Loading documents preview...
MODELIR MALAM, PROSES LABORATORIUM, REMOUNTING DAN PENGASAHAN SELEKTIF DEPARTEMEN PROSTODONSIA
I. MODELIR MALAM
RETEN SI
WHY ?
PERMUKAAN POLES DI BENTUK UTK MENOPANG & BERKONTAK DGN PIPI, BIBIR & LIDAH GAYA MEKANIS DR OTOT & JAR.
ESTET IS
HRS MENIRU BTK JAR. DISEKITAR GIGI ASLI PENONJOLAN AKAR
DAERAH YANG DIMODELIR 1. Bagian Anatomis : sama tebal dgn tepi cetakan mengimbangi pengasahan sewaktu dipoles 2. Bukal + Labial : Tebal “ NEUTRAL ZONE “ 3. Palatal : Tipis ruangan untuk lidah 4. Sayap lingual RB : Tipis, tp daerah tepi tebal meningkatkan efek penutupan krn berkontak dengan lipatan mukolingual 5. Prominance : menyerupai jar. Pendukung asli 6. Servikal : menyerupai jar. Pendukung asli 7. Distal RA : sampai tuberositas max.
Cekung pd lingual RB
Tipis pd palatal
CARA MODELIR MALAM
1.
• Selembar malam Bukal + Labial RA, RB • Bentuk tepi GGV Pisau sdt 450
2.
• Tambahkan malam pd tepi GGV • Ukir seperti asli
3.
• Buat tanda segi 3 ( pedoman pjg & posisi akar • RA : C, I1, I2 ; RB : C, I2, I1
4.
5.
• Bagian yang tajam & kasar dibulatkan • Gbran akar jgn terlalu menonjol
• Lingual RB : Cekung, tp tdk sampai pd tepi basis • Palatal RA : Diukir meniru kontur normalFonetik
II. PROSES LABORATORIUM
Tahapan proses Laboratorium : 1. Penanaman dalam kuvet ( Flasking ) 2. Pembuatan cetakan ( Molding ) 3. Pengisian Resin Akrilik ( Packing ) 4. Penggodokan ( Curing )
1. Flasking 1.COBA MODEL GIPS PD KUVET BWH
5.Tuang gips & kuvet ditutup
4.Olesi bhn separasi, pasang kuvet atas
FLASKING
2.Tempat kan model, olesi bhn separasi
3.Tuang gips keras
2. Molding 1.MASUKAN KUVET DLM AIR MENDIDIH
5. Olesi bahan separasi ((CMS) dgn kuas, jgn kena anasir GT
4. Cuci bersih dgn air mendidih
4-6’
2.Keluarka n kuvet buka
MOLDIN G 3. Buang malam yg berlebih dgn air + detergen
3. PACKING
1.RA fase dough, btk mjd btk silindris 2.Tempatkan pd labial, bukal, palatal, lingual
7. Tutup,Press selama 30-60’
PACKIN G 6. Tambah RA pd tempat yg krg
5. Kuvet dibuka, buang akrilik yang berlebih
3. Tutup kuvet + plastik pemisah
4. Press sampai kuvet berkontak
4. CURING 1. Kuvet +pengepress digodok 8 jam, 740 C
2. Kuvet diangkat
10.Kuvet dibuka
4. CURING
4. Kuvet direndam dlm air mengalir 15’
3. Kuvet dibiarkan mendingin selama 30’
III. REMOUNTING
IS IT IMPORTANT ??
YES MEMPERTAHANKAN HUBUNGAN ANTAR RAHANG DAN MENCEGAH PENYIMPANGAN OKLUSI
1. PENGERTIAN Prosedur penting didlm rehabilitasi
RM untuk
dpt membantu DRG mengamati GT Pemasangan
GTP pada artikulator dengan jalan pemasangan catatan interoklusal didlm RM Pasien
Untuk melihat perubahan yang terjadi selama
processing & melakukan perbaikan oklusi yg tdk harmonis
2. TUJUAN Tujuan Remounting antara lain : 1. Memperbaiki kesalahan yang disebabkan prosedur laboratorium dan klinik 2. Memperbaiki oklusi yang tidak harmonis , antara lain disebabkan oleh : - Anasir GT tertekan ke dalam gips pd saat pengisian RA - GT mengalami deformasi pd saat dikeluarkan dari model - Panas yg terlalu tinggi pd saat pemolesan - Sifat RA yg mengalami penyusutan pd saat polimerisasi 3. Memeriksa oklusi dan pengasahan selektif
3. METODA A. Metoda Split - Cast ( Barret GD & Blanc G / 1985 ) Yaitu pemasangan kembali GTP & model fisiologis
pd artikulator dgn hub. antar rahang yang tepat sama spt seblm GT diproses
Prosedur Split – Cast : Buat Lekukan ( 2 post, 1 ant ) pd model fisiologis + vaselin pd saat pemasangan GT malampd artikulator
Olesi media pemisah pd model fisiologis pd saat penanaman dalam kuvet
Kembalikan model + GT ke artikulator stlh model selesai diproses dgn berpedomanpd takik – takik gips dan direkatkan dgn malam perekat
B. Metoda Hemat Waktu ( Hochstedler JL / 1995 ) Yaitu dengan menggunakan plat plastik /
artikulator
arbitary
dibutuhkan lebih singkat
dan
waktu
yang
Prosedur Hemat waktu : Buat jejas gips stlh GT selesai di wax up & seblm dilepas dr artikulator
GT di proses di Laboratorium
GT selesai diproses kmdn dilepas dr model fisiologis dan dipoles
Pasang jejas gips pd lengan bawah artikulator
GT RA dipasang pd lengan atas artikulator
C. Metoda Klinis Sederhana ( Ansari IH / 1996 )
Aitu
Yaitu dengan menggunakan remounting jig dan jejas gips pada
lengan bawah artikulator. Prosedur pemasangannya adalah : 1. GT RA dan model ditempatkan diatas jejas gigi pd gips di remounting jig. 2. Model untuk pemasangan kembali dilekatkan pd lempeng pemegang model dilengan atas artikulator dgn gips yg cepat mengeras 3. Remounting jig dan jejas gips dilepas dari lengan bawah artikulator
IV. PENGASAHAN SELEKTIF WHAT FOR ??
TUJUAN
Using Articulation Paper
Mengoreksi ketidakharmonisan oklusi yg terjadi setelah pembuatan gigitiruan
Prosedur Pengasahan Selektif OKLUSI SEIMBANG BEFORE
Peninggian VD : Pin vertikal tdk berkontak Dgn Meja Insisal
AFTER
Pin kontak dgn meja Insisal
PADA RELASI SENTRIK 1. Letakkan kertas artikulasi pd ke – 2 sisi 2. Bila ada traumatik oklusi ( TO ) maka hanya beberapa titik saja yang terlihat 3. Bila tanda TO jatuh pd Cusp RA Lereng RB Bila tanda TO jatuh pd Cusp RB Lereng RA 4. Ulangi berkali – kali sampai Pin vertikal berkontak dgn meja insisal dan kontak merata
PADA RELASI EKSENTRIK “ Bila artikulator digerakkan lateral ka – ki maka, Pin vertikal harus tetap berkontak dgn meja insisal, bila Pin tdk berkontak maka masih ada TO ( Oklusi blm harmonis ) “ 1. 2. 3.
Letakkan kertas artikulasi pd gigi post ka-ki Gerakkan lateral ka-ki Prinsip pengasahan B ukal U pper L ingual L ower
WORKING SIDE ( WS ) : Bukal RA – Lingual RB BALANCING SIDE ( BS ) : Lereng lingual tonjol bukal RB
Pada gerakan PROTRUSIF, tdk boleh ada kontak pada ke – 4 gigi insisivus pada oklusi sentrik