Laporan Bioper ( Hubungan Panjang- Berat)

  • Uploaded by: RahmadArihta
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Bioper ( Hubungan Panjang- Berat) as PDF for free.

More details

  • Words: 2,064
  • Pages: 20
Loading documents preview...
Laporan Praktikum Biologi Perikanan

“HUBUNGAN PANJANG DAN BERAT” Disusun Oleh :

NAMA

: RAHMAD ARIHTA

NIM

: 1411101010029

ASISTEN

: NURMASYTAH

KELOMPOK : 1 (Satu )

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA BANDA ACEH 2016

KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekaliyang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat,taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga praktikan dapat menyelesaikan tugas hasil laporan Praktikum Biologi Perikanan yang berjudul “Hubungan Panjang – Berat”. Dalam penyusunannya, praktikan mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing Biologi Perikanan serta semua asisten yang telah memberikan dukungan, saran, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi. Meskipun praktikan berharap isi dari laporan praktikum praktikan ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, praktikan mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar laporan praktikum ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata praktikan mengucapkan terimakasih, semoga hasil laporan praktikum praktikan ini bermanfaat.

Darussalam, 25 maret 2016

Praktikan

1

DAFTAR ISI Halaman

KATA PENGANTAR................................................................................ i DAFTAR ISI........................................................................................... ii DAFTAR TABEL.................................................................................... iii DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ iv BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1 1.1 Latar Belakang.............................................................................. 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................3 BAB III METODOLOGI KERJA.............................................................5 3.1 Waktu dan Tempat........................................................................5 3.2 Alat dan Bahan............................................................................. 5 3.3 Cara Kerja.................................................................................... 5 3.4 Analisa Data.................................................................................. 6 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................8 4.1 Hasil pengamatan.........................................................................8 4.2 Pembahasan................................................................................. 8 BAB V PENUTUP................................................................................ 10 5.1 Kesimpulan................................................................................. 10 5.2 Saran.......................................................................................... 10 DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11 LAMPIRAN.......................................................................................... 12

2

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.2. 1 Alat dan Bahan............................................................................................... 5

3

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Tabel Pengukuran Ikan...............................................................12 Lampiran 2. Tabel Analisa data.....................................................................13 Lampiran 3. Grafik Hubungan Panjang dan Berat...............................................13 Lampiran 4 Grafik Regresi Linier..................................................................14

4

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Biologi Perikanan merupakan salah satu ilmu yang mendasari ilmu-ilmu perikanan tangkap lainnya seperti Metode Penangkapan Ikan, serta ilmu lainnya. Ataupun mengenai ikan sebagai sumber daya perairan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Oleh karena itu ilmu Biologi Perikanan ini sangat penting untuk di pelajari. Hubungan panjang dan berat merupakan aspek biologi perikanan yang perlu di pelajari. pada umumnya, ikan mengalami pertumbuhan secara terus menerus sepanjang hidupnya. Pertumbuhan menjadi indikator bagi kesehatan individu dan populasi yang baik bagi ikan, atau istilah lainnya pertumbuhan dapat dirumuskan sebagai pertambahan ukuran panjang atau berat dalam suatu waktu. Dalam proses pertumbuhan memungkinkan adanya faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan tersebut, adapun faktor – faktor tersebut ialah suhu air, kandungan oksigen terlarut dan ammonia, salinitas dan fotoperiod. Faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain dan bersama-sama dengan faktor-faktor lainnya seperti kompetisi, jumlah dan kualitas makanan, umur dan tingkat kematian mempengaruhi laju pertumbuhan ikan. Berdasarkan teori hubungan panjang berat dapat dinyatakan dengan rumus W= aLb, dalam hal ini “W” = berat, “a dan b”= konstanta, dan “L”= panjang ikan. Dalam menduga pertumbuhan ikan di daerah tropis sulit dilakukan karena proses pertumbuahan ikan terus menerus sehingga tidak bisa ditentukan hanya dengan melihat bentuk sirkulus pada sisik saja. Pertumbuhan ikan juga dapat menduga sebaran tingkat kematangan gonad ikan berdasarkan ukuran. Kita juga bisa menduga pertumbuhan ikan berdasarkan nilai b yang diperoleh, dimana jika b = 3 maka pertumbuhannya isometric, dan jika b < 3 maka pertumbuhannya allometrik negative,sedangkan jika b > 3 maka disebut allometrik positif. Pentingnya pengkajian hubungan panjang berat dikarenakan memiliki manfaat dalam penelitian perikanan, karena hal ini memberikan informasi

1

parameter-parameter populasi. Dimana sebuah perubahan berat dan panjang dapat memperlihatkan umur dan kelas kelompok tahun ikan, data panjang berat tersebut dapat digunakan untuk menaksirkan daya dukung stock perikanan tangkap. Selain itu, data panjang dan berat dapat juga menggambarkan petunjuk penting tentang perubahan iklim dan lingkungan. 1.2 Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui hubungan panjang dan berat pada ikan Upeneus mullocensin. 1.3 Manfaat Praktikum Manfaat dari praktikum ini adalah : a. Dapat mengetahui pola pertumbuhan ikan Upeneus mullocensin b. Dapat mengetahui perbedaan dari isometric, allometrik positif dan allometrik negatif c. Dapat mengambil data hubungan panjang berat ikan Upeneus Mullocensin d. Dapat menganalisa data dari hasil hubungan panjang berat

2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Panjang total yaitu panjang ikan yang diukur mulai dari ujung terdepan bagian kepala sampai ujung terakhir bagian ekornya. Kalau mulutnya terletak dimuka maka pada waktu pengukuran mulut harus dalam keadaan tertutup agar tercapai ujung terdepan. Ujung mulut tersebut harus diletakan pada angka nol didepan pengukur, sedangkan ujung ekor terletak dibagian belakang dari papan. Kalau ekor ikan tidak simetris maka ujung yang diukur adalah ujung yang terpanjang. (Aziz, 1989) Ikan memiliki bentuk dan ukuran tertentu dan berbeda antara ikan yang satu dengan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa ada spesifikasi tertentu pada karakteristik, bentuk dan ukuran tubuh ikan di alam. Analisa morfometri merupakan suatu analisis atau pengamatan terhadap morfologi ikan tersebut sedangkan morfologi adalah ciri-ciri luar tubuh ikan yang terlihat dan harus diamati yang meliputi: bentuk tubuh, warna, bentuk operculum, mengukur antar bagian tubuh ikan. (Effendi,2004) Model allometric linear (LAM) di gunakan untuk menghitung parameter a dan b melalui pengukuran perubahan berat dan panjang. Koreksi bias pada perubahan berat rata-rata dari unit logaritma digunakan untuk memprediksi berat pada parameter panjang sesuai dengan persamaan allometric berikut, W = a L b Dimana W adalah berat ikan (g), L adalah panjang total ikan (mm), a dan b adalah parameter. (DeRobertis & William ,2008). Berat relatif (Wr) dan koefesien (K) faktor kondisi di gunakan untuk mengevaluasi faktor kondisi dari setiap individu. Berat relatif (Wr) di tentukan berdasarkan persamaan sebagai berikut: Wr = (W/Ws) x 100 Wr adalah berat relatif, W berat tiap-tiap ikan, dan Ws adalah berat standar yang diprediksi dari sampel yang sama karena dihitung dari gabungan regresi panjang-berat melalui jarak antar spesies : Ws = a Lb. (Rypel ,2008)

3

Hubungan panjang berat dan factor kondisi adalah dua parameter biologis yang

penting

diketahui

untuk

mendapatkan

informasi

tentang

tingkat

pertumbuhan dan dan konsdisi ikan dan juga untukmemberikan pengetahuan tntang kesehatan ikan dan lingkungannya.( Muchlisin, 2016)

4

BAB III METODOLOGI KERJA 3.1 Waktu dan Tempat Waktu dilaksanakannya praktikum ini adalah pada pukul 14:00 dan 16:00 WIB pada tanggal 18 Maret dan 25 maret 2016 yang bertempat di Laboratorium Biologi Laut, Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat Alat dan Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah : Tabel 3.2. 1 Alat dan Bahan No 1. 2. 3. 4. 5. 6 7 8

Nama Alat dan Bahan Nampan Timbangan ATK Lembar data Sheet Sarung Tangan Masker Tissue Upeneus mullocensin

Jumlah 1 unit 1 unit 1 Pack 1 unit 1 Pasang 1 unit 1 pack 5 ekor

3.3 Cara Kerja Cara kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. g.

Diambil ikan. Diletakkan diatas nampan dan diatur sesuai urutan. Di timbang ikan satu persatu. Di catat nilai bobot ikan. Di ukur panjang badan ikan. Dihitung nilai keterangan lain yang ada pada ikan. Dicatat keterangan yang ada pada ikan.

3.4 Analisa Data 3.4.1 Menghitung nilai ws (Berat prediksi) ikan. Ws = a x Keterangan

Lb : 5

3.4.2

Ws

: Berat prediksi ikan.

a

: Nilai intercept regresi linear.

L

: Panjang badan ikan.

b

: Koefisien regresi.

Menghitung nilai Residual Residual = Ln (ws) - ln w Keterangan

3.4.3

:

Ws

: Berat prediksi ikan.

W

: Berat ikan saat ditimbang.

Menghitung nilai Bias Correction Bias Correction = Exp ( 0,5 x Var. Residual ) x Ws Keterangan

:

Ws

: Berat prediksi ikan

Var. Residual : Nilai total Var. Residu ikan 3.4.4

Menghitung nilai Faktor kondisi Fulton (K) K = WL-3 x 100 Keterangan

3.4.5

:

W

: Berat ikan

L

: Panjang ikan

Menghitung nilai Faktor kondisi relative (Wr) Wr = (W/ Ws ) x 100 Keterangan Wr

:

: Nilai factor kondisi relative

6

W

: Berat ikan.

Ws

: Berat prediksi ikan.

7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1

Hasil pengamatan Hasil pengamatan dari praktikum ini terlampir didalam lampiran.

4.2

Pembahasan Berdasarkan

praktikum

yang

dilaksanakan,

ikan

biji

nangka

(Upeneusmullocensin) yang diukur pertama kali ialah panjang dan berat tubuhnya, ukuran yang dimiliki berbeda-beda antara ikan yang satu dengan ikan yang lainnya. Adapun ukuran ikan yang terpanjang adalah 260 mm, dengan beratnya adalah 298 gr, sedangkan ukuran yang terpendek adalah 165 mm, dengan beratnya adalah 96 gr. Adanya perbedaan ukuran ikan ini telah disampaikan oleh Effendi (2004) bahwa Ikan memiliki bentuk dan ukuran tertentu dan berbeda antara ikan yang satu dengan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa ada spesifikasi tertentu pada karakteristik, bentuk dan ukuran tubuh ikan di alam. Setelah itu dengan serangkaian rumus yang diapliksikan pada Microsoft excel maka diperoleh persamaan regresi linearnya yaitu sebesar y = 2.9803x 10.883, dimana persamaan dalam bentuklainnya ialah y = bx + a. Dari persamaan diatas maka diperoleh nilai b sebesar 2.9803, dimana dalam ketentuan nilai b jika hasil dari nilai b < 3 menunjukkan bahwa pertambahan panjang lebih cepat dibandingkan dengan pertambahan berat dengan nama lain alometrik negatif, b = 3 artinya pertambahan panjang dan berat seimbang atau disebut isometris. Dan untuk nilai b > 3 pertambahan panjang lebih lambat dari pertambahan berat yang disebut juga pertumbuhannya allometrik positif. Hasil dari praktikum bahwa nilai b = 2.9803 menunjukkan bahwa pola pertumbuhan hampir menjadi isometris (atau allometrik negative) yang menandakan bahwa pertumbuhan dari ikan biji nangka ( Upeneus mullocensin ) hampir ideal. Tetapi dalam hal membudidaya hasil yang harusnya diinginkan ialah allometrik positif yaitu pertumbuhan berat lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan panjangnya.

8

Selain diperolehnya regresi linear dari praktikum diperoleh juga nilai ratarata berat relatif (Wr) ikan biji nangka (Upeneus mullocensin) yang diperoleh adalah 101.0487201. Nilai Wr juga memiliki ketentuannya apabila nilai Wr dalam kisaran

diatas

100

menunjukkan

bahwa

perairan

tersebut

bagus/baik,

menyediakan cukup makanan dan jumlah predator rendah,sedangkan jika nilai Wr kurang dari 100 maka kebalikannya. Maka dari itu berdasakan dari hasil yang diperoleh habitat perairan ikan biji nangka rendah akan predator dan cukup sumber makanannya. Nilai faktor kondisi (K) diperoleh 3.28 semakin tinggi nilainya maka akan semakin baik. Berdasarkan hasil praktikum yang kami laksanakan, kondisi perairan dimana ikan nila hidup bersifat bagus, tetapi ikan-ikannya terlihat agak kurus ( allometrik negative ), adanya perbedaan pola pertumuhan allometrik dan isometrik dapat sebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor jenis kelamin, kemungkinan tercapainya kematangan gonad untuk pertama kali cenderung mempengaruhi pertumbuhan. Pertumbuhan akan menjadi lambat karena sebagian makanan tertuju pada perkembangan gonad tersebut. Untuk faktor umur, pertumbuhan cepat terjadi pada ikan yang masih muda, sedangkan ikan yang sudah tua umumnya kekurangan makanan dan daya serap makanan apalagi untuk pertumbuhannya, karena sebagian besar digunakan untuk pemeliharaan tubuh dan pergerakan. Terakhir faktor parasit dan penyakit dapat mempengaruhi pertumbuhan jika alat pencernaan atau organ vital lainnya terserang, sehingga efisiensi makanan yang berguna bagi pertmbuhan berkurang. Faktor luar lainnya yang mempengaruhi yaitu kualitas air, misalnya suhu, oksigen terlarut dan karbondioksida.

9

BAB V PENUTUP 5.1

Kesimpulan Kesimpulan dari praktikum ini adalah

:

a. Pola pertumbuhan dari ikan biji nangka ( Upenes mullocensin ) ialah allometrik negatif b. Nilai Wr yang diperoleh ialah 101.0487201 yang menandakan perairan tersebut tingkat predasi nya rendah c. Nilai faktor kondisi (K) diperoleh 3,28 semakin tinggi semakin baik d. Dari seluruh sampel ikan biji nangka, yang terpanjang sebesar 260 mm dengan berat 298 gr, sedangkan yang terpendek ialah 165 mm dengan berat 96 gr e. Dari seluruh sampel ikan biji nangka, yang terberat sebesar 322 gr dengan panjang 250 mm, sedangkan yang teringan ialah 71 gr dengan panjang 180 mm 5.2

Saran Saran untuk praktikum ini adalah agar praktikan lebih tertib lagi dalam

menimbang ikan sehingga suasana jadi tertib agar meminimalisir kesalahan perhitungan ukuran ikan.

10

DAFTAR PUSTAKA

Aziz. 1989. Pertumbuhan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta De Robert, A., K. William. 2008. Weight-legth relationship in fisheries studies: nnnnnnnthe standard allometric model should be applied with caution. nnnnnnnTransaction of the American Fisheries Society, 137: 707-719 Effendi, I. 2004. Biologi Perikanan. Penebar Swadaya. Jakarta. Muchlsin,Z. A. 2016. Penuntun Praktikum Biologi Perikanan. Universitas Syiah gggggggKuala. Banda Aceh Rypel, A.L., T.J. Richter. 2008. Emperical percentile standard weight equation hhhhhhhfor the Blacktail Redhorse. North American Journal of Fisheries hhhhhhhManagement, 28: 1843-1846.

11

LAMPIRAN Lampiran 1. Tabel Pengukuran Ikan

12

Lampiran 2. Tabel Analisa data

13

Lampiran 3. Grafik Hubungan Panjang dan Berat

Hubungan panjang berat 350 300 250 200

w

PENGUKURAN PREDIKSI

150 100 50 0 160

180

200

220

240

tl

13

260

280

Lampiran 4 Grafik Regresi Linier

Regresi linier 7 6 f(x) = 2.98x - 10.88 R² = 0.85

5 4 3 2 1 0

5

5.1

5.2

5.3

14

5.4

5.5

5.6

Related Documents


More Documents from "Subrata"