Loading documents preview...
TOKSIKOLOGI MERKURI Kelompok 6 & 13
Dewi Ayu Safitri 201510410311069 Aditya Anugrah Putri 201510410311070 Muhamad Andriyanto Firdaus 201510410311079 Lefi Niamitha Aninda 2015101410311094 Amelia Haq 201510410311093 Oktami Riwanti Amann 201510410311097 Adam Rachmatullah Akbar 201510410311185
DEFINISI MERKURI • Merkuri merupakan golongan logam berat dengan nomor atom 80 dan berat atom 200,6 adalah salah satu jenis logam yang banyak ditemukan di alam dan tersebar dalam batubatuan, biji tambang, tanah, air dan udara sebagai senyawa anorganik dan organik • Merkuri diberikan simbol kimia Hg yang merupakan singkatan yang berasal bahasa Yunani Hydrargyricum, yang berarti cairan perak.
• memiliki nomor atom 80, golongan IIB dan berperiode VI. Merkuri ini memiliki berat atom 200,61, titik didih 35,7OC dan titik bekunya 38,85OC. Karena titik didihnya yang rendah ini, maka pada suhu kamar merkuri berbentuk cair dan mudah menguap. • Bentuk fisik dan kimianya sangat menguntungkan karena merupakan satu-satunya logam yang berbentuk cair dalam suhu kamar (25°C), titik bekunya paling rendah (-39°C), ), mempunyai kecenderungan menguap lebih besar, mudah bercampur dengan logam-logam lain menjadi logam campuran
• MERKURI meracuni semua sel yang hidup. • Bisa berikatan dengan beberapa jenis ikatan kimia yang mengandung tipe molekul sejenis ”sulfhydryl”, yang banyak ditemukan dalam protein. • Tubuh manusia mengandung sejumlah senyawa protein yang sangat besar, merkuri membangun hambatan di semua jaringan tubuh, dan banyak yang mempunyai satu atau lebih ikatan sulfhydryl. • Sebagai hasilnya, merkuri bertentangan dengan berbagai macam proses atau organ di dalam tubuh.
Merkuri elemental
bentuk kimia merkuri Secara umum ada 3 bentuk merkuri
Merkuri anorganik
Merkuri organik
Mercury elemental
terdapat dalam gelas termometer, tensimeter air raksa, amalgam gigi, alat elektrik, batu batere dan cat. Juga digunakan sebagai katalisator dalam produksi soda kaustik dan desinfektan serta untuk produksi klorin dari sodium klorida.
mempunyai sifat sukar diserap oleh kulit, tidak larut air dan tidak larut lemak sehingga toksisitasnya akan rendah bila ditelan mentah-mentah. Sebenarnya baru menjadi ancaman ketika elemental mercury itu karena pemanasan dosis tinggi, menguap dan kemudian masuk ke dalam paru-paru.
Mercury
Sifatnya larut air tapi tidak larut lemak dan dapat diserap melalui kulit. Saat tertelan 10% nya akan diserap melalui saluran cerna dan kemudian dapat menimbulkan efek nefrotoksik atau keracunan berat pada ginjal anorganic di antara dua tahapan pengoksidaan, Hg2+ adalah lebih reaktif. Ia dapat membentuk kompleks dengan ligan organik, terutama golongan sulfurhidril. Contohnya HgCl2 sangat larut dalam air dan sangat toksik, sebaliknya HgCl tidak larut dan kurang toksik. dalam bentuk Hg++(Mercuric) dan Hg+ (Mercurous) Misalnya: a) Merkuri klorida (HgCl2) termasuk bentuk Hg inorganik yang sangat toksik, kaustik dan digunakan sebagai desinfektan b) Mercurous chloride (HgCl) yang digunakan untuk teething powder dan laksansia (calomel) c) Mercurous fulminate yang bersifat mudah terbakar.
Mercury organic
senyawa merkuri yang terikat dengan satu logam karbon, contohnya metil merkuri. Metil merkuri merupakan merkuri organik yang selalu menjadi perhatian serius dalam toksikologi. Ini karena metil merkuri dapat diserap secara langsung melalui pernapasan dengan kadar penyerapan 80%. Uapnya dapat menembus membran paru-paru. Di dalam darah, 90% dari metil merkuri diserap ke dalam sel darah merah.
terdapat dalam beberapa bentukm : a) Metil merkuri dan etil merkuri yang keduanya termasuk bentuk alkil rantai pendek dijumpai sebagai kontaminan logam di lingkungan. Misalnya memakan ikan yang tercemar zat tsb. dapat menyebabkan gangguan neurologis dan kongenital. b) Merkuri dalam bentuk alkil dan aryl rantai panjang dijumpai sebagai antiseptik dan fungisida.
RUTE ABSORBSI
TIPE TOKSISITAS Akut
INORGANIK Hg2+, Hg+
Oliguria
Oral & GI
Foul Breath salivation Diarrhea
kronik
ginjal
Proteinuria
akut
paru-paru
Pneumonitis, Emphysema Tremors,Lethargy
ELEMENTAL Hg
ORGANIC Hg
TANDA DIAGNOSTIK
ginjal
GI ( 10%)
GI (tidak di absorbsi)
ORGAN YANG TERKRNA
CNS ginjal
Tubular Ephethelium
Inhalation (terabsorbsi baik)
kronik
CNS
Neurological & Psychiatric
GI
akut
CNS (Sensorik)
Lethargy Excitement
kronikic
CNS (Sensorik)
Ataxia
( 90% terabsorbsi) Inhalation
Parasthesia
Deafness
Ketoksikan merkuri
LD50 Oral
Merkuri Organik
Merkuri AnOrganik
41 mg/kg ( Tikus )
26 mg/kg ( tikus)
24 mg/kg ( Mencit)
25 mg/kg ( mencit)
65 mg/kg ( Mamalia) Dermal
570 mg/kg (tikus)
Intraperitoneal
6500 μg/kg ( Tikus)
Intravena
4390 μg/kg ( Tikus)
75 mg/kg (tikus)
Kasus Ratusan Warga Pesawaran Lampung Keracunan Merkuri • TEMPO interaktif, pesawaran — sebanyak 186 warga dusun cikantor, desa sinar harapan, kecamatan kedondong, kabupaten pesawaran, lampung, diduga keracunan merkuri. Merkuri masuk ke tubuh warga setelah mengkonsumsi ikan yang mati mendadak di sungai cikantor yang tercemar. • “Setelah minum air dan makan ikan yang kami ambil dari sungai itu, badan terasa gatal, nafas sesak dan muka terasa panas bukan main. Sebagian kami bahkan pingsan,” kata Samin, tokoh masyarakat Cikantor, saat ditemui Tempo di kediamannya, Senin (9/8). • Samin menuturkan, Sabtu pekan lalu, ribuan ikan di sungai itu tiba-tiba mengambang. Melihat ribuan ikan mengambang warga kemudian berebut mengambil. “Sebagian dimakan sendiri dan sebagian lagi dijual ke tetangga yang tidak kebagian,” katanya.
• Dari data Pemerinta Desa Sinar Harapan, sebanyak 186 warga, yang semuanya bermukim di Dusun Cikantor terindikasi keracunan akut. Menurut Syarifudin, ketua lingkungan Cikantor, pihaknya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran.
Kasus “Keracunan merkuri di daerah pertambangan emas” KOMPAS.com - Malapetaka besar akibat merkuri mengancam Indonesia. Hingga jutaan orang bisa mengalami kecacatan bila penggunaan logam berat tersebut tidak dikendalikan. 37 persen emisi merkuri global berasal dari tambang emas skala kecil. karena pemakaiannya sembarangan. Konsentrasi merkuri di Cisitu, menurut penelitian Bali Fokus, tertinggi mencapai 50.549,91 nanogram/meter kubik (ng/m3) di kolam ikan, terendah 122,25 ng/m3 di rumah adat. Di Bombana, Sulawesi Tenggara Pihak yang terlibat penambangan emas bukan hanya laki-laki, tetapi juga perempuan. Mereka berperan membakar amalgam untuk mendapatkan merkuri. Dengan konsentrasi merkuri di udara tinggi, belum ditambah yang masuk ke air dan bahan makanan, banyak kasus penyakit diduga terkait merkuri terjadi. • Di Cisitu misalnya, ada seorang anak yang memiliki kepala abnormal, menderita kejang sejak berusia 2 tahun, dan mengalami hipersalivasi (liur berlebih). Gejala itu sangat berkaitan dengan keracunan merkuri. •Sementara di sekotong terdapat kasus anak berusia 3 tahun yang salah 1 kakinya memutar ,jari jari dari salah satu kakinya menghadap ke belakang. Ada juga remaja 7 tahun yang sudah mengalami katarak. • Di Bombana, remaja berusia 15 tahun mengalami kontraktur atau pemendekan permanen dari otot dan sendi
Terbawa hujan menguap Masuk ke peraiaran
menguap Kontak kulit
Terakumulasi
next
Terbentuk sedimen
di atmosfir merkuri berbentuk Hg(0). Kemudian turun ke daratan dan perairan dalam bentuk inorganiknya yaitu Hg(II). Kemudian di air diubah menjadi metil merkuri (MeHg) oleh bakteri. MeHg ini lebih toksik dibandingkan dengan Hg(II). Hg(II) di daratan dan perairan mengalami proses reduksi menjadi Hg(0) dan kembali lagi ke udara. Sumber merkuri berasal dari industry ,rumah sakit , kegiatan alam seperti gunung berapi pertambagan dll
Siklus mercury
Aktivitas pertamban gan Vulkanik dll.
Tanpa melalui hujan Dry deposition
Llimah pabrik Llimah medis
Terbawa hujan wet deposition
merkuri
Membentuk sedimen
Llimah perkotaan
diperairan Pencemaran perairan
Mengalami metilasi Hg 2+ Hg
terakumulasi dalam plankton atau mikroorganisme
manusia
Menguap Hg
terakumulasi dalam plankton atau mikroorganisme
dimakan oleh predator yang lebih tinggi lagi
Kontaminasi linkungan
Siklus merkuri •merkuri yang dilepaskan ke udara berbentuk Hg(0) sedangkan merkuri yang dilepaskan ke air berbentuk inorganik merkuri Hg(II). •Di atmosfir merkuri berasal dari kegiatan geologis seperti aktivitas gunung berapi,anthropogenic seperti pembakaran batu bara , Merkuri ini berbentuk Hg(0). •Kemudian melalui reaksi oksidasi fotokimia Hg(0) diubah menjadi inorganic merkuri disebut Hg(II) dan merkuri yang berikatan dengan partikulat di udara disebut Hg(P). •kedua bentuk ini mudah larut dalam air, sehingga ketika hujan turun keduanya ikut terbawa oleh hujan ke daerah perairan dan daratan •uap merkuri yang bebas akan mengkontaminasi lahan di sekelilingnya •ketika sampai permukaan tanah merkuri tersebut mengendap membentuk sedimen. Atau berikatan dengan zat-zat organik terutama yang mengandung sulfur •Merkuri ini dapat kembali ke udara ketika terjadi peningkatan suhu permukaan tanah •yang masuk ke dalam daerah perairan, ada yang menguap kembali ke atmosfir namun juga ada yang mengalami metilisasi. •Hg(II) dalam daerah perairan dapat mengalami metilisasi (MeHg) dengan bantuan bakteri pereduksi sulfat dan besi ,MeHg ini akan terakumulasi dalam plankton atau mikroorganisme. •Kemudian plankton dan mikroorganisme ini akan dimakan oleh predator yang lebih tinggi lagi dalam rantai makanan hingga sampai ke manusia sehingga terakumulasi pada tubuh manusia
Toksisitas mercury Merkuri elemental (Hg) Inhalasi gas merkuri dapat menyebabkan: • bronkhitis korosif yang disertai febris, menggigil, dispnea, hemoptisis, pneumonia, edema paru (Adult Respiratory Distress Syndrome), sianosis bahkan fibrosis paru. •Keluhan gastrointestinal (mual, muntah, ginggivitis, keram perut dan diare) •Kerusakan sistim syaraf pusat berupa kelainan neuropsikiatrik (erethism), tremor, iritabilitas, emosi yang labil, hilang ingatan, cemas, depresi. sakit kepala, reflek abnormal dan perubahan EEG) •Rash kemerahan. •Kelainan pada ginjal (berupa proteinuria, kelainan elektrolit urine, disuria dan sakit ejakulasi) • Efek psikiatri (berupa depresi, perasaan malu, marah, iritabilitas, cemas, nafsu makan menurun atau agresif)
Melalui Intravena dapat menyebabkan •emboli paru. •Menimbulkan triad yang klasik, yaitu: ginggivitis dan salivasi, tremor dan perubahan neuropsikiatri. •Gangguan psikiatri berupa depresi, perasaan malu, marah, cemas, iritabilitas, agresif, hilang ingatan, hilangnya kepercayaan diri, sukar tidur, tidak nafsu makan atau tremor ringan. •Selain itu dapat dijumpai kelainan pada ginjal berupa proteinuri.
Tertelan ternyata tidak menyebabkan efek toksik karena absorpsinya yang rendah kecuali jika ada fistula atau penyakit inflamasi gastrointestinal atau jika merkuri tersimpan untuk waktu lama di saluran gastrointestinal.
Toksisitas mercury Merkuri anorganic
Kontak pada kulit akibat penggunaan krem yang mengandung garam merkuri dapat menimbulkan • pigmentasi, rasa terbakar dan dapat menyebabkan toksisitas sistemik. • HgCl2 dapat menyebabkan iritasi kulit • merkuri fulminat dan merkuri sulfida menyebabkan dermatitis kontak. • Penggunaan calomel (HgCl) dapat menyebabkanPink’s disease pada anak-anak yang ditandai: rash eritematosus, febris, splenomegali, iritabilitas dan hipotonia. •Aplikasi garam merkuri pada kulit dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan neuropati perifer, nefropati, eritema, dan pigmentasi.
Setelah menelan zat ini timbul gejala iritasi mukosa berupa stomatitis, rasa logam, rasa panas, hipersalivasi, edema laring, erosi oesofagus, mual, muntah, hematemesis, hematokhezia, keram perut, ARDS, shock dan gangguan ginjal berupa proteinuri, hematuri dan glikosuri. Gagal ginjal akut dapat terjadi dalam 24 jam. Perdarahan gastrointestinal dapat menyebabkan anemia dan syok hipovolemi.
Toksisitas mercury Merkuri elemental (Hg)
Keracunan metil merkuri menyebabkan efek pada gastrointestinal yang lebih ringan tetapi menimbilkan toksisitas neurologis yang berat berupa: • rasa sakit pada bibir, lidah dan pergerakan (kaki dan tangan), konfusi, halusinasi, iritabilitas, gangguan tidur, ataxia, hilang ingatan, sulit bicara, kemunduran cara berpikir, reflek tendon yang abnormal, pendengaran rusak, lapangan penglihatan mendekati konsentris, emosi tidak stabil, tidak mampu berpikir, stupor, coma dan kematian
Penelanan kronik bentuk alkil rantai pendek (metil merkuri) menyebabkan disartria, parestesi, ataxia dan tuli. Dapat pula terjadi Tunnel vision dan skotoma multipel atau erethism
Penyebab racun merkuri
Akut
Kronis
• Keracunan akut adalah keracunan yang terjadi dalam waktu singkat atau seketika, dapat terjadi karena keracunan dalam dosis tinggi dan atau akibat daya tahan yang rendah • gejala - gejala berupa : peradangan pada tukak (pharyngitis), dyspaghia, rasa sakit pada bagian perut, mual-mual dan muntah, disertai dengan darah dan shock
• Keracunan kronis adalah keracunan yang terjadi secara perlahan dan berlangsung dalam selang waktu yang panjang • Gejala-gejala berupa : Radang gusi (gingivitis), tremor ringan (gemetar), dan parkinsonisme yang juga disertai dengan tremor pada fungsi otot sadar.
Jalur mekanisme toksisitas merkuri dalam manusia
eksposisi
Toksikokinetik (ADME)
toksikodinamik
Jalan masuk
mekanisme
inhalasi
Melalui pernafasan terhirup melalui hidung sekitar 80% dari logam merkuri akan terserap oleh alveoli paru-paru dan jalur-jalur pernafasan untuk kemudian ditrasfer kedalam darah. Dalam darah akan mengalami proses oksidasi, yang dilakukan oleh enzim hidrogen peroksida katalese sehingga berubah menjadi ion Hg2+. Ion merkuri ini selanjutnya dibawa ke seluruh tubuh bersama dengan peredaran darah.
kulit
Paparan secara langsung dengan dermal senyawa merkuri bersifat lipofilik, karena kulit mengandunng kelenjar sabesa yang dapat melepaskan asam lemak maka merkuri akan terabsorbsi ke dalam kulit. selain itu , masuk melalui kapiler darah dibawah kullit dan didistribusikan ke seluruh tubuh
oral
secara oral Methyl mercury terakumulasi pada rantai makanan umumnya. Pada mercury elemental ternyata tidak menyebabkan efek toksik karena absorpsinya yang rendah kecuali jika ada fistula atau penyakit inflamasi gastrointestinal atau jika merkuri tersimpan untuk waktu lama di saluran gastrointestinal.
Merkuri teroksidasi mengikat kuat pada gugus SH; Reaksi ini bisa melumpuhkan enzim, menyebabkan kerusakan jaringan dan mengganggu berbagai proses metabolisme. Metilmercury yang terserap hampir sepenuhnya diserap dan dibawa ke aliran darah. Methylmercury memasuki sel terutama dengan membentuk kompleks dengan L-sistein dan homocysteine dan dihilangkan bersamaan dengan glutathione. Setelah terserap, ini didistribusikan terutama ke sistem saraf pusat dan ginjal. eliminasi Methylmercury biasanya terjadi pada urin dan kotoran
Skema yang menunjukkan masuknya merkuri unsur dalam organisme dan distribusinya ke organ yang berbeda. Kemudian, toksisitas bagi manusia bervariasi tergantung pada bentuk merkuri, dosis, dan tingkat paparan. Organ target untuk uap merkuri inhalasi terutama adalah otak. Garam merkuri dan merkuri terutama merusak lapisan usus dan ginjal, dan sebagai metil merkuri, ia didistribusikan secara luas ke seluruh tubuh (Gambar 1). Toksisitas bervariasi dengan dosis; Paparan akut yang besar terhadap uap air merkuri menyebabkan pneumonia berat, yang dalam kasus ekstrim bisa berakibat fatal. Tingkat paparan kronis yang rendah terhadap unsur atau bentuk merkuri lainnya menimbulkan gejala dan temuan klinis yang lebih halus
Skema yang menunjukkan masuknya merkuri organik ke dalam organisme dan distribusinya di berbagai organ.
adapun cara penanggulangannya dari penyebab tersebut yaitu :
Keracunan akut
•
Penanganan umum:
Tertelan: untuk pertolongan pertama dapat diberikan telur mentah atau susu segar, diharapkan logam berat tersebut dapat diikat oleh protein yang ada dalam susu atau telur.
•
Terhirup: Mengeluarkan penderita dari pemaparan dan menghirup udara segar
•
Terkena kulit: langsung dibasuh dengan air mengalir
•
Dibawa segera ke puskesmas atau rumah sakit terdekat
Penanganan Khusus:
dapat diberikan antidotum berupa suntikan intramuskular dimerkaprol atau penisilamin untuk menginaktifkan merkuri yang sudah diabsorpsi. Dibawa segera ke puskesmas atau rumah sakit terdekat
Keracunan kronik
Penanganan: umumnya keracunan kronis ini terjadi pada industriindustri, maka pekerja yang keracunan merkuri harus dipindahkan ke tempat lain yang bebas dari pencemaran. Respon keracunan kronis terhadap pengobatan sangat lambat. Pada umumnya sampai bertahun-tahun masih menyisakan gejala. unitiol dan suksimer untuk meningkatakan akresi merkuri di urin setelah inhalasi merkuri elemental kronik. Data terbatas menyarankan suksimer, unitiol dan N-asetil-L-sistein (NAC) dapat meningkatkan kebersihan metil merkuri oleh tubuh
Penggunaan merkuri yang baik pada usaha pertambangan logam mulia dengan metoda pengolahan amalgamasi : •Hindari kontak langsung ketika bekerja dengan merkuri, gunakanlah selalu sarung tangan. •Simpanlah merkuri selalu dalam tempat yang tertutup rapat ( bukan wadah dari aluminum ). •Selalu tambahkan air di atas cairan merkuri, kecuali pada merkuri yang sudah didaur ulang. •Jangan sampai menumpahkan merkuri karena sangat sulit untuk membersihkannya. •Gunakan merkuri secukupnya. •Bahan kimia ditempatkan pada ruangan tersendiri. •Menggunakan perlengkapan yang mendukung keselamatan dan kesehatan kerja. •Jangan makan atau merokok ketika menggunakan raksa. •Informasikan kepada yang lain tentang apa yang boleh dan tidak boleh ketika menggunakan raksa. Cara membersihkan Merkuri Rendam merkuri dalam larutan coustic soda dengan komposisi tiap 1 kg Hg dicuci dengan larutan 30 s /d 50 gr coustic soda dalam 1 liter air Penyimpanan Merkuri Meskipun merkuri memiliki titik didih 357 oC, namun memiliki kemampuan untuk menguap pada temperatur kamar (25 oC) karena tekanan penguapannya yang rendah. Untuk menghindari penguapan : •Simpan merkuri pada tempat yang teduh ( temperature kamar > 25 oC) dan terhindar dari cahaya matahari secara langsung. •Simpan dalam wadah khusus ( dapat menggunakan wadah yang terbuat dari bahan stainless steel, baja, besi, keramik, plastik atau kaca dan jangan menggunakan wadah dari aluminum ) yang tertutup dan pastikan merkuri terendam dengan sedikit air, dan taruhlah di tempat yang aman yang jauh dari anak.
Gejala PADA KASUS hypersalivasi Kejang /parkinson Gatal
Muka Terasa Panas
Pemendekan otot Cacat bawaan
Sesak Nafas
Pingsan
katarak
Mekanisme merkuri pada penyakit jantung
MERKURI
menurunkan kemampuan antioksidan di plasma dan sel
gabungan bentuk merkuri yang tidak larut air dengan selenium
Jumlah antioksidan dan radikal bebas tak seimbang
sebagai katalis pada reaksi tipe Fenon
menghasilkan bentuk radikal bebas
ikat kuat dengan kelompok sulfhydryl
antioksidative thiolic seperti glutathionin, katalase dan superoksidase dismutase menjadi tidak aktif
selenium sebagai bentuk yang tidak aktif
tidak dapat berfungsi sebagai selenocysteine
Mekanisme merkuri pada penyakit jantung
• Mekanisme efek merkuri terhadap penyakit jantung koroner adalah dengan menurunkan kemampuan antioksidan di plasma dan sel • serta meningkatkan jumlah tekanan radikal bebas dan asam lemak peroksidase pada membran sel dan lipoprotein. •Hal ini karena merkuri adalah logam transisi yang berfungsi sebagai katalis pada reaksi tipe Fenon, yang menghasilkan bentuk radikal bebas • Merkuri juga mempunyai daya ikat kuat untuk kelompok sulfhydryl, yang menyebabkan antioksidative thiolic seperti glutathionin, katalase dan superoksidase dismutase menjadi tidak aktif. Selain itu gabungan bentuk merkuri yang tidak larut air dengan selenium menyebabkan selenium sebagai bentuk yang tidak aktif , sehingga tidak dapat berfungsi sebagai sumber katalis (sebagai selenocysteine) dari gluthathione peroxsidase, yang membersihkan H2O2 dan asam lemak peroksidase •Tingginya afinitas merkuri pada kelompok tiol dapat menyebabkan aktivitas glutathione peroxide lipid peroksida berkurang •Enzim antioksidan lainnya yang berpartisipasi melawan spesies oksigen reaktif karena keracunan merkuri adalah katalase dan superoksida dismutase •. Peningkatan ROS dan pengurangan aktivitas antioksidan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular
Mekanisme parkinson Hg Disfungsi NADH dehidrogenase ,ubiquinone-sitokrom kapasitas respirasi mitokondria dan kemampuan antioksidan
perpidahan ion Fe++ dan Cu+ pada pusat a3Cub sitokrom C produksi energi dalam mitokondria terganggu atau terhenti
Disfungsi mitokondria
Degenerasi neuron dopaminergik
Mekanisme kejang parkinson
Rantai transpor elektron dalam mitokondria merupakan tempat terjadinya fosforilasi oksidatif pada eukariota. NADH dan suksinat yang dihasilkan pada siklus asam sitrat dioksidasi, melepaskan energi untuk digunakan oleh ATP sintase
Oksidasi piruvat
Mekanisme kejang parkinson
Fosforilasi oksidatif pada membran dalam mitokondria. Perpindahan elektron dari senyawa NADH (komplek I) dan suksinat (komplek II) ke CoQ, kemudian ditransfer lagi ke kompleks III dan tereduksi. Elektron dari kompleks III ditransfer ke sitokrom c dan dibawa ke komplek IV untuk mengubah O2 menjadi H2O. Transfer elektron disertai transpor proton dari matrik ke ruang membran dalam mitokondria (inner membrane space, IMS). Transpor proton menyebabkan gradien potensial yang menimbulkan energi, yang dipakai kompleks V (CV) untuk membentuk ATP (Cooper, 1997) 64 Majalah Kesehatan
Mekanisme kejang parkinson •Merkuri mudah membentuk ikatan kovalen dengan gugus disulfida dari asam lipoat (gugus sulfhidril )
•Hg menghambat dari kerja kofaktor dari asam lipoat sehingga akan menghambat kerja enzim piruvat dehidrokinase karena hg merupakan penghambat enzim yang mengandung gugus sulfhidril (-SH) •Menyebabkan kegagalan pembentukan sub unit Protein •mitokondria primer pada bagian ubiquinone-sitokrom dan NADH dehidrogenase menjadi tidak berfungsi •Sehingga Perpindahan elektron dari senyawa NADH (komplek I) dan suksinat (komplek II) ke CoQ, kemudian ditransfer lagi ke kompleks III ke komplek IV dan Transpor proton yang menyebabkan gradien potensial yang menimbulkan energi, yang dipakai kompleks V (CV) untuk membentuk ATP tidak dapat terjadi •menurunkan aktivitas komplek I dapat menurunkan kapasitas respirasi mitokondria dan kemampuan antioksidan sehingga menyebabkan perpidahan ion Fe++ dan Cu+ pada pusat a3Cub sitokrom C hal ini menyebabkan depolarisasi dan auto-oksidasi pada bagian dalam mitokondria dengan peroksi lipid dan tidak berfungsinya mitokodria sehingga ATP tidak terbentuk. Dimana suatu jaringan otak sangat rentan terhadap defisit mitokondria karena neuron secara umum membutuhkan energi tinggi • menyebabkan degenerasi neuron dopaminergik (d2) pada wilayah otak tengah yang memicu dari parkinson (kejang)
Teratogenic Effects of Mercury
Ambilan kompleks metil merkuri oleh pembawa asam amino netral di sel endotel
Ion mercury menyusup ke sel dan mengikat dirinya ke molekul tubulin yang baru disintesis actin dan tubulin yang diserang akan rusak dan menyusut microfibril akan terbuka akson mulai mati gangguan mekanisme pada system syaraf
teratogenik
Teratogenic Effects of Mercury
• Ikatan hydrogen sulfide dengan metilmerkuri Ambilan kompleks metil merkuri oleh pembawa asam amino netral di sel endotel •dikarenakan kemiripan struktur kompleks metil merkuri dengan metionin, CH3SCH2CH2-CH(NH3+)COO•Metil merkuri bersifat lipofilik dan berat molekulnya kecil sehingga dengan mudah dapat melewati sawar darah otak • Ion mercury menyusup ke sel dan mengikat dirinya ke molekul tubulin yang baru disintesis. Lebih khusus lagi ion merkuri menempel pada tempat pengikatan yang dicadangkan untuk guanosin trifosfat atau GTP pada subunit beta molekul tubulin yang terkena dampak. Karena GTP yang terikat biasanya menyediakan energi yang memungkinkan molekul tubulin saling menempel satu sama lain •maka bagian actin dan tubulin yang diserang akan rusak dan menyusut, sehingga microfibril yang menyampaikan ransangan akan terbuka, sehingga terjadilah gangguan mekanisme pada system syaraf. Akibat dari terganggunya sel syaraf ini sangat fatal, dimana koordinasi otak dan anggota tubuh lainnya menjadi tidak sejalan. •Kematian atau kehilangan sebagian sementara dari dendrite atau sel atau kehilangan fungsi secara keseluruhan maka akson mulai mati diakhir dan dapat menyebabkan kerusakan syaraf dan teratogenik
Mekanisme neuropati perifer
metilmerkuri, merkurie dan triethylin
hilangnya myelin terutama disekitar akson motorik perifer
mengganggu aksi gerakan potensial
menurunnya akson Terganggunya sistem saraf perifer neuropati perifer
Mekanisme neuropati perifer
Mekanisme neuropati perifer
• organomerkuri dalam bentuk metilmerkuri, merkurie dan triethylin menyebabkan hilangnya myelin terutama disekitar akson motorik perifer, ini mengakibatkan hilangnya seluruh neuron terutama aksonnya. Tanpa akson yang utuh atau sempurna, transmisi potensial listrik tidak akan mungkin terjadi. Gangguan potensial listrik mengakibatkan menurunnya akson secara permanen •Otot tidak dapat berkontraksi, Karena sel saraf itu belum menerima rangsangan dari suatu sel saraf motoris •Terganggunya sistem saraf perifer atau neuropati perifer memengaruhi saraf-saraf anggota gerak •menyebabkan Kelemahan otot atau kelumpuhan pada satu atau beberapa otot, Massa otot menurun.
Mekanisme air liur meniingkat MERKURI menghambat asetil kolinesterase
(hyper salivasi)
Reseptor muskarinik mengaktifkan protein G
Protein G mengikat GTP dan enzim target aktif
Protein-G berpasangan dengan Ach muskarinik
Menstimulasi enzim fosfolipase-C yang merubah IP2 menjadi IP3 dan GAD
Mengaktifkan Ca2+
Sekresi saliva
Air liur
Mekanisme air liur meniingkat
(hyper salivasi)
•kerja enzim asetilkolinesterase (yg mendegradasi asetilkolin) • merkuri menghambat asetil kolinesterase Sehingga kadar asetilkolin akan meningkat •Reseptor muskarinik mengaktifkan protein G, protein G mengikat GTP mengaktifkan enzim target •protein G berpasangan dengan reseptor Ach muskarinik sel asinus dan menstimulasi enzim fosfolipase-C untuk membelah IP2 menjadi IP3 dan DAG •Dimana IP3 merupakan penghubung kedua sitoplasmik yang berkaitan dengan dan mengaktifkan Ca2+ •DAG berfungsi sebagai penghubung kedua ikatan membran plasma tetapi kepetingannya berada diurutan setelah IP3
mekanisme flek hitam pada kulit akibat merkuri
Melanin dibentuk oleh melanosit dengan enzim tirosinase memainkan peranan penting dalam proses pembentukannya. Sebagai akibat dari kerja enzim tironase, tiroksin diubah menjadi 3,4 dihidroksiferil alanin (DOPA) dan kemudian menjadi dopaquinone, yang kemudian dikonversi, setelah melalui beberapa tahap transformasi menjadi melanin. Enzim tirosinase dibentuk dalam ribosom, ditransfer dalam lumer retikulum endoplasma kasar, melanosit diakumulasi dalam vesikel yang dibentuk oleh kompleks golgi. Melanin berfungsi sebagai pembari warna pada kulit, rambut dan mata, melanin juga berfungsi melindungi kulit dari paparan sinar ultra violet.
mekanisme flek hitam pada kulit akibat merkuri
• Hg akan menghambat enzim tyrosinase dlm pembentukan melanin. • Ketika diberhentikan dari paparan Hg, kulit akan berubah kembali menjadi coklat/yg semula. Tetapi jika terus-menerus dipapar, Hg akan mengakibatkan toksisitas pada kulit. • Melanin yg bertujuan memberikan warna coklat akan dihambat sehingga warna kulit menjadi putih • Melanin berfungsi untuk melindungi kulit dari paparan sinar UV. Sehingga jika dihambat akan menimbulkan iritasi bahkan kanker kulit.
Mekanisme Gejala katarak
merkuri
Akumulasi pada homositein
Kerusakan oksidatif
Sel fotoreseptor rusak
Katarak
Transfor asam amino
Dimediasi RPE
Mekanisme Gejala katarak
merkuri
Asam amino
Katarak
Mekanisme Gejala katarak
• Merkuri terakumulasi pada homosistein di sel epitel tubular proksimal yang meupakan tempat utama akumulasi keracunan merkuri • Homosistein menggunakan transfor asam amino untuk mendapatkan akses RPE • Ion merkuri dimediasi oleh epitel pigmen retina (RPE) yang berperan dalam keracunan opular terkait dengan paparan Hg ke sel fotoreseptor • Merusak sel fotoreseptor batang • Sehingga merkuri terakumulasi di sel endotel kornea dan mengakibatkan kerusakan oksidatif yang mengakibatkan katarak
Mekanisme Gatal dan panas pada kulit Sel Langerhans & keratin
Jika sel sel ini tersensitisasi antigen ( Hg)
Hg Berikatan dgn sel B, dan dipresentasikan ke Liimfosit T
Limfosit T membentuk IL Sebagai sinyal mengubah sel B lain menjadi immunoglobin
Antigen berikatan dengan sel mast melalui Ig
Ag+Ab yang di permukaan sel mast
Leukotrien
Histamin
Neuron afferent primer
Kinin
PAF
Vasodilatasi dan permeabilitas
Via intraseluler signaling panas Perifer ke ganglia basalis dorsalis Lamina kornu dorsalis CNS Gatal dan panas
Mekanisme Gatal dan Panas • Dikulit terdapat sel-sel Langerhans dan keratinosit (APC), jika sel-sel ini tersensitisasi antigen( zat asing/zat kimia (Hg)), masuk ke tubuh berikatan dengan sel B ( Antibody yang melawan antigen) dan mempresentasikan ke limfosit T ( sel yg berdifensiasi dan menyerang zat asing), limfosit T mengenal antigen (Hg) bekerja sama membentuk IL (interleukin) sebagai sinyal, mengubah Sel B lain, berpoliferasi dan berdiferensi menjadi immunogoblin. Ag berikatan dengan Sel mast melalui Ig (Immunogoblin) mengalami degranulasi, antigen+antibody yg dipermukaan sel mast mengeluarkan histamine( penyebab sensasi gatal) ,kinin, leukotrien,PAF (platelet activating factor), menyebabkan pelebaran pembuluh darah ( Vasodilatasi) dan peningkatan permeabilitas jaringan darah pada area yang rusak (tersensitisasi antigen) sehingga menyebabkan kemerahan dan panas .
Lanjutan… • Reseptor reseptor berafinitas tinggi terhadap mediator pruritogenik ( histamine, leukotriene) di neuron afferent primer ( A delta fibers & C fibres) menghantarkan stimulus tersebut via ‘intraseluler signaliing’ dari perifer ke ganglia basalis dorsalis. Kemudian sinyal diteruskan ke lamina kornu dorsalis dari medulla spinalis. Setelah melewati sisi kontralateral, sinyal dihantarkan ke CNS Tepatnya di thalamus, dari thalamus stimuli diteruskan ke anterior cingulate cortex (ACC), Insulla cortex,dan somatosensory primer dan sekunder. Sehingga menghasilkan gatal gatal dan panas. • Respon motoric diterima di supplementary motor area, premotor area, prefrontal cortex, orbitofrontal cortex, dan PAG ( periaqueductal gray) menyebabkan respon menggaruk
Patofisiologi Gatal • Zat-zat kimia dan rangsangan fisik (mekanik) dapat memicu terjadi pruritus. Stimulasi terhadap ujung saraf bebas yang terletak didekat junction dermoepidermal bertanggung jawab untuk sensasi ini. Sinaps terjadi di akar dorsal korda spinalis (substansia grisea), bersinaps dengan neuron kedua yang menyeberang ketengah, lalu menuju traktus spinotalamikus kontralateral hingga berakhir di thalamus. Dari thalamus, terdapat neuron ketiga yang meneruskan rangsang hingga ke pusat persepsi di korteks serebri.
muka terasa panas
• Zat tersebut masuk kedalam kulit yang kemudian menyebabkan hipersensitifitas pada kulit yang terkena tersebut. Masa inkubasi sesudah terjadi sensitisasi permulaan terhadap suatu antigen adalah 5-12 hari, sedangkan masa reaksi setelah terkena yang berikutnya adalah 12-48 jam. Bahan iritan ataupun allergen yang masuk ke dalam kulit merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk, dan mengubah daya ikat air kulit. Keadaan ini akan merusak sel dermis maupun sel epidermis sehingga menimbulkan kelainan kulit atau dermatitis.
ANTIDOTUM
DIMERKAPROL /BAL
Sediaan ini Bal Dalam Injeksi Minyak 100 mg / mL. Diberikan pada kasus keracunan merkuri inorganik yang berat, pasien simtomatik, adanya kerusakan ginjal atau alergi penisilin. Pemberian IM akan segera diserap, dimetabolisme, dan diekskresikan oleh ginjal dlm waktu 4-8 jam. Disetujui oleh FDA sebagai terapi obat tunggal untuk keracunan akut oleh arsen dan merkuri inorganik •Kontraindikasi: pasien keracunan metil merkuri (merkuri organik) karena BAL meningkatkan kadar merkuri pada sistim syaraf pusat. • Efek Samping: hipertensi, takikardia, malaise, mual, muntah, salivasi, lakrimasi, berkeringat, rasa terbakar (mulut, tenggorokan, dan mata), sesak, rasa tercekik pada tenggorokan dan dada, sakit kepala, kejang otot, nyeri lambung, kesemutan, demam pada anak, sakit lokal dan abses pada tempat injeksi.
Dosis: Dewasa: Awalnya 400-800 mg pada hari 1 pengobatan diikuti dengan 200-400 mg pada hari ke-2 dan ke-3. Kurangi sampai 100-200 mg pada hari ke-4 dan hari berikutnya, semua dalam dosis terbagi. Dianjurkan untuk memberikan dosis pada interval 4 jam untuk meminimalkan risiko efek samping. Anak: 1 mth-18 tahun: 2,5-3 mg / kg setiap 4 jam selama 2 hari, 2-4 kali pada hari ke-3, kemudian 1-2 kali sehari selama 10 hari atau sampai pemulihan.
Penggunaan: Dimercaprol disuntikkan ke dalam otot. Penyedia layanan kesehatan akan memberikan suntikan ini. Paling efektif bila digunakan dalam waktu 1 atau 2 jam setelah keracunan mendadak. Obat ini mungkin tidak efektif dalam mengobati keracunan jangka panjang (keracunan lambat yang telah terjadi selama periode waktu yang panjang). Kadang-kadang diberikan selama beberapa hari, tergantung pada jenis keracunan yang ditangani. Penyimpanan: Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap
MEKANISME KERJA DIMERKAPROL
berikatan dengan logam membentuk komplek kelat gugus SH - merkuri
Ekskresi logam melalui tubuh dipercepat
Efek toksisitas
Dimerkaprol akan berikatan dengan logam berat (Hg) dan akan membentuk komplek kelat gugus SH - merkuri Pada logam seperti merkuri, strategi yang dilakukan adalah mencapai kompleks stabil untuk meningkatkan eliminasi logam, sehingga lebih stabil meningkatkan ekskresi logam melalui tubuh. Pembentukan kompleks 2:1 (BALlogam), sehingga dapat menurunkan efek toksisitas.
Succimer (Asam Dimerkaptosuksinat, DMSA)
•
Suksimer adalah suatu analog dimerkaprol yang larut air, efektif secara oral dan jauh kurang toksik dibanding dengan BAL
•
Dikontraindikasikan: hipersensitifitas atau alergi terhadap suksimer, laktasi sebaknya jangan menyusui selama terapi suksimer, hati-hati pada gagal ginjal
•Efek samping : sakit kepala, ngantuk, pusing sakit tenggookan, rinorea, hidung tersumbat, batuk, aretmia, mual, muntah, diare, ruang trombositosis, nyeri punggung; pinggang; tungkai, dll •Interaksi obat : tidak dianjurkan untuk digunakan bersama agens pangkelat lainnya •Rute : per oral (kapsul) •Dosis : ( dewasa dan anak ) : 10mg/kg tiap 8 jam selama 5 hari ke,udian diturunkan sampai 10 mg/kg tiap 12 jam selama 2 minggu lagi ulangan harus dilakukan setelah periode istirahat 2 minggu
KERJA OBAT • Membentuk senyawa larut air dengan timah sehingga memungkinkan dikeluarkannya kelebihan jumlah timah melalui urin • Efek terapeutik: Berkurangnya kadar timah dalam darah dan berkurangnya kerusakan organ target pada keracunan timah
FARMAKOKINETIK Absorbsi: Diabsorbi secara cepat dan bervariasi setelah pemberian oral Metabolisme dan Ekskresi: Dimetabolisme seluruhnya. 10% diekskresi oleh ginjal dalam bentuk yang tidak berubah Waktu/Profil Kerja Obat
PO
AWITAN
PUNCAK
DURASI
Dalam 2 jam
2-4 jam
8-12 jam
Proses pembentukan kompleks merkuri dengan DMSA •Pada penggunaan oral, DMSA diabsorbsi dalam usus halus dan diedarkan keseluruh tubuh •Satu gugus thiol pada DMSA akan berikatan dengan gugus thiol pada residu sistein, membentuk suatu ikatan disulfida •Gugus thiol DMSA yang lain berada dalam bentuk bebas. Gugus thiol bebas ini akan berperan dalam mengikat merkuri. Proses selanjutnya adalah pengikatan merkuri oleh DMSA yang terikat pada residu sistein. Gugus thiol bebas pada DMSA akan mengikat merkuri yang terikat pada residu sistein. Jika merkuri yang terikat pada residu sistein merupakan metil merkuri (CH3Hg+), maka yang pertama terjadi adalah pemutusan ikatan CH3Hg, setelah ikatan ini putus akan terbentuk kompleks (sistein)-S-Hg-S(DMSA)-S-S-(sistein). Pada kompleks (sistein)-S-Hg-S-(DMSA)-S-S-(sistein), gugus disulfida pada (DMSA)-S-S-(sistein) saling mempengaruhi ikatan thiolmerkuri pada (sistein)-S-Hg-. Adanya pengaruh ini menyebabkan pembentukan ikatan thiol pada DMSA dengan merkuri pada residu sistein Pembentukan ikatan yang baru menyebabkan ikatan disulfida (DMSA)-S-S-(sistein) dan ikatan thiol-merkuri (sistein)-S-Hg putus. Putusnya ikatan tersebut menghasilkan residu-residu sistein yang bebas merkuri dan bebas DMSA, serta menghasilkan khelat DMSAmerkuri. Komplek Hg-DMSA dengan bentuk ini yang stabil lebih larut dalam air. Dengan demikian kompleks akan lebih mudah diekskresikan dari tubuh melalui urine. Akhirnya merkuri dapat dikeluarkan dari dalam tubuh.
Pembentukan ikatan disulfida antara residu sistein dengan DMSA
Mekanisme khelasi merkuri oleh DMSA
MEKANISME KERJA SUKSIMER (ASAM DIMERKAPTOSUKSINAT, DMSA)
Mengandung dua asam karboksilat
Absorbsi: suksimer disulfida dan sistein
Diuresis logam
Kadar logam dalam darah & efek biokimia
Suksimer mengandung dua asam karboksilat yang mengubah distribusi dan spektrum pengelatannya
Setelah diabsorbsi, suksimer dirubah menjadi disulfida dan sistein Suksimer menghasilkan diuresis logam
Sehinga dapat menurunkan kadar logam dalam darah dan penurunan efek biokimia logam yang tidak diinginkan Suksimer-logam dieliminasi melalui urin
Eliminasi melalui urin
Unithiol (DMPS)
Unitiol, suatu bahan khelasi dimerkapto yang merupakan analog dimerkaprol larut air
Obat ini dapat diberikan secara oral dan intravena
Dosis yang dianjurkan untuk digunakan dalam pengobatan: biasanya 50 mg/mL dalam air steril, dapat diberikan dengan dosis 3-5 mg/kg setiap 4 jam melalui infus intravena lambat selama 20 menit.
Efek samping : Hal ini dapat menyebabkan ruam parah makulopapular, eritema multiforme, mual, muntah, sindrom Stevens-Johnson, kelemahan dan pusing.
Jika pengobatan beberapa hari menyebabkan stabilisasi status kardiovaskular dan gastrointestinal pasien, obt dapat di ubah menjadi sediaan oral dengan dosis 4-8 mg/kg setiap 6-8 jam.
DMPS is a very effective chelating agent for the removal of inorganic mercury from the kidneys.
Rudolfs K. Zalups Pharmacol Rev 2000;52:113-144
The American Society for Pharmacology and Experimental Therapeutics
Mekanism Unithiol (Dimercaptopropanesulfonic Acid, DMPS) mekanisme DMPS mengurangi beban tubular ginjal merkuri DMPS dan konjugat DMMP (DMPS-Hg, 2 DMPS-2 Hg, dan / atau bentuk lain) ada di dalam darah. Senyawa ini disaring dengan mudah pada glomerulus dan dikirim ke kompartemen luminal tubulus proksimal. Mereka juga dikirim ke kompartemen basal tubulus proksimal melalui aliran darah. Karena muatan negatif polar yang terkait dengan kelompok DMPS sulfonat. DMPS atau konjugat DMMP tidak mudah diangkut dengan mudah pada membran plasma luminal atau basolateral sel tubulus proksimal. DMPS (dalam keadaan tereduksi dan / atau teroksidasi) diambil dengan cepat pada membran basolateral oleh transporter anion organik DMPS disekresikan oleh sistem transport anion organik probenecid dan PAH yang sensitif yang terletak pada membran basolateral sel epitel tubular proksimal Bentuk DMMP yang berkurang berinteraksi dengan, bersaing untuk, dan kemudian menghilangkan ion merkuri yang terikat pada sejumlah molekul potensial, yang meliputi protein, metallothioneins (mt), glutathione (gsh), sistein (Cys), dan lainnya (r- Hg-r) Begitu ion mercurik menjadi terikat pada DMPS dan konsentrasi intracellular yang cukup kuat dari konjugat muram DMMP telah terbentuk untuk menghasilkan gradien yang mendukung pergerakan luar kompleks ini, konjugat diangkut, kemungkinan secara fasilitasi ke dalam lumen tubulus proksimal Ion mercurik mengikat secara giat ke kelompok sulfhydryl vicinal pada DMPS. Bila merkuri anorganik mengikat DMPS, ia membentuk kompleks yang stabil dan mudah larut dalam air yang dapat diekskresikan dengan mudah dalam urin Akhirnya, konjugasi diekskresikan ke dalam urin
Penisillamin (D-Dimetilsistein) Penisilamin adalah turunan penisilin yang berupa kristal putih larut air
Obat ini kadang juga digunakan untuk mengobati arttritis reumatioid yang parah
Efek samping reaksi hipersensitivitas yang timbul berupa ruam, pruritus dan demam obat
Efek samping yang lain yaitu Nefrotoksisitas disertai proteinuria dan pemakaian obat ini secara terus-menerus dapat menyebabkan insufisiensi ginjal
Defisiensi piridoksin adalah efek toksik yang sering terjadi pada bentuk obat ini, tetapi jarang dijumpai pada bentuk D.
diberikan pada kasus keracunan gas merkuri dan merkuri inorganik yang tidak berat, keracunan merkuri elemental kronis dan neuropati akibat merkuri inorganik. • Sediaan Kapsul : 125 mg atau 250 mg Tablet : 250 mg • Kontra indikasi pasien yang alergi penicillin. Terapi dihentikan jika terjadi: febris, rash, leukopeni dan trombositopenia. Efek merugikan lainnya: nausea, vomitus, neuritis optikus dan sindroma lupus • Efek Samping Mual , Anorexia ,Demam,Ruam,Kehilangan rasa Proteinuria (suatu kondisi dimana terlalu banyak protein dalam urin yang dihasilkan dari adanya kerusakan ginjal) • Dosis 1-2 gram setiap hari dalam dosis yang dibagi 3 sebelum makan sampai urin yang mengandung timbal stabil sekurangnya 500 mcg/hari; ANAK 20 mg/kg bb dalam dosis yang dibagi
FARMAKOKINETIK Absorpsi: Diabsorpsi dengan baik setelah pemberian oral Distribusi: Menembus plasenta
Metabolisme dan Ekskresi: Sebagian diekskresi dalam urin sebagai kompleks logampenisilamin, sebagian diekskresi dalam urin sebagai kompleks sistin-penisilamin, sebagian lagi dimetabolisme oleh hati
MEKANISME KERJA D-PENICILLAMINE
Penisilamin diabsorbsi dalam saluran cerna
Diedarkan ke aliran darah Membentuk kelat dengan merkuri
Menghambat pembentukan batu sistin disaluran kemih
Eksresi melalui urine
Membentuk disulfida (lebih larut)
MEKANISME KERJA D-PENICILLAMINE
• Pada awalnya, pembentukan batu sistin di saluran kemih dicegah karena obat tersebut dapat membentuk disulfida dengan sistein yang mudah larut dan dieksresikan. Pada akhirnya, penisilinamin dapat digunakan sebagai contoh basal. • Efek terapeutik dapat menyebabkan sebagian dari reaksi dengan aldehid, dimana polimerisasi molekul kolagen menjadi fibril dihambat. Reaksi ini lambat saat onset. Pengobatan darurat yang lebih efektif adalah i.v. Pemberian zat pembentuk methemoglobin 4-dimethylaminophenol, yang dengan cepat menghasilkan trivalen dari besi divalen dalam hemoglobin.
Dimerkaprol (BAL)
Suksimer (DMSA)
Unithiol (DMPS)
Penisilamin
Sediaan
Injeksi Minyak 100 mg / mL
Kapsul 100mg/kaps
Serbuk tersedia untuk campuran seperti kapsul oral, atau untuk infus (50mg/ml)
Kapsul : 125 mg/kaps atau 250 mg/kaps Tablet : 250 mg/tab
Penggunaan
Oral dan intramuskular
oral
Oral dan intravena
oral
Kelebihan
•Terbukti khasiat paling efektif •Diabsorbsi secara cepat
• Efektif secara oral dan jauh kurang toksik dibanding dengan BAL •meningkatkan ekskresi merkuri air kencing •mengurangi konsentrasi merkuri dan jaringan darah
•Efek samping dari unitiol sangat rendah •didistribusikan di ruang ekstraselular dan dapat masuk ke sel
•Apabila diberikan secara oral, terserap dengan sempurna
Kekurangan
•sangat menyakitkan pada tempat suntikan
•Waktu ekskresi yang lama (kurang lebih 24 jam) •distribusi ekstraselularnya, karena ia tidak dapat melewati membran sel •Reaksi buruk DMSA meliputi ketidaknyamanan gastrointestinal •reaksi kulit, neutropenia ringan •peningkatan enzim hati
•tidak bisa di berikan pada ibu hamil dan menyusui •ketidaknyamanan gastrointestinal •reaksi kulit, neutropenia ringan •enzim hati yang meningkat
Diabsorpsinya lama
Dimerkaprol
Suksimer (DMSA)
Unithiol (DMPS)
Penisilamin
INDIKASI
Merkuri anorganik dan unsur untuk simtomatik tingkat tinggi
Setelah terpapar merkuri anorganik
Merkuri organik
Setelah terpapar merkuri anorganik dan unsur tingkat rendah dan tidak ada gejala
KONTRA
zat besi, kadmium, selenium; kerusakan hati yang berat
keracunan timbal dalam lingkungan yang mengandung timah
ekskresi ginjal adalah rute utama eliminasi unithiol dan kompleks logamnya, kewaspadaan diperlukan dalam pemberian unithiol pada pasien dengan insufisiensi ginjal berat.
Myasthenia Gravis, Sindrom Goodpasture
hipertensi, takikardia, malaise, mual, muntah, salivasi, lakrimasi, berkeringat
Reaksi alergi (sulit bernapas; menutup tenggorokan; pembengkakan pada bibir, l
Ruam parah makulopapular, eritema multiforme, mual, muntah, sindrom Stevens-Johnson, kelemahan dan pusing
Artralgii, limfadenopati, sindromseperti lupus, alopecia, tireoidit, penampilan antibodi antinuklear, leukopenia, trombositopenia
INDIKASI
EFEK SAMPING
DOSIS
injeksi intramuskular, DEWASA dan ANAK 2,5-3 mg/kg bb tiap 4 jam untuk 2 hari, 2-4 kali pada hari ketiga, kemudian 1-2 kali tiap hari selama 10 hari atau hingga pulih
MEKANISME KERJA
Kelasi logam
10 mg / kg 8 hari selama 5 hari; Dosis awal 100-200 mg per os setiap Diikuti dengan 10 mg / kg 2 jam pada hari pertama, diikuti dosis 12 hari selama 14 hari; Tidak dengan dosis pemeliharaan 3 x 100 melebihi 500 mg / dosis mg / hari.
chelator utama. Ini bekerja dengan menjepit timbal dalam tubuh dan mengeluarkannya dalam urin.
1-2 gram setiap hari dalam dosis yang dibagi 3 sebelum makan sampai urin yang mengandung timbal stabil sekurangnya 500 mcg/hari; ANAK 20 mg/kg bb dalam dosis yang dibagi.
membentuk kompleks khelat logam pengurangan pembentukan kolagen. lembam ekskresi ginjal mudah mengikat tembaga, besi, merkuri, diserap secara oral tidak seperti timbal, dan sistin yang kemudian chelators lainnya diekskresikan dalam urin
Pertanyaan tentang Merkuri • • • •
1. Bakteri seperti apa yang bisa di makan merkuri? 2. Berapa kadar merkuri yang bisa menyebabkan toksisitas dalam tubuh ? 3. Apa yang terkandung didalam merkuri sehingga menimbulkan efek toksik? 4. kenapa ikan memakan merkuri itu tidak terjadi apa-apa, dan kenapa saat manusia terpapar merkuri malah keracunan? • 5. apabila pakai kosmetik yang berbahan merkuri, badan kelihatn putih. Tetapi saat dihentikan pemakaian, timbul ruam-ruam pada kulit. Kenapa?
•
• • • •
• • •
•
•
1. Bakteri pereduksi sulfat (sulfate reducing bacteria, SRB) dari famili desulfobacteriaceae berperan dalam pembentukan metil merkuri dalam sedimen di ingkungan akuatik 2. kadar setiap jenis merkuri berbeda beda untuk ketoksikannya dikarenakan perbedaan sifat pada setiap jenisnya. Untuk LD50 peroral dimetil mercury yang paling toksik kurang dari 0,1 mg/kg dibanding jenis mercury lainnya.
3. Merkuri itu adalah merkuri adalah unsur Hg yang bisa berikatan dengan beberapa jenis ikatan kimia yang mengandung tipe molekul sejenis ”sulfhydryl”, yang banyak ditemukan dalam protein. Tubuh manusia mengandung sejumlah senyawa protein yang sangat besar, merkuri membangun hambatan di semua jaringan tubuh, dan banyak yang mempunyai satu atau lebih ikatan sulfhydryl. Sebagai hasilnya, merkuri bertentangan dengan berbagai macam proses atau organ di dalam tubuh.
4. Merkuri meracuni semua sel yang hidup termasuk ikan pada konsentrasi tertentu pada ikan. Jadi tidak mungkin saat ikan memakan merkuri itu tidak terjadi apa-apa. Sedangkan Ikan tersebut cenderung memiliki kecenderungan konsentrasi merkuri yang tinggi karena sifat dari metil merkuri yang larut air. Ikan mengalami bioakumualasi merkuri . Akibatnya, methyl merkuri pada ikan menumpuk. Yang akan terakumulasi juga pada rantai makanan yang lebih tinggi , manusia salah satunya. Bioakumulasi atau LD50 pada ikan yang belum melampui kadar toksik sehingga tidak terlihat keracunan mercuri sehingga di konsumsi manusia , tetapi semakin lama akan tertumpuk jika tidak diekresikan sehingga menimbulkan efek toksik. 5. merkuri mempengaruhi enzim trikinase dalam menghambat tirosin sehingga pembentukan melanin tidak terjadi sehingga kulit mencerah atau lebih putih. Pemakaian merkuri secara terus menerus itu memang awalnya menjadikan kulit mulus, namun kemudian merkuri itu mengendap di bawah kulit. Setelah bertahun-tahun baru kulit kita bakalan rusak,pastinya terjadi ruam-ruam akan biru kehitaman bahkan dapat memicu timbulnya kanker. Dan juga dapat memperlambat pertumbuhan janin, mengakibatkan keguguran (Kematian janin dan Mandul), Flek hitam pada kulit akan memucat (seakan pudar) dan bila pemakaian dihentikan, flek itu dapat atau akan timbul lagi & bertambah parah (melebar).