Ppt Estimasi Biaya Proyek [tm3]

  • Uploaded by: Dea Lailani
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ppt Estimasi Biaya Proyek [tm3] as PDF for free.

More details

  • Words: 1,643
  • Pages: 23
Loading documents preview...
Modul ke:

03 Fakultas

FAKULTAS TEKNIK PERENCANAAN DAN DESAI N

ESTIMASI BIAYA PROYEK Analisa Harga Satuan Pekerjaan

Program Studi

TEKNIK SIPIL www.mercubuana.ac.id

Ir. Ernanda Dharmapribadi, MM

Rencana Anggaran Biaya • Tahap selanjutnya setelah menghitung quantity adalah menetapkan harga satuan pekerjaan. Komponen ini terdiri dari harga satuan material dan upah, dimana hal tsb merupakan biaya langsung atas sebuah pekerjaan • Biaya tidak langsung berupa biaya pendukung dan peralatan, biasanya dikelompokkan dalam kategori “preliminaries / pekerjaan persiapan”. • Harga satuan upah sangat terkait dengan produktifitas pekerja pada suatu aktifitas tertentu. Beda orang pasti berbeda pula produktifitasnya. Faktor yg mempengaruhi : budaya setempat, cuaca, skill, gaji, pengawasan, gender, usia

Rencana Anggaran Biaya •

Dalam menentukan produktifitas tsb, estimator menggunakan asumsi rata rata yang biasanya diperoleh dari literatur atau data proyek yg sdh berlangsung. Keahlian seorang estimator akan ditunjukkan pada seberapa jauh asumsi yang digunakan tadi menyimpang dari kondisi aktual. Atas dasar ini, biasanya estimator junior belum diberi wewenang menentukan harga.



Harga satuan material diperoleh dari kapasitas pemakaiannya ditambah prosentase waste yg diperoleh dari data proyek yang sudah berlangsung



Contoh : kapasitas pemakaian semen instant dapat dilihat pada brosur sedangkan kapasitas pemakaian keramik tile secara eksak diketahui dari ukurannya. Mengingat semen adalah loose material, maka prosentase waste akan lebih besar dari keramik tile

Daya Sebar Material

Daya Sebar Material

Perbandingan BOW - SNI •

Burgelijke Openbare Werken (bow) 1921 adalah metode peninggalan jaman Belanda yang digunakan dalam perhitungan harga satuan pekerjaan. Dengan berjalannya waktu, metode ini sudah tidak dapat digunakan lagi karena sudah tidak cocok dengan kebutuhan di jaman moderen. Indeks / koefisien produktifitas jauh lebih besar daripada kenyataan di lapangan, menyebabkan harga penawaran tidak kompetitif. Metode kerja dan material yang digunakan sudah ketinggalan jaman



Standar Nasional Indonesia (SNI) 2002 merupakan hasil kajian BOW yang dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman. Data diperoleh dari penelitian di lapangan pada proyek proyek perumahan. Dengan demikian, untuk keperluan gedung, koefisien inipun harus disesuaikan

Perbandingan BOW - SNI

• • •

Pekerjaan

Sat

Beton 1 : 2 : 3

m3

Material / Upah

BOW

SNI

Semen

Sak

6,75

6,52

Pasir

M3

0,54

0,54

Split

M3

0,82

0,57

Kenek

Oh

6,0

1,65

Tukang

Oh

1,0

0,275

Kepala Tukang

Oh

0,1

0,028

Mandor

Oh

0,3

0,083

Dalam BOW, satuan volume semen adalah tong dimana 1 m3 semen = 7,35 tong semen Produktifitas tenaga kerja versi BOW sangat rendah, dalam satu hari seorang tukang hanya bisa menghasilkan 1 m3 beton, sedangkan menurut SNI bisa 3,6 m3 Dalam satu hari, menurut BOW perlu kenek 6 orang, sedangkan SNI 1,65 orang. Perbandingan tukang terhadap kenek masih sama 1 : 6

Perbandingan BOW - SNI Pekerjaan Plaster 1,5 cm

Sat m2

Material / Upah

BOW

SNI

Semen

sak

0,0108

0,1

Pasir

M3

0,013

0,026

Kenek

Oh

6

0,3

Tukang

Oh

2

0,15

Kepala Tukang

Oh

0,2

0,015

Mandor

Oh

0,3

0,015

Analisa Harga Satuan B.1

1 m³ Galian Tanah biasa Sedalam 1 m (dengan tenaga) 0,4000 0,0400

Oh Pekerja tak terlatih Oh Mandor

80.000,00

32.000,00

200.000,00

8.000,00 40.000,00

B.2

1 m³ Galian Tanah biasa Sedalam 2 m (dengan tenaga) 0,5260 0,0520

Oh Pekerja tak terlatih Oh Mandor

80.000,00

42.080,00

200.000,00

10.400,00 52.480,00

B.4

1 m³ Galian Tanah Keras Sedalam 1 m (dengan tenaga) 0,6250 0,0620

Oh Pekerja tak terlatih Oh Mandor

80.000,00

50.000,00

200.000,00

12.400,00 62.400,00

B.9

1 m³ Urugan Kembali (dengan tenaga) 0,1920 0,0190

Oh Pekerja tak terlatih Oh Mandor

80.000,00

15.360,00

200.000,00

3.800,00 19.160,00

Analisa Harga Satuan C.2 1 m³ Pasang Pondasi Batu Belah 1 PC : 4 Ps 1,1000



Batu belah 15 - 20 (cm)

230.000,00

163,0000

kg

Semen PC @ 50 kg

0,5200



Pasir pasang

1,5000

Oh

Pekerja tak terlatih

0,6000

Oh

Tukang batu

120.000,00

0,0600

Oh

Kepala tukang

135.000,00

0,0750

Oh

Mandor

200.000,00

253.000,00

1.420,00

231.460,00

220.000,00

114.400,00 80.000,00

120.000,00 72.000,00 8.100,00 15.000,00 813.960,00

Analisa Harga Satuan G.10

1 m³ Membuat beton bertulang, 1 : 2 : 3 336,0000

kg

Semen PC @ 50 kg

1.420,00

477.120,00

0,5400



Pasir ayak untuk beton

275.000,00

148.500,00

0,8100



Batu pecah 2 - 3 (cm)

225.000,00

182.250,00

2,0000

Oh

Pekerja tak terlatih

0,3500

Oh

0,0350 0,3000

80.000,00

160.000,00

Tukang batu

120.000,00

42.000,00

Oh

Kepala tukang

135.000,00

4.725,00

Oh

Mandor

200.000,00

60.000,00 1.074.595,00

G.13

1 kg Pembesian 1,0500

kg

Besi beton

0,0150

kg

Kawat beton

0,0035

Oh

Pekerja tak terlatih

0,0070

Oh

0,0007 0,0003

6.600,00

6.930,00

17.000,00

255,00 80.000,00

280,00

Tukang besi / tukang las

150.000,00

1.050,00

Oh

Kepala tukang

135.000,00

94,50

Oh

Mandor

200.000,00

60,00 8.669,50

Perbandingan Analisa Kontraktor 1 KG BESI BETON Besi beton

1,045

kg

6.600

7.106

Kawat beton

0,010

kg

17.000

170

Tulangan Kaki ayam

0,010

kg

6.600

66

Beton decking

1,000

ls

40

40

Alat bantu

1,000

ls

40

40

Upah Besi beton

1,000

kg

1.170 SUB TOTAL PROFIT

1.170 7.378 738

PPH

• • •

-

JUMLAH

7,934

PEMBULATAN

9.221

1.170 117 1.287

Alat bantu sudah termasuk pekerjaan preliminary Beton decking menggunakan adukan semen pasir dng kualitas sama Upah borong karena sdh diketahui secara definitif dari mandor

8,548

Analisa Harga Satuan D.6

1 m² Pasang Dinding Bata merah tebal 1/2 bata, 1 PC : 4 Ps 70,0000 bh

Batu bata merah (lokal)

11,5000 kg

Semen PC @ 50 kg

0,0430 m³

Pasir pasang

0,3200 Oh

Pekerja tak terlatih

0,1000 Oh

Tukang batu

0,0100 Oh

Kepala tukang

0,0150 Oh

Mandor

1.000,00

70.000,00

1.420,00

16.330,00

220.000,00

9.460,00 80.000,00 120.000,00 135.000,00

1 m3 bata ringan t100mm = 83 pcs = Rp.800rb, waste 5%

200.000,00

25.600,00 12.000,00 1.350,00 3.000,00 137.740,00

D.7

1 m² Pasang Dinding Bata ringan tebal 1/2 bata 8,7150 bh

Bata ringan

4,0000 kg

MU-380

-



Pasir pasang

1 sak 40 Kg = Rp. 150rb utk 10 m2

9.650,00

84.099,75

3.750,00

15.000,00 -

220.000,00

0,3200 Oh

Pekerja tak terlatih

80.000,00

0,1000 Oh

Tukang batu

120.000,00

0,0100 Oh

Kepala tukang

135.000,00

0,0150 Oh

Mandor

200.000,00

25.600,00 12.000,00 1.350,00 3.000,00 141.049,75

Perbandingan Beberapa Koefisien

• • •

Macam – macam semen instan Masing – masing produk punya daya sebar berbeda, harus diberi faktor aman untuk koefisien pemakaian Estimator perlu penguasaan produk

Perbandingan Analisa Kontraktor Concrete fc' 30 Concrete Ready Mix fc' 30 Slump 12 ± 2; FA 10% (SBO)

1,03 m3

787.500

SBO

Extra Slump, docket, mortar

1,03 m3

25.000

25.750

Calbon

0,2 ltr

16.000

3.200

Concrete wage

1 m3

80.000

80.000

Concrete decking wage

1 m3

14.000

14.000

Tools (pump, placing boom, vibrator)

1 m3

85.000

85.000

Sub Total Profit & overhead

20.795

Coordination fee

81.113

Sub Total PPH 3% Total

• • •

207.950

Material SBO dikenakan fee kordinasi Tools yang sudah dimasukkan preliminary harus dipisahkan Upah borong karena sdh diketahui secara definitif dari mandor

309.858 9.296 319.154

Perbandingan Analisa Kontraktor 1 M2 PAS. DINDING BATA RINGAN TBL 100 MM Bata ringan Ex. Power Block

0,10

m3

770.500

79.362

M-200 Thinbed Mortar (40 kg/zak )

0,10

sak

59.340

6.217

Kolom Praktis + Upah Angkur Alat bantu

0,60 1,00 1,00

m' ls m³

48.780

29.268 720 260

Upah Pasang dinding bata ringan

1,00

m2

29.230 SUB TOTAL PROFIT PPH JUMLAH

115.826 11.583 127.409

PEMBULATAN

159.560

• • • •

720 260

29.230 29.230 2.923 32.153

Analisa dari kontraktor lebih detail, memperhitungkan material kecil Material yang volumenya sulit dihitung, satuan pakai lumpsum Upah borong karena sdh diketahui secara definitif dari mandor Waste bata masuk harga satuan

Perbandingan Analisa Kontraktor 1 M3 BETON FC 30 Beton ready fc' 30 Mpa

1,030

m3

854.900 880.547

Alat bantu

1,000

ls

1.300 1.300

Tes dan Curing beton Upah Cor beton untuk pelat, balok, tie beam, dan pile cap

1,000

ls

1,000

m3

41.750 SUB TOTAL

41.750 881.847

41.750

PROFIT

88.185

4.175

PPH

-

JUMLAH PEMBULATAN

• •

-

970.032 1.015.960

Angka pecahan menunjukkan adanya mark up overhead Upah borong karena sdh diketahui secara definitif dari mandor

45.925

Produktifitas Tenaga Kerja • Koefisien tenaga kerja dihitung sebagai perbandingan antara jam produktifnya terhadap jam kerjanya per hari • Contoh : Mandor = Jam produktif / jam kerja = 2 jam / 7 jam = 0,2857 Pekerja = Jam produktif / jam kerja = 5 jam / 7 jam = 0,7143 • Koefisien material yang paling baik adalah hasil penelitian empiris pada proyek masing masing kontraktor • Koefisien upah bisa langsung didapat dari harga borong mandor

Strategi Bid Price • Biaya tetap adalah biaya yang harus dikeluarkan dalam rangka menjalankan usaha, contoh : gaji, pengeluaran kantor, penyusutan. Mark up untuk menutup biaya tetap perusahaan dan resiko yang tidak terprediksi • Makin besar omzet perusahaan, maka prosentase biaya tetap yang dibebankan kepada masing masing proyek akan makin kecil • Pada lembar penawaran, keuntungan maksimal yang lazim adalah 10%. Keuntungan tersebut digunakan untuk pengembangan usaha dan atau dibagikan sebagai deviden kepada shareholder

Strategi Bid Price • Dengan demikian, biaya tetap harus diserap secara implisit dengan cara : • Disebar secara merata pada semua pekerjaan. Cara ini mudah untuk ditebak • Diserap oleh pekerjaan tertentu saja. Perlu dipilih pekerjaan yang tidak mungkin diambil alih oleh pemberi tugas (upah besi, beton, galian) • Disebar pada pekerjaan awal, dengan tujuan mendapat bobot besar di awal proyek

Kesimpulan • Analisa BOW menghasilkan nilai yang lebih besar daripada SNI karena koefisien produktifitas diambil pada kondisi jaman dulu. Analisa ini sudah kadaluwarsa sehingga tidak direkomendasikan untuk dipakai • Waste material per satuan volume dimasukkan ke dalam komponen harga satuan. Waste material tergantung dari efisiensi kontraktor, disain, ketinggian bangunan, alat dan metode kerja • Koefisien produktifitas yang paling baik adalah hasil penelitian empiris pada proyek masing masing kontraktor

Daftar Pustaka •

Iman Soeharto, Manajemen Proyek, dari konseptual sampai operasional, Penerbit Erlangga, 1997



Zainal A.Z, Analisis Bangunan, Menghitung anggaran biaya bangunan, Penerbit Gramedia, 2002



Asianto, Construction Project Cost Management, Penerbit Pradnya Paramita, 2003



Redaksi Bumi Aksara, Analisa Upah dan Bahan (Analisa BOW), Penerbit Bumi Aksara, 2004



Badan Standarisasi Nasional, Kumpulan Analisa Biaya Konstruksi, BSN, 2007



Bachtiar Ibrahim, Rencana dan Estimate Real of Cost, Penerbit Bumi Aksara, 1994



Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, Penerbit Gramedia, 2000

Terima Kasih

Related Documents


More Documents from "reva"

Makalah Sql.docx
January 2021 1
Bayam Duri
January 2021 0
Buku Sdidtk Bab V-vii
March 2021 0
_2_inestable_-_kata_kokoh
January 2021 0
Laporan Plendisk Tutor 6
January 2021 1