Makalah Komunikasi Terapeutik Pada Anak, Lansia

  • Uploaded by: Aang Saefudin
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Makalah Komunikasi Terapeutik Pada Anak, Lansia as PDF for free.

More details

  • Words: 1,346
  • Pages: 6
Loading documents preview...
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ aplikasi komunikasi terapeutik pada klien anak, lansia, UGD, ICU, marah marah, klien komplen dank lien yg rewel” dengan lancer Kami berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan menambah wawasan kita khususnya bagi penanganan klien tersebut menggunakan komunikasi terapeutik. Kami merasa makalah ini jauh dari kata sempurna sehingga kami sangat berterimakasih apabila ada kritik dan saran yang membangun agar menjadikan makalah ini menjadi lebih baik lagi

Karawang 26 agustus 2019

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan khusus dan tujuan umum BAB 2 TINJAUAN TEORI BAB 3 PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain agar dapat bertahan hidup. Dalam membina hubungan dengan orang lain kita membutuhkan komunikasi sebagai alat untuk berinteraksi. Dari komunikasi itu kita dapat mengetahui apa yang sedang dipikirkan dan apa yang dirasakan oleh klien saat ini. Dalam kehidupan di Rumah Sakit kita menemukan banyak klien yang datang dan pergi untuk melakukan pengobatan pada dirinya termasuk anak anak sampai lansia. Banyak dari mereka mendatangi unit unit UDG, ICU dan rawat inap dengan berbagai keluhannya dan dari setiap klien itu membawa permasalahan dalam dirinya dan tidak menutup kemungkinan bisa membuat klien itu merasa ingin cepat dilayani sehingga menimbulkan rasa kesal, marahdan komplain pada petugas rumah sakit khususnya perawat yg bekerja. Dengan beraneka ragamnya manusia ini dan unik nya sifat dari setiap manusia oleh karena itu setiap perawat perlu belajar komunikasi terapeutik agar bisa membantu dalam tugasnya melakukan peningkatan derajat kesehata pada klien tersebut. B. Tujuan umum Diharapkan dengan makalah ini akan memberikan kemudahan dalam berkomunikasi terapeutik pada klien. Tujuan Khusus 1. Mengetahui cara komunikasi terapeutik pada anak 2. Mengetahui cara komunikasi terapeutik pada lansia 3. Mengetahui cara komunikasi terapeutik pada klien di UDG 4. Mengetahui cara komunikasi terapeutik pada klien di ICU 5. Mengetahui cara komunikasi terapeutik pada klien yang marah marah 6. Mengetahui cara komunikasi terapeutik pada klien yang complain 7. Mengetahui cara komunikasi terapeutik pada klien yang rewel

BAB 2

TINJAUAN TEORI Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communicare, communication, communicates yang berarti suatu alat yang berhubungan dengan system penyampaian dan penerimaan berita. Kalau yang lebih simple lagi, komunikasi adalah proses pertukaran, penyampaian dan penerimaan ide, berita atau informasi dari seseorang ke orang lain. Ketulusan hati sangat diperlukan dalam kita melakukan komunikasi kepada orang lain agar efektif. Menurut taylor, dkk (1993), komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau proses yang menimbulkan dan meneruskan makna atau arti. Ada beberapa tipe komunikasi yang sering digunakan oleh seseorang. Berdasarkan penggunaan kata ada komunikasi verbal dan non verbal a. Komunikasi verbal adalah komunikasi berdasarkan kata-kata bisa dalam lisan maupun tulisan b. Komunikasi non-verbal seperti penampilan fisik, sikap tubuh, cara berjalan, ekspresi wajah dan sentuhan. Berdasarkan media yg digunakan ada komunikasi langsung (tanpa alat bantu) dan komunikasi tak langsung contohnya seperti menggunakan buku, radio, televise, poster dll. Berdasarkan sikap dan perilaku pemberi pesan, komunikasi dapat berbentuk tiga tipe seperti berikut: a. Komunikasi agresif, komunikasi ini dapat mengurangi hak oranglain dan cenderung merendahkan. b. Komunikasi pasif, komunikasi ini kebalikan dari agresif dimana seesorang cenderung untuk mengalah dan tidak mempertahankan kepentingan sendiri c. Komunikasi asertif, komunikasi yang terbuka, menghargai diri sendiri dan orang lain. Komunikasi merupakan faktor utama bagi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan dengan klien karena semakin baik komunikasi perawat itu akan membuat semakin berkualitas asuhan keperawatan yang akan diberikan karena itu perlu menjalin hubungan saling percaya dengan klien dan sikap empati itu perlu ditanamkan. Dalam komunikasi terapeutik itu terjadi antara perawat dan klien atau anggota tim lain, komunikasi ini direncanakan, biasanya komunikasi ini bersifat dalam karena mempunyai tujuan yaitu kesembuhan klien, terdapat unsur empati perawat kepada klien saat mendengarkan dan member respon. Menurut Carl Roger (1961) ada banyak prinsip komunikasi terapeutik, kami akan menuliskan beberapa prinsip tersebut, yaitu: a. b. c. d.

Perawat harus mengenal dirinya sendiri (self awareness) Komunikasi ditandai dengan sikap saling menerima, saling percaya dan menghargai Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan klien baik fisik maupun mental Perawat harus mampu mengontrol perasaan sendiri secara bertahap untuk mengetahui perasaan emosional seperti gembira maupun frustasi e. Perawat harus mampu menjadi role model Di dalam lingkungan rumah sakit setiap harinya banyak orang keluar masuk melakukan pengobatan untuk meningkatkan derajat kesehatan baik dari anak anak sampai usia lanjut. Mereka akan memasuki tiap tiap dari ruangan untuk mendapatkan pelayanan yang tersedia seperti ruangan UGD sampai ruangan ICU. Terkadang tidak menutup kemungkinan terjadi miskomunikasi sehingga klien merasa tidak dihargai sehingga mereka complain, rewel dan marah kepada perawat. Maka dari itu perlunya kita menyelesaikan masalah masalah tersebut secara baik. Untuk selanjutnya akan kami jelaskan aplikasi komunikasi terapeutik masing masing masalah tersebut.

a. Komunikasi terapeutik pada anak Berkomunikasi dengan anak anak pada tingkat usia yang berbeda membutuhkan modifikasi dengan mempelajari tingkat kognitif, perkembangan dan fungsional anak, perawat dapat memilih strategi komunikasi yang paling tepat. Anak anak mengalami perubahan terkait dengan usia dalam kemampuan dalam memproses informasi dan kemampuan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan. Dari jurnal yg pernah kita baca komunikasi terapeutik pada anak adalah harus berulang ulang, secara rata rata tiga kali sehari dan waktu yang paling efektif adalah pagi hari. Wawancara ini dilakukan selama 4 hari pada tanggal 12,18,19,dan 21 februari 2013. Secara umum ada dua teknik komunikasi yang digunakan pada anak, yaitu teknik komunikasi verbal dan non-verbal. Teknik verbal bisa dilakukan dengan 1) Bercerita. Bercerita menggunakan bahasa anak dapat menghindari ketakukan-ketakukan yang terjadi selama anak dirawat. Cara ini meminta anak menceritakan pengalamannya saat di periksa dokter. Media gambar juga bisa diperlukan pada tahap ini, misal ada gambar tentang perawat sedang menyuapi anak kecil yang sedang diinfus. Dari gambar itu perawat bercerita kebaikan kebaikan perawat kepada anak sehingga dengan demikian diharapkan perasaan takut anak berkurang. 2) Meminta untuk menyebutkan keinginan. Dengan cara ini dapat diketahui berbagai keluhan yang dirasakan anak dan keinginan tersebut dapat menunjukan perasaan dan pikiran anak pada saat itu. 3) Bermain dan permainan. Bermain adalah komunikasi paling penting dan efektif karena akan mendapatkan informasi mengenai tumbuh kembang fisik, intelektual dan sosial. Perawat dapat bermain dengan anak sehingga perawat dapat bertanya dan mengekspolrasi perasaan anak selama di rumah sakit 4) Melengkapi kalimat. Teknik ini meminta anak menyempurnakan kalimat dari perawat dimulai dari kalimat umum kemudian dihubungkan ke perasaannya. Contoh anak diminta apa yang menyenangkan di rumah? Kemudian kalau dirumah sakit, apa yang menyenangkan?. Teknik non-verbal bisa dilakukan dengan 1) Menulis. Cara ini bisa dilakukan apabila anak sudah mampu menulis, melalui cara ini anak dapat mengekspresikan dirinya senang atau sedih dan perasaan lainnya saat di rumah sakit. 2) Menggambar. Cara ini juga mampu mengekspresikan perasaan anak saat dirawat dengan menggambar apa yang anak pikirkan. 3) Nada suara. Nada lembut sangat digunakan jika anak dalam keadaan tidak stabil. Hindari berteriak pada anak karena itu akan merangsang kemarahan anak. 4) Sentuhan. Teknik ini dilakukan saat anak merasa sedih, menangis dan marah bertujuan untuk memberikan perhatian dan penguatan komunikasi. b. Komunikasi terapeutik pada lansia Strategi komunikasi pada lansia pada lansia harus menggunakan beberapa pendekatan: 1) Pendekatan fisik

Disini kita harus mengetahui perubahan fisik pada organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa dicapai dan dikembangkan dan penyakit yang dapat dicegah atau ditekan progesifitasnya. 2) Pendekatan psikis Disini perawat harus memegang prinsip tripel S yaitu sabar, simpatik dan service. Perawat harus dapat mendukung mental mereka kearah pemuasan pribadi sehingga mereka merasa bahagia terhadap pengalaman yang mereka lalui. 3) Pendekatan sosial Disini perawat mendukung agar lansia mampu bersosialisasi dengan lingkungannya yaitu mengadakan jalan pagi, menonton film dengan tujuan merangsang untuk mengetahui dunia luar. 4) Pendekatan spiritual Disini perawat harus mampu memberikan ketenangan kepada pasien lansia khususnya saat menghadapi ketakutan atau menghadapi kematian. Ketika berkomunikasi dengan lansia yang pendengaran kurang, tataplah pasien sehingga pasieb bisa membaca bibir dan menggunakan isyarat mata, perlu mengurangi kebisingan dan berbicara pelan, jelas dan dalam nada yang normal. Ketika berkomunikasi dengan lansia yang penglihatannya kurang bisa dilakukan dengan memperbaiki lingkungan misalnya memperbanyak pencahayaan, menggunakan warna warna kontras untuk objek yg lebih jelas, serta membuat huruf yang besar dan warna yg kontras untuk setiap tanda.

Related Documents


More Documents from "Apri Annur"