Ptk Biologi Ma

  • Uploaded by: Xly Xchmxdy
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Ptk Biologi Ma as PDF for free.

More details

  • Words: 26,626
  • Pages: 145
Loading documents preview...
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI POKOK VIRUS di KELAS X MA NEGERI 02 PATI TAHUN 2009-2010

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Dalam Ilmu Pendidikan Biologi

Oleh : Ainun Nihayah 053811237

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2009

i

NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp : 4 (Empat) eks. Hal

: Naskah Skrispsi a.n Sdri. Ainun Nihayah

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya bersama ini saya kirim naskah skripsi saudari: Nama : Ainun Nihayah NIM

: 053811237

Judul : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Pada Materi Pokok Virus di Kelas X Ma Negeri 02 Pati Tahun 2009-2010

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari Ainun Nihayah tersebut dapat segera dimunaqosyahkan. Demikian harap menjadi maklum.

Wassalmu'alaikum Wr. Wb.

Semarang,

Pembimbing I

Pembimbing II

Nur Khasanah S.Pd, M.Kes.

Ahmad Maghfurin, M.Ag, M.A

NIP. 197511132005012001

NIP. 197501202000031001

ii

DEPARTEMEN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAH Alamat : Jl. Prof. Dr. Hamka, Telp/Fax 024-7601295, 7615387 Ngaliyan-Semarang

PENGESAHAN PENGUJI

Tanggal

Drs. Ikhrom, M.Ag.

Ketua

Drs. Listyono, M.Pd. Sekretaris

Drs. Darmu’in, M.Ag. Penguji I

Lianah, M.Pd. Penguji II

iii

Tanda Tangan

PERNYATAAN Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang sudah pernah dituliskan atau diterbitkan oleh orang lain. Demikian juga, tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, Deklarator

Ainun Nihayah

iv

MOTTO

´pÚ}ÉÎÞ `ҍ%

…I´

`ҍ% ­´®

…I´ Œß pÚ}Íf

­µ® ApÚ}Íf ´pÚ}ÉÎÞ Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. (Qs. Al-Insyirah:5-6)

v

PERSEMBAHAN Karya tulis skripsi ini saya dedikasikan kepada orang-orang yang secara langsung maupun tidak langsung telah memberi makna pada setiap jengkal langkahku dalam proses menjadi manusia yang selalu terus ingin belajar. Untuk orang-orang yang selalu ada bersama setiap limpahan kasih sayang-Nya, khususnya kepada: ™ Kedua orang tuaku (Bapak Ah. Zubaidi & Ibu Suyatmi) yang telah memberikan perhatian dan kasih sayang, yang tidak mungkin dapat tergantikan oleh apapun. ™ Para dosen yang selalu memberikan pencerahan, menyalakan pelita, serta menggoreskan tinta kebijaksanaan sebagai bekal hidup. ™ Semua keluarga, adikku-adikku (Didik & Devi) serta keponakankeponakanku yang senantiasa menghadiahkan doa demi keberhasilan dan kesuksesanku.. ™ Teman–teman seperjuangan, semua anak Tadris Biologi 2005 ™ Seluruh insan pendidikan yang terus mengisi kehidupannya untuk selalu belajar agar menjadi yang terbaik bagi diri, keluarga, bangsa dan negara. Akhirnya dari lubuk hati yang terdalam, kupersembahkan karya sederhana ini, jazakumullah khairon katsira. Semoga seluruh jasa pengorbanan, mendapat limpahan rahman dan rahim-Nya. Amin ya Rabbal ‘Aalamin.

Ainun Nihayah

vi

ABSTRAK Ainun Nihayah (NIM : 053811237). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Pada Materi Pokok Virus di Kelas X Ma Negeri 02 Pati Tahun 2009-2010. Skripsi Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) dalam pembelajaran biologi materi pokok Virus di kelas X MA Negeri 02 Pati Tahun 2009/2010, (2) seberapa besar model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) mampu meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok Virus di kelas X MA Negeri 02 Pati Tahun 2009/2010. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan satu kelas untuk menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) yaitu kelas X4 MA Negeri 02 Pati yang jumlahnya ada 46 peserta didik. Pada saat dilaksanakan pembelajaran kooperatif tipe NHT, suasana pembelajaran di kelas X4 menjadi lebih hidup, peserta didik menjadi lebih aktif dan hasil belajar maksimal. Penelitian ini dilaksankan dalam tiga tahap, tahap pertama adalah kegiatan pra siklus, yaitu mencari data hasil belajar siswa kelas X4 Tahun sebelumnya untuk materi virus. Hal ini penting untuk dijadikan dasar nilai awal. Tahap kedua adalah pelaksanaan siklus I, siklus II dan siklus III. Sedangkan tahap ketiga yaitu penyempurnaan data dan penyusunan laporan. Pada kondisi awal sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, hasil belajar peserta didik sangat rendah yaitu rata-rata hasil belajar hanya 61,36 dengan ketuntasan belajar 40%. Setelah dilaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, aktivias dan hasil belajar peserta didik meningkat. Pada siklus I, prosentase aktivitas belajar antar peserta didik sebesar 65,40% dan prosentase aktivitas belajar peserta didik dengan guru sebesar 59,42% dengan rata-rata hasil belajar peserta didik 63,87 dan ketuntasan belajar 52,17%. Pada siklus II, prosentase aktivitas belajar antar peserta didik sebesar 76,27% dan prosentase aktivitas belajar peserta didik dengan guru sebesar 78,25% dengan rata-rata hasil belajar 74,44 dan ketuntasan belajar 71,74%. Sedangkan pada siklus III, prosentase aktivitas belajar antar peserta didik sebesar 82,33% dan prosentase aktivitas belajar peserta didik dengan guru sebesar 84,58% dengan rata-rata hasil belajar 83,57 dan ketuntasan belajar 93,48%. Dari data tersebut, jelas bahwa ada peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar dari sebelum diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan setelah model pembelajaran tersebut diterapkan. Namun dari penelitian ini masih terdapat peserta didik yang dari siklus pertama sampai ketiga mempunyai nilai dibawah indikator keberhasilan. Hal ini disebabkan oleh karena beberapa hal yaitu karena kondisi keluarga yang tidak mendukung dan memang daya ingat atau tingkat intelektualitas yang rendah. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, para tenaga pengajar, para peneliti dan semua pihak yang membutuhkan dilingkungan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

vii

KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, bahwa atas taufiq dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Pada Materi Pokok Virus di Kelas X Ma Negeri 02 Pati Tahun 2009-2010” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana strata satu (S1) Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Semarang. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tentunya tidak terlepas dari bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih sebanyakbanyaknya kepada: 1. Bapak dan ibu tercinta yang senantiasa mencurahkan cinta dan kasih sayang serta doanya. 2. Ibu Hj. Nur Khasanah S.Pd, M.Kes dan Bapak Ahmad Maghfurin, M.Ag, M.A selaku Dosen Pembimbing, disela-sela jadwalnya yang super padat, telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran, memberikan bimbingan, dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini 3. Bapak dan ibu dosen di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo yang telah memberikan ilmunya sehingga mengilhami penulis unutk menyelesaikan skripsi ini. 4. Drs. Abdul Wahid, M.Ag, selaku kepala jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah merestui pembahasan skripsi ini. 5. Prof. Dr. H. Abdul Djamil, M.A., selaku rektor IAIN Walisongo Semarang. 6. Prof. Dr. H. Ibnu Hadjar, M.Ed, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah merestui pembahasan skrispsi ini. 7. Bapak Sugeng Ristianto, M.Ag, selaku wali studi yang telah membimbing selama masa perkuliahan.

viii

8. Segenap Civitas Akademik IAIN Walisongo yang telah berkenan melayani penulis selama studi hingga skripsi ini selesai. 9. Bapak Drs. Masyhuri, MM selaku Kepala MA Negeri 02 Pati yang telah memberikan izin penelitian dan fasilitas yang diperlukan selama penelititan. 10. Ibu Tri Puji Astuti, S.Pd, selaku guru mata pelajaran Biologi Kelas X4 dan Ibu Khulatul Jannah selaku TU MA Negeri 02 Pati yang bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta bersedia menjadi guru partner dalam penelitian ini. 11. Adik-adikku tercinta 12. Sahabat-sahabatku senasib seperjuangan (Tadris Biologi 2005). Kepada mereka semua, penulis tidak dapat memberikan apa-apa selain untaian rasa terima kasih yang tulus dengan diiringi doa semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan sebaik-baik balasan. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan dalam arti seluruhnya. Namun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Amin.

Semarang, Penulis

Ainun Nihayah

ix

x

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL………………………………………………………..

i

NOTA PERSETUJUAN ……………………………………………………

ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………....

iii

PERNYATAAN…………………………………………………………….

iv

MOTTO……………………………………………………………………..

v

PERSEMBAHAN……………………………………………………………. vi ABSTRAK………………………………………………………………….

vii

KATA PENGANTAR………………………………………………………

ix

DAFTAR ISI………………………………………………………………..

xi

DAFTAR TABEL…………………………………………………………..

xiii

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….

xiv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang…………………………………………………

1

B. Rumusan Masalah………………………………………………

3

C. Tujuan Penelitian……………………………………………….

3

D. Manfaat Penelitian……………………………………………...

4

E. Penegasan Istilah……………………………………………….

4

F. Kajian Pustaka………………………………………………….

7

BAB II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Landasan Teori 1. Belajar dan Hasil Belajar…..………………………………

10

2. Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning)…………..

16

3. Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learnming) tipe Numbered Head Together (NHT……………………………

18

4. Pembelajaran Materi Pokok Virus dengan Numbered Head Together…………………………………………………….

19

5. Tinjauan Materi Virus............................................................

22

6. Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together pada Materi Pokok Virus…………………………………...

29

B. Kajian Penelitian yang Relevan ……………………………….

31

xi

C. Hipotesis Penelitian ………………………………………….

32

BAB III. PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian …………………………………………….

33

B. Metode Pengumpulan Data …………………………………..

40

C. Metode Analisis Data ………………………………..……….

41

D. Indikator Keberhasilan………………………………………….

41

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum MA Negeri 02 Pati…………………………

42

B. Kondisi Awal ………………………………………………….

44

C. Persiapan penelitian ……………………………………………

44

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan ………………………………

47

BAB V. KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A. Kesimpulan ……………………………………………………

57

B. Saran……………………………………………………………

57

C. Penutup…………………………………………………………

58

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN BIODATA PENULIS

xii

DAFTAR TABEL Tabel 1. Perhitungan Skor Kelompok……………………………………. 21 Tabel 2. Tingkat Penghargaan Kelompok……………………………….. 22 Tabel 3. Skor Kelompok pada siklus I............................................... .......

48

Tabel 4. Skor Kelompok pada siklus II............................................. .......

51

Tabel 5. Skor Kelompok pada siklus III....................................................

53

Tabel 6. Perbandingan Nilai Kelompok Tiap Siklus.................................

55

xiii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Contoh Bentuk-bentuk Virus dan Struktur Tubuh Virus .......... 25 Gambar 2. Contoh Virus yang merugikan .................................................. 26 Gambar 3. Siklus Litik dan lisogenik pada Bakteriofage…………………. 27

xiv

DAFTAR DIAGRAM Diagram 2. Perbandingan Rata-rata Hasil Belajar dan Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I, II dan III...................................................

xv

54

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap guru menginginkan proses pembelajaran yang dilaksanakannya meyenangkan dan berpusat pada siswa. Siswa antusias mengacungkan tangan untuk menjawab pertanyaan atau memberikan pendapat, bersorak merayakan keberhasilan mereka, bertukar informasi dan saling memberikan semangat. Dan tujuan akhir dari semua proses itu adalah penguasaan konsep dan hasil belajar yang memuaskan. Berdasarkan informasi dari hasil wawancara dengan ibu Tri Puji Astuti, S. Pd (28 Juli 2009), sikap kurang bergairah, kurang aktif, kelas kurang berpusat pada siswa, dan kadang-kadang ada yang bermain-main sendiri di dalam kelas, merupakan salah satu masalah yang dihadapi di Madrasah Aliyah (MA) Negeri 02 Pati, khususnya untuk mata pelajaran Biologi pada siswa kelas X.4. Dampak buruknya adalah penguasaan konsep dan ketuntasan belajar mereka belum tercapai secara maksimal. Hal ini terbukti dengan rendahnya rata-rata hasil belajar siswa dalam tiga tahun terakhir ini khususnya pada materi pokok virus secara berturut-turut yaitu 53,78(Th. 2006), 46,51 (Th.2007) dan 61,36 (Th. 2008).1 Kondisi yang seperti ini tentunya sangat tidak diharapkan dalam proses belajar mengajar. Guru telah berusaha menciptakan pembelajaran agar siswa lebih aktif, diantaranya: pengamatan objek langsung, diskusi kelompok mengerjakan LKS, menggunakan media yang ada di sekolah, dan mengunakan metode tanya-jawab. Namun hasilnya belum dapat meningkatkan gairah dan aktivitas secara maksimal Kondisi yang seperti ini jika tidak dicarikan alternatif pemecahan masalahnya, maka guru tetap sebagai sumber informasi satu-satunya di kelas,

1

Arsip Nilai Tiap Semester (gasal) MAN 02 Pati tahun 2006, 2007 dan 2008

2

tidak ada tukar informasi, penguasaan konsep dan hasil belajar biologi siswa tetap rendah, dan pembelajaran biologi jadi membosankan. Untuk mengatasi masalah seperti tersebut diatas, maka salah satu alternatif

pemecahannya

adalah

dengan

memberikan

variasi

model

pembelajaran yang dapat menciptakan suasana menyenangkan dan dapat memotivasi siswa untuk aktif dalam belajar. Pelajaran tidak hanya bersifat intelektual, melainkan juga bersifat emosional. Kegembiraan belajar dapat mempertinggi hasil pelajaran.2 Pernyataan yang sama juga dikemukakan oleh DePorter bahwa kegembiraan membuat siswa siap belajar lebih mudah dan dapat mengubah sikap negatif.3 Model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together merupakan metode yang sangat cocok bagi guru yang ingin menumbuhkan sikap kebersamaan siswa, sehingga mampu meningkatkan capabilitas atau kemampuan siswa. Salah satu ayat dalam Alqur’an yang mendasari metode ini adalah:4

ۚ‫ﻻ ْﺛ ِﻢ وَا ْﻟ ُﻌ ْﺪوَان‬ ِ ‫ﻋﻠَﻰ ا‬ َ ‫ﻻ َﺗﻌَﺎ َو ُﻧﻮْا‬ َ ‫ﻋﻠَﻰ ا ْﻟ ِﺒ ﱢﺮوَاﻟ ﱠﺘ ْﻘ َﻮىۖ َو‬ َ ‫ َو َﺗﻌَﺎ َو ُﻧﻮْا‬.... (٢: ‫)اﻟﻤﺎ ﺋﺪة‬ Artinya: ”... Dan bertolong-tolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa, dan janganlah kamu bertolong-tolongan dalam dosa dan pelanggaran...” (Q.S. Al-Maidah: 2). Terkait dengan ayat di atas, buku yang berjudul Tafsir Almisbah, oleh M. Quraisy shihab menyatakan bahwa ayat tersebut merupakan prinsip dasar dalam menjalin kerjasama dengan siapapun, selama tujuannuya adalah kebajikan dan ketaqwaan.5 Maka umat manusia dianjurkan untuk saling

2

S, Nasution, Didaktik Asas-Asas Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara. 2000), h.94. DePorter, Bobi. Et al., Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang Kelas, (Bandung: kaifa. 2005), h. 27. 4 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta : Ciputat Press.2002), h. 104. 5 M. Quraisy shihab, Tafsir Almisbah (Pesan, Kesan dan Keserasian Alqur’an), (Jakarta: Lentera Hati, 2002), vol. 3, h. 14. 3

3

tolong-menolomg dalam kebaikan dan ketaqwaan, termasuk berbagi ilmu. Prinsip inilah yang akan kita tanamkan dalam diri siswa melalui metode pembelajaran kooperatif, khususnya pada tipe numbered head together (NHT). Pelajaran akan lebih menarik dan berhasil, apabila dihubungkan dengan pengalaman-pengalaman dimana anak dapat melihat, meraba, mengucap, berbuat, mencoba, berfikir dan sebagainya. Pelajaran tidak hanya bersifat intelektual, melainkan juga bersifat emosional. Kegembiraan belajar dapat mempertinggi hasil pelajaran.6 Berdasarkan uraian tersebut, untuk mengatasi masalah di atas maka dilakukan penelitian tindakan kelas dengan mengintegrasikan kuis ke dalam proses pembelajaran kooperatif numbered head together, dengan harapan pembelajaran biologi menjadi menyenangkan, siswa lebih aktif, dan tercapainya tujuan pembelajaran yang diinginkan.

B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) dalam pembelajaran biologi materi pokok Virus di kelas X MA Negeri 02 Pati Tahun 2009/2010? 2. Seberapa besar model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) mampu meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok Virus di kelas X MA Negeri 02 Pati Tahun 2009/2010?

C. Tujuan Penelitian Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) dalam pembelajaran biologi materi pokok Virus di kelas X MA Negeri 02 Pati Tahun 2009/2010.

6

S, Nasution, Op. Cit., h.94.

4

2. Untuk mengetahui Seberapa besar model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) mampu meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok Virus di kelas X MA Negeri 02 Pati Tahun 2009/2010.

D. Manfaat penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini bagi guru, akan dapat membantu dalam meningkatkan hasil belajar siswa, dan sedikit demi sedikit dapat meningkatkan kompetensi guru dalam merancang model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa dan tidak membosankan. Bagi siswa, diharapkan melalui penelitian ini, siswa dapat belajar lebih mudah, lama-kelamaan akan terbiasa terlibat aktif dalam pembelajaran dan tertarik dengan mata pelajaran biologi khususnya dan mata pelajaran lain umumnya.

Sehingga kriteria ketuntasan Minimal (KKM) yang telah di

terapkan dapat tercapai dengan maksimal. Penelitian ini diharapkan dapat berhasil, sehingga sekolah memiliki referensi contoh penelitian yang dapat dijadikan acuan bagi guru mata pelajaran lain yang menghadapi masalah sama.

E. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul diatas dan demi menghindari dari bermacam-macam penafsiran skripsi yang berjudul ”Meningkatkan Hasil Belajar Biologi melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe numbered head together di Kelas X MA Negeri 02 Pati, Tahun 20092010 (Materi Pokok Virus Sebagai Sampel)”, maka penulis perlu memberikan penjelasan terlebih dahulu tentang pengertian beberapa kata yang tercantum dalam judul tersebut, sehingga dapat diketahui arti dan makna yang dimaksud. 1. Meningkatkan Meningkatkan diartikan sebagai mempertinggi, menaikkan taraf, derajat dan sebagainya.7 Peningkatan diartikan sebagai proses, cara, 7

Hasan Almi dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka. 2005), ed. III, h. 11198.

5

perbuatan meningkatkan (usaha kegiatan dan sebagainya).8 Penulis mengartikan kedua istilah ini sebagai suatu proses perubahan menuju kearah yang lebih tinggi dalam hal yang positif (baik). Peningkatan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar biologi menuju kearah yang lebih baik. 2. Hasil Belajar Belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, minat, watak dan penyesuaian diri. Jelasnya menyangkut organisme dan tingkah laku pribadi seseorang.9 Sehingga hasil belajar merupakan suatu kapabilitas (kemampuan) berupa keterapilan, pengetahuan, sikap dan nilai seseorang setelah melakukan kegiatan pembelajaran. 3. Biologi Biologi merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam yang mempelajari tentang makhluk hidup dan kehidupan. Istilah biologi diambil dari bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti kehidupan dan logos yang berarti ilmu. Biologi mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari, mulai dari hubungan kita dengan lingkungan, makanan yang kita konsumsi hingga penyakit yang dapat menyerang kita. Pemahaman biologi dapat membantu kita : a. Memahami diri kita dan kehidupan sekitar kita, b. Meningkatkan kualitas hidup, seperti menggunakan sumberdaya alam untuk memenuhi kebutuhan hidup,

8

Ibid. Sadirman A.M., Interaksi & Motivasi Belajar mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), h. 20-21. 9

6

c. Meningkatkan

pengaruh

positif

terhadap

lingkungan,

seperti

melestarikan habitat alami dan spesies langka, serta mengurangi pengaruh pencemaran lingkungan. 4. Model Pembelajaran kooperatif Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial.10 Sedangkan Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama 5. Numbererd Head Together Numbered Head Together (NHT) atau penomoran berfikir bersama merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang dikembangkan untuk melibatkan banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Pelaksanaannya mencakup penomoran, mengajukan pertanyaan, berfikir bersama dan menjawab. 11 6. Virus Virus adalah kata lain yang berarti racun. Sebelum berkembangnya ilmu pendidikan, segala penyebab penyakit yang misterius pada manusia disebut virus. Penemuan virus dimulai pada tahun 1885 oleh Adolf Meyer, di Nederland. Virology merupakan ilmu yang mempelajari tentang virus. Virus merupakan salah satu materi pokok dalam pembelajaran Biologi MA/SMA yang dalam sistem Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mempunyai:

10

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), h. 1. 11 Trianto, Model-Model Pembelajaran inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka. 2007), hlm.62.

7

a.

Standar Kompetensi : Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup, dan

b.

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan

F. Kajian Pustaka 1. Skripsi yang disusun oleh Noor Azizah (NIM: 4101403043) pada tahun 2007, Mahasiswa UNNES Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan judul ”Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered-Head-Together) dengan Pemanfaatan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan Balok) Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP N 6 Semarang Tahun

pelajaran

penggunaan menggunakan

2006/2007”.

model media

Berdasarkan

pembelajaran LKS

lebih

data

kooperatif efektif

yang

tipe

dibanding

diperoleh,

NHT

dengan

pembelajaran

konvensional pada pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan Balok) untuk siswa kelas VIII semester 2 SMP N 6 Semarang. Disarankan guru dapat terus mengembangkan pembelajaran kooperatif NHT dan menerapkan pada materi lain.12 2. Skripsi yang disusun oleh Nuraini Luluk Baroroh (NIM: 303153) pada tahun 2008, Mahasiswa IAIN Walisongo Semarang Fakultas Tarbiyah dengan judul ”Upaya Peningkatan Prestasi Belajar PAI Melalui Program Remedial Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Dempet Tahun Ajaran 2007/2008”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian skripsi tersebut adalah penelitian kualitatif, dengan desain rancangan penelitian PTK. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan teknik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program remedial mampu

12

Noor Azizah, “Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered-Head-Together) dengan Pemanfaatan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan Balok) Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP N 6 Semarang Tahun pelajaran 2006/2007”, Skripsi Fakultas Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNNES, (Semarang : Perpustakaan UNNES), td.

8

meningkatkan prestasi PAI siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Dempet Tahun Ajaran 2007/2008.13 3. Skripsi yang disusun oleh Evin Tri Rahayu pada tahun 2008, mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan judul ”Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif Disertai Metode Numbered Head Together (NHT) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi”.

Penelitian ini merupakan

penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, observasi, evaluasi, analisis, dan refleksi. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIIC SMP Negeri 13 Surakarta tahun ajaran 2007/ 2008. Sumber data berasal dari informasi guru dan siswa; tempat dan peristiwa berlangsungnya aktivitas pembelajaran; dan dokumentasi atau arsip. Teknik dan alat pengumpulan data adalah dengan angket, observasi, tes dan wawancara. Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian diperoleh bahwa hasil belajar siswa mengalami perubahan pada tiap siklusnya. dan dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kolaboratif disertai metode NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Pencemaran Lingkungan siswa kelas VIIC SMP Negeri 13 Surakarta tahun ajaran 2007/2008.14 4. Skripsi yang disusun oleh Nur Hidayah (3104109), pada tahun 2009 mahasiswa IAIN Walisongo Semarang, fakultas Tarbiyah dengan judul ”Penerapan Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Jigsaw II dengan Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Pesrta Didik Pada Materi Geometri Ruang di Kelas IX B Mts N Brangsong”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian

13 Nuraini Luluk Baroroh, “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar PAI Melalui Program Remedial Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Dempet Tahun Ajaran 2007/2008”, Skripsi Fakultas Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo Semarang, (Semarang : Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang, 2008), t.d. 14 Evin Tri Rahayu, Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif Disertai Metode Numbered Head Together (NHT) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi, file:///D:/TEKNIK,MODL,%20STRATERGI%20PEMB.htm, Sabtu, 12 september 2009.

9

skripsi tersebut adalah penelitian kualitatif, dengan desain rancangan penelitian PTK. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan teknik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif learning tipe jigsaw II dengan menggunakan alat peraga mampu meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar pesrta didik pada materi geometri ruang di kelas IX B Mts N brangsong.15 5. Strategi Belajar Mengajar IPA, karya Udin S. Winata Putra, dkk. Buku ini menjelaskan berbagai macam strategi pembelajaran. Seorang guru harus mengetahui kondisi psikologi siswa serta metode apa yang tepat pada topik yang akan disampaikan dalam merencanakan sistem pembelajaran. Tidak semua pelajaran dapat menggunakan metode yang sama.selain itu dijelaskan pula beberapa kelemahan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan dalam menggunakan metode dan media dalam kegiatan belajar mengajar.16 6. Metode Penelitian Tindakan Kelas, karya Rochiati Wiriatmadja. Buku ini menjelaskan bahwa Penelitian Tindakan Kelas selain dapat meningkatkan pengetahuan, melatih keterampilan, dan membangun sikap serta harga diri,juga dapat meningkatkan kesejahteraan para pendidik. Lebih jauh lagi metode ini akan meningkatkan kinerja para pendidik yang pada akhirnya juga akan dapat meningkatkan mutu pendidikan kita. Buku ini membahas tentang bagaimana konsep Penelitian Tindakan Kelas, pelaksanaan, keberhasilan, sampai pada penyusunan laporan penelitian. Buku ini penulis gunakan sebagai buku pendukung dalam metodologi penelitian. 7. Buku Mikrobiologi Umum, karangan Lud Waluyo. Buku ini berisi uraian umum tentang mikroorganisme (jasad renik), yang meliputi bakteri, jamur (cendawan), virus, alga dan protozoa. Penulis

menggunakan buku

tersebut sebagai salah satu kajian pustaka mengenai virus. 15

Nur Hidayah, “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Jigsaw II dengan Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan Aktifitas Belajar dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Geometri Ruang di Kelas IXB Mts N Brangsong”, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, (Semarang : Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang, 2009), t.d. 16 Winata Putra Udin S. dkk, Strategi Belajar Mengajar IPA (jakarta: Universitas Terbuka. 2001), h. 215.

10

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS A. Landasan Teori 1. Belajar dan Hasil Belajar a. Pengertian Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan dan sikap. Belajar dimulai sejak manusia lahir sampai akhir hayat. Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang.1 Belajar adalah aktivitas yang dilakukan individu secara sadar untuk mendapatkan sejumlah kesan dari apa yang telah dipelajari dan sebagai hasil dari interaksinya dengan lingkungan sekitarnya. Menurut beberapa tokoh ahli pendidikan mengartikan belajar sebagai berikut: a) Cronbach, mengatakan: learning is a change in behavior as a result of experience, belajar adalah terlihatnya perubahan tingkah laku sebagai dampak dari pengalaman sebelumnya.2 b) Sadirman mengemukakan bahwa dalam pengertian luas, belajar dapat

diartikan

sebagai

kegiatan

psiko-fisik

menuju

ke

perkembangan pribadi seutuhnya.3 Belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar. Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, minat, watak dan penyesuaian diri. Jelasnya menyangkut organisme dan tingkah laku pribadi seseorang.4

1

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Sinar Baru Algensindo, 2000), h. 28. 2 Sadirman A.M., Interaksi & Motivasi Belajar mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), h. 20. 3 Ibid. 4 Ibid, h. 21

11

Sedangkan Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul majid dalam kitab al-Tarbiyah wa Turuqu tadris mengemukakan:5

‫ان اﻟﺘﻌﻠﻢ هﻮ ﺗﻐﻴﻴﺮ ﻓﻲ ذهﻦ اﻟﻤﺘﻌﻠﻢ ﻳﻄﺮا ﻋﻠﻲ ﺧﺒﺮة ﺳﺎﺑﻘﺔ‬ ‫ﻓﻴﺤﺪث ﻓﻴﻬﺎ ﺗﻐﻴﻴﺮا ﺟﺪﻳﺪا‬ “Belajar adalah perubahan dalam diri siswa berdasarkan pengalamanmasa lalu, sehingga tercipta perubahan yang baru.” Dari pendapat-pendapat di atas, belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan raga sehingga dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungan yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik. Konsep

pembelajaran

merujuk

pada

upaya

penataan

lingkungan (fisik, sosial, kultural dan psikologis atau spiritual) yang memberi suasana bagi tumbuh dan berkembangnya proses belajar.jadi, bila dilihat dari individu yang belajar (pebelajar) proses belajar bersifat internal dan unik (unique), sedang proses pembelajaran bersifat (datang

dari

luar

(designed/planned)

dan

karena

eksternal

diri) itu

yang

sengaja

bersifat

dirancang

rekayasa

atau

“engeneering”.6 Pengertian pembelajaran menurut E. Mulyasa adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dengan lingkungannya, sehingga terjadi perilaku ke arah yang lebih baik.7 Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 disebutkan bahwa pembelajaran adalah

5

Shaleh Abdul Aziz dan Abdul Aziz Abdul Majid, al Tarbiyah wa Turuqu Tadris, (Mesir: Darul Ma’arif), h. 159. 6 Udin S. Winataputra, dkk., Strategi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2001), h. 2. 7 E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004), h. 100.

12

proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.8 Jadi pengertian pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar sehingga terjadi perilaku ke arah yang lebih baik. Belajar mengacu pada hasil apa yang ingin dicapai sedang pembelajaran adalah proses dari belajar. Berikut ini adalah beberapa definisi tentang hasil belajar, antara lain: a) Menurut Mulyono Abdurrahman “hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar.”9 b) Oemar hamalik dalam bukunya “Proses Belajar Mengajar” mengemukakan bahwa “tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek

diantaranya

pengetahuan,

pengertian,

kebiasaan,

ketrampilan, apresiasi, emosional, sikap dan lain-lain. Hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan aspek-aspek tersebut.10 Dalam sistem pendidikan nasional, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah menjadi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.11 Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.12 Bagi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Bagi peserta didik, hasil belajar merupakan puncak proses belajar.

8

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) Beserta Penjelasannya, (Bandung: Citra Umbara, 2003), h.5. 9 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan bagi Aanak Berkesulitan Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), h. 37. 10 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara. 2007), h.30. 11 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2009), Cet.13, h. 22. 12 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h.3.

13

Jadi, hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku secara keseluruhan yang telah dimiliki oleh seseorang.perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan tingkah laku kognitif, afektif dan psikomotorik.13 Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki seseorang setelah ia menerima pengalaman belajar. b. Prinsip-Prinsip Belajar Sadirman AM, menyebutkan beberapapa prinsip belajar diantaranya adalah: 1. Belajar pada hakikatnya menyangkut potensi manusiawi dan kelakuannya. 2. Belajar memerlukan proses. 3. Belajar akan lebih mantap dan efektif bila didorong dengan motivasi. 4. Dalam banyak hal, belajar merupakan proses percobaan (dengan kemungkinan berbuat keliru) dan conditioning atau pembiasaan. 5. Kemampuan belajar seseorang harus diperhitungkan dalam rangka menentukan isi pelajaran. 6. Belajar

dapat

dilakukan

dengan

diajar

secara

langsung,

memberikan pengalaman langsung, atau melalui pengenalan dan atau peniruan.14 c. Aspek-Aspek Hasil Belajar Dalam

Sistem

Pendidikan

Nasional

tujuan

rumusan

pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hsil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu: 1) Ranah Kognitif, adalah ranah yang berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yaitu: pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.

13 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004), h.179. 14 Sadirman A.M., op. cit., h. 24.

14

Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.15 2) Ranah Afektif Ranah afektif berkaitan dengan sikap dan nilai.terdiri dari lima aspek, yakni: a) Reciving/attending, yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang kepada siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain. b) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. c) Valuing (penilaian) berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimilus. d) Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. e) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya.16 3) Ranah Psikomotorik, adalah ranah yang berkaitan dengan hasil belajar keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak. Terdiri dari enam aspek yakni: a) Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar). b) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar. c) Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif, dan motoris. d) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan ketepatan. e) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks. 15 16

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Loc. Cit. Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, op. cit, h. 53-54.

15

f) Gerakan ekspresif dan interpretatif. 17 d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor intern yang berasal dari siswa tersebut, dan faktor ekstern yang berasal dari luar diri siswa tersebut.18 Faktor dari diri siswa terutama adalah kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yasng dicapai siswa. Seperti yang telah dikemukakan oleh Clark, bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Selain faktor kemampuan siswa, juga ada faktor lain seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, serta masih banyak faktor lainnya. Adanya pengaruh dari dalam diri siswa, merupakan hal yang logis dan wajar, sebab hakikat perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku yang diniati dan disadarinya. Siswa harus merasakan adanya kebutuhan untuk belajar dan berprestasi. Meskipun demikian, hasil yang dicapai masih juga bergantung dari lingkungan. Artinya, ada faktor-faktor yang berada diluar dirinya yang dapat menentukan atau mempengaruhi hasil belajar yang dicapai. Salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah adalah kualitas pengajaran. Kualitas pengajaran adalah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran. e. Alat-alat untuk mengukur Hasil Belajar Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu.19 Penilaian hasil belajar merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana proses belajar dan pembelajaran telah 17

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, op. cit, h. 23. Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, op. cit, h. 39-40. 19 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, op. cit, h. 3. 18

16

berjalan efektif. Keefektifan pembelajaran tampak pada kemampuan peserta didik mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan. Dari segi guru, penilaian hasil belajar akan memberikan gambaran mengenai keefektifan mengajarnya, apakah model dan media yang digunakan mampu membantu peserta didik mencapai tujuan belajar yang ditetapkan. Guru dalam melakukan penilaian, terlebih dahulu harus menetapkan apa yang menjadi sasaran atau objek penilaian, yaitu dari segi kognitif, afektif atau psikomotorik. Ketiga sasaran pokok tersebut harus dievaluasi secara menyeluruh. Dengan menetapkan sasaransasaran tersebut, maka seorang guru akan mudah menentukan alat evaluasinya. Alat penilaian atau alat evaluasi pada umumnya dibedakan menjadi dua jenis, yakni: tes dan non tes. Tes dapat diberikan secara lisan, tertulis, ataupun tindakan. Soal tes dapat disusun dalam bentuk obyektif ataupun dalam bentuk esai dan uraian. Sedangkan yang termasuk non tes, dapat berupa observasi, kuesioner, wawancara, studi kasus dan inventory.20

2. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan

dan

membuat

keputusan

dalam

kelompok,

serta

memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya. Dengan bekerja secara kolaboratif untuk mencapai sebuah tujuan bersama, maka siswa

20

Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, op. cit, h. 113-115.

17

akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah.21 Roger dan David Johnson mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap Cooperative Learning. Cooperative Learning mempunyai lima unsur model pembelajaran gotong royong, yaitu: 1) Saling ketergantungan positif. 2) Tanggung jawab perseorangan. 3) Tatap muka. 4) Komunikasi antaranggota. 5) Evaluasi proses kelompok.22 Selain karakteristik dan lima unsur dalam Cooperative Learning ciri-ciri yang paling menonjol dan membedakan dengan model pembelajaran yang lain adalah adanya pengelompokan yang heterogen, dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 anggota. Dalam hal kemampuan akademis, kelompok pembelajaran Cooperative Learning biasanya terdiri dari satu orang berkemampuan akademis tinggi, dua orang dengan kemampuan sedang dan satu berkemampuan akademis kurang.23 Pengelompokan secara heterogen dalam model pembelajaran Cooperative Learning disebabkan oleh: a. Kelompok heterogen memberikan kesempatan untuk saling mengajar ( peer tutoring) dan saling mendukung. b. Kelompok heterogen meningkatkan relasi dan interaksi antar ras, agama, etnik dan gender. c. Kelompok heterogen memudahkan pengelolaan kelas karena dengan adanya satu orang yang berkemampuan akademis tinggi, guru mendapatkan satu asisten untuk setiap tiga orang.24

21

Trianto, Model-Model Pembelajaran inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta: Prestasi Pustaka. 2007). h. 42. 22 Anite Lie, Cooperative Learning Mempraktekkan Coopertif Learning di Rung-ruang Kelas, (Jakarta: PT. Grafindo Widiasarana Indonesia, 2004), h. 31. 23 Ibid., h. 41. 24 Ibid., h. 43.

18

3. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Numbered Head Together (NHT) Numbered head together adalah salah satu metode kooperatif yang pertama kali dI kemukakan oleh Spencer Kagan (1992). Teknik ini memberikan kesempatan pada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, teknik ini juga mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka. Teknik ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan semua tingkatan usia anak didik.25 Model pembelajaran ini mempunyai sintak: pembagian kelompok, pemberian nomor pada masing-masing siswa dalam kelompok, pemberian tugas atau kuis, kelompok memutuskan jawaban yang paling benar dan memastikan semua anggota kelompok mengetahui jawabannya, guru memanggil salah satu nomor, siswa dengan nomor tersebut melaporkan hasil kerjasama mereka. Mengadakan kuis individual dan buat skor perkembangan tiap siswa, umumkan hasil kuis dan beri reward. Model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together merupakan salah satu model pembelajaran dalam pendidikan, yang menekankan adanya kerjasama di antara siswa untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu memahami dan menguasai suatu materi. Model pembelajaran ini merupakan penggabungan metode kooperatif dengan bentuk tanya jawab dan diskusi , sehingga mengalami dua variasi model pembelajaran yang saling mendukung dalam memberikan pemahaman kepada siswa terhadap materi tertentu secara menyeluruh, melalui kerjasama. Manfaat model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together terhadap siswa yang hasil belajar rendah diantaranya adalah : 1) Rasa harga diri menjadi lebih tinggi. 2) Memperbaiki kehadiran. 3) Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar. 25

Ibid., h. 59.

19

4) Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil. 5) Konflik antara pribadi berkurang. 6) Pemahaman yang lebih mendalam. 7) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi. 8) Hasil belajar lebih tinggi.26 Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together adalah: 1) Setiap siswa menjadi siap semua. 2) Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh. 3) Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai. 27 Sedangkan kelemahan dari model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together adalah: 1) Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru. 2) Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.28 Komponen model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together adalah: 1) Adanya kelompok/tim kuis 2) Adanya lingkungan tempat kelompok/tim kuis berinteraksi 3) Adanya aturan-aturan main 4) Adanya tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai

4. Pembelajaran Materi Pokok Virus dengan Numbered Head Together Virus merupakan salah satu materi pokok

dalam pembelajaran

Biologi MA/SMA yang dalam sistem Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mempunyai:

26

Herdian,”Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT”, http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered-head-together/, Sabtu, 12 september 2009 27 Dimas Bagus Parasdya, “Numbered Heads Together”, http://creatif-education.blogspot.com/2008/01/metode-pembelajaran.html, Sabtu, 12 september 2009. 28 Herdian, loc. cit.

20

1) Standar Kompetensi : Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup, dan 2) Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan. Untuk membahas materi ini, diperlukan suatu model pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa, diantaranya adalah numbred head together. Melalui model pembelajaran ini, diharapkan dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan hasil belajar atau kompetensi yang dimilikinya. Proses pembelajaran melalui numbered head together ini dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Persiapan 1) Pembentukan kelompok Dalam cooperative learning tipe numbered head together, siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5-6 anggota

dengan

kemampuan

heterogen.

Selanjutnya

guru

menyebutkan nomor sebagai identitas pada masing-masing individu dalam kelompok. Setelah kelompok berhasil dibentuk, guru menjelaskan pada siswa aturan main dari pembelajaran yang akan mereka lalui selama belajar materi Virus. 2) Menentukan skor awal Skor awal merupakan skor rata-rata siswa dari nilai ulangan materi yang sama (virus) tahun sebelumnya. 3) Membuat RPP sesuai dengan materi yang akan dibahas. 4) Membuat soal NHT 5) Membuat soal ulangan harian 6) Membuat lembar observasi 7) Membuat lembar perkembangan skor kelompok 8) Pemberian skor pada kelompok berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan seperti pada tabel:

21

Tabel 1. Perhitungan skor kelompok Skor NO

KETENTUAN

kelompok

1

Siswa dengan nomor identitas yang disebut dapat menjawab pertanyaan kuis dengan baik

2

10

Siswa dengan nomor identitas yang disebut tidak dapat

menjawab

pertanyaan

kuis

kemudian

-5

kelompoknya dapat membantu 3

Siswa dengan nomor identitas yang disebut tidak dapat menjawab pertanyaan kuis dan kelompoknya

-10

tidak dapat membantu b) Tahap Pembelajaran 1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran seperti terdapat dalam rencana pembelajaran. Selain itu guru juga memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar. 2) Guru meminta siswa bergabung sesuai dengan pembagian kelompok yang telah diberitahukan sebelumnya. 3) Guru meminta siswa mengingat nomor identitas mereka masingmasing. 4) Guru memberikan soal NHT pada masing-masing kelompok. 5) Masing-masing kelompok mengerjakan soal, dan memastikan seluruh anggota mereka mengetahui dan memahami jawaban tersebut, sesuai waktu yang telah ditentukan. 6) Guru memanggil salah satu nomor identitas siswa dan meminta mereka menjawab pertanyaan. 7) Siswa dengan nomor yang disebutkan mengangkat tangan, dan menjawab secara bergilir sesuai dengan permintaan guru.

22

8) Seperti itu seterusnya sampai soal NHT habis terjawab. Jika ada perbedaan jawaban, maka guru mengajak siswa melakukan diskusi kecil dengan meminta mereka mengemukakan pendapat. 9) Guru memberikan ulasan dan penekanan terhadap materi yang baru dibahas bersama. 10) Guru meminta siswa untuk kembali ketempat duduk masingmasing dan membimbing siswa untuk membuat rangkuman dari materi yang dibahas. 11) Guru menghitung skor kelompok dan individu, kemudian mengumumkannya. 12) Guru memberikan reward atau penghargaan kepada kelompok dengan skor tertinggi.29 Penghargaan tersebut ada tiga macam yaitu penghargaan berupa nama kelompok Tim Super, Tim Hebat, dan Tim Baik. Skor tingkat penghargaan kelompok dapat dilihat pada tabel. 2 berikut ini: Tabel.2 Tingkat Penghargaan Kelompok Skor tim Predikat 10 - 50

Tim Baik

55 – 95

Tim Hebat

100 - 150

Tim Super

5. Tinjauan Materi Virus Virus adalah kata lain yang berarti racun. Sebelum berkembangnya ilmu pendidikan, segala penyebab penyakit yang misterius pada manusia disebut virus. Penemuan virus dimulai pada tahun 1885 oleh Adolf Meyer, di Nederland. Virology adalah ilmu yang mempelajari tentang virus. Virus adalah organisme yang sangat kecil dan lebih kecil dari bakteri. Virus dapat menembus 29

saringan

Herdian, loc. cit.

bakteri,

dan

hanya

dapat

disaring

dengan

23

menggunakan saringan porselin. Sampai sekarang, manusia dapat memiara virus diluar sel hidup. Karena itu virus dianggap sebagai “jembatan antara makhluk hidup dan makhluk tak hidup (metaorganisme)”. Ciri khas virus secara sempurna dirancang untuk memungkinkannya menggunakan sistem yang berjalan di dalam sel. Jelaslah bahwa kekuatan yang menciptakan virus juga sangat mengetahui prinsip kerja yang sangat rumit di dalam sel. Kekuatan adalah kekuatan Allah, yang menciptakan virus dan sel yang ia tempati, sebagaimana Dia menciptakan seluruh jagat raya. Dengan struktur yang amat kecil, virus mampu menyebabkan kematian pada manusia yang jutaan kali lebih besar daripada ukurannya. Virus dapat mengingatkan manusia akan kelemahannya. Firman Allah dalam surat Al Furqan ayat 2:

‫اﻟﺬي ﻟﻪ ﻣﻠﻚ اﻟﺴﻤﻮت واﻻرض وﻟﻢ ﻳﺘﺨﺬ وﻟﺪا وﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻟﻪ ﺷﺮﻳﻚ ﻓﻲ‬ 30

‫اﻟﻤﻠﻚ وﺧﻠﻖ آﻞ ﺷﻲء ﻓﻘﺪرﻩ ﺗﻘﺪﻳﺮا‬

Artinya: Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu baginya dalam kekuasaan(Nya), dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya. Ayat tersebut mengandung makna bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah ciptaan Allah SWT. Segala sesuatu yang dijadikan Tuhan diberiNya perlengkapan-perlengkapan dan persiapan-persiapan, sesuai dengan naluri, sifat-sifat dan fungsinya masing-masing dalam hidup.31 Jadi virus diciptakan oleh Allah dengan bentuk dan segala sistem dalam hidupnya yang telah diatur pula oleh Allah dengan sangat rapi.

30

Depag Islam, Wakaf, Da’wah dan Irsyad kerajaan Saudi Arabia, AlQur’an dan Terjemahnya, (Saudi Arabia: Mujamma’ Al Malik Fahd li Thiba’at Al Mush-haf Asy Syarif, 1421H), h. 559. 31 Ibid.

24

a. Bentuk dan Ukuran Virus Bentuk dan ukuran virus sangat bervariasi, ada yang berbentuk bulat, oval, memanjang silindris dan juga ada yang berbentuk huruf T. ukuran tubuh virus sangat kecil ± 300x250x100 nm sampai parvovirus yang kira-kira berdiameter 20 nm. Karena sangat kecil, maka virus tidak dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop biasa, kecuali poxvirus. Virus bukanlah sel karena ukurannya sangat kecil, tidak memiliki sitoplasma, membran sel, ribosom dan dapat dikristalkan. Sampai sekarang, para ilmuwan belum mencapai kesepakatan apakah virus merupakan makhluk hidup atau bukan, karena virus tidak mengalami pertumbuhan dan tidak melakukan metabolisme, serta tidak dapat berkembang biak dengan sendirinya. Morfologi virus baru dapat diketahui setelah dikembangkan mikroskop elektron dan metode difraksi sinar X. Susunan tubuh virus secara garis besar terdiri dari 1) kapsid kapsid merupakan lapisan pembungkus tubuh virus, yang tersusun atas protein. Kapsid terdiri atas sejumlah kapsomer yang terikat satu sama lain dengan ikatan nonkovalen. Fungsi kapsid adalah untuk memberi bentuk virus, sebagai pelindung dari kondisi lingkungan

yang

merugikan,

dan

mempermudah

proses

penempelan dan penembusan pada sel inang. 2) asam nukleat terdapat di sebelah dalam kapsid berupa materi genetik, yaitu suatu molekul pembawa sifat keturunan. Materi genetik ini berupa ARN atau DNA. Virus berbeda dengan organisme lainnya, karena virus hanya memiliki asam nukleat saja. Ada yang memiliki materi genetik RNA saja dan ada yang hanya DNA saja. 3) kepala dan ekor ekor virus berfungsi melekatkan tubuh virus pada inang.32 32

Lud waluyo, Mikrobiologi Umum, (Malang: UPT. Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang.2007), cet. III, h.225-227.

25

Untuk lebih memahami struktur tubuh virus, dapat dilihat pada gambar berikut:

Batang

Bulat

A Seperti huruf T

Polihidris

A

B Gambar 1. A. Contoh bentuk-bentuk virus33 B. Struktur tubuh virus (Bacteriofage)34

33

Abdul Aziz dkk, Dan Alampun Bertasbih, Merasakan Kebesaran Allah Via Biologi, (Jakarta : Balai Pustaka, 2008), Cet.2, h. 48&52. 34 httpmedia.photobucket.comimagegambar%20struktur%20tubuh%20virusfiona_angelinad aurreprovirus.jpg, Selasa, 17 November 2009.

26

b. Peranan Virus dalam Kehidupan Secara umum virus bersifat merugikan karena jenis-jenis virus yang berbeda menginfeksi menyebabkan berbagai penyakit pada tumbuhan, hewan dan manusia. Meskipun demikian, virus dalam kehidupan manusia tidak selalu merugikan. Dengan kemajuan bioteknologi

dan

rekayasa

genetika,

ilmuwan

telah

dapat

memanfaatkan virus untuk tujuan yang menguntungkan bagi manusia, misalnya untuk penghasil vaksin. Virus yang memberi manfaat misalnya adalah virus yang digunakan untuk kloning gen (produksi DNA yang secara genetik identik), untuk membawa gen yang mengendalikan pertumbuhan serangga, serta virus yang digunakan untuk terapi gen manusia (diharapkan penyakit genetis seperti diabetes dan kanker dapat disembuhkan).35

HIV

Virus herpes

V. cacar air

Gambar 2.36 Contoh virus yang merugikan

c. Reproduksi Virus Virus menunjukkan satu ciri kehidupan, yaitu bereproduksi. Namun reproduksi virus hanya terjadi jika berada dalam sel organisme lain. Dengan demikian, virus hanya dapat hidup secara parasit. Daur reproduksi virus dapat terjadi secara litik ataupun lisogenik. Meskipun demikian, semua cara reproduksi virus melalui tahapan-tahapan :

35

Abdul Aziz dkk, op. cit., h. 55. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, “Virus”, http://id.wikipedia.org/wiki/Virus, Selasa, 17 November 2009. 36

27

1) Adsorbsi (virus menempel pada bakteri) 2) Penetrasi (virus mengeluarkan enzim untuk membuka dinding sel inang, kemudian memasukan DNAnya 3) Eklipase/replikasi (DNA virus menggantikan DNA bakteri, kemudian membentuk komponen-komponen virus) 4) Perakitan (komponen-komponen virus bergabung membentuk virus yang utuh.) 5)

Lisis/pembebasan (karena virus yang terbentuk menjadi sangat banyak menyebabkan sel inang hancur).37 Untuk memahami kedua siklus tersebut, lebih jelasnya dapat

dilihat pada gambar berikut:

Gambar.338 Daur litik dan lisogenik pada Bakteriofage d. Pencegahan Terhadap Virus Patogen Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan terhadap serangan virus adalah dengan pemberian vaksin. Vaksin adalah suatu zat yang mengandung mikroorganisme patogen yang sudah dilemahkan. Pemberian vaksin memberi kekebalan secara aktif contoh vaksin untuk pencegahan penyakit yang disebabkan oleh virus diantaranya: OPV 37 38

Lud waluyo, op. cit., h.231-232. httphadiputra.files.wordpress.com200909replikasi-virus1.jpg , Selasa, 17 November 2009.

28

(Oral Polio Vaccine) atau vaksin polio, vaksin rabies, vaksin hepatitis B, vaksin cacar, dan lain-lain. Selain itu, pencegahan terhadap virus yang merugikan dapat dilakukan dengan cara melaksanakan pola hidup sehat, sehingga imunitas tubuh dapat terjaga, serta tidak melakukan hal-hal yang memungkinkan penularan terhadap penyakit yang disebabkan virus. Virus patogen yang dapat membahayakan manusia diantaranya adalah: 1. H5N1 Virus ini adalah penyebab penyakit flu burung, yang merupakan virus influenza tipe A dan menyebar antar unggas. Virus influenza tipe A memiliki beberapa subtipe yang ditandai dengan adanya Hemagglutinin (H) dan Neurominidase (N) pada tubuh virus. Ada 9 varian H, dan 14 varian N pada virus influenza. Penyebaran: burung liar dan unggas ternak. Gejala umum: demam tinggi, sesak napas, tersengal-sengal, sakit saluran pernapasan, dan sakit pada perut.39 2. HIV (Human Immunodefisiency Virus) HIV adalah virus penyebab AIDS (Aqquered Immuno Deficiency Sindrome). Virus HIV diduga berasal dari kera afrika. Virus HIV menyerang sel darah putih yang merupakan bagian vital dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Akibat serangan HIV, kekebalan tubuh berkurang sehingga tubuh menjadi rentan terhadap penyakit. Penyebaran: dapat terjadi melalui hubungan seks, jarum suntik pada pengguna narkotika, transfusi darah, juga dari ibu ke bayi yang dilahirkan. Gejala: awalnya demam, sakit tenggorokan, pembesaran nodus limfa, ruam kulit dan sakit sendi. Setelah itu virus mengalami masa inkubasi. Pada periode ini tidak timbul gejala apapun. Masa 39

Pipit Pitriana dan Diah Rahmatia, Bio Expo, Menjelajah Alm dengan Biologi, (Solo: PT. Wangsa Jatra Lestari, 2008), h. 30.

29

inkubasi bervariasi antara satu bulan sampai 10 tahun. Baru setelah itu, orang yang terkena AIDS tersebut akan mengalami penurunan kekebalan tubuh. Akibatnya, tubuh mudah terserang bakteri, protozoa, jamur dan virus lain penyebab penyakit. Perawatan: hingga sekarang, terapi HIV merupakan cara paling efektif untuk mengatasi serangan HIV. Terapi HIV dilakukan dengan menggabungkan gen HIV dengan sel inang dan membuat gen HIV menjadi dorman (tidak aktif).40 3. Polyomelitis Virus Virus ini dapat menyebabkan penyakit polio. Polyomelitis adalah salah satu jenis virus yang menyerang sistem syaraf, sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Penyebaran: virus polio memasuki tubuh melalui mulut. Gejala awal: demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, lelah dan mual. Ketika mulai menyerang syaraf, ada dua gejala. Gejala pertama tanpa kelumpuhan.biasanya tidak menimbulkan kematian dan kerusakan. Gejala kedua timbulnya kelumpuhan permanen.41

6. Meningkatkan Hasil Belajar Biologi melalui Numbered Head Together pada Materi Pokok Virus Proses belajar mengajar merupakan suatu proses pendidikan yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah harus melalui pembelajaran. Agar tujuan pembelajaran tercapai, guru hendaknya pandai-pandai mengelola kelas dengan memperhatikan efektifitas dan efisiensi dari kegiatan belajar mengajar yang telah di rencanakan. Oleh sebab itu, guru harus dapat memilih model pembelajaran yang tepat untuk siswa. 40 41

Ibid, h. 32. Ibid, h. 27.

30

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial.42 Penerapan suatu model pembelajaran pendekatan, metode dan atau teknik pembelajaran beserta alat/bahan pendukung sudah pasti disesuaikan dengan tujuan/indikator yang akan dicapai, disesuaikan dengan materi dan juga disesuaikan dengan kebutuhan/kondisi peserta didik. Suatu model pembelajaran dipilih dan dilaksanakan agar pembelajaran efektif dan efisien. Peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together untuk menciptakan suasana pembelajaran biologi yang menyenangkan sehingga siswa tidak bosan dalam mengikuti materi pelajaran, pembelajaran dapat lebih efisien. Melalui

proses

tanya

jawab

yang

dikemas

dengan

cara

yang

menyenangkan. Dalam NHT, anak akan lebih bersemangat dalam belajar karena suasana kuis seperti layaknya di acara TV dapat mendorong mereka untuk mampu menjawab pertanyaan pertanyaan dalam kuis. Numbered head together dapat meningkatkan proses kerjasama antar siswa dalam mengerjakan kuis, sehingga siswa benar-benar belajar tidak hanya secara individu, tetapi juga secara kooperatif agar semua anggota kelompoknya mampu memahami materi pelajaran. Hasilnya, siswa saling memberi pemahaman pada sesama teman, sehingga materi pelajaran dapat dipahami oleh siswa secara menyeluruh. Model pembelajaran numbered head together memungkinkan terjadinya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar sehingga dapat memperlancar proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa pada materi pokok virus dapat meningkat. Peningkatan hasil belajar tersebut dapat dilihat dari tes yang dilakukan siswa. Untuk mengetahui hasil proses belajar mengajar dimana guru berinteraksi dengan peserta didik perlu diadakan evaluasi hasil belajar. Evaluasi hasil belajar tidak bertujuan memberi nilai dan label pada anak. 42

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), h. 1.

31

Evaluasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik belajar dan bagaimana cara belajar yang paling baik diterapkan.43 Meningkat atau tidaknya hasil belajar siswa, dapat ditunjukkan dengan adanya perbedaan rata-rata hasil belajar siswa pada setiap siklus, dibandingkan tahun sebelumnya, beserta prosentase ketuntasan belajarnya. Intinya, model pembelajaran kooperatif tipe

numbered head together

dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas X di MA Negeri 02 Pati. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa pada tiap siklusnya dan tercapainya indikator keberhasilan yang telah ditentukan.

B. Kajian Penelitian yang Relevan 1. Skripsi yang disusun oleh Noor Azizah (NIM: 4101403043) pada tahun 2007, Mahasiswa UNNES Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan judul ”Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered-Head-Together) dengan Pemanfaatan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan Balok) Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP N 6 Semarang Tahun pelajaran 2006/2007”. Berdasarkan data yang diperoleh, penggunaan menggunakan

model media

pembelajaran LKS

lebih

kooperatif efektif

tipe

dibanding

NHT

dengan

pembelajaran

konvensional pada pokok bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan Balok) untuk siswa kelas VIII semester 2 SMP N 6 Semarang.44 2. Skripsi yang disusun oleh Evin Tri Rahayu pada tahun 2008, mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan judul ”Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif Disertai Metode Numbered Head Together (NHT) dalam Meningkatkan 43

M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 130. Noor Azizah, “Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered-Head-Together) dengan Pemanfaatan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan Balok) Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP N 6 Semarang Tahun pelajaran 2006/2007”, Skripsi Fakultas Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNNES, (Semarang : Perpustakaan UNNES), td. 44

32

Hasil Belajar Biologi”. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIIC SMP Negeri 13 Surakarta tahun ajaran 2007/ 2008. Hasil penelitian diperoleh bahwa penerapan model pembelajaran kolaboratif disertai metode NHT dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan Pencemaran Lingkungan siswa kelas VIIC SMP Negeri 13 Surakarta tahun ajaran 2007/2008.45 3. Skripsi yang disusun oleh Nur Hidayah (3104109), pada tahun 2009 mahasiswa IAIN Walisongo Semarang, fakultas Tarbiyah dengan judul ”Penerapan Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Jigsaw II dengan Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar Pesrta Didik Pada Materi Geometri Ruang di Kelas IX B Mts N Brangsong”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif learning tipe jigsaw II dengan menggunakan alat peraga mampu meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar pesrta didik pada materi geometri ruang di kelas IX B Mts N brangsong.46

C. Hipotesis Penelitian Dengan uraian di atas, maka hipotesis penelitian tindakan kelas sebagai berikut: Model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) dapat meningkatkan aktivits belajar siswa dalam pembelajaran biologi materi pokok Virus di kelas X MA Negeri 02 Pati Tahun 2009/2010. Model pembelajaran Numbered Head Together mampu meningkatkan hasil belajar biologi siswa di kelas X MA Negeri 02 Pati Tahun 2009/2010 materi pokok Virus dengan hasil yang sesuai dengan indikator keberhasilan.

45 Evin Tri Rahayu, Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif Disertai Metode Numbered Head Together (NHT) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi, file:///D:/TEKNIK,MODL,%20STRATERGI%20PEMB.htm, Sabtu, 12 september 2009. 46 Nur Hidayah, “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Jigsaw II dengan Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan Aktifitas Belajar dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Geometri Ruang di Kelas IXB Mts N Brangsong”, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, (Semarang : Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang, 2009), t.d

33

BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran.1 Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada awal semester ganjil, yaitu tanggal 28 Juli sampai 8 September 2009. Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas X4 MA Negeri 02 Pati Tahun Ajaran 2009/2010 yang berjumlah 46 siswa, terdiri dari 21 laki-laki dan 25 perempuan. 1. Model Penelitian Konsep penelitian ini adalah model spiral dari Kemmis dan McTaggart yang terdiri dari beberapa siklus tindakan dalam pembelajaran berdasarkan refleksi mengenai hasil dari tindakan-tindakan dari siklus sebelumnya.dalam setiap siklus terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Prosedur penelitian tindakan ini secara rinci adalah sebagai berikut: a. Perencanaan 1) Mempersiapkan satuan tindakan 2) Membuat lembar observasi 3) Membuat lembar soal dan penilaian b. Pelaksanaan Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan tindakan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) pada materi pokok virus untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa yang telah direncanakan. Langkah-langkah pembelajaran Numbered Head Together dalam penelitian ini adalah:

1

Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), h.58.

34

1) Persiapan a) Pembentukan kelompok Dalam Cooperative Learning tipe Numbered Head Together, siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5-6 anggota

dengan

kemampuan

heterogen.

Selanjutnya

guru

menyebutkan nomor sebagai identitas pada masing-masing individu dalam kelompok. Setelah kelompok berhasil dibentuk, guru menjelaskan pada siswa aturan main dari pembelajaran yang akan mereka lalui selama belajar materi Virus. b) Menentukan skor awal Skor awal merupakan skor rata-rata siswa dari nilai ulangan materi virus tahun sebelumnya. c) Membuat RPP sesuai dengan materi yang akan dibahas. d) Membuat soal NHT e) Membuat soal individu f) Membuat lembar observasi g) Membuat lembar skor kelompok. Pemberian skor pada kelompok berdasarkan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan seperti pada tabel: Tabel 1. perhitungan skor kelompok Skor NO 1

KETENTUAN

kelompok

Siswa dengan nomor identitas yang disebut dapat menjawab pertanyaan kuis

10

dengan baik 2

Siswa dengan nomor identitas yang disebut tidak dapat menjawab pertanyaan kuis

kemudian

membantu

kelompoknya

dapat

-5

35

3

Siswa dengan nomor identitas yang disebut tidak dapat menjawab pertanyaan kuis

dan

kelompoknya

tidak

-10

dapat

membantu

2) Tahap Pembelajaran a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran seperti terdapat dalam RPP dan memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar. b) Guru meminta siswa bergabung sesuai dengan pembagian kelompok yang telah diberitahukan sebelumnya. c) Guru memberikan soal NHT pada masing-masing kelompok. d) Masing-masing kelompok mengerjakan soal, dan memastikan seluruh anggota mereka mengetahui dan memahami jawaban tersebut, sesuai waktu yang telah ditentukan. e) Guru memanggil salah satu nomor identitas siswa dan meminta mereka menjawab pertanyaan. f) Siswa dengan nomor yang disebutkan mengangkat tangan, dan menjawab secara bergilir sesuai dengan permintaan guru. g) Seperti itu seterusnya sampai soal kuis habis terjawab. Jika ada perbedaan jawaban, maka guru mengajak siswa melakukan diskusi kecil dengan meminta mereka mengemukakan pendapat. h) Guru memberikan ulasan dan penekanan terhadap materi yang baru dibahas bersama. i) Guru meminta siswa untuk kembali ketempat duduk masing-masing dan membimbing siswa untuk membuat rangkuman dari materi yang dibahas. j) Guru membagikan soal individu dan meminta siswa mengerjakannya dalam waktu yang telah ditentukan. k) Guru

menghitung

mengumumkannya.

skor

kelompok

dan

individu,

kemudian

36

l) Guru memberikan reward atau penghargaan kepada kelompok dengan skor tertinggi. Penghargaan tersebut ada tiga macam yaitu penghargaan berupa nama kelompok Tim Super, Tim Hebat, dan Tim Baik. Skor tingkat penghargaan kelompok dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel.2 Tingkat Penghargaan Kelompok Skor tim

Predikat

5 - 50

Tim Baik

50 - 75

Tim Hebat

75 - 150

Tim Super

c. Observasi Dalam tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan. Peneliti mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi kelas terutama aktivitas belajar siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajarnya. d. Refleksi Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan, dianalisis dan didiskusikan dengan guru mitra sebagai kolabolator. Dalam penelitian ini hasil pengamatan kemudian didiskusikan dengan kolaborator yaitu guru pelajaran biologi dan TU untuk dicarikan solusi dari permasalahan pembelajaran yang telah berlangsung. Berdasarkan hasil observasi, guru dapat merefleksi diri tentang penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok virus. 2. Desain Penelitian Asmadi Alsa menyatakan bahwa rancangan penelitian tindakan merupakan prosedur sistematik yang dicapai peneliti untuk mengumpulkan data kualitatif

37

dan atau data tentang cara-cara mereka bekerja. Bagaimana mereka mengajar dan bagaimana baiknya siswa belajar.2 Pelaksanaan penelitian ini dengan model kemmis dan McTaggart, yang komponen tindakan dan observasi dijadikan satu kesatuan. Tahapan langkah penelitian ini disusun dalam tiga siklus, yang dapat dilihat melalui bagan berikut: Siklus I Permasalahan

Perencanaan

Analisis dan Refleksi

Implementasi tindakan

Observasi

Siklus II Penyempurnaan siklus I

Perencanaan

Implementasi tindakan

Analisis dan Refleksi

Observasi

Siklus III Penyempurnaan siklus II

Perencanaan

Analisis dan Refleksi

Implementasi tindakan Observasi

Hasil

Gambar 2. Bagan Tahap-Tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas 2

Asmadi, Alsa, Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif sertaKombinasinya dalam Penelitian Psikologi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), h. 56.

38

Keterangan : a. Siklus I 1. Tahap Perencanaan Peneliti dan guru membentuk kelompok-kelompok yang heterogen dan menyiapkan bahan ajar dan instrumen yang meliputi: a) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) tentang sejarah, ciri-ciri dan macam-mcam virus. b) Soal NHT beserta kunci jawabannya. c) Soal individu beserta kunci jawabannya. d) Lembar skor kelompok dan individu 2. Tahap Implementasi Tindakan Guru melaksanakan semua tahapan yang ada di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I (terlampir). 3. Tahap Observasi Peneliti melakukan pengamatan selama proses pembelajaran pada siklus I berlangsung dengan mengisi lembar observasi aktivitas belajar antar siswa dan lembar observasi aktivitas belajar antara siswa dengan guru. Peneliti dibantu oleh dua mitra yaitu guru pelajaran biologi dan TU sekolah. 4. Tahap Analisis dan Refleksi a) Menganalisis hasil pengamatan untuk membuat simpulan sementara terhadap pelaksanaan pengajaran siklus I. b) Mendiskusikan

hasil analisis untuk tindakan perbaikan pada

pelaksanaan kegiatan penelitian siklus II.

39

b. Siklus II Pada prinsipnya, semua kegiatan siklus II sama dengan kegiatan pada siklus I. Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I, terutama didasarkan atas hasil refleksi pada siklus I. a) Tahapanya tetap Perencanaan, Implementasi Tindakan, Observasi dan Analisi -Refleksi. b) Materi pembelajaran berkelanjutan yaitu peranan virus dalam kehidupan dan Reproduksi. c) Diharapkan penerapan model pembelajaran numbered head together dapat terlaksana lebih lancar dan hasil belajar siswa semakin tinggi . c. Siklus III Pada prinsipnya, semua kegiatan siklus III sama dengan kegiatan pada siklus I dan II. Siklus III merupakan perbaikan dari siklus II, terutama didasarkan atas hasil refleksi pada siklus II. a) Tahapanya tetap Perencanaan, Implementasi Tindakan, Observasi dan Analisi -Refleksi. b) Materi pembelajaran berkelanjutan yaitu Pencegahan Virus Patogen dan review dari pembelajaran virus secara keseluruhan dari awal sampai akhir. c) Diharapkan penerapan model pembelajaran numbered head together dapat terlaksana lebih lancar dan hasil belajar siswa semakin tinggi. 3. Kolaborator Kolaborator dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah orang yang membantu

mengumpulkan

data-data

tentang

penelitian

yang

sedang

dilaksanakan bersama-sama dengan peneliti. Kolaborator dalam penelitian ini membantu sebagai observer. Sedang peneliti yang bertindak sebagai guru pengajar sekaligus mengobservasi aktivitas siswa dalam pembelajaran. Ada dua kolaborator dalam penelitian ini yaitu Ibu Tri Puji Astuti, S.Pd selaku guru pelajaran biologi kelas X4 MA Negeri 02 Pati, dan Ibu Khulatul Jannah selaku TU setempat.

40

B. Metode Pengumpulan Data. a. Metode Observasi Observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atas fenomena-fenomena yang diteliti. Metode ini merupakan alat pengumpul data yang banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.3 Penggunaan metode observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui letak geografis, sarana prasarana di MA Negeri 02 Pati, dan pelaksanaan model pembelajaran Numbererd Head Together. b. Metode Wawancara (Interview) Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. Sedangkan hapkin menyatakan bahwa wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu didalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain. Orang yang diwawancarai dapat termasuk beberapa siswa, kepala sekolah, beberapa pegawai sekolah, orang tua siswa, dan lain-lain. Mereka disebut sebagai informan kunci. 4 Dalam penelitian ini, penulis mempergunakan metode wawancara (interview) untuk memperoleh informasi tentang diri responden atau informasi tentang hal lainnya yang dibutuhkan dalam penelitian. c. Metode tes Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar biologi materi pokok virus. Tes ini berupa soal isae singkat yang diberikan langsung pada siswa.

3

Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru Algesindo offset, 2007), cet.4, h. 109. 4 Rochiati Wiriatmadja, metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Remaja Rosda Karya.2008), h. 117.

41

C. Metode Analisis Data Analisis data merupakan usaha untuk memilih, membuang, menggolongkan, menyusun ke dalam kategorisasi, mengklasifikasikan data untuk mendukung tujuan dari penelitian. Meningkatnya hasil belajar siswa ditandai dengan rata-rata hasil belajar seluruh siswa adalah ≥ 65, dengan ketuntasan belajar ≥ 75% dari jumlah seluruh siswa.. Rata-rata hasil belajar dalam setiap siklus dihitung dengan menggunakan analisis deskriptif , yaitu:

Rata-rata

=

Jumlah nilai individu seluruh siswa Jumlah seluruh siswa

Sedangkan ketuntasan belajar dihitung dengan menggunakan analisis deskriptif prosentase, yaitu:

Ketuntasan Belajar =

Jumlah siswa yang memperoleh nilai Jumlah seluruh siswa

≥ 65

x 100%

D. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah: Meningkatnya hasil belajar siswa kelas X4 MA Negeri 02 Pati tahun 2009/2010 pada materi pokok Virus yang ditandai dangan rata-rata hasil belajar meningkat dibandingkan rata-rata hasil belajar tahun sebelumnya yaitu mencapai ≥ 65, dengan ketuntasan belajar ≥ 75% dari jumlah seluruh siswa.

42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum MA Negeri 02 Pati 1. Sejarah Berdirinya Madrasah Sejarah berdirinya MAN 02 Pati diawali dengan berdirinya pendidikan kejuruan PGA NU pada tanggal 1 Agustus 1965. Pada tahun 1972, PGA NU tersebut berubah nama menjadi PGA Islam, karena pada masa itu nama lembaga pendidikan tidak boleh menggunakan nama organisasi politik. Pada tanggal 26 juni 1979 PGA Islam terkena peraturan Menteri Agama RI tentang penghapusan PGA yang berstatus swasta. Maka pada saat itu pula didirikan Perguruan Islam Al-Huda yang mengelola Madrasah Stanawiyah dan Madrasah Aliyah. Dalam perkembangan berikutnya, Madrasah Aliyah Perguruan Islam Al-Huda (PIA) Tayu Kabupaten Pati mulai tahun pelajaran 1982/1983 berkembang menjadi Madrasah Aliyah Negeri Fillial dan menginduk pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Semarang (MAN 1 Semarang Fillial Tayu). Selanjutnya, atas prestasi-prestasi yang telah diraih, MAN Semarang Fillial Tayu berhasil dalam mengajukan penegerian pada 1994/1995. akhirnya, berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor: 515 A tahun 1995, tanggal 25 November tentang Pembukaan dan Penegerian Beberapa Madrasah, ” MAN 1 Semarang Fillial Tayu” berubah menjadi “MAN 02 Pati”.1 Selama menjadi Lembaga Pendidikan Islam tingkat Menengah Atas di Tayu, MAN 02 Pati terus eksis dengan prestasi-prestasi dan perkembangannya yang positif. MAN 02 Pati dalam perkembangannya selalu berusaha mencapai visi dan misi yang telah disepakati yaitu:

1

Disarikan dari Sutarmo, Sejarah Perkembangan MAN Semarang Fillial Tayu menjadi MAN 02 Pati, Arsip MAN 02 Pati (Tayu: Perpustakaan MAN 02 Pati, 2000), t.d.

43

VISI : Menjadikan Madrasah Aliyah Negeri 2 Pati sebagai Wahana Pembangunan dan Pengembangan Aspek Intelektual, Emosional dan Spiritual Siswa. MISI : Melaksanakan Pendidikan dan Pengajaran Secara Profesional dan Berkualitas dengan Kompetensi yang Sesuai Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan teknologi agar : 1. Siswa Dapat Melanjutkan ke Jenjang Yang Lebih Tinggi. 2. Siswa Mampu Mengembangkan Diri Menjadi Manusia Terampil Sejalan Dengan Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi Dan Budaya Sesuai Dengan Ajaran Agama Islam. 3. Siswa Mampu Menjadi Anggota Masyarakat Yang Berakhlak Serta Mampu Mengadakan Hubungan Timbal Balik Dengan Lingkungan Sosial Budaya, Dan Alam Sekitar Yang Dijiwai Dengan Nuansa Keagamaan. Sampai saat ini banyak kalangan masyarakat di daerah tayu dan sekitarnya yang mempercayai MAN 02 Pati untuk mendidik putra-putri mereka. 2. Letak Geografis Madrasah Madrasah ini terletak di desa Tayu Wetan, Jalan Ratu Kalinyamat gang Melati II Tayu Kabupaten Pati. sebelah utara dibatasi dengan persawahan, sebelah selatan berbatasan dengan kantor Balai Desa Tayu Wetan,dan di sebelah barat dibatasi dengan pemukiman warga. 3. Struktur Organisasi Madarasah a. Struktur Organisasi MA Negeri 02 Pati sebagai lembaga formal dalam pendidikan mempunyai banyak kegiatan yang harus dilakukan dalam rangka mencapai kemajuan. Oleh karena itu, maka dibentuklah struktur organisasi madrasah. Adapun struktur organisasi MA Negeri 02 Pati adalah seperti di lampiran 29.2

2

Papan Struktur Organisasi MAN 02 Pati Tahun Ajaran 2009/2010.

44

b. Keadaan Guru dan Siswa Para guru yang mengajar di MAN 02 Pati ini berjumlah 44 orang, dengan latar belakang pendidikan rata-rata Sarjana Pendidikan. Sedangkan jumlah siswa berdasarkan data 2009/2010 adalah 765 siswa, dengan rincian kelas X = 225 siswa, kelas XI = 270 siswa, dan kelas XII = 270 siswa.3

B. Kondisi Awal Berdasarkan informasi yang diperoleh dari wawancara (28 Juli 2009) dengan Ibu Tri Puji Astuti S. Pd selaku guru biologi kelas X4 MAN 02 Pati, pelaksanaan pembelajaran biologi belum pernah dilaksanakan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together dan masih terjadi komunikasi satu arah, artinya siswa cenderung pasif dan kurang mempunyai kreativitas dalam belajar. Sehingga suasana belajar siswa sering tidak terkondisikan. Siswa kurang memperhatikan pelajaran, ramai dan suasana belajar menjadi tidak menyenangkan. Akibatnya hasil belajar siswa rendah. Hal ini terbukti dari rata-rata nilai ulangan pada materi virus siswa kelas X4 dalam tiga tahun terkhir dari tahun 2006, 2007 dan 2008 berturutturut adalah 53,78, 46,51 dan 61,36.4 Rata-rata dari tahun 2008 akan menjadi standar nilai kelulusan dalam penelitian ini.

C. Persiapan Penelitian Sebelum melakukan tindakan kelas, peneliti bersama guru mitra melakukan persiapan – persiapan sebagai berikut: 1. Melakukan observasi kelas Jumlah siswa MAN 02 Pati kelas X4 pada tahun 2009 – 2010 sebanyak 46 siswa yang terdiri dari 21 putra dan 25 putri dengan nama-nama yang tercantum dalam lampiran 17. Dari data siswa yang telah diperoleh (nilai soal individu) mereka mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda. 3

Arsip Data Guru dan Siswa Baru MAN 02 Pati tahun pelajaran 2009/22010. Arsip Nilai Tiap Semester (gasal) MAN 02 Pati tahun 2006, 2007 dan 2008.

4

45

2. Menyiapkan bahan ajar Sebelum pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe numbered head together

dilaksanakan

di

kelas,

peneliti

bersama

guru

mitra

mempersiapkan bahan ajar yang diperlukan yaitu a. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus I, II dan III (lampiran 1,6 dan 11). b. Soal NHT siklus I, II dan III beserta kunci jawabannya (lampiran 2,3,7,8,12 dan 13). Dan soal individu (lampiran 4, 5, 9, 10, 14 dan 15) c. Lembar skor perkembangan kelompok tiap siklus. 3. Menentukan skor awal skor awal merupakan skor rata-rata dari ulangan bab virus siswa kelas X4 tahun sebelumnya (tahun ajaran 2008) sebelum diterapkan NHT (lampiran 16). 4. Membagi siswa kedalam kelompok yang heterogen Setelah diperoleh data siswa, peneliti dan guru mitra bersama – sama menyiapkan pembagian kelompok. Kelompok terdiri dari 5-6 siswa yang heterogen. 5. Menyiapkan instrumen penelitian Peneliti dan guru mitra menyiapkan perangkat penelitian yaitu lembar observasi untuk melihat aktivitas antar siswa siklus I, II dan III (terlampir) dan aktivitas siswa dengan guru siklus I, II dan III (terlampir). 6. Menyiapkan waktu pembelajaran Penelitian

yang

dilakukan

diusahakan

tidak

mengubah

kondisi

pembelajaran di sekolah. Untuk itu peneliti dan guru mitra menyusun jadwal pembelajaran tanpa mengubah jadwal yang ada. Diperoleh jadwal pembelajaran di kelas yaitu:

46

No

Rencana kegiatan

Waktu (minggu ke-) Juli 1

1

Observasi awal (pra siklus)

2

Persiapan a. Menyusun konsep

2

3

Agustus 4

1

2

3

september 4

1

2

X

X

X

X

pelaksanaan pembelajaran b. Menyusun instrumen

X

X

penelitia c. Menyepakati tugas dan

X

jadwal penelitian d. Diskusi konsep

X

pelaksanaan penelitian 3

Pelaksanaan a. Mempersiapkan bahan

X

pembelajaran b. Pelaksanaan siklus I

X

c. Melakukan refleksi

X

tindakan siklus I d. Pelaksanaan siklus II

X

e. Melakukan refleksi

X

tindakan siklus II f. Pelaksanaan siklus III 4

X

Pembuatan laporan Menyusun konsep laporan

X

penelitian Penyelesaian laporan

3

4

47

D. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Siklus I Pelaksanaan

pembelajaran

biologi

siklus

I

di

kelas

X4

dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 8 Agustus 2009, dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi pokok virus, sub bab Sejarah penemuan virus, ciri-ciri dan peranan virus dalam kehidupan sesuai dengan langkah-langkah dalam skenario pembelajaran (terlampir). Siklus I dibagi dalam beberapa tahap: a. Tahap Perencanaan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. Kegiatan yang dilakukan antara lain: 1) Guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan indikator siswa mampu mengidentifikasikan ciri-ciri virus, mengidentifikasikan macam-macam virus dan mendeskripsikan peranan virus dalam kehidupan. 2) Guru membuat soal-soal numbered head together (NHT) untuk dikerjakan bersama oleh siswa yang terdiri dari 15 soal disertai kunci jawabannya (lampiran 2 dan 3) 3) Guru membuat soal individu beserta kuncinya (lampiran 4 dan 5) 4) Guru membagi kelompok secara heterogen. Setiap Satu kelas dibagi menjadi 8 kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari 56 siswa, kelompok tersebut diberi nama Dragon Ball, Avatar, Naruto, Doraemon, Spongebob, Micky Mouse, Sincan dan Monokorobo. Setiap siswa mendapat angka identitas yang telah ditentukan oleh guru. Nama anggota setiap kelompok di lampiran 19. b. Tahap Implementasi Tindakan Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan skenario

pembelajaran

yang

telah

direncanakan

dalam

RPP

48

sebelumnya (lampiran 1). Nilai dari soal NHT dari tiap kelompok pada siklus I dapat dapat dilihat pada tabel berikut:

Kelompok

Tabel. 3 Skor Kelompok pada siklus I Skor kategori

Dragon Ball

35

TIM BAIK

Avatar

50

TIM BAIK

Naruto

50

TIM BAIK

Doraemon

65

TIM HEBAT

Spongebob

50

TIM BAIK

Micky Mouse

45

TIM BAIK

Sincan

40

TIM BAIK

Mono Korobo

50

TIM BAIK

c. Tahap Observasi Tahap ini merupakan lanjutan dari pembelajaran ekspositori yaitu pelaksanaan diskusi oleh siswa dalam memecahkan soal yang diberikan oleh guru secara berkelompok. Dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT ini terdapat dua jenis aktivitas siswa yang diamati, yaitu aktivitas siswa dengan guru dan aktivitas siswa dengan siswa. Dari pengamatan oleh guru partner/guru mitra, selama proses pembelajaran pada siklus I diperoleh hasil sebagai berikut: 1) Rencana pembelajaran belum dapat terlaksana secara utuh sehingga ada tahapan-tahapan yang tidak dilakukan 2) Guru kurang dapat memberikan motivasi kepada peserta didik.. 3) . Siswa belum dapat bekerjasama dengan baik dalam kelompoknya. 4) Guru belum dapat mengelola waktu dengan baik d. Tahap Analisis dan Refleksi Pada siklus 1 ini diperoleh data rata–rata kelas mencapai 63,87 dengan ketuntasan belajar 52,17% (lampiran 20). Nilai maksimum diduduki oleh 2 siswa dengan nilai 98, sedang nilai minimum diduduki oleh 1 siswa dengan nilai 27. Hasil belajar siswa yang diperoleh sudah

49

mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan kondisi awal sebelum pelaksanaan tindakan, namun masih belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan yaitu rata-rata hasil belajar

≥ 65 dengan ketuntasan belajar ≥ 75%. Belum tercapainya indikator keberhasilan hasil belajar siswa pada siklus I ini dikarenakan siswa yang kurang siap untuk belajar dengan metode yang berbeda dari yang biasanya mereka terima. Hal ini menyebabkan adanya kebingungan terhadap konsep pembelajaran yang ditambah kurangnya keberanian siswa untuk bertanya. Kerjasama siswa dalam kelompok masih rendah, terbukti dengan skor kelompok yang rata-rata masih ada dalam kategori tim baik, dan hanya ada 1 kelompok yang termasuk tim hebat. Kendala-kendala yang dialami pada siklus I diantaranya adalah siswa belum bisa memahami aturan main model pembelajaran yang diterapkan, sehingga guru kesulitan dalam mengelola kelas. Siswa gaduh, kurang memperhatikan petunjuk atau penjelasan dari guru dan waktu pembelajaran melebihi alokasi yang ditentukan. Selain itu Lembar Kerja Siswa yang digunakan masih sangat minim dalam menjelaskan

materi,

sehingga

siswa

merasa

kesulitan

dalam

mengerjakan soal kelompok, dan hanya siswa pandai yang mendominasi. Hal ini terbukti dari nilai kelompok dan individu siswa pada siklus I yang masih rendah. . Berdasarkan refleksi pada siklus I, maka dihasilkan langkahlangkah sebagai usaha mengatasi kendala-kendala tersebut, agar tidak kembali muncul pada siklus II, tindakan-tindakan tersebut diantaranya adalah: 1) Memberikan penjelasan ulang pada siswa tentang aturan main dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT diluar jam pembelajaran yang telah disepakati waktunya antara guru dengan siswa.. Dengan tujuan, siswa dapat memahami aturan main model pembelajaran NHT, tanpa mengganggu waktu belajar mereka.

50

2) Guru harus lebih aktif dalam memotivasi dan membimbing siswa untuk

melakukan

interaksi

dalam

kelompoknya

dalam

menyelesaikan soal. Sehingga siswa dapat saling memberi pemahaman pada sesama teman kelompoknya. 3) Guru harus mampu meningkatkan pengelolaan waktu dalam kegitan pembelajaran. 4) Untuk mengatasi minimnya materi yang ada pada LKS, maka guru harus memberikan tugas pada siswa terkait materi yang akan diajarkan

minggu

berikutnya,

agar

sedikit-banyak

siswa

memperoleh pemahaman tentang materi tersebut. 5) Guru harus menggunakan media pendukung dalam pembelajaran, agar siswa mampu memahami penjelasan guru dengan lebih baik. Terkait dengan materi pada siklus II, maka guru dapat membuat charta replikasi virus. 2. Siklus II Pelaksanaan pembelajaran biologi siklus II di kelas X4 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 15 Agustus 2009, dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi pokok virus, sub bab replikasi virus dan peranan virus dalam kehidupan.sesuai dengan langkahlangkah dalam skenario pembelajaran (terlampir). Tahap yang dilakukan dalam siklus II ini adalah: a. Tahap Perencanaan Perencanaan pada siklus kedua ini dibuat berdasarkan hasil refleksi pada siklus I sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan antara lain: 1) Guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran 2) Guru menyiapkan charta replikasi virus. 3) Guru membuat soal NHT dan soal individu untuk siswa beserta jawabannya (lampiran 7 dan 8). 4) Guru membuat soal individu beserta kunci jawabannya (lampiran 9&10)

51

b. Tahap Implementasi Tindakan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan sesuai yang telah direncanakan pada rencana pembelajaran siklus kedua (lampiran 6). Nilai kuis NHT dari tiap kelompok pada siklus II dapat dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel. 4 Skor Kelompok pada siklus II Kelompok Skor Kategori Dragon Ball

50

TIM BAIK

Avatar

120

TIM SUPER

Naruto

65

TIM HEBAT

Doraemon

65

TIM HEBAT

Spongebob

90

TIM SUPER

Micky Mouse

100

TIM SUPER

Sincan

50

TIM BAIK

Mono Korobo

65

TIM HEBAT

c. Tahap Observasi Pada siklus II, diperoleh data guru dalam melaksanakan penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT sudah semakin membaik. Semua tahapan dalam rancangan pembelajaran terlaksana dengan baik dan pengelolaan waktu tidak mengalami hambatan yang berarti. Aktivitas dan kerjasama siswapun mulai membaik. Namun dalam pembelajaran pada siklus II ini, guru masih kurang memberikan bimbingan secara merata pada siswa. Akibatnya, meskipun tidak sebesar pada siklus I, kegaduhan masih terjadi ketika proses pembelajaran berlangsung. Masih ada beberapa kelompok yang belum dapat bekerjasama dengan baik dengan anggota kelompoknya. Sehingga siswa yang pandai masih mendominasi. Guru kurang tegas dalam proses pertukaran pemahaman materi siswa yang lain

52

d. Tahap Analisis dan Refleksi Pada tahap ini data yang telah dikumpulkan akan dianalisis. Pada siklus II ini rata–rata hasil belajar siswa meningkat dan mencapai lebih dari indikator keberhasilan yang ditentukan dibandingkan pada siklus I sebelumnya yaitu mencapai 74,44. Akan tetapi ketuntasan belajar yang diperoleh pada siklus II ini masih belum mencapai indikator keberhasilan yang ditentukan, meskipun juga mengalami peningkatan dibanding silkus I sebelumnya, yaitu mencapai 71,74%. (lampiran 20). Nilai maksimum diduduki oleh 1 siswa dengan nilai 98, sedang nilai minimum diduduki oleh 1 siswa dengan nilai 52. Kendala-kendala yang dialami pada siklus II ini diantaranya adalah masih kurangnya rasa tanggung jawab siswa pada kelompok, sehingga masih terdapat beberapa siswa yang membuat kegaduhan, dan terdapat beberapa kelompok yang masih belumdapat bekerjasama dengan baik. Berdasarkan refleksi pada siklus II, maka dihasilkan langkahlangkah sebagai usaha mengatasi kendala-kendala tersebut, agar tidak kembali muncul pada siklus III, tindakan-tindakan tersebut diantaranya adalah: 1) Meskipun dalam pembelajaran berlangsung secara santai dan luwea, namun guru harus memberikan sikap yang lebih tegas terhadap siswa atau kelompok yang membuat kegaduhan, yaitu dengan menerapkan sanksi bagi siswa yang berbuat gaduh, tidak diizinkan menjawab satu pertanyaan dalam proses tanya-jawab NHT. Sehingga mereka termotivasi untuk lebih tenang karena tidak ingin nilai kelompok mereka rendah. 2) guru harus dapat menentukan mana kelompok yang termasuk agak “bandel” agar dapat lebih memberikan bimbingan dan pengarahan. 3. Siklus III Pelaksanaan pembelajaran biologi siklus III di kelas X4 dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 29 Agustus 2009, dengan model

53

pembelajaran kooperatif tipe NHT pada materi pokok virus, sub bab replikasi virus dan pencegahan terhadap virus patogen dalam kehidupan sesuai dengan langkah-langkah dalam skenario pembelajaran (terlampir). Tahap yang dilakukan dalam siklus III ini adalah: a. Tahap Perencanaan Perencanaan pada siklus ketiga ini dibuat berdasarkan hasil refleksi pada siklus II sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan antara lain: 1) Guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan sub bab pembelajaran 2) Guru membuat soal NHT dan soal individu untuk siswa beserta jawabannya (terlampir 12, 13, 14 & 15). b. Tahap Implementasi Tindakan Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan sesuai yang telah direncanakan pada rencana pembelajaran siklus ketiga (lampiran 11). Nilai kuis NHT dari tiap kelompok dapat dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel. 5 Skor Kelompok pada siklus III Kelompok 70 TIM HEBAT Dragon Ball

150

TIM SUPER

Avatar

100

TIM SUPER

Naruto

75

TIM HEBAT

Doraemon

150

TIM SUPER

Spongebob

120

TIM SUPER

Micky Mouse

110

TIM SUPER

Sincan

115

TIM SUPER

Mono Korobo

70

TIM HEBAT

c. Tahap Observasi Pada siklus III, diperoleh data kinerja guru sudah optimal. Hal ini

dikarenakan

guru

sudah

mampu

melaksanakan

kegiatan

54

pembelajaran dengan baik sesuai tahapan-tahapan yang ada dalam pembelajaran

kooperatif

tipe

NHT,

dan

mampu

memberika

pengelolaan kelas yang lebih baik dari sebelumnya. Sikap guru yang tegas terhadap siswa yang berbuat gaduh, membuat siswa berusaha untuk melaksanakan pembelajaran sebaik mungkin demi mendapatkan hasil yang maksimal baik dalam kelompok maupun individu. d. Tahap Analisis dan Refleksi Pada siklus III ini, diperoleh data rata-rata hasil belajar siswa mencapai 83,57 dengan ketuntasan belajar 93, 48% (lampiran 20). Nilai maksimum diduduki oleh 2 siswa dengan nilai 96 sedang nilai minimum diduduki oleh 1 siswa dengan nilai 60. Data ini menunjukkan bahwa meningkatkan hasil belajar biologi melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT di MAN 02 Pati Th.2009/2010 pada materi pokok virus, sudah dapat dikatakan berhasil. Karena telah mampu meningkatkan hasil belajar siswa di tiap siklusnya, serta sudah mencapai lebih dari indikator yang ditentukan yaitu rata-rata hasil belajar ≥ 65, dengan ketuntasan belajar ≥ 75%. peningkatan hasil belajar siswa dengan ketuntasan belajar dalam pembelajaran dari siklus I ke siklus II dan ke siklus III dapat dilihat pada diagram di bawah ini: Peningkatan Hasil Belajar dan Ketuntasan Belajar Siswa 100

93,48

90

83,57

80 70

74,44 61,36

60 50

71,74

63,87 52,17 40

40 30 20 10 0 Kondisi Awal

Siklus I

Siklus II

Siklus III

Rata-rata hasil belajar Siklusketuntasan hasil belajar (%)

55

Data ini menunjukkan bahwa meningkatkan hasil belajar biologi melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT di MAN 02 Pati Th.2009/2010 pada materi pokok virus sudah dapat dikatakan berhasil. Karena telah mampu meningkatkan hasil belajar siswa di tiap siklusnya, serta sudah mencapai lebih dari indikator yang ditentukan yaitu rata-rata hasil belajar ≥ 65, dengan ketuntasan belajar ≥ 75%. selanjutnya pada siklus III ini, proses pembelajaran dapat berlangsung sangat baik, tanpa ada kendala-kendala yang berarti. Siswa dan guru sudah dapat memahami posisi masing-masing, pembelajaran berlangsung secara luwes dan menyenangkan, sehingga hasil belajar yang dicapaipun sesuai dengan harapan. Siswa mampu bekerjasama dengan baik dengan kelompoknya, sehingga proses saling memberikan pemahaman dalam kelompok terjadi dengan baik. Berikut adalah tabel perbadingan skor kelompok pada siklus I, siklus II dan siklus III. Tabel. 8. Perbandingan Skor Kelompok Tiap Siklus Kelompok DRAGON BALL AVATAR

Siklus I Skor 35 50

NARUTO

50

DORAEMON

65

SPONGEBOB

50

MICKY MOUSE SINCAN

45

MONO KOROBO

50

40

kategori TIM BAIK TIM BAIK TIM BAIK TIM HEBAT TIM BAIK TIM BAIK TIM BAIK TIM BAIK

Kelompok DRAGON BALL AVATAR

Siklus II Skor 50 120

NARUTO

65

DORAEMON

65

SPONGEBOB

90

MICKY MOUSE SINCAN

100

MONO KOROBO

65

50

kategori TIM BAIK TIM SUPER TIM HEBAT TIM HEBAT TIM SUPER TIM SUPER TIM BAIK TIM HEBAT

Siklus III Kelompok Skor DRAGON 70 BALL AVATAR 150 NARUTO

100

DORAEMON

75

SPONGEBOB

150

MICKY MOUSE SINCAN

120

MONO KOROBO

110 115

kategori TIM HEBAT TIM SUPER TIM SUPER TIM HEBAT TIM SUPER TIM SUPER TIM SUPER TIM SUPER

56

Hasil refleksi pada siklus III adalah sebagai berikut : 1) Guru mempersiapkan perangkat pembelajaran dengan lebih baik, sehingga proses pembelajaran berjalan dengan lancar. 2) Guru

mampu

memberikan

motivasi kepada siswa

dalam

pembelajaran kooperatif sehingga siswatidak mengalami kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran. 3) Guru telah mampu mengelola kelas dan waktu dengan baik. 4) Siswa sudah memahami pelaksanaan pembelajaran kooperatif, sehingga siswa melaksanakan pembelajaran NHT dengan baik dan banyak bertanya kepada teman maupun guru. 5) Siswa secara individual dapat mengerjakan soal dengan baik. 6) Aktivitas dan hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan dan mencapai lebih dari inikator yang ditentukan.

57

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered head together mampu meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas X4 MAN 02 Pati pada materi pokok Virus. Hal ini ditunjukkan oleh data sebelum diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered head together rata–rata hasil belajar hanya 61,36 dengan ketuntasan belajar 40%. Setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered head together, nilai rata–rata hasil belajar siswa pada siklus I meningkat menjadi 63,87 dengan ketuntasan belajar 52,17%. Pada siklus II nilai rata–rata hasil belajar siswa mencapai 74,44 dengan ketuntasan belajar 71,74%. Sedangkan pada siklus III, nilai rata–rata hasil belajar siswa mencapai 83,57 dengan ketuntasan belajar 93,48%. 2. Model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok virus di kelas X4 MA Negeri 02 Pati dalam 3 siklus pembelajaran. Siklus pertama dilaksanakan dengan membagikan soal kuis dan individu, siklus kedua dlaksanakan dengan memberikan selain soal kuis dan individu juga charta ringkasan kecil terkait materi pada masing-masing kelompok, dan siklus ketiga dilaksanakan seperti pembelajaran sebelumnya, dengan memberikan bimbingan yang lebih merata pada siswa dan meminta siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami.

B. Saran Berdasarkan pengamatan peneliti selama melaksanakan penelitian tindakan kelas pada kelas X4 semester 1 di MAN 02 Pati, peneliti menyajikan saran sebagai berikut:

58

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered head together perlu dilaksanakan oleh guru kelas X4 MAN 02 Pati pada khususnya dan guru kelas X di sekolah lain pada umumnya, karena model pembelajaran ini siswa merasa sedang dan terlatih untuk bekerjasama dengan orang lain. Selain itu model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Dalam pembelajaran, guru dituntut untuk lebih kreatif sehingga siswa termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.

C. Penutup Alhamdulillah, setelah melalui proses yang cukup panjang dan melelahkan karya sederhana dalam bentuk skripsi ini dapat terselesaikan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat, Amin. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam pemaparan penelitian ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan baik dari segi bahasa maupun metodologinya. Karenanya, penulis sebagai manusia yang tidak lepas dari kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran yang membangun dari pembaca menjadi harapan penulis. Wallahu a’lam bishawab.

DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan bagi Aanak Berkesulitan Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2003. Almi, Hasan dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. 2005. Alsa, Asmadi, Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif sertaKombinasinya dalam Penelitian Psikologi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003 A.M, Sadirman, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007. Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta : Ciputat Press.2002. Arikunto, Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008. Aziz, Abdul dkk, Dan Alampun Bertasbih, Merasakan Kebesaran Allah Via Biologi, Jakarta : Balai Pustaka, 2008, Cet.2. Aziz, Shaleh Abdul dan Abdul Aziz Abdul Majid, al Tarbiyah wa Turuqu Tadris, Mesir: Darul Ma’arif, 1958. Azizah, Noor, “Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (NumberedHead-Together) dengan Pemanfaatan LKS (Lembar Kerja Siswa) pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan Balok) Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP N 6 Semarang Tahun pelajaran 2006/2007”, Skripsi Fakultas Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNNES, Semarang : Perpustakaan UNNES, 2006, td. Baroroh, Nuraini Luluk, “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar PAI Melalui Program Remedial Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Dempet Tahun Ajaran 2007/2008”, Skripsi Fakultas Pendidikan Agama Islam IAIN Walisongo Semarang, Semarang : Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang, 2008, t.d. Brown, H. Douglas, Theaching by Principles an Interactive Approach to Language Pedagogy, New York: Longman, 2001. Depag Islam, Wakaf, Da’wah dan Irsyad kerajaan Saudi Arabia, AlQur’an dan Terjemahnya, Saudi Arabia: Mujamma’ Al Malik Fahd li Thiba’at Al Mush-haf Asy Syarif, 1421H.

DePorter, Bobbi, dkk., Quantum Teaching: Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-ruang Kelas, Bandung: kaifa. 2002. Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006. Ensiklopedia bebas, Wikipedia bahasa Indonesia, “Virus” http://id.wikipedia.org/wiki/Virus, Selasa, 17 November 2009. Hamalik , Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara. 2007. Hidayah, Nur, “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Learning Tipe Jigsaw II dengan Menggunakan Alat Peraga untuk Meningkatkan Aktifitas Belajar dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Geometri Ruang di Kelas IXB Mts N Brangsong”, Skripsi Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, Semarang : Perpustakaan IAIN Walisongo Semarang, 2009, t.d. Herdian, ”Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT”, http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered-headtogether/, Sabtu, 12 september 2009. Lie, Anita, Cooperative Learning Mempraktekkan Coopertif Learning di Rung-ruang Kelas, Jakarta: PT. Grafindo Widiasarana Indonesia, 2004. Margono, S., Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004.

Mulyasa, E., Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2004. Nasution, S., Didaktik Asas-Asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara. 2000. Parasdya, Dimas Bagus, “Numbered Heads Together”, http://creatif-education.blogspot.com/2008/01/metode-pembelajaran.html, september 2009.

Sabtu, 12

Pratiwi, dkk., Biologi Untuk SMA kelas X, Jakarta: Erlangga, 2006. Purwanto, M. Ngalim, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000.

Rahayu, Evin Tri, Penerapan Model Pembelajaran Kolaboratif Disertai Metode Numbered Head Together (NHT) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi, file:///D:/TEKNIK,MODL,%20STRATERGI%20PEMB.htm, Sabtu, 12 september 2009. Rustaman, Nuryani Y. dkk., Common Tex Book, Strategi Belajar Mengajar Biologi, Bandung: JICA, 2003. Shihab, M. Quraisy, Tafsir Almisbah (Pesan, Kesan dan Keserasian Alqur’an), Jakarta: Lentera Hati, 2002, vol. 3. Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2009, Cet.13. Sudjana, Nana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru Algesindo offset, 2007, cet.4.

, Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Sinar Baru Algensindo, 2000. Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004. Sutarmo, Sejarah Perkembangan MAN Semarang Fillial Tayu menjadi MAN 02 Pati, Arsip MAN 02 Pati Tayu: Perpustakaan MAN 02 Pati, 2000.

Suryati, Herfen, ”virus”, http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://2.bp.blogspot.com/_W8CnB6T2vbM/S QW3kh7Yc1I/AAAAAAAAAFg/TdZpzNAWa4/s320/bacteriofage.bmp&imgrefurl=http://prestasiherfen.blogspot.com/2008_10_23_ archive.html&usg=__LgXsJjTp_AEKRcEvoNgZoDqOyf0=&h=277&w=320&sz=19&hl =id&start=12&tbnid=W4VYL1D5Zkc0FM:&tbnh=102&tbnw=118&prev=/images%3Fq %3Dstruktur%2Btubuh%2Bvirus%26gbv%3D2%26hl%3Did%26sa%3DG, Selasa, 17 November 2009. Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka. 2007. , Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007.

Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional), Beserta Penjelasannya, Bandung: Citra Umbara, 2003. Usman, M. Basyiruddin, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002. Waluyo, Lud, Mikrobiologi Umum, Malang: UPT. Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang, 2007. Winataputra, Udin S. dkk., Strategi Belajar Mengajar IPA, Jakarta: Universitas Terbuka, 2001. Wiriatmadja, Rochiati, Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosda Karya.2008.

KISI-KISI SOAL KUIS NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SIKLUS I Satuan Pendidikan : MA (Madrasah Aliyah) Kelas/Semester : X/I Mata Pelajaran : Biologi Standar kompetensi : Memahami Prinsip-Prinsip Pengelompokan Makhluk Hidup

Kompetensi Dasar

Indikator •

Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi dan peranan virus dalam kehidupan

• •

Mengidentifikasikan ciriciri virus Mengidentifikasikan macam-macam virus Mendeskripsikan peranan virus dalam kehidupan

Materi Virus

Sub Materi •

Ciri-Ciri dan Struktur Virus Macam-macam virus dan peranannya dalam kehidupan



Bentuk Soal Isae singkat

No. Soal 1-8

C1 1,2,6,7,8

Level Kognitif C2 C3 C4 5

9-15

9-13

14

C5

C6

15

KISI-KISI SOAL INDIVIDU SIKLUS I Satuan Pendidikan : MA (Madrasah Aliyah) Kelas/Semester : X/I Mata Pelajaran : Biologi Standar kompetensi : Memahami Prinsip-Prinsip Pengelompokan Makhluk Hidup

Kompetensi Dasar Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi dan peranan virus dalam kehidupan

Indikator • • •

Mengidentifikasikan ciri-ciri virus Mengidentifikasikan macammacam virus Mendeskripsikan peranan virus dalam kehidupan

Materi Virus

Sub Materi • •

Ciri-Ciri dan Struktur Virus Macam-macam virus dan peranannya dalam kehidupan

Bentuk Soal Isae singkat

No. Soal 1

C1 1,2

3,4,5

3,5

Level Kognitif C2 C3 C4 C5 1 4

C6

KISI-KISI SOAL KUIS NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SIKLUS 2 Satuan Pendidikan : MA (Madrasah Aliyah) Kelas/Semester : X/I Mata Pelajaran : Biologi Standar kompetensi : Memahami Prinsip-Prinsip Pengelompokan Makhluk Hidup Kompetensi Dasar Mendeskripsik an ciri-ciri, replikasi dan peranan virus dalam kehidupan

Indikator • •

Materi

Mendeskripsikan replikasi virus Mengidentifikasi akibat dari virus patogen, beserta pencegahan dan teknologi yang terkait.

Sub Materi •

Virus



Bentuk Soal

Reproduksi virus Isae singkat

Pencegahan terhadap Virus patogen

No. Soal 1-7, 10,15 8,9, 11-14

Level Kognitif C2 C3 C4 3-6

C1 1-2,7 9,10,11,14

10, 12,13,15

C5

C6

8

KISI-KISI SOAL INDIVIDU SIKLUS 2 Satuan Pendidikan : MA (Madrasah Aliyah) Kelas/Semester : X/I Mata Pelajaran : Biologi Standar kompetensi : Memahami Prinsip-Prinsip Pengelompokan Makhluk Hidup Kompetensi Dasar Mendeskripsikan ciriciri, replikasi dan peranan virus dalam kehidupan

Indikator • •

Mendeskripsikan replikasi virus Mengidentifikasi akibat dari virus patogen, beserta pencegahan dan teknologi yang terkait.

Materi Virus

Sub Materi • •

Reproduksi virus Pencegahan terhadap Virus patogen

Bentuk Soal Isae singkat

No. Soal 1-3 4-6

C1 1-3 4,1

C2 1-3 6

Level Kognitif C3 C4 C5

C6

KISI-KISI SOAL KUIS NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SIKLUS 3 Satuan Pendidikan : MA (Madrasah Aliyah) Kelas/Semester : X/I Mata Pelajaran : Biologi Standar kompetensi : Memahami Prinsip-Prinsip Pengelompokan Makhluk Hidup Kompetensi Dasar Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi dan peranan virus dalam kehidupan

Indikator • • • • •

Materi

Mengidentifikasik Virus an ciri-ciri virus Mengidentifikasik an macam-macam virus Mendeskripsikan peranan virus dalam kehidupan Mendeskripsikan replikasi virus Mengidentifikasi akibat dari virus patogen, beserta pencegahan dan teknologi yang terkait.

Sub Materi • •

Ciri-Ciri dan Struktur Virus Macam-macam virus dan peranannya dalam kehidupan

Bentuk Soal Isae singkat

No. Soal 1-3

C1 1,3

4

4



Reproduksi virus

5,6,8,9

5,6,8,9



Pencegahan terhadap Virus patogen

7&10

7,10

Level Kognitif C2 C3 C4 C5 2

C6

KISI-KISI SOAL INDIVIDU SIKLUS 3

A

Satuan Pendidikan : MA (Madrasah Aliyah) Kelas/Semester : X/I Mata Pelajaran : Biologi Standar kompetensi : Memahami Prinsip-Prinsip Pengelompokan Makhluk Hidup Kompetensi Dasar Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi dan peranan virus dalam kehidupan

Indikator • • • • •

Mengidentifikasikan ciri-ciri virus Mengidentifikasikan macammacam virus Mendeskripsikan peranan virus dalam kehidupan Mendeskripsikan replikasi virus Mengidentifikasi akibat dari virus patogen, beserta pencegahan dan teknologi yang terkait.

Materi Virus

Sub Materi • •

Ciri-Ciri dan Struktur Virus Macam-macam virus dan peranannya dalam kehidupan



Reproduksi virus



Pencegahan terhadap Virus patogen

Bentuk Soal Isae singkat

No. Soal 1-8, 15,16 9-12, 14

13,19, 20 18

C1 1-8,16

Level Kognitif C2 C3 C4 C5 15

9-12, 14,17

13,19, 20 18

C6

KISI-KISI SOAL KUIS NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) SIKLUS 3 Satuan Pendidikan : MA (Madrasah Aliyah) Kelas/Semester : X/I Mata Pelajaran : Biologi Standar kompetensi : Memahami Prinsip-Prinsip Pengelompokan Makhluk Hidup Kompetensi Dasar Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi dan peranan virus dalam kehidupan

Indikator • • • • •

Materi

Mengidentifikasik Virus an ciri-ciri virus Mengidentifikasik an macam-macam virus Mendeskripsikan peranan virus dalam kehidupan Mendeskripsikan replikasi virus Mengidentifikasi akibat dari virus patogen, beserta pencegahan dan teknologi yang terkait.

Sub Materi • •

Ciri-Ciri dan Struktur Virus Macam-macam virus dan peranannya dalam kehidupan

Bentuk Soal Isae singkat

No. Soal 1-5,7,8

C1 1-5,7

Level Kognitif C2 C3 C4 C5 8

9,10, 11,12, 14,16, 17

9,10, 11,12, 14,17

16



Reproduksi virus

13,19, 20

19,20

13



Pencegahan terhadap Virus patogen

6,15, 18

6,15

18

B

C6

Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MA Negeri 02 Pati Mata Pelajaran: Biologi Kelas/semester : X/Ganjil Materi Pokok : Virus Pertemuan

:1

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup. II. KOMPETENSI DASAR Mendekripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan. III. INDIKATOR A. Menyebutkan ciri-ciri virus B. Menjelaskan struktur tubuh Virus C. Menggambarkan bentuk salah satu virus dan menjelaskan struktur tubuhnya D. Meyebutkan macam-macam Virus E. Membedakan macam-macam virus berdasarkan inangnya F. Menjelaskan peran positif dan negatif Virus dalam kehidupan G. Memberikan contoh virus yang berperan positif dan virus yang berperan negatif dalam kehidupan. IV. TUJUAN PEMBELAJARAN A. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri Virus B. Siswa dapat menjelaskan struktur tubuh Virus baik secara tertulis maupun dengan gambar C. Siswa mampu meyebutkan macam-macam Virus D. Siswa dapat membedakan macam-macam virus berdasarkan inangnya E. Siswa dapat menjelaskan peran negatif Virus dalam kehidupan dan memberi contoh. F. Siswa dapat menjelaskan manfaat Virus dalam kehidupan dan memberi contoh.

V. URAIAN MATERI AJAR Virus adalah partikel yang hanya dapat berkembang biak dalam sel hidup. Virus tidak melakukan metabolisme dan dapat dikristalkan. Virus memiliki struktur tubuh sederhana yang terdiri dari molekul DNA atau RNA dengan selubung protein. Virus berukuran sangat renik dengan bentuk bulat, batang, polyhedral, dan ada pula yang seperti huruf T. Berdasarkan sel inangnya virus dapat diklasifikasikan dalam 4 kelompok, yaitu virus bakteri, virus mikroorganisme eukariotik, virus tumbuhan dan virus hewan termasuk manusia. Pada umumnya virus bersifat parasit dan merugikan karena dapat menyebabkan berbagai penyakit pada tumbuhan, hewan dan manusia. Akan tetapi dengan pengetahuan tentang virus, manusia dapat memanfaatkan virus untuk membuat vaksin yang mencegah penyakit dan dalam penelitian rekayasa genetika. VI. METODE : Ceramah interaktif dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together. VII. RINCIAN PROSES PEMBELAJARAN A. Pendahuluan

(10 menit)

1. Guru mengemukakan sebuah kasus tentang flu burung 2. Guru menanyakan pada siswa penyebab flu burung. 3. Guru menggali informasi dari siswa tentang dampak lain dari virus selain flu burung. 4. Guru menjelaskan bahwa bab yang akan dipelajari selanjutnya adalah virus (ciri-ciri virus, macam-macam virus, dan peranannya dalam kehidupan) B. Kegiatan Inti

(70 menit)

1. Guru meminta siswa untuk bergabung sesuai kelompoknya masing-masing 2. Guru membagi nomor pada masing-masing anggota kelompok. Nomor tersebut merupakan

nomor

identitas

bagi

masing-masing

anggota

selama

proses

pembelajaran. 3. Guru membagikan soal NHT pada tiap kelompok. Soal tersebut terdiri dari 15 soal esai. Butir soal no.1-8 terkait dengan indikator 1-3 sedangkan no. 9-15 terkait dengan indikator 4-7. soal no. 1, 2, 3a, 4a, 5-13 merupakan soal yang terkait dengan ranah kognitif, butir soal no. 3b, 14&15 terkait dengan ranah avektif, sedangkan butir soal no. 4b terkait dengan ranah psikomotorik.

4. Guru meminta masing-masing kelompok untuk memperhatikan pertanyaan yang diberikan, dan memastikan semua anggota kelompoknya untuk mengetahui dan memahami jawaban atas pertanyaan tersebut. 5. Guru memberi waktu siswa untuk berfikir. Selama 30 menit. Selama siswa berfikir, guru memantau dan membimbing siswa. 6. Guru menunjuk satu nomor, kemudian mempersilakan siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang disebut menjelaskan jawabannya. 7. Pertanyaan diberikan minimal sampai tiap individu mampu menjawab tiga soal. Kemudian Guru memberikan tambahan penjelasan, jika dirasa perlu. 8. Guru memberikan penjelasan tambahan pada siswa tentang ciri, struktur dan macam virus serta peranannya dalam kehidupan sehari-hari. 9. Guru meminta siswa untuk menanyakan materi yang kurang jelas 10. Guru menjawab pertanyaan jika ada, dan memberikan penekanan serta penguatan pada poin-poin tertentu. 11. Guru memberikan soal individu pada siswa. Soal individu terdiri dari 5 soal isae dengan rincian soal no. 1&2 terkait dengan sub materi ciri-ciri dan struktur tubuh virus, dan soal no. 3-5 terkait dengan sub materi macam-macam virus dan peranannya dalam kehidupan. C. Penutup

(10 menit)

1. Guru memberitahukan siswa bahwa materi untuk minggu depan.adalah replikasi virus dan pencegahan terhadap virus patogen. 2. masing-masing individu diberi tugas untuk menuliskan cara reproduksi virus dalam buku tugas masing-masing dan dikunpulkan minggu depan. 3. Guru menutup pertemuan VIII. Alat / SUMBER BELAJAR A. LKS Biologi XA, Tim MGMP Biologi SMA Semarang, Semarang : Media Ilmi B. Biologi untuk SMA Kelas X, Dra. D. A Pratiwi dkk, Jakarta : Penerbit Erlangga C. Biologi I SMA dan MA untuk kelas X, Diah Aryulina dkk, Esis IX. EVALUASI A. Soal Numbered Head Tigether (soal dan jawaban terlampir). B. Soal individu (soal dan jawaban terlampir).

Pati, 8 Agustus 2009

Guru Penyaji (peneliti)

Guru Mata Pelajaran

Ainun Nihayah

Tri Puji Stuti, S. Pd

NIM. 053811237

NIP. 197112252005012001

Mengetahui,

Kepala sekolah MA Negeri 02 Pati

.

Drs. H. Mashuri MH NIP. 19550817197901001

Lampiran 2

1. Ilmu yang menpelajari tentang virus disebut …………… 2. sebutkan ciri-ciri virus (minimal 4) ! 3. pilihlah diantara medium dibawah ini yang paling cocok untuk menumbuhkan suatu virus ! berikan alasan kalian. a. ekstrak daging yang dididihkan lalu disaring b. bangkai yang sudah lama c. embrio telur yang telah di goreng d. embrio telur yang masih hidup e. bakso sapi 4. Sebutkan struktur dasar virus ! berikan contoh gambarnya! 5. Jelaskan mengapa virus disebut pula sebagai metaorganisme ? 6. Virus dibungkus oleh selubung protein yang disebut ……… 7. Sebutkan fungsi kapsid dan ekor pada virus ! 8. Apakah kepanjangan dari DNA dan RNA ? 9. Sebutkan macam-macam virus berdasarkan jenis sel inanngnya, beserta materi genetik (asam nukleat) yang dimiliki ! 10. Sebutkan 4 contoh virus yang menyerang tanaman beserta jenis tanaman yang menjadi inangnya ! 11. Sebutkan 4 contoh virus yang menyerang hewan beserta jenis hewan yang menjadi inangnya ! 12. Bakteriofage adalah virus yang bahan genetiknya berupa …………. 13. Mycovirus adalah virus yang menyerang salah satu mikroorganisme eukariot, yaitu……………… 14. Bagaimana menurut kalian tentang peranan virus dalam kehidupan manusia ? apakah virus selalu merugikan bagi manusia ? jelaskan alasan kalian. 15. jelaskan apa yang kalian ketahui tentang AIDS! mengapa AIDS dianggap sebagai penyakit yang mematikan?

Good luck……!!!!

Lampiran 3 KUNCI JAWABAN SOAL NHT SIKLUS 1

1. virologi 2. ciri-ciri virus; •

Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel)



Virus hanya dapat menunjukkan ciri kehidupan jika berada dalam makhluk hidup lain.



Ukuran virus sangat renik, antara 25 – 300 nm



Bentuk virus bermacam-macam,ada yang bulat, batang, oval ada juga yang seperti huruf T.



Virus hanya memiliki satu asam nukleat, yaiti RNA atau DNA saja.



Virus disebut juga sebagai metaorganisme



Dll disesuaikan argumen kelompok

3. D (embrio telur yang masih hidup), karena virus hanya dapat hidup jika berada dalam makhluk hidup lain (lingkungan sel yang hidup). 4. Struktur dasar virus; asam nukleat, kapsid, kepala dan ekor. 5. Karena virus merupakan peralihan antara makhluk hidup dan makhluk hidup. Disebut makhluk hidup karena dapat berkembamg biak, disebut makhluk tak hidup karena virus dapat di kristalkan. 6. Kapsid 7. fungsi kapsid : untuk memberi bentuk pada virus, sebzgzi pelindung, dan mempermudah dalam proses penempelan pada inang. 8. DNA : Deoxiribosa Nukleat Acid RNA : Ribo Nukleat Acid 9. macam virus berdasarkan sel inangnya; •

Virus bakteri, memiliki asam nukleat berupa DNA.



Virus mikroorganisme eukariot, memiliki asam nukleat berupa RNA



Virus tumbuhan, memiliki asam nukleat berupa RNA



Virus hewan, memiliki asam nukleat berupa DNA atau RNA

10. contoh virus yang menyerang tanaman ; TMV (Tobacco mosaic virus), menyebabkan bercak kuning pada tembakau Begomovirus (Bean golden mosaic virus),menyebabkan penyakit kuning pada cabai dan tomat TYMV (Turnip yellow mosaic virus), menyebabkan daun menggulung pada kapas dan lobak CVPD (Citrus veln phloem degeneration), menyebabkan floem pada tanaman jeruk rusak Virus tungro, menyebabkan padi mjd kerdil Dll disesuaikan opini kelompok

• • • • • •

11. contoh virus yang menyerang hewan ; •

Virus influenza, menyebabkan penyakit influenza pada manusia



Virus rabies, menyebabkan penyakit rabies pada manusia dan anjing



Virus Poliomyelitis, menyebabkan penyakit polio pada manusia



NCDV (New castle disease virus), menyebabkan penyakit tetelo pada unggas



Dll disesuaikan opini kelompok

12. DNA 13. Jamur 14. peranan virus dalam kehidupan manusia ; (Opini siswa) Sebagian besar virus bersifat parasit.akan tetapi virus tidak selalu merugikan manusia, karena virus juga dapat dimanfaatkan dalam rekayasa genetika dan vaksinasi yang bermanfaat bagi manusia. 15. (Opini siswa)

Lampiran 4

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas! 1.

a. Sebutkan ciri-ciri virus (minimal 4) ! b. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, manakah diantara medium dibawah ini yang paling cocok untuk menumbuhkan suatu virus? Berikan alasan kalian! 1) Ekstrak daging yang dididihkan lalu disaring 2) Bangkai yang sudah lama 3) Embrio telur yang telah digoreng 4) Embrio telur yang masih hidup 5) Bakso sapi

2. Sebutkan struktur dasar virus beserta fungsinya masing-masing! 3. Sebutkan macam-macam virus berdasarkan jenis sel inangnya, beserta contoh virusnya masing-masing 2! 4. Bagaimana menurut kalian tentang peranan virus dalam kehidupan manusia? Apakah virus selalu merugikan bagi manusia? Jelaskan alasan kalian! 5. Apakah kepanjangan dari singkatan-singkatan berikut ini: a. AIDS b. HIV c. RNA d. DNA Good Luck.....!!!

Lampiran 5

KUNCI JAWABAN SOAL INDIVIDU SIKLUS 1 1. ciri-ciri virus; (20) • Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel) • Virus hanya dapat menunjukkan ciri kehidupan jika berada dalam makhluk hidup lain. • Virus hanya memiliki satu asam nukleat, yaiti RNA atau DNA saja. • Virus disebut juga sebagai metaorganisme • Dll disesuaikan argumen kelompok berdasarkan ciri-ciri tersebut, maka medium yang memungkinkan virus dapat tumbuh adalah D (embrio telur yang masih hidup), karena virus hanya dapat hidup jika berada dalam makhluk hidup lain (lingkungan sel yang hidup). 2. Struktur dasar virus; (20) • asam nukleat, fungsi sebagai pembawa faktor genetik • kapsid, sebagai pelindung virus, pemberi bentuk pada virus dan mempermudah penempelan pada sel inang • kepala, sebagai tempat asam nukleat • ekor, berperan dalam proses penempelan pada sel inang. (20) 3. macam virus berdasarkan sel inangnya; • Virus bakteri, co: bakteriofage • Virus mikroorganisme eukariot, co: mycivirus • Virus tumbuhan, co: TMV, virus tungro • Virus hewan, co: Virus Poliomyelitis, CDV (New castle disease virus), 4. (Opini siswa) (20) Sebagian besar virus bersifat parasit.akan tetapi virus tidak selalu merugikan manusia, karena virus juga dapat dimanfaatkan dalam rekayasa genetika dan vaksinasi yang bermanfaat bagi manusia. 5. kepanjangannya adalah: (20) a. AIDS : Aqquered Immuno Deficiensy Sindrome b. HIV : Human Immunodeficiensy Virus c. RNA : Ribo Nuclead Acid d. DNA : Deoxyribo Nuclead Acid

Lampiran 6

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MA Negeri 02 Pati Mata Pelajaran: Biologi Kelas/semester : X/Ganjil Materi Pokok : Virus Pertemuan

:2

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup. II. KOMPETENSI DASAR Mendekripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan. III. INDIKATOR A. Menyebutkan tahap-tahap reproduksi virus B. Menjelaskan tahap-tahap dalam reproduksi virus menggunakan charta C. Membedakan siklus litik dan lisogenik virus D. Memberikan contoh virus patogen E. Menyebutkan macam-macam penyakit yang diakibatkan oleh virus patogen F. Memberikan contoh solusi

pencegahan dan teknologi yang terkait dengan virus

patogen. IV. TUJUAN PEMBELAJARAN A. Siswa dapat menjelaskan tahap-tahap replikasi virus B. Siswa dapat Membedakan siklus litik dan lisogenik virus C. Siswa dapat memberikan contoh virus patogen D. Siswa dapat menyebutkan penyakit akibat virus patogen, E. Siswa dapat memberikan contoh pencegahan dan teknologi yang terkait dengan virus patogen.

V. URAIAN MATERI AJAR Virus adalah partikel yang hanya dapat berkembang biak dalam sel hidup. Virus tidak melakukan metabolisme dan dapat dikristalkan. Virus memiliki struktur tubuh sederhana yang terdiri dari molekul DNA atau RNA dengan selubung protein. Virus berukuran sangat renik dengan bentuk bulat, batang, polyhedral, dan ada pula yang seperti huruf T. Berdasarkan sel inangnya virus dapat diklasifikasikan dalam 4 kelompok, yaitu virus bakteri, virus mikroorganisme eukariotik, virus tumbuhan dan virus hewan termasuk manusia. Pada umumnya virus bersifat parasit dan merugikan karena dapat menyebabkan berbagai penyakit pada tumbuhan, hewan dan manusia. Akan tetapi dengan pengetahuan tentang virus, manusia dapat memanfaatkan virus untuk membuat vaksin yang mencegah penyakit dan dalam penelitian rekayasa genetika.

VI. METODE : Demonstrasi dan Ceramah interaktif dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together

VII. RINCIAN PROSES PEMBELAJARAN A. Pendahuluan

(10 menit)

1. Guru memberikan motivasi dengan mengemukakan sebuah kasus tentang AIDS 2. Guru menanyakan pada siswa penyebab AIDS 3. Guru menggali informasi dari siswa tentang pencegahan terhadap AIDS dan dampak lain dari virus selain AIDS 4. Guru menjelaskan bahwa bab yang akan dipelajari selanjutnya adalah virus 5. Guru membuat peta konsep bab virus kemudian menjelaskan pada siswa sub pokok materi yang akan dipelajari (replikasi virus dan pencegahan terhadap virus patogenGuru mengemukakan sebuah kasus tentang flu burung

B. Kegiatan Inti

(70 menit)

1. Guru membagikan bahan ajar berupa kopian materi virus dari buku Dan Alampun Bertasbih, Merasakan Kebesaran Allah Via Biologi, Abdul Aziz dkk, Jakarta: Balai Pustaka dan Bio Expo, Menjelajah Alm dengan Biologi, Pipit Pitriana dan Diah Rahmatia, Solo: PT. Wangsa Jatra Lestari pada masing-masing kelompok. 2. Guru menjelaskan reproduksi virus menggunakan charta beserta pencegahan yang dapat dilakukan dari akibat virus patogen 3. Guru mempersilahkan siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami kemudian guru memberikan penjelasan. 4. Guru meminta siswa bergabung sesuai kelompoknya, kemudian membagikan soal numbered head together (NHT). 5. Siswa dapat memanfaatkan tugas resum replikasi virus yang telah diberikan minggu sebelumnya sebagai salah satu bahan ajar. 6. Soal NHT terdiri dari 15 soal isae. Butir soal no.1-7, 10&15 terkait dengan indikator 1-3 sedangkan no. 8, 9 & 11-14 terkait dengan indikator 4-6. Soal no. 1-7, 9-11 & 15 merupakan soal yang terkait dengan ranah kognitif, sedangkan butir soal no. 8, 12-14 terkait dengan ranah avektif. 7. Proses pembelajaran berlangsung sama seperti minggu kemarin sampai di bagikan soal individu pada siswa. Soal individu terdiri dari 6 soal isae dengan rincian soal no. 1-3 terkait dengan sub materi reproduksi virus, dan soal no. 4-6 terkait dengan sub materi pencegahan terhadap virus patogen. 8. Menilai dan memberi reward bagi kelompok yang dianggap paling aktif. 9. Guru meminta siswa mengumpulkan tugas resum replikasi virus. C. Penutup

(10 menit)

1. Guru menjelaskan pada siswa bahwa pertemuan selanjutnya adalah review materi virus dari awal sampai akhir. 2. Guru meminta siswa untuk menyiapkan diri karena selain soal kuis, minggu depan juga akan diadakan Ulangan Bab. Virus. 3. Guru menutup pertemuan

VIII. ALAT / SUMBER BELAJAR A. LKS Biologi XA, Tim MGMP Biologi SMA Semarang, Semarang: Media Ilmi B. Biologi untuk SMA Kelas X, Dra. D. A Pratiwi dkk, Jakarta: Penerbit Erlangga C. Biologi I SMA dan MA untuk kelas X, Diah Aryulina dkk, Esis D. Dan Alampun Bertasbih, Merasakan Kebesaran Allah Via Biologi, Abdul Aziz dkk, Jakarta: Balai Pustaka. E. Bio Expo, Menjelajah Alm dengan Biologi, Pipit Pitriana dan Diah Rahmatia, Solo: PT. Wangsa Jatra Lestari pada masing-masing kelompok. IX. EVALUASI A. Soal Numbered Head Tigether (soal dan jawaban terlampir). B. Soal individu (soal dan jawaban terlampir).

Pati, Guru Penyaji (peneliti)

Guru Mata Pelajaran

Ainun Nihayah

Endang

NIM. 053811237

NIP.

Mengetahui,

Kepala sekolah MA Negeri 02 Pati

Drs. H. Mashuri MH NIP. 19550817197901001

2009

Lampiran 7

Jawablah Pertanyaan Berikut dengan Benar !!! 1. Bagaimana cara virus berkembang biak ?

2. Sebutkan fase-fase dalam siklus lisogenik virus dibawah ini secara urut !

Untuk nomor 3 (A), 4 (B), 5 (C), 6 (D) Jelaskan fase-fase dalam siklus lisogenik diatas ! 7. Virus mengeluarkan enzim untuk merusak dinding sel inang, kemudian memasukkan DNAnya ke dalam sel inang. Hal ini terjadi dalam fase … 8. Sebutkan contoh teknologi masakini yang terkait dengan pencegahan virus patogen ! 9. Apakah pengertian dari Imunologi ?

10. Sebut dan jelaskan secara singkat fase-fase dalam siklus litik virus disbawah ini secara urut !

11. Apakah yang di sebut dengan vaksin ? 12. Apakah virus H1N1 dapat menular melalui jabat tangan? jelaskan alasanmu! 13. Sebutkan 3 hal yang dapat menyebabkan penularan virus H1N1! 14. Sebutkan 3 cara yang dapat dilakukan dalam pencegahan virus patogen ! 15. Jelaskan fase eklipase dalam reproduksi virus !

Lampiran 8 KUNCI JAWABAN SOAL KUIS NUMBERED HEAD TOGETHER SIKLUS 2 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.

Virus berkembang biak dengan cara menginfeksi sel, secara litik maupun lisogenik. Adsorbsi (A), penetrasi (B), pembentukan profage (C), pembelahan sel inang (D). Adsorbsi: virus menempel pada bakteri. Penetrasi: virus mengeluarkan enzim untuk membuka dinding sel inang, kemudian memasukan DNAnya. Pembentukan profage: DNA virus disisipkan pada DNA sel inang sehingga terbentuk profage. Pembelahan sel inang: sel inang yang telah tersisipi DNA virus membelah menghasilkan sel anakan yang mengandung profage pula. Fase penetrasi Vaksin, rekayasa genetika (opini siswa) Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem imun (sistem kekebalan) tubuh.

10. A. Adsorbsi (virus menempel pada bakteri) B. Penetrasi (virus mengeluarkan enzim untuk membuka dinding sel inang, kemudian memasukan DNAnya C. Eklipase/replikasi (DNA virus menggantikan DNA bakteri, kemudian membentuk komponen-komponen virus) D. Perakitan (komponen-komponen virus bergabung membentuk virus yang utuh.) E. Lisis/pembebasan ( karena virus yang terbentuk menjadi sangat banyak menyebabkan sel inang hancur) 11. Vaksin adaloah suatu zat yang mengandung mikroorganisme patogen yang telah dilemahkan. 12. H1N1 tidak dapat menular melalui jabat tangan, (alasan opini siswa). 13. Opini siswa. 14. Opini siswa. 15. DNA virus menggantikan DNA inang kemudian membentuk komponen-komponen virus

Lampiran 9.

Jawablah Pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas & singkat! 1. Bagaimana cara virus berkembang biak ? 2.Sebut dan jelaskan secara singkat fase-fase dalam siklus litik virus secara urut ! 3.Sebut dan jelaskan secara singkat fase-fase dalam siklus lisogenik virus secara urut ! 4.Sebutkan 5 cara yang dapat dilakukan dalam pencegahan virus patogen! 5.Apakah yang di sebut dengan vaksin ? jelaskan salah satu cara pembuatan vaksin! 6. Uraikan apa yang kamu ketahui tentang H1N1 minimal 6 baris (meliputi akibat yang ditimbulkan dan pencegahan) !

Selamat Mengerjakan !!! Good luck…!!!

Lampiran 10 JAWABAN SOAL INDIVIDU SIKLUS 2 1. Virus berkembang biak dengan cara menginfeksi sel, secara litik maupun lisogenik. (10) 2. Adsorbsi: virus menempel pada bakteri.

(20)

Penetrasi: virus mengeluarkan enzim untuk membuka dinding sel inang, kemudian memasukan DNAnya. Eklipase/replikasi: DNA virus menggantikan DNA bakteri, kemudian membentuk komponen-komponen virus. Perakitan: komponen-komponen virus bergabung membentuk virus yang utuh. Lisis/pembebasan:

karena

virus

yang

terbentuk

menjadi

sangat

banyak

menyebabkan sel inang hancur. 3. Adsorbsi: virus menempel pada bakteri.

(20)

Penetrasi: virus mengeluarkan enzim untuk membuka dinding sel inang, kemudian memasukan DNAnya. Pembentukan profage: DNA virus disisipkan pada DNA sel inang sehingga terbentuk profage. Pembelahan sel inang: sel inang yang telah tersisipi DNA virus membelah menghasilkan sel anakan yang mengandung profage pula. 4. Opini siswa.

(15)

5. Vaksin adalah suatu zat yang mengandung mikroorganisme patogen yang sudah dilemahkan. Salah satu cara pembuatan vaksin (opini siswa). 6. Opini siswa.

(20)

(15)

Lampiran 11 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : MA Negeri 02 Pati Mata Pelajaran: Biologi Kelas/semester : X/Ganjil Materi Pokok : Virus Pertemuan

:3

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit

I. STANDAR KOMPETENSI Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup. II. KOMPETENSI DASAR Mendekripsikan ciri-ciri, replikasi, dan peranan virus dalam kehidupan. III. INDIKATOR A. Menyebutkan ciri-ciri virus B. Menjelaskan struktur tubuh Virus C. menjelaskan macam-macam Virus. D. Menyebutkan tahap-tahap reproduksi virus E. Menjelaskan tahap-tahap dalam reproduksi virus F. Memberikan contoh pencegahan yang terkait dengan virus patogen. IV. TUJUAN PEMBELAJARAN A. Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri virus B. Siswa dapat menjelaskan struktur tubuh Virus C. Siswa dapat menjelaskan macam-macam Virus. D. Siswa dapat menyebutkan tahap-tahap reproduksi virus E. Siswa dapat menjelaskan tahap-tahap dalam reproduksi virus F. Siswa dapat memberikan contoh solusi pencegahan yang terkait dengan virus patogen. V. URAIAN MATERI AJAR Virus adalah partikel yang hanya dapat berkembang biak dalam sel hidup. Virus tidak melakukan metabolisme dan dapat dikristalkan. Virus memiliki struktur tubuh sederhana yang terdiri dari molekul DNA atau RNA dengan selubung protein. Virus

berukuran sangat renik dengan bentuk bulat, batang, polyhedral, dan ada pula yang seperti huruf T. Berdasarkan sel inangnya virus dapat diklasifikasikan dalam 4 kelompok, yaitu virus bakteri, virus mikroorganisme eukariotik, virus tumbuhan dan virus hewan termasuk manusia. Pada umumnya virus bersifat parasit dan merugikan karena dapat menyebabkan berbagai penyakit pada tumbuhan, hewan dan manusia. Akan tetapi dengan pengetahuan tentang virus, manusia dapat memanfaatkan virus untuk membuat vaksin yang mencegah penyakit dan dalam penelitian rekayasa genetika. VI. METODE : Demonstrasi dan Ceramah interaktif dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together VII. RINCIAN PROSES PEMBELAJARAN A. Pendahuluan

(10 menit)

1. Guru membuka pertemuan dan memberi motivasi 2. Guru menanyakan tugas sebelumnya, dan meminta siswa yang belum mendapatkan nilai tugas untuk segera dilengkapi setelah pelajaran selesai B. Kegiatan Inti

(70 menit)

1. Refleksi materi sebelumnya, kemudian guru memberi penekanan dan penguatan pada hal-hal tertentu. 2. Guru memanfaatkan charta dan peraga virus T untuk lebih memberi pemahaman pada siswa. 3. Guru mempersilahkan siswa untuk menanyakan hal-hal yang kurang dipahami kemudian guru memberikan penjelasan. 4. Guru meminta siswa bergabung dalam kelompoknya masing-masing kemudian membagikan soal NHT pada masing-masing kelompok. 5. Soal NHT terdiri dari 10 soal isae dengan rincian sebaran soal: butir soal no.1-3 terkait sub materi ciri-ciri dan struktur virus, no. 4 terkait dengan macam-macam virus dan peranannya dalam kehidupan, no. 5-9 terkait dengan reproduksi virus, dan soal no. 7&10 terkait dengan pencegahan terhadap virus patogen.

6. Guru membagikan bahan ajar berupa kopian materi virus dari buku Biologi untuk SMA Kelas X, Dra. D. A Pratiwi dkk, Jakarta: Penerbit Erlangga dan Biologi I SMA dan MA untuk kelas X, Diah Aryulina dkk, Esis kepada masing-masing kelompok. 7. Guru membimbing siswa membuat rangkuman materi. 8. Guru meminta siswa duduk sesuai urutan absen. 9.

Guru membagikan soal individu pada siswa. Soal individu siklus 3 terdiri dari 2 jenis soal yaitu A&B yang memiliki jumlah soal yang sama yaitu 20 soal isae. Rincian soal A: no. 1-8,15&16 terkait dengan sub materi ciri-ciri dan struktur tubuh virus, soal no. 9-12,14 terkait dengan sub materi macam-macam virus dan peranannya dalam kehidupan, soal no. 13,19&20 terkait dengan materi reproduksi virus, soal no. 18 terkait dengan pencegahan virus patogen. Soal no. 1-12,14,16, 17, 20 : C1, soal no. 15,18&19 : C2. Rincian soal B: no. 1-5, 7&8 terkait dengan sub materi ciri-ciri dan struktur tubuh virus, soal no. 9-14, 16&17 terkait dengan sub materi macam-macam virus dan peranannya dalam kehidupan, soal no. 13,19&20 terkait dengan materi reproduksi virus, soal no. 6,15&18 terkait dengan pencegahan virus patogen.

10. Guru meminta siswa untuk memberi aplous bagi kelas mereka C. Penutup

(10 menit)

1. Guru mengingatkan siswa untuk mempelajari materi bab berikutnya. 2. masing-masing individu diberi tugas untuk merangkum materi bab berikutnya. 3. Guru menutup pertemuan VIII. ALAT / SUMBER BELAJAR A. LKS Biologi XA, Tim MGMP Biologi SMA Semarang, Semarang : Media Ilmi B. Biologi untuk SMA Kelas X, Dra. D. A Pratiwi dkk, Jakarta : Penerbit Erlangga C. Biologi I SMA dan MA untuk kelas X, Diah Aryulina dkk, Esis IX. EVALUASI A. Soal Numbered Head Tigether (soal dan jawaban terlampir). B. Soal individu (soal dan jawaban terlampir).

Pati, 22 Agustus 2009

Peneliti

Guru MaPel Biologi

Ainun Nihayah NIM. 053811237

Mengetahui, Kepala MA Negeri 02 Pati

Drs. H. Mashuri MH NIP. 19550817197901001

Lampiran 12

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan tepat! 1. sebutkan ciri-ciri virus ! 2. Jelaskan mengapa virus disebut pula sebagai metaorganisme ? 3. Virus dibungkus oleh selubung protein yang disebut ……… 4. Sebutkan macam-macam virus berdasarkan jenis sel inanngnya, beserta materi genetik (asam nukleat) yang dimiliki ! 5. Sebutkan fase-fase dalam siklus lisogenik virus secara urut ! 6. Virus mengeluarkan enzim untuk merusak dinding sel inang, kemudian memasukkan DNAnya ke dalam sel inang. Hal ini terjadi dalam fase … 7. Sebutkan cara-cara yang dapat dilakukan dalam pencegahan virus patogen ! 8. Sebut secara singkat fase-fase dalam siklus litik virus secara urut ! 9. Apakah pengertian dari Imunologi ? 10. apakah kepanjangan dari singkatan-singkatan berikut ini: a. AIDS b. HIV c. RNA d. DNA

Lampiran 13 KUNCI JAWABAN SOAL KUIS NHT SIKLUS 3 1. Ciri-ciri virus; • Virus bersifat aseluler (tidak mempunyai sel) • Virus hanya dapat menunjukkan ciri kehidupan jika berada dalam makhluk hidup lain. • Ukuran virus sangat renik, antara 25 – 300 nm • Bentuk virus bermacam-macam,ada yang bulat, batang, oval ada juga yang seperti huruf T. • Virus hanya memiliki satu asam nukleat, yaiti RNA atau DNA saja. • Virus disebut juga sebagai metaorganisme • Dll disesuaikan argumen kelompok 2. Karena virus merupakan peralihan antara makhluk hidup dan makhluk hidup. Disebut makhluk hidup karena dapat berkembamg biak, disebut makhluk tak hidup karena virus dapat di kristalkan. 3. Kapsid 4. Macam virus berdasarkan sel inangnya; • Virus bakteri, memiliki asam nukleat berupa DNA. • Virus mikroorganisme eukariot, memiliki asam nukleat berupa RNA • Virus tumbuhan, memiliki asam nukleat berupa RNA • Virus hewan, memiliki asam nukleat berupa DNA atau RNA 5. Adsorbsi, Penetrasi, Pembentukan profage, dan Pembelahan sel inang. 6. Penetrasi 7. Opini siswa 8. Adsorbsi, penetrasi, replikasi/eklipase, perakitan, lisis/pembebasan. 9. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari kekebalan tubuh (sistem imun). 10. kepanjangannya adalah: (20) a. AIDS : Aqquered Immuno Deficiensy Sindrome b. HIV : Human Immunodeficiensy Virus c. RNA : Ribo Nuclead Acid d. DNA : Deoxyribo Nuclead Aci

Lampiran 14 Nama : Kelas : Mapel :

A

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas! 1. Sebutkan 4 ciri-ciri virus ! 2. Ilmu yang mempelajari tentang virus disebut … 3. Fungsi ekor pada virus adalah …

No

Nama

4.

………….

5.

………….

6.

…………..

7.

………..

6 4 7

Bagian-bagian struktur virus sesuai dengan panah (untuk soal no 6-7)

5

8. Apakah kepanjangan dari: a. DNA b. RNA 9. Sebutkan macam-macam virus berdasarkan sel inangnya ! 10. Mycovirus adalah sejenis virus yang menyerang … 11. Sebutkan 3 contoh virus tumbuhan ! 12. Asam nukleat virus tumbuhan berupa …

13. Sebut fase-fase dalam siklus lisogenik virus di bawah ini secara urut !

14. Kepanjangan dari HIV adalah…… 15. Dapatkah virus berkembang biak pada embrio telur ayam? Jelaskan! 16. Fungsi asam nukleat pada virus adalah…… 17. Flu burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus … 18. Bagaimana penyebaran penyakit flu burung dan bagaimana pencegahannya? 19. Jelaskan apa yang terjadi pada fase pembentukan profage dalam siklus lisogenik virus! 20. Virus mengeluarkan enzim untuk merusak dinding sel inang, hal ini terjadi dalam fase.....

Good luck...!!!

Nama : Kelas : Mapel :

B

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas! 1. Selubung protein pada virus berfungsi … 2. Sebutkan 4 ciri-ciri virus ! 3

No

Nama

3.

………….

4.

………….

4

5.

…………..

5

Bagian-bagian struktur virus sesuai dengan panah (untuk soal no 3-5)

6. Vaksin adalah … 7. Ilmu yang mempelajari tentang virus disebut … 8. Mengapa virus dekatakan sebagai

: a. benda mati b. makhluk hidup

9. Sebutkan macam-macam virus berdasarkan sel inangnya ! 10. Mycovirus adalah sejenis virus yang menyerang … 11. Sebutkan 3 contoh virus hewan ! 12. Asam nukleat virus bakteri berupa …

13. Sebut dan jelaskan secara singkat fase-fase dalam siklus litik virus disbawah ini secara urut !

14. Nama lain dari bakteriofage adalah …. 15. Vaksin adalah……… 16. jelaskan manfaat virus yang kamu ketahui! 17. AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus … 18. Bagaimana cara penyebaran penyakit AIDS dan bagaimana cara pencegahannya ? 19. Virus mengeluarkan enzim untuk merusak dinding sel inang. Hal ini terjadi dalam fase............. 20. Jelaskan fase eklipase dalam reproduksi virus!

Good luck...!!!

Lampiran 15 KUNCI JAWABAN SOAL INDIVIDU SIKLUS 3 (ULANGAN HARIAN BAB VIRUS)

A

1. Ciri-ciri virus (9) - Bersifat Aseluler (tidak mempunyai sel - Ukurannya sangat kecil - Hanya memiliki satu macam asam nukleat (DNA atau RNA) - Bentuk virus bervariasi - Struktur tubuh tersusun atas kapsid, isi (asam nukleat), kepala, ekor. 2. Virologi. (2) 3. Untuk menempelkan diri pada sel inang (3) 4. DNA (2) 5. Ekor (2) 6. Kepala (2) 7. Leher (2) 8. a. DNA (Deoxiribo Nukleat Acid) (6) b. RNA (Ribo Nukleat Acid) 9. Virus Bakteri, Virus Mikroorganisme Eukariotik, Virus Tumbuhan, Virus Hewan. (5) 10. Jamur (3) 11. TMV (Tobaco Mosaic Virus), virus Tungro, CiLV (Citrus Leprosis virus), dll. (6) 12. RNA (2) 13. a.Adsorbsi (15) b. Penetrasi c. Eklipase / replikasi d. Perakitan (20) e. Lisis/pembebasan 14. Human Immunodeficiensy Virus (3) 15. Ya, bisa .(alasan opini siswa) (4) 16. Sebagai pembawa faktor genetik. (3) 17. H1N1 (2) 18. Penyebaran dan pencegahan flu burung (Opinii siswa) 20) 19. DNA virus disisipkan pada DNA sel inang sehingga terbentuk profage (rekombinan virus). (6) 20. penetrasi (3)

B KUNCI JAWABAN SOAL INDIVIDU SIKLUS 3 (ULANGAN HARIAN BAB VIRUS) 1. Melidungi virus (3) 2. Ciri-ciri virus (9) - Bersifat Aseluler (tidak mempunyai sel - Ukurannya sangat kecil - Hanya memiliki satu macam asam nukleat (DNA atau RNA) - Bentuk virus bervariasi 3. Kepala (2) 4. lempeng dasar (2) 5. lempeng dasarserabut ekor (2) 6. suatu zat yang mengandung mikroorganisme patogen yang sudah dilemahkan (3) 7. Virologi (2) 8. Virus dikatakan sebagai : (6) a. Benda mati : karena dapat dikristalkan b. Makhluk hidup : karena dapat berkembang biak 9. Virus Bakteri, Virus Mikroorganisme Eukariotik, Virus Tumbuhan, Virus Hewan (5) 10. Jamur (3) 11. HIV, Influenza virus, Rabies (6) 12. DNA (2) 13. Siklus lisogenik virus: (15) a. Adsorbsi b. Penetrasi c. Pembentukan profage d. Pembelahan sel inang 14. Fage / Virus T (2) 15. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sistem imun (kekebalan tubuh) (3) 16. Manfaat virus (opini siswa) (4) 17. HIV (2) (20) 18. Penularan dan pencegahan HIV (opini siswa) 19. Penetrasi (3) 20. DNA virus menggantikan DNA bakteri, kemudian membentuk komponen-komponen virus. (6)

Lampiran 16

Tabel perhitungan rata-rata dan ketuntasan belajar siswa kelas x4 man 02 pati th. 2008-2009 (Sebelum Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT) NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39

Nama Abit Juan Ma’ruf Agus Riawan Ahmad Zaenal Abidin Ali Mansur Andi Jauhar Ilmi Ariyatul Muarrifah Ayu khoirunnisa Ayuk Astuti Wahyuningtyas Desi Eka Pratiwi Dewi Surati Dwi Setyo Rini Edi susanto Fatimatuzzahro Fitriyanto Galuh Wijayanti Rahayu Halida Agnes Soraya Heri Stiawan Imam Kambali Khofifah Laila Zulfiyah Lina Maesaroh Linda Kurnia Wati Lukman Mu’arif Luqmanul Hakim Sholeh Muhammad Laili Huda Muh. Irfan Fachrudin Muh. Mahbub Junaidi Muh. Rifa’i Mutiara Budi Asih Nailfatun Khoirun Nisa Nofia Fitriana Praditta Nur Rokhim Rudiyanto Siti Aisah Sri Wahyuningsih Srining Lestari Suntari Supriyanti Susi Dwi Setyowati

Nilai 60 60 63 60 60 68 69 69 68 67 62 62 64 63 63 68 63 63 63 70 67 67 63 63 62 60 60 60 60 66 68 64 63 63 68 69 67 68 65

Keterangan Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas

40 41 42 43 44 45

Sutik Rahayu Thiyas Tono Taufuq Wahyuningsih Windi Anggraini Zumrotul Mufidah Khoirul Anwar Jumlah Rata-rata

65 69 63 63 63 63 2761

Tuntas Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas= 18 BelumTuntas= 27

2761 = 61.36 45

-

-

18 ×100% = 40% 45

Ketuntuntasan belajar

Lampiran 17

Tabel Nama Siswa Kelas X4 MA Negeri 02 Pati Tahun Pelajaran 2009-2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

Nama Afif Masroni Agus Puspito Ah. Khanif Ah. Khoirul Anwar Ah. Suroso Ah. Syafi’I Andi Supriyanto Aswin Nur Hidayat Dessy Putri A D. Devi Arfiana Sari Dewi Lestari Dhias Ayu K W A Dian Ayu S. Dwi Nurmala S. Eko Noviyanto Endrik Nur Hantoro Eva Alviyana Ferri Bhakti S N. Fiki Marlinda A Hendi Ghani Said Iin Fransisca Kirana Dewi P.S Lutfiana Maulidiyah

No 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46

Nama Moh. Khoirul Amin Moh. Nailussalam Moh. Ridhwan Moh. Edy Susanto Moh. Syaifuddin Nur laily N. Nur Rokhmawati Ranestya Putri H. Retno Astuti Risca Wulandari Rukmini Sika Widiati Siti Rochmah Sugiharto Supriyadi Susanto Syulistyani Teguh Setyawan Tri Endang P. Ulfatun Nisfah Umi Rohmatin Wheni Puspita Sari Yulita Nurmawati

Lampiran 18

Tabel Perhitungan Rata-Rata dan Ketuntasan Belajar Siswa Kelas X4 MAN 02 Pati th. 2009-2010 (setelah pembelajaran NHT) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

Nama Afif Masroni Agus Puspito Ah. Khanif Ah. Khoirul Anwar Ah. Suroso Ah. Syafi’I Andi Supriyanto Aswin Nur Hidayat Dessy Putri A D. Devi Arfiana Sari Dewi Lestari Dhias Ayu K W A Dian Ayu S. Dwi Nurmala S. Eko Noviyanto Endrik Nur Hantoro Eva Alviyana Ferri Bhakti S N. Fiki Marlinda A Hendi Ghani Said Iin Fransisca Kirana Dewi P.S Lutfiana Maulidiyah Moh. Khoirul Amin Moh. Nailussalam Moh. Ridhwan Moh. Edy Susanto Moh. Syaifuddin Nur laily N. Nur Rokhmawati Ranestya Putri H. Retno Astuti Risca Wulandari Rukmini Sika Widiati Siti Rochmah Sugiharto Supriyadi

Nilai 88

85 81 86 88 88 82 85 98 88 87 96 89 71 90 78 60 78 75 88 80 88 90 80 76 64 89 80 76 89 90 92 96 88 80 79 63 78

Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Blm Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Blm Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Blm Tuntas Tuntas

39 40 41 42 43 44 45 46

Susanto Syulistyani Teguh Setyawan Tri Endang P. Ulfatun Nisfah Umi Rohmatin Wheni Puspita Sari Yulita Nurmawati Jumlah Rata-rata Ketuntasan belajar

83 90 89 76 92 82 86 87 3844 83,57 -

Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas T=43 BT=3 93,48%

Lampiran 19

Daftar Nama Kelompok kuis Numbered Head Together (NHT) Nama Kelompok

Dragon Ball

Avatar

Naruto

Doraemon

Nama Siswa

Nama Kelompok

Nama Siswa

1. Afif Masroni

1. Aswin Nur Hidayat

2. Ferri Bhakti S N.

2. Dessy Putri A D.

3. Hendi Ghani Said 4. Iin Fransisca

Spongebob

3. Devi Arfiana Sari 4. Eko Noviyanto

5. Lutfiana Maulidiyah

5. Retno Astuti

6. Yulita Nurmawati

6. Risca Wulandari

1. Agus Puspito

1. Dewi Lestari

2. Ah. Khanif

2. Dhias Ayu K W A

3. Fiki Marlinda A 4. Moh. Khoirul Amin

Micky Mouse

3. Eva Alviyana 4. Moh. Nailussalam

5. Umi Rohmatin

5. Moh. Ridhwan

6. Wheni Puspita Sari

6. Moh. Edy Susanto

1. Ah. Khoirul Anwar

1. Kirana Dewi P.S

2. Ah. Suroso

2. Moh. Syaifuddin

3. Dian Ayu S. 4. Sika Widiati

Sincan

3. Rukmini 4. Sugiharto

5. Siti Rochmah

5. Syulistyani

6. Teguh Setyawan

6. Ulfatun Nisfah

1. Ah. Syafi’I

1. Endrik Nur Hantoro

2. Andi Supriyanto

2. Ranestya Putri H.

3. Dwi Nurmala S.

Mono Korobo

3. Supriyadi

4. Nur laily N.

4. Susanto

5. Nur Rokhmawati

5. Tri Endang P

Lampiran 20

Tabel Perhitungan Rata-Rata Kelas X4 MAN 02 Pati Th.2009/2010 Tiap Siklus dengan Pembelajaran NHT

Nama

Nilai

1 2 3 4 5 6 7

Afif Masroni Agus Puspito Ah. Khanif Ah. Khoirul Anwar Ah. Suroso Ah. Syafi’I Andi Supriyanto

68

70 70 53 40 71 43

Siklus I Ket Tuntas Tuntas Tuntas Blm Tuntas Blm Tuntas Tuntas Blm Tuntas

8 9 10

Aswin Nur Hidayat Dessy Putri A D. Devi Arfiana Sari

55 98 50

11

Dewi Lestari

12 13 14

No

Siklus II Nilai

Siklus III Nilai

72 78 78 71 87 68

Ket Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas

85 81 86 88 88 82

Ket Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas

Blm Tuntas Tuntas Blm Tuntas

78 92 80

Tuntas Tuntas Tuntas

85 98 88

Tuntas Tuntas Tuntas

61

Blm Tuntas

77

Tuntas

87

Tuntas

Dhias Ayu K W A Dian Ayu S. Dwi Nurmala S.

86 78 63

Tuntas Tuntas Blm Tuntas

93 88 69

Tuntas Tuntas Tuntas

96 89 71

Tuntas Tuntas Tuntas

15

Eko Noviyanto

78

Tuntas

82

Tuntas

90

Tuntas

16 17 18

Endrik Nur Hantoro Eva Alviyana Ferri Bhakti S N.

78 38 63

Tuntas Blm Tuntas Blm Tuntas

72 58 66

Tuntas Blm Tuntas Tuntas

78 60 78

Tuntas Blm Tuntas Tuntas

19

Fiki Marlinda A

38

Blm Tuntas

60

Blm Tuntas

75

Tuntas

20 21

Hendi Ghani Said Iin Fransisca

86 68

Tuntas Tuntas

87 75

Tuntas Tuntas

88 80

Tuntas Tuntas

22 23

Kirana Dewi P.S Lutfiana Maulidiyah

72 88

Tuntas Tuntas

85 88

Tuntas Tuntas

88 90

Tuntas Tuntas

24

Moh. Khoirul Amin

62

Blm Tuntas

72

Tuntas

80

Tuntas

25 26 27

Moh. Nailussalam Moh. Ridhwan Moh. Edy Susanto

62 60 78

Blm Tuntas Blm Tuntas Tuntas

88 63 85

Tuntas Blm Tuntas Tuntas

76 64 89

Tuntas Blm Tuntas Tuntas

28 29

Moh. Syaifuddin Nur laily N.

88 48

Tuntas Blm Tuntas

87 63

Tuntas Blm Tuntas

80 76

Tuntas Tuntas

78

88

30

Nur Rokhmawati

65

Tuntas

71

Tuntas

89

Tuntas

31

Ranestya Putri H.

78

Tuntas

80

Tuntas

90

Tuntas

32

Retno Astuti

27

Blm Tuntas

63

Blm Tuntas

92

Tuntas

33 34 35 36

Risca Wulandari Rukmini Sika Widiati Siti Rochmah

98 85 80 38

Tuntas Tuntas Tuntas Blm Tuntas

98 90 60 59

Tuntas Tuntas Blm Tuntas Blm Tuntas

96 88 80 79

Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas

37

Sugiharto

40

Blm Tuntas

53

Blm Tuntas

63

Blm Tuntas

38 39

Supriyadi Susanto

38 58

Blm Tuntas Blm Tuntas

52 55

Blm Tuntas Blm Tuntas

78 83

Tuntas Tuntas

40

Syulistyani

72

Tuntas

80

Tuntas

90

Tuntas

41 42

Teguh Setyawan Tri Endang P.

59 60

Blm Tuntas Blm Tuntas

88 62

Tuntas Blm Tuntas

89 76

Tuntas Tuntas

43

Ulfatun Nisfah

70

Tuntas

82

Tuntas

92

Tuntas

44

Umi Rohmatin

58

Blm Tuntas

70

Tuntas

82

Tuntas

45

Wheni Puspita Sari

58

Blm Tuntas

60

Blm Tuntas

86

Tuntas

46

Yulita Nurmawati Jumlah

41 2938

61

Blm Tuntas

87

3424

3844

74,44

83,57

Tuntas T=43 BT=3 -

71,74%

93,48%

-

Rata-rata

63,87

Blm Tuntas T=24, BT=22 -

Ketuntasan belajar

52,17%

-

Lampiran 21

LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK (aktivitas siswa dengan guru) Siklus I Aspek yang diamati No

Nama

Jmlh A

B

C

D

Persen (%)

Kateg ori

1

Afif Masroni

2

2

2

2

8

66,67

B

2

Agus Puspito

2

1

1

2

6

50

C

3

Ah. Khanif

2

1

2

2

7

58,33

B

4

Ah. Khoirul Anwar

1

1

2

1

5

41,67

C

5

Ah. Suroso

1

1

2

1

5

41,67

C

6

Ah. Syafi’I

1

1

3

3

8

66,67

B

7

Andi Supriyanto

2

2

2

3

9

75

B

8

Aswin Nur Hidayat

1

2

2

2

7

58,33

B

9

Dessy Putri A D.

2

1

3

2

8

66,67

B

10

Devi Arfiana Sari

2

2

3

3

10

83,33

A

11

Dewi Lestari

1

1

1

1

4

33,33

D

12

Dhias Ayu Kusuma W A

2

1

2

2

7

58,33

B

13

Dian Ayu S.

2

2

2

2

8

66,67

B

14

Dwi Nurmala S.

1

2

3

2

8

66,67

B

15

Eko Noviyanto

1

2

2

1

6

50

C

16

Endrik Nur Hantoro

2

1

3

2

8

66,67

B

17

Eva Alviyana

1

1

2

1

5

41,67

C

18

Ferri Bhakti S N.

1

2

2

1

6

50

C

19

Fiki Marlinda Alfiani

1

1

2

2

6

50

C

20

Hendi Ghani Said

2

1

2

2

7

58,33

B

21

Iin Fransisca

3

2

3

2

10

83,33

A

22

Kirana Dewi P.S

2

1

3

2

8

66,67

B

23

Lutfiana Maulidiyah

2

1

3

2

8

66,67

B

24

Moh. Khoirul Amin

2

1

2

2

7

58,33

B

25

Moh. Nailussalam

2

1

2

2

7

58,33

B

26

Moh. Ridhwan

1

1

1

1

4

33,33

D

27

Moh. Edy Susanto

2

1

3

3

8

66,67

B

28

Moh. Syaifuddin

1

1

3

3

7

58,33

B

29

Nur laily N.

2

1

3

2

8

66,67

B

30

Nur Rokhmawati

2

2

3

2

9

75

B

31

Ranestya Putri H.

2

2

2

2

8

66,67

B

32

Retno Astuti

1

1

2

1

5

41,67

C

33

Risca Wulandari

1

1

3

2

7

58,33

B

34

Rukmini

2

1

2

2

7

58,33

B

35

Sika Widiati

2

1

2

2

7

58,33

B

36

Siti Rochmah

2

1

3

2

8

66,67

B

37

Sugiharto

1

1

1

1

4

33,33

D

38

Supriyadi

1

1

2

2

6

50

C

39

Susanto

2

1

2

2

7

58,33

B

40

Syulistyani

1

1

3

2

7

58,33

B

41

Teguh Setyawan

1

1

3

2

7

58,33

B

42

Tri Endang P.

2

1

2

2

7

58,33

B

43

Ulfatun Nisfah

2

1

3

2

8

66,67

B

44

Umi Rohmatin

2

2

3

2

9

75

B

45

Wheni Puspita Sari

2

2

3

3

10

83,33

A

46

Yulita Nurmawati

2

1

2

2

7

58,33

B

JUMLAH

328

NO 1 2 3 4

Kategori Baik Sekali (A) Baik (B) Cukup © Kurang (D) Jumlah Seluruh Siswa

Jumlah Sisw 3 31 9 3 46

Prosentase (%) 6,52 67,39 19,57 6,52

Keterangan: A : Keaktifan bertanya kepada guru B : Keaktifan menyampaikan pendapat kepada guru C : Keaktifan menyalin materi yang disampaikan guru D : Kemampuan menjawab pertanyaan guru Skala Persentase Skala(skor) dalam setiap aspek >75 % 55 – 75 % 35 – 55 % <35 %

= Baik sekali (A) = Baik (B) = Cukup (C) = Kurang (D)

Skor 1 2 3

= = =

Kriteria rendah sedang tinggi

ANALISIS DATA Berdasarkan data pada siklus II ini, maka dipertoleh: ∑ aktivitas siswa dengan guru = 328



siswa

= 46

Skor maksimum Maka:

= 12

Rata-rata aktivitas ( χ ) =



Aktivitas Seluruh siswa



siswa

= 328 46 = 7,13 Prosentase (%)

=



Aktivitas rata-rata Seluruh siswa

Skor Maksimum = 7,13 Χ 100 % 12 = 59,42 %

Lampiran 22

LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK (aktivitas siswa dengan guru) Siklus 2 Aspek yang diamati No

Nama A

B

C

D

Jmlh

Persen (%)

Katego ri

1

Afif Masroni

2

2

3

3

10

83,33

A

2

Agus Puspito

2

2

3

3

10

83,33

A

3

Ah. Khanif

2

2

3

2

9

75,00

B

4

Ah. Khoirul Anwar

2

2

2

2

8

66,67

B

5

Ah. Suroso

2

2

3

3

10

83,33

A

6

Ah. Syafi’I

2

2

3

3

10

83,33

A

7

Andi Supriyanto

2

2

3

3

10

83,33

A

8

Aswin Nur Hidayat

2

2

2

3

9

75,00

B

9

Dessy Putri A D.

3

3

3

3

12

100

A

10

Devi Arfiana Sari

2

2

3

2

9

75,00

B

11

Dewi Lestari

2

2

2

2

8

66,67

B

12

Dhias Ayu Kusuma W A

2

2

3

3

10

83,33

A

13

Dian Ayu S.

2

2

2

3

9

75,00

B

14

Dwi Nurmala S.

2

2

3

3

10

83,33

A

15

Eko Noviyanto

2

2

2

3

9

75,00

B

16

Endrik Nur Hantoro

2

2

3

2

9

75,00

B

17

Eva Alviyana

2

2

2

1

7

58,33

B

18

Ferri Bhakti S N.

2

2

2

2

8

66,67

B

19

Fiki Marlinda Alfiani

2

2

3

3

10

83,33

A

20

Hendi Ghani Said

2

2

3

3

10

83,33

A

21

Iin Fransisca

3

2

3

3

11

91,67

A

22

Kirana Dewi P.S

2

2

2

3

9

75,00

B

23

Lutfiana Maulidiyah

2

2

3

3

10

83,33

A

24

Moh. Khoirul Amin

2

2

3

3

10

83,33

A

25

Moh. Nailussalam

2

2

3

3

10

83,33

A

26

Moh. Ridhwan

2

2

2

2

8

66,67

B

27

Moh. Edy Susanto

2

2

3

3

10

83,33

A

28

Moh. Syaifuddin

2

2

2

3

9

75,00

B

29

Nur laily N.

2

2

3

2

9

75,00

B

30

Nur Rokhmawati

2

2

3

3

10

83,33

A

31

Ranestya Putri H.

2

2

3

3

10

83,33

A

32

Retno Astuti

2

2

3

2

9

75,00

B

33

Risca Wulandari

2

2

3

2

9

75,00

B

34

Rukmini

2

2

2

2

8

66,67

B

35

Sika Widiati

2

2

3

3

10

83,33

A

36

Siti Rochmah

2

2

3

2

9

75,00

B

37

Sugiharto

2

2

2

2

8

66,67

B

38

Supriyadi

2

2

2

3

9

75,00

B

39

Susanto

2

2

3

2

9

75,00

B

40

Syulistyani

2

2

3

3

10

83,33

A

41

Teguh Setyawan

2

2

3

2

9

75,00

B

42

Tri Endang P.

2

2

3

3

10

83,33

A

43

Ulfatun Nisfah

2

2

3

3

10

83,33

A

44

Umi Rohmatin

2

2

2

3

9

75,00

B

45

Wheni Puspita Sari

2

2

3

3

10

83,33

A

46

Yulita Nurmawati

2

2

3

3

10

83,33

A

JUMLAH

432

NO 1 2 3 4

Kategori Baik Sekali (A) Baik (B) Cukup © Kurang (D) Jumlah Seluruh Siswa

Jumlah Sisw 23 23 46

Prosentase (%) 50 50 -

Keterangan: A : Keaktifan bertanya kepada guru B : Keaktifan menyampaikan pendapat kepada guru C : Keaktifan menyalin materi yang disampaikan guru D : Kemampuan menjawab pertanyaan guru Skala Persentase Skala(skor) dalam setiap aspek >75,00 % = Baik sekali (A) 55 – 75,00 % = Baik (B) 35 – 55 % = Cukup (C) <35 % = Kurang (D)

1 2 3

Skor = = =

Kriteria rendah sedang tinggi

ANALISIS DATA Berdasarkan data pada siklus II ini, maka dipertoleh: ∑ aktivitas siswa dengan guru = 432



siswa

= 46

Skor maksimum Maka:

= 12

Rata-rata aktivitas ( χ ) =



Aktivitas Seluruh siswa



siswa

= 432 46 = 9,39 Prosentase (%)

=



Aktivitas rata-rata Seluruh siswa

Skor Maksimum = 9,39 Χ 100 % 12 = 78,25 %

Lampiran 23

LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK (aktivitas siswa dengan guru) Siklus III Aspek yang diamati No

Nama A

B

C

D

Jmlh

Persen (%)

Katego ri

1

Afif Masroni

2

2

3

3

10

83,33

A

2

Agus Puspito

2

3

3

3

11

91,67

A

3

Ah. Khanif

2

2

3

3

10

83,33

A

4

Ah. Khoirul Anwar

2

2

3

3

10

83,33

A

5

Ah. Suroso

3

2

3

3

11

91,67

A

6

Ah. Syafi’I

3

2

3

3

11

91,67

7

Andi Supriyanto

3

2

3

3

11

91,67

A

8

Aswin Nur Hidayat

2

2

2

3

9

75

B

9

Dessy Putri A D.

3

3

3

3

12

100

A

10

Devi Arfiana Sari

2

2

3

3

10

83,33

A

11

Dewi Lestari

3

2

3

2

10

83,33

A

12

Dhias Ayu Kusuma W A

2

2

3

3

10

83,33

A

13

Dian Ayu S.

2

2

3

3

10

83,33

A

14

Dwi Nurmala S.

2

2

3

3

10

83,33

A

15

Eko Noviyanto

3

2

3

3

11

91,67

A

16

Endrik Nur Hantoro

2

2

3

2

9

75

B

17

Eva Alviyana

2

2

3

2

9

75

B

18

Ferri Bhakti S N.

2

2

3

3

10

83,33

A

19

Fiki Marlinda Alfiani

2

2

3

3

10

83,33

A

20

Hendi Ghani Said

2

2

3

3

10

83,33

A

21

Iin Fransisca

3

2

3

3

11

91,67

A

22

Kirana Dewi P.S

2

2

3

3

10

83,33

A

23

Lutfiana Maulidiyah

3

2

3

3

11

91,67

A

A

24

Moh. Khoirul Amin

3

2

3

3

11

91,67

A

25

Moh. Nailussalam

2

2

3

3

10

83,33

A

26

Moh. Ridhwan

2

2

3

2

9

75

B

27

Moh. Edy Susanto

3

2

3

3

11

91,67

A

28

Moh. Syaifuddin

2

2

2

3

9

75

B

29

Nur laily N.

2

2

3

2

9

75

B

30

Nur Rokhmawati

3

2

3

3

11

91,67

A

31

Ranestya Putri H.

3

2

3

3

11

91,67

A

32

Retno Astuti

2

2

3

3

10

83,33

A

33

Risca Wulandari

2

2

3

3

10

83,33

A

34

Rukmini

2

3

3

2

10

83,33

A

35

Sika Widiati

2

2

3

3

10

83,33

A

36

Siti Rochmah

2

3

3

2

10

83,33

A

37

Sugiharto

2

2

2

2

8

66,67

B

38

Supriyadi

2

2

3

3

10

83,33

A

39

Susanto

2

3

3

2

10

83,33

A

40

Syulistyani

2

2

3

3

10

83,33

A

41

Teguh Setyawan

2

3

3

2

10

83,33

A

42

Tri Endang P.

2

2

3

3

10

83,33

A

43

Ulfatun Nisfah

3

2

3

11

91,67

A

44

Umi Rohmatin

2

2

3

3

10

83,33

A

45

Wheni Puspita Sari

3

2

3

3

11

91,67

A

46

Yulita Nurmawati

2

2

3

3

10

83,33

A

JUMLAH

3

467

NO 1 2 3 4

Kategori Baik Sekali (A) Baik (B) Cukup (C) Kurang (D) Jumlah Seluruh Siswa

Jumlah Sisw 39 7 46

Prosentase (%) 84,78 15,22 -

Keterangan: A : Keaktifan bertanya kepada guru B : Keaktifan menyampaikan pendapat kepada guru C : Keaktifan menyalin materi yang disampaikan guru D : Kemampuan menjawab pertanyaan guru Skala Persentase Skala(skor) dalam setiap aspek >75 % 55 – 75 % 35 – 55 % <35 %

= Baik sekali (A) = Baik (B) = Cukup (C) = Kurang (D)

Skor 1 2 3

= = =

Kriteria rendah sedang tinggi

ANALISIS DATA Berdasarkan data pada siklus I ini, maka dipertoleh: ∑ aktivitas siswa dengan guru = 467



siswa

= 46

Skor maksimum Maka:

= 12

Rata-rata aktivitas ( χ ) =



Aktivitas Seluruh siswa



siswa

= 467 46 = 10,15 Prosentase (%)

=



Aktivitas rata-rata Seluruh siswa

Skor Maksimum = 10,15 Χ 100 % 12 = 84,58 %

Lampiran 24

Perbandingan Nilai Aktivitas Antara Siswa dan Guru MAN 02 Pati kelas X4 Th. 2009/2010 Siklus II

Siklus I No

Nama

Nilai Aktivi tas

1

Prosent ase(%)

Nilai Aktivi tas

Prosent ase (%)

Siklus III Nilai Aktivi tas

Prosent ase (%)

Afif Masroni

8

66,67

10

83,33

10

83,33

2

Agus Puspito

6

50,00

10

83,33

11

91,67

3

Ah. Khanif

7

58,33

9

75,00

10

83,33

4

Ah. Khoirul Anwar

5

41,67

8

66,67

10

83,33

5

Ah. Suroso

5

41,67

10

83,33

11

91,67

6

Ah. Syafi’I

8

66,67

10

83,33

11

91,67

7

Andi Supriyanto

9

75,00

10

83,33

11

91,67

8

Aswin Nur Hidayat

7

58,33

9

75,00

9

75,00

9

Dessy Putri A D.

8

66,67

12

100

12

100

10

Devi Arfiana Sari

10

83,33

9

75,00

10

83,33

11

Dewi Lestari

4

33,33

8

66,67

10

83,33

12

Dhias Ayu Kusuma W A

7

58,33

10

83,33

10

83,33

13

Dian Ayu S.

8

66,67

9

75,00

10

83,33

14

Dwi Nurmala S.

8

66,67

10

83,33

10

83,33

15

Eko Noviyanto

6

50,00

9

75,00

11

91,67

16

Endrik Nur Hantoro

8

66,67

9

75,00

9

75,00

17

Eva Alviyana

5

41,67

7

58,33

9

75,00

18

Ferri Bhakti S N.

6

50,00

8

66,67

10

83,33

19

Fiki Marlinda Alfiani

6

50,00

10

83,33

10

83,33

20

Hendi Ghani Said

7

58,33

10

83,33

10

83,33

21

Iin Fransisca

10

83,33

11

91,67

11

91,67

22

Kirana Dewi P.S

8

66,67

9

75,00

10

83,33

23

Lutfiana Maulidiyah

8

66,67

10

83,33

11

91,67

24

Moh. Khoirul Amin

7

58,33

10

83,33

11

91,67

25

Moh. Nailussalam

7

58,33

10

83,33

10

83,33

26

Moh. Ridhwan

4

33,33

8

66,67

9

75,00

27

Moh. Edy Susanto

8

66,67

10

83,33

11

91,67

28

Moh. Syaifuddin

7

58,33

9

75,00

9

75,00

29

Nur laily N.

8

66,67

9

75,00

9

75,00

30

Nur Rokhmawati

9

75,00

10

83,33

11

91,67

31

Ranestya Putri H.

8

66,67

10

83,33

11

91,67

32

Retno Astuti

5

41,67

9

75,00

10

83,33

33

Risca Wulandari

7

58,33

9

75,00

10

83,33

34

Rukmini

7

58,33

8

66,67

10

83,33

35

Sika Widiati

7

58,33

10

83,33

10

83,33

36

Siti Rochmah

8

66,67

9

75,00

10

83,33

37

Sugiharto

4

33,33

8

66,67

8

66,67

38

Supriyadi

6

50,00

9

75,00

10

83,33

39

Susanto

7

58,33

9

75,00

10

83,33

40

Syulistyani

7

58,33

10

83,33

10

83,33

41

Teguh Setyawan

7

58,33

9

75,00

10

83,33

42

Tri Endang P.

7

58,33

10

83,33

10

83,33

43

Ulfatun Nisfah

8

66,67

10

83,33

11

91,67

44

Umi Rohmatin

9

75,00

9

75,00

10

83,33

45

Wheni Puspita Sari

10

83,33

10

83,33

11

91,67

46

Yulita Nurmawati

7

58,33

10

83,33

10

83,33

Jumlah

328

-

432

-

467

-

Rata-rata

-

59,42%

-

78,25%

-

84,58%

Lampiran 25

LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK (Aktivitas Siswa dengan Siswa) Siklus I Aspek yang diamati No

Nama

Jmlh

1 2 3

Afif Masroni Agus Puspito Ah. Khanif

2 2 2

2 2 2

2 1 2

2 2 2

2 1 1

10 8 9

Persen (%) 66,67 53,33 60

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33

Ah. Khoirul Anwar Ah. Suroso Ah. Syafi’I Andi Supriyanto Aswin Nur Hidayat Dessy Putri A D. Devi Arfiana Sari Dewi Lestari Dhias Ayu Kusuma W A Dian Ayu S. Dwi Nurmala S. Eko Noviyanto Endrik Nur Hantoro Eva Alviyana Ferri Bhakti S N. Fiki Marlinda Alfiani Hendi Ghani Said Iin Fransisca Kirana Dewi P.S Lutfiana Maulidiyah Moh. Khoirul Amin Moh. Nailussalam Moh. Ridhwan Moh. Edy Susanto Moh. Syaifuddin Nur laily N. Nur Rokhmawati Ranestya Putri H. Retno Astuti Risca Wulandari

2 2 3 2 1 3 2 3 3 2 2 1 1 2 1 2 1 3 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2

2 2 3 2 1 3 2 3 3 2 2 1 1 2 1 2 1 3 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2

2 2 3 2 2 3 3 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 1 3 3 3 3 2 2 3

1 1 3 3 2 2 3 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 1 2

1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1

8 8 13 11 8 12 12 9 11 10 11 7 7 8 7 9 7 13 10 8 9 8 5 9 11 10 11 10 8 10

53,33 53,33 86,67 73,33 53,33 80 80 60 73,33 66,67 73,33 46,67 46,67 53,33 46,67 60 46,67 86,67 66,67 53,33 60 53,33 33,33 60 73,33 66,67 73,33 66,67 53,33 66,67

A

B

C

D

E

Kate gori B C B C C A B C A A B B B B C C C C B C A B C B C D B B B B B C B

34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46

Rukmini Sika Widiati Siti Rochmah Sugiharto Supriyadi Susanto Syulistyani Teguh Setyawan Tri Endang P. Ulfatun Nisfah Umi Rohmatin Wheni Puspita Sari Yulita Nurmawati

3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3

3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3

2 2 3 1 2 2 3 3 2 3 3 3 2

2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1

Jumlah

NO 1 2 3 4

11 9 12 7 9 9 10 10 11 12 11 14 11

73,33 60 80 46,67 60 60 66,67 66,67 73,33 80 73,33 93,33 73,33

B B A C B B B B B A B A B

451

Kategori Baik Sekali (A) Baik (B) Cukup (C) Kurang (D) Jumlah Seluruh Siswa

Jumlah Sisw a 7 25 13 1 46

Prosentase (%) 15,22 54,35 28,26 2,17

Keterangan: A . Kemampuan bekerjasama dalam berdiskusi kelompok B. Keaktifan mendengarkan penjelasan dari teman saat melaporkan hasil diskusi C . Keaktifan menulis dan merangkum materi dan hasil diskusi D. Keaktifan dan kemampuan menjawab pertanyaan atau membantu teman satu kelompok yang tidak mampu menjelaskan jawaban dengan baik E. Kemampuan menjelaskan/melaporkan hasil diskusi kepada teman sekelas dengan baik Skala Persentase >75 % 55 – 75 % 35 – 55 % <35 %

Skala(skor) dalam setiap aspek

= Baik sekali (A) = Baik (B) = Cukup (C) = Kurang (D)

Skor 1 2 3

ANALISIS DATA Berdasarkan data pada siklus II ini, maka dipertoleh: ∑ aktivitas siswa dengan guru = 451



siswa

= 46

Skor maksimum

= 15

= = =

Kriteria rendah sedang tinggi

Maka: Rata-rata aktivitas ( χ ) =



Aktivitas Seluruh siswa



siswa

= 451 46 = 9,81 Prosentase (%)

=



Aktivitas rata-rata Seluruh siswa

Skor Maksimum = 9,81 Χ 100 % 15 = 65,40 %

Lampiran 26

LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK (Aktivitas Siswa dengan Siswa) Siklus II Aspek yang diamati No

Nama A

B

C

D

E

Jmlh

Persen (%)

Kate gori

1

Afif Masroni

2

2

3

3

2

12

80

A

2

Agus Puspito

2

3

3

3

2

13

86,67

A

3

Ah. Khanif

2

3

3

2

2

12

80

A

4

Ah. Khoirul Anwar

2

3

2

2

2

11

73,33

B

5

Ah. Suroso

2

3

3

3

2

13

86,67

A

6

Ah. Syafi’I

2

2

3

3

2

12

80

A

7

Andi Supriyanto

2

2

3

3

2

12

80

A

8

Aswin Nur Hidayat

2

2

2

3

2

11

73,33

B

9

Dessy Putri A D.

2

2

3

3

3

13

86,67

A

10

Devi Arfiana Sari

2

2

3

2

2

11

73,33

B

11

Dewi Lestari

2

2

2

2

2

10

66,67

B

12

Dhias Ayu Kusuma W A

2

2

3

3

2

12

80

A

13

Dian Ayu S.

2

2

2

3

2

11

73,33

B

14

Dwi Nurmala S.

2

2

3

3

2

12

80

A

15

Eko Noviyanto

2

2

2

3

2

11

73,33

B

16

Endrik Nur Hantoro

2

2

3

2

2

11

73,33

B

17

Eva Alviyana

3

2

2

1

2

10

66,67

B

18

Ferri Bhakti S N.

2

2

2

2

2

10

66,67

B

19

Fiki Marlinda Alfiani

2

2

3

3

2

12

80

A

20

Hendi Ghani Said

2

2

3

3

2

12

80

A

21

Iin Fransisca

2

2

3

3

2

12

80

A

22

Kirana Dewi P.S

2

2

2

3

2

11

73,33

B

23

Lutfiana Maulidiyah

1

1

3

3

2

10

66,67

B

24

Moh. Khoirul Amin

1

1

3

3

2

10

66,67

B

25

Moh. Nailussalam

1

1

3

3

2

10

66,67

B

26

Moh. Ridhwan

2

2

2

2

2

10

66,67

B

27

Moh. Edy Susanto

1

1

3

3

2

10

66,67

B

28

Moh. Syaifuddin

2

2

2

3

2

11

73,33

B

29

Nur laily N.

2

2

3

2

2

11

73,33

B

30

Nur Rokhmawati

2

2

3

3

2

12

80

A

31

Ranestya Putri H.

2

2

3

3

2

12

80

A

32

Retno Astuti

3

2

3

2

2

12

80

A

33

Risca Wulandari

2

3

3

2

2

12

80

A

34

Rukmini

3

3

2

2

2

12

80

A

35

Sika Widiati

2

2

3

3

2

12

80

A

36

Siti Rochmah

3

3

3

2

2

13

86,67

A

37

Sugiharto

2

2

2

2

2

10

66,67

B

38

Supriyadi

2

2

2

2

2

11

73,33

B

39

Susanto

2

2

2

3

2

11

73,33

B

40

Syulistyani

2

2

2

3

2

12

80

A

41

Teguh Setyawan

2

2

2

3

2

11

73,33

B

42

Tri Endang P.

2

2

2

3

2

12

80

A

43

Ulfatun Nisfah

2

2

2

3

2

12

80

A

44

Umi Rohmatin

2

2

2

2

2

11

73,33

B

45

Wheni Puspita Sari

3

2

2

3

2

13

86,67

A

46

Yulita Nurmawati

2

2

2

3

2

12

80

A

Jumlah

526

NO 1 2 3 4

Kategori Baik Sekali (A) Baik (B) Cukup © Kurang (D) Jumlah Seluruh Siswa

Jumlah Sisw 24 22 46

Prosentase (%) 52,17 47,83 -

Keterangan: A. Kemampuan bekerjasama dalam berdiskusi kelompok B. Keaktifan mendengarkan penjelasan dari teman saat melaporkan hasil diskusi C. Keaktifan menulis dan merangkum materi dan hasil diskusi D. Keaktifan dan kemampuan menjawab pertanyaan atau membantu teman satu kelompok yang tidak mampu menjelaskan jawaban dengan baik E. Kemampuan menjelaskan/melaporkan hasil diskusi kepada teman sekelas dengan baik Skala Persentase >75 % 55 – 75 % 35 – 55 % <35 %

Skala(skor) dalam setiap aspek

= Baik sekali (A) = Baik (B) = Cukup (C) = Kurang (D)

Skor 1 2 3

= = =

Kriteria rendah sedang tinggi

ANALISIS DATA Berdasarkan data pada siklus II ini, maka dipertoleh: ∑ aktivitas siswa dengan guru = 526



siswa

= 46

Skor maksimum Maka:

= 15

Rata-rata aktivitas ( χ ) =



Aktivitas Seluruh siswa



siswa

= 526 46 = 11,44 Prosentase (%)

=



Aktivitas rata-rata Seluruh siswa

Skor Maksimum = 11,44 Χ 100 % 15 = 76,27 %

Lampiran 27

LEMBAR OBSERVASI PESERTA DIDIK (Aktivitas Siswa dengan Siswa) Siklus III Aspek yang diamati No

Nama A

B

C

D

E

Jmlh

Persen (%)

Kate gori

1

Afif Masroni

2

2

3

3

2

12

80

A

2

Agus Puspito

2

3

3

3

3

14

93,33

A

3

Ah. Khanif

2

2

3

3

2

12

80

A

4

Ah. Khoirul Anwar

3

2

3

3

2

13

86,67

A

5

Ah. Suroso

3

2

3

3

2

13

86,67

A

6

Ah. Syafi’I

3

2

3

3

2

13

86,67

A

7

Andi Supriyanto

3

2

3

3

2

13

86,67

A

8

Aswin Nur Hidayat

2

3

2

3

2

12

80

A

9

Dessy Putri A D.

3

2

3

3

3

14

93,33

A

10

Devi Arfiana Sari

2

2

3

3

2

12

80

A

11

Dewi Lestari

3

2

3

2

2

12

80

A

12

Dhias Ayu Kusuma W A

2

2

3

3

2

12

80

A

13

Dian Ayu S.

2

2

3

3

2

12

80

A

14

Dwi Nurmala S.

2

2

3

3

2

12

80

A

15

Eko Noviyanto

3

2

3

3

2

13

86,67

A

16

Endrik Nur Hantoro

2

2

3

2

2

11

73,33

B

17

Eva Alviyana

2

2

3

2

2

11

73,33

B

18

Ferri Bhakti S N.

3

2

3

3

2

13

86,67

A

19

Fiki Marlinda Alfiani

2

3

3

3

2

12

80

A

20

Hendi Ghani Said

2

3

3

3

2

13

86,67

A

21

Iin Fransisca

2

2

3

3

2

12

80

A

22

Kirana Dewi P.S

2

2

23

Lutfiana Maulidiyah

3

2

24

Moh. Khoirul Amin

2

25

Moh. Nailussalam

26

3

2

12

80

A

3

3

2

13

86,67

A

3

3

3

2

13

86,67

A

3

2

3

3

2

13

86,67

A

Moh. Ridhwan

3

2

3

2

2

12

80

A

27

Moh. Edy Susanto

2

2

3

3

2

12

80

A

28

Moh. Syaifuddin

3

2

2

3

2

12

80

A

29

Nur laily N.

2

2

3

2

2

11

73,33

B

30

Nur Rokhmawati

2

2

3

3

2

12

80

A

31

Ranestya Putri H.

3

2

3

3

2

13

86,67

A

32

Retno Astuti

3

2

3

3

2

13

86,67

A

33

Risca Wulandari

2

2

3

3

2

12

80

A

34

Rukmini

2

2

3

2

3

12

80

A

35

Sika Widiati

2

3

3

3

2

13

86,67

A

36

Siti Rochmah

2

3

3

2

3

13

86,67

A

37

Sugiharto

2

2

2

2

2

10

66,67

B

38

Supriyadi

2

2

3

3

2

12

80

A

39

Susanto

2

2

3

2

3

12

80

A

40

Syulistyani

2

3

3

3

2

13

86,67

A

41

Teguh Setyawan

2

2

3

2

3

12

80

A

42

Tri Endang P.

3

2

3

3

2

13

86,67

A

43

Ulfatun Nisfah

2

2

3

3

2

12

80

A

44

Umi Rohmatin

3

2

3

3

2

13

86,67

A

45

Wheni Puspita Sari

2

2

3

3

2

12

80

A

46

Yulita Nurmawati

2

2

3

3

2

12

80

A

Jumlah

3

568

NO 1 2 3 4

Kategori Baik Sekali (A) Baik (B) Cukup © Kurang (D) Jumlah Seluruh Siswa

Jumlah Sisw 42 4 46

Prosentase (%) 91,30 8,70 -

Keterangan: A. Kemampuan bekerjasama dalam berdiskusi kelompok B. Keaktifan mendengarkan penjelasan dari teman saat melaporkan hasil diskusi C. Keaktifan menulis dan merangkum materi dan hasil diskusi D. Keaktifan dan kemampuan menjawab pertanyaan atau membantu teman satu kelompok yang tidak mampu menjelaskan jawaban dengan baik E. Kemampuan menjelaskan/melaporkan hasil diskusi kepada teman sekelas dengan baik Skala Persentase >75 % 55 – 75 % 35 – 55 % <35 %

Skala(skor) dalam setiap aspek

= Baik sekali (A) = Baik (B) = Cukup (C) = Kurang (D)

Skor 1 2 3

= = =

Kriteria rendah sedang tinggi

ANALISIS DATA Berdasarkan data pada siklus II ini, maka dipertoleh: ∑ aktivitas siswa dengan guru = 568



siswa

= 46

Skor maksimum Maka:

= 15

Rata-rata aktivitas ( χ ) =



Aktivitas Seluruh siswa



siswa

= 568 46 = 12,35 Prosentase (%)

=



Aktivitas rata-rata Seluruh siswa

Skor Maksimum = 12,35 Χ 100 % 15 = 82,33%

Lampiran 28

Perbandingan Nilai Aktivitas Antar Siswa MAN 02 Pati kelas X4 Th. 2009/2010 No

Nama

Siklus I Nilai Prosent Aktivitas ase (%)

Siklus II

Siklus III

Prose ntase (%) 80,00 86,67 80,00 73,33 86,67 80,00 80,00

Nilai Aktivitas 12 14 12 13 13 13 13

Prosent ase (%)

1 2 3 4 5 6 7

Afif Masroni Agus Puspito Ah. Khanif Ah. Khoirul Anwar Ah. Suroso Ah. Syafi’I Andi Supriyanto

10 8 9 8 8 13 11

66,67 53,33 60,00 53,33 53,33 86,67 73,33

Nilai Aktivitas 12 13 12 11 13 12 12

8 9 10

Aswin Nur Hidayat Dessy Putri A D. Devi Arfiana Sari

8 12 12

53,33 80,00 80,00

11 13 11

73,33 86,67 73,33

12 14 12

80,00 93,33 80,00

11

Dewi Lestari

9

60,00

10

66,67

12

80,00

12 13 14

Dhias Ayu Kusuma W A Dian Ayu S. Dwi Nurmala S.

11 10 11

73,33 66,67 73,33

12 11 12

80,00 73,33 80,00

12 12 12

80,00 80,00 80,00

15

Eko Noviyanto

7

46,67

11

73,33

13

86,67

16 17 18

Endrik Nur Hantoro Eva Alviyana Ferri Bhakti S N.

7 8 7

46,67 53,33 46,67

11 10 10

73,33 66,67 66,67

11 11 13

73,33 73,33 86,67

19

Fiki Marlinda Alfiani

9

60,00

12

80,00

12

80,00

20 21

Hendi Ghani Said Iin Fransisca

7 13

46,67 86,67

12 12

80,00 80,00

13 12

86,67 80,00

22 23

Kirana Dewi P.S Lutfiana Maulidiyah

10 8

66,67 53,33

11 10

73,33 66,67

12 13

80,00 86,67

24

Moh. Khoirul Amin

9

60,00

10

66,67

13

86,67

25 26 27

Moh. Nailussalam Moh. Ridhwan Moh. Edy Susanto

8 5 9

53,33 33,33 60,00

10 10 10

66,67 66,67 66,67

13 12 12

86,67 80,00 80,00

28 29

Moh. Syaifuddin Nur laily N.

11 10

73,33 66,67

11 11

73,33 73,33

12 11

80,00 73,33

80,00 93,33 80,00 86,67 86,67 86,67 86,67

30

Nur Rokhmawati

11

73,33

12

80,00

12

80,00

31

Ranestya Putri H.

10

66,67

12

80,00

13

86,67

32

Retno Astuti

8

53,33

12

80,00

13

86,67

33 34 35 36

Risca Wulandari Rukmini Sika Widiati Siti Rochmah

10 11 9 12

66,67 73,33 60,00 80,00

12 12 12 13

80,00 80,00 80,00 86,67

12 12 13 13

80,00 80,00 86,67 86,67

37

Sugiharto

7

46,67

10

66,67

10

66,67

38 39

Supriyadi Susanto

9 9

60,00 60,00

11 11

73,33 73,33

12 12

80,00 80,00

40

Syulistyani

10

66,67

12

80

13

86,67

41 42

Teguh Setyawan Tri Endang P.

10 11

66,67 73,33

11 12

73,33 80,00

12 13

80,00 86,67

43

Ulfatun Nisfah

12

80,00

12

80,00

12

80,00

44

Umi Rohmatin

11

73,33

11

73,33

13

86,67

45

Wheni Puspita Sari

14

93,33

13

86,67

12

80,00

46

Yulita Nurmawati Jumlah

11 451

73,33 -

12

80,00

12

80,00

526

568

-

-

65,4 0%

-

-

82,33%

Rata-rata

Lampiran 29

STRUKTUR ORGANISASI MAN 2 PATI TAHUN PELAJARAN 2007/2008 KOMITE MADRASAH H. Joko Suroso

KEmnb PAkelkjkpalaLA Drs H Masyhuri MH

WAKA KURIKULUM H. Abdul Hamid, S. Ag.

WAKA SARPRAS

WAKA KESISWAAN

WAKA HUMAS

H. Moh. Zubaidi, S.Ag

Drs. Sodiq

Drs. Sutarjo

KOORDINATOR BK Drs. Sunoto

GURU/KOORDINATOR MAPEL WALI KELAS X

1

Dra. Hj. Istifaiyah

X

2

Mamik Sujatmi, S, Pd.

X

3

Siti Aniyatus S, S. Pd.

X

4

Sholikul Huda, S. Pd

X

5

Nunuk Wahyuni, S.Pd

X

6

Rifa'a, S. Pd

XI

IPA 1

Anita Fizqiyah, S. Pd

XI

IPA 2

Surahmat Hadi, S. Pd

XI

IPS 1

Drs. Sugiono

XI

IPS 2

Tri Puji Astuti TH, S.Pd.

XI

IPS 3

Turmudzi, S, Ag.

XI

IPS 4

-

XII

IPA

Supatmi, S. Pd.

XII

BHS

Indarwati, S. Pd.

XII

IPS 1

Drs. Muzammil

XII

IPS 2

H. Munadi, S. Ag.

XII

IPS 3

Abid Masduki, S. Ag

XII

IPS 4

-

OSIS

Keterangan : :

Garis Instruksi/Komando

:

Garis Koordinasi

Related Documents

Ptk Biologi Ma
January 2021 1
Ptk Biologi Sma
January 2021 1
Proposal Ptk Biologi Sma
January 2021 1
Glosarium-biologi
January 2021 1
Biologi Umum.pdf
January 2021 1

More Documents from "Ega Safitri "

Ptk Biologi Ma
January 2021 1