Marketing Otak Kanan Vs Marketing Otak Kiri.pdf

  • Uploaded by: Irwan Ardiantoro
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Marketing Otak Kanan Vs Marketing Otak Kiri.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 2,003
  • Pages: 44
Loading documents preview...
Kalau ketemu owner bisnis, mereka sering curhat ke saya. Bilang punya kendala di bisnis, di team, stuck dan lain-lain. Padahal, mayoritas mereka sudah punya bisnis yang mapan. Mindset mereka sudah di-tune up menjadi super positif. Tim juga sudah solid. Tapi.. kenapa susah naik bisnisnya? Kenapa masih belum bisa keluar dari level UMKM? Kenapa omzet dan penjualannya masih di situ-situ saja? Kalau sudah begini, kemungkinan besar jawabannya adalah eksekusi marketing.

Dalam setiap bisnis yang pernah saya tangani, marketing adalah hal teknis pertama yang saya prioritaskan. Saya cari akar masalahnya sampai dapat. Saya rencanakan berbagai strategi dan alternatifnya. Saya cari paretonya. Apa yang paling ngaruh. Saya pastikan eksekusinya dijalankan oleh orang yang tepat. Dan saya pastikan untuk melakukan evaluasi terus-menerus untuk mendapatkan winning campaign.

Di ebook ini, saya mau cerita.. Tentang step-by-step yang biasa saya jalankan untuk scale up bisnis. Semoga membantu bisnis Anda naik level yaa. Aamiin.. Langkahnya detail. A-Z. Berbentuk checklist. Siap eksekusi. Langsung saja, berikut langkah-langkahnya.

Buat saya, tim marketing adalah tim yang perannya sangat vital dalam bisnis. Mereka bisa dibilang sebagai hidup-matinya bisnis. Merekalah yang akan memastikan barang yang Anda jual laku. Di setiap bisnis yang pernah saya handle, saya selalu memberi perhatian khusus pada tim marketing. Training marketing, misalnya. Secara rutin saya berikan. Saya ikutkan tim sesuai dengan bidangnya masing-masing. Pasokan-pasokan segar berupa metode-metode marketing paling kekinian juga selalu saya update ke tim.

Secara garis besar, tim Marketing bisa diklasifikasikan sebagai berikut:

Mastermind marketing adalah penanggung jawab tim. Agenda utamanya hanya satu: mencapai target penjualan. Mastermind marketing harus punya berbagai jurus untuk memastikan targetnya tercapai.

Jobdesk seorang Mastermind antara lain ● Memastikan semua dalam tim marketing melakukan tugasnya dengan optimal ● Melakukan evaluasi terhadap hasil kerja tim ● Membagi tugas ke tim dengan tepat ● Menentukan strategi penjualan paling tepat. Contohnya: Diskon, Gratis Ongkos Kirim, Beli Satu gratis Satu, Harga Coret, Dan sebagainya. ● Memahami produk yang dijual luar dalam. Seratus persen. ● Menerjemahkannya ke dalam sebuah product knowledge untuk tim dan konsumen. ● Membuat SOP kerja tim dan menilai kinerja tim berdasarkan Key Performance Index.

Jika Anda masih baru memulai bisnis, saya sarankan Anda benar-benar dekat dengan manajer marketing. Pastikan untuk hiring yang terbaik di posisi ini. Jika Anda merasa belum ada yang pas di posisi ini, Anda bisa memegang dulu posisi sebagai mastermind. Sekaligus melihat betapa drastisnya kenaikan penjualan jika alokasi energi, waktu, dan capital diarahkan ke tim marketing.

Tim Kreatif adalah “seniman” dalam ruang lingkup marketing bisnis yang Anda jalankan. Mereka yang menerjemahkan konsep ide menjadi sesuatu yang menarik bagi konsumen.

Mereka yang menentukan, apakah ketika melihat penawaran, konsumen akan klik tombol “Beli”. Atau justru membuat pembeli jadi ilfeel pada produk Anda. Secara garis besar, tim ini dibagi jadi tiga:

1. Copywriter Tim yang bertanggung jawab membuat penawaran ke konsumen. Copywriter tugas utamanya adalah ‘menyulap’ kata-kata yang termuat dalam fitur produk, benefit, komposisi, dan kelebihan; promo dan strategi marketing; menjadi narasi yang menarik bagi pembeli. Tugas copywriter antara lain: - Membuat konten iklan, email marketing, broadcast, posting media sosial, penawaran via Whatsapp maupun Line. - Membuat Winning Campaign - Membuat penawaran yang menarik dari strategi marketing yang ditentukan. Misal, bagaimana membuat penawaran diskon 10% menjadi sesuatu yang lebih besar dari 10%. Membuat pembeli merasa mendapatkan lebih dari 10% yang diberikan. - Membuat konten-konten untuk publikasi media, seperti press release atau paid review. - Membuat script video iklan.

Materi yang dibuat oleh copywriter, biasanya saya klasifikasikan sebagai berikut: a. Materi Hard-Selling Materi yang konten utamanya adalah jualan. Angkat fitur produk, jelaskan kelebihannya, jelaskan alasan kenapa harus beli, apa alasan harus beli sekarang; pokoknya semua yang isinya adalah penawaran produk secara agresif. b. Materi Soft-Selling Materi yang juga dibuat untuk menjual produk, tapi tidak secara langsung. Biasanya diawali cerita, story-telling. Dengan hal-hal yang membangkitkan ketertarikan pembeli. Setelah ia terinspirasi, suka dengan konten ini, ia akan mempertimbangkan untuk membeli produk yang kita selipkan promosinya secara halus di akhir cerita. Selain cerita, materi jenis soft-selling bisa juga berupa bagi-bagi ilmu, informasi, atau tutorial. Tujuan utamanya adalah menarik perhatian pembaca di awal, berbagi manfaat, dan tentu saja mempromosikan produk kita.

c. Materi Berbasis Engagement Materi-materi ini tujuan utamanya adalah mendapat interaksi sebanyak-banyaknya dengan audiens. Bisa dalam bentuk like, follow, comment, atau share. Materinya juga sangat ringan, sama sekali tidak ada hubungannya dengan penjualan. Contohnya sebagai berikut: Kuis tebak gambar Kuis tebak kata Kuis pilihan ganda Konten Giveaway Konten menarik yang memancing pembaca untuk berkomentar, (Misal: Kalau punya uang 1 Milyar, apa yang akan pertama kali kamu beli?” Konten untuk me-mention teman di kolom komentar

2. Desainer dan Videografer Desainer dan videografer adalah “wajah dari marketing” bisnis Anda. Mereka juga harus memiliki talenta, taste, dan skill desain yang bagus. Dengan makin visualnya marketing di internet, desain yang top menjadi sebuah kewajiban. Bisa dibayangkan kan, bagaimana rasanya jika kita tertarik untuk membeli sebuah produk, tapi ketika melihat desain di page Instagram-nya asal-asalan dan tidak profesional. Atau foto produknya tidak jelas, buram, dan kabur? Tips penting, ketika hiring desainer dan videografer, selalu lihat portofolionya. Pastikan desain mereka memiliki taste yang bagus. Cocok dengan produk. Desainnya bisa adaptasi dengan bagus.

Tugas-tugas utama tim Desainer dan Videografer antara lain sebagai berikut: Membuat foto dan video produk berkualitas tinggi Menerjemahkan penawaran yang ditulis dari copywriter menjadi sebuah desain Membuat desain iklan, baik yang online maupun offline (flyer, spanduk, brosur, leaflet) Mendesain website, yang nantinya diteruskan kepada tim IT Mendesain materi-materi promosi pendukung Mendesain packaging dan labeling produk Harmonisasi antara tim copywriter, desainer, dan videografer akan menciptakan sebuah materi marketing dengan conversion rate yang tinggi.

Jika tim otak kanan bahasannya erat dengan hal-hal yang berhubungan dengan keindahan, estetika, dan unsur-unsur emosional; tim otak kiri akan lebih banyak berurusan dengan angka dan matriks.

Mereka akan mengurus hal-hal yang berhubungan dengan budget (anggaran marketing), persentase konversi penjualan, efisiensi dan efektivitas iklan, piksel audiens, dan hal-hal teknis lainnya. Karena tugasnya adalah menyebarluaskan informasi tentang bisnis kita ke audiens seluas-luasnya, tim marketing otak kiri ini sering saya sebut dengan “Tim Distribusi”. Tim Distribusi dibagi menjadi beberapa spesialis lagi, sesuai dengan keahliannya.

Advertiser adalah tim yang menghandle promosi produk berbayar. Dia bertanggung jawab penuh agar budget yang kita keluarkan untuk promosi bisa kembali menjadi penjualan.

Tanggungjawab advertiser juga sangat besar, karena ia jugalah yang akan menerjemahkan target pasar, lokasi pasar potensial, usia audiens, dan demografis lainnya ke dalam matriks dashboard iklan. Dalam perusahaan yang saya tangani, Advertiser biasanya menghandle tugas-tugas berikut: ● ● ● ●

Facebook Ads Instagram Ads Google Adwords dan YouTube Ads Marketplace Ads, seperti yang ada dalam Shopee atau Tokopedia

Performa dari advertiser bisa terlihat dengan sangat jelas dan fair. Seluruh rekam jejak, budget yang dikeluarkan, engagement iklan, dan sebagainya bisa dilihat dalam dashboard ads manager yang dipakai.

Media Buyer adalah tim marketing yang spesialisasinya adalah menghubungkan produk yang kita tawarkan dengan endorser, public figure, media online, media elektronik, atau media cetak.

Tugas utama mereka bisa dirumuskan sebagai berikut: ● Mencari media, public figure, media, atau endorser yang sesuai dengan brand image produk yang kita jual. ● Menghubungi media di atas dan menegosiasikan tarif dan bentuk promosi. ● Setelah sepakat, memastikan bahwa materi promosi tayang sesuai dengan kesepakatan ● Melakukan analisa efisiensi promosi di setiap media. Berapa budget yang terpakai, berapa penjualan yang diraih.

Community Manager adalah bagian dari tim marketing yang tugas utamanya adalah membuat pelanggan yang sudah membeli, atau yang baru akan membeli.

Biasanya, alur marketing di tim saya berjalan sebagai berikut: 1. Tim distribusi dan media buying menyebarkan materi iklan 2. Pembeli ada yang langsung pembelian ke kita 3. Ada juga yang masih sekedar tanya-tanya. Sekedar me-like atau mem-follow Instagram dan Facebook kita. Meng-add kontak Whatsapp atau Line kita. Masuk ke dalam email list subscription kita. Kita ibaratkan calon pembeli sudah masuk ke dalam “kolam” kita. 4. Tim community manager akan secara rutin memposting materi penjualan dalam bentuk hardsell atau softsell. Pembeli yang tadinya belum membeli, akan mendapat “reminder” yang muncul di kolam kita hingga akhirnya akan melakukan pembelian.

Nah, tugas untuk merawat kolam sehingga terus ada engagement dengan calon pembeli ini adalah tugas community manager. Biasanya, community manager saya tugaskan untuk menghandle kolam berikut: Facebook Page Instagram Page Email subscription Line@ Grup Telegram Grup Whatsapp Broadcast pesan Whatsapp secara personal ● Menjawab pertanyaan-pertanyaan dari audiens di platform-platform di atas ● ● ● ● ● ● ●

Peran “kolam yang sehat” sangat penting, karena di sinilah banyak pembelian bisa diraih. Pengunjung yang sudah mendapat manfaat dan senang berada di kolam Anda akan lebih sering melakukan pembelian lagi. Atau disebut juga dengan “repeat order”. Mereka akan lebih loyal dan percaya pada Anda.

Temukan detail bagaimana Membangun Tim dan Winning Formula dalam mendapatkan secara lengkap di buku “Scale Up” yang ditulis oleh Santara.

Definisi kolam yang sehat di sini adalah selalu ada interaksi positif dengan audiens (atau calon pembeli. Bisa dalam bentuk like, share, dan komentar yang positif.

Langkah-langkah awal membangun kolam bisa dijabarkan sebagai berikut: 1. Pilih platform media sosial untuk berpromosi. Saran saya, jangan terlalu banyak di awal. Pilih satu saja. Maksimal 2 (jika berhubungan, misal Facebook Page dan Instagram) 2. Isi Platform Anda dengan minimal 35 konten softselling, 15 konten hardselling, dan 15 konten engagement. Publikasikan semua konten tersebut.

4. Siapkan lagi 15 konten softselling, 15 hardselling, dan 15 engagement. Jadwalkan publikasinya, dalam satu hari Anda publikasikan 2 softselling, 1 hardselling, dan 1 engagement. Publikasikan di jam-jam ramai. 5. Buat juga giveaway untuk mendorong audiens mengajak temannya masuk ke kolam Anda. 6. Ketika interaksi mulai naik, cobalah untuk melakukan broadcast, atau 1-1 kontak ke audiens di kolam Anda dengan penjualan. 7. Ulangi step 3-6 dan saksikanlah kolam Anda makin membesar dan membesar.

Flowchart Tim Marketing

Alokasi Tim Marketing

Berikut adalah tim marketing saya, beserta orang-orang yang bertanggung jawab di bidang masing-masing JOB

Nama

Mastermind Copywriter Desainer Videografer Advertiser Media Buyer Community Manager Identifikasi di mana posisi yang masih kosong. Dan di mana posisi yang masih dirangkap oleh orang yang sama.Lakukan evaluasi, apakah Anda perlu melakukan hiring anggota tim baru, atau mengoptimalkan SDM yang sudah ada.

Hari 1 adalah hari mindset, bonding, dan penyampaian target. Fokus utama di sini adalah sebagai berikut: 1. Penyampaian Target 2. Menanamkan konsekuensi jika target gagal dicapai 3. Menunjukkan indahnya reward jika target tercapai 4. Membangun kekompakan tim, pastikan saling mengenal satu sama lain. Lakukan aktivitas atau meeting bersama yang berkesan.

1. Eksekusi satu ide marketing paling ampuh dari mastermind. Sepakati satu ide dan turunkan kepada tim. Misal: Promo Free Ongkir seluruh Indonesia 2. Copywriter membuat 10 alternatif copy penawaran berdasarkan ide utama dari mastermind. 3. Desainer dan videografer membuat 20 foto-foto produk yang layak dijual, plus 10 video produk. 4. Media Buyer bergerak mencari 20 endorser yang sesuai. 5. Advertiser melakukan riset audiens mendalam, dan campaign produk sejenis. 6. Community Manager menyiapkan kolam dengan posting persiapan, seperti “Tunggu kejutan dari kami”.

1. Approval dari konten yang dibuat oleh tim copywriter, designer, dan videografer oleh mastermind. Pilih dua konten yang bagus. Kita sebut konten A dan konten B 2. Eksekusi penyebaran semaksimal mungkin oleh tim distribusi. 3. Bagi budget marketing ke dua plan yang berbeda. Konten A dan konten B. 4. Tim community manager posting konten ke kolam

Biarkan promosi yang ada berjalan. Di akhir hari ke-5, evaluasi mana yang menghasilkan penjualan yang lebih baik. Konten A atau Konten B.

Maksimalkan budget dan penyebaran ke konten yang terpilih. Fokus ke satu konten, atau satu metode promosi.

Maksimalkan lagi sebelum hari berakhir. Pastikan sisa budget yang dialokasikan untuk marketing sudah dipakai dengan optimal.

Di akhir hari, Anda bisa mengevaluasi hal berikut: 1. Apakah target tercapai? 2. Jika tercapai, replikasi proses ini di 7 hari selanjutnya sampai ada penurunan. 3. Jika tidak tercapai, apakah masih jauh dari target? 4. Apa yang perlu diubah dalam metode marketing 7 hari ke depan agar target tercapai? 5. Berapa budget yang dikeluarkan? Berapa total penjualan? 6. Apa metode marketing yang paling bagus? 7. Apa metode marketing yang paling jelek? 8. Siapa yang perform paling bagus dalam tim? Ulang strategi di hari 2 hingga hari 7 untuk siklus selanjutnya. Ulangi bonding di hari 1 kapanpun diperlukan.

Untuk konten yang lebih mendetail seputar marketing, tim marketing, dan perang, saya menulis semua secara lengkap di buku “Scale Up” yang ditulis oleh Santara.

Related Documents

Otak Tengah
January 2021 1
Abses Otak Referat
January 2021 0
Askep Tumor Otak
February 2021 0
Referat Abses Otak
January 2021 0

More Documents from "Safitri Muhlisa"