bahwa seorang konsumen akan merasa terpuaskan jika harapan mereka terpenuhi. 4. Dari variabel keputusan pembelian, nilai tertinggi yaitu konsumen memilih rumah makan ini karena letaknya yang strategis, sedangkan nilai terendah yaitu konsumen selalu membeli makan/menu di Rumah Makan ini. Hal ini 19

memberikan implikasi bahwa diharapkan adanya intensitas pembelian, komitmen konsumen dalam pembelian produk berulang kali dan adanya rekomendasi positif dari orang lain untuk melakukan keputusan pembelian produk. V. KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini melakukan pengujian terhadap pengaruh produk, harga dan kualitas layanan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang. Dari pengujian regresi berganda dengan menggunakan SPSS, dapat disimpulkan bahwa: 1. Hasil analisis diperoleh bahwa variabel produk memiliki koefisien regresi sebesar 0,435 (bertanda positif) terhadap keputusan pembelian dan nilai thitung sebesar 4,245 dengan tingkat signifikansi 0,000 (< 0.05). Hal ini berarti bahwa semakin baik kualitas makanan dan minuman yang ditawarkan Rumah Makan Sederhana By Pass Padang maka semakin tinggi pula minat konsumen untuk melakukan pembelian. 2. Hasil analisis diperoleh bahwa harga memiliki koefisien regresi sebesar 0,071 (bertanda negatif) terhadap keputusan pembelian dan nilai thitung sebesar 0,740 dengan tingkat signifikansi 0,461 (> 0.05). Hal ini berarti bahwa harga merupakan salah satu faktor yang tidak mempengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian dikarenakan harga yang makanan yang ada pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang relatif sama dengan rumah makan lainnya. 3. Hasil analisis diperoleh bahwa variabel kualitas layanan memiliki koefisien regresi sebesar 0,552 (bertanda positif) terhadap keputusan pembelian dan nilai thitung sebesar 5,675 dengan tingkat signifikansi 0,000 (< 0.05). Hal ini berarti bahwa kualitas layanan mempengaruhi seseorang dalam melakukan pembelian pada Rumah Makan Sederhana By Pass Padang dimana semakin baik kualitas layanan maka minat pembeli akan semakin tinggi. 4. Nilai Adjusted R square diperoleh sebesar 0,698. Hal ini berarti bahwa 69,8% keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh makanan dan minuman, harga dan kualitas layanan. Sedangkan 30,2% dapat dijelaskan oleh faktor lain yaitu lingkungan, budaya, kelas sosial dan daya beli masyarakat yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 5.2 SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, maka ada beberapa saran yang perlu ditindak lanjuti. Adapun saran-saran berikut ini :

20

1. Rumah makan “Sederhana By Pass Padang” perlu memperhatian kualitas produk karena itu merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Usaha yang dapat dilakukan adalah memberikan pelatihan kepada para karyawan khususnya dalam bidang meracik bumbu agar cita rasa yang dimiliki tetap terjaga dan tidak menghilangkan ciri khas yang dimiliki, dan selalu menyediakan menu-menu yang banyak diminati konsumen seperti rendang, sehingga Rumah Makan Sederhana By Pass Padang tidak kalah bersaing dengan rumah-rumah makan lain yang ada di kota Padang. 2. Harga dari produk Rumah Makam “Sederhana By Pass Padang” dirasa sudah sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan. Perusahaan harus mampu mempertahankan jika perlu lebih ditingkatkan lagi. Misalnya apabila harga naik maka harus disesuaikan pula dengan kualitas dari makanan tersebut. 3. Rumah makan “Sederhana By Pass Padang” perlu memperhatikan kualitas layanan. Usaha yang dapat dilakukan adalah memperluas lahan parkir karena itu merupakan faktor yang cukup penting agar dapat membuat para konsumen nyaman karena dilihat dari para konsumen yang datang tidak sebanding dengan jumlah kendaraan yang diparkir. Usaha lain yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan kamar mandi sebagai salah satu fasilitas yang dimiliki rumah makan “Sederhana By Pass Padang”. Usaha lain dengan menutup jandela dan memasang AC sebagai pendingin ruangan karena rumah makan itu sendiri berada tepat di pinggir jalan by pass dengan debu yang cukup tebal dari asap kendaraan yang melintas. 4. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk menambah variabel independen lainnya selain produk, harga dan kualitas layanan yang tentunya dapat mempengaruhi variabel dependen keputusan pembelian agar lebih melengkapi penelitian ini karena masih ada variabel-variabel independen lain di luar penelitian ini yang mungkin bisa mempengaruhi keputusan pembelian. DAFTAR PUSTAKA Azwar, S. 2007. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dharmesta dan Handoko. 1997. Manajemen Pemasaran, Analisa Prilaku Konsumen. Yogyakarta: BPFE. Fiani M. dan Japarianto, E. 2012. Analisa Pengaruh Food Quality dan Brand Image terhadap Keputusan Pembelian Roti Kecik Toko Roti Ganep’s di Kota Solo. Jurnal Manajemen Pemasaran, 1(1). Ghanimata F, Kamal M. 2012. Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Undip Volume 1, Nomor 2. Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. 21

Heizer J dan Render B. 2005 Operation Management, (Manajemen Operasi edisi 7, Buku 1) Pene rbit Salemba Empat. Jakarta. Indriantoro, N. Supomo, B. 2002. Metedologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Edisi Pertama, Penerbit BPFE. Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian (kualitatif dan kuantitatif). Jakarta: Gaung Persada Group. Kotler, P dan Amstrong, G. 2006. Principles of Marketing Eleventh Edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Kotler, P dan K. L. Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Dua Belas. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia. Kotler, P dan K. L. Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi Tiga Belas Jilid 1. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama. Kotler, P dan Keller, K.L. 2009, Manajemen Pemasaran, Edisi 13 Jilid 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia. Nursalam. 2003. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian.Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Medika. Ratminto dan Winarsih SA. (2005). Manajemen Pelayanan. Cetakan Ke-1. Jogjakarta. Santoso, S. 2010. Statistik Multivariat. Jakarta: PT Gramedia. Santoso, S. 2000. SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Kelompok Gramedia. Shinta, A. 2011. Manajemen Pemasaran. Penerbit Universitas Brawijaya Press ISBN: 978-602-8960-27-4 diakses tanggal 10-01-2014. Schiffman, L.G dan Kanuk, L.L. 2007. Consumer Behavior. New Jersey: Perason Prestice Hall. Sekaran, U. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat. Tedjakusuma, R., Hartini, S dan Muryani. 2001. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian air minum mineral di Kotamadya Surabaya. Jurnal Penelitian Dinamika Sosial 2(3): 48- 58. Tjiptono, F dan Diana, A. 2000. Total Quality Management. Yogyakarta: Andi Offset. Tjiptono, F. 2001. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Kelima.Yogyakarta: Andi Offset. Tjiptono, F. 2007. Konsep Manajemen Strategi. Yogyakarta: Andi Offset. Dinawan, R. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian. Skripsi Dipublikasikan. Universitas Diponegoro, Semarang Diakses tanggal 25 Maret 2014.

22

Related Documents


More Documents from "Cindy Hanifah"

Soal Ppok Kel 3
March 2021 0
Img175
January 2021 3
God Is Love: Gently
January 2021 1