Survey Tinjau

  • Uploaded by: Mochamad Rifki Hardiono
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Survey Tinjau as PDF for free.

More details

  • Words: 2,114
  • Pages: 13
Loading documents preview...
RESUME HUBUNGAN TOPOGRAFI DENGAN SURVEY TINJAU

1.

Pendahuluan Peta topografi merupakan peralatan yang penting dengan dunia

pertambangan. Hal tersebut di karenakan peta topografi sangat diperlukan dalam

aktifitas

pertambangan

terutama

pada

saat

memulai

proyek

pertambangan atau prospeksi. Maka dari itu kita harus mengetahui topografi suatu daerah yang akan di tambang.Dalam resume kali ini saya akan membahas mengenai hubungan topografi dengan survey tinjau .

Gambar 1.1 Peta topografi

2. Peta topografi

Topografi adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek lain seperti planet, satelit alami (bulan dan sebagainya), dan asteroid. Dalam pengertian yang lebih luas, topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaan

saja, tetapi juga vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan, dan bahkan kebudayaan lokal. Topografi umumnya menyuguhkan relief permukaan, model tiga dimensi, dan identifikasi jenis lahan. Penggunaan kata topografi dimulai sejak zaman Yunani kuno dan berlanjut hingga Romawi kuno, sebagai detail dari suatu tempat. Kata itu datang dari kata Yunani, topos yang berarti tempat, dan graphia yang berarti tulisan. Objek dari topografi adalah mengenai posisi suatu bagian dan secara umum menunjuk pada koordinat secara horizontal seperti garis lintang dan garis bujur, dan secara vertikal yaitu ketinggian. Mengidentifikasi jenis lahan juga termasuk bagian dari objek studi ini. Studi topografi dilakukan dengan berbagai alasan, diantaranya perencanaan militer dan eksplorasi geologi. Untuk kebutuhkan konstruksi sipil, pekerjaan umum, dan proyek reklamasi membutuhkan studi topografi yang lebih detail. Survei membantu studi topografi secara lebih akurat suatu permukaan secara tiga dimensi, jarak, ketinggian, dan sudut dengan memanfaatkan berbagai instrumen topografi. Meski penginderaan jarak jauh sudah sangat maju, survei secara langsung masih menjadi cara untuk menyediakan informasi yang lebih lengkap dan akurat mengenai keadaan suatu lahan. Penginderaan jarak jauh adalah studi mengenai pengumpulan data bumi dari jarak yang jauh dari area yang dipelajari. Penginderaan jarak jauh dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu dengan satelit, radar, radar inframerah, seismogram, sonar, dan lain-lain

gambar 2.1 peta topografi

Pada peta topografi akan tergambarkan tiga hal utama, antara lain : 1. Relief : beda tinggi antara satu tempat dengan tempat lainnya, termasuk bukit, lembah, pegunungan, dan sebagainya. 2. Drainage : pola-pola aliran air, termasuk sungai, danau, rawa, laut, dan sebagainya. 3. Culture : semua bentuk hasil karya manusia, seperti kota, desa, batas administrasi daerah, jalan setapak, jalan kereta api, dan sebagianya. Pembuatan peta topografi dilakukan dengan menentukan koordinat suatu titik lokasi di permukaan bumi serta ketinggiannya terhadap titik acuan tertentu. Sedangkan garis kontur dibuat dengan cara interpolasi berdasarkan titik lokasi yang telah ditentukan tersebut. Peta topografi ialah peta yang menunjukkan keadaan muka bumi sesebuah kawasan, selalunya menggunakan garisan kontur dalam peta moden. Peta topografi mestilah mempunyai garisan lintang dan garisan bujur dan titik pertemuannya menghasilkan koordinat. Koordinat ialah titik persilangan antara garisan lintang dan bujur. Peta topografi yang piawai biasanya menggunakan skala 1:50,000. Skala begini dapat menunjukkan sesebuah kawasan seluas Putrajaya dengan lebih lengkap dan sempurna. Peta topografi memiliki beberapa kesamaan dan perbedaan dengan peta rupa bumi. a.

Peta adalah gambar sebagian atau seluruh permukaan bumi atau gambar geografi diatas bidang datar dengan ukuran kecil bersifat selektif serta yang dapat dipertanggungjawabkan secara matematis maupun secara visual.

b.

Macam-macam peta :

1.

Peta Topografi adalah peta yang menggambarkan posisi vertikal dan horizontal tanda- medan yang tidak dapat bergerak di atas permukaan bumi. Isi peta tersebut mencakup empat hal , yaitu : a) Relief ( bentuk muka bumi ) b) Perairan ( sungai, danau, sawah ) c) Tumbuh- tumbuhan ( semak, bambu, kelapa, dll ) d) Hasil budaya manusia ( bangunan, jalan raya, rel KA, kuburan , dll )

Gambar 2.2 Peta topografi

Peta Topografi dapat digolongkan sbb : a) Berdasarkan skala, peta topografi dibagi : 1) Skala Besar ( 1 : 1000 s.d 1 : 25.000 ) 2) Skala Menengah ( 1 : 50.000 s.d 1 : 250.000 ) 3) Skala Kecil ( 1 : 500.000 s.d 1 : 1.000.000 dan yg lebih kecil lagi ) b) Berdasarkan Kenampakan : 1) Peta Garis 2) Peta Foto c) Berdasarkan tingkat ketelitian 1) Peta topografi sistimatis 2) Peta bagan tofografi 3) Bagan Tofografi 4) Bagan Pemandangan 5) Oleat Medan d) Berdasarkan Proyeksinya 1) Proyeksi bidang datar 2) Proyeksi kerucut 3) Proyeksi silinder atau tabung 2.

Peta Tematik adalah peta yang berisi gambaran satu atau dua tema khusus, biasanya disusun berdasarkan data statistik. Macam Peta Tematik :

a) Peta Penerbangan, yaitu peta yang menggambarkan rute jalur penerbangan.

b) Peta Administrasi, yaitu peta yang didalamnya yang berisi tanda-tanda yang hanya untuk memperlihatkan perbedaan wilayah. c) Peta Curah Hujan. d) Peta Penyebaran Penduduk. Perpetaan di Indonesia. 1. Sistim Grid Peta Topografi di Indonesia. a) Sistim Kilometer Fiktif. Peta-peta topografi dalam proyeksi Polyder menggunakan sistim kilometer fiktif khususnya pada peta-peta topografi daerah Jawa dan Madura. Daerah tersebut dibagi menjadi kotak-kotak seluas 20 menit x 20 menit yang disebut satu satuan proyeksi yang dilalui paralel baku dengan warna grid hitam. 2) Jumlah garis fiktif tergantung dari kedar peta, dimana ; Kedar 1 : 100.000 jumlah garis 36 x 36 ( 20 menit dibagi 36 bagian ) Kedar 1 : 50.000 jumlah garis 18 x 18 ( 10 menit dibagi 18 bagian ) Kedar 1 : 25.000 jumlah garis 9 x 9 ( 5 menit dibagi 9 bagian ) 3) Karena panjang satu sisi satu kotak 20 menit x 20 menit dibagi rata menjadi 36 bagian, maka panjang sisi sebenarnya lebih dari 36 km, sehingga satu bagian akan lebih panjang dari 1 km sebenarnya. 4) Perbedaan panjang sekitar 24 m, untuk mendapatkan jarak sebenarnya, maka ukuran jarak medan di peta harus dikoreksi dengan angka koreksi yang terdapat pada sisi kiri keterangan tepi peta. Cara menghitungnya kilometer fiktif dikurangi angka koreksi kilometer sebenarnya sehingga mendapatkan kilometer sebenarnya dilapangan. b) Sistim Grid Inggris. digunakan pada peta-peta topografi cetakan lama, pemakaian sistim grid Inggris digunakan pada peta proyeksi LCO, dimana wilayah Indonesia dibagi menjadi tiga wilayah / zone, yaitu ; 1) Wilayah Katulistiwa ( zone equator ), meliputi Sumatera, Kalimantan, Sulawesi,Maluku bagian utara dan Irian tengah. 2) Wilayah Selatan (southern zone), meliputi Jawa, Nusa Tenggara, Kepulauan Kai dan Aru. 3) Wilayah New Guini Selatan ( Zone Irian Selatan ), meliputi selatan Pulau Irian. c) Sistim Grid Universal Transverse Mercator ( UTM ) 1) Dipasang pada bagian dunia antara 80o LS sampai 84o LU. dan dipasang

diatas peta dengan proyeksi TM. 2) Dimana dunia dibagi dalam 60 buah zone yang masing-masing zone sebesar 6 derajat. Lembar Penomoran Peta Topografi Indonesia. a) LCO 1) Indonesia dibagi dalam beberapa Lembar Bagian Derajat ( LBD ) 2) Dari kiri ke kanan ( dari Barat ke Timur ) mulai dari kedudukan 12o barat Meredian Nol Jakarta dengan angka arab dari 1 s.d 139. 3) Letak Meredian Nol Jakarta 106o 48'27,79'' BT 4) Dari atas ke bawah ( utara ke selatan ) mulai kedudukan 6o LU dengan angka romawi dari I s.d LI ( 11o LS ) 5) Letak wilayah Indonesia (a) Batas Barat 94o 40' BT (b) Batas Timur 141o BT (c) Batas Utara 6o LU (d) Batas atas Selatan 11o LS b) UTM 1) Batas wilayah Indonesia yang dipetakan adalah : 94o 30' BT s.d 141o BT (= 46o 30') 6o LU s.d 11o LS ( 18 derajat ) 2) Tetapi dalam penomoran peta-peta UTM daerah yang dipetakan meliputi 94o 30' BT s.d 141o BT dan 6o LU s.d 12o LS , hal tersebut di maksud bukan untuk merubah batas wil Indonesia, tetapi hanya sekedar mempermudah pembuatan nomor peta. Konturtopografi adalah garis khayal untuk menggambarkan semua titik yang mempunyai ketinggian yang sama di atas atau di bawah permukaan datum tertentu yang disebut permukaan laut rata-rata. Kontur digambarkan dengan interval vertikal yang reguler. Interval kontur adalah jarak vertikal antara 2 (dua) garis ketinggian yang ditentukan berdasarkan skalanya. Besarnya interval kontur sesuai dengan skala peta dan keadaan di muka bumi. Interval kontur selalu dinyatakan secara jelas di bagian bawah tengah di atas skala grafis.

Tabel 2.1 Interval Kontur dan Indeks Kontur

Skala peta

Interval kontur

Indeks kontur

1:10.000

5 meter

25 meter

1:25.000

12,5 meter

50 meter

1:50.000

25 meter

100 meter

1:100.000

50 meter

200 meter

1:250.000

100 meter

500 meter

Kontur biasanya digambar dalam bentuk garis-garis utuh yang kontinyu (biasanya berwarna cokelat atau oranye). Setiap kontur keempat atau kelima (tergantung pada intervalnya) dibuatlah indeks, dan digambarkan dengan garis yang lebih tebal. Kontur indeks dimaksudkan untuk membantu pembacaan kontur dan menghitung kontur untuk menentukan tinggi. Angka (ketinggian) kontur diletakkan pada bagian kontur yang diputus, dan diurutkan sedemikian rupa agar terbaca searah dengan kemiringan ke arah atas (lebih tinggi). Pada daerah datar yang jarak horisontalnya lebih dari 40 mm sesuai skala peta dibuat garis kontur bantu. Kontur bantu ini sangat berarti terutama jika ada gundukan kecil pada daerah yang datar. Kontur bantu digambar pada peta berupa garis putus-putus untuk membedakan dengan kontur standar.

3. Survey Tinjau Maksud dan tujuan dari survey pendahuluan adalah melakukan survey dan pengamatan untuk mencari data awal guna memprediksi keberadaan bahan galian dan kemenerusannya pada daerah survey tinjau secara global sebagai dasar untuk menentukan area

prospek dalam rangka pembuatan

ijin Kuasa Penambangan Eksplorasi dan sebagai acuan awal rencana kerja eksplorasi tahapan berikutnya.

Gambar 3.1 Foto kegiatan survey tinjau

kegiatan survei tinjau. Kegiatan survei tinjau meliputi kegiatan : 

Studi merupakan udara/citra pengindraan jauh, geografi, hasil survei terdahulu lainnya.



Pengumpulan data geologi seperti jenis batuan, hubungan antar jenis batuan, jenis manifestasi, pusat erupsi, dan gejala literature : geologi regional, peta topografi, foto Survei pendahuluan dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi mengenai potensi suatu daerah panas bumi dengan geologi, geokimia, dan geofisika yang digunakan sebagai salah satu bahan untuk penyiapan wilayah kerja. Kegiatan awal pada survei pendahuluan



struktur geologi.



Pengumpulan data manifestasi panas bumi seperti koordinat, tipe fluida, luas, temperature, pH, debit serta informasi lain yang berhubungan dengan kegiatan hidrotermal.



Pengambilan sampel batuan dan fluida untuk dianalisis di laboratorium.

a. Studi Literatur. Studi literature merupakan kegiatan pengumpulan dan analisa data pustaka tentang :

1)

Geologi Regional.

2)

Peta Topografi.

3)

Melakukan identifikasi -

satuan batuan utama/formasi

-

struktur regional

-

tektonik dan vulkanisme

-

bentang alam

-

kelurusan-kelurusan topografi

-

pola dan daerah aliran sungai

-

tingkat erosi

-

lokasi manifestasi

-

batas litologi

-

tata guna lahan

-

batas wilayah administrasi

-

kependdudukan

-

iklim

-

budaya

4)

Foto udara/citra penginderaan jauh

5)

Geografi

6)

Hasil survei terdahulunya

b. Peralatan Peralatan yang digunakan dalam survei geologi terdiri dari : 1)

Peta kerja skala 1 : 50.000 atau lebih besar

2)

Kompas Geologi

3)

GPS receiver

4)

Palu geologi

5)

Loupe (hand lens) dengan pembesaran sekurang-kurangnya 10x

6)

Thermometer maksimum dan pH meter, larutan HCL dengan kadar 0,1 N

7)

Pita ukur

8)

Altimeter

9)

Buku catatan lapangan, kantong sampel batuan, alat tulis dan kamera

10)

Alat keselamatan kerja seperti : masker gas, sarung tangan, sajety shoes

Gambar 2.2 Foto kegiatan survey tinjau

Pada tahap ini dilakukan survai (peninjauan) secara sepintas pada data

daerah-daerah geologi

guna

yangdiperkirakan menarik berdasarkan dari mengetahui

indikasi

mineralisasi

di lapangan.

Peninjauan langsung di lapangan dengan melakukan pengamatan terhadap endapansungai aktif. Skala peta yang dipakai adalah mulai dari 1:200.000 sampai dengan 1:100.000.Survei Tinjau (Reconnaissance) merupakan kegiatan eksplorasi awal yang terdiri dari pemetaangeologi regional, pemotretan udara, citra satelit dan metoda survey tidak langsung lainnya untukmengidentifikasi daerah-daerah anomali atau mineralisasi yang prospektif untuk diselidiki lebihlanjut. Sasaran utama dari peninjauan ini adalah mengidentifikasi daerah

potensial

(prospek)yang

diperkirakan

mengandung

mineralisasi/cebakan skala regional terutama berdasarkan hasilstudi geologi regional

dan

analisis

penginderaan

jarak

jauh

untuk

dilakukan

penyelidikan lebihlanjut. Pada tahapan ini juga dilakukan pekerjaan pemboran. Lebih jelasnya, pekerjaan yang dilakukan pada tahapan ini adalah : • Pemetaan geologi dan topografi skala 1 : 25.000 sampai skala 1 : 10.000. Penyelidikangeologi adalah penyelidikan yang berkaitan dengan aspek-aspek geologi diantaranya:pemetaan geologi, parit uji, sumur uji. Pada penyelidikan geologi dilakukan pemetaangeologi yaitu dengan melakukan pengamatan dan pengambilan conto yang berkaitandengan aspek geologi di lapangan. Adapun pengamatan yang dilakukan meliputi : jenislitologi, mineralisasi, ubahan dan struktur pada singkapan, sedangkan pengambilanconto berupa batuan terpilih.. • Pembuatan sumur uji • Survei geofisika : aeromagnet. • Hasilnya sumber daya emas hipotetik sampai tereka

KESIMPULAN

Survey Tinjau merupakan kegiatan untuk pengumpulan data lapangan yang akan memeberikan gambaran yang akurat mengenai kondisi lapangan sehingga

para

perencana

dapat

mengetahui

kondidi-kondisi

lapangan

berdasarkan data ukur yang didapatkan dilapangan. Tujuan dari pengukuran topografi ini adalah mengumpulkan data koordinat dan ketinggian permukaan tanah sepanjang trase jalan di dalam koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta topografi dengan skala 1 : 1000 yang akan digunakan untuk perencanaan geometrik jalan, serta skala 1 : 500 untuk perencanaan jembatan. Maksud dari pengukuran topografi ini adalah untuk mendapatkan gambaran topografi dilapangan yang nantinya akan digunakan sebagai data untuk

perencanaan

teknis

pertambangan

,

sehingga

pekerjaan

dapat

dilaksanakan lebih efektif dan effisien. Peta topografi merupakan salah satu alat terpenting dalam kegiatan survey tinjau karena pada saat kegiatan survey tinjau kita harus melihat peta keadaan wilayah yang akan dijadikan proyek survey tinjau.

DAFTAR PUSTAKA

id.wikipedia.org/wiki/Pertambangan id.wikipedia.org/wiki/Topografi nationalinks.blogspot.com/.../peta-topografi-berasal-dari-bahasa.html dennynatalian.blogspot.com/2010/02/peta-topografi.html http://61.8.75.165/newweb/survey.htm metode http://www.vbook.pub.com/doc/49624471/Beberapa http://poetrafic.wordpress.com/2010/08/17/survei-pendahuluan-geologi-dangeokimia-panas-bumi/

Related Documents


More Documents from "trey"

Survey Tinjau
March 2021 0
Laporan Minyak Angin
January 2021 3
Report Geologi Uts
January 2021 1
Referat Depresi
February 2021 1