Kasus Hipertensi: Oleh: Nur Alim, S.si.,m.si.,apt

  • Uploaded by: quotes kata
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Kasus Hipertensi: Oleh: Nur Alim, S.si.,m.si.,apt as PDF for free.

More details

  • Words: 917
  • Pages: 14
Loading documents preview...
Kasus Hipertensi Oleh : Nur alim, S.Si.,M.Si.,Apt

Kasus hipertensi • • • •

Tn : A Usia : 65 thn Tgl lahir : 24 oktober 1953 Alasan Masuk Rumah Sakit (MRS) : sesak napas memberat 2 jam sebelum MRS , riwayat sesak sebelumnya ada, batuk lendir, nyeri dada kiri,hipertensi sejak 10 tahun yang lalu, berobat tidak teratur, riwayat merokok ada

Vital sign (tanda vital) • HR • RR • BP

: 72kali/menit : 22kali/menit : 149/90 mmHg

Nilai LAB • • • •

Na : 183 K : 135 Cl : 112 Albumin kreatinin : 331 mg/g

Profil pengobatan MRS • • • •

Captopril 6,25mg/24jam/oral Cedocard 1mg/24jam/syringe pump Aspilet 80mg/24jam/oral Furosemide 200mg/24jam/syringe pump • Simvastatin 20mg/24jam/0ral • Clopidogrel 75mg/24jam/oral • Natrium diklofenak 25mg/12jam/oral

Tugas anda • Tentukan 1. Assesment 2. Plan 3. DRP (bila ada) Keterangan : nilai normal parameter laboratorium dapat dilihat pharmacoterapy case book hal 385(Appendix B)

Literatur • Dipiro (approach pharmacoterapy 7th ed) • Dipiro (handbook 9th edition) • Pharmacoterapy Casebook • ISO • IONI • MIMS • Farmakologi ulasan bergambar • Farmakologi dan terapi

Assesment • Pasien mengalami gagal jantung Gagal jantung adalah kondisi saat otot jantung menjadi sangat lemah sehingga tidak bisa memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah gagal jantung kongestif. Penyebabnya disfungsi sistolik (penurunan kontraktilitas), penurunan massa otot, kardiomiopati dilatasi, hipertrofi ventrikel disebabkan tek. Berlebihan (HP) atau kelebihan volume cairan. • Gejala utamanya adalah dispenia, kelelahan, batuk, takikardia, kelebihan cairan dpt menyebabkan kongesti paru dan edema perifer, sesak nafas, sputum,

Terapi farmakologi 1.Captopril 6,25mg/24jam/oral a. Indikasi Umum ACE Inhibitor : Hipertensi, terutama pada  Penderita hipertensi dengan diabetes melitus. (ACE dapat menurunkan resistensi insulin)  Penderita hipertensi dengan proteinuria, gagal jantung, pasca infrak miokard dengan gangguan fungsi diastolik b. Kontraindikasi ACE inhibitor : hipersensitif, wanita hamil (bersifat teratogenik), menyusui (diekskresi ke dalam ASI danberakibat buruk terhadap fungsi ginjal bayi), hiperkalemia, stenosis arteri renalis bilateral atau unilateral pada keadaan ginjal tunggal c. Efek samping ACE Inhibitor :Hipotensi, gangguan fungsi ginjal, batuk kering yang menetap, angioederma, ruam kulit, gangguan pengecapan, gangguan saluran cerna (mual, muntah, dispepsia, diare, konstipasi, dan nyeri abdomen). Hiperkalemia, hipoglikemi darah termasuk trombositopenia, leukopeni, neutropenia

d. Interaksi obat ACE Inhibitor:  Pemberian bersama diuretik hemat kalium dapat menimbulkan hiperkalemia.  Pemberian bersama antasida mengurangi absorpsi ACE inhibitor  Pemberian bersama OAINS akan mengurangi efek anti hipertensi ACE inhibitor dan menambah risiko hiperkalemia e. Dosis Hipertensi Dosis awal 2x 12,5 mg/hari. Jika dikombinasikan dengan deuretik atau pada usia lanjut dosis awal 2x 6,25mg/hari Dosis penunjang: 2x25 mg/hari; Dosis maksimal: 2x50 mg/hari. (jarang 3 kali sehari pada hipertensi berat) Terapi tambahan gagal jantung: Dosis awal 2-3 x 6.25-12.5 mg/hari (perlu pengawasan ketat);Dosis penunjang 2-3 x 25 mg/hari; Dosis maksimal 150 mg/hari Terapi pada infark miokard akut: 2-3 x 6.25-50 mg/hari Penghambat ACE Mekanisme Kerja menurunkan tekanan darah dengan cara penurunan resistensi vaskuler prifer tanpa meningkatkan curah, denyut atau kontraktilitas jantung. (FUB Hal 260)

2. Cedokard a. Komposisi : isosorbit dinitrate b. Indikasi : untuk nyeri dada (angina) c. Kontraindikasi : glaucoma, anemia, hiperitoid, peningkatan TIK, infark miokardium d. Peringatan : torelansi dan toleransi silang dengan golongan nitrit atau nitrat lain. e. Efek samping : hipotensi ortostatik, wajah atau leher panas atau kemerahan, sakit kepala, gangguan GI, denyut nadi cepat, ruam kulit (jarang) f. Interaksi obat : alcohol meningkatkan efek hipotensi ortostatik secara intensif. Simpatomimetik menurunkan efek antiangina g. Pemberian obat : berikan pada saat perut kosong ½ jam sebelum makan. (MIMS Edisi IV, hal 36) h. Mekanisme kerja : nitrat menurunkan vasokontriksi atau spasme dan meningkatkan perfusi miokardium dengan cara merelaksasi arteri coroner. Selain itu, obat golongan ini juga merelaksasi vena, menurunkan preload, dan mengurangi konsumsi oksigen miokardium. (FUB Edisi 4, hal 246)

3. Aspilet a. Indikasi : Pengobatan dan pencegahan angina pektoris dan infark miokard. Demam, pasca vaksinasi, sakit gigi, nyeri otot dan nyeri saraf. b. Dosis : Pengobatan dan pencegahan angina pektoris dan infark miokard 1 tab 1x/hari. Demam, flu dan nyeri pasca vaksinisasi, sakit kepala, nyeri otot, nyeri saraf. Dewasa 4-6 tab, anak 5-12 tahun 2-3 tab, 1-4 tahun 1 tab diberikan 3-4 x per hari c. Pemberian Obat : telan utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan d. Kontra indikasi : tukak peptic, kelainan pendarahan, asma. e. Peringatan : Gangguan fungi hati atau ginjal, hamil, laktasi f. Efek samping : Gangguan gastrointestinal ( gangguan cerna), pusing, reaksi hipersensitif g. Interaksi obat : Antikoagulan, alcohol h. Sediaan : tab salut enteric 100 mg x 100 ( Rp. 300.000) (MIMShal 121)

4. Furosemide a. Indikasi : Tab edema padaa jantung , paru, ginjal, eklampsia dan hamil asistes, hipertensi, hiperkalamia, komplikasi kehamilan b. Kontra indikasi : Defisiensi elektrolit, anuria , koma hepatic, kehamilan mudah, hipokalemia, terapi bersama litium c. Efek saming : Rasa tidak nyaman di perut, hipotensi ortostatik, gangguan GI, penghlihatan kabur, pusing, sakit kepala d. Interaksi obat : dapat meningkatkan anti hipertensi dttubokurarin. Dapat meningkatkan toksisitas aminoglikosida, sefalosforin, litium, sasiliat, glikoida jantung. Efektivitas diuretic diturunkan oleh probenesid. Meningkatkan hipotensi awal 40 mg 2x/hari. Ampul dewasa awal 20-40 mg secrara IV/IM, maksimal 20 mg e. Pemberian obat : dapat dilakukan bersama makanan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada G1 (MIMS Edisi IV.hal 53) f. Mekanisme Kerja: Loop diuretik menghambat kontraspor // dalam lumen ansa henle para asendens (FUB Edisi 4 hal. 315)

Plan Terapi Farmakologi 1. Natrium diklofenak tidak diberikan pada pasien karena akan meningkatkan Na 2. Clopidogrel tidak diberikan karena berinteraksi dngan ACE-I (MIMS hal 71) 3. Simvastatin tidak diberikan karena dari gejalanya dan hasil lab nya tidak menunjukkan adanya kolesterol berlebih

TERIMA KASIH

Related Documents


More Documents from "Sri Maharaja Sanggrama Wijaya"