Woc Varicella.docx

  • Uploaded by: Dita Rosita
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Woc Varicella.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 819
  • Pages: 1
Loading documents preview...
WOC VARICELLA Varisela adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh virus varisela-zister (VVZ), yang umum menyerang anak. Varisela sebagai penyakit virus pada anak sangat menular, penularannya dapat melalui kontak langsung dengan lesi, terutama melalui udara. Penyakit ini menyerang kulit dan mukosa (Nanda, 2013). Manifestasi klinis : 1. Masa tunas penyakit berkisar antara 8-12 hari. 2. Stadium prodromal, gejala timbul 14-15 hari masa inkubasi dengan timbulnya ruam kulit disertai demam, malaise, sakit kepala, anoreksia, sakit punggung, nyeri tenggorokan, batuk kering, sore throat yang berlangsung 1-3 hari. 3. Stadium : erupsi yang ditandai dengan terbentuknya verikula yang khas, seperti tetesan embun (teardrops) vesikula akan berubah menjadi pustule, kemudian pecah menjadi krusta, sementara proses ini berlangsung, timbul lagi vesikel baru sehingga menimbulkan gambaran polimorfi. 4. Penyebaran lesi terutama adalah di daerah badan kemudian menyebar secara satrifugal ke muka dan ekstremitas. (Nanda, 2013)

Klasifikasi (siti aisyah, 2013) 1. Varisela congenital 2. Varisela neonatal

Etiologi : Virus Varicella Zoster Penularan : kontak langsung dan udara (Kurniawan, Martin., dkk, 2009)

Riwayat kontak dengan pasien varicella

Imunitas tubuh

Virus varicella zoster

Pemeriksaan penunjang (laboratorium) (Hassan Rusepno 2007) 1. Tzanck smear (membedakan antara varicella zoster dan herpses simpleks virus) 2. Direct Fluorescent Assay (DFA) 3. Polymerase Chain Reaction (PCR) 4. Biopsi kulit 5. ELISA

Invasi virus melalui saluran pernafasan/kontak langsung Virus bereplikasi di kelenjar getah bening (2-4 hari)

Penyebaran virus melalui darah (4-6) Penatalaksanaan (Hassan Rusepno 2007) 1. Isolasi untuk mencegah penularan. 2. Diet bergizi tinggi (Tinggi Kalori dan Protein). 3. Bila demam tinggi, kompres dengan air hangat. 4. Upayakan agar vesikel tidak pecah. 5. Farmakoterapi 1) antivirus 2) Asiklovir oral 3) Antipiretik dan untuk menurunkan demam 4) Salep antibiotika :untuk mengobati ruam yang terinfeksi. 5) Antibiotika :bila terjadi komplikasi pnemonia atau infeksi bakteri pada kulit. 6) Dapat diberikan bedak atau losio pengurang gatal (misalnya losio kalamin).

Virus bereplikasi ke organ-organ Virus mencapai kulit VARICELLA

Replikasi di sel epidermal

Vakuolisasi sel dan lisis

Gangguan di Hipotalamus

Terjadi macula(lesi kulit 14 hari) Suhu tubuh ↑

MK : HIPERTERMI

Timbul papula

Vesikula NOC: Tujuan : masalah termogulasi dapat teratasi kreiteria hasil: suhu 36 – 37C, nadi dan RR dalam rentang normal, tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing NOC 1.

Monitor TD, nadi, suhu, RR dan warna kulit 2. Monitor intake dan output 3. Beri antipiretik 4. Kelola antibiotik 5. Berikan cairan intravena 6. Ajarkan cara penanganan hipertermi 7. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi 8. Monitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban membran mukosa)

Pencegahan 1. Hindari kontak dengan penderita. 2. Tingkatkan daya tahan tubuh. 3. Imunoglobulin Varicella Zoster

Reaksi Inflamasi

Pelepasan mediator kimia (prostaglandin) PENGKAJIAN 1. Identitas Pasien ( Nama, No RM,Usia,alamat,Dx medis) 2. Riwayat Pengkajian (Keluhan Utama,Pengkajian Fisik Head To toe) 3. Riwayat Penyakit (Riwayat Penyakit dahulu,Riwayat Penyakit Sekarang,riwayat Penyakit Keluarga) 4. Identifikasi Kebutuhan Dasar (Makanan,oksigenisasi,cairan,eliminasi) 5. Pemeriksaan Penunjang

Komplikasi (Hassan Rusepno 2007) 1. Acute Cerebral Ataxia (pada anak) 2. Komplikasi yang terjadi pada orang dewasa berupa ensefalitis, pneumonia, karditis, glomerulonefritis, hepatitis, konjungtivitis, otitis, arthritis dan kelainan darah (beberapa macam purpura) 3. Infeksi pada ibu hamil trimester pertama dapat menimbulkan kelainan congenital, sedangkan infeksi yang terjadi beberapa hari menjelang kelahiran dapat menyebabkan varisela congenital pada neonatus.

Tujuan : kerusakan integritas kulit pasien teratasi Kriteria hasil : 1. Integritas kulit yang baik bias dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi,pigmentasi) 2. Tidak ada luka/lesi pada kulit 3. Perfusi jaringan baik 4. Menunjukkan terjadinya proses penyembuhan luka NIC : Pressure Management 1. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar 2. Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering 3. Monitor kulit akan adanya kemerahan 4. Observasi luka 5. Ajarkan pada keluarga tentang luka dan perawatan luka 6. Lakukan tehnik perawatan luka dengan steril 7. Berikan posisi yang mengurangi tekanan pada luka

1. Behrman, Richar E.. Ilmu Kesehatan Anak, Jakarta: EGC, 1992. 2. Boediardja., Siti Aisah, dkk. Infeksi Kulit Pada Bayi dan Anak. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI, 2013. 3. Hassan Rusepno, Alatas Husein. Varisela (cacar air,”chicken pox”). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak jilid 2. Jakarta: Infomedika, 2007. 4. Martin, Kurniawan., dkk. Varicela Zoster Pada Anak. Yogyakarta. 2009. 5. Nurarif, A.H dan Kusuma Hardi.2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Dan Nanda Nic Noc. Yogyakarta:Mediaction Publishing

MK : KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT

Terinfeksi

Mengenai saraf nyeri pada kulit (free nerve ending) MK : NYERI

NOC Tujuan : pasien tidak mengalami nyeri Kriteria hasil: 1. Mampu mengontrol nyeri 2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri 3. Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri) 4. Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang 5. Tanda vital dalam rentang normal 6. Tidak mengalami gangguan tidur NIC 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi 2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan 3. Kurangi faktor presipitasi nyeri 4. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi 5. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: nafas dala, relaksasi, distraksi, kompres hangat/ dingin 6. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri 7. Tingkatkan istirahat 8. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali

Related Documents

Woc-thalasemia
February 2021 5
Woc Bph
January 2021 7
Woc Gastroenteritis
March 2021 0
Woc Siadh
January 2021 7
Woc Hmd
January 2021 7
Woc Ckd
January 2021 4

More Documents from "Sintha Pratiwi"

Woc Varicella.docx
February 2021 1
February 2021 4
Kimia
February 2021 3