Teologi Yudas

  • Uploaded by: Chlemenci Dutu
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Teologi Yudas as PDF for free.

More details

  • Words: 1,972
  • Pages: 7
Loading documents preview...
TEOLOGI YUDAS (Judas Of Theology)

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kitab Yudas adalah merupakan kitab yang paling pendek didalam Kitab-kitab Perjanjian baru lainnya karena hanya memiliki satu pasal. Kitab ini juga meskipun sangat pendek tetapi memiliki banyak pengajaran teologi baik itu Soteriologi, Kristologi, Angelologi, Bibliologi dll. Oleh sebab itu dari beberapa muatan teologi tersebut, penulis akan bahas satu persatu, agar dapat menambah wawasan teologi baik kepada penulis maupun kepada setiap pembaca. Untuk pembahasan lebih lanjut dapat dilihat pada bab berikutnya. B. 1. 2. 3. 4.

Rumusan Masalah Siapa penulis surat Yudas? Dimana dan kapan penulisan surat Yudas? Apa alasan dan maksud penulisan surat Yudas? Apa isi teologi surat Yudas?

C. 1. 2. 3. 4.

Tujuan Penulisan Dapat mengetahui siapa penulis surat Yudas Dapat mengetahui dimana dan kapan penulisan surat Yudas Dapat mengetahui alasan dan maksud penulisan surat Yudas Dapat mengetahui isi teologi surat Yudas

1

PEMBAHASAN A. PENULIS SURAT YUDAS Penulis surat Yudas tidak perlu dipertentangkan karena didalam suratnya sendiri memberi informasi jelas tentang siapa penulisnya. Dia adalah “Yudas” yaitu hamba Yesus Kristus saudara Yakobus (Yud 1:1). Ia adalah adik dari pada Tuhan Yesus (Mat 13:55; Mrk 6:3).1 Dan bukan Yudas Iskariot salah seorang dari murid Tuhan Yesus. B. TEMPAT DAN TAHUN PENULISAN Tempat dan tahun penulisan surat ini tidak diketahui dengan jelas, karena tidak ada data yang diberikan oleh penulis akan hal itu. Menurut Merrill C. Tenney : “ Bila Yudas melayani gereja-gereja Yahudi di Palestina, mungkin surat ini telah dikirim kepada mereka dalam masa keruntuhan Yerusalem. Mungkin orang menduga bahwa apa yang diramalkan Petrus dalam suratnya yang kedua tentang pengajaran sesat, telah terjadi pada gereja yang sedang di asuh oleh Yudas pada saat itu. Jadi bila Surat Petrus yang kedua duluan diedarkan, baru sesudah itu Surat ini di tulis sekitar tahun 67 atau 68 M.” 2 Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa, apabila belum disinggung tentang pengajaran gnostik mungkin surat ini ditulis pada tahun 75 M.3 Jadi dari beberapa informasi tentang penulisan kitab ini, penulis setuju dengan pendapat Merrill C. Tenney bahwa kitab ini ditulis sekitar tahuan 67 atau 68 M. C. ALASAN DAN MAKSUD PENULISAN KITAB Alasan dan maksud penulisan surat ini adalah berkaitan dengan “Keselamatan bersama” (ay 3). Penulis dengan terpaksa melawan para pengajar-pengajar sesat (gnostik)4 yang sudah melanda masyarakat Kristen, untuk mempertahankan dengan gigih kepercayaan para rasul. Para penyesat-penyesat ini berasal dari dalam gereja sendiri yaitu mereka yang menyalahgunakan

1

Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid 2, Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Jakarta 2008: 635 Tenney C. Merrill, Survei Perjanjian Baru, Gandum Mas, Malang 1992: 459 3 Sulistyoadi Didik, Diktat Pengantar dan Pengenalan Perjanjian Baru, Sekolah Tinggi Teologi Elohim Indonesia, Ampelgading-Malang: 45. 4 Gnostik berasal dari kata “gnosis” artinya pengetahuan. secara tradisional gnostik mengacu kepada ajaran sesat yang dengan tegas ditolak oleh gereja. Yang menjadi dasar pemikiran mereka adalah pengetahuan dan tujuan pengetahuan itu yaitu “Keselamatan” yang meliputi: kesucian dan kekekalan yang dibuat dalam kerangka yang bertaliah dengan konsepsi filsafat dan mitologi. (Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid 1, Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Jakarta 2008:343) 2

2

kasih Karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka dan menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita Yesus Kristus (ay 4).5 D. TEOLOGI SURAT YUDAS 1. Kristologi Untuk doktrin Kristologi, disini Yudas memiliki pemahaman yaitu dengan memperingati orang-orang percaya dengan adanya guru-guru palsu (gnostik) yang menyesatkan mereka. Dimana para penyesat ini dengan berani menyangkali “satu-satunya penguasa dan Tuhan kita” (ay 4). Sebuatan “Penguasa” dan “Tuhan” keduanya menunjuk kepada Kristus sendiri. Penguasa dalam bahasa Yunani “despoten”, jadi dapat diartikan bahwa Kristus adalah penguasa yang absolut (bdg 2 Petrus 2:1). Oleh sebab itu disini Yudas menunjukkan bahwa Yesus sebagai Tuhan, yang merupakan sebutan keilahiaan-Nya (ay 25), yang diantisipasi sebagai penebus dan penguasa didalam Perjanjian Lama. meskipun dalam suratnya ini sangat singkat, tapi ia telah memberikan pernyataan untuk meninggikan kemuliaan Kristus.6 2. Soteriologi Yudas menunjukkan suratnya ini bukan kepada seseorang tetapi kepada sekelompok orang yaitu kepada “mereka yang dipanggil” (ay 1). Dalam pernyataan ini, Yudas menunjukkan doktrin pemilihan7 (ay 4). Jadi disini Allah sudah memilih sebelumnya siapa yang Dia hukum dan yang Dia selamatkan. Keselamatan itu tidak diberikan untuk semua orang, tetapi diberikan secara khusus kepada orang-orang yang sudah Allah tentukan/pilih dari semula sesuia dengan rencana-Nya. Dan keselamatan itu tidak dapat ditolak oleh manusia. Dalam konsep pemilihan ini, terkadang banyak orang berpikir bahwa Allah itu tidak adil, Allah itu pilih-pilih Kasih. Perlu diperhatikan bahwa Allah melakukan sebuah pemilihan, itu dilakukan-Nya untuk menyatakan/menunjukkan karakternya kepada manusia bahwa Allah itu Kasih dan adil. Jadi apa bila semua manusia yang berdosa ini Ia selamatkan, maka itu bukan Kasih Karunia dan keadilan Allah tidak ada. Jadi Kasih dan keadilan harus imbang. Kasih itu diberikan bagi mereka yang percaya kepada Kristus sebagai juruselamat.8

5

Ibid Enns Paul, The Moody Handbook of Theology, jilid I. Literatur SAAT, Malang 2012:156 7 Pemilihan (Election) dapat didefenisikan secara sederhana yaitu “tindakan kekekalan Allah dimana Ia dalam kedaulatan kehendak-Nya yang baik dan tidak berdasarkan pada usaha mereka, memilih sejumlah orang untuk menerima anugerah khusus dan keselamatan kekal” (Sulistyoadi Didik, The STTELA Handbook of Theology I, STTELA Publishing Hause, Ampelgading 2010:223) 8 Hasil dari presentasi dikelas pada akhir bulan November 2013 6

3

Yudas juga menekankan tentang sekuritas (bukti) dari keselamatan itu dengan menegaskan bahwa Allah memampukan orang percaya untuk berdiri dihadapan kemuliaan hadirat-Nya (ay 24). Allah menjaga orang percaya supaya mereka jangan ada yang tersandung.9 Didalam ayat 22-23 mengacu kepada orang-orang yang percaya yang sudah disesatkan oleh penyesat-penyesat, tetapi mereka ini masih bisa luput atau masih ada harapan untuk diselamatkan dengan jalan merampas mereka dari pengaruh-pengaruh penyesat tadi.10 Kemudian selain dari pada konsep pemilihan, Yudas juga menekankan bahwa iman adalah dasar kehidupan orang kristen (ay 20). Jadi dalam hal ini, Yudas telah meneguhkan Sekuritas orang percaya dalam keselamatan karena pemilihan-Nya pada waktu yang lampau. Dan juga Yudas menunjukkan kemampuan/kuasa Allah untuk mempertahankan orang percay bagi kemuliaan dimasa yang akan datang. 3. Angelologi Dalam pemaparan Yudas tentang doktrin Malaikat, ia menunjuk kepada “Malaikat yang meninggalkan tempat tinggal mereka yang sebenarnya’ (ay 6). Hal ini kemungkinan besar menunjuk kepada kejatuhan Lucifer dari posisinya yang tinggi, dimana ia menarik satu pasukan Malaikat bersama dengan dia (lih Yes 14:12-17; Yeh 28:12-19). Kelihatanya sebagian dari mereka yang telah jatuh telah diikat, sedangkan yang lain bebas dan menjadi iblis.11 Dalam ayat 9, disana dapat dilihat bahwa Malaikat Mikhael12 terjadi perselisihan dengan Iblis mengenai mayat musa, tetapi ia tidak menghakimi iblis tetapi ia berkata “Kiranya Tuhan menghardik engkau”. Ini menunjukkan bahwa para malaikat yang jatuh ini, Tuhanlah yang berhak dan berotoritas untuk menghukum mereka pada hari penghakiman. 4. Pneumatologi Dalam Surat Yudas ini, juga terdapat pandangan bahwa orang-orang percaya akan hidup oleh Roh sedangkan mereka yang murtad hidup tanpa Roh Kudus. Roh Kudus tidak bisa diam didalam mereka karena mereka sudah dikuasai oleh keinginan-keinginan mereka sendiri. dan akibat dari ketidak hadiran Roh Kudus dalam hidup mereka, mereka tidak menghasilkan buah yang baik mereka cenderung melakukan yang jahat, bertolak belakang dari kebenaran dan

9

Ibid. Guthrie Donald, Teologi Perjanjian Baru 2, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta 1992:291 11 Ibid 12 Mikhael Artinya “Siapakah Yang Seperti Allah” ia disebut sebagai penghulu Malaikat (Dan 10:13), ia adalah malaikat tingkat tertinggi Allah, malaikat yang memerintah (Ef 3:10). Ia juga pembela Israel yang berperang atas nama Israel melawan Setan dan pengikutnya di zaman tribulasi (why 12:7-9). (Lihat di The Moody Handbook Of Theologi 1: 155-156) 10

4

menjadi penyesat. Oleh sebab itu pada ayat 20 Yudas dengan tegas memberikan nasihat kepada orang-orang yang percaya supaya mereka dengan tekun selalu berdoa dalam Roh Kudus agar hidup mereka terpelihara dihadapan Tuhan. 5. Bibliologi Dalam surat Yudas ini, ia mengutip beberapa peristiwa penting yang sudah terjadi didalam Perjanjian Lama yaitu: a. Keluaran bangsa Israel dari Mesir (ay 5) b. Kehancuran Sodom dan Gomora (ay 7) c. d. e. f. g.

Cerita tentang Kain (ay ll) Cerita tentang Bileam (ay ll) Kedurhakaan Korah (Ay 11) Cerita tentang Henokh (14) Perselisihan Mikhael dengan Iblis tentang mayat Musa (ay 6)13 Kutipan-kutipan PL ini mengingatkan orang Kristen tentang kejadian-kejadian di masa lampau akibat ketidak taatan terhadap Allah. jadi dapat disimpulkan bahwa barang siapa yang taat dan percaya kepada Allah akan diselamatkan, akan tetapi barangsiapa yang tidak/memberontak taat akan di binasakan. Dari beberapa kutipan PL yang dikutip oleh Yudas , ada beberapa kutipan yang tidak terdapat didalam Alkitab seperti “Henokh, keturunan ketujuh dari Adam” (ay 14). Kata ini hanya ditemukan dalam Apokalipse Henokh, yang biasa disebut 1 Henokh. Hal ini menimbulkan sedikit masalah yaitu apaka Yudas menggap bahwa Apokalipse Henokh itu sebagai kanon kitab suci? Dan apakah Yudas bahwa perkataan itu berasal dari Henokh yang disebut dala kitab kejadian?. Jadi kitab Henokh ini, Yudas menilai hal itu sangat bernilai walaupun belum dimasukan dalam kanonisasi. Kemudian dari pada itu, Yudas juga memakai apokripa lain yaitu penerima Musa (ay 9). Walaupun buku ini tidak ada tetapi Clement dan Origen mengatakan bahwa Yudas menggunakan isi buku itu hanya bagian yang dia kenal. Dan hal ini tidak dapat dipastikan bahwa Yudas menggunakan kitab ini dengan menggap sebagai Kitab Suci yang di ilhamkan karena didalam suratnya tidak menyebutnya bahwa kutipan itu adalah Kitab Suci. Kutipan-kutipan Kitab lain yang yang dilakukan oleh Yudas ini, sama halnya yang dilakukan oleh Paulu dalam tulisannya dengan menguti midrash rabi (I Kor 10:4) tentang batu karang yang mengikuti umat Israel di padang gurun. Mengutip penyangga kafir dalam pidatonya di Antena

13

http://bbfi-asia.org/Crawford_T/ibpni/indo/da6.pdf

5

(Kis 17:28). Kemudian didalam (2 Tim 3:8) disana ia menyebut Yanes dan Yambres yang menentang Musa.14 Jadi ternyata kitab Yudas ini mengutip beberapan Kitab di PL yang tidak terdapat didalam Alkitab Protestan yang menunjukkan bahwa kutipan Yudas itu adalah Firman Tuhan. Tidak mungkin dia mengutip pertiwa tersebut kalau bukan Ilham dari Tuhan. Dan hal ini penulis tidak mengetahui kenapa para bapak gereja tidak memasukan kitab tersebut sebagai salah satu kebenaran yang di ilhamkan Allah dalam Alkitab Protestan. Sedangakan kitab-kitab tersebut hanya terdapat di Alkitab Katolik Roma. 6. Eskatologi Dalam Surat Yudas ini, ia juga menekankan tentang eskatologi yaitu tentang para penyesat yang tidak taat kepada Allah (ay 18) “Menjelang akhir zaman akan tampil pengejekpengejek yang akan hidup menuruti hawa nafsu kefasikan mereka.” dan para penyesat/iblis ini mereka akan mendapat penghukuman pada hari penghakiman yang sudah ditentukan oleh Tuhan.15 Jadi zaman akhir yang dimaksud pada kitab Yudas ini adalah sudah dimulai sejak dia menulis surat ini sampai dunia ini berakhir. Jadi dalam tempo waktu tersebut semua orang percaya harus berhati-hati. Karena para penyesat itu berasal dari dalam gereja sendiri yaitu para pengajar/hamba-hamba Tuhan. oleh sebab itu setiap ajaran yang kita terima jangan kita terima dengan cepat-cepat kita harus mengelolahya sampai kita menemukan maksud kebenaran tersebut agar kita tidak tersesat.16

KESIMPULAN Dalam penulisan makalah ini, penuli menarik sebuah simpulan bahwa surat Yudas mengajarkan tentang akhir zaman bahwa akan ada pengajar-pengajar sesat. Mereka ini bukan dari luar gereja, tetapi dari dalam gereja sendiri. mereka adalah orang-orang yang menyalahgunakan kasih karunia Allah untuk menuruti hawa nafsu mereka. Apa yang mereka ajarkan tidak sesuai dengan perbuatan mereka. Mereka sudah mengenal Kristus tetapi mereka akan menyangkalnya. Oleh sebab itu Yudas dengan tegas memberikan nasehat kepada penerima surat ini dan juga kepada gereaja sekarang ini agar selalu berhati-hati untuk menerima pengajaran.

14

Ladd Eldon George, Teologi Perjanjian Baru 2, Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1999: 426-427 Ibid 16 Hasil Presentasi di kelas 15

6

DAFTAR PUSTAKA Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid 1, Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Jakarta 2008 Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid 2, Yayasan Komunikasi Bina Kasih, Jakarta 2008 Tenney C. Merrill, Survei Perjanjian Baru, Gandum Mas, Malang 1992 Sulistyoadi Didik, Diktat Pengantar dan Pengenalan Perjanjian Baru, Sekolah Tinggi Teologi Elohim Indonesia, Ampelgading-Malang Enns Paul, The Moody Handbook of Theology, jilid I. Literatur SAAT, Malang 2012 Sulistyoadi Didik, The STTELA Handbook of Theology I, STTELA Publishing Hause, Ampelgading 2010 Guthrie Donald, Teologi Perjanjian Baru 2, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta 1992 Ladd Eldon George, Teologi Perjanjian Baru 2, Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1999 http://bbfi-asia.org/Crawford_T/ibpni/indo/da6.pdf

Diposting oleh Dedy Kurnia Gulo di 23.36 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

7

Related Documents

Teologi Yudas
February 2021 0
Teologi
February 2021 2
Teologi
January 2021 2
Teologi Pb
January 2021 3
Teologi Pb
January 2021 1
Teologi Pb.doc.doc
January 2021 2

More Documents from "Adides Gidson Simanjuntak"

Teologi Yudas
February 2021 0