Manual Pemakaian Stockxel

  • Uploaded by: Kevin Daffa Arrahman
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Manual Pemakaian Stockxel as PDF for free.

More details

  • Words: 2,973
  • Pages: 18
Loading documents preview...
MANUAL PEMAKAIAN

STOCKXEL.XLSM

SETTING AWAL *JIKA MUNCUL NOTIFIKASI ‘ENABLE CONTENT’, KLIK ENABLE CONTENT AGAR BISA MENJALANKAN MACRO*

atau dapat mengikuti langkah pada artikel berikut

Bahasa Indonesia : https://support.office.com/id-id/article/mengaktifkan-ataumenonaktifkan-makro-dalam-file-office-12b036fd-d140-4e74-b45e16fed1a7e5c6?omkt=id-ID&ui=id-ID&rs=id-ID&ad=ID Bahasa Inggris : https://support.office.com/en-us/article/enable-or-disablemacros-in-office-files-12b036fd-d140-4e74-b45e-16fed1a7e5c6

*JIKA TERJADI STOCKSPLIT ATAU DATA PERLU DIUPDATE, SILAHKAN HUBUNGI EMAIL PENGEMBANG*

DISCLAIMER PROGRAM INI DIBUAT HANYA SEBAGAI PEMBANTU DAN HOBI PENGEMBANG. BUKAN LANGKAH-LANGKAH DALAM BERINVESTASI. SEGALA KEPUTUSAN INVESTASI MERUPAKAN TANGGUNG JAWAB MASING-MASING INVESTOR. DIBAGIKANNYA APLIKASI INI SEMATA-MATA UNTUK MEMPERLUAS KEBERMANFAATAN

I PENDAHULUAN I.1 TENTANG PROGRAM Program StockXel ini mulai dikembangkan pada Juli 2018, menggunakan Microsoft Excel sebagai program utamanya, dan bahasa Visual Basic for Application sebagai pendukung. Data perdagangan EOD diambil langsung dari database IDX untuk saham-saham Indonesia, dan juga bisa didapat dari Yahoo Finance. Konsep Momentum On Trend pada program ini didapat dari trial and error kombinasi indikator apa saja yang dapat memfilter suatu saham yang sesuai dengan gaya trading trend follower. Konsep Foreign Flow Analysis pada program ini didapat dari berbagai sumber yang tersedia di ruang publik, seperti creative-trader.com dan quant.id. Terimakasih kepada kedua lembaga di atas telah mengedukasi masyarakat Indonesia untuk semakin cerdas dalam menganalisis saham

I.2 TENTANG PENGEMBANG Kevin Daffa Arrahman, mahasiswa Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung yang hobi dan kebetulan sedang iseng + memiliki waktu luang untuk pemrograman dan persahaman. Pengembang akan terus mengembangkan aplikasi ini di sela-sela kegiatannya baik sekedar untuk debugging, atau hingga penambahan fitur sesuai permintaan pengguna. Apabila terdapat suatu masalah, kritik, saran, atau apa saja yang perlu disampaikan, dapat menghubungi email pengembang. Segala bantuan diapresiasi setinggi-tingginya untuk terus memperbaiki aplikasi ini. Let's discuss Stockbit : engineeringstud Email : [email protected]

I.3 CATATAN Harap untuk mengupdate program ini setiap 5 tahun, atau saat perusahaan listing di BEI > 1000. Hal ini terkait memory yang dialokasikan tidak mencukupi apabila terjadi keadaan tersebut.

I.4 DISCLAIMER Tujuan dibuatnya aplikasi ini adalah untuk mempermudah investasi pengembang sendiri. Segala keputusan investasi yang dilakukan adalah risiko dari masing-masing investor. Dibagikannya aplikasi ini semata-mata hanya untuk memperluas kebermanfaatan. 1

II KONSEP DASAR II.1 FOREIGN FLOW ANALYSIS “Follow The Market. Who is The Market?”

*coba banyak belajar dari creative-trader, dan quant id yang bisa di lihat di ruang publik seperti web, youtube, serta follow OA Linenya, banyak insight yang bagus.

Prinsip Analisis Pada suatu analisis, pasti terdapat suatu asumsi dan pengabaian yang melandasi analisis tersebut. Pada analisis fundamental, asumsi yang dipakai adalah suatu harga saham akan terus mendekati harga intrinsiknya. Banyak metode dan pendapat untuk mencari harga intrinsik tersebut, namun tujuannya sama. Sedangkan, FA memiliki pengabaian di segi psikologis pasar, mau bagaimana pun keadaan pasar, suatu perusahaan yang bagus dan berharga murah layak dibeli. Pada analisis teknikal, asumsi yang dipakai tertuang pada Dow Theory. Asumsi pertamanya, Market Discount Everything, pasar telah menghitung segalanya. Pergerakan saham merupakan cerminan dari segala sesuatu yang terjadi di saham tersebut, dari segi fundamental, sentimen, psikologis pasar dan sebagainya. Kemudian, TA memiliki pengabaian di keaadaan aktual suatu saham. Mau seburuk apapun keadaan fundamental saham saat ini, jika teknikalnya baik, pasti ada sesuatu yang bagus sedang terjadi namun tidak diketahui oleh investor karena keterbatasan-keterbatasan tertentu. Analisis Foreign Flow merupakan anak dari analisis teknikal, follow the giant merupakan prinsip dari analisis ini. Asumsi yang di bangun adalah smart money memiliki kemampuan mengendalikan pasar, dan tidak akan merugi. Namun, hal yang harus diwaspadai smart money merupakan pihak yang 'smart', jangan percaya siapa pun di market. Pengabaian di analisis ini adalah bagaimana pun kondisi fundamental suatu perusahaan, bagaimana pun trend pergerakan harga suatu perusahaan, jika smart money mengakumulasi, maka kita yakin harga akan naik agar smart money mendapatkan keuntungan.

Syarat-Syarat FF Analysis dapat Diterapkan Namun, sebagai catatan, belum tentu saham banyak dimasuki asing 'pasti' dikendalikan oleh asing. Perlu beberapa syarat untuk menyatakan saham tersebut layak dianalisis dengan sistem foreign flow. Berdasarkan sumber-sumber tempat belajar, berikut merupakan parameternya. 2

>Foreign Flow : Akumulasi volume dari net buy/sell asing setiap harinya >F Buy Avg : estimasi harga rata-rata pembelian oleh asing. Jika harga sekarang di atas Avg, artinya asing terus melakukan pembelian dan rally, namun bila terlalu jauh, rawan terjadi profit taking. Namun bila harga sekarang di bawah avg, artinya asing masih mengumpulkan saham, atau justru sudah ditinggalkan asing, harganya terus turun karena asing keluar. >Foreign Money Flow : seberapa besar asing masuk ke suatu saham tiap periodenya digambarkan dengan besarnya uang masuk. >F Transaction Proportion : perbandingan antara transaksi asing, dengan transaksi total. Bandingkan jika dari 100% transaksi, 60%nya merupakan asing dengan 10%nya merupakan asing. Untuk menyatakan saham dikendalikan asing, salah satunya adalah setidaknya 40% transaksi merupakan transaksi asing (Rule of thumb). >F Net Proportion : perbandingan transaksi NET asing, dengan transaksi total. Bayangkan jika dari 100% transaksi, 60%nya merupakan asing, namun hanya 5% net transaksi asing terjadi. Sisanya 55% hanyalah oper-operan oleh uang asing. Untuk menyatakan suatu saham sedang dibeli/dijual secara kuat oleh asing, diperlukan F Net Proportion yang tinggi. >F-Price Correlation : merupakan korelasi antara pergerakan harga dengan pergerakan foreign flow. Korelasi merupakan angka statistik yang secara sederhana menggambarkan suatu hubungan antara variabel. Jika terdapat variabel A dan B berkorelasi 1, berarti jika A naik, B pun naik, vice versa. Jika berkorelasi -1, jika A naik, B turun, vice versa. Jika korelasi 0, maka sama sekali tidak ada hubungan diantara keduanya. Saham yang layak dianalisis dengan foreign flow salah satu syaratnya adalah memiliki korelasi yang positif, semakin tinggi semakin baik. >MA F-Price Correlation : merupakan moving average dari F-Price Correlation. Apa perlunya? Jika rata-rata korelasinya buruk, sementara korelasi saat ini sangat baik, timbul kecurigaan sekarang hanyalah kebetulan. Namun, jika rata-rata korelasinya baik, sementara saat ini korelasinya buruk, terdapat kecurigaan pula ada sesuatu yang sedang terjadi. Contoh jika saat ini berkorelasi buruk : -Jika saham sideway namun inflow terus dilakukan, maka diperkirakan saham sedang diakumulasi. -Jika saham sideway namun outflow terus dilakukan, maka saham sedang didistribusi. -Jika saham naik namun tidak ada inflow, maka asing hanya menaikkan harga saham untuk menarik kembali semangat pasar untuk membeli saham tersebut shingga asing dapat melanjutkan distribusi. Pada analisis teknikal kita sering melihat retracement yg terjadi. -Jika saham turun namun tidak ada outflow, atau bahkan terjadi inflow, maka asing berusaha untuk terus mengakumulasi di harga rendah.

3

>Syarat-syarat tersebut dirangkum menjadi 'Foreign Power', HIGH, MEDIUM, atau LOW. Jika Powernya adalah LOW, jangan pernah memakai analisis foreign flow, karena ya tidak ada hubungannya. Kalo misalnya LOW dan analisa benar, curigalah hal tsb merupakan suatu kebetulan.

Fase-Fase Pada FF Analysis Kalau begitu, saham apa saja yang menarik secara foreign flow? Pendapat orang tentu saja berbeda-beda. Dari yang saya pelajari dari artikel-artikel Creative Trader serta dari berbagai pendapat di forum stockbit, saya bukan marketing mereka lho ya just sharing, ada beberapa fase dari transaksi smart money, yaitu >Akumulasi : Tahap saat smart money mengumpulkan saham. Jika smart money mengakomodasikan uang yang besar untuk suatu saham (misal 1000B), sementara yang tersedia di pasar hanyalah 50B. Apa yang terjadi jika langsung dibeli saham tersebut 50B? ARA. Sementara dibutuhkan avg harga yang rendah untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Maka, proses akumulasi dilakukan dalam jangka waktu panjang. >Distribusi : Tahap saat smart money merealisasi keuntungan. Jika sudah diputuskan untuk taking profit di suatu saham, dan mereka memiliki jumlah saham yang besar (misal 1000B), sementara besar permintaan di pasar hanyalah 50 B. Apa yang terjadi jika smart money langsung menjualnya sekaligus? ARB. Sementara dibutuhkan harga setinggitingginya untuk memaksimalkan profit. Maka, proses distribusi dilakukan dalam jangka panjang. >Mark Down : Namun meskipun pembelian dilakukan sedikit demi sedikit, sering kali tetap saja harga bergerak naik. Maka dilakukanlah mark down untuk menurunkan harga saham yang berciri saham turun relatif besar namun tidak diikuti outflow yang sesuai, atau bahkan tetap diakumulasi. Korelasi FF-Price akan turun di tahap ini, maka perlu dilihat pula MA dari korelasinya. Menurut CTS, mark down biasa dilakukan dengan menurunkan harga saham di awal perdagangan. >Mark Up : Begitu pula dengan fase distribusi, meski dilakukan sedikit demi sedikit, harga tetap turun. Maka dilakukanlah mark up untuk mengembalikan ketertarikan pasar terhadap saham tersebut, saham yang terus turun tentu tidak menarik karena bursa kita hanya mengizinkan transaksi Long. Hal ini teridentifikasi dengan naiknya harga tanpa diikuti inflow yang sesuai, atau justru tetap outflow. Perilaku tersebut akan digambarkan pada nilai korelasi yang mengecil.

4

Contoh Penggunaan FF Analysis Contoh Penggunaan dalam Chart bisa dilihat pada contoh di bawah

$CPIN asing terus masuk namun harga sedang sideway Pemenuhan Syarat : >Foreign Flow terus naik >Proporsi asing rata-rata mencapai 75% dengan Net Transaction sekitar 25%. Angka yg cukup besar >Rata-rata korelasi yang melebihi 30% sehingga kurang lebih pergerakan harga senada dengan pergerakan aliran dana asing secara history. Ditambah lagi korelasi saat ini yang terus membaik (75%) >Buy Avg pun terus naik dan harga berada di atasnya. Menurut pengamatan liat-liat beberapa chart, harga saham rally memang selalu di atas buy avg seperti ini.

II.2 Foreign Map Menggambarkan perbandingan antar saham terhadap pergerakan asing. Sumbu X menyatakan besarnya aliran dana asing kumulatif selama n hari. Dan sumbu Y menyatakan korelasi antara pergerakan harga saham dengan Foreign Flow selama m hari. o Kuadran 1 menyatakan saham dalam fase akumulasi dan harga ikut bergerak naik o Kuadran 2 menyatakan saham dalam fase distribusi dan harga ikut bergerak turun o Kuadran 3 menyatakan saham dalam fase distribusi, namun harga naik/datar (Mark Up) o Kaudran 4 menyatakan saham dalam fase akumulasi, namun harga turun/datar (Mark Down)

5

6

II.3 MOMENTUM ON TREND (PERCOBAAN) “Bagaimana menemukan saham yang sedang uptrend, namun baru akan melanjutkan kenaikannya? Sehingga kita tidak membelinya di harga tinggi, namun tidak pula membelinya saat sideways.”

Mengingat screener ini masih dalam masa uji coba keefektifannya, pengembang tidak terlalu banyak membahasnya karena keterbatasan data dan tingkat reliabilitas yang belum mumpuni. Disini hanya akan dibahas apa yang menjadi filter pada screener ini. Screener ini menggunakan kombinasi antara indikator Stochastic Momentum Index dan MACD. Penjelasan mendalam mengenai kedua indikator tersebut dapat dipelajari di sumber yang banyak tersedia di ruang publik. Pada intinya, screener ini mencari saham dengan nilai MACD histogram yang positif (menandakan uptrend), serta nilai SMI yang mulai naik (menandakan memiliki momentum untuk naik). Catatan, screener ini bekerja baik pada saham uptrend. Selain itu pula, perlu dilihat kembali chartnya karena hasil screener tidak sempurna mengingat masih banyak celah, seperti semua nilai positif namun terjadi pelemahan dalam beberapa hari. Sebagai contoh, misalkan screener menghasilkan saham PTBA, HRUM, dan TINS, dicek kembali chartnya yang dapat dilihat di bawah.

Contoh Penerapan pada PTBA (Uptrend)

7

Contoh Penerapan pada HRUM (sideway)

Contoh Hasil Screener yang Tidak Baik karena Adanya Pelemahan

Logika Kode Momentum on Trend XABCD X : 9 atau 8, menandakan golden cross terjadi di rentang waktu cross over A : 1 atau 0, menandakan Histogram MACD positif atau negatif B : 1 atau 0, menandakan SMI K > SMI D C : 1 atau 0, menandakan SMI K > -40 (tidak terlalu oversold) D : 1 atau 0, menandakan SMI K < 60 (belum terlalu overbought)

8

ABCD 1111 1110 1101 1100 1011 1010 1001 1000 0111 0110 0101 0100 0011 0010 0001 0000

Decision BUY Hold Watch ERROR Hold Sell Watch MACD ERROR WATCH K SMI Sell Watch K SMI ERROR Sell Sell Sell Sell

Catatan, decision bukanlah suatu keharusan kita harus Buy/Sell/Hold/Watch, sesuai dengan strategi masing-masing. Decision tersebut menggambarkan pada periode yang diinput suatu saham dalam fase apa. Bisa saja kita menggunakan strategi membeli saham yang SELL secara daily, namun BUY secara weekly untuk mendapatkan saham yang uptrend saat koreksi. Berikut tampilan hasil screener

Hasil Analisis Momentum On Trend untuk Index Utama di IDX

9

Hasil Screener Saham yang Menunjukkan Sinyal Buy/Hold/Watch II.4 Rebound Hunter (PERCOBAAN) Mencari saham yang kemungkinan akan rebound. Parameter kemungkinan terjadinya rebound yang dipakai : >Stoch MTM K di area oversold (< - 40) >Harga berada di dekat support, pada kali ini digunakan fibonacci retracement sebagai penentuan support

II.5 Breakout Hunter (PERCOBAAN) Mencari saham yang baru saja breakout melewati resistan yang dibentuk fibonacci retracement

II.6 Uptrend Screener (PERCOBAAN) Mencari saham yang uptrend secara price action, baik dengan metode regresi, renko/zigzag, atau higher-high higher low. >Jika menggunakan regresi, maka nilai koefisien regresi harus >0 >Jika menggunakan renko, maka renko terakhir harus > renko sebelumnya >Jika menggunakan HH-HL, maka HH terbentuk setelah HL dan harga sekarang >HL

10

III MANUAL PENGGUNAAN III.1 Sheet HOME

Tampilan Sheet HOME Menu HOME akan mengatur seluruh parameter yang digunakan pada worksheet, baik untuk screener, portofolio manager, atau chart. A. Menu DATA UPDATE Data selalu tersedia untuk diupdate setiap pukul 17.00. Harap update database sebelum memakai untuk mendapatkan hasil terbaru. Penjelasan Menu : 1. Last Update. Menunjukkan kapan terakhir database diupdate 2. Today’s Date. Menunjukkan tanggal hari ini 3. Time Frame. Meunjukkan Time Frame data yang didownload (harus DAILY) 4. Source. Disediakan pilihan untuk mendownload data dari database IDX, dan dari data Yahoo Finance sebagai backupnya. Sangat tidak dianjurkan untuk memakai data Yahoo Finance mengingat hanya terdapat data harga, itu pun terkadang salah. Sebaiknya gunakan saja IDX, karena selain terdapat data harga, juga terdapat data frekuensi, dan aliran dana asing. IDX hanya menyediakan 3 tahun data terakhir (di paket aplikasi ini terdapat data dari Januari 2015). 11

5. Last Stocklist. Masukkan kode saham terakhir secara abjad yang berada di folder DailyStockPrice. Untuk saat ini, saham tersebut adalah ZINC. 6. Source Extension. Gunakan saja pilihan WEB. Pilihan FILE hanya digunakan jika adanya kasus khusus seperti diperlukannya proxy pada jaringan dsb. 7. GET DATA! Klik untuk mengupdate data. Data baru selalu diupdate oleh IDX setiap harinya pukul 17.00. Klik untuk mendownload data tersebut secara otomatis dari data terakhir hingga data terbaru. B. Menu MASTER FILTER 1. TimeFrame. Mengatur timeframe screener, data weekly akan digenerate otomatis dengan mengolah data daily. 2. Min Value dan Min Freq. Mengatur minimum nilai value dan frequency yang diinginkan sebagai ukuran likuiditas saham 3. PastYears. Mengatur sejauh mana data digunakan dalam analisis, jika PC anda berkapasitas baik, dapat digunakan hingga 3 tahun kebelakang, jika kurang baik dapat digunakan 1 tahun ke belakang. Namun sebenarnya 2 tahun ke belakang sudah memiliki cukup banyak data untuk periode screener normal

C. Menu MOMENTUM ON TREND 1. Price SD Mengatur berapa periode kebelakang perhitungan standar deviasi dari nilai close harga. Akan menghasilkan Positive Movement Standard Deviation, Negative Movement Standard Deviation, dan General Standard Deviation. Nilai Positive Movement Standar Deviation yang tinggi mengungkapkan saat harga naik, naiknya sangat tinggi. General Standar Deviation menggambarkan volatilitas harga saham secara keseluruhan. 2. CrossOver Past n Saham yang golden cross MACD atau SMInya pada n periode ke belakang, akan diberikan highlight dengan angka 9 (jika semua ketentuan 1111), atau 8. Sehingga pemilihan saham dapat dimudahkan dengan kategori early momentum. 3. Stoch MTM Mengatur periode indikator Stochastic Momentum Index 4. MACD Mengatur periode indikator MACD 5. Tombol SCREEN! Kik untuk memulai screening. Durasi loading bergantung dari kapasitas komputer masing-masing. Jangan klik apapun saat loading, jika not responding, diamkan

12

saja karena sedang proses. Namun jika terlalu lama, silahkan end task lewat task manager.

D. Menu FOREIGN FLOW 1. Screener Pilihan kriteria screener foreign flow o Paling banyak diakumulasi asing Top Inflow selama Screener Period o High F Power Saham yang PERNAH berstatus HIGH F Power pada Screener Period terakhir o MEDIUM F Power Saham yang PERNAH berstatus MEDIUM F Power pada Screener Period terakhir o F Price Correlation Tinggi Saham yang Screener Period terakhir SELALU memiliki korelasi >=50% o Proporsi Asing Tinggi Saham yang Screener Period terakhir SELALU memiliki F Proportion >=60% o Asing Masuk Harga Tidak Naik Mencari saham yang FF naik namun FF-Price Correlation rendah o Harga Turun Distribusi Kecil Mencari saham yang secara 50 terakhir diakumulasi, namun pada Screener Period dilakukan distribusi. o Fase Rally Asing Mencari saham yang SELALU di atas F Buy Average selama Screener Period. o Abs(FMF) > [FMFVal] in one day in last [FFPeriod] Mencari saham yang dalam satu hari, terjadi flow lebih besar dari FMFVal yang diinput. Dicek selama FFPeriod hari terakhir. 2. Recommended Period Rekomendasi screener period untuk screening jangka pendek. X – Y : semakin screener period mendekati X, maka semakin sempit jangkauan sahamnya, filter akan lebih rapat. 3. Screener Period Mengatur Screener Period 4. Average Price Mengatur periode Moving Average estimasi harga pembelian asing. 5. Period Mengatur periode dari parameter-parameter Foreign Flow. Jika ingin hasil yang lebih jelas pada chart, gunakan Money Flow Period = 5.

13

E. Menu REBOUND HUNTER 1. Last n candles Memeriksa n candles terakhir, apakah memenuhi syarat rebound 2. Movement Filter Baca : ZigZag Indicator. Untuk menentukan titik swing sebagai titik fibonacci retracement. Pergerakan harga yang kurang dari filter dianggap hanya sebagai noise. Dapat diisi dengan %, atau ATR. Misal “20%”, “10%”, atau “ATR14” 3. Range Deviation Toleransi perbedaan nilai LOW dengan support pada fibonacci retracement. 4. StochMTM Bound Batas oversold dari Stochastic Momentum. Disarankan -40. Apabila menggunakan breakout hunter, ubah StochMTM Bound menjadi 101

F. Menu UPTREND SCREENER 1. Period Menentukan range penentuan trend 2. Method Menentukan metode penentuan range 3. Field Menentukan nilai yang dipilih, apakah close, atau menggunakan high-close

14

III.2 Sheet PORTOFOLIO MANAGER

Tampilan Portofolio Manager Berisi parameter-parameter dari saham di portofolio. Beberapa bisa dipelajari sendiri. 1. Account Risk per Trade Untuk menentukan positioning yang akan dihitung di ‘max pos’. Dapat dipelajari di https://www.investopedia.com/terms/p/positionsizing.asp 2. Analyze Portofolio Agar semua kolom terisi, atur Time Frame pada HOME menjadi weekly, analyze portofolio, kemudian atur Time Frame pada HOME menjadi daily, analyze portofolio. Akan muncul parameter daily 3. PER Status Hanya sebagai catatan PER Status dari kacamata PE Band (dapat dilihat di fundachart stockbit). 4. Keterangan Catatan agar kita tidak lupa akan alasan kita mengapa kita memencet tombol BUY.

15

III.3 Sheet CHART

Tampilan Chart 1. 2. 3. 4.

Atur parameter pada sheet HOME Masukkan ticker saham (misal : AALI) Masukkan berapa bulan kebelakang yang ingin ditampilkan pada chart Klik Show Chart atau CTRL+SHIFT+C

Jangan hapus tabel dan angka-angka di samping kanan chart

III.4 Sheet ForeignMap 1. Atur parameter [Last Accumulated FMF] dan Correlation Period 2. Pilih apakah IHSG masuk dalam perhitungan atau tidak 3. Klik Show Foreign Map III.5 Sheet ERROR MESSAGE Berisi pesan error apabila terdapat error saat menjalankan program.

III.6 Sheet TEMPORARY TABLE Berfungsi sebagai tabel temporary untuk memindahkan data

III.7 Sheet ABOUT Berisi tentang program StockXel ini

16

Related Documents


More Documents from "omar"

Manual Pemakaian Stockxel
January 2021 1
Neuro Koma
February 2021 1
Portafolio De Microeconomia
February 2021 1
Acido Benzoico.pdf
March 2021 0
September 2018
March 2021 0
February 2019.pdf
March 2021 0