Persediaan

  • Uploaded by: Willia
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Persediaan as PDF for free.

More details

  • Words: 2,029
  • Pages: 50
Loading documents preview...
Disiapkan dan dikelola oleh Ellen Theresia S, S.E., Ak., M.B.A

PERSEDIAAN STIE Perbanas Surabaya

WILEY

IFRS EDITION Prepared by Coby Harmon University of California, Santa Barbara Westmont College

TUJUAN PEMBELAJARAN  Mahasiswa/i mampu:  Menjelaskan dan mengklasifikasi persediaan  Menjelaskan akuntansi persediaan dan mengaplikasi

metode arus biaya persediaan  Menjelaskan pengaruh keuangan terhadap asumsi arus biaya persediaan

 Menjelaskan metode penilaian akuntansi lower-of costor-net terhadap persediaan  Mengindikasi

pengaruh

kesalahan

pencatatan

persediaan terhadap laporan keuangan 3

Klasifikasi dan Penjelasan Persediaan Tujuan Pembelajaran 1 Diskusi bagaimana mengklasifikasi dan menjelaskan persediaan

Klasifikasi Persediaan Perusahaan Dagang Klasifikasinya satu: 

Persediaan

• PETUNJUK BANTUAN Terlepas dari klasifikasi tersebut, perusahaan melaporkan semua persediaan dalam aset lancar pada posisi keuangan. 6-4

Perusahaan Manufaktur Klasifikasinya tiga: 

Bahan Baku



Bahan dalam Proses



Bahan Jadi

LO 1

Penentuan Jumlah Persediaan 2 Alasan dari Metode Perhitungan Persediaan Sistem Perpetual 1. Pengecekan akurasi pencatatan persediaan 2. Menentukan jumlah persediaan yang hilang karena bahan baku terbuang, diambil atau dicuri oleh karyawan

Periodic System 1. Menentukan jumlah persediaan yang tersedia 2. Menetapkan harga pokok penjualan pada setiap periode.

6-5

LO 1

Penentuan Jumlah Persediaan

6-6

LO 1

Penentuan Jumlah Persediaan

6-7

LO 1

Penentuan Jumlah Persediaan Penggunaan Fisik Persediaan Melibatkan perhitungan, penimbangan, atau pengukuran setiap jenis inventaris yang ada Perusahaan mengambil persediaan sering kali dilakukan pada kondisi

6-8



Ketika perusahaan ditutup atau aktivitas bisnis lambat.



Pada akhir periode akuntansi

LO 1

Penentuan Jumlah Persediaan Penentuan Kepemilikan Persediaan BARANG DALAM PERJALANAN 

Barang yang dibeli belum diterima.



Barang yang dijual belum dikirim. Barang dalam perjalanan termasuk persediaan perusahaan yang memiliki hak hukum atas barang tersebut. Legalitasnya ditentukan sesuai dengan ketentuan penjualan

6-9

LO 1

PENENTUAN KEPEMILIKAN PERSEDIAAN Barang dalam Perjalanan

Illustration 6-2 Terms of sale

Kepemilikan barang diserahkan kepada pembeli ketika perusahaan pengiriman barang menerima barang dari penjual

Kepemilikan barang tetap berada pada penjual sampai barang tiba di gudang pembeli.

6-10

LO 1

PENENTUAN KEPEMILIKAN PERSEDIAAN BARANG TITIPAN Titipan barang dari pihak lain dan mencoba menjualnya seharga barang yang dititip tanpa mengambil kepemilikan barang.

Dealer mobil, kapal atau barang antik lebih sering menjual barang dengan cara konsinyasi

6-11

LO 1

Klasifikasi dan Penetapan Persediaan Persediaan dihitung pada harga perolehan

Tujuan Pembelajaran 2 Menjelaskan akuntanasi persediaan dan mengaplikasi metode arus biaya persediaan .



Harga perolehan semua pengeluaran yang diperlukan untuk mendapatkan barang dan menempatkannya pada kondisi siap jual..



Biaya unit yang digunakan pada total biaya persediaan dan harga pokok penjualan menggunakan metode penetapan biaya sebagai berikut: ►

Identifikasi Khusus (Specific identification)



Masuk pertama, Keluar Pertama

Asumsi Aliran Biaya

/First-in, first-out (FIFO) 6-12



Rata-rata (Average-cost)

LO 2

Penilaian Persediaan Contoh: Perusahaan Crivitz TV Company membeli 3 jenis TV dengan ukuran 50 inci yang berbeda harga perolehannya yaitu £700, £750, and £800. Selama setahun Crivitz telah menjual 2 unit TV pada harga £1,200/unit. Seraca ringkas adalah sebagai berikut: Pembelian 3 Pebruari

1 TV

₤700

5 Maret

1 TV

₤750

22 Mei

1 TV

₤800

2 TV

₤2,400 (₤1,200 x 2)

Penjualan 1 Juni Illustration 6-3 Data for inventory costing example

LO 2

Identifikasi Khusus (Specific Identification) Jika Crivitz menjual TV pada tanggal 3 Pebruari dan 22 Mei, maka harga pokok penjualannya adalah £1,500 (£700 + £800),

dan persediaan akhirnya senilai £750.

Illustration 6-4 Specific identification method

LO 2

Identifikasi Khusus (Specific Identification) Metode penetapan arus fisik menghitung persediaan secara

khusus biayanya sampai pada total biaya persediaan akhir.



Secara praktik relatif jarang.



Sebagian besar perusahaan membuat asumsi (asumsi aliran biaya) tentang unit mana yang dijual

6-15

LO 2

Asumsi Aliran Biaya Ada 2 metode asumsi aliran biaya 1. Masuk Pertama, Keluar Pertama/First-in, first-out (FIFO) 2. Rata-rata (Average-cost)

Aliran biaya tidak perlu konsisten dengan pergerakan fisik barang.

LO 2

Asumsi Aliran Biaya Berikut data dari Lin Elektronik

Illustration 6-5

(Persediaan Awal + Pembelian) – Persediaan Akhir = Harga Pokok Penjualan

6-17

LO 2

Asumsi Aliran Biaya MASUK PERTAMA-KELUAR PERTAMA FIRST-IN, FIRST-OUT (FIFO) 

Biaya pembelian barang paling awal adalah yang pertama kali diakui pada penentuan harga pokok penjualan.



Seringkali paralel dengan arus fisik barang dagangan yang sebenarnya



Perusahaan memperoleh biaya persediaan akhir dengan mengambil biaya unit pembelian terakhir

6-18

dan dihitung mundur sampai semua persediaan telah dihitung biayanya

unit LO 2

PERTAMA MASUK-KELUAR PERTAMA (FIFO)

6-19

MASUK PERTAMA, KELUAR PERTAMA (FIFO)

• PETUNJUK BANTUAN Cara lain untuk menghitung persediaan akhir LIFO dengan asumsi LISH-yang terakhir masih ada Illustration 6-6 Allocation of costs—FIFO method

6-20

LO 2

Asumsi Aliran Biaya BIAYA RATA-RATA TERTIMBANG 

Mengalokasikan harga pokok barang tersedia untuk dijual berdasarkan biaya unit rata-rata tertimbang yang terjadi.



Menerapkan biaya unit rata-rata tertimbang ke unit yang ada untuk menentukan biaya persediaan akhir

Illustration 6-8 Formula for weighted-average unit cost

6-21

LO 2

BIAYA RATA-RATA TERTIMBANG

Illustration 6-9 Allocation of costs—average-cost method 6-22

LO 2

BIAYA RATA-RATA TERTIMBANG Illustration 6-11

Illustration 6-9 Allocation of costs—average-cost method 6-23

LO 2

Pengaruh Metode Aliran Biaya terhadap Laporan Keuangan dan Pajak Berikut adalah dua asumsi aliran biaya yang digunakan, contoh 

Tujuan Pembelajaran 3 Menjelaskan pengaruh keuangan terhadap asumsi aliran biaya persediaan

adidas (DEU) and Lenovo (CHN) menggunakan metode rata-rata tertimbang



Syngenta Group (CHE) and Nokia (FIN) menggunakan

metode FIFO. Hasil survey perihal perusahaan IFRS rata-rata sebagai berikut:60% menggunakan metode rata-rata tertimbang,

6-24



40% menggunakan FIFO, dan



23% menggunakan kedua metode tersebut LO 3

PENGARUH PADA LAPORAN LABA RUGI

6-25

Illustration 6-10 Comparative effects of cost flow methods

LO 3

PENGARUH PADA LAPORAN POSISI KEUANGAN

6-26



Keuntungan utama dari metode FIFO adalah pada periode inflasi, biaya yang dialokasikan untuk persediaan nilainya mendekati biaya saat ini



Kelemahan utama dari metode biaya rata-rata adalah pada saat periode inflasi, biaya yang dialokasikan untuk persediaan akhir dapat dikecilkan pada biaya saat ini.

LO 3

PENGARUH PADA PELAPORAN PAJAK 

Metode FIFO pada periode inflasi menghasilkan persediaan dan laba bersih yang lebih tinggi bagi perusahaan



Metode Biaya Rata-rata tertimbang menghasilkan pajak penghasilan yang lebih rendah pada periode kenaikan harga

6-27

LO 3

Penggunaan Metode Aliran Biaya Secara Konsisten

6-28



Metode sebaiknya digunakan secara konsisten agar dapat mengetahui perbandingannya



Meskipun konsisten, namun perusahaan dapat mengubah metode perhitungan biaya persediaan pada kondisi tertentu.

LO 3

Nilai Terendah-Realisasi Bersih (NRV) Tujuan Pembelajaran 4

Ketika nilai persediaan lebih rendah dari

Harga Perolehannya



Menjelaskan nilai the lower-ofcost-or-net realizable pada perhitungan persediaan

Perusahaan “mencatat” persediaan berdasarkan nilai

realisasi bersih (net realizable value) Nilai Realisasi Berish: Jumlah yang diharapkan perusahaan untuk direalisasikan (diterima dari penjualan persediaan).

6-29

LO 4

Nilai Terendah-Realisasi Bersih (NRV) Contoh: Asumsikan PT A memiliki barang dagangan sebagai berikut dengan keterangan harga perolehan dan nilai pasar seperti pada tabel berikut:

Contoh 6-11 Perhitungan Nilai Terendah-Realisasi Bersih (NRV)

6-30

LO 4

Kesalahan Perhitungan & Pencatatan Persediaan Tujuan Pembelajaran 5

Pada umumnya disebabkan:

Mengindikasi pengaruh kesalahan pencatatan dan perhitungan persediaan terhadap laporan keuangan



Keliru menghitung harga persediaan.



Hak transfer kepemilkan atas barang dalam transit belum diakui



Kesalahan perhitungan dan pencatatan persediaan

mempengaruhi laporan laba rugi dan posisi keuangan.

LO 5

Pengaruh pada Laporan Laba Rugi Kesalahan pengakuan persediaan berpengaruh terhadap perhitungan harga pokok penjualan dan laba bersih selama Contoh 6-12 dua periode

Perhitungan Harga Pokok Penjualan

Persediaan Awal + Pembelia – Persediaan Akhir = Harga Pokok Penjualan Kesalahan Pengakuan Persediaan

Harga Pokok Penjualan

Laporan Laba Rugi

Persediaan awal dicatat terlalu rendah

Lebih rendah

Lebih tinggi

Persediaan awal dicatat terlalu tinggi

Lebih tinggi

Lebih rendah

Persediaan akhir dicatat terlalu rendah

Lebih tinggi

Lebih rendah

Lebih rendah

Lebih tinggi

Persediaan akhir dicatat terlalu tinggi

Contoh 6-13 Pengaruh kekeliruan pengakuan internet terhadap laporan laba rugi pada tahun berjalan

LO 5

Pengaruh Pada Laporan Laba Rugi Kesalahan pengakuan persediaan mempengaruhi perhitungan harga pokok penjualan dan laba bersih selam dua periode 

Kesalahan pengakuan persediaan akhir pada akhir periode memiliki pengaruh sebaliknya pada laba bersih periode akuntansi berikutnya.



Selama lebih dua tahun, perhitungan total laba bersih benar karena kekeliruan pencatatan saling mengimbangi



Persediaan akhir tergantung pada keakuratan penetapan dan penggunaan persediaan LO 5

Pengaruh pada Laba Rugi 2016 Incorrect Correct

Contoh 6-14 Pengaruh kesalahan pengakuan pendapatan pada laporan laba rugi selama 2 tahun

2017 Incorrect Correct

€ 80,000

€ 80,000

€ 90,000

€ 90,000

Beginning inventory

20,000

20,000

12,000

15,000

Cost of goods purchased

40,000

40,000

68,000

68,000

Cost of goods available

60,000

60,000

80,000

83,000

Ending inventory

12,000

15,000

23,000

23,000

Cost of good sold

48,000

45,000

57,000

60,000

Gross profit

32,000

35,000

33,000

30,000

Operating expenses

10,000

10,000

20,000

20,000

€ 22,000

€ 25,000

€ 13,000

€ 10,000

Sales

Net income

Combined income for 2-year period is correct.

(€3,000) Net income understated

€3,000 Net income overstated

LO 5

Pengaruh pada Laporan Posisi Keuangan Pengaruh kesalahan pengakuan persediaan pada Laporan Posisi Keuangan ditentukan dengan persamaan Akuntansi Dasar:

Aset = Liabilitas + Ekuitas Kesalahan pengakuan persediaan memiliki pengaruh sebagai berikut: Kesalahan Pengakuan Persediaan Akhir Dicatat terlalu tinggi

Dicatat terlalu rendah

Aset

Liabilitas

Ekuitas

Terlalu tinggi

Tidak ada pengaruh

Terlalu tingi

Terlalu rendah

Tidak ada pengaruh

Terlalu rendah

Contoh 6-15 Pengaruh kesalahan pengakuan persediaan pada Laporan Posisi Keuangan

LO 5

Penyajian Laporan Keuangan & Analisis Learning Objective 6

Penyajian

Discuss the presentation and analysis of inventory.

Laporan Posisi Keuangan – Persediaan diklasifikasi sebagai aset lancar

Laporan Laba Rugi – Harga (Beban) Pokok Penjualan mengurangi penjualan

Terdapat beberapa pengungkapan: 1) Klasifikasi persediaan, 2) Dasar akuntansi (Harga perolehan atau LCNRV) dan

3) Metode penetapan harga persediaan (identifikasi khusus, FIFO,

atau rata-rata tertimbang).

LO 6

Penyajian Laporan dan Analisis Analisis Manajemen persediaan seperti pedang bermata dua: 1. Persediaan terlalu tinggi –menyebabkan harga perolehan

menjadi tinggi (seperti, biaya investasi, penyimpanan,

asuransi, kerusakan dan kehilangan). 2. Persediaan terlalu rendah – menyebabkan habisnya

persediaan dan kehilangan penjualan

LO 6

Lampiran 6A

Sistem Persediaan Perpetual Tujuan Pembelajaran 7

Illustration 6A-1 Inventoriable units and costs

Mengaplikasikan metode aliran biaya dengan metode pencatatan perpetual

Asumsikan dengan sistem Pencatatan Perpetual, hitung Harga Pokok Penjualan dan Persediaan Akhir dengan metode FIFO dan Rata-rata Tertimbang LO 7

First-In-First-Out (FIFO)

Illustration 6A-2 Perpetual system—FIFO

Harga Pokok Penjualan

Persediaan Akhir

LO 7

Rata-rata Tertimbang

Illustration 6A-3 Perpetual system— average-cost method

Harga Pokok Penjualan

Persediaan Akhir

LO 7

Lampiran 6B

Estimasi Persediaan

Metode Laba Kotor (Gross Profit Method)

Tujuan Pembelajaran 8 Menjelaskan dua metode estimasi persediaan

Estimasi harga persediaan akhir dengan menerapkan laba kotor pada penjualan bersih

 Digunakan sebagai pengganti Metode Retail ketika harga retail persediaan awal dan catatan pembelian tidak ada  Menghitung barang yang tersedia untuk dijual  Kurang estimasi persentase laba kotor dari penjualan  Kurangkan estimasi HPP dari harga pokok barang yang tersedia untuk dijual Contoh 6B-1 Rumus Metode Laba Kotor

LO 8

Metode Laba Kotor Contoh: PT ABC mencatat laba bersih pada Januari 2018 senilai $200,000 dengan persediaan awal seharga $40,000, and harga pembelian sebesar $120,000. Persuahaan mengharapkan perolehan laba dari laba kotor sebesar 30%. Hitung estimasi harga pokok persediaan akhir persediaan pada tanggal 31 Januari dengan metode laba kotor

Metode Harga Retail Mengestimasi harga persediaan akhir dengan menggunakan rasio harga persediaan terhadap harga pasar

LO 8

Metode Harga Retail Contoh:

Contoh 6B-4 Aplikasi Metode Harga Retail

Catatan: Perhatikan bahwa tidak perlu mengambil fisik persediaan untuk memperkirakan harga persediaan barang pada saat tertentu

LO 8

Lampiran 6C

Metode Persediaan LIFO Tujuan Pembelajaran 9

Last-In-First-Out (LIFO) 

Mengaplikasi metode LIFO pada harga persediaan akhir

Mengacu pada IFRS, LIFO tidak diguankan lagi untuk tujuan laporan keuangan



Asumsikan barang terbaru yang dibeli dijual pertama kali



Jarang bertepatan dengan aliran fisik barang dagangan

yang sebenarnya, kecuali barang yang disimpan dengan cara ditumpuk seperti bata bata atau jerami

LO 9

Last-In-First-Out (LIFO)

LO 9

Last-In-First-Out (LIFO) Illustration 6C-1 Allocation of costs—LIFO method

Illustration 6C-2 Proof of COGS

LO 9

Latihan Soal PT ABC memiliki catatan atas persediaan meliputi pembelian dan penjualan selama bulan September 2019 Persediaan

1 Sept

400 unit

@ $4

$1,600

Pembelian

10 Sept

1000 unit

@$4.50

4,500

20 Sept

800 unit

@$4.75

3,800

28 Sept

600 unit

@5.00

3,000

15 Sept

1000 unit

25 Sept

800 unit

Penjualan

Perhitungan secara fisik persediaan akhir pada bulan Sept 2019 sejumlah 1000 unit. Diminta: Berdasarkan sistem pencatatan periodik, hitung harga persediaan akhir dengan metode (a) FIFO; (b) Rata-rata Tertimbang

REFERENSI 1. Keiso, Donald E., Kimmel, Weygandt. 2016. Financial Accounting. 3th ed. IFRS Edition. John Wiley and Sons

2. Needles, E Belverd., Marian Powers. 2012. Financial Accounting. 11th ed. South-Western Cengage Learning

49

TERIMAKASIH

Related Documents

Persediaan
January 2021 1
Model Persediaan
January 2021 1
Bab 21 Persediaan
January 2021 0
02 Manajemen Persediaan
January 2021 0

More Documents from "Asriansyah Dwiputra"

Persediaan
January 2021 1