Pengosongan Urin

  • Uploaded by: aldilla amanda
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pengosongan Urin as PDF for free.

More details

  • Words: 902
  • Pages: 19
Loading documents preview...
PENGOSONGAN URIN

• Urin mengalir dari collecting duct masuk melalui kaliks renalis, meregangkan kaliks renalis dan meningkatkan aktifitas pacemakernyamencentuskan kontraksi paristaltik yang menyebar ke pelvis renalis turun sepanjang ureter mendorong urin dari pelvis renalis ke arah kandung kemih. • Dinding ureter terdiri dari otot polos dan dipersarafi oleh saraf simpatis dan parasimpatis. Kontraksi peristaltik pada ureter ditingkatkan oleh perangsangan para simpatis dan dihambat oleh perangsangan simpatis.

• Ureter menembus dinding kandung kemih secara oblik, melewati dinding kandung kemih beberapa sentimeter sebelum membuka ke dalam rongga kandung kemih. Susunan anatomik ini mencegah aliran balik urin dari kandung kemih ke ginjal ketika tekanan di kandung kemih meningkat. • Sewaktu kandung kemih terisi, ujung ureter di dalam dinding kandung kemih tertekan hingga menutup. Namun, urin masih tetap dapat masuk karena kontraksi ureter menghasilkan cukup tekanan untuk mengatasi resistensi dan mendorong urin melewati uiung yang tertutup.

Pengisian Kandung Kemih dan Tonus Dinding Kandung Kemih, Sistometogram

• Bila tidak ada urin dalam kandung kemih tekanan intra vesikuler sekitar 0, tapi pada saat ada 30-50 ml urin terkumpul, tekanan meningkat 5-10 cm air. Penambahan urin 20 – 300 ml dapat terkumpul dengan hanya meningkatkan sedikit tekanan; tingkat tekanan yang konstan ini ditimbulkan oleh tonus intrinsik dari dinding kandung kemih itu sendiri. Namun pengumpulan urin selebihnya melebihi 300 – 400 ml, menyebabkan tekanan meningkat secara cepat. • Bersama dengan perubahan tekanan tonik selama pengisian kandung kemih adalah peningkatan periodik akut pada tekanan yang berlangsung hanya beberapa detik sampai lebih dari seminit. Puncak tekanan dapat meningkatkan hanya beberapa cm air atau dapat sampai melebihi 100 cm air. Puncak-puncak tekanan ini disebut gelombang kemih pada sistometogram yang timbul oleh refleks berkemih.

Kandung kemih (otot polos) • Luas permukaan epitel yang melapisi bagian dalam dapat bertambah dan berkurang oleh proses teratur daur ulang membran sewaktu kandung kemih terisi dan mengosongkan dirinya. • Sewaktu kandung kemih terisi, vesikel-vesikel sitoplasma terbungkus membrane disisipkan melalui proses eksositosis ke permukaan sel; vesikel-vesikel ini ditarik ke dalam oleh endositosis untuk memperkecil luas permukaan ketika terjadi pengosongan kandung kemih • Dinding kandung kemih yang sangat berlipat-lipat menjadi rata sewaktu pengisian kandung kemih untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan.

Persarafan Kandung Kemih • Persarafan utama kandung kemih ialah nervus pelvikus yang berhubungan dengan medulla spinalis melalui pleksus sacralis, terutama berhubungan dengan segmen S-2 dan S-3. Serabut sensorik dan saraf motoriks berjalan melalui nervus pelvikus . Saraf sensorik mendeteksi derajat regangan pada dinding kandung kemih dan bertanggung jawab untuk mencetuskan reflek yang menyebabkan pengosongan kandung kemih. • Saraf motorik yang menjalar dalam nervus pervikus adalah saraf para simpatis. Serabut ini berakhir pada sel ganglion yang terletak dalam dinding kandung kemih. Saraf post ganglion pendek kemudian persarafi otot detrusor. • Selain nervus pelvikus, terdapat dua tipe persarafan lain yang penting untuk fungsi kandung kemih. Yang terpenting adalah saraf otot lurik yang berjalan melalui nervus pudenda menuju spinter eksternus kandung kemih. Ini adalah serabut saraf somatic yang mempersarafi dan mengontrol otot lurik pada sfingter .

• Kandung kemih juga menerima saraf simpatis melalui nervus hipogastrikus, terutama berhubungan pada segmen L-2 medulla spinalis. Serat simpatis ini mungkin terutama merangsang pembukuh darah dan sedikit mempengaruhi kontraksi kandung kemih. Beberapa serat saraf sensoris juga berjalan melalui saraf simpatis dan mungkin penting dalam menimbulkan sensasi rasa penuh dan pada beberapa keadaan rasa nyeri.

Sfingter uretra • Internus: otot polos Ketika kandung kemih melemas, susunan anatomik regio sfingter uretra internus menutup pintu keluar kandung kemih. • Eksternus: otot rangka, diperkuat diafragma pelvis Neuron-neuron motorik yang menyarafi sfingter eksternus dan diafragma pelvis terusmenerus mengeluarkan sinyal dengan tingkat sedang kecuali jika mereka dihambat sehingga otot-otot ini terus berkontraksi secara tonik untuk mencegah keluarnya urin dari uretra. Dalam keadaan normal, ketika kandung kemih melemas dan terisi, baik sfingter internus maupun eksternus menutup untuk menjaga agar urin tidak menetes. Dapat secara sengaja mengontraksikan keduanya untuk mencegah pengeluaran urin meskipun kandung kemih berkontraksi dan sfingter internus terbuka.

Refleks berkemih • Kandung kemih pada orang dewasa dapat menampung hingga 250 sampai 400 ml urin • Serat-serat aferen dari reseptor regang membawa impuis ke medula spinalis dan akhirnya, melalui antarneuron) merangsang saraf parasimpatis untuk kandung kemih dan menghambat neuron motorik ke sfingter eksternus. Stimulasi saraf parasimpatis kandung kemih menyebabkan organ ini berkontraksi, sfingter eksternus melemas. Kedua sfingter terbuka dan urin terdorong melalui uretra oleh gaya yang ditimbulkan oleh kontraksi kandung kemih.

Refleksi berkemih adalah suatu siklus tunggal lengkap dari : 1. Peningkatan tekanan yang cepat dan progresif 2. Periode tekanan dipertahankan, dan 3. Kembalinya tekanan ke tonus basal kandung kemih

Guyton

Kontrol Volunter Berkemih • Persepsi penuhnya kandung kemih muncui sebelum sfingter eksternus secara refleks melemas, memberi peringatan bahwa miksi akan segera terjadi. Akibatnya, kontrol volunter berkemih, yang dipelajari selama toilet training pada masa anak-anak dini, dapat mengalahkan refleks berkemih sehingga pengosongan kandung kemih dapat berlangsung sesuai keinginan yang bersangkutan dan bukan ketika pengisian kandung kemih pertama kali mengaktifkan reseptor regang. • Jika waktu refleks miksi tersebut dimulai kurang sesuai untuk berkemih, maka yang bersangkutan dapat dengan sengaja mencegah pengosongan kandung kemih dengan mengencangkan sfingter eksternus dan diafragma pelvis

• Impuls eksitatorik volunter dari korteks serebri mengalahkan sinyal inhibitorik refleks dari reseptor regang ke neuron-neuron motorik yang terlibat sehingga otot-otot ini tetap berkontraksi dan tidak ada urin yang keluar

• Berkemih dibawah keinginan biasanya tercetus dengan cara berikut : pertama, seseorang secara sadar mengkontraksikan toto-otot abdomennya meningkatkan tekanan kandung kemih dan mengakibatkan urin memasuki leher kandung kemih dan uretra posterior dibawah tekanan, sehingga merangsang dindingnyamenstimulasi reseptor regangmerangsang refleks berkemih dan menghambat sfinger eksternus uretra secara simultan.

Related Documents


More Documents from "Clara Austin"