Usulan Teknis Manual Op Bangunan Pengaman Pantai

  • Uploaded by: asghar trisandy
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Usulan Teknis Manual Op Bangunan Pengaman Pantai as PDF for free.

More details

  • Words: 18,453
  • Pages: 89
Loading documents preview...
BAB I DATA ORGANISASI PERUSAHAAN 1.1.

Latar Belakang Perusahaan Perusahaan ini merupakan perusahaan jasa yang bergerak dalam engineering consultant, architect. PT. Sanur Putra Utama didirikan pada tahun 1992 dan saat ini berkantor pusat di Makassar, yaitu di Jln. Racing Centre II Perum UMI M2-13 Telp. (0411) 432735. Sampai saat ini belum adanya pengembangan kantor-kantor cabang di kota-kota lainnya. Menyambut era globalisasi dan pasar bebas di era millenium ini, . PT. Sanur Putra Utama hadir dengan segala sarana dan prasarana yang dimiliki untuk berpartisipasi dalam rangka memenuhi tuntutan kebutuhan akan pembangunan melalui perencanaan dan pengawasan yang ada di daerah ini. Perusahaan ini dipimpin dan digerakkan oleh tenaga-tenaga yang aktif dan mempunyai pengalaman dalam bidang masing-masing. Penangganan suatu proyek / pekerjaan diperlukan sumber daya manusia yang terampil dan berpengalaman, maka . PT. Sanur Putra Utama terus berusaha dalam mengembangkan diri secara profesional baik melalui perusahaan maupun secara personil dalam mengikuti tuntutan kebutuhan pembangunan, baik penambahan personil, penambahan peralatan, program-program penunjang ataupun membuat hubungan baik dengan pihak-pihak lain.

1.2.

Lingkup Layanan Perusahaan Layanan jasa pelayanan yang diberikan meliputi berbagai tahapan kegiatan yang antara lain terdiri dari:  Bidang

perencanaan teknis

 Bidang

pengawasan teknis

 Bidang

study kelayakan

 Bidang

survey, pengukuran & pemetaan

Klasifikasi sub bidang pelayanan antara lain :  Architektur  Tata

lingkungan

 Sipil  Elektrical  Mechanical

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

I-1

Bidang-bidang yang ditawarkan antara lain: I. Teknik Sipil dengan Jurusan : 

Teknik bangunan dan struktur



Teknik pengairan dan drainase



Teknik jalan raya dan transportasi



Teknik pengembangan wilayah dan perkotaan

II. Teknik Penyehatan dengan Jurusan : 

Teknik penyediaan dan pengolahan air bersih



Teknik lingkungan umum



Teknik plumbing bangunan

Secara ringkas Klasifikasi Sub Bidang yang dapat kami layani adalah :

1. Bidang Jasa Arsitektur Kegiatan dalam bidang jasa perencanaan konstruksi, antara lain meliputi : 

Arsitektur Bangunan Telekomunikasi, gedung dan lain-lain



Arsitektur Interior



Arsitektur Landscape

2. Bidang Jasa Tata Lingkungan Kegiatan dalam bidang jasa tata lingkungan, antara lain meliputi : 

Analisa Mengenai Dampak Lingkungan



Teknik Lingkungan



Pengembangan Kota dan Wilayah

3. Bidang Jasa Sipil Kegiatan dalam bidang jasa sipil, antara lain meliputi : 

Prasarana Keairan



Prasarana Transportasi



Struktur Bangunan, Telekomunikasi, Gedung dan lain-lain

Secara umum lingkup layanan konstruksi yang dapat kami layani adalah : a. Lingkup Layanan Jasa Perencanaan Konstruksi Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

I-2

Lingkup layanan jasa perencanaan konstruksi, antara lain meliputi : 

Jasa Survey



Jasa Testing Laboratorium



Studi Perencanaan Umum & Studi Mikro Lainnya



Study Kelayakan



Jasa Perencanaan Teknik, Operasi dan Pemeliharaan



Jasa Bantuan dan Nasehat Teknis



Jasa Penelitian

b. Lingkup Layanan Jasa Pengawasan Konstruksi Lingkup layanan jasa pengawasan konstruksi, antara lain meliputi : Jasa Inspeksi

 

1.3.

Jasa Testing Laboratorium

Lingkup Kegiatan / Jasa Lingkup kegiatan atau jasa yang dapat dilayani oleh PT. Sanur Putra Utama antara lain adalah : 01. Perancangan Perancangan Pengembangan Daerah (Regional Planning), Tata Kota (city Plant), Perencanaan Tata Lingkungan, Perencanaan Sistim Transportasi, Perencanaan Usaha Pertanian Lokasi Transportasi dan Pengukuran. 02. Perencanaan 1. Penyusunan rencana pelaksanaan dan alokasi tenaga 2. Mengumpulkan data-data lapangan, lingkungan dan penyelidikan serta pengukuran dan pemetaan 3. Penyusunan pedoman penugasan antara lain, termasuk uraian tentang persyaratan setempat 4. Membuat rencana tapak, desain dan pengurusan untuk mendapatkan isian pendahuluan bangunan, serta hasil penelitian dan pengujian anggaran untuk melaksanakan konstruksi fisik. 5. Membuat gambar-gambar lengkap : rencana arsitektur, rencana struktur penjelasan rencana, rencana perhitungan struktur termasuk tahan gempa, rencana dan perhitungan sistim pelistrikan, sistim tata udara, sistim plumbing dan sistim telepon.

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

I-3

6. Membuat gambar-gambar detail, rencana kerja dan syarat-syarat, rencana volume dan biaya, program pelaksanaan dan rencana pelanggan. 7. memberikan penjelasan pekerjaan pelaksanaan konstruksi fisik pada waktu pelelangan, penyusunan dokumen pelaksanaan dan pengawasan berkala dalam pelaksanaan pekerjaan; perencanaan tersebut meliputi : a. Bangunan umum/utilitas : kantor, bank, hotel, pertokoan dan sebagainya. b. Bangunan industri/laboratorium : pabrik, bengkel, workshop laboratorium dsb c. Bangunan hunian : apartemen, perumahan, asrama, queshouse dan sebagainya d. Bangunan monumental : museum, rumah ibadah, monumen, taman dsb e. Bangunan sipil : jalan dan jembatan, lapangan terbang, dermaga/pelabuhan, drainase, dam/bendungan, sabo dam, embung, saluran irigasi, bendung tetap, bendung karet, bendung gerak dsb f. Fasilitas bangunan/olahraga/pendidikan : gedung pertemuan, ruang serba guna, sport hall, pusat lingkungan, pusat rekreasi dan sebagainya g. Bangunan penyimpanan (storage) : pergudangan pangan, cargo, hanggarakat-alat berat dan sebagainya h. Landscape i. Interior dan furniture 03. Pengawasan 1. Mengawasi laju pekerjaan pelaksanaan fisik dari segi kualitas bahan bangunan serta kualitas pelaksanaannya 2. Mengawasi pengawasan serta produknya, mengawasi ketepatan waktu dan biaya pelaksanaan konstruksi fisik. 3. Mengawasi, meneliti perubahan-perubahan serta penyesuaianpenyesuaian yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi fisik. 4. Mengadakan gambar-gambar sesuai dengan yang dilaksanakan (As Build Drawing) 5. Penyusunan berita acara ; kemajuan pekerjaan untuk pembayaran, angsuran, penyelesaian dan penyerahan pekerjaan pelaksanaan pekerjaan konstruksi fisik. 6. Membuat laporan harian, mingguan, serta bulanan pekerjaan pelaksanaan konstruksi fisik. 7. Menyusun daftar kekurangan-kekurangan dan daftar cacat selama waktu pelaksanaan.

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

I-4

04. Manajemen Konstruksi 1. Tahap Perencanaan : a. Menyusun program kegiatan perencanaan yang terdiri dari atas program pencapaian sasaran, program penyediaan serta penggunaan tenaga, program penyediaan dan penggunaan informasi b. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan yang terdiri atas : konsultasi pekerjaan perencanaan, penyusunan laporan kegiatan perencanaan secara periodik, perumusan evaluasi status serta kemajuan pekerjaan perencanaan, konsultasi koreksi teknis, bila terjadi penyimpangan dan penelitian kelengkapan dokumen pelelangan maupun dokumen pelaksanaan. c. Pengendalian program yang terdiri dari atas : evaluasi program terhadap hasil perencanaan, evaluasi program penyimpangan teknis dengan manajerial atas persoalan yang timbul serta koreksi program. 2. Tahap Pelaksanaan : a. Menyusun program kegiatan perencanaan yang terdiri dari atas program pencapaian sasaran, program penyediaan serta penggunaan tenaga, program penyediaan dan penggunaan peralatan serta perlengkapan, program penyediaan biaya dan penggunaan anggaran biaya. b. Mengendalikan kegiatan pelaksanaan yang terdiri atas : melakukan tugas-tugas pengawasan pekerjaan pelaksanaan konstruksi fisik yang meliputi :  Mengawasi laju pekerjaan pelaksanaan konstruksi fisik dari segi kualitas bahan bangunan serta pelaksanaannya  Mengawasi pekerjaan dan produknya, mengawasi tetapan wakat dan biaya pelaksanaan konstruksi fisik  Mengawasi, meneliti perubahan-perubahan serta penyesuaian-penyesuaian yang terjadi selama pekerjaan/pelaksanaan konstruksi fisik  Menyusun berita acara : kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran, penyelesaian dan penyerahan pekerjaan pelaksanaan konstruksi fisik  Membuat laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan pelaksanaan konstruksi fisik.  Mengadakan gambar-gambar sesuai dengan yang dilaksanakan (As Build Drawing)  Menyusun daftar kekurangan-kekurangan dan daftar cacat selama waktu pemeliharaan.

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

I-5

05. Survey / Pemetaan Penyusunan geo survey, photogrametri/topografi, dan hidro survey. 06. Penelitian (Laboratorium) Beberapa penelitian / laboratorium yang bisa dilayani antara lain :  Kesesuaian Lahan  Kualitas Air  Mix Design Beton  Uji Tekan Sample Beton  Hammer Test  Boring Test  Loading Test  CBR  LPA, LPB dan LAPEN  Sand Cone  Sifat Fisik dan Kimia Material 07. Assosiasi INKINDO

1.4.

Pengalaman Perusahaan PT. Sanur Putra Utama sejak didirikannya telah menanggani beberapa proyek/pekerjaan baik secara langsung dari pemerintah maupun berupa sub kontrak dengan beberapa perusahaan konsultan lainnya. Berbagai bidang pengadaan jasa konsultansi yang pernah dilaksanakan antara lain survey/pemetaan, perencanaan/studi, pengawasan/supervisi, maupun dalam bidang- bidang layanan jasa lain. Daftar pengalaman perusahaan untuk 7 tahun terakhir seperti diuraikan pada lampiran data teknis ini. Selain pengalaman tersebut PT. Sanur Putra Utama sering melaksanakan pekerjaan-pekerjaan di bidang pengairan, pengelolaan sumber daya air, jalan dan jembatan dll pada tahun-tahun sebelumnya.

1.5.

Peralatan Perusahaan Beberapa peralatan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan layanan jasa konsultansi dan pengawasan, maka PT. Sanur Putra Utama dilengkapi dengan fasilitas kantor dan peralatan survei lapangan serta komputer, kendaraan dan lain-lain.

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

I-6

Peralatan PT. Sanur Putra Utama yang digunakan selama ini termasuk cukup lengkap dengan kondisi saat ini masih baik dan semua berada di Makassar Propinsi Sulawesi Selatan. Peralatan perusahaan tersebut mencakup berbagai fasilitas yang antara lain terdiri dari :       

1.6.

Ruang Kantor / Ruang Studio Sebagian Peralatan Laboratorium Peralatan Survey dan Lapangan Peralatan Kantor Peralatan Gambar Transportasi / Kendaraan Peralatan-peralatan Lainnya

Susunan Organisasi Perusahaan dan Personil Perusahaan A. Susunan Organisasi Susunan organisasi PT. Sanur Putra Utama seperti dapat dilihat pada Data Teknis ini. B. Personil Perusahaan Dengan pengalaman masing-masing personil yang ada pada PT. Sanur Putra Utama, maka perusahaan ini termasuk bisa dan sanggup melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang dilelangkan sesuai bidang jasa layanan dengan baik, dan juga melakukan penambahan personil-personil baru. Daftar personil yang diusulkan perusahaan PT. Sanur Putra Utama dan Curiculum Vitae yang diusulkan untuk menanggani pekerjaan ini seperti dapat dilihat pada lampiran Data Teknis ini.

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

I-7

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

I-8

BAB II DAFTAR PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

NO .

1

2

3

4

5

6

7

8

NAMA PAKET PEKERJAAN

SID Pengendalian Banjir Sungai Kanjiro Kabupaten Luwu Utara

Bidang/Sub Bidang Pekerjaan

LOKASI

Sipil Keairan

Kab. Luwu utara

SID. Pengendalian Banjir & Perbaikan Sungai Awo-Bulete Kab. Sipil Keairan W ajo DD Rawa Tambak Sarjo (100 Ha) Kab.Mamuju

DD Jaringan Tata Air Tambak Tampina (1000 Ha) SID Pengendalian Banjir S. Woronge Kab. Soppeng

DD.Pengaman Pantai Pallemeang/Ujung Tape Kab.Pinrang

SID Pengendalian Banjir Sungai Lariang Kab.Mamuju

Penyusunan Kajian Pengendalian Kualitas Air Sungai Maros

PEMBERI TUGAS/PENGGUNA JASA NAMA

ALAMAT/TELEPON

KONTRAK

NOMOR / TANGGAL

Satker Perencanan dan Jl. Sekolah Guru Perawat No. 3 HK.02.03/BBWS-PJ/PPKProgram BBWS Pompengan - Makassar Telp. (0411) 868781 - PP/04/IV/2015, tertanggal Jeneberang 868792 Fax (0411) 868792 29 April 2015

TANGGAL SELESAI MENURUT

NILAI KONTRAK

KONTRAK

B. A.SERAH TERIMA

Rp. 666.356.000,00

29/04/2015

26/10/2015

Kab. W ajo

Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan - Jeneberang

Jl. Sekolah Guru Perawat No. 3 HK.02.03/BBW S-PJ/PPKMakassar Telp. (0411) 868781 Rp. 484.247.000,00 PP/26/III/2014 868792 Fax (0411) 868792

19/09/2014

19/09/2014

Sipil Keairan

Kab. Mamuju

Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan - Jeneberang

Jl. Sekolah Guru Perawat No. 3 HK.02.03/BBW S-PJ/PPKMakassar Telp. (0411) 868781 Rp. 466.000.000,00 PP/22/IV/2013 868792 Fax (0411) 868792

08/10/2013

08/10/2013

Sipil Keairan

Kab. Luwu Timur

Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan - Jeneberang

Jl. Sekolah Guru Perawat No. 3 HK.02.03/BBW S-PJ/PPKMakassar Telp. (0411) 868781 Rp. 421.085.000,00 PP/19/IV/2013 868792 Fax (0411) 868792

08/10/2013

08/10/2013

Sipil Keairan

Kab. Soppeng

Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air

Jl. A. P. Pettarani No. 88 Makassar 90222 Telp. (0411) 422818445072

Rp. 244.200.000,00

25/09/2013

25/09/2013

Sipil Keairan

Kab.Pinrang

Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan - Jeneberang Prop.Sulbar

Jln.Martadinata No.9 Tlp/Fax; (04216) 21786 Mamuju Sulbar

HK.02.03/Kont-SUNGAI-&PANTAIRp. 596.970.000,00 II/SNVT.PJSAPJSB/04/IV/ 2012

14/10/2012

14/10/2012

Sipil Keairan

Kab.Mamuju

Satker Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang

Jl.Sekolah Guru Perawat No.3 Tlp (0411) 868792n Makassar

Rp. 480.865.000,00

24/10/2011

24/10/2011

Sipil Keairan

Kab.Maros

BAPPEDA Prop.Sulsel

Jl.Urip Sumoharjo No.269 Tlp (0411) 453486 Makassar

Rp. 74.000.000,00

2806/2011

2806/2011

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

602/DPSDA-478/2013

KU.08.08/PPKPP/09/IV/2011 Tanggal 25/04/2011 027/1781/Bappeda 31/03/2011

II - 1

9

10

11

Perencanaan / DED Air Minum (DAU) Perencanaan Jembatan S.Ralleanak Desa Uhaido Seppong, Jembatan S.BudongBudong Perencanaan Pembuatan Sumur Resapan

Sipil Keairan

Kab.Gowa

Dinas Pekerjaan Umum

Kab.Mamuju

Dinas Pekerjaan Umum Sulbar

Sipil Keairan

Sipil Keairan kab.Mamasa

Air Kab.Mamasa T.A.2008

12

DD Tambak Lasolo II (1.500 Ha), Kab.Konawe Utara

Sipil Keairan

Bantek Penyehatan PDAM

Sipil Keairan

Kab.Kendari

13

Kota Pare- pare

Perencanaan Hidran Umum dan Sumur Dalam

Sipil Keairan

Penyusunan Detail Engineering 15 Desain Air Minum

Sipil Keairan

Perencanaan Dan Pengawasan Balai Benih Ikan Dan Pangkalan 16 Pendaratan Ikan

Sipil Keairan

14

Kota Makassar

Dinas Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Kab.Mamasa Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum

Jl.Tumanurung No.2 Jl.Gatot Subroto No.1 Tlp/fax (0426) 21339 Mamuju 91512 Gedung Kantor Gabungan Dinas peme- rintah kab.Mamasa Jl.Sekolah Guru Perawat No.3 Tlp.(0411)868792

01/KONT/SPCKABM/DPU- GW/

Rp. 24.651.000,00

23/06/2011

23/06/2011

602.37/26.F/II/DPU/ 2010

Rp. 47.355.000,00

08/03/2010

08/03/2010

Rp. 17.900.000,00

18/04/2008

18/04/2008

Rp. 593.945.000,00

07/12/2008

07/12/2008

Rp. 249.205.000,00

04/12/2008

04/12/2008

050/73.a/DLHTR/III/2008 19/03/2008 KU.08.08/PPKPP/31/VII/2008 09/07/2008

21/BASTP/APBN/KONSJl.Urip Sumohardjo PR/ Komp.PAM Panaikang Makassar PKP.AM-SS/2008 08/07/2008

Jl.Urip Sumohardjo No.8 Tlp(0411) 449340 Makassar

050/68.63/DPU/IV/2007 04/04/2007

Rp. 67.001.000,00

03/05/2007

03/05/2007

Jl. Urip Sumoharjo Panaikang PO.BOX. 41 Telp. (0411) 441960

KU.08.08/26/SP/SNVT. PKPA MAL - SS/2006 05 - 7- 2006

RP. 196.746.000,00

01 - 12 2006

01 - 12 2006

Kota Makassar Kab. Tana Toraja

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

Kec. Tinggimon cong, Parangloe Sombaopu dan Barombong

Departemen Pekerjaan Umum

Jl. Mesjid Raya No. 29 Dinas Perikanan dan Kelautan

Sungguminasa Kab. Gowa

01/KONT-KONSUL/PDAK/ V/2006 12 - 5- 2006

RP. 52.000.000,00

20 - 11 2006

20 - 11 2006

II - 2

BAB III URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR

Manual OP Bangunan Pengaman PantaI

III - 1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

2. Nama paket Pekerjaan

:

Satker Perencanan dan Program BBWS Pompengan - Jeneberang SID Pengendalian Banjir Sungai Kanjiro Kabupaten Luwu Utara

3. Lingkup Produk Utama

:

Survey, Investigasi dan Desain

4. Lokasi Proyek

:

Kab. Luwu Utara

5. Nilai Kontrak

:

Rp. 666.356.000,00

6. No.Kontrak

:

HK.02.03/BBWS-PJ/PPK-PP/04/IV/2015

7. Waktu Pelaksanaan

:

180 Hari Kalender

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat Posisi

keahlian

Jumlah Orang Bulan

a. Team Leader

Pegembangan SDA

1

b. Ahli Sungai

Ahli Sungai

1

c.

Struktur Air & perencanaan

1

d. Ahli Geodesi

Ahli Pengukuran

1

e. Ahli Geologi

Ahli Mekanika Tanah

1

f.

Ahli Irigasi

1

g. Ahli Analisis Biaya

Ahli RAB

1

h. Ahli Lingkungan

Ahli kajian Lingkungan

1

Ahli Hidrolika/Bangunan Air

Ahli Hidrologi

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

2. Nama paket Pekerjaan

:

Satker Perencanan dan Program BBWS Pompengan - Jeneberang SID. Pengendalian Banjir & Perbaikan Sungai Awo-Bulete Kab. Wajo

3. Lingkup Produk Utama

:

Survey, Investigasi dan Desain

4. Lokasi Proyek

:

Kab. Wajo

5. Nilai Kontrak

:

Rp. 484.247.000,00

6. No.Kontrak

:

HK.02.03/BBW S-PJ/PPK- PP/26/III/2014

7. Waktu Pelaksanaan

:

180 Hari Kalender

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 8 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat Posisi

keahlian

Jumlah Orang Bulan

a. Team Leader

Pengembangan SDA

1

b. Ahli Sungai

Ahli Sungai

1

c. Ahli Hidrolika/Bangunan Air

Struktur Air & perencanaan

1

d. Ahli Geodesi

Ahli Pengukuran

1

e. Ahli Geologi

Ahli Mekanika Tanah

1

f.

Ahli Irigasi

1

g. Ahli Analisis Biaya

Ahli Hidrologi

Ahli RAB

1

h. Ahli Lingkungan

Ahli kajian Lingkungan

1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR DINAS PU SATKER BBWS POMPENGAN JENEBERANG

2. Nama paket Pekerjaan

:

DD RAWA TAMBAK SARJO (1000Ha)

3. Lingkup Produk Utama

:

Detail Desain

4. Lokasi Proyek

:

kab.Mamuju

5. Nilai Kontrak

:

Rp.446.000.000,00

6. No.Kontrak

:

HK.02.03/BBWS-PJ/PPK-PP/22/IV/2013

7. Waktu Pelaksanaan

:

12/04/2013-08/10/2013

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 9 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat

keahlian

Jumlah Orang Bulan

a. Team Leader

Posisi

Pgmbngn SDA & Ahli Sungai

1

b. Ahli Desain

Struktur Air & perencanaan

1

c. Ahli Geodesi

Ahli Pengukuran

1

d. Ahli Irigasi Tambak

Ahli Irigasi

1

e. Ahli Sosek/Budidaya Perikanan

Ahli Sosial dan Budaya

1

f. Ahli Ilmu Tanah

Ahli Mekanika Tanah

1

g. Ahli Analisis Biaya

Ahli RAB

1

h. Ahli Dokumen Tender

Ahli Dokumen Tender & Spektek

1

i. Ahli Lingkungan

Ahli kajian Lingkungan

1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR DINAS PU SATKER BBWS POMPENGAN JENEBERANG

2. Nama paket Pekerjaan

:

DD. JARINGAN TATA AIR TAMBAK TAMPINA (1000Ha)

3. Lingkup Produk Utama

:

Detail Desain

4. Lokasi Proyek

:

kab. Luwu Timur

5. Nilai Kontrak

:

Rp.421.085.000,00

6. No.Kontrak

:

HK.02.03/BBWS-PJ/PPK-PP/19/IV/2013

7. Waktu Pelaksanaan

:

12/04/2013-08/10/2013

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 9 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat

keahlian

Jumlah Orang Bulan

a. Team Leader

Posisi

Pgmbngn SDA & Ahli Sungai

1

b. Ahli Desain

Struktur Air & perencanaan

1

c. Ahli Geodesi

Ahli Pengukuran

1

d. Ahli Irigasi Tambak

Ahli Irigasi

1

e. Ahli Sosek/Budidaya Perikanan

Ahli Sosial dan Budaya

1

f. Ahli Ilmu Tanah

Ahli Mekanika Tanah

1

g. Ahli Analisis Biaya

Ahli RAB

1

h. Ahli Dokumen Tender

Ahli Dokumen Tender & Spektek

1

i. Ahli Lingkungan

Ahli kajian Lingkungan

1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

DINAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR PROVINSI SULAWESI SELATAN

2. Nama paket Pekerjaan

:

SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI WORONGE

3. Lingkup Produk Utama

:

Survey, Investigasi dan Desain

4. Lokasi Proyek

:

Kab. Soppeng/Kab. Wajo

5. Nilai Kontrak

:

Rp. 244.200.000,00

6. No.Kontrak

:

602/DPSDA-478/2013

7. Waktu Pelaksanaan

:

29/04/2013-25/09/2013

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 5 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

keahlian

Jumlah Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat Posisi a. Team Leader

Pgmbngn SDA & Ahli Perikanan

1

b. Ahli Sungai

Pernc.Bangunan & Lingk.

1

c. Ahli Hidrolika

Struktur Air & RAB

1

d. Ahli Geodesi

Ahli Geodesi

1

f. Ahli Hidrologi

Ahli Hidrologi

1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR DINAS PU SATKER BBWS POMPENGAN JENEBERANG

2. Nama paket Pekerjaan

:

DD PENGAMAN PANTAI PALLEMEANG/ UJUNG TAPE KAB.PINRANG

3. Lingkup Produk Utama

:

Detail Desain

4. Lokasi Proyek

:

kab.Pinrang

5. Nilai Kontrak

:

Rp.596.970.000,00

6. No.Kontrak

:

HK.02.03/Kont-SUNGAI-&-PANTAI-II/SNVT.PJSAPJSB/04/IV/2012

7. Waktu Pelaksanaan

:

18/04/2012-14/10/2012

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 8 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

keahlian

Jumlah Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat Posisi a. Team Leader

Pgmbngn SDA & Ahli Bangunan Pantai

1

b. Ahli Pantai

Ahli Pernc.Pantai

1

c. Ahli Hidrolika

Struktur Air & pernc.Pantai

1

d. Ahli Geodesi

Ahli Pengukuran

1

e. Ahli Geologi

Ahli Mekanika Tanah

1

f. Ahli Cost Estimator/Kelayakan

Ahli RAB

1

g. Ahli Struktur Bangunan Air

Struktur Air & pantai

1

h. Ahli Lingkungan

Ahli kajian Lingkungan

1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR DINAS PU SATKER BBWS POMPENGAN JENEBERANG

2. Nama paket Pekerjaan

:

SID PENGENDALIAN BANJIR SUNGAI LARIANG

3. Lingkup Produk Utama

:

Detail Desain

4. Lokasi Proyek

:

Kab.Mamuju Utara

5. Nilai Kontrak

:

Rp. 480.865.000,00

6. No.Kontrak

:

KU.08.08/PPK-PP/09/IV/2011

7. Waktu Pelaksanaan

:

25/04/2011-24/10/2011

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 9 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

keahlian

Jumlah Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat Posisi a. Team Leader

Pgmbngn SDA & Ahli Perikanan

1

b. Ahli Sungai

Pernc.Bangunan & Lingk.

1

c. Ahli Hidrolika

Struktur Air & RAB

1

d. Ahli Geodesi

Ahli Geodesi

1

e. Ahli Geologi

Ahli Geologi

1

f. Ahli Hidrologi

Ahli Hidrologi

1

g. Ahli Analisis Biaya

Estimasi Biaya

1

h. Ahli Struktur

Ahli Struktur

1

i. Ahli Sosiologi

Ahli Sosial

1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

PEMERINTAH PROPINSI SULAWESI SELATAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)

2. Nama paket Pekerjaan

:

PENYUSUNAN KAJIAN PENGENDALIAN KUALITAS AIR SUNGAI MAROS

3. Lingkup Produk Utama

:

Detail Desain

4. Lokasi Proyek

:

Kab.Maros

5. Nilai Kontrak

:

Rp. 74.000.000,-

6. No.Kontrak

:

027/1782/Bappeda

7. Waktu Pelaksanaan

:

31/03/2011-28/06/2011

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 4 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

keahlian

Jumlah Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat Posisi a. Team Leader

Ahli Geologi/Geodesi

1

b. Tenaga Ahli Sipil

Pernc.Bangunan & Lingk.

1

c. Tenaga Ahli Ekonomi

Struktur Air & RAB

1

d. Tenaga Ahli Sosial

Sosial Masyarakat & Budaya

1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA

2. Nama paket Pekerjaan

:

PERENCANAAN PENGEMBANGAN BBIS LA'JOA SOPPENG

3. Lingkup Produk Utama

:

Detail Desain

4. Lokasi Proyek

:

Kab.Soppeng

5. Nilai Kontrak

:

Rp. 20.800.000,00

6. No.Kontrak

:

03.4/KONTRAK/P3B-N/03/1/2006

7. Waktu Pelaksanaan

:

24/03/2006 - 24/04/2006

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 3 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

keahlian

Jumlah Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat Posisi a. Team Leader

Pgmbngn SDA & Ahli Perikanan

1

b. Desain Engineer

Pernc.Bangunan & Lingk.

1

c. Cost Estimate

Struktur Air & RAB

1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

DINAS KIMPRASWIL KABUPATEN MAJENE PANITIA PENUNJUKAN LANGSUNG BIDANG TATA RUANG DAN PENGEMBANGAN PEMUKIMAN

2. Nama paket Pekerjaan

:

DED PEMBANGUNAN/ REHABILITASI TANGGUL, SALASSA DAN BRONJONG

3. Lingkup Produk Utama

:

Rehab.Tanggul, Salassa dan Bronjong

4. Lokasi Proyek

:

Kab.Majene

5. Nilai Kontrak

:

Rp. 20.000.000,00

6. No.Kontrak

:

06/91/Kont-BTRPP/VI/2004

7. Waktu Pelaksanaan

:

14/06/2004 - 14/07/2004

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

KABUPATEN MAJENE TA2004

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 5 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

keahlian

Jumlah Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat Posisi a. Team Leader

Pgmbngn SDA,Irigasi & Konservasi

1

b. Struc.Engineer

Hydrologi & Struktur Air

1

c. Quantity Surveyor

Survey, Pengukuran & Pemetaan

1

d. Cost Estimate

Struktur Air & RAB

1

e. Draftman

Ahli Lingkungan

1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

BAGIAN PROYEK PENGELOLAAN SUMBER DAYA LAUT, PESISIR DAN PULAU PULAU KECIL SULAWESI SELATAN TA2004

2. Nama paket Pekerjaan

:

KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH (KKLD) DI KAB.SINJAI, BARRU DAN KOTA MAKASSAR

3. Lingkup Produk Utama

:

Konservasi Laut

4. Lokasi Proyek

:

Kab.Sinjai, Barru dan Kota Makassar

5. Nilai Kontrak

:

Rp. 44.825.000,00

6. No.Kontrak

:

12/SK/PSLP3K-N/09/2004

7. Waktu Pelaksanaan

:

04/10/2004 - '02/12/2004

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 5 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

keahlian

Jumlah Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat Posisi a. Team Leader

Pgmbngn SDA,Irigasi

1

b. Ahli Manajemen Perikanan

Ahli Perikanan

1

c. Ahli Sosial Ekonomi Perikanan

Ahli Perikanan & RAB

1

d. Ahli Konservasi

Ahli Konservasi

1

e. Ahli Oseanografi

Ahli Kelautan

1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA PROPINSI SULAWESI BARAT

2. Nama paket Pekerjaan

:

PENYUSUNAN DATA BASE PRASARANA BUDIDAYA AIR PAYAU

3. Lingkup Produk Utama

:

Detail Desain Budidaya

4. Lokasi Proyek

:

Kab.Mamuju

5. Nilai Kontrak

:

Rp. 59.580.000,00

6. No.Kontrak

:

A.02/KONTRAK/PB/DKP/N

7. Waktu Pelaksanaan

:

08/05/2006 - 06/07/2006

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 7 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

keahlian

Jumlah Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat Posisi a. Team Leader

Desain Bangunan & Perikanan

1

b. Designeer

Perenc.Bangunan & Ahli Perikanan

1

c. Ahli kualitas Air

Pengmb.SDA & Konservasi

1

d. Ahli Lingkungan

Perenc.Lingkungan & Kelautan

1

e. Surveyor

Pengukuran & Pemetaan

1

f. Draftman

Perenc.Lingkungan & RAB

1

g. Buruh Lokal

Perenc.Bangunan & Lingkungan

1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROPINSI SULAWESI SELATAN

2. Nama paket Pekerjaan

:

PENYUSUNAN MASTER PLAN PEMBANGUNAN KAWASAN WISATA PERIKANAN DIKABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN TA2003

3. Lingkup Produk Utama

:

Detail Desain Kawasan Perikanan

4. Lokasi Proyek

:

Kab.Maros

5. Nilai Kontrak

:

Rp. 33.945.000,00

6. No.Kontrak

:

6.a/SPK/DPK/06/2003

7. Waktu Pelaksanaan

:

19/06/2003 - 20/08/2003

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 2 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

keahlian

Jumlah Orang Bulan

a. Team Leader

Desain Bangunan & Perikanan

1

b. Designeer

Perenc.Bangunan & Ahli Perikanan

1

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat Posisi

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR PROYEK PENYEDIAAN AIR BAKU JENEBERANG

2. Nama paket Pekerjaan

:

DETAIL DESAIN EMBUNG DI KAB.WAJO

3. Lingkup Produk Utama

:

Detail Desain Air Baku

4. Lokasi Proyek

:

Kab.Wajo

5. Nilai Kontrak

:

Rp. 155.100.000,00

6. No.Kontrak

:

KU.08.08/PPABJ-02/VII/2002

7. Waktu Pelaksanaan

:

16/07/2002 - 15/11/2002

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 6 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

keahlian

Jumlah Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat Posisi a. Team Leader

Pgmbngn SDA,Irigasi & Konservasi

1

b. Hydrologist

Hydrologi & Struktur Air

1

c. Geologist

Geologi & Embung

1

d. Geodetic Engineering

Survey, Pengukuran & Pemetaan

1

e. Planning & Design Engineering

Perenc. Bangunan Persungaian

1

f. Ass.Water Resources Engineer

Struktur Air & RAB

1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN BUDIDAYA, SULAWESI SELATAN TA2004 DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROP.SULSEL

2. Nama paket Pekerjaan

:

PERENCANAAN PENYEMPURNAAN IRIGASI EKS.SPL

3. Lingkup Produk Utama

:

Detail Desain Irigasi

4. Lokasi Proyek

:

Kab.Jeneponto, Takalar dan Bone

5. Nilai Kontrak

:

Rp. 18.100.000,00

6. No.Kontrak

:

04/K-Prc. Sal. 4 Kab/P2PSBSSN/05/2004

7. Waktu Pelaksanaan

:

21/05/2004 - 21/06/2004

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

DI KAB.JENEPONTO, TAKALAR, POLEWALI DAN BONE

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 3 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

keahlian

Jumlah Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat Posisi a. Team Leader

Pgmbngn SDA,Irigasi & Konservasi

1

b. Irrigation Engineer

Banjir, Sungai dan Irigasi

1

c. Hydrologist

Hydrologi & Struktur Air

1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN PROGRAM DAN PERENCANAAN DAN PERENCANAAN SATKER BALAI BESAR WILYAH SUNGAI POMPENGANJENEBERANG DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM RI

2. Nama paket Pekerjaan

:

DD TAMBAK LASOLO II (1.500 Ha) KAB.KONAWE UTARA

3. Lingkup Produk Utama

:

Detail Desain Rawa

4. Lokasi Proyek

:

Kab.Konawe Utara

5. Nilai Kontrak

:

Rp. 593.945.000,00

6. No.Kontrak

:

KU.08.08/PPK-PP/31/VII/2008

7. Waktu Pelaksanaan

:

11 Juli 2008 - 07 Desember 2008

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 8 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

keahlian

Jumlah Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat Posisi a. Team Leader

Pgmbngn SDA,Irigasi & Konservasi

1

b. Irrigation Engineer

Banjir, Sungai dan Irigasi

1

c. Hydrologist

Hydrologi & Struktur Air

1

d. Geodetic Engineering

Survey, Pengukuran & Pemetaan

1

e. Soil Scientist

Geologi & Mekanika Tanah

1

f. Cost Estimate

Struktur Air & RAB

1

g. Ahli Perikanan

Ahli Perikanan & Rawa

1

h. Ahli Sosial Ekonomi

Ahli Ekonomi

1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR PROYEK PENYEDIAAN AIR BAKU JENEBERANG

2. Nama paket Pekerjaan

:

DETAIL DESAIN EMBUNG DI KAB.WAJO

3. Lingkup Produk Utama

:

Detail Desain Air Baku

4. Lokasi Proyek

:

Kab.Wajo

5. Nilai Kontrak

:

Rp. 155.100.000,00

6. No.Kontrak

:

KU.08.08/PPABJ-02/VII/2002

7. Waktu Pelaksanaan

:

16/07/2002 - 15/11/2002

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 6 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

keahlian

Jumlah Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat Posisi a. Team Leader

Pgmbngn SDA,Irigasi & Konservasi

1

b. Hydrologist

Hydrologi & Struktur Air

1

c. Geologist

Geologi & Embung

1

d. Geodetic Engineering

Survey, Pengukuran & Pemetaan

1

e. Planning & Design Engineering

Perenc. Bangunan Persungaian

1

f. Ass.Water Resources Engineer

Struktur Air & RAB

1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

SATKER DINAS PERIKANAN & KELAUTAN PROP.SULSEL KEGIATAN PEMBINAAN & PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA TA2006

2. Nama paket Pekerjaan

:

PENYUSUNAN KAWASAN BUDIDAYA UDANG DI KAB.PINRANG

3. Lingkup Produk Utama

:

Detail Desain Budidaya Udang

4. Lokasi Proyek

:

Kab.Pinrang

5. Nilai Kontrak

:

Rp. 39.750.000,00

6. No.Kontrak

:

04.6/KONTRAK/P3B-N/04/2006

7. Waktu Pelaksanaan

:

26/04/2006 - 09/06/2006

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 6 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat

keahlian

Jumlah Orang Bulan

a. Team Leader

Posisi

Desain Bangunan & Perikanan

1

b. Ahli Budidaya

Perenc.Bangunan & Ahli Perikanan

1

c. Ahli kualitas Air

Pengmb.SDA & Konservasi

1

d. Ahli Pasca Panen & Pemasaran

Perenc.Perikanan

1

e. Ahli Lingkungan

Perenc.Bangunan & Lingkungan

1

f. Ahli Sosek Perikanan

Ahli Perikanan

1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

SATKER DINAS PERIKANAN & KELAUTAN PROP.SULSEL KEGIATAN PEMBINAAN & PENGEMBANGAN PERIKANAN BUDIDAYA TA2006

2. Nama paket Pekerjaan

:

PENYUSUNAN DATA BASE PRASARANA BUDIDAYA DIKAB.LUWU, LUWU UTARA

3. Lingkup Produk Utama

:

Detail Desain Budidaya

4. Lokasi Proyek

:

Kab.Luwu dan Luwu Utara

5. Nilai Kontrak

:

Rp. 49.750.000,00

6. No.Kontrak

:

04.1/KONTRAK/P3B-N/04/2006

7. Waktu Pelaksanaan

:

03/04/2006 - 27/05/2006

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 7 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat

keahlian

Jumlah Orang Bulan

a. Team Leader

Posisi

Desain Bangunan & Perikanan

1

b. Designeer

Perenc.Bangunan & Ahli Perikanan

1

c. Ahli kualitas Air

Pengmb.SDA & Konservasi

1

d. Ahli Lingkungan

Perenc.Lingkungan & Kelautan

1

e. Surveyor

Pengukuran & Pemetaan

1

f. Draftman

Perenc.Lingkungan & RAB

1

g. Buruh Lokal

Perenc.Bangunan & Lingkungan

1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

PENGELOALAAN SUMBER DAYA PERIKANAN DAN KELAUTAN PROP.SUL SEL DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

2. Nama paket Pekerjaan

:

PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL KOTA MAKASSAR

3. Lingkup Produk Utama

:

Detail Desain

4. Lokasi Proyek

:

Kota Makassar

5. Nilai Kontrak

:

Rp. 199.800.000,00

6. No.Kontrak

:

07.e.3/KONTRAK/PSPK/N/09/2005

7. Waktu Pelaksanaan

:

12/09/2005 - 12/12/2005

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 5 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

keahlian

Jumlah Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat Posisi a. Team Leader

Pgmbngn SDA,Irigasi

1

b. Ahli Manajemen Perikanan

Ahli Perikanan

1

c. Ahli Sosial Ekonomi Perikanan

Ahli Perikanan & RAB

1

d. Ahli Konservasi

Ahli Konservasi

1

e. Ahli Oseanografi

Ahli Kelautan

1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA MAKASSAR TA2007

2. Nama paket Pekerjaan

:

PERENCANAAN NORMALISASI SALURAN SEKUNDER URBAN V

3. Lingkup Produk Utama

:

Detail Desain Drainase

4. Lokasi Proyek

:

Kota Makassar

5. Nilai Kontrak

:

Rp. 92.932.000,00

6. No.Kontrak

:

050/59.7/DPU/III/2007

7. Waktu Pelaksanaan

:

22/03/2007 - 21/04/2007

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 4 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

keahlian

Jumlah Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat Posisi a. Team Leader

Pgmbngn SDA & Drainase

1

b. Hydrologist

Hydrologi & Struktur Air

1

c. Ahli struktur Bangunan Air

Struktur Air

1

d. Ahli Estimase Biaya

Pernc.Bangunan & RAB

1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR SATUAN KERJA SEMENTARA PENYEDIAAN AIR BAKU JENEBERANG

2. Nama paket Pekerjaan

:

SID INTAKE DAN JARINGAN AIR BAKU DI KEC.TOMPOBULU KAB.BANTAENG

3. Lingkup Produk Utama

:

Detail Desain Air Baku

4. Lokasi Proyek

:

Kab.Bantaeng

5. Nilai Kontrak

:

Rp. 175.098.000,00

6. No.Kontrak

:

KU.08.08/SID-BTG/SKSPABJ-04/VIII/2005

7. Waktu Pelaksanaan

:

01/08/2005 - 30/11/2005

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 6 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

keahlian

Jumlah Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat Posisi a. Team Leader

Pgmbngn SDA,Irigasi & Konservasi

1

b. Hydrologist

Hydrologi & Struktur Air

1

c. Geologist

Geologi & Embung

1

d. Geodetic Engineering

Survey, Pengukuran & Pemetaan

1

e. Planning & Design Engineering

Perenc. Bangunan Persungaian

1

f. Ass.Water Resources Engineer

Struktur Air & RAB

1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM SATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DAN DRAINASE GORONTALO TA2006

2. Nama paket Pekerjaan

:

DED DRAINASE

3. Lingkup Produk Utama

:

Detail Desain Drainase

4. Lokasi Proyek

:

Kab.Pohuwato

5. Nilai Kontrak

:

Rp. 49.000.000,00

6. No.Kontrak

:

KU.08/SNVT-PKPPDG/KONS/45/2006

7. Waktu Pelaksanaan

:

06/02/2006 - 21/03/2006

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 3 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

keahlian

Jumlah Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat Posisi a. Team Leader

Pgmbngn SDA,Irigasi & Konservasi

1

b. Structure Engineer

Hydrologi & Struktur Air

1

c. Design Engineer

Pernc.Lingkungan

1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

PEMERINTAH KABUPATEN GOWA DINAS PEKERJAAN UMUM

2. Nama paket Pekerjaan

:

DED SALURAN DRAINASE/GORONG-GORONG TA2010

3. Lingkup Produk Utama

:

Detail Desain Drainase

4. Lokasi Proyek

:

Kab.Gowa

5. Nilai Kontrak

:

Rp. 84.700.000,00

6. No.Kontrak

:

01/DPU-DRN/KONT/III/2010

7. Waktu Pelaksanaan

:

29/03/2010 - 27/04/2010

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 3 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

keahlian

Jumlah Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat Posisi a. Team Leader

Pgmbngn SDA,Irigasi & Konservasi

1

b. Structure Engineer

Hydrologi & Struktur Air

1

c. Design Engineer

Pernc.Lingkungan

1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN ROP.SUL SEL DOKUMEN PELAKSANA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

2. Nama paket Pekerjaan

:

PENYUSUNAN DATA BASE KELEMBAGAAN (RUMPUT LAUT DI 3 WILAYAH)

3. Lingkup Produk Utama

:

Detail Desain Rumput Laut

4. Lokasi Proyek

:

Kota Makassar

5. Nilai Kontrak

:

Rp. 86.700.000,00

6. No.Kontrak

:

74/KONTRAK/DP/BP/08/2007

7. Waktu Pelaksanaan

:

02/08/2007 - 15/10/2007

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 4 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

keahlian

Jumlah Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat Posisi a. Team Leader

Pgmbngn SDA,Irigasi & Konservasi

1

b. Hydrologist

Hydrologi & Struktur Air

1

c. Geodetic Engineering

Survey, Pengukuran & Pemetaan

1

d. Ahli Kelautan

Ahli Kelautan

1

URAIAN PENGALAMAN KERJA SEJENIS 10 (SEPULUH) TAHUN TERAKHIR 1. Pengguna Jasa

:

PEMERINTAH KABUPATEN GOWA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

2. Nama paket Pekerjaan

:

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BALAI BENIH IKAN DAN PANGKALAN PENDARATAN IKAN

3. Lingkup Produk Utama

:

Detail Desain Balai Benih Ikan

4. Lokasi Proyek

:

Kab.Gowa

5. Nilai Kontrak

:

Rp. 52.000.000,00

6. No.Kontrak

:

01/KONT-KONSUL/PDAK/V/2006

7. Waktu Pelaksanaan

:

20/05/2006 - 20/11/2006

8. Nama Pemimpin Kemitraan

:

Ir.H.Abd Azis Alimuddin, MT

Alamat

:

Jl.Racing Center Perum UMI C/13 Makassar

Negara Asal

:

Indonesia

9. Jumlah Tenaga Ahli :

Tenaga Ahli Asing - Orang Bulan Tenaga Ahli Indonesia 4 Orang Bulan

10. Perusahaan Mitra Kerja

Jumlah Tenaga Ahli Asing

Indonesia

a.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

b.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

c.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

d.

-

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

- Orang Bulan

keahlian

Jumlah Orang Bulan

dst Tenaga Ahli Tetap Yang terlibat Posisi a. Team Leader

Pgmbngn SDA & Ahli Perikanan

1

b. Geodetic Engineering

Survey, Pengukuran & Pemetaan

1

c. Cost Estimate

Struktur Air & RAB

1

d. Desain Engineer

Pernc.Bangunan & Lingk.

1

BAB IV TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA DAN PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG 4.1

TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA

4.1.1. PEMAHAMAN TERHADAP LATAR BELAKANG PEKERJAAN Wilayah pesisir didefinisikan sebagai wilayah daratan yang berbatasan dengan laut, dengan batas di daratan meliputi daerah-daerah yang tergenang air maupun yang tidak tergenang air yang masih dipengaruhi oleh proses-proses laut seperti pasang surut dll. Wilayah pesisir bersifat dinamis dan rentan terhadap perubahan lingkungan baik karena proses alami maupun akibat aktivitas manusia. Kajian Kerawanan dan Dinamika Wilayah Pesisir mengemukakan bahwa wilayah pesisir merupakan wilayah yang sangat padat jumlah penduduknya dan populasi dunia yang hidup di wilayah pesisir berkisar antara 50-70 % dari total penduduk dunia. Di Indonesia sendiri 60 % penduduknya hidup di wilayah pesisir, peningkatan jumlah penduduk yang hidup di wilayah pesisir memberikan dampak tekanan terhadap sumberdaya alam pesisir seperti degradasi pesisir, pembuangan limbah ke laut, erosi pantai (abrasi), akresi pantai (penambahan pantai) dan sebagainya. Dalam melakukan berbagai aktivitas untuk meningkatkan taraf hidupnya, manusia melakukan perubahan-perubahan terhadap ekosistem dan sumberdaya alam sehingga berpengaruh terhadap lingkungan di wilayah pesisir khususnya garis pantai. Garis pantai adalah batas air laut pada waktu pasang tertinggi telah sampai kedarat. Perubahan garis pantai ini banyak dilakukan oleh aktivitas manusia seperti pembukaan lahan, eksploitasi bahan galian di daratan pesisir yang dapat merubah keseimbangan garis pantai melalui suplai muatan sedimen yang berlebihan. Dengan curah hujan yang dengan intensitas tinggi juga dapat mempengaruhi peruhan garis pantai. Di sepanjang kawasan pantai terdapat segmen-segmen pantai yang mengalami erosi, disamping ada bagian-bagian yang mengalami akresi/sedimentasi dan segmen yang stabil. Sekitar 70 % pantai terutama berpasir di dunia mengalami erosi pantai dan penyebab utama adalah aneka ragam pengaruh manusia secara langsung maupun tak langsung yang menyebabkab berkurangnya jumlah ketersedian cadangan sedimen yang ada di pantai dibandingkan dengan sedimen keluar dari pantai akibat pengaruh alam. Di beberapa bagian pantai di dunia, erosi pantai yang terjadi telah menimbulkan kerugian yang besar berupa rusaknya daerah pemukiman, pertambakan, dan jalan raya. Erosi pantai merupakan salah satu masalah serius degradasi garis pantai yang disebabkan oleh angin, hujan, arus, dan gelombang serta akibat aktivitas manusia. Aktivitas manusia seperti pembukaan hutan mangrove, penambangan pasir laut dan penambangan terumbu karang di beberapa lokasi telah memberikan kontribusi penting terhadap erosi pantai, karena hilangnya perlindungan pantai dari hantaman gelombang dan badai. Pantai juga Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

IV - 1

merupakan tempat rekreasi yang potensial bagi daerah setempat sehingga keberadaannya perlu dijaga, dikelola dan dilestarikan. Permasalahan di atas juga terjadi pada pada Pantai Di Propinsi Sulawesi Selatan. Pantainya mengalami kerusakan akibat terjangan gelombang dan mengancam keamanan sarana dan prasarana di sekitar pantai, terutama kawasan center point of Indonesia yang akan dikembangkan sebagai kawasan strategis untuk wilayah Prov. Sul-Bar. Permasalahan ini memerlukan penanganan yang tepat dengan mempertimbangkan banyak faktor dalam jangka panjang dan merupakan bagian dari suatu strategis perencanaan yang berpedoman pada kebijakan Coastal Zone Management (CZM). Untuk itu kami bertekad untuk menangani pekerjaan ini, siap untuk melakukan perbaikan sesuai dengan kondisi lapangan, mudah dihubungi walaupun masa kontrak telah berakhir, serta tidak lari dari tanggung jawab yang telah dibebankan. Oleh sebab itu selaku konsultan yang komit terhadap pembangunan, kami telah berupaya mendidik dan menggabungkan tenaga ahli lokal dengan tenaga ahli dari daerah lain sehingga pengalaman tersebut dapat berguna. Kami telah berupaya menyediakan kantor yang tetap supaya mudah untuk melakukan koordinasi antara tenaga ahli kami dengan pengguna jasa sampai pekerjaan perencanaan yang kami tangani sampai tahap akhir dan berdaya guna. Dalam proses pelelangan ini, kami sangat menyadari bahwa panitia mempunyai hak untuk menolak atau menerima tawaran kami, oleh sebab itu kami berupaya untuk menyajikan Usulan Teknis ini sejelas mungkin sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja yang telah kami terima. Kami yakin komitmen kami terhadap dunia usaha jasa konsultan serta ditunjang keinginan untuk bekerja secara sungguh-sungguh akan dapat memenuhi kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh panitia dalam proses pelelangan pekerjaan ini. 4.1.2. PEMAHAMAN TERHADAP MAKSUD DAN TUJUAN PEKERJAAN

Maksud Pekerjaan ini adalah untuk melakukan kajian, inventarisasi dan identifikasi permasalahan yang terjadi pada Satuan Wilayah Pengamanan Pantai (SWPP) Pantai Kaluku serta upaya untuk pemulihan kerusakan pantai guna mengembalikan ke kondisi semula yang meliputi : 1. Gambaran perkembangan kondisi sosial ekonomi di masa sekarang dan masa yang akan datang. 2. Gambaran dan faktor alam yang mempengaruhi terjadinya kerusakan pantai. 3. Kondisi fisik pesisir Pantai. 4. Perencanaan pengendali erosi pantai (abrasi), akresi pantai (penambahan pantai) dan sebagainya, mulai aspek teknis morfologi lahan darat dan air, kondisi hidrooceanografi, kondisi hidroklimatologi. Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

IV - 2

Tujuan dari pekerjaan ini antara lain adalah : untuk menyiapkan produk/dokumen detail desain bangunan pengaman pantai agar implementasinya dapat dengan mudah, tepat dan mencapai sasaran dalam pelaksanaannya. Adapun sasaran dari hasil pekerjaan ini adalah untuk mengetahui besarnya daya rusak gelombang laut terhadap erosi pantai (abrasi), akresi pantai (penambahan pantai) dan sebagainya erosi pantai, yang menyebabkan terjadinya kemunduran garis Pantai Kaluku karena adanya ketidakseimbangan antara pasokan sedimen dengan kapasitas angkutan sedimen, hal ini sebagai akibat adanya pencemaran perairan pantai, pengrusakan terhadap morfologi pantai dan sebagainya sehingga dapat dipilih jenis konstruksi/penanganan yang cocok untuk penanganan pada lokasi tersebut. 4.1.3. PEMAHAMAN TERHADAP RUANG LINGKUP DAN KEGIATAN

-

Ruang lingkup pekerjaan Studi Pengembangan Pengaman Pantai Kaluku, dalam rangka mendukung Center Point of Indonesia, diantaranya berupa studi literatur baik aspek teknis-substansial, sosial ekonomi maupun kebijakan dan peraturan yang terkait dengan perencanaan, perancangan, persyaratan teknis, pelaksanaan pembangunan, dan pengawasan pembangunan serta Survey Pengumpulan Data, Analisis Data dan desain, meliputi :

-

- Pekerjaan Persiapan

-

- Pengumpulan data (primer dan Sekunder)

-

- Pengolahan dan analisa data

-

- Pemodelan

-

- Perencanaan Teknis

-

- Pembuatan Laporan

-

Rincian Kegiatan, meliputi:

-

A. Pekerjaan Persiapan

-

Pekerjaan persiapan terdiri dari :

-

Survei pendahuluan, mobilisasi sumber daya, persiapan administrasi dan teknik

-

B. Pengumpulan Data

-

1. Pengumpulan Data Sekunder

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

IV - 3

-

Pengumpulan data sekunder diperlukan untuk pengolahan data selanjutnya. Data yang diperlukan diantaranya adalah :

-

a. Peta Topografi

-

b. Peta Lingkungan Pantai

-

c. Peta Sebaran Sedimen Permukaan

-

d. Peta Geologi Teknik, Geologi Lingkungan

-

e. Peta Seismotektonik

-

f. Data angin jam-jaman

-

g. Daftar harga bahan dan upah

-

h. Potensi kawasan yang dilindungi.

-

i. Data curah hujan dan data aliran.

-

j. Studi-studi terdahulu.

-

k. Foto udara yang tersedia (bila ada)

-

l. Data Sosial Ekonomi, dan kebijakan pemerintah

-

2. Pengumpulan Data Primer (Survei Primer)

-

Survei Primer diperlukan untuk mendapatkan data lokal terkini yang akan digunakan dalam perencanaan seperti peta dasar, elevasi acuan pasang surut, kondisi fisik area pekerjaan seperti kondisi tanah, kondisi perairan dll. Jenis Survei primer yang dibutuhkan adalah:

-

a. Survei Topografi

-

Survei ini dilakukan untuk mendapatkan peta rupa bumi di darat Survei. Lokasi survei adalah sepanjang pantai atau sepanjang Satuan Wilayah Pengamanan Pantai dan selebar sempadan pantai (biasanya diambil 100-200 meter ke arah darat). Peta yang akan dihasilkan adalah berukuran skala 1:2000 atau 1:1000.

-

Metode pengukuran yang digunakan adalah teresterial. Elevasi lahan diikatkan terhadap muka air terendah hasil analisa pasang surut dan posisinya diikatkan terhadap koordinat global. Item dalam pengerjaan survei topografi adalah :

-

1. Pengamatan Azimuth Astronomis

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

IV - 4

-

2. Pembuatan titik tetap yang berupa Bench Mark ( BM ) dan Control Point (CP). Fungsi dari kedua titik tetap ini adalah sama yakni sebagai tempat untuk menuliskan posisi lokasi ( koordinat X, Y ) dan elevasi ( Z ). Lokasi BM ataupun CP adalah pada area yang terlindungi ( bukan pada tepi jalan yang kemungkinan di kemudian hari akan diperlebar sehingga terpaksa BM atau CP dibongkar ). Benchmark (BM) terbuat dari beton dengan ukuran 20 x 20 x 100cm dipasang pada jalur Polygon ditempatkan ada daerah yang aman dan muncul diatas tanah setinggi 20 cm agar mudah dicari kembali.

-

3. Penentuan kerangka horizontal, dimana dalam tahap ini ditentukan area yang akan dipetakan pada arah horizontal.

-

4. Penentuan kerangka vertikal

-

5. Pemetaan situasi detail.

-

Pengukuran situasi detail dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

-

a. Pengukuran Situasi Detail.

-

- Ketinggian titik detail diukur dengan toleransi 10 mm dengan interval kerapatan kontur 0,25 s/d 0,50 meter.

-

- Pengukuran situasi diukur merata keseluruh daerah rencana pengukuran mencakup batas penggunaan lahan, saluran alam dan atau buatan serta bangunan – bangunan yang ada.

-

b. Pengukuran Situasi, Trace, Potongan Memanjang dan Melintang.

-

- Pengukuran situasi dan trace pantai dilakukan sepanjang kondisi dilapangan.

-

- Pengukuran tersebut dilakukan dengan kondisi alam pantai, Tanggul/jalan yang ada serta saluran dan pemukiman yang terdapat disekitarnya.

-

- Pengukuran potongan memanjang dan melintang dengan interval jarak 50 meter untuk daerah abrasi kerapatan potongan melintang sesuai kebutuhan perencanaan

-

c. Ketelitian.

-

- Ketelitian horizontal minimal 90% titik yang mudah dikenal dilapangan, digambar dengan toleransi kesalahan planimetris 0,8 mm pada skala peta

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

IV - 5

-

- Ketelitian Vertikal minimal 90% dari semula titik tinggi /garis kontur dipeta yang mudah dikenal dilapangan, toleransi kesalahan adalah maksimum setengah interval garis kontur.

-

- Kontrol azimuth ditentukan atas pengamatan astronomi dengan ketelitian 20”

-

- Jumlah polygon antara dua control azimuth maksimum 50 buah

-

- Koreksi sudut antara dua (2) control azimuth maksimum 20”

-

- Salah penutup koordinat maksimum 1 : 5.000 dari skala gambar.

-

b. Survei Batimetri

-

Survei ini dilakukan untuk mendapatkan peta rupa bumi di laut. Survei Batimetri direkomendasikan untuk dilakukan seluas luasnya atau sepanjang Satuan Wilayah Pengamanan Pantai (SWPP), berguna untuk simulasi numerik perairan, dikarenakan simulasi baik dilakukan untuk area yang luas. Biasanya dilakukan sepanjang pantai yang akan disurvei dengan lebar ke arah laut sampai ke kedalaman yang disebut closure

-

depth. Cara yang dipakai dalam pengukuran ini adalah dengan menentukan posisi-posisi kedalaman laut pada jalur memanjang dan jalur melintang untuk cross check. Penentuan posisi-posisi kedalaman dilakukan menggunakan GPS MAP.

-

Pelaksanaan survei batimetri dengan sounding. Jalur sounding adalah jalur perjalanan kapal yang melakukan sounding dari titik awal samping ketitik akhir dari kawasan survei. Pada bagian yang mengalami abrasi, jalur sounding dibuat dengan jarak 25 meter. Untuk tiap jalur sounding dilakukan pengambilan data kedalaman perairan setiap jarak 25 meter. Dibuat lintasan cross check pada jarak 100 meter, 200 meter, 600 meter, 800meter, 1.000meter dan 1,5 kilo meter dari garis pantai.

-

Echosounder dan GPS dipasang diperahu, secara otomatis data kedalaman dan posisi atau X,Y dan Z direkam setiap perahu bergeser. Kedalaman hasil survei dikoreksi oleh muka air pasang surut yang surveinya dilakukan pararel. Data diperlukan sebagai parameter penentu layout.

-

c. Survei Hidro-Oseanografi.

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

IV - 6

-

Survei ini terdiri dari survei pasang surut, survei arus dan pengambilan contoh sedimen. Hasil analisa survei pasang surut muka air. Survei Pasang Surut harus dilakukan pada saat yang bersamaan dengan survei batimetri dan topografi.. Surveyor topografi melakukan pengukuran elevasi muka air pada peilschaal pasang surut untuk dijadikan acuan elevasi Z pengukuran mereka. Demikian juga Surveyor batimetri akan melakukan pengukuran elevasi muka air pada pelischaal pasang surut untuk dijadikan acuan Z mereka. Sehingga referensi acuan untuk posisi elevasi pengukuran topografi dan batimetri menjadi satu pengukuran.

-

1. Pengamatan Pasang Surut.

-

Pengamatan Pasang Surut dilaksanakan selama 15 hari dengan pembacaan ketinggian air setiap 1 jam. Pengukuran dilakukan pada satu tempat yang secara teknis memenuhi syarat di mulut sungai atau daerah di sekitar tidak jauh dari lokasi mulut sungai. Hasil pengamatan pada papan peilschaal dicatat pada formulir pencatatan elevasi air pasang surut yang telah disediakan. Kemudian diikatkan (levelling) ke patok pengukuran topografi terdekat pada salah

satu

patok,

untuk

mengetahui

elevasi

nol

peilschaal

dengan

menggunakan Zeiss Ni-2 Waterpass. Sehingga pengukuran topografi. Bathimetri, dan pasang surut mempunyai datum (bidang referensi) yang sama. -

2. Pengukuran Kecepatan Arus.

-

Tujuan pengukuran arus adalah untuk mendapatkan besaran kecepatan dan arah arus yang akan berguna dalam penentuan sifat dinamika perairan lokal. Metoda pelaksanaan pengukuran ini dijelaskan sebagai berikut :

-

- Pengukuran arus dilakukan pada beberapa lokasi dimana arus mempunyai pengaruh penting. Penempatan titik pengamatan ini disesuaikan dengan kondisi oceanografi lokal dan ditentukan hasil studi pengamatan/survei pendahuluan (reconnaissance

-

survei). Yang dilakukan adalah pengukuran distribusi kecepatan, dalam hal ini pengukuran dilakukan di beberapa kedalaman dalam satu penampang.

-

- Pengamatan kecepatan arus dilakukan pada kedalaman 0,2d, 0,6d, 0,8d dimana d adalah kedalaman perairan.

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

IV - 7

-

- Pengukuran arus akan dilakukan pada 2 kesempatan, yaitu pada saat pasang tertinggi (spring tide) dan surte terendah (neap tide). Lama pengukuran masing-masing selama 24 jam dengan interval waktu tertenu, yaitu dari saat surut sampai dengan saat surut berikutnya atau pada saat pasang ke saat pasang berikutnya atau disebut 1 siklus pasang surut. Data ini akan dipergunakan sebagai kalibrasi dalam sirmulasi hidrodinamika SMS (Shore Modeling System).

-

- Di samping mengatahui besar arus, arah arus juga diamati.

-

- Pengukuran arus dilakukan pada area tersebar dalam radius  5 km dengan jumlah beberapa tiik.

-

3. Pengambilan sampel Sedimen.

-

- Pekerjaan ini mencakup pengambilan contoh sedimen suspensi dan dasar.

-

- Untuk contoh sedimen suspensi, peralatan pengambilan contoh air (sedimen suspensi) menggunakan satu unit botol yang dilengkapi dengan katup-katup pemberat. Botol yang digunakan, dimasukkan pada kedalaman yang dikehendaki di titik pengambilan sampel air. Sampel air yang didapat, disimpan dalam botol plastik unuk di tes di laboratorium. Dalam pengambilan sampel air ini, metode yang dipilih untuk diterapkan dalam pekerjaan ini adalah composite sample yakni pengambilan sample pada kedalaman air yang berbeda dan kemudian digabung menjadi satu sampel.

-

- Pengambilan contoh sedimen suspensi dilakukan pada kedalaman yang sama dengan pengukuran arus.

-

- Pengambilan sampel sedimen dasar menggunakan satu unit grabber.

-

- Selanjutnya sample yang diambil di uji laboratorium untuk mendapatkan kecepatan jatuh sedimen, ukuran butiran sedimen (dengan uji saringan) dan kadar konsentrasi sedimen suspense. Ketiga data ini dibutuhkan dalam input simulasi hidrodinamika SMS (Shore Modelling System).

-

d. Survei Mekanika Tanah/Geologi Permukaan

-

Pekerjaan penyelidikan tanah dilakukan guna mendapatkan data-data serta gambaran mengenai keadaan, jenis dan sifat-sifat mekanis tanah di lokasi

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

IV - 8

studi. Data-data tersebut untuk selanjutnya digunakan sebagai kriteria untuk menentukan daya dukung tanah, sistem pondasi, kedalaman tiang dan untuk memperkirakan besarnya settlement. -

Pada pekerjaan penyelidikan tanah ini, lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan terdiri dari :

-

1. Penyelidikan tanah di lapangan yang meliputi pekerjaan bor inti, dan test pit.

-

2. Pekerjaan test aboratorium dari contoh tanah yang diambil. Contoh tanah diambil pada setiap lapisan tanah yang berbeda strukturnya.

-

e. Survei Sosial Ekonomi

-

- Melakukan survei identifikasi permasalahan social dan ekonomi yang timbulkan akibat terjadinya abrasi.

-

- Survey identifikasi kondisi sosial ekonomi di daerah study.

-

f. Survey Lingkungan

-

Dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik-biologi-kimia dari lingkungan yang terkena dampak (positif maupun negatif). Survei dilakukan dengan cara wawancara,

penyebaran

kuesioner,

pengamatan

langsung

maupun

pengukuran dilapangan. -

C. Pengolahan dan Analisa Data

-

1. Pembuatan Peta Dasar (Pengolahan data topografi dan Batimetri)

-

Data hasil survei topografi dan batimetri akan diolah dengan menjadikan elevasi tiik-titik yang diukur dalam satu referensi yakni muka air terendah (LLWL = Lowest Low WaterLevel) yang didapat dari pengolahan hasil survei pasang surut. Keseluruhan hasil survei topografi dan batimetri menghasilkan titik-titik dengan koordinat X, Y, Z dengan referensi yang sama. Titik-titik ini kemudian dimasukkan kedalam piranti lunak seperi Surfer untuk membuat suatu peta dasar dengan skala tertentu seperti skalan 1:2000.

-

2. Pengolahan Data Survei Pasang Surut

-

Pengolahan data dilakukan untuk mendapatkan konstanta pasut, dan digunakan untuk mendapat ramalan pasang surut selama 20 tahun, dari hasil

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

IV - 9

ramalan 20 tahun kemudian dicari elevasi muka air penting seperti HHWL (Highest High Water Level), MSL (Mean Sea Level) dan LLWL (Lowest Low Water Level) -

3. Pengolahan Data Survei Arus

-

Pengolahan data arus dilakukan untuk mengetahui besar arus rata-rata di lokasi titik survei. Pengolahan data dilakukan untuk menjadikan hasil survei arus ini menjadi alat kalibrasi simulasi hidrodinamika.

-

4. Pengolahan data sedimen

-

Pengelolaan data sedimen dilakukan di laboratorium untuk memperoleh gradasi butiran sedimen, konsentrasi sedimen suspensi dan kecepatan jatuh sedimen. Data ini selanjutnya digunakan sebagai data masukan dan kalibrasi dalam simulasi transpor sedimen atau simulasi perubahan garis pantai.

-

5. Analisa Data Sample Mekanika Tanah.

-

Tes laboratorium yang dilakukan terhadap contoh tanah yang diambil melalui pengeboran dimaksudkan untuk mendapatkan data-data besaran index tanah serta sifat mekanisnya, jenis tanah, bentuk tanah, warna serta sifat butiran tanah, kandungan mineral dalam tanah serta sifat mekanis secara deskriptif.

-

Sehubungan maksud tersebut maka tes laboratorium yang meliputi :

-

- Size analysis

-

- Atterberg Limit

-

- In situ bulk and dry density

-

- Natural Moisture Content

-

- Triaxial Test

-

- Direct Shear Test

-

- Permeability Test

-

6. Pengolahan Data Angin Jam-jam-an (Proses Hindcasting)

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

IV - 10

-

Data angin jam-jaman yan diperoleh dalam kegiatan pengumpulan data sekunder akan diolah untuk menjadi data tinggi gelombang jam-jaman yang disebut analisa Hindcasing. Data gelombang hasil hindcasting ini dapat dipakai sebagai input dalam simulasi garis pantai dengan menggunakan piranti lunak GENESIS, dan juga untuk memperkirakan tinggi gelombang dengan perioda ulang tertentu (tinggi gelombang 5, 10, 50, 100 tahunan). Tinggi gelombang dengan perioda ulang tertentu ini dapat digunakan sebagai tinggi gelombang desain unuk memperkirakan kestabilan, dan elevasi atas dari struktur pantai.

-

7. Pemodelan

-

Pemodelan dilakukan untuk mendapatkan gambaran prediksi kejadian apabila dilakukan perubahan kondisi fisik dari perairan. Dalam perencanaan bangunan pantai pemodelan yang sering dilakukan adalah pemodelan untuk mengetahui perubahan garis pantai akibat hantaman gelombang rencana 2 (dua) pemodelan yang sering dilakukan adalah pemodelan :

-

a. Perubahan garis pantai

-

b. Tinggi gelombang dilokasi rencana (lazim menggunakan model yang disebut Refraksi- Difraksi).

-

c. Pemodelan air permukaan yang disebut Surface Modelling System (SMS). Pemodelan ini menggambarkan pola arus permukaan dan sedimentasi akibat arus tersebut.

-

8. Analisa Kelayakan Pekerjaan ditinjau dari aspek ekonomi serta sosial

-

9. Analisa Kelayakan Lingkungan di Lokasi Study

-

D. Perencanaan Teknis

-

Kegiatan perencanaan dimaksudkan guna membuat rencana teknis rinci berdasarkan kondisi topografi / Bathymetri, karakteristik hydro-oceanografi dan kondisi sosial ekonomi yang akan digunakan dalam pelaksanaan knstruksi bangunan pengaman.

-

1. Pembuatan system Planning

-

a. Analisa dan evaluasi fisik dan sosek termasuk di dalamnya menggambarkan masalah dan penyebab masalah secara detail.

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

IV - 11

-

b. Perumusan rencana pengembangan lokasi survey dengan memperhatikan aspek teknis, non teknis dan lingkungan.

-

c. Perencanaan sistem planning yang mencakup :

-

- Konsep pengamanan daerah

-

- Dasar pemilihan metode/type pengamanan dan kenis bangunan pengamanan

-

- Penyusunan beberapa alternatif lay-out dan jenis bangunan pengaman pantai serta pertimbangan alternatif terpilih dengan memperhatikan kondisi yang ada dan yang direncanakan.

-

- Melakukan kajian perkiraan secara ekonomi dengan adanya perbaikan dari kawasan pantai tersebut.

-

2. Perencanaan Rinci Bangunan Pengaman Pantai.

-

Perencanaan ini meliputi :

-

a. Analisa struktur, yang mencakup :

-

Jenis / type bangunan terpilih

-

- Ukuran / dimensi bangunan yang diperlukan

-

- Pemilihan bahan yang dipakai

-

- Kekuatan menahan gempuran gelombang

-

- Stabilitas (pondasi)

-

b. Perencanaan Rinci Bangunan Pengaman Pantai

-

Perencanaan ini meliputi :

-

1. Analisa struktur, yang mencakup :

-

Jenis/type bangunan terpilih

-

- Ukuran / dimensi bangunan yang diperlukan

-

- Pemilihan bahan yang

-

- Kekuatan menahan gempuran gelombang

-

- Stabilitas (pondasi, pelindung kaki dan lain-lainnya)

-

2. Penyusunan Nota desain dan spesifikasi teknis pekerjaan

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

IV - 12

-

3. Perhitungan volume dan Rencana Anggaran Biaya

-

4. Penyusunan pedoman pemeliharaan bangunan pengaman pantai

-

c. Perencanaan Rencana Pelaksanaan Fisik

-

Apabila detail perencanaan telah dapat diselesaikan, maka diminta untuk menyusun :

-

- Schedule pelaksanaan Satuan kerja sementara yang terbagi dalam beberapa paket kegiatan sesuai dengan urutan prioritas

-

dari masing-masing kegiatan tersebut.

-

- Rencana Anggaran Biaya dari masing-masing paket kegiatan serta alokasi dana yang diperlukan pada tiap-tiap Tahun Anggaran.

-

Syarat-syarat teknis dari masing-masing pekerjaan yang diusulkan beserta syarat-syarat Teknis dan syarat-syarat umum dan syarat-syarat administrasi. Semua hasil pekerjaan yang telah selesai di desain secara Detail sudah didiskusikan serta disetujui oleh semua Direksi Pekerjaan dibuat dalam bentuk Buku Laporan segera diserahkan. Adapun kegiatan yang diperlukan untuk kelengkapan dan penyelesaian pekerjaan ini tetapi belun tercantum dalam kegiatan – kegiatan tersebut diatas akan ditentukan kemudian berdasarkan petunjuk Direksi.

4.1.4.

PEMAHAMAN TERHADAP JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini adalah selama 180 (seratus delapan puluh) hari terhitung sejak diterbitkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). 4.1.5. PEMAHAMAN TERHADAP TENAGA AHLI

Kami memahami bahwa pekerjaan ini merupakan tahap perencanaan dan pengawasan yang kompleks dan strategis karena hasil dari perencanaan ini akan menentukan arah pengembangan dari konstruksi selanjutnya. Menyadari kondisi tersebut, maka untuk mendapatkan hasil perencanaan dan pengawasan dengan mutu yang baik dan benar diperlukan kelompok tenaga ahli multi disiplin ilmu yang relevan dengan pekerjaan ini.

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

IV - 13

Kebutuhan tenaga ahli yang tersaji dalam Kerangka Acuan Kerja cukup memadai untuk melaksanakan pekerjaan tersebut, namun dalam KAK tersebut tidak diuraikan jadwal pekerjaan masing-masing tenaga ahli sehingga korelasi antara kualifikasi dan kebutuhannya kurang jelas. Dalam hal ini, kami akan menguraikan tugas dan tanggung jawab serta membuat jadwal secermat mungkin untuk masingmasing tenaga ahli. 4.1.6. TANGGAPAN TERHADAP KAK - Umum

Konsultan secara seksama telah melakukan review terhadap Kerangka Acuan yang disampaikan, demikian juga terhadap berita acara aanwidjzing yang diadakan sebelumnya. Pada dasarnya Kerangka Acuan telah memberikan informasi secara jelas dan tegas tentang pokok permasalahan, tujuan, ruang lingkup kegiatan, keluaran dan tugas Konsultan. Namun demikian untuk melengkapi dan menyempurnakan penyusunan proposal ini Konsultan mengajukan serangkaian tanggapan dan usulan. Keberhasilan pelaksanaan Pekerjaan ini akan tercapai jika konsultan memahami dengan seksama terhadap apa yang dimaksud di dalam Kerangka Acuan Kerja. Dengan demikian keseluruhan lingkup pekerjaan yang masuk di dalamnya bisa terlaksana sepenuhnya dengan baik, dan sasaran dari pekerjaan yang diharapkan bisa tercapai dengan tepat waktu. Konsultan cukup memahami apa yang disajikan dalam TOR, maupun penjelasan-penjelasan yang disampaikan dalam rapat penjelasan yang telah dilakukan. Jenis-jenis kegiatan proyek telah dijabarkan secara rinci dalam TOR dan setelah mempelajari, maka Konsultan menanggapi bahwa sebenarnya item pekerjaan yang tercantum dalam TOR cukup banyak dan cukup luas, sehingga dalam pelaksanakan pekerjaan nantinya konsultan harus berhati-hati dalam menentukan metode pelaksanaan agar tidak ada item pekerjaan yang terlewatkan atau item pekerjaan yang tumpang tindih. Dengan uraian teknis pelaksanaan pekerjaan yang tersaji pada bab yang lain, maka konsultan sanggup melaksanakannya sesuai apa yang disyaratkan dalam TOR apabila nantinya diberi kepercayaan untuk melaksanakan pekerjaan ini. Pemahaman tersebut oleh Konsultan selanjutnya dituangkan dalam bagan Alir

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

IV - 14

Pelaksanaan Pekerjaan, Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan, Jadwal Pengerahan Personil, serta Daftar Peralatan dan Jadwal Penggunaan Peralatan. -

Waktu Pelaksanaan

Dalam beberapa hal pelaksanaan kegiatan Konsultan harus mempertimbangkan hambatan waktu yang diakibatkan oleh terkonsentrasinya kegiatan pada kegiatan yang ada didaerah yang bersangkutan. Perlu juga dipertimbangkan kegiatan yang fastrack (overlapping) pada mekanisme pelaksanaan di fase persiapan hingga implementasi. Walaupun demikian, Konsultan akan mengantisipasi hal tersebut dengan cara: 

Mengusulkan perencanaan kerja yang matang dan efisien.



Menempatkan tenaga ahli dengan kualifikasi diatas rata-rata.



Pemberdayaan masing-masing tenaga ahli secara maksimal sesuai dengan penjadwalan yang cukup padat.

-

Ruang Lingkup Pekerjaan

Ruang lingkup kegiatan yang disebutkan pada Kerangka Acuan meliputi lingkup pekerjaan yang bersifat umum, untuk itu dalam tanggapan akan diuraikan secara singkat, sedangkan pokok-pokok bahasan yang berkaitan dan akan lebih diterangkan dalam kerangka berpikir proyek dan metodologi. -

Organisasi Pelaksanaan & Tenaga Ahli

Konsultan telah mengkaji secara seksama lingkup kegiatan dan secara tegas masing-masing tugas yang disyaratkan oleh KAK telah diorganisasikan dalam rencana kerja yang secara rinci dibahas pada bab rencana kerja dalam proposal ini. Sesuai dengan pemahaman proyek, Konsultan menyiapkan beberapa keahlian sesuai dengan kebutuhan. Beberapa keahlian tersebut adalah keahlian yang bersifat

Management

dimana

kesemua

tenaga

ahli

tersebut

mempunyai

pengalaman dalam bidang perencanaan/pengawasan/supervisi pembangunan prasarana pantai. Dengan demikian ini diharapkan cara kerja Konsultan akan lebih fokus dan efisien. Dalam menanggapi keterbatasan waktu yang diberikan maka Konsultan akan mengantisipasi hal tersebut dengan cara: Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

IV - 15



Mengusulkan perencanaan kerja yang matang dan efisien serta Menempatkan tenaga ahli dengan kualifikasi diatas rata-rata



Kinerja yang maksimal masing-masing tenaga ahli secara maksimal sesuai dengan penjadwalan yang cukup padat.

-

Alokasi Tenaga Ahli

Guna memberikan layanan yang maksimal Konsultan telah merancang jadwal penugasan dan pengalokasian tugas dan tanggung jawab pada tiap-tiap tenaga ahli. Secara rinci alokasi kelompok tugas disajikan secara jelas pada Bab selanjutnya pada proposal ini. Selanjutnya untuk mempertegas tugas masingmasing tenaga ahli tugas individual juga telah ditetapkan dalam matriks tugas sebagaimana tercantum pada proposal teknis ini. -

Tenaga di Lapangan

Konsultan mengusulkan penggunaan tenaga penunjang baik dilapangan maupun dikantor sendiri. Tenaga penunjang sangat memberikan arti bagi keberhasilan pelaksanaan tugas tim Konsultan secara keseluruhan. Tenaga penunjang akan mendukung pelayanan Konsultan yang ada dan akan ditugaskan di kantor serta lokasi yang dilayani. -

Koordinasi dan Peningkatan Kinerja dengan Instansi Terkait

Terdapat beberapa instansi yang terkait dengan kepentingan penugasan ini, baik di level pusat maupun di daerah. Beberapa instansi tersebut memiliki kebijakan dan proyek yang terkait dengan penugasan Konsultan. Beberapa departemen, direktorat, dan dinas yang terkait antara lain adalah: dari tingkat pusat, tingkat propinsi, dan tingkat kabupaten/kota. Menurut Konsultan, terdapat beberapa kali temu teknis yang dilakukan di tempat pemberi tugas di propinsi dan juga di daerah. Pertemuan teknis ini bersifat konsultatif, hasil identifikasi/pelaporan serta approval progres proyek. Selain kegiatan diatas, internal Konsultan akan melakukan perencanaan yang matang dan disertai dengan pelatihan yang cukup kepada team lapangan.

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

IV - 16

4.1.7.

APRESIASI DAN INOVASI

Pantai pada hakekatnya merupakan sumber daya alam yang perlu dilestarikan potensinya dan dapat dikembangkan menjadi ruang lingkup yang dapat ditingkatkan kualitasnya. Di Indonesia pantai telah dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pembangunan dan kemudian mempunyai fungsi antara lain sebagai tempat obyek wisata, tempat usaha, tempat budidaya air laut serta sebagai pelabuhan dan lain sebagainya. Permasalahan yang timbul akibat tidak terpeliharanya lingkungan pantai adalah sering terjadi pengikisan pada bibir pantai (abrasi) yang mengakibatkan mundurnya garis pantai. Hal ini disebabkan oleh hempasan gelombang laut yang cukup deras. Hal inilah yang terjadi di Pantai sebagian besar pantai di Sulawesi Selatan oleh karena itu, Apabila hal ini tidak segera ditangani maka dikhawatirkan akan merusak daerah pemukiman penduduk, fasilitas umum serta bangunan lainnya. Untuk itu diperlukan suatu Perencanaan Teknis Pengamanan Pantai yang baik serta sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada sehingga dapat mencegah terjadinya pengikisan pantai lebih lanjut. Dalam mengatasi masalah abrasi pantai maka diperlukan penanganan yang terpadu dari segala aspek perencanaan secara menyeluruh untuk kawasan pantai.

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

IV - 17

4.2

TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP PERSONIL/FASILITAS PENDUKUNG

4.2.1. KETERSEDIAAN PETA DAN DATA SEKUNDER

Berhubung karena dalam dokumen seleksi belum/tidak dijelaskan mengenai

ketersediaan

laporan,

peta

dan

data

sekunder,

untuk

mendapatkan informasi yang lengkap dan jelas tentang laporan, peta dan data yang sudah ada, Konsultan akan melakukan peninjauan ke lokasi/instansi terkait prihal ketersediaan data sekunder. Hasil pengumpulan data sekunder dimaksud harus dilakukan pada minggu pertama dan kedua dimana hasilnya dimasukkan dalam Laporan Kemajuan, karena Konsultan berpendapat bahwa ketersediaan data terutama peta sangat menpengaruhi pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Hal ini dapat dimaklumi bahwa ada beberapa data yang memerlukan waktu lama (misal pendataan kondisi fisik drainase termasuk dan cakupan pelayanannya), biaya besar (misal citra satelit) untuk mendapatkannya, sehingga dalam laporan pendahuluan rencana, program kerja serta produk yang dihasilkan kemungkinan dapat mengalami perubahan yang tentunya atas persetujuan Direksi. 4.2.2. TENAGA

AHLI,

ASISTEN

TENAGA

AHLI,

TEKNISI

DAN

TENAGA

PENUNJANG.

Pada dasarnya komposisi Tenaga Ahli yang disyaratkan dalam dokumen lelang sudah cukup, namun sehubungan dengan uraian diatas Konsultan akan menggunakan tenaga lapangan dan tenaga lokal tambahan jika nantinya diperlukan sesuai dengan kebutuhan di lapangan nantinya.

4.2.3. PERALATAN PENDUKUNG

Dalam peralatan pendukung Konsultan memberikan apresiasi dan inovasi bahwa untuk kelancaran tugas dan tercapainya tujuan pekerjaan yakni a. Tersedianya sarana transport berupa kendaraan roda empat yang akan dipakai oleh ketua tim bersama tenaga ahli melakukan peninjauan lapangan maupun koordinasi dengan Direksi, serta kendaraan roda dua

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

IV - 18

yang akan didistribusi ke wilayah kerja. Kendaraan roda dua ini akan digunakan oleh personil dalam melaksanakan pendataan lapangan. b. Tersedianya peralatan kantor baik Komputer maupun printer, digitizer, Plotter dan scannner yang sangat berfungsi dalam pengolahan peta, data maupun pembuatan laporan. Laptop juga diperlukan sebab untuk pendataan/entry data alat ini sangat fleksibel dimana entry / pengecekan data maupun posisi geografis dapat dilakukan dimana saja.

B.2.4. MANAJEMEN PELAKSANAAN PROYEK TERMASUK PELAPORAN

Seluruh kegiatan proyek harus dapat dimonitoring oleh semua pihak yang terlibat dalam pekerjaan tersebut. Untuk maksud tersebut, Konsultan diperlukan untuk mendukung Manajemen Proyek yang rapi dan lengkap serta mencakup kearsipan seluruh kegiatan proyek dalam hal ini, Konsultan akan melakukan kegiatan-kegiatan yang mencakup : a. Membuat laporan bulanan yang menggambarkan rencana kerja, realisai kerja, hambatan – hambatan dan pemecahannya sehingga pihak Direksi dapat memantau kegiatan konsultan yang akhirnya dapat mengambil langkah – langkah yang mungkin diperlukan untuk mendapatkan hasil maksimal karena kita tahu bahwa kondisi lapangan sangat dinamis apalagi waktu yang diberikan sangat singkat. Dalam laporan bulanan ini juga akan tertuang tentang laporan harian tenaga ahli. b. Membuat arsip dari korespondesi proyek, agenda proyek, hasil survey/pengamatan, pertimbangan teknis, laporan permasalahan dan solusinya serta perintah perubahan.

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

IV - 19

BAB V URAIAN PENDEKATAN METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA 5.1.

Umum

Untuk melaksanakan pekerjaan Manual OP Bangunan Pengaman Pantai, maka disusun program kerja dengan tahapan seperti yang tertera pada Bagan Alir Pekerjaan terlampir. Agar dicapai hasil yang optimal dalam penanganan pekerjaan ini, maka diperlukan usaha - usaha berupa tahapan kegiatan sebagai berikut : 1.

Pengumpulan Data

2.

Survey dan Investigasi

3.

Analisis, Perhitungan dan Perencanaan

Uraian selanjutnya akan menyajikan gambaran rinci mengenai usaha team konsultan sebagai pelaksana pekerjaan dalam menangani pekerjaan.

5.1.1. Pengumpulan Data 5.1.1.1. Persiapan Sebagaimana tertera di dalam TOR, maka pekerjaan ini akan dilaksanakan berdasarkan tahapan kegiatan secara berkesinambungan. Dalam penentuan tahapan kegiatan kerja tersebut, pengendalian manajemen diatur oleh Team Leader dengan memberikan uraian tanggung jawab pekerjaan yang jelas. Sebelum team berangkat ke lapangan, ada beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan di Kantor Pusat seperti membuat formulir, persiapan administrasi dan logistik. Persiapan dan pengaturan tenaga ahli sesuai dengan yang diperlukan dalam TOR. Kemudian Team Leader akan mengatur dan mengarahkan sistematika pelaksanaan kerja termasuk untuk mendapatkan surat pengantar dari Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang. Mobilisasi team ke lokasi proyek akan dilaksanakan setelah semua urusan dan persyaratan administrasi lapangan selesai. 5.1.1.2 Pengumpulan Data Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengumpulkan data baik teknis maupun non teknis yang berkaitan dengan pekerjaan Manual OP Bangunan Pengaman Pantai. Diantara data-data yang dikumpulkan antara lain adalah : Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V-1

a. Data Sosial Ekonomi b. Data Meteorologi dan hidrologi antara lain : i.

Data hidrograf sungai (debit sungai, penampang sungai, dll)

ii. Data sedimen (debit sedimen, ukuran butir, gradasi, dll) iii. Data hidrologi (curah hujan harian, banyaknya hari hujan, dll) iv. Data klimatologi (suhu udara, kelembaban relatif, lama penyinaran matahari, evaporasi, kecepatan angin, dll) v. Data daerah aliran sungai c. Data topografi / geomorphologi, antara lain meliputi : i.

Data topografi lokasi pekerjaan

ii. Data morfologi sungai d. Data geologi e. Data gelombang

5.1.2. Survey dan Investigasi 5.1.2.1

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini mencakup :  Pengukuran situasi sepanjang 5 km dengan penampang melintang pantai jarak  50 m sepanjang 200 – 250 m  Bathimetri yaitu pembuatan peta dasar laut (kedalaman laut di sekitar pantai). Peta ini dipergunakan untuk analisis refraksi dan defraksi keadaan laut di sekitr lokasi studi.  Pengukuran gerakan muka air (pasang surut) paling tidak dilakukan selama 1 bulan. Hal ini supaya peramalan pasang surut dapat dilakukan dengan baik, HWS dan LWS dapat terekam selama pengukuran.  Penyelidikan geologi dan mekanika tanah

5.1.2.2 Persyaratan Teknis Pengukuran dan penyelidikan dilakukan sesuai dengan persyaratan teknis untuk :  penyelidikan geoteknik (PT - 03)  pengukuran sungai dan lokasi bangunan utama (PT - 02) Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V-2

yang

kesemuanya

dikeluarkan

oleh

Dirjen

Pengairan

(SK

No.

185/KPTS/A/1986)

5.1.2.3

Persiapan

Sebelum survai lapangan dilaksanakan terlebih dahulu harus diadakan pertemuan/diskusi dengan Direksi/Staf Proyek dan instansi lain yang terkait. Hal ini dilakukan maksudnya selain untuk mendapatkan masukan, juga untuk

mendapatkan

keseragaman

mengenai

metode

dan

prosedur

pelaksanaan. a.

Tujuan Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menyiapkan survai lapangan bagi seluruh kegiatan setelah mendapatkan data-data sekunder dan dievaluasi.

b.

Kegiatan Persiapan survai, meliputi : 

Pembuatan program kerja dan penugasan personil untuk

masing-masing kegiatan, baik volume maupun kapasitas serta alat yang digunakan. 

Pembuatan peta kerja masing-masing lokasi untuk kegiatan

lapangan. 

Pemeriksaan alat survey untuk seluruh kegiatan



Mempersiapkan alat survey dan personilnya di bawah

koordinasi Team Leader

c.

Hasil Hasil dan kegiatan ini terdiri dari : 

Berupa blanko - blanko untuk kegiatan, surat perjalanan dinas, peta kerja dan program kerja.

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V-3

5.1.2.4

Pelaksanaan Pengukuran

Setelah

persiapan-persiapan

selesai

dilaksanakan

dan

mendapat

persetujuan Direksi Pekerjaan, selanjutnya Konsultan akan melaksanakan kegiatan pengukuran. Pelaksanaan kegiatan pengukuran meliputi kegiatankegiatan sebagaimana termasuk dalam lingkup pekerjaan

yang akan

diuraikan pada bagian berikut. 1.

Maksud Pekerjaan

Pembuatan peta topografi skala 1 : 2000 untuk keperluan perencanaan teknis. Peta tersebut harus memuat data ketinggian dan planimetri yang jelas dan benar sesuai dengan keadaan lapangan yang diukur.

2.

Ruang lingkup pekerjaan pengukuran

Secara garis besar pekerjaan ini terdiri dari : a.

Pemasangan BM/patok kayu

b.

Pengukuran poligon utama dan cabang

c.

Pengukuran sipat datar

d.

Pengukuran situasi detail

e.

Pengukuran cross section dan long section sungai

f.

Perhitungan

g.

Ketelitian gambar

h.

Penggambaran

i.

Penyusunan laporan yang harus diserahkan.

3.

Lokasi pekerjaan

Daerah yang dipetakan terletak di pantai Losari Makassar, Propinsi Sulawesi Selatan.

4.

Volume Pekerjaan a. Pengukuran situasi dalam skala 1 : 2.000 b.

Pengukuran situasi, cross section dan long section sungai dan pantai

dengan interval 50 m. c. Pengukuran poligon sepanjang  5 km.

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V-4

5.

Titik Referensi

Titik referensi yang dipergunakan adalah titik atau benchmark yang ada di sekitar lokasi pengukuran (peta dasar), misalnya : titik triangulasi, titik NWP atau BM lainnya, atas persetujuan Direksi.

6.

Peralatan

Semua alat ukur yang akan dipergunakan masih dalam keadaan baik (tidak rusak) dan memenuhi syarat ketelitian yang diminta. Semua alat ukur harus dicek dahulu oleh Direksi Pekerjaan dan apabila ada kerusakan Direksi berhak memerintahkan untuk mengganti alat tersebut dengan yang baik.

5.1.2.5.

Bathimetri

Survey bathimetri dapat dilakukan dengan cara manual atau cara automatik. Sedangkan prosedur utama survey bathimetri adalah : 1. Penentuan datum 2. Pemasangan alat ukur/pencatat pasang surut yang diikatkan dengan datum yang sudah ditentukan 3. Pekerjaan sounding harus dikorelasikan dengan waktu pelaksanaannya 4. Penentuan posisi kendaraan (perahu) pada waktu sounding harus dilakukan dengan cara yang tepat dan benar 5. Echosounder harus dikalibrasi sebelum digunakan

Hasil dari pekerjaan bathimetri ini adalah peta dasar laut (kedalaman laut) di sekitar pantai areal studi yang mana peta tersebut digunakan untuk analisis refraksi dan defraksi keadaan laut di sekitar lokasi pekerjaan.

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V-5

Berikut disajikan diagram alir survey bathimetri secara manual dan automatik.

Gambar 5-1 Diagram survey bathimetri secara manual

Muka air - waktu

Sounding

Lokasi - waktu

Penggambaran

Kedalaman

Peta

Gambar 5-2 Diagram survey bathimetri secara automatic

Pasang surut (muka air)

Electronic Position Fixing

Terminal Microprocessor

Sounding – Digitizer

Plotter Boat Control

Peta

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V-6

B.3.7. Pengukuran Pasang Surut

Sebelum melakukan pengukuran pasang surut, perlu disiapkan BM yang akan dipergunakan untuk pengikatan elevasi muka air yang diukur. BM tersebut harus diikatkan dengan jaringan triangulasi yang ada di sekitar daerah pengukuran. Pengukuran pasang surut ada beberapa cara diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Pembacaan bak pengukur (staff gauge) Metode ini adalah dengan cara surveyor membaca angka yang ada pada staff gauge setiap interval waktu tertentu (1 jam) 2. Alat pengukur elevasi otomat (Automatic Water Level Recorder) Metode ini terdiri dari 2 (dua) alat yaitu :  Alat pengukur apung (float gauge)  Bubble gauge/pneumatic gauge

Hasil dari pengukuran pasang surut ini adalah data tinggi muka air laut tiap interval waktu tertentu (1 jam) selama periode pengamatan tertentu. Informasi tentang karakteristik pasang surut sangat penting dalam perencanaan konstruksi bangunan pantai dan pemetaan. Dalam pemetaan, informasi tentang muka air rata-rata (mean sea level) digunakan dalam penentuan elevasi. Demikian pula dengan tunggan pasang surut merupakan informasi vital dalam perencanaan bangunan pantai.

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V-7

B.3.8. Penyelidikan Geologi Teknik dan Mekanika Tanah

Kegiatan penyelidikan geologi teknik dan mekanika tanah dalam pekerjaan ini meliputi beberapa sub kegiatan yang secara ringkas akan diuraikan pada bahasan berikut ini.

1. Pemetaan Geologi Teknik

a. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini mencakup pemetaan geologi teknik permukaan, dengan mengikut sertakan lokasi-lokasi pengamatan seperti titik-titik bor, sumuran uji dan lain-lain. Tujuannya adalah : 

Melakukan revisi/memperbaiki data-data yang telah ada



Pengamatan geologi lapangan seperti singkapan-singkapan, stratigrafi dan struktur geologi.



Kondisi geologi teknik, seperti potensi tanah longsor dan sebagainya



Menyiapkan peta geoteknik lengkap dengan penampang geologi

Pemetaan ini meliputi daerah Head Work, lokasi-lokasi bangunan, borrow area (bahan bangunan tanah), quarry area (bahan bangunan batu/pasir)

b. Hasil Pekerjaan

Hasil pemetaan geoteknik akan berupa peta situasi geoteknik dengan skala 1 : 100 untuk bangunan utama dan peta skala 1 : 500 untuk Quarry, Borrow Area serta main canal.

2. Bor Inti

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V-8

a. Lingkup Pekerjaan

Dalam pekerjaan ini mencakup pekerjaan pemboran dengan jumlah titik dan kedalaman sesuai petunjuk Direksi.

Pekerjaan ini meliputi :



Penentuan titik-titik pemboran dan kedalaman dengan persetujuan Direksi Pekerjaan



Menyusun perencanaan kerja secara rinci, termasuk daftar peralatan yang dipakai beserta personilnya.



Perijinan penggunaan lahan lokasi titik bor, mobilisasi alat serta persiapan kerja di lapangan.



Pelaksanaan pemboran termasuk pengambilan sample, pemberian titik bor, pengujian-pengujian seperti uji SPT, kelulusan air pada tiap meter kedalaman.



Apabila semua pekerjaan pemboran sudah diperiksa oleh Direksi dan telah disetujui, maka peralatan beserta personilnya bisa dimobilisasikan.

3. Pengujian Lapangan

Kegiatan pengujian lapangan meliputi :

a.

Standard Penetration Test (SPT)

b.

Uji Kelulusan Air

4. Pengambilan Contoh

Pengambilan contoh tanah yang dilakukan meliputi :

a. Contoh Tak terganggu (Undisturbed Sample) b. Contoh terganggu (Disturbed Sample) Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V-9

5. Sumuran Uji (Test Pit)

a. Lingkup Pekerjaan

Pembuatan sumuran uji bertujuan untuk penyelidikan kualitas borrow area, dan lokasi lain yang dianggap perlu. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengambilan sample serta pengujian kelulusan air pada titik sumuran uji.

b. Pelaksanaan Pekerjaan

Sumuran uji digali secara manual dengan menggunakan tenaga manusia. Ukurannya adalah 1,0 m x 1,0 m dengan kedalaman 3,00 meter. Jumlah sumuran uji dan lokasinya ditentukan Direksi.

c. Pengambilan contoh tanah meliputi : contoh tak terganggu dan contoh terganggu. 6. Pengujian Laboratorium Pengujian laboratorium dilakukan baik terhadap contoh tanah terganggu ataupun contoh tanah tak terganggu, hasil dari sondir maupun sumuran uji.

B.3.9. Analisis. Perhitungan dan Perencanaan

B.3.9.1. Analisis Data Pasang Surut Analisis data pasang surut terutama dipergunakan untuk mendapatkan HHWL (Highest High Water Level), MSL (Mean Sea Level), LLWL (Lowest Low Water Level). Disamping itu pengukuran topografi dan potongan melintang (cross section) pantai harus diikatkan dengan elevasi MSL atau LLWL.

B.3.9.2. Angin Tujuan utama analisis adalah untuk mendapatkan distribusi angin maksimum beserta lama durasinya (td) pada tahun-tahun yang sudah/lalu. Dengan data ini maka dapat ditentukan gelombang rencana yang akan dipakai dalam perencanaan. Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V - 10

Disamping itu analisis ini juga ditujukan untuk mendapatkan distribusi angin – “wind rose” (mawar angin). Dengan data ini lalu analisis sedimen dapat dilakukan berdasarkan tinggi dan arah gelombang yang diturunkan dari distribusi angin ini.

B.3.9.3. Peramalan Gelombang

Peramalan dengan

tinggi

gelombang

penentuan

nilai

diawali

parameter-

parameter yang mempengaruhi gelombang yang mungkin terjadi di pantai yaitu :  Penentuan panjang Fetcheff  Penentuan

tinggi

gelombang

berdasarkan Fetcheff  Penentuan gelombang rencana

Dalam model peramalan gelombang, perlu diketahui beberapa parameter berikut ini:  Kecepatan rata-rata angin(U) di permukaan air  Arah angin  Panjang daerah pembangkitan gelombang (Fetch, F)  Lama hembus (td) 1. Kecepatan angin Kecepatan angin biasanya dicatat untuk harga-harga ekstrim saja. Kecepatan angin ekstrim hanya terjadi dalam periode waktu yang pendek yang biasanya kurang dari dua menit. Oleh karena itu pengukuran kecepatan angin ekstrim yang hanya terjadi pada waktu singkat tersebut tidak digunakan sebagai kecepatan angin di dalam pembangkitan gelombang. Data kecepatan angin tersebut harus dimodifikasi menjadi kecepatan rata-rata dalam 10, 25, 50 menit, atau sesuai keperluan.

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V - 11

Untuk keperluan peramalan gelombang biasanya dipergunakan kecepatan angin pada ketinggian 10 m. Apabila kecepatan tidak diukur pada ketinggian tersebut, kecepatan angin perlu dikoreksi dengan rumus : U10 = Uz (10/z)1/7, untuk z < 20 m Kecepatan angin yang akan dipergunakan untuk peramalan gelombang adalah :

U = R T . R L (U10)L Keterangan : RT

: koreksi akibat adanya perbedaan antara temperatur udara dan air

RL

: koreksi terhadap pencatatan angin yang dilakukan di darat

(U10)L : kecepatan angin pada ketinggian 10 m di atas tanah (land) 2. Fetch Di dalam peramalan gelombang angin, fetch biasanya dibatasi oleh bentuk daratan yang mengelilingi pembangkitan gelombang. Fetch dapat didefinisikan sebagai panjang daerah pembangkitan gelombang pada arah datangnya angin. Apabila bentuk daerah pembangkitan tidak teratur, maka untuk keperluan peramalan gelombang perlu ditentukan fetch efektif (Feff) dengan persamaan :  xi . cos  i Feff =  cos  I

Keterangan :

Feff : fetch efekttif Xi

: proyeksi jaraj radiasi pada arah angin



: sudut antara jalur depan yang ditinjau dengan arah angin

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V - 12

Panjang fetch di laut bebas ditentukan berdasarkan batas-batas :  Coast line (garis pantai)  Meteorological fronts  Curvature of isobars  Spreading of isobars

3. Analisis statistik gelombang Berdasarkan tujuannya, analisis statistik gelombang dapat dibedakan menjadi empat hal, yaitu :  Evaluasi distribusi probabilitas tinggi gelombang dari suatu hasil pencatatan yang lamanya berkisar antara 10 s/d 20 menit. Analisis ini ditujukan terutama untuk mendapatkan H100, H33, H10 dst. (short term)  Menentukan masa ulang atau frekuensi kejadian gelombang ekstrim. Data gelombang yang diolah biasanya dari 10 tahun. Analisis ini ditujukan terutama untuk mendapatkan periode ulang dari gelombang signifikan misalnya (Hs)20th, (Hs)50th, (H0.01)25th, dsb. (long term)  Menentukan

spektrum

energi

gelombang

(short

term)

Analisis ini ditujukan untuk mendapatkan informasi mengenai komposisi gelombang, yaitu dengan ditunjukkan dengan lebar dan besarnya spektrum. Analisis ini juga dapat dipergunakan untuk mendapatkan gelombang signifikan (Hs)  Menentukan distribusi arah gelombang (medium term) Analisis

ini

ditujukan

untuk

mendapatkan

informasi

distribusi

arah

gelombang pada suatu pantai atau laut. Biasanya hasil dari analisis ini berupa mawar gelombang (wave rose) dan hasil ini sangat berguna untuk perhitungan angkutan sedimen termasuk perhitungan perubahan garis pantai. Biasanya diperlukan data selama 5 sampai 10 tahun.

Untuk keperluan perencanaan bangunan pantai maka harus dipilih tinggi gelombang yang cukup memadai untuk tujuan tertentu yang telah ditetapkan.  Kala ulang (periode) gelombang rencana Penentuan kala ulang gelombang rencana biasanya didasarkan pada jenis konstruksi yang akan dibangun dan nilai daerah yang akan dilindungi. Makin Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V - 13

tinggi daerah yang diamankan makin besar pula kala ulang gelombang rencana yang dipilih. Sebagai pedoman penentuan kala ulang gelombang rencana dapat dipakai tabel di bawah ini. No

Jenis Bangunan

1

Gelombang rencana Jenis gelombang

Kala ulang

Hs

10 – 50 tahun

Struktur fleksibel (rubble structure)

4. Pe ne ntu

2

Struktur semi kaku

H0.1 – H0.01

10 – 50 tahun

an

3

Struktur kaku (rigid)

H0.01 – Hmaks

10 – 50 tahun

koe fisi

en refraksi (KR) dan koefisien pendangkalan (KS) pada lokasi pekerjaan Koefisien refraksi (KR) dan koefisien pendangkalan (KS) dipergunakan untuk menentukan tinggi gelombang yang terjadi di lokasi pekerjaan. Gelombang rencana di lokasi pekerjaan ditentukan berdasarkan gelombang yang terjadi di laut dalam, dikoreksi dengan (KR) dan (KS) sesuai dengan rumus : HD = HO . (KR) . (KS) Gelombang ini masih perlu dicek apakah dapat timbul/terjadi di lokasi pekerjaan atau tidak. Seumpama tidak mungkin terjadi di lokasi pekerjaan karena kedalamannya tidak memungkinkan, maka yang menentukan adalah tinggi gelombang yang dapat atau mungkin terjadi di daerah tersebut, yaitu dengan rumus :

Hmaks/d = 0,78 atau Hmaks = 0,78 . d Di mana : Hmaks : gelombang maksimum yang dapat terjadi di lokasi pekerjaan d

: kedalaman air

B.3.9.4. Perencanaan Bangunan Penahan Erosi (Sheet Pile)

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V - 14

Pada

dasarnya

erosi

atau

sedimentasi pantai adalah akibat dari

terganggunya

kesetimbangan

proses

alam

berupa

berkurangnya atau bertambahnya volume pasir pada suatu ruas pantai

sebagai

terganggunya

dampak

proses

dari

transpor

pasir. Apabila jumlah suplai pasir yang datang ke suatu ruas pantai lebih kecil dari jumlah pasir yang meninggalkan ruas pantai tersebut akan menyebabkan erosi, demikian pula sebaliknya jika suplai pasir yang datang lebih besar dari jumlah pasir yang meninggalkan suatu ruas pantau, maka akan terjadi sedimentasi. Jika terjadi kesetimbangan antara jumlah pasir yang datang dan pergi pada suatu ruas pantai, maka alam menuju kepada kesetimbangan baru. Erosi pada garis pantai dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain :  Peristiwa badai yang menyebabkan erosi kawasan pantai  Proses angkutan pasir secara perlahan (gradual), tetapi sistematik yang disebabkan oleh bentuk lekukan pantai, atau erosi jurang yang tersusun atas material tak terkonsolidasi, atau disebabkan oleh perubahan secara spasial dari kondisi ombak (wave climate), arus pasang atau komposisi sedimen  Penghalangan transpor pasir susur pantai (longshore transport) yang diakibatkan oleh keberadaan penghalang alami (tanjung, pulau, beting, ceruk, dll.) atau penghalang buatan (breakwater, pelabuhan, groin panjang, reklamasi daratan, pantai buatan untuk keperluan rekreasi, dll.)  Fluktuasi atau penyusutan suplai sedimen pada muara sungai  Transpor sedimen ke arah lepas pantai (offshore) secara terus menerus yang disebabkan oleh adanya saluran-saluran dalam atau ngarai di daerah sekitarnya yang berfungsi sebagai penangkap sedimen; disebabkan oleh adanya tanjung atau struktur buatan manusia yang menimbulkan arus tolak pantai (arus ke arah lepas pantai)

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V - 15

 Keberadaan saluran masuk pasang surut (tidal inlet) yang terhubung oleh kolam penampungan sedimen  Penambangan / pengerukan pasir

1. Sistem Perlindungan Alami

Sistem perlindungan alami terbaik terhadap erosi adalah berupa bangunan penghalang muka pantai (shoreface) yang landai dan pantai tinggi dan bukit pasir luas yang kaya dengan vegetasi. Muka pantai landai yang disusun oleh undukan pasir (bars) merupakan bentuk perlindungan garis depan. Muka pantai yang demikian ini akan menyerap energi ombak yang datang melalui proses perusakan ombak dan meningkatnya gesekan dasar. Undukan pasir akan mengurangi erosi pantai lebih lanjut dengan fungsi sebagai suatu pemecah ombak (breakwater) yang mereduksi tinggi ombak, yang pada akhirnya akan menahan proses erosi. Penanaman vegetasi merupakan solusi efektif dan ekonomis pada perlidungan pantai yang menjebag pasir dan menstabilkan pantai. Sejumlah species dapat beradaptasi dan tumbuh pada lingkungan berpasir dan bergaram.

2. Sistem Perlindungan Buatan

Sistem perlindungan buatan dilakukan dengan membangun struktur (bangunan) pelindung pantai atau kegiatan perlindungan lainnya tanpa menggunakan struktur. Terdiri atas dua tipe yaitu : a. Tipe hard protective; berupa pembangunan struktur dengan tipe :  Tipe struktur yang paralel dengan pantai : dinding pantai (seawalls), tanggul pantai (seadikes), revetment, pengaman dasar laut, detached breakwaters, dll.  Tipe struktur yang menjorok ke laut: groin, jetti, dll.

b. Tipe soft protective nourishment (pelimpahan pasir) pada air dangkal dan dalam; penanaman pohon pelindung seperti bakau; dll.

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V - 16

Secara umum bangunan pengaman pantai dibuat sebagai : a. Penahan dan pengurang (disipasi), energi ombak, arus dan transpor sedimen b. Pelindung pantai terhadap erosi c. Pelindung pantai terhadap longsor

Struktur yang ditempatkan di perairan untuk memodifikasi proses tranpor akan selalu melibatkan perlambatan atau percepatan fluida di sekitar struktur yang akhirnya menyebabkan proses pengikisan dan deposisi. Umumnya, deposisi terjadi pada satu sisi dan pengikisan terjadi pada sisi lain. Seringkali, erosi diselesaikan dengan penambahan struktur sepanjang daerah tererosi, daripada memecahkan persoalan penyebab erosi.

Hal-hal yang perlu dihindari dalam konstruksi bangunan pengaman pantai adalah a. Pertambahan gelombang pantul b. Pertambahan kecepatan arus, pusaran, dan intensitas turbulen c. Pertambahan kecepatan transpor susur pantai d. Pencuraman profil dasar dan pertambahan transpor ke arah lepas pantai e. Penundaan proses pemulihan (recovery) pantai f. Pengintensifan pengikisan (scour) pad muka pantai, kaki struktur, dan erosi pada bagian belakang (bayang) struktur g. Perusakan sistem bulit/lembah (pasir) alami

Struktur yang menghalangi transpor susur pantai akan menyebabkan respon morfologis secara konsisten dalam tiga skala waktu : a. Tahap awal : Hampir

seluruh

transpor

susur

pantai

terblok

yang

menyebabkan

deposisi/perkembangan pantai pada bagian hulu (updrift) dan erosi maksimum pada bagian hilir (downdrift)

b. Tahap intermediet :

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V - 17

Laju deposisi/perkembangan pantai (updrift) akan melambat dan proses bypassing akan bertambah, di sisi lain proses erosi pada bagian hilir (downdrift) akan berkurang

c. Tahap kesetimbangan : Bentuk pantai akan stabil, proses bypassing akan maksimum dan proses erosi pada bagian downdrift akan minimum

Skala

waktu

sangat

bergantung

pada

dimensi

struktur

(panjang

breakwater/jetti/groin, atau panjang dan jarak ke pantai dari detached breakwater) dan besarnya (magnitude) dari net dan gros laju sedimen susur pantai.

Beberapa jenis bangunan pengaman pantai sebagai bagian dari pendekatan tipe hard protective, sepetti groin, breakwater pelabuhan, jetti, detached breakwater, seawalls, seadikes dan revetment akan diuraikan seperti di bawah ini.

a. Groin

Groin adalah stuktur panjang dan sempit yang menjorok ke arah laut (biasanya berarah tegak lurus terhadap garis pantai) sampai ke daerah hempasan (surf zone). Groin berfungsi mereduksi hanyutan litoral pada bagian dalam daerah hempasan, menahan pasir pantai di antara groin, menstabilkan dan memperlebar pantai atau memperpanjang waktu hidup (life time) pengisian pantai. Konstruksi groin dapat permeabel dan impermeabel, terdapat pula groin puncak tinggi (high crested structure) yang bagian puncaknya tidak pernah terendam air pada pasang paling tinggi (MHW) dan groin puncak rendah (low crested structure) yang dapat terendam pada pasang naik. Baik bentuk lurus, maupun bentuk ‘T’, ‘L’, dan ‘Y’ telah dikonstruksi di banyak pantai; ketiga bentuk terakhir didesain untuk Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V - 18

mencegah/mereduksi pembangkitan arus tolak pantai (rip current) di sekitar ujung groin.

Groin dapat diterapkan dalam situasi-situasi berikut :  Sepanjang pantai yang mana suplai pasir dari daerah hulu (updrift) berlangsung dan terjadi peningkatan transpor susur pantai yang berarti disebabkan oleh pertambahan tinggi ombak atau pengaruh curvatur garis pantai  Pada bagian akhir dari sistem litoral, seperti pada sisi hulu (updrift) inlet  Sepanjang garis pantai yang mana terdapat groin inlet. Jika arus susur pantai cukup kuat, maka dapat ditambahkan groin pada sisi bawahnya  Untuk stabilisasi bagian hilir breakwater pada pantai rekreasi; stabilisasi beachfill dapat dilakukan dengan groin permeabel dengan puncak tinggi. Hal ini dapat memperpanjang waktu hidup (life time) pantai

Beberapa bukti menunjukkan bahwa groin akan lebih efektif pada daerah pesisir yang diterjang oleh arus pasang surut, dari pada daerah yang diterjang ombak yang menimbulkan arus (wave-induced currents). Misalnya, groin akan lebih efektif pada daerah inlet pasang surut dan tanjung. Groin tidak akan efektif pada kasus-kasus berikut :  Pada pantai pasir dengan profil curam dan berombak tinggi  Pada pantai pasir dengan pasang surut tinggi  Pada pantai pasir dengan bentangan pendek, di mana hanyutan litoran tidak dapat terbentuk (seperti pada selat pendek dan laguna)  Pada pantai pasir dengan net transpor kecil

b. Breakwater Pelabuhan dan Jetti

Jetti adalah struktur panjang dan sempit yang dibangun menjulur dari pantai ke

laut

untuk mencegah

pendangkalan/penutupan

inlet

kanal

dan

melindungi pintu masuk kanal dari serangan gelombang badai. Umumnya jeti diperpanjang melewati garis ombak pecah. Jetti dapat meningkatkan

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V - 19

kecepatan arus pasang di bagian dalam inlet kanal, sehingga dapat memperdalam kanal.

Breakwater pelabuhan adalah struktur yang tegak lurus dan/atau condong terhadap pantai, yang membentuk suatu perisai pada pelabuhan atau bagian garis pantai tertentu dari serangan ombak. Breakwater akan memblok energi ombak yang datang, sehingga akan menenangkan gerakan air di dalam pelabuhan dan untuk menahan transpor sedimen susur pantai, karena itu untuk mereduksi deposisi di dalam pelabuhan.

Kombinasi antara breakwater pelabuhan dan jetti digunakan bersama sebagai bangunan pengaman pada pelabuhan dan inlet kanal. Efek-efek dari

pembangunan

suatu

pelabuhan

atau

inlet

dan

langkah

penanggulangannya dapat diringkas sebagai berikut :  Adanya akumulasi pasir pada sisi hulu dan erosi pada sisi hilir  Adanya bypassing di sekitar ujung kanal, jika breakwater kurang panjang; hal ini dapat diatasi dengan menempatkan groin untuk mereduksi bypassing  Untuk melindungi erosi dan melindungi pantai pada sisi hilir dapat dikonstruksi dinding pantai  Pemanjangan breakwater yang dikombinasikan dengan pembangunan detached breakwater pada sisi hulu dapat menghentikan deposisi pasir di ujung masuk kanal  Jika erosi berlanjut pada bagian hilir, maka dinding pantai dapat diperpanjang

c. Detached breakwater

Detached breakwater adalah struktur yang dibangun paralel dengan pantai untuk melindungi pantai dan membentuk suatu tameng terhadap serangan ombak. Terdapat berbagai ragam dalam desain detached breakwater, termasuk tunggal, terpisah-pisah, yang muncul (puncaknya kira-kira 2 m di atas pasang tertinggi) atau yang terbenam. Detached breakwater dapat Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V - 20

dikonstruksi sebagai struktur tunggal untuk melindungi bagian pantai terbatas, atau berderetan dengan celah diantaranya untuk melindungi pantai dalam skala besar. Celah diantara detached breakwater dapat diatur sedemikian rupa sehingga tidaksemua transpor susur pantai terblok oleh struktur, untuk mencegah kemungkinan erosi pada pantai di bagian bawah.

Proses hidrodinamika dan transpor di sekitar detached breakwater dapat dijelaskan sebagai berikut. Energi ombak pada garis pantai akan direduksi, ombak akan pecah dan terpantuk pada breakwater karena proses :  Difraksi di sekitar ujung dan melalui celah  Transmisi ombak melalui breakwater (permeabel)  Limpahan ombak Ombak terdifraksi dan tertransmisi pada bagian bayangan dan akan terus merambat ke arah garis pantai, tetapi kapasitas transpor susur pantai akan tereduksi secara substansial. Pasir yang bergerak di sepanjang pantai akan terjebak di bagian belakang breakwater.

Umumnya detached breakwater dikonstruksi sebagai struktur terpisah-pisah untuk melindungi pantai yang tererosi atau pantai rekreasi dengan tunggag pasang kecil dan energi ombak relatif kecil. Detached breakwater tidak biasa digunakan untuk pengamanan pantai pada inlet saluran pasang surut. Tipe breakwater terbenam tidak efektif meredam energi ombak datang, tetapi cukup efektif menangkap sedimen.

d. Seawalls, Seadikes, dan Revetment

Seawalls (dinding pantai), seadikes (tanggul pantai) dan revetment adalah struktur paralel dengan garis pantai, dibuat untuk melindungi bagian daratan di bagian belakang struktur dari proses overtopping (limpasan ombak) selama badai. Dinding pantai biasanya berbentuk vertikal, sedang tanggul pantai dan revetment biasanya berbentuk miring.

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V - 21

Dalam perencanaan dinding pantai dan revetment perlu diperhatikan fungsi dan bentuk bangunan, lokasi, panjang, tinggi dan stabilitas bangunan dan tanah pondasi. Dinding pantai biasa dibuat dari pasangan batu, beton, kayu, atau tumpukan batu. Fungsi bangunan akan menentukan pemilihan bentuk; sisi tegak, miring, lengkung atau bertangga. Bentuk tegak biasanya diperuntukkan sebagai dermaga atau tempel sandaran kapal. Selain itu, bangunan ini juga difungsikan sebagai penahan gelombang. Untuk jenis ini perlu diperhatikan ketahanan pondasi, karena proses pemecahan ombak yang terjadi di depan dinding pantai akan menimbulkan pengikisan pada kaki bangunan. Proses limpasan ombak dapat pula mempengaruhi stabilitas bangunan.

Revetment tidaklah sekaku dinding pantai, karena didesain hanya untuk mereduksi efek scour dan erosi selama peristiwa badai, daripada sebagai penahan erosi. Erosi dune (bukit pasir) di atas revetment diperbolehkan terjadi dalam batas-batas tertentu. Revetment dapat bersifat permeabel atau impermeabel dan umumnya tidak terlalu mengganggu proses transpor sedimen.

Perlu dipertimbangkan bahwa bangunan pelindung seperti dinding pantai, tanggul

pantai

dan

revetment

hendaknya

dibuat

sebagai

sistem

perlindungan terakhir terhadap gelombang, jika tidak terdapat alternatif lain. Bangunan-bangunan seperti ini memerlukan biaya yang besar dan pemeliharaan yang berkala. Hanya cocok digunakan pada ruas pantai pendek dan mempunyai potensi ekonomi tinggi.

e. Beach Nourishment (Penambahan Suplai Pasir di Pantai)

Nourishment adalah pengisian pasir di pantai untuk memasukkan garis pantai atau untuk menjaga kesetimbangan volume pasir di dalam sistem litoral. Ini adalah bentuk soft protective yang dapat lebih menjaga keasrian pantai dibandingkan sistem pengamanan pantai dengan membangun hard structure.

Bahwasanya

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

pantai

berpasir

mempunyai

kemampuan V - 22

perlindungan

alami terhadap

serangan

arus

dan

gelombang

yaitu

kemiringan dasar pantai. Perlindungan kemiringan dasar pantai di daerah hempasan (nearzone) menyebabkan ombak pecah di lepas pantai. Energi ombak yang telah pecah selanjutnya lagi akan direkduksi oleh kemiringan dasar perairan pantai. Stabilitas kemiringan dasar perairan dapat dijaga dengan suplai pasir secara berkala. Penambahan pasir di sepanjang ruas pantai yang tererosi dapat dilakukan dengan penimbunan pada daerah hulu (updrift). Arus susur pantai akan mengangkut timbunan material dan menyebarkannya

pada

daerah

hilir

(downdrift).

Penambahan

pasir

merupakan salah satu alternatif yang dapat dipertimbangkan di samping pembuatan bangunan pelindung pantai. Metode ini cukup murah jika daerah pengambilan pasir tidak terlalu jauh (kurang dari 10 km). Penimbunan awal sebaiknya seluas mungkin, lebih luas dari keadaan sebelum erosi, karena setelah penimbunan sebagian pasir akan tetap terangkut oleh arus susur pantai. Oleh karena itu, pemeliharaan berkala perlu dilakukan. Pemeliharaan dapat direduksi dengan memakai pasir yang agak kasar sebagai material timbunan. Untuk mengurangi hilangnya pasir yang tertimbun di ruas pantai karena terangkut oleh arus susur pantai, sering dibuat sistem groin yang berfungsi menahan pasir. Akan tetapi perlu pula diperhatikan dampak negatif dari pembangunan groin terhadap suplai sedimen di daerah hilir dari ruas pantai yang dtitinjau.

Tujuan nourishment (pengisian pasir) dapat berupa :  Restorasi pantai rekreasi  Reklamasi daratan  Pemeliharaan garis pantai  Penguatan dune (bukit pasir) dari kebobolan (ke arah darat dan laut)  Proteksi bangunan pantai  Mereduksi energi ombak yang datang  Penimbunan kanal yang mengalami scour (proses pengikisan pada dasar) yang dekat dengan garis pantai

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V - 23

Nourishment merupakan alternatif yang menarik dalam rangka pengamanan daerah pesisir sebagai alternatif dari tipe hard protective. Dalam perencanaan perlindungan pantai dengan nourishment perlu diperhatikan karakteristik pantai, tramspor sedimen sepanjang pantai yang dilindungi dan pantai sekitarnya, mencari sumber material timbunan dan dampaknya, memperkirakan volume pasir timbunan, penentuan lokasi timbunan, mengukur elevasi dasar pantai dan aspek pemeligaraan berkala.

B.3.10.

Pemilihan Bangunan Penahan Erosi

Ada dua aspek fisik yang perlu diperhatikan dalam perencanaan penanggulangan erosi yaitu karakteristik gelombang dan arus-arus pantai, serta transpor sedimen. Dari aspek fisik serta kondisi areal proyek dari segi sosial ekonomi, dapat ditentukan bangunan pengaman pantai yang paling efektif di lokasi studi. Perlu diperhatikan dampak negatif terhadap ruas-ruas pantai di bawahnya, karena perubahan kesetimbangan alam pada suatu ruas pantai akan berpengaruh pada ruas-ruas pantai di sekitarnya.

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V - 24

Gambar B – 3 Keterkaitan berbagai aspek dalam pengelolaan pesisir

Aspek Hidrodinamika dan Hidrologi pantai

Aspek Morphodinamika dan Morphologi Pantai

Aspek Ekologi Pantai

Analisis Probabilitas Resiko, Desain dan Kerangka Kerja Manajemen Yang Terintregasi

Penerapan dan Pertambahan

Pemeliharaan dan

Daerah Pantai Untuk Tujuan

Peningkatan Lingkungan

Sosial Ekonomi

Hidup dan Ekosistem

Perlindungan terhadap pantai mencakup struktur (hard dan soft) untuk menanggulangi erosi dan banjir, dan tindakan non struktural

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V - 25

Gambar B – 4 Interaksi berbagai unsur penting di dalam dinamika zona pantai hempasan

Pasang Surut

Level muka air laut

Arus Pasang Surut

Gelombang Angin Arus

Pasang Surut

Pasang Surut

Angkutan Sedimen

Sejarah Pembentuka n Sedimen

Dinamika zone pantai hempasan (surf zone dynamics)

Tsunami

Pendangkalan/penurunan tanah, longsor, gempa

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V - 26

Gambar B – 5 Bagan alir perencanaan bangunan pelindung pantai Permasalahan erosi Data mengenai :

     Analisis Masalah

Angin Gelombang Pasang surut Mekanika tanah Pengukuran bathymetri

Analisis sedimen Analisis perubahan garis pantai

Penentuan penyebab erosi Alternatif bangunan penanggulangan erosi

Pemilihan bangunan penanggulangan erosi

Analisis biaya manfaat dan lingkungan

tidak

? ya

Bangunan Terpilih

Perencanaan Detail Bangunan Penanggulangan Erosi Terpilih

Manual OP Bangunan Pengaman Pantai

V - 27

BAB VI JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN Pada Bab ini dibahas mengenai rencana kerja yang akan dilaksanakan Konsultan untuk dapat menyelesaikan pekerjaan ini, jadwal waktu yang telah ditetapkan selama

180

(Seratus

Delapan

Puluh)

hari

kalender

terhitung

sejak

penandatanganan kontrak kerja terpenuhi. Untuk memudahkan koordinasi tenaga ahli dan tenaga pendukung dalam Manual OP Bangunan Pengaman Pantai, maka dibuat jadwal pelaksanaan.

Manual OP Bangunan Pengaman PantaI

VI - 1

JADUAL PELAKSANAAN PEKERJAAN (KURVA S) No.

Uraian Pekerjaan / Kegiatan

I 1 2 3 II 1 2 3

PERSIAPAN & KAJIAN TERDAHULU Mobilisasi personil, peralatan, & peninjauan lapangan Pengumpulan data & peta yang ada Pengumpulan data kelengkapan O&P sungai INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI Lokasi bangunan sungai existing Lokasi sarana dan prasarana penunjang Pembuatan daftar rencana audit teknis

III 1 2 3 4

SURVEY DAN PENGUKURAN TOFOGRAFI Lokasi sungai Lokasi bangunan existing Lokasi bangunan yang sedang di O&P Lokasi bangunan rencana O&P Penggambaran pekerjaan survey dan pengukuran tofografi PEKERJAAN AUDIT TEKNIS Desain audit teknis terhadap bangunan prasarana sungai Desain saluran dan bangunan baru yang di usulkan ( jika ada ) Audit teknis dan penyempurnaan manual O&P Audit kelembagaan Penyusunan potensial restorasi Sungai PELAPORAN DAN DISKUSI Laporan Rencana Mutu Kontrak Laporan Bulanan Laporan Pendahuluan, Diskusi dan Perbaikan Laporan Iterm, Diskusi dan Perbaikan Laporan Akhir Sementara dan Diskusi Final Report ( Utama, Penunjang, Gambar dll )

5 IV 1 2 3 4 5 V 1 2 3 4 5 6

RENCANA KEMAJUAN PEKERJAAN

REALISASI D EV I ASI

Bobot (%) Komulatif (%) Bobot (%) Komulatif (%) Bobot (%) Komulatif (%)

Manual OP Bangunan Pengaman PantaI

Bobot (%) Renc.

0,50 3,00 3,00

Real.

1

2

I

3

4

1

2

0,5

0,5

0,5

0,5

0,5

0,5

0,5

0,5

0,5

0,5

0,5

0,5

0,63 0,63 0,63 0,63

4

1

2

Bulan Ke 3

4

1

2

IV

3

4

1,8

1,8

1

2

V

3

4

1

2

VI

3

4

2,00 8,60 12,00 9,00 1,80

1,00 1,00

1,25 1,25 1,25 1,25

2,30

0,38 0,38 0,38 0,38 0,38 0,38

1,08 1,08 1,08 1,08 1,08 1,08 1,08 1,08 2,4

2,4

2,4

2,4

2,4

1,5

1,5

1,5

1,5

1,5

1,5

0,45 0,45 0,45 0,45

9,60 14,40 6,00 2,50 1,50

100

3

III

0,25 0,25

2,50 5,00

0,30 1,00 3,80 2,70 2,50 6,00

II

1,2

1,2

1,2

1,2

1,2

1,2

1,2

1,2

1,8

1,8

1,8

1,8

1,8

1,8

0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,50 0,42 0,42 0,42 0,42 0,42 0,42 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,25 0,30 0,17 1,9

0,17

0,17

0,17

0,17

0,17

1,9 1,35 1,35 1,25 1,25 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75 0,75

1,25 6,35 6,10 9,35 10,1 7,61 5,86 6,03 6,41 3,45 3,50 3,67 3,50 4,85 3,65 2,47 1,67 1,67 1,92 2,08 1,92 1,92 2,25 2,42 1,25 7,6 13,7 23,1 33,2 40,8 46,7 52,7 59,1 62,5 66,0 69,7 73,2 78,1 81,7 84,2 85,8 87,5 89,4 91,5 93,4 95,3 97,6 100

VI - 2

Ket.

BAB VII KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN Uraian tugas dan tanggung jawab dari setiap tenaga ahli yang dilibatkan dalam pelaksanaan pekerjaan Manual OP Bangunan Pengaman Pantai adalah : A. Tenaga Ahli 1. Ketua Tim (6 Bulan) Ketua Tim adalah Ahli Sumber Daya Air dengan latar belakang pendidikan sarjana S1 bidang Teknik Sipil/Pengairan dengan pengalaman sekurangkurangnya 6 (enam) tahun dalam bidang Perencanaan Sumber Daya Air spesifiknya perencanaan bangunan pantai seperti; revetmen, break water, dll. Serta memiliki sertifikat keahlian yang dikeluarkan oleh LPJK. pernah memimpin/ketua tim dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan SDA, Mempunyai tugas sebagai berikut memberikan pengarahan dan mengawasi jalannya pekerjaan mulai dari persiapan, survey, pengolahan dan analisis data, hingga penyusunan laporan dan diskusi. 2. Ahli Bangunan Air (3 Bulan) Lulusan S1 Teknik Sipil / Pengairan dengan pengalaman minimal 4 (Empat) tahun di bidang perencanaan SDA. Serta memiliki sertifikat keahlian yang dikeluarkan oleh LPJK dengan tugas untuk menganalisis kestabilan kondisi bangunan Pengaman Pantai seperti Revetmen, dan bangunan – bangunan Pengaman Pantai dll serta bersama dengan tenaga ahli lainnya membuat redisain kerusakan bangunan beserta dengan tenaga ahli lainnya, membuat daftar kuantitas dan harga beserta dengan tenaga ahli lainnya. 3. Ahli OP (4 Bulan) Lulusan S1 Teknik Sipil / Pengairan dengan pengalaman minimal 4 (Empat) tahun di bidang perencanaan Irigasi/pengairan/Pantai, sumber daya air dilengkapi referensi kerja dari pengguna Jasa serta memiliki sertifikat keahlian di bidang sumber daya air. Bertugas sebagai Ahli Operasi & Pemeliharaan Pantai ,melakukan kajian O&P Pantai & rekomendasi terhadap penyempurnaan O&P jaringan atau pun penyempurnaan manual OP Pantai yang ada. 4. Ahli Teknik Pantai (3 Bulan)

Lulusan S1 Teknik Sipil / Pengairan dengan pengalaman minimal 4 (Empat) tahun di bidang perencanaan bangunan pengaman pantai, personel yang di butuhkan harus mempunyai pengalaman dalam bidang bangunan – bangunan Pengaman pantai.

Manual OP Bangunan Pengaman PantaI

VII - 1

B. Sub Tenaga Ahli 1. Asisten Ahli Bangunan Air Lulusan S1 Teknik Sipil / Pengairan dengan pengalaman minimal di bidang studi perencanaan Bangunan konstruksi bangunan air, Khususnya Bangunan Pengaman pantai. Personil yang diusulkan harus mempunyai kemampuan untuk membantu tenaga ahli dalam menyiapkan laporan. 2. Asisten Ahli OP Lulusan S1 Teknik Sipil / Pengairan dengan pengalaman di bidang perencanaan Pantai, sumber daya air dilengkapi referensi kerja dari pengguna Jasa serta memiliki sertifikat keahlian di bidang sumber daya air. Bertugas sebagai Personil yang diusulkan harus mempunyai kemampuan untuk membantu tenaga ahli dalam menyiapkan laporan Tenaga Pendukung dan Tenaga Lapangan

3. Asisiten Ahli Teknik Pantai Lulusan S1 Teknik Sipil / Pengairan dengan pengalaman minimal di bidang perencanaan bangunan pengaman pantai, personel yang di butuhkan harus mempunyai pengalaman dalam bidang bangunan – bangunan Pengama pantai,sebagai Personil yang diusulkan harus mempunyai kemampuan untuk membantu tenaga ahli dalam menyiapkan laporan Tenaga Pendukung dan Tenaga Lapangan Selain tenaga ahli dan sub ahli, di dalam pelaksanaan pekerjaan ini juga diperlukan tenaga penunjang (supporting staff) dan tenaga lapangan. Jumlah personil yang diperlukan sesuai kebutuhan konsultan.

Manual OP Bangunan Pengaman PantaI

VII - 2

Komposisi Tim dan Penugasan NAMA PERSONIL

PERUSAHAAN

TENAGA AHLI LOKAL/ASING

LINGKUP KEAHLIAN

POSISI YANG DIUSULKAN

URAIAN PEKERJAAN

JUMLAH ORANG BULAN

Sas Soejanto, ATP.Sp1

PT. SANUR PUTRA UTAMA

Tenaga Ahli Lokal

Ahli Sumber Daya Air

Ketua Tim

Memberikan pengarahan dan mengawasi jalanya pekerjaan mulai dari persiapan survey, pengolahan dan analisis data, hingga penyusunan laporan dan diskusi

6

Yohanis Paembonan, ST

PT. SANUR PUTRA UTAMA

Tenaga Ahli Lokal

Ahli Sumber Daya Air

Ahli Bangunan Air

Menganalisis kestabilan kondisi bangunan, dll. Serta bersama tenaga ahli lainnya membuat redesain kerusakan bangunan beserta dengan tenaga ahli lainnya, membuat daftar kuantitas dan harga

3

Hary Makkaraka, ST

PT. SANUR PUTRA UTAMA

Tenaga Ahli Lokal

Ahli Sumber Daya Air

Ahli OP

Menganalisis kestabilan kondisi bangunan yang ada sesuai tingkat pemeliharaannya, serta memberikan bobot penilaian terhadap kerusakan bangunan, beserta dengan tenaga ahli lainnya membuat daftar kuantitas dan harga, membuat laporan

4

Arthur Massora, ST

PT. SANUR PUTRA UTAMA

Tenaga Ahli Lokal

Ahli Sumber Daya Air

Ahli Teknik Pantai

Menganalisis dan melakukan studi dan survey pada bangunan pantai, dan membuat spesifikasi teknis. Memberikan rekomendasi kepada ketua tim dalam pelaksanaannya, serta menyusun laporan

3

Faisal LatiF, ST

PT. SANUR PUTRA UTAMA

Tenaga Ahli Lokal

Ahli Sumber Daya Air

Asisten Ahli Bangunan Air

Membantu tenaga ahli dalam melaksanakan tugas, serta memberikan masukan terhadap pekerjaan.

3

Zulfikar , ST

PT. SANUR PUTRA UTAMA

Tenaga Ahli Lokal

Ahli Sumber Daya Air

Asisten Ahli OP

Membantu tenaga ahli dalam melaksanakan tugas, serta memberikan masukan terhadap pekerjaan.

3

Polyse Palloan, ST

PT. SANUR PUTRA UTAMA

Tenaga Ahli Lokal

Ahli Sumber Daya Air

Asisten Ahli Teknik Pantai

Membantu tenaga ahli dalam melaksanakan tugas, serta memberikan masukan terhadap pekerjaan.

3

Manual OP Bangunan Pengaman PantaI

VII - 3

BAB VIII JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

Bulan Ke No.

Posisi

I 1

2

II 3

4

1

2

III 3

4

1

2

IV 3

4

1

2

V 3

4

1

2

VI 3

4

1

2

Keterangan 3

4

I

TENAGA PROFESIONAL

1

Team Leader

6

2

Ahli Pantai

3

3

Ahli Bangunan Air

3

4

Ahli OP

4

II

TENAGA SUB PROFESIONAL

1

Asisten Ahli Pantai

3

2

Asisten Ahli Bangunan Air

3

3

Asisten Ahli OP

3

III

TENAGA PENUNJANG

1

Tenaga Administrasi/Keuangan

6

2

Operator Komputer

6

3

Operator CAD

3

4

Surveyor

2

5

Tenaga Lokal Pembantu Surveyor

2

Manual OP Bangunan Pengaman PantaI

VIII - 1

Related Documents


More Documents from "Ra Zie"