Worldwide Accounting Diversity

  • Uploaded by: Mega Agem
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Worldwide Accounting Diversity as PDF for free.

More details

  • Words: 1,199
  • Pages: 5
Loading documents preview...
PENGERTIAN WORLDWIDE ACCOUNTING DIVERSITY 

Worldwide Accounting Diversity Merupakan suatu perbedaan aturan pelaporan akuntansi dan keuangan antar berbagai negara. Sebagai contoh: 1. Pencatatan Akuntansi untuk Goodwill. Di Amerika Serikat (AS), goodwill tidak di amortisasi, tetapi akan diturunkan jika rusak. Sedangkan, untuk di Jepang dan Korea, goodwill akan di amortisasi selama masa manfaatnya tidak lebih dari dua puluh tahun. 2. Asset revaluation Di Amerika Serikat revaluasi atas aset tetap umumnya tidak diperbolehkan. Sedangkan, di Uni Eropa perusahaan publik bebas memilih antara dua metode yang berbeda untuk menilai aset mereka. 3. Inflation Accounting Di Amerika Serikat (dan banyak negara lain), Laporan keuangan tidak disesuaikan dengan inflasi yang terjadi pada masing-masing Negara tersebut. Sedangkan, di Negara Amerika Latin, pernah mengalami pengalaman inflasi yang signifikan, sehingga laporan keuangannya disesuaikan dengan perubahan yang disebabkan oleh inflasi.



Bukti Keanekaragaman Akuntansi Internasional Dibawah ini merupakan tambahan bukti atas adanya perbedaan dalam akuntansi antara negaranegara : Form 20-F 1. Diperlukannya SEC untuk perusahaan yang menggunakan non-GAAP AS (kecuali mereka yang menggunakan IFRS). 2. Diperlukannya rekonsiliasi laba bersih dan ekuitas dari GAAP lainnya menjadi GAAP AS.

MASALAH-MASALAH YANG DISEBABKAN OLEH ACCOUNTING DIVERSITY Adapun masalah-masalah yang dapat ditimbulkan karena adanya Accounting Diversity adalah : 1. Laporan keuangan konsolidasi  Biasanya MNEs AS sering memiliki anak perusahaan di sejumlah besar negara.  Catatan akuntansi dalam mata uang lokal dan GAAP lokal dikonsolidasi menjadi US GAAP.  Memerlukan konversi dari lokal ke US GAAP.  Memerlukan terjemahan dari lokal ke mata uang AS. 2. Kesulitan dengan akses ke Pasar modal asing  Perusahaan harus sering melakukan kegiatan berpergian ke Negara lain untuk mengakses pasar modal asing  Meningkatnya modal asing seringkali memerlukan rekonsiliasi untuk mematuhi aturan akuntansi yang berbeda atau kebutuhan investor dan kreditur.

3. Non-komparabilitas laporan keuangan  Aturan akuntansi antar Negara seringkali berbeda-beda.  Investor internasional harus membuat rekonsiliasi mereka sendiri atau penyesuaian atas laporan keuangan mereka.  Investor internasional juga harus siap untuk menghadapi perbedaan tingkat pengungkapan (disclosure), kualitas standar akuntansi, dan kualitas audit. 4. Kurangnya informasi akuntansi yang berkualitas tinggi Misalnya kurangnya pengungkapan (disclosure), atau kurangnya transparansi.

FAKTOR LINGKUNGAN MENYEBABKAN ACCOUNTING DIVERSITY 1. Sistem Hukum - Common law  Sedikit undang-undang, lebih mengarah ke pengadilan interpretasi.  Mengarah pada penciptaan preseden atau kasus hukum.  Paling sering ditemukan di Inggris dan lainnya.  Sumber aturan akuntansi biasanya lebih cenderung ke organisasi non-pemerintah. 2. Sistem Hukum - Code law  Biasanya ditandai dengan undang-undang yang relatif lebih banyak.  Ditemukan lebih sering di non-negara berbahasa Inggris.  Aturan akuntansi di negara-negara tersebut cenderung dibuat undang-undangnya yang bersumber pada pemerintah.  Kurang spesifik, sehingga tetap memerlukan sumber-sumber lain untuk memberikan bimbingan atau arahan. 3. Perpajakan  Misalnya : Di Amerika Serikat, penghasilan kena pajak dan pendapatan umumnya sangat berbeda. Akan tetapi, di Jerman aturan yang mengatur pajak dan pendapatan yang cenderung sama, sehingga secara umum dapat menghasilkan akuntansi yang lebih konservatif.  Pajak yang ditangguhan merupakan salah satu masalah yang terjadi di negara hukum kode. 4. Providers of Financing  Sumber utama modal dari setiap negara biasanya berasal dari keluarga, bank, dan pemerintah.  Banyak Negara yang menganggap bagawa akuntansi dan pengungkapan (disclosure) itu cenderung kurang penting.  Di Amerika Serikat dan Inggris providers of financing biasanya berasal dari pemegang saham yang beragam, sehingga akuntansi dan pengungkapan (disclosure) dianggap sebagai suatu hal yang lebih penting. 5. Inflasi  Terdapat beberapa negara yang memiliki tarif historis inflasi yang tinggi.  Akuntansi di negara-negara sering membutuhkan penyesuaian untuk mengimbangi dampak inflasi. Hal ini biasa terjadi di negara-negara Amerika Latin.  Mengingat perpanjangan masa inflasi yang rendah di AS, akuntansi inflasi tidak diperlukan.

6. Hubungan politik dan ekonomi  Membuat suatu keterkaitan sehingga dapat dengan mudah untuk berbagi informasi.  Bangsa yang saling terikat dan berbagi informasi seringkali memiliki sistem akuntansi yang sama, seperti Perancis dan bekas koloni di Afrika Barat. 7. Faktor Koleresi Singkatnya, factor-faktor korelasi ada di antara Negara berbasis Code Law yang cenderung menghubungkan perpajakan laporan akuntansi dan kurang bergantung pada pembiayaan pemegang saham.

PELAPORAN KEUANGAN SISTEM KLASIFIKASI (FINANCIAL REPORTING SYSTEM CLASSIFICATION) 1. Accounting Clusters Faktor lingkungan yang berhubungan dengan keragaman akuntansi yang telah digunakan untuk mengidentifikasi tiga kelompok yang berbasis luas, yaitu: a. Fair presentation / full disclosure model Berorientasi terhadap kebutuhan informasi dari investor dan kreditur. Misalnya : sebagian deskriptif U.K. dan AS b. Legal compliance model Akuntansi ini sangat dipengaruhi oleh peraturan pajak dan kebutuhan pemerintah. Umumnya dapat ditemukan di benua Eropa dan negara-negara Code Law lainnya seperti Jepang. Didalam Legal compliance model, Bank adalah sumber utama dari kegiatan pembiayaan (financing). c. Inflation-adjusted model Inflation-adjusted model ini serupa dengan pendekatan kepatuhan hukum. Namun, dibedakan oleh kebutuhan penyesuaian untuk mengurangi dampak inflasi.Biasanya penggunaannya dilakukan di Amerika Selatan. 2. Nobes’ judgmental classification Nobes’ judgmental classification ini menunjukkan bagaimana sistem akuntansi di 14 negara maju berhubungan satu dengan yang lain. Dimana, biasanya diklasifikasikan oleh pengaruh pemerintahan, ekonomi, pajak, sistem hukum dan praktek bisnis.

PENGARUH BUDAYA TERHADAP PELAPORAN KEUANGAN 1. Kebudayaan juga sering dianggap sebagai salah satu factor yang dapat mempengaruhi sistem pelaporan keuangan. Dimana terdapat Lima dimensi budaya Hofstede yang merupakan skema yang paling umum digunakan untuk membahas pengaruh budaya. 2. Adapun Lima dimensi budaya Hofstede (Hofstede’s Cultural Dimensions)  Individualism (vs. Collectivism)  Merupakan Preferensi untuk struktur sosial yang bebas.  Kolektivisme diwakili oleh struktur sosial erat.



Power Distance Merupakan Tingkat penerimaan kekuasaan yang tidak merata di dalam lembaga-lembaga masyarakat dan organisasi.  Uncertainty Avoidance Merupakan suatu tingkat sampai di mana anggota masyarakat merasa terancam oleh situasi tidak pasti atau tidak diketahui.  Masculinity Merupakan Penekanan pada nilai-nilai maskulin tradisional kinerja dan prestasi vs nilai-nilai feminin hubungan, merawat dan memelihara.  Long-term Orientation Sejauh mana masyarakat nilai ketekunan, hemat, mengamati ketertiban dan menghormati tradisi. 3. Gray’s Accounting Values  Professionalism vs. Statutory Control Profesionalisme ini tercermin dari pertimbangan profesional individu dan profesi self-regulasi. Sedangkan, kontrol hukumnya berfokus pada kepatuhan hukum dan kontrol profesi legislatif. Yang pertama menggunakannya adalah Inggris dan Amerika Serikat dan yang terakhir Eropa.  Uniformity vs. Flexibility Keseragaman (Uniformity) menunjukkan preferensi untuk metode akuntansi standar. Sedangkan, Fleksibilitas tercermin dalam yang bervariasi dari praktek akuntansi untuk perbedaan antara perusahaan. Inggris dan AS approaches adalah contoh fleksibilitas.  Conservatism vs. Optimism Konservatisme menunjukkan preferensi untuk hati-hati dan kehati-hatian. Sedangkan, optimisme yang cenderung lebih ke arah penyajian secara wajar. misalnya : Jerman secara tradisional mencerminkan kecenderungan kuat terhadap konservatisme.  Secrecy vs. Transparency Kerahasiaan mencerminkan preferensi untuk pengungkapan informasi minimal. sedangkan, Transparansi mencerminkan keterbukaan dan pengungkapan penuh. Negara-negara dengan perusahaan terutama milik keluarga dan bank-dibiayai cenderung ke arah kerahasiaan.

SEBUAH MODEL UNTUK JELASKAN PERBEDAAN DALAM PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL Nobes’ model Menjelaskan perbedaan internasional sebagai fungsi dari budaya dan sistem pembiayaan (financing). Budaya dapat mempengaruhi pengembangan sistem pembiayaan (Financing) yang mempengaruhi perkembangan akuntansi. Oleh sebab itu didalam Nobes’ Model menggunakan dua klasifikasi - A dan B, dimana:





Class A Accounting  Deskriptif di negara Anglo-Saxon.  Kuat luar pemegang saham ekuitas pembiayaan.  Optimisme.  Transparansi. Class B Accounting  Deskriptif di benua Eropa.  Kurang luas di luar pemegang saham ekuitas pembiayaan.  Konservatisme.  Kerahasiaan.

FURTHER EVIDENCE OF ACCOUNTING DIVERSITY  Berbeda format laporan keuangan.  Tingkat detail dalam laporan keuangan bervariasi antara negara.  Terminologi, tingkat pengungkapan, dan aturan yang mengatur pengakuan dan pengukuran.  Berbeda laporan keuangan termasuk dalam laporan tahunan.

Related Documents


More Documents from "mmehmet123"