Proyek Elektronika Dasar

  • Uploaded by: Mywa Benzea
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Proyek Elektronika Dasar as PDF for free.

More details

  • Words: 1,520
  • Pages: 9
Loading documents preview...
PROYEK Alarm Cahaya

Oleh :

NAMA

: MIWA BERKAT NIAMAN ZEBUA

NIM

: 5172131012

MATA KULIAH

: Elektronika Dasar

DOSEN PENGAMPU

: Dr. Arif Rahman, M.Pd

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2017

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami rahmat kesehatan dan kesempatan, sehingga kami bisa menyusun atau menyelesaikan tugas PROYEK Elektronika Dasar. Penulisan ini kami sajikan secara ringkas dan sederhana sesuai dengan kemampuan yang kami miliki.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah PROYEK ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun yang mengarahkan kearah kesempurnaan.

Demikianlah Makalah ini, kami berharap dapat bermanfaat bagi kami khususnya bagi pembaca pada umumnya, dalam memberikan informasi tentang elektronika dasar.

Medan, 8 Desember 2017

Penulis,

1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 1 DAFTAR ISI .................................................................................................................................. 2 PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3 A. Latar Belakang ................................................................................................................ 3 B. Batasan masalah. ............................................................................................................. 3 C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................. 3 D. Metode Penulisan ............................................................................................................ 3 ANALISA RANGKAIAN ......................................................................................................... 4 CARA PENGOPERASIAN ALAT ........................................................................................... 6 PENUTUP.................................................................................................................................. 7 A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 7 B. Saran ............................................................................................................................... 7 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 8

2

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perangkat elektronika merupakan suatu perangkat keras yang kompleks dimana suatu perangkat dapat terdiri dari puluhan, bahkan ratusan komponen elektronika. Seiring dengan perkembangan teknologi dan desakan oleh kebutuhan pasar dalam produksi perangkat elektronika, maka dikembangkan suatu perangkat elektronika yang mengintegrasikan semua atau sebagian komponen elektronika dalam satu perangkat, dimana perangkat ini akan menjadi sebuah perangkat yang fleksibel dan efisien. B. Batasan masalah Karena luasnya ruang lingkup dalam bidang elektronika, maka penulis membatasi bahasan makalah ini pada hal-hal yang menyangkut pembuatan dari alat Alarm Cahaya saja yang bertujuan untuk mempermudah dalam pemahaman dan pengertian tentang masalah-masalah pada Alarm Cahaya. Serta memberikan bahasan khusus berupa bagaimana alat Alarm

Cahaya dapat menghasilkan sebuah output berupa bunyi pada buzzer ketika sensor pada LDR tidak menerima cahaya. C. Tujuan Penulisan Tujuan dari penelitian ilmiah ini yaitu untuk memberikan pelatihan pada mahasiswa penulisan makalah dan kerjasama dalam mengerjakan proyek yang terima dan berguna dalam masyarakat. D. Metode Penulisan Dalam menyusun tulisan ilmiah ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut: a. Metode observasi, yaitu penulis melakukan percobaan dengan melakukan percobaan dari tiap-tiap blok yang terdapat dalam rangkaian Alarm Cahaya. b. Metode Wawancara, yaitu dimana pada metode ini penulis dapat mewawancara narasumber yang mengerti tentang alarm cahaya. c. Metode Studi Pustaka, yaitu penulis mengambil sumber-sumber informasi yang diperlukan dalam metode penelitian dari beberapa buku dan website serta sumbersumber terkait yang dapat menunjang dalam menganalisa dan mempelajari rangkaian atau alat yang akan dibuat.

3

BAB II ANALISA RANGKAIAN Analisa rangkaian dijabarkan dalam 2 bentuk, yaitu : 1. Analisa rangkaian secara detail 2. Analisa rangkaian secara blok diagram

A. Analisa rangkain secara detail Penjelasan mengenai alat atau komponen yang digunakan pada rangkaian Alarm Cahaya. Pada rangkaian Alarm Cahaya menggunakan komponen-komponen seperti R1 atau potensiometer. Potensiometer ini digunakan pada rangkaian untuk mengatur besar kecilnya suara yang diinginkan pada saat alat di uji coba. Selanjutnya menggunakan resistor sebanyak 4. Masing-masing resistor ini beda jenisnya, mulai dari R2 sebesar 1 KΩ, R3 sama dengan R6 yaitu sebesar 1 KΩ, serta R4 sama dengan R5 yaitu sebesar 10 KΩ. Kemudian menggunakan transistor sebanyak 4. Penjelasannya Q1,Q3,Q4 menggunakan transistor NPN (Negatif Positif Negatif). Sedangkan Q2 menggunakan transistor PNP (Positif Negatif Positif). Lalu menggunakan 2 kapasitor sebesar 100µF, menggunakan diode, buzzer yang digunakan untuk menghasilkan suara, menggunakan relay, dan yang terpenting menggunakan LDR (Light Dependent Resistor). Pada rangkain Alarm Cahaya ini secara singkatnya, alat akan bekerja apabila diberi sumber tegangan sebesar 12 volt. Dan cara kerjanya adalah dengan menggunakan LDR. Apabila LDR menerima banyak cahaya atau terang maka bisa dikatakan rangkaian akan mati. Namun sebaliknya, apabila LDR menerima sedikit cahaya atau gelap, maka rangkaian akan membuat suara atau menyala. Penjelasan secara detailnya adalah dengan menggunakan adaptor atau battery yang memiliki tegangan 12 volt yang digunakan untuk memberi tegangan yang dibutuhkan oleh rangkaian Alarm Cahaya untuk bekerja. Lalu sebelum melakukan uji coba, pastikan jalur dan komponen yang sudah di pasang di PCB sudah benar. Dan yang terpenting adalah pastikan letak penempatan komponen transistor sudah benar antara transistor PNP dan NPN, dan jangan sampai salah dalam menentukan yang mana basis, kolektor, dan juga emitor. Karena menurut 4

kami transistor merupakan alat yang paling sensitive atau cepat panas, sehingga menyebabkan transistor harus sering diganti. Jika sudah yakin semuanya sudah benar, maka dipastikan alat akan bekerja dengan mengeluarkan suara bila cahaya atau sinar yang masuk semakin banyak, maka nilai resistansinya kecil atau alat akan mati otomatis. Sedangkan sebaliknya, jika nilai cahaya yang masuk semakin kecil, maka nilai resistansinya besar alat akan akan menyala atau alat akan mengeluarkan suara. Berikut merupakan penjelasan dari rangkaian secara blog diagram : 1. Aktivator Aktivator disini adalah tegangan/VCC. Tegangan /VCC ini bisa berupa baterai, power supply atau adaptor. Pada rangkaian ini tegangan yang dibutuhkan adalah 12 Volt. Apabila tegangan kurang dari 12 volt maka alat tidak akan bekerja sesuai apa yang kita harapakan. Kerena tegangan tersebut tidak akan dapat mengangkat beban tegangan alat ini. Sehingga tegangan merupakan suatu aktivator untuk mengaktifkan rangkaian / alat ini bekerja dan menghasilkan output serta Ground yaitu sebagai mengoff kan rangkaian dan mengatur untuk membuat On dan Off alat tersebut. 2. Input (LDR) Inputannya yaitu LDR. LDR (Light Dark Resistor) merupakan komponen paling penting dalam alat ini.

Karena pada LDR terdapat sensor yang peka terhadap cahaya

yang diterimanya. Dengan adanya LDR, banyak sedikitnya cahaya yang masuk akan ditangkap dan diproses sehingga menghasilkan output yang berbeda. Cahaya merupakan salah satu yang mempengaruhi output sistem kerja alat ini. Banyaknya cahaya yang masuk mempengaruhi proses tegangan yang mengalir pada rangkaian. Sehingga bazzer akan bergantian menyala apabila tegangan tersebut mengalir melewatinya. 3. Proses (Saklar/Relay) Saklar elektronik ini digunakan untuk menjaga tegangan listrik agar dapat mengalir pada komponen-komponen yang sesuai. Saklar akan menutup apabila terdapat aliran tegangan yang melewatinya. Namun, saklar akan membuka apabila tidak terdapat aliran tegangan yang melewatinya. 4. Output Bazzer akan berbunyi sesuai input yang masuk pada rangkaian. Bila input cahaya, bazzer akan mati/tidak berbunyi dipengaruhi oleh banyak sedikitnya cahaya. Dan bila input tegangan, bazzer akan menyala atau tidak dipengerahui besar kecilnya tegangan. Apabila tegangan sesuai yang diinginkan, maka bazzer akan berbunyi. 5

BAB III CARA PENGOPERASIAN ALAT 4.1 Cara Pengoperasian Alat Rangkaian ini menggunakan sumber tegangan sebesar +12 volt dan Ground. Dengan inputan yaitu cahaya yang ditangkap oleh sesnsor LDR. Melalui Proses yaitu Relay sehiingga menghasilkan output pada BUZZER. Berikut adalah cara kerja pengoperasian alat yaitu : 1. Hubungkan Rangkaian dengan Power supply, yaitu VCC +12 Volt dan Ground yang berfungsi sebagai aktivator untuk mengaktifkan rangkaian tersebut. 2. Pada rangkaian ini menghasilkan 2 output yang berbeda. Berikut merupakan proses untuk menghasilkan output tersebut, yaitu : 1. (Saat LDR terkena cahaya) LDR akan memiliki nilai tahanan yang sangat kecil. Semakin terang cahaya yang mengenainya semakin kecil nilai tahanan yang dimilikinya (bahkan bisa diabaikan besarnya). Kondisi ini akan menyebakan arus listrik akan memilih untuk mengalir melewati LDR ini dan tidak akan melewati Resistor 1 Kilo ohm yang terhubung ke basis transistor, (ingat prinsip arus listrik itu akan lebih suka mengalir ke tempat yang tidak punya tahanan dan enggan untuk mengalir ke tempat yang tahanannya tinggi). Kondisi ini akan membuat Transistor tidak dapat bekerja (seperti saklar terbuka) sehingga tidak ada arus yang mengalir dari kolektor ke emitor transistor. Ini artinya tidak ada arus yang mengalir pada relay yang terpasang pada kolektor transistor.

Karena relay tidak mendapatkan arus listrik, maka relay tidak bekerja sehingga tidak dapat menarik saklar yang akan menghubungkan arus listrik ac (PLN) ke bazzer. Keadaan ini akan membuat bazzer tidak berbunyi. 2 (Saat LDR tidak terkena cahaya) LDR akan memiliki tahanan yang sangat besar sehingga tidak bisa di aliri arus listrik. Kondisi ini akan menyebabkan arus listrik memilih R2 1 kilo ohm sebagai tempat mengalir. Ketika arus listrik mengalir ke basis transistor maka transistor akan bekerja seperti sebuah saklar tertutup. Akibatnya akan ada arus listrik mengalir dari kolektor ke emitor yang menyebabkan relay teraliri arus listrik. Ketika relay teraliri arus listrik, maka relay akan bekerja menarik saklar sehingga saklar tertutup dan dapat mengalirkan arus ac (PLN) ke bazzer dan bazzer akan berbunyi.

6

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan

Kesimpulan dari pembahasan yang sudah dijelaskan yaitu bahwa dalam rangkaian Alarm Cahaya akan bekerja bila cahaya atau sinar yang masuk memiliki nilai resistansi kecil atau terang maka Buzzer tidak menyala, sedangkan sebaliknya jika cahaya yang masuk memiliki nilai resstansinya besar atau gelap maka buzzer akan mengeluarkan suara. B. Saran

Beberapa saran yang dapat kami sampaikan yaitu : 1.

Sebaiknya pada saat mensolder suatu komponen solder jangan langsung menempel ke komponen secara bersamaan agar komponen tidak cepat rusak.

2. Sebelum melakukan bor pada PCB, pastikan letak penempatan komponen sudah benar, seperti menaruh Relay. Kaki-kaki relay harus tepat agar tidak salah pada saat melakukan bor di PCB nya. 3.

Perhatikan dalam menyusun rangkaian pada alat sehingga tidak ada yang terbalik dalam penyusunan kaki–kaki pada rangkaian, seperti kaki transistor dan diode nya.

4. Yang terakhir pada saat melakuan tes atau uji coba, pastikan tidak terlalu lama, karena dapat menyebabkan komponen cepat panas, terutama transistor. Karena menurut kami transistor sensitif atau cepat panas, sehingga menyebabkan transistor harus diganti.

7

DAFTAR PUSTAKA http://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-relay/ http://teknikelektronika.com/fungsi-dioda-cara-mengukur-dioda/ http://skemaku.com/kode-warna-resistor-dan-cara-membacanya

8

Related Documents


More Documents from "deviamufidazahara"

Proyek Elektronika Dasar
January 2021 1