Makalah Anggaran Kas Klp 1 Fix

  • Uploaded by: ammi
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Anggaran Kas Klp 1 Fix as PDF for free.

More details

  • Words: 2,691
  • Pages: 19
Loading documents preview...
ANGGARAN KAS

OLEH :

KELOMPOK 1 KELAS 3B-D4

RISKA HANDAYANI (46116024) NURUL FAHMI SULTAN (46116056) DINDA HARDIYANTI S. (46116074) ANDI ARDYANSYAH (46116085)

JURUSAN AKUNTANSI POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG 2018

i

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga bisa menyusun makalah ini. Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang ada relevansinya dengan penyempurnaan makalah ini sangat kami harapkan dari pembaca. Kritik dan saran sekecil apapun akan kami perhatikan dan pertimbangkan guna perbaikan di masa datang. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Semoga makalah ini mampu memberikan manfaat dan mampu memberikan nilai tambah kepada para pemakainya.

Makassar, 6 November 2018

Kelompok 1

ii

DAFTAR ISI

Sampul………………………………………………………………………………….

i

Kata Pengantar…………………...……………………………………………………. ...

ii

Daftar Isi………………………………………………………………………….…….

iii

Bab I Pendahuluan………………………………………………………………….…..

1

A. Latar Belakang …………..……………………………………………….……..

1

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………….…

1

C. Tujuan ……………...……………………………………………………………

2

Bab II Pembahasan……………………………………………………………………...

3

A. Pengertian Anggaran Kas….………….…………………………………............ ….. 3 B. Kegunaan Anggaran Kas…….……………………………………...…………... ….. 4 B. Jenis-Jenis Anggaran Kas…….……………………………………...………….. ….

4

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Kas…….………… ….

8

D. Hubungan Anggaran Kas Dengan Anggaran Lainnya………………………….. ….

9

Bab III Penutup………………………………………………………………………… 11 A. Kesimpulan……………………………………………….................................. 11 B. Saran……………………………………………………………………………… 11 Contoh Kasus………………………………………..………………………………....

12

Daftar Pustaka………………………………………..………………………………....

15

iii

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Bambang Riyanto,1996 dalam Mustfee (2011) anggaran kas adalah estimasi terhadap posisi kas untuk periode tertentu yang akan datang. Anggaran kas adalah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu-kewaktu selama periode yang datang, baik perubahan yang berupa penerimaan kas, maupun perubahan yang berupa pengeluaran kas. Penyusunan anggaran kas bagi suatu perusahaan sangatlah penting artinya bagi penjagaan likuiditasnya Dengan menyusun anggaran kas akan dapat diketahui kapan perusahaan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas karena operasi perusahaan. Dengan mengetahui adanya defisit kas jauh sebelumnya, maka dapatlah direncanakan sebelumnya penentuan sumber dana yang akan digunakan untuk menutupi defisit tersebut. Karena masih cukupnya waktu maka terdapat lebih banyak alternatif sumber dana, dan rnakin banyaknya alternatif sumber dana berarti, kita dapat mengadakan pemilihan sumber dana yang biayanya paling rendah. Sebaliknya dengan mengetahui jauh sebelumnya bahwa akan terdapat surplus kas yang besar, maka jauh sebelumnya sudah dapat direncanakan bagaimana menggunakan kelebihan dana secara efisien. Laba bersih yang dihasilkan suatu perusahaan belum menjamin bahwa perusahaan tersebut memiliki uang kas yang cukup. Untuk menjalankan operasi, melakukan investasi dan membayar utang, perusahaan harus memiliki kas, dan bukannya laba bersih. Oleh karena itu, anggaran kas sangat penting bagi manajemen dalam mengelola kas.

B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian kas ? 2. Apakah kegunaan penyusunan anggaran kas ? 3. Apakah jenis-jenis anggaran kas? 4. Apa sajakah faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran kas? 5. Bagaimana hubungan anggaran kas dengan jenis anggaran lainnya ?

1

C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian kas; 2. Untuk mengetahui kegunaan penyusunan anggaran kas; 3. Untuk mengetahui jenis-jenis anggaran kas; 4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran kas; 5. Untuk mengetahui hubungan anggaran kas dengan jenis anggaran lainnya.

2

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Anggaran Kas Anggaran kas dapat didefinisikan sebagai perkiraan arus kas masuk (cash inflow) dan arus kas keluar (cash outflow) selama periode waktu tertentu yang akan datang. Selain itu, anggaran kas juga dapat didefinisikan sebagai rencana arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode tertentu yang akan datang. Jadi anggaran kas memuat tentang estimasi penerimaan kas dan pengeluaran kas, surplus atau defisit kas, serta kas awal dan akhir. Kas mempunyai kedudukan yang sentral dalam upaya menjaga kelancaran operasional perusahaan. Jumlah kas yang memadai sangat penting bagi kelancaran usaha perusahaan sehari-hari. Jumlah kas yang kurang akan mengakibatkan tidak terbayarnya kewajiban perusahaan atau terganggunya operasional perusahaan, sedangkan jumlah kas yang berlebih akan mengakibatkan adanya jumlah kas yang menganggur (idle) atau jumlah kas yang tidak produktif. Anggaran kas adalah perencanaan mutasi dan posisi kas jangka waktu tertentu, yang terdiri atas : 1. Perencanaan penerima kas (aliran kas masuk) 2. Perencanaan pengeluaran kas (aliran kas keluar) 3. Penetapan sisa kas minimum Sifat aliran kas, baik aliran masuk maupun aliran keluar, dapat bersifat kontinyu artinya frekuensi penerima/pengeluaran kas yang sering diterima/dibayar oleh perusahaan ataupun bersifat tidak kontinyu/insidentil artinya frekuensi penerima/pengeluaran kas yang jarang diterima atau dibayar oleh perusahaan. Contoh aliran kas masuk yang bersifat kontinyu misalnya penerima kas yang berasal dari hasil penjualan produk secara tunai dan hasil pelunasan piutang. Sedangkan contoh aliran kas masuk yang bersifat tidak kontinyu (insidentil) misalnya; penerima kas yang berasal dari penyertaan pemilik perusahaan, penjualan saham, penerima kredit bank, dan penjualan aktiva tetap yang sudah tidak terpakai lagi. Contoh aliran kas keluar yang bersifat kontinyu (rutin) misalnya pengeluaran kas untuk pembelian bahan baku, pembayaran upah, gaji dan kesejahteraan karyawan, 3

pembayaran biaya listrik, air , telepon, dll. Sedangkan aliran kas keluar yang bersifat tidak kontinyu (insidentil) misalnya; pengeluaran kas misalnya untuk pembayaran bunga, pembayaran dividen, pembayaran pajak penghasilan, pembayaran angsuran utang, pembelian kembali saham perusahaan dan pembelian aktiva tetap. B. Kegunaan Penyusunan Anggaran Kas Secara umum, kegunaan penyusunan anggaran kas adalah sebagai pedoman kerja, pengkoordinasian kerja, serta pengendalian kerja. Secara khusus, anggaran kas bertujuan untuk: 

Menentukan posisi kas pada berbagai waktu.



Memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus kas.



Mempersiapkan keputusan pembelanjaan atau pembiayaan jangka pendek atau jangka panjang.



Menjadi dasar kebijakan pemberian kredit.



Menjadi dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan.



Menjadi dasar penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas yang sebenarnya.

C. Jenis-Jenis Anggaran Kas 1.

Anggaran Kas Jangka Pendek Anggaran kas jangka pendek umumnya disusun dengan cara menulusuri jejak berbagai kegiatan perusahaan yang mengakibatkan terjadinya arus fisik masuk dan arus fisik keluar. Arus balik dari jejak arus fisik yang masuk akan mengakibatkan terjadinya arus kas keluar. Demikian pula sebaliknya arus balik dari jejak berbagai arus fisik keluar akan mengakibatkan terjadinya arus kas masuk. Skema berikut ini akan memberikan gambaran yang jelas adanya berbagai keluar dan masuknya arus kas dan arus fisik.

4

Dalam skema tersebut terlihat adanya empat pihak yang sekaligus menjadi penyalur dana dan penerima dana. Mereka itu adalah: 

Perusahaan yang melaksanakan proses produksi barang/jasa sebagai pihak pertama dan pengambil inisiatif atas terjadinya keseluruhan arus kas dan arus fisik dalam keseluruhan sistem itu.



Para rekanan/pemilik faktor produksi; yang bergerak dalam pasaran faktor produksi dan pengambil inisiatif atas terjadinya keseluruhan arus kas dan arus fisik dalam keseluruhan sistem itu.



Konsumen/pembeli produk perusahaan merupakan pihak yang membutuhkan produk perusahaan untuk dikonsumsikan sendiri atau dijual kembali.



Pemilik dana/pemerintah adalah sebagai pihak yang mempercayakan modalnya untuk digunakan oleh perusahaan



Di antara keempat pihak yang membentuk sistem itu terjadilah arus fisik maupun arus kas yang merupakan arus masuk maupun arus keluar di antara mereka satu sama lain. Arus fisik masuk terjadi pada saat perusahaan membeli berbagai faktor produksi yang dibutuhkannya, dan sebagai gantinya terjadi arus kas keluar pada saat perusahaan membayar faktor produksi yang digunakannya dalam proses produksi. Arus fisik keluar terjadi pada saat perusahaan berhasil menjual produknya pada pembeli/konsumen, sebagai gantinya terjadi arus kas masuk pada saat pembeli membayar harga pokok yang dibelinya. Arus kas masuk dan arus kas keluar yang terjadi diantara

5

rekanan, perusahaan, dan konsumen membentuk transaksi rutin atau transaksi operasional yang sifatnya kontinu. Di antara perusahaan, Pemilik Modal dan Pemerintah hanya terjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk terjadi pada saat pemilik dan kreditur menyerahkan modalnya pada perusahaan sebagai penyertaan atau sebagai kredit, sedangkan arus kas keluar terjadi pada saat perusahaan membayar kewajiban dalam bentuk pajak,restitusi, bea meterai dan sebagainya pada Pemerintah. Transaksi

ini

disebut

transaksi

keuangan

yang

sifatnya

terputus-putus

(internittent). Dengan memahami berbagai kegiatan yang terjadi diantara empat pihak inilah perusahaan akan mampu memperkirakan baik jumlah maupun waktu terjadinya arus kas masuk dan arus kas keluar, baik yang bersifat operasional maupun yang berupa transaksi keuangan. Hasil perekaman arus kas masuk dan arus kas keluar ini kita sebut anggaran kas. 2. Anggaran Kas Jangka Panjang. Bila anggaran kas tahunan disusun dengan cara menelusuri jejak arus fisik masuk dan arus fisik keluar, maka anggaran kas jangka panjang disusun dengan cara membandingkan neraca yang disusun antara dua periode anggaran dan perhitungan rugi laba perusahaan yang terjadi selama periode antara kedua neraca tersebut. Untuk anggaran kas jangka panjang ini sesuai dengan dimensi waktu dari pengeluaran modal dan rencana laba strategik jangka panjang. Estimasi penerimaan kas (terutama dari penjualan barang atau jasa dan pinjaman), sedangkan estimasi pengeluaran kas adalah terutama untuk biaya-biaya, pengeluaran modal dan pembayaran hutang, yang merupakan dasar yang tepat untuk

keputusan-keputusan

yang

berkaitan

dengan

keuangan.

Secara hipotesis neraca suatu perusahaan adalah sabagai berikut;

6

Suatu konsep neraca yang paling awal yang menyatakan bahwa neraca selalu seimbang jumlah kekayaan perusahaan sama dengan jumlah modal yang dimiliki ditambah hutang-hutangnya. Misalkan Selama satu tahun usaha terjadi transaksi sebagai berikut ini: 

Perusahaan memperoleh laba dan memakai sebagian dari laba ini



Perusahaan memperoleh hutang lancar baru



Perusahaan menambah hutang jangka panjang



Perusahaan menambah setoran modalnya



Perusahaan mengurangi sebagian dari aktiva lancar non kas (seperti piutang dan persediaan)



Perusahaan menjual sebagian dari aktiva tetapnya



Dengan transaksi-transaksi diatas maka akibat yang terrjadi adalah: 1.

Meningkatnya jumlah modal dan hutang-hutang perusahaan

2. Menurunnya jumlah aktiva non kas dan aktiva tetap yang dimiliki 3. Meningkatnya seluruh kekayaan perusahaan yang tercermin dalam meningkatnya jumlah uang kas Pendekatan seperti diatas berdasarkan suatu anggapan bahwa seluruh transaksi yang terjadi adalah transaksi kas. Berbagai transaksi yang menyebabkan meningkatnya/menurunnya jumlah kas yang dipolakan adalah sebagai berikut: Sumber-sumber kas (Penambahan)

Penggunaan kas (Pengurangan)

1. TR  TC = Laba

1. TC  TR = Rugi

2. Akumulasi penyusutan

2. Pembelian aktiva tetap 7

3. Penambahan:

3. Berkurangnya:

 Hutang jangka pendek

 Hutang jangka pendek

 Hutang jangka penjang

 Hutang jangka panjang

4. Bertambahnya equity

4. Berkurangnya equity

Modal disetor

Modal disetor

Cadangan

Cadangan

Laba ditahan

Laba ditahan

D. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Kas 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Penerimaan Kas

 Anggaran penjualan, khususnya rencana tentang jenis (kualitas) dan jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual dari waktu ke waktu selama periode yang akan datang. Semakin besar jumlah penjualan akan memperbesar penerimaan kas.

 Keadaan persaingan di pasar, Persaingan yang lebih keras akan memperkecil pula penerimaan kas. Persaingan yang lebih lunak akan memungkinkan perusahaan memperbesar pula penerimaan kas.

 Posisi perusahaan dalam persaingan cukup kuat akan memperbesar penerimaan  Syarat pembayaran (term of payment) yang ditawarkan perusahaan.  Kebijaksanaan perusahaan dalam penagihan piutang. Penagihan piutang yang lebih aktif akan mempercepat penerimaan kas. Sedangkan sebaliknya, penagihan piutang yang kurang aktif akan memperlambat penerimaan kas.

 Budget perubahan aktiva tetap, khususnya rencana tentang pengurangan (penjualan) aktiva tetap.

 Rencana-rencana perusahaan tentang penerimaan-penerimaan kas dari sumber lain-lain (Non Operating), seperti misalnya penghasilan bunga, penghasilan sewa, penghasilan dividen, dan sebagainya. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengeluaran Kas 

Budget pembelian bahan mentah, khususnya rencana tentang jenis (Kualitas) dan jumlah (kuantitas) bahan mentah yang akan dibeli dari waktu ke waktu selama Periode yang akan datang.

8



Keadaan persaingan para supplier bahan mentah di pasar persaingan yang lebih keras akan memperkecil pengeluaran kas.



Posisi perusahaan terhadap pihak supplier bahan mentah, Bilamana posisi perusahaan cukup kuat, maka perusahaan lebih dapat "memaksakan" pembelian secara kredit, sehingga akan memperkecil pengeluaran kas.



Syarat pembayaran (term of payment) yang ditawarkan oleh supplier bahan mentah.



Budget upah tenaga kerja langsung, Semakin besar upah tenaga kerja langsung yang akan dibayar, akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akan dilakukan.



Budget biaya pabrik tidak langsung, Semakin besar biaya pabrik tidak langsung yang harus dibayar, akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akan dilakukan.



Budget biaya administrasi, Semakin besar biaya administrasi yang harus dibayar, akan semakin besar pula pengeluaran kas yang akan dilakukan.



Budget perusahaan aktiva tetap, khususnya rencana tentang penambahan aktiva tetap. Penambahan aktiva tetap memperbesar pengeluaran kas.



Rencana-rencana perusahaan tentang pengeluaran-pengeluaran kas untuk keperluan lain-lain (Non operating), seperti misalnya untuk biaya bunga, biaya sewa, dan sebagainya.

E. Hubungan Anggaran Kas Dengan Jenis Anggaran lainnya Dalam menyusun anggaran kas tidak terlepas dari hubungan dengan penyusunan anggaran-anggaran perusahaan lainnya. Ini terjadi karena dalam suatu perusahaan terdapat hubungan yang timbal balik antara satu kegiatan dengan kegiatan yang lainnya. Penyiapan anggaran kas pada umumnya tergantung pada anggaran lain, tetapi sebenarnya anggaran kas merupakan program penjualan dan biaya yang terkoordinasi serta pengeluaran yang diperkirakan. Anggaran kas secara langsung berkaitan dengan rencana lainnya, seperti rencana penjualan, anggaran piutang dan biaya, dan anggaran pengeluaran untuk pembelian barang modal. Walaupun demikian, perencanaan dan pengendalian kegiatan ini secara otomatis memelihara posisi kas. Pernyataan ini menunjukkan perbedaan yang penting antara anggaran kas dengan anggaran lainnya. Anggaran kas menekankan pada jumlah dan saat arus uang masuk dan ke luar. Sebaliknya, anggaran lainnya menekankan 9

pada saat semua transaksi baik kas maupun bukan kas. Dengan demikian anggaran kas dapat digunakan sebagai alat pengukur hasil pelaksanaan, seperti yang dikemukakan oleh Tjintjin Fenix Tjendra (1995:402) sebagai berikut: “Anggaran kas adalah suatu alat pengecek terhadap seluruh program anggaran. Apabila sasaran-sasaran anggota operasi tercapai, maka hasilnya akan tercermin dalam posisi kas. Sebaliknya apabila gagal mencapai sasaran anggaran,maka bagian keuangan terpaksa harus mencari sumber tambahan kas.”

10

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Anggaran kas dapat didefinisikan sebagai perkiraan arus kas masuk (cash inflow) dan arus kas keluar (cash outflow) selama periode waktu tertentu yang akan datang. 2. Secara umum, kegunaan penyusunan anggaran kas adalah sebagai pedoman kerja, pengkoordinasian kerja, serta pengendalian kerja. Secara khusus, menentukan posisi kas pada berbagai waktu, memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus kas, mempersiapkan keputusan pembelanjaan atau pembiayaan jangka pendek atau jangka panjang, dan lain-lain. 3. Anggaran kas terdiri dari anggaran kas jangka pendek dan anggaran kas jangka panjang. 4. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penyusunan anggaran kas, yaitu faktor - faktor pada penerimaan kas dan faktor pada pengeluaran kas. B. Saran Perencanaan kas akan sangat tergantung pada kemampuan manajemen dalam membuat perencanaan kas yang baik. Untuk itu sosialisasi dan pendidikan untuk meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya perencanaan kas dan bagaimana membuat perencanaan kas yang baik sangat diperlukan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia tersebut.

11

Contoh Kasus: UD. VENUS yang menjadi distributor kertas akan menyusun anggaran kas bulanan periode Juli s/d Desember 2002 (6 bulan) dari data adalah sbb : a. Saldo piutang tanggal 1 Juli 2002 = 0 Saldo kas tanggal 1 Juli 2002

= Rp 200.000,-

Saldo kas minimum ditetapkan

= Rp 180.000,-

b. Penjualan : Juli

Rp 1.000.000,-

Agustus

Rp 1.200.000,-

September

Rp 1.400.000,-

Oktober

Rp 1.200.000,-

Nopember

Rp 1.400.000,-

Desember

Rp 1.000.000,-

Dengan pola sbb : 60 % dari padanya adalah penjualan tunai, sedangkan sisanya penjualan kredit dgn cara :  40% diterima pada bulan terjadinya penjualan  40% diterima satu bulan sesudahnya  20% diterima dua bulan sesudahnya c. 10% dari penjualan kredit dicadangkan utk piutang yg diduga tidak akan dapat ditagih. d. Bulan

Penerimaan yang lainnya

Pengeluaran Kas

Juli

Rp 56.000,-

Rp

350.000,-

Agustus

Rp 202.000,-

Rp

400.000,-

September

Rp 192.000,-

Rp

500.000,-

Oktober

Rp 58.000,-

Rp

800.000,-

Nopember

Rp 164.400,-

Rp

950.000,-

Desember

Rp 168.000,-

Rp 1.900.000,-

12

Diminta : 1. Susunlah anggaran pengumpulan piutang periode Juli sampai dgn Desember 2002 2. Susunlah anggaran kas periode Juli sampai dgn Desember 2002 Jawaban 1. Anggaran pengumpulan piutang periode Juli sampai dgn Desember 2002

Perhitungan

Juli

Agustus

September

Oktober

Nopember

Desember

Penjualan

1.000.000

1.200.000

1.400.000

1.200.000

1.400.000

1.000.000

Penjualan

600.000

720.000

840.000

720.000

840.000

600.000

400.000

480.000

560.000

480.000

560.000

400.000

( 40.000 )

48.000

56.000

48.000

56.000

40.000

360.000

432.000

504.000

432.000

504.000

360.000

Tunai 60% Penjualan Kredit Penyisihan Piutang 10% Piutang Netto

Daftar Penerimaan dari Piutang Bulan

Piutang

Penjualan

Netto

Juli

Agust

Sept

Okt

Nop

Des

Tahun yg akan datang

Juli

360.000

Agustus

432.000

September

504.000

Oktober

432.000

Nopember

504.000

201.600 201.600

100.800

Desember

360.000

144.000

216.000

2.592.000 144.000 316.800 446.400 460.800 475.200 432.000

316.800

Jumlah

144.000 144.000

72.000

172.000 172.000

86.400

201.600 201.600

10.800

172.800 172.800

86.400

13

2. Anggaran kas periode Juli sampai dgn Desember 2002 Keterangan

Juli

Agust

Sept

Okt

Nop

Des

Saldo Awal

200.000

650.000

1.488.800

2.467.200

2.906.000

3.435.600

Penjualan

600.000

720.000

840.000

720.000

840.000

600.000

Piutang

144.000

316.800

446.400

460.800

475.200

432.000

Penerimaan

56.000

202.000

192.000

58.000

164.400

168.000

1.000.000

1.888.800

2.967.200

3.706.000

4.385.600

4.635.600

350.000

400.000

500.000

800.000

950.000

1.900.000

650.000

1.488.800

2.467.200

2.906.000

3.435.600

2.735.600

Tunai

Lain Tersedia Pengeluaran Lain Saldo Akhir

14

DAFTAR PUSTAKA

http://wayanbloog.blogspot.com/2017/05/makalah-anggaran-kas.html http://comnis.blogspot.com/2017/05/makalah-penganggaran-penyusunan.html http://innocentwinx3.blogspot.com/2013/06/penyusunan-anggaran-kas.html Modul Penganggaran Bisnis

15

Related Documents


More Documents from "Desti Puji Lestari"