Loading documents preview...
DIARE AKUT TANPA DEHIDRASI
Caecilia Linda Fadli Muhamad Pembimbing: dr.keswari ,Sp.A
• • • • • • • • •
I. Identitas Pasien MR No. Nama Tanggal lahir Usia Jenis kelamin Agama Pendidikan Alamat
• Tanggal datang
: 00-08-15-74 : An. M .K B : 14 Oktober 2016 : 7 bulan 4 hari : Laki-laki : Islam :: Jl. Nusa I 10 10/03, Kramat jati, Jakarta Timur : 15/5/2016
RPS • -Keluhan utama • -Keluhan tambahan
: BAB cair : Demam
-Riwayat perjalanan penyakit: • Pasien datang ke RSU UKI dengan keluhan utama berupa bab cair sejak 1 hari SMRS. Pasien pada awalnya, lebih tepatnya pada hari minggu pagi-7 malam, buang air besar dengan konsistensi kental dan lengket sebanyak 6x berwarna hijau. Kemudian sejak jam 7 malam-2 pagi, pasien buang air besar dengan konsistensi cair sebanyak 3 kali dan juga berwarna kehijauan. Tidak ditemukan adanya lendir maupun darah pada tinja. Menurut ibu pasien, kemungkinan hal itu disebabkan karena makanan pasien yang diganti dari promina menjadi bubur saring berisi ikan, brokoli, jagung, dan wortel. Perubahan makanan pasien dilakukan pada tanggal 11 Mei. Pada awalnya tidak ada reaksi apaapa, tetapi pada tanggal 14 Mei muncul keluhan tersebut.
• +1 hari SMRS Selain bab cair, pasien juga mengalami demam yang dimulai pada saat bersamaan dengan munculnya keluhan pertama. Ibu pasien sudah mencoba memberikan paracetamol. Demam berkurang tetapi kembali meningkat pada saat malam hari. Keluhan mual, muntah, batuk, dan pilek disangkal.
• -Riwayat penyakit dahulu: • Pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. • -Riwayat penyakit keluarga: • Keluarga pasien tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.
• • • • • • • •
-Riwayat kelahiran: Cara lahir : Sectio Caesaria Tempat lahir : RS UKI Ditolong oleh : Dokter Spesialis Masa gestasi : Cukup bulan Berat lahir : 2800 gr Panjang lahir: 43 cm Lahir normal, langsung menangis, sianosis (-), kejang (-), Nilai APGAR: ibu dan nenek pasien tidak ingat • Kelainan bawaan: Tidak ada
• • • •
-Riwayat tumbuh kembang Pertumbuhan gigi pertama Gangguan perkembangan mental Psikomotor • • • • • •
:: Tidak ada
Tengkurap : 4 bulan Duduk :Berdiri :Berjalan : Berbicara : Membaca/menulis: -
• Kesan: Pertumbuhan fisik dan mental anak (gerak kasar, halus, emosi, sosial, perilaku, bicara) sesuai dengan usia.
Vaksin
Dasar (Umur)
Ulangan (Umur)
BCG
1 bulan
DPT / DT
2 bulan
3 bulan
4 bulan
POLIO
0 bulan
2 bulan
3,4 bulan
Campak
-
Hepatitis B
0 bulan
1 bulan
6 bulan
MMR
-
TIPA
-
-Riwayat imunisasi : Imunisasi dilaksanakan di puskesmas Kesan : Imunisasi dasar sesuai dengan jadwal program imunisasi nasional 2016
RIWAYAT MAKANAN • 0-3 bulan : pasien mendapatkan ASI eksklusif yang diberikan sesuai keinginan pasien • 3-6 bulan : pasien sudah tidak mendapatkan ASI eksklusif dan diganti dengan susu formula setiap 2 jam sekali sebanyak 50cc. • 6 bulan-sekarang : susu formula ±60 cc setiap 2 jam ditambah promina 1-2x sehari sebanyak ½ mangkuk kecil/±10 sendok. • Kesan: kualitas dan kuantitas makanan tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi anak.
Pemeriksaan Fisik 15/5-17 • • • •
Keadaan Umum Kesadaran Tekanan darah Frekuensi nadi teratur • Respiratory Rate • Suhu
: Tampak sakit sedang : Composmentis : 110/60 mmHg : 128 x/menit, kuat angkat, isi cukup, : 37 x/menit : 36,7 °C
• • • •
Data Antropometri Berat Badan : 7,2 kg Panjang Badan : 72 cm Lingkar lengan atas : 13 cm
WHO 2017 • BB/U : hasil -2 SD • kesan : -2 s/d +2 kesan Normal • TB/U • Kesan perawakan tinggi • BMI
: hasil +3 SD
: 7,2/ (7,2)2 = 14,1 (hasil di antara -1 SD dan -2 SD) • Kesan status gizi baik
• Kepala • Kepala : Normocephali (lingkar kepala : 42 cm) • Mata : Kelopak mata tampak cekung -/-, Sklera ikterik -/-, konjungtiva anemis -/• Telinga : normotia, lapang+/+, Serumen -/-, sekret -/• Hidung : pernafasan cuping hidung (-), cavum nasi lapang+/+ epistaksis (-), sekret -/-
• • • • • • •
Mulut : sianosis orofasial (-) Bibir : mukosa kering (-), sianosis (-) Gigi Geligi: belum ada Lidah : letak di tengah, lidah kotor (-) Tonsil : T1-T1, tenang Faring : faring hiperemis (-) Leher
: Tidak ada pembesaran KGB
• Thoraks • Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, retraksi sela iga (-) • Palpasi : Vokal fremitus simetris • Perkusi : Sonor/sonor • Auskultasi : Bunyi nafas dasar vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/-, Bunyi jantung I dan II normal, gallop-, murmur-
• • • • •
Abdomen -Inspeksi -Auskultasi -Perkusi -Palpasi teraba
: Perut tampak datar : BU + 10x/menit : Hipertimpani, nyeri ketok (-) : Nyeri tekan (-), supel, hepar dan lien tidak
• Ekstremitas • -Atas • -Bawah •
Kiri : akral hangat crt < 2” : akral hangat crt < 2”
Kanan akral hangat crt < 2” akral hangat crt < 2
• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •
Hematologi Hb Leukosit : 8,4 ribu/uL Ht Trombosit Faeces Warna tinja Konsistensi Lendir Darah faeces E. Histolytica E. Coli Kista Leukosit : negatif Eritrosit : negatif Cacing Telur cacing Amylum : negatif Lemak Sisa sayuran Serabut otot
: 12,3 g/dl : 36,9 % : 357 ribu/uL : kuning : lembek : negatif : negatif : negatif : negatif : negatif
: negatif : negatif : negatif : negatif : negatif
Hb Leukosit Ht Trombosit
Nilai Normal : 10,5 – 12 g/dl
: 6-17 ribu/uL : 33 – 36 % : 150 – 300 ribu/uL
Warna tinja Konsistensi Lendir Darah faeces E. Histolytica E. Coli
: kuning kecoklatan : lembek : negatif : negatif : negatif : negatif
Eritrosit Cacing Telur cacing Amylum
: negatif : negatif : negatif : negatif
Serabut otot : negatif
Diagnosis • Diare perbaikan (bebas demam hari ke 2)
Penatalaksanaan • • • • • • • •
Rawat inap Diet : Bubur saring/susu IVFD : KAEN 3A/24 jam 28 tpm (makro) Mm/ Acran 2x8 mg IV L-Zinc 2x1 cth Sanmol drop 3x0,8 cc Nymico 3x0,8cc
Analisa kasus • Dari anamnesis : • Seorang bayi laki-laki umur 7 bulan, BB= 7,2 kg datang dengan keluhan bab cair sebanyak 9x sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit yang terjadi secara tiba-tiba. BAB berbentuk cair seperti air, tidak berlendir, berwarna hijau, dan tidak terdapat darah, pasien juga mengeluhkan adanya demam yang muncul bersamaan dengan keluhan bab cair.
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang (tampak lemas) • Kesadaran : Compos mentis (kontak mata +, gerakan aktif) • Frekuensi nadi : 128x/menit (reguler, kuat angkat, isi cukup) • Frekuensi nafas : 37x/menit (reguler/adekuat) • Suhu : 36,7oC (axilla) • Kepala : Dalam batas normal • Mata : Dalam batas normal • Hidung : Dalam batas normal • Mulut : Dalam batas normal • Thorax : Dalam batas normal • Abdomen : Bising usus meningkat (10x/menit), hipertimpani, turgor kulit baik • Ekstremitas : Dalam batas normal
• Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik tersebut didapatkan diagnosis kerja diare akut tanpa dehidrasi. Disebut diare akut karena frekuensi BAB>3x sehari, dengan konsistensi cair dan berlangsung <1 minggu . Untuk menetapkan kategori dehidrasi, dibutuhkan 2 gejala atau lebih untuk menegakkan apakah pasien mengalami dehidrasi atau tidak. Kriteria dehidrasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Derajat dehidrasi Gejala/derajat dehidrasi
Diare tanpa dehidrasi
Diare dehidrasi ringan/sedang
Tidak ditemukan tanda utama dan Bila terdapat dua tanda atau lebih
Diare dehidrasi berat
Bila terdapat dua tanda atau lebih
tanda tambahan
Keadaan Umum
Baik, sadar
Gelisah, rewel
Lesu, lunglai, tidak sadar
Ubun- ubun
Besar tidak cekung
Besar sedikit cekung
Sangat cekung
Mata
Tidak cekung,air mata +
Sedikit cekung,air mata kurang
Sangat cekung, air mata -
Mulut dan bibir
Basah
Sedikit kering
Sangat kering
Keinginan untuk minum
Normal, tidak ada rasa haus
Ingin minum terus, ada rasa haus
Malas minum
Turgor
Baik
Kurang
Sangat kurang
Akral
Hangat
Hangat
Dingin
• Jika dilihat dari tabel diatas, tidak ditemukan adanya tandatanda utama berupa keadaan umum gelisah/cengeng atau lemah/letargi/koma, rasa haus, turgor kulit abdomen menurun, maupun tanda tambahan berupa ubun- ubun cekung, kelopak mata cekung, air mata negatif, maupun mukosa bibir kering sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat dehidrasi pada bayi ini.
Gejala klinik
Rotavirus
Shigella
Salmonella
ETEC
EIEC
Kolera
Masa tunas
17-72 jam
24-48 jam
6-72 jam
6-72 jam
6-72 jam
48-72 jam
Panas
+
++
++
-
++
-
Mual muntah
Sering
Jarang
Sering
+
-
Sering
Nyeri perut
Tenesmus
Tenesmus kramp
Tenesmus kolik
-
Tenesmus kramp
Kramp
Nyeri kepala
-
+
+
-
-
-
Lamanya sakit
5-7 hari
>7 hari
3-7 hari
2-3 hari
Variasi
3 hari
Volume
Sedang
Sedikit
Sedikit
Banyak
Sedikit
Banyak
Frekuensi
5-10x/hari
>10x/hari
Sering
Sering
Sering
Terus menerus
Konsistensi
Cair
Lembek
Lembek
Cair
Lembek
Cair
Darah
-
Sering
Kadang
-
+
-
Bau
Langu
+-
Busuk
+
-
Amis khas
Warna
Kuning hijau
Merah hijau
Kehijauan
Tak berwarna
Merah hijau
Seperti air cucian beras
Leukosit
-
+
+
_
-
-
Lain- lain
Anorexia
Kejang +-
Sepsis +-
Meteorismus
Infeksi sistemik
+-
Sifat tinja
• Kemudian, ada kemungkinan bahwa diare pada pasien kemungkinan disebabkan oleh virus, mengingat 60% kasus penyebab utama diare pada bayi dan anak adalah virus. Selain itu, diare timbul mendadak, tanpa adanya perubahan pola susu. Selain itu, pada diare yang disebabkan oleh virus terdapat demam yang tidak terlalu tinggi, dengan sifat tinja volume sedang, frekuensi sehari sekitar 9 kali, konsistensi cair, tidak ada darah, warna kuning kehijauan.
5 Pilar Penanganan Diare Rehidrasi
Nutrisi
Zinc
Antibiotik
Edukasi
• IVFD yang diberikan berupa KAEN 3A yang merupakan terapi maintenance untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti kehilangan ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas
Osmolalitas
Elektrolit (mEq/L)
(mOsm/L)
KAEN 3A
290
Na+
Cl-
K+
Ca+
Asetat
laktat
60
50
10
20
-
20
Dextrose
Kalori
(g/L)
(Kcal/L)
27
108
• Diberikan penurun demam yaitu parasetamol (Sanmol dengan dosis 3X0,8 cc). Dosis parasetamol 10-15 mg/kgBB/x= 70-105 mg 0,1 cc Sanmol setara dengan 10 mg0,7-1 cc. Pemberian obat penurun panas sudah tepat. • L- Zinc sirup tiap sendok teh mengandung 10 mg zinc, diberikan pada umur >6 bulan= 20 mg, 2 sendok teh = 20 mg zinc pemberian 2 sendok teh sudah tepat. Zinc diberikan selama 10 hari dengan tujuan, menurunkan frekuensi dan volume tinja.
• Nymico berisi Nystatin. Obat ini diindikasikan untuk infeksi rongga mulut yang disebabkan candida albicans yang bekerja dengan cara mengikat sterol dalam membran sel fungi. Hasil dari ikatan ini membuat membran tidak dapat berfungsi lagi sebagai rintangan yang selektif, dan kalium serta komponen sel yang lainnya akan hilang.
• Acran berisi Ranitidin yang diindikasikan untuk pasien dengan ulkus peptikum dan Zollinger-Ellison Syndrome. Obat ini digunakan pada pasien ini untuk mencegah mual dan muntah akibat Nymico yang memiliki efek samping berupa gangguan gastrointestinal, mual, dan muntah. Obat ini bekerja dengan cara menghambat secara kompetitif histamin pada reseptor H2 sel-sel parietal lambung, yang menghambat sekresi asam lambung dan menurunkan konsentrasi ion hidrogen.
Pemberian Nutrisi • Makanan utama seperti ASI eksklusif bagi bayi < 6 bln dan makanan lain tetap diberikan untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi anak penderita diare. Sesuaikan dengan jenis – jenis makanan rendah serat dan tinggi mineral seperti pisang yang kaya kalium untuk mencegah terjadinya ketidakseimbangan elektrolit akibat keluar bersama BAB.
Pemberian zinc • Disesuaikan dengan dosis dan usia penderita. Untuk bayi < 6 bulan diberikan zinc dengan dosis 10 mg/hari (1/2 tab), sedangkan untuk anak – anak >6 bulan diberikan dosis 20mg/hari (1 tab) • Berikan zinc dari awal terdiagnosa diare hingga 10-14 hari berikutnya secara berturut-turut. Zinc dipercaya mampu memproteksi dan meregenerasi vili-vili usus halus agar penyerapan nutrisi berjalan maksimal.
Antibiotik Selektif • Penggunaan antibiotik harus disesuaikan dengan hasil kultur feses, apakah diare disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Untuk virus, terapi yang dianjurkan adalah terapi cairan saja untuk mencegah/memperbaiki dehidrasi. Untuk jamur, perlu pertimbangkan adakah kofaktor penyakit lain.
Terapi Antiparasit • Giardia Lamblia, Entamoeba histolytica Metronidazole: anak 15 mg/kgBB/hari 3x1 • Strongyloides stercoralis Albendazole: 12 bulan- 2 thn 200mg. Dosis minum anak >2 thn 400mg/hari
tunggal sekali
PENATALAKSANAAN • Terapi yang digunakan adalah metronidasol 50mg/ kg per hari selama 10 hari diikuti diloxanide furoate 20 mg/kg berat badan per hari selama 10 hari
Edukasi • Terapi cairan • Bila memburuk bawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapat penanganan lebih lanjut
Konseling dan Edukasi Penjelasan tentang cara penularan
-Botol bayi sebelum dipakai dipanaskan terlebih dahulu -Susu harus dihabiskan < 3060 menit
Edukasi cuci tangan
DAFTAR PUSTAKA 1. Pudjiadi A. , Hegar B. , Handriastuti S. ,Idris N.S. ,Gandaputra E. , Yuliartika , Pedoman Pelayanan Medis Ed. 2 , Jakarta , IDAI;2011 h.586-4. 2. Behrman, R.E, Jenson H., Kliegman R., Marcdante K. . Nelson, Ilmu Kesehatan Anak Esensial Ed. 6. Jakarta: IDAI; 2011. h.586-7. 3. Subagyo B dan Santoso NB. Diare akut dalam Buku Ajar GastroenterologiHepatologi Jilid 1, Edisi 1. Jakarta: Badan penerbit UKK GastroenterologiHepatologi IDAI. 2010:87-110 4. Pudjiadi A. , Hegar B. , Handriastuti S. ,Idris N.S. ,Gandaputra E. , Harmoniati E.D. , Pedoman Pelayanan Medis Ed. 1 , Jakarta , IDAI;2009 h.5862. 5. Depkes RI. Buku Saku Petugas Kesehatan Lintas Diare. Jakarta: Depkes RI. 2011. 6. MIMS Indonesia. http://www.mims.com/indonesia/drug/info/kaen%203a/?type=full 7. MIMS Indonesia. http://www.mims.com/indonesia/drug/info/nystatin/. 8.MIMSIndonesia.http://www.mims.com/indonesia/drug/info/ranitidine/?ty pe=brief&mtype=generic