“pengelolaan Lingkungan Pertambangan”: Bedah Buku

  • Uploaded by: Adi Mardiansyah
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View “pengelolaan Lingkungan Pertambangan”: Bedah Buku as PDF for free.

More details

  • Words: 3,676
  • Pages: 28
Loading documents preview...
5/1/2019

Bedah Buku

“Pengelolaan Lingkungan Pertambangan” disusun oleh: Candra Nugraha

Kamis, 2 Mei 2019 - Institut Teknologi Medan

Pertambangan: sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan, dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang UU No. 4 /2009 – Pertambangan Mineral dan Batubara

Penyelidikan umum

Eksplorasi

Studi kelayakan • Teknis • Ekonomis • Lingkungan

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

Konstruksi

Operasi

Pascatambang • Sosial • Lingkungan

CNugraha - 2019

1

5/1/2019

Karakteristik Pertambangan • Cebakan bahan galian unik, tersebar tidak merata baik dari segi letak, bentuk, kuantitas, dan kualitas. • Risiko terutama pada tahap penyelidikan umum dan eksplorasi karena tingkat ketidakpastian yang tinggi. • Perlu waktu yang relatif lama dalam pengembangannya (sejak dari ditemukan sampai produksi). • Harus ditambang di tempat bahan galian tersebut ditemukan. • Bahan tak terbarukan (non-renewable) sehingga memerlukan sistem pengelolaan yang baik dengan prinsip konservasi. • Proporsi/kadar bahan galian sangat kecil dibanding batuan penutupnya sehingga perlu digali sejumlah besar batuan untuk bahan galian tersebut. • Berpotensi menimbulkan dampak lingkungan yang signifikan. • Umumnya bahan galian memerlukan pasar internasional. • Umumnya merupakan pendorong pengembangan daerah. • Memerlukan investasi awal yang besar dengan waktu pengembalian yang lama • Agar kompetitif dan mengantisipasi fluktuasi harga, seringkali diperlukan tingkat produksi yang besar dengan peralatan yang besar. Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

Peta sebaran izin usaha pertambangan

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

2

5/1/2019

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

Isu pertambangan

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

3

5/1/2019

https://beritagar.id/artikel/berita/pertambangan-di-kaltim-di-antara-kerusakan-lingkungan-dan-persawahan

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

Data tahun 2017 menyebutkan terdapat: • 45 lubang tambang aktif seluas 4.402 ha, • 183 lubang tambang tidak aktif seluas 3.227 ha, • 24 lubang tambang yang sedang diisi/ditimbun kembali seluas 273 ha (DTLMB, 2017)

“Korban tenggelam di lubang bekas galian tambang di Kaltim menjadi 33 orang. Para korban tewas di lubang bekas tambang itu tersebar di Kukar, Samarinda, Kutai Barat dan Penajam Paser Utara” (https://nasional.tempo.co/read/1199943/lubang-bekastambang-kembali-memakan-korban-jiwa/full&view=ok)

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

4

5/1/2019

Tipe isu lingkungan • Murni kasus lingkungan dari kegiatan perusahaan yang berdampak langsung dan nyata pada lingkungan masyarakat diluar wilayah kegiatan • Jalan umum tergenang air dari tambang, sumber air kering, debu batubara di pemukiman warga, dll.

• “Prediksi” dampak lingkungan • Khawatir jika truk pengangkut limbah B3 terguling dan tumpah, takut kalau air yang dibuang berbahaya bagi sungai, tidak percaya perusahaan akan merehabilitasi lahan, dll.

• Ada kepentingan lain tapi melalui isu lingkungan • Menginginkan dipekerjakan, mengharapkan orderan, memohon bantuan, dll.

• Tidak suka! apapun itu alasannya!! Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

©CNugraha - 2019

Prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pertambangan paling sedikit meliputi: • perlindungan terhadap kualitas air permukaan, air tanah, air laut, dan tanah serta udara berdasarkan standar baku mutu atau kriteria baku kerusakan lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; • perlindungan dan pemulihan keanekaragaman hayati; • penjaminan terhadap stabilitas dan keamanan timbunan batuan samping dan/atau tanah/batuan penutup, kolam tailing, lahan bekas tambang, dan struktur buatan lainnya; • pemanfaatan lahan bekas tambang sesuai dengan peruntukannya; • memperhatikan nilai sosial dan budaya setempat; dan • perlindungan terhadap kuantitas air tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

5

5/1/2019

Pengelolaan dan pemantauan lingkungan Pengelolaan dan pemantauan air

Banjir, kualitas air, ikan di sungai/danau, kekeringan,…

Pengelolaan dan pemantauan udara

Debu, kebisingan, getaran peledakan,….

Pengelolaan tanah, reklamasi, dan keanekaragaman hayati

Habitat, satwa dilindungi, illegal logging,…

Pengelolaan sampah, bahan dan limbah berbahaya beracun

Pembuangan sampah, transport, oli bekas, besi bekas…

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

Daftar isi buku

BAB 1. Pengantar BAB 2. Perencanaan Pengelolaan Lingkungan BAB 3. Pengelolaan Lingkungan Kegiatan Eksplorasi BAB 4. Pengelolaan Dan Pemantauan Kualitas Air BAB 5. Pengelolaan Dan Pemantauan Kualitas Udara BAB 6. Pengelolaan Dan Pemantauan Kualitas Tanah BAB 7. Peledakan, Pemindahan Dan Penimbunan Batuan BAB 8. Pengelolaan Dan Pemantauan Keanekaragaman Hayati BAB 9. Pengendalian Kualitas Hasil Pemantauan Lingkungan BAB 10. Reklamasi Lahan BAB 11. Pengendalian Erosi Dan Sedimentasi BAB 12. Pengelolaan Sampah, B3, Hidrokarbon, Dan Limbah B3 BAB 13. Pengendalian Batuan Dan Air Asam Tambang BAB 15. Pengelolaan Dan Pemantauan Air Tanah BAB 14. Pengelolaan Tailing BAB 16. Sistem Tanggap Darurat BAB 17. Biaya Lingkungan BAB 18. Inspeksi Dan Audit Lingkungan BAB 19. Pelaporan BAB 20. Pengawasan Pemerintah BAB 21. Standar Internasional CNugraha - 2019 Pengelolaan Lingkungan Pertambangan BAB 22. Pascatambang

6

5/1/2019

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

BAB 1. Pengantar 1.1. Karakteristik Geologi Dan Pertambangan 1.2. Isu Lingkungan Pertambangan 1.3. Arah Pengelolaan Lingkungan 1.4. Peraturan Pengelolaan Lingkungan Pertambangan 1.5. Kaidah Pertambangan Yang Baik BAB 2. Perencanaan Pengelolaan Lingkungan 2.1. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan 2.2. Penilaian Risiko Lingkungan 2.3. Kompetensi Tenaga Kerja BAB 16. Sistem Tanggap Darurat 16.1. Pengantar 16.2. Tanggap Darurat Lingkungan

CNugraha - 2019

BAB 18. Inspeksi Dan Audit Lingkungan 18.1. Pengantar 18.2. Inspeksi Lingkungan 18.3. Audit Lingkungan 18.4. Audit Pihak Ketiga

BAB 19. Pelaporan 19.1. Dasar Hukum 19.2. Pelaporan RKL/RPL 19.3. Sistem Pelaporan Elektronik (SIMPEL) 19.4. Laporan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) - ESDM BAB 20. Pengawasan Pemerintah 20.1. Program PROPER 20.2. Penilaian Kinerja Lingkungan 20.3. Penegakkan Hukum

BAB 21. Standar Internasional 21.1. Environmental Management Systems (EMS) ISO 14001 21.2. International Finance Corporation (IFC) 21.3. Cyanide Code 21.4. Sustainable Development Goals (SDG) 21.5. Global Reporting Initiatives (GRI) Sustainability Report 21.6. Life Cycle Assessment (LCA)

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

Bagian 1

fokus pada: Sistem Manajemen dan Perizinan

CNugraha - 2019

7

5/1/2019

Arah pengelolaan

Tinggi

Perizinan • AMDAL • Pembuangan air • TPS LB3 • dll

PROPER “Hijau” ISO 14001

Upaya

PROPER “Biru”

Menengah

Praktek dan manajemen terbaik akan mendukung proses perizinan lebih baik

Pembentukan sistem manajemen lingkungan

Upaya difokuskan pada pemenuhan aspek perizinan

Perizinan Sistem manajemen Praktek

Rendah

Awal

Menengah

Panjang

Waktu

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

No Kegiatan 1 Eksplorasi

2

Konstruksi

3

Penambangan

4

Pengangkutan

5

Pengolahan/ pemurnian

• • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

CNugraha - 2019

Substansi Efisiensi pembukaan lahan Penyiapan sarana/fasilitas pengelolaan lingkungan sebelum pengeboran, pembuatan sumur/parit uji Kajian geokimia dalam rangka studi kelayakan Penyiapan sarana/fasilitas pengelolaan lingkungan Pengamanan, pengelolaan tanah zona perakaran Sarana dan prasarana pertambangan dilengkapi fasilitas pengelolaan lingkungan (drainase, kolam pengendap, oil trap) Penyiapan sarana/fasilitas pengelolaan lingkungan Pengamanan, pengelolaan tanah zona perakaran Jarak aman penambangan/penimbunan terhadap fasilitas umum Pengutamaan backfilling Pengelolaan air larian permukaan, air tambang Integrasi pencegahan dan penanggulangan AAT dalam penambangan Tambang bawah tanah: kajian, identifikasi, dan pemantauan subsidence Tambang semprot, kapal keruk darat: air kerja sirkulasi tertutup Tambang kapal keruk laut: pencegahan dan penanggulangan tumpahan hidrokarbon dan bahan kimia Tambang ekstraksi cair: daur ulang air kerja, pemantauan subsidence Pengendalian debu, pencegahan kebocoran, pencegahan dan penanggulangan tumpahan hidrokarbon dan bahan kimia Air kerja sirkulasi tertutup atau air keluaran yang memenuhi baku mutu Larangan menggunakan merkuri Sirkulasi air kerja tertutup dan fasilitas minimum untuk pelindian timbunan bijih

Permen ESDM No. 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara Kepmen ESDM No 1827K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

8

5/1/2019

AMDAL Pasal 22 dalam UU No. 32/2009: ‘setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki amdal’. Dampak penting ditentukan berdasarkan kriteria: • besarnya jumlah penduduk yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan; • luas wilayah penyebaran dampak; • intensitas dan lamanya dampak berlangsung; • banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak; • sifat kumulatif dampak; • berbalik atau tidak berbaliknya dampak; dan/atau • kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pasal 23: kriteria usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting yang wajib dilengkapi dengan AMDAL • pengubahan bentuk lahan dan bentang alam; • eksploitasi sumber daya alam, baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan; • proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan dan kemerosotan sumber daya alam dalam pemanfaatannya; • proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam, lingkungan buatan, serta lingkungan sosial dan budaya; • proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasan konservasi sumber daya alam dan/atau perlindungan cagar budaya; • introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, hewan, dan jasad renik; • pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati; • kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan/atau mempengaruhi pertahanan negara; dan/atau • penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi lingkungan hidup.

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

Penilaian risiko

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

9

5/1/2019

Inspeksi dan audit

Siklus evaluasi kinerja (Sumber: David Donato dalam Nichols et al., 2016)

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

No AMDAL 1 Dilakukan sesuai dengan ketentunan dalam UU No. 32/2009 2 Disusun sebelum usaha/kegiatan dimulai, dan merupakan salah satu dokumen yang diperlukan dalam proses perizinan 3 Disusun untuk rencana usaha/kegiatan yang wajib AMDAL 4 Pemrakarsa melaksanakan isi dokumen AMDAL mulai tahap prakonstruksi, konstruksi, dan pascakonstruksi (operasional) 5 Dokumen dibahas dan disetujui oleh Komisi Penilai AMDAL pusat atau daerah

Audit Lingkungan Dilakukan berdasarkan PermenLH No. 3/2013 Dilakukan setelah usaha/kegiatan beroperasi dan bukan untuk proses perizinan

Dilakukan untuk usaha/kegiatan tertentu saja Dilaksanakan pada tahap operasional pada bagian tertentu yang sedang atau akan menimbulkan masalah lingkungan Penilaian dan persetujuan dari tim evaluasi untuk rencana audit. Laporan hasil audit tidak dibahas

©CNugraha - 2019

Irisan objek penting inspeksi/audit

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

©CNugraha - 2019

10

5/1/2019

1 tambang 10 tambang 61 tambang 7 tambang 1 tambang

– – – – –

0 batubara 5 batubara 41 batubara 5 batubara 1 batubara

Sumber: proper.menlhk.go.id Catatan: Periode penilaian adalah Juli – Juni (misalnya: Juli 2018 – Juni 2019)

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

Kriteria ‘Biru’: • Taat terhadap kepemilikan dokumen lingkungan/izin lingkungan, pelaksanaan ketentuan dokumen lingkungan/izin lingkungan dan pelaporan pelaksanaan dokumen lingkungan/izin lingkungan sesuai peraturan perundang-undangan lingkungan hidup yang berlaku. • Taat terhadap pelaporan, kepemilikan izin, titik penaatan pemantauan, ketentuan teknis dan parameter baku mutu sesuai dengan peraturan perundangan-undangan lingkungan yang berlaku. • Taat terhadap titik penaatan, pelaporan, parameter baku mutu, pemenuhan baku mutu, dan ketentuan teknis sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. • Telah melakukan penaatan pengelolaan limbah B3 sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan persyaratan dalam izin. • Semua lokasi memperoleh nilai > 80 sehingga masuk kategori Tidak Potensi Rusak terhadap kriteria kerusakan lahan.

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

©CNugraha - 2019

Perbandingan hasil PROPER 2013/2014, 2016/2017, dan 2017/2018 untuk industri pertambangan mineral dan batubara

CNugraha - 2019

11

5/1/2019

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

Pelaporan UU No. 32 Tahun 2009 Pasal 68 menyebutkan bahwa ‘setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban memberikan informasi yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara benar, akurat, terbuka, dan tepat waktu’. KepMenLH No. 45 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

©CNugraha - 2019

12

5/1/2019

BAB 4. Pengelolaan Dan Pemantauan Kualitas Air 4.1. Pengantar 4.2. Parameter Dan Baku Mutu Kualitas Air 4.3. Proses Pengolahan Air Limbah Tambang 4.4. Pengelolaan Air Limbah Domestik 4.5. Pembuangan Air Limbah Ke Badan Air 4.6. Badan Air Penerima 4.7. Pemantauan Kualitas Air 4.8. Kualitas Air Dan Masalah Kesehatan Masyarakat BAB 5. Pengelolaan Dan Pemantauan Kualitas Udara 5.1. Pengantar 5.2. Baku Mutu Kualitas Udara 5.3. Sumber Emisi Dan Pengendalian 5.4. Pemantauan Kualitas Udara Ambien 5.5. Pemantauan Kualitas Emisi 5.6. Pengelolaan Dan Pemantauan Getaran 5.7. Pengelolaan Dan Pemantauan Kebisingan 5.8. Pengelolaan Dan Pemantauan Kebauan 5.9. Pengelolaan Emisi Dari Pengolahan Sampah Secara Termal

Bagian 2 BAB 15. Pengelolaan Dan Pemantauan Air Tanah 15.1. Pengantar 15.2. Pemanfaatan 15.3. Pengendalian Dan Pengelolaan 15.4. Pemantauan BAB 9. Pengendalian Kualitas Hasil Pemantauan Lingkungan 9.1. Pengantar 9.3. Presisi Dan Akurasi 9.4. Penjaminan Mutu / Kendali Mutu 9.5. Investigasi 9.6. Statistik

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

Prinsip Pengelolaan Pengelolaan lingkungan hidup pertambangan adalah upaya penanganan dampak terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari kegiatan pertambangan. Penanganan dampak dilakukan dengan upaya pencegahan (preventive) dan penanggulangan (process/treatment/recovery/remediation/dll.). Dalam upaya pengelolaan, beberapa aspek penting yang harus dipahami: 1. Standar output/baku mutu yang harus dipatuhi 2. Persyaratan perizinan (misalnya: izin pembuangan limbah cair mengacu pada PermenLH No. 01 tahun 2010 tentang Tata Laksana Pengendalian Pencemaran Air) 3. Kajian/dokumen lingkungan sebagai acuan 4. Pemilihan teknologi pengelolaan yang sesuai dengan standar output, termasuk kemudahan dalam operasional dan perawatan 5. Persyaratan persetujuan dari pihak lain (jika diperlukan) 6. Ketentuan teknis lainnya (pintu air, fasilitas pengolahan, dll.)

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

13

5/1/2019

Kegiatan penambangan dan pendukung lainnya akan menghasilkan air limbah dalam bentuk sbb.: • Air sisa proses utama, yaitu dari proses pengolahan bijih, pencucian batubara, dll. yang menggunakan air kerja. • Air dari fasilitas pendukung seperti air dari perangkap sedimen/oli di workshop, air bahang dari pembangkit listrik. • Air limbah domestik dari kegiatan dapur, pemukiman, perkantoran, dsb. • Air permukaan dari fasilitas infrastruktur tambang seperti jalan atau daerah yang telah direhabilitasi. • Air yang merembes ke dalam tanah No 1 2 3 4 5 6

Peraturan KepMenLH No. 113 Tahun 2003 KepMenLH No. 202 Tahun 2004 PerMenLH No. 04 Tahun 2006 PerMenLH No. 09 Tahun 2006 PerMenLH No. 21 Tahun 2009 PermenLH No. 34 Tahun 2009

Jenis pertambangan Batubara Emas dan tembaga Timah Nikel Bijih besi Bijih bauksit

PermenLHK No. 68 tahun 2016 tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik Parameter air tanah yang umum dipantau minimal terdiri dari Temperatur, electro-conductivity (EC), pH, empat kation utama (Na+, K+, Mg2+, Ca2+) dan empat anion utama (Cl-, HCO3-, SO42-, NO3-) (Appelo & Postma, 2007).

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

Pengolahan air

CNugraha - 2019

Fisik Sedimentasi

Kimia Flokulasi

Biologi Lumpur aktif

Thermal Pengeringan

Flotasi/Pengapungan

Presipitasi

Trickling filter

Evaporasi

Penyaringan

Netralisasi

Oxidation ditch

Reaktivasi

Penapisan

Adsorpsi

Fixed bed contractors

Insinerasi

Stripping

Nitrifikasi/denitrifikasi

Penukaran ion Membran

Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) PT Agincourt Resources (Sumber: PT Agincourt Resources, 2015)

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

14

5/1/2019

Prinsip Pemantauan Pemantauan lingkungan hidup pertambangan adalah upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak akibat dari kegiatan pertambangan. Kegiatan pemantauan kualitas lingkungan memiliki beberapa tujuan: 1. Memenuhi kewajiban pemantauan seperti yang tertuang dalam dokumen/izin lingkungan, dan hasilnya dilaporkan kepada pemerintah. 2. Memberikan umpan balik bagi kinerja pengelolaan internal. 3. Mengumpulkan dan mengetahui informasi rona awal kualitas lingkungan pada daerah dan waktu tertentu. 4. Penegakan hukum lingkungan yaitu pemantauan dalam rangka mengawasi penerapan peraturan perundang-undangan lingkungan hidup atau untuk membuktikan adanya indikasi pencemaran lingkungan. 5. Dasar penetapan kebijakan pengelolaan lingkungan. 6. Penelitian di bidang lingkungan, yang sangat tergantung kepada ruang lingkup penelitian. Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

15

5/1/2019

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

16

5/1/2019

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

BAB 6. Pengelolaan Dan Pemantauan Kualitas Tanah 6.1. Pengantar 6.2. Pengelolaan Tanah 6.3. Pemantauan Kualitas Tanah BAB 7. Peledakan, Pemindahan Dan Penimbunan Batuan 7.1. Pengelolaan Peledakan 7.2. Pemindahan Dan Penimbunan Batuan Penutup 7.3. Pengelolaan Lubang Bekas Tambang BAB 8. Pengelolaan Dan Pemantauan Keanekaragaman Hayati 8.1. Pengantar 8.2. Pengelolaan Keanekaragaman Hayati 8.3. Pemantauan Keanekaragaman Hayati 8.4. Pemantauan Kualitas Biota Air 8.5. Analisis Data BAB 13. Pengendalian Batuan Dan Air Asam Tambang 13.1. Pengantar 13.2. Proses Pembentukan Dan Pelepasan AAT Ke Lingkungan 13.3. Prinsip Pengelolaan Air Asam Tambang 13.4. Pengolahan AAT 13.5. Pemantauan Dan Evaluasi Kinerja Penutup Timbunan Batuan Sisa

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

Bagian 3 BAB 10. Reklamasi Lahan 10.1. Pengantar 10.2. Prinsip Reklamasi 10.3. Aturan 10.4. Perencanaan Reklamasi BAB 11. Pengendalian Erosi Dan Sedimentasi 11.1. Pengantar 11.2. Proses Erosi Dan Faktor Pengaruh 11.3. Pendugaan Erosi 11.4. Pengendalian Erosi Dan Sedimentasi 11.5. Pemantauan Erosi Dan Perawatan Kolam Sedimentasi BAB 22. Pascatambang 22.1. Pengantar 22.2. Perencanaan 22.3. Pelaksanaan Pascatambang 22.4. Penyerahan Lahan Pascatambang. CNugraha - 2019

17

5/1/2019

Hirarki Mitigasi Dampak

Sumber: Anstee, Bennun, & Dutson (2016)

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

Pengelolaan Tanah

O: Surface layer (lapisan permukaan) umumnya terdiri dari hasil pelapukan tanaman, berwarna coklat tua A: Topsoil, yaitu lapisan mineral tanah yang kaya bahan dan kehidupan organik, berwarna coklat. B: Subsoil: Lapisan ini mengakumulasi besi, tanah liat, aluminium dan senyawa organik, suatu proses yang disebut sebagai illuviation. C: Weathered rock adalah lapisan batuan besar yang tidak/belum melapuk seluruhnya. Lapisan ini mengumpulkan komponen yang larut. R: Bedrock adalah lapisan batu keras, yang tidak bisa digali dengan tangan. Gambar 23. Horison tanah (Sumber: http://soilsensor.com/soil-types/)

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

18

5/1/2019

Air Asam Tambang

Sumber, jalur aliran, dan lingkungan penerima AAT (Sumber: GARDGuide Ch. 2)

Hubungan antara biaya dan waktu mulai kegiatan pengelolaan AAT (Sumber: GARDGuide Ch. 6)

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

Pilihan pendekatan pengolahan air asam Sumber: Taylor et al. (2005) dalam Jones et al. (2016)

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

19

5/1/2019

Lubang Tambang

Kepmen ESDM No. 1827/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pertambangan Mineral dan Batubara

Peraturan Lampiran V

Pengaturan Dalam melakukan penimbunan batuan penutup mengutamakan pengisian kembali lubang bekas tambang dengan mempertimbangkan aspek konservasi mineral dan batubara

Lampiran VI

…….meninggalkan lubang bekas tambang, maka wajib dibuat rencana pengelolaan dalam rangka pemanfaatan lubang bekas tambang meliputi: • stabilisasi lereng; • pengamanan lubang bekas tambang (void); • pemulihan dan pemantauan kualitas air serta pengelolaan air dalam lubang bekas tambang (void) sesuai dengan peruntukannya; dan • pemeliharaan lubang bekas tambang (void).

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

Kaltim Prima Coal

11 Desember 2010

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

29 Juli 2017

CNugraha - 2019

20

5/1/2019

Erosi dan Sedimentasi

Pengendalian erosi dan sedimentasi terbagi menjadi 3 (tiga) bentuk utama, yaitu secara Sipil Teknis, Teknik Vegetatif, dan Teknik Campuran.

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

Sumber: PT KPC

Penimbunan batuan

Sumber: PT KPC

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

21

5/1/2019

Reklamasi Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya. Rehabilitasi lahan adalah usaha memperbaiki, memulihkan kembali dan meningkatkan kondisi yang rusak (kritis), agar dapat berfungsi secara optimal, baik sebagai unsur produksi, media pengatur tata air maupun sebagai unsur perlindungan alam lingkungan. Kewajiban perusahaan pertambangan di Indonesia untuk melakukan kegiatan reklamasi terdapat pada Permen ESDM No 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan Yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Mineral dan Batubara, dan Kepmen ESDM No 1827K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik.

Penyusunan Rencana Reklamasi → Jaminan Reklamasi → Pelaksanaan Reklamasi → Pelaporan Dan Pencairan Jaminan Reklamasi → Penyerahan Lahan Reklamasi Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

Newmont Minahasa Raya

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

22

5/1/2019

Reklamasi progresif

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

Reklamasi dan Keberlanjutan

Sumber: PT KPC

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

23

5/1/2019

Reklamasi dan Pasca Tambang

Mining Env Mgmt for Mining Sustainable Dev. – Didik T, Banjarmasin 30 Jan 2019

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

Bagian 4 BAB 12. Pengelolaan Sampah, B3, Hidrokarbon, Dan Limbah B3 12.1. Pengelolaan Sampah 12.2. Pengelolaan Bahan Berbahaya Beracun (B3) 12.3. Pengelolaan Hidrokarbon 12.4. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Beracun (LB3) BAB 14. Pengelolaan Tailing 14.1. Pengantar 14.2. Sifat Tailing 14.3. Pengelolaan Tailing 14.4. Pemantauan Tailing 14.5. Pengelolaan AAT dari tailing 14.6. Pengujian tailing

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

24

5/1/2019

Sampah Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat. Sampah identik dengan kegiatan manusia secara individu maupun berkelompok. Limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan. Limbah lebih identik dengan suatu kegiatan atau proses yang lebih kompleks seperti yang ada di lingkungan industri. Pemrosesan sampah dilakukan dengan beberapa cara seperti dengan cara pembakaran (incinerator), penumpukan (dumping), penimbunan berlapis (sanitary landfill), dan pengomposan (composting). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.59/Menlhk/Setjen/Kum.1/7/2016 tentang Baku Mutu Lindi Bagi Usaha dan/atau Kegiatan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah. Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

Bahan Berbahaya Beracun (B3)

Simbol B3 (Sumber: https://www.hazardouswasteexperts.com/a-firefighters-guide-to-hazardous-material-placards/)

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

25

5/1/2019

Limbah B3

menimbun memproses dan mengolah memanfaatkan (daur-pakai; daur-ulang) mengurangi (minimasi) menghindari/mencegah

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

Kegiatan Pengelolaan Limbah B3 dan Klausal Dalam Peraturan Penyimpanan Ps 12 - (1) Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan Penyimpanan Limbah B3; (3) Untuk dapat melakukan Penyimpanan Limbah B3……..wajib memiliki izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Penyimpanan Limbah B3. Pengumpulan Ps 31 - (1) Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melakukan Pengumpulan Limbah B3 yang dihasilkannya. Ps 32 - (1) Dalam hal Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 tidak mampu melakukan sendiri Pengumpulan Limbah B3 yang dihasilkannya, Pengumpulan Limbah B3 diserahkan kepada Pengumpul Limbah B3 Ps 33 - (1) Untuk dapat melakukan Pengumpulan Limbah B3…..wajib memiliki izin Pengelolaan Limbah B3 untuk Pengumpulan Limbah B3. Pengangkutan Ps 48 - (1) Pengangkutan Limbah B3 wajib memiliki: a. rekomendasi Pengangkutan Limbah B3; dan b. izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengangkutan Limbah B3. Pemanfaatan Ps 53 - (1) Pemanfaatan Limbah B3 wajib dilaksanakan oleh Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3; (2) Dalam hal Setiap Orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mampu melakukan sendiri, Pemanfaatan Limbah B3 diserahkan kepada Pemanfaat Limbah B3. Ps 56 - (1) Pemanfaatan Limbah B3 …….wajib memiliki izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pemanfaatan Limbah B3. Pengolahan Ps 99 - (1) Pengolahan Limbah B3 wajib dilaksanakan oleh Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3; (2) Dalam hal Setiap Orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mampu melakukan sendiri, Pengolahan Limbah B3 diserahkan kepada Pengolah Limbah B3. Ps 101 - (1) …..Pengolahan Limbah B3 ….. wajib memiliki izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Pengolahan Limbah B3. Penimbunan Ps 145 - (1) Setiap Orang yang menghasilkan Limbah B3 wajib melaksanakan Penimbunan Limbah B3; (2) Dalam hal Setiap Orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak mampu melakukan sendiri, Penimbunan Limbah B3 diserahkan kepada Penimbun Limbah B3. Ps 146 - (1) Penimbunan Limbah B3 ………wajib memiliki izin Pengelolaan Limbah B3 untuk kegiatan Penimbunan Limbah B3.

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

26

5/1/2019

Tailing

Tailing dikategorikan sebagai limbah B3 berdasarkan Peraturan Pemerintah No 101 Tahun 2014, Tabel 4 - Daftar Limbah B3 dari Sumber Spesifik Khusus, dengan kode limbah B416.

Beberapa pilihan penempatan tailing (Sumber: GARDGuide Chapter 6)

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

CNugraha - 2019

Catatan penutup • Pengelolaan lingkungan pertambangan: multi disiplin ilmu (lingkungan, pertambangan, kehutanan, kimia, biologi, geologi, dll.) • Perlu sistem terintegrasi dengan komitmen manajemen yang kuat • Pemahaman dan sinergi yang sepadan antara pengusaha – pemerintah – akademik. Semua harus belajar! • Keberlanjutan perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan, sesuai dengan perkembangan peraturan, teknologi, dan keekonomian tambang • Keberlanjutan lingkungan sosial – ekonomi – lingkungan Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

©CNugraha - 2019

27

5/1/2019

Terima kasih

Pengelolaan Lingkungan Pertambangan

©CNugraha - 2019

28

Related Documents

Bedah Preprostetik
February 2021 0
Akuntansi Lingkungan
January 2021 0
Bedah Mukogingival
February 2021 0

More Documents from "Vanya Fiona"

January 2021 2
Module 3
February 2021 2
Kursus_geopsy_hv_bmkg.pdf
February 2021 3