Naskah Roleplay Strategi Promosi Kesehatan: Advokasi Dan Bina Suasana

  • Uploaded by: Indah Novita Sari
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Naskah Roleplay Strategi Promosi Kesehatan: Advokasi Dan Bina Suasana as PDF for free.

More details

  • Words: 1,422
  • Pages: 6
Loading documents preview...
NASKAH ROLEPLAY STRATEGI PROMOSI KESEHATAN: ADVOKASI DAN BINA SUASANA Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Promosi Kesehatan

Oleh: Nur Aini

(P17320117009)

Indah Novita Sari

(P17320117018)

Alda Noviyanty

(P17320117066)

Dara Nurfitri Hidayati

(P17320117090)

Dewi Kania Oktaviani

(P17320117123)

Tingkat 2C

POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN RI BANDUNG JURUSAN KEPERAWATAN BANDUNG 2019 Jl. Dr. Otten No.32, Pasir Kaliki, Cicendo, Kota Bandung, Jawa Barat 40171

Pembagian Peran Advokator

: Nur Aini dan Dara Nurfitri Hidayati

Kepala Desa

: Indah Novita Sari

Kepala Puskesmas

: Alda Noviyanty

Masyarakat

: Dewi Kania Oktaviani

Naskah Roleplay Di sebuah desa bernama Desa Cibodas sedang marak terjadi wabah penyakit DBD pada anak-anak balita. Hal ini sudah terjadi dalam waktu 1 bulan terakhir dan belum terselesaikan. Ada salah satu dari beberapa anak-anak balita tersebut sampai meninggal dunia sehingga membuat masyarakat setempat dan salah satunya adalah ibu dari anak yang meninggal tersebut melapor ke ketua RT&RW setempat akan masalah ini untuk segera ditindaklanjuti supaya bisa mencegah wabah ini untuk tidak berkelanjutan. Ketua RT maupun Ketua RW hanya menanggapi cerita itu dengan memberikan saran kepada Ibu Korban untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan agar terhindar dari penyakit DBD. Namun, Ketua RT&RW belum bisa melakukan apa-apa untuk mengurangi wabah DBD tersebut. Semakin hari, korban dengan penyakit DBD ini semakin bertambah banyak, lalu Petugas Kesehatan setempat mengetahui keadaan itu. Kepala Puskesmas langsung datang untuk meninjau keadaan daerah itu. Ketika Kepala Puskesmas sudah berada di desa itu, ia bertemu dengan Ketua RT&RW setempat. Setelah bertemu, ketua RT&RW membicarakan masalah itu dengan kepala puskesmas, lalu Ketua RT&RW berniat mempertemukan Kepala Puskesmas dengan Advokator dan Kepala Desa untuk menangani wabah penyakit DBD ini. Akhirnya, Kepala Puskesmas dengan Kepala Desa dan Advokator sudah menyepakati akan mengadakan pertemuan untuk membahas wabah penyakit ini dengan warga di Puskesmas Cibodas. Kepala Puskesmas :“Assalamualaikum Wr.Wb Ibu dan Bapak, Puji dan Syukur saya ucapkan kepada Allah SWT karena hari ini kita dapat bertemu dan berkumpul di Ruang Puskesmas Cibodas ini dengan keadaan sehat walafiat. Pertama-tama marilah kita berdoa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.” Masyarakat

:“(berdoa)“

Kepala Puskesmas :“Berdoa selesai.“

Kepala Puskesmas :“Ya baik kita mulai saja, disini saya Alda Noviyanty sebagai Kepala Puskesmas Cibodas yang akan memimpin acara ini. Dan disini saya akan memperkenalkan rekan saya, Indah Novita Sari sebagai Kepala Desa Cibodas, yang akan membantu kita untuk menangani wabah penyakit DBD ini. Dan disini juga ada kedua rekan saya, Nur Aini dan Dara Nurfitri sebagai Advokator. Ya saya persilahkan kepada Bapak/Ibu untuk meceritakan tentang masalah yang sedang terjadi dan dirasakan oleh warga Desa Cibodas ini terkait wabah penyakit DBD yang dialami anak-anak di Desa Cibodas.” Masyarakat

:“Pertama-tama, hatur nuhun kepada ibu Alda yang telah memberikan saya kesempatan. Langsung saja, saya Dewi sebagai perwakilan dari warga Desa Cibodas ingin menyampaikan apa yang baru-baru ini menimpa kami. Sebagai contoh, anak saya sendiri teh yang masih balita terkena demam berdarah, tah sama saya di bawa ke rumah sakit, tapi anak saya teh tidak tertolong. Terus setelah kejadian itu teh malah bertambah anak-anak lain yang jadi korban karena demam berdarah. Saya lihat teh tidak ada upaya apa-apa dari pemerintah setempat. Makanya saya dan warga lain ingin sekali pemerintah turun tangan, biar gaada lagi tah warga terutama balita yang jadi korban lagi.”

Kepala Puskesmas : “Ya terimakasih Ibu Dewi, yang sudah menceritakan masalah yang dialami oleh anak Ibu.” Masyarakat

: “Iya sama-sama bu.”

Kepala Puskesmas : ”Ya selanjutnya kepada Nur Aini dan Dara saya persilahkan menyampaikan pendapat maupun cara untuk menangani masalah yang sedang dialami warga ini.” Advokator 1&2

:“Berdasarkan masalah kesehatan yang terjadi di Desa Cibodas ini kami terdorong untuk membuat suatu gerakan yang dapat mencegah wabah DBD yaitu dengan gerakan 3M. Nah sebelum kami menjelaskan gerakan 3M, rencananya besok di Desa Cibodas akan dilakukan fogging untuk membunuh nyamuk-nyamuk dewasa dan juga akan dibagikan abate untuk ditaburkan di bak mandi dan tempat penampungan air. Diharapkan masyarakat untuk mempersiapkan segala sesuatu sebelum petugas fogging datang.”

Masyarakat

: “Baik bu, terima kasih. Kami akan mempersiapkan nya.”

Advokator 1&2

: “ Baiklah kita kembali ke pembahasan mengenai gerakan 3M. Bapak ibu apakah ada yang sudah tau apa itu 3M?

Masyarakat

: "Saya taunya menutup, menguras, tah satu deui teh mengubur kitunya pami teu lepat"

Advokator 1

: "Iya benar tetapi sekarang 3M yang terakhir diganti dengan mendaur ulang. Untuk penjelasan nya nanti kami jelaskan. Gerakan 3M nya adalah Menutup, Menguras dan Mendaur ulang. 3M yang pertama adalah menutup maksudnya tutuplah segala tempat yang bisa menampung air, baik di dalam maupun di luar rumah. Jika tidak diperlukan, tengkurapkan wadah-wadah yang bisa menampung air di luar rumah agar tidak tergenangi air hujan. Nyamuk betina memanfaatkan air yang tergenang sebagai tempat bertelur. 3M yang kedua adalah menguras, Kuraslah tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, akuarium, dan vas bunga satu hingga dua kali seminggu. Siklus metamorfosis nyamuk, mulai dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa, berlangsung selama 8-10 hari. Dengan mengosongkan tempat-tempat penampungan air secara berkala, anda memutus siklus hidup nyamuk. Dan yang 3M yang terakhir adalah Mendaur ulang. Dahulu memang 3M terakhir itu mengubur namun, mengenai tindakan mengubur barang bekas, sebenarnya dapat diikuti dengan aksi menggunakan kembali atau mendaur ulang barang yang sudah tak terpakai. Hal ini dikarenakan kemampuan terurai barang bekas di dalam tanah membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun. Dengan begitu, penguburan barang malah dapat menyebabkan limbah baru di masa mendatang."

Advokator 2

: "Pencegahan DBD dengan 3M plus bertujuan untuk menghindari gigitan nyamuk dan mencegah nyamuk bersembunyi di rumah. Ikuti cara-cara sederhana berikut ini untuk mengaplikasikan 3M plus: Pasang kasa nyamuk di pintu dan jendela, dan gunakan kelambu saat tidur. Gunakan semprotan antinyamuk, terutama di kolong meja dan tempat tidur, serta di belakang furnitur. Oleskan losion antinyamuk pada kulit ketika berdiam di tempat terbuka. Biarkan matahari masuk semaksimal mungkin. Bersihkan kaca jendela yang buram agar sinar matahari tidak terhalang. Bersihkan secara rutin semua tirai dan karpet yang

mengumpulkan debu. Ingatlah bahwa nyamuk suka bersembunyi di barang-barang berdebu. Jika memiliki kebun, tanam tumbuhan-tumbuhan berbau yang tidak disukai nyamuk, misalnya serai, kemangi, dan lavender. Kosongkan rumah dan gudang sebisa mungkin dari barang-barang yang tidak diperlukan untuk menghilangkan tempat-tempat nyamuk bersembunyi dan agar rumah menjadi lebih lapang. Jangan biarkan baju dan handuk menggantung terlalu lama. Handuk dan baju kotor merupakan tempat yang digemari nyamuk karena nyamuk suka aroma tubuh manusia. Cuci baju kotor dan ganti handuk secara berkala." Advokator 1&2

: "Dan kami harap dengan adanya gerakan 3M ini kejadian ini tidak akan terulang kembali. Semoga ibu Indah selaku Kepala Desa dapat mengambil keputusan dengan bijaksana."

Kepala Puskesmas:“Terimakasih untuk Nur Aini dan Dara yang sudah menyampaikan cara dan solusi untuk menangani wabah penyakit DBD ini. Saya sangat memberikan apresiasi karena program yang sudah disampaikan sangat bagus untuk bisa dilakukan dalam pencegahan DBD ini.“ Advokator

: “Iya terimakasih bu.”

Kepala Puskesmas : “Dan sekarang kita akan mendengarkan bagaimana pendapat dari bu Indah sebagai Kepala Desa. Saya persilahkan Ibu Indah untuk maju kedepan.“ Kepala Desa

:“Assalamu’alaikum Wr. Wb, sebelumnya terimakasih kepada semua masyarakat yang telah hadir pada kesempatan ini. Tak lupa juga saya berterimakasih kepada Bu Dara dan Aini selaku advokator dalam kesempatan kali ini telah bersedia menyampaikan mengenai cara dan solusi untuk menangani wabah penyakit di Desa Cibodas ini. Saya berharap dengan adanya kegiatan advokasi ini kita bisa bersama-sama ikut mencegah wabah DBD yaitu dengan cara seperti yang tadi sudah dipaparkan oleh advokator kita dengan gerakan 3 M. Karena seperti kita tahu mencegah itu lebih baik daripada mengobati. Jadi sebelum wabah ini terjadi berkelanjutan alangkah baiknya kita mencegahnya lebih dini supaya tidak terjadi untuk kedua kalinya. Nah, supaya gerakan ini tetap berkelanjutan nanti insyaAllah saya akan buat anggaran tersendiri. Sebelum ke gerakan 3 M, besok juga saya berencana untuk menghubungi pihak yang akan

melakukan fogging, insyaAllah kalau tidak ada halangan kita bisa melakukan fogging sebagai langkah awal untuk mencegah wabah DBD ini. Sekali lagi saya mohon kerjasamanya dari semuanya. Mungkin sekian dari saya sebagai Kepala Desa, terimakasih untuk semuanya dan juga khususnya untuk Advokator dan Kepala Puskesmas yang telah memfasilitasi kegiatan kali ini. Wassalamua’laikum Wr. Wb.” Masyarakat

:“Alhamdulillah hatur nuhun bu kades atas keputusannya.”

Kepala Puskesmas :“Ya Alhamdulillah,Terima kasih juga kepada bu kades, dan rekan rekan advokator yang telah menyampaikan pendapat maupun cara untuk sama-sama membantu Desa kami menghadapi wabah penyakit DBD ini. Mudah-mudahan apa yang sudah di sampaikan tadi bisa terlaksana dengan baik dan lancar. Sehingga,warga Desa Cibodas ini bisa terhindar dari penyakit DBD.Lalu,Terima kasih kepada para warga yang sudah menyempatkan hadir di pertemuan ini dan mau bekerja sama dengan kita semua. Sekian yang dapat saya sampaikan sebagai Kepala Puskesmas, saya berharap warga Desa Cibodas dan kita semua bisa diberikan kesehatan.Jika ada kata yang kurang berkenan dan ada pembicaraan yang menyinggung saya mohon maaf. Wassalamua’laikum Wr. Wb.

Related Documents


More Documents from "ayu sulasmika"