Proposal Skripsi Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Peneyebaran Covid-19 Di Desa Sukadana Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon Tahun 2020

  • Uploaded by: Aang Sopyan
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proposal Skripsi Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Peneyebaran Covid-19 Di Desa Sukadana Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon Tahun 2020 as PDF for free.

More details

  • Words: 6,970
  • Pages: 54
Loading documents preview...
PROPOSAL SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENEYEBARAN COVID-19 DI DESA SUKADANA KECAMATAN PABUARAN KABUPATEN CIREBON TAHUN 2020

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Disusun Oleh : RESHA MAHESWARA BURHANUDIN CKR0160042

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN KUNINGAN 2020

LEMBAR PERSETUJUAN

Proposal Penelitian

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENEYEBARAN COVID-19 DI DESA SUKADANA KECAMATAN PABUARAN KABUPATEN CIREBON TAHUN 2020

Diajukan Oleh : Nama : Resha Maheswara Burhanudin NIM : CKR0160042

Kuningan, Juni 2020 Telah Disetujui Oleh,

Pembimbing I

Pembimbing II

Ns. Lia Mulyati S.Kep. M.Kep

Ns. Yana Hendriana S.Kep. M.Kep

NIK. 770114200811020

NIK. 850418201202071

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb Puji syukur Alhamdulillah Saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Proposal Skripsi yang berjudul “Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan Penyebaran Covid-19 Di Desa Sukadana Kecamatan Kabupaten Cirebon”. Proposal Skripsi ini disusun untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan (STIKKU). Adapun dalam penyusunan Proposal Skripsi ini, Saya tidak lepas dari bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Maka peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat : 1.

Prof. Dr. Hj. Dewi Laelatul Badriah, M. Kes, AIFO., selaku Ketua Yayasan Pendidikan Bhakti Husada Kuningan.

2.

H. Abdal Rohim S.Kp., M.H., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan.

3.

Ns. Nanang Saprudin, S.Kep, M.Kep., selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

4.

Ns. Lia Mulyati, S.Kep.,M.Kep.selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan ilmu, motivasi, bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan proposal penelitian ini.

5.

Ns. Yana Hendriana, S.Kep. M.Kep. Selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

6.

Ns. Rani Muliany S, S.Kep., M.Kep,selaku Penguji yang telah memberikan ilmu, motivasi dan pengarahan dalam penyusunan Proposal Skripsi ini.

7.

Seluruh Staf Dosen Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan yang telah membantu dalam penyusunan Proposal Skripsi ini.

8.

Yang saya Sangat Cintai dan Sayangi kedua Orang Tua Bapak dan Ibu,

Adik-adikku,

keluarga

serta

saudaraku

yang

senantiasa

mencurahkan kasih sayang dan doa serta dukungannya baik moril maupun materil selama mengikuti pendidikan dan penyusunan Proposal skripsi ini. 9.

Rekan-rekan Mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan angkatan 2016 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan sahabat-sahabatku dan semua pihak yang telah memberikan semangat, motivasi serta selalu memberikan kehangatan dan energi positif dalam penyusunan skripsi ini. Saya menyadari dalam penyusunan Proposal Skripsi ini masih jauh dari sempurna, dari segi teknik penulisan maupun teori. Untuk itu Saya mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun untuk bahan perbaikan dimasa yang akan datang. Besar

harapan saya, semoga Proposal Skripsi ini bermanfaat khususnya bagi Saya dan umumnya bagi pembaca.

Wassalamua’laikum Wr. Wb

Kuningan, Juni 2020 Resha Maheswara Burhanudin

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................

i

DAFTAR ISI .............................................................................................. iii DAFTAR BAGAN ..................................................................................... iv DAFTAR TABEL ..................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah..................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian...................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian.................................................................... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Coronavirus / Covid-19............................................................. 7 1. Devinisi Coronavirus........................................................... 7 2. Gejala Coronavirus............................................................... 7 3. Penyebaran Coronavirus...................................................... 17 4. Perlindungan Coronavirus.................................................... 19 BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS A. Kerangka Konsep ..................................................................... 21 B. Definisi Operasional ................................................................. 22 C. Hipotesis ................................................................................... 24

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian............................... 25 B. Variabel Penelitian ................................................................... 25 C. Populasi dan Sampel ................................................................ 26 D. Instrumen Penelitian ................................................................. 29 E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 30 F. Analisa Data ............................................................................. 32 G. Etika Penelitian......................................................................... 35 H. Waktu dan Lokasi Penelitian.................................................... 36 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian .............................................................. 22

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional............................................................................ 23 Tabel 4.1 Sampel Penelitian................................................................................ 28 Tabel 4.2 Interprestasi Uji Korelasi..................................................................... 35

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek (flu), sakit tenggorokan atau diare, Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap. Menurut WHO, flu sendiri merupakan infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus influenza, dan menyebar dengan mudah dari orang ke orang. Virus ini beredar di seluruh dunia dan dapat mempengaruhi orang tanpa memandang usia dan jenis kelamin (WHO, 2009).Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa pun dan tetap merasa sehat. Sebagian besar (sekitar 80%) orang yang terinfeksi berhasil pulih tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari 6 orang yang terjangkit COVID-19 menderita sakit parah dan kesulitan bernapas. Daya

tahan

tubuh

seseorang

akan

sangat

berpengaruh

terhadap berat ringannya penyakit tersebut. Daya tahan tubuh dipengaruhi oleh pola hidup seseorang (BPOM, 2006).Sementara ini kita masih perlu mempelajari dampak COVID-19 terhadap manusia, tetapi sejauh ini lansia

dan orang-orang yang sudah memiliki keadaan medis sebelumnya (seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penyakit paru-paru, kanker atau diabetes) terindikasi mengalami sakit yang lebih parah. Hingga kini, belum ada vaksin dan obat melawan virus tertentu untuk mencegah atau mengobati COVID-19. Namun, orang-orang yang sakit perlu mendapatkan perawatan untuk meredakan gejala-gejalanya. Orang-orang yang sakit serius harus dibawa ke rumah sakit. Sebagian besar pasien sembuh karena perawatan untuk gejala yang dialami. Ada beberapa kandidat vaksin dan obat tertentu yang masih diteliti melalui uji klinis. WHO mengkoordinasikan upaya menyediakan vaksin dan obat yang mencegah dan mengobati COVID-19. Untuk mencegah COVID-19 itu sendiri dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa tindakan seperti mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun, menjaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-bersin, hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut, pastikan melakukan etika batuk dan bersin dengan cara menutup mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu saat batuk atau bersin dan segera buang tisu bekas tersebut. Tetapi dalam permasalahan ini masih ada sebagian orang yang belum tau bagaimana cara pencegahan dan cara memutus rantai penyebaran COVID-19, oleh sebab itu penulis akan meneliti seberapa banyak orang yang masih belum mengetahui akan hal ini dan seberapa banyak orang yang sudah paham akan hal ini. Sehingga dengan hal

tersebut kita dapat mengetahui apakah kita akan cepat memutuskan rantai penyebaran COVID-19 ini ataukah kita masih perlu melakukan beberapa edukasi terhadap orang-orang yang belum memahami akan hal tersebut. Di indonesia sendiri jumlah angka yang terikfeksi Covid-19 pada tanggal 09-06-2020 sebanyak 33.076 orang. Jumlah pasien sembuh sebanyak 11.414 orang, jumlah pasien meninggal sebanyak 1.923 jiwa. Untuk jumlah di kabupaten cirebon sendiri pasien Orang tanpa gejala (OTG) sebanyak 62 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 343 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 12 orang dan pasien yang positif terinfeksi covid-19 sebanyak 10 orang. Jumlah ini kemungkinan akan semakin meningkat apabila masyarakat di Indonesi belum seluruhnya memahami tentang cara penyebaran dan pencegahan Covid-19. Semakin hari semakin banyak masyarakat yang melanggar peraturan pemerintah tentang pembatasan sosial untuk mengurangi angka terjadinya Covid-19, hal ini tentu dapat menjadi dampak terhadap jumlah Covid-19 di Indonesia saat ini, tentunya angka tersebut akan semakin meningkat apabila masyarakat tidak taat terhadap aturan pemerintah yang telah ditetapkan, seperti hal nya memakai masker, masih banyak masyarakat yang tidak memakai masker saat keluar rumah, bahkan masih ada masyarakat yang mengadakan perkumpulan tanpa memakai masker, hal ini tentu menjadi alasan kuat bagi penulis untuk melakukan penelitian tentang sikap masyarakat dalam menangani kasus Covid-19, apakah masayarakat sudah memahami tentang tata cara penanganan nya ataukah

masyarakat memang sengaja melakukan hal tersebut karna memang tidak mengetahui tentang bahaya Covid-19. Oleh sebab itu dalam hal ini penulis sangat tertarik dengan kasus perilaku masyarat dalam menghadari Covid-19 dan tentang pengetahuan masyarakat terhadap penyakit tersebut, sejauh mana masyarakat dapat mengatahui dan seperti apa masyarakat dapat menyikapinya. Maka dalam proses penyusunan skripsi ini memakan waktu yang cukup panjang untuk melewati beberapa proses dan menumbuhkan konsentrasi penuh agar skripsi terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu mahasiswa perlu sekali mendapatkan dukungan sosial baik itu dari keluarga, dosen pembimbing, teman dan kerabat-kerabat dekatnya.

B. Rumusan Masalah Apakah masyarakat indonesia khusunya di Desa Sukadana Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon saat ini sudah mengetahui tentang COVID-19? dan seberapa taukah masyarakat tentang cara pencegahan dan penyebaran dari COVID-19?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Melakukan penelitian tentang pencegahan dan penyebaran Covid-19 terhadap masyarakat di Desa Sukadana Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon pada Tahun 2020.

2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi gambaran tingkat pengetahuan masyarakat di Desa Sukadana terhadap Covid-19 b. Mengidentifikasi hubungan pengetahuan dan perilaku masyarakat Desa Sukadana dalam menghadapi Covid-19 c. Menganalisis adanya hubungan pengetahuan dan perilaku masyarakat di Desa Sukadana terhadap pencegahan penyebaran Covid-19. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai pentingnya pencegahan dan penyebaran Covid-19 b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai literatur dalam pelaksanaan penelitian yang relevan di masa yang akan datang 2. Manfaat Praktis a. Bagi Masyarakat Penelitin ini dapat di gunakan sebagai informasi dan pembelajaran tentang bagaimana pencegahan dan penyeberan COVID-19. b. Bagi Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Kesehatan Kuningan Penelitian ini merupakan merupakan wujud nyata Tri Darma Perguruan Tinggi Khusunya bidang Penelitian. Hasil Penelitian ini Dapat di Gunakan Oleh Perguruan Tinggi Sebagai Persembahan kepada masyarakat.

c. Bagi Mahasiswa Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang pendidikan. Selain itu di harapkan dapat melatih kemampuan menulis karya ilmiah mahasiswa dan mengembangkan minat mahasiswa untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Coronavirus / Covid-19 1. Definisi Coronavirus

adalah

suatu

kelompok

virus

yang

dapat

menyebabkan penyakit pada hewan atau manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia mulai dari batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome

(SARS).

Coronavirus

jenis

baru

yang

ditemukan

menyebabkan penyakit COVID-19. COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus yang baru ditemukan. Ini merupakan virus baru dan penyakit yang sebelumnya tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019.

2. Gejela Coronavirus / Covid-19 Gejala-gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare, Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap.

Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apa pun dan tetap merasa sehat. Sebagian besar (sekitar 80%) orang yang terinfeksi berhasil pulih tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar 1 dari 6 orang yang terjangkit COVID-19 menderita sakit parah dan kesulitan bernapas. Orang-orang lanjut usia (lansia) dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung atau diabetes, punya kemungkinan lebih besar mengalami sakit lebih serius. Mereka yang mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas sebaiknya mencari pertolongan medis. a. Demam 1) Pengertian Demam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh ketika suhu meningkat melebihi suhu tubuh normal (>37,5°C). Demam adalah proses alami tubuh untuk melawan infeksi yang masuk ke dalam tubuh. Demam terajadi pada suhu > 37, 2°C, biasanya disebabkan oleh infeksi (bakteri, virus, jamu atau parasit), penyakit autoimun, keganasan , ataupun obat – obatan (Surinah dalam Hartini, 2015). Demam merupakan suatu keadaan suhu tubuh diatas normal sebagai akibat peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus. Sebagian besar demam pada anak merupakan akibat dari perubahan pada pusat panas (termoregulasi) di hipotalamus.

Penyakit – penyakit yang ditandai dengan adanya demam dapat menyerang sistem tubuh.Selain itu demam mungkin berperan dalam meningkatkan perkembangan imunitas spesifik dan non spesifik dalam membantu pemulihan atau pertahanan terhadap infeksi (Sodikin dalam Wardiyah, 2016).

2) Etiologi Demam Demam

terjadi

bila

pembentukan

panas

melebihi

pengeluaran. Demam dapat berhubungan dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan, penyakit metabolik maupun penyakit lain. (Julia, 2000). Menurut Guyton (1990) demam dapat disebabkan karena kelainan dalam otak sendiri atau zat toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu, penyakitpenyakit bakteri, tumor otak atau dehidrasi. Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan atau reaksi terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral (misalnya: perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan diagnosis penyebab

demam

penggambilan

diperlukan

riwayat

penyakit

antara

lain:

pasien,

ketelitian pelaksanaan

pemeriksaan fisik, observasi perjalanan penyakit dan evaluasi

pemeriksaan laboratorium.serta penunjang lain secara tepat dan holistik. Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada demam adalah cara timbul demam, lama demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala lian yang menyertai demam. Demam belum terdiagnosa adalah suatu keadaan dimana seorang pasien mengalami demam terus menerus selama 3 minggu dan suhu badan diatas 38,3 derajat celcius dan tetap belum didapat penyebabnya walaupun telah diteliti selama satu minggu secara intensif dengan menggunakan sarana laboratorium dan penunjang medis lainnya.

3) Patofisiologi Demam Demam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set point, tetapi ada peningkatan suhu tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak disertai peningkatan set point(Julia, 2000). Demam adalah sebagai mekanisme pertahanan tubuh (respon imun) anak terhadap infeksi atau zatasing yang masuk ke dalam tubuhnya. Bila ada infeksi atau zat asing masuk ke tubuh akan merangsang sistem pertahanan tubuh dengan dilepaskannya pirogen. Pirogen adalah zat penyebab demam, ada yang berasal dari dalam tubuh (pirogen endogen) dan luar

tubuh (pirogen eksogen) yang bisa berasal dari infeksi oleh mikroorganisme atau merupakan reaksi imunologik terhadap benda asing (non infeksi). Pirogen selanjutnya membawa pesan melalui alat penerima (reseptor) yang terdapat pada tubuh untuk disampaikan ke pusat pengatur panas di hipotalamus. Dalam hipotalamus pirogen ini akan dirangsang pelepasan asam arakidonat serta mengakibatkan peningkatan produksi prostaglandin

(PGEZ).

Ini

akan

menimbulkan

reaksi

menaikkan suhu tubuh dengan cara menyempitkan pembuluh darah tepi dan menghambat sekresi kelenjar keringat. Pengeluaran panas menurun, terjadilah ketidakseimbangan pembentukan dan pengeluaran panas.Inilah yang menimbulkan demam pada anak. Suhu yang tinggi ini akanmerangsang aktivitas “tentara” tubuh (sel makrofag dan sel limfosit T) untuk memerangi zat asing tersebut dengan meningkatkan proteolisis yang menghasilkan asam amino yang berperan dalam pembentukan antibodi atau sistem kekebalan tubuh. (Sinarty, 2003). Sedangkan sifat-sifat demam dapat berupa menggigil atau krisis/flush. Menggigil bila pengaturan termostat dengan mendadak diubah dari tingkat normal ke nilai yang lebih tinggi dari normal sebagai akibat dari kerusakan jaringan,zat pirogen

atau dehidrasi. Suhu tubuh biasanya memerlukan beberapa jam untuk mencapai suhu baru.Krisis/flush. Bila faktor yang menyebabkan suhu tinggi dengan mendadak disingkirkan, termostat hipotalamus dengan mendadak berada pada nilai rendah, mungkin malahan kembali ke tingkat normal.(Guyton, 1999).

b. Batuk Kering 1) Pengertian Batuk merupakan refleks fisiologis

kompleks

yang

melindungi paru dari trauma mekanik, kimia dan suhu. Batuk juga merupakan mekanisme pertahanan paru yang alamiah untuk menjaga agar jalan nafas tetap bersih dan terbuka dengan jalan mencegah masuknya benda asing ke saluran nafas dan mengeluarkan benda asing atau sekret yang abnormal dari dalam saluran nafas. Batuk menjadi tidak fisiologis bila dirasakan sebagai gangguan. Batuk semacam itu sering kali merupakan tanda suatu penyakit di dalam atau diluar paru dan kadang-kadang

merupakan

gejala

dini

suatu

penyakit.

Penularan penyakit batuk melalui udara (air borne infection). Penyebabnya beragam dan pengenalan patofisiologi batuk akan sangat

membantu

dalam

menegakkan

penatalaksanaan batuk (Yunus, F. 2007).

diagnosis

dan

Batuk adalah suatu refleks pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari saluran napas. Batuk juga membantu  melindungi paru dari aspirasi yaitu masuknya benda asing dari saluran cerna atau saluran napas bagian atas. Yang dimaksud dengan saluran napas mulai dari tenggorokan, trakhea, bronkhus, bronkhioli sampai ke jaringan paru (Guyton, et all. 2008). Batuk merupakan gejala klinis dari gangguan pada saluran pernapasan. Batuk bukan merupakan suatu penyakit, tetapi merupakan manifestasi dari penyakit yang menyerang saluran pernafasan. Penyakit yang bisa menyebabkan batuk sangat banyak sekali mulai dari infeksi, alergi, inflamasi bahkan keganasan. (Kumar, et all. 2007)

2) Faktor Penyebab Batuk Menurut Waisya, R. (2008) reflek batuk dapat ditimbulkan oleh: a) Rangsangan mekanis, misalnya asap rokok, debu, tumor b) Adanya perubahan suhu mendadak c) Rangsangan kimiawi, misalnya gas dan bau-bauan d) Adanya peradangan / infeksi e) Reaksi alergi

Disamping infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) seperti influenza, penyebab batuk yang paling sering adalah:      a)

Alergi dan asthma      

b)

Infeksi paru-paru seperti pneumonia atau bronkitis akut.

c)

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau bronkitis kronik, emphysema

d) Sinusitis yang menyebabkan postnasal drip. e)

Penyakit paru seperti bronkiektasis, tumor paru.

f)

Gastroesophageal reflux disease (GERD) ini artinya cairan lambung balik ke tenggorokan, orangnya suka bertahak asam atau pahit.

g) Merokok  h)

Terpapar asap rokok (perokok pasif), polutan udara  

i)

Obat darah tinggi golongan ACE Inhibito (Nadesui, H. 2008)

c. Influenza 1) Pengertian Flu atau Influenza adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Bagi kebanyakan orang, flu akan sembuh sendirinya. Namun flu dan komplikasinya juga dapat menjadi penyakit kritis mematikan. 2) Tanda dan Gejala Flu (Influenza)

Flu mungkin diawali dengan pilek, bersin dan sakit tenggorokan. Pilek biasanya berkembang lambat, sedangkan flu cenderung

datang

secara

tiba-tiba.

Gejala

umum

flu

diantaranya, demam lebih dari 38ᵒC, pegal, menggigil dan berkeringat, nyeri kepala dan nyeri otot, batuk kering atau berdahak, lelah atau lemah,hidung tersumbat, dan sakit tengorokan. 3) Penyebab Flu (Influenza) Flu disebabkan oleh virus yang menyebar melalui udara atau partikel ketika seseorang berbicar, batuk, atau bersin. Virus tersebut juga dapat menyebar lewat objek seperti telepon, keyboard komputer, dan lain-lain. Virus influenza terus berubah, dengan jenis baru yang bermunculan. Jika seseorang pernah mengalami influenza di masa lalu, tubuh akan membuat antibodi untuk melawan jenis tersebut. Teteapi antibodi terhadap virus di masa lalu tidak dapat melindungi diri anda dari jenis virus baru. Karena itu vaksinasi merupakan cara untuk melawan jenis virus influenza. Faktor

yang

dapat

meningkatkan

resiko

atau

komplikasinya: a) Usia : Flu musiman biasanya menyerang anak-anak dan lanjut usia

b) Kondisi lingkungan : Lingkungan tempat tinggal atau tempat kerja yang padat penduduk. c) Sistem kekebalan tubuh : sistem kekbalan tubuh yang melemah karena pengobatan seperti kanker, HIV/AIDS, atau konsumsi obat lainnya. d) Penyakit kronis : Penyakit kronis, seperti asma, diabetes, atau masalah jantung. e) Kehamilan : Wanita hamil beresiko tinggi terkena flu f) Obesitas : seseorang dengan BMI 40 atau lebih memiliki peningkatan resikko komplikasi akibat flu. 4) Diagnosis Flu (Influenza) Dokter akan menanyakan riwayat penyakit, melakukan pemeriksaan fisik, mengidentifikasi gejala flu yang timbul, dan melakukan tes untuk mendeteksi virus influenza. Tes yang paling sering digunakan adalah tes diagnostik influenza cepat. Tes ini mencari zat (anti gen) dari belakang hidung atau tenggorokan hasil dari tes akan keluar dalam 15 menit. Namun, hasilnya akan bervariasi dan tidak selalu akurat. Dokter dapat mendiagnosis berdasarkan gejala, walaupun hasilnya negatif. 5) Cara Mengobati Flu (Influenza) Untuk mengobati flu biasaya hanya diperlukan banyak istirahat dan menjaga cairan tubuh tetap seimbang. Tetapi, dalam beberapa kasus, dokter bisa meresepkan obat antiviral,

seperti oseltamivir (tamiflu) atau zanavir (relanza). Obat ini dapat memperpendek penyakit dan membantu mencegah komplikasi virus. 6) Cara Mencegah Flu (Influenza) Vaksinasi flu untuk satu tahun mengandung perlindungan dari tiga atau empat virus influenza. Vaksinasi flu tersedia dalam bentuk suntikan. Sebagian besar jenis vaksin flu mengandung sedikit protein telur. Jika seseorang memiliki alergi telur, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Vaksin influenza tidak akan melindungi tubuh 100%. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko flu dan penyebarannya : a) Mencuci tangan b) Menutup mulut dan hidung ketika bersin dan batuk c) Menghindari kerumunan jika diperlukan

3. Penyebaran Coronavirus / Covid-19 Orang dapat tertular COVID-19 dari orang lain yang terjangkit virus ini. COVID-19 dapat menyebar dari orang ke orang melalui percikan-percikan dari hidung atau mulut yang keluar saat orang yang terjangkit COVID-19 batuk atau mengeluarkan napas.

Percikan-percikan ini kemudian jatuh ke benda-benda dan permukaan-permukaan di sekitar. Orang yang menyentuh benda atau permukaan tersebut lalu menyentuh mata, hidung atau mulutnya, dapat terjangkit COVID-19. Penularan COVID-19 juga dapat terjadi jika orang menghirup percikan yang keluar dari batuk atau napas orang yang terjangkit COVID-19. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga jarak lebih dari 1 meter dari orang yang sakit. Menurut penelitian sejauh ini, virus penyebab COVID-19 ini umumnya menular melalui kontak dengan percikan dari saluran pernapasan, bukan melalui udara. Cara utama penyebaran penyakit ini adalah melalui percikan saluran pernapasan yang dihasilkan saat batuk. Risiko penularan COVID-19 dari orang yang tidak ada gejala sama sekali sangatlah rendah. Namun, banyak orang yang terjangkit COVID-19 hanya mengalami gejala-gejala ringan, terutama pada tahap-tahap awal. Karena itu, COVID-19 dapat menular dari orang yang, misalnya, hanya batuk ringan tetapi merasa sehat. Sedangkan risiko penularan COVID-19 dari feses orang yang terinfeksi

COVID-19

adalah

kecil.

Penelitian

awal

memang

mengindikasikan bahwa dalam kasus-kasus tertentu virus ini bisa ada di feses, tetapi dalam konteks wabah yang sedang terjadi ini, rute penularan ini tidak menjadi kekhawatiran. WHO terus mengkaji perkembangan penelitian tentang cara penyebaran COVID-19 dan

akan menyampaikan temuan-temuan terbaru. Namun demikian, karena risiko tetap ada (walaupun kecil), hal ini memperkuat alasan mengapa kita harus rajin mencuci tangan setelah menggunakan kamar mandi dan sebelum makan. (WHO, 2019) 4. Perlindungan Coronavirus / Covid-19 Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk pencegahan COVID -19 diantaranya adalah : a) Seringlah mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun, atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol. Karena mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun, atau cairan antiseptik berbahan dasar alkohol dapat membunuh virus di tangan Anda. b) Jaga jarak setidaknya 1 meter dengan orang yang batuk-batuk atau bersin-bersin. Karena ketika batuk atau bersin, orang mengeluarkan percikan dari hidung atau mulutnya dan percikan ini dapat membawa virus. Jika kita terlalu dekat, kita dapat menghirup percikan ini dan juga virus COVID-19 jika orang yang batuk itu terjangkit penyakit ini. c) Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut. Karena tangan menyentuh berbagai permukaan benda dan virus penyakit ini dapat tertempel di tangan. Tangan yang terkontaminasi dapat membawa virus ini ke mata, hidung atau mulut, yang dapat

menjadi titik masuk virus ini ke tubuh kita sehingga kita menjadi sakit. d) Pastikan kita dan orang-orang di sekitar kita mengikuti etika batuk dan bersin dengan cara menutup mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu saat batuk atau bersin dan segera buang tisu bekas tersebut. Karena percikan dapat menyebarkan virus. Dengan mengikuti etika batuk dan bersin, kita melindungi orang-orang di sekitar dari virus-virus seperti batuk pilek, flu dan COVID-19. e) Tetaplah tinggal di rumah jika merasa kurang sehat. Jika merasa demam,

batuk

dan

kesulitan

bernapas,

segeralah

cari

pertolongan medis dan tetap memberitahukan kondisi kita terlebih dahulu. Ikuti arahan Dinas Kesehatan setempat. Karena Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan daerah akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di wilayah Anda. Dengan memberitahukan kondisi kesehatan terlebih dahulu, petugas kesehatan yang akan merawat kita dapat segera mengarahkan ke fasilitas pelayanan kesehatan yang tepat. Langkah ini juga melindungi diri kita dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya. (WHO, 2019)

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONALN DAN HIPOTESIS A. Kerangka Konsep Menurut Syahdrajat (2015:63) kerangka konsep merupakan ringkasan

dari kerangka teori untuk di jadikan dasar permasalahan

penelitian dan merupakan kerangka hubungan antara konsep-konsep atau variabel yang di amati (diukur melalui penelitian). Variabel penelitian merupakan penjabaran dari teori-teori pada kerangka konsep dalam bentuk ukuran, sifat dan ciri.Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu bebas dan terikat, variabel bebas dalam penelitian ini yaitu perilaku masyarakat dan variabel terikatnya yaitu penyebaran Covid-19. Dalam

penelitian

ini masyarakat

Desa Sukadana

sebagai

populasinya dimana masyarakat yang belum mengetahui atau belum memahami tentang covid-19 dapat diberikan arahan dan dukungan. Bentuk arahan dan dukungan dapat dimulai dari masyarakat sekitar sendiri

seperti sering mencuci tangan, sering menggunakan masker saat keluar rumah dan tetap menjaga jarak dengan tidak melakukan perkumpulan. Jika arahan dan dukungan sesama masyarakat yang positif diharapkan masyarakat di Desa Sukadana dapat lebih memahami tentang bahaya Covid-19 dan masyarakat mampu memulai pencegahan sejak awal sehingga angka kejadian Covid-19 tidak semakin bertambah. Sedangkan bila arahan dan dukungan sosial yang dilakukan oleh masyarakat itu negatif maka masyarakat tidak nakan pernah memahami tentang bahaya Covid-19 dan bagaimana cara pencegahan nya. Akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah kualitas dari dukungan sesama masyarakat tersebut. Berdasarkan uraian diatas, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Variabelbebas

Variabel terikat

Tingkat Pengetahuan Masyarakat dalam pencegahan Covid-19

Perilaku Masyarakat terhadap Pencegahan dan Penyebaran Covid-19

Bagan 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Keterangan : : Di teliti

: Korelasi variabel sebagai prose

B. Definisi Operasional Menurut Badriah (2012;97) definisi operasional adalah suatu definisi mengenal variabel yang di rumusakn berdasarkan karakteristikkarakteristik variabel tersebut yang diamati dan benar-benar di lakukan oleh peneliti sesuai dengan yang terlibat dalam penelitian. Definisi operasional dalam penelitian ini, dapat di rumuskan pada tabel sebagi berikut:

Tabel 3.1. Definisi Operasional No .

Variabel

Definisi Operasional

Variabel bebas wsa Pengetahuan Tingkat hal-hal Pengetahuan adalah ataupun bidangMasyarakat bidang yang dalam dimengerti. pencegahan Tingkat Covid-19 pengetahuan seseorang biasanya baru bisa didapatkan setelah seseorang mengerti ataupun mengetahui suatu hal. Variabel terikat Perilaku Perilaku Masyarakat masyarakat adalah terhadap Pencegahan sekumpulan perilaku yang di dan oleh Penyebaran miliki manusia dan di Covid-19 pengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika,

Alat ukur

Cara ukur

Hasil ukur

Skala

Kuesioner berdasarkan manifestasi masyarakat yang belum mengetahui dan memahami dalam hal pencegahan dan penyebaran Covid-19

Responden 1. Baik jika mengisi nilai > kuesioner 76% (76100) 2. Cukup jika nilai = 56% (5675) 3. Kurang jika nilai < 55% (055) Arikunto, 2013.

Ordinal

Kuesioner, Berdasarkan perilaku masyarakat dalam pencegahan penyebaran Covid-19

Peneliti 4. Baik jika membuat nilai > hasil 76% (76presentasi 100) 5. Cukup jika nilai = 56% (5675) 6. Kurang jika nilai <

Ordinal

kekuasaan, persuasi, genetika.

55% (055) Arikunto, 2013.

dan

C. Hipotesis Penelitian Menurut,

Badriah

(2012:76),

hipotesis

merupakan

jawaban

sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis menyatakan hubungan yang kita dan atau ingin kita pelajari. Hipotesis adalah keterangan sementara dan hubungan fenomena-fenomena yang kompleks. Berdasarkan rumusan masalah penelitian maka dapat dirumuskan hipotesisnya sebagai berikut: “Terdapat hubungan antara pengetahuan dan perilaku masyarakat dalam pencegahan penyebaran Covid-19 di Desa Sukadana Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon Tahun 2020”

BAB IV METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode analitik

korelasi.Menurut

(Badriah,2012:20)

mengatakan

bahwa

“penelitian analitik yaitu menganalisis dan menyajikan data secara sistemik, sehingga dapat lebih mudah untuk di pahami dan di simpulkan yang bertujuan menggambarkan secara sistemik dan akurat fakta serta karakteristik mengenai populasi atau mengenai bidang tertentu”. Menurut Nursalam, (2017:163) “desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dimana peneliti ini menekankan waktu pengukuran atau observasi data variabel dependen dan independen hanya satu kali pada satu saat, jadi tidak ada tindak lanjut”.

B. Variabel Penelitian Dalam setiap penelitian terdapat variabel yang terdiri dari variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen). Menurut Badriah, (2012:91), “variabel dapat diartikan sebagai ukuran atau ciri yang dimiliki

oleh anggota-anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok yang lain”.

1. Variabel Bebas Menurut Badriah, (2012:94) menjelaskan “variabel bebas adalah suatu variabel yang variasinya mempengaruhi variabel lain”. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Perilaku dan Dukungan Masyarkat Desa Sukadana. 2. Variabel Terikat Menurut Badriah, (2012:94), “variabel terikat adalah variabel penelitian yang diukur untuk mengetahui besarnya efek atau pengaruh variabel lain. Besarnya efek tersebut diamati dan ada tidaknya, membesar-mengecilnya, atau berubahnya variasi yang tampak sebagai akibat perubahan pada variabel lain termaksud”. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah PerilakuMayarakat Dalam Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Desa Sukadana Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon.

C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Menurut Badriah, (2012:101) “populasi didefinisikan sebagai kelompok subyek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian.

Sebagai suatu populasi, kelompok subyek tersebut harus memiliki ciriciri atau karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok subyek yang lain”. Populasi dalam penelitian adalah subjek (manusia, klien) yang memenuhi kriteria yang telah di tetapkan (Nursalam, 2011). Populasi dalam penelitian ini adalah Masyarakat di Desa Sukadana sebanyak 120 orang. 2. Sampel penelitian Menurut Badriah, (2012:102), “sampel adalah sebagian dari populasi, karena ia merupakan bagian dari populasi tentulah ia memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasinya”. Besarnya sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik random sampling, yaitu dimana seluruh anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. 2. Teknik pengambilan sempel Tekniksampling merupakan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian terdapat berbagai teknik sampling. Teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan adalah random sampling, yaitu setiap anggota atau unit populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012:120). Besar sampel dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus slovin :

n=

Keterangan:

N 1+ N ( d)2

n = Besar sampel minimal N = jumlah populasi d = tingkat kegagalan (error toleranse =10%) n=

120 120 120 = = =54 2 1+120(10 %) 1+120(0,01) 2,2 Sedangkan penentuan sampel perbagian digunakan rumus sebagai

berikut : ¿= ¿ . n N Dengan perhitungan Slovin tadi, peneliti mendapatkan jumlah sebanyak 54 sampel. Untuk menentukan tingkat pengetahuan masyarakat, maka penulis menghitung jumlah anggota sampel adalah sebagai berikut :

Tabel.4.1 Sampel Penelitian No. 1

Desa Desa Sukadana

Populasi 120

Presentasi 120/120x54= 54

Jumlah

Sampel 54 orang 54

Pengambilan sampel dalam penelitian harus memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri yang perlu dipenuhi oleh stiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel. Sedangkan kriteria eksklusi adalah ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2012:130).

a. Kriteria inklusidalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Masyarakat yang bersedia menjadi responden dan mengisi formulir google form. 2) Masyarakat di Desa Sukadana Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon b. Kriteria eklusi Bukan

masyarakat

Desa

Sukadana

Kecamatan

Pabuaran

Kabupaten Cirebon

D. Instrumen Penelitian Menurut Badriah, (2012:114), instrument penelitian dapat di definisikan seebagai alat pengumpulan data yang telah baku atau alat pengumpulan data yang memiliki standar validitas dan reliabilitas. Instrument yang valid dan reliable, akan sangat menentukan kualitas data yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang di gunakan adalah kuesioner yang disebar melalui google form. Menurut

Badriah,

(2012:121),

kuesioner

merupakan

suatu

intrumen pengumpulan data yang sangat fleksibel, terkencil, lengkap, dan relatif mudah di gunakan. Kuesioner sering di sebut juga daftar pernyataan atau angket. Menurut Notoatmodjo, (2012:152) kuesioner merupakan “daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden (dalam hal angket) dan interviewe (dalam hal wawancara) tinggal memberikan jawaban atau memberikan tanda-tanda

tertentu”. Kuesioner dalam penelitian ini yaitu kuesioner yaitu pengetahuan dan perilaku masyarakat di Desa Sukadana. E. Validitas dan Reliabilitas Data a. Uji Validitas Menurut Nursalam (2013:184), prinsip validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam mengumpulkan data. Instrumen harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Jadi validitas disini pertama-tama lebih menekankan pada alat pengukur/pengamatan. Menurut Setiadi (2013:155), sebuah instrumen dikatakan valid jika instrumen itu mampu mengukur apa yang seharusnya diukur menurut situasi dan kondisi tertentu, dengan kata lain inmen dianggap valid jika instrumen itu benar-benar dapat dijadikan alat untuk mengukur apa yang akan diukur.Instrumen yang valid harus memiliki validitas internal dan eksternal. Instrumen yang mempunyai validitas internal adalah bila kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional telah mencerminkan apa yang akan diukur. Validitas internal dikembangkan menurut teori yang relevan. Instrumen yang memiliki validitas eksternal bila kriteria dalam instrumen disusun berdasarkan luar atau fakta-fakta empiris yang telah ada. Instrumen penelitian yang memiliki validitas eksternal yang tinggi akan mengakibatkan hasil penelitian mempunyai validitas eksternal yang tinggi pula (Setiadi, 2013:155-158).

Arikunto (2013:228) mengatakan bahwa untuk mengukur validitas kuesioner dapat menggunakan rumusan korelasi product moment. Berdasarkan degree of freedom (df), df = n-2 dan α = 0,05 maka : 1) Jika r hitung > r tabel maka pernyataan valid. 2) Jika r hitung < r tabel maka pernyataan tersebut tidak valid. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah (n)= 25 maka, besarnya (df) dapat dihitung 25-2 = 23, dengan df =23 dan α= 0,05 di dapatkan r tabel= 0,413 hasil uji validitas instrument dilakukan di Desa Cikesik kecamatan Ciawi kabupaten kuningan pada tanggal 8 Agustus 2020 kepada 25 responden, dalam penelitian ini di terdapat 4 pertanyaan yang tidak valid pada kuesioner pengetahuan dan 2 pertanyaan tidak valid pada kuesioner prilaku.

a. Uji Reliabilitas Reliabilitas berkaitan dengan pengertian apakah alat ukur cukup akurat, stabil, atau konsisten dalam mengukur apa yang akan diukur. Reliabilitas berkaitan dengan tingkat kepercayaan dari suatu macam instrumen sebagai alat pengumpul data (Badriah, 2012 : 103). Adapun untuk mengukur reliabilitas secara statistik digunakan koefisien reliabilitas Alpha Cronbach.

Instrument penelitian yang digunakan dinyatakan reliable apabila nilai alpha cronbach > r table (0,413) hasil uji reliabilitas instrument penelitian ini di dapatkan alpha cronbach sebesar (0,557) untuk kuesioner pengetahuan, dan (0,553) untuk kuesioner prilaku.

F. Teknik Pengumpulan Data 1. Sifat dan Sumber Data Menurut Badriah, (2012), menjelaskan bahwa data penelitian digolongkan sebagai sumber data primer dan data sekunder. Data primer atau data tangan pertama adalah data yang diperoleh dari subjek penelitian dengan menggunakan alat ukur pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Data sekunder atau data tangan kedua adalah data yang diperoleh lewat pihak lain tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitian.

2. Teknik Pengumpulan data Pengumpulan

data

yang

digunakan

dalam

penelitian

ini

menggunakan metode kuesioner untuk mendapatkan jenis data kuantitatif. Alat pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah google form yang disebar melalui internet kepada responden.Langkah-langkah pengumpulan data yaitu: a. Tahap Persiapan

Pada tahap awal menyusun proposal penelitian, peneliti menentukan masalah dan lahan penelitian terlebih dahulu. Kemudian melakukan pendekatan terhadap institut terkait, yaitu di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan untuk melakukan studi pendahuluan. Studi kepustakaan dilakukan peneliti di perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan dan dari internet. Penyusunan proposal penelitian dengan melakukan bimbingan kepada dosen pembimbing satu dan dua. Tahap selanjutnya adalah menyusun proposal penelitian dilanjutkan dengan seminar proposal penelitian. Setelah itu peneliti mempersiapkan instrument penelitian, peneliti juga mengajukan surat izin penelitian kepada pihak instansi di STIKKU. b. Tahap pelaksanaan Pada tahap ini, peneliti melakukan penelitian setelah mendapatkan surat izin dari pihak kampus. Kemudian peneliti mulai melakukan penelitian dengan menggunakan kuesioner yang dibuat menggunakan metode google form, kemudian menyebarkan melalui internet kepada masyarakat desa Sukadana. Setelah itu, peneliti melakukan pengolahan data dan analisis data. c. Tahap pendokumentasian Pada tahap akhir penelitian, peneliti melakukan penyusunan laporan hasil penelitian, kemudian peneliti melakukan sidang skripsi untuk mempertanggungjawabkan hasil penelitian dan

menggandakan hasil penelitian yang sebelumnya telah dinilai oleh para dosen dan penguji.

G. Pengolahan dan Analisa Data 1. Pengolahan Data Menurut Badriah, (2012:145), pengolahan data penelitian yang telah diperoleh dimaksudkan sebagai suatu cara mengorganisasikan data sedemikian rupa agar data tersebut dapat dibaca (readable) dan dapat ditafsirkan (interpretable). Data yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh dari jawaban

responden.

Notoatmodjo,

(2012:176),

menyatakan,

pengolahan data dilakukan menggunakan program kompuer melalui langkah-langkah sebagai berikut: a. Editing Angket atau pengamatan dari hasil penelitian dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isi formulir atau kuesioner, apakah lengkap isi, apakah jawaban cukup jelas, apakah jawaban relevan, apakah jawaban relevan dengan pertanyaan dan apakah jawaban konsisten dengan jawaban lainnya. b. Coding

Setelah di lakukan editing, selanjutnya peneliti memberikan kode tertentu pada tiap-tiap data sehingga memudahkan dalam melakukan analisis data.

c. Data entry Data entry adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan ke dalam master tabel atau database komputer, kemudain membuat disribusi frekuensi sederhana atau denagn membuat tabel kontigensi. d. Tabulation Pada tahap ini, data yang sama di kelompokan dengan teliti dan teratur, kemudian di hitung dan dijumlahkan, kemudian di tuliskan dalam bentuk tabel-tabel. e. Claning Yaitu kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dimasukan apakah ada kesalahan atau tidak. 2. Analisa data Analisis data suatu penelitian, biasanya melalui prosedur bertahap, antara lain : a. Analisis Univariat Menurut Badriah, (2012:148), “analisis data dilakukan secara univariat untuk melihat tiap variabel dari hasil penelitian.

Pada umunya hasil analisis ini menghasilkan distribusi dari persentase dari tiap variabel“. Analisis dalam penelitian ini tujuannya untuk mendapatkan gambaran umum dengan cara mendeskripsikan variabel yang digunakan dalam penelitian melalui distribusi frekuensi. Untuk menghitung distribusi frekuensi digunakan rumus sebagai berikut : f p= x 100 % n Keterangan: P : Jumlah persentase jawaban F : Frekuensi jawaban responden n : Jumlah total pertyanyaan b. Analisis Bivariat Analisis bivariat di lakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan satu sama lain, dapat dalam dudukan yang sejajar (pada pendekatan komparasi) dan kedudukan yang merupakan sebab akibat atau eksperimentasi (Badriah, 2012). Variabel dalam penelitian ini menggunakan skala ordinal dan ordinal dengan menggunaka uji Rank-Spearman dengan rumus sebagai berikut : ρ=1−

6 ∑ bi 2 n(n 2−1)

Keterangan : 𝝆

= Koefisiensi KorelasiRank-Spearman Test

N

= banyaknya ukuran sampel

∑bi = jumlah kuadrat dari selisih rank variabel x dengan variabel y Interpretasi hasil uji korelasi spearman didasarkan pada nilai p kekuatan korelasi dan arah korelasinya. Interpretasi hasil uji hipotesis adalah : Tabel 4.2 Interpretasi Uji Korelasi No 1

2

Parameter Kekuatan korelasi (r)

Nilai p

Nilai 0,00-0,199 0,20-0,399 0,40-0,599 0,60-0,799 0,80-1,000 P < 0,05 P > 0,05

3

Arah korelasi

+ (positif) - (negatif)

Interpretasi Sangat lemah Lemah Sedang Kuat Sangat kuat Terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji. Tidak terdapat korelasi yang bermakna antara dua variabel yang diuji Searah, makin besar nilai satu variabel semakin besar pula nilai variabel yang lainnya. Berlawanan arah, semakin besar nilai satu variabel, semakin kecil nilai variabel lainnya.

H. Etika Penelitian Menurut (Hidayat, 2011), penelitian menjamin hak-hak responden dengan cara memberikan penjelasan tentang tujuan dan manfaat penelitian serta memberikan hak untuk menolak dijadikan responden penelitian. Aspek- aspek etika pada pengumpulan data penelitian memperhatikan kaidah etika penelitian sebagai berikut :

1. Lembar Persetujuan (Informed Consent) Sebelum melakukan penelitian, akan diberikan lembar persetujuan kepada responden dengan tujuan agar responden mengerti maksud, tujuan, dan dampak penelitian. Jika responden bersedia maka, mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak responden. 2. Tanpa Nama (Anonimous) Peneliti harus menjaga kerahasiaan identitas responden dengan cara tidak mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data, lembar tersebut cukup diberi kode tertentu. 3. Kerahasiaan (Confidentiality) Kerahasiaan

informasi

yang

telah

dikumpulkan

dijamin

kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil riset /penelitian.

I. Waktu dan Lokasi 1. Waktu Penelitian Penelitian akan dimulai setelelah ujian proposal. 2. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Sukadana Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon. 3. Jadwal Penelitian Penelitian ini di lakukan pada tanggal 1 Juni 2020 – 07 Juni 2020.

DAFTAR PUSTAKA A, Aziz, Hidayat. (2011). Metode penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian Satu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Badan POM. (2006). Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta. BPOM. Badriah L. 2012. Metodologi Penelitian Ilmu-Ilmu Kesehatan. Bandung: Multazam Guyton & Hall, J.E., 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta : EGC. Guyton A. C., Hall J. E. 1999. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC Guyton. 1990. Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta : EKG Hartini, S. a. (2015). Efektifitas Kompres Hnagat terhadap Penururnan Suhu Tubuh Anak Demam Usia 1-3 Tahun . Journal Sri , 1. Https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public Julia, Kadang. 2000. Metode Tepat Mengatasi Demam. EGC : Jakarta Kumar, Vinay, Cotran, et al. 2007. Buku Ajar Patologi Anatomi Edisi 7 Vol. 2. Jakarta : EGC Nadesui

H (2008). Batuk dan Penyebabnya. Diakses dari: http://www.batukdanpenyebab.com/index.php/Batuk-PenyebabnyahtmI. [10Agustus 2010]

Notoatmodjo S. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Nursalam. (2017). Metode Penelitian Ilmu Keperawatan Ed. 4. Jakarta: Salemba Medika _________.(2011). Proses dan dokumentasi praktek.Jakarta : Salemba Medika.

keperawatan,

konsep

dan

Setiadi, 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Cetakan Pertama. Graha Ilmu: Yogyakarta. Syahdrajat, T. 2015. Panduan menulis tugas akhir kedoteran dan kesehatan. Jakarta : Paramedia Group Waisya, Rani. 2008. Penyebab Batuk, Gejala dan Pengobatannya. Jakarta : EGC WHO. Guidelines on Hand Hygiene in Health Care. Library CataloguinginPublication Data ; 2009 Yunus F. 2007. Diagnosis Beberapa Penyakit Paru Kerja. Jakarta: Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia.

LAMPIRAN 1

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Dengan Hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama

: Resha Maheswara Burhanudin

NIM

: CKR0160042

Judul

: “Hubungan Pengtahuan dan Perilaku Masyarakat

Dalam Pencegahan dan Penyebaran Covid-19 di Desa Sukadana Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon Tahun 2020”. Mengajukan dengan hormat kepada saudara untuk bersedia menjadi responden penelitian saya. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui Hubungan Pengtahuan dan Perilaku Masyarakat Dalam Pencegahan dan Penyebaran Covid-19 di Desa Sukadana. Untuk itu saya mohon kesediaan untuk menjadi responden dalam penelitian ini dan kerahasiaan responden dalam penelitian ini akan saya jamin. Cirebon, Juni 2020 Hormat saya

(Resha Mahesawara Burhanudin)

LAMPIRAN2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN Nama

: Resha Maheswara Burhanudin

NIM

: CKR0160042

Judul

: Hubungan Pengtahuan dan Perilaku Masyarakat

Dalam Pencegahan dan Penyebaran Covid-19 di Desa Sukadana Kecamatan Pabuaran Kabupaten Cirebon Tahun 2020. Bahwa saya diminta untuk berperan serta dalam penelitian ini sebagai responden dengan mengisi kuesioner yang disediakan oleh peneliti. Sebelumnya saya telah diberi penjelasan tentang tujuan penelitian ini dan saya telah mengerti bahwa peneliti akan merahasiakan identitas, data maupun informasi yang akan saya berikan. Apabila ada pernyataan yang diajukan menimbulkan ketidak nyamanan bagi saya, peneliti akan menghentikan pada saat ini dan saya berhak mengundurkandiri. Demikian persetujuan ini saya buat secara sadar dan suka rela, tanpa ada unsur paksaan dari siapapun, saya menyatakan setuju menjadi responden dalam Penelitian ini. Cirebon, Juni 2020 Hormat Saya

(Resha Maheswara Burhanudin)

STIKes Kuningan Program Studi S1

LEMBAR KUESIONER PENGETAHUAN DAN

Keperawatan

PERILAKU

MASYARAKAT LEMBAR KUESIONER PENGETAHUAN DAN PERILAKU MASYARAKAT Nama Responden

:

Alamat

:

Petunjuk Pengisian

:

Bacalah pernyataan ini dengan baik,kemudian berilah tanda checklist () pada jawaban yang sesuai dengan pilihan anda. Ya



Tidak



No.

Jawaban

Pertanyaan Tingkat Pengetahuan

Ya

1.

Apakah anda mengetahui tentang Covid-19 ?

2.

Apakah Covid-19 menular melalui udara ?

3.

Apakah Covid-19 sama dengan Flu Burung ?

4.

Apakah gelaja Covid-19 ditandai dengan sakit pinggang ?

5.

Apakah yang lebih rentan terkena Covid-19 orang yang sudah lanjut usia ?

6.

Apakah sodara merasa penggunaan masker itu penting ?

7.

Apakah anda perlu menjaga jarak dengan seseorang yang terkena Covid-19 ?

8.

Apakah meminum antibiotik dapat mencegah Covid-19 ?

9

Apakah Covid-19 ditandai dengan gejala batuk dan demam ?

10 .

Apakah menkonsumsi multi vitamin dapat menjaga kesehatan agar tidak terkena covid 19 ?

Tidak

. .

Jawaban

No. 1. 2. 3. 4. 5.

Pertanyaan Variabel Perilaku Pencegahan Covid-19

Ya

Jika anda akan keluar rumah apakah perlu memakai masker ? Jika anda rajin mencuci tangan apakah dapat mencegah penularan covid-19 ? Jika seseorang terkena Covid-19 apakah kita harus berada di dekatnya ? Jika ada seseorang batuk tanpa memakai masker, apakah sikap anda akan membiarkan begitu saja ? Jika ada perkumpulan keramaian apakah anda akan ikut berkumpul ?

6.

Apakah anda terbiasa dengan selalu berjaga jarak ?

7.

Apakah Anda terbiasa dengan selalu mencuci tangan ?

8.

Apakah Anda terbiasa dengan menggunakan masker ?

9.

Disaat wabah covid-19 apakah anda lebih berhati-hati ?

10.

Jika anda merasa demam dan batuk apakah akan memeriksakan kesehatan ke puskesmas atau posko covid 19 ?

PETUNJUK PENGISIAN : 1. Berilah tanda check list (√) pada pernyataan dibawah ini sesuai pilihananda. 2. Setiap pernyataan hanya membutuhkan satu jawaban yang menurut anda paling benar. 3. Mohon memberikan jawaban yangsebenar-benarnya.

Tidak

Related Documents


More Documents from "Abiyasa"