Loading documents preview...
DOKUMEN UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP ( UKL) DAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP ( UPL) “PEMBANGUNAN PASAR HEWAN AMBARKETAWANG” DESA AMBARKETAWANG KECAMATAN GAMPING KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA
A. IDENTITAS 1. Identitas Proyek Nama Proyek Alamat
: Pembangunan Pasar Hewan Ambarketawang : Dusun Bengkok, Padukuhan Watulangkah, Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman
2. Identitas Pemrakarsa Nama Pemrakarsa Nama Penanggung Jawab
: Pemerintah Kabupaten Sleman : Dinas Permukiman Prasarana Wilayah dan Rencana Usaha/Kegiatan Perhubungan (DPPWP)
3. Alamat Kantor
Kabupaten Sleman : Kantor DPPWP kabupaten Sleman Jln. Pramuka, Beran, Tridadi- Sleman. Nomor telp/ fax: 0274 -869472, 868501
B. RENCANA KEGIATAN 1. Nama rencana kegiatan 2. Lokasi rencana kegiatan a. Jenis kegiatan b. Jalan, Desa/Kelurahan, Kecamatan
: Pembangunan Pasar Hewan. : Desa Ambarketawang, Gamping, Sleman. : Konstruksi Pasar Hewan : Jl. Jogja-Wates km.9 Dusun Bengkok,
Padukuhan
Watulangkah, Desa Ambarketawang, Kecamatan Sleman. c.
Skala usaha : Luas Bangunan Beratap: 4.750 m2 Luas Bangunan Tak Beratap: 8.450 m2 Luas Lahan Keseluruhan: 35.000 m2 Luas Lahan Parkir: 21.800 m2 Batas lokasi pembangunan Sebelah utara : Sawah Penduduk Sebelah barat : Jalan Desa Sebelah timur : Sawah Penduduk
Gamping,
Kabupaten
Sebelah selatan : Sawah Penduduk d. Pengambilan lokasi proyek ini mempertimbangkan beberapa faktor yaitu sebagai berikut :
Disekitar tempat tersebut belum terdapat pasar hewan Tidak mengganggu lalu lintas disekitarnya Tempat mudah dijangkau oleh para penjual maupun
pembeli e. Tata letak ruang Keterangan: Lihat lampiran
C. DESKRIPSI PROYEK Lokasi pembangunan Pasar Hewan Ambarketawang terletak di Dusun Bengkok, Padukuhan Watulangkah, Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman dengan pertimbangan antara lain: 1. Jumlah pasar hewan disekitar tempat tersebut masih jarang ditemukan di daerah perencanaan pembangunan. 2. Letaknya mudah dijangkau dengan jarak 1,3km dari jalan raya. 3. Tidak mengganggu lalu lintas disekitarnya karena lokasinya agak masuk dari jalan raya. Luas Lahan Keseluruhan adalah 35.000 m2, dengan rincian : 1. Fasilitas utama meliputi: a.
Tambatan sapi: 12 unit kapasitas 800 sapi, 720 m2
b.
Tambatan kambing: 2 unit kapasitas 400 kambing, 1250 m2
c.
Kandang penitipan hewan: 1 unit kapasitas 20 ekor sapi, 300 m2
d.
Tempat penurun-naikkan ternak: 1 unit, 100 m2
e.
Kantor pengelola: 1 unit, 144 m2
f.
Los unggas/burung: 1 unit untuk 40 pedagang, 1700 m2
g.
Tempat Pembuangan Sampah: 1 unit, 24m2
2. Fasilitas Pendukung meliputi : a.
Pos satpam 2 unit @ 9m2
b.
Areal parkir roda empat : Sekitar 10.000 m2
c.
Tempat parkir sepeda motor : Sekitar 600 m2
d.
Warung makan : 1 unit pendukung, 15 pedagang @ 36 m2
e.
Kamar mandi : 6 unit @ 4m2
f.
IPAL : 25 m2
g.
Tower dan Bak air: 20 m2
h.
Taman : 30 m2
i.
Sumur Resapan : 10 buah
j.
Instalasi listrik : 1 unit, 4 m2
k.
Instalasi Air : 1 unit, 4 m2
l.
Pompa Air : 1 unit
m.
Telepon : 1 unit
n.
Hidran : 2 unit
o.
Alat Pemadam Kebakaran : 12 unit
Jadwal kegiatan Rencana usaha / kegiatan yaitu Pembangunan Pasar Hewan Ambarketawang di kecamatan Gamping, kabupaten Sleman, Yogyakarta. Lokasi kegiatan di dusun Bengkok, padukuhan Watulangkah Desa Ambarketawang, kecamatan Gamping, kabupaten Sleman , Yogyakarta. Jarak pasar hewan dari jalan raya kira- kir 1,3 Km. Status lahan Pasar Hewan Ambarketawang adalah milik Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Sleman atau dikenal sebagai Tanah Kas Desa (TKD). Tanah Kas Desa tidak dapat diperjualbelikan karena merupakan aset kekayaan desa, TKD hanya dapat disewakan dalam jangka waktu tertentu (biasanya paling lama 20 tahun). Sehingga, status lahan Pasar Hewan Ambarketawang adalah sewa. Proses sewa melibatkan Kepala Desa/Lurah, BPD (Badan Perwakilan Desa), Camat, Bupati dan Gubernur. Pasar ini buka 5 hari yaitu pada hari Senin, Rabu, Kamis, Sabtu, Minggu. Pasar buka pada pukul 06.00-11.00 WIB.
D. RONA AWAL LINGKUNGAN Sebelum dibangun menjadi Pasar Hewan Ambarketawang lahan yang digunakan tersebut merupakan areal persawahan yang merupakan Tanah Kas Desa(TKD). 1. Batas Lokasi Pembangunan Sebelah utara : Sawah Penduduk Sebelah barat : Jalan Desa Sebelah timur : Sawah Penduduk Sebelah selatan : Sawah Penduduk 2. Kualitas Udara Kondisi udara disekitar lokasi ini cukup panas, dengan kualitas lingkungan
yang cukup baik. Kualitas udaranya belum tercemar oleh gas dan partikel gas buang, karena kendaraan yang melintas di jalan tersebut masih jarang. Untuk kadar debu masih dibawah ambang batas mengingat di sekitar lokasi proyek masih berupa areal persawahan sehingga debu akan diserap. 3. Kebisingan Tingkat kebisingan di lokasi ini masih relative rendah karena kendaraan yang melintas masih jarang, karena jalan tersebut bukan merupakan jalan besar melainkan jalan yang menghubungkan antar desa. 4. Kondisi Tanah Jenis tanah di lokasi yang rencananya akan dibangun Pasar Hewan ini merupakan tanah stabil, pada awalnya lokasi ini merupaka area;l persawahan padi. 5. Kondisi Air Sumber air di lokasi ini bias dibuat sumur gali. Air juga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pengairan sawahnya, disamping untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga masyarakat sekitar. Air yang digunakan untuk pengairan sawah berasal dari parit yang dibuat oleh pemerintah setempat untuk keperluan yang telah disebutkan di atas, selain itu parit juga digunakan oleh warga untuk membuang limbah cair dari rumah warga dan juga untuk aliran air pada saat turun hujan atau musim hujan. 6. Komponen Sosial Ekonomi Mata pencaharian penduduk di wilayah ini bermacam-macam, ada yang sebagai PNS, petani maupun pedagang, tetapi kebanyakan dari penduduk bermata pencaharian sebagai petani. 7. Komponen Biologi a. Flora Pada areal persawahan ini sering ditanami tanaman padi pada musim penghujan. b. Fauna Pada areal persawahan ada berbagai macam hewan, seperti tikus, ular, serangga dll sebagai satu kesatuan ekosistem yang hidup di lahan pertanian.
E. TAHAP PELAKSANAAN KEGIATAN Pelaksanaan study lingkungan untuk penyusunan dokumen upaya pengelolaan lingkungan hidup (UKL) dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UPL) adalah tahap pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi yang diuraikan secara rinci adalah sebagai berikut : 1. Tahap Pra-Konstruksi a.
Pemilihan lahan
Memilih lahan atau denah untuk pembangunan Pasar Hewan Ambarketawang b.
Survey Lokasi Melakukan pemantauan secara langsung bagaimana topografi lokasi pendirian pasar hewan Ambarketawang, memantau atau mengamati keadaan masyarakat disekitar lokasi
c.
Perijinan Perijinan meliputi :
Surat kepemilikan tanah
Surat pajak
Denah gambar tanah
Lampiran profil bangunan tanah
Surat permohonan pendirian bangunan
Perijinan dilakukan 2 kali :
Ijin masyarakat
Ijin pemerintah
d.
Pembebasan Lahan Status lahan Pasar Hewan Ambarketawang adalah milik Desa Ambarketawang Kecamatan Gamping Sleman atau dikenal sebagai Tanah Kas Desa (TKD). Tanah Kas Desa tidak dapat diperjualbelikan karena merupakan aset kekayaan desa, TKD hanya dapat disewakan dalam jangka waktu tertentu (biasanya paling lama 20 tahun). Sehingga, status lahan Pasar Hewan Ambarketawang adalah sewa. Proses sewa melibatkan Kepala Desa/Lurah, BPD (Badan Perwakilan Desa), Camat, Bupati dan Gubernur.
Kegiatan
pembebasan
lahan
untuk
Pasar
Hewan
Ambarketawang telah dilakukan dengan dikeluarkannya SK Gubernur DI Yogyakarta Nomor : 1/12/2004 tertanggal 27 Januari 2004 . e.
Penentuan tapak terhadap ruang yang akan dibangun pada pasar hewan Ambarketawang
f.
Sosialisasi Secara prinsip keterwakilan masyarakat sudah diwakili oleh lurah dan BPD setempat, namun pada tahap pra-konstruksi tetap perlu dilakukan sosialisasi rencana pembangunan Pasar Hewan Ambarketawang kepada masyarakat sekitar lokasi tempat tersebut. Dampak yang ditimbulkan dari kegiatan studi perencanaan dan penyiapan lahan adalah Anggapan masyarakat sebagai generator pembangkit kegiatan di wilayah kabupaten Sleman dan tersedianya kesempatan kerja atau
usaha Pendapatan bagi masyarakat sekitar pasar hewan ambarketawang Keresahan masyarakat atau pedagang yang akan direlokasi sementara
karena akan dilakukan pelaksanaan konstruksi Penutupan lahan untuk vegetasi
2. Tahap konstuksi a.
Pembukaan lahan Luasan persil lahan untuk Pasar Hewan Ambarketawang adalah seluas 35.000 m2. Kondisi saat ini berupa tanah sawah dengan tanaman
musiman tebu. Dampak yang timbul:
Menimbulkan kemunculan pengangguran dari para pekerja yang bekerja di lahan ( sebagai petani ) tersebut.
b.
Teknik pembukaan lahan Lahan berupa sawah dengan jenis tanah regosol (sandy loam) dengan topografi datar, kemiringan ke arah timur kurang dari 5%, akses lahan adalah kearah barat, karena batas utara, timur dan selatan dari lahan tersebut adalah sawah penduduk sekitar.
c.
Land clearing Land clearing mencakup pengeringan lahan dan pembersihan lahan. Pengeringan lahan dengan tidak menanami lahan lagi dan tidak dialiri air. Pembersihan lahan meliputi kegiatan pembersihan dan tanaman serta batu- batuan yang ada pada lahan tersebut. Dampak yang ditimbulkan: Penyia-nyian lahan Menimbulkan kemunculan penganguran dari pekerja lahan sebelumnya Timbulnya sampah dari proses pembersihan lahan
d.
Pemerataan dan penggurugan lahan Meratakan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan supaya permukaan tanah menjadi rata dan dapat dilakukan dengan penggerukan lahan untuk pembangunan. Dampak yang ditimbulkan :
Penurunan kualitas udara (debu, gas buang, dan bising) Bertambahnya frekuensi lalu lintas. Sehingga terjadi kepadatan lalu lintas
e.
Pemasangan patok Pemasangan patok dimaksudkan untuk mempermudah dalam proses pembangunan. Dalam pemasangan patok disesuaikan dengan daerah atau peta bangunan yang akan dibuat yaitu sesuai dengan pembagian letak yang akan dibangun.
Dampak yang dapat ditimbulkan : f.
Penurunan kualitas udara ( kebisingan ) Pendirian Basecamp Basecamp digunakan untuk menampung atau tempat menampung
alat- alat dan bahan bangunan serta untuk tempat tinggal para pekerja untuk sementara waktu. Basecamp dibuat secara sederhana yaitu dari triplek atau papan kayu atau atap dari seng. Basecamp dibuat patok atau gambar proyek dengan luas 252 m2 dan dibagi menjadi 4 bangunan ( tiap lantai 1 basecamp) sehingga tidak mengganggu jalannya pembangunan. Penyangga dalam pembuatan basecamp adalah bambu dan beberapa peralatan yang diperlukan antara lain adalah palu dan paku. Dampak yang dapat ditimbulkan : g.
Penurunan kualitas udara ( terjadi kebisingan ) Pendatangan bahan dan material Mendatangkan bahan- bahn bangunan dan material
yang
diperlukan dalam pembangunan dengan menggunakan truk beroda 4. Bahan dan material yang diperlukan adalah :
Genteng
Cat
Pasir
Semen
Kapur
pipa kayu keramik batu besi
Dampak yang dapat ditimbulkan antara lain: Bertambahnya frekuensi lalu lintas menuju lokasi kegiatan, sehingga dapat
terjadi kepadatan lalu lintas Penurunan kualitas udara (debu, gas buang, dan kebisingan) dari proses
pengangkutan bahan dan material Dapat terjadi ceceran tanah/ material bangunan di Jalan menuju lokasi kegiatan
h.
Persiapan sarana dan prasarana Dalam
pelaksanaan
proyek
diperlukan
peralatan
tukang
untuk
pembangunan . peralatannnya adalah :
Alat angkut : digunakan untuk mengangkut material yang diperlukan, misalnya dengan menggunakan truk roda 4
Alat pertukangan : -
ember : untuk mengambil air, untuk mengangkut adonan pasir / semen
-
cangkul : untuk menggali tanah waktu pembuatan pindasi, untuk mencampur bahan
-
palu / martil : untuk mencabut paku atau memasang paku
-
cetok : untuk menempelkan adonan semen pasir pada batu bata
i.
sekop : untuk menyerok pasir saat penyaringan pasir
Perekrutan tenaga kerja Dalam pelaksanaan pembangunan dipilh pekerja yang benar- benar ahli dalm pembangunan. Para pekerja bekerja selama 8 jam per hari dengan istirahat 1 Jam. Upah pembantu tukang sebesar Rp 27.500,00 per hari, sedangkan upah tukang Rp. 35.000,00 per hari. Dampak yang dapat terjadi antara lain: Memberikan peluang kerja/ usaha untuk pembangunan fisik pasar Dampak kecemburuan social masyarakat sekitar dengan tenaga kerja pendatang
j.
Pembangunan proyek Pasar
Tambatan sapi
Los unggas burung
Tambatan kambing
Kios PKL
Kandang penitipan hewan
Tempat penurun-naikkan ternak
Kantor pengelola
Dampak yang ditimbulkan: Penurunan kualitas udara (debu, bising, dan gas buang) pada saat k.
pembangunan pasar hewan ambarketawang dengan sarana penunjangnya Berkurangnya lahan untuk vegetasi Terganggunya limpasan air hujan karena lahan tertutup bangunan Pembangunan prasarana mikro/utilitas Pembangunan gedung Pasar Hewan Ambarketawang didukung dengan
prasarana pendukung seperti drainase, sumur resapan dan IPAL serta pembuangan sampah, semuanya menggunakan sistem setempat. Dampak yang dapat terjadi :
Dapat terjadi polusi udara sepert bau yang tidak sedap akibat dari pembuangan sampah yang berasal dari kotoran hewan.
Gangguan
estetika ( karena kotoran hewan yang berasal dari tempat
pembuangan sampah untuk kotoran hewan ) l.
Pembangunan fasilitas pendukung Fasilitas pendukung Pasar Hewan Ambarketawang, yakni
Ruang parkir
Ruang terbuka hijau memanfaatkan sisa lahan
Tempat pembuangan sampah akhir ( TPA)
Pos satpam 2 unit @ 9m2
Areal parkir roda empat : Sekitar 10.000 m2
Tempat parkir sepeda motor : Sekitar 600 m2
Warung makan : 1 unit pendukung, 15 pedagang @ 36 m2
Kamar mandi : 6 unit @ 4m2
IPAL : 25 m2
Tower dan Bak air: 20 m2
Taman : 30 m2
Sumur Resapan : 10 buah
Instalasi listrik : 1 unit, 4 m2
Instalasi Air : 1 unit, 4 m2
Pompa Air : 1 unit
Telepon : 1 unit
Hidran : 2 unit
Alat Pemadam Kebakaran : 12 unit
m.
Pemasangan jaringan listrik Jaringan listrik digunakan untuk penerangan disemua bangunan, pengoperasian alat-alat elektronik, sanyo untuk kamar mandi. Dampak yang ditimbulkan : Pemadaman listrik selama beberapa jam utnuk pemasangan jaringan listri
n.
ke Pasar Hewan ambarketawang bagi wilayah sekitar pasar tersebut. Kemungkinan kecelakaan akibat kerja Pemasangan pengadaan air bersih Digunakan untuk kamar mandi dan bak kamar mandi dan keperluan lain
misalnya cuci tangan . Dampak yang ditimbulkan : Penurunan kualitas udara ( Kebisingan) Bertambahnya frekuensi lalulintas sehingga dapat menimbulkan kepadatan lalu lintas. o. Pembuatan IPAL Digunakan untuk mengolah limbah yang berasal dari kamar mandi dan wc. Dampak yang ditimbulkan : Penurunan kualitas udara ( Kebisingan) Bertambahnya frekuensi lalulintas. p. Pemasangan saran komunikasi Untuk mempermudah dalam komunikasidan mencari informasi data,
misalnya telepon. Dampak yang ditimbulkan : Penurunan kualitas udara ( Kebisingan) Bertambahnya frekuensi lalulintas 3. Tahap Pasca Konstruksi a.
Pengadaan tenaga kerja
Tenaga adsministrasi: 2 orang
Tenaga cleaning servis: 6 orang
Tenaga security / keamanan : 4 orang
Tenaga di warung makan : 30 orang
b.
Aktivitas operasional pasar Kegiatan perparkiran Kegiatan aktivitas perparkiran pasar hewan ambarketawang , yang diperkirakan dapat menampung mobil ( truk) sejumlah 40 buah dan sepeda
motor sejumlah 30 buah. Dampak yang akan ditimbulkan : Penurunan kualitas udara ( debu, bising, dan gas buang) dari kegiatan c.
keluar masuk kendaraan. Kegiatan jual beli Kegiatan jual beli di pasar hewan ambarketawang , diperkirakan berjalan
dari jam 06.00-11.00 WIB. Dampak yang akan ditimbulkan : Penurunan kualitas udara ( kebisingan ) Kepadatan manusia di pasar Hewan ambarketawang dan disekitarnya. d. Lalu-lintas pasar Lalu lintas yang berjalan di pasar hewan ambarketawang yaitu diantaranya mobil (truk), sepeda motor dan mobil karena adanya kegiatan jual beli. Dampak yang akan ditimbulkan : Penurunan kualitas udara (kebisingan) e.
Pengelolaan Pasar Hewan Pasar Hewan Ambarketawang dikelola oleh dinas pasar. Pengelolaan meliputi pengelolaan kegiatan pasar hingga keperawatan fasilitas (utama dan pendukung) pasar hewan tersebut. Dampak yang akan ditimbulkan :
Penurunan kualitas udara ( debu, bising, dan gas buang) dari kegiatan keluar masuk kendaraan.
f.
Pengelolan sampah Pengadaan tempat sampah tiap tiap unit. Untuk 1 unit disediakan 1 tempat sampah. Kemudian sampah – sampah tersebut dikumpulkan lagi di tempat pembuangan sampah akhir ( TPA). Dampak yang akan ditimbulkan : Penurunan kualitas udara (Bau yang ditimbulkan) Penurunan nilai estetika ( pemandangan menjadi tidak sedap) Berkembangnya berbagai hewan vector yang membawa penyakit seperti lalat, kecoa, nyamuk.
4. Pasca usia proyek a. Pemindahan aktivitas usaha Dampak yang akan ditimbulkan: Pasar menjadi kosong. b. Penutupan Pasar Dampak yang akan ditimbulkan: Para pedagang yang biasa berjualan hewan di c.
pasar tersebut akan kehilangan tempat untuk bekerja. Para pedagang lain yang biasa berjualan
(makanan) disekitar pasar akan berkurang omset dagangnya. Penghancuran bangunan Dampak yang akan ditimbulkan: Penurunan kualitas udara ( debu, kebisingan ). Lalu lintas menjadi bertambah padat. Sehingga terjadi kemacetan lalu lintas
d.
Perataan lokasi Dampak yang akan ditimbulkan: Penurunan kualitas udara ( debu, kebisingan)
F. USAHA/KEGIATAN LAIN DI SEKITAR PASAR YANG DAPAT MENIMBULKAN DAMPAK 1. Bengkel Dapat menimbulkan pencemaran udara dari emisi yang dikeluarkan, dan dapat menimbulkan kebisingan. Oli hasil buangan yang langsung dibuang dapat menimbulkan pencemaran tanah. 2. PKL Sisa makanan yang dibuang dapat mencemari lingkungan (Sampah), dapat
menimbulkan kemacetan. Kegiatan PKL makanan yang berjualan di sekitar pasar tersebut akan mengakibatkan lalu lintas menjadi bertambah padat ditambah lagi tidak adanya lahan parkir akan mengakibatkan lalu lintas terjebak macet. Adanya lalu lintas yang padat tersebut juga pastinya akan mengakibatkan pencemaran udara dari knalpot kendaraan bermotor. 3. Pom Bensin Dapat menimbulkan kepadatan lalu-lintas, adanya lalu lintas yang padat tersebut juga pastinya akan mengakibatkan pencemaran udara dari knalpot kendaraan bermotor. 4. Show room motor Honda Show room motor Honda merupakan tempat transaksi jual beli sepeda motor. Dampak yang mungkin ditimbulkan adalah lalu lintas menjadi bertambah padat dengan adanya tempat tersebut. 5. Warung makan Warung makan biasanya menghasilkan limbahnya banyak mengandung organic yang bila dibuang begitu saja akan mencemari badan air. 6. Loundry Kegiatan loundry dapat menghasilkan limbah phospat yang umumnya dibuang begitu saja di selokan tersebut sehingga nantinya akan mencemari badan air.
MATRIK PRAKIRAAN DAMPAK No/tgl/tahapa
Kegiatan
Fisika &
n proyek
Biologi
Sosek
kimia A B C D E F
G H I
Pra Konstruksi
1 2 3 4 5 6 Konstruksi 1 2 3 4
Kesmas
Pemilihan lokasi Survei lokasi Perizinan Pembebasan lahan Penentuan tapak Pembuatan design
v v
v
Pemerataan tanah Pendirian base camp Pendatangan bahan dan
v v v
material Persiapan sarana dan
v
prasarana
v v v v
v v v v
v
J K L M
5 6
Perekrutan tenaga kerja Pembuatan pondasi
v v
7
bangunan Pendirian kontruksi
V V
8
bangunan/gedung Pemasangan jaringan
v
v
V v
V V
listrik 9 10
Penyediaan air bersih Pemasangan sarana
v
komunikasi
11 Pasca Konstruksi 1 2 3 3
Pembuatan IPAL
Penarikan tenaga kerja Aktivitas jual beli Pengelolaan parker Pengelolaan sampah
KETERANGAN: A. Polutan udara B. Polutan air C. Polutan tanah D. Kebisingan E. Vektor F. Bacteri G. Jamur H. Kemacetan jalan I. Konflik social J. Pendapatan masyarakat K. Penyakit menular L. Gangguan kesehatan M. K3
v
v
v
v
v
v v v
v v
v v
v
v
v
v
V v
v
PENENTUAN DAMPAK BESAR DAN PENTING Tahapan Pra
Kegiatan/Dampak
1 2 3 4 5 6
Σ
Rata2
Keterangan
2 2 2 4 2 2
14
2,3
Tidak penting
b. Survei lokasi
2 1 1 2 1 1
8
1,3
Tidak penting
c. Perizinan
2 2 1 1 1 1
8
1,3
Tidak penting
4 4 3 4 3 4
22
3,6
Penting
3 2 3 4 3 3
18
3
penting
4 3 3 4 2 3
19
3,3
penting
1 1 2 4 2 3
13
2,1
Tidak penting
2 2 2 3 2 3
14
2,3
Tidak penting
a. Pemilihan Lokasi
Konstruksi
Keresahan masyarakat sekitar lokasi
d. Pembebasan lahan
Penutupan lahan untuk vegetasi
Keresahan masyarakat sekitar lokasi Dapat
mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem e. Penentuan tapak f. Pembuatan Design
Konstruksi
a. Pemerataan tanah
4 3 3 4 4 4 22
3,6
Penting
kebisingan
4 3 2 4 3 3 19
3,2
penting
kerusakan tanah
2 2 1 3 3 2 13
2,1
Tidak penting
4 3 3 4 3 3 20
3,3
penting
3 3 2 3 3 3 18
3
penting
4 2 3 4 3 3 19
3,2
penting
3 2 3 4 3 3 18
3
penting
4 2 3 4 3 3 19
3,2
penting
4 2 4 2 3 3 18
3
penting
b. Pendirian basecamp
menimbulkan
timbunan
sampah c.
keresahan masyarakat Pendatangan
bahan
material
kemacetan lalu lintas
dan
kebisingan
4 3 2 3 4 2 18
3
penting
Pencemaran udara
3 2 1 2 1 2 11
1,8
Tidak penting
d. Persiapan sarana dan prasarana
2 2 3 3 1 2 13
2,1
Tidak penting
2 1 1 3 2 2 11
1,8
Tidak penting
2 2 2 3 2 3 14
2,3
Tidak penting
4 3 3 4 3 3 20
3,3
penting
3 3 4 4 2 3 19
3,1
penting
2 2 2 2 1 2 11
1,8
Tidak penting
struktur 4 3 2 3 3 4 19
3,1
penting
3
penting
3,1
penting
3 2 3 4 3 3 18
3
penting
untuk vegetasi
2 1 1 2 1 2 9
1,5
Tidak penting
h. Pemasangan jaringan listrik
3 1 2 2 2 2 12
2
Tidak penting
3 2 2 3 2 3 12
2
Tidak penting
3,1
Penting
4 3 3 2 4 3 19
3,1
penting
4 3 2 4 4 3 20
3,3
penting
2
tidak penting
1,8
tidak penting
3,1
penting
kemacetan lalu lintas
e. Perekrutan tenaga kerja
mengurangi pengangguran masyarakat sekitar lokasi yang ahli dalam bidang pembangunan,dan menambah
mata
pencaharian masyarakat.
Kecemburuan social
f. Pembuatan pondasi bangunan
adonan
yang
dipakai
untuk pondasi bangunan, dapat
merusak
tanah g. Pendirian konstruksi bangunan 3 2 4 3 4 3 18 gedung 3 4 4 3 4 4 19 menurunkan kualitas udara( debu, kebisingan, dan gas buang)
berkurangnya
terjadinya
lahan
pemadaman
selama beberapa waktu
-menimbulkan kecelakaan 3 4 2 3 3 3 19 kerja
i. Penyediaan air bersih
penurunan kualitas udara (kebisingan , debu)
Menyebabkan kemacetan 2 3 2 2 1 2 12 3 3 1 1 1 2 11 lalu lintas
j. Pemasangan sarana komunikasi
3 4 4 3 3 2 19
kecelakaan kerja
4 4 3 4 3 2 20
3,3
penting
Penurunan kualitas udara
4 3 3 3 4 3 20
3,3
penting
3 2 2 1 2 2 12
2
Tidak penting
4 2 3 4 3 3 14
2,3
Tidak penting
4 2 3 4 2 3 13
2,1
Tidak penting
4 3 3 4 3 2 19
3,1
penting
4 3 3 4 3 2 19
3,1
penting
4 3 2 4 2 3 18
3
penting
4 3 3 4 3 2 19
3,1
penting
3 3 3 2 2 3 18
3
penting
3 3 2 4 3 3 18
3
penting
4 3 3 4 3 2 19
3,1
penting
4 4 4 4 4 4 24
4
penting
4 3 2 4 2 3 18
3
Penting
3 3 2 4 2 2 16
2,7
Penting
k. Pembuatan IPAL Pasca Konstruksi
kecelakaan kerja
penuruanan kualitas udara a. Penarikan Tenaga Kerja
penuruanan kualitas udara
( kebisingan, debu, dan gas buang)
kemacetan
lalu
lintas
b. Aktivitas jual beli
kepadatan
lalu
lintas
penurunan kualitas udara( kebisingan, debu, gas)
kemacetan
lalu
lintas c. Pengelolaan parkir
penurunan kualitas udara
dapat pencurian
terjadi (gangguan
keamanan) d. Pengelolaan Sampah
penurunan
kualitas
udara(
seprti
kebisingan, debu)
Penurunan nilai estetika (menimbulakan
bau
yang tidak enak)
Keterangan : 1. Jumlah manusia yang akan terkena dampak 2. Luas wilayah persebaran dampak 3. Intentitas dan lamanya dampak berlangsung 4. Banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak 5. Sifat komulatif dampak 6. Berbalik dan tidak berbaliknya dampak Keterangan nilai: 1-2 = tidak penting 3-4 = penting
KRITERIA DAMPAK Tahapan
Kegiatan
kegiatan Pra konstruksi
a. Pemilihan Lokasi
Kriteria Dampak Penting Tidak penting V
Keterangan
Tanah yang digunakan adalah Tanah Kas Desa dan terletak di
antara
sawah
sehingga
pencemaran
yang
terjadi
masih dapat ditanggulangi b. Survei lokasi
V
Karena tanah ini sebelumnya merupakan tanah kas desa, jadi sudah dapat gambaran mengenai
lokasinya
dari
aparat desa setempat sehingga pihak yang terlibat belum terlalu banyak c. Perizinan
V
Perizinan telah disepakati oleh kepala desa sehingga izin hanya
dilakukann
dengan
masyarakat sekitar lokasi d.Pembebasan lahan
V
e. Penentuan tapak
V
Pencemaran
maupun
kebisingan yang terjadi masih dapat ditanggulangi f. Pembuatan Design
V
Karena
pembutannya
dilakukan oleh ahli arsitektur dan tidak melibatkan banyak orang Konstruksi
a. Pemerataan tanah
V
b.Pendirian basecamp
V
c. Pendatangan bahan
V
dan material d. Persiapan sarana dan prasarana
V
Hanya menimbulkan dampak kemacetan yang tidak terlalu parah, karena kendaraan yang lewat
hanyalah
kendaraan
pengangkut sehingga
material
kemacetan
saja masih
bias diatasi e. Perekrutan tenaga
V
kerja
Dampak yang terjadi adalah kebisingan
sehingga
masih
hanya
terjadi
dapat diatasi f. Pembuatan pondasi
V
bangunan g.Pendirian konstruksi
V
bangunan gedung h.Pemasangan
V
jaringan listrik
Karena
pemadaman listrik beberapa waktu saja sehingga tidak terlalu mengganggu aktivitas masyarakat sekitar lokasi
i.
Penyediaan
air
V
bersih j. Pemasangan sarana
V
komunikasi
Karena
tidak
terlalu
mengganggu masyarakat
aktivitas dan
kebisingan
masih dapat diatasi k. Pembuatan IPAL Pasca Konstruksi
V
a. Penarikan Tenaga
V
Kerja
Terjadi
penurunan
kualitas
udara(kebisingan, debu, dan gas
buang)
dari
kegiatan
keluar masuk kendaraan tetapi hal
tersebut
diatasi. b. Aktivitas jual beli
V
masih
dapat
c. Pengelolaan parkir
V
d. Pengelolaan
V
Sampah PENENTUAN DAMPAK PRIMER DAN DAMPAK SEKUNDER NO
TAHAPAN
DAMPAK
KEGIATAN 1
Pra Konstruksi
2
Konstruksi
PRIMER
Penutupan lahan untuk vegetasi Keresahan masyarakat sekitar lokasi dapat mengakibatkan ketidakseimbangan ekosistem
pemer
Penurunan kualitas udara (debu, gas
Pembebasan lahan
a.
SEKUNDER
ataan tanah
buang, dan bising)
Bertambahnya
frekuensi
lalu
lintas. Sehingga terjadi kepadatan lalu lintas ( kemacetan )
b.
Pendiri an basecamp
menimbulkan timbunan sampah
keresahan masyarakat
Penurunan kualitas udara (debu, gas buang, dan bising)
c.
Pendat angan bahan dan material
d.
kemacetan lalu lintas
kebisingan
Pencemaran udara
adonan
untuk
struktur tanah
pondasi
bangunan
dipakai
pondasi bangunan, dapat merusak
Pembu atan
yang
menurunkan
kualitas
udara( debu, kebisingan, dan gas e.
Pendiri
buang)
an
konstruksi
bangunan gedung f.
berkurangnya
lahan
untuk
kualitas
udara
vegetasi
Penye diaan air bersih
penurunan (kebisingan , debu)
Menyebabkan kemacetan lalu lintas
g.
Pembu atan IPAL
3
Pasca Konstruksi
a.
Kecelakaan kerja
Penurunan kualitas udara
Aktivit
kepadatan
as jual beli
lalu
lintas
penurunan kualitas udara(kebisingan, debu, gas)
b.
Pengel olaan parkir
kemacetan
lalu
lintas
penurunan kualitas udara
c.
terjadi
pencurian (gangguan keamanan)
Pengel olaan Sampah
dapat
penurunan kualitas udara( seprti kebisingan, debu)
Penurunan
nilai
estetika (menimbulakan bau yang tidak enak)
IDENTIFIKASI DAMPAK YANG AKAN TIMBUL No
1.
Tahap
Kegiatan yang
Komponen
Kegiatan
berpotensi
Lingkungan
menimbulkan
yang terkena
Jenis Dampak
Tolok Ukur Dampak
Pra
dampak Pembebasan
dampak Penggarap
Gangguan
Konstruksi
tanah/ lahan
lahan
keamanan
Pengangguran dan
ketertiban 2.
Konstruksi
Pendatangan
Udara,
Pencemaran
Pekerja, bahan masyarakat dan peralatan Pembanguna sarana
fisik
pasar
dan
dan kerja
udara
yaitu
tenaga debu dari truk- truk pengangkut dan kebisingan
debu
pada udara Pencemaran oleh
bahan
kimia
transportasi,
penunjangnya
kebisingan Kadar
udara
dari
sarana
Tingkat
Kesehatan
Kecelakaan
masyarakat
kerja, 3
Pasca
kemacetan Pengadaan dan Tenaga kerja, Debu dari
Konstruksi
penempatan alat Udara
kendaraan
kebisingan Kadar
pengangkut alat, Kebisingan dan kecelakaan
Pasca Usia Penutupan
Tenaga kerja, Debu
Proyek
Udara,
pasar, penghancuran dan perataan
debu
udara Kecelakaan
kerja yang terjadi
kerja 4.
Tingkat
dari
Tingkat
para perataan tanah. kebisingan Kebisingan dari Kecelakaan pedagang alat. kerja Para pedagang Pencemaran menganggur
Udara
Kesejahteraa n pedagang
IDENTIFIKASI DAMPAK PENTING DALAM PEMBANGUNAN PASAR HEWAN AMBARKETAWANG No Tahap 1
Kegiatan Pra
Kegiatan
Dampak Penjelasan
Pemilihan lokasi
Kecil
Tanah yang digunakan adalah Tanah
Kecil
Kas Desa Karena tanah
konstruksi Survei Lokasi
ini
sebelumnya
merupakan tanah kas desa, jadi sudah dapat gambaran mengenai lokasinya Perizinan
kecil
dari aparat desa setempat. Karena tanah ini merupakan tanah kas desa,sehingga
Pembebasan
besar
lahan
perijinan
hanya
dilakukan kepada masyarakat setempat Dapat menimbulkan pengangguran bagi para petani yang sebelumnya bekerja disawah tersebut, selain itu dapat
Penentuan tapak
kecil
menggangu
ekosistem Dampak yang ditimbulkan masih dapat diatasi
karena
kebisingan Pembuatan
2
Konstruksi
Kecil
keseimbangan
pada
menyebabakan saat
pemasangan
patok Karena pembutannya dilakukan oleh
design
ahli arsitektur dan tidak melibatkan
Pemerataan tanah besar
banyak orang Karena penggunaan mesin pemerataan tanah sehingga dapat menyebabkan
Pendirian base
besar
camp
kebisingan, dan kerusakan tanah Karena dampak yang ditimbulkan dapat
berupa
timbunan
sampah
sehingga mengganggu dan mengurangi Pendatangan
besar
estetika Kendaraan
yang
digunakan
bahan dan
mengangkut
material
menimbulkan kepadatn lalu lintas, penurunan kecil
Persiapan sarana
bahan kualitas
dan
untuk
udara
material seperti
kebisingan, debu, dan lain- lain. Hanya menimbulkan dampak kemacetan yang tidak terlalu parah,
dan prasarana Perekrutan
karena kendaraan yang lewat hanyalah kecil
tenaga kerja
kendaraan pengangkut material saja. Tenaga kerja yang di pakai untuk pengerjaan proyek ini adalah orang yang ahli dalam bangunan, masyarakat sekitar lokasi pembangunan belum tentu ikut bekerja dalam pembangunan
Pembuatan
besar
tersebut. Sudah mendatangkan bahan material,
pondasi
sehingga
bangunan
gangguan pada masyarakat sekitar
Pendirian
lokasi Dapat
besar
sudah
menurunkan
debu,
bising
menimbulkan
kualitas
dan
gas
udara
kontruksi
(
buang),
bangunan/gedung Pemasangan kecil
Berkurangnya lahan untuk vegetasi. Terjadi pemadaman selama beberapa
jaringan listrik
waktu untuk pemasangan
jaringan
listrik di sekitar proyek tersebut, dapat Penyediaan air
besar
bersih
menimbulkan kecelakaan kerja. Terjadi penurunan kualitas udara(kebisingan),
bertambahnya
frekuensi lalu-lintas sehingga dapat Pemasangan
Kecil
menyebabkan kepadatan lalu-lintas Terjadi penurunan kualitas
sarana
udara(kebisingan), dapat menimbulkan
komunikasi Pembuatan IPAL
kecelakaan kerja. Terjadi penurunan
Besar
kualitas
udara(kebisingan), dapat menimbulkan 3
Pasca
Penarikan tenaga Kecil
kecelakaan kerja. Terjadi penurunan
Konstruksi
kerja
udara(kebisingan, debu, dan gas buang)
Aktivitas jual
dari kegiatan keluar masuk kendaraan. Terjadi penurunan kualitas
Besar
beli
kualitas
udara(kebisingan),
terjadinya
kepadatan manusia di proyek tersebut sehingga Pengelolaan parkir
besar
dapat
menyebabkan
kecelakaan di sekitar proyek tersebut. Terjadi penurunan kualitas udara (kebisingan, pencemaran udara), serta dalam
aspek
keamanan
berupa
pencurian (helm atau kendaraan itu Pengelolaan sampah
besar
sendiri) Penurunan kualitas udara (bau yang ditimbulkan), penurunan nilai estetika (pemandangan
tidak
berkembangnya
berbagai
pembawa penyakit.
sedap), vector