Praktikum Biologi Uji Kandungan Urine

  • Uploaded by: natsir
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Praktikum Biologi Uji Kandungan Urine as PDF for free.

More details

  • Words: 2,097
  • Pages: 12
Loading documents preview...
KATA PENGANTAR

Segalah puji bagi Alloh SWT yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan laporan hasil penelitian “UJI KANDUNGAN URINE KELAS XI MIPA 6” dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusunan tidak akan sanggup diselesaikan dengan baik. Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang telah membantu penyusun agar dapat menyelesaikan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan selesainya laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Aminnn,,,

Kendari, 22 April 2016

Penulis

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1

Latar Belakang Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan zat-zat sisa dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Sistem ekskresi adalah system yang berperan dalam proses pembuangan zat yang sudahtidak diperlukan atau zat yang membahayakan tubuh, dalam bentuk larutan. Urin atau air seni adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian dikeluarkan dalam tubuh melalui proses urinasi. Urin normal berwarna jernih transparan warna kuning muda. Urin beraasal dari zat warna empedu. Urine berbau khas jika diberikan agak lama, berbau ammonia pada kisar 6.8-7.2. kandungan air, urea, asam urat, ammonia, keratin, asam oksalat, asam fosfat, asam sulfat, klorida. Volume urine normal, kisaran 900-1200ml Buang air kecil merupakan suatu hal yang normal namun kenormalan tersebut dapat menjadi tidak normal apabila urin yang kita keluarkan tidak seperti biasanya. Dari contoh tersebut tentu saja terdapat sebab mengapa hal itu dapat terjadi. Jika hal itu terjadi maka yang perlu kita lakukan adalah dengan cara melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan pada urin dapat menentukan penyakit apa yang sedang diderita oleh seeorang. Oleh sebab itu dalam makalah ini kami akan membahas bagaimana proses pemeriksaan urin, alat-alat yang digunakan dan apa saja kegunaan urin dalam menentukan diagnosa suatu penyakit.

1.2

Tujuan Adapun tujuan dalam penulisan laporan ini ialah : a. Mengamati karakteristik urine, kandungan klorida, dan kandungan protein. b. Membandingkan kandungan glukosa pada urine orang normal dengan penderita diabetes mellitus

1.3

Rumusan masalah Adapun rumusan masalah dari penulisan laporan ini yaitu: 1. Kandungan apa saja yang terdapat pada urine? 2. Berapakah pH pada urine? BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.

Urine 2

1.

Pengertian Urine Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh.Namun, ada juga beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori.Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra.Urin bersal dari penyaringan darah oleh ginjal yang dialirkan memelaui uretra selanjutnya dikeluarkan dari tubuh urin.banyak mengandung bebrapa zat seperti glukosa, garam-garam, asam amino. Urin ditampung dalam kantung urin sampai sekitar 300 cc . Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis.

2.

Ciri – Ciri Urine -

3.

Urin rata-rata : 1-1,5 liter setiap hari; tergantung luas permukaan tubuh dan intake cairan. Warnanya kuning bening oleh adanya urokhrom. Urin baru, bau khas sebab adanya asam-asam yg mudah menguap Urin lama, pH urine kurang lebih ph = 6 atau sekitar 4,8-7,5

Kandungan dalam urine Urea (25-30 gram) merupakan hasil akhir dari metabolisme protein pada -

mamalia. Amonia, pada keadaan normal terdapat sedikit dalam urin segar. Kreatinin dan kreatin Asam urat, adalah hasil akhir terpenting oksidasi purin dalam tubuh. Asam amino: hanya sedikit dalam urin.. Klorida (terutama NaCl), pengeluarannya tergantung dari masukan. Sulfur, berasal dari protein yang mengandung sulfur pada makanan. 3

-

4.

Fosfat di urin adalah gabungan dari natrium dan kalium fosfat, Oksalat dalam urin rendah.. Mineral: Na, Ca, K, Mg ada sedikit dalam urine Vitamin, hormon dan enzim dalam urin sedikit.

Macam-Macam Urine 1. Urin Pagi, urin yang dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur. Digunakan untuk pemeriksaan sedimen urin, kehamilan dan berat jenis urin. 2. Urin Sewaktu, urin yang dikeluarkan sewaktu-waktu. Digunakan untuk pemeriksaan berat jenis, sedimen urin, protein urin, reduksi urin, benda keton, urobilin dan bilirubin, BJ (sekitar 1.010-1.015) 3. Urin Post Pandrial, urin yang dikeluarkan setelah makan (1,5-2 jam setelah makan) Digunakan untuk pemeriksaan reduksi urin 4. Urin 24 jam/12 jam, urin yang dikeluarkan/dikumpulkan selama 12 jam/24 jam Digunakan untuk pemeriksaan berat jenis urin (1.016-1.022) 5. Urin 2 gelas 3 gelas, urin yang digunakan untuk mengetahui adanya infeksi, pus (nanah) yang biasa terjadi pada laki-laki dan untuk mengetahui letak infeksinnya.

B.

Pembentukan Urine 1. Filtrasi (penyaringan) Filtrasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan hidrostatik (tekanan darah) dan tekanan onkotik (tekanan osmotik plasma), dimulai ketika darah masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-komponen yang tidak dapat larut melewati pori-pori endotelium kapiler, glomerulus, kemudian menuju membran dasar, dan melewati lempeng filtrasi, lalu masuk ke dalam ruang kapsul Bowman. 2. Reabsorpsi (penyerapan) Reabsorpsi terjadi secara transpor aktif dan transpor pasif. Glukosa dan asam amino direabsorpsi secara transpor aktif di tubulus proksimal. Reabsorpsi Na+, HCO3- dan H2Oterjadi di tubulus kontortus distal. 3. Augmentasi (pengumpulan) Urin sekunder dari tubulus distal akan turun menuju tubulus pengumpul. Pada tubulus pengumpul ini masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-, dan urea sehingga terbentuklah urin sesungguhnya.Dari tubulus pengumpul, urin dibawa ke pelvis renalis, urin mengalir melalui ureter menuju vesika urinaria (kantong kemih) yang merupakan tempat penimpanan sementara urin.

C.

Kelainan dan Gangguan pada ginjal 1. Nefritis 4

Nefritis : kerusakan pada glumerulus akibat alergi racun kuman, biasanya disebabkan oleh bakteri Steptococcus. Nefritis mengakibatkan seseorang menderita Uremia dan oedema. Uremia: masuknya kembali asam urin dan urea ke pembuluh darah. Oedema adalah penimbunan air di kaki karena reabsorpsi air terganggu. 2. Batu ginjal Batu ginjal terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kantong kemih. Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak larut. Kandungan batu ginjal adalah kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Endapan garam ini terbentuk jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi garam mineral dan terlalu sedikit mengonsumsi air. 3. Albuminuria Albuminuria adalah ditemukannya albumin pada urin. Adanya albumin dalam urin merupakan indikasi adanya kerusakan pada membran kapsul endotelium.Selain itu dapat juga disebabkan oleh iritasi sel-sel ginjal karena masuknya substansi seperti racun bakteri, eter, atau logam berat. 4. Hematuria Hematuria adalah ditemukannya sel darah merah dalam urin. Hematuria disebabkan peradangan pada organ urinaria atau iritasi akibat gesekan pada batu ginjal. 5. Diabetes Militus Diabetes militus adalah penyakit yang disebabkan pankreas tidak menghasilkan atau hanya menghasilkan sedikit insulin. Insulis : hormon yang mampu mengubah glukosa menjadi glikogen sehingga mengurangi kadar gula dalam darahin.Kadar glukosa di urin penderita diabetes militus sangat tinggi.Ini menyebabkan sering buang air kecil, cepat haus dan lapar, serta menimbulkan masalah pada metabolisme lemak dan protein.

5

BAB III METODE PENGAMATAN 3.1

WAKTU Hari / tanggal Jam Tempat

: Rabu (20 april 2016 ) dan Jum’at ( 22 april 2016) : 09.15 - selesai : LAB. Biologi

3.2 ALAT DAN BAHAN a. Alat - Rak tabung reaksi - Pipet tetes - Gelas beker 500 ml - Tabung reaksi - Kertas tisu - Korek api

: - kertas label - botol sampel urine - kaki tiga - pemanas bunsen - pH meter atau kertas lakmu - Kasa asbes

b. Bahan - Sampel urine pagi (urine yang pertama kali dikeluarkan pada pagi hari setelah bangun tidur )dari orang sehat, penderita diabetes mellitus, dan orang yang berisiko menderita diabetes mellitus( ditempel kertas label -

agar tidak tertukar. Larutan Biuret Larutan Benedict 6

2.3

CARA KERJA

:

A. Sifat fisik urine: Amatilah dan bandingkan beberapa sampel urine yang dibawa dari rumah, dalam hal sifat-sifat fisiknya (misalnya, warna, tingkat kekruhan, dan pH). Analisis dengan menggunakan tabel acuan berikut

Warna

Keterangan

Kuning

Normal

Hitam

Mengonsumsi tablet yang mengandung zat besi (ferri sulfat), minum obat parkinson

Biru

Mengonsumsi obat abti depresi atau antibiotik, infeksi bakteri Pseudomonas pada saluran lkemih

Cokelat

Gangguan fungsi ginjal, mengonsumsi antibiotik

Kuning

Hepatitis fase akut, kelebihan vitamin B2, mengonsumsi antibiotik

gelap (seperti teh) Oranye

– Dehidrasi, demam, mengonsumsi obat

merah Hijau

Infeksi bakteri, kelebihan biliverdin, mengonsumsi vitamin

Bening

Terlalu banyak minum, diabetes insipidus, minum alkohol

(tidak berwarna) Putih

Tumor jaringan limfat, filariasis

seperti susu Keterangan: Tingkat kekeruhan: tidak keruh (-), sedikit keruh (+), keruh (++), dan sangat keruh (+++) pH normal urine = 4,7 – 8 B. Uji Protein 7

Masukkan 2 mL sampel urine ke dalam tabung reaksi.Tambah 5 tetes larutan Biuret. Amati perubahan warnanya dan berikan hasil analisinya.

Warna setelah diteteskan larutan Keterangan Biuret Ungu

Mengandung protein

Biru atau selain ungu

Tidak mengandung protein

C. Uji Glukosa 1.

Tuangkan sampel urine ke dalam tabung reaksi sebanyak 2 mL, tempelkan kertas

2.

label agar tidak tertukar. Teteskan larutan Benedict sebanyak 5 tetes ke dalam tabung reaksi yang telah berisi urine, kemudian kocok sebentar agar bercampur merata. Amati warnanya.

Warna

Hasil

Uji Hasil Reaksi

Keterangan/Kandungan Glukosa

Glukos Biru

-

Normal

+

0,5 – 1%

Kuning keruh

++

1 – 1,5%

Coklat, jingga

+++

2% - 3,5%

Merah bata

++++

> 3,5%

Hijau

kekuningan

keruh

8

BAB IV HASIL PENGAMATAN

gelap seperti teh

++

++

toska

kekuni

Kamdungan

Prubahan

Kandungan 0,5- 1%

warna

Hijau Hijau

Biru

protein

g

Uji protein

glukosa

Muh. Rizaldi

Warna akhir

6

Kunin

Uji glukosa Warna awal

pH

Nama

Tingkatkekeruha

Sifat fisik urine

Kandungan klorida (-,++,+++)

tabel pengamatan

n(-,++,+++)

A.

Hasil pengamatan

warna

4.1

Tidak

ngan keruh

B. Pembahasan 1. Warna dan Bau Urine Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh warna urine adalah kuning gelap seperti the dan memiliki pH 6 dibawah normal (dibawah normal pH=7). Urine warna kuning dapat disebabkan oleh pemilik urine yang terlalu sering meminum obat-obat yang mengandung antiseptic, pyridium dan fenothiazin. Urine memiliki pH 6 atau asam terpengaruh karena banyaknya memakan makanan protein hewani dan hasil olahan biji-bijian seperti roti,kue dan lain lain. Urine yang memiliki pH 6 masih tergolong sehat karena tidak terlalu 2.

asam. Pengamatan Glukosa Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan setelah ditetesi benedict dan dipanaskan, urine tersebut berubah warna menjadi hijau kekuningan dan sedikit keruh. Hal itu dapat diindikasikan terdapatnya glukosa 0,5%-1% pada urine. Pada urine orang yang sehat terdapat sedikit glukosa bahkan tidak terdapat glukosa. Adanya glukosa dalam urine tersebut adalah banyaknya

3.

makan makanan yang mengandung banyak gula. Pengamatan Protein 9

ada

Pada hasil pengamatan , tidak terjadi perubahan warna dan tidak ada kekeruhan pada urine yang artinya urine tidak mengandung protein. Pada urine orang sehat tidak ditemukan adanya protein jika terdapat protein dalam urinenya dapat diartikan bahwa orang itu mempunyai penyakkit seperti 4.

albuminuria. Pengamatan Protein dan Clor Berdasarkan hasil pengamatan setelah ditetesi biuret urine tidak berubah warna menjadi ungu yang artinya tidak adanya protein dalam urine tersebut. Tetapi ketika ditetesi AgNO3 terdapat endapan putih yang terdapat pada tabung yang artinya adanya clorida dalam urine tersebut.

BAB V PENUTUP

5.1

Kesimpulan Dari percobaan tersebut dapat kita ketahui bahwa : 1.

Warna dan bau urine adalah kuning gelap seperti the dan memiliki pH 6

2.

dibawah normal (dibawah normal pH=7). Pengamatan glukosa urine tersebut berubah warna menjadi hijau kekuningan dan sedikit keruh. Hal itu dapat diindikasikan terdapatnya glukosa 0,5%-1%

10

pada urine. Adanya glukosa dalam urine tersebut adalah banyaknya makan 3.

makanan yang mengandung banyak gula. Pengamatan protein urine tidak mengandung protein. Pada urine orang sehat tidak ditemukan adanya protein jika terdapat protein dalam urinenya dapat

4.

diartikan bahwa orang itu mempunyai penyakkit seperti albuminuria. Pengamatan Protein dan Clor urine tidak berubah warna menjadi ungu yang artinya tidak adanya protein dalam urine tersebut.

5.2

Saran Adapun saran yang diberikan oleh penulis adalah sebaiknya dalam melakukan percobaan, di perlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan, serta ada baiknya alat dan bahan yang akan digunakan lebih dilengkapi, sehingga menunjang proses kerja pada saat melakukan praktek.

DAFTAR PUSTAKA

Saktiyono. 2008. Seribu Pena Biologi. Jakarta : Erlangga Syamsuri Istamar, dkk. 2007. Biologi SMA Kelas XI. Malang : Erlangga Tim LBB SSCintersolusi. 2012. TEXT BOOK SSCIntersolusi : SSCI Pratiwi D. A. 2007. Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga https://www.google.com/biologi( laporan uji urine )/LAPORAN_PRAKTIKUM BIOLOGI TENTANG UJI KANDUNGAN URINE_ RISKA_ULFA'S HOUSE.htm Diakses : pada hari sabtu 23 Februari 2013 11

https://www.google.com /biologi ( laporan urine)/Kandungan urine_ HARIAN MEII.htm Diakses : pada hari sabtu 23 Februari 2013 https://www.google.com/biologi ( laporan uji urine )/Laporan Praktikum Uji Kandungan urine~ Agifebrian's Blog.htm Diakses : pada hari sabtu 23 Februari 2013

12

Related Documents


More Documents from "Sifa Nova"