Loading documents preview...
Ordo Coleoptera Kelompok 1.3 EKA DWI SAFITRI HARIYATI MUHAMMAD NOOR ARIFIN NOVIA NOOR FAIDAH RAHMADHANIATI
Taksonomi (Klasifikasi) Ordo Coleoptera Kingdom
: Animalia
Filum
: Artropoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Coleoptera
Famili
: Coccineliadae, Scarabaedae, Curculionionidae, Chrysommelidae, Cerombycidae, Stophilinidae, Coccinelliadae, Cicindelidae, dll
Entomologi Ordo Coleoptera Coleoptera
berasal dari bahasa latin coleos = perisai, pteron = sayap, berarti Coleoptera adalah insekta bersayap perisai. 40% dari seluruh spesies serangga ini adalah kumbang (sekitar 350.000 spesies), dan spesies baru masih sering ditemukan. Peneliti memperkirakan total jumlah spesies yang diuraikan dan tidak diuraikan antara 5 sampai 8 juta. Anggota-anggotanya ada yang bertindak sebagai hama tanaman, namun ada juga yang bertindak sebagai predator (pemangsa) bagi serangga lain.
Metamorfose Ordo Coleoptera Metamorfose bertipe sempurna (holometabola) yang perkembangannya melalui stadium: telur --> larva --> kepompong (pupa) --> dewasa (imago). Larva umumnya memiliki kaki trhococal (tipe oligopoda), namun ada beberapa yang tidak memiliki kaki (Apada). Kepompong tidak memerlukan pakan dari luar (istirahat) dan bertipe bebas/libera.
TIPE MULUT Mulut serangga ordo ini termasuk tipe menggigit dan mengunyah. Makanan Larva dan Serangga dewasa berbeda. Umumnya pakan serangga dewasa berupa hewan dan tanaman yang masih hidup maupun yang sudah mati. Adapula yang memakan akar tanaman. Sementara itu, adapula larva Coleoptera yang memakan kompos (larva kumbang badak) atau akar yang dimakan ulat.
TIPE SAYAP Sayap muka serangga yang termasuk Ordo Coleoptera menebal sebagai pelindung sayap belakangnya. Kadang sayap muka yang menebal dan mirip seludang (elytra=seludang). Jika sedang beristirahat,
sayap serangga tidak saling menutup, tetapi terletak berdampingan sehingga membentuk garis tengah.
Ciri-ciri Umum Ordo Coleoptera 1. Memiliki dua pasang sayap, yaitu sayap depan dan sayap belakang. Sayap depan tebal dan permukaan luarnya halus
yang mengandung zat tanduk sehingga disebut elytra, sedangkan sayap belakang tipis seperti selaput. 2. Apabila istirahat, elytra seolah-olah terbagi menjadi dua (terbelah tepat ditengah-tengah bagian dorsal). Sayap belakang
membranus dan jika sedang istirahat melipat dibawai sayap depan. 3. Mengalami metamorfosis sempurna.
Lanjutan 4. Tipe mulut menggigit. Alat mulut bertipe penggigit-pengunyah, umumnya mandibula berkembang dengan baik. Pada beberapa jenis, khususnya dari suku Curculionidae alat mulutnya terbentuk pada moncong yang terbentuk didepan kepala. 5. Contoh: kumbang kepala (Oryctes rhinoceros), kutu gabah ( Rhyzoperta dominica), kumbang jamur kelapa( Brontispa longissima Gestr).
Habitat Ordo Coleoptera Penyebaran habitat ini sangat luas. Kumbang dapat ditemukan di semua habitat besar, kecuali di lautan dan wilayah kutub. Mereka berinteraksi dengan ekosistemnya dalam berbagai cara.
PERANAN ORDO COLEOPTERA Anggota anggota pada ordo celeoptera ada yang bertindak sebagai hama pengganggu tanaman seperti Oryctes rhinoceros (kumbang badak) ,namun ada juga yang bertindak sebagai predator bagi serangga lain seperti kumbang kubah (Ladybird beetles) serta sebagai vektor
parasit acanthocephalan yang hidup di usus babi dan hewan lainnya seperti Cockchafer( famili Scarabaeidae ; Melolontha )
Oryctes rhinoceros (Kumbang Badak) Oryctes rhinoceros (kumbang badak) merupakan Kingdom Animalia, filum Arthodpoda, kelas Insekta, ordo Coleoptera, family Scarabidae, genus Oryctes dan spesies Oryctes rhinoceros. Spesies ini merupakan hama yang utama
menyerang pohon pohon palem asli dan pandanus asli terutama tanaman kelapa sawit di Indonesia, khususnya diareal peremasan kelapa sawit.
Serangan dan Pengendalian Hama Kumbang Badak. Hama ini merusak tanaman perkebunan kelapa sawit dengan memotong daun muda (janur) sehingga ketika daun membuka membentuk potongan segitiga yang khas. Pengendalian hayati hama ini antara lain dengan menggunakan jamur
patogen Metarrhizium anispoliae.
Kumbang Kubah (Ladybird beetles) Kumbang ini termasuk pada family Coccinelliadae, Ordo Coleoptera. Kumbang ini berukuran kecil hanya 7-8mm. Kumbang ini sangat rakus memakan beberapa jenis kutu termasuk apis. Ia mulai memakan mangsanya setelah matahari terbit. Baik larva maupun dewasa giat mencari kutu kutu untuk makanan. Larva lebih rakus dari yang dewasa. Didalam rumah kaca, kumbang kubah sengaja disebarkan sebagai musuh alami.
Daur Hidup Kumbang Kubah
Cockchafer ( Melolontha melolontha ) Cockchafer Eropa / Linnaeus termasuk dalam Ordo Coleoptera famili Scarabaeidae subfamili Melolonthinae. Kumbang ini merupakan salah satu vektor parasit Macracanthorhynchus hirudinaceus (pada babi) dan Macracanthorhynchus moniliformis (pada tikus) khususnya pada M.hirudinaceus yang merupakan parasit acanthocephalan yang hidup di usus babi dan tikus. Parasit ini menyebabkan enteritis, gastritis, atau peritonitis.
Siklus hidup parasit M.hirudinaceus dan M. moniliformis yaitu dengan meninggalkan telur pada feses hospes definitif kemudian berkembang menjadi acanthor. Kemudian telur dicerna oleh inang perantara yaitu kumbang scarabaeoid atau kecoa. Didalam hemocoelom serangga acanthor berkembang menjadi acanthella. Setelah 6-12 minggu cacing mencapai tahap infektif yang disebut cystacanth. Kemudian menginfeksi hospes definitif (manusia babi dan lain-lain).
DAFTAR PUSTAKA
Sudarsono, H. 2013. Ilmu hama tanaman. Fakultas pertanian universitas lampung. Bandar lampung. 165 hal. Suara. 2009.ordocleoptera family carabidae dan cincideliae jurusan pendidikan biologi fakultas pendidikan MIPA UPI bandung https://wikipedia.org
TERIMA KASIH