Laporan Prakter Elektronika Daya

  • Uploaded by: deviamufidazahara
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Laporan Prakter Elektronika Daya as PDF for free.

More details

  • Words: 3,215
  • Pages: 38
Loading documents preview...
PERCOBAAN 1 KARAKTERISTIK THYRISTOR I.

Tujuan 1.

Menampilkan karakteristik Thyristor pada osiloskop.

2.

Menyelidiki hubungan anatara UGT( tegangan penyalaan gate ) dan UBO (tegangan jatuh konduksi)

II.

Pendahuluan Thyristor merupakan komponen semikonduktor daya mirip dengan dioda, namun dilengkapi dengan suatu elektroda pengontrol – gate ( gerbang ). Thyristor mampu bersifat memblok terhadap kedua arah tegangan UAK (tegangan antara anoda dan katoda), UF (tegangan arah maju) maupun UR (tegangan araah mundur), yaitu apabila arus gate tidak diberikan. Thyristor terdiri dari 4 lapisan semikonduktor dengan struktur pnpn dengan tiga sambungan pn. Berbeda dengan dioda, thyristor mempunyai tiga terminal, yaitu anoda, katoda dan gate seperti terlihat Gambar 1.1

Ketika anoda diberi tegangan positif terhadap katoda, sambbungan J 1 dan J3 berada pada keadaan dipanjar maju ( forward bias), sebaliknya sambungan J 2berada pada keadaan dipanjar mundur ( reverse biased). Hanya ada sebagian kecil arus yang mengalir dari anoda ke katoda yang disebut arus bocor ( leakage current). Pada keadaan mula ini thyristor dikatakan berapa pada keadaan memblok tegangan maju (forward blocking) atau dalam keadaan mati dan arus bocor yang mengalir disebut off state current ID. Ketika tegangan antara anoda dan katoda UAK dinaikan sampai suatu harga tertentu, sambungan J2yang dipanjar mundur akan tembus. Tegangan UAKyang terukur pada saat tembus tersebut disebut tegangan maju jatuh konduksi ( forward breakdown voltage ) UBO. Karena sambungan J1 dan J3 sebelumnya sudah berada pada keadaan dipanjar maju, maka thyristor berubah menjadi konduktor.

Arus yang mengalir pada anoda harus lebih besar dari arus kancing ( latching current ) IL. Arus kancing adalah arus anoda minimum yang diperlukan untuk menjaga thyristor tetap pada keadaan hidup sesaat setelah thyristor dinyalakan dan arus gate telah dihilangkan. Karakteristik tipikal dari thyristor dapat dilihat pada Gambar 1.2 Karakteristik thyristor menunjukan hubungan antara tegangan dan arus yang melewati thyristor. Pada karakteristik tertera harga teganganan maju dan mundur tanpa aru gate yang dapat ditahan thyristor.

Ketika tegangan di katoda lebih positif dari anoda, sambungan J 2 berada pada keadaan dipanjar maju, sebaliknya J1 dan J3 pada keadaan dipanjar mundur. Ini seperti dua buah diode yang dipasang seri dengan tegangan terbalik. Thyristor akan memblok tegangan dan arus mundur bocor (reverse current) IR, mungkin akan mengalir. Thyristor dapat dinyalakan dengan menaikan tegangan maju U AK di atas UBO, tetapi penyalaan seperti ini dapat merusak thyristor. Di dalam praktek, tegangan maju U AK dipasang di bawah nilai UBO( terlihat dengan gari-garis putus pada Gambar ), dan thyristor dinyalakan dengan memasukan tegangan positif antara gate dan katoda. III.

Buku Bacaan Rashid, Muhammad H., “Power Electronics, Circuit, Devices, and Applications”, Prentice-Hall International, Inc., New Jersey, 1998.

IV.

Peralatan Utama

: Modul POWER SUPPLY PTE-047-01 Modul CHARACTERISTIC PTE-047-03 Modul CONTAINER BOX SECTION PTE-047-08

Pendukung : Multimeter digital Osiloskop penyimpanan ( storage oscilloscope)

V.

Langkah kerja 1.

Buat rangkaian sesuai dengan skematik di bawah ini.

2.

Skematik di atas dapat dibuat dengan menyusun panel percobaan seperti gambar di bawah ini.

3.

Atur osiloskop pada mode operasi X/Y dengan kanal 1 pada 10V/div dan kanal 2 pada 0,5V/div (inverted).

4.

Masukan input AC 12 volt ke dalam rangkaian. Catu thyristor dengan mengatur R2. Lampu akan menyala.

5.

Amati keluaran osiloskop, sumbu X menggambarkan tegangan UAK, sedangkan sumbu Y menggambarkan arus IT yang mengalir melewati thyristor. Penggunaan R3 = 10 ohm mengubah sensitifitas kanal 2 dari V/div ke mA/div. Atur UAK untuk 6 buah besaran yang berbeda termasuk harga UAK terkecil, UAK ketika thyristor menyala dan harga UAK terbesar yang memungkinkan. Besar UAK diatur dengan mengatur besar UGT dengan merubah harga R2. Baca harga UAK di osiloskop, ukur nilai UGT untuk tiap-tiap nilai UAK yang terjadi.

Table 1.1 NO

UGT (Volt)

UAK ( Volt )

1 2 3 4 5 6 6.

Gambarkan tampilan osiloskop yang terjadi untuk setiap nilai UAK yang berbeda pada osilogram di bawah ini.

Grafik 1.1

Grafik 1.2

UAK =

Volt

UAK =

UGT =

Volt

UGT =

Volt Volt

Grafik 1.3

Grafik 1.4

UAK =

Volt

UAK =

UGT =

Volt

UGT =

Grafik 1.5

7.

Volt Volt

Grafik 1.6

UAK =

Volt

UAK =

UGT =

Volt

UGT =

Volt Volt

Berdasarkan nilai-nilai percobaan di atas, dan disesuaikan dengan grafik karakteristik tipikal dari thyristor, isilah nilai-nilai berikut : Forward breakover voltage UBO = V Forward volt-drop = V Latching current IL = A Gate triggered voltage = V

8.

Plot karakteristik thyristor hasil percobaan ini pada oskilogram di bawah.

Grafik 1.7 VI.

Evaluasi 1.

Jelaskan fungsi dioda D1!

2.

Apa hubungan antara tegangan penyalaan gate (UGT) dengan tegangan jatuh konduksi (UBO)?

VII. Kesimpulan 1.

Karakteristik thyristor menunjukkan hubungan antara tegangan dan arus yang melewati thyristor.

2.

Thyristor dapat di trigger di bawah UBO (Forward breakover voltage) dengan memberikan tegangan positif pada gate.

PERCOBAAN 2 KARAKTERISTIK TRIAC I.

Tujuan 1.

Menampilkan karakteristik dari TRIAC di osiloskop.

2.

Menyelidiki hubungan antara tegangan catu (UGT) dan off state forward voltage (Up).

II.

Pendahuluan TRIAC merupakan komponen thyristor dua arah dan dapat dianalogikan sebagai dua buah thyristor yang terhubung secara anti parallel dengan kedua gate terhubung,seperti terlihat pada gambar 3.1.TRIAC dapat dipandang sebagai saklar elektronis untuk tegangan arus bolak balik,yang mampu memblok tegangan pada kedua arahnya,tapi juga mampu meneruskan arus pada kedua arahnya.

Karena TRIAC adalah komponen dua arah,kedua terminalnya tidak dapat dinamakan sebagai pasangan anoda dan katoda ,melainkan terminal MT1 dan MT2.KArakteristik TRIAC dapat dilihat pada gambar 3.2.

III.

Buku Bacaan Rashid,Muhammad H.”Power Electronic ,Circuits,Devices and Aplicationes” prentice Hall International,Inc,New Jersey,1998.

IV.

Peralatan Utama

: Modul POWER SUPPLY PTE-047-01 Modul CHARACTERISTIC PTE-047-03 Modul CONTAINER BOX SECTION PTE-047-08

Pendukung:

Multimeter digital Osiloskop penyimpan (storage osiloskop)

V.

Langkah Kerja 1.

Buat rangkaian sesuai dengan skematik dibawah ini.

2.

Skematik diatas dapat dibuat dengan menyusun panel percobaan seperti gambar dibawah ini.

3.

Atur osiloskop pada mode operasi X/Y dengan kanal 1 pada 10V/DIV dank anal 2 pada 0.5V/DIV (Inverted).

4.

Masukan input 12V AC ke dalam rangkaian.Trigger TRIAC dengan mengatur besar R2 .Sumbu mendatar dari osiloskop menggambarkan off state forward voltage Up, sedangkan sumbu tegak osiloskop menggambarkan arus IT yang melewati TRIAC. Dengan menggunakan R3

=

10 Ohm ,sensitivitas dari kanal 2 dikonversikan dari

V/div ke mA/div. 5.

Gambar oskilogram dari karakteristik TRIAC untuk 4 macam tegangan Up ,termasuk harga Up terkecil dan terbesar yang mungkin.Ingat bahwa pada TRIAC ,Up mempunyai dua nilai ,yaitu pada arah maju dan arah mundur.Catat harga UGT yang terukur pada voltmeter untuk masing masing nilai Up tersebut.

VI. Evaluasi 1.

Jelaskan hubungan yang timbul antara tegangan catu thyristor UGT dan off state forward voltage Up.!

2.

Jelaskan perbedaan karakteristik antara TRIAC dan Thyristor!

3.

Beri contoh aplikasi TRIAC dan Thyristor dalam praktek!

VII. Kesimpulan 1. Peningkatan tegangan catu TRIAC UGT, mengakibatkan semakin kecil tegangan offstate forward voltage UD yang harus dicapai. 2. Resspon TRIAC terlihat seperti dua buah thyristor yang dipasang secara antiparallel. Dia dapat dicatu pada kedua arahnya. TRIAC sering digunakan pada rangkaian dimmer atau pada rangkaian control AC lainnya.

PERCOBAAN 3 RESPON PENYALAAN TRIAC I.

II.

Tujuan 1.

Menyelidiki respon penyalaan TRIAC pada 4 kuadran kerja.

2.

Menentukan holding current IH1 dan IH2

Pendahuluan. Seperti halnya besaran holding current IH juga berlaku bagi TRIAC .Daerah kerja TRIAC dan polaritas UGT terlihat pada table berikut ini: Tabel 2.1 Respon Penyalaan TRIAC KUADRAN

TERMINAL

1

2

3

4

MT1

G

MT2

TITIK REFERENSI

Jika terminal MT2 lebih positif dari MT1 ,TRIAC dapat dinyalakan dengan memberikan sinyal positif pada gae relative terhadap MT1 .Sebaliknya jika MT2 lebih negative dari MT1,TRIAC dapat dinyalakan dengan memberikan sinyal negative pada gate relative terhadap MT1 .Pada prakteknya ,TRIAC biasanya digunakan pada kuadran I (tegangan dan arus gate positif) atau pada kuadran III (tegangan dan arus gate negative).

III.

Buku Bacaan Rashid,Muhammad H.”Power Electronic ,Circuits,Devices and Aplicationes” prentice Hall International,Inc,New Jersey,1998.

VI.

Peralatan Utama

: Modul POWER SUPPLY PTE-047-01 Modul CHARACTERISTIC PTE-047-03 Modul CONTAINER BOX SECTION PTE-047-08

Modul POTENTIOMETER PTE-047-10 Modul VARIABEL POWER SUPPLY PTE-047-02 Pendukung : Multimeter digital Osiloskop penyimpan (storage osiloskop)

V.

Langkah Kerja 1.

Buat rangkaian sesuai dengan skematik dibawah ini.

2.

Skematik diatas dapat dibuat dengan menyusun panel percobaan seperti gambar dibawah

3.

Perhatikan bahwa terdapat dua macam sumber tegangan ,yaitu 12V AC (U1) dan 12V DC adjustable ( U2).Anoda A1 dari TRIAC adalah titik referensi dari seluruh suplai tegangan dan pengukuran.

4.

Hidupkan kedua sumber tegangan sekarang A2 dan gate G mendapatkan potesial positif terhadap titik referensi A1 .Mulai tegangan dari 0 Volt ,naikkan U2 sampai TRIAC terpicu dan lampu L1 menyala.Catat harga UGT dan IGT tepat pada saat lampu menyala. Penyalaan TRIAC dengan A2 dan G yang diberi tegangan positif disebut penyalaan pada kuadran 1.

5.

Ubah rangkaian dengan memberikan A2 tegangan negative dari sumber tegangan U1. Hal ini dapat dilakukan dengan membalik polaritas diode D1 seperti yang terlihat pada gambar dibawah.

6.

Mulai dari tegangan 0 Volt,naikkan U2 sampai TRIAC terpicu dan lampu L1 menyala.Catat harga UGT dam IGT tepat pada saat lampu menyala.Penyalaaan TRIAC dengan A2 diberi tegangan negative dan G yang diberi tegangan positif Output penyalaan kuadran yang ke II.

7.

Ubah kembali rangkaian dengan memberikan A2 dan gate G tegangan negative.Gate G diberi tegangan negative dengan cara membalikkan polaritas sumber U2.Pahami seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

8.

Pada TRIAC seperti pada percobaan sebelumnya dan catat kembali harga U GT dan ubah penyalaan TRIAC dengan A2

dan G diberi tegangan negative disebut

penyalaan pada kuadran ke III. 9.

Ubah kembali rangkaian dengan memberikan A2 tegangan positif dan G diberi tegangan negative .Hal ini terlihat pada gambar dibawah.

10. Kembali picu TRIAC seperti pada percobaan sebelumnya dan catat kembali harga UGT dan IGT .Penyalaan TRIAC dengan A2 diberi tegangan positif dan G diberi tegangan negative disebut penyalaan pada kuadran ke IV. 11. Masukkan nilai nilai hasil pengamatan diatas kedalam table berikut ini.Hitung jumlah daya pengontrolan PZ ( PZ = UGT . IGT) yang dihasilkan pada masing masing kuadran. Tabel 2.2 Hasil Pengamatan

Kuadran

G

A2

I

+

+

II

+

_

III

_

_

IV

_

+

Hasil Perhitungan :

UGT (Volt)

IGT ( mA)

PZ (mW)

Lampiran Gambar :

12. Perhatikan pada kuadran berapa diperlukan daya terbesar! Apa yang dapat disimpulkan dari perbedaan besar daya pengontrolan ini? 13. Buat rangkaian baru sesuai dengan skematik dibawah ini:

14. Skematik diatas dapat dibuat dengan menyusun ,panel percobaan seperti gambar dibawah ini.

15. Picu TRIAC dengan menggunakan saklar S1 ,lampu menyala.Mulai tegangan 12 V DC turunkan U1 sampai TRIAC mati ,ditandai dengan matinya lampu L1 .Holding current ( IH1) adalah arus terkecil dimana TRIAC masih bersifat konduktif. 16. Balik polaritas U1 sesuai dengan skematik dibawah,ulangi percobaan diatas untuk mendapatkan nilai IH2 yaitu holding current untuk pada arah lain dari TRIAC.

17. Ulangi percobaan tersebut beberapa kali untuk mendapatkan nilai IH1 dan IH2 yang lebih akurat. Tabel 2.3 Tabel IH1 dan IH2

Percobaan 1 2 3 4 5

Lampiran Gambar :

IH1 (mA)

IH2 ( mA)

VI.

Kesimpulan 1.

TRIAC dapat bekerja pada 4 kuadran kerja, dengan respon masing-masing kuadran yang berbeda-beda.

2.

Seperti halnya thyristor, holding current IH juga dimiliki oleh TRIAC pada kedua arahnya.

PERCOBAAN 4 KONTROL FASA DENGAN UJT I.

Tujuan Mempelajari aplikasi kegunaan pembangkit pulsa oleh UJT untuk pengontrol fasa.

II.

Pendahuluan Rangkaian kontrol fasa UJT ini adalah rangkaian osilator relaksasi sederhana seperti pada gambar 8.1.kombinasi antara RT dan CT menentukan waktu antara masuknya tegangan input (direpresentasikan oleh saklare S1) dan waktu pulsa utama yang timbul. Harga RT dan CT menentukan frekuensi osilasi.

Operasi dari rangkaian dapat dengan mudah dijelaskan dengan mengamati tegangan kapasitor. Ketika rangkaian dinyalakan, kapasitor CT terisi dengan kecepatan ditentukan berdasarkan nilai kapasitornya dan harga Rt sampai tegangannya mencapai nilai puncak dari emitter UJT. Pada saat itu, UJT berubah menjadi ‘ON’, menyebabkan muatan C T terbuang melalui resistor RB1 dan gate dari thyristor.Konsekuensi dari pengaturan frekuensi osilator dengan mengubah-ubah harga RT atau CTadalah terjadinya perubahan delay waktu pulsa penyalaan yang ampai ke thyristor, atau menyebabkan variasi pada sudut penyalaan α. Selanjutnya, kontrol fasa gelombang penuh dapat direalisasikan mengganti thyristor pada rangkaian di atas menjadi TRIAC. III.

Buku Bacaan Rashid,Muhammad H., “Power Electronics, Circuit, Device, and Application, pronticehall international,Inc., New Jersey, 1998.

IV.

Peralatan Utama

: Modul POWER SUPPLY PTE-047-01 Modul POWER CIRCUIT PTE-047-04 Modul TRIGGER CIRCUIT PTE-047-05 Modul AC CAMP PTE-047-09

Pendukung : Multimeter digital Osiloskop penyimpan (storageoscilloscope) V.

Langkah Kerja 1.

Susunlah panel sesuai dengan gambar berikut ini. Rangkaian di bawah adalah kontrol fasa oleh thyristor dengan Catu UJT.

2.

Atur osiloskop untuk pengamatan tegangan beban lampu seperti terlihat pada gambar di atas.Catatan :Awas, tegangan Input AC yang terukur adalah tegangan jala-jala,dan lengan osiloskop diatur pada mode 10X

3.

Hidupkan catu daya. Atur potensiometer panel TRIGGER CIRCUIT pada posisi minimum.Perhatiakn tampilan pada osiloskop dan nyala lampu ktika potensiometer diatur.

4.

Plot grafik tegangan beban UL.

5.

Atur osiloskop untuk pengamatan tegangan terminal thyristor,kemudian plot gafik tegangan yang terjadi.

6.

Atur potensiometer pada posisi maksimum .Perhatikan tampilan pada osiloskop dan nyala lampu ketika potensiometer diatur. Plot tegangan beban UL.

7.

Atur osiloskop untuk pengamtan tegangan terminal thyristor, kemudian plot grafik tegangan yang terjadi.

Grafik 8.4

Maka,jarak pengaturan untuk thyristor oleh UJT ini adalah : 8.

Ubah susunan panel sesuai dengan gambar berikut ini.rangkaian di bawah adalah kontrol fasa oleh TRIAC dengan catu UJT.

9.

Hidupkan catu daya. Atur potensiometer panel TRIGGER CIRCUITPada posisi minimum.Perhatikan tampilan pada oiloskop dan nyala lampu ketika potensiometer diatur.

10. Plot grafik tegangan beban UL.

11. Atur osiloskop untuk pengamatan tegangan terminal TRIAC. Kemudian plot grafik tegangan yang terjadi.

Grafik 8.6

12. Kemudian atur potensiometer pada posisi maximum.perhatikan tampilan pada osiloskop dan nyala lampu ketika potensiometer diatur.plot grafik tegangan beban UL.

13. Atur osiloskop untuk pengamtan tegangan terminal TRIAC, kemudian plot grafik tegangan yang terjadi.

Maka,jarak pengaturan untuk TRIAC oleh UJT ini adalah : 14. Perhatikan nyala lampu antara kontrol oleh thyristor dengan TRIAC. Adakah perbedaan ?jika ada,Jelaskan! VI.

Evaluasi Terangkan perbedaan antara aplikasi pemakaian thyristor dan TRIAC.! Lampiran Gambar :

VII. Kesimpulan Kontrol fasa dengan menggunakan thyristor hanya terjadi pada salah satu siklusnya, sedangkan pada setengah siklus yang lain di blok. Sedangkan pada TRIAC dapat dilakukan control pada kedua setengah siklusnya. Rangkaian di atas banyak digunakan pada aplikasi untuk beban besar.

PERCOBAAN 5 PENYEARAH TEGANGAN SETENGAH GELOMBANG THYRISTOR SATU FASA I.

Tujuan Memperkenalkan cara penyearah gelombang satu fasa dengan menngunakan thyristor.

II.

Pendahuluan Penyearahan dengan mempergunakan dioda menghasilkan tegangan keluaran yang tetap. Berbeda dengan penyearahan mempergunakan dioda, penyearahan dengan thyristor dapat menghasilkan keluaran tegangan yang bervariasi dengan cara pengontrolan delay waktu penyalaan dari thyristor. Keluaran tegangan yang bervariasi ini banyak diaplikasikan dalam industri, seperti untuk pengkontrolan kecepatan motor AC. Konverter seperti ini dikenal dengan konverter kontrol fasa.

Selama siklus positif tegangan input berlangsung, thyristor dipanjar maju. Ketika thyristor T1 dicatu pada ɯt=α, thyristor Ti konduk dan tegangan beban akan sama dengan tegangan sumber selama siklus negatif tegangan input, thyristor dipanjar mundur dan akan memblok tegangan input. Waktu antara tegangan positif input dimulai sampai thyristor tercatu pada ɯt=α disebut delay atau sudutpenyalaan α.

Gambar 10.1b menunjukan bentuk gelombang tegangan input,tegangan keluaran, tegangan beban dan tegangan pada thyristor T1. Konverter seperti ini tidak biasa digunakan dalam aplikasi industri dikarenakan keluaran output yang dihasilkan mengandung riak yangcukup besar dengan frekuensi yang rendah.Jika Vmadalah puncak dari tegangan input, maka tegangan rata-rata keluaran Vac penyearahan ini dapat dicari dari persamaan : 𝜋

1

Vdc=2𝜋 ∫𝛼 𝑉𝑚 sin 𝜔𝑡𝑑(𝜔𝑡) =

𝑉𝑚 2𝜋

[− cos 𝜔𝑡]𝜋𝛼 =

𝑉𝑚 2𝜋

(1 + cos 𝛼)

(10.1)

Tegangan efektif rangkaian ini diberikan melalui persamaan : 1

1

𝜋

𝑉2

𝜋

1

𝑚 Vrms= [2𝛼 ∫𝛼 𝑉𝑚2 𝑠𝑖𝑛2 𝜔𝑡𝑑(𝜔𝑡)] 2 = [ 4𝜋 ∫𝛼 (1 − cos 2𝜔𝑡𝑑(𝜔𝑡))] 2 =

sin 2𝛼 2

𝑉𝑚 1 2

[𝜋 (𝜋 − 𝛼 +

1

)] 2

Dimana 𝜔 = 2𝜋𝑓 𝑑𝑎𝑛 𝑓 = frekuensi tegangan jala-jala.Faktor bentuk (form factor) diberikan melalui persamaan : FF = III.

𝑉𝑟𝑚𝑠 𝑉𝑑𝑐

.

Buku Bacaan Rachid,Muhhammad H., “power Electronics, Circuit, Device, and aplications”,PrenticeHall International,Inc.,New Jersey, 1998.

IV.

Peralatan Utama

: Modul POWER SUPPLY PTE-047-01 Modul POWER CIRCUIT PTE-047-04 Modul TRIGGER CIRCUIT PTE-047-05 Modul AC LAMP PTE-047-09

Pendukung : Multimeter digital Osiloskop penyimpan (Stroge ocilloscope)

V.

Langkah Kerja 1.

Siapkan panel-panel yang diperlukan untuk percobaan. Kemudian susun panel seperti berikut. Atur switch control voltage pada posisi “ON”.

2.

Atur osiloskop sehinnga pada kanal 1 kita dapat mengamati tegangan beban UL.Catatan Diatas, tegangan input AC yang terukur adalah tegangan jala-jala, dan lengan osiloskop diatur padamode 10X.

3.

Hidupkan catu daya. Amati diagram tegangan antara terminal-terminal yang telah dinamai pada osiloskop. Atur tegangan keluaran potensimeter UP sehingga menghasilkan sudut penyalaan 𝛼 terkecil dan terbesar yang mungkin.Gambarkan diagram tegangan yang terjadi pada grafik berikut ini.

Jadi,jarak pengukuran untuk menyearahkan ini adalah :

Jarak berbagai sudut penyalaan 𝛼 , dari persamaan 10.1 sampai 10.3 dan dari

4.

pengukuran multimeter, isilah tabel obarikut ini. Tabel 5.1 Hasil Pengukuran

𝛼

NO . 1

30o

2

45°

3

90°

4

115°

5

180o

Hasil Perhitungan :

Lampiran Gambar:

Vdc1

Vdc2

FF

Hasil Pengukuran

Vrms

(Vdc/Vrms)

5.

Setelah selesai, Ubah rangkaian modul menjadi seperti yang terlihat di gambar.beban yang digunakan sekarang adalah beban induktif (motor 95 W).

6.

Hidupkan catu daya. Amatilah diagram tegangan antara terminal-terminal yang telah dinamai pada osiloskop. Atur tegangan keluaran potensiometer UP sehingga menghasilkan sudut penyalaan 𝛼 terkecil dan terbesar yang mungkin. Gambarkan diagram tegangan yang terjadi pada grafik berikut ini.

Maka, jarak pengaturan untuk penyearahan ini adalah : Lampiran Gambar :

VI.

Evaluasi Mengapa bila beban yang digunakan adalah motor, maka tampilan osiloskop masih terdapat komponen tegangan negative?

VII. Kesimpulan 1.

Kualitas dari penyearahan ditentukan oleh kandungan harmonic pada arus input, tegangan output dan arus output. Biasanya performa dari penyearah dievaluasi dengan parameter-parameter.

2.

Berbeda dengan penyearahan mempergunakan diode, penyearahan dengan thyristor dapat menghasilkan keluaran tegangan yang bervariasi dengan cara pengontrolan delay waktu penyalaan thyristor.

3.

Pada beban induktif, arus yang mengalir akan melebihi masa konduksi 180o, sehingga grafik yang terjjadi juga akan memiliki harga negatif.

DAFTAR ISI Kata Pengantar………….. ................................................................................................. ……. Kartu Praktikan ........................................................................................................................... Daftar Isi...................................................................................................................................... 1.Percobaan Karakteristik TRIAC ....................................................................................... 2.Percobaan Respon Penyalaan TRIAC .............................................................................. 3.Percobaan Pengisian Baterai ............................................................................................ 4.Percobaan Kontrol Fasa dengan UJT ................................................................................ 5.Percobaan Penyearah Tegangan Setengah Gelombang Thyristor Satu Fasa ...................

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA

Disusun oleh:

Nama

: Mohammad Hafidz

NIM

: 1602230507.P

Kelas

: Malam

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG 2017

KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta’ala yang senantiasa memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan hasil praktikum elektronika daya dengan baik. tak lupa pula penulis ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membantu membimbing kami demi terselesainya laporan ini dan penulis mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan yang senantiasa amanah dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Harapan saya semoga laporan ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik lagi

dan juga dapat

digunakan sebagai

acuan,petunjuk,maupun pedoman bagi pembaca Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, kritik dan saran penulis harapkan dari pembaca khususnya dosen pengajar mata kuliah ini, agar dalam pembuatan laporan selanjutnya dapat lebih baik lagi.

Palembang, 26 Desember 2017 Penulis

Mohammad Hafidz

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DAYA PROGAM STUDY TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG

Nama

: Mohammad Hafidz

NIM

: 1602230507.P

Kelas

: Malam

N o

Tanda Tangan Percobaan

Tgl Mahasiswa

1

Karakteristik Thyristor

25/ 12/ 2017

2

Karakteristik TRIAC

25/ 12/ 2017

3

Respon Penyalaan TRIAC

25/ 12/ 2017

4

Kontrol Fasa dengan UJT

25/ 12/ 2017

5

Penyearah Tegangan Setengah Gelombang Thyristor Satu Fasa

25/ 12/ 2017

Asisten

Koreksi Laporan

Palembang, 26 Desember 2017 Ka.Koord. Lab

Ir. H. Yuslan Basir, MT

Related Documents


More Documents from ""