Pengendalian Kecoa (pengendalian Vektor Dan Binatang Penganggu)

  • Uploaded by: mitha adzura
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pengendalian Kecoa (pengendalian Vektor Dan Binatang Penganggu) as PDF for free.

More details

  • Words: 1,389
  • Pages: 23
Loading documents preview...
ASSALAMU’ALAIKUM WR.WB

DOSEN PENGAMPU : 1. SUSILAWATI, S.K.M, M.SC 2. HAJIMI, S.K.M, M.KES KELOMPOK 6 : 1. AGUSTINA MERII 2. ARYANI YUNINGSIH 3. DITARIANI 4. HERLIA JAVONA 5. NURHAYATI 6. NURUL UMMAYAH 7. ULIL AINAWATI

BIOEKOLOGI KECOA Ordo Blattodea umumnya dikenal dengan nama kecoa. Serangga kelompok ini biasanya hidup dalam rumah (Synanthtropy), memiliki alat-alat mulut mengigit, mata majemuk besar, sayap depan agak keras, sayap belakang besar, membranus, bervena banyak, femur belakang dan femur tengah hamper sama panjang dan sama tebal, serta tubuh berbetuk pipih. Kecoa adalah makhluk omnivora seperti manusia. Mereka memakan sesuatu yg telah mati atau benda benda yang tidak bergerak yang kebanyakan adalah bahan bahan organik.makanan favoritnya adalah buah dan sayuran yg telah membusuk.

TAKSONOMI KECOA 

   

  

 

Kingdom Filum Kelas Upakelas Infrakelas Superordo Ordo Famili

Genus Spesies

: Animalia : Arthropoda : Insecta : Pterygota : Neoptera : Dictyoptera : Blattodea : Blaberidae, Blattellidae, Blattidae, Cryptocercidae, Polyphagidae, Nocticolidae : Periplaneta, Blattella dll. : Periplaneta Americana, Blattella germanica, Blattella asahinai, Blatta orientalis dll

ORDO BLATTODEA TERBAGI

ATAS

6 FAMILI

1. Blaberidae Kecoa ini terkenal berukuran besar dan berbobot paling berat dibandingkan kecoa lain. Salah satu spesiesnya, yaitu Blaberus giganteus yang ditemukan di wilayah Amerika Tengah dan Selatan masih memegang rekor sebagai kecoa terbesar di dunia dengan ukuran panjang mencapai 90 mm. Sementara itu, spesies Macropanesthia rhinoceros tercatat sebagai kecoa yang berbobot paling berat (mencapai 35 g). Kecoa ini makan pada bahan organik yang membusuk. Kecoa raksasa Brazilia, Blaberus giganteus.

Kecoa raksasa Brazilia, Blaberus giganteus

2. Blattellidae Famili ini terdiri dari spesies kecoa yang terkenal sebagai hama rumah tangga, misalnya Blatella germanica atau Kecoa Jerman dan Blatella asahinai atau Kecoa Asia, (Euphyllodromia angustata)

3. Blattidae Berasal dari kata Latin blatta yang artinya lipas, kecoa atau coro. Serangga ini terdapat di seluruh dunia dan merupakan serangga pengganggu dalam rumah tangga. Dua spesies yang terkenal adalah Periplaneta americana atau Kecoa Amerika yang banyak dijumpai di Indonesia dan Blatta orientalis atau Kecoa Oriental.

(Blattidae)

4. Cryptocercidae Anggota famili ini dapat ditemukan di pepohonan dan bagian pohon yang sudah membusuk. Ukuran tubuhnya cukup besar, berwarna coklat kemerah-merahan, dan tidak bersayap. Salah satu genusnya, yaitu Cryptocercus atau Kecoa Kayu adalah salah satu serangga yang bersifat subsosial dan hidup dan makan di dalam batang pohon (xylophagous).

(Cryptocercus garciai)

5. Polyphagidae Anggota famili ini dikenal dengan nama Kecoa Padang Pasir, karena kebanyakan spesies yang telah dipelajari ditemukan di padang pasir, misalnya genus Arenivaga. Kecoa ini mampu beradaptasi terhadap lingkungan yang minim air.

(Ergaula capucina)

6. Nocticolidae Nocticolidae adalah sebuah keluarga kecil di urutan Blattodea (kecoa). Ini terdiri dari hanya 20 spesies dalam 2 genera. Mereka ditemukan di Afrika, Asia dan Australia. Sebagian besar hidup di habitat gua, meskipun sedikit yang berhubungan dengan rayap

(Neostylopyga ornate)

CIRI-CIRI UMUM BLATTODEA (KECOA) Secara umum Kecoa memiliki morfologi sebagai berikut : 1. Tubuh bulat telur dan pipih dorsoventral (gepeng) 2. Kepala agak tersembunyi dilengkapi : sepasang antena panjang yang berbentuk filiform yang bersegmen,dan mulut tipe pengunyah (chewing). 3. Bagian dada terdapat 3 kaki 2 pasang sayap, bagian luar tebal, bagian dalam berbentuk membran. 4. Caput melengkung ke ventro caudal di bawah sehingga mulut menjol diantara dasar kaki pertama. 5. Biasanya bersayap 2 pasang jenis Blatta Orientialis betina memiliki sayap yang lebih pendek daripada jantan (tidak menutup abdomen). 6. Kaki disesuaikan untuk berlari 7. Metamorfosis tidak sempurna (telur-nimpha-dewasa)

DAUR HIDUP DARI ORDO BLATTODEA (BANGSA KECOA) Kecoa adalah serangga dengan metamorfosa tidak lengkap hanya melalui tiga stadia (tingkatan perkembangan), yaitu stadium telur, stadium nimfa, dan stadium dewasa yang dapat dibedakan jenis jantan dan betinanya.

Telur Stadium telur kecoa membutuhkan waktu 30-40 hari untuk menetas. Telur kecoa tidak diletakkan sendiri-sendiri melainkan secara berkelompok. Kelompok telur ini dilindungi oleh selaput keras yang disebut kapsul telur atau ootheca. Kapsul telur dihasilkan oleh kecoa betina dan diletakkan pada tempat tersembunyi atau pada sudut-sudut dan pemukaan sekatan kayu hingga menetas . Nimfa Nimfa tersebut berkembang melalui beberapa instar (1-6 instar) sebelum mencapai stadium dewasa, lamanya stadium nimfa berkisar 5-6 bulan. Kecoa juga bisa mengalami berbagai pergantian kulit sehingga menjadi kulit seperti kulit kecoa dewasa.

Kecoa Dewasa Setelah menjalani proses dari telur dan nimfa kemudian yang terjadi adalah kecoa menjadi kecoa muda dan berangsur menjadi dewasa yang telah memiliki sayap. Pada fase ini kecoa sudah mandiri dan bisa mencari makanan serta melakukan pertahanan diri jika ada predator yang akan memangsanya.

BEBERAPA JENIS KECOA Kecoa Jerman (Blatella germanica) Penampilan Panjang 12 - 15 mm, Coklat dengan 2 garis hitam pada rongga dada, Sayap sepanjang tubuh atau sedikit tumpang-tindih di kedua jenis kelamin, Berlari dan memanjat (telapak menempel pada kaki) Siklus Hidup Betina membawa 35-40 telur dalam ootheca (kantung telur) sampai telur-telur itu siap menetas, Menetas dalam 1 bulan, Anakan memerlukan 6 minggu hingga 6 bulan untuk berkembang menjadi dewasa. Pola Hidup Bangunan yang panas, seringkali dapur dan kapal. Lebih menyukai suhu dan kelembaban yang tinggi, Aktif pada malam hari, Omnivora.

Kecoa Jerman (Blatella germanica)

Kecoa Amerika (Periplaneta americana) Penampilan Panjang 28 - 44 mm, Warnanya merah-coklat mengkilap, Pada jantan, sayap lebih panjang daripada tubuhnya. Pada betina, sayap hanya bertumpang tindih pada perutnya, Berlari (dapat terbang pada suhu yang sangat panas). Siklus Hidup

Ootheca (kantung telur) berisi 6 – 28 telur dibawa oleh betina selama beberapa hari sebelum dikumpulkan. Terkadang saling menempel dan terkelompok-kelompok, Menetas dalam 1 - 2 bulan, Anakan biasanya berkembang dalam 5 bulan, tapi dapat pula hingga 15 bulan. Pola hidup Sering berada di bagian dalam bangunan, saluran pipa, ruang bawah tanah, talang pipa, dan anak tangga, Aktif pada malam hari, Omnivora.

Kecoa Amerika (Periplaneta americana)

Kecoa Oriental (Blatta orientalis) Penampilan Panjang 25 - 30 mm, Warna coklat gelap hingga hitam, pada betina, sayap tidak berkembang dan pada jantan, menutupi ¾ panjang perutnya. Lebih menyukai berlari daripada terbang. Siklus Hidup Betina menyimpan 16 telur dalam ootheca (kantung telur), menetas dalam 2 bulan, anakan memerlukan 5 – 9 bulan untuk berkembang menjadi dewasa. Pola Hidup

Kecoa Oriental (Blatta orientalis)

Terdapat di bangunan. Dapat menerima suhu yang lebih rendah daripada kecoa lain, sehingga dapat ditemukan juga di luar ruangan, pada tempat sampah, dll, aktif pada malam hari dan omnivora.

Kecoa Asia (Blattella asahinai)

Dengan panjang juga sekitar 1½ cm. Satu kecoa spesies baru yang hidup dikegelapan goa di Kalimantan diketahui berukuran 8-10 cm. Diduga kecoa temuan ahli zoologi LIPI Cahyo Rahmadi ini adalah kecoa terbesar yang sudah teridentifikasi.

Kecoa Asia (Blattella asahinai)

TEMPAT HABITAT ORDO BLATTODEA (BANGSA KECOA) A.Habitat Lipas/Kecoa berkembang baik pada lingkungan yang terlindung dan banyak bahan makanan, misal dapur. Kecoa biasanya pindah (dalam bentuk telur atau dewasa) melalui kardus, tas/koper, furnitur, bus, kereta api, kapal laut dan pesawat. B.Perilaku a. Omnivor, pemakan segala. b. Nokturnal, aktif mencari makan malam hari, apabila terlihat siang hari menandakan populasi yang sangat tinggi. c. Thigmotactic, istirahat dicelah-celah dinding dan plafon. d. Gregarious, istirahat dalam kelompok yang besar, bersama-sama di celahcelah yang sempit, gelap dan lembab. e. Grooming, membersihkan diri dg menjilat tubuhnya.

PERANANAN ORDO BLATTODEA (BANGSA KECOA) Kegunaan : a.Dapat dijadikan sebagai obat yang mujarab b.Kecoak dapat mengendalikan Hama Kapas c.Kecoak (Blattodea) sebagai Model Terapan Teknologi Modern d.Sistem motorik kecoa digunakan dalam bidang robotic e.Kecoa membantu dalam bidang medis. f.Umumnya, Kecoa dijadikan bahan tes ketepatan dosis obat anti serangga. g.Kecoa dipakai sebagai pendeteksi bom. h.Dalam rantai makanan, kecoa memegang peranan penting yaitu sebagai makanan dari burung atau binatang lain yang lebih besar.

Kerugian Kecoa mempunyai peranan yang cukup penting dalam penularan penyakit. Peranan tersebut antara lain : a. Sebagai vector mekanik bagi beberapa mikro organisme patogen. b. Sebagai inang perantara bagi beberapa spesies cacing. c. Menyebabkan timbulnya reaksi-reaksi alergi seperti dermatitis, gatal-gatal dan pembengkakan kelopak mata. d. Kecoa dapat memindahkan beberapa mikro organisme patogen antara lain, Streptococcus, Salmonella dan lain-lain sehingga mereka berperan dalam penyebaran penyakit antara lain, Disentri, Diare, Cholera, Virus Hepatitis A, Polio pada anak-anak. e. Menyebabkan global warming.

PEMBERANTASAN KECOA Pembersihan Kapsul Telur Kecoa

Dengan cara : Mekanis yaitu mengambil kapsul telur yang terdapat pada celah-celah dinding, celah-celah almari, celah-celah peralatan, dan dimusnahkan dengan membakar / dihancurkan.

Pemberantasan Kecoa

Secara Fisik/Mekanis : a. Membunuh langsung kecoa dengan alat pemukul atau tangan. b. Menyiram tempat perindukkan dengan air panas. c. Menutup celah-celah dinding. 

Secara Kimiawi : a. Menggunakan bahan kimia (insektisida) dengan formulasi spray (pengasapan), dust (bubuk), aerosol (semprotan) atau bait (umpan). 

STRATEGI PENGENDALIAN KECOA ADA 4 CARA (DEPKES RI, 2002) :  Pencegahan  Sanitasi  Trapping  Pengendalian

dengan Insektisida

SEKIAN DAN TERIMA KASIH


Related Documents


More Documents from "Fino Qio"