Air & Sanitasi Islam

  • Uploaded by: Nurul Wandasari S
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Air & Sanitasi Islam as PDF for free.

More details

  • Words: 78,958
  • Pages: 192
Loading documents preview...
Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan menurut Agama Islam

MAJELIS ULAMA INDONESIA FEBRUARI 2016

Judul

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan menurut Agama Islam Tim Penulis Versi 1992 1. H.S. Prodjokusumo 2. Jimly Ash Shddiqie SH. MA 3. H. Ichsan Sanuha 4. H.M. Isa Anshari MA. 5. Drs. H.M. Subky Hasbie Tim Penulis Versi 2015 1. Dr. Ir. H. Hayu S. Prabowo 2. Mifta Huda, S. Pd. I, M.E.Sy 3. Ir. Lilik Trimaya 4. Dr. Aidan A. Cronin Editor 1. 2. 3. 4.

Drs. H. Natsir Zubaidi Prof. Dr. Hj. Amany Lubis Drs. H. Sholahudin Al-Aiyub, MSi Dr. Ir. Hj. Nonon Saribanon, MSi

Pengakuan • Bappenas: Ir. Laisa Wahanudin M.Med.Sc(PH); Aldy Mardikanto, ST, MSc. • Kementrian Kesehatan: dr. Imran Agus Nurali, SpKO; Kristin Darundiyah, S.Si, MSc.PH; Yulita Suprihatin SKM, MKM • UNICEF WASH: Muhammad Zainal SE, MM; Muhammad Kurniawan, ST; Wildan Setiabudi, ST, MSc.

Copyright  2016 Diterbitkan oleh : Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional

SAMBUTAN

KETUA UMUM MAJELIS ULAMA INDONESIA

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh, Ajaran Islam sangat memperhatikan air. Menempatkan air bukan sekadar sebagai minuman bersih dan sehat yang dibutuhkan untuk kehidupan semua makhluk, melainkan juga menjadikannya sebagai sarana penting yang sangat menentukan bagi kesempurnaan iman seseorang dan kesahan sejumlah aktivitas ibadah seperti shalat, baca al-Qur’an, thawaf, dan sejenisnya yang mengharuskan pelakunya suci dari segala hadas dan najis. Fiqh menetapkan bahwa alat suci dari hadas dan najis yang paling utama dan terpenting adalah air, melalui wudlu atau mandi (ghusl). Dari serangkaian ajaran agama Islam sangat jelas kita dapat melihat betapa Islam memberikan prioritas pada masalah kebersihan itu dalam ajaran “thaharah” sebagai wujud nyata dari sanitasi yakni usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik di bidang kesehatan, menyehatkan lingkungan hidup manusia, terutama lingkungan fisik, yaitu tanah, air dan udara. Hidup bersih hendaknya menjadi sikap hidup Islam seluruhnya dan membudaya di lingkungan masyarakat muslim, karena hidup bersih merupakan tolok ukur dari kehidupan muslim. Islam mendorong umat manusia untuk menjaga dan memelihara kesehatan, karena pemeliharaan kesehatan adalah suatu upaya yang sangat penting bagi hidup dan kehidupan manusia.

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

i

Hasil usaha pemeliharaan kesehatan, tidak hanya terbatas pada terjadinya keadaan sehat, akan tetapi mempunyai dampak jauh lebih luas pada peningkatan makna hidup dan kehidupan itu sendiri baik perorangan maupun masyarakat, baik aspek duniawi maupun ukhrawi. Ajaran Islam tentang ibadat ataupun mu’amalat erat kaitannya dengan pemeliharaan kesehatan, begitu pula sebaliknya, pemeliharaan kesehatan berkaitan dengan ibadah. Pemeliharaan kesehatan dengan segala aspeknya adalah amal kebajikan dari setiap amal kebajikan yang didasari iman dikategorikan amal shaleh yang akan mendapat balasan berupa kehidupan yang lebih baik. Dalam upaya mengamalkan dan memasyarakatkan ajaran Islam tentang air bersih, kebersihan dan kesehatan lingkungan para ulama memegang peranan yang amat penting.

hatan lingkungan dalam rangka meningkatkan kualitas umat di bidang kesehatan.

Ulama selaku pewaris para Nabi mempunyai tanggung jawab untuk menuntun dan

membimbing umat, amar ma’ruf nahidan munkar,kesehatan yang salah satunya memasyarakatkan air bersihrangka dan lingkungan dalam meni ara air bersih dan kesehatan lingkungan merupakan aspek amar ma'ruf. Mencegah kesehatan lingkungan dalam rangka meningkatkan kualitas umat di bidang kesehatan. Memelihara

Memelihara bersih dan kesehatan ran air serta merusak kesehatan merupakan nahi munkar. Firman air bersih dan lingkungan kesehatan lingkungan merupakan aspekaspek amarair ma’ruf. Mencegah pencemaran air serta lingkung merusak kesehatan lingkungan merupakan aspek nahi munkar. Firman Allah:

pencemaran air serta merusak kesehatan lingku

َ‫ﻋﻦِ ﺍﻟْﻤُﻨﻜَ ِﺮ ﻭَﺃُﻭﻟَٰ ِﺌﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤُ ْﻔﻠِﺤُﻮﻥ‬ َ ‫ﻥ‬ َ ‫ﻑ ﻭَﻳَﻨْ َﻬ ْﻮ‬ ِ ‫ﺮُﻭ‬Allah: ْ‫ﻭَﻟْﺘَﻜُﻦ ﻣﱢﻨﻜُ ْﻢ ﺃُﻣﱠﺔٌ َﻳ ْﺪﻋُﻮﻥَ ِﺇﻟَﻰ ﺍﻟْﺨَﻴْ ِﺮ ﻭَﻳَﺄْﻣُﺮُﻭﻥَ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌ‬

َ‫ ْﻔﻠِﺤُﻮﻥ‬kebajikan, ُ‫ﻋﻦِ ﺍﻟْﻤُﻨﻜَ ِﺮ ﻭَﺃُﻭﻟَٰ ِﺌﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻤ‬ َ ‫ﻥ‬ َ ndaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada

“Dan hendaklah ada di antara"Dan segolongan umat yang kepada kebajikan, hendaklah adamenyeru diorang-orang antara kamu segolon h kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yangkamu munkar. Merekalah menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Merekalah orang-orang yang

beruntung” (Ali Imran [3]:104). untung" (Ali Imran [3]:104).

menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah

Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah memberikan beruntung" Imran [3]:104). aya sampaikan terima kasih dan apresiasi yang kepada semua (Ali pihak yang telah

kontribusi, terutama kepada Kementerian Kesehatan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional,

UNICEF dan Universitas Nasional yang telah Kesehatan, bekerjasama menerbitkan ini. Semoga kasih buku Sayadalam sampaikan terima dan kan kontribusi, terutama kepada Kementerian Badan buku Perencanaan

ii Air,UNICEF Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam memberikan kontribusi, terutama unan Nasional, dan Universitas Nasional yang telah bekerjasama dalam kepada K

Nasional, UNICEF dan Univers kan buku ini. Semoga buku ini bermanfaat Pembangunan bagi terwujudnya kesadaran rakyat

ini bermanfaat bagi terwujudnya kesadaran rakyat Indonesia akan pentingnnya air, kebersihan dan kesehatan lingkungan. Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarrakatuh.



Jakarta, September 2015



KETUA UMUM MUI,



DR. KH. Ma’ruf Amin

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

iii

iv

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

SAMBUTAN

MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarrakatuh, Air merupakan kebutuhan hajat hidup manusia yang harus dijaga kualitas dan kebersihannya baik fisik, kimia dan biologisnya. Ketersediaan air minum yang layak sangat terkait dengan kondisi sanitasi. Air dapat tercemar jika masyarakat masih buang air besar di sembarang tempat, buang sampah tidak pada tempatnya, dan masih buang limbah cair rumah tangga secara sembarang. Menggunakan air yang tercemar dapat menimbulkan berbagai penyakit yang ditularkan melalui air. Sanitasi dan air minum yang layak memberi kontribusi langsung terhadap kualitas kehidupan manusia di seluruh siklus kehidupannya, mulai dari bayi, balita, anak sekolah, remaja, kelompok usia kerja, ibu hamil dan kelompok lanjut usia. Perwujudan manusia Indonesia yang berkualitas merupakan cita-cita Bangsa Indonesia. Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan upaya preventif untuk melindungi masyarakat tetap sehat dan produktif, sehingga cita-cita dalam amanah undangundang kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai. Pembangunan di bidang kesehatan lingkungan di Indonesia telah menunjukkan kemajuan yang bermakna selama satu windu terakhir. Salah satu prestasi yang dicapai adalah meningkatnya akses sanitasi dari 35% di tahun 2006 menjadi 60,4% di tahun 2013. Prestasi ini antara lain dicapai berkat dilaksanakannya pendekatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Pendekatan ini merupakan

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

v

strategi nasional pembangunan sanitasi yang mulai diterapkan sejak tahun 2008 sampai saat ini. Dalam rangka percepatan terwujudnya Universal Access Air Minum dan Sanitasi tahun 2019, peran Majelis Ulama Indonesia (MUI) sangat penting terutama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di kalangan umat islam. Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 01/MUNAS-IX/MUI/2015 tentang pendayagunaan harta zakat, infaq, sedekah dan Wakaf untuk pembangunan sarana air bersih dan sanitasi bagi masyarakat, diharapkan akan meningkatkan partisipasi umat islam dalam penyediaan air yang bersih dan sehat. Diterbitkannya Buku Air, Kebersihan dan Kesehatan Lingkungan menurut Agama Islam akan mendorong perubahan perilaku masyarakat untuk menjadi lebih bersih dan lebih sehat karena kebersihan adalah sebagian dari iman. Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Majelis Ulama Indonesia yang telah menyusun dan menerbitkan buku ini. Semoga buku ini bermanfaat bagi terwujudnya derajat kesehatan rakyat Indonesia yang setinggi-tingginya. Wassalamu’alaikum Warrahmatullah Wabarrakatuh.

vi



Jakarta, September 2015



MENTERI KESEHATAN RI,



Prof. Dr. dr. Nila F. Moeloek, Sp.M (K)

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

KATA PENGANTAR dari UNICEF

Ketika Indonesia menandatangani dan meratifikasi Konvensi PBB tentang Hak Anak - 25 tahun yang lalu, Indonesia merupakan salah satu dari negara pertama yang melakukannya. Sejak saat itu, kemajuan yang besar untuk anak-anak telah dicapai, termasuk hal berkaitan dengan air dan sanitasi, yang berkontribusi sangat penting terhadap pencegahan penyakit yang mematikan. Menurut data terbaru yang dilaporkan oleh WHO & UNICEF, saat ini terjadi penambahan sekitar 97 juta penduduk Indonesia yang dapat mengakses toilet dibandingkan pada tahun 1990. Tonggak penting lainnya adalah bahwa Indonesia telah memenuhi Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs) untuk air, terutama terkait jenis pasokan air. Tujuan Pembanguan Berkelanjutan (SDGs) yang baru saja disahkan oleh Majelis Umum PBB lebih berfokus pada apakah air yang dikonsumsi anak-anak sudah baik. Banyak kemajuan telah dicapai, namun tantangan besar masih tetap ada. Sampai saat ini, lebih dari 50 juta orang di negeri ini masih melakukan praktek buang air besar sembarangan (BABS), dampaknya begitu luar biasa bagi anak-anak. Pneumonia, diare dan komplikasi neonatal adalah pembunuh utama anak-anak. Kualitas air minum yang tidak layak, sanitasi yang buruk serta perilaku tidak higiene merupakan penyebab utama. Akibatnya, setiap tahun sekitar 136.000 sampai 190.000 anak meninggal sebelum berumur 5 tahun. Di bawah Konvensi Hak Anak, anak-anak memiliki hak untuk mengakses sumber daya serta kontribusi yang diperlukan untuk tumbuh kembang dan kelangsungan hidup mereka. Air bersih, sanitasi dan higiene yang baik merupakan bagian dari hal tersebut.

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

v

Saya sangat berterima kasih kepada Majelis Ulama Indonesia karena telah melakukan tinjauan menyeluruh terhadap ajaran Islam mengenai air, sanitasi dan higiene. Tema yang selalu dibahas dalam ajaran Islam untuk mengingatkan kita mengenai hubungan antara kebersihan, kesehatan dan kemurnian. Buku ini dimaksudkan tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran di kalangan Muslim di Indonesia. Fatwa terkait yang dijelaskan dalam buku ini adalah langkah yang sangat penting dalam mendukung tujuan Pemerintah Indonesia mengenai akses universal terhadap air yang aman dan sanitasi yang layak untuk semua. Kami yakin Fatwa ini dapat membantu masyarakat dalam menentukan penerima manfaat dari dana bantuan sepeti Zakat, Infak, Sadaqah dan Wakaf, mereka yang termiskin dan paling rentan agar memiliki akses ke sarana sanitasi dan air yang baik - meningkatkan martabat, kesehatan dan kesejahteraan mereka. UNICEF bangga dapat bermitra dengan MUI dan Kementerian Kesehatan dalam membuat tuntunan penting ini. Kami berharap buku ini akan lebih memperkuat pemahaman betapa pentingnya air bersih, sanitasi dan higiene yang baik dalam mengurangi tingkat kesakitan serta kematian anak serta untuk meningkatkan status gizi anak Indonesia. Kami juga berharap bahwa dengan tuntunan ini, para Alim Ulama di Indonesia dapat berperan lebih jauh bersama dengan masyarakat dalam upaya perubahan perilaku yang lebih baik dan berkelanjutan terkait air bersih, sanitasi serta higiene yang baik.

vi



Jakarta, September 2015



Kepala Perwakilan UNICEF di Indonesia



Gunilla Olsson

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

DAFTAR ISI I.

PENDAHULUAN .........................................................................................

1

II. AIR ...........................................................................................................

11

A. AIR SEBAGAI SUMBER KEHIDUPAN ...................................................

11

B. AIR BERSIH DAN FUNGSINYA ............................................................

15

C. KAITAN AIR DENGAN BERBAGAI PENYAKIT ......................................

23

1. Water-borne Disease ..........................................................................

24

2. Water-washed Disease .......................................................................

24

3. Water-based Disease .........................................................................

25

4. Vektor-vektor insekta yang berhubungan dengan air .......................

25

D. PEMELIHARAAN AIR BERSIH ..............................................................

27

1. Sanitasi Air Sungai ..............................................................................

33

2. Sumur Resapan untuk melestarikan Tata Air Tanah ...........................

33

3. Pemanfaatan Air Hujan sebagai Sumber Air Bersih ............................

34

4. Pengolahan Air Bersih dengan Menggunakan Biji Kelor ....................

34

5. Pengolahan Air Gambut .....................................................................

35

III. KEBERSIHAN ...............................................................................................

39

A. PENTINGNYA KEBERSIHAN ....................................................................

39

B. CAKUPAN KEBERSIHAN .........................................................................

46

1. Kebersihan Rohani .............................................................................

47

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

vii

2. Kebersihan Badan ............................................................................

48

3. Kebersihan Tempat Ibadah ...............................................................

50

4. Kebersihan Pakaian ..........................................................................

51

5. Kebersihan Makanan ........................................................................

52

6. Kebersihan Lingkungan ....................................................................

54

7. Kebersihan Dalam Rumah Tangga ....................................................

59

8. Kebersihan Harta ..............................................................................

66

C. TUNTUNAN KEBERSIHAN PRIBADI DAN KELUARGA

...........................

67

1. Macam-macam Najis dan Cara Membersihkannya ..........................

67

2. Ruang Lingkup Obyek Kebersihan Atau Thaharah ...........................

73

3. Qadhaul Hajah (Buang Air) ...............................................................

76

4. Khamsatul fitrah ................................................................................

85

5. Mandi (Gashl) ....................................................................................

86

6. W u d h u ..........................................................................................

90

IV. KESEHATAN LINGKUNGAN .......................................................................

97

A. KESEHATAN LINGKUNGAN TEMPAT IBADAH

.....................................

97

1. Masjid sebagai tempat ibadah ...........................................................

98

2. Masjid sebagai pusat informasi dan pendidikan ...............................

99

3. Masjid sebagai pusat kebudayaan .....................................................

99

4. Masjid sebagai pusat kegiatan sosial .................................................

99

5. Peningkatan Peran Masyarakat ........................................................... 101 B. KESEHATAN LINGKUNGAN TEMPAT PENDIDIKAN ISLAM ..................... 104 C. KESEHATAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN .............................................. 107 V. PENUTUP ................................................................................................. 111 SUMBER BAHAN ............................................................................................ 114

viii

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

BAB

1

PENDAHULUAN

BAB

1

PENDAHULUAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2015 – 2019 telah mengamanatkan program 100 – 0 – 100, yaitu 100% akses air minum yang aman, bebas kumuh dan 100% akses sanitasi yang layak pada tahun 2019. Pemerintah Indonesia dan masyarakat semakin menyadari bahwa percepatan pembangunan pada sektor air dan sanitasi menjadi sangat penting dan membutuhkan peran serta banyak pihak dan sinergi untuk mencapainya, termasuk didalamnya peran penting organisasi-organisasi Islam sertapara alim ulama. Masalah terkait air bersih, sanitasi, kebersihan dan kesehatan lingkungan seperti dilaporkan oleh lembaga World Health Organization (WHO) bahwa secara global, kematian yang disebabkan oleh penyakit yang ditularkan melalui air, sanitasi dan higiene mencapai 58% sampai 88%.Lebih lanjut secara global dilaporkan bahwa diare merupakan penyebab kematian terbesar yaitu 1,5 juta jiwa/tahun (2012).

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

1

Secara keseluruhan penduduk Indonesia yang hidup dengan kondisi sanitasi buruk mencapai 72,5 juta jiwa. Mereka tersebar di perkotaan (18,2%) dan perdesaan (40%). Kementerian Kesehatan menjelaskan bahwa di Indonesia ada 226 kota yang masih bermasalah dengan pengelolaan air limbah, 240 kota menghadapi masalah pengelolaan sampah, serta 100 kota masih bermasalah dengan drainase. Sedangkan kota yang bermasalah dengan ketiganya sebanyak 52 Kota. Dampak dari buruknya air dan sanitasi memengaruhi perkembangan dan kelangsungan hidup anak-anak yang sudah rentan dan termarginalisasi. Setiap jam, ada 15 sampai 22 anak di Indonesia yang meninggal akibat diare dan pneumonia yang sangat bisa dihindari dengan perilaku bersih yang didukung oleh air dan sanitasi yang baik. UNICEF telah melaporkan bahwa kekurangan gizi menyumbang sepertiga dari kematian anak di dunia. 50% dari malnutrisi yang berhubungan dengan diare berulang atau infeksi cacing usus karena masalah terkait air bersih, akses sanitasi dan / atau perilaku yang tidak bersih. Menurut WHO. Ada bukti yang berkembang bahwa air tidak aman, sanitasi dan praktek kebersihan yang buruk, berhubungan dengan kurang gizi pada anak-anak, yang berarti bahwa anakanak tidak sepenuhnya berkembang dengan potensi penuh mereka, karena diare mengurangi asupan nutrisi dalam tubuh mereka sementara sistem kekebalan tubuh mereka terus-menerus melawan patogen dan mengurangi sumber daya untuk kebutuhan pertumbuhan. Kondisi ini, ketika anak-anak lebih pendek untuk usia mereka, disebut stunting. Di Indonesia, 36,4% dari anak-anak berusia di bawah 5 tahun yang terhambat, hampir 9 juta anak, yang mencerminkan kekurangan gizi kronis (Reskesdas, 2013). Sumber air tercemar akibat sanitasi buruk memerlukan tambahan biaya untuk mengolahnya dari air baku menjadi air bersih yang layak sesuai standar kesehatan. Menurut data Kementerian Pekerjaan Umum (tahun 2014), dari 53 sungai yang disurvey di Indonesia, 76,3 persen diantaranya sudah tercemar kotoran organik maupun logam. Sumber air baku dengan pencemarannya semakin tinggi maka semakin banyak material yang dibutuhkan untuk mengembalikan kualitasnya agar

2

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

layak dikonsumsi oleh masyarakat. Semakin banyak material yang digunakan maka semakin mahal biaya yang digunakan. Biaya tinggi ini pastinya akan menambah biaya yang akan ditanggung oleh konsumen, sehingga masyarakat harus membayar mahal untuk mendapatkan air minum. Kerugian ekonomi akibat buruknya sanitasi merupakan dampak negatif lain yang nilainya sangat besar. Pada tahun 2006 perkiraan kerugian tersebut mencapai Rp 56 triliun . Kerugian tersebut termasuk hilangnya pendapatan karena tidak masuk kerja (hilangnya waktu produktif), menurunnya kunjungan wisatawan, biaya pengobatan dan pengolahan air baku. Biaya sebesar itu setara dengan 2,3% GDP (Gross Domestic Product), dan dapat dialihkan untuk kegiatan produktif dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin. Buruknya sanitasi juga turut mempengaruhi stagnannya peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM ) Indonesia. Rilis data UNDP 2014, IPM Indonesia tetap berada pada peringkat di urutan 108 dari 287 negara meski mengalami kenaikan sebesar 0,44 persen (0,684 tahun 2013 dan 0,681 tahun 2012 ). Di kawasan ASEAN, Indonesia tertinggal jauh dari Singapura (urutan 9), Brunei Darussalam (urutan 30) dan Malaysia (urutan 62). Jadi angka sanitasi buruk turut menyumbang rendahnya peringkat IPM Indonesia. Seperti halnya pembangunan pada sektor lain, pembangunan sektor air dan sanitasi serta penyehatan lingkungan cukup bkompleks. Kompleksitas dapat menyangkut banyak variabel yang berpengaruh terhadap kinerja dan keberlanjutan pembangunan, tetapi juga adanya perbedaan masalah, bobot, serta cara penanganan antara satu daerah dengan lainnya, sehingga sulit dan tidak relevan untuk membuat sebuah model pendekatan yang sama untuk diterapkan di setiap kabupaten/ kota atau propinsi. Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad, Rasulullah SAW, adalah agama rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil’alamin). Kata”rahmat”mencakup makna yang amat luas. Dari kata itu dapat difahami bahwa keselamatan adalah rahmat, kesejahteraan adalah rahmat, kecerdasan adalah rahmat, kesehatan adalah rahmat dan lain sebagainya.Tidaklah berlebihan jika dikatakan

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

3

Seperti halnya pembangunan pada sektor lain, pembangunan sektor air dan sanitasi serta sulit dan tidak relevan untuk sebuah model pendekatan yang sama untuk diterapkan penyehatan lingkungan cukupmembuat bkompleks. Kompleksitas dapat menyangkut banyak variabel di setiap kabupaten/kota atau propinsi. yang berpengaruh terhadap kinerja dan keberlanjutan pembangunan, tetapi juga adanya Agamamasalah, Islam yang dibawa Muhammad, Rasulullah SAW, adalah agama rahmat perbedaan bobot, sertaoleh caraNabi penanganan antara satu daerah dengan lainnya, sehingga bagi semesta alam (rahmatan lil'alamin). Kata"rahmat"mencakup makna yang amat luas. Dari sulitkesehatan dan tidak adalah relevanrahmat untuk membuat sebuah karena model pendekatan yang sama untuk diterapkan bahwa yang istimewa, semua jenis rahmat yang disebutkan di atas kata itu dapat difahami bahwa keselamatan adalah rahmat, kesejahteraan adalah rahmat, di setiap kabupaten/kota atau propinsi. kecerdasan adalahyang rahmat, kesehatan adalah rahmat dan lain sebagainya.Tidaklah berlebihan hanya dapat dinikmati sepenuh perasaan oleh orang yang sehat. Agama Islam dibawa oleh Nabi Muhammad, Rasulullah SAW, adalah agama rahmat jika dikatakan bahwa kesehatan adalah rahmat yang istimewa, karena semua jenis rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil'alamin). Kata"rahmat"mencakup makna yang amat luas. Dari Pada sisi lain,diagama Islam adalah sumber motivasi dalam berbagai segisehat. kehidupan agar yang disebutkan atas hanya dapat dinikmati sepenuh perasaan oleh orang yang kata itu dapat difahami bahwa keselamatan adalah rahmat, kesejahteraan adalah rahmat, Pada sisiadalah lain, agama Islam adalahadalah sumber motivasi dalam berbagai segi kehidupan agar manusia selalu meningkat kualitas hidupnya, termasuk di bidang kesehatan. Allah berfirman: kecerdasan rahmat, kesehatan rahmat dan lain sebagainya.Tidaklah berlebihan manusia selalu meningkat kualitas hidupnya, termasuk di bidang kesehatan. Allah berfirman: jika dikatakan bahwa kesehatan adalah rahmat yang istimewa, karena semua jenis rahmat yang disebutkan di atas hanya dapat dinikmati sepenuh perasaan oleh orang yang sehat. Pada sisi lain, agama Islam adalah sumber motivasi dalam berbagai segi kehidupan agar manusia selalu meningkat kualitas hidupnya, termasuk di bidang kesehatan. Allah berfirman:

ِ ‫ﺿﻮاﻧَﻪ ﺳﺒﻞ اﻟ ﱠﺴ َﻼِم وُﳜْ ِﺮﺟﻬﻢ ﱢﻣﻦ اﻟﻈﱡﻠُﻤ‬ ِ ‫ﻳـَ ْﻬ ِﺪي ﺑِِﻪ اﻟﻠﱠﻪُ َﻣ ِﻦ اﺗﱠـﺒَ َﻊ‬ ‫ﺎت إِ َﱃ‬ ‫ر‬ ْ ُ ُ ُ ُ ُ َ َ َ َ َ ِ ‫اط ﱡﻣﺴﺘ‬ ٍ ‫اﻟﻨﱡﻮِر ﺑِِﺈ ِْذﻧِِِﻪ ﱠوﻳـﻬ ِﺪﻳ ِﻬﻢ إِ َ ٰﱃِ ِﺻﺮ‬ ٍ ‫ﻢ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻘ‬ ِ ِ ِ ‫ﱡ‬ ِ َ ‫ﺿ َﻮَاﻧَﻪُ ُﺳﺒُ َْﻞ اﻟ ﱠﺴ َﻼم َوُﳜْﺮ ُﺟ ُﻬﻢ ﱢﻣ َﻦ اﻟﻈﻠُ َﻤﺎت إ َﱃ‬ ْ ‫ﻳـَ ْﻬﺪي ﺑﻪ اﻟَﻠ َﻪُ ْ َﻣ ِﻦ اﺗْﱠـﺒَ َﻊ ر‬ “Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan "Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke ِjalan ِ ِ ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ِ ِ ٍ ‫ﻢ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻘ‬ ‫ﺘ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﻣ‬ ‫اط‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺻ‬ ‫ﱃ‬ ‫إ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﻬ‬ ‫ـ‬ ‫ﻳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻧ‬ ‫ذ‬ ‫ﺈ‬ ‫ﺑ‬ ‫ر‬ ‫ﱡﻮ‬ ‫اﻟﻨ‬gulita َ ْ ‫ﱡ‬ keselamatan, (dengan kitab pula) Allah mengeluarkan orang-orang itudari darigelap gelap ٰ orang-orang َ ْ َ ْ ْ َ keselamatan, dandan (dengan kitab ituitu pula) Allah mengeluarkan itu َ gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki mereka kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki mereka kejalan yang kejalan yang lurus” [5]:16). "Dengan kitab itulah(Al-Maiddah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan lurus” (Al-Maiddah [5]:16). keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap Gelap gulitacahaya yang tersebut pada ayat ini mengandung artidan yangmenunjuki berkaitan mereka dengan gulita kepada yang terang benderang dengan berbagai seizin-Nya penderitaan seperti kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan serta tidak sehat atau sakit. Gelap gulita yang tersebut pada ayat ini mengandung berbagai arti yang berkaitan dengan kejalan yang lurus” (Al-Maiddah [5]:16). Cahaya yang terang benderang mengandung arti yang berkaitan dengan kebahagiaan dan penderitaan seperti kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan serta tidak sehat atau sakit. Cahaya kesejahteraan seperti hidup dan maju serta sehat wal-afiat. Dalam kaitannya Gelapbenderang gulita yangkecerdasan, tersebut pada ayatlayak ini mengandung berbagai arti yang berkaitan dengan yangdengan terang mengandung arti yang berkaitan dengan kebahagiaan dan kesejahteraan kesehatan ini, Nabi Muhammad SAW bersabda: penderitaan seperti kebodohan, kemiskinan dan keterbelakangan serta tidak sehat atau sakit. seperti kecerdasan, hidupbenderang layak dan mengandung maju serta sehat wal-afiat. Dalamdengan kaitannya dengan kesehatan Cahaya yang terang arti yang berkaitan kebahagiaan dan kesejahteraan seperti kecerdasan, hidup layak dan maju serta sehat wal-afiat. Dalam kaitannya ini, Nabi Muhammad SAW bersabda: dengan kesehatan ini, Nabi Muhammad SAW bersabda:

ِ ِ ‫ﺎﰱ ِﰱ ﺑ َﺪﻧِِﻪ اَِﻣﻨًﺎ ِﰱ ِﺳﺮﺑِِﻪ ِﻋْﻨ َﺪﻩ ﻗُـﻮ‬ ‫ت‬ ْ ‫ت ﻳَـ ْﻮﻣﻪ ﻓَ َﻜﺄَﱠﳕَﺎ ُﺣﻴﱢـَﺰ‬ ُ ْ ُ ْ ‫َﻣ ْﻦ أ‬ َ ً ‫َﺻﺒَ َﺢ ُﻣ َﻌ‬ ْ ِ‫ﻟَﻪ اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴﺎ ِﲝ َﺬاﻓ‬ ِ (‫ﻣﺎﺟﻪ‬ ‫اﺑﻦ‬ ‫و‬ ‫ى‬ ‫اﻟﱰﻣﺬ‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ .‫ﺎ‬ ‫ﻫ‬ ‫ﲑ‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ﱠ‬ ْ ‫ت‬ ً ‫َﺻَﺒَ َﺢ َ ُﻣ َﻌ‬ ْ ‫ت ﻳَـ ْﻮﻣﻪ ﻓَ َﻜﺄَﳕَﺎ ُﺣﻴﱢـَﺰ‬ ُ ‫ﺎﰱَ ﰱ ﺑَ َﺪﻧﻪ اَﻣﻨًﺎ ﰱ ﺳ ْﺮﺑﻪ ﻋْﻨ َﺪﻩُ ﻗُـ ْﻮ‬ ْ ‫َﻣُ ْﻦ أ‬ "Barang siapa sehat badannya, damai di hatinya dan punya makanan untuk sehari-harinya, maka seolah-olah dunia seisinya dianugerahkan kepadanya” (H.R. At-Tirmidzi (‫ )رواﻩ اﻟﱰﻣﺬى واﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ‬.‫ﻴَﺎ ِﲝَ َﺬاﻓِ ِْﲑَﻫﺎ‬dan ‫اﻟ ﱡﺪﻧْـ‬Ibnuُ‫ﻟَﻪ‬ Majah).

"Barang siapa sehat badannya, damai di hatinya dan punya makanan untuk sehari-harinya, maka seolah-olah duniabadannya, seisinya dianugerahkan kepadanya” (H.R. At-Tirmidzi dan Ibnu “Barang siapa sehat damai di hatinya dan punya makanan untuk sehari-harinya, Majah). maka seolah-olah dunia seisinya dianugerahkan10 kepadanya” (H.R. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

4

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam 10

Sehat badannya sebagai cerminan dari sehat jasmani, damai di hatinya sebagai cerminan dari sehat rohani dan punya makanan untuk sehari harinya sebagai cerminan dari sehat sosial. Dari sini dapat dipahami bahwa sehat bukan hanya bebas dari penyakit dan cacat saja, tetapi mengandung arti yang luas dan dalam, yakni berada dalam kondisi stabil antara aspek jasmani, rohani, sosial dan lingkungan. Manusia yang sehat ialah manusia yang sejahtera dan seimbang secara berlanjut dan Sehat badannya sebagai cerminan dari sehat jasmani, damai di hatinya sebagai cerminan penuh daya kemampuan. Dengan kemampuannya itu ia dapat menumbuhkan dan mengembangkan dari sehat rohani dan punya makanan untuk sehari harinya sebagai cerminan dari sehat sosial. kualitas mungkin.Yang berarti pula, ia dari memiliki kesempatan Dari hidupnya sini dapat seoptimal dipahami bahwa sehat bukan hanya bebas penyakit dan cacatyang saja, lebih tetapi luas mengandung arti dirinya yang luas dan dalam, untuk yakniberibadah berada dalam kondisishaleh, stabil sehingga antara aspek untuk memfungsikan sebaik mungkin dan beramal menjadi jasmani, rohani, sosial dan lingkungan. Manusia yang sehat ialah manusia yang sejahtera dan rahmat bagi masyarakat lingkungannya. seimbang secara berlanjut dan penuh daya kemampuan. Dengan kemampuannya itu ia dapat menumbuhkan dan mengembangkan kualitas hidupnya seoptimal mungkin.Yang berarti pula, Hidup sehat adalah hajat manusia yang paling esensial, karena hidup sehat selain dapat ia memiliki kesempatan yang lebih luas untuk memfungsikan dirinya sebaik mungkin untuk mengantarkan kepada taraf kehidupan lebihrahmat baik bagi dan masyarakat sejahtera, lingkungannya. juga merupakan bagian beribadah dan beramal shaleh, sehinggayang menjadi Hidup sehat adalah hajat manusia yang paling esensial, karena hidup sehat selain dari prasyarat kesempurnaan ibadahnya. Oleh karena itu, manusia harus berikhtiar dan dapat berusaha mengantarkan kepada taraf kehidupan yang lebih baik dan sejahtera, juga merupakan bagian memelihara kesehatan secara terus menerus,Oleh dalam arti memperkuat dari serangan dari prasyarat kesempurnaan ibadahnya. karena itu, manusia daya harustahan berikhtiar dan berusaha memelihara kesehatan secara terus menerus, dalam arti memperkuat daya tahan dari penyakit dan mencegah akan timbulnya penyakit. Dalam memelihara kesehatan ini, Nabi Muhammad penyakit dan mencegah akan timbulnya penyakit. Dalam memelihara kesehatan ini, SAWserangan bersabda: Nabi Muhammad SAW bersabda:

ٍ َْ‫اِ ْﻏﺘَﻨِ ْﻢ ﲬَْ ًﺴﺎ ﻗَـْﺒﻞ ﲬ‬ ‫ﻚ‬ َ ‫ﻚ ﻗَـْﺒ َﻞ َﺳ َﻘ ِﻤ‬ َ َ‫ﻚ َو ِﺻ ﱠﺤﺘ‬ َ ِ‫ﻚ ﻗَـْﺒ َﻞ َﻣ ْﻮﺗ‬ َ َ‫ﺲ َﺣﻴَﺎﺗ‬ َ ِ ‫ﺎك ﻗَـْﺒ َﻞ ﻓَـ ْﻘ ِﺮَك )رواﻩ أﲪﺪ‬ َ َ‫ﻚ َو ِﻏﻨ‬ َ ‫ﻚ ﻗَـْﺒ َﻞ َﻫَﺮِﻣ‬ َ َ‫ﻚ َو َﺷﺒَﺎﺑ‬ َ ‫ﻚ ﻗَـْﺒ َﻞ ُﺷ ْﻐﻠ‬ َ ‫َوﻓَـَﺮا َﻏ‬ (‫واﻟﺒﻴﻬﻘﻰ‬

"Perhatikanlah lima perkara sebelum datangnya lima perkara. yaitu:1.Masa hidupmu “Perhatikanlah lima perkara sebelum datangnya perkara.penyakit. yaitu:1.Masa hidupmu sebelum sebelum datang ajalmu. 2.Masa sehatmu sebelumlima datangnya 3.Masa lapangmu sebelum datangnya kesibukan. 4.Masa mudamu sebelum datangnya masa tua, dan 5.Masa datang ajalmu. 2.Masa sehatmu sebelum datangnya penyakit. 3.Masa lapangmu sebelum datangnya kayamu sebelum datangnya kefakiran” (H.R. Ahmad dan Al-Baihaqi). kesibukan. 4.Masa mudamu sebelum datangnya masa tua, dan 5.Masa kayamu sebelum datangnya Pada(H.R. umumnya, beranggapan bahwa kesehatan penting bagi kehidupan manusia. kefakiran” Ahmad orang dan Al-Baihaqi). Kesehatan dipandang sebagai sesuatu yang alami yang dimiliki oleh setiap orang. Kadangkala orang baru sadar akan pentingnya menjaga kesehatan pada saat dirinya atau anggota keluarganya terkena sakit. Dengan kata lain, Sanitasi pengertiandan kesehatan terlalu sempit, hanya Air, Kebersihan, Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam terbatas pada "upaya mencari pengobatan" terhadap penyakit yang sedang dideritanya. Kesehatan juga dipahami secara statis, hanya terbatas pada keadaan sehat atau sakit, yaitu "sehat dalam arti tidak sakit", dan "sakit dalam arti tidak sehat". Tingkatan keadaan sehat atau

5

َ َ َْ َ َ َ َ َ َ َْ َ َ َ َ َ َ ْ ُ َ َْ َ ََ َ (‫واﻟﺒﻴﻬﻘﻰ‬ "Perhatikanlah lima orang perkaraberanggapan sebelum datangnya lima perkara. yaitu:1.Masa hidupmu Pada umumnya, bahwa kesehatan penting bagi kehidupan manusia. sebelum datang ajalmu. 2.Masa sehatmu sebelum datangnya penyakit. 3.Masa lapangmu Kesehatan dipandang sebagai sesuatu yang alami yang dimiliki oleh setiap orang. Kadangkala orang sebelum datangnya kesibukan. 4.Masa mudamu sebelum datangnya masa tua, dan 5.Masa baru sadarsebelum akan pentingnya kesehatan pada saat atau anggota keluarganya terkena kayamu datangnyamenjaga kefakiran” (H.R. Ahmad dan dirinya Al-Baihaqi). sakit. Dengan kata lain, pengertian kesehatan terlalu sempit, hanya terbatas pada “upaya mencari Pada umumnya, orang beranggapan bahwa kesehatan penting bagi kehidupan manusia. pengobatan” terhadap penyakit yang sedang dideritanya. Kesehatan dipandang sebagai sesuatu yang alami yang dimiliki oleh setiap orang. Kadangkala orang baru sadar akan pentingnya menjaga kesehatan dirinya atauatau anggota Kesehatan juga dipahami secara statis, hanya terbataspada padasaat keadaan sehat sakit, yaitu keluarganya terkena sakit. Dengan kata lain, pengertian kesehatan terlalu sempit, hanya “sehat dalam tidakmencari sakit”, dan “sakit dalam arti tidak sehat”. Tingkatan keadaan sehat atau sakit terbatas padaarti "upaya pengobatan" terhadap penyakit yang sedang dideritanya. Kesehatan juga dipahami secara statis, hanya terbatas pada keadaan sehat atau sakit, kurang dipahami, sehingga upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan yangyaitu mestinya "sehat dalam arti tidak sakit", dan "sakit dalam arti tidak sehat". Tingkatan keadaan sehat atau dilakukan padadipahami, waktu sehat, kurang diperhatikan oleh masyarakat kualitas luas. Padahal, pemeliharaan sakit kurang sehingga upaya-upaya untuk meningkatkan kesehatan yang kesehatan mencegah penyakit nilainya lebih baik dari pengobatan terhadap mestinya untuk dilakukan pada waktu sehat, kurang diperhatikan oleh masyarakat luas. penyakit. Padahal, Para pemeliharaan kesehatan untuk mencegah penyakit nilainya lebih baik dari pengobatan hukama mengatakan: terhadap penyakit. Para hukama mengatakan:

.‫ﺼ ﱠﺤ ِﺔ َﺧْﻴـٌﺮ ِﻣ َﻦ اﻟْﻌِﻼَ ِج‬ ‫ِوﻗَﺎﻳَﺔُ اﻟ ﱢ‬

“Menjaga kesehatan itu lebih baik daripada mengobati "Menjaga kesehatan itu lebih baik daripada mengobati setelahsetelah sakit''. sakit’’. Bila dipahami ajaran Islam tentang ibadah erat kaitannya Bila dipahami secara secaramendalam, mendalam,maka makasebenarnya sebenarnya ajaran Islam tentang ibadah erat kaitannya dengan pemeliharaan kesehatan. Misalnya ajaran Islam tentang thaharah atau dengan pemeliharaan kesehatan. Misalnya ajaran Islam tentang thaharah atau bersuci seperti mandi, bersuci seperti mandi, wudhu' dan istinja' yang harus mempergunakan air bersih merupakan wudhu’ dan yang istinja’mengandung yang harus mempergunakan air bersih merupakan amaliyah manfaat bagi pemeliharaan kesehatan. amaliyah Demikianyang pulamengandung ajaran manfaat bagi pemeliharaan kesehatan. Demikian pula ajaran tentang mu’amalat seperti makan dan minum erat kaitannya dengan kesehatan. Sehingga upaya yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan mengandung nilai ibadah.

11

Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa tujuan syar’i pada manusia ada lima perkara, yaitu: terpeliharanya agama, jiwa, akal, keturunan dan harta. Maka setiap apa saja yang menjamin terpeliharanya kelima perkara itu, adalah maslahat. Sebaliknya, apa saja yang menyebabkan lepasnya keselamatan atas lima perkara itu adalah mafsadat. Dan oleh karenanya, upaya menolak

6

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

mafsadat itu adalah maslahat. Jadi, pengamalan ajaran agama sebagai konsekuensi dari iman, di samping mengandung nilai ibadah yang mendapat pahala dari Allah SWT, juga merupakan usaha pemeliharaan kesehatan yang bermanfaat bagi dirinya, keluarganya dan masyarakat lingkungan yang mempunyai nilai maslahat. Namun demikian perlu diakui bahwa memelihara kesehatan pada waktu kini bukanlah suatu hal yang mudah dan murah. Usaha-usaha untuk hidup bersih dihadapkan kepada tekanan-tekanan hidup yang semakin kompleks berupa kemiskinan, pencemaran lingkungan, dan keterbatasan daya dukung alam sebagai akibat penambahan penduduk yang berlipat. Seperti diketahui bahwa kesehatan sangat erat dengan kebersihan dan kesehatan lingkungan. Perilaku yang kurang bersih apalagi ditambah lingkungan yang tercemar, maka akan mudah terserang berbagai penyakit. Terkait dengan pembangunan air, sanitasi dan penyehatan lingkungan, Pemerintah RI mengembangkan banyak program serta beberapa pendekatan, salah satunya adalah Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 Tentang STBM dalam rangka memperkuat upaya perilaku hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat, serta meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar, perlu menyelenggarakan sanitasi total berbasis masyarakat. Pengertian “Berbasis Masyarakat” dalam STBM adalah kondisi yang menempatkan masyarakat sebagai pengambil keputusan dan penanggungjawab dalam rangka menciptakan/meningkatkan kapasitas masyarakat untuk memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian, kesejahteraan, serta menjamin keberlanjutannya. Pilar STBM terdiri atas perilaku: 1. Stop Buang Air Besar Sembarangan;

adalah kondisi ketika setiap individu dalam sebuah komunitas tidak lagi melakukan perilaku buang air besar sembarangan yang berpotensi menyebarkan penyakit.

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

7

2. Cuci Tangan Pakai Sabun;

adalah perilaku cuci tangan dengan menggunakan air bersih yang mengalir dan sabun.

3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga;

adalah mengelola air minum dan makanan di rumah tangga untuk memperbaiki dan menjaga kualitas air dari sumber air yang akan digunakan untuk air minum, serta untuk menerapkan prinsip higiene sanitasi pangan dalam proses pengelolaan makanan di rumah tangga.

4. Pengamanan Sampah Rumah Tangga;

adalah melakukan kegiatan pengolahan sampah di rumah tangga dengan mengedepankan prinsip mengurangi, memakai ulang, dan mendaur ulang.

5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga.

adalah pengelolaan limbah cair di rumah tangga yang berasal dari sisa kegiatan mencuci, kamar mandi dan dapur yang memenuhi standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan yang mampu memutus mata rantai penularan penyakit. Pilar-pilar STBM tersebut diatas ditujukan untuk memutus mata rantai penularan penyakit.

Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) adalah aksi terpadu untuk menurunkan angka kejadian penyakit menular berbasis lingkungan diantaranya adalah diare, serta meningkatkan perilaku higienis dan kualitas kehidupan masyarakat Indonesia.

8

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

Gambar 1. Memutus Rantai Penularan Penyakit

STBM saat ini menjadi acuan para petugas kesehatan di seluruh Indonesia untuk merencanakan, melaksanakan, monitoring dan evaluasi dalam melaksanakan kampanye hygiene dan sanitasi berbasis perubahan perilaku. Mengingat pentingnya masalah ini, maka berikut ini diuraikan secara rinci tentang air, sanitasi, kebersihan dan kesehatan lingkungan menurut ajaran Islam sebagai pedoman bagi masyarakat khususnya umat Islam untuk meningkatkan kualitas hidupnya, khususnya di bidang kesehatan.

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

9

10

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

2 AIR BAB

BAB

2

AIR

A. AIR SEBAGAI SUMBER KEHIDUPAN Ajaran Islam sangat memperhatikan air. Menempatkan air bukan sekadar sebagai minuman bersih dan sehat yang dibutuhkan untuk kelestarian hidup semua makhluk hidup, melainkan juga menjadikannya sebagai sarana penting yang sangat menentukan bagi kesempurnaan iman seseorang dan kesahan sejumlah aktivitas ibadah (hubungan manusia dengan Allah SWT). Sejumlah ibadah, seperti shalat, baca al-Qur’an, thawaf, dan sejenisnya mengharuskan pelakunya suci dari segala hadas dan najis. Fiqh menetapkan bahwa alat suci dari hadas dan najis yang paling utama dan terpenting adalah air, melalui wudlu atau mandi (ghusl). Jika tidak ada air, maka alat suci lain yang digunakan adalah tanah untuk tayamum atau batu untuk istinja’ dan lain-lain sebagai pengganti air. Dalam setiap pembahasan fiqh, pada madzhab manapun, umumnya didahului dengan pembahasan tentang air. Karena pembahasan fiqh selalu diawali dengan pembahasan tentang hukum

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

11

dari hadas dantidak najisada yang danlain terpenting adalah air, melalui wudlu atau mandi (ghusl). Jika air, maka alat yang adalah tanah untuk tayamum (ghusl). Jika tidak ada air,paling makautama alat suci suci lain yang digunakan digunakan adalah tanah untuk tayamum (ghusl). Jika tidak ada dan air, maka alatsebagai suci lain yang digunakan adalah tanah untuk tayamum atau untuk istinja' pengganti air. atau batu batu untuk istinja' dan lain-lain lain-lain sebagai pengganti air. atauDalam batu untuk istinja' dan lain-lain sebagai air. setiap pembahasan fiqh, pada madzhab Dalam setiap pembahasan fiqh, pada pengganti madzhab manapun, manapun, umumnya umumnya didahului didahului dengan dengan Dalam setiap pembahasan fiqh, pada madzhab manapun, umumnya didahului dengan pembahasan tentang air. Karena pembahasan fiqh selalu diawali dengan pembahasan tentang pembahasan tentang air. Karena pembahasan fiqh selalu diawali dengan pembahasan tentang ibadah. Dalam setiap pembahasan ibadah selalu didahului dengan pembahasan tentang bersuci pembahasan tentang air. Karena pembahasan fiqhselalu selaludidahului diawali dengan hukum Dalam setiap pembahasan ibadah dengan pembahasan tentang hukum ibadah. ibadah. Dalam setiap pembahasan ibadah selalu didahului denganpembahasan pembahasantentang tentang (thaharah) sebagai persyaratan wajib pelaksanaan ibadah tersebut. Dalam setiap pembahasan hukum Dalamsebagai setiap pembahasan selalu didahului dengan pembahasan bersuci (thaharah) persyaratan wajib ibadah tersebut. Dalam setiap bersuciibadah. (thaharah) sebagai persyaratan ibadah wajib pelaksanaan pelaksanaan ibadah tersebut. Dalamtentang setiap tentang bersuci, airsebagai selalu menjadi faktor utama, karenautama, air dalam fiqh air adalah alatfiqh bersuci (thaharah) bersuci (thaharah) persyaratan wajib faktor pelaksanaan ibadah tersebut. Dalam setiap pembahasan tentang bersuci, air menjadi karena dalam adalah alat pembahasan tentang bersuci, air selalu selalu menjadi faktor utama, karena air dalam fiqh adalah alat pembahasan tentang air selalu menjadi faktor utama, karena dijelaskan air dalam fiqh al-Qur’an: adalah alat bersuci (thaharah) yang paling utama. Kedudukan dan pentingnya air kehidupan bersuci (thaharah) yang paling utama. Kedudukan dan pentingnya air dalam dalam kehidupan yang paling utama.bersuci, Kedudukan dan pentingnya air dalam kehidupan oleh bersuci (thaharah) yang paling utama. Kedudukan dan pentingnya air dalam kehidupan dijelaskan oleh dijelaskan oleh al-Qur'an: al-Qur'an: dijelaskan oleh al-Qur'an:

… ...‫َو َﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ِِﻣ َﻦ اﻟْ َﻤ ِﺎءِ ُﻛ ﱠﻞ َﺷ ْﻲ ٍءٍ َﺣ ﱟﻲ‬ … ...‫َو َﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ﻣ َﻦ اﻟْ َﻤﺎء ُﻛ ﱠﻞ َﺷ ْﻲء َﺣ ﱟﻲ‬

“…dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup…” (Al-Anbiya [21]:30).

"…dan "…dan dari dari air air Kami Kami jadikan jadikan segala segala sesuatu sesuatu yang yang hidup…" hidup…" (Al-Anbiya (Al-Anbiya [21]:30). [21]:30). "…dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup…" (Al-Anbiya [21]:30). Lebih jauh Al-Qur’an menerangkan bahwa air membuat tanah yang tandus menjadi subur, dan Lebih Lebih jauh jauh Al-Qur'an Al-Qur'an menerangkan menerangkan bahwa bahwa air air membuat membuat tanah tanah yang yang tandus tandus menjadi menjadi subur, subur, tumbuhnya tanam-tanaman yang bermanfaat bagi binatang dan manusia. jauh Al-Qur'an menerangkan bahwa airbagi membuat tanah tandus menjadi subur, dan tumbuhnya tanam-tanaman yang binatang dan manusia. danLebih tumbuhnya tanam-tanaman yang bermanfaat bermanfaat bagi binatang danyang manusia. dan tumbuhnya tanam-tanaman yang bermanfaat bagi binatang dan manusia.

ِ ‫ﻮق اﻟْ َﻤﺎءَ إَِِﱃ ْاﻷ َْر‬ ‫ِج ﺑِِِﻪِ َزْر ًﻋﺎ ﺗَﺄْْ ُﻛ ُﻞ ِِﻣْﻨ ُﻪ‬ ‫اﳉُُﺮِزِ ﻓَـﻨُ ْﺨﺮ‬ ‫ض‬ ‫أَأََوَﱂْ ﻳـََﺮْوا أَﻧﱠﺎ ﻧَ ُﺴ‬ ْ ُ ُ ِ ‫ِج ﺑﻪ َزْر ًﻋﺎ ﺗَﺄ ُﻛ ُﻞ ﻣْﻨ ُﻪ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺨ‬ ‫اﳉ‬ ‫ض‬ ‫َر‬ ‫اﻷ‬ ‫ﱃ‬ ‫إ‬ ‫ﺎء‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﻮق‬ ‫ﺴ‬ ‫ﻨ‬ ‫ـ‬ ‫ﻓ‬ ‫ز‬ ‫ﺮ‬ ْ ُ ْ ُ َ ُُْ ْ ْ َِ َ َ ُ ُ َ‫أََوَﱂْ ﻳـََﺮْوا أَﻧﱠﺎ ﻧ‬ ‫ﺼُﺮو َن‬ ‫أَﻧْـ َﻌ ُﺎﻣ ُﻬ ْﻢ َوأَﻧ ُﻔ ُﺴ ُﻬ ْﻢ أَﻓَ َﻼ ﻳـُْﺒ‬ ِ ‫أَﻧْـ َﻌ ُﺎﻣ ُﻬ ْﻢ َوأَﻧ ُﻔ ُﺴ ُﻬ ْﻢ أَﻓَ َﻼ ﻳـُْﺒﺼُﺮو َن‬

"Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasanya Kami menghalau (awan yang "Dan“Dan apakah mereka tidaktidak memperhatikan, bahwasanya Kami menghalau (awan yang apakah mereka memperhatikan, bahwasanya Kami menghalau (awan yang "Dan apakah bahwasanya menghalau (awan yang mengandung) air ke yang tandus, tumbuhkan dengan air itu mengandung) air mereka ke bumi bumitidak yangmemperhatikan, tandus, lalu lalu Kami Kami tumbuhkanKami dengan air hujan hujan itu tanamtanammengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanam-tanaman mengandung) ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan hujandan itu tanamtanaman daripadanya (dapat) makan binatang-binatang ternak mereka mereka tanaman yang yangair daripadanya (dapat) makan binatang-binatang ternakair mereka dan mereka yang daripadanya (dapat) makan binatang-binatang ternak mereka dan mereka sendiri. Maka sendiri. Maka apakah mereka tidak memperhatikan?” (As-Sajdah [32]:27). tanaman yang daripadanya (dapat) makan binatang-binatang ternak mereka dan mereka sendiri. Maka apakah mereka tidak memperhatikan?” (As-Sajdah [32]:27). sendiri. Maka apakah tidak memperhatikan?” (As-Sajdah [32]:27). apakah mereka tidakmereka memperhatikan?” (As-Sajdah [32]:27).

ٍ ‫أَأَ َﱂ ﺗَـﺮ أَ ﱠن اﻟﻠﱠﻪ أَﻧﺰَل ِﻣﻦ اﻟ ﱠﺴﻤ ِﺎءِ ﻣﺎء ﻓَﺄَﺧﺮﺟﻨَﺎ ﺑِِﻪ َﲦَﺮ‬ ...‫ات ﱡﱡﳐْﺘَﻠًِِﻔﺎ أَﻟْ َﻮاﻧـُ َﻬﺎ‬ ْ ‫أَ َْﱂ ﺗَـَﺮ أَ ﱠن اﻟﻠﱠَﻪ أ ََﻧﺰَل ِﻣ َﻦ اﻟ ﱠﺴ َﻤﺎء َﻣ ًﺎء ﻓَﺄ‬ ٍ ََ‫َﺧَﺮ ْْﺟﻨَﺎ ﺑِِﻪ َﲦ‬ ..."Tidakkah ‫"ﺎ‬Tidakkah ‫ﺎ أَﻟْ َﻮاﻧـُ َﻬ‬kamu ‫ﻔ‬kamu ‫ات‬ ‫ﺮ‬ ً ‫ﳐْﺘَﻠ‬melihat َ َlangit ْ َmenurunkan َ hujan َhujan dari ً menurunkan َ ْ Allah َ bahwasanya melihat bahwasanya Allah dari langit lalu laluَ Kami Kami

12

"Tidakkah kamu melihat bahwasanya Allah menurunkan hujan dari (Faathir langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu yang beraneka macam [35]:27). hasilkan dengan hujan itu buah-buahan buah-buahan yang beraneka macam jenisnya…” jenisnya…” (Faathir [35]:27). kamuitumelihat bahwasanya menurunkan hujan dari langit lalu [35]:27). Kami hasilkan hasilkan “Tidakkah dengan hujan buah-buahan yang Allah beraneka macam jenisnya…” (Faathir dengan itu buah-buahan yang macam jenisnya…” (Faathir [35]:27). Sejalan dengan ayat melihat bahwa di Sejalanhujan dengan ayat ini ini kita kita dapat dapatberaneka melihat kenyataan kenyataan bahwa kehidupan kehidupan di alam alam ini ini sangat sangat Sejalan dengan ayat ini dapat melihat di alam berkepentingan dengan air. Didukung dengan kenyataan bahwa tiga dari bumi berkepentingan dengan air.kita Didukung dengankenyataan kenyataanbahwa bahwakehidupan tiga perempat perempat dariiniisi isisangat bumi berkepentingan dengan air.air, Didukung dengan kenyataan lagi bahwa tiga perempat dari isi bumi yang adalah jelas memperkuat dan air yang kita kita huni huni ini ini adalah air, jelas semakin semakin memperkuat lagi kedudukan kedudukan dan kepentingan kepentingan air Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam yang kita huni ini adalah air, jelas semakin memperkuat lagi kedudukan dan kepentingan air 14 14 14

Sejalan dengan ayat ini kita dapat melihat kenyataan bahwa kehidupan di alam ini sangat berkepentingan dengan air. Didukung dengan kenyataan bahwa tiga perempat dari isi bumi yang kita huni ini adalah air, jelas semakin memperkuat lagi kedudukan dan kepentingan air bagi semua jenis kehidupan. Dengan demikian, masalah air adalah masalah dunia dan kehidupan yang seharusnya menjadi perhatian semua pihak, termasuk para agamawan. Kebersihan dan kesehatan lingkungan itu sendiri sangat berkaitan dengan air. Air sebagai unsur utama dalam setiap sistem lingkungan hidup. Jadi, penanganan masalah air adalah masalah lingkungan hidup, dan penanganan masalah lingkungan hidup tidaklah akan tuntas tanpa penanganan masalah air. Dalam kasus penggunaan air, terdapat anggapan bahwa air merupakan suatu barang bebas yang disediakan oleh alam, atau sebagai sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable) sehingga setiap orang bebas menggunakannya tanpa membayar harga tertentu. Anggapan ini ada benarnya untuk masa lampau, di mana air tersedia secara melimpah dan jumlah penduduk masih sangat sedikit. Dengan berkembangnya waktu, penduduk Indonesia bertambah dengan cepat, ditambah dengan adanya kerusakan lingkungan, maka persediaan air bersih makin sedikit. Sumber air bersih sudah tidak lagi mencukupi untuk memenuhi kebutuhan semua orang. sehingga anggapan bahwa air bersih dari mata air merupakan barang bebas harus mengalami perubahan. Anggapan air sebagai barang bebas akan menyebabkan penggunaan yang lebih besar daripada tingkat pengembalian air kedalam tanah maupun kurangnya usaha pemeliharaan yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian besar bagi seluruh masyarakat. Perlu disadari bahwa terpenuhinya air bersih dalam jumlah yang cukup bagi masyarakat, berarti telah meningkatkan kesejahteraan penduduk, karena kesehatan masyarakat dapat lebih ditingkatkan. Hal ini akan membawa dampak pada pendapatan nyata (real income) masyarakat yang menjadi lebih tinggi, karena mereka akan lebih sedikit mengeluarkan biaya pengobatan, yang dapat dialokasikan untuk pengeluaran lainnya. Ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap air sumur, mata air dan sungai mempunyai

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

13

resiko negatif. Air sumur mudah tercemar karena tidak dimurnikan terlebih dahulu, dan pemilikan tanah yang sempit menyebabkan jarak ideal antara sumur dan tempat pembuangan kotoran/tinja (zeptic tank) tidak terpenuhi, sehingga kemungkinan terjadinya pencemaran air sumur oleh kumankuman menjadi sangat tinggi. Keadaan ini selanjutnya akan menyebabkan mudah timbulnya berbagai jenis penyakit. Permasalahan kesehatan lingkungan masih di sekitar pemenuhan sanitasi dasar, seperti penggunaan sarana air bersih yang tidak memenuhi syarat, buang air besar di sembarang tempat, pembuangan sampah di tempat yang tidak semestinya, dan buangan limbah rumah tangga tanpa saluran sehingga menimbulkan genangan air. Selain itu pula masih banyak tempat-tempat wudhu di masjid atau langgar yang tidak memenuhi syarat kesehatan dimana air bekasnya dibuang ke kolam yang sama dan semua orang memanfaatkannya. Sungai merupakan sumber air dominan yang dipakai oleh perusahaan air minum (PAM) sebagai input. Pada saat bersamaan, sungai dijadikan tempat pembuangan limbah rumah tangga maupun industri, yang menimbulkan pencemaran. Hal ini tampak menyatu dengan pandangan masyarakat yang menempatkan sungai di belakang rumah. Sungai merupakan sumber perolehan air bersih dan sekaligus tempat penampungan limbah. Kondisi yang demikian menjadikan sungai potensial sebagai penjangkit penyakit dan sarana penularan penyakit. Dan jika dipergunakan untuk irigasi akan merusak tanaman. Sungai yang tercemar mengakibatkan meningkatnya biaya pemurnian air sungai, lebih­ lebih jika limbah tersebut berasal dari buangan limbah industri yang banyak mengandung unsurunsur kimia. Jika biaya pemurnian kembali air sungai oleh PAM semakin besar, maka harga yang ditawarkan kepada masyarakat untuk mendapatkan air bersih dari PAM menjadi mahal. Potensi konflik air sangat terbuka lebar di Indonesia, terutama disebabkan sungai yang mengalir lintas wilayah kabupaten, provinsi, atau negara. Dari 133 sungai yang ada di Indonesia, 5 sungai mengalir lintas negara, 27 sungai lintas provinsi, 51 sungai lintas kabupaten/kota dan hanya 13 sungai yang mengalir dalam satu kabupaten/kota. Sebagai contoh, di satu provinsi di pulau

14

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

Jawa konflik tersebut bahkan sudah muncul, karena wilayah (kabupaten) yang menjadi hulu sungai meminta kompensasi atas penggunaan mata air di wilayahnya. Ketika tarif yang ditetapkan tidak dibayar oleh wilayah yang tinggal di hilir, penyaluran air dikurangi sehingga masyarakat di hilir tidak lagi mendapat air bersih. Hal seperti ini harus segera diantisipasi agar tidak berpotensi menimbulkan konflik di wilayah lainnya. Di sinilah letak hubungan ketersediaan air bersih yang mudah diperoleh atau murah dengan tingkat kesejahteraan masyarakat. Semakin sulit diperoleh air bersih, maka kesejahteraan masyarakat sebetulnya telah merosot. Dan jika air banyak tercemar yang berakibat timbulnya banyak penyakit dimasyarakat, maka hal ini membawa implikasi pada menurunnya pendapatan nyata (real income) masyarakat, karena mereka akan lebih banyak mengalokasikan pendapatannya pada biaya pengobatan, dan bukan pada pengeluaran konsumtif lainnya.

B. AIR BERSIH DAN FUNGSINYA Air bersih adalah air yang memenuhi syarat-syarat yang suci dan menyucikan. Sedangkan air bersih menurut syarat-syarat kesehatan secara garis besar adalah air yang tidak berwarna (bening dan tembus pandang), tidak berubah rasanya dan tidak berubah baunya, serta tidak mengandung zat-zat dan kuman yang mengganggu kesehatan. Di dalam Islam, air bersih ini disebut air murni atau air mutlak yang sifatnya thahir muthahir. Air suci yang menyucikan. Air ini dapat digunakan untuk bersuci atau membersihkan badan, pakaian dan tempat dari hadats dan najis serta kotoran-kotoran lainnya. Air bersih ini berasal dari tujuh sumber air, yaitu: 1.

Awan yang menurunkan air dari langit, yang dikenal dengan air hujan (maaus samaa).



Hal ini disebutkan dalam firman Allah:

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

15

membersihkan pakaian dan tempat dari hadats najis serta kotoran-kotoran lainnya. muthahir. Airbadan, sucipandang), yang menyucikan. Air ini dan dapat digunakan untuk bersuci atau (bening dan tembus tidak berubah rasanya dan tidak berubah baunya, serta tidak Air bersih ini berasal dari tujuh sumber air, yaitu: membersihkan badan, dan tempat dari hadats dan najis serta kotoran-kotoran lainnya. mengandung zat-zat danpakaian kuman yang mengganggu kesehatan. 1. Awan yang menurunkan air dari langit, yang dikenal hujan yang (maaus samaa).thahir Air bersih ini berasal dari tujuh sumber air, yaitu: Di dalam Islam, air bersih ini disebut air murni dengan atau airair mutlak sifatnya Hal ini disebutkan dalam firman Allah: 1. Awan yang menurunkan air dari langit, yang dikenal dengan air hujan (maaus samaa).atau muthahir. Air suci yang menyucikan. Air ini dapat digunakan untuk bersuci Hal ini disebutkan dalam firman Allah:dari hadats dan najis serta kotoran-kotoran lainnya. membersihkan badan, pakaian dan tempat Air bersih ini berasal dari tujuh sumber air, yaitu: 1. Awan yang menurunkan air dari langit, yang dikenal dengan air hujan (maaus samaa). Dan diturunkan-Nya hujan dari langit untuk menyucikanmu dengan air hujan itu…” Hal ini disebutkan dalam firman Allah: Dan diturunkan-Nya hujan dari langit untuk menyucikanmu dengan air hujan itu…” (Al-Anfaal [8]:11). (Al-Anfaal [8]:11). Dan diturunkan-Nya hujan dari langit untuk menyucikanmu dengan air hujan itu…” (Al-Anfaal [8]:11).

...‫َوﻳـُﻨَـﱢﺰُل َﻋﻠَْﻴ ُﻜﻢ ﱢﻣ َﻦ اﻟ ﱠﺴ َﻤ ِِﺎء َﻣﺎءً ﱢﻟﱢﻴُﻄَ ﱢﻬَﺮُﻛﻢ ِﺑِِِﻪ‬ ...‫َوﻳـُﻨَـﱢﺰُل َﻋﻠَْﻴ ُﻜﻢ ﱢﻣ َﻦ اﻟ ﱠﺴ َﻤﺎء َﻣﺎءً ﻟﻴُﻄَ ﱢﻬَﺮُﻛﻢ ﺑﻪ‬ ...‫َوﻳـُﻨَـﱢﺰُل َﻋﻠَْﻴ ُﻜﻢ ﱢﻣ َﻦ اﻟِ ﱠﺴ َﻤ ِﺎء َﻣﺎءً ﻟﱢﻴُﻄَ ﱢﻬَﺮُﻛﻢ ﺑِِﻪ‬ ‫َﻧﺰﻟْﻨَﺎ ِِﻣ َﻦ اﻟ ﱠﺴ َﻤ ِﺎء َﻣﺎءً ﻃَ ُﻬ ًﻮرا‬ ‫ َوأ‬... َ ‫ا‬ ‫ﻮر‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻃ‬ ‫ﺎء‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺎء‬ ‫ﻤ‬ ‫ﺴ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻟ‬ ‫َﻧﺰ‬ ‫ َوأ‬... َْ itu…” َ َ menyucikan” Dan diturunkan-Nya hujan dari langit untuk menyucikanmu dengan air hujan ‫ﱠ‬ َ ُ ً َ َ "…Dan Kami turunkan dari langit air yang suci ًlagi (Al-Furqaan (Al-Anfaal [8]:11). [25]:48). Kamiturunkan turunkan langit air suci yang lagi menyucikan” "…Dan “…Dan Kami daridari langit air yang lagisuci menyucikan” (Al-Furqaan (Al-Furqaan [25]:48). ِ [25]:48). ِ ‫َﻧﺰﻟْﻨَﺎ ﻣ َﻦ اﻟ ﱠﺴ َﻤﺎء َﻣﺎءً ﻃَ ُﻬ ًﻮرا‬ َ ‫ َوأ‬...

2. Laut"…Dan yang mengandung air asin, yang dikenal air laut (maaul bahri). (Al-Furqaan Kami turunkan dari langit airdengan yang suci lagi menyucikan” 2. Laut yang mengandung air asin, yang dikenal dengan air laut (maaul bahri). Dasarnya hadits Rasulullah SAW yang di dalamnya diriwayatkan bahwa seorang laki-laki 2. [25]:48). Laut yang mengandung air asin, yang dikenal dengan air laut (maaul bahri). menanyakan kepada Rasulullah, katanya 'Yadalamnya Rasulullah, kami biasabahwa berlayar di lautan dan Dasarnya hadits Rasulullah SAW yang di diriwayatkan seorang laki-laki Dasarnya hadits Rasulullah SAW yang di dalamnya diriwayatkan bahwa seorang laki-laki hanya membawa air sedikit. Jika air itu kami untuk kami berwudhu', akibatnyadikami akan menanyakan kepada Rasulullah, katanya 'Ya pakai Rasulullah, biasa berlayar lautan dan menanyakan kepada Rasulullah, katanya ‘Ya Rasulullah, kami biasa berlayar di lautan dan hanya kehausan. Maka bolehkah kami berwudhu' dengan airair laut?". hanya membawa air sedikit. Jika airdikenal itu kami pakai untuk akibatnya kami akan 2. Laut yang mengandung air asin, yang dengan lautberwudhu', (maaul bahri). Rasulullah SAW menjawab: membawa air sedikit.kami Jika air itu kami pakai untuk berwudhu’, bahwa akibatnya kami akan kehausan. kehausan. Maka bolehkah berwudhu' dengan air laut?". Dasarnya hadits Rasulullah SAW yang di dalamnya diriwayatkan seorang laki-laki Rasulullah SAW menjawab: Makakepada bolehkah kami berwudhu’ dengan air laut?”. kami biasa berlayar di lautan dan menanyakan Rasulullah, katanya 'Ya Rasulullah, hanya membawa air sedikit. Jika air itu kami pakai untuk berwudhu', akibatnya kami akan Rasulullah SAW menjawab: kehausan. Maka bolehkah kami berwudhu' dengan air laut?". "LautSAW itu menjawab: airnya suci lagi menyucikan dan bangkainya halal dimakan” (H.R. Rasulullah Khamsah). "Laut itu airnya suci lagi menyucikan dan bangkainya halal dimakan” (H.R. Khamsah).

‫ُﻫ َﻮ اﻟ ﱠﻄﱠ ُﻬ ْﻮُر َﻣ ُﺎؤﻩ‬ (‫اﳊِ ﱡﻞ َﻣْﻴﺘَﺘُﻪُ )رواﻩ اﳋﻤﺴﺔ‬ ْ ِ ُ (‫اﳊ ﱡﻞ َﻣْﻴﺘَﺘُﻪُ )رواﻩ اﳋﻤﺴﺔ‬ ْ ُ‫ُﻫ َﻮ اﻟﻄ ُﻬ ْﻮُر َﻣ ُﺎؤﻩ‬ (‫اﳊِ ﱡﻞ َﻣْﻴﺘَﺘُﻪُ )رواﻩ اﳋﻤﺴﺔ‬ ْ ُ‫ُﻫ َﻮ اﻟﻄﱠ ُﻬ ْﻮُر َﻣ ُﺎؤﻩ‬



“Lautitu itu airnya lagilagi menyucikan dan bangkainya halal dimakan” Khamsah). "Laut airnyasuci suci menyucikan dan bangkainya halal (H.R. dimakan” (H.R. 16 Khamsah). 16

3.

Sungai yang mengalirkan air tawar, yang dikenal dengan air sungai (maaun nahr). Nabi Muhammad SAW bersabda:

16

16

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

3. Sungai yang mengalirkan air tawar, yang dikenal dengan air sungai (maaun nahr). Nabi Muhammad SAW bersabda:



ٍ ‫ﺎب أَﺣ ِﺪ ُﻛﻢ ﻧـَﻬﺮ ﻳـ ْﻐﺘ ِﺴﻞ ﻓِﻴ ِﻪ ُﻛ ﱡﻞ ﻳـﻮٍم ﲬَْﺲ ﻣﱠﺮ‬ ‫ات ﻓَـ َﻬ ْﻞ‬ ْ ُ َ َ ٌ ْ ْ َ ِ َ‫ﻟَ ْﻮ َﻛﺎ َن ﺑِﺒ‬ َ َ َْ ِ َ َ‫ ﻗ‬.‫ ﻻَ ﻳـﺒـ َﻘﻰ ِﻣﻦ درﻧِِﻪ‬:‫ﻳـﺒـ َﻘﻰ ِﻣﻦ درﻧِِﻪ ﺷﻴﺊ ؟ ﻗَﺎﻟُﻮا‬ ‫ﻚ َﻣﺜَ ُﻞ‬ َ ‫ﺎل َﻛ َﺬﻟ‬ َْ َْ َْ ْ ٌ َْ َْ ْ ْ ِ ‫ﺼﻠَﻮ‬ ِِ‫اﷲ ﻬﺑ‬kamu ِ ‫ ﻣﺴ‬di،‫اﻟﺒﺨﺎرى‬ ‫ )رو‬seseorang ‫اﳋَﻄَﺎﻳَﺎ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﺤ‬ ‫ﳝ‬ ‫ﺲ‬ ‫ﻤ‬ ‫اﳋ‬ ‫ات‬ ْ di‫ ﱠﻦ‬antara ْ ‫اﻟ ﱠ‬ “Jika ،‫ﻠﻢ‬ sekiranya depan pintu‫اﻩ‬ rumah mengalir sungai (yang َْ َ ُ ُ ْ َ bening) dan orang itu mandi di sungai lima kali sehari, apakah masih ada daki (kotoran) yang melekat (‫اﻟﻨﺴﺎئ‬ ‫و‬lalu ‫اﻟﱰﻣﺬى‬ di badannya?”Sahabat menjawab: “Tentu tidak ada lagi daki di badannya”. Nabi bersabda: "Jika sekiranya depanlima pintu rumah seseorang di antara kamu mengalir (yang Al“Demikianlah tamsildishalat waktu, dengan itu Allah menghapuskan segalasungai dosa” (H.R. bening) dan orang itu mandi di sungai lima kali sehari, apakah masih ada daki (kotoran)

Bukhari, At-Tirmidzi dan An-Nasai). yang Muslim, melekat di badannya?"Sahabat menjawab: “Tentu tidak ada lagi daki di badannya". Nabi lalu bersabda: "Demikianlah tamsil shalat lima waktu, dengan itu Allah menghapuskan segala dosa" (H.R. Al-Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi dan An-Nasai).

4.

Sumur yang menampung airair yang dikenal airairsumur 4. Sumur yang menampung yang dikenal sumur(maaul (maaulbi’r). bi'r).Nabi Nabibersabda: bersabda:

ِ ِ ‫ﺶ ﻓَـ َﻮ َﺟ َﺪ ﺑِْﺌـًﺮا ﻓَـﻨَـَﺰَل ﻓِْﻴـ َﻬﺎ‬ ُ َ‫ﺑـَْﻴـﻨَﺎ َر ُﺟ ٌﻞ ﳝَْﺸﻰ ﺑِﻄَ ِﺮﻳْ ٍﻖ ا ْﺷﺘَ ﱠﺪ َﻋﻠَْﻴﻪ اﻟْ َﻌﻄ‬ ِ ‫ب ﰒُﱠ َﺧﺮ‬ ِ َ‫ﺚ ﻳَﺄْ ُﻛﻞ اﻟﺜـَﱠﺮى ِﻣ َﻦ اﻟْ َﻌﻄ‬ ‫ﺎل‬ َ ‫ﺶ ﻓَـ َﻘ‬ ُ ‫ﺐ ﻳـَ ْﻠ َﻬ‬ َ ‫ﻓَ َﺸ ِﺮ‬ ٌ ‫ ﻓَﺈ َذا َﻛ ْﻠ‬.‫ج‬ ََ ُ ‫ ﻓَـﻨَـَﺰَل اﻟْﺒِْﺌـَﺮ ﻓَ َﻤ َﻸَ ُﺧ ﱠﻔﻪُ ﰒُﱠ أ َْﻣ َﺴ َﻜﻪُ ﺑِِﻔْﻴ ِﻪ ﻓَ َﺴ َﻘﻰ‬.‫ ﻟََﻘ ْﺪ ﺑـَﻠَ َﻎ ِﰉ‬:‫اﻟﱠﺮ ُﺟ ُﻞ‬ ِ ‫ ﻳﺎ رﺳﻮَل‬:‫ ﻗَﺎﻟُﻮا‬.‫اﻟْ َﻜ ْﻠﺐ ﻓَ َﺸ َﻜﺮ اﷲ ﻟَﻪ ﻓَـﻐَ َﻔﺮ ﻟَﻪ‬ ‫اﷲ َوإِ ﱠن ﻟَﻨَﺎ ِﰱ اﻟْﺒَـ َﻬﺎﺋِ ِﻢ‬ ُْ َ َ ْ ُ َ ُ ُ َ َ ٍ ٍ ِ (‫َﺟٌﺮ )رواﻩ اﻟﺒﺨﺎرى وﻣﺴﻠﻢ‬ َ ‫َﺟًﺮا ؟ ﻓَـ َﻘ‬ ْ ‫ ِﰱ ُﻛ ﱢﻞ َذات َﻛﺒِﺪ َرﻃْﺒَﺔ أ‬:‫ﺎل‬ ْ‫أ‬

"Sementara seorang laki-laki berjalan, dijalan ia dan merasa haus yang sangat. Maka ia Air, Kebersihan, Sanitasi Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam mendapat sebuah sumur, lalu iapun turun ke dalamnya dan iapun terus minum, kemudian keluar. Tiba-tiba ia melihat seekor anjing yang sedang terengah-engah. lidahnya terulur keluar dan sedang memakan tanah. karena sangat hausnya. Maka berkata orang itu:"Anjing ini telah

17



“Sementara seorang laki-laki berjalan, dijalan ia merasa haus yang sangat. Maka ia mendapat sebuah sumur, lalu iapun turun ke dalamnya dan iapun terus minum, kemudian keluar. Tibatiba ia melihat seekor anjing yang sedang terengah-engah. lidahnya terulur keluar dan sedang memakan tanah. karena sangat hausnya. Maka berkata orang itu:”Anjing ini telah merasai kehausan seperti yang telah aku rasa juga. Kemudian turunlah ia ke dalam sumur itu, dan memenuhi muzanya dengan air. Sesudah itu ia menggigit muzanya. lalu memberi minum anjing yang kehausan itu. Karena itu, Allah mengucapkan syukur kepada­nya dan mengampuni dosadosanya. Para sahabatnya bertanya: “Ya Rasulullah apakah kamu Juga memperoleh pahala karena binatang itu ? Nabi menjawab: ”Pada tiap-tiap binatang yang berjiwa, ada pahalanya” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).

5.

Mata air yang memuncratkan air yang dikenal dengan sumber mata air (maa’ul’ain).

6.

Air yang beku, yang dikenal dengan air es (maauts tsalj).

7.

Embun, titik-titik air yang jatuh dari udara pada malam hari yang sering terdapat di daun daun 7. Embun, titik-titik air yang jatuhNabi dari bersabda: udara pada malam hari yang sering terdapat di daun atau rerumputan (maaul barad). daun atau rerumputan (maaul barad). Nabi bersabda:

ِ ‫اَﻗُـﻮ ُل اَﻟﻠﱠﻬ ﱠﻢ ﺑ‬ ِ ‫ﲔ اﻟْ َﻤ ْﺸ ِﺮِق‬ ‫ﺎﻳ‬ ‫ﻄ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﲔ‬ ‫ـ‬ ‫ﺑ‬ ‫و‬ ‫ﲎ‬ ‫ﻴ‬ ‫ـ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﺎﻋ‬ َ ْ َ َ‫ﺎي َﻛ َﻤﺎ ﺑ‬ ْ َ ْ َ‫ت ﺑـ‬ َ ‫ﺎﻋ ْﺪ‬ َ ْ َ َ َ َ َ َْ َ ُ ِ ‫ اَﻟﻠﱠﻬ ﱠﻢ ﻧـَﻘ ِﱢﲎ‬.‫ب‬ ِ ‫واﻟْﻤ ْﻐ ِﺮ‬ ‫ﺾ ِﻣ َﻦ‬ ‫ﺎﻳ‬ ‫ﻄ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ َ َ ُ َ‫ب اْﻻَﺑْـﻴ‬ ُ ُ ‫ﺎي َﻛ َﻤﺎ ﻳـُﻨَـ ﱠﻘﻰ اﻟﺜـ ْﱠﻮ‬ َ ْ َ َ َ ِ ‫ اَﻟﻠﱠﻬ ﱠﻢ ا ْﻏ ِﺴ ْﻠ ِﲎ‬.‫ﺲ‬ ‫ )رواﻩ‬.‫ﺎي ﺑِﺎﻟﺜﱠـ ْﻠ ِﺞ َواﻟْ َﻤ ِﺎء َواﻟْﺒَـَﺮِد‬ ‫ﺎﻳ‬ ‫ﻄ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ َ ُ ِ َ‫اﻟ ﱠﺪﻧ‬ َ َ َ ْ (‫اﳉﻤﺎﻋﺔ إﻻ اﻟﱰﻣﺬى‬

18

"Saya membaca:"Ya Allah, jauhkanlah daku dari dosa-dosaku sebagai mana engkau “Saya membaca:”Ya Allah, jauhkanlah daku dari dosa-dosaku sebagai mana engkau menjauhkan Timur dan Barat. Ya Allah, bersihkanlah daku sebagaimana dibersihkannya/ kain putih dari kotoran. Ya Allah,sucikanlah daku dari kesalahan-kesalahanku dengan salju, air dan embun” (H.R. Jama'ah kecuali At-Tirmidzi).

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

Air tersebut tetap bersih yang dapat dipergunakan untuk bersuci dan minum jika tidak dikotori baik oleh manusia ataupun secara alamiah. Disamping air mutlak seperti tersebut di atas, juga ada jenis air lainnya, yaitu:

ِ ‫ اَﻟﻠﱠﻬ ﱠﻢ ﻧـَﻘ ِﱢﲎ‬.‫ب‬ ِ ‫واﻟْﻤ ْﻐ ِﺮ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﺾ ِﻣ َﻦ‬ ‫ﻴ‬ ‫ـ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻻ‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ﱠﻮ‬ ‫ـ‬ ‫ﺜ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﻘ‬ ‫ـ‬ ‫ﻨ‬ ‫ـ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻛ‬ ‫ﺎي‬ ‫ﺎﻳ‬ ‫ﻄ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ َ ْ َ َ َ ُ َْ ُ ْ ُ ُ َ َ َ َ ْ َ َ ِ‫ اَﻟﻠﱠﻬ ﱠﻢ ا ْﻏ ِﺴ ْﻠ ِﲎ ِﻣﻦ ﺧﻄَﺎﻳﺎي ﺑِﺎﻟﺜﱠـ ْﻠ ِﺞ واﻟْﻤ ِﺎء واﻟْﺒـﺮ‬.‫ﺲ‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ . ‫د‬ ُ ِ َ‫اﻟ ﱠﺪﻧ‬kain ْ sebagaimana dibersihkannya/ َ َ Ya Allah, bersihkanlah َ َ َ daku َ َ َdan Barat. menjauhkan Timur putih dari kotoran. Ya Allah,sucikanlah daku dari kesalahan-kesalahanku dengan salju, air dan (‫اﳉﻤﺎﻋﺔ إﻻ اﻟﱰﻣﺬى‬ embun” (H.R. Jama’ah kecuali At-Tirmidzi). "Saya membaca:"Ya Allah, jauhkanlah daku dari dosa-dosaku sebagai mana engkau menjauhkan Timur dan Barat. Ya Allah, bersihkanlah daku sebagaimana dibersihkannya/ Air tersebut tetap bersih Ya yang dapat dipergunakan untuk bersuci dan minumdengan jika tidak kain putih dari kotoran. Allah,sucikanlah daku dari kesalahan-kesalahanku salju, air manusia dan embun” (H.R.secara Jama'ah kecuali At-Tirmidzi). dikotori baik oleh ataupun alamiah. tetap bersih yangdidapat bersuci dan minum jika tidak DisampingAir airtersebut mutlak seperti tersebut atas, dipergunakan juga ada jenis untuk air lainnya, yaitu: dikotori baik oleh manusia ataupun secara alamiah. 1. Air Disamping bersih/pembersih, pemakaiannya (maau air mutlaktercela seperti tersebut di atas, juga adamusyammas), jenis air lainnya,yaitu yaitu:air yang sengaja 1. Air bersih/pembersih, tercela pemakaiannya (maau musyammas), yaitu air yang sengaja dipanaskan dibawah terik matahari dalam bejana tembaga dan semacamnya. dipanaskan dibawah terik matahari dalam bejana tembaga dan semacamnya.

ِ ‫ﻋﻦ ﻋﺎﺋِ َﺸﺔَ ر‬ ِ ِ ‫ﱠ‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ‬ ‫ﺎل‬ ‫ﻘ‬ ‫ـ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﺲ‬ ‫ﱠﻤ‬ ‫ﺸ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﰱ‬ ‫ﺎء‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺖ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﺨ‬ ‫ﺳ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻬ‬ ‫ـ‬ ‫ﻧ‬ ‫ا‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻬ‬ ‫ـ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻋ‬ ‫اﷲ‬ ‫ﻲ‬ ‫ﺿ‬ َ ‫ﱠ‬ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ُ َ َ َ َْ ًَ ِ ‫ )رواﻩ‬.‫ص‬ ُ ‫ ﻓَِﺈﻧﱠﻪُ ﻳـُ ْﻮِر‬،ُ‫ﻻَ ﺗَـ ْﻔ َﻌﻠﻰ ﻳَﺎ ُﲪَْﻴـَﺮاء‬:‫اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ َﳍَﺎ‬ َ ‫ث اﻟْﺒَـَﺮ‬ (‫اﻟﺒﻴﻬﻘﻰ‬

2.

“Dari Aisyah RA, sesungguhnya ia telah memanaskan air pada cahaya matahari maka "Dari Aisyah RA, sesungguhnya ia telah memanaskan air pada cahaya matahari maka berkatalah SAWkepadanya:"Janganlah kepadanya:”Janganlah engkau berkatalahRasulullah Rasulullah SAW engkau berbuatberbuat demikian,demikian, hai Aisyah, hai karena sesungguhnya air yang dijemur itu dapat menimbulkan penyakit sopak” (H.R. AlAisyah, karena sesungguhnya air yang dijemur itu dapat menimbulkan penyakit sopak” Baihaqi). (H.R. Al-Baihaqi). 2. Air bersih (dalam arti tidak kotor tetapi tidak dapat atau tidak sah dipakai sebagai alat yaituarti air tidak bekas kotor (maautetapi musta'mal). Begitu atau pula tidak air taksah murni karena sudah alat Airpembersih), bersih (dalam tidak dapat dipakai sebagai berubah rasanya, atau baunya atau warnanya karena tercampur benda-benda bersih seperti pembersih), (maau Begitu pula air takbersabda: murni karena sudah berubah sabun, teh,yaitu kopi air ataubekas lainnya yangmusta’mal). merubah kemurniannya. Nabi

ِ ِ ‫ )رواﻩ‬.‫ﺐ َﻋﻠَﻰ ِرِْﳛ ِﻪ َوﻃَ ْﻌ ِﻤ ِﻪ َوﻟَ ْﻮﻧِِﻪ‬ َ َ‫إ ﱠن اﻟْ َﻤﺎءَ ﻻَ ﻳـُﻨَ ﱢﺠ ُﺴﻪُ َﺷ ْﻲءٌ إﻻﱠ َﻣﺎ َﻏﻠ‬ (‫اﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ‬

rasanya, atau baunya atau warnanya karena tercampur benda-benda bersih seperti sabun, teh, kopi atau lainnya yang merubah kemurniannya. Nabi bersabda:

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam 18

19

2. Air bersih (dalam arti tidak kotor tetapi tidak dapat atau tidak sah dipakai sebagai alat pembersih), yaitu air bekas (maau musta'mal). Begitu pula air tak murni karena sudah berubah rasanya, atau baunya atau warnanya karena tercampur benda-benda bersih seperti sabun, teh, kopi atau lainnya yang merubah kemurniannya. Nabi bersabda:



ِ‫إِ ﱠن اﻟْﻤﺎء ﻻَ ﻳـﻨَ ﱢﺠﺴﻪُ َﺷﻲء إ‬ ‫ﱠ‬ ‫ )رواﻩ‬.‫ﺐ َﻋﻠَﻰ ِرِْﳛ ِﻪ َوﻃَ ْﻌ ِﻤ ِﻪ َوﻟَ ْﻮﻧِِﻪ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻏ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻻ‬ َ َ َ ٌْ ُ ُ َ َ َ (‫اﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ‬

“Sesungguhnya air itu bersih dan tidak dapat dinajiskan oleh sesuatu kecuali yang merubah

warnanya atau rasanya atau baunya” (H.R. lbnu Majah). 18 "Sesungguhnya air itu bersih dan tidak dapat dinajiskan oleh sesuatu kecuali yang warnanya atau rasanya atautercemar baunya”dengan (H.R. najis lbnu yakni Majah). 3. merubah Air kotor (maau mutanajis) karena benda-benda yang dipandang agamakarena sepertitercemar kotoran dengan manusianajis atau yakni kotoran binatang, dan 3. Airkotor kotordalam (maauajaran mutanajis) benda-benda yanglain sebagainya. dipandang kotor dalam ajaran agama seperti kotoran manusia atau kotoran binatang, dan lain sebagainya. bersihdapat dapatdigunakan digunakan untuk aspek kehidupan. Hal ini difahami AirAirbersih untuk kepentingan kepentingansegala segala aspek kehidupan. Haldapat ini dapat dari firman difahami dariAllah: firman Allah:

َِ ‫ض‬ ِ ‫ُﻫ َﻮ اﻟﱠ ِﺬي َﺧﻠَ َﻖ ﻟَ ُﻜﻢ ﱠﻣﺎ ِﰲ ْاﻷ َْر‬ ... ‫ﲨ ًﻴﻌﺎ‬

"Dialah Allah, yang [2]:29). “Dialah Allah, yangmenjadikan menjadikansegala segalayang yangada adadidibumi bumiuntukmu” untukmu”(Al-Baqarah (Al-Baqarah [2]:29).

20

Persoalannya bahwa jumlah air di bumi ini tetap. Perubahannya hanya pada bentuk dalam mengikuti siklus hidrologi yang berputar sepanjang masa (air di daratan-air laut-uap airbahwa jumlah air di bumi ini tetap. padamaju bentuk dalam hujan).Persoalannya Padahal penduduk dunia selalu bertambah danPerubahannya kehidupannyahanya semakin pula, sehingga semakin bertambah yang persediaannya terbatasPadahal itu mengikutipemakaiannya siklus hidrologiair yang berputar sepanjangbanyak. masa (airAir di daratan-air laut-uap air-hujan). pada umumnya manusiadan untuk: (1) keperluan domestik (sehari-hari), (2) pertanian, air penduduk duniadigunakan selalu bertambah kehidupannya semakin maju pula, sehingga pemakaiannya (3) industri, (4) perikanan, (5) pembangkit listrik tenaga air, (6) navigasi serta (7) rekreasi. semakin banyak.air Airuntuk yang persediaannya terbatas itu manusia Salah bertambah satu penggunaan kepentingan domestik itupada ialahumumnya air bersihdigunakan untuk minum untuk: (1) keperluan domestik (sehari-hari), (2)air pertanian, (3) industri, (4) perikanan, (5) pembangkit dan menjaga kesehatan. Untuk maksud ini, bersih itu harus direbus lebih dulu sampai mendidih agarair,zat-zat dan kuman berada di dalamnya itu mati sehingga tidak lagi listrik tenaga (6) navigasi serta (7)yang rekreasi. mengganggu kesehatan. Meminum air yang sudah masak atau direbus itu merupakan bagian dari upaya menjaga kesehatan yang diperintahkan oleh agama. Di samping keharusan meminum air yang sudah masak, agama Islam melarang minum minuman yang merusak kesehatan, baik jasmani maupun rohani, yaitu minuman keras. Allah Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam berfirman:

ِ ‫ﻳﺎ أَﻳـﱡﻬﺎ اﻟﱠ‬ ِ ‫ﱠ‬ ‫ﻤﻴ ِﺴﺮ و ْاﻷَﻧﺼﺎب و ْاﻷ َْزَﻻم ِر ْﺟﺲ ﱢﻣﻦ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ﻤﺮ‬ ‫اﳋ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﳕ‬ ‫إ‬ ‫ا‬ ‫ﻮ‬ ‫آﻣﻨ‬ ‫ﻳﻦ‬ ‫ﺬ‬ ْ ْ َ ُ َ ْ

ً

ْ

َ َ

َُ

Persoalannya bahwa jumlah air di bumi ini tetap. Perubahannya hanya pada bentuk dalam "Dialah siklus Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi (Al-Baqarah [2]:29).airmengikuti hidrologi yang berputar sepanjang masa untukmu” (air di daratan-air laut-uap hujan). Padahal penduduk dunia selalu bertambah dan kehidupannya semakin maju pula, Persoalannya bahwa jumlah air di bumi ini tetap. Perubahannya hanya pada bentuk dalam sehingga air air semakin bertambah banyak. Airituyang terbatas Salah pemakaiannya satu penggunaan untuk kepentingan domestik ialahpersediaannya air bersih untuk minumitu dan mengikuti siklusdigunakan hidrologi manusia yang berputar sepanjang masa (air di(sehari-hari), daratan-air laut-uap airpada umumnya untuk: (1) keperluan domestik (2) pertanian, menjaga kesehatan. Untuk maksud ini, air bersih itu harus direbus lebih dulu sampai maju mendidih hujan). Padahal penduduk dunia selalu bertambah danair, kehidupannya semakin pula,agar (3) industri, (4) perikanan, (5) pembangkit listrik tenaga (6) navigasi serta (7) rekreasi. sehingga air semakin bertambah banyak. Air itu yang persediaannya terbatas itu zat-zat danpemakaiannya kuman yang berada dalamnya itu mati sehingga tidak lagi kesehatan. Salah satu penggunaan air di untuk kepentingan domestik ialah airmengganggu bersih untuk minum pada umumnya digunakan manusia untuk: (1) keperluan domestik (sehari-hari), (2) pertanian, dan menjaga kesehatan. Untukatau maksud ini,ituairmerupakan bersih itubagian harus dari direbus lebih dulu kesehatan sampai Meminum air yang sudah masak direbus upaya menjaga (3) industri, (4) perikanan, (5) pembangkit listrik tenaga air, (6) navigasi serta (7) rekreasi. mendidih agar zat-zat dan kuman yang berada di dalamnya itu mati sehingga tidak lagi yang diperintahkan oleh agama. Salah satu kesehatan. penggunaan air untukair kepentingan itu ialah air itu bersih untuk minum mengganggu Meminum yang sudahdomestik masak atau direbus merupakan bagian dan menjaga kesehatan. Untuk maksud ini, air bersih itu harus direbus lebih dulu sampai dari Di upaya menjaga kesehatan yang diperintahkan oleh agama. samping keharusan meminum air yang sudah masak, agama Islam melarang minum minuman mendidih agar zat-zat dan meminum kuman yang di dalamnya itu mati sehingga tidak lagi Di samping keharusan air berada yang sudah masak, agama Islam melarang minum yang merusak kesehatan. kesehatan, baik jasmaniairmaupun rohani, yaituatau minuman keras. Allah berfirman: mengganggu Meminum yang sudah masak direbus itu merupakan bagian minuman yang merusak kesehatan, baik jasmani maupun rohani, yaitu minuman keras. Allah dari upaya menjaga kesehatan yang diperintahkan oleh agama. berfirman: Di samping keharusan meminum air yang sudah masak, agama Islam melarang minum minuman yang merusak kesehatan, baik jasmani maupun rohani, yaitu minuman keras. Allah berfirman:

ِ ‫اﳋﻤﺮ واﻟْﻤﻴ‬ ِ‫ﻳﺎ أَﻳـﱡ َﻬﺎ اﻟﱠ ِﺬﻳﻦ آﻣﻨُﻮا إ‬ ِ ‫ﺎب و ْاﻷ َْزَﻻ ُم‬ ‫ﱠ‬ ‫ﺲ ﱢﻣ ْﻦ‬ ‫ﺟ‬ ‫ر‬ ‫َﻧﺼ‬ ‫اﻷ‬ ‫و‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﳕ‬ ْ ْ َ َ ْ ْ َ ُ ْ َ َ َ َ َ ُ َ َ ُ ٌ ِ ‫ﻳﻋﺎﻤ أَِﻞﻳـﱡﻬاﻟﺎﺸاﻟﱠﻴﱠ‬ ِ‫ﺤ‬ ِ ِ ِ ِ ِ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﺲ ﱢﻣ ْﻦ‬ ‫ﺟ‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫ﻻ‬ ‫َز‬ ‫اﻷ‬ ‫و‬ ‫ﺎب‬ ‫َﻧﺼ‬ ‫اﻷ‬ ‫و‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻤ‬ ‫اﳋ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﳕ‬ ‫إ‬ ‫ا‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻨ‬ ‫آﻣ‬ ‫ﻳﻦ‬ ‫ﺬ‬ ْ ْ ْ ْ ‫ن‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻔ‬ ‫ـ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻜ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﻮﻩ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﺘ‬ ‫ﺎﺟ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﺎن‬ ‫ﻄ‬ َ َ ُ َ َ ْ ُ َ ْ ٌ ْ ُ َ ُ َ َ َُ َُْ َُ ُْ ْ َ ُ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban ِ ِ ِ ‫ﱠ‬ ‫ن‬ ‫ﻮ‬ ‫ﺤ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻔ‬ ‫ـ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻜ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﻮﻩ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﺘ‬ ‫ﺎﺟ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﺎن‬ ‫ﻄ‬ ‫ﱠﻴ‬ ‫ﺸ‬ ‫َﻤ ِﻞ اﻟ‬untuk) ‫َﻋ‬ untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk ُ َ َ (berkorban َ ُ ْ ُ(meminum) ْ perbuatan “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya ُ َ ْ berjudi, ْ َ َ ُkhamar,

syetan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan” "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar,perbuatan berjudi, (berkorban berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk syetan. Maka (Al-Maiddah [5]: 90). untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan” (Al-Maiddah [5]: 90). syetan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan” Nabi Muhammad SAW bersabda: (Al-Maiddah [5]: 90). Nabi Muhammad SAW bersabda: Nabi Muhammad SAW bersabda:

(‫ُﻛ ﱡﻞ ُﻣ ْﺴ ِﻜ ٍﺮ ﲬٌَْﺮ َوُﻛ ﱡﻞ ﲬَْ ٍﺮ َﺣَﺮ ٌام )رواﻩ اﻟﺒﺨﺎرى وﻣﺴﻠﻢ‬ "Setiap yang memabukkan itu khamar, dan setiap khamar Al-Bukhari (‫ﲬَْ ٍﺮ َﺣَﺮ ٌام )رواﻩ اﻟﺒﺨﺎرى وﻣﺴﻠﻢ‬itu‫ ﱡﻞ‬haram” ‫(ﲬٌَْﺮ َوُﻛ‬H.R.‫ﺴ ِﻜ ٍﺮ‬ dan Muslim). ْ ‫ُﻛ ﱡﻞ ُﻣ‬

"Setiap yang memabukkan itu khamar, dan setiap khamarmenyucikan itu haram” (H.R. pakaian Al-Bukhari Air juga dapat dipergunakan bersuci (thaharah). dan “Setiap yang memabukkan ituuntuk khamar, dan setiap khamar itu haram”badan, (H.R. Al-Bukhari dan dan Muslim). tempat dari hadats dan najis serta membersihkan sesuatu dari kotoran. Untuk maksud ini harus Muslim). menggunakan air yang suci dan menyucikan sesuai dengan hukum syar'i. Air juga dapat dipergunakan untuk bersuci (thaharah). menyucikan badan, pakaian dan tempat dari hadats dan najis serta membersihkan sesuatu dari kotoran. Untuk maksud ini harus 19 menggunakan air yang suci dan menyucikan sesuai dengan hukum syar'i. 19

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

21

Air juga dapat dipergunakan untuk bersuci (thaharah). menyucikan badan, pakaian dan tempat dari hadats dan najis serta membersihkan sesuatu dari kotoran. Untuk maksud ini harus menggunakan air yang suci dan menyucikan sesuai dengan hukum syar’i. Membersihkan sesuatu yang tidak berkaitan dengan ibadah ‘yang syarat sahnya harus suci dari hadats dan najis seperti membersihkan lantai ubin, kendaraan dan lain sebagainya tidak Membersihkan sesuatuair yang tidak berkaitan dengan ibadah syarat sahnya harus suci seharusnya menggunakan bersih yang suci menyucikan sesuai'yang dengan hukum syar’i. Demikian dariMembersihkan hadats dan najis sepertiyang membersihkan lantai ubin, ibadah kendaraan lainsahnya sebagainya sesuatu tidak berkaitan dengan 'yangdan syarat harustidak suci pula untuk menyiram tanam-tanaman, agar debunya tidakdengan berterbangan untuk seharusnya menggunakan bersih menyiram yang lantai sucijalan menyucikan sesuai hukumatau syar'i. dari hadats dan najis sepertiairmembersihkan ubin, kendaraan dan lain sebagainya tidak memandikan dan untuk memberi minum binatang. Demikian pula menyiram tanam-tanaman, menyiramsesuai jalan dengan agar debunya tidak seharusnya menggunakan air bersih yang suci menyucikan hukum syar'i. berterbangan atauuntuk untuk memandikan dan memberi minum binatang. Demikian pula menyiram tanam-tanaman, menyiram jalan agar debunya tidak Mengingat adanya keterbatasan persediaan maka dalam menggunakan hendaknya Mengingat adanya air,air, maka dalam menggunakan airair hendaknya berterbangan atau untukketerbatasan memandikanpersediaan dan memberi minum binatang. sebatas yang diperlukan diperlukan dantidak tidakberlebih-lebihan, berlebih-lebihan, karena selain mubadzirjuga jugamerupakan merupakan sebatas yang dan karena selain mubadzir Mengingat adanya keterbatasan persediaan air, maka dalam menggunakan air hendaknya pemborosan. berfirman: sebatas yang Allah diperlukan dan tidak berlebih-lebihan, karena selain mubadzir juga merupakan pemborosan. Allah berfirman: pemborosan. Allah berfirman:

ِ ‫اﻟﺸﱠﻴ‬ ِ ‫ﺎﻃ‬ ...‫ﲔ‬ ِ َ‫اﻟﺸﱠﻴ‬ ِ ‫ﺎﻃ‬ ...‫ﲔ‬ َ

ِ ‫وَﻻ ﺗُـﺒَ ﱢﺬ ْر ﺗَـْﺒ ِِﺬﻳﺮا إِ ﱠن اﻟْﻤﺒَ ﱢﺬ‬... ‫ﻳﻦ َﻛﺎﻧُﻮا إِِ ْﺧ َﻮا َن‬ ‫ر‬ َ ‫ َوَﻻ ﺗُـﺒ ﱢﺬر ﺗَـﺒﺬ ًﻳﺮا إِ ﱠن اﻟْ ُﻤﺒ ﱢﺬ ِر‬... ‫ﻳﻦ َﻛﺎﻧُﻮا إ ْﺧ َﻮا َن‬ َ َُ ً ْ ْ َ َ

"Dan menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya “Danjanganlah janganlahkamu kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara syetan” (Al-Isra [17]:26-27). "Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara syetan” (Al-Isra [17]:26-27). pemboros-pemboros itu adalah saudara syetan” (Al-Isra [17]:26-27).

ِ‫ﺐ اﻟْﻤﺴ ِﺮﻓ‬ ُِ ‫وَﻻ ﺗُﺴ ِﺮﻓُﻮا ۚإِﻧﱠﻪ َﻻ‬ ... ‫ﲔ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﱡ‬ َ ِ ُِ ‫َوَﻻ ﺗُ ْﺴ ِﺮﻓُﻮا ۚإِﻧﱠﻪُ َﻻ‬ ْ ُ ِ ... ‫ﲔ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﺐ‬ ‫ﳛ‬ ْ ‫ﱡ‬ َ ُْ ُ ْ َ

"...Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang berlebih-lebihan” (Al-An'am [6]:141). "...Dan janganlah kamu SesungguhnyaAllah Allahtidak tidak menyukai orang“...Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. berlebih-lebihan. Sesungguhnya menyukai orang-orang orang yang berlebih-lebihan” (Al-An'am [6]:141). yang berlebih-lebihan” (Al-An’am [6]:141). C. KAITAN AIR DENGAN BERBAGAI PENYAKIT C. KAITAN AIR DENGAN BERBAGAI Hampir seluruh aktifitas manusia tidak PENYAKIT dapat lepas dari air, mulai dari makan, minum,

22

proses menghasilkan produkmanusia makan, tidak mencuci, danair, sebagainya. inilah yang Hampir seluruh aktifitas dapat mandi, lepas dari mulai dariHal makan, minum, menyebabkan pentingya untuk menjaga kebersihanmandi, dan keamanan air, sanitasi yang baik,yang dan proses menghasilkan produk makan, mencuci, dan sebagainya. Hal inilah memperbaiki higienitas air sangat penting untuk menjaga kesehatan manusia dan alam. menyebabkan pentingya untuk menjaga kebersihan dan keamanan air, sanitasi yang baik, dan Meskipun air higienitas penting bagi kehidupan, namun juga dapat menjadi media dan penularan memperbaiki air sangat penting untukairmenjaga kesehatan manusia alam. beberapa penyakit ketika tersebut terkontaminasi organisme ataupunmedia zat yang dapat Meskipun air penting bagiairkehidupan, namun air juga dapat menjadi penularan Air, Kebersihan, Sanitasi danpenyakit. Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islamakibat adanya pencemaran baik menyebabkan Penyakit yang ditularkan ke manusia beberapa penyakit ketika air tersebut terkontaminasi organisme ataupun zat yang dapat berupa mikro penyakit. organismePenyakit ataupun yang zat pada air disebut water-borne Kerugian akibat menyebabkan ditularkan ke manusia akibat disease. adanya pencemaran baik water-borne tidakataupun hanya pada manusia dapat berdampak lingkungan berupa mikrodisease organisme zat pada air namun disebutjuga water-borne disease. pada Kerugian akibat

C. KAITAN AIR DENGAN BERBAGAI PENYAKIT Hampir seluruh aktifitas manusia tidak dapat lepas dari air, mulai dari makan, minum, proses menghasilkan produk makan, mencuci, mandi, dan sebagainya. Hal inilah yang menyebabkan pentingya untuk menjaga kebersihan dan keamanan air, sanitasi yang baik, dan memperbaiki higienitas air sangat penting untuk menjaga kesehatan manusia dan alam. Meskipun air penting bagi kehidupan, namun air juga dapat menjadi media penularan beberapa penyakit ketika air tersebut terkontaminasi organisme ataupun zat yang dapat menyebabkan penyakit. Penyakit yang ditularkan ke manusia akibat adanya pencemaran baik berupa mikro organisme ataupun zat pada air disebut water-borne disease. Kerugian akibat water-borne disease tidak hanya pada manusia namun juga dapat berdampak pada lingkungan tempat manusia tinggal. Kontaminasi pada manusia dapat melalui kegiatan minum, mandi, mencuci, proses menyiapkan makanan, ataupun memakan makanan yang telah terkontaminasi saat proses penyiapan makanan. Umumnya gejala paling sering akibat penyakit ini yaitu diare, dan paling sering terjadi pada anak-anak terutama pada daerah dengan sanitasi dan higienitas yang buruk. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa ada 17 masalah yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, salah satunya, dan masalah yang paling serius adalah air. WHO memperkirakan bahwa water-borne disease merupakan 4,1% dari total penyebab kematian atau sekitar 1,8 juta jiwa pertahunnya akibat diare, para typus, dysentri, penyakit kulit yang erat kaitannya dengan masalah air bersih dan sanitasi. Pengaruh yang sangat dominan adalah faktor kemiskinan, kekurangtahuan/ kebodohan, malnutrisi serta buruknya kondisi sanitasi lingkungan, khususnya masalah kurangnya sarana air bersih dan sarana pembuangan kotoran manusia yang kurang memenuhi syarat. Sejarah telah membuktikan bahwa secara epidemiologis ada keterkaitan yang erat antara masalah air bersih dan penyakit diare, khususnya kholera. Korban kejadian luar biasa kholera apabila diselidiki ternyata mereka telah mempergunakan air minum yang sama dan diperoleh dari satu sumber air (sumur pompa) yang telah tercemar limbah/kotoran yang berasal dari penderita kholera.

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

23

Dari pengalaman di berbagai negara, diperoleh suatu kenyataan bahwa dengan intervensi/ penanganan air bersih yang memadai, maka kejadian penyakit­penyakit tersebut dapat ditekan seminimal mungkin. Air yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat mengakibatkan dampak buruk bagi kesehatan manusia, yaitu sebagai media penularan penyakit. Penyakit yang dapat ditularkan melalui air, dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis berikut: 1. Water-borne Disease Kuman patogen dapat berada di dalam air minum untuk manusia dan hewan. Bila air yang mengandung kuman patogen ini terminum maka dapat terjadi penyakit pada yang bersangkutan. Diantara penyakit-penyakit tersebut adalah penyakit kholera, penyakit typhoid, penyakit hepatitis infeksiosa, penyakit dysentri basiler. Bagi penyakit­penyakit ini, perlu diketahui bahwa air bukan satu-satunya jalur yang dipakai dalam penularan. Segala jalur yang memungkinkan adanya kontak antara tinja dan mulut manusia merupakan jalur penularan penyakit. 2. Water-washed Disease Water washed diseases adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air untuk pemeliharaan hygiene perorangan. Cara penularan penyakit ini berkaitan erat dengan air bagi kebersihan umum alat-alat, terutama alat-alat dapur dan makan, dan kebersihan perorangan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air yang cukup, maka penyakit­penyakit tertentu dapat dikurangi penularannya pada manusia. Kelompok penyakit-penyakit ini banyak terdapat di daerah tropis. Peranan terbesar air bersih dalam cara penularan water washed terutama berada di dalam bidang hygiene dan sanitasi (kebersihan).

24

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

Penyakit-penyakit infeksi saluran pencernaan yaitu penyakit diare Penyakit-penyakit diare merupakan penyakit yang penularannya bersifat fecal-oral (anusmulut). Karena itu, penyakit-penyakit diare dapat ditularkan melalui beberapa jalur, di antaranya jalur yang melalui air dan jalur yang melalui alat­alat dapur yang dicuci dengan air. Contoh penyakit dalam kelompok ini serupa dengan yang terdapat pada jalur water borne yaitu: kholera, typoid, hepatitis, infeksiosa dan dysentri basiler. Berjangkitnya penyakit-penyakit kelompok ini sangat erat dengan kurangnya penyediaan air bersih untuk makan minum dan memasakserta untukkebersihan alat-alatmakan. Penyakit infeksi kulit dan selaput lendir Golongan penyakit ini sangat erat kaitannya dengan hygien perorangan yang buruk. Pada umumnya angka penyakit dapat diturunkan dengan jalan penyediaan air yang cukup bagi kebersihan perorangan. Berjangkitnya penyakit­penyakit kelompok ini sangat erat dengan kurangnya penyediaan air bersih untuk higienitas perorangan (mandi, cuci). 3. Water-based Disease Merupakan penyakit yang ditularkan oleh bibit penyakit yang sebagian siklus hidupnya di air seperti schistosomiasis. Larva schistosomiasis hidup di dalam keong air. Setelah waktunya larva ini akan mengubah bentuk menjadi cercaria dan menembus kulit (kaki) manusia yang berada di dalam air tersebut. Air ini sering sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia sehari-hari seperti menangkap ikan, kegiatan pertanian lahan basah. 4. Vektor-vektor insekta yang berhubungan dengan air Merupakan penyakit yang ditularkan melalui vektor yang hidupnya tergantung pada air misalnya malaria, demam berdarah, filariasis, yellow fever. Nyamuk Aedes aegypti yang

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

25

dengan kehidupan manusia sehari-hari seperti menangkap ikan, kegiatan pertanian lahan basah. 4. Vektor-vektor insekta yang berhubungan dengan air merupakan vektor penyakit dengue berkembang biak dengan mudah bila di lingkungan tersebut Merupakan penyakit yang ditularkan melalui vektor yang hidupnya tergantung pada terdapat tempat-tempat genangan / penampungan air bersih seperti gentong air, pot dan air misalnya malaria, demam berdarah, filariasis, yellow fever. Nyamuk Aedes aegypti sebagainya. yang merupakan vektor penyakit dengue berkembang biak dengan mudah bila di lingkungan tersebut terdapat tempat-tempat genangan / penampungan air bersih seperti gentong air, pot dan sebagainya. Asal mulanya air itu bersih, dapat digunakan untuk bersuci atau membersihkan segala sesuatu dariAsal kotoran dan untuk minum yangdapat sangat penting artinya kesehatan. Akan tetapi air segala bersih itu mulanya air itu bersih, digunakan untuk bagi bersuci atau membersihkan sesuatu dari kotorantidak dan bersih untuk lagi minum yang penting artinyaoleh bagi kesehatan. Akan kemudian tercemar, seperti asalsangat mulanya disebabkan perilaku dan perbuatan tetapi air bersih itu kemudian tercemar, gejala tidak bersih lagi ekosistem seperti asaldan mulanya disebabkan manusia. Tercemarnya air merupakan rusaknya kelestarian alam, oleh bahkan perilaku dan perbuatan manusia. Tercemarnya air merupakan gejala rusaknya ekosistem dan terancamnyaalam, kehidupan manusia. Benarlahkehidupan firman Allah yang mengatakan: kelestarian bahkan terancamnya manusia. Benarlah firman Allah yang mengatakan:

ِ ‫ﱠﺎس ﻟِﻴ‬ ِ ‫ﻇَﻬﺮ اﻟْ َﻔﺴﺎد ِﰲ اﻟْﺒـﱢﺮ واﻟْﺒﺤ ِﺮ ِﲟﺎ َﻛﺴﺒﺖ أَﻳ‬ ِ ‫ﺾ‬ ‫ﻌ‬ ‫ـ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻘ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﺬ‬ ‫ﻨ‬ ‫اﻟ‬ ‫ي‬ ‫ﺪ‬ َ َ َْ ُ ُ ْ ْ ََ َ ْ َ َ َ ُ َ َ َ ‫اﻟﱠ ِﺬي َﻋ ِﻤﻠُﻮا ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻬ ْﻢ ﻳـَ ْﺮِﺟﻌُﻮ َن‬

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatannya, agar mereka kembali “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah (kejalan yang benar)” (Ar-Ruum [30]:41). merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatannya, agar mereka kembali (kejalan yang Dari(Ar-Ruum ayat tersebut dapat difahami bahwa timbulnya banyaknya berbagai penyakit yang benar)” [30]:41). menimpa manusia disebabkan karena air tidak bersih, adalah peringatan Allah kepada manusia agar kembali ke jalan yang benar, yakni memelihara kebersihan air agar kembali kepada fungsinya sebagai sumber kehidupan. Dari ayat tersebut dapat difahami bahwa timbulnya banyaknya berbagai penyakit yang menimpa manusia disebabkan karena air tidak bersih, adalah peringatan Allah kepada manusia agar D. PEMELIHARAAN AIR BERSIH kembali ke jalan yang benar, yakni memelihara kebersihan air agar kembali kepada fungsinya sebagai Air kehidupan. bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya sumber memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan untuk diminum. Air adalah sumber kehidupan, sebagaimana firman Allah:

26

ٍ ‫وﺟﻌ ْﻠﻨﺎ ِﻣﻦ اﻟْﻤ ِﺎء ُﻛﻞ ﺷﻲ‬... ... ‫ﻲ‬ ‫ﺣ‬ ‫ء‬ َ ‫َ ََ َ َ َ ﱠ‬ ‫ ﱟ‬Agama َ ْ Islam Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut "dan daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup” (al-Anbiya [21]:30).

ٍ

ٍ

(kejalan yang benar)” (Ar-Ruum [30]:41). menimpa manusia disebabkan karenadan airditidak bersih,perbuatan adalah peringatan Allah supaya kepada "Telah tampak kerusakan di darat laut karena tangan manusia, manusia agar kembali jalan yang benar, yakni memelihara kebersihan agar kembali Allah merasakan kepadakemereka sebagian dari (akibat) perbuatannya, agarair mereka Darifungsinya ayat benar)” tersebut dapat difahami bahwa timbulnya banyaknya berbagai penyakit yang kepada sebagai sumber kehidupan. (kejalan yang (Ar-Ruum [30]:41). menimpa manusia disebabkan karena air tidak bersih, adalah peringatan Allah kepada D. PEMELIHARAAN AIRjalan BERSIH manusia yang benar, memelihara kebersihan air penyakit agar kembali Dari agar ayat kembali tersebut ke dapat difahami bahwayakni timbulnya banyaknya berbagai yang kepada fungsinya sebagai sumber kehidupan. D. PEMELIHARAAN AIR BERSIH menimpa manusia disebabkan karena air tidak bersih, adalah peringatan Allah kepada Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi manusia agar yang benar, kebersihan air air agar kembali Air kesehatan bersihkembali adalah airjalan yang digunakan untuk keperluan yang kualitasnya syarat dan ke dapat diminum apabilayakni telah memelihara dimasak. Airsehari-hari minum adalah yang kualitasnya kepada fungsinya sebagai sumber kehidupan. memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah syarat kesehatan untuk diminum. Air adalah sumber kehidupan, sebagaimanaair firman D. memenuhi PEMELIHARAAN AIR BERSIH yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan untuk diminum. Air adalah sumber kehidupan, Allah: Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya sebagaimana firman Allah: D. PEMELIHARAAN AIRdan BERSIH memenuhi syarat kesehatan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yangAir kualitasnya memenuhi syaratdigunakan kesehatan untuk adalah sumber kehidupan, bersih adalah air yang untuk diminum. keperluanAir sehari-hari yang kualitasnya sebagaimana firman Allah: memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan diminum. Air adalah sumber kehidupan, "dan daripada air Kami jadikan segalauntuk sesuatu yang hidup” (al-Anbiya [21]:30). sebagaimana firman Allah: “dan daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup” (al-Anbiya [21]:30).

... ‫ َو َﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ِﻣ َﻦ اﻟْ َﻤ ِﺎء ُﻛ ﱠﻞ َﺷ ْﻲ ٍء َﺣ ﱟﻲ‬... ... ‫ َو َﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ ِﻣ َﻦ اﻟْ َﻤٍ ِﺎء ُﻛ ﱠﻞ ٍَﺷ ْﻲ ٍء َﺣ ﱟﻲ‬... ‫َواﻟﻠﱠ‬ ‫ﺎء‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺔ‬ ‫ﺑ‬ ‫ا‬ ‫د‬ ‫ﻞ‬ ‫ﻛ‬ ‫ﻖ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﻪ‬ َ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﱢ‬ ُ ٍ ِ ِ ‫ﱠ‬ َ َ ُ َ "dan daripada air Kami jadikan segala ... sesuatu ‫ء َﺣ ﱟﻲ‬yang ‫ َﺷ ْﻲ‬hidup” ‫(ﺎء ُﻛ ﱠﻞ‬al-Anbiya ‫[ﻣ َﻦ اﻟْ َﻤ‬21]:30). ‫ َو َﺟ َﻌ ْﻠﻨَﺎ‬... "dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari ‫ ٍﺎء‬hidup” ‫ﱠﻣ‬air”‫(ﱢﻣﻦ‬An-Nuur ‫[ ﱠﻞ َداﺑﱠٍﺔ‬24]:45). ‫[ ُﻛ‬21]:30). ‫َواﻟﻠﱠﻪُ َﺧﻠَ َﻖ‬ "dan daripada air Kami jadikan segala sesuatu yang (al-Anbiya ٍ‫[ﱠﻞُﻜدﻢاﺑﱠﱢ‬24]:45). ِdari‫ﱠﺴﻣﻤٍﺎء‬air”‫(ﻦاﻟ‬An-Nuur ‫َواﻟﻠﱠ‬ "dan Allah telah menciptakan ‫ﻣ‬ ‫ﺔ‬ ...‫ﺑِِﻪ‬semua ‫ﱢﻬَﺮُﻛﻢ‬jenis ‫ﺎء‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺎء‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻪَُوﻳـُﻨَـَﱢﺧﺰﻠَُلَﻖ َﻋُﻛﻠَْﻴ‬... ‫ﱢ‬ َ‫ ﻟﱢﻴُﻄ‬hewan َ َ َ َ ً “dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air” (An-Nuur [24]:45). "dan Allah telah menciptakan [24]:45). ِdari‫ﱠﺴﻤ‬air”‫( اﻟ‬An-Nuur ...‫ ﺑِِﻪ‬semua ‫َ ﱢﻬَﺮُﻛﻢ‬jenis ‫ﻄ‬22ُ‫ ﻟﱢﻴ‬hewan ‫ﺎء‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺎء‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻜ‬ ‫ﻴ‬ ُ ‫ﱢ‬ َْ‫ َوﻳـُﻨَـﱢﺰُل َﻋﻠ‬... ًَ َ َ ...‫ﻄَ ﱢﻬَﺮُﻛﻢ ﺑِِﻪ‬22ُ‫ َوﻳـُﻨَـﱢﺰُل َﻋﻠَْﻴ ُﻜﻢ ﱢﻣ َﻦ اﻟ ﱠﺴ َﻤ ِﺎء َﻣﺎءً ﻟﱢﻴ‬...

22 “…dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit supaya kamu bersuci dengan hujan

itu…” (Al-Anfaal [8]:11).

Banyak ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan fungsi dan manfaat air, baik air yang berasal dari tanah maupun yang berasal dari langit. Oleh karena itu, manusia wajib memelihara kebersihan air dan jangan mencemarinya. Allah berfirman:

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

27

hujan itu…” (Al-Anfaal [8]:11). Banyak ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan fungsi dan manfaat air, baik air yang berasal dari tanah maupun yang berasal dari langit. Oleh karena itu, manusia "…dan Allah menurunkan kepadamu hujan mencemarinya. dari langit supaya bersuci dengan wajib memelihara kebersihan air dan jangan Allahkamu berfirman: hujan itu…” (Al-Anfaal [8]:11).

ِ ‫ﺐ اﻟْﻤ ْﻔ ِﺴ‬ ُِ ‫ض إِ ﱠن اﻟﻠﱠﻪ َﻻ‬ ِ ‫ َوَﻻ ﺗَـْﺒ ِﻎ اﻟْ َﻔ َﺴ َﺎد ِﰲ ْاﻷ َْر‬... ‫ﻳﻦ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﱡ‬ َ ُ َ Banyak ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan fungsi dan manfaat air, baik air

yang berasal dari tanah berasal dari langit. Oleh karena itu, manusia "...dan janganlah kamumaupun berbuat yang kerusakan di muka bumi, sesungguhnya Allah tidak wajib memelihara kebersihan air dan jangan mencemarinya. Allah berfirman: Allah tidak “...dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi, sesungguhnya menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (Al-Qashash [28]:77).

ِ ‫ﺐ اﻟْﻤ ْﻔ ِﺴ‬ ُِ ‫ض إِ ﱠن اﻟﻠﱠﻪ َﻻ‬ ِ ‫ َوَﻻ ﺗَـْﺒ ِﻎ اﻟْ َﻔ َﺴ َﺎد ِﰲ ْاﻷ َْر‬... ‫ﻳﻦ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﱡ‬ َ ُ َ

menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (Al­Qashash [28]:77). Larangan berbuat kerusakan di muka bumi seperti pada ayat tersebut, termasuk mencemari air. Dalam kaitannya dengan kesehatan, maka: a. Sediakan air kamu bersih, yang tidak tercemar, baik untuk minum maupun Larangan berbuat kerusakan di muka bumi seperti pada ayatkeperluan tersebut, termasuk mencemari "...dan janganlah berbuat kerusakan di muka bumi, sesungguhnya Allah tidak bersuci. menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (Al-Qashash [28]:77). air. Dalam kaitannya dengan kesehatan, maka: b. Jangan membiarkan air tergenang, karena air tergenang merupakan tempat berkembang biaknya seperti nyamuk danpada lalatayat yang menjadi sebab air bersih, yangkerusakan tidakbinatang tercemar, baik untuk keperluan minum maupun bersuci. a. Sediakan Larangan berbuat di muka bumi seperti tersebut, termasuk datangnya dan tersebarnya penyakit. air. Dalam kaitannya karena denganairkesehatan, maka: b. mencemari Jangan membiarkan air tergenang, tergenang tempatseluruh berkembang biaknya c. Sisakan halaman rumah untuk resapan air hujan.merupakan Jangan menutup halaman a. Sediakan air bersih, yang tidak tercemar, baik untuk keperluan minum maupun binatang seperti nyamuk dan lalat yang sebabkarena datangnya tersebarnya penyakit. rumah dengan pengerasan (asalmenjadi dan beton) air dan hujan tidak akan bisa bersuci. meresap ke dalam tanah untuk menambah cadangan air tanah. halaman rumah untuk tergenang, resapan air hujan. menutup seluruh halaman rumah c. Sisakan b. d. Jangan membiarkan karenaJangan air bisa tergenang merupakan tempat Arahkan kucuran airair hujan dari atap rumah utuk masuk ke sumur peresapan berkembang biaknya binatang seperti nyamuk dan lalat yang menjadi sebab dengan (asal sehingga dan beton) karena air hujan tidakke akan bisa meresap ke dalam tanah di pengerasan halaman rumah, tidak langsung dibuang jalan atau selokan. datangnya dan tersebarnya penyakit. e. Jangan mencemarkan untuk menambah cadangan air. air tanah.

c. Sisakan halaman rumah untuk resapan air hujan. Jangan menutup seluruh halaman

kucuran airpengerasan hujan dari atap bisakarena masuk ke di halaman d. Arahkan rumah dengan (asalrumah dan utuk beton) airsumur hujanperesapan tidak akan bisa Nabi bersabda: meresap ke dalam tanah untuk menambah cadangan air tanah. rumah, sehingga tidak langsung dibuang ke jalan atau selokan.

‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ ِﰱ اﻟْ َﻤ ِﺎء اﻟﺪﱠاﺋِ ِﻢ اﻟﱠ ِﺬى ﻻَ َْﳚ ِﺮى ﰒُﱠ ﻳـَ ْﻐﺘَ ِﺴ ُﻞ ﻓِْﻴ ِﻪ‬ َ ‫ﻻَ ﻳـَﺒُـ ْﻮﻟَ ﱠﻦ أ‬ (‫)رواﻩ اﻟﺒﺨﺎرى وﻣﺴﻠﻢ‬ Nabi bersabda: Nabi bersabda: "Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu kencing ke dalam air yang diam ِBukhari ِ ‫(ﺪﱠاﺋِ ِﻢ اﻟﱠ‬HR. mengalir mandi di dalamnya" dan Muslim). ِ َ‫ﰒُﱠ ﻳـ ْﻐﺘ‬kemudian ِ ِ ‫ِْﻴ ِﻪ‬tidak ‫ﺴ ُﻞ ﻓ‬ ‫ى‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻢ‬ ‫َﺣ ُﺪ ُﻛ‬ ‫ﻻَ ﻳـَﺒُـ ْﻮﻟَ ﱠﻦ أ‬ ‫ﳚ‬ ‫ﻻ‬ ‫ى‬ ‫ﺬ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﺎء‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﰱ‬ ْ َ َ ِْ َ َ ْ َ ِ ِ ِ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ أَ ْن ﻳـَﺒُـ ْﻮَل ﰱ ُﻣ ْﺴﺘَ َﺤ ﱢﻤﻪ )رواﻩ‬ ‫ﻧـَ َﻬﻰ َر ُﺳ ْﻮ ُل اﷲ‬ َ (‫)رواﻩ اﻟﺒﺨﺎرى وﻣﺴﻠﻢ‬ "Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu kencing ke dalam air(‫اﻟﱰﻣﺬى‬ yang diam

d. Arahkan kucuran air hujan dari atap rumah utuk bisa masuk ke sumur peresapan mencemarkan e. Jangan di halaman rumah,air. sehingga tidak langsung dibuang ke jalan atau selokan. e. Jangan mencemarkan air.

28

tidak mengalirmelarang kemudiankencing mandi di di tempat dalamnya" (HR. Bukhari dan Muslim). “Rasulullah mandi” (HR. At Tarmidzi). Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

ِ ‫ﻧـَﻬﻰ رﺳﻮ ُل‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ أَ ْن ﻳـَﺒُـ ْﻮَل ِﰱ ُﻣ ْﺴﺘَ َﺤ ﱢﻤ ِﻪ )رواﻩ‬ ‫اﷲ‬ َ ُْ َ َ

Tingkat kerusakan lingkungan umumnya, dan pencemaran air khususnya, pada dewasa ini

‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ ِﰱ اﻟْ َﻤ ِﺎء اﻟﺪﱠاﺋِ ِﻢ اﻟﱠ ِﺬى ﻻَ َْﳚ ِﺮى ﰒُﱠ ﻳـَ ْﻐﺘَ ِﺴ ُﻞ ﻓِْﻴ ِﻪ‬ َ ‫ﻻَ ﻳـَﺒُـ ْﻮﻟَ ﱠﻦ أ‬ ‫اﻟﺒﺨﺎرى‬ ‫واﻩ‬mengalir ‫)ر‬ “Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu kencing ke(‫وﻣﺴﻠﻢ‬ dalam air yang diam tidak

kemudian mandisekali-kali di dalamnya” (HR. Bukhari dan Muslim). "Janganlah seseorang di antara kamu kencing ke dalam air yang diam

tidak mengalir kemudian mandi di dalamnya" (HR. Bukhari dan Muslim).

ِ ‫ﻧـَﻬﻰ رﺳﻮ ُل‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ أَ ْن ﻳـَﺒُـ ْﻮَل ِﰱ ُﻣ ْﺴﺘَ َﺤ ﱢﻤ ِﻪ )رواﻩ‬ ‫اﷲ‬ َ ُْ َ َ (‫اﻟﱰﻣﺬى‬

“Rasulullah melarang kencing AtTarmidzi). Tarmidzi). “Rasulullah melarang kencingdiditempat tempatmandi” mandi”(HR. (HR. At

kerusakan lingkungan umumnya, dan pencemaran air khususnya, dewasa TingkatTingkat kerusakan lingkungan umumnya, dan pencemaran air khususnya, padapada dewasa ini ini langsung masalahnya sudahsudah sangatsangat memprihatinkan. Kerusakan lingkungan merupakan akibat masalahnya memprihatinkan. Kerusakan lingkungan merupakan akibat langsung dari dari pertambahan penduduk yang mengakibatkan cadangan air di dalam tanah menjadi pertambahan penduduk yang mengakibatkan cadangan air di dalam tanah menjadi semakin semakin sedikit karena semakin luasnya lahan pertanian, industri dan pemukiman, serta sedikit karenapenggundulan semakin luasnya lahanPertumbuhan pertanian, industri dan pemukiman, semakinyang luasnya semakin luasnya hutan. penduduk yang cepat serta di wilayah penggundulan hutan.seperti Pertumbuhan penduduk yang cepat di wilayah yangair. sumber airnya juga terbatas sumber airnya terbatas di Jawa, juga menimbulkan persoalan Demikian seperti di Jawa, juga menimbulkan persoalan air. Demikian juga pencemaran air oleh limbah industri maupun rumah tangga telah merusak ekosistem 23 secara keseluruhan. Sungai yang tercemar mengakibatkan matinya habitat air, terutama yang sangat disayangkan adalah menghilangnya ikan. Kebutuhan untuk sumber listrik tenaga air juga terganggu, demikianjuga untuk irigasi. Air yang tercemar tidak mungkin dibiarkan, apalagi untuk dikonsumsi. Oleh karena itu diperlukan usaha­usaha memelihara ataupun mendaur ulang air, sehingga kebutuhan air bersih dapat dipenuhi. Memang secara alamiah sumber-sumber air merupakan kekayaan alam yang dapat diperbaharui dan mempunyai daya regenerasi, yaitu yang selalu dalam sirkulasi dan lahir kembali mengikuti suatu daur yang disebut daur hidrologi, sehingga relatif jumlahnya tetap. Namun air yang terkuras melebihi tingkat pengembaliannya ke tanah, dan adanya air yang tercemar sehingga rusak,

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

29

disayangkan adalah menghilangnya ulang air, sehingga kebutuhan air bersihikan. dapatKebutuhan dipenuhi. untuk sumber listrik tenaga air juga terganggu, untuksumber-sumber irigasi. Air yang tidakkekayaan mungkin alam dibiarkan, Memangdemikianjuga secara alamiah air tercemar merupakan yang apalagi dapat untuk dikonsumsi. Oleh karena diperlukanyaitu usaha-usaha memelihara ataupundan mendaur diperbaharui dan mempunyai dayaituregenerasi, yang selalu dalam sirkulasi lahir ulang air, sehingga suatu kebutuhan air bersih dapat dipenuhi. kembali mengikuti daur yang disebut daur hidrologi, sehingga relatif jumlahnya tetap. mengakibatkan berkurangnya persediaan di dalam tanah. Karena masalah tersebut Memang alamiah sumber-sumber air merupakan kekayaan yang dapat Namun air yangsecara terkuras melebihi tingkatairpengembaliannya ke tanah, dan alam adanya air disebabkan yang diperbaharui dan mempunyai daya regenerasi, yaitu yang selalu dalam sirkulasi dan lahir tercemar sehingga rusak, mengakibatkan berkurangnya persediaan air dikata dalam Karena ulah manusia, maka manusia harus menanggung akibatnya. Dengan laintanah. manusia dituntut kembali tersebut mengikutidisebabkan suatu daurulah yangmanusia, disebut daur relatif jumlahnya tetap. masalah makahidrologi, manusiasehingga harus menanggung akibatnya. tanggungjawabnya, sebagaimana firman Allah: Namun kata air yang terkuras melebihi tingkat pengembaliannya ke tanah, adanya air yang Dengan lain manusia dituntut tanggungjawabnya, sebagaimana firmandan Allah: tercemar sehingga rusak, mengakibatkan berkurangnya persediaan air di dalam tanah. Karena masalah tersebut disebabkan ulah manusia, maka manusia harus menanggung akibatnya. Dengan kata lain manusia dituntut tanggungjawabnya, sebagaimana firman Allah:

ِ ‫ﻚ ﺑِِﻪ‬ ِ ‫ﱠ‬ ‫ﻚ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ﻊ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﺴ‬ ‫اﻟ‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬ ْ ْ ‫ﱠ‬ َ ِ‫ﺼَﺮ َواﻟْ ُﻔ َﺆ َاد ُﻛ ﱡﻞ أُوٰﻟَﺌ‬ َ َ‫ﺲ ﻟ‬ ُ ‫َوَﻻ ﺗَـ ْﻘ‬ َ َ َ َْ ٌ َ ‫ﻒ َﻣﺎ ﻟَْﻴ‬ ِ ‫ﻚ ﺑِِﻪ‬ ِ ‫ﱠ‬ ‫ﻮﻻ‬ ‫ﻚ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ﻊ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﺴ‬ ‫اﻟ‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬ ْ ً ُ‫ﻒﻪُ َﻣَﻣﺎ ْﻟﺴَْﻴﺌ‬ ْ ‫ﱠ‬ َ ِ‫ﺼَﺮ َواﻟْ ُﻔ َﺆ َاد ُﻛ ﱡﻞ أُوٰﻟَﺌ‬ َ َ‫ﺲ ﻟ‬ ُ‫َوََﻛﻻﺎ ﺗـَنْﻘ َﻋْﻨ‬ َ َ َ َْ ٌ َ "Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yangyang tidaktidak kamukamu ketahui. Karena pendengaran, “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung jawabannya" (Al-Isra ‫ﻮﻻ‬ ‫ﺌ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻋ‬ ‫[َن‬17]:36). ‫َﻛﺎ‬ ً ْ ُ َ penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung jawabannya” (Al-Isra ُ َ ْ [17]:36).

"Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggung jawabannya" Untuk menjaga kelestarian alam dan kelanggengan kehidupan manusia, agama(Al-Isra Islam Untuk menjaga alam dan kelanggengan kehidupan manusia, agama Islam [17]:36). melarang perbuatan yangkelestarian merusak alam, termasuk pencemaran air sebagai sumber kehidupan. melarang perbuatan yang merusak alam, termasuk pencemaran air sebagai sumber kehidupan. Allah berfirman: Untuk menjaga kelestarian alam dan kelanggengan kehidupan manusia, agama Islam Allah berfirman: melarang perbuatan yang merusak alam, termasuk pencemaran air sebagai sumber kehidupan. Allah berfirman: "Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (Al-Qashash [28]:77).

ِ ‫ﺐ اﻟْﻤ ْﻔ ِﺴ‬ ُِ ‫ض إِ ﱠن اﻟﻠﱠﻪ َﻻ‬ ِ ‫َوَﻻ ﺗَـْﺒ ِﻎ اﻟْ َﻔ َﺴ َﺎد ِﰲ ْاﻷ َْر‬ ... ‫ﻳﻦ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﱡ‬ َ ُ َ ِ ‫ﺐ اﻟْﻤ ْﻔ ِﺴ‬ ُِ ‫ض إِ ﱠن اﻟﻠﱠﻪ َﻻ‬ ِ ‫َوَﻻ ﺗَـْﺒ ِﻎ اﻟْ َﻔ َﺴ َﺎد ِﰲ ْاﻷ َْر‬ ... ‫ﻳﻦ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﱡ‬ َ ُ َ

"Dan janganlah kamu berbuat di muka bumi, sesungguhnya Allah yang tidak Dalam pada itu, Rasulullah SAWkerusakan melarang membuang kotoran ke tempat-tempat menyukai orang-orang yangair. berbuat mengakibatkan tercemamya Beliaukerusakan” bersabda: (Al-Qashash [28]:77). “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi, sesungguhnya Allah tidak menyukai Dalam pada Rasulullah SAW(Al-Qashash melarang membuang orang-orang yangitu, berbuat kerusakan” [28]:77). kotoran ke tempat-tempat yang mengakibatkan tercemamya air. Beliau bersabda: "Janganlah salah seorang di antara kamu buang air di air yang tidak mengalir, kemudian kamu mandi dalamnya” (H.R. Al-Bukhari). Dalamdi pada itu, Rasulullah SAW melarang membuang kotoran ke tempat-tempat yang

30

(‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ ِﰱ اﻟْ َﻤ ِﺎء اﻟﺪﱠاﺋِ ِﻢ ﰒُﱠ ﻳـَ ْﻐﺘَ ِﺴ ُﻞ ﻓِْﻴ ِﻪ )رواﻩ اﻟﺒﺨﺎرى‬ َ ‫ﻻَ ﻳـَﺒُـ ْﻮﻟَ ﱠﻦ أ‬ ‫ﻻَ ﻳـَﺒُـ ْﻮﻟَ ﱠﻦ أ‬ (‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ ِﰱ اﻟْ َﻤ ِﺎء اﻟﺪﱠاﺋِ ِﻢ ﰒُﱠ ﻳـَ ْﻐﺘَ ِﺴ ُﻞ ﻓِْﻴ ِﻪ )رواﻩ اﻟﺒﺨﺎرى‬ َ mengakibatkan air.diBeliau "Janganlah tercemamya salah seorang antarabersabda: kamu buang air di air yang tidak mengalir, kemudian ِ kamu mandi di dalamnya” (H.R. Al-Bukhari). (‫ﺿﺄُ ﻣْﻨﻪُ )رواﻩ اﻟﱰﻣﺬى‬ ‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ ِﰱ اﻟْ َﻤ ِﺎء اﻟﺪﱠاﺋِ ِﻢ ﰒُﱠ ﻳـَﺘَـ َﻮ ﱠ‬ َ ‫ﻻَ ﻳـَﺒُـ ْﻮﻟَ ﱠﻦ أ‬ " Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu kencing ke dalam air yang diam tidak mengalir, kemudian wudhu ُ‫ﺿﺄ‬ (‫اﻟﱰﻣﺬى‬ ‫واﻩ‬padanya ‫(ِﻣْﻨﻪُ )ر‬H.R. ‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ ِﰱ اﻟْ َﻤ ِﺎء اﻟﺪﱠاﺋِ ِﻢ ﰒُﱠ ﻳـَﺘَـ‬ ‫ﻻَ ﻳـَﺒُـ ْﻮﻟَ ﱠﻦ أ‬ ‫َﻮ ﱠ‬At-Tirmidzi). َ Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Agama Islamke dalam air yang diam tidak " Janganlah sekali-kaliLingkungan seseorang diMenurut antara kamu kencing ِ ِ mengalir, kemudian wudhu‫اﺑﻦ‬ padanya (H.R. ‫اﻩ‬At-Tirmidzi). (‫اﻟﻨﺴﺎئ‬ ‫ﻣﺎﺟﻪ و‬ ‫ﻣﺴﻠﻢ و‬ ‫ﺎل ِﰱ اﻟْ َﻤ ِﺎء اﻟﱠﺮاﻛﺪ )رو‬ َ َ‫اَﻧﱠﻪُ ﻧـَ َﻬﻰ اَ ْن ﻳـُﺒ‬

... ‫ﺴﺪﻳﻦ‬ ‫َوَﻻ ﺗَـْﺒ ِﻎ اﻟْ َﻔ َﺴ َﺎد ﰲ ْاﻷ َْرض إن اﻟﻠﻪَ َﻻ ُﳛ ﱡ‬ َ ِ ِ‫ﺐ اﻟْ ُﻤ ْﻔ‬ ُِ ‫ض إِ ﱠن اﻟﻠﱠﻪ َﻻ‬ ِ ‫َوَﻻ ﺗَـْﺒ ِﻎ اﻟْ َﻔ َﺴ َﺎد ِﰲ ْاﻷ َْر‬ ... ‫ﻳﻦ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﻔ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﺐ‬ ‫ﳛ‬ ْ ْ ‫ﱡ‬ َ ُ َ

menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (Al-Qashash [28]:77). "Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi, sesungguhnya Allah tidak menyukai yang berbuat kerusakan” [28]:77).ke tempat-tempat yang Dalamorang-orang pada itu, Rasulullah SAW melarang (Al-Qashash membuang kotoran "Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi, sesungguhnya Allah tidak mengakibatkan tercemamya air. Beliau bersabda: menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (Al-Qashash [28]:77). Dalam pada itu, Rasulullah SAW melarang membuang kotoran ke tempat-tempat yang mengakibatkan tercemamya air. Beliau bersabda: Dalam pada itu, Rasulullah SAW melarang membuang kotoran ke tempat-tempat yang mengakibatkan tercemamya Beliau kamu bersabda: "Janganlah salah seorangair. di antara buang air di air yang tidak mengalir, kemudian salah seorang di antara kamu buang air di air yang tidak mengalir, kemudian kamu kamu“Janganlah mandi di dalamnya” (H.R. Al-Bukhari). "Janganlah salah seorang di antara kamu buang air di air yang tidak mengalir, kemudian mandi di dalamnya” (H.R. Al-Bukhari). kamu mandi di dalamnya” (H.R. Al-Bukhari). "Janganlah salah seorang di antara kamu buang air di air yang tidak mengalir, kemudian kamu mandi di dalamnya” (H.R. Al-Bukhari). " Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu kencing ke dalam air yang diam tidak mengalir, kemudian wudhu padanya (H.R. At-Tirmidzi). " Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu kencing ke dalam air yang diam tidak “ Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu kencing ke dalam air yang diam tidak mengalir, mengalir, kemudian wudhu padanya (H.R. At-Tirmidzi). " Janganlah sekali-kali seseorang di antara kamu kencing ke dalam air yang diam tidak kemudian wudhu padanya (H.R. At-Tirmidzi). mengalir, kemudian wudhu padanya (H.R. At-Tirmidzi).

‫ﻻَ ﻳـَﺒُـ ْﻮﻟَ ﱠﻦ أ‬ (‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ ِﰱ اﻟْ َﻤ ِﺎء اﻟﺪﱠاﺋِ ِﻢ ﰒُﱠ ﻳـَ ْﻐﺘَ ِﺴ ُﻞ ﻓِْﻴ ِﻪ )رواﻩ اﻟﺒﺨﺎرى‬ َ ‫ﻻَ ﻳـَﺒُـ ْﻮﻟَ ﱠﻦ أ‬ (‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ ِﰱ اﻟْ َﻤ ِﺎء اﻟﺪﱠاﺋِ ِﻢ ﰒُﱠ ﻳـَ ْﻐﺘَ ِﺴ ُﻞ ﻓِْﻴ ِﻪ )رواﻩ اﻟﺒﺨﺎرى‬ َ (‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ ِﰱ اﻟْ َﻤ ِﺎء اﻟﺪﱠاﺋِ ِﻢ ﰒُﱠ ﻳـَ ْﻐﺘَ ِﺴ ُﻞ ﻓِْﻴ ِﻪ )رواﻩ اﻟﺒﺨﺎرى‬ َ ‫ﻻَ ﻳـَﺒُـ ْﻮﻟَ ﱠﻦ أ‬ (‫ﺿﺄُ ِﻣْﻨﻪُ )رواﻩ اﻟﱰﻣﺬى‬ ‫ﻻَ ﻳـَﺒُـ ْﻮﻟَ ﱠﻦ أ‬ ‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ ِﰱ اﻟْ َﻤ ِﺎء اﻟﺪﱠاﺋِ ِﻢ ﰒُﱠ ﻳـَﺘَـ َﻮ ﱠ‬ َ (‫ﺿﺄُ ِﻣْﻨﻪُ )رواﻩ اﻟﱰﻣﺬى‬ ‫ﻻَ ﻳـَﺒُـ ْﻮﻟَ ﱠﻦ أ‬ ‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ ِﰱ اﻟْ َﻤ ِﺎء اﻟﺪﱠاﺋِ ِﻢ ﰒُﱠ ﻳـَﺘَـ َﻮ ﱠ‬ َ (‫ﺿﺄُ ِﻣْﻨﻪُ )رواﻩ اﻟﱰﻣﺬى‬ ‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ ِﰱ اﻟْ َﻤ ِﺎء اﻟﺪﱠاﺋِ ِﻢ ﰒُﱠ ﻳـَﺘَـ َﻮ ﱠ‬ َ ‫ﻻَ ﻳـَﺒُـ ْﻮﻟَ ﱠﻦ أ‬ (‫ﺎل ِﰱ اﻟْ َﻤ ِﺎء اﻟﱠﺮاﻛِ ِﺪ )رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ واﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ واﻟﻨﺴﺎئ‬ َ َ‫اَﻧﱠﻪُ ﻧـَ َﻬﻰ اَ ْن ﻳـُﺒ‬ (‫ﺎل ِﰱ اﻟْ َﻤ ِﺎء اﻟﱠﺮاﻛِ ِﺪ )رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ واﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ واﻟﻨﺴﺎئ‬ َ َ‫اَﻧﱠﻪُ ﻧـَ َﻬﻰ اَ ْن ﻳـُﺒ‬ (‫اﻩ ﻣﺴﻠﻢ واﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ واﻟﻨﺴﺎئ‬24‫ﺎل ِﰱ اﻟْ َﻤ ِﺎء اﻟﱠﺮاﻛِ ِﺪ )رو‬ َ َ‫اَﻧﱠﻪُ ﻧـَ َﻬﻰ اَ ْن ﻳـُﺒ‬ 24

“Sesungguhnya Nabi melarang buang air di air yang tidak mengalir” (H.R. Muslim, Ibnu Majah 24

dan "Sesungguhnya An­Nasai). Nabi melarang buang air di air yang tidak mengalir” (H.R. Muslim, Ibnu Majah dan An-Nasai).

ِ ‫اﳉَﺎ ِرى )رواﻩ‬ ْ ‫ﺎل ِﰱ اﻟْ َﻤ ِﺎء‬ َ َ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ اَ ْن ﻳـُﺒ‬ َ ‫ﻧـَ َﻬﻰ َر ُﺳ ْﻮ ُل اﷲ‬ (‫اﻟﻄﱪاﱏ‬

"Rasulullah SAW telah melarang buang air di air yang mengalir(air kecil,bukan air “Rasulullah SAW telah melarang buang air di air yang mengalir(air kecil,bukan air sungai)”. sungai)". (H.R. Al-Thabrani). (H.R. Al­Thabrani). Dari hadits-hadits di atas dapat difahami bahwa kotoran manusia baik yang berasal dari buang air kecil maupun buang air besar menjadi penyebab utama tercemarnya air. Oleh karena itu, betapa pentingnya pengaturan pembuangan air, yang semestinya buang air di tempat yang tertutup, dalam arti tertutup tempat membuang air dan tertutup pula tempat penampungan kotorannya. Dalam hal ini Nabi bersabda:

(‫ﻂ ﻓَـ ْﻠﻴَ ْﺴﺘَِ ْﱰ )رواﻩ اﺑﻮ داود‬ َ ِ‫َﻣ ْﻦ أَﺗَﻰ اﻟْﻐَﺎﺋ‬

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

31

ِ ‫ﻧـَﻬﻰ رﺳﻮ ُل‬ ‫اﳉَﺎ ِرى )رواﻩ‬ ْ ‫ﺎل ِﰱ اﻟْ َﻤ ِﺎء‬ َ َ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ اَ ْن ﻳـُﺒ‬ َ ‫اﱏ( اﷲ‬ ْ ُ‫َ اﻟﻄَﱪ‬ "Rasulullah SAW telah melarang buang air di air yang mengalir(air kecil,bukan air‫اﻟﻄ‬ (‫اﱏ‬ ‫ﱪ‬ sungai)".Dari (H.R. Al-Thabrani). hadits-hadits di atas dapat difahami bahwa kotoran manusia baik yang berasal dari buang SAW telah melarang buang air di air yang mengalir(air kecil,bukan air air kecil"Rasulullah maupun buang air besar menjadi penyebab utama tercemarnya air. Oleh karena itu, betapa sungai)". (H.R. Al-Thabrani). Dari hadits-hadits di atas dapat difahami bahwa kotoran manusia baik yang berasal dari pentingnya pembuangan air, yang penyebab semestinya buang air di tempat buang air kecilpengaturan maupun buang air besar menjadi utama tercemarnya air.yang Olehtertutup, karena dalam Dari hadits-hadits di ataspembuangan dapat kotoran manusia yang berasal dari hal itu,arti betapa pentingnya air,bahwa yangtempat semestinya buang baik air di tempat yang tertutup tempatpengaturan membuang air dandifahami tertutup pula penampungan kotorannya. Dalam buang air kecil maupun buang air besar menjadi penyebab utama tercemarnya air. Oleh karena tertutup, arti tertutup tempat membuang air dan tertutup pula tempat penampungan ini Nabidalam bersabda: itu, betapa pentingnya pengaturan pembuangan air, yang semestinya buang air di tempat yang kotorannya. Dalam hal ini Nabi bersabda: tertutup, dalam arti tertutup tempat membuang air dan tertutup pula tempat penampungan kotorannya. Dalam hal ini Nabi bersabda:

(‫ﻂ ﻓَـ ْﻠﻴَ ْﺴﺘَِ ْﱰ )رواﻩ اﺑﻮ داود‬ َ ِ‫َﻣ ْﻦ أَﺗَﻰ اﻟْﻐَﺎﺋ‬ (‫َﻣ ْﻦ أَﺗَﻰ اﻟْﻐَﺎﺋِ َﻂ ﻓَـ ْﻠﻴَ ْﺴﺘَِ ْﱰ )رواﻩ اﺑﻮ داود‬ "Barang siapasiapa yangyang buang air hendaknya di tempat tertutup” (H.R.(H.R. AbuAbu Daud). “Barang buang air hendaknya di tempat tertutup” Daud). ِ‫ا‬ ِ air‫ﻮَل‬hendaknya ِ ‫ اﻟﻼﱠ‬tertutup” ِ‫ِﻋﻨ‬Daud). ِdiَ‫ﻨ‬tempat (H.R. Abu ‫ﺎل اﻟﱠ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ ‫"َﺨﻠﱠﻰ ِﰱ‬Barang ‫ِﺬى ﻳـَﺘ‬siapa ‫؟ ﻗ‬buang ‫اﷲ‬ ‫ﺳ‬ ‫ر‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﺎن‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻣ‬ ‫و‬ : ‫ا‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻗ‬ . ‫ﲔ‬ ‫ﻼ‬ ‫اﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻘ‬ ‫ـ‬ ‫ﺗ‬ َyang ُ َ َ ُ َ ْ َ ِ ْ ُ‫ﺎن ﻳﺎ رَﺳﻮََل‬ ِ َ‫ ْوﻣﺎَ َاﻟﻼﱠ ِﻋﻨ‬:‫ ﻗَﺎﻟُﻮا‬.‫اِﺗﱠـ ُﻘﻮا اﻟﻼﱠ ِﻋﻨِﲔ‬ ‫ﺎل اﻟﱠ ِﺬى ﻳـَﺘَ َﺨﻠﱠﻰ ِﰱ‬ َ َ‫اﷲ ؟ ﻗ‬ َِ ْ ‫ﻃُﺮِق اﻟﻨ‬ َ ‫ﱠﺎس أَو ِْﻇﻠﱠﺘِ َِﻬ َﻢ )رواﻩ‬ (‫ﻣﺴﻠﻢ َوُ ْاﺑﻮ داود‬ ْ ِ ‫ﻃﺮِقُ اﻟﻨ‬ (‫ﱠﺎس أ َْو ِﻇﻠﱠﺘِ ِﻬ ْﻢ ْ)رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ واﺑﻮ داود‬ ُُ

32

"Takutlah akan dua hal yang mendatangkan laknat''. Para sahabat bertanya:"Apakah dua hal yang mendatangkan laknat itu, Rasulullah ?"Nabilaknat’’. bersabda:"Ialah orang yang buang “Takutlah akan hal ya yang mendatangkan Para sahabat bertanya:”Apakah dua hal dua "Takutlah akan duadua hal yang mendatangkan laknat''. Para sahabat bertanya:"Apakah hajat dijalan tempat orang lewat atau buang hajat di tempat-tempat manusia berteduh” (H.R. ?"Nabi bersabda:”Ialah bersabda:"Ialahorang orangyang yangbuang buanghajat halyang yangmendatangkan mendatangkanlaknat laknatitu, itu, ya ya Rasulullah Rasulullah ?”Nabi Muslim dan Abu Daud). hajattempat dijalan orang tempatlewat orangatau lewat atau buang hajat di tempat-tempat manusia berteduh” dijalan buang hajat di tempat-tempat manusia berteduh” (H.R.(H.R. Muslim Muslim dan Abu Daud). Setelah kita mengetahui tuntunan ajaran Islam mengenai pemeliharaan air bersih seperti dan Abu Daud). tersebut di atas, pula kita mengetahui bagaimana pendekatan menurut teknologi, Setelah kita perlu mengetahui tuntunan ajaran Islam mengenai pemeliharaan air bersih seperti menyangkut tata cara membersihkan dan menjernihkan (memelihara) air bersih yang dikenal tersebut di atas, perlu pula kita mengetahui bagaimana pendekatan menurut teknologi, Setelahair. kita mengetahui tuntunanairajaran Islam mengenai pemeliharaan air bersih seperti dengan sanitasi Beberapa cara sanitasi teknologi sederhana, menyangkut tata cara membersihkan dan dengan menjernihkan (memelihara) airataupun bersih teknologi yang dikenal tepat guna, sebagai berikut: tersebut disanitasi atas,lain perlu pula kita mengetahui menurut teknologi, menyangkut denganantara air. Beberapa cara sanitasibagaimana air denganpendekatan teknologi sederhana, ataupun teknologi tepat guna, antara lain sebagai berikut: tata cara membersihkan dan menjernihkan (memelihara) air bersih yang dikenal dengan sanitasi air. 1. Sanitasi Air Sungai Beberapa cara sanitasi air dengan teknologi sederhana, ataupun teknologi tepat guna, antara lain 1.Sanitasi SanitasiairAir Sungai sungai adalah cara memurnikan air sungai menjadi air bersih. Peralatan dan sebagai berikut: bahan yang digunakan cukup sederhana. Peralatan dari duaairbuah pipadan Sanitasi air sungai adalah cara memurnikan air terdiri sungai menjadi bersih.drum, Peralatan penghubung, tiga buah keran dan ember. Bahan yang digunakan tawas, batudrum, kapur,pipa bahan yang digunakan cukup sederhana. Peralatan terdiriadalah dari dua buah kaporit dan arang tempurung kelapa. penghubung, tiga buah keran dan ember. Bahan yang digunakan adalah tawas, batu kapur, Proses penjernihan air sungai melalui drum ke satu yang dialirkan ke drum kedua kaporit dan arang tempurung kelapa. melalui pipa. Drum pertama diisi tawas, kapur danke kaporit, pipa diisi arangketempurung Proses penjernihan air sungai batu melalui drum satu yang dialirkan drum kedua Air, Kebersihan,kelapa Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam dengan menyekat ijuk, dan diisi dan pasir kasarpipa dandiisi halus. Airtempurung yang melalui pipa. Drum pertama diisi drum tawas,kedua batu kapur kaporit, arang dihasilkan memenuhi syarat kesehatan, karena bakteri akan dan mati halus. oleh kaporit, kelapatelah dengan menyekat ijuk, dan drum kedua diisipatogen pasir kasar Air yang dihasilkan telahdihilangkan memenuhi syarat kesehatan, karena bakteri patogen akan mati oleh kaporit, sedang bau dan rasa oleh batu kapur atau tawas.

1. Sanitasi Air Sungai Sanitasi air sungai adalah cara memurnikan air sungai menjadi air bersih. Peralatan dan bahan yang digunakan cukup sederhana. Peralatan terdiri dari dua buah drum, pipa penghubung, tiga buah keran dan ember. Bahan yang digunakan adalah tawas, batu kapur, kaporit dan arang tempurung kelapa. Proses penjernihan air sungai melalui drum ke satu yang dialirkan ke drum kedua melalui pipa. Drum pertama diisi tawas, batu kapur dan kaporit, pipa diisi arang tempurung kelapa dengan menyekat ijuk, dan drum kedua diisi pasir kasar dan halus. Air yang dihasilkan telah memenuhi syarat kesehatan, karena bakteri patogen akan mati oleh kaporit, sedang bau dan rasa dihilangkan oleh batu kapur atau tawas. 2. Sumur Resapan untuk melestarikan Tata Air Tanah Pembuatan sumur resapan ditujukan kepada air hujan, agar secara maksimal air dapat diresap ke dalam tanah. Secara teoritis sumur resapan adalah memperlancar siklus hidrologi yang harus dipertahankan agar air tetap tersedia secara cukup di dalam tanah, sebagai upaya pemeliharaan dan pelestarian sumber air tanah. Cara membuatnya adalah dengan menyediakan tanah terbuka sebagai areal penyerapan air hujan. Dan mengalirkan ke Gambar 2: Sumur Resapan Air sumur-sumur kecil atau pipa­pipa yang ditanam Sumber: Direktorat Teknologi Lingkungan - ke dalam tanah. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

33

3. Pemanfaatan Air Hujan sebagai Sumber Air Bersih Pemanfaatan air hujan sebagai air bersih diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dasar air minum dengan alokasi 5 liter per orang per hari. Penampungan air hujan harus dapat mencukupi kebutuhan pada musim kemarau, terutama bagi daerah yang sangat gersang (sumber air sangat sulit). Caranya dengan memanfaatkan atap rumah sebagai bidang tangkapan air hujan, kemudian mengumpulkannya pada tangki penampungan air hujan (PAH) yang dapat dibuat dari gentong tanah liat, bak pasangan batu ataupun fiberglass/ plastik.

PAH harus menggunakan saringan dari pasir dan tertutup. Adapun pengambilan air bersihnya dengan cara memompa dari PAH dengan melalui saringan, pada saat sebelum dikeluarkan oleh keran Air yang keluar dari keran merupakan air bersih. 4. Pengolahan Air Bersih dengan Menggunakan Biji Kelor Daerah pesisir yang kadang kala digunakan juga sebagai kawasan pemukiman banyak mengalami kesukaran untuk memperoleh sumber air bersih yang memenuhi syarat, baik dari segi fisik, kimia maupun bakteriologis. Umumnya ditemui kualitas air dengan kandungan organik, kekeruhan yang cukup tinggi dan lain-lain. Cara pengolahan air seperti kualitas di atas, sebenarnya tidaklah sulit selama bahan penggumpal (koagulan) yang umumnya bahan kimia tersedia di daerah setempat. Salah satu upaya untuk mendapatkan air bersih dapat dilakukan pengelolaan dengan penggunaan biji kelor. Menurut penelitian bahwa dari beberapa jenis tanaman yang banyak tumbuh di daerah pesisir di Indonesia dan mampu sebagai tanaman penghasil koagulan alami yang cukup efektif, adalah tanaman kelor, terutama biji kelor yang tua dan kering di pohon (kadar air lebih kurang 10%).

34

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

Biji kelor inipun berfungsi ganda dalam pengolahan sebagai pereduksi kandungan bakteri koli, walau nilainya masih di bawah 30%. Kandungan kimia biji kelor antara lain senyawa myrosin, emulsin, asam gliserid, asam palmitat, asam stearat, asam oleat, lemak, minyak, dan senyawa yang bersifat bakterisidis. 5. Pengolahan Air Gambut Beberapa daerah, seperti Kalimantan dan sebagian Sumatera, mempunyai kesulitan dalam penyediaan air bersih, karena air bakunya mempunyai warna yang coklat yang biasa dinamakan air gambut. Sedangkan syarat bagi air minum antara lain harus: tidak berwarna, tidak mempunyai rasa, tidak berbau, tidak mengandung zat beracun, dan bebas dari bakteri yang membahayakan kesehatan. Air gambut dapat dijadikan air bersih sebagai air minum. Caranya sebagai berikut: a. Bahan baku • Air baku yang digunakan adalah air gambut yang berasal dari air permukaan dan mempunyai kualitas; warna tinggi, zat organik tinggi PH rendah (derajat keasaman tinggi). kesadahan rendah. • Zat Penggumpal dan Penyerap Warna; bahan yang dipakai sebagai koagulan dan penyerap warna adalah tanah liat setempat (Halotriehite) dengan ciri-ciri: berwarna hitam dan berbau busuk. • Media penyaring ; bahan yang digunakan untuk penyaringan adalah pasir setempat (yang mengandung kwarsa cukup tinggi, Calsium, Magnesium dan lain-lain) dengan diameter butiran 0,3-1,2 mm). b. Proses pengolahan Proses pengolahannya terdiri dari dua tahap, yaitu:

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

35

 Zat Penggumpal dan Penyerap Warna; bahan yang dipakai sebagai koagulan dan penyerap warna adalah tanah liat setempat (Halotriehite) dengan ciri-ciri: berwarna hitam dan berbau busuk.  Media penyaring ; bahan yang digunakan untuk penyaringan adalah pasir setempat • Proses Koagulasi, Flokulasi, Adsorbsi dan Sedimentasi. Dalam drum, air gambut yang (yang mengandung kwarsa cukup tinggi, Calsium, Magnesium dan lain-lain) dicampur dengan lempung, dengan diameter butiran 0,3-1,2setelah mm). diaduk terjadi proses koagulasi, flokulasi, adsorbsi dan sedimentasi. b. Proses pengolahan • Proses Penyaringan (Filtrasi); Dalam tabung penyaring, air yang mengalir dari drum Proses pengolahannya terdiri dari dua tahap, yaitu: mengalami proses filtrasi (fisik dan kimia) sehingga menghasilkan air bersih yang  Proses Koagulasi, Flokulasi, Adsorbsi dan Sedimentasi. Dalam drum, air gambut memenuhi kesehatan. yang dicampurpersyaratan dengan lempung, setelah diaduk terjadi proses koagulasi, flokulasi, adsorbsi dan sedimentasi.  Proses Penyaringan (Filtrasi); Dalam tabung penyaring, air yang mengalir dari Permasalahan yang proses munculfiltrasi sekarang bagaimana hukum air yang air berasal drum mengalami (fisikadalah dan kimia) sehingga menghasilkan bersihdari tempat-tempat yang banyak tercampur dengan kotoran atau limbah, karena fakta ini banyak yang memenuhi persyaratan kesehatan. terjadi di kota–kota besar yang tidak mempunyai cukup lahan dalam mengkondisikan keadaan ini, Permasalahan yang muncul sekarang adalah bagaimana hukum air yang berasal dari dengan perkembangan teknologi memungkinkan daur ulang air yang semula berasal dari limbah tempat-tempat yang banyak tercampur dengan kotoran atau limbah, karena fakta ini banyak yangdibercampur kotoran, benda najis,cukup dan komponen lain yang merubah keadaan kemutlakan terjadi kota–kota dengan besar yang tidak mempunyai lahan dalam mengkondisikan ini,air. dengan perkembangan memungkinkan daur ulangseiring air yang semula berasal dari Penggunaan air daur teknologi ulang dalam masyarakat meningkat dengan peningkatan pesat limbah yang bercampur dengan kotoran, benda najis, dan komponen lain yang merubah kebutuhan air dan penurunan kualitas sumber air akibat dari peningkatan jumlah penduduk, laju kemutlakan air. Penggunaan air daur ulang dalam masyarakat meningkat seiring dengan urbanisasi dan peningkatan pesatperkembangan kebutuhan airindustri. dan penurunan kualitas sumber air akibat dari peningkatan jumlah penduduk, urbanisasi dan perkembangan Fenomena laju kesulitan air bersih memang sangatindustri. memperhatinkan, apalagi di kota-kota besar Fenomena air melimpah bersih memang sangat di memperhatinkan, apalagiitudihalkota-kota yang sumber kesulitan air nya tidak sebagaiamana pedesaan oleh karena ini harus di besar yang sumber air nya tidak melimpah sebagaiamana di pedesaan oleh karena itu hal ini hadapi dengan sangat serius, sebagaimana dalam kaidah fiqh yang berbunyi : harus di hadapi dengan sangat serius, sebagaimana dalam kaidah fiqh yang berbunyi :

”Kemudaratan itu harus dihilangkan.”

‫ﻀَﺮُر ﻳـَُﺰ ُال‬ ‫اﻟ ﱠ‬

”Kemudaratan itu harus dihilangkan.” Alhamdulilah ulama kaum muslimin sudah memberikan solusi terbaik untuk mengatasi ulama kaum muslimin sudah memberikan solusi terbaik untuk mengatasi masalahAlhamdulilah ini, karena sesuai juga dengan ilmu kesehatan modern, sebagian ulama menjelaskan masalah ini, karena sesuai juga dengan ilmu kesehatan modern, sebagian ulama menjelaskan terkait masalah tata cara pensucian air yang terkena27 najis, sebagaimana pandangan Imam al-Syirazi dalam

36

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

Kitab al-Muhazzab, dan Imam Ibnu Qudamah dalam al-Mughni: “Apabila hendak mensucikan air yang najis maka harus dilihat, jika najisnya karena berubahnya sifat air dan jumlahnya lebih dari dua kullah maka bisa disucikan dengan (i) menghilangkan penyebab berubahnya air (bau, rasa, warna), (ii) menambahkan air, atau (iii) mengambil sebagiannya. (Menjadi suci) karena yang menyebabkan air tersebut najis adalah karena berubah, dan sudah dihilangkan (karenanya menjadi suci). Jika dimasukkan debu atau gamping di dalam air yang najis tersebut kemudian hilang perubahannya, maka dalam hal ini ada dua pendapat: Imam Syafi’i menyatakan dalam kitab al-Um bahwa yang seperti itu tidak suci, sebagaimana kasus mensucikan air dengan memberi kapur atau minyak wangi yang menyebabkan hilangnya bau yang menyebabkan najis. Pendapat kedua sebagaimana dalam kitab al-Harmalah menyatakan yang seperti itu menjadi suci. Pendapat kedua ini yang lebih benar, karena berubahnya air telah hilang sehingga menjadi seperti sedia kala sebagaimana seandainya hilang berubahnya air dengan sendirinya atau dengan air lainnya. Hal ini berbeda dengan kasus air najis yang ditambahi kapur barus dan minyak wangi karena bisa jadi baunya masih tetap, tapi tidak sucinya karena aroma kapur dan minyak wangi lebih kuat. Jika jumlah airnya dua kullah maka menjadi suci dengan proses pensucian sebagaimana disebutkan kecuali dengan proses pengambilan sebagiannya, proses ini tidak bisa mensucikan karena mengurangi jumlah air menjadi kurang dua kullah dan mengandung najis. Jika air yang najis sedikit, misalnya kurang dari dua kullah, maka bisa disucikan dengan cara menambahkan air ke dalamnya hingga menjadi dua kullah, dan bisa juga dengan cara mukatsarah, yaitu menambahkan air walaupun kurang dari dua kullah seperti tanah yang terkena najis jika disiram air sehingga hilang najisnya. Salah satu ulama Syafi’iyah berpendapat yang seperti itu tidak bisa menjadi suci karena kurang dari dua kullah dan di dalamnya ada najis. Pendapat yang menyatakan menjadi suci lebih kuat, karena air menjadi najis jika terkena najis. Dan di sini air datang atas najis maka tidak najis, karena jika (hal itu dihukumi) najis maka tidak menjadi suci juga baju yang terkena najis jika disiramkan air di atasnya.

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

37

38

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

BAB

3

KEBERSIHAN

BAB

3

KEBERSIHAN A. PENTINGNYA KEBERSIHAN Ungkapan “bersih pangkal sehat” mengandung arti betapa pentingnya kebersihan bagi kesehatan manusia, baik orang perorang, keluarga, masyarakat maupun lingkungan. Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungannya dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak saja merusak keindahan tetapi juga dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit. Dan sakit merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan penderitaan. Islam memandang kebersihan dari dua sisi, yaitu kebersihan jasmani dari segala najis dan kebersihan rohani dari segala dosa. Begitu pentingnya kebersihan menurut Islam, sehingga orang yang membersihkan diri atau mengusahakan kebersihan akan dicintai oleh Allah SWT sebagaimana firman-Nya:

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

39

kotorsatu danfaktor keji yang dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan salah mengakibatkan penderitaan. Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara dirikesehatan, danjasmani lingkungannya dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya dan adalah salah Islam memandang kebersihan dari dua sisi, dan yaitumelestarikan kebersihan darisehat segala najis dan kotor dan kejidapat dalam rangkasyarat dan Sebaliknya, melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan bagipentingnya terwujudnya kesehatan, dantidak sehat adalah salah satu faktor yang memberikan kebahagiaan. kotor saja merusak kebersihan rohani dari segala dosa. mewujudkan Begitu kebersihan menurut Islam, sehingga nyaman. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan, dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak saja merusak keindahan juga dapatdiri menyebabkan timbulnya berbagai akan penyakit. Danoleh sakitAllah merupakan orang yang tetapi membersihkan atau mengusahakan kebersihan dicintai SWT satu faktor yang dapat menyebabkan memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak saja merusak keindahan tetapi juga dapat timbulnya berbagai penyakit. Dan sakit merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan penderitaan. sebagaimana firman-Nya: keindahan tetapi juga dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit. Dan sakit merupakan salahIslam satu faktor yang mengakibatkan memandang kebersihan daripenderitaan. dua sisi, yaitu kebersihan jasmani dari segala najis dan salah satu faktor yang mengakibatkan penderitaan. Islam memandang kebersihan dari dua sisi, yaitu kebersihan jasmani dari Islam, segala najis dan kebersihan rohani dari segala dosa. Begitu pentingnya kebersihan menurut sehingga Islam memandang kebersihan dari dua sisi, yaitu kebersihan jasmani dari segala najis dan kebersihan rohani dari segala dosa. Begitu pentingnya kebersihan menurut Islam, sehingga orang yang membersihkan diri atau mengusahakan kebersihan akan dicintai oleh Allah SWT kebersihan rohani dari segala dosa. Begitu pentingnya kebersihan menurut Islam, sehingga orang yang membersihkan diri atau mengusahakan kebersihan akan dan dicintai oleh Allah yang SWT sebagaimana firman-Nya: "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat orang-orang orang yang membersihkan diri atau mengusahakan kebersihan akan dicintai oleh Allah SWT sebagaimana firman-Nya: menyucikan/membersihkan diri” (Al-Baqarah [2]:222). “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang sebagaimana firman-Nya: menyucikan/membersihkan diri” (Al-Baqarah [2]:222). Ajaran kebersihan dalam agama Islam berpangkal atau merupakan konsekuensi daripada Allah Yang menyukai yangmu'min bertaubat orang-orang yang iman"Sesungguhnya kepada Allah, Tuhan Maha orang-orang Suci. Maka setiap harusdan berupaya menjadikan "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang Ajaran kebersihan dalam agama Islam berpangkal atau merupakan konsekuensi daripada menyucikan/membersihkan diri” (Al-Baqarah [2]:222). dirinya suci/bersih supaya ia berpeluang mendekat dan akrab kepada dan Allah, Tuhan Yang "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat orang-orang yang menyucikan/membersihkan diri” (Al-Baqarah [2]:222). Mahamenyucikan/membersihkan Sucikepada itu. HalAllah, ini dapat difahami dariSuci. beberapa hadits iman Tuhan Yang Maka setiap sebagai mu’min berikut: harus berupaya menjadikan dirinya diri”Maha (Al-Baqarah [2]:222). Ajaran kebersihan dalam agama Islam berpangkal atau merupakan konsekuensi daripada suci/bersih supaya iadalam berpeluang mendekat dan akrabatau kepada Allah, Tuhan Yang Maha Suci itu. Hal agama Islam merupakan daripada imanAjaran kepadakebersihan Allah, Tuhan Yang Maha Suci.berpangkal Maka setiap mu'min harus konsekuensi berupaya menjadikan Ajaran kebersihan dalam agama Islam berpangkal atau merupakan konsekuensi daripada dapat difahami dari beberapa hadits sebagai imaninikepada Allah, supaya Tuhan Yang Maha Suci. Makaberikut: setiap harus berupaya menjadikan dirinya suci/bersih ia berpeluang mendekat dan mu'min akrab kepada Allah, Tuhan Yang imansuci/bersih kepada Allah, Tuhan Yang Maha Suci. Makadan setiap mu'min harusAllah, berupaya menjadikan dirinya supaya ia berpeluang mendekat akrab kepada Tuhan Yang Maha Suci itu. Hal ini dapat difahami dariAdbeberapa hadits sebagai berikut: "Kebersihan itu bagian dari iman” Dailami). dirinya suci/bersih supaya ia (H.R. berpeluang mendekat akrabberikut: kepada Allah, Tuhan Yang Maha Suci itu. Hal ini dapat difahami dari beberapa haditsdan sebagai Maha Suci itu. Hal ini dapat difahami dari beberapa hadits sebagai berikut:

ُِ‫ﺐ اﻟﺘﱠـ ﱠﻮاﺑِﲔ و‬ ُِ ‫إِ ﱠن اﻟﻠﱠﻪ‬ ِ ‫ﻳﻦ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻄ‬ ‫ﺘ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﺐ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﳛ‬ ْ َ ‫ﱢ‬ ‫ﱡ‬ ‫ﱡ‬ َ َ َ ُ َ َ ِ ِ ِ ِ ‫إِِ ﱠن اﻟﻠﱠﱠ‬ ‫ﻳﻦ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻄ‬ ‫ﺘ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﺐ‬ ‫ﳛ‬ ‫و‬ ‫ﲔ‬ ‫ﺑ‬ ‫ا‬ ‫ﻮ‬ ‫ـ‬ ‫ﺘ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﺐ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﱠ‬ ْ َ ‫ﱢ‬ ُ ُ ‫ﱡ‬ ‫ﱡ‬ ‫ﱠ‬ ِ ِ َ ِ َ َ ِ ُ َ َ‫ﻳﻦ‬ ‫ﺐﻟْ اﻤﻟْﺘ ُﻤﻄﺘَﻬﻄَِﺮﱢﻬ‬ ‫ﲔو ِﳛَوُﳛ‬ ‫ﺐاﻟﺘﱠـاﻟﻮاﺘﱠـﺑِﱠﻮاﺑ‬ ‫إِ ﱠإن ﱠناﻟﻠﱠاﻟﻪﻠﻪَِﳛ ُﳛ‬ ‫ﱡ‬ ‫ﱡ‬ َ َ ‫ﻳﻦﺮ‬ ‫ا‬ ‫ﺐ‬ ‫ﲔ‬ ‫ﺐ‬ َ ‫ﱢ‬ ُ َُ ‫ﱡ‬ ‫ﱡ‬ ‫ﱠ‬ ََ َ َُ ِ َ‫اﻟﻨﱠﻈَﺎﻓَﺔُ ِﻣﻦ اْ ِﻹْﳝ‬ (‫ﺎن )رواﻩ اﻟﺪﻳﻠﻤﻲ‬ َ

ِِ َ‫اﻟﻨﱠﻈَﺎﻓَﺔُ ِِﻣﻦ اْ ِﻹْﳝ‬ (‫اﻟﺪﻳﻠﻤﻲ‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫ﺎن‬ ِ‫ﺎنﳝَ)رو‬ (‫اﻟﺪﻳﻠﻤﻲ‬ (‫ﻣﺴﻠﻢ‬ ‫)راﻩواﻩ)رواﻩ‬ ‫ﺎن‬ َِْ‫اﻟﻨﱠاﻟاَﻨﻟﱠﻈَﺎﻈﻓﻄََﱠﺎﺔُﻬﻓَْﺔﻮُِﻣُرَﻦﻣ اََْﺷﻦ ِﻹاﻄُْْﳝﺮَِﻹْاﳝ‬ ْ ‫ﺎنِﻹ‬ (‫اﻟﺪﻳﻠﻤﻲ‬ "Kebersihan itu bagian dari iman” (H.R. Ad- Dailami). “Kebersihan itu bagian dari iman” (H.R. Ad­Dailami).

"Kebersihanitu itu bagianseparuh dari iman” (H.R. Ad- Dailami). "Kebersihan iman” "Kebersihanadalah itu bagian daridari iman” (H.R.(H.R. Ad- Muslim). Dailami).

ِِ َ‫اَﻟﻄﱠﻬﻮر َﺷﻄْﺮ اْ ِﻹ ْﳝ‬ (‫ﻣﺴﻠﻢ‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫ﺎن‬ ِ ِ‫ﻀﻄْ اُﻊﺮ ِﻹاْوﳝ‬ ُ‫ﱠ‬ ِ‫ﺎﻫﺎ إ‬ ِ ‫ﳝ‬ ‫ﻹ‬ (‫ﻣﺴﻠﻢ‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫ﺎن‬ ِ ‫ﱠ‬ َ ‫ﺔ‬ ‫ﻃ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻧ‬ ‫د‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫اﷲ‬ ‫ﻻ‬ ‫إ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﻻ‬ ‫ل‬ ‫ﻮ‬ ‫ـ‬ ‫ﻗ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻀ‬ ‫ﻓ‬ ‫أ‬ . ‫ﺔ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺷ‬ ‫ن‬ ‫ﱡﻮ‬ ‫ـ‬ ‫ﺘ‬ ‫ﺳ‬ ْ ُ َ َ ُ َ ْ (‫ﻣﺴﻠﻢ‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫ﺎن‬ َ َ َ َ َ ُ ً ُ ْ َ َitu adalah ْ ْ ََْ ٌُْ ْ‫اَﻟ اَﻟﻄاﱠْ ُﻬِﻄﻹْْﻮُﻬﳝَُرﺎْْﻮُرُنَﺷﺑَِﻄﺷُْﺮ‬ َ ُ َ َ َ "Kebersihan separuhَdari iman”ْ (H.R. Muslim). "Kebersihan itu adalah separuh dari iman” (H.R. Muslim). "Kebersihan itu adalah separuh dari“Kebersihan iman” (H.R.ituMuslim). adalah separuh dari iman” (H.R. Muslim). ِ ْ‫اْﻷَ َذى ِ َﻋ ِﻦ اﻟﻄﱠِِﺮﻳ‬ (‫اﻟﺒﺨﺎرى‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫ﻖ‬ ِ ِ ِ ‫إِﻻﱠﱠ‬Seutama-tamanya ََ‫ أأ‬..ً‫ْﻌﻌﺒﺒَﺔﺔ‬ucapan"Laailaaha ‫َ ْددﻧﻧ‬60‫ َوواا‬cabang. ‫اﷲ‬ ‫َﻬﻬﺎﺎ ﻗﻗَــ ْﻮﻮ ُلل ِﻻﻻَ ااِﻟﻟَِﻪﻪ‬iman ‫ﻀﻠﻠ‬ ‫ﻓﻓ‬adalah ‫ﱡﻮ َنن ُﺷﺷ‬ ‫ﻀ ٌﻊﻊ َِوو ِﺳﺳﺘﺘــ‬ ‫ااْ ِِﻹﻹ ْﳝﳝَﺎﺎ ُننِ ﺑﺑ‬ ُ ْ َ ُُ‫ﻃﻃََﺔﺔ‬itu‫َﻣﻣﺔﺎﺎ‬lebih ْ َ ِ ِ‫ﺎﻫﻣﺎﺎﺎ إإﻃ‬ َ َ ُ ْ "Iman dari ilallah" ‫ﺎﻫ‬ ‫اﷲ‬ ‫ﻻ‬ ‫إ‬ ‫ﻀ‬ ‫ﱡﻮ‬ ‫ﻀ‬ ِ ُ‫ﻀﻠُ ََﻬﺎ‬ َْ dari ‫ﻟَﻪَ َإ َﻻﱠ‬membuang َ ْ‫(ـ ْﱡﻮ َن‬H.R. ‫َﻗَـ ْﻮَُلْ ُﻻَ ا‬kotoran ‫ٌﻊْ ٌَو َﺳﺘ‬Al-‫ﻀ‬ ًْ‫ُﺷ ْﻌُﺒَﺔ‬raya” ْ‫ ًأَﻓ‬.َjalan ُ َ ََ‫ﺎﻫَﺎ إ‬ ْ ‫اْ ِْﻹ ْﳝَﺎَُْن ُﺑ‬ َْ ََ‫َواَُْدﻧ‬iman dan serendah-rendahnya ُ‫اﷲ‬adalah ِِ ْ‫اْﻷَ َذى َﻋ ِﻦ اﻟﻄﱠﱠِِﺮﻳ‬ Bukhari). (‫اﻟﺒﺨﺎرى‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫ﻖ‬ ِ ‫اْ اْﻷَذَﻷَذَىىﻋ َِﻦﻋ‬ (‫اﻟﺒﺨﺎرى‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫ﻖ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻄ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﻦ‬ ِ ‫ﱠ‬ (‫اﻟﺒﺨﺎرى‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫ﻖ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻄ‬ ‫اﻟ‬ ْ َ dan ْ "Iman itu lebih dari 60 cabang. Seutama-tamanya adalah ucapan"Laailaaha Hadits-hadits tersebut memberi petunjuk bahwaiman kebersihan itu bersumber dariilallah" iman "Iman itu lebih dari 60 cabang. Seutama-tamanya iman adalah ucapan"Laailaaha ilallah"

40

dan "Iman serendah-rendahnya adalah membuang kotoran jalan raya” Islam (H.R. mempunyai Al-ilallah" itu lebihdari dariiman. 60iman cabang. Seutama-tamanya imandari adalah ucapan"Laailaaha merupakan bagian Dengan demikian kebersihan dalam ajaran “Iman itu lebih dari 60 cabang. Seutama-tamanya iman adalah ucapan”Laailaaha ilallah” dan dan serendah-rendahnya iman adalah membuang kotoran dari jalan raya” (H.R. Bukhari). serendah-rendahnya iman adalah membuang kotoran jalankata raya” (H.R.Al-Alaspekdan ibadah dan aspek moral, dan karena itu sering juga dari dipakai "bersuci" sebagai Bukhari). serendah­ rendahnya iman adalah membuang kotoran dari jalan raya” (H.R. Al-Bukhari). Bukhari). padanan kata "membersihkan/melakukan kebersihan". Hadits-hadits tersebut memberi petunjuk bahwa kebersihan itu bersumber dari iman dan Hadits-hadits memberi petunjuk bahwa kebersihan itu itu bersumber dari iman dan merupakan bagian dari iman. Dengan demikian kebersihan dalam ajaran Islam mempunyai Hadits-hadits tersebut memberi petunjuk bahwa kebersihan bersumber dari iman dan Air, Kebersihan, Sanitasi dantersebut Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam 29 merupakan bagian dari iman. Dengan demikian kebersihan dalam ajaran Islam mempunyai aspek ibadah dan aspek moral, dan karena itu sering juga dipakai kata "bersuci" sebagai merupakan bagian dari iman. Dengan demikian kebersihan dalam ajaran Islam mempunyai aspek ibadah dan dan aspek moral, dandan karena itu itu sering juga dipakai kata "bersuci" padanan kata "membersihkan/melakukan kebersihan". aspek ibadah aspek moral, karena sering juga dipakai kata "bersuci"sebagai sebagai padanan katakata "membersihkan/melakukan kebersihan". padanan "membersihkan/melakukan kebersihan".

Hadits-hadits tersebut memberi petunjuk bahwa kebersihan itu bersumber dari iman dan merupakan bagian dari iman. Dengan demikian kebersihan dalam ajaran Islam mempunyai aspek ibadah dan aspek moral, dan karena itu sering juga dipakai kata “bersuci” sebagai padanan kata “membersihkan/melakukan kebersihan”. Ajaran kebersihan tidak hanya merupakan slogan atau teori belaka, tetapi harus dijadikan pola hidup praktis, yang mendidik manusia hidup bersih sepanjang masa. Bahkan dilembagakan dalam hukum Islam. Dalam rangkamerupakan inilah dikenal sarana-sarana yang harus termasuk kelompok Ajaran kebersihan tidak hanya slogan atau teorikebersihan belaka, tetapi dijadikan

polaibadah, hidupseperti praktis, yang mendidik hidup bersih sepanjang masa. dari Bahkan wudhu’, tayamum, mandimanusia (ghusl), pembersihan gigi (siwak), kebersihan najis dan dilembagakan dalam hukum Islam. Dalam rangka inilah dikenal sarana-sarana kebersihan lain sebagainya. yang termasuk kelompok ibadah, seperti wudhu', tayamum, mandi (ghusl), pembersihan gigi (siwak), kebersihan dari najis sebagainya. Seorang muslim yangdan taat,lain atas dorongan imannya pasti ia bangun sebelum matahari terbit Seorang muslim yang taat, atas dorongan imannya pasti ia bangun sebelum matahari (pada waktu fajar) untuk bersiap-siap mengerjakan shalat. Dalam rangka persiapan ini, maka langkah terbit (pada waktu fajar) untuk bersiap-siap mengerjakan shalat. Dalam rangka persiapan ini, pertama yang dilakukannya ialah membersihkan diri. Begitu ia bangun ia mencuci kedua belah maka langkah pertama yang dilakukannya ialah membersihkan diri. Begitu ia bangun ia tangannya. yang haruspekerjaan dilakukan.yang Demikianlah perintah Demikianlah Nabi dalam sabdanya: mencuci keduaItulah belahpekerjaan tangannya. Itulah harus dilakukan. perintah Nabi dalam sabdanya:

ِ‫ا‬ ِ َْ‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ ِﻣ ْﻦ ﻧـَ ْﻮِﻣ ِﻪ ﻓَﻼَ ﳝ‬ ‫ﺲ ﻳَ َﺪﻩُ ِﰱ اْ ِﻻﻧَ ِﺎء َﺣ ﱠﱴ ﻳـَ ْﻐ ِﺴﻠَ َﻬﺎ‬ ‫أ‬ ‫ﻆ‬ ‫ﻘ‬ ‫ـ‬ ‫ﻴ‬ ‫ـ‬ ‫ﺘ‬ ‫اﺳ‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ َ َ َ َْ ْ َ (‫ﺖ ﻳَ ُﺪﻩُ )رواﻩ اﻟﺒﺨﺎرى وﻣﺴﻠﻢ‬ ْ َ‫ﺛَﻼَﺛًﺎ ﻓَِﺈﻧﱠﻪُ ﻻَ ﻳَ ْﺪ ِرى اَﻳْ َﻦ ﺑَﺎﺗ‬

"Apabila salah seorang diantara kamu bangun dari tidur, maka janganlah memasukkan tanganmu ke dalam bejana sebelum ia mencucinya tiga kali. Maka sesungguhnya ia tidak “Apabila salah seorang diantara kamu bangun dari tidur, maka janganlah memasukkan tahu kemana tangannya itu pada waktu ia tidur” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim). tanganmu ke dalam bejana sebelum ia mencucinya tiga kali. Maka sesungguhnya ia tidak tahu

Selanjutnya, dalam pelaksanaan shalatAl-Bukhari subuh ada kemana tangannya itu rangka pada waktu ia tidur” (H.R. dankewajiban Muslim). untuk berwudhu'. Wudhu' itu selain sifatnya ibadah dan syarat bagi sahnya shalat, juga merupakan suatu sarana rangka pelaksanaan subuh berwudhu’. Wudhu’ kesehatanSelanjutnya, yang sangatdalam penting artinya. Denganshalat wudhu' itu ada akankewajiban terjamin untuk kebersihan sejumlah anggota badan yang ibadah paling dan banyak bergerak dan terpakai dalam kegiatansuatu hidupsarana sehari-hari, itu selain sifatnya syarat bagi sahnya shalat, juga merupakan kesehatan yaitu kebersihan yang menyangkut wajah (muka) termasuk didalamnya kebersihan mata, idung, telinga, rambut dan khususnya di manaSanitasi di dalamnya terdapat gigi. Kesemuanya Air,mulut Kebersihan, dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam merupakan bagian badan yang terpenting dan paling banyak berfungsi sepanjang hari. Demikian juga halnya dengan mencuci kedua tangan dan kedua kaki, bagian badan yang sangat banyak bergerak, akan terawat kebersihannya dengan baik melalui wudhu.

41

yang sangat penting artinya. Dengan wudhu’ itu akan terjamin kebersihan sejumlah anggota badan yang paling banyak bergerak dan terpakai dalam kegiatan hidup sehari­hari, yaitu kebersihan yang menyangkut wajah (muka) termasuk didalamnya kebersihan mata, idung, telinga, rambut dan khususnya mulut di mana di dalamnya terdapat gigi. Kesemuanya merupakan bagian badan yang terpenting dan paling banyak berfungsi sepanjang hari. Demikian juga halnya dengan mencuci kedua tangan dan kedua kaki, bagian badan yang sangat banyak bergerak, akan terawat kebersihannya dengan baik melalui wudhu. Adanya kewajiban shalat lima waktu sehari merupakan jaminan terpeliharanya kebersihan badan secara terbatas dan minimal, karena ibadah shalat itu baru sah kalau orang terlebih dahulu membersihkan diri dengan berwudhu. Demikian juga ibadah tersebut baru sah jika pakaian dan tempat di mana kita melakukannya memang bersih. Jadi jelaslah bahwa ibadah (dalam hal ini shalat) memberikan jaminan kebersihan diri, pakaian dan lingkungan mereka yang melaksanakannya. Di sinilah letaknya ibadah itu ikut berperan membina kesehatan jasmani selain tentunya peran utamanya membina kesehatan jiwa/rohani manusia. Kebersihan badan/jasmani seorang muslim, tidak hanya dengan menghilangkan najis, beristinja, dan berwudhu’ saja, tetapi ada kalanya harus melakukan pembersihan badan secara menyeluruh dengan ghusl (mandi). Membersihkan diri dengan mandi menjadi suatu kewajiban dalam rangka pelaksanaan ibadah, manakala seseorang junub (usai melakukan hubungan seksual) atau seusai haid/nifas (khusus bagi wanita). Selain dari itu, ajaran Islam menekankan anjurannya supaya orang itu mandi dalam hubungannya dengan pelaksanaan ibadah tertentu, yaitu: shalat jum’at, shalat idul fitri, shalat idul adha, shalat istiqa’, shalat kusuf, shalat khusuf, orang yang usai memandikan mayat, orang non muslim yang baru saja menganut agama Islam, orang gila yang baru sadarkan diri, orang pingsan yang baru sadarkan diri, orang yang akan mengenakan pakaian ihrom (untuk memulai ibadah umroh atau haji), orang yang akan memasuki kota suci Makkah. orang yang akan wukuf di Arafah, orang yang akan mabit di Muzdalifah, orang yang akan melontar jumrah; orang yang akan thawaf. Semuanya ini disebut al-aghsal al-masnunah. Kata Imam Syarbini al-Khatib dalam kitab al-

42

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

Iqnak, bahwa anjuran untuk mandi tidak hanya terbatas pada waktu dan keadaan tersebut di atas, tetapi mandi itu dianjurkan pada setiap waktu kita akan menghadiri suatu pertemuan, dan setiap waktu badan kita berubah bau (disebabkan keringatan dan lain sebagainya). Jadi mandi itu adalah suatu hal yang sangat terpuji untuk memelihara kebersihan badan/jasmani kita, bahkan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ibadah. atas, tetapi mandi itu dianjurkan pada setiap waktu kita akan menghadiri suatu pertemuan, dan setiap waktu badan kita berubah bau (disebabkan keringatan dan lain sebagainya). Jadi mandi Selain suatu dari kebersihan badan, terpuji pakaianuntuk dan tempat, ajarankebersihan Islam juga badan/jasmani memberikan perhatian itu adalah hal yang sangat memelihara kita, bahkan merupakan bagianmakanan yang tak terpisahkan dari Orang ibadah.muslim diwajibkan memilih makanan cukup kepada kebersihan dan minuman. Selain dari kebersihan badan, pakaian dan tempat, ajaran juga memberikan yang baik dan dilarang memakan segala yang najis dan apa saja yangIslam mengancam kesehatan dan perhatian cukup kepada kebersihan makanan dan minuman. Orang muslim diwajibkan keselamatannya. memilih makanan yang baik dan dilarang memakan segala yang najis dan apa saja yang mengancam kesehatan dan keselamatannya.

ِ ‫ﻳﺎ أَﻳـﱡﻬﺎ اﻟﱠ ِﺬﻳﻦ آﻣﻨُﻮا ُﻛﻠُﻮا ِﻣﻦ ﻃَﻴﱢﺒ‬ ‫ﺎت َﻣﺎ َرَزﻗْـﻨَﺎ ُﻛ ْﻢ َوا ْﺷ ُﻜُﺮوا ﻟِﻠﱠ ِﻪ إِن ُﻛﻨﺘُ ْﻢ‬ َ َ َ َ َ ‫اﳋِﻨ ِﺰﻳ ِﺮ َوَﻣﺎ أ ُِﻫ ﱠﻞ ﺑِِﻪ ﻟِﻐَ ِْﲑ‬ ْ ‫ﱠم َو َﳊْ َﻢ‬ َ ‫إِﻳﱠﺎﻩُ ﺗَـ ْﻌﺒُ ُﺪو َن إِﱠﳕَﺎ َﺣﱠﺮَم َﻋﻠَْﻴ ُﻜ ُﻢ اﻟْ َﻤْﻴﺘَﺔَ َواﻟﺪ‬ ... ‫اﻟﻠﱠ ِﻪ‬

"Hai orang-orang yang beriman makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan “Hai orang-orang yang beriman makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu kepadamu bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar hanya kepada-Nya mengabdi dan Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai darah, kamu dagingmengabdi babi dan binatang Allah yang dijadikan sesajen berhala…” (Q.S.Al-Baqarah[2]:172/173). Sesungguhnya hanya mengharamkan bagimu bangkai darah, daging babi dan binatang yang dijadikan sesajen berhala…” (Q.S.Al-Baqarah[2]:172/173). Selain dari itu orang muslim dilarang minum sesuatu yang akan mengancam keselamatan /kesehatan dirinya seperti khamar (minuman keras) sebagaimana dipertegas dalam Al-Qur'an Selain dari ituayat orang muslim dilarang minum dalam sesuatu yangbahwa akan mengancam keselamatan (Surah Al-Maidah 90). Selanjutnya diajarkan Islam walaupun makanan dan / minumandirinya itu merupakan kebutuhan pokok keras) dalamsebagaimana hidup ini untuk mempertahankan kekuatan kesehatan seperti khamar (minuman dipertegas dalam Al-Qur’an (Surah jasmani kita, tetapi kita juga diperingatkan supaya tidak melakukannya secara berlebihan. Al-Maidah ayat 90). Selanjutnya diajarkan dalam Islam bahwa walaupun makanan dan minuman itu

‫ﻨﺪ ُﻛ ﱢﻞ َﻣ ْﺴ ِﺠ ٍﺪ َوُﻛﻠُﻮا َوا ْﺷَﺮﺑُﻮا َوَﻻ ﺗُ ْﺴ ِﺮﻓُﻮا إِﻧﱠﻪ‬ ‫آد َم ُﺧ ُﺬوا ِزﻳﻨَﺘَ ُﻜ ْﻢ ِﻋ‬ ‫ﻳَﺎ ﺑَِﲏ‬ َ َ ُ kita juga diperingatkan supaya tidak melakukannya secara berlebihan. ِ‫ﺐ اﻟْﻤﺴ ِﺮﻓ‬ ُِ ‫َﻻ‬ ‫ﲔ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﱡ‬ َ ُْ Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam merupakan kebutuhan pokok dalam hidup ini untuk mempertahankan kekuatan jasmani kita, tetapi

"Hai keturunan Adam! berpakaianlah yang indah-indah di kala memasuki masjid, makan dan minumlah namun jangan berlebih-lebihan.Sesunggulmya Allah tidak senang kepada orangorang yang berlaku berlebih-lebihan” (Al-A'raf [7]:31).

43

"Hai orang-orang yang beriman makanlah di antara rezki yang baik-baik yang Kami berikan /kesehatan dirinya seperti khamar (minuman keras) sebagaimana dipertegas dalam Al-Qur'an kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu (Surah Al-Maidah ayat 90). Selanjutnya diajarkan dalam Islam bahwa walaupun makanan dan mengabdi Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai darah, daging babi minuman itu merupakan kebutuhan pokok dalam hidup ini untuk mempertahankan kekuatan dan binatang yang dijadikan sesajen berhala…” (Q.S.Al-Baqarah[2]:172/173). jasmani kita, tetapi kita juga diperingatkan supaya tidak melakukannya secara berlebihan.

ٍِ َ ‫آد َم ُﺧ ُﺬوا ِزﻳﻨَﺘَ ُﻜ ْﻢ ِﻋ‬ َ ‫ﻳَﺎ ﺑَِﲏ‬ ُ‫ﻨﺪ ُﻛ ﱢﻞ َﻣ ْﺴﺠﺪ َوُﻛﻠُﻮا َوا ْﺷَﺮﺑُﻮا َوَﻻ ﺗُ ْﺴ ِﺮﻓُﻮا إِﻧﱠﻪ‬ ِ ‫ﲔ‬ ‫َﻻ ُِﳛ ﱡ‬ َ ‫ﺐ اﻟْ ُﻤ ْﺴ ِﺮﻓ‬ ‫ﻨﺪ ُﻛ ﱢﻞ َﻣ ْﺴ ِﺠ ٍﺪ َوُﻛﻠُﻮا َوا ْﺷَﺮﺑُﻮا َوَﻻ ﺗُ ْﺴ ِﺮﻓُﻮا إِﻧﱠ ُﻪ‬ َ ‫آد َم ُﺧ ُﺬوا ِزﻳﻨَﺘَ ُﻜ ْﻢ ِﻋ‬ َ ‫ﻳَﺎ ﺑَِﲏ‬ ِ‫ﻤﺴ ِﺮﻓ‬ini,ْ‫ اﻟ‬jelas ُِkita‫َﻻ‬ yang berlaku berlebih-lebihan” (Al-A’raf [7]:31). ‫ﲔ‬ ‫ﺐ‬ ‫ﳛ‬ Dari serangkaian ajaran agama Islam yang sempat kita cuplik dalam ‫ﱡ‬ َ uraian ُْ

Selain dari itu orang muslim dilarang minum sesuatu yang akan mengancam keselamatan /kesehatan dirinya seperti khamar (minuman keras) sebagaimana dipertegas dalam Al-Qur'an (Surah Al-Maidah ayat 90). Selanjutnya diajarkan dalam Islam bahwa walaupun makanan dan minuman itu merupakan kebutuhan pokok dalam hidup ini untuk mempertahankan kekuatan jasmani kita, tetapi kita juga diperingatkan supaya tidak melakukannya secara berlebihan. "Hai keturunan Adam! berpakaianlah yang indah-indah di kala memasuki masjid, makan dan “Hai keturunan Adam!berlebih-lebihan.Sesunggulmya berpakaianlah yang indah-indah di kala memasuki masjid, orangmakan dan minumlah namun jangan Allah tidak senang kepada orang yang berlaku berlebih-lebihan” (Al-A'raf [7]:31). Allah tidak senang kepada orang-orang minumlah namun jangan berlebih-lebihan.Sesunggulmya dapat melihat betapa Islam memberikan prioritas pada masalah kebersihan itu dalam ajaran "HaiDari keturunan Adam! berpakaianlah yang indah-indah kala memasuki masjid, makan serangkaian ajaran agama yang sempat kitadicuplik uraian jelas kitadan dapat "thaharah" sebagai wujud nyata dariIslam sanitasi yakni usaha untuk dalam membina danini, menciptakan minumlah namun jangan berlebih-lebihan.Sesunggulmya Allah tidak senang kepada orangsuatu keadaan yang memberikan baik di bidang kesehatan, menyehatkan lingkungan hidup manusia, melihat Islam prioritas pada masalah orangbetapa yang berlaku berlebih-lebihan” (Al-A'raf [7]:31). kebersihan itu dalam ajaran “thaharah” terutama lingkungan fisik, yaitu tanah, air dan udara. sebagai wujud nyata dari sanitasi yakni usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yang Hidup bersih hendaknya menjadi sikap hidup Islam seluruhnya dan membudaya di serangkaian agama Islam yang sempat kita cuplikterutama dalam uraian ini, jelas baik di Dari bidang kesehatan,ajaran menyehatkan hidup manusia, fisik,kita yaitu lingkungan masyarakat muslim, karenalingkungan hidup bersih merupakan tolok ukurlingkungan dari kehidupan dapat melihat betapa Islam memberikan prioritas pada masalah kebersihan itu dalam ajaran muslim. Muhammad SAW bersabda: tanah, air Nabi dan udara. "thaharah" sebagai wujud nyata dari sanitasi yakni usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik di bidang kesehatan, menyehatkan lingkungan hidup manusia, Hidup bersih hendaknya menjadi sikap hidup Islam seluruhnya dan membudaya di lingkungan terutama lingkungan fisik, yaitu tanah, air dan udara. masyarakat karena hidup bersih sikap merupakan dari kehidupan muslim. di Nabi Hidupmuslim, bersih hendaknya menjadi hidup tolok Islam ukur seluruhnya dan membudaya lingkunganSAW masyarakat Muhammad bersabda:muslim, karena hidup bersih merupakan tolok ukur dari kehidupan muslim. Nabi Muhammad SAW bersabda:

‫ﺎﱃ ﺑـَ َﲎ اْ ِﻹ ْﺳﻼَ َم َﻋﻠَﻰ اﻟﻨﱠﻈَﺎﻓَِﺔ َوﻟَ ْﻦ‬ َ ‫اﺳﺘَﻄَ ْﻌﺘُ ْﻢ ﻓَِﺈ ﱠن اﷲَ ﺗَـ َﻌ‬ ْ ‫ﺗَـﻨَﻈﱠُﻔ ْﻮا ﺑِ ُﻜ ﱢﻞ َﻣﺎ‬ ٍ ‫اﳉﻨﱠﺔَ إِﻻﱠ ُﻛ ﱡﻞ ﻧَ ِﻈْﻴ‬ (‫ﻒ )رواﻩ اﻟﻄﱪاﱏ‬ ْ ‫ﻳَ ْﺪ ُﺧ َﻞ‬ ‫ﺎﱃ ﺑـَ َﲎ اْ ِﻹ ْﺳﻼَ َم َﻋﻠَﻰ اﻟﻨﱠﻈَﺎﻓَِﺔ َوﻟَ ْﻦ‬ َ 31‫اﺳﺘَﻄَ ْﻌﺘُ ْﻢ ﻓَِﺈ ﱠن اﷲَ ﺗَـ َﻌ‬ ْ ‫ﺗَـﻨَﻈﱠُﻔ ْﻮا ﺑِ ُﻜ ﱢﻞ َﻣﺎ‬ ٍ ‫اﳉﻨﱠﺔَ إِﻻﱠ ُﻛ ﱡﻞ ﻧَ ِﻈْﻴ‬ (‫ﻒ )رواﻩ اﻟﻄﱪاﱏ‬ ْ ‫ﻳَ ْﺪ ُﺧ َﻞ‬

“Jagalah kebersihan dengan segala usaha yang dapat kamu lakukan. Sesungguhnya Allah 31

menegakkan Islam di atas prinsip kebersihan. Dan tak akan memasuki syurga kecuali orang-orang yang memelihara kebersihan” (H.R. Ath-Thabrani).

44

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

"Jagalah kebersihan dengan segala usaha yang dapat kamu lakukan. Sesungguhnya Allah menegakkan Islam di atas prinsip kebersihan. Dan tak akan memasuki syurga kecuali orangorang yang memelihara kebersihan” (H.R.sebagai Ath-Thabrani). Umat Islam yang disebut oleh Allah “Khaira umatin” (umat teladan); dituntut tanggung jawab untuk menjadi teladan dalam memelihara kebersihan dan mampu membudayakan hidup "Jagalah usahasebagai yang dapat kamu lakukan. Sesungguhnya Allah Umatkebersihan Islam yangdengan disebutsegala oleh Allah "Khaira umatin" (umat teladan); dituntut bersih, baik karena motif ibadah ataupun hidup sehat. Allah berfirman: menegakkan Islam di atas prinsip kebersihan. Dan tak akan memasuki syurga kecuali orangtanggung jawab untuk menjadi dalamdapat memelihara kebersihan dan mampu "Jagalah kebersihan dengan segalateladan usaha yang kamu lakukan. Sesungguhnya Allah orang yang memelihara kebersihan” (H.R.motif Ath-Thabrani). membudayakan hidup bersih, baik karena ibadah ataupun hidup sehat. Allah berfirman: menegakkan Islam di atas prinsip kebersihan. Dan tak akan memasuki syurga kecuali orangorang yang memelihara kebersihan” (H.R. Ath-Thabrani). Umat Islam yang disebut oleh Allah sebagai "Khaira umatin" (umat teladan); dituntut tanggung jawab untuk menjadi teladan dalam memelihara kebersihan dan mampu Umat Islam yang disebut oleh Allah sebagai "Khaira umatin" (umat teladan); dituntut membudayakan hidup bersih, baik karena motif ibadah ataupun hidup sehat. Allah berfirman: tanggung jawab untuk menjadi teladan dalam memelihara kebersihan dan mampu membudayakan hidup bersih, baik karena motif ibadah ataupun hidup sehat. Allah berfirman:

ِ‫ُﻛﻨﺘُﻢﺧﻴـﺮ أُﱠﻣ ٍﺔ أُﺧ ِﺮﺟﺖ ﻟ‬ ِ ‫ﱠﺎس ﺗَﺄْﻣﺮو َن ﺑِﺎﻟْﻤﻌﺮ‬ ِ ‫وف َوﺗَـْﻨـ َﻬ ْﻮ َن َﻋ ِﻦ اﻟْ ُﻤﻨ َﻜ ِﺮ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻠ‬ ْ َ ْ ُْ َ ُُ ََْ ْ ٍِ‫وﺗُـ ْﺆِﻣﻨُﻮ َن ﺑِﺎﻟﻠﱠ‬ ... ‫ﻪ‬ ِ ِ ِ ِ ‫ﺖ ﻟﻠﻨ‬ ‫ِﻦ اﻟْ ُﻤﻨ َﻜ ِﺮ‬umat ‫َن َﻋ‬yang ‫َـْﻨـ َﻬ ْﻮ‬terbaik ‫وف َوﺗ‬ ‫ َﻤ ْﻌُﺮ‬dilahirkan ‫ﱠﺎس ﺗ‬ ‫َﺟ‬menyuruh ‫ُﺧ ِﺮ‬ ‫أُﱠﻣﺔ أ‬kepada ‫ْﻢ َﺧْﻴـَﺮ‬yang ‫َُﻛﻨﺘ‬ ْ‫ﺄْ ُﻣُﺮو َن ﺑﺎﻟ‬untuk ُ َ ْ ْ "Kamuِ adalah yang manusia, ِ ِ ٍ ‫[ﱠﻣ‬3]:110). ِ‫ﺮو َن ﺑ‬kepada ِ ِ ْ ُ‫َﺮ أ‬kepada ‫“َﻜ‬Kamu ‫ُﻤﻨ‬mencegah ‫َن َﻋ ِﻦ‬yang ‫ﻮ‬umat ‫َـْﻨ‬yang ‫وف َوﺗ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺄ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﱠﺎس‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﺖ‬ ‫ﺟ‬ ‫ﺮ‬ ‫ُﺧ‬ ‫أ‬ ‫ﺔ‬ ‫ﻛﻨﺘُ ْﻢ َِﺧْﻴـ‬yang ْ‫ اﻟ‬adalah ْ ُ ma'ruj‫ﺮ‬dan serta beriman Allah…” (Ali Imran َ ْ ْ ْ ُ َ ْ ‫ـ َﻬ‬mungkar, terbaik menyuruh ُ َyang dilahirkan ُ untuk manusia, ِ ِ ‫ﱠ‬ ... ‫[ﻠﻪ‬3]:110). ‫َوﺗُـ ْﺆﻣﻨُﻮ َن ﺑﺎﻟ‬ ma’ruj dan mencegah yangdalam mungkar, serta beriman kepada Allah…” (Ali Imran ِ ِ‫وﺗُـ ْﺆ‬ Untuk menjadi teladan hidup bersih, harus dimulai dari diri sendiri, ِ‫ﻮ َن ﺑ‬tangga ...mengatakan: ‫ﺎﻟﻠﱠﻪ‬rumah ‫ﻣﻨ‬yang "Kamu umat yang terbaik yang dilahirkan menyuruh kepada ُ sendiri, adalah tempat ibadah sendiri dan lingkungan sendiri.untuk Umarmanusia, bin Al-Khattab َ ma'ruj dan mencegah yang mungkar, serta beriman Allah…”dari (Alidiri Imran [3]:110). Untuk menjadi teladan dalam hidup bersih,kepada harus sendiri, rumahyang tangga "Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untukdimulai manusia, menyuruh kepada ِ ‫ﻚ‬ ‫ﺴ‬ ‫ِﻨَـ ْﻔ‬tangga ‫اِﺑْ َﺪأْ ﺑ‬ ma'ruj dan mencegah yang mungkar, serta beriman kepada Allah…” (Alimengatakan: Imran [3]:110). sendiri, tempat ibadah sendiri dan lingkungan sendiri. Umar bin Al­Khattab Untuk menjadi teladan dalam hidup bersih, harus dimulai dari diri sendiri,َ rumah sendiri, tempat sendiri dan lingkungan sendiri. Umar bin Al-Khattab mengatakan: "Mulailah dariibadah dirimu sendiri". Untuk menjadi teladan dalam hidup bersih, harus dimulai dari diri sendiri, rumah tangga sendiri, tempat ibadah sendiri dan lingkungan sendiri. Umar bin Al-Khattab mengatakan: Pemeliharaan kebersihan berarti mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya serta ulil amri. Allah berfirman: "Mulailah dari dirimu sendiri". “Mulailah dari dirimu sendiri”. "Mulailah dari dirimu sendiri". Pemeliharaan kebersihan berarti mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya serta ulil amri. Pemeliharaan kebersihan berarti mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya serta ulil amri. Allah Allah berfirman: Pemeliharaan kebersihan berarti mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya serta ulil amri. berfirman: "Hai Allahorang-orang berfirman: yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan ulil amri (pemerintah) di antara kamu…” (An-Nisa [4]:59).

‫ﻚ‬ َ ‫ِ اِﺑْ َﺪأْ ِﺑِﻨَـ ْﻔِِﺴ‬ ‫ﻚ‬ َ ‫اﺑْ َﺪأْ ﺑﻨَـ ْﻔﺴ‬ ِ ‫َﻃﻴﻌﻮا اﻟﻠﱠﻪ وأ‬ ِ ‫ﻳﺎ أَﻳـﱡﻬﺎ اﻟﱠ ِﺬﻳﻦ آﻣﻨُﻮا أ‬ ِ ‫ﻮل َوأ‬ ...‫ُوﱄ ْاﻷ َْﻣ ِﺮ ِﻣﻨ ُﻜ ْﻢ‬ َ ‫َﻃﻴﻌُﻮا اﻟﱠﺮ ُﺳ‬ َ ُ َ َ َ َ َ

ِ ‫َﻃﻴﻌﻮا اﻟﻠﱠﻪ وأ‬ ِ ‫ﻳﺎ أَﻳـﱡﻬﺎ اﻟﱠ ِﺬﻳﻦ آﻣﻨُﻮا أ‬ ِ ‫ﻮل َوأ‬ ...‫ُوﱄ ْاﻷ َْﻣ ِﺮ ِﻣﻨ ُﻜ ْﻢ‬ ‫َﻃﻴﻌُﻮا اﻟﱠﺮ ُﺳ‬ َ َ‫ﻳﺎَ أَﻳـﻬَﺎ اﻟﱠ ِﺬﻳﻦَ آﻣ‬ َ‫َﻃﻴﻌُﻮا اﻟﻠﱠﻪَ وأ‬ ِ ِ ِ ِ ِ ... ‫ﻢ‬ ‫ﻜ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺮ‬ ‫َﻣ‬ ‫اﻷ‬ ‫ُوﱄ‬ ‫أ‬ ‫و‬ ‫ﻮل‬ ‫ﺳ‬ ‫ﺮ‬ ‫اﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻴﻌ‬ ‫َﻃ‬ ‫أ‬ ‫ا‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻨ‬ ْ ُ َ ‫َ ﱡ‬ "Hai orang-orang yang beriman,َ taatilah Rasul dan ulil amri (pemerintah) ‫ﱠ‬Allahُdan taatilah B. CAKUPAN KEBERSIHAN ُ ْ َ ُ َ َ ُ ْ َ َ di antara kamu…” (An-Nisa [4]:59). "HaiDidalam orang-orang yang beriman, taatilahhukum Allah dan taatilah Rasul dan ulil berkaitan amri (pemerintah) kitab-kitab fiqih (ajaran Islam), masalah yang dengan di antara kamu…” (An-Nisa [4]:59). kebersihan disebut "thaharah". Istilah ini diambil dari ayat-ayat Al-Qur'an, di antaranya:

ِ‫ﻣﺎ ﻳ ِﺮﻳﺪ اﻟﻠﱠﻪ ﻟِﻴﺠﻌﻞ ﻋﻠَﻴ ُﻜﻢ ﱢﻣﻦ ﺣﺮٍج وٰﻟَ ِﻜﻦ ﻳ ِﺮﻳﺪ ﻟِﻴﻄَ ﱢﻬﺮُﻛﻢ وﻟ‬... ‫ﱠﻢ‬B.ِ‫ﻴُﺘ‬CAKUPAN ُ ُ dengan ْ َmasalah َ ْ yang ُ ُ ُ fiqih (ajaran َ ُ berkaitan َhukumْ Islam), َMenurut Agama Islam Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Didalam َ ْ َ kitab-kitab َAir, Kebersihan, َ KEBERSIHAN َ kebersihan disebut "thaharah". Istilah ini diambil dari ayat-ayat Al-Qur'an, di antaranya: Didalam kitab-kitab fiqih (ajaran hukum Islam), masalah yang berkaitan dengan ِ‫ﻧ‬ ‫ﱠ‬ ‫ن‬ ‫و‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻜ‬ ‫ﺸ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻜ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻜ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﺘ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻌ‬ ُ ُ ُ َ َ َ kebersihan Istilah ini diambil dari ayat-ayat Al-Qur'an, di antaranya: ْ َ ِ ِ ِ disebutِ "thaharah". ِ َ ٰ ْ َ ‫ْ َ ُ َ ِْ ْ ﱠ‬ ِ ُ

B. CAKUPAN KEBERSIHAN

45

"Mulailah dari dirimu sendiri". Pemeliharaan kebersihan berarti mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya serta ulil amri. Allah berfirman: Pemeliharaan kebersihan berarti mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya serta ulil amri. Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan ulil amri (pemerintah) di

ِ ‫َﻃﻴﻌﻮا اﻟﻠﱠﻪ وأ‬ ِ ‫ﻳﺎ أَﻳـﱡﻬﺎ اﻟﱠ ِﺬﻳﻦ آﻣﻨُﻮا أ‬ ِ ‫ﻮل َوأ‬ ...‫ُوﱄ ْاﻷ َْﻣ ِﺮ ِﻣﻨ ُﻜ ْﻢ‬ ‫َﻃﻴﻌُﻮا اﻟﱠﺮ ُﺳ‬ َ ََ ُِ َ َ ِ َ َ antara kamu…” (An-Nisa [4]:59). ِ ِ ‫ﻳَﺎ أَﻳـﱡ َﻬﺎ اﻟﱠ‬ ِ "Hai ... orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan ِ ‫(ﺮ ﻣﻨ ُﻜ ْﻢ‬An-Nisa ‫[ُوﱄ ْاﻷ َْﻣ‬4]:59). ‫ﻮل َوأ‬ ‫ﻮا أ‬ulil ‫ﻳﻦ‬ َ ‫َوأَﻃﻴﻌُﻮا اﻟﱠﺮ ُﺳ‬taatilah ُ‫ َآﻣﻨ‬amri َ‫ﻮا اﻟﻠﱠﻪ‬Rasul ُ‫َﻃﻴﻌ‬dan َ ‫(ﺬ‬pemerintah) di antara kamu…”

"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan ulil amri (pemerintah) B. CAKUPAN KEBERSIHAN

di antara kamu…” (An-Nisa [4]:59). B. CAKUPAN KEBERSIHAN Didalam kitab-kitab fiqih (ajaran hukum Islam), masalah yang berkaitan dengan kebersihan

kitab-kitab fiqih (ajaran hukum Al-Qur’an, Islam), masalah yang berkaitan dengan disebut Didalam “thaharah”. Istilah ini diambil dari ayat-ayat di antaranya: B. CAKUPAN KEBERSIHAN kebersihan disebut "thaharah". Istilah ini diambil dari ayat-ayat Al-Qur'an, di antaranya: Didalam kitab-kitab fiqih (ajaran hukum Islam), masalah yang berkaitan dengan kebersihan disebut "thaharah". Istilah ini diambil dari ayat-ayat Al-Qur'an, di antaranya:

‫َوﻟِﻴُﺘِ ﱠﻢ‬ ‫َوﻟِﻴُﺘِ ﱠﻢ‬

‫ﻟِﻴُﻄَ ﱢﻬَﺮُﻛ ْﻢ‬ ‫ﻟِﻴُﻄَ ﱢﻬَﺮُﻛ ْﻢ‬

‫ﻳﺪ اﻟﻠﱠﻪُ ﻟِﻴَ ْﺠ َﻌ َﻞ َﻋﻠَْﻴ ُﻜﻢ‬ ُ ‫ َﻣﺎ ﻳُِﺮ‬... ‫ﻳﺪﻜﻢاﻟﻠﱠﻟﻪُﻌﻠﱠ ﻟِﻴَﻜﻢْﺠ َﻌﺗ َﻞﺸﻜَﻋﺮﻠَْﻴونُﻜﻢ‬ ‫ﻤﺘَﻣﺎﻪ ﻳُﻋﻠِﺮ‬... ُ ‫ﻴ‬ ُ ُ ُ َ َ ُ ْ َ ْ َ ْ ََْ ُ َ َ ‫ﻧِ ْﻌ‬ ِ‫ﻧ‬ ‫ﻠَْﻴ ُﻜ ْﻢ ﻟَ َﻌﻠﱠ‬kamu “…Allah tidak hendak menyulitkan kamu tetapi Dia hendak membersihkan dan ‫ن‬ ‫و‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻜ‬ ‫ﺸ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻜ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﺘ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻌ‬ ُ ُ َ ْ َ َ َ ْ ُ ْ َ ُ menyempurnakan bagimu. supaya bersyukur” (Al-Maidah[5]:6). “…Allah tidak ni'mat-Nya hendak menyulitkan kamukamu tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan ‫ﻳﺪ‬ ُ ‫ﻳُِﺮ‬ ‫ﻳﺪ‬ ُ ‫ﻳُِﺮ‬

‫َوٰﻟَ ِﻜﻦ‬ ‫َوٰﻟَ ِﻜﻦ‬

‫َﺣَﺮٍج‬ ‫َﺣَﺮٍج‬

‫ﱢﻣ ْﻦ‬ ‫ﱢﻣ ْﻦ‬

“…Allah tidak hendak menyulitkan kamu tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni’mat-Nya bagimu. supaya kamu bersyukur” (Al-Maidah[5]:6). menyempurnakan ni'mat-Nya bagimu. supaya kamu bersyukur” (Al-Maidah[5]:6).

ُِ ‫ﺎل ُِﳛﺒﱡﻮ َن أَن ﻳـﺘَﻄَ ﱠﻬﺮوا واﻟﻠﱠﻪ‬ ِ ِ‫ﻓ‬... ِ ِ ‫ﱠ‬ ‫ﻳﻦ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻄ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﺐ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﺟ‬ ‫ر‬ ‫ﻴﻪ‬ ٌ ْ ‫ﱢ‬ ‫ﱡ‬ َ ِِ َ ُ ِ ُ َ ُ َ ِ ِ menyukai ِ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ "…Di dalamnya ada‫ﻳﻦ‬ orang-orang yang ingin membersihkan diri Dan Allah ‫ﺮ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻄ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﺐ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻠ‬ ‫اﻟ‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻄ‬ ‫ﺘ‬ ‫ـ‬ ‫ﻳ‬ ‫َن‬ ‫أ‬ ‫ن‬ ‫ﻮ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﺎل‬ ‫ﺟ‬ ‫ر‬ ‫ﻓﻴﻪ‬... ٌ ْ َ ‫ﱠ‬ ‫ﱢ‬ ‫ﱡ‬ ُ ُ ‫ﱡ‬ َ َ ُ َ َ ُ َ َ ُ orang-orang yang bersih” (At-Taubah [9]:108).

"…Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri Dan Allah menyukai “…Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri Dan Allah menyukai orangorang-orang yang bersih” (At-Taubah [9]:108). orang yang bersih” (At-Taubah [9]:108). 32

...‫ َوﻳـُﻨَـﱢﺰُل َﻋﻠَْﻴ ُﻜﻢ ﱢﻣ َﻦ اﻟ ﱠﺴ َﻤ ِﺎء َﻣﺎءً ﻟﱢﻴُﻄَ ﱢﻬَﺮُﻛﻢ ﺑِِﻪ‬... 32

46

"…dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu…” (Al-Anfal [8]:11). “…dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan Makna thaharah itu…” (Al-Anfal [8]:11). mencakup aspek bersih lahir dan bersih bathin. Bersih lahir artinya terhindar (terlepas) dari segala kotoran, hadats dan najis. Sedangkan bersih bathin artinya terhindar dari sikap dan sifat tercela. Imam Al-Ghazali, dalam kitabnya Ihya Ulumuddin (terjemahan) mengemukakan bahwa Air, Kebersihan,thaharah Sanitasiatau danbersuci Kesehatan Lingkungan Agama Islam mempunyai empat Menurut tingkat yaitu: 1. Tingkat pertama: Membersihkan anggota-anggota lahiriah dari hadats, najis-najis atau kotoran serta benda-benda kelebihan yang tidak diperlukan. 2. Tingkat kedua: Membersihkan anggota-anggota badan dari perbuatan dosa dan salah.

Makna thaharah mencakup aspek bersih lahir dan bersih bathin. Bersih lahir artinya terhindar (terlepas) dari segala kotoran, hadats dan najis. Sedangkan bersih bathin artinya terhindar dari sikap dan sifat tercela.

...‫ َوﻳـُﻨَـﱢﺰُل َﻋﻠَْﻴ ُﻜﻢ ﱢﻣ َﻦ اﻟ ﱠﺴ َﻤ ِﺎء َﻣﺎءً ﻟﱢﻴُﻄَ ﱢﻬَﺮُﻛﻢ ﺑِِﻪ‬...

Imam Al-Ghazali, dalam kitabnya Ihya Ulumuddin (terjemahan) mengemukakan bahwa thaharah atau bersuci mempunyai empat tingkat yaitu: "…dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan Tingkat pertama 1. (Al-Anfal itu…” [8]:11).: Membersihkan anggota-anggota lahiriah dari hadats, najis-najis atau kotoran serta benda-benda kelebihan yang tidak diperlukan. Makna thaharah mencakup aspek bersih lahir dan bersih bathin. Bersih lahir artinya terhindar (terlepas) segala kotoran, hadats dan najis. bersih bathin artinya keduadari 2. Tingkat : Membersihkan anggota-anggota badanSedangkan dari perbuatan dosa dan salah. terhindar dari sikap dan sifat tercela. 3. dariUlumuddin sifat-sifat yang tercela. mengemukakan bahwa Tingkat ketiga: Membersihkan Imam Al-Ghazali, dalam kitabnyahati Ihya (terjemahan) thaharah atau bersuci mempunyai empat tingkat yaitu: 4. Tingkat keempat: Membersihkan rahasia bathiniah dari sesuatu yang selain dari Allah, dan 1. Tingkat pertama: Membersihkan anggota-anggota lahiriah dari hadats, najis-najis ini adalah caraserta thaharahnya parakelebihan nabi dan shiddiqin. atau kotoran benda-benda yang tidak diperlukan. 2. Tingkat kedua: Membersihkan anggota-anggota badan dari perbuatan dosa dan salah. 3.Di Tingkat ketiga: Membersihkan hati dari sifat-sifat yang tercela. dalam Al-Qur’an, ayat yang menyebutkan tentang kebersihan (thaharah) lebih dari 33 kali. 4. Tingkat keempat: Membersihkan rahasia bathiniah dari sesuatu yang selain dari Ayat tersebut berbagai masalah kebersihan; jasmani dan rohani, kebersihan Allah,menyangkut dan ini adalah cara thaharahnya para nabikebersihan dan shiddiqin. tempat, kebersihan pakaian, kebersihan makanan, kebersihan badan, kebersihan lingkungan, Di dalam Al-Qur'an, ayat yang tentang kebersihan (thaharah) lebih dari 33 kebersihan keluarga, kebersihan hartamenyebutkan dan lain sebagainya. kali. Ayat tersebut menyangkut berbagai masalah kebersihan; kebersihan jasmani dan rohani, kebersihan tempat, kebersihan pakaian, kebersihan makanan, kebersihan badan, kebersihan lingkungan, kebersihan keluarga, kebersihan harta dan lain sebagainya. 1. Kebersihan Rohani 1. Kebersihan Rohani Ajaran kebersihan yang mendasar adalah menyangkut kebersihan rohani. Firman Allah Ajaran kebersihandengan yang mendasar kebersihan rohani. Firman Allah yang berhubungan kebersihanadalah rohani menyangkut di antaranya sebagai berikut: yang berhubungan dengan kebersihan rohani di antaranya sebagai berikut:

ِ ‫وﻳـﻨـﱢﺰُل ﻋﻠَﻴ ُﻜﻢ ﱢﻣﻦ اﻟ ﱠﺴﻤ ِﺎء ﻣﺎء ﻟﱢﻴﻄَ ﱢﻬﺮُﻛﻢ ﺑِِﻪ وﻳ ْﺬ‬... ‫ﺐ َﻋﻨ ُﻜ ْﻢ ِر ْﺟَﺰ‬ ‫ﻫ‬ ْ َ َُ َ َ َُ َ ُ ًَ َ َ ِ‫ﺎن وﻟ‬ ِ ِ ‫ﺖ ﺑِِﻪ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﺜ‬ ‫ـ‬ ‫ﻳ‬ ‫و‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻜ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻠ‬ ‫ـ‬ ‫ﻗ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻂ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﺮ‬ ‫ـ‬ ‫ﻴ‬ ُ ُ َ َ ‫ﱢ‬ ُ َ ٰ َ ْ َ َ ِ َ‫اﻟﺸْﱠﻴﻄ‬ َ َُ ْ

“…Dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan Air, Kebersihan, dan Kesehatansyaitan Lingkungan Agama Islam hujan itu dan menghilangkan dari kamuSanitasi gangguan-gangguan dan Menurut untuk menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu)”.(Al-Anfaal [8]:11).

47

ِ ‫وﻳـﻨـﱢﺰُل ﻋﻠَﻴ ُﻜﻢ ﱢﻣﻦ اﻟ ﱠﺴﻤ ِﺎء ﻣﺎء ﻟﱢﻴﻄَ ﱢﻬﺮُﻛﻢ ﺑِِﻪ وﻳ ْﺬ‬... ‫ﺐ َﻋﻨ ُﻜ ْﻢ ِر ْﺟَﺰ‬ ‫ﻫ‬ ْ َ َُ َ َ َُ َ ُ ًَ َ َ ِ‫ﺎن وﻟ‬ ِِ‫ﻂ ﻋﻠَﻰ ﻗُـﻠُﻮﺑِ ُﻜﻢ وﻳـﺜَﺒﱢﺖ ﺑ‬ ِ ‫اﻟﺸﱠﻴ‬ ِ ‫ﻪ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﺮ‬ ‫ـ‬ ‫ﻴ‬ َ “…Dan Allah menurunkan kepadamu hujan َ ُdari ْ ْ َ َ kamuَ‫ﻄ‬dengan َ ْ langit untukٰ َmensucikan

“…Dan Allah menurunkandari kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu)”.(Al-Anfaal [8]:11). menguatkan hatimu dan memperteguh dengannya telapak kaki(mu)”.(Al-Anfaal [8]:11).

ٍ‫ﻟﱠﻤﺴ ِﺠ ٌﺪ أُ ﱢﺳﺲ ﻋﻠَﻰ اﻟﺘﱠـ ْﻘﻮ ٰى ِﻣﻦ أَﱠوِل ﻳـﻮ‬.... ‫ﻮم ﻓِ ِﻴﻪ ۚ ﻓِ ِﻴﻪ‬ ‫ﻘ‬ ‫ـ‬ ‫ﺗ‬ ‫َن‬ ‫أ‬ ‫ﻖ‬ ‫َﺣ‬ ‫أ‬ ‫م‬ ‫ﱡ‬ ُ َ َ َ َ َ َْ ْ َ َْ ‫ﻳﻦ‬ ٌ ‫ِر َﺟ‬ ‫ﺎل ُِﳛﺒﱡﻮ َن أَن ﻳـَﺘَﻄَ ﱠﻬُﺮوا ۚ َواﻟﻠﱠﻪُ ُِﳛ ﱡ‬ َ ‫ﺐ اﻟْ ُﻤﻄﱠ ﱢﻬ ِﺮ‬ “…sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (masjid Quba). sejak hari “…sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (masjid Quba). sejak hari pertama pertama adalahlebih patut kamu bersembahyang di dalamnya. Di dalamnya ada orangadalahlebih patut kamu bersembahyang di dalamnya. dalamnyaorang-orang ada orang-orang ingin orang yang ingin membersihkan diri. Dan AllahDimenyukai yangyang bersih” (At-Taubah diri. [9]:108). membersihkan Dan Allah menyukai orang­orang yang bersih” (At-Taubah [9]:108).

ِ ‫َﻃﻌﻦ اﻟﻠﱠﻪ ورﺳﻮﻟَﻪ إِﱠﳕَﺎ ﻳ ِﺮﻳﺪ اﻟﻠﱠﻪ ﻟِﻴ ْﺬ‬ ِ‫وأَﻗ‬... ِ ‫ﺼ َﻼةَ وآﺗِﲔ اﻟﱠﺰَﻛﺎةَ وأ‬ ‫ﺐ‬ ‫ﻫ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﱠ‬ ُ َ ْ ُ ُ َ ُ ُ ََ َ َ َ َْ َ َ ُ ِ ‫ﻋﻨ ُﻜﻢ اﻟﱢﺮﺟﺲ أَﻫﻞ اﻟْﺒـﻴ‬ ‫ﻄْ ِﻬ ًﲑا‬33َ‫ﺖ َوﻳُﻄَ ﱢﻬَﺮُﻛ ْﻢ ﺗ‬ َْ َ ْ َ ْ ُ َ

"....... dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. “.......Sesungguhnya dan dirikanlah tunaikanlah zakat dan taatilah Allahkamu, dan hai Rasul-Nya. Allahshalat, bermaksud hendak menghilangkan dosa dari ahlul bait, dan membersihkan sebersih-bersihnya” (Al-Ahzab[33]:33). Sesungguhnya Allah bermaksud kamu hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait, dan

membersihkan kamu sebersih-bersihnya” (Al-Ahzab[33]:33). 2. Kebersihan Badan Kebersihan badan atau jasmani merupakan hal yang tidak terpisahkan dengan kebersihan rohani, karena setiap ibadah harus dilakukan dalam keadaan bersih badannya. 2. Kebersihan Badan

ِ ‫ اﻟﱠ‬ ‫ﺼ َﻼ ِة ﻓَﺎ ْﻏ ِﺴﻠُﻮا‬ ‫ﺬ‬ ‫ﻳﻦ َآﻣﻨُﻮا إِ َذا ﻗُ ْﻤﺘُ ْﻢ إِ َﱃ اﻟ ﱠ‬ َ rohani, karena setiap ibadah harus dilakukan dalam keadaan badannya. ِ ‫وﺟﻮﻫ ُﻜﻢ وأَﻳ‬ ِ ‫ﻤﺮاﻓِ ِﻖ واﻣﺴﺤﻮا ﺑِﺮء‬bersih ِ ‫وﺳ ُﻜ ْﻢ َوأ َْر ُﺟﻠَ ُﻜ ْﻢ إِ َﱃ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﱃ‬ ‫إ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻜ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﺪ‬ ْ ُ َ ْ َ َْ ْ َ ُُ ُُ ُ َ ْ َ ََ ِ ْ ‫اﻟْ َﻜ ْﻌﺒَـ‬ ‫ﲔ‬ Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

Kebersihan badan atau jasmani merupakan hal yang tidak terpisahkan dengan kebersihan

48

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka

Kebersihan badan atau jasmani merupakan hal yang tidak terpisahkan dengan kebersihan rohani,Badan karena setiap ibadah harus dilakukan dalam keadaan bersih badannya. 2. Kebersihan

ِ ‫اﻟﱠ‬ ‫ﺼ َﻼ ِة ﻓَﺎ ْﻏ ِﺴﻠُﻮا‬ ‫ﺬ‬ ‫ﻳﻦ َآﻣﻨُﻮا إِ َذا ﻗُ ْﻤﺘُ ْﻢ إِ َﱃ اﻟ ﱠ‬ َ ِ ‫ﻮﻫ ُﻜﻢ وأَﻳ ِﺪﻳ ُﻜﻢ إِ َﱃ اﻟْﻤﺮاﻓِ ِﻖ واﻣﺴﺤﻮا ﺑِﺮء‬‫ﺟ‬‫و‬ ‫وﺳ ُﻜ ْﻢ َوأ َْر ُﺟﻠَ ُﻜ ْﻢ إِ َﱃ‬ ْ َ َْ ْ َ ُُ ُُ ُ َ ْ َ ََ ِ ْ ‫اﻟْ َﻜ ْﻌﺒَـ‬ ‫ﲔ‬ Koreksi hanya pada hal 31 dan 66 di hadits Kebersihan badan atau jasmani merupakan hal yang tidak terpisahkan dengan  kebersihan rohani, karena setiap ibadah harus dilakukan dalam keadaan bersih badannya.

“Haiorang-orang orang-orang yang kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah “Hai yangberiman, beriman,apabila apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka

ini, mohon maaf saya yang dulu salah beri harokat yang harusnya fathah tertulis dummah "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang ِ yang membersihkan diri dan ia ingat nama

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah dansampai tanganmu sampai siku,dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu mukamu danmukamu tanganmu siku,dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan sampai dengan kedua mata kaki dan jika kamu junub maka mandilah” (Al-Maidah [5]:6). basuhlah mukamu dan tanganmu sampai siku,dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu kedua mata kaki dan jika kamu junub maka mandilah” (Al-Maiddah [5]:6). sampai dengan kedua mata kaki dan jika kamu junub maka mandilah” (Al-Maiddah [5]:6).

‫ﺼﻠﱠ ٰﻰ‬ ْ ‫ﻗَ ْﺪ أَﻓْـﻠَ َﺢ َﻣﻦ ﺗَـَﺰﱠﻛ ٰﻰ َوذَ َﻛَﺮ‬ َ َ‫اﺳ َﻢ َرﺑﱢﻪ ﻓ‬

Tuhannya lalu ia sembahyang” (Al-A'laa [87]:14-15).

"Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang membersihkan diri dan ia ingat nama Tuhannya lalu ia sembahyang” (Al-A'laa [87]:14-15). “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang membersihkan diri dan ia ingat nama

ٍ ‫ﺎب أَﺣ ِﺪ ُﻛﻢ ﻧَـﻬﺮ ﻳـ ْﻐﺘ ِﺴﻞ ﻓِﻴ ِﻪ ُﻛ ﱡﻞ ﻳـﻮٍم ﲬَْﺲ ﻣﱠﺮ‬ ‫ات ﻓَـ َﻬ ْﻞ‬ ْ ُ َ َ ٌ ْ ْ َ ِ َ‫ﻟَ ْﻮ َﻛﺎ َن ﺑِﺒ‬ َ َ َْ ِ ‫ﻚ َﻣﺜَ ُﻞ‬ َ ‫ ﻗَ َﺎل َﻛ َﺬﻟ‬.‫ ﻻَ ﻳَـْﺒـ َﻘﻰ ِﻣ ْﻦ َد ْرﻧِِﻪ‬:‫ﻳَـْﺒـ َﻘﻰ ِﻣ ْﻦ َد ْرﻧِِﻪ َﺷْﻴ ٌﺊ ؟ ﻗَﺎﻟُْﻮا‬ ِ ‫ﺼﻠَﻮ‬ ِ ‫اﳋَ ْﻤ‬ ،‫ ﻣﺴﻠﻢ‬،‫اﳋَﻄَﺎﻳَﺎ )رواﻩ اﻟﺒﺨﺎرى‬ ْ ‫ات‬ ْ ‫ﺲ ﳝَْ ُﺤﻮ اﷲُ ﻬﺑِِ ﱠﻦ‬ َ ‫اﻟ ﱠ‬ "Jika sekiranya di depan pintu rumah seseorang diantara kamu terdapat sungai (yang (‫اﻟﱰﻣﺬى واﻟﻨﺴﺎئ‬ bening) mengalir dan orang itu mandi di sungai itu lima kali sehari, apakah masih ada Tuhannya lalu ia sembahyang” (Al-A’laa [87]:14-15).

daki (kotoran) yang melekat di badannya? Sahabat menjawab:"Tentu tidak ada lagi daki di badannya". Nabi bersabda:"Demikianlah tamsil shalat lima waktu, dengan itu Allah "Jika sekiranya di depan pintu rumah seseorang diantara kamu terdapat sungai (yang menghapuskan segala dosa" (H.R. Al-Bukhari, Muslim, At-Tarmidzi dan An- Nasai). bening) “Jika mengalir dan orang itu pintu mandirumah di sungai itu lima kali sehari, apakah masih sekiranya di depan seseorang diantara kamu terdapat sungaiada (yang

daki (kotoran) yang melekat badannya? Sahabat menjawab:"Tentu tidak ada lagiada dakidaki bening) mengalir orang itu mandi di sungai lima kali sehari,kebersihan, apakah masih Ayat dan dan hadits di di atas mengajarkan agaritu manusia menjaga antaralain di badannya". Nabi Semakin bersabda:"Demikianlah tamsil baik shalat limakebersihan. waktu, dengan itu Allah denganyang mandi. sering mandi semakin untuk (kotoran) melekat di badannya? Sahabat menjawab:”Tentu tidak ada lagiMenghilangkan daki di badannya”. menghapuskan segala dosa" (H.R. Al-Bukhari, Muslim, At-Tarmidzi dan Andaki dan kotoran dari badan ibarat shalat lima waktu dapat membersihkan dosa.Nasai).

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam 34 5

49

Nabi bersabda:”Demikianlah tamsil shalat lima waktu, dengan itu Allah menghapuskan segala dosa” (H.R. Al-Bukhari, Muslim, At-Tarmidzi dan An­Nasai). Ayat dan hadits di atas mengajarkan agar manusia menjaga kebersihan, antara lain dengan mandi. Semakin sering mandi semakin baik untuk kebersihan. Menghilangkan kotoran dari badan ibarat shalat lima waktu dapat membersihkan dosa.

Ayat dan hadits di atas mengajarkan agar manusia menjaga kebersihan, antara lain dengan mandi. Semakin Tempat Ibadahsering mandi semakin baik untuk kebersihan. Menghilangkan 3. Kebersihan kotoran dari badan ibarat shalat lima waktu agar dapatmanusia membersihkan Ayat dan hadits di atas mengajarkan menjagadosa. kebersihan, antara lain Ajaran kebersihan juga menyangkut kebersihan tempat kita melaksanakan ibadah, atau dengan mandi. Semakin sering mandi semakin baik untuk kebersihan. Menghilangkan 3. sarana Kebersihan Tempat kotoran dari badan ibarat shalat itu lima waktu dapat membersihkan dosa. bekerja kita sehari-hari. peribadatan. DiIbadah samping juga tempat tinggal ataupun tempat Ajaran juga menyangkut kebersihan tempat kita melaksanakan ibadah, Firman Allah kebersihan menyebutkan: 3. Kebersihan Tempat Ibadah atau sarana peribadatan. Di samping itu juga tempat tinggal ataupun tempat bekerja kita sehari-hari. Allah menyebutkan: Ajaran Firman kebersihan juga menyangkut kebersihan tempat kita melaksanakan ibadah, atau sarana peribadatan. Di samping itu juga tempat tinggal ataupun tempat bekerja kita sehari-hari. Firman Allah menyebutkan:

ُِ ‫ﺎل ُِﳛﺒﱡﻮ َن أَن ﻳـﺘَﻄَ ﱠﻬﺮوا واﻟﻠﱠﻪ‬ ِ ِ‫ﻓ‬... ِ ِ ‫ﱠ‬ ‫ﻳﻦ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻄ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﺐ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﺟ‬ ‫ر‬ ‫ﻴﻪ‬ ٌ ْ ‫ﱢ‬ ‫ﱡ‬ َ َ ُ ِ ُ َ ُ َ ِ ِ ِ‫ﻓ‬mencintai "Di dalamnya (masjid) ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah ِ ِ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ “Di dalamnya‫ﻳﻦ‬ (masjid) ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah ‫ﺮ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻄ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﺐ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻠ‬ ‫اﻟ‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻄ‬ ‫ﺘ‬ ‫ـ‬ ‫ﻳ‬ ‫َن‬ ‫أ‬ ‫ن‬ ‫ﻮ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﺎل‬ ‫ﺟ‬ ‫ر‬ ‫ﻴﻪ‬ ٌ ْ َ ‫ﱠ‬ ‫ﱡ‬ ‫ﱢ‬ ُ ُ ‫ﱡ‬ َ َ mencintai orang-orang ُ َ ُ [9]:108). َ ... َ ُ bersih” (At-Taubah َ yang

orang­orang yang bersih” (At-Taubah [9]:108). "Di dalamnya (masjid) ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah Masjid orang-orang sebagai tempat kaum[9]:108). muslimin melakukan ibadah harus mencintai yang suci, bersih”dimana (At-Taubah dipelihara kesucian dan kebersihannya, karena ibadah shalat tidak sahibadah jika dikerjakan di Masjid sebagai tempat suci, dimana kaum muslimin melakukan harus dipelihara tempat yang tidak bersih atau kotor. Karenanya, umat Islam harus memelihara kebersihan Masjid tempatkarena suci, ibadah dimanashalat kaum muslimin melakukandi tempat ibadah yang harustidak kesucian dan sebagai kebersihannya, tidak sah jika dikerjakan masjid dankesucian lingkungannya serta tempat-tempat lain yang dijadikan tempat seperti dipelihara dan kebersihannya, karena ibadah shalat tidak sah jikaibadah, dikerjakan di bersih Karenanya, Islam harus memelihara kebersihan masjid dankebersihan lingkungannya rumahatau dan lain sebagainya. tempat yangkotor. tidak bersih atauumat kotor. Karenanya, umat Islam harus memelihara serta tempat-tempat lain yang dijadikan tempat ibadah, seperti rumah dan lain sebagainya. masjid dan lingkungannya serta tempat-tempat lain yang dijadikan tempat ibadah, seperti rumah dan lain sebagainya.

ِ ‫ﺻﻠِ ُﺤ ْﻮا ِر َﺣﺎﻟَ ُﻜ ْﻢ َوﺛِﻴَﺎﺑَ ُﻜ ْﻢ َﺣ ﱠﱴ ﺗَ ُﻜ ْﻮﻧـُ ْﻮا ِﰱ اﻟﻨ‬ ‫ﱠﺎس َﺷ َﺎﻣﺔً )رواﻩ‬ ْ َ‫ا‬ ِ ‫اﳊﺎﻛﻢ(ا ِر َﺣﺎﻟَ ُﻜ ْﻢ َوﺛِﻴَﺎﺑَ ُﻜ ْﻢ َﺣ ﱠﱴ ﺗَ ُﻜ ْﻮﻧـُ ْﻮا ِﰱ اﻟﻨ‬ ‫ﱠﺎس َﺷ َﺎﻣﺔً )رواﻩ‬ ‫ﺻﻠِ ُﺤ ْﻮ‬ ْ َ‫ا‬ (‫اﳊﺎﻛﻢ‬ "Perbaikilah rumah-rumah tempat kediamanmu dan pakaian-pakaianmu sehingga kamu

50

menjadi seumpama tahi lalat di muka di antara manusia" (H.R. Al-Hakim). "Perbaikilah rumah-rumah tempat kediamanmu dan pakaian-pakaianmu sehingga kamu Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam Tahi seumpama lalat di muka akandimenambah keindahan dan(H.R. kecantikan wajah seseorang. menjadi tahi lalat muka di antara manusia" Al-Hakim). Rumah yang bersih dan indah diibaratkan tahi lalat di muka yang berarti memberi kesenangan dandikenyamanan penghuninya dan masyarakat sekitarnya. Tahi lalat muka akanbagi menambah keindahan dan kecantikan wajah seseorang.

Masjid sebagai tempat suci, dimana kaum muslimin melakukan ibadah harus dipelihara kesucian dan kebersihannya, karena ibadah shalat tidak sah jika dikerjakan di tempat yang tidak bersih atau kotor. Karenanya, umat Islam harus memelihara kebersihan masjid dan lingkungannya serta tempat-tempat lain yang dijadikan tempat ibadah, seperti rumah dan lainrumah-rumah sebagainya. tempat kediamanmu dan pakaian-pakaianmu sehingga kamu “Perbaikilah

ِ ‫ﺻﻠِ ُﺤ ْﻮا ِر َﺣﺎﻟَ ُﻜ ْﻢ َوﺛِﻴَﺎﺑَ ُﻜ ْﻢ َﺣ ﱠﱴ ﺗَ ُﻜ ْﻮﻧـُ ْﻮا ِﰱ اﻟﻨ‬ ‫ﱠﺎس َﺷ َﺎﻣﺔً )رواﻩ‬ ْ َ‫ا‬ Tahi lalat di muka akan menambah keindahan dan kecantikan wajah seseorang. Rumah (‫اﳊﺎﻛﻢ‬dan yang bersih dan indah diibaratkan tahi lalat di muka yang berarti memberi kesenangan menjadi seumpama tahi lalat di muka di antara manusia” (H.R. Al-Hakim).

kenyamanan bagi penghuninya dan masyarakat sekitarnya. "Perbaikilah rumah-rumah tempat kediamanmu dan pakaian-pakaianmu sehingga kamu menjadi seumpama tahi lalat di muka di antara manusia" (H.R. Al-Hakim).

Pakaian 4. Kebersihan Tahi lalat di muka akan menambah keindahan dan kecantikan wajah seseorang. Rumah yang bersih dan indah diibaratkan tahi lalat di muka yang berarti memberi Kebersihan pakaian dipandang penting dalam agama, mengingat pakaian melekat pada kesenangan dan kenyamanan bagi penghuninya dan masyarakat sekitarnya. badan yang berfungsi menutup aurat, melindungi badan dari kotoran dan penyakit serta 4. Kebersihan Pakaian memperindah badan. Maka ajaran Islam menyatukan antara kebersihan badan dan kebersihan pakaian.Kebersihan pakaian dipandang penting dalam agama, mengingat pakaian melekat pada badan yang berfungsi menutup aurat, melindungi badan dari kotoran dan penyakit serta Perintah membersihkan mengandung arti agar muslimbadan memelihara memperindah badan. Maka pakaian ajaran Islam menyatukan antarasetiap kebersihan dan kebersihan pakaian. kebersihan pakaiannya, lebih-lebih pada waktu mengerjakan ibadah. Agama Islam juga Perintah membersihkan pakaian mengandung arti agar setiap muslim memelihara mengajarkan memelihara keindahan, pakaian, sebagaimana difirmankan Allah kebersihanagar pakaiannya, lebih-lebih padatermasuk waktu mengerjakan ibadah. Agama Islam juga mengajarkan sebagai berikut: agar memelihara keindahan, termasuk pakaian, sebagaimana difirmankan Allah sebagai berikut:

ِ ‫ﻳﺎ أَﻳـﱡﻬﺎ اﻟْﻤ ﱠﺪﺛـﱢﺮ ﻗُﻢ ﻓَﺄ‬ ِ ‫ﻚ ﻓَﻄَ ﱢﻬ ْﺮ َواﻟﱡﺮ ْﺟَﺰ ﻓَ ْﺎﻫ ُﺠ ْﺮ‬ ‫ﺎﺑ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﺛ‬ ‫و‬ ‫ﺮ‬ ‫ـ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﻜ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﻚ‬ ‫ﺑ‬ ‫ر‬ ‫و‬ ‫ر‬ ‫َﻧﺬ‬ َ ‫ﱠ‬ ‫ﱢ‬ َ َ َ َ َ ْ َ ََ ْ ْ ُ ُ َ َ

"Wahai Bangulah dan berikanlah peringatan, agungkan Tuhanmu “Wahaiorang orangyang yangberselimut! berselimut! Bangulah dan berikanlah peringatan, agungkan Tuhanmu dan bersihkan pakaianmu dan tinggalkan perbuatan dosa” (Al-Muddatsir [74]:l – 5). dan bersihkan pakaianmu dan tinggalkan perbuatan dosa” (Al-Muddatsir [74]:l – 5).

َِ ‫اِ ﱠن اﷲ‬ (‫اﳉَ َﻤ َﺎل )رواﻩ اﻟﱰﻣﺬى‬ ْ ‫ﺐ‬ ‫ﲨْﻴ ٌﻞ ُِﳛ ﱡ‬ َ 35

"Bahwasanya Allah itu indah menyukai keindahan" (H.R. At-Tarmidzi]. “Bahwasanya Allah itu indah menyukai keindahan” (H.R. At-Tarmidzi]. 5. Kebersihan Makanan

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

Ajaran Islam tentang kebersihan makanan menyatukan aspek kebersihan dari segi kesehatan dan kebersihan dalam arti makanan yang halal.

51

َِ ‫اِ ﱠن اﷲ‬ (‫اﳉَ َﻤ َﺎل )رواﻩ اﻟﱰﻣﺬى‬ ْ ‫ﺐ‬ ‫ﲨْﻴ ٌﻞ ُِﳛ ﱡ‬ َ "Bahwasanya Allah itu indah menyukai keindahan" (H.R. At-Tarmidzi].ِ َِ ‫اِ ﱠن اﷲ‬ 5. Kebersihan Makanan (‫اﳉَ َﻤ َﺎل )رواﻩ اﻟﱰﻣﺬى‬ ْ ‫ﺐ‬ ‫ﲨْﻴ ٌﻞ ُﳛ ﱡ‬ َ

5. Kebersihan Makanan Ajaran Islam tentang kebersihan makanan menyatukan kebersihan dari segi kesehatan "Bahwasanya Allah itu indah menyukai keindahan" (H.R. aspek At-Tarmidzi]. dan kebersihan dalam arti makanan yangmakanan halal. Ajaran Islam tentang kebersihan menyatukan aspek kebersihan dari segi kesehatan danMakanan kebersihan dalam arti makanan yang halal. 5. Kebersihan

ِ ‫ﻳﺎ أَﻳـﱡﻬﺎ اﻟﱠ ِﺬﻳﻦ آﻣﻨُﻮا ُﻛﻠُﻮا ِﻣﻦ ﻃَﻴﱢﺒ‬ ‫ﺎت َﻣﺎ َرَزﻗْـﻨَﺎ ُﻛ ْﻢ َوا ْﺷ ُﻜُﺮوا ﻟِﻠﱠ ِﻪ إِن‬ َ َ َ َ َ ِ ‫ﻳﺎﻛ أﻨﺘَﻳـﱡﻢﻬﺎإِﻳ اﻟﱠﺎﻩ‬ ِ ‫ﻳﻦﺒﺪآﻣوﻨُنﻮا ُﻛﻠُﻮا ِﻣﻦ ﻃَﻴﱢﺒ‬ ‫ﺎت َﻣﺎ َرَزﻗْـﻨَﺎ ُﻛ ْﻢ َوا ْﺷ ُﻜُﺮوا ﻟِﻠﱠ ِﻪ إِن‬ ‫ﺬ‬ ‫ﻌ‬ ‫ـ‬ ‫ﺗ‬ َ َ َ ُ َُْ َ ُ ‫َُ ُ َْ ﱠ‬ "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik, (halal dan “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik, bersih) ‫ُﺪو َن‬mAllah, ‫(ﺗَـ ْﻌُﺒ‬halal ‫ ُﺎﻩ‬jika ‫إِﻳ‬dan‫ﻢ‬benar‫ﻨﺘ‬ ‫ُﻛ‬ ‫ﱠ‬ bersih) yang Kami anugerahkan kepadamu dan bersyukurlah kepada ُ ْ yang Kami anugerahkan kepadamu dan bersyukurlah kepada mAllah, jika benar-benar hanya benar hanya kepada- Nya kamu menyembah” (Al-Baqarah [2]:172). "Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rizki yang baik-baik, (halal dan kepada­ Nya kamu menyembah” (Al-Baqarah ِ ‫ُﻛﻠُﻮا‬mAllah, bersih) yang Kami anugerahkan kepadamu[2]:172). dan bersyukurlah kepada jika benarِ ِ ِ ِ ‫ﱠ‬ ‫ات‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻄ‬ ‫ﺧ‬ ‫ا‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﺘ‬ ‫ـ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻻ‬ ‫و‬ ‫ﺎ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻃ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﻼ‬ ‫ﺣ‬ ‫ض‬ ‫َر‬ ‫اﻷ‬ ‫ﰲ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﳑ‬ ‫ﱠﺎس‬ ‫ﻨ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﱠ‬ ْ َ ً َ ُ َ ‫ﱢ‬ benar hanya kepadaNya kamu menyembah” (Al-Baqarah [2]:172). َ ُ ُ َ ً َ ْ َ ُ ‫ﻳَﺎ أَﻳـﱡ َﻬﺎ‬ ِ ‫ﻳﺎ أَﻳـﱡﻬﺎ ِاﻟﻨِﱠﺎس ُﻛﻠُﻮا‬ ِ ‫ض ﺣ َﻼًﻻ ﻃَﻴﱢﺒﺎ وَﻻ ﺗَـﺘﱠﺒِﻌﻮا ﺧﻄُﻮ‬ ِ ِ ‫ﱠ‬ ‫ات‬ ‫َر‬ ‫اﻷ‬ ‫ﰲ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﳑ‬ ِ ْ ‫ﲔ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﻣ‬ ‫و‬ ‫ﺪ‬ ‫ﻋ‬ َ ٌْ ‫َاﻟﺸْﱠﻴ َﻄَﺎن إﻧﱠﻪُُ ﻟَ ُﻜ ْﻢ َ ُ ﱞ ﱡ‬ َ ُ ُ َ ً ِ َ‫ﻄ‬di‫ﱠﻴ‬bumi ِ‫ ﱡﻣﺒ‬dan ‫ﲔ‬ ‫َﻋ ُﺪ ﱞو‬apa‫ْﻢ‬yang ‫ ﻟَ ُﻜ‬terdapat ‫ﺎن إِﻧﱠﻪ‬ ‫اﻟﺸ‬ "Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik ٌ ْ ُ dan janganlah kamu mengikuti langkah syetan karena sesungguhnya syetan itu adalah Ajaran Islam tentang kebersihan makanan menyatukan aspek kebersihan dari segi kesehatan dan kebersihan dalam arti makanan yang halal.

52

musuh yang nyata bagimu” (Al-Baqarah [2]:168). "Hai lagi baik baikdan danapa apayang yangterdapat terdapatdidibumi bumidan “Haisekalian sekalianmanusia, manusia, makanlah makanlah yang yang halal halal lagi dan janganlah kamu mengikuti langkah syetan karena sesungguhnya syetan itu adalah Makanankamu yangmengikuti halal adalah makanan dibolehkan oleh agama diharamkan). janganlah syetanyang karena sesungguhnya syetan (tidak itu adalah musuh yang musuh yang nyata bagimu”langkah (Al-Baqarah [2]:168). sedangkan makanan yang baik adalah makanan yang memenuhi syarat-syarat kesehatan, nyata bagimu” (Al-Baqarah [2]:168). termasuk makanan yang bersih. Makanan yang halal adalah makanan yang dibolehkan oleh agama (tidak diharamkan). Sasaran higiene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa boga sedangkan makanan yang baik adalah makanan yang memenuhi syarat-syarat kesehatan, Makanan yang halal oleh adalah makanan yang dibolehkan agamadan (tidak dan makanan jajanan (diolah pengrajin makanan di tempat oleh penjualan ataudiharamkan). disajikan termasuk makanan yang bersih. sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah sedangkan makanan yangmakanan baik adalah makananadalah yang restoran, memenuhi syarat-syarat kesehatan, Sasaran higiene sanitasi dan minuman rumah makan, jasa boga makan/restoran, dan hotel). dan makananmakanan jajanan yang (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan termasuk bersih. Makanan dan minuman yang halal adalah yang dihalalkan atau dibolehkan menurut hukum sebagai makanan siap santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah agama bukan makanan dan minuman yang diharamkan menurut hukum rumah agama.makan, Sesuatujasa yang Sasaran higiene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, boga makan/restoran, dan hotel). dihalalkan agama akan memberi manfaat sedangkan yang diharamkan atau dilarang agama Makanan dan minuman yang halal adalah yang dihalalkan atau dibolehkan menurut hukum akan mendatangkan kemudharatan atau mencelakakan. agama bukan makanan dan minuman yang diharamkan menurut hukum agama. Sesuatu yang Makanan dan minuman yang thayyiiban adalah makanan dan minuman yang baik menurut Air, Kebersihan,dihalalkan Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam agama akan memberi manfaat sedangkan yang diharamkan atau dilarang agama kesehatan seperti bergizi, berprotein, berkalori dan bersih dari kuman-kuman atau bibit akan mendatangkan kemudharatan atau mencelakakan. penyakit. Mencuci tangan dan berdo'a sebelum dan sesudah makan Makanan dan minuman yang thayyiiban adalah makanan dan minuman yang baik menurut a. . kesehatan seperti bergizi, berprotein, berkalori dan bersih dari kuman-kuman atau bibit

"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dan apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah syetan karena sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu” (Al-Baqarah [2]:168). dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat penjualan dan atau disajikan Makanan yang halal adalah makanan yang dibolehkan oleh agama (tidak diharamkan). sebagai makanan santap bagi umum selain yang syarat-syarat disajikan jasa kesehatan, boga, rumah sedangkan makanansiap yang baik untuk adalahdijual makanan yang memenuhi termasuk makanan yang bersih. makan/restoran, dan hotel). Sasaran higiene sanitasi makanan dan minuman adalah restoran, rumah makan, jasa boga Makanan dan minuman yang halal adalah yang dihalalkan dibolehkan menurut hukum dan makanan jajanan (diolah oleh pengrajin makanan di tempat atau penjualan dan atau disajikan sebagai siap santap dijualyang bagidiharamkan umum selain yang disajikan jasa boga, rumah agamamakanan bukan makanan danuntuk minuman menurut hukum agama. Sesuatu yang makan/restoran, dan hotel). dihalalkan agama akan memberi manfaat sedangkan yang diharamkan atau dilarang agama akan Makanan dan minuman yang halal adalah yang dihalalkan atau dibolehkan menurut hukum mendatangkan kemudharatan atau mencelakakan. agama bukan makanan dan minuman yang diharamkan menurut hukum agama. Sesuatu yang dihalalkan agama akan memberi manfaat sedangkan yang diharamkan atau dilarang agama Makanan dankemudharatan minuman yang thayyiiban adalah makanan dan minuman yang baik menurut akan mendatangkan atau mencelakakan. kesehatan bergizi, berprotein, berkalori bersih dari atau bibit penyakit. Makanan danseperti minuman yang thayyiiban adalahdan makanan dan kuman-kuman minuman yang baik menurut kesehatan seperti bergizi, berprotein, berkalori dan bersih dari kuman-kuman atau bibit Mencuci tangan dan berdo’a sebelum dan sesudah makan penyakit. Mencuci tangan dan berdo'a sebelum dan sesudah makan Allah berfirman: a. .

Allah berfirman:

ِ ‫ﱠﺎس ُﻛﻠُﻮا ِﳑﱠﺎ ِﰲ ْاﻷ َْر‬ ... ‫ض َﺣ َﻼًﻻ ﻃَﻴﱢﺒًﺎ‬ ُ ‫ﻳَﺎ أَﻳـﱡ َﻬﺎ اﻟﻨ‬

“Hai Manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi…” (Al Baqarah [2]:168) makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi…” “Hai Manusia, (Al Baqarah [2]:168)

36

ِ‫ﺐ اﻟْﻤﺴ ِﺮﻓ‬ ُِ ‫وُﻛﻠُﻮا وا ْﺷﺮﺑﻮا وَﻻ ﺗُﺴ ِﺮﻓُﻮا إِﻧﱠﻪ َﻻ‬... ‫ﲔ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﱡ‬ َ ُْ ُ ْ َ َُ َ َ

“…Makan dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak “…Makan dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai menyukai orang-orang yang berlebihan” (Al-Araf [7]:31) orang-orang yang berlebihan” (Al-Araf [7]:31)

‫اﳋِﻨ ِﺰﻳ ِﺮ َوَﻣﺎ أ ُِﻫ ﱠﻞ ﻟِﻐَ ِْﲑ اﻟﻠﱠ ِﻪ ﺑِِﻪ‬ ْ ‫ﱠم َو َﳊْ ُﻢ‬ ْ ‫ُﺣﱢﺮَﻣ‬ ُ ‫ﺖ َﻋﻠَْﻴ ُﻜ ُﻢ اﻟْ َﻤْﻴﺘَﺔُ َواﻟﺪ‬ ِ ‫واﻟْﻤْﻨﺨﻨِ َﻘﺔُ واﻟْﻤﻮﻗُﻮذَةُ واﻟْﻤﺘَـﺮﱢدﻳﺔُ واﻟﻨ‬ ‫َﻣﺎ أَ َﻛ َﻞ اﻟ ﱠﺴﺒُ ُﻊ إِﱠﻻ َﻣﺎ‬Air,‫ُ َو‬Kebersihan, ‫ﻴﺤﺔ‬ ‫ﱠﻄ‬ َ َ Sanitasi َ َ ُdanَ Kesehatan ْ َ Lingkungan َ َ ُMenurut َ Agama Islam ِ ‫ﱡﺼ‬ ...‫ﺐ‬ ُ ‫ذَ ﱠﻛْﻴﺘُ ْﻢ َوَﻣﺎ ذُﺑِ َﺢ َﻋﻠَﻰ اﻟﻨ‬

53

ِ‫ﺐ اﻟْﻤﺴ ِﺮﻓ‬ ُِ ‫وُﻛﻠُﻮا وا ْﺷﺮﺑﻮا وَﻻ ﺗُﺴ ِﺮﻓُﻮا إِﻧﱠﻪ َﻻ‬... ‫ﲔ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﱡ‬ َ ُْ ُ ْ َ َُ َ َ

ِ‫ﺐ اﻟْﻤﺴ ِﺮﻓ‬ ُِ ‫وُﻛﻠُﻮا وا ْﺷﺮﺑﻮا وَﻻ ﺗُﺴ ِﺮﻓُﻮا إِﻧﱠﻪ َﻻ‬... ‫ﲔ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﱡ‬ َ ُْ ُ ْ َ َُ َ َ

“…Makan dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan” (Al-Araf [7]:31)

‫اﳋِﻨ ِﺰﻳ ِﺮ َوَﻣﺎ أ ُِﻫ ﱠﻞ ﻟِﻐَ ِْﲑ اﻟﻠﱠ ِﻪ ﺑِِﻪ‬ ْ ‫ﱠم َو َﳊْ ُﻢ‬ ْ ‫ُﺣﱢﺮَﻣ‬ ُ ‫ﺖ َﻋﻠَْﻴ ُﻜ ُﻢ اﻟْ َﻤْﻴﺘَﺔُ َواﻟﺪ‬ ِ ِ‫ﱠمﺔُ َوواﻟَﳊْﻨ ُﻢ‬ ‫اﳋِﺔُﻨ ِﺰﻳوِﺮَﻣﺎ َوأََﻣَﺎﻛ أﻞ ُِﻫاﻟﱠﻞﱠﺴﻟﺒُِﻐَﻊِْﲑإِﱠﻻاﻟﻠﱠَﻣِﻪﺎ ﺑِِﻪ‬ ‫ﺪ‬ ‫اﻟ‬ ‫و‬ ‫ﺔ‬ ‫ﺘ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻜ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺖ‬ ‫ﺣﺮﻣ‬ ْ ْ ُ َ ‫ﻴﺤ‬ ‫ﱠﻄ‬ ‫ﻳ‬ ‫د‬ ‫ﺮ‬ ‫ـ‬ ‫ﺘ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ة‬ ‫ذ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻗ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ﺔ‬ ‫ﻘ‬ ُ ْ ْ ‫ﱢ‬ َ ْ َ ْ ْ َ ُ ُ ُ َ ُ َ َ ُ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ ُْ َ َ ‫َواﻟُُْﻤﱢْﻨَ َﺨﻨ‬ ِ‫ﺨﻨ‬ ِ ‫ﺔُ واﻟﻨ‬... ِ ِ ‫ﻴﺤﺔُ َوَﻣﺎ أَ َﻛ َﻞ اﻟ ﱠﺴﺒُ ُﻊ إِﱠﻻ َﻣﺎ‬ ‫ﱠﻄ‬ ‫ﻳ‬ ‫د‬ ‫ﺮ‬ ‫ـ‬ ‫ﺘ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ة‬ ‫ذ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻗ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ﺔ‬ ‫ﻘ‬ ْ ْ ‫ﱢ‬ ‫ﺐ‬ ‫ﱡﺼ‬ ‫ﻨ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺢ‬ ‫ﺑ‬ ‫ذ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻣ‬ َ ُ ُ َ ُ َ َ ُ َ َ َ َ ُ ُ َ َْ َ َ َ َ‫ذََﱠوﻛاْﻴﻟْﺘُُﻤْﻢْﻨ ََو‬

“…Makan dan minumlah dan jangan berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan” (Al-Araf [7]:31)

ِ ِ ‫ﱡﺼ‬ ...‫ﺐ‬ ‫ﻨ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺢ‬ َ َ ُ َ ‫ذَ ﱠﻛْﻴﺘُ ْﻢ َوَﻣﺎ ذُﺑ‬

"Diharamkan atasmu (memakan) bangkai darah, daging babi, hewan yang disembelih “Diharamkan atasmu (memakan) bangkai darah, dagingyang babi,jatuh, hewan yangditanduk, disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang danatas binatang kamu menyembelihnya, dan namayang selainditerkam Allah, yang tercekik,buas, yang kecuali terpukul,yang yang sempat jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam "Diharamkan atasmu (memakan) bangkaiunluk darah, daging babi, hewan yang disembelih diharamkan atasmu yang disembelih berhala…” (Al-Maaidah [5]:3). binatang kamu dan diharamkan atasmu atas namabuas, selainkecuali Allah,yang yangsempat tercekik, yangmenyembelihnya, terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, danyang

ِ ‫اﳋﻤﺮ واﻟْﻤﻴ‬ ِ ‫ِﱠ‬ ‫ﺲ ﱢﻣ ْﻦ َﻋ َﻤ ِﻞ‬ ‫ﺟ‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫ﻻ‬ ‫َز‬ ‫اﻷ‬ ‫و‬ ‫ﺎب‬ ‫َﻧﺼ‬ ‫اﻷ‬ ‫و‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺴ‬ ْ ْ َ ْ ٌ ْ ُ َ ُ َ َ ُ ْ َ َ ُ ْ َْ ‫إﳕَﺎ‬... ِ‫إِﻄَﱠﳕﺎ‬... ‫ﻤﺮ واﻟْﻤْﻴ ِﺴﺮ و ْاﻷَﻧﺼﺎب و ْاﻷ َْزَﻻم ِر ْﺟﺲ ﱢﻣﻦ َﻋﻤ ِﻞ‬... ‫اﳋ‬ َْ ‫ﺎن‬ َ ‫اﻟﺸْﱠﻴ‬

disembelih unluk binatang berhala…” buas, (Al-Maaidah [5]:3). yang diterkam kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan diharamkan atasmu yang disembelih unluk berhala…” (Al-Maaidah [5]:3).

َ ْ ٌ

ُ

َ ُ َ

َ ُ َ َ ُْ ِ َ‫اﻟﺸﱠﻴﻄ‬ ...‫ﺎن‬ ْ

"…Sesungguhnya arak, judi, berhala dan bertenung adalah najis, termasuk pekerjaan syetan…” (Al-Maaidah [5]:90).

"…Sesungguhnya arak, judi, berhala dan bertenung adalah najis, termasuk pekerjaan

6. Kebersihan Lingkungan syetan…” (Al-Maaidah [5]:90). “…Sesungguhnya arak, judi, berhala dan bertenung adalah najis, termasuk pekerjaan Ajaran Islam memandang penting kebersihan lingkungan hidup, menghindarkan syetan…” (Al-Maaidah [5]:90). pencemaran dari limbah atau sampah.

ِ ‫ﺎن ﻳﺎ رﺳﻮَل‬ ِ َ‫ وﻣﺎ اﻟﻼﱠ ِﻋﻨ‬:‫ ﻗَﺎﻟُﻮا‬.‫اِﺗﱠـ ُﻘﻮا اﻟﻼﱠ ِﻋﻨِﲔ‬ ‫ﺎل اﻟﱠ ِﺬى ﻳـَﺘَ َﺨﻠﱠ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﻗ‬ ‫؟‬ ‫اﷲ‬ َ َ َْ َ َ hidup, ْ menghindarkan َ َ lingkungan Ajaran Islam memandang pentingْ ُ kebersihan Lingkungan 6. Kebersihan pencemaran dari limbah atau sampah. ِ‫ِﰱ ﻃُﺮ‬ ِِِ ‫ق اﻟﻨ‬pencemaran ‫ﻣﺴﻠﻢ و‬ ‫ْﻢ )رواﻩ‬hidup, ‫ِﻇﻠﱠﺘِ ِﻬ‬menghindarkan ‫ﱠﺎس أ َْو‬ Ajaran Islam memandang penting‫اﺑﻮ‬ kebersihan ِ‫ﱠ‬ ِ (‫داود‬ ِ ِ lingkungan ُ ِ

6. Kebersihan Lingkungan

54

‫ َﺨﻠﱠﻰ‬dariَ‫ ﻳـَﺘ‬limbah ‫اﻟﺬى‬atau‫ﺎل‬ َ sampah. َ‫ َوَﻣﺎ اﻟﻼﱠﻋﻨَﺎن ﻳَﺎ َر ُﺳ ْﻮَل اﷲ ؟ ﻗ‬:‫ ﻗَﺎﻟُْﻮا‬.‫ﲔ‬ َ ْ ‫اﺗﱠـ ُﻘﻮا اﻟﻼﱠﻋﻨ‬ "Takutlah akan dua hal yang mendatangkan laknat. Para sahabat bertanya:"Apakah dua hal yang mendatangkan laknat‫اﺑﻮ‬ itu, Rasulullah ِ hajat/ (‫داود‬ ‫ و‬wahai ‫ﻣﺴﻠﻢ‬Rasulullah? ‫ْﻢ )رواﻩ‬Bersabda ‫ﻠﱠﺘِ ِﻬ‬atau ‫َْو ِﻇ‬buang ‫ﱠﺎس أ‬ ‫ اﻟﻨ‬SAW: ‫ِق‬kotoran ‫"ﻃُُﺮ‬ialah ‫ِﰱ‬di yang buang hajat/ kotoran dijalan tempat lewat manusia

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam tempat manusia berteduh" (H.R. Muslim dan Abu Daud).

(‫ﻣﻦ أَﺗَﻰ اﻟْﻐَﺎﺋِ َﻂ ﻓَـ ْﻠﻴﺴﺘَِﱰ )رواﻩ اﺑﻮ داود‬

"Takutlah akan dua hal yang mendatangkan laknat. Para sahabat bertanya:"Apakah dua hal yang mendatangkan laknat itu, wahai Rasulullah? Bersabda Rasulullah SAW: "ialah

6. Kebersihan Lingkungan 6. Kebersihan Lingkungan Ajaran Islam memandang penting kebersihan lingkungan hidup, menghindarkan pencemaran dari limbah atau sampah. Ajaran Islam memandang penting kebersihan lingkungan hidup, menghindarkan pencemaran dari limbah atau sampah.

ِ ‫ﺎن ﻳﺎ رﺳﻮَل‬ ِ َ‫ وﻣﺎ اﻟﻼﱠ ِﻋﻨ‬:‫ ﻗَﺎﻟُﻮا‬.‫اِِﺗﱠـ ُﻘﻮا اﻟﻼﱠ ِﻋﻨِﲔ‬ ‫ﺎل اﻟﱠﱠ ِﺬِى ﻳـَﺘَ َﺨﻠﱠﱠﻰ‬ ‫اﷲِ ؟ ﻗ‬ َ َ َ ْ ِِ ِ َ‫ َوَﻣﺎ اﻟﻼﱠ ِﻋﻨ‬:‫ ﻗَﺎﻟُْﻮا‬.‫ﲔ‬ ‫ﺎل اﻟﺬى ﻳـَﺘَ َﺨﻠﻰ‬ َ َ‫ﺎن ﻳََﺎ ََر ُُﺳْْﻮَل اﷲ ؟ ﻗ‬ َ َِ ِ‫اِﺗﱠـ ُﻘﻮا اﻟِﻼﱠﻋﻨ ْ َِ ِْ ﱠ‬ (‫ﱠﺎس أ َْو ِﻇﻠﱠﺘِ ِﻬ ْﻢ )رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ واﺑﻮ داود‬ ‫ِﰱ ﻃُُﺮ ِق اﻟﻨ‬ ِ ( ‫داود‬ ‫اﺑﻮ‬ ‫و‬ ‫ﻣﺴﻠﻢ‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﺘ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻇ‬ ‫َو‬ ‫أ‬ ‫ﱠﺎس‬ ‫ﻨ‬ ‫ﰱ ﻃُُﺮق اﻟ‬ ْ bertanya:”Apakah “Takutlah akan dua hal yang mendatangkan laknat.ْ Para sahabat

dua hal yang mendatangkan Para sahabat dua"Takutlah hal yang akan mendatangkan laknat itu, wahai laknat. Rasulullah? Bersabdabertanya:"Apakah Rasulullah SAW:dua “ialah hal yang mendatangkan laknat itu, wahai Rasulullah? Bersabda SAW: "ialah "Takutlah akan dua hal yang mendatangkan laknat. Para sahabatRasulullah bertanya:"Apakah dua yang buang hajat/ kotoran dijalan tempat lewat manusia atauatau buang hajat/ kotoran di tempat yang buang hajat/ kotoran dijalan tempat lewat manusia buang hajat/ kotoran di hal yang mendatangkan laknat itu, wahai Rasulullah? Bersabda Rasulullah SAW: "ialah tempat manusia berteduh" (H.R. dan Abumanusia Daud). atau buang hajat/ kotoran di yang buang hajat/ kotoran dijalan tempat lewat manusia berteduh” (H.R. Muslim danMuslim Abu Daud). tempat manusia berteduh" (H.R. Muslim dan Abu Daud).

ِ‫ﻣﻦ أَﺗَﻰ اﻟْﻐَﺎﺋ‬ (‫ﻂ ﻓَـ ْﻠﻴَ ْﺴﺘَِِ ْﱰ )رواﻩ اﺑﻮ داود‬ َ ِ (‫ﻂ ﻓَـ ْﻠﻴَ ْﺴﺘَ ْﱰ )رواﻩ اﺑﻮ داود‬ َ ‫ََﻣ ْْﻦ أَﺗَﻰ اﻟْﻐَﺎﺋ‬

"Barang siapa yang buang air hendaknya ditutup dihalangi, tidak terbuka" (H.R. Abu Daud). "Barang siapasiapa yang buang air hendaknya ditutup dihalangi, terbuka"tidak (H.R.terbuka” Abu “Barang yang buang air hendaknya ditutup tidak dihalangi, Daud). (H.R. Abu Daud).

Kedua hadits di atas melarang buang 37 air/kotoran di tempat umum dan terbuka karena 37

akan mengganggu kesehatan lingkungan. Pada hadits yang lain, Rasulullah melarang perbuatan Kedua hadits di atas melarang buang air/kotoran di tempat umum dan terbuka karena

yang mengganggu orang lain. akan mengganggu kesehatan lingkungan. Pada hadits yang lain, Rasulullah melarang perbuatan yang mengganggu orang lain.

(‫ﺿَﺮَر َوﻻَ ِﺿَﺮ َار )رواﻩ اﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ واﻟﺪارﻗﻄﲎ‬ َ َ‫ﻻ‬

“Janganlah kamu melakukan kemudharatan "Janganlah kamu melakukan kemudharatanterhadap terhadapdirimu dirimudan danorang oranglain” lain”(H.R. (H.R.Ibnu Ibnu Majah dan Ad-Daruqutni). Majah dan Ad-Daruqutni). Untuk menjaga kesehatan lingkungan, maka pembangunan perumahan, perkantoran, hotel-hotel dan pabrik-pabrik harus memperhatikan unsur kesehatan lingkungan, baik Untuk kesehatan maka pembangunan perumahan, perkantoran, dalam menjaga segi letaknya, bentuklingkungan, bangunannya, maupun kemungkinan-kemungkinan limbahlimbah yang ditimbulkannya. hotel­hotel dan pabrik-pabrik harus memperhatikan unsur kesehatan lingkungan, baik dalam Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut : - Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Agama Islam - Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang cukup, komunikasi Menurut yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah - Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah

55

Kedua hadits di atas melarang buang air/kotoran di tempat umum dan terbuka karena akan mengganggu kesehatan lingkungan. Pada hadits yang lain, Rasulullah melarang perbuatan yang mengganggu orang lain. segi letaknya, bentuk bangunannya, maupun kemungkinan-kemungkinan limbah-limbah yang

ditimbulkannya.

(‫ﺿَﺮَر َوﻻَ ِﺿَﺮ َار )رواﻩ اﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ واﻟﺪارﻗﻄﲎ‬ َ َ‫ﻻ‬

Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut : "Janganlah kamu melakukan kemudharatan terhadap dirimu dan orang lain” (H.R. - Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak yang Ibnu Majah dan Ad-Daruqutni). cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu Untuk menjaga kesehatan lingkungan, maka pembangunan perumahan, perkantoran, hotel-hotel kebutuhan dan pabrik-pabrik harus memperhatikan lingkungan, baik - Memenuhi psikologis, yaitu : privacy yangunsur cukup,kesehatan komunikasi yang sehat antar dalam segi letaknya, bentuk bangunannya, maupun kemungkinan-kemungkinan limbahanggota keluarga dan penghuni rumah limbah yang ditimbulkannya. Secara umum rumah dapat dikatakanpenularan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut : - Memenuhi persyaratan pencegahan penyakit antarpenghuni rumah dengan - Memenuhi kebutuhan fisiologis, yaitu : pencahayaan, penghawaan dan ruang gerak penyediaan bersih, pengelolaan tinja danyang limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit yang air cukup, terhindar dari kebisingan mengganggu dan-tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar pagi, terlindungnya Memenuhi kebutuhan psikologis, yaitu : privacy yang matahari cukup, komunikasi yang sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang - Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antarpenghuni rumah cukup dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar - Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena keadaan matahari pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping luar maupun dalam dan rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, konstruksi yang pencahayaan penghawaan yang cukup - mudah Memenuhi pencegahan terjadinya kecelakaanmembuat baik yangpenghuninya timbul karena tidak roboh,persyaratan tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung jatuh keadaan luar maupun dalam rumah antara lain persyaratan garis sempadan jalan, tergelincir. konstruksi yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar, dan tidak cenderung membuat penghuninya jatuh tergelincir. Agama Islam memberi petunjuk agar perumahan dan bangunan ditata sedemikian rupa Agama Islam memberi agar perumahan dan bangunan ditata sedemikian sehingga sedap dipandang dan enakpetunjuk ditempati. Nabi Muhammad SAW bersabda: rupa sehingga sedap dipandang dan enak ditempati. Nabi Muhammad SAW bersabda:

‫اﳉَﺎ ِرى َواِ َﱃ اﻟْ َﻮ ْﺟ ِﻪ‬ ْ ‫ﻀَﺮِة َواِ َﱃ اﻟْ َﻤ ِﺎء‬ ْ ‫ﺼَﺮ اﻟﻨﱠﻈَُﺮ إِ َﱃ‬ ٌ َ‫ﺛَﻼ‬ ْ ُ‫اﳋ‬ َ ْ ‫ث ُﲡَﻠﱢ‬ َ َ‫ﲔ اﻟْﺒ‬ (‫اﳊَ َﺴ ِﻦ )رواﻩ أﲪﺪ‬ ْ

56

"Tiga hal yang menjernihkan pandangan, yaitu: menyaksikan pandangan yang hijauhijau, air jernih yang mengalir dan wajah rupawan” (H.R. Ahmad).

Air, Kebersihan, Sanitasi Pada dan Kesehatan Menurut Islam orang-orang yang membuat hadits yang Lingkungan lain, disebutkan bahwa Agama Allah membenci kotoran.

ِ

ِ

ِ

ِ

“Tiga hal yang menjernihkan pandangan, yaitu: menyaksikan pandangan yang hijau-hijau, air jernih yang mengalir dan wajah rupawan” (H.R. Ahmad). Permasalahan sampah telah menjadi permasalahan nasional yang berdampak buruk bagi kehidupan sosial, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan. Hal ini berdampak pada terjadinya peningkatan pencemaran lingkungan hidup, yang antara lain disebabkan masih rendahnya terjadinya peningkatan pencemaran lingkungan yang antara lainpadahal disebabkan masih kesadaran masyarakat dan kalangan industri dalam hidup, mengelola sampah, agama Islam terjadinya pencemaran hidup, yang lain disebabkan masih rendahnya peningkatan kesadaran masyarakat danlingkungan kalangan industri dalamantara mengelola sampah, padahal

sudah rendahnya sangat Islam jelas melarang umatnya membuat kegiatan yangkegiatan dapat mencemarkan kesadaran masyarakat danuntuk kalangan industri dalam mengelola sampah, padahal agama sudah sangat jelas melarang umatnya untuk membuat yang dapat agama Islam sudah sangat jelas melarang umatnya untuk membuat kegiatan yang dapat mencemarkan lingkungan yangbaginda di sabdakan baginda lingkungan sebagaimana yang disebagaimana sabdakan oleh Rasuloleh SAW, antaraRasul lain: SAW, antara mencemarkan lingkungan sebagaimana yang di sabdakan oleh baginda Rasul SAW, antara lain: lain:

‫ﻣﻦ آذى‬ ‫ ﻣﻦ‬:: "" ‫ﻗﺎل‬ ‫وﺳﻠﻢ ﻗﺎل‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ وﺳﻠﻢ‬ ‫اﷲ ﻋﻠﻴﻪ‬ ‫ﺻﻠﻰ اﷲ‬ ‫اﻟﻨﱯ ﺻﻠﻰ‬ ‫أن اﻟﻨﱯ‬ ‫أﺳﻴﺪ أن‬ ‫ﺑﻦ أﺳﻴﺪ‬ ‫ﺣﺬﻳﻔﺔ ﺑﻦ‬ ‫وﻋﻦ ﺣﺬﻳﻔﺔ‬ ‫وﻋﻦ‬ ‫آذى‬ ‫ﻋﻠﻴﻪ ﻟﻌﻨﺘﻬﻢ‬ ‫وﺟﺒﺖ ﻋﻠﻴﻪ‬ ‫ﻃﺮﻗﻬﻢ وﺟﺒﺖ‬ ‫ﰲ ﻃﺮﻗﻬﻢ‬ ‫اﳌﺴﻠﻤﲔ ﰲ‬ ‫اﳌﺴﻠﻤﲔ‬ ‫اﻟﻄﱪﱪاﱐ‬ ‫)روواﻩاﻩ اﻟﻄ‬ ‫ﻟﻌﻨﺘﻬﻢ "" )ر‬ ((‫اﱐ‬ Artinya: “Dari Hudzaifah ibn Usaid ra bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa

Artinya: “Dari Hudzaifah Usaid bahwa saw bersabda: “Barang Artinya: Hudzaifah Usaid ra ramereka bahwaRasulullah Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa menyakiti“Dari orang Islam di ibn jalan-jalan maka ia memperoleh laknat” (HR.siapa Al-

menyakiti orangdiIslam di jalan-jalan merekaia maka ia memperoleh laknat” (HR. Almenyakiti orang Islam jalan-jalan mereka maka memperoleh laknat” (HR. Al-Thabrani) Thabrani) Thabrani)

ٍ ‫ﻋﻦ ﻣﻌ‬ ِ ‫ﻮل اﻟﻠﱠ‬ ِ ‫ﺎذ ر‬ ‫ﱠ‬ ‫ﺻﻠﻠﱠﱠﻰﻰ اﻟاﻟﻠﻠﱠﱠﻪﻪُ َﻋﻋﻠﻠََْﻴﻴ ِِﻪﻪ‬ ‫ﺻ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﺳ‬ ‫ر‬ ‫ﺎل‬ ‫ﻗ‬ : ‫ﺎل‬ ‫ﻗ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻠ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﻲ‬ ‫ﺿ‬ ُ َ َ ٍ ِ ِ َ َ ْ َ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ ُ ‫ﺎل ََر ُُﺳ‬ َ َ‫ ﻗ‬: ‫ﺎل‬ َ َ‫ﻋﻦ ُُﻣ ََﻌﺎذ ََرﺿ ََﻲ اﻟﻠﻪُُ َﻋْﻨﻪُُ ﻗ‬ َْ ُ ََ ‫ﻮل اﻟﻠﻪ‬ ‫ َووﻗﻗَﺎﺎ ِِرر َﻋﻋ ِِﺔﺔ اﻟاﻟﻄﻄﱠﱠِِﺮﺮ ِِﻳﻖ‬،، ‫ﰲ ااﻟﻟْْ َﻤﻤ َﻮﻮاا ِِررِِدد‬ ‫ﱠﻼﺛﺛََﺔَﺔ ااﻟﻟْْﺒﺒَــَﺮﺮ َازاز ِِﰲ‬ ‫ﻼ ِﻋِﻋ َﻦﻦ اﻟاﻟﺜﺜ ََﱠﻼ‬ ‫ ""ااﺗﺗﱠـﱠـ ُﻘﻘﻮﻮاا ااﻟﻟْْ َﻤﻤ ََﻼ‬::‫َوو َﺳﺳﻠﻠﱠﱠ َﻢﻢ‬ ،، ‫ﻳﻖ‬ َ َ ََ َ َ َ ََ َ َ ُ َ ََ (‫ﺎﺟﻪ‬ ‫ﺎﺟ‬ ََ ‫ََوواﻟاﻟﻈﻈﱢﱢ ﱢﱢﻞﻞ"" )) ََررََوواﻩاﻩُُ أأَﺑَﺑُُﻮﻮ ََدد ُُاواوََدد ََوواﺑاﺑْْ ُُﻦﻦ ََﻣﻣ‬ (‫ﻪ‬ Artinya : Dari Mu’adz ibn Jabal ra ia berkata: Rasulullah saw bersabda: ”Takutlah

Artinya : Dari Mu’adz ibn Jabal ra ia berkata: Rasulullah saw bersabda: ”Takutlah

kalian terhadap tiga halJabal yang terlaknat, buang air di tempat sumber air, di tepi jalan, Artinya : Dari Mu’adz ia berkata: Rasulullah saw sumber bersabda: kalian kalian terhadap tigaibn hal yangra terlaknat, buang air di tempat air,”Takutlah di tepi jalan, dan di tempat berlindung orang”. (HR. Abu Dawud dan Ibn Majah)

terhadap tiga haltempat yang berlindung terlaknat, buang di tempat sumber tepi jalan, dan di tempat dan di orang”.air(HR. Abu Dawud dan air, Ibn di Majah) Kita sebagi umatDawud Islam dan yangIbn mempunyai berlindung orang”.  (HR. Abu Majah) aturan yang jelas, sudah seharusnya

Kitaaktif sebagi umat Islam yang mempunyai aturan lingkungan yang jelas,sebagaimana sudah seharusnya berperan dalam pengelolaan sampah dan menjaga dalam berperan aktif dalam sampah dan menjaga lingkungan sebagaimana dalam qaidah fiqhiyyah yang pengelolaan menyatakan : Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam qaidah fiqhiyyah yang menyatakan :

ِ‫اﻷَﺻﻞ ِﰲ ْاﻷَﻣ ِﺮ ﻟ‬ ‫ب‬ ‫ﻠ‬ ْ ِ ِِ ‫ﻮﺟ ْﻮ‬ ُ ِْ ِ ْ

57

Artinya : Dari Mu’adz ibn Jabal ra ia berkata: Rasulullah saw bersabda: ”Takutlah Artinya : Dari Mu’adz Jabal ra ia berkata: Rasulullah bersabda: ”Takutlah kalian terhadap tiga halibn yang terlaknat, buang air di tempat saw sumber air, di tepi jalan, kalian terhadap tiga hal yang terlaknat, buang air di tempat sumber air, di tepi jalan, dan di tempat berlindung orang”. (HR. Abu Dawud dan Ibn Majah) dan di tempat berlindung orang”. (HR. Abu Dawud dan Ibn Majah) Kita sebagi umat Islam aturan yang berperan Kita sebagi umat yang Islammempunyai yang mempunyai aturanjelas, yangsudah jelas, seharusnya sudah seharusnya Kita sebagi umat Islam yang mempunyai aturan yang jelas, sudah seharusnya berperan aktif dalam pengelolaan sampah dan menjaga lingkungan sebagaimana dalam aktif dalam pengelolaan sampah dan menjaga lingkungan sebagaimana dalam qaidah fiqhiyyah berperan aktif dalam pengelolaan sampah dan menjaga lingkungan sebagaimana dalam qaidah fiqhiyyah yang menyatakan : yang menyatakan : qaidah fiqhiyyah yang menyatakan :

ِ ‫َﺻﻞ ِﰲ ْاﻷَ ْﻣ ِﺮ ﻟِِْﻠﻮﺟﻮ‬ ‫ب‬ ْ ‫ااﻷﻷ‬ ِ ‫َﺻ ُﻞ ِ ْﰲ ْاﻷَ ْﻣ ِﺮ ﻟ ْﻠ ُﻮ ُﺟ ْﻮ‬ ‫ب‬ ْ ُ ُ kewajiban” ْ ُْ “Pada prinsipnya perintah itu menunjukkan kewajiban” “Pada prinsipnya perintah itu menunjukkan “Pada prinsipnya perintah itu menunjukkan kewajiban” ‫ﱠﺤ ِِﺮِِْﱘ‬ ‫ﱠﻬ ِﻲ ﻟِِﻠﺘ‬ ‫َﺻ ُﻞ ِِ ْﰲ اﻟﻨـ‬ ‫اﻷ‬ ْ ْ ْ ‫ﱘ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﱠﺤ‬ ‫ﺘ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﻲ‬ ‫ﱠﻬ‬ ‫ـ‬ ‫ﻨ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﰲ‬ ‫ﻞ‬ ‫َﺻ‬ ِ ْ ْ menunjukkan ْ ْkeharaman” “Pada prinsipnya larangan itu ُ ْ ‫اﻷ‬

“Pada prinsipnya larangan itu menunjukkan keharaman” Dari dua kaidah“Pada fiqh prinsipnya di atas dapat kita fahami bahwa kita keharaman” umat Islam sebagai larangan itu menunjukkan Dari dua kaidah fiqh di atas dapat kita fahami bahwa kita umat sebagai rahmatan lil alamain sudah seharusnya memberikan contoh yang baik bagiIslam ummat yang Dari kaidah fiqh dibanyak atas dapat kita fahami bahwa kita rahmatan rahmatan lil alamain sudah seharusnya memberikan yangIslam baik sebagai bagi ummat yang lain,dua karena begitu perintah dalam agama contoh kita umat yang mengindikasikan akan lil lain, karena begitu banyak perintah dalam agama kita yang mengindikasikan menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan sebaliknya larangnya kita alamainwajibnya sudah seharusnya memberikan contoh yang baik bagidan ummat yang di lain, karenaakan begitu wajibnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungansampah dan sebaliknya di larangnya kita untuk bergaya hidup tidak sehat dengan membuang sembarangan serta tidak banyak perintah dalam agama kita yang mengindikasikan akan wajibnya menjaga kebersihan dan untuk bergaya hidup tidak sehat dengan membuang sampah sembarangan serta tidak

kelestarian lingkungan dan sebaliknya di larangnya kita untuk bergaya hidup tidak sehat dengan

membuang sampah sembarangan serta tidak mengolahnya degan baik sehingga menimbulkan

mengolahnya degan baik sehingga menimbulkan39pencemaran terhadap lingkungan hidup pencemaran 39 kita. disekitar kita. terhadap lingkungan hidup disekitar

Pencemaran lingkungan, baik tanah, air maupun udara, merupakan ancaman bagi

Pencemaran lingkungan, baik tanah, air maupun udara, merupakan ancaman bagi kelestarian kehidupan manusia. Al-Qur’an mengingatkan terjadinya kelestarian alamalam dan dan kehidupan manusia. Al-Qur'an telahtelah mengingatkan atasatas terjadinya kerusakan daratan lautan karena perbuatan tangan-tangan manusia. kerusakan daratan dandan lautan karena perbuatan tangan-tangan manusia.

ِ ‫ﻇَﻬﺮ اﻟْ َﻔﺴﺎد ِﰲ اﻟْﺒـﱢﺮ واﻟْﺒﺤ ِﺮ‬ ِ ‫ﺖ أَﻳْ ِﺪي اﻟﻨ‬ ‫ﱠﺎس ﻟِﻴُ ِﺬﻳ َﻘ ُﻬﻢ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﻛ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﲟ‬ َ َ ْ ََ ْ َ َ َ ُ َ ََ ‫ﺾ اﻟﱠ ِﺬي َﻋ ِﻤﻠُﻮا ﻟَ َﻌﻠﱠ ُﻬ ْﻢ ﻳـَْﺮِﺟﻌُﻮ َن‬ َ ‫ﺑـَ ْﻌ‬

58

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar” (Ar-Ruum [30]:41). Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam Akibat perbuatan manusia yang disebut pada ayat yang diderita di atas, banyak timbul penyakit manusia yang dikarenakan kerusakan alam, baik karena polusi dan pencemaran

Pencemaran lingkungan, baik tanah, air maupun udara, merupakan ancaman bagi kelestarian alam dan kehidupan manusia. Al-Qur'an telah mengingatkan atas terjadinya kerusakan daratan dan lautan karena perbuatan tangan-tangan manusia.

ِ ‫ﺖ أَﻳْ ِﺪي اﻟﻨ‬ ‫ﱠﺎس ﻟِﻴُ ِﺬﻳ َﻘ ُﻬﻢ‬ ‫ﺎد ِﰲ اﻟْﺒَـﱢﺮ َواﻟْﺒَ ْﺤ ِﺮ ِﲟَﺎ َﻛ َﺴﺒ‬ ‫ﻇَ َﻬَﺮ اﻟْ َﻔ َﺴ‬ ْ ُ َ “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, ِ kepada supaya Allah sebahagian ‫َﻘ ُﻬﻢ‬merasakan ‫ﱠﺎس ﻟِﻴُ ِﺬﻳ‬ ‫ي اﻟﻨ‬mereka ‫ﺖ أَﻳْ ِﺪ‬ ‫ِﲟﺟَﺎﻌﻮَﻛَنَﺴَﺒ‬dari ‫ْﺤﻳـِﺮ‬akibat ‫ﻌَﻠوﱠاﻟْﻬﺒ‬perbuatan ‫ َِﻋﰲِﻤﻠاُﻟْﻮﺒَاـﱢﺮ‬mereka, ‫ﺎد‬ ‫ْاَﻔﻟﱠ ِﺬَﺴ‬agar ‫ﺾاﻟ‬ ‫ﻬَﺮ‬mereka ‫ﻇ‬ َ ‫ﺮ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻟ‬ ‫ي‬ ‫ﻌ‬ ْ ُ َ َ َ َ ْ َ‫ﺑـ‬ kembali ke jalan yang benar” (Ar-Ruum [30]:41). ُ ْ َ ْ ُ َ "Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan ِ‫ﺮ‬dari ِ ‫اﻟﱠ‬manusia, ِ ‫ﻋ‬tangan ‫ﱠ‬ ‫ن‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺟ‬ ‫ـ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻤ‬ ‫ي‬ ‫ﺬ‬ ‫ﺾ‬ ‫ﺑـَ ْﻌ‬ َ ُ َ supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian akibat perbuatan mereka, َ agar ُ ْayat ُ َ diderita َdi atas, banyak َ ْyang Akibat perbuatan manusia yang disebut pada timbul mereka kembali ke jalan yang (Ar-Ruum [30]:41). "Telah tampak kerusakan di benar” darat kerusakan dan di laut disebabkan tangan manusia, penyakit manusia yang dikarenakan alam, baik karenaperbuatan polusi dan pencemaran maupun supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar karena komposisi alam yang tidak lagi. ayat yang diderita di atas, banyak timbul Akibat perbuatan manusia yangharmonis disebut pada mereka kembali ke jalan yang benar” (Ar-Ruum [30]:41). penyakit manusia yang dikarenakan kerusakan alam, baik karena polusi dan pencemaran Alam semesta ini diciptakan oleh Allah SWT untuk manusia. Oleh karena itu, manusia wajib maupun karena komposisi alamyang yangdisebut tidak harmonis Akibat perbuatan manusia pada ayatlagi. yang diderita di atas, banyak timbul memelihara kelestariannya danoleh tidakAllah bolehSWT merusaknya. Allah berfirman: Alam semesta ini diciptakan untuk manusia. karena manusia penyakit manusia yang dikarenakan kerusakan alam, baik karenaOleh polusi dan itu, pencemaran wajib memelihara kelestariannya dan tidak boleh merusaknya. Allah berfirman: maupun karena komposisi alam yang tidak harmonis lagi.

َِ ‫ض‬ ِ ‫ُﻫ َﻮ اﻟﱠ ِﺬي َﺧﻠَ َﻖ ﻟَ ُﻜﻢ ﱠﻣﺎ ِﰲ ْاﻷ َْر‬ ...‫ﲨ ًﻴﻌﺎ‬ "Dialah Allah, yang menjadikan segalaِ yang ada di ِbumi untukmu…” (Al-Baqarah ‫ُﻫﻮ اﻟﱠ‬ ِ segala “Dialah Allah, yang ... menjadikan ‫ض َﲨ ًﻴﻌﺎ‬ ‫ﰲ ْاﻷ َْر‬yang‫ﻢ ﱠﻣﺎ‬ada‫ ﻟَ ُﻜ‬di‫َﺧﻠَ َﻖ‬bumi‫ِﺬي‬untukmu…” [2]:29). َ ( Al-Baqarah [2]:29). "Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untukmu…” (Al-Baqarah ِ ‫ﺐ اﻟْﻤ ْﻔ ِﺴ‬ ُِ ‫ض إِ ﱠن اﻟﻠﱠﻪ َﻻ‬ ِ ‫ َوَﻻ ﺗَـْﺒ ِﻎ اﻟْ َﻔ َﺴ َﺎد ِﰲ ْاﻷ َْر‬... ‫ﻳﻦ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﱡ‬ [2]:29). َ ُ َ "…Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di ِmuka bumi. Sesungguhnya Allah tidak ِ ِ ِ ِ ‫ﱠ‬ ِ ‫ﱠ‬ ‫ﻳﻦ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﻔ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﺐ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﻻ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻠ‬ ‫اﻟ‬ ‫ن‬ ‫إ‬ ‫ض‬ ‫َر‬ ‫اﻷ‬ ‫ﰲ‬ ‫ﺎد‬ ‫ﺴ‬ ‫ﻔ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﻎ‬ ‫ﺒ‬ ْ ْ ِ ْ َ ْ ُ berbuat ‫ُ ﱡ‬kerusakan" menyukai orang-orang َ َ َ ْ‫ َوَﻻ ﺗَـ‬... َ (Al-Qashash ْ [28]:77). َ yang Alam semesta ini diciptakan oleh Allah SWT untuk manusia. Oleh karena itu, manusia wajib memelihara kelestariannya dan tidak boleh merusaknya. Allah berfirman:

"…Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak janganlah berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai“…Dan orang-orang yangkamu berbuat kerusakan" (Al-Qashash [28]:77). 7. Kebersihan Dalam Rumah Tangga menyukai orang­orang yang berbuat kerusakan” (Al-Qashash [28]:77).

Ajaran Islam tentang kebersihan juga menyangkut kebersihan rumah tangga, baik 7. mengenai Kebersihan Dalamtinggal Rumah Tanggasoal hubungan antara anggota keluarga, khususnya tempat maupun suami-isteri. Ajaran Islam tentang kebersihan juga menyangkut kebersihan rumah tangga, baik

ِ ‫أَﺳ ِﻜﻨﻮﻫ ﱠﻦ ِﻣﻦ ﺣﻴﺚ ﺳ َﻜﻨﺘﻢ ﱢﻣﻦ وﺟ ِﺪ ُﻛﻢ وَﻻ ﺗُﻀﺎ ﱡر‬ ‫ﻀﻴﱢـ ُﻘﻮا‬ ُ َ ُ َْ ْ ُ ُ ْ َ ُ‫وﻫ ﱠﻦ ﻟﺘ‬ ُ َ َ ْ ُْ tempat tinggal maupun soal hubungan antara anggota keluarga, khususnya suami-isteri. ِ ‫أَﺳ ِِﻜﻨﻮﻫ ﱠﻦ ِﻣﻦ ﺣﻴﺚ ﺳ َﻜﻨﺘﻢ ﱢﻣﻦ وﺟ ِﺪ ُﻛﻢ وَﻻ ﺗُﻀﺎ ﱡر‬ ‫ﻀﻴﱢـ ُﻘﻮا‬ ُ َ ُ ْ َ ْ ...ُ ‫َﻋْﻠَْﻴﻬُﱠﻦ‬ َ ُ‫وﻫ ﱠﻦ ﻟﺘ‬ ُ َ َ ْ ُْ "Tempatkanlah mereka (isteri) dimana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanِ dan Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan ...(At-Thalaq ‫ﻬ ﱠﻦ‬Menurut ‫ َﻋﻠَْﻴ‬Agama Islam janganlah kamu menyusahkan Air, mereka untuk menyempitkan hati mereka…”

7. Kebersihan Dalam Rumah Tangga

mengenai tempat tinggal maupun soal hubungan antara anggota keluarga, khususnya Ajaran Islam tentang kebersihan juga menyangkut kebersihan rumah tangga, baik mengenai suami-isteri.

[65]:6). "Tempatkanlah mereka (isteri) dimana kamu bertempat tinggal menurut kemampuan dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan hati mereka…” (At-Thalaq

59

Ajaran Islam tentang kebersihan juga menyangkut kebersihan rumah tangga, baik mengenai tempat tinggal maupun soal hubungan antara anggota keluarga, khususnya suami-isteri.

ِ‫أَﺳ ِﻜﻨﻮﻫ ﱠﻦ ِﻣﻦ ﺣﻴﺚ ﺳ َﻜﻨﺘﻢ ﱢﻣﻦ وﺟ ِﺪ ُﻛﻢ وَﻻ ﺗُﻀﺎ ﱡروﻫ ﱠﻦ ﻟ‬ ‫ﻀﻴﱢـ ُﻘﻮا‬ ‫ﺘ‬ ُ َ ُ َْ ْ ُ ُ ْ َ ُ ُ َ َ ْ ُْ ... ‫َﻋﻠَْﻴ ِﻬ ﱠﻦ‬

“Tempatkanlah mereka dimana bertempat tinggal menurut kemampuan "Tempatkanlah mereka (isteri)(isteri) dimana kamukamu bertempat tinggal menurut kemampuan dan dan janganlahkamu kamu menyusahkan menyusahkan mereka (At-Thalaq [65]:6). janganlah mereka untuk untukmenyempitkan menyempitkanhati hatimereka…” mereka…” (At-Thalaq [65]:6).

ِ ِ ِ ِ ‫ﻚ َﺣ ًّﻘﺎ‬ َ ‫ﻚ َﻋﻠَْﻴ‬ َ ‫ﻚ َﺣ ًّﻘﺎ َوِﻻَ ْﻫﻠ‬ َ ‫ﻚ َﻋﻠَْﻴ‬ َ ‫ﻚ َﺣ ًّﻘﺎ َوا ﱠن ﻟﻨَـ ْﻔ ِﺴ‬ َ ‫ﻚ َﻋﻠَْﻴ‬ َ ‫إِ ﱠن ﻟَﺮﺑﱢ‬ ِ‫إﻓَِ ﱠنﺎﻋ ﻟِِﻂﺮﺑ ُﻛﻚ ﱠﻞ ﻋ‬ ِ ِ ِ ِ ‫ﱠ‬ (‫اﻟﺒﺨﺎرى‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻘ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﻖ‬ ‫ﺣ‬ ‫ى‬ ‫ذ‬ ِ ‫ﱟ‬ ‫ﱠ‬ ًّ ًّ ‫ﻚ َﺣ ًّﻘﺎ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻚ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻫ‬ ‫ﻻ‬ ‫و‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻘ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﻚ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻚ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﻔ‬ ‫ـ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻟ‬ ‫ن‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻘ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﻚ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻠ‬ َ َْ َ َ ْ َ َ َ40َْ َ َ ْ َ ُ َ َ َ َ َْ َ َ ‫ْ ﱢ‬ َ

َ َ (‫ﺎﻋ ِﻂ ُﻛ ﱠﻞ ِذى َﺣ ﱟﻖ َﺣ ﱠﻘﻪُ )رواﻩ اﻟﺒﺨﺎرى‬ ْ َ‫ﻓ‬

"Sesungguhnya Tuhan mempunyai hak atasmu. dan dirimu mempunyai hak atasmu, dan “Sesungguhnya Tuhan mempunyai hak atasmu. dan dirimu mempunyai hak atasmu, dan keluargamupun mempunyai hak atasmu, maka tunaikanlah hak itu pada yang empunya" keluargamupun mempunyai hak atasmu, maka tunaikanlah hak itu pada yang empunya” (H.R. (H.R. Bukhari).

ِ ‫ﺎﻋﺘَ ِﺰﻟُﻮا اﻟﻨﱢ َﺴﺎءَ ِﰲ اﻟْ َﻤ ِﺤ‬ ِ ‫ﻚ َﻋ ِﻦ اﻟْ َﻤ ِﺤ‬ ‫ﻴﺾ‬ َ َ‫َوﻳَ ْﺴﺄَﻟُﻮﻧ‬ ْ َ‫ﻴﺾ ﻗُ ْﻞ ُﻫ َﻮ أَ ًذى ﻓ‬ ِ‫ﻚﻦَﻋ ِﻦﺣ اﻟْﱴَﻤﻳِﺤﻄﻬﺮ‬ ‫ﺎءَﻴ ِﰲ‬ ‫ﺴ‬ ‫ى ﻓﻓ‬ ‫ﻴﺾن ﻗُﻓِﺈْﻞذا ُﻫﺗَﻮﻄَأَﱠﻬًذ‬ ‫ﺎﻋﺘَﻮﻫِﺰﻟُﻮﻦا ِﻣاﻟﻨﱢ‬ َ َ‫َووَﻳَﻻ ْﺴﺗَـﺄَﻟُْﻘﻮﺮﻧﺑ‬ َ ْ ‫ﺚ اأﻟََْﻣَﻤﺮُﻛِﺤﻢ اﻟِﻠﱠ‬ ْ ‫ﻴﺾ ُﻪ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﺄ‬ ‫ن‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻮﻫ‬ َ ْ ‫ﱠ‬ َ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ َ َ َ َ ُ َ ُ ٰ ْ ْ ُ َ َ ُ َُ َ ُ َ َْ ْ ِ ُ ِ ‫ﱠ‬ ْ ‫ﻮﻫ ﱠﻦ َﺣ ﱠ ٰﱴ ِﻳَﻄْ ُﻬ ْﺮ َنِ ﻓَﺈ‬ َ‫ﺐذَااﻟْﺗَﻤﺘﻄَ ﱠﻬﻄْﺮﻬَنِﺮ ﻓ‬ ُ ‫ﻮﻫ ﱠﻦ ﻣ ْﻦ َﺣْﻴ‬ ُ ُ‫ﻳﻦﺄﺗ‬ ُ‫إَِوَﱠنﻻ ﺗاﻟَـﻠﱠْﻘﻪَﺮﺑُ ُِﳛ‬ ُ‫ﺚ أ ََﻣَﺮُﻛ ُﻢ اﻟﻠﻪ‬ ‫ﳛ‬ ‫و‬ ‫ﲔ‬ ‫ﺑ‬ ‫ا‬ ‫ﻮ‬ ‫ـ‬ ‫ﺘ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﺐ‬ ‫ﱠ‬ َ ‫ﱢ‬ ُ ‫ﱡ‬ ‫ﱡ‬ ‫ﱠ‬ َ ََ َ َُ

"Sesungguhnya Tuhan mempunyai hak atasmu. dan dirimu mempunyai hak atasmu, dan

Bukhari).keluargamupun mempunyai hak atasmu, maka tunaikanlah hak itu pada yang empunya" (H.R. Bukhari).

‫ﻳﻦ‬ ‫ﲔ َوُِﳛ ﱡ‬ ‫إِ ﱠن اﻟﻠﱠﻪَ ُِﳛ ﱡ‬ َ ِ‫ﺐ اﻟﺘﱠـ ﱠﻮاﺑ‬ َ ‫ﺐ اﻟْ ُﻤﺘَﻄَ ﱢﻬ ِﺮ‬

"Mereka bertanya kepadamu (hai Muhammad) tentang haid. Katakanlah:"Haid itu adalah suatubertanya kotoran". Oleh sebab hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita itu di "Mereka kepadamu (haiituMuhammad) tentang haid. Katakanlah:"Haid waktu haid dan kotoran". janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.Apabila mereka “Mereka bertanya kepadamu (hai Muhammad) tentang haid. Katakanlah:”Haid itu adalah adalah suatu Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di telah suci, maka mereka itu di tempat diperintahkan Allah kepadamu. waktu haid dan campurilah janganlah kamu mendekati mereka,yang sebelum mereka suci.Apabila mereka suatu Sesungguhnya kotoran”. Oleh Allah sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri daridan wanita di waktu haid telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat diperintahkan Allah kepadamu. menyukai orang-orang yang yang bertaubat orang-orang yangdan Sesungguhnya menyukai orang-orang yangsuci.Apabila bertaubat dan orang-orang yang menyucikan diri” Allah (Al-Baqarah [2]:222). janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka mereka telah suci, maka menyucikan diri” (Al-Baqarah [2]:222).

60

campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah Keluarga yang terbentuk melalui perkawinan adalah kesatuan masyarakat terkecil Keluarga yang terbentuk melalui adalah kesatuan masyarakat terkecil menyukai orang-orang bertaubat dan perkawinan orang-orang yangdari menyucikan diri” (Al-Baqarah sebagai sendi dari yang kehidupan masyarakat. Keluarga terdiri unsur-unsur suami-isteri sebagai sendi dari kehidupan masyarakat. Keluarga terdiri dari unsur-unsur suami-isteri sebagai unsur utama, [2]:222). sebagai unsur utama,anak-anak anak-anakdan dankaum kaumkerabat. kerabat. Perkawinan yang disyariatkan dan Perkawinan yang disyariatkan agama agama Islam Islam adalah adalah ibadah ibadah kepada kepada Allah Allah dan mengikuti mengikutiSunnah SunnahRasul, Rasul,untuk untukmembangun membangun rumah rumah tangga/keluarga tangga/keluarga bahagia bahagia dan kekal yangdijalin dijalindengan dengan mawaddahMenurut danrahmah rahmah menuju keluarga sakinah, sakinah, guna melahirkan Air, Kebersihan, Sanitasiyang dan Kesehatan Lingkungan Agama Islam mawaddah dan menuju keluarga generasimanusia manusiayang yangbaik baikdan danberkualitas berkualitas agar agar mampu mampu memenuhi memenuhi tugasnya tugasnya sebagai generasi sebagai khalifah Allah mukabumi. bumi.Allah Allahberfirman: berfirman: khalifah Allah didimuka

ِ

ِِ

ِ

"Mereka bertanya kepadamu (hai Muhammad) tentang haid. Katakanlah:"Haid itu adalah suatu kotoran". Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Keluarga yang terbentuk melalui perkawinanyang adalah kesatuan dan masyarakat terkecilyang sebagai Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang bertaubat orang-orang menyucikan diri” (Al-Baqarah sendi dari kehidupan masyarakat.[2]:222). Keluarga terdiri dari unsur-unsur suami-isteri sebagai unsur

utama, anak-anak dan kaum kerabat. Keluarga yang terbentuk melalui perkawinan adalah kesatuan masyarakat terkecil sebagai sendi dari kehidupan masyarakat. Keluarga terdiri dari kepada unsur-unsur Perkawinan yang disyariatkan agama Islam adalah ibadah Allah suami-isteri dan mengikuti sebagai unsur utama, anak-anak dan kaum kerabat. Sunnah Rasul, untuk membangun rumah tangga/keluarga bahagiaibadah dan kekal yang Allah dijalin dan dengan Perkawinan yang disyariatkan agama Islam adalah kepada mengikuti Sunnah Rasul, untuk membangun tangga/keluarga bahagia dan yang kekalbaik mawaddah dan rahmah menuju keluarga sakinah,rumah guna melahirkan generasi manusia yang dijalin dengan mawaddah dan rahmah menuju keluarga sakinah, guna melahirkan dan berkualitas agar mampu memenuhi tugasnya sebagai khalifah Allah di muka bumi. Allah generasi manusia yang baik dan berkualitas agar mampu memenuhi tugasnya sebagai berfirman: khalifah Allah di muka bumi. Allah berfirman:

ِ ‫وِﻣﻦ آﻳﺎﺗِِﻪ أَ ْن ﺧﻠَﻖ ﻟَ ُﻜﻢ ﱢﻣﻦ أَﻧ ُﻔ‬ ‫اﺟﺎ ﻟﱢﺘَ ْﺴ ُﻜﻨُﻮا إِﻟَْﻴـ َﻬﺎ َو َﺟ َﻌ َﻞ‬ ‫و‬ ‫َز‬ ‫أ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻜ‬ ‫ﺴ‬ ُ ْ َ َ ً َ ْ ْ َ ْ َ ٍ ‫ﺑـﻴـﻨَ ُﻜﻢ ﱠﻣﻮﱠد ًة ور ْﲪﺔً إِ ﱠن ِﰲ َٰذﻟِﻚ َﻵﻳ‬ ‫ﺎت ﻟﱢَﻘ ْﻮٍم ﻳـَﺘَـ َﻔ ﱠﻜ ُﺮو َن‬ َ ََ َ َْ َ َ

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialahmerasa Dia menciptakan untukmu pasangan dari“Dan jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan tenteram kepadanya, dan di antara kasih dan pada yangdan demikian daridijadikan-Nya jenismu sendiri supayakamu kamurasa cenderung dansayang. merasaSesungguhnya tenteram kepadanya, dijadikanitu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir” (Ar-Ruum [30]:21). Nya di antara kamu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar

terdapatKeluarga tanda­tanda bagi kaumkeluarga yang berfikir” (Ar-Ruum [30]:21). sehat adalah yang secara normal memenuhi fungsi-fungsi yang semestinya dilakukan oleh keluarga itu, baik orang tua dalam hal ini suami-isteri, anakanakKeluarga maupun kaum keluarga yang memenuhi sehat adalahfungsi-fungsi keluarga yangyang sehat kerabat. adalah Dengan keluargademikian, yang secara normal dapat melahirkan kebahagiaan dan kesejahteraan lahir bathin bagi anggota keluarga, dapat semestinya dilakukan olehyang keluarga orang tua dan dalam hal ini suami-isteri, melahirkan keturunan baikitu, danbaik berkualitas, mendatangkan manfaatanak-anak bagi kehidupan secara luas. maupun kaummasyarakat kerabat. Dengan demikian, keluarga yang sehat adalah keluarga yang dapat melahirkan kebahagiaan dan kesejahteraan lahir bathin bagi anggota keluarga, dapat melahirkan keturunan yang baik dan berkualitas, dan mendatangkan manfaat bagi kehidupan masyarakat secara luas.

41

Salah satu faktor yang amat penting bagi terwujudnya kesehatan keluarga atau keluarga sehat, diperlukan kondisi yang mendukung bagi terwujudnya dan terpeliharanya kesehatan dalam keluarga.

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

61

Kondisi-kondisi pendukung tersebut di antaranya adalah: 1. Kesehatan, kedewasaan dan kematangan fisik dan mental atau jasmani dan rohani dari suami­isteri sebagai pemeran utama dari kehidupan keluarga. 2. Ketaatan menjalankan ajaran agama dari semua anggota keluarga, saling cinta mencintai, hormat menghormati dan sayang menyayangi di antara mereka. Salah satutempat faktor tinggal yang amat penting bagi terwujudnya kesehatankesehatan. keluarga atau 3. Adanya rumah yang memadai, memenuhi syarat-syarat

4. 5. 6. 7. 8.

keluarga sehat, diperlukan kondisi yang mendukung bagi terwujudnya dan terpeliharanya kesehatan dalam keluarga. yang halalan thayyiban, yang tidak dilarang oleh agama dan Makanan dan minuman Kondisi-kondisi pendukung tersebut di antaranya adalah: memenuhi syarat-syarat kesehatan seperti bergizi, sebagainya. 1. Kesehatan, kedewasaan dan kematangan fisik danberprotein mental ataudan jasmani dan rohani dari suami-isteri sebagai pemeran utama dari kehidupan keluarga. Lingkungan hidup yang baik dan memenuhi syarat-syarat kesehatan seperti bersih, indah 2. Ketaatan menjalankan ajaran agama dari semua anggota keluarga, saling cinta dan mencintai, nyaman. hormat menghormati dan sayang menyayangi di antara mereka. 3. Adanya rumah tempat tinggal yang memadai, memenuhi syarat-syarat kesehatan. Lingkungan yangyang baikhalalan menunjang pendidikan dan kesehatan anak-anak. 4. Makananmasyarakat dan minuman thayyiban, yang tidak dilarang oleh agama dan memenuhi syarat-syarat kesehatan seperti bergizi, berprotein dan sebagainya. Anggota keluarga, terutama suami-isteri memiliki pengetahuan, pemahaman dan wawasan 5. Lingkungan hidup yang baik dan memenuhi syarat-syarat kesehatan seperti bersih, tentang indahkesehatan. dan nyaman. 6. Lingkungan masyarakat yang baik menunjang pendidikan dan kesehatan anak-anak. Tersedianya yangterutama diperlukan untuk perawatan kesehatan, minimal untuk pertolongan 7. Anggotasarana keluarga, suami-isteri memiliki pengetahuan, pemahaman dan wawasan tentang kesehatan. pertama. 8. Tersedianya sarana yang diperlukan untuk perawatan kesehatan, minimal untuk pertolongan pertama.

Rasulullah SAW bersabda: Rasulullah SAW bersabda:

ِ ‫ أَ ْن ﺗَ ُﻜﻮ َن زوﺟﺘﻪ ﺻ‬:‫أَرﺑـﻌﺔٌ ِﻣﻦ ﺳﻌﺎد ِة اﻟْﻤﺮِء‬ ً‫ﺎﳊَﺔً َوأ َْوَﻻ ُدﻩُ أَﺑْـَﺮارا‬ َ َُُ َْ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ َْ ِِ ‫وﺧﻠَﻄَ ُﺎؤﻩ‬ (‫ﲔ َوأَ ْن ﻳَ ُﻜ ْﻮ َن ِرْزﻗُﻪُ ِﰱ ﺑـَﻠَ ِﺪ ِﻩ )رواﻩ اﻟﺪﻳﻠﻤﻰ‬ َ ْ ‫ﺻﺎﳊ‬ َ ُ َُ "Ada empat kebahagiaan seseorang, yaitu: mempunyai isteri yang shaleh, anak-anak yang baik, lingkungan yang baik dan pekerjaan tetap di negerinya” (HR. Ad-Dailami).

“Ada empat kebahagiaan seseorang, yaitu: mempunyai isteri yang shaleh, anak-anak

yang baik,Rumah lingkungan yang baikmerupakan dan pekerjaan negerinya” (HR.yang Ad-Dailami). tempat tinggal salahtetap satu di faktor pendukung amat penting.

62

Karena rumah dapat memberi perlindungan terhadap anggota keluarga dari terik matahari, angin, hujan dan hewan yang berbahaya; tempat istirahat yang baik dan nyaman; dan Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama memberikan kesenangan/ketentraman hidup bagi para Islam penghuninya. Rumah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan adalah rumah yang memenuhi ketentuan-ketentuan, di antaranya:

Rumah tempat tinggal merupakan salah satu faktor pendukung yang amat penting. Karena rumah dapat memberi perlindungan terhadap anggota keluarga dari terik matahari, angin, hujan dan hewan yang berbahaya; tempat istirahat yang baik dan nyaman; dan memberikan kesenangan/ketentraman hidup bagi para penghuninya. Rumah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan adalah rumah yang memenuhi ketentuan­ ketentuan, di antaranya: 1. Letaknya tidak berada di tempat yang rendah, jauh dari rawa-rawa, jauh dari keramaian dan jauh dari lingkungan yang tercemar tanahnya, airnya dan udaranya. 2. Desain dan bentuknya memberi kemudahan untuk dibersihkan, tidak terlalu dipenuhi oleh peralatan rumah tangga, kamar-kamar cukup ventilasinya, dan sinar matahari dapat masuk ke dalamnya. 3. Kamar mandi yang memadai, di mana airnya terjamin kebersihannya dan jamban yang memenuhi syarat kesehatan. 4. Adanya saluran air untuk penyaluran air limbah rumah tangga dan tempat sampah untuk penampungan/pembuangan sampah. 5. Halaman rumah yang cukup luas, bersih dan dapat ditanami pepohonan sehingga tampak indah dan nyaman. Nabi Muhammad SAW bersabda:

‫ﺼﺎﻟِ ُﺢ‬ ْ :‫ﻀﺎﺋِ َﻞ ِﻣ ْﻦ َﺳ َﻌ َﺎد ِة اﻟْ َﻤ ْﺮِء اﻟْ ُﻤ ْﺴﻠِ ِﻢ ِﰱ اﻟ ﱡﺪﻧْـﻴَﺎ‬ ‫اﳉَ ُﺎر اﻟ ﱠ‬ ُ َ‫ﺛَﻼ‬ َ َ‫ث ﻓ‬ ِ ‫واﻟْﻤﺴ َﻜﻦ اﻟْﻮ‬ (‫ﲔ )رواﻩ اﻟﻄﱪاﱏ‬ ‫ﻛ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ﻊ‬ ‫اﺳ‬ ْ َ ُ ‫ﺐ ا ْﳍَﱢ‬ ُ َْ َ ُ َ ُ ْ َ َ "Tiga keutamaan dari pada keberuntungan seorang muslim di dunia yaitu: tetangga yang baik, tempat tinggal yang luas dan kendaraan yang mudah" (HR. Ath-Thabrani).

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

ِ ِ ‫ﻃَ ﱢﻬﺮوا ﻫ ِﺬ‬ َِ‫َﺟﺴ َﺎد ﻃَ ﱠﻬﺮُﻛﻢ اﷲُ ﻓ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﺎت‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻧ‬ ‫ﺈ‬ ‫ﻷ‬ ‫ا‬ ‫ﻩ‬ َ ْ َ َ‫ﺖ ﻃَﺎﻫًﺮا إِﻻﱠ ﺑ‬ ُ ‫ﺲ َﻋْﺒ ٌﺪ ﻳَﺒِْﻴ‬ َ ُْ ْ ُ ْ ُ َ َ َ

63

ُ

َُ

َ

ْ ُ َْ َ َ َ ْ َ َ ُ ِ ‫واﻟْﻤﺴ َﻜﻦ اﻟْﻮ‬ (‫ﲔ )رواﻩ اﻟﻄﱪاﱏ‬ ‫ﻛ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ﻊ‬ ‫اﺳ‬ ْ َ ُ ‫ﺐ ا ْﳍَﱢ‬ ُ َْ َ ُ َ ُ ْ َ َ

"Tiga seorang muslim di dunia yaitu: tetangga yangyang “Tiga keutamaan keutamaandari daripada padakeberuntungan keberuntungan seorang muslim di dunia yaitu: tetangga baik, tempat tinggal yang luas dan kendaraan yang mudah" (HR. Ath-Thabrani). baik, tempat tinggal yang luas dan kendaraan yang mudah” (HR. Ath-Thabrani).

ِ ِ ‫ﻃَ ﱢﻬﺮوا ﻫ ِﺬ‬ َِ‫َﺟﺴ َﺎد ﻃَ ﱠﻬﺮُﻛﻢ اﷲُ ﻓ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﺎت‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻧ‬ ‫ﺈ‬ ‫ﻷ‬ ‫ا‬ ‫ﻩ‬ َ ْ َ َ‫ﺖ ﻃَﺎﻫًﺮا إِﻻﱠ ﺑ‬ ُ ‫ﺲ َﻋْﺒ ٌﺪ ﻳَﺒِْﻴ‬ َ ُْ ْ ُ ْ ُ َ َ َ ِِ ِ ِ ٌ َ‫وَﻣ َﻌﻪُ َﻣﻠ‬ ‫ اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ا ْﻏ ِﻔ ْﺮ‬:‫ﺎل‬ َ َ‫ﺎﻋﺔً ِﻣ َﻦ اﻟﻠﱠْﻴ ِﻞ إِﻻﱠ ﻗ‬ َ ‫ﺐ َﺳ‬ َ ُ ‫ﻚ ﰱ ﺷ َﻌﺎرﻩ ﻻَ ﻳـَﺘَـ َﻘﻠﱠ‬ ِ َ‫ﻟِﻌﺒ ِﺪ َك ﻓَِﺈﻧﱠﻪ ﻃ‬ (‫ﺎﻫٌﺮ )رواﻩ اﻟﻄﱪاﱏ‬ َْ ُ

"Bersihkanlah Sesungguhnya tidak ada ada “Bersihkanlah badanmu badanmuitu! itu!Allah Allahniscaya niscayaakan akanmensucikanmu. mensucikanmu. Sesungguhnya tidak seorang hamba Allah pun yang tidur dalam keadaan bersih, kecuali dia tidur bersamanya seorang hambadi Allah yang tidur dalam keadaan kecuali dia sesaat tidur bersamanya Malaikat baju pun dalamnya; ia tidak berbalik danbersih, berpaling muka pun di malamnya, kecuali Malaikat mendo'akannya:''Ampunilah dia ini ya Allah karena ia dalam Malaikat di baju dalamnya; ia tidak berbalik dan berpaling muka sesaat pun di malamnya, keadaan bersih” (H.R. Ath-Thabrani). kecuali Malaikat mendo’akannya:’’Ampunilah dia ini ya Allah karena ia dalam keadaan bersih”

(H.R. Ath-Thabrani).

ِ ‫إِ ﱠن اﷲ ﻳـﺒـﻐَﺾ و ِاﺳﺦ اﻟﺸﱠﻌ‬ (‫ﺖ )رواﻩ اﻟﻄﱪاﱏ‬ َ َ َ ُ َْ َ

"Sesungguhnya Allah membenci orang yang pengotor dan semrawut" (H.R. AthDari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa rumah tangga islami adalah keluarga Thabrani). yang melaksanakan ajaran Islam yang antara lain mengenai pengadaan, pemeliharaan dan Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa rumah tangga islami adalah keluarga pemanfaatan air bersih, kebersihan dan kesehatan lingkungan untuk mencapai kebahagiaan yang melaksanakan ajaran Islam yang antara lain mengenai pengadaan, pemeliharaan dan duniapemanfaatan dan akhirat. air Tolokbersih, ukur kesehatan keluarga adalah: kebersihan dan Islam kesehatan lingkungan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Tolok ukur kesehatan keluarga Islam adalah: dan dan terpeliharanya air air bersih. 1. Tersedianya 1. Tersedianya terpeliharanya bersih. 2. Adanya dan digunakannya saluran air limbah yang memenuhi syarat. 2. Adanya dan digunakannya saluran air limbah yang memenuhi syarat. 3. Buang air besar di jamban. 4. Bersihnya 3. Buang air besarlingkungan di jamban.pekarangan. 5. Terpeliharanya kebersihan badan, pakaian dan tempat seperti cuci tangan sebelum dan sesudah makan, istinja sesudah buang air dan sebagainya. 4. Bersihnya lingkungan pekarangan. 6. Selalu minum air yang sudah dimasak. 5. Terpeliharanya kebersihan badan, pakaian dan tempat seperti cuci tangan sebelum dan Hidup bersih dan sehat hendaknya dibiasakan sejak dini, sejak masa kanak-kanak agar sesudah makan, istinjainisesudah buang air dan sebagainya. menjadi kebiasaan di masa tuanya. 6. Selalu minum air yang sudah dimasak.

64

ٍ ‫ﺐ ﻋﻠَﻰ ﺷﻲ‬ ‫ﺎب َﻋﻠَْﻴ ِﻪ‬ ‫ﺷ‬ ‫ء‬ َ َ ْ َ َ ‫َﻣ ْﻦ َﺷ ﱠ‬

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam "Barang siapa membiasakan sesuatu di masa kecilnya, akan menjadi kebiasaannya juga di masa tua” (Kata Hukama).

5. Terpeliharanya kebersihan badan, pakaian dan tempat seperti cuci tangan sebelum dan sesudah makan, istinja sesudah buang air dan sebagainya. 6. Selalu minum air yang sudah dimasak.

Hidup bersih dan sehat ini hendaknya dibiasakan sejak dini, sejak masa kanak-kanak agar Hidup bersih dan sehat ini hendaknya dibiasakan sejak dini, sejak masa kanak-kanak agar menjadi kebiasaan di masa tuanya. menjadi kebiasaan di masa tuanya.

ٍ ‫ﺐ ﻋﻠَﻰ ﺷﻲ‬ ‫ﺎب َﻋﻠَْﻴ ِﻪ‬ ‫ﺷ‬ ‫ء‬ َ َ ْ َ َ ‫َﻣ ْﻦ َﺷ ﱠ‬

"Barang siapa membiasakan sesuatu di masa kecilnya, akan menjadi kebiasaannya juga siapa membiasakan di“Barang masa tua” (Kata Hukama). sesuatu di masa kecilnya, akan menjadi kebiasaannya juga di masa tua” (Kata Hukama).

Untuk menanamkan kebiasaan yang positif pada anak diperlukan contoh dan teladan dari orang-orang yang ada di sekitarnya, yang selalu dekat dengannya, terutama orang tua, ibu dan pada anak diperlukan contoh dan teladan 43 bapaknya.Untuk menanamkan kebiasaan yang positif dari orang-orang yang ada di sekitarnya, yang selalu dekat dengannya, terutama orang tua, ibu dan bapaknya. Semua anggota keluarga mempunyai tanggung jawab untuk mewujudkan dan menjaga Untuk kebiasaan yang positiftanggung pada anakjawab diperlukan dan teladan Semuamenanamkan anggota keluarga mempunyai untukcontoh mewujudkan dan kesehatan keluarga, karena keluarga bermanfaat bagi terutama kesehatan anggotanya dari orang-orang yang adakesehatan di sekitarnya, yang selain selalu dekat dengannya, tua, menjaga kesehatan keluarga, karena kesehatan keluarga selain bermanfaat bagiorang kesehatan dan bapaknya. juga ibu memberi manfaat bagi kesehatan dan lingkungan kesehatan masyarakat. Allah berfirman: anggotanya juga memberi manfaat lingkungan bagi kesehatan dan kesehatan masyarakat. Semua anggota keluarga mempunyai tanggung jawab untuk mewujudkan dan Allah berfirman: menjaga kesehatan keluarga, karena kesehatan keluarga selain bermanfaat bagi kesehatan anggotanya juga memberi manfaat bagi kesehatan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Allah berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (AtTahrim [66]:6). “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (At-

ِ ‫ﻳﺎ أَﻳـﱡﻬﺎ اﻟﱠ‬ ...‫ﻳﻦ َآﻣﻨُﻮا ﻗُﻮا أَﻧ ُﻔ َﺴ ُﻜ ْﻢ َوأ َْﻫﻠِﻴ ُﻜ ْﻢ ﻧَ ًﺎرا‬ ‫ﺬ‬ َ َ َ ِ ‫ﻳﺎ أَﻳـﱡﻬﺎ اﻟﱠ‬ ...‫ﻳﻦ َآﻣﻨُﻮا ﻗُﻮا أَﻧ ُﻔ َﺴ ُﻜ ْﻢ َوأ َْﻫﻠِﻴ ُﻜ ْﻢ ﻧَ ًﺎرا‬ ‫ﺬ‬ َ َ َ Tahrim [66]:6). "Hai Nabiorang-orang Bersabda: yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (AtTahrim [66]:6). ِ‫ﻴﺘ‬Bersabda: ِِ ِ Nabi ‫و‬Nabi ‫ِﻪ‬Bersabda: َْ‫ُﻛﻠﱡ ُﻜ ْﻢ َر ٍاع َو ُﻛﻠﱡ ُﻜ ْﻢ َﻣ ْﺴﺌُـ ْﻮٌل َﻋ ْﻦ َرﻋﻴﱠﺘﻪ ﻓَﺎﻟﱠﺮ ُﺟ ُﻞ َر ٍاع ِﰱ أ َْﻫ ِﻞ ﺑـ‬ ِ‫ﺴﺌـرﻮٌل‬ ِ‫ﺴﱡﺌـُﻜﻮٌﻢل رﻋٍاعﻦ ور ِﻋﻴﱠُﻛﺘِﻠﱡ‬ ِ‫اﻋﻴﱠﺔٌﻋ ِﻦﰱ رﻣِﻋﻴﱠِﺘ‬ َ ‫ة‬ ‫أ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬ ‫ﺎلِﻪ َزﻓَْوِﺎﻟﺟﱠﺮَﻬُﺟﺎ ُﻞَوَوﻟََر ِﺪٍاعِﻩ ِوﰱ َﻣأ َْﻫْﺴِﺌُـﻞْﻮ ﺑٌـَلْﻴﺘِ ِﻪَﻋ ْﻦو‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻜ‬ ْ ُ ُ ََ ْ َ َْ ُ ْ ََْ َْ َ ْ ََ ْ ْ ُ‫َﻣ ُﻛْﻠ‬ ِ ‫اﻟﺒﺨﺎرى(ﻤﺮأَةُ ر‬ ِ ِ‫رﻣِﻋﻴﱠﺴﺘِﺌـﻬﺎﻮٌل)رﻋواﻩﻦ ر ِﻋﻴﱠﺘ‬ ‫اﻋﻴﱠﺔٌ ِﰱ َﻣ ِﺎل َزْوِﺟ َﻬﺎ َوَوﻟَ ِﺪ ِﻩ و َﻣ ْﺴﺌُـ ْﻮٌل َﻋ ْﻦ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ َُْ ْ ََ "Setiap kamu adalah penanggung jawab dan akan dimintai pertanggung jawaban atas ِ‫ر ِﻋﻴﱠﺘ‬ apa yang dipercayakan kepadanya. Seorang laki-laki bertanggung jawab‫اﻩ‬atas kehidupan (‫اﻟﺒﺨﺎرى‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻬ‬ َ َ keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawaban atasnya. Dan seorang isteri

"Setiap kamu adalah penanggung jawab dan dan anak-anak akan dimintai pertanggung jawaban atas bertanggung jawab atas harta benda suaminya, dan akan dimintai apa yang dipercayakan kepadanya. Seorang laki-laki bertanggung jawab atas kehidupan pertanggung jawaban atasnya” (H.R. Al-Bukhari). Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawaban atasnya. Dan seorang isteri jawab atas harta benda dan anak-anak suaminya, dan akan dimintai 8. bertanggung Kebersihan Harta pertanggung jawaban atasnya” (H.R. Al-Bukhari). Ajaran Islam tentang kebersihan juga meliputi kebersihan harta, karena dalam harta

65

Nabi Bersabda:

‫ُﻛﻠﱡ ُﻜ ْﻢ َر ٍاع َو ُﻛﻠﱡ ُﻜ ْﻢ َﻣ ْﺴﺌُـ ْﻮٌل َﻋ ْﻦ َر ِﻋﻴﱠﺘِ ِﻪ ﻓَﺎﻟﱠﺮ ُﺟ ُﻞ َر ٍاع ِﰱ أ َْﻫ ِﻞ ﺑـَْﻴﺘِ ِﻪ و‬ “Setiap kamu adalah dan akan pertanggung atas ِ‫ِﺎل زو‬jawab ِ ‫ووﻟَ ِﺪ‬penanggung ِ ‫ةُ ر‬dimintai ِ ِ‫ل ﻋﻦ ر ِﻋﻴﱠﺘ‬jawaban ِ َ ‫ﻦ‬ ‫ﻋ‬ ‫ل‬ ‫ﻮ‬ ‫ـ‬ ‫ﺌ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﻣ‬ ‫و‬ ‫ﻩ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﺟ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﰱ‬ ‫ﺔ‬ ‫ﻴ‬ ‫اﻋ‬ ‫أ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻮ‬ ‫ـ‬ ‫ﺌ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﻣ‬ ٌ ٌ ْ ‫ﱠ‬ ٌ ُ ُ َ َ َ َ laki-lakiَ bertanggung َْْ ْ َ َ jawab َ ْ atasْ kehidupan َْ َ َ َ ْ Seorang apaْ yang dipercayakan kepadanya. keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawaban atasnya. Dan seorang isteri bertanggung ِ‫ر ِﻋﻴﱠﺘ‬ (‫اﻟﺒﺨﺎرى‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻬ‬ َ َ jawab atas harta benda dan anak-anak suaminya, dan akan dimintai pertanggung jawaban

"Setiap(H.R. kamu adalah penanggung jawab dan akan dimintai pertanggung jawaban atas atasnya” Al-Bukhari). apa yang dipercayakan kepadanya. Seorang laki-laki bertanggung jawab atas kehidupan keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawaban atasnya. Dan seorang isteri bertanggung jawab atas harta benda dan anak-anak suaminya, dan akan dimintai pertanggung jawaban atasnya” (H.R. Al-Bukhari). Harta 8. Kebersihan

Ajaran Islam tentang kebersihan juga meliputi kebersihan harta, karena dalam harta itu 8. Kebersihan Harta terdapatAjaran hak Allah dan hak orang lain. Cara membersihkan harta adalah membayar Islam tentang kebersihan juga meliputi kebersihan harta, dengan karena dalam hartazakat itu zakat terdapat hakinfaq Allah hak orang lain. Cara membersihkan harta adalah dengan harta, fitrah, dandan shadaqah. membayar zakat harta, zakat fitrah, infaq dan shadaqah.

ِ ‫ﺧ ْﺬ ِﻣﻦ أَﻣﻮاﳍِِﻢ ﺻ َﺪﻗَﺔً ﺗُﻄَ ﱢﻬﺮﻫﻢ وﺗُـَﺰﱢﻛﻴ ِﻬﻢ‬ ‫ﺻ ﱢﻞ َﻋﻠَْﻴ ِﻬ ْﻢ إِ ﱠن‬ ‫و‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻬﺑ‬ َ ْ َْ ْ ُ ََ َ َ ْ ُُ ِ‫ﺻ َﻼﺗَﻚ ﺳ َﻜﻦ ﱠﳍﻢ واﻟﻠﱠﻪ َِﲰﻴﻊ ﻋﻠ‬ ‫ﻴﻢ‬ ٌ َ ٌ ُ َ ُْ ٌ َ َ َ

"Ambillah zakat dari sebahagian harta mereka. Dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan dan berdo'alah mereka. sesungguhnya do'a membersihkan kamu itu “Ambillah zakatmereka, dari sebahagian harta untuk mereka. Dengan zakat itu kamu (menjadi) ketentraraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha danMengetahui” menyucikan(At-Taubah mereka, dan berdo’alah untuk mereka. sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) [9]:103).

ketentraraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (AtDari uraian di atas dapat difahami bahwa agama Islam menghendaki dari umatnya Taubah [9]:103). kebersihan yang menyeluruh; kebersihan jasmani dan rohani, kebersihan pakaian yang kita pakai; kebersihan tempat di mana kita berada, di rumah di mana kita tinggal bersama keluarga, lingkungan dimana kita bermukim, makanan yang kita makan, dari minuman yang kita Dari uraian di atas dapat difahami bahwa agama Islam menghendaki umatnya kebersihan minum, masjid di mana kita shalat. sekolah-sekolah di mana kita mengadakan pendidikan. yang menyeluruh; kebersihan jasmani dan rohani, kebersihan pakaian yang kita pakai; kebersihan Dan seterusnya kebersihan segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Dengan tempat di mana kita berada, di rumah di mana kita tinggal bersama keluarga, lingkungan dimana kita bermukim, makanan yang kita makan, minuman yang kita minum, masjid di mana kita shalat. 44

sekolah-sekolah di mana kita mengadakan pendidikan. Dan seterusnya kebersihan segala sesuatu

66

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

yang berkaitan dengan kehidupan manusia. Dengan kebersihan yang menyeluruh itu diharapkan akan terwujud kehidupan manusia. individu dan masyarakat, yang selamat, sehat, bahagia dan sejahtera lahir batin. Untuk mencapai tujuan di atas. agama Islam memberikan tuntutan dan petunjuk tata cara berthaharah (bersuci) dan menjaga kebersihan.

C. TUNTUNAN KEBERSIHAN PRIBADI DAN KELUARGA Agama Islam memberikan tuntunan kebersihan terhadap pribadi dan keluarga yang bersangkutan dengan pelaksanaan peribadatan maupun muamalah, yang biasa disebut thaharah atau bersuci, yaitu membersihkan segala kotoran dari badan, pakaian, tempat dan segala sesuatu yang dikenainya. Selain pelaksanaan kebersihan dalam arti thaharah. juga dikenal pelaksanaan kebersihan khusus yang diistilahkan dengan khamsatul fitrah. yaitu pelaksanaan kebersihan terhadap lima perkara yang bersifat khusus. 1.

Macam-macam Najis dan Cara Membersihkannya Adapun pengertian kotoran dalam ajaran Islam secara khusus dikenal dengan nama najis, yaitu kotoran yang bagi setiap muslim wajib menyucikan diri daripadanya dan menyucikan apa yang dikenainya. Najis harus disucikan/dibersihkan, karena ia adalah sumber segala penyakit. Najis terdiri dari: a.

Bangkai Bangkai ialah binatang yang mati secara begitu saja. artinya mati tanpa disembelih menurut ketentuan agama, termasuk apa yang dipotong dari binatang hidup atau yang terlepas dari padanya. Nabi bersabda:

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

67

a. Bangkai Bangkai ialah binatang yang mati secara begitu saja. artinya mati tanpa disembelih menurut ketentuan agama, termasuk apa yang dipotong dari binatang hidup atau yang terlepas dari padanya. Nabi bersabda:

(‫َﻣﺎ ﻗُ ِﻄ َﻊ ِﻣ َﻦ اﻟْﺒَ ِﻬْﻴ َﻤ ِﺔ َوِﻫ َﻲ َﺣﻴﱠﺔٌ ﻓَـ ُﻬ َﻮ َﻣْﻴﺘَﺔٌ )رواﻩ اﺑﻮ داود واﻟﱰﻣﺬى‬

"Apa yang dipotong dari binatang ternak, sedang ia masih hidup adalah bangkai" “Apa yang dipotong dari binatang ternak, sedang ia masih hidup adalah bangkai” (H.R. Abu Daud dan At-Tirmidzi). (H.R. Abu Daud dan At-Tirmidzi). Bangkai ini harus dibersihkan sehingga tidak meninggalkan bekas, misalnya dikuburkan, karena bangkai (selain bangkai ikan dan belalang; binatang yang Bangkai ini harus dibersihkan sehingga tidakmanusia, meninggalkan bekas, misalnya dikuburkan, tidak mempunyai darah mengalir seperti semut dan lebah; serta tulang dari bangkai, karena bangkai (selain bangkai manusia, ikandisamak) dan belalang; binatangdarah yangdalam tidak tubuhnya mempunyai tanduk,bulu rambut, kuku dan kulit yang mengandung yang cepat busuk yang dapat menjadi tempat timbulnya penyakit dan penularannya. darah mengalir seperti semut dan lebah; serta tulang dari bangkai, tanduk,bulu rambut,

kuku dan kulit yang disamak) mengandung darah dalam tubuhnya yang cepat busuk yang b. Darah dapat menjadi tempat timbulnya penyakit dan penularannya. Baik darah yang mengalir atau tertumpah, misalnya yang mengalir dari binatang yang disembelih ataupun darah haidh dan nifas. Darah ini harus dibersihkan hingga b. Darahtidak berbekas dan tidak berbau, sebab di dalam darah itu mungkin ada berbagai bakteri yang menyebabkan penyakit tertentu seperti tuberkolosis dan sebagainya. Baik darah yang mengalir atau tertumpah, misalnya yang mengalir dari binatang yang disembelih c. Daging babiataupun darah haidh dan nifas. Darah ini harus dibersihkan hingga tidak berbekas dan tidak berbau, sebab di dalam darah itu mungkin ada berbagai bakteri yang Daging babi tidak boleh dimakan dan harus dibersihkan karena di dalam menyebabkan sepertitrichines tuberkolosis sebagainya. dagingnyapenyakit mungkintertentu ada cacing dan dan cyati cercus taenia solium yang menimbulkan penyakit. c. Daging babi d. Muntahan Daging babi tidak boleh dimakan dan 45 harus dibersihkan karena di dalam dagingnya mungkin ada cacing trichines dan cyati cercus taenia solium yang menimbulkan penyakit. d. Muntahan Muntahan adalah kotoran yang keluar dari mulut manusia. Muntah ini harus dibersihkan karena ia mungkin mengandung vibrio kholera yang membahayakan, di samping tidak sedap dipandang dan menimbulkan mual jika melihatnya atau menciumnya.

68

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

Muntahan adalah kotoran yang keluar dari mulut manusia. Muntah ini harus dibersihkan karena ia mungkin mengandung vibrio kholera yang membahayakan, di e. Air Kencing samping tidak sedap dipandang dan menimbulkan mual jika melihatnya atau menciumnya. Air kencing atau air kemih atau urine, yaitu air yang keluar dari kelamin laki-laki atau

perempuan. Air kemih ini harus dibersihkan hingga hilang zatnya, warnanya dan baunya, e. Air Kencing

karena didalam air kemih ini mungkin ada baksil typhus, parathyipus, tuberkulosis dan Air kencing atau air kemih atau urine, yaitu air yang keluar dari kelamin laki-laki gonococcum (penyakitAir kelamin). atau perempuan. kemih ini harus dibersihkan hingga hilang zatnya, warnanya dan baunya, karena didalam air kemih ini mungkin ada baksil typhus, parathyipus,

Air kemih bayi yang (penyakit belum diberi makan tetapi hanya minum air susu ibunya tuberkulosis danlaki-laki gonococcum kelamin). kemih bayi laki-laki diberi makan tetapi hanya minum airkain susubasah. cukup buatAir menyucikannya denganyang jalanbelum memercikkan air atau mengelap dengan ibunya cukup buat menyucikannya dengan jalan memercikkan air atau mengelap

sedangkan airkain kemih bayi sedangkan perempuan seperti air kemih orangseperti dewasa. dengan basah. airtetap kemihdisucikan bayi perempuan tetap disucikan air kemih orang dewasa.

Nabi bersabda:

Nabi bersabda:

(‫اﳉَﺎ ِرﻳَِﺔ ﻳـُ ْﻐ َﺴ ُﻞ )رواﻩ أﲪﺪ‬ ْ ‫ﻀ ُﺢ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو ﺑَـ ْﻮ ُل‬ َ ‫ﺑـَ ْﻮ ُل اﻟْﻐُﻼَِم ﻳـُْﻨ‬

"Kencing bayi laki-laki diperciki air, sedangkan kencing bayi perempuan hendaklah dicuci" (H.R. “Kencing bayi Ahmad). laki-laki diperciki air, sedangkan kencing bayi perempuan hendaklah

dicuci” (H.R. Ahmad). f. Kotoran Manusia f.

Kotoran manusia atau tinja (tahi, feses) adalah kotoran berupa zat padat yang

Kotoran Manusia keluar dari dubur. Kotoran manusia ini harus dikubur hingga tidak tampak zatnya dan tidak tercium baunya: karena ia mungkin mengandung bakteri typhus, paratyphus,

Kotoran atau tinja (tahi, feses) berupamengubur zat padatkotoran yang keluar dysentri,manusia vibrio kholera, telur cacing danadalah cacingkotoran perut. Untuk manusia ini hendaknya penampungan yang tertutup (cubluk). dari dubur. Kotoran manusiadibuat ini harus dikubur hingga tidak tampak zatnya dan tidak tercium Orang yang buang air kecil (kencing) dan orang yang buang air besar (tinja) harus

baunya: karenayaitu ia mungkin mengandung typhus, paratyphus, bersuci, membersihkan kubul danbakteri duburnya dengan air bersih dysentri, yang sucivibrio menyucikan. Nabi bersabda: kholera, telur cacing dan cacing perut. Untuk mengubur kotoran manusia ini hendaknya

ِ ِ ‫َﻋﺎ ﱠﻣﺔُ َﻋ َﺬ‬ ‫ﺎﺳﺘَـْﻨ ِﺰُﻫ ْﻮا ِﻣ َﻦ اﻟْﺒَـ ْﻮِل )رواﻩ اﻟﺒﺰار‬ ْ َ‫اب اﻟْ َﻘ ِْﱪ ِﰱ اﻟْﺒَـ ْﻮل ﻓ‬ Orang yang buang air kecil (kencing) dan orang yang buang air besar (tinja) harus ‫ﺎﻛﻢ و‬yang ‫واﳊ‬suci‫ﱪاﱏ‬menyucikan. ‫واﻟﻄ‬ bersuci, yaitu membersihkan kubul dan duburnya (‫اﻟﺪارﻗﻄﲎ‬ dengan air bersih dibuat penampungan yang tertutup (cubluk).

Nabi bersabda: "Kebanyakan azab kubur karena urusan buang air Maka bersihkanlah dari air kencing" (H.R. Al-Bazzar, Ath-Thabrani, Al-Hakim, Ad-Daruqutni).

ِ ِ ‫ﺗَـﻨَـﱠﺰُﻫﻮا ِﻣﻦ اﻟْﺒـﻮِل ﻓَﺎِ ﱠن َﻋﺎ ﱠﻣﺔَ َﻋ َﺬ‬ (‫ )رواﻩ اﻟﺪارﻗﻄﲎ‬Air, ‫ـ ْﻮِل‬Kebersihan, ‫اب‬ َ‫اﻟْ َﻘ ِْﱪ ﻣ َﻦ اﻟْﺒ‬Sanitasi َ َ ْ Menurut Agama Islam dan Kesehatan ْLingkungan "Bersihkanlah (sesuatu) dari air kencing, karena umumnya azab kubur karena urusan buang air".(H.R. Ad-Daruquthni).

69

manusia ini hendaknya dibuat yang tertutup dysentri, vibrio kholera, telurpenampungan cacing dan cacing perut. (cubluk). Untuk mengubur kotoran Orang yang buang air kecil (kencing) dan orang yang (cubluk). buang air besar (tinja) harus manusia ini hendaknya dibuat penampungan yang tertutup bersuci, kubul dandanduburnya dengan bersih(tinja) yangharus suci Orangyaitu yang membersihkan buang air kecil (kencing) orang yang buang air air besar menyucikan. Nabi bersabda: bersuci, yaitu membersihkan kubul dan duburnya dengan air bersih yang suci menyucikan. Nabi bersabda:

‫اﻟْﺒَـ ْﻮِِل )رواﻩ اﻟﺒﺰار‬ ‫اﻟْﺒَـ ْﻮل )رواﻩ اﻟﺒﺰار‬

‫ِﻣِ َﻦ‬ ‫ﻣ َﻦ‬

ِ ‫َﻋﺎ ﱠﻣﺔُ َﻋ َﺬ‬ ‫اب اﻟْ َﻘ ِْﱪ ِﰱ اﻟْﺒَـ ْﻮِِل‬ ِ ‫َﻋﺎ ﱠﻣﺔُ َﻋ َﺬ‬ ‫اب اﻟْ َﻘ ِْﱪ ِﰱ اﻟْﺒَـ ْﻮل‬ (‫واﻟﻄﱪاﱏ واﳊﺎﻛﻢ واﻟﺪارﻗﻄﲎ‬ (‫اﻟﺪارﻗﻄﲎ‬ ‫واﳊﺎﻛﻢ و‬dari‫اﱏ‬air‫ﱪ‬dari‫اﻟﻄ‬ ‫و‬ “Kebanyakan azab kubur urusanurusan buang buang air Maka kencing” "Kebanyakan azabkarena kubur karena air bersihkanlah Maka bersihkanlah air ‫ﺎﺳﺘَـْﻨ ِﺰُﻫ ْﻮا‬ َ‫ﻓ‬ ْ ِ ‫ﺎﺳﺘَـْﻨﺰُﻫ ْﻮا‬ ْ َ‫ﻓ‬

kencing" (H.R. Al-Bazzar, Ath-Thabrani, Al-Hakim, Ad-Daruqutni). (H.R. Al-Bazzar, Ath-Thabrani, Ad­Durusan aruqutni). "Kebanyakan azabAl-Hakim, kubur karena buang air Maka bersihkanlah dari air

kencing" (H.R. Al-Bazzar, ِ ‫ﺔَ َﻋ َﺬ‬Ad-Daruqutni). ‫ﺗَـﻨَـﱠﺰُﻫ ْﻮا ِﻣِ َﻦ اﻟْﺒَـ ْﻮِل ﻓَﺎِِ ﱠ‬ (‫اﻟﺪارﻗﻄﲎ‬ ‫ﻟْﺒَـ ْﻮِِل )رواﻩ‬Ath-Thabrani, ‫ اﻟْ َﻘ ِْﱪ ِﻣِ َﻦ ا‬Al-Hakim, ‫اب‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻋ‬ ‫ن‬ ‫ﱠ‬ َ ِ ‫َﺬ‬karena (‫اﻟﺪارﻗﻄﲎ‬ ‫ اﻟْﺒَـ ْﻮل )رواﻩ‬dari ‫ ﻣ َﻦ‬air‫َﻘ ِْﱪ‬kencing, ‫َﻋﺎ ﱠﻣﺔَ َﻋ‬umumnya ‫ِل ﻓَﺎ ﱠن‬azab ‫ اﻟْﺒَـ ْﻮ‬kubur ‫ْﻮا ﻣ َﻦ‬karena ‫ﺗَـﻨَـﱠﺰُﻫ‬ ْ‫اب اﻟ‬ "Bersihkanlah (sesuatu)

urusan buang air".(H.R. Ad-Daruquthni). "Bersihkanlah (sesuatu) dari air kencing, karena umumnya azab kubur karena urusan buang air".(H.R. Ad-Daruquthni). “Bersihkanlah (sesuatu) dari air kencing, karena umumnya azab kubur karena urusan g. Wadi buangg.air”.(H.R. Ad-Daruquthni). Wadi Wadi yaitu air putih kental yang keluar dari kubul mengiringi air kencing. Ia adalah najis. Berkata 'Aisyah RA:yang keluar dari kubul mengiringi air kencing. Ia Wadi yaitu air putih kental adalah najis. Berkata 'Aisyah RA: g. Wadi

Wadi yaitu air putih kental yang keluar 46 dari kubul mengiringi air kencing. Ia adalah najis. Berkata ‘Aisyah RA:

46

“Adapun wadi, ia adalah keluar setelah kencing,maka hendaklah seseorang mencuci kemaluannya lalu berwudhu dan tidak usah mandi” (Riwayat lbnul Mundzir). Dari lbnu Abbas riwayat Al-Baihaqi dikatakan: “Adapun wadi dan madzi,katanya cucilah kemaluanmu atau tempat kemaluanmu. Dan lakukanlah pekerjaan wudhumu buat shalat”. h. Madzi Madzi adalah air putih bergetah yang keluar sewaktu mengingat senggama atau ketika sedang bercanda, baik laki-laki maupun perempuan. Hukumnya najis yang harus disucikan/ dibersihkan seperti wadi. Dari Ali bin Abi Thalib, katanya:

70

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

Madzi adalah air putih bergetah yang keluar sewaktu mengingat senggama atau ketika sedang bercanda, baik laki-laki maupun perempuan. Hukumnya najis yang harus disucikan/dibersihkan seperti wadi. Dari Ali bin Abi Thalib, katanya:

ٍ ِ‫َﻋ ْﻦ َﻋﻠِ ﱢﻰ اﺑْ ِﻦ أَِﰉ ﻃَﺎﻟ‬ ‫ت َر ُﺟﻼً أَ ْن‬ َ َ‫ﺐ ﻗ‬ ُ ‫ﺖ َر ُﺟﻼً َﻣ ﱠﺬاءً ﻓَﺎََﻣ ْﺮ‬ ُ ‫ ُﻛْﻨ‬:‫ﺎل‬ ِ ‫ﻳﺴﺌَﻞ اﻟﻨِﱠﱮ ﺻﻠﱠﻰ اﷲ ﻋﻠَﻴ ِﻪ وﺳﻠﱠﻢ ﻟِﻤ َﻜ‬ ْ‫ﺿﺄ‬ ‫ ﺗَـ َﻮ ﱠ‬:‫ﺎل‬ َ ‫ﺎن اﺑْـﻨَﺘِ ِﻪ ﻓَ َﺴﺄ ََل ﻓَـ َﻘ‬ َ ‫َْ َ ﱠ‬ َ َ ََ َْ ُ (‫َوا ْﻏ ِﺴ ْﻞ ذَ َﻛَﺮَك )رواﻩ اﻟﺒﺨﺎرى‬ "Aku adalah seorang laki-laki yang banyak madzi, maka kusuruh seorang

“Aku adalah seorang laki-laki yangSAW, banyak madzi, maka kusuruh seorang kawanku kawanku menanyakan kepada Nabi mengingat kedudukan puterinya (sebagai isteriku).kepada KawanNabi itupun maka Nabiputerinya menjawab:"Berwudhulah menanyakan SAW,menanyakan, mengingat kedudukan (sebagai isteriku). dan Kawan cucilah kemaluanmu” (H.R. Al-Bukhari).

itupun menanyakan, maka Nabi menjawab:”Berwudhulah dan cucilah kemaluanmu” (H.R. i. Mani Al-Bukhari).

i.

Mani adalah air putih bergetah yang keluar waktu bersenggama atau mimpi bersenggama. Mani ini bukanlah najis tetapi suci. Disunnahkan mencucinya bila ia Mani basah, dan menggoreknya bila kering. Berkata`Aisyah RA: "Kukorek mani itu dari kain Rasulullah SAW,bila kering, dan kucuci bilakeluar ia basah” (Riwayat Ad- Daruqutni, Mani adalah air ia putih bergetah yang waktu bersenggama atau Almimpi Baihaqi dan Ath-Thahawi).

bersenggama. Mani ini bukanlah najis tetapi suci. Disunnahkan mencucinya bila ia basah,

danj. menggoreknya bila kering. Berkata`Aisyah RA: “Kukorek mani itu dari kain Rasulullah binatang Kencing dan kotoran SAW,bila Keduanya ia kering, merupakan dan kucuci najis bila ia basah” Ad­ Daruqutni, Al-Baihaqi dan Athyang harus(Riwayat dibersihkan seperti kencing dan kotoran manusia. Dalam hadits diriwayatkan bahwa Nabi hendak buang air besar, maka Thahawi).

j.

disuruhnya aku mengambilkan tiga buah batu. Dapatlah aku dua buah, dan kucari sebuah Iagi tapi tidak bertemu. Maka kuambilkan tahi binatang yang kering lalu Kencing dan kotoran binatang kuberikan kepadanya. Kedua batu itu diterima oleh Nabi,tetapi tahi tadi dibuangnya, katanya: "Ini najis".(Dari ibnu Mas'ud riwayat Al-Bukhari).

Keduanya merupakan najis yang harus dibersihkan seperti kencing dan kotoran

k. Khamar manusia. Dalam hadits diriwayatkan bahwa Nabi hendak buang air besar, maka disuruhnya Khamar atau keras memabukkan. Khamar adalah najis, aku mengambilkan tigaarak buahadalah batu. minum Dapatlah akuyang dua buah, dan kucari sebuah Iagi tapi tidak hukumnya haram dan harus dibersihkan karena menimbulkan berbagai penyakit, baik

bertemu. Maka kuambilkan tahi binatang yang kering lalu kuberikan kepadanya. Kedua batu jasmani maupun rohani.

itu diterima oleh Nabi,tetapi tahi tadi dibuangnya, katanya: “Ini najis”.(Dari ibnu Mas’ud riwayat Al-Bukhari). 47

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

71

k. Khamar Khamar atau arak adalah minum keras yang memabukkan. Khamar adalah najis, hukumnya haram dan harus dibersihkan karena menimbulkan berbagai penyakit, baik jasmani maupun rohani.

ِ ‫اﳋﻤﺮ واﻟْﻤﻴ‬ ِ ِ ‫ﺎب و ْاﻷ َْزَﻻ ُم‬ ‫ﺲ ﱢﻣ ْﻦ َﻋ َﻤ ِﻞ‬ ‫ﺟ‬ ‫ر‬ ‫َﻧﺼ‬ ‫اﻷ‬ ‫و‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺴ‬ ْ ْ َ ُ َ َ ُ ْ َ َ ُ ْ َْ ‫إﱠﳕَﺎ‬... ٌ ِ َ‫اﻟﺸﱠﻴﻄ‬ ... ‫ﺎن‬ ِ ِ ‫…"َﻋ َﻤ ِﻞ‬Sesungguhnya ‫ﺲ ﱢﻣ ْﻦ‬ ‫ ر ْﺟ‬arak, ‫َْزَﻻ ُم‬judi, ‫ َو ْاﻷ‬berhala ‫ﺎب‬ ‫ْإِﱠﳕَﺎ‬... ْ‫ْﻤ ُﺮ َواﻟ‬najis, ْ termasuk َ‫اﳋ‬ َ dan‫و ْاﻷ‬bertenung ُ ‫َﻧﺼ‬ َ ‫ َﻤْﻴﺴُﺮ‬adalah ٌ “…Sesungguhnya arak, judi, berhala dan bertenung adalah najis, termasuk pekerjaan pekerjaan syetan…” (Al-Maaidah [5]:90). ِ َ‫اﻟﺸﱠﻴﻄ‬ ... ‫ﺎن‬ syetan…” (Al-Maaidah [5]:90). ْ l. Anjing "…Sesungguhnya arak, judi, berhala dan bertenung adalah najis, termasuk

l.

Anjing syetan…” adalah najis, khususnya[5]:90). air liurnya, dan wajib mencuci segala apa yang (Al-Maaidah Anjingpekerjaan

dijilatnya sebanyak tujuh kali, mula-mulanya dengan tanah, kemudian air bersih yang suci menyucikan. l. Anjing Anjing adalah najis, khususnya air liurnya, dan wajib mencuci segala apa yang

ٍ ‫ﻃَﻬﻮر اِﻧَ ِﺎء اَﺣ ِﺪ ُﻛﻢ اِ َذا وﻟَ َﻎ ﻓِﻴ ِﻪ اﻟْ َﻜ ْﻠﺐ أَ ْن ﻳـ ْﻐ ِﺴﻠَﻪ ﺳﺒﻊ ﻣﱠﺮ‬ ‫ات‬ ْdenganَtanah, kemudian ُ َ sebanyak َ ْ َ ُ tujuhَkali, mula-mulanya ْ َ air bersihُ ْyang dijilatnya ُ menyucikan. suci menyucikan. ِ ‫اُوﻻَ ُﻫ ﱠﻦ ِﺑِﺎﻟِﺘـﱡﺮ‬ ‫داود و‬ ‫اﺑﻮ‬ ‫و‬ ‫أﲪﺪ‬ ‫و‬ ‫ﻣﺴﻠﻢ‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫اب‬ ِ ِ ِ ٍ‫اﻟﺒﻴﻬﻘﻰ(ﺳﺒﻊ ﻣﱠﺮات‬ ِ ِ ْ َ َ ْ َ ُ‫ﺐ أَ ْن ﻳـَ ْﻐﺴﻠَﻪ‬ ُ ‫ﻃَ ُﻬ ْﻮُر اﻧَﺎء َ اَ َﺣﺪ ُﻛ ْﻢ ا َذا َوﻟَ َﻎ ﻓْﻴﻪ اﻟْ َﻜ ْﻠ‬ Telah bersabda Rasulullah SAW: "Sucikanlah bejanamu yang dijilat oleh anjing, ِ ‫ﱡﺮ‬dengan ialah dengan (‫اﻟﺒﻴﻬﻘﻰ‬ membersihkannya tujuh kali, mula-mulanya ‫داود و‬sebanyak ‫أﲪﺪ واﺑﻮ‬ ‫ﻣﺴﻠﻢ و‬ ‫اب )رواﻩ‬ ‫ﻫ ﱠﻦ ﺑِﺎﻟﺘـ‬tanah" ُ َ‫اُْوﻻ‬ َ (H.R. Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Al-Baihaqi).

dijilatnyaAnjing sebanyak tujuh kali,khususnya mula-mulanya dengandan tanah, air bersih adalah najis, air liurnya, wajibkemudian mencuci segala apa yang yang suci

Telahdan bersabda m. Dahak nanahRasulullah SAW: "Sucikanlah bejanamu yang dijilat oleh anjing, Telahdengan bersabda Rasulullah SAW:sebanyak “Sucikanlah yang dijilatdengan oleh anjing, ialah membersihkannya tujuhbejanamu kali, mula-mulanya tanah"ialah Air dahak dan nanah harus dibersihkan hingga hilang zatnya, warnanya dan (H.R. Muslim, Ahmad,sebanyak Abu Daudtujuh dan Al-Baihaqi). dengan membersihkannya kali, mula-mulanya dengan tanah” (H.R. Muslim, baunya, karena di dalamnya mungkin ada mikroba yang dapat menimbulkan penyakit. Ahmad, Abu Daud dan Al-Baihaqi). m. Dahak dan nanah

72

dahakObyek dan nanah harus dibersihkan hingga hilang zatnya, warnanya dan 2. RuangAir Lingkup Kebersihan Atau Thaharah baunya, karena di dalamnya mungkin ada mikroba yang dapat menimbulkan penyakit. Hal-hal yang harus dibersihkan dari najis adalah meliputi, hal-hal sebagai berikut:

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam a. Menyucikan badan dan pakaian

2. Ruang Bila Lingkup Kebersihan Atau Thaharah badanObyek dan pakaian terkena najis, hendaklah dicuci dengan air hingga hilang zatnya, rasanya, warnanya dan baunya. Hal-hal yang harus dibersihkan dari najis adalah meliputi, hal-hal sebagai berikut:

ِ ‫اُوﻻَ ُﻫ ﱠﻦ ﺑِﺎﻟﺘـﱡﺮ‬ (‫اب )رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ وأﲪﺪ واﺑﻮ داود واﻟﺒﻴﻬﻘﻰ‬ ْ َ Telah bersabda Rasulullah SAW: "Sucikanlah bejanamu yang dijilat oleh anjing, m. Dahak dan nanah ialah dengan membersihkannya sebanyak tujuh kali, mula-mulanya dengan tanah" Air dahak dan Ahmad, nanah harus dibersihkan hingga hilang zatnya, warnanya dan baunya, (H.R. Muslim, Abu Daud dan Al-Baihaqi).

karena di dalamnya mungkin ada mikroba yang dapat menimbulkan penyakit. m. Dahak dan nanah

Air dahak dan nanah harus dibersihkan hingga hilang zatnya, warnanya dan

2. Ruang Lingkup Obyek Kebersihan Atau Thaharah baunya, karena di dalamnya mungkin ada mikroba yang dapat menimbulkan penyakit. Hal-hal yang harus dibersihkan dari najis adalah meliputi, hal-hal sebagai berikut: 2. Ruang Lingkup Obyek Kebersihan Atau Thaharah

a. Menyucikan badan pakaiandari najis adalah meliputi, hal-hal sebagai berikut: Hal-hal yang harus dan dibersihkan a.Bila Menyucikan dan pakaian badan danbadan pakaian terkena najis, hendaklah dicuci dengan air hingga hilang zatnya, Bila badan dan pakaian terkena najis, hendaklah dicuci dengan air hingga hilang rasanya, warnanya dan baunya.dan baunya. zatnya, rasanya, warnanya

‫إِ ْﺣ َﺪاﻧَﺎ‬ ‫َﲢُﺘﱡﻪُ ﰒُﱠ‬

ِ ِ ‫ﺖ‬ ْ َ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻓَـ َﻘﺎﻟ‬ ‫َﺟﺎءَت ْاﻣَﺮأَةٌ إِ َﱃ اﻟﻨِ ﱠ‬ َ ‫ﱠﱮ‬ ِ‫ﻳ‬ ِ ‫اﳊَْﻴ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﺼ‬ ‫ﺎل‬ ْ ‫ﺐ ﺛـَ ْﻮﺑـَ َﻬﺎ ِﻣ ْﻦ َدِم‬ َ ‫ﺼﻨَ ُﻊ ﺑِِﻪ ؟ ﻓَـ َﻘ‬ َ ‫ﺾ َﻛْﻴ‬ ْ َ‫ﻒ ﺗ‬ ُْ ُ ِ ‫ﺼﻠﱢﻰ ﻓِْﻴ ِﻪ‬ َ ‫ﺿﻪُ ﺑِﺎﻟْ َﻤﺎء ﰒُﱠ ﺗَـْﻨ‬ ُ ‫ﺗَـ ْﻘ ِﺮ‬ َ ُ‫ﻀ ُﺤﻪُ ﰒُﱠ ﺗ‬

“Salah kami, kainnya kainnyaterkena terkenadarah darahhaid, haid, lalu yang harus "Salah seorang seorang di di antara antara kami, lalu apaapa yang harus diperbuat-nya?demikianlah seorang wanita datang menanyakan diperbuat­ nya?demikianlah tanyatanya salahsalah seorang wanita yang yang datang menanyakan kepada kepada Nabi. Ujar Nabi:"Hendaklah dikoreknya kemudian dikikisnya dengan air, lalu dicuci, dan setelah itu dapatlah dipakainya buat shalat" (H.R. ahli-ahli hadits).

Nabi. Ujar Nabi:”Hendaklah dikoreknya kemudian dikikisnya dengan air, lalu dicuci, dan setelah itu dapatlah dipakainya buat shalat” (H.R. ahli-ahli hadits). b. Menyucikan tanah

48

Bila tanah ditimpa najis, maka disucikan dengan menumpahkan air kepadanya. Bisa juga dengan mengeringkannya, baik tanah itu sendiri maupun apa yang berhubungan erat dengannya seperti pohon dan bangunan.

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

73

b. Menyucikan tanah Bila tanah ditimpa najis, maka disucikan dengan menumpahkan air kepadanya. Bisa juga dengan mengeringkannya, baik tanah itu sendiri maupun apa yang berhubungan erat dengannya seperti pohon dan bangunan. b. Menyucikan tanah Bila tanah ditimpa najis, maka disucikan dengan menumpahkan air kepadanya. Bisa juga dengan mengeringkannya, baik tanah itu sendiri maupun apa yang berhubungan erat dengannya seperti pohon dan bangunan.

ِ ‫ ﻓَـ َﻘﺎم اِﻟَﻴ‬،‫ﺎل ِﰱ اﻟْﻤﺴ ِﺠ ِﺪ‬ ‫ﺎل‬ ‫ﻨ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﻪ‬ َ ‫ ﻓَـ َﻘ‬،‫ﱠﺎس ﻟِﻴَـ َﻘﻌُ ْﻮا ﺑِِﻪ‬ َ َ‫اﰊ ﻓَـﺒ‬ ‫ﻗَ َﺎم أ َْﻋَﺮِ ﱞ‬ ْ َ َْ ُ ٍ ‫ ِدﻋِﻮﻩ وأَ ِرﻳـ ُﻘﻮِا ِﻋﻠَﻰ ﺑـﻮﻟِِﻪ ِﺳﺠﻼً ِِِﻣﻦ ﻣ‬:‫اﻟﻨِﱠﱮ ﺻﻠﱠﻰ اﷲ ﻋﻠَﻴ ِﻪِ وﺳﻠﱠﻢ‬ ‫ﺎء‬ ‫ﺎل‬ َ ‫ْ ﻓـََﻘ‬،‫ﱠﺎس ﻟﻴَـََﻘﻌُْْﻮا ﺑﻪ‬ ‫ﻗَ ﱡَﺎم أ ََْﻋَﺮِ ﱞ‬ ُْ َ ‫ُ ﻓـََﻘ َْﺎم ْاﻟَْﻴﻪَ اﻟﻨ‬،ْ‫اﰊ ﻓَـُﺒَ ٍَﺎل ْ ِﰱَ اَﻟْ َِﻤَ ْﺴ َﺠ ُﺪ‬ ‫ﱠﱮـُ ْﻮﺑًﺎﺻﻠﱠِﻣﻰْﻦ َﻣ‬ ‫أ َْواﻟﻨَِذﻧ‬ ‫ ُﻣَدﻴَﻋُ ْﱢﺴﻮﻩُِﺮﻳْ ََﻦوأَ ِرﻳْـَوُﻘَﱂْْﻮاﺗُـْﺒـَﻋَﻌﻠَﺜُـ ْﻰﻮا ﺑـَُﻣْﻮﻟَﻌِِﻪﱢﺴ ِﺮﻳَْﺳ َﻦْﺠﻼً)روِﻣاﻩْﻦ ا َﻣﺑﻮ ٍﺎء‬:‫اﷲُﺎء َﻋﻠَﻓَْﻴﺎِﱠﻪﳕَﺎَوﺑَُﺳﻌﻠﱠﺜْﺘَُﻢْﻢ‬ َ ‫ﱡ‬ ‫داود(َذﻧـُ ْﻮﺑًﺎ ِﻣ ْﻦ َﻣ ٍﺎء ﻓَﺎِﱠﳕَﺎ ﺑُﻌِﺜْﺘُ ْﻢ ُﻣﻴَ ﱢﺴ ِﺮﻳْ َﻦ َوَﱂْ ﺗُـْﺒـ َﻌﺜُـ ْﻮا ُﻣ َﻌ ﱢﺴ ِﺮﻳْ َﻦ )رواﻩ اﺑﻮ‬ ‫أ َْو‬ "Seorang badui berdiri lalu kencing di dalam masjid. Maka orang-orangpun sama berdiri badui untuk berdiri menangkapnya. Nabi SAW bersabda:"Biarkan dia dan siramlah “Seorang lalu kencing di dalam masjid. Maka orang-orangpun sama air berdiri ( ‫داود‬ kencingnya itu dengan seember atau setimba air, karena tuan-tuan dibangkitkan untuk untuk menangkapnya. Nabi SAW bersabda:”Biarkan dia dan siramlah air kencingnya itu memberi keringanan dan bukan untuk menyebabkan kesusahan” (H.R. Abu Daud]. "Seorang badui berdiri lalu kencing di dalam masjid. Maka orang-orangpun sama berdiri untuk menangkapnya. Nabi SAW bersabda:"Biarkan dia dan siramlah air c. Menyucikan terompah/sepatu dan bukan untukitu menyebabkan kesusahan” (H.R.air, Abu Daud]. kencingnya dengan seember atau setimba karena tuan-tuan dibangkitkan untuk Terompah/sepatu yang bernajis, menyucikannya dengan menggosokkannya ke memberi keringanan dan bukan untuk menyebabkan kesusahan” (H.R. Abu Daud]. tanah.

dengan seember atau setimba air, karena tuan­tuan dibangkitkan untuk memberi keringanan

ِ‫إِ َذا و ِﻃﺊ أَﺣ ُﺪ ُﻛﻢ ﺑِﻨـﻌﻠِ ِﻪ اْﻷَ َذى ﻓَﺎ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﱡﺮ‬ ‫ـ‬ ‫ﺘ‬ ‫اﻟ‬ ‫ن‬ ‫اب ﻟَﻪُ ﻃَ ُﻬ ْﻮٌر )رواﻩ‬ َْ ْ َ َ َ َ َ ِ‫اﻟﺒﺨﺎرى(ﺊ أَﺣ ُﺪ ُﻛﻢ ﺑِﻨـﻌﻠِ ِﻪ اْﻷَ َذى ﻓَﺎ‬ ِ ‫ﱠ‬ ‫ﱡﺮ‬ ‫ـ‬ ‫ﺘ‬ ‫اﻟ‬ ‫ن‬ ‫اب ﻟَﻪُ ﻃَ ُﻬ ْﻮٌر )رواﻩ‬ ْ َ ْ َ َ ‫إِ َذا َوﻃ‬ َ َ "Jika salah seorang di antara kamu menginjak kotoran dengan terompah sepatunya, (‫اﻟﺒﺨﺎرى‬ maka tanah dapat menyucikannya” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).

c. Menyucikan terompah/sepatu

c. Menyucikan terompah/sepatu Terompah/sepatu yang bernajis, menyucikannya dengan menggosokkannya ke Terompah/sepatu yang bernajis, menyucikannya dengan menggosokkannya ke tanah. tanah.

“Jika salah seorang di antara kamu menginjak kotoran dengan terompah sepatunya, maka d. Menyucikan kulit binatang "Jika salah seorang di antara kamu menginjak kotoran dengan terompah sepatunya,

Kulit binatang baik luar maupun dalamnya,Muslim). disucikan dengan jalan menyamaknya. tanah dapat menyucikannya” (H.R. Al­Bukhari maka tanah dapat menyucikannya” (H.R. dan Al-Bukhari dan Muslim).

ِ ِ (‫ﺎب ﻓَـ َﻘ ْﺪ ﻃَ ُﻬَﺮ )رواﻩ اﻟﺒﺨﺎرى وﻣﺴﻠﻢ‬ ُ ‫إِ َذا ُدﺑ َﻎ اْﻻ َﻫ‬

d. Menyucikan kulit binatang d. Menyucikan kulitdisamak, binatang Kulit baik luar maupun dalamnya, dengan jalan menyamaknya. "Bilabinatang kulit maka ia menjadi suci” disucikan (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).

ِ ِ (‫ﺎب ﻓَـ َﻘ ْﺪ ﻃَ ُﻬَﺮ )رواﻩ اﻟﺒﺨﺎرى وﻣﺴﻠﻢ‬ ُ ‫َذا ُدﺑ َﻎ اْﻻ َﻫ‬

Kulit binatang baik luar maupun dalamnya, disucikan dengan jalan menyamaknya.ِ‫إ‬

74

Beberapa keterangan: a) Tali cucian yang telah dipakai untuk menjemur pakaian-pakaian bernajis kemudian "Bila kulit disamak, maka ia menjadi suci” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim). telah jadi kering disebabkan sinar matahari atau angin, dapat digunakan untuk menjemur kain bersih. keterangan: Air, Kebersihan, SanitasiBeberapa danb)Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Jika seseorang ditimpa sesuatu yang jatuh, Islam dan ia tidak tahu apakah itu air atau a) Tali cucian yang telah dipakai untuk menjemur pakaian-pakaian bernajis kemudian kencing, tidaklah wajib mencucinya. telah jadi kering disebabkan sinar matahari atau angin, dapat digunakan untuk c) Tidaklah wajib menyuci apa yang mengenai tanah jalanan. menjemur kain bersih. d) Bila seseorang berpaling setelah shalat, lalu terlihat olehnya di kain atau badannya

maka tanah dapat menyucikannya” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim). d. Menyucikan kulit binatang Kulit binatang baik luar maupun dalamnya, disucikan dengan jalan menyamaknya.

ِ ِ (‫ﺎب ﻓَـ َﻘ ْﺪ ﻃَ ُﻬَﺮ )رواﻩ اﻟﺒﺨﺎرى وﻣﺴﻠﻢ‬ ُ ‫إِ َذا ُدﺑ َﻎ اْﻻ َﻫ‬

"Bila kulit disamak, maka ia menjadi suci” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).

“Bila kulit disamak, maka ia menjadi suci” (H.R. Al-Bukhari dan Muslim).

Beberapa keterangan: a) Tali cucian yang telah dipakai untuk menjemur pakaian-pakaian bernajis kemudian jadi kering disebabkan sinar matahari atau angin, dapat digunakan untuk Beberapatelah keterangan: menjemur kain bersih. b) cucian Jika seseorang ditimpa jatuh, pakaian-pakaian dan ia tidak tahubernajis apakah itu air atautelah a) Tali yang telah dipakaisesuatu untuk yang menjemur kemudian kencing, tidaklah wajib mencucinya. jadi kering disebabkan sinar matahari atau angin, dapat digunakan untuk menjemur kain c) Tidaklah wajib menyuci apa yang mengenai tanah jalanan. bersih. d) Bila seseorang berpaling setelah shalat, lalu terlihat olehnya di kain atau badannya najis yang tak diketahui, atau diketahuinya tapi ia lupa, atau tidak lupa hanya tak ditimpa sesuatu yang dan sah ia tidak tahu perlu apakah itu air atau kencing, b) Jika seseorang sanggup menghilangkannya, makajatuh, shalatnya dan tidak mengulanginya.

tidaklah wajib mencucinya. 49 c) Tidaklah wajib menyuci apa yang mengenai tanah jalanan.

d) Bila seseorang berpaling setelah shalat, lalu terlihat olehnya di kain atau badannya najis yang tak diketahui, atau diketahuinya tapi ia lupa, atau tidak lupa hanya tak sanggup menghilangkannya, maka shalatnya sah dan tidak perlu mengulanginya.

ِ‫وﻟَﻴﺲ ﻋﻠَﻴ ُﻜﻢ ﺟﻨﺎح ﻓ‬... ... ‫َﺧﻄَﺄْ ُﰎ ﺑِِﻪ‬ ْ ‫ﻴﻤﺎ أ‬ َ ٌ َُ ْ ْ َ َ ْ َ

"…Dan tidaklah kamu berdosa mengenai hal-hal yang tidak disengaja…” (AlAhzab [33]:5). “…Dan tidaklah kamu berdosa mengenai hal-hal yang tidak disengaja…”

[33]:5). e)(Al-Ahzab Orang yang tidak mengetahui tempat najis sebenarnya pada kain, wajib mencuci keseluruhannya. e) Orang yang tidak mengetahui tempat najis sebenarnya pada kain, wajib mencuci f) Bila seseorang menaruh keraguan terhadap pakaiannya, mana di antaranya yang keseluruhannya. bersih dan mana yang kotor, hendaklah ia mengambil saja salah satu di antaranya untuk sekali shalat. f) Bila seseorang menaruh keraguan terhadap pakaiannya, mana di antaranya yang bersih 3. Qadhaul Hajah (Buang dan mana yang kotor,Air) hendaklah ia mengambil saja salah satu di antaranya untuk sekali

shalat. Bagi orang yang hendak melakukan buang air besar ada adab atau tata tertib, yang dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Tidak membawa barang yang memuat nama Allah kecuali bila dikhawatirkan akan Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam hilang atau tempat menyimpan barang berharga:

ِ ‫اِ ﱠن اﻟﻨِﱠﱮ ﺻﻠﱠﻰ اﷲ ﻋﻠَﻴ ِﻪ وﺳﻠﱠﻢ ﻟَﺒِﺲ ﺧﺎَﲤًﺎ ﻧـَ ْﻘ ُﺸﻪ ُﳏ ﱠﻤ ٌﺪ رﺳﻮ ُل‬ ‫اﷲ‬ َ َ َْ ُ َ ‫ﱠ‬ ُْ َ ُ

75

َ

"…Dan tidaklah kamu berdosa mengenai hal-hal yang tidak disengaja…” (Al[33]:5). e)Ahzab Orang yang tidak mengetahui tempat najis sebenarnya pada kain, wajib mencuci keseluruhannya. Bila seseorang menaruh keraguan pakaiannya, mana di antaranya yang e) f)Orang yang tidak mengetahui tempatterhadap najis sebenarnya pada kain, wajib mencuci 3. Qadhaul Hajah (Buang Air) bersih dan mana yang kotor, hendaklah ia mengambil saja salah satu di antaranya keseluruhannya. orang yang hendak melakukan buang air besar ada adabmana atau tata tertib, yang dapat untuk sekali shalat. f) Bagi Bila seseorang menaruh keraguan terhadap pakaiannya, di antaranya yang bersih dan mana yang kotor, hendaklah ia mengambil saja salah satu di antaranya disimpulkan sebagai berikut: 3. Qadhaul (Buang Air) untuk Hajah sekali shalat. orang yang hendak buang air besar ada adab atau tata tertib, membawa barang yang melakukan memuat nama Allah kecuali bila dikhawatirkan akanyang hilang a. TidakBagi 3. Qadhaul (Buang Air) berikut: dapatHajah disimpulkan sebagai atau tempat menyimpan barang berharga: a.Bagi Tidak membawa barang yang memuat nama bilaatau dikhawatirkan akan orang yang hendak melakukan buang airAllah besar kecuali ada adab tata tertib, yang hilang atau tempat menyimpan barang berharga: dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Tidak membawa barang yang memuat nama Allah kecuali bila dikhawatirkan akan hilang atau tempat menyimpan barang berharga:

ِ ‫اِ ﱠن اﻟﻨِﱠﱮ ﺻﻠﱠﻰ اﷲ ﻋﻠَﻴ ِﻪ وﺳﻠﱠﻢ ﻟَﺒِﺲ ﺧﺎَﲤًﺎ ﻧـَ ْﻘ ُﺸﻪ ُﳏ ﱠﻤ ٌﺪ رﺳﻮ ُل‬ ‫اﷲ‬ َ َ َ ََ َْ ُ َ ‫ﱠ‬ ُْ َ َ ُ ِ‫ا‬ ِ ‫اﻷﺑﻌﺔ(ًﺎ ﻧـَ ْﻘ ُﺸﻪ ُﳏ ﱠﻤ ٌﺪ رﺳﻮ ُل‬ ِ‫اﳋ ﻋﻸَﻠَﻴو‬ ِ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ ِ ‫اﷲ‬ ‫ﲤ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﺧ‬ ‫ﺲ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬ ‫اﷲ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺻ‬ ‫ﱠﱮ‬ ‫ﻨ‬ ‫اﻟ‬ ‫ن‬ ِ َ َ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺿ‬ ‫ﻞ‬ ‫ﺧ‬ ‫د‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫إ‬ ‫ن‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻜ‬ ‫ﻓ‬ ْ َ َ َ َ ََُ َ َْ َََُ َ َ َ َ‫َ َ ﱠ‬ ُْ َ َ ُ "Bahwa SAW memakai memakai cincin cincinyang yangmemuat memuatukiran”Muhammad ukiran"MuhammadRasulullah”, Rasulullah",dan “Bahwa Nabi Nabi SAW ِ‫ﻓَ َﻜﺎ َن إ‬ (‫اﻷﺑﻌﺔ‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺿ‬ ‫و‬ ‫ﻸ‬ ‫اﳋ‬ ‫ﻞ‬ ‫ﺧ‬ ‫د‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ َ ْ dan jika ia masuk kakus maka ditanggalkannya” (Diriwayatkan Yang Berempat). َ َ َ َ َ َ ُ َ َ jika ia masuk kakus maka ditanggalkannya” (DiriwayatkanَYang Berempat).

Nabi SAW memakai cincin yang memuat ukiran"Muhammad Rasulullah", b."Bahwa Menjauhkan dan menyembunyikan diri dari manusia, terutama di waktu buang air danbesar, jika ia masuk kakus maka ditanggalkannya” (Diriwayatkan Yang Berempat). agar tidak kedengaran suara atau tercium baunya. b. Menjauhkan dan menyembunyikan diri dari manusia, terutama di waktu buang air besar,

‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ِﰱ َﺳ َﻔ ٍﺮ ﻓَ َﻜﺎ َن ﻻَ ﻳَﺄْﺗِﻰ‬ ‫َﺧَﺮ ْﺟﻨَﺎ َﻣ َﻊ اﻟﻨِ ﱢ‬ َ ‫ﱠﱮ‬ ِ‫اﻟْﺧِﱪﺮازﺟﻨﺎﺣﻣﱠﱴﻊ ﻳاﻟﻐ‬ ِ ‫اﷲ ﻋ)رﻠَوﻴ‬ ‫ﱠ‬ ِ ‫اﻩ‬ ‫ى‬ ‫ﺮ‬ ‫ـ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻼ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﺐ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻣﺎﺟﻪ( َﺳ َﻔ ٍﺮ ﻓَ َﻜﺎ َن ﻻَ ﻳَﺄْﺗِﻰ‬ ‫اﺑﻦﺳﻠﱠ َﻢ ِﰱ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺻ‬ ‫ﱠﱮ‬ ‫ﻨ‬ َ َ َ َ ْ َ ُ َُ َ َ‫َ َ َْ َ َ َ َ َ ْ ﱢ‬ ِ‫ ﻳﻐ‬Maka ِْ‫اﻟ‬ "Kami bepergian dengan(‫ﻣﺎﺟﻪ‬ Rasulullah SAW pada‫ى‬ suatu perjalanan. ia‫از‬ tidak ‫اﺑﻦ‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫ﺮ‬ ‫ـ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻼ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﺐ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﱴ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﱪ‬ ‫ﱠ‬ َ َ َ ْ َ َ َُ (H.R.َ lbnuَ Majah). buang air besar kecuali bila telah luput dari pandangan”

tidak kedengaran suara atau tercium baunya. b.agar Menjauhkan dan menyembunyikan diri dari manusia, terutama di waktu buang air besar, agar tidak kedengaran suara atau tercium baunya.

“Kami bepergian dengan Rasulullah SAW pada suatu perjalanan. Maka ia tidak buang c."Kami Membaca basmalah danRasulullah isti'adzah SAW secarapada jelassuatu (jahar) di waktu hendak bepergian dengan perjalanan. Maka iamasuk tidak air besar kecuali bila telah luput dari pandangan” (H.R. lbnu Majah). kakus. buang air besar kecuali bila telah luput dari pandangan” (H.R. lbnu Majah).

:‫ﺎل‬ ْ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ إِ َذا أ ََر َاد أَ ْن ﻳَ ْﺪ ُﺧ َﻞ‬ َ َ‫اﳋََﻸَ ﻗ‬ ‫َﻛﺎ َن اﻟﻨِ ﱡ‬ َ ‫ﱠﱮ‬ ِ‫اﷲ اَﻟﻠﱠﻬ ﱠﻢ ا‬ ِ‫اﳋﺒﺎﺋ‬ ِ‫ﻚ‬ ِ ‫ﺑِﺴ ِﻢ‬ ِ ِ ِ (‫اﳉﻤﺎﻋﺔ‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫ﺚ‬ ‫و‬ ‫ﺚ‬ ‫ﺒ‬ ‫اﳋ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺑ‬ ‫ذ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻋ‬ ‫ا‬ ‫ﱏ‬ ْ ْ ‫ﱢ‬ ِ ‫ﱠ‬ ُ َ ِ َ :‫ﺎل‬ ‫أَ ْنََ ﻳَ ْﺪ ُﺧ َﻞ‬Menurut ‫و َﺳﻠ ََﻢ إ‬Islam ‫ﺻﻠﻰ اﷲُُ َْﻋﻠَْﻴﻪ‬ ‫َﻛْﺎ َن اﻟﻨ‬ ْ Lingkungan َ َ‫اﳋََﻸَ ﻗ‬ ُ ‫ﱠﱮ‬ َ‫ذَاُُ أ ََر َاد‬Agama ‫ﱡ‬ َ َ Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan "Bila Nabi SAW hendak masuk kakus, ia membaca:"Bismillah, allaahumma innii ِ‫ﻠﱠﻬﻢ ا‬ya‫اﷲ اَﻟ‬ a'udzu bika minalkhubtsi nama Allah; akuِ ِAllah‫ِﻢ‬yang ِ ِ‫اﳋَﺒﺎﺋ‬ ِgodaan ِ‫ﻮذُ ﺑ‬yang (‫اﳉﻤﺎﻋﺔ‬ ‫)رواﻩ‬kepada-Mu ‫ﺚ‬ ‫ َو‬walkhubaaits",(Dengan ‫ﺚ‬ ‫اﳋُُﺒ‬ ‫ﻚ ِﻣ‬ ‫ﻋ‬ ‫ا‬ ‫ﱏ‬ ‫ﺴ‬ َْ dari ْ ‫َﻦ‬setan, ‫ﱢ‬ َ ‫ﱠ‬ berlindung laki-laki maupun َ baik ُ ُْ ْ‫ﺑ‬ basmalah dan dan isti’adzah secarasecara jelas (jahar) waktudihendak kakus. c. c.Membaca Membaca basmalah isti'adzah jelas di (jahar) waktumasuk hendak masuk kakus.

76

buang air besar kecuali bila telah luput dari pandangan” (H.R. lbnu Majah). c. Membaca basmalah dan isti'adzah secara jelas (jahar) di waktu hendak masuk kakus.

:‫ﺎل‬ ْ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ إِ َذا أ ََر َاد أَ ْن ﻳَ ْﺪ ُﺧ َﻞ‬ َ َ‫اﳋََﻸَ ﻗ‬ ‫َﻛﺎ َن اﻟﻨِ ﱡ‬ َ ‫ﱠﱮ‬ ِ ِ ‫ﺑِﺴ ِﻢ‬ ِ ِ‫اﳋَﺒﺎﺋ‬ ِ ‫اﳋُﺒ‬ (‫ﺚ )رواﻩ اﳉﻤﺎﻋﺔ‬ َْ ‫ﺚ َو‬ ُْ ‫ﻚ ِﻣ َﻦ‬ َ ِ‫اﷲ اَﻟﻠﱠ ُﻬ ﱠﻢ ا ﱢﱏ اَﻋُ ْﻮذُ ﺑ‬ ْ

"Bila Nabi SAW hendak masuk kakus, ia membaca:"Bismillah, allaahumma innii a'udzu bika nama Allah; ya Allah “Bila Nabi SAWminalkhubtsi hendak masukwalkhubaaits",(Dengan kakus, ia membaca:”Bismillah, allaahumma innii aku a’udzu berlindung kepada-Mu dari godaan setan, baik yang laki-laki maupun yang bika minalkhubtsi walkhubaaits”,(Dengan nama Allah; ya Allah aku berlindung kepadaperempuan)” (Diriwayatkan oleh Jama'ah). Mu dari godaan setan, baik yang laki-laki maupun yang perempuan)” (Diriwayatkan oleh

Jama’ah).

50

d. Menghindarkan bicara sama sekali, baik berupa dzikir ataupun lainnya. Maka tidak perlu d. Menghindarkan bicara sama sekali, baik berupa dzikir ataupun lainnya. Maka tidak menyahuti salam atau adzan. perluucapan menyahuti ucapan salam atau adzan. d. Menghindarkan bicara sama sekali, baik berupa dzikir ataupun lainnya. Maka tidak perlu menyahuti ucapan salam atau adzan.

ِ‫أَ ﱠن َر ُﺟﻼً َﻣﱠﺮ َﻋﻠَﻰ اﻟﻨ‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ َوُﻫ َﻮ ﻳـَﺒُـ ْﻮ ُل ﻓَ َﺴﻠﱠ َﻢ‬ ‫ﱠﱮ‬ ‫ﱢ‬ َ ِ‫أَ ﱠن َِر ُﺟﻼً َﻣﱠﺮ َﻋﻠَﻰِ اﻟﻨ‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ َوُﻫ َﻮ ﻳـَﺒُـ ْﻮ ُل ﻓَ َﺴﻠﱠ َﻢ‬ ‫ﱠﱮ‬ ‫ﱢ‬ َ (‫َﻋﻠَْﻴﻪ ﻓَـﻠَ ْﻢ ﻳـَُﺮﱠد َﻋﻠَْﻴﻪ )رواﻩ اﳉﻤﺎﻋﺔ إﻻ اﻟﺒﺨﺎرى‬ “Bahwaseorang seoranglaki-laki laki-laki melewati‫إﻻ‬ Nabi SAWyang yang ketika sedang (‫اﻟﺒﺨﺎرى‬ ‫اﳉﻤﺎﻋﺔ‬ ‫اﻩ‬ketika ‫)رو‬ ‫ِﻪ‬itu‫َْﻴ‬itu‫َﻋﻠ‬sedang ‫ ﻳـَُﺮﱠد‬buang ‫ ْﻢ‬buang ‫ِﻪ ﻓَـﻠ‬air‫ﻠَْﻴ‬air‫َﻋ‬kecil. َ “Bahwa melewati Nabi SAW kecil. Orang itu memberi salam kepadanya, tetapi tidak disahut oleh Nabi” (H.R.

Orang “Bahwa itu memberi salam kepadanya, tetapi tidak disahut Nabi” (H.R. Jama’ah seorang laki-laki melewati Nabi SAW yang oleh ketika itu sedang buang kecuali air Jama’ah kecuali Al-Bukhari). kecil. Orang itu memberi salam kepadanya, tetapi tidak disahut oleh Nabi” (H.R. Al-Bukhari). Jama’ah kecuali Al-Bukhari).

ِ‫ﺖ اﻟﻨ‬ ‫ ﻻَ َﳜُْﺮ ُج اﻟﱠﺮ ُﺟﻼَ ِن‬:‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻳـَ ُﻘ ْﻮ ُل‬ ‫ﱠﱮ‬ ‫َِﲰ ْﻌ‬ ‫ﱠ‬ ُ َ ِ‫ﺖِ اﻟﻨ‬ ‫ ِﻻَ َِﳜُْﺮ ُج اﻟﱠﺮ ُﺟﻼَ ِن‬:‫ﺻﻠﱠﻰِ اﷲُِ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳِﻠﱠِ َﻢ ﻳـَ ُﻘ ْﻮ ُل‬ ‫ﱠﱮ‬ ‫َِﲰ ِْﻌ‬ ‫ﱠ‬ ُ ِ َ ‫ﺖ‬ ‫ﻂ َﻛﺎﺷ َﻔ ْﲔ َﻋ ْﻦ َﻋ ْﻮَرﻬﺗ َﻤﺎ ﻳ‬ ‫ﻀﺮﺑَﺎن اﻟْﻐَﺎﺋ‬ ‫ﻳ‬ َ‫ﺘﺤ ﱠﺪﺛ‬ َ ْ ُ ‫ﺎن ﻓَﺈِ ﱠن اﷲَ ﳝَُْﻘ‬ َ َ َ ِ ‫ﻂ َﻛ‬ ِ‫ﺎن اﻟْﻐَﺎﺋ‬ ِ ‫ﲔ ﻋﻦ ﻋﻮرِﻬﺗِﻤﺎ ﻳﺘﺤ‬ ِ ‫ﻀ ِﺮﺑ‬ ِ ‫ﺖ‬ ‫ﻔ‬ ‫ﺎﺷ‬ ‫ﻳ‬ َ َ ْ ِ َ َ ْ ُ ‫ﻣﺎﺟﻪ(ﱠﺪﺛَﺎن ﻓَﺈ ﱠن اﷲَ ﳝَُْﻘ‬ َ َ ‫اﺑﻦ‬ َ َ َ ‫ﻚ )رواﻩ أﲪﺪ وأﺑﻮ ْداود ْ َو‬ ‫ﻟ‬ ‫ذ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬ َ ِ َ ََ "Aku mendengar Nabi SAW bersabda: dua orang (‫ﻣﺎﺟﻪ‬ ‫واﺑﻦ‬Janganlah ‫أﺑﻮ داود‬keluar ‫أﲪﺪ و‬ ‫ )رواﻩ‬laki-laki ‫ﻚ‬ ‫ﻰ ذَﻟ‬pergi َ‫َﻋﻠ‬ َ ke kakus sambil membukakan aurat dan bercakap-cakap, karena Allah mengutuk

"Aku mendengar Nabi SAW Abu bersabda: Janganlah keluar dua orang laki-laki pergi demikian itu" (H.R.Ahmad, Daud dan Ibnu Majah). ke kakus sambil membukakan aurat dan bercakap-cakap, karena Allah mengutuk itu"menghargai (H.R.Ahmad,kiblat, Abu Daud dan ia Ibnutidak Majah). e. demikian Hendaklah hingga menghadap kepadanya atau Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam membelakanginya. e. Hendaklah menghargai kiblat, hingga ia tidak menghadap kepadanya atau membelakanginya.

ِ َ َ‫وﺳﻠﱠﻢ ﻗ‬ ‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ‬ َ ‫ إذَا َﺟﻠَﺲ أ‬:‫ﺎل‬ َ ََ

ِ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ‬ َ ‫إِ ﱠن َر ُﺳ ْﻮَل اﷲ‬

77

َ ‫ﱠ‬

َْ َ

ُ ُ

َ

َ

ُ ‫ِْ ُ ﱠ َ ﱠ‬ ِ‫ ﻻَ َﳜُْﺮُج اﻟﱠﺮُﺟﻼَن‬:‫اﷲ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳِﻠﱠَﻢ َﻳـ ُﻘْﻮ ُل‬ ِ‫ﺖ اﻟﻨ‬ ‫ﺻﻠﻰ‬ ‫ﱠﱮ‬ ‫َﲰ ْﻌ‬ ‫ﱠ‬ َ ُ ِ ْ ِ ِ َ ُ ِ ِ ُ َ َ ْ ُ َ ُ َ ِ ِ ِ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﺖ‬ ‫ﻘ‬ ‫ﳝ‬ ‫اﷲ‬ ‫ن‬ ‫ﺈ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﺎن‬ ‫ﺛ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﺘﺤ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻬﺗ‬ ‫ر‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﲔ‬ ‫ﻔ‬ ‫ﺎﺷ‬ ‫ﻛ‬ ‫ﻂ‬ ‫ﺎﺋ‬ ‫ﻐ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﺎن‬ ‫ﺑ‬ ‫ﺮ‬ ْ َ ْ َ‫ﻳ‬ ُ َُْ َ ِ َ ِ َ َ َِِ َ ْ َ ْ َ ِ ْ َ ِ َ َ ِ َ ِ َِ ‫ﻀ‬ “Aku bersabda: ‫ﻓَﺈ ﱠن اﷲَ ﳝ‬Nabi‫ﺎن‬SAW ‫ﻮَرﻬﺗ َﻤﺎ ﻳ‬Janganlah ‫ﺖ‬ ‫َُْﻘ‬mendengar ‫ َﻋ ْﻦ َﻋ‬keluar ‫ﺎﺷ َﻔ ْﲔ‬dua‫ َﻛ‬orang ‫ﻂ‬ ‫ﺮﺑ‬pergi ‫ﻀ‬ ‫ ﻳ‬ke ْ‫ﺎن اﻟ‬ َ‫ﺘﺤ ﱠﺪﺛ‬ َ ‫ﻐَﺎﺋ‬laki-laki ْ ُ َ َ َ َ ْ ِ (‫ﻣﺎﺟﻪ‬ ‫أﺑﻮ داود واﺑﻦ‬ ‫أﲪﺪ و‬ ‫ﻚ )رواﻩ‬ ‫ َﻋﻠَﻰ ذَﻟ‬itu” kakus sambil membukakan aurat dan bercakap-cakap, karena Allah mengutuk َ demikian ِ (‫ﻣﺎﺟﻪ‬ ‫واﺑﻦ‬Janganlah ‫أﺑﻮ داود‬keluar ‫أﲪﺪ و‬ ‫ )رو‬laki-laki ‫ﻚ‬ (H.R.Ahmad, Abu Daud dan Majah). َ‫َﻋﻠ‬ "Aku mendengar NabiIbnu SAW bersabda: dua ‫اﻩ‬ orang َ ‫ﻰ َذﻟ‬pergi

e.

aurat dan bercakap-cakap, karena mengutuk ke kakus sambil Nabi membukakan "Aku mendengar SAW bersabda: Janganlah keluar dua orangAllah laki-laki pergi demikian itu" (H.R.Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah). Hendaklah menghargai kiblat, aurat hinggadan iabercakap-cakap, tidak menghadap kepadanya karena Allah mengutukatau ke kakus sambil membukakan demikian itu" (H.R.Ahmad, Abu Daud dan Ibnu Majah). membelakanginya. e. Hendaklah menghargai kiblat, hingga ia tidak menghadap kepadanya atau membelakanginya. e. Hendaklah menghargai kiblat, hingga ia tidak menghadap kepadanya atau

ِ ‫اﷲ ﺻﻠﱠﻰ اﷲ ﻋﻠَﻴ‬ ِ ‫إِ ﱠن رﺳﻮَل‬ ِ‫ إ‬:‫ﺎل‬ ‫ﱠ‬ ‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ‬ ‫أ‬ ‫ﺲ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺟ‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫ﻗ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬ َ َ َ َ ِ ‫إِ ﱠن َرُﺳْﻮَل‬ ُ ‫اﷲ َﺻﻠﱠﻰ‬ َ َ َ‫ إِذَا َﺟﻠ‬:‫ﺎل‬ َ‫اﷲُ ََﻋﻠَْْﻴ ِﻪ َو ََﺳﻠﱠ‬ ‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ‬ ‫ﻗ‬ ‫ﻢ‬ َ َ َ َ‫ﺲ أ‬ َ ْ ُِ َِ ِ َ َ َ ِ ِ ِ (‫أﲪﺪ وﻣﺴﻠﻢ‬ ‫ﺎﺟﺘﺘِﻪِﻪ ﻓَﻓﻼَﻼ ﻳَﻳ ْﺴﺴﺘَـﺘـْﻘﻘﺒﺒِ ُﻞﻞ ااﻟْﻟﻘِﻘْﺒـﺒـﻠَﻠﺔَﺔ َووﻻَﻻ ﻳَﻳ ْﺴﺴﺘَﺘْﺪﺪﺑﺑُِﺮﺮَﻫﻫﺎﺎ )ر)روواﻩاﻩ أﲪﺪ‬ ‫ﺎﺟ‬ ‫ِﳊ‬ َ َ (‫وﻣﺴﻠﻢ‬ ‫ﳊ‬ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ seorang َdiْ َantaramu َduduk َ ُ َ ْ"Bila َ َsalah َ ُ "Bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Bila salah seorang di antaramu duduk dengan "Bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Bila salah seorang di antaramu duduk membelakanginya.

dengan maksud hendak buang hajat, janganlah ia menghadap kiblat atau

dengan hendak buang dan hajat, janganlah ia atau menghadap kiblat atau(H.R. membelakanginya: (H.R. Ahmad Muslim). maksud hendakmaksud buang hajat, janganlah ia menghadap kiblat membelakanginya: membelakanginya: (H.R. Ahmad dan Muslim).

Ahmad dan Muslim). f. Agar menghindari lobang supaya tidak menyakiti hewan-hewan yang mungkin ada f. Agar menghindari lobang supaya tidak menyakiti hewan-hewan yang mungkin ada di sana. di sana. f. Agar menghindari lobang supaya tidak menyakiti hewan-hewan yang mungkin ada di sana.

ِ

ِ

‫ﺎل‬ ‫ﻧـﻬﻰ رﺳﻮل اﷲِ ﺻ‬ ْ ‫ﺎل ِِﰱﰱ‬ ‫ ﻗَﻗَﺎﺎﻟُﻟُْﻮْاﻮا‬..‫اﳉُ ْﺤْﺤِﺮِﺮ‬ ََ َ‫اﷲُ َﻋَﻋﻠَﻠَْﻴْﻴﻪِﻪ َوَو َﺳَﺳﻠﱠﻠﱠَﻢَﻢ أَأَْنْن ﻳـُﻳـُﺒَﺒ‬ ُ‫ﺻﻠﱠﻠﱠﻰﻰ اﷲ‬ ُْ‫اﳉ‬ ََ ‫َﻧـَََﻬﻰ ََرُُﺳْْﻮُُل اﷲ‬ ِْ‫اﳉ‬ ‫ﺎل‬ ْ ‫ﺎل إِإِﻧـﱠﻧـﱠَﻬَﻬﺎﺎ َﻣَﻣ َﺴَﺴﺎﻛِﺎﻛِ ُﻦُﻦ‬ ْ ‫ َﻣَﻣﺎﺎ ﻳُﻳُ ْﻜْﻜَﺮَﺮﻩُﻩُ ِﻣِﻣ َﻦَﻦ ااﻟْﻟْﺒَـﺒَـْﻮْﻮِِلل ِِﰱﰱ‬::َ‫ﻟِﻟَِﻘَﻘﺘَﺘَ َﺎدَﺎدَةة‬ ‫اﳉِﱢﻦﱢﻦ‬ ُْ‫اﳉ‬ ََ َ‫اﳉُ ْﺤْﺤِﺮِﺮ ؟؟ ﻗَﻗ‬ ‫وﺻﺤﺤﻪ اﺑﻦ‬ ‫اﻟﺒﻴﻬﻘﻰ وﺻﺤﺤﻪ‬ ‫اﳊﺎﻛﻢ وواﻟﺒﻴﻬﻘﻰ‬ ‫داود وواﳊﺎﻛﻢ‬ ‫أﺑﻮ داود‬ ‫اﻟﻨﺴﺎئ ووأﺑﻮ‬ ‫أﲪﺪ وواﻟﻨﺴﺎئ‬ ‫)ر)روواﻩاﻩ أﲪﺪ‬ ‫اﺑﻦ‬ (‫اﻟﺴﻜﲔ‬ (‫اﺑﻦ اﻟﺴﻜﲔ‬ ‫ﺣﺰﳝﺔ وواﺑﻦ‬ ‫ﺣﺰﳝﺔ‬

“Nabi SAW telah melarang kencing pada lobang”.Tanya mereka kepada Qatadah: “Kenapa dilarang kencing di lobang?Jawabnya:”Karena itu adalah tempat kediaman jin”. 51 51

78

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

"Nabi SAW telah melarang kencing pada lobang".Tanya mereka kepada Qatadah: "Kenapa dilarang kencing diAl-Hakim lobang?Jawabnya:"Karena itu adalah tempat (H.R. Ahmad, Abu Daud, Baihaqi serta dinyatakan shahih oleh Ibnu "Nabi SAWAn-Nasa’i, telah melarang kencing pada dan lobang".Tanya mereka kepada Qatadah: kediaman jin". (H.R. Ahmad, An-Nasa'i, Abu Daud, Al-Hakim dan Baihaqi serta "Kenapadan dilarang kencing di lobang?Jawabnya:"Karena itu adalah tempat Khuzaimah Ibnu Sakkin). dinyatakan shahih oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Sakkin). kediaman jin". (H.R. Ahmad, An-Nasa'i, Abu Daud, Al-Hakim dan Baihaqi serta dinyatakan shahih tempat oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Sakkin). g. g.Hendakla h menjauhi orang bernaung, jalanan dan tempat mereka. Hendaklah menjauhi tempat orang bernaung, jalanan danpertemuan tempat pertemuan mereka. g. Hendaklah menjauhi tempat orang bernaung, jalanan dan tempat pertemuan

ِ‫ اِﺗﱠـ ُﻘﻮا اﻟﻼﱠ ِﻋﻨ‬:‫ﺎل‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ‬ ِ‫أَ ﱠن اﻟﻨ‬ ‫ َوَﻣﺎ‬:‫ ﻗَﺎﻟُْﻮا‬.‫ﲔ‬ ‫ﻗ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﱠﱮ‬ َ َ ‫ﱠ‬ ْ َ َ َ ِ ِ ِ ِ ِ‫أَ ﱠن اﻟﻨ‬ ‫ َوَﻣﺎ‬:‫ ﻗَﺎﻟُْﻮا‬.ِ‫ﲔ‬ ‫ اﺗﱠـ ُﻘﻮا اﻟﻼﱠﻋﻨ‬:‫ﺎل‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋِﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ِﻗ‬ ‫ﱠﱮ‬ َ َ ‫ﱠ‬ ْ َ َ ِ ‫اﻟﻼﱠ‬ ِ ِ ‫ﱠ‬ ِ ‫ﺎل اﻟﺬى ﻳـَﺘَ َﺨﻠﱠﻰ ﰱ ﻃُُﺮق اﻟﻨ‬ ‫ﱠﺎس أ َْو‬ ‫ﻗ‬ ‫؟‬ ‫اﷲ‬ ‫ل‬ ‫ﻮ‬ ‫ﺳ‬ ‫ر‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﺎن‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻋ‬ َ َ َ َ َ ُ ْ َ ِ ‫ﺎن ﻳﺎ رﺳﻮَل‬ ِ َ‫اﻟﻼﱠ ِﻋﻨ‬ ِ ‫ﺎل اﻟﱠ ِﺬى ﻳـَﺘَ َﺨﻠﱠﻰ ِﰱ ﻃُُﺮِق اﻟﻨ‬ ‫ﱠﺎس أ َْو‬ َ َ‫اﷲ ؟ ﻗ‬ ْ ُ َ ‫ِﻇﻠﱠﺘِ ِﻬﻢ )رَواﻩ‬ (‫أﲪﺪ وﻣﺴﻠﻢ واﺑﻮ داود‬ (‫ِﻇﻠﱠﺘِ ِﻬ ْْﻢ )رواﻩ أﲪﺪ وﻣﺴﻠﻢ واﺑﻮ داود‬ “BahwaNabi Nabi SAW dua dua hal yang laknat”Ujar "Bahwa SAWbersabda:”Hindarkanlah bersabda:"Hindarkanlah hal mendatangkan yang mendatangkan

mereka.

laknat"Ujar mereka:"Siapakah yang dimaksud dengan demikian, ya Rasulullah?" mereka:”Siapakah dengan demikian, ya Rasulullah?” Nabi: “ialah "Bahwa Nabi yang SAW dimaksud bersabda:"Hindarkanlah dua hal yang Jawab mendatangkan Jawab Nabi: "ialah yang buang air dijalanan atau tempat bernaung manusia" laknat"Ujar yangbernaung dimaksudmanusia” dengan demikian, ya Rasulullah?" yang buang air mereka:"Siapakah dijalanan atau tempat (H.R. Ahmad, Muslim dan Abu (H.R. Ahmad, Muslim dan Abu Daud). Jawab Nabi: "ialah yang buang air dijalanan atau tempat bernaung manusia" Daud). (H.R. Ahmad, Muslim dan Abu Daud). h. Tidak buang air kecil di tempat mandi, begitu pun pada air tergenang atau air mengalir. Tidak buang air kecil di tempat begitu pun air tergenang atau air buang air kecil di tempat mandi,mandi, begitu pun pada air pada tergenang atau air mengalir. h. h.Tidak mengalir.

ِ‫أَ ﱠن اﻟﻨ‬ ‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ ِﰱ‬ ‫ ﻻَ ﻳـَﺒُـ ْﻮﻟَ ﱠﻦ أ‬:‫ﺎل‬ ‫ﱠﱮ‬ َ َ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪِ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻗ‬ ‫ﱠ‬ َ َ ِ‫أَ ﱠن اﻟﻨ‬ ‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ ِﰱ‬ ‫ ﻻَ ِﻳـَﺒُـ ْﻮﻟَ ﱠﻦ أ‬:‫ﺎل‬ ‫ﱠﱮ‬ َ َ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ ِ َﻋِﻠَْﻴﻪِ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻗ‬ ‫ﱠ‬ َ َ ِ ِ ‫ﺿﺄُ ﻓْﻴﻪ ﻓَﺈ ﱠن َﻋ َﺎﻣﺔَ اﻟْ َﻮ ْﺳ َﻮ‬ ،‫اس ِﻣْﻨﻪُ )رواﻩ اﳋﻤﺴﺔ‬ ‫ُﻣ ْﺴﺘَ َﺤ ﱢﻤ ِﻪ ﰒُﱠ ﻳـَﺘَـ َﻮ ﱠ‬ ِ ِ ِ ِ ‫ﺿﺄُ ﻓْﻴﻪ ﻓَﺈ ﱠن َﻋ َﺎﻣﺔَ اﻟْ َﻮ ْﺳ َﻮ‬ ،‫اس ﻣْﻨﻪُ )رواﻩ اﳋﻤﺴﺔ‬ ‫ُﻣ ْﺴﺘَ َﺤ ﱢﻤﻪ ﰒُﱠ ﻳـَﺘَـ َﻮ ﱠ‬ (‫وﻋﺒﺎرة ﰒ ﻳﺘﻮﺿﺄ ﻣﻦ أﲪﺪ وأﰉ داود‬ (‫وﻋﺒﺎرة ﰒ ﻳﺘﻮﺿﺄ ﻣﻦ أﲪﺪ وأﰉ داود‬

"Bahwa Nabi SAW bersabda: "Janganlah salah seorang kamu buang air kecil di tempat mandinya, kemudian ia berwudhu disana. Karena pada umumnya waswas "Bahwa Nabi SAW salahseorang seorangkamu kamubuang buang kecil di “Bahwa Nabi SAWbersabda: bersabda:"Janganlah “Janganlah salah airair kecil di tempat atau godaan itu berasal dari sana" (H.R.Yang Berlima, tetapi kalimat" Kemudian tempat mandinya, kemudian ia berwudhu disana. Karena pada umumnya waswas mandinya, kemudian ia berwudhu disana.dalam Karena pada umumnya atausaja). godaan itu ia berwudhu di sana", hanya terdapat riwayat Ahmad danwaswas Abu Daud atau godaan itu berasal dari sana" (H.R.Yang Berlima, tetapi kalimat" Kemudian ia berwudhu di sana", hanya terdapat dalam riwayat Ahmad dan Abu Daud saja).

ِ‫أَ ﱠن اﻟﻨ‬ ‫ﺎل ِﰱ اﻟْ َﻤ ِﺎءِ اﻟﱠﺮاﻛِِ ِِﺪ‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪِ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻧـَ َﻬﻰ أَ ْن ﻳُـ‬ ‫ﱠﱮ‬ َAir,َ‫ﺒ‬Kebersihan, ‫ﱠ‬ َ Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan ِ ِ‫ اﻟﻨ‬Menurut ‫ﺎل ﰱ اﻟْ َﻤﺎء اﻟﱠﺮاﻛﺪ‬ ‫ﱠﱮ‬ ‫ أَ ﱠن‬Agama Islam َ َ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻧـَ َﻬﻰ أَ ْن ﻳـُﺒ‬ ‫ﱠ‬ َ (‫)رواﻩ أﲪﺪ وﻣﺴﻠﻢ واﻟﻨﺴﺎئ واﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ‬

79

(‫أﰉ داود‬ ‫أﲪﺪ ووأﰉ‬ ‫ﻣﻦ أﲪﺪ‬ (‫داود‬ ‫ﻳﺘﻮﺿﺄ ﻣﻦ‬ ‫وﻋﺒﺎرة ﰒﰒ ﻳﺘﻮﺿﺄ‬ ‫وﻋﺒﺎرة‬ "Bahwa Nabi SAW bersabda: "Janganlah salah seorang kamu buang air kecil di berasal darimandinya, sana”SAW (H.R.Yang Berlima, tetapi kalimat” ia berwudhu di sana”, hanya "Bahwa Nabi bersabda: salah Kemudian seorang buang air kecil di tempat kemudian ia"Janganlah berwudhu disana. Karena kamu pada umumnya waswas tempat mandinya, kemudian ia berwudhu Karenatetapi padakalimat" umumnya waswas atau godaan itu berasal daridan sana" Kemudian terdapat dalam riwayat Ahmad Abu(H.R.Yang Daud disana. saja).Berlima, atau godaan di itusana", berasal dariterdapat sana" (H.R.Yang Berlima, tetapi Kemudian ia berwudhu hanya dalam riwayat Ahmad dankalimat" Abu Daud saja). ia berwudhu di sana", hanya terdapat dalam riwayat Ahmad dan Abu Daud saja).

ِ ِ ِ ‫ﺎل ِﰱ‬ ِ ‫أَ ﱠن اﻟﻨِﱠﱮ ﺻﻠﱠﻰ اﷲ ﻋﻠَﻴ‬ ‫ﱠ‬ َ ‫ﺒ‬ ‫ـ‬ ‫ﻳ‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﻬ‬ ‫ـ‬ ‫ﻧ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬ َ ْ َ ِ‫ﰱ ااﻟْﻟْ َﻤﻤ ِﺎءﺎء اﻟاﻟﱠﱠﺮﺮاﻛاﻛِﺪﺪ‬ َ َ ‫أَ ﱠن اﻟﻨِﱠﱮﱠ‬ َ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻧـَﻬﻰ أَ ْن ﻳُـ‬ ِ ‫ﺎل‬ ‫ﺒ‬ َ َ َ َ ََ ْ ُ َ ‫ﱠ‬ َُ َ (‫)رواﻩ أﲪﺪ وﻣﺴﻠﻢ واﻟﻨﺴﺎئ واﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ‬ (‫)رواﻩ أﲪﺪ وﻣﺴﻠﻢ واﻟﻨﺴﺎئ واﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ‬

"Bahwa air kecil kecilpada padaairair yang tergenang" (H.R. “BahwaNabi NabiSAW SAW melarang melarang buang buang air yang tergenang” (H.R. Ahmad, Ahmad, Muslim.An-Nasa'i dan Ibnu Majah). "Bahwa Nabi SAW melarang Muslim.An-Nasa’i dan Ibnu Majah).buang air kecil pada air yang tergenang" (H.R. Ahmad, Muslim.An-Nasa'i dan Ibnu Majah).

ِ ‫ﺎل ِﰱ اﻟْﻤ‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ‬ ِ‫أَ ﱠن اﻟﻨ‬ َ ‫ﺒ‬ ‫ـ‬ ‫ﻳ‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﻬ‬ ‫ـ‬ ‫ﻧ‬ ‫ﻢ‬ ‫اﳉَﺎ ِرى‬ ‫ﱠﱮ‬ ْ ‫ﺎء‬ َ ْ َ ‫ﱠ‬ َ َ َ ُ َ َ ِ ِ ‫اﳉَﺎ ِرى‬ ْ ‫ﺎل ِﰱ اﻟْ َﻤﺎء‬ َ َ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻧـَ َﻬﻰ أَ ْن ﻳـُﺒ‬ ‫أَ ﱠن اﻟﻨِ ﱠ‬ َ ‫ﱠﱮ‬

“Bahwa Nabi SAW melarang buang air kecil pada air mengalir”. Menurut buku 52 Majma’uz, hadits ini diriwayatkan oleh Ath-Thabrani dan para perawinya dapat dipercaya” 52 air kecil pada air mengalir". Menurut buku "Bahwa Nabi SAW melarang buang Majma'uz, hadits ini diriwayatkan Ath-Thabrani dantidak paradilarang perawinya dapat Seandainya di tempat mencuci danoleh seperti di riool, maka buang air kecil dipercaya"

di sana. i.

Seandainya di tempat mencuci dan seperti di riool, maka tidak dilarang buang air kecil di sana. Tidak kencing sewaktu berdiri, karena bertentangan dengan kesopanan dan adat yang baik

juga untuk kencing menghindarkan Seandainya percikan itu dapat terpelihara i. Tidak sewaktupercikannya. berdiri, karena bertentangan dengan kesopanan danmaka adat tak baik juga untuk menghindarkan percikannya. Seandainya percikan itu dapat ada yang halangannya. terpelihara maka tak ada halangannya.

80

‫ﺎل‬ َ َ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ اﻧْـﺘَـ َﻬﻰ إِ َﱃ ُﺳﺒَﺎﻃَِﺔ ﻗَـ ْﻮٍم ﻓَـﺒ‬ ‫أَ ﱠن اﻟﻨِ ﱠ‬ َ ‫ﱠﱮ‬ ‫ﺖ ِﻋْﻨ َﺪ َﻋ ِﻘﺒَـْﻴ ِﻪ‬ َ ‫ﺖ ﻓَـ َﻘ‬ ‫ﻗَﺎﺋِ ًﻤﺎ ﻓَـﺘَـﻨَ ﱠ‬ ُ ‫ " اُْدﻧُﻪُ" ﻓَ َﺪﻧَـ ْﻮ‬:‫ﺎل‬ ُ ‫ت َﺣ ﱠﱴ ﻗُ ْﻤ‬ ُ ‫ﺤْﻴ‬ (‫ﺣ ﱠﻔْﻴ ِﻪ )رواﻩ اﳉﻤﺎﻋﺔ‬ ‫ﻓَـﺘَـ َﻮ ﱠ‬ ُ ‫ﺴ َﺢ َﻋﻠَﻰ‬ َ ‫ﺿﺄَ َوَﻣ‬

"Bahwa Nabi SAW sampai ke sebuah tempat buang sampah kepunyaan suatu kaum, lalu buang air kecil Menurut sambil berdiri. pun pergi menjauh, tapi Nabi Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan AgamaAku Islam mengatakan:"Marilah ke sini! Maka akupun mendekat hingga berdiri dekat tumitnya, kulihat Nabi berwudhu dan menyapu kedua sepatunya" (H.R. Jama'ah).

ِ‫أَ ﱠن اﻟﻨ‬ ‫ﺎل‬ ‫ﺻﱠﻠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳ‬ ‫ﱠﱮ‬ َ َ‫إﱃ ُﺳﺳﺒﺒَﺎﺎﻃﻃَِﺔﺔ ﻗﻗـَـ ْﻮﻮٍمم ﻓﻓـَـﺒﺒ‬ َ ِ‫ﻠﻢ ااﻧﻧـْـﺘﺘَــ َﻬﻬﻰﻰ إ‬ ‫ﱠ‬ َ َ ‫ﱠ‬ ‫ﺎل‬ ‫ﱃ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬ ‫اﷲ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺻ‬ ‫ﱠﱮ‬ َ ََ ْ َ َ َ ُ َ َ َْ َ َ َ ََْ ُ َ ‫أَ ﱠن اﻟﻨِ ﱠ‬ ‫ﺖ ِِﻋْﻨ َﺪ َﻋ ِِﻘﺒَـْﻴ ِِﻪ‬ ‫ت َﺣ ﱠﱴ ﻗُ ْﻤ‬ ‫ " اُْدﻧُﻪُ" ﻓَ َﺪﻧَـ ْﻮ‬:‫ﺎل‬ ‫ﻗَﺎﺋِِ ًﻤﺎ ﻓَـﺘَـﻨَ ﱠﺤْﻴ‬ َ ‫ﺖ ﻓَـ َﻘ‬ ُ ُ ُ SAW‫ﻤ‬sampai sebuah ‫“ْﻴﻪ‬Bahwa ‫ َﺪ َﻋﻘﺒَـ‬Nabi ‫ﺖ ﻋْﻨ‬ ‫ َﺣ ﱠﱴ ﻗ‬ke‫ت‬ ‫ َﺪﻧَـ ْﻮ‬tempat ‫ْدﻧُﻪُ" ﻓ‬buang ‫ " ا‬:sampah ‫ ﻓَـ َﻘ َﺎل‬kepunyaan ‫ﺖ‬ ‫ﻓَـﺘَـﻨَ ﱠﺤْﻴ‬suatu ‫ﺎﺋ ًﻤﺎ‬kaum, ‫ﻗ‬ ُ ُ َ َ ُ ُ ُ ْ lalu buang air kecil sambil berdiri. Aku pun pergi (‫اﳉﻤﺎﻋﺔ‬ ‫)رواﻩ‬menjauh, ‫ ُﺣ ﱠﻔْﻴ ِِﻪ‬tapi‫ﻠَﻰ‬Nabi ‫َﺢ َﻋ‬mengatakan:”Marilah ‫ﺿﺄَ َوَﻣ َﺴ‬ ‫ﻓَـﺘَـ َﻮ ﱠ‬

(‫ﺿﺄَ َوَﻣ َﺴ َﺢ َﻋﻠَﻰ ُﺣ ﱠﻔْﻴﻪ )رواﻩ اﳉﻤﺎﻋﺔ‬ ‫ﻓَـﺘَـ َﻮ ﱠ‬

j.

ke sini! Maka akupun mendekat hingga berdiri dekat tumitnya, kulihat Nabi berwudhu dan "Bahwa Nabi SAW sampai ke sebuah tempat buang sampah kepunyaan suatu menyapu kedua sepatunya” (H.R. Jama’ah). kaum, lalu buang air kecil sambil berdiri. Aku pun pergi menjauh, tapi Nabi "Bahwa Nabi SAW sampai ke sebuah tempat buang sampah kepunyaan suatu mengatakan:"Marilah ke sini! Maka akupun mendekat hingga berdiri dekat kaum,menghilangkan lalukulihat buangNabi airnajis kecil sambil punsepatunya" pergi(membersihkan menjauh, tapikubul Nabi dan Wajib yang terdapat padaAku kedua jalan tumitnya, berwudhu dan berdiri. menyapu kedua (H.R. Jama'ah).

mengatakan:"Marilah ke sini! Maka akupun mendekat hingga berdiri dekat

dubur), baik dengan batu atau apa yang menyamainya, berupa benda beku yang suci lagi tumitnya, kulihat Nabi najis berwudhu menyapu (H.R. Jama'ah). j. Wajib menghilangkan yang dan terdapat padakedua keduasepatunya" jalan (membersihkan kubul dapat melenyapkan najis, ataupun mencucinya dengan air saja, atau dan dubur), baik dengan batu atau apa yang menyamainya, berupadengan bendakeduanya. beku j. Berdasarkan Wajibsuci menghilangkan najis pada kedua jalan (membersihkan hadits ‘Aisyah RA.:yang terdapat yang lagi dapat melenyapkan najis, ataupun mencucinya dengan air saja,kubul atau dengan keduanya. Berdasarkan 'Aisyah dan dubur), baik dengan batu hadits atau apa yangRA.: menyamainya, berupa benda beku

ِ َ َ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ وﺳﻠﱠﻢ ﻗ‬ ‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ إِ َﱃ‬ ‫أَ ﱠن اﻟﻨِ ﱠ‬ َ ‫ﱠﱮ‬ َ‫ﺐأ‬ َ ‫ﺎل إ َذا َذ َﻫ‬ َ ََ ِ ‫أَ ﱠن ِاﻟﻨِﱠﱮ ﺻﻠﱠﻰ ِاﷲ ِﻋﻠَﻴ‬ ِ‫َﺣﻢﺠﺎﻗٍَرَﺎلﻓِﺈإ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﻛ‬ ‫ﺪ‬ ‫َﺣ‬ ‫أ‬ ‫ﺐ‬ ‫ﻫ‬ ‫ذ‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬ ِ ُ ِ َ َ ُ ‫ﱠ‬ ‫)رﻢوإِاﻩَﱃأﲪﺪ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻋ‬ ‫ئ‬ ‫ﺰ‬ ‫ﲡ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻬ‬ ‫ـ‬ ‫ﻧ‬ ‫أ‬ ‫ﺔ‬ ‫ﺛ‬ ُ َ ُ‫اﻟْﻐَﺎﺋﻂ ﱠﻓَـ ْﻠﻴََ ْﺴﺘَﻄ ﱠ‬ ْ ُ ََْ َُ ْ َ َ ََ ْ َ َ ََ‫ﺐ ﺑَﺜَ ْﻼ‬ َِ‫داودﺑِﺜَوﻼَﺛ‬ ِ ‫أﺑﻮ‬ ِ ِ‫اﻟْوﻐَﺎﺋ‬ ‫ئ َﻋْﻨﻪُ )رواﻩ أﲪﺪ‬ ‫َﺣ‬ ‫أ‬ ‫ﺔ‬ ‫ﺐ‬ ‫ﻄ‬ ‫ﺘ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻠ‬ ‫ـ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﻂ‬ ْ ‫و‬ ‫اﻟﻨﺴﺎئ‬ ‫ﱠ‬ َ ُ ‫اﻟﺪارﻗﻄﲎﺠﺎ(ٍر ﻓَِﺈﻧـﱠ َﻬﺎ ُْﲡ ِﺰ‬ َ ْ َ َْ

yang suci lagi dapat melenyapkan najis, ataupun mencucinya dengan air saja, atau dengan keduanya. Berdasarkan hadits 'Aisyah RA.:

( ‫واﻟﻨﺴﺎئ وأﺑﻮ داود واﻟﺪارﻗﻄﲎ‬

"Bahwa Nabi SAW bersabda:"Bila salah seorang di antaramu pergi buang air, “Bahwa Nabi SAW bersabda:”Bila salah seorang di antaramu pergi buang air, hendaklah istinja' (bersuci) dengan tiga buah batu, karena demikian itu cukuplah hendaklah dengan tigaAbu buahDaud batu,dan karena demikian itu cukuplah untuknya” untuknya"istinja’ (H.R. (bersuci) Ahmad, An-Nasa'i, Ad-Daruquthni).

"Bahwa Nabi SAW bersabda:"Bila seorang di antaramu pergi buang air, (H.R. Ahmad, An-Nasa’i, Abu Daud dan salah Ad-Daruquthni). hendaklah istinja' Dan dari Anas r.a.:(bersuci) dengan tiga buah batu, karena demikian itu cukuplah

untuknya" (H.R. Ahmad, An-Nasa'i, Abu Daud dan Ad-Daruquthni). ِ ‫ﱠﺬﺑ‬Dan‫ﻳـﻌ‬dari‫ﻤﺎ‬Anas ِ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ وﺳﻠﱠﻢ ﻣﱠﺮ ﺑ‬ ِ‫ إ‬r.a.: ِ ِ‫أَ ﱠن اﻟﻨ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﺎن‬ ‫ﻬ‬ ‫ـ‬ ‫ﻧ‬ : ‫ﺎل‬ ‫ﻘ‬ ‫ـ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﺮ‬ ‫ـ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﻘ‬ ‫ﱠﱮ‬ َ َ َ َ ‫ﱠ‬ ْ ْ َ ُ َ ُ َ ُ َ َ َ َ َ َ Dan dari Anas r.a.: ِ ‫وﱠﻣﺎ ﻳـ ِﻌ ﱠﺬﺑ‬ ِ‫ﺎنﻠﱠ ِﻰﰱ َﻛﺒ‬ ‫اﷲٍْﲑﻋاﻠََﻴﱠﻣِﺎﻪ أ‬ ِ‫ُ إِِﻣﻧـﱠَﻦﻬ اﻤﻟْﺎﺒَـ ْﻳـﻮِﻌل ﱠﺬﺑَواَﱠﻣ‬:‫َﺣﺳﻠُﱠﺪﻢُﳘَﺎﻣﱠﻓَﺮ َﻜﺑِﺎَﻘﺒـَنﺮﻳ ِﻻَﻦ ﻳَﻓـ َْﻘﺴﺘَـْﻨَﺎلِﺰﻩ‬ ‫ﺎنﺎ‬ ‫و‬ ‫ﺻ‬ َ ‫أَ َن اﻟُﻨَ ﱠ‬ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ُ َ َ ‫ﱠﱮ‬ َ َُ َ ُ ِ ‫ﱠﻤﻴﻤ‬ ِ ‫اْﻻَﺧﺮ ﱠﻓَ َﻜﺎِ َن ِﳝَْ ِﺸِﻰٍ ﺑِﺎﻟﻨ‬ (‫اﳉﻤﺎﻋﺔ‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫ﺔ‬ ِ ِ ِ ْ َ ‫وﻣﺎ َﻳـُﻌﺬﺑﺎن ﰱ ﻛﺒﲑ اﻣﺎ أ‬ ‫َﺣﺪﳘﺎ ﻓ َﻜﺎن ﻻ ﻳﺴﺘـﻨﺰﻩ ﻣﻦ اﻟْﺒـﻮل واﻣﺎ‬

‫َ ْ َﱠ َ ُ َُ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ َ ْ ََﱠ‬ َ َُ ََ (‫اﳉﻤﺎﻋﺔ‬ ‫واﻩ‬Sanitasi ‫َﻤ ِﺔ )ر‬dan ‫ﻨ ِﱠﻤْﻴ‬Kesehatan ‫ﳝَْ ِﺸﻰ ﺑِﺎﻟ‬Lingkungan ‫َﺧُﺮ ﻓَ َﻜﺎ َن‬Menurut Air, Kebersihan, َ‫ اْﻻ‬Agama Islam 53

81

ُ َ ُ َ َ َ َ ََ ِ ‫وﻣﺎ ﻳـﻌ ﱠﺬﺑ‬ ِ ِ ٍ ‫أ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻣ‬ ‫ا‬ ‫ﲑ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﻛ‬ ‫ﰱ‬ ‫ﺎن‬ ‫َﺣ ُﺪ ُﳘَﺎ ﻓَ َﻜﺎ َن ﻻَ ﻳَ ْﺴﺘَـْﻨ ِﺰﻩُ ِﻣ َﻦ اﻟْﺒَـ ْﻮِل َواَﱠﻣﺎ‬ ‫ﱠ‬ َ َ ْ َ َ َُ ََ (‫اْﻻَ َﺧُﺮ ﻓَ َﻜﺎ َن ﳝَْ ِﺸﻰ ﺑِﺎﻟﻨ ِﱠﻤْﻴ َﻤ ِﺔ )رواﻩ اﳉﻤﺎﻋﺔ‬

“BahwaNabi NabiSAW SAWlewat lewatpada pada buah kubur, sabdanya:“Kedua mereka sedang “Bahwa duadua buah kubur, sabdanya:“Kedua mereka sedang disiksa, dan disiksa itu bukan pekerjaan Salah seorang diantaranya disiksa, dan disiksa itu bukan pekerjaan berat. berat. Salah seorang diantaranya ialah takialah hendak tak hendak bersuci dari kencingnya sedang yang lain ialah mengadu domba’’ 53 bersuci dari kencingnya yangdua lain buah ialah kubur, mengadu domba’’ (H.R. Jama`ah) “Bahwa Nabi SAWsedang lewat pada sabdanya:“Kedua mereka sedang (H.R. Jama`ah) disiksa, dan disiksa itu bukan pekerjaan berat. Salah seorang diantaranya ialah “Bahwa Nabi SAW lewat pada dua buah kubur, sabdanya:“Kedua mereka sedang tak hendak bersuci dari kencingnya sedang yang lain ialah mengadu domba’’ disiksa, dan disiksa itu bukan pekerjaan berat. Salah seorang diantaranya ialah (H.R. Jama`ah) tak hendak bersuci dari kencingnya sedang yang lain ialah mengadu domba’’

ِ ‫َﻛﺎ َن رﺳﻮ ُل‬ ِْ ‫اﳋََﻸَ ﻓَﺄ‬ ‫(َﺎ‬H.R. ‫ ُﻞ أَﻧ‬Jama`ah) ‫َﲪ‬ ‫اﷲ‬ ْ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻳَ ْﺪ ُﺧ ُﻞ‬ َ ُْ َ ِ‫َوﻛﺎﻏ َنﻼمر َﺳﳓﻮِﻮُلى إِِد‬ ِِْ ‫اﳋَِﺎءَﻸَ ﻓَﺄ‬ ِ‫اﷲاوةًﺻﱠﻠِﱠﻣﻰﻦ ﻣاﷲٍﺎء وَﻋﻠَﻋْﻴﻨـِِﻪﺰًةوﻓَـﻴﺳﱠﻠﱠﺴﻢﺘـْﻨ ﻳ‬ ِ‫ﺠﺪﺪﻰﺧُﺧ ﺑﻞ‬ ‫َﲪﻞُﻞ أَأَﻧﻧَﺎﺎ‬ ‫ﻞ‬ ْ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﺎ‬ ْ ْ َ َ َ ُ َ َ َ َ ‫َﲪ‬ ‫ﺄ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﻸ‬ ‫اﳋ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬ ‫اﷲ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺻ‬ َ َ ُ ْ َ َََْ ُُ ُ ْ َ َْ َ َ َ َْ ََ ُ َ ْ َ َ َ‫َﻛﺎَُن َ ٌََر ُﺳُ ْْﻮ ُل اﷲ‬ ِِ ‫ﻤ‬SAW ٍٍ ‫ﻣ‬bersama ِِ ‫ﺴﺘـْﻨ‬kakus, ِ‫اواوةةً ِﻣ‬seorang ِْ ‫ﻰﻰ ﺑِﺑ‬masuk ِ‫ْﳓِﻮِﻮىى إِإ‬anak ‫ﺎء‬ ‫ﻟ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﺠ‬ ‫ﻴ‬ ‫ـ‬ ‫ﻓ‬ ‫ة‬ ‫ﺰ‬ ‫ـ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻋ‬ ‫و‬ ‫ﺎء‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫د‬ ‫ﻼَﻼٌَمٌم‬yang ْ "Ketika Rasulullah maka aku ُ‫َووﻏُﻏ‬ ً َ َ ‫ﺎء‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﺠ‬ ‫ﻨ‬ ‫ـ‬ ‫ﺘ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﻴ‬ ‫ـ‬ ‫ﻓ‬ ‫ة‬ ‫ﺰ‬ ‫ـ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻋ‬ ‫و‬ ‫ﺎء‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻦ‬ ‫د‬ َ َ َ َ َ َ ْ ً ً ْ َ َ َ َ ْ ََْyang َ makaََ aku bersama seorang “Ketika Rasulullah SAW masuk kakus, sebaya َ anak‫ﳓ‬ َ

َْ َ َ َ ْ

َ

َ

sebaya denganku membawakan setimba kecil air dengan gayung, maka ia pun bersuci dengan air” setimba (Disepakati ahli-ahligayung, hadits). maka ia pun bersuci dengan air” denganku membawakan keciloleh air dengan "Ketika "Ketika Rasulullah Rasulullah SAW SAW masuk masuk kakus, kakus, maka maka aku aku bersama bersama seorang seorang anak anak yang yang (Disepakati ahli-ahlimembawakan hadits). sebaya denganku setimba sebayaoleh denganku membawakan setimba kecil kecil air air dengan dengan gayung, gayung, maka maka ia ia pun pun bersuci dengan dengan air” air” (Disepakati (Disepakati oleh oleh ahli-ahli ahli-ahli hadits). hadits). bersuci "Bersucilah dari padanya!"

ِ ِ ‫ﺗَـﻨَـﱠﺰُﻫﻮا ِﻣﻦ اﻟْﺒـﻮِل ﻓَِﺈ ﱠن َﻋﺎ ﱠﻣﺔَ َﻋ َﺬ‬ ُ‫اب اﻟْ َﻘ ِْﱪ ﻣْﻨﻪ‬ َْ َ ْ ‫ِِلل ﻓَﻓَِﺈِﺈ ﱠ‬kubur ِِ ‫ َﻋَﻋ َﺬَﺬ‬semua ‫اب ا‬ ‫اب‬ ‫ِﻣِﻣْﻨْﻨﻪُُﻪ‬pada ‫اﻟْﻟَْﻘَﻘِْْﱪِﱪ‬umumnya ‫نﱠن َﻋَﻋﺎﺎﱠﻣﱠﻣﺔََﺔ‬siksa ‫َﻦَﻦ ااﻟْﻟْﺒَـﺒَـْْﻮﻮ‬berpangkal ‫ﺗَـﺗَـﻨَـﻨَـﱠﱠﺰﺰُﻫُﻫْْﻮاﻮا ِﻣِﻣ‬ kencing,

"Bersucilah dari kencing, pada umumnya semua siksa kubur berpangkal “Bersucilah dari kencing, padapada umumnya semuasemua siksa kubur padanya!” "Bersucilah kencing, umumnya siksaberpangkal kubur berpangkal padanya!" k. Tidak bersuci dari dengan tangan kanan demi menjaga kebersihannya dari menyentuh padanya!" kotoran. k. demi menjaga kebersihannya dari menyentuh bersucibersuci k. Tidak Tidak dengandengan tangantangan kanan kanan demi menjaga kebersihannya dari menyentuh kotoran. kotoran. k. Tidak bersuci dengan tangan kanan demi menjaga kebersihannya dari menyentuh kotoran.

82

‫ﺎل‬ ْ ‫ِﻗِْﻴ َﻞ ِﻟِ َﺴ ْﻠ َﻤﺎ َن ﻗَ ْﺪ َﻋﻠﱠ َﻤ ُﻜ ْﻢ ﻧَﺒِﻴﱡ ُﻜ ْﻢ ُﻛ ﱠﻞ َﺷ ْﻲٍٍء َﺣ ﱠﱴ‬ َ ‫اﳋَُﺮاءَِِة ﻓَـ َﻘ‬ ‫ﺎل‬ ‫ﻗِْﻴ َﻞ ﻟ‬ ْ ‫ﺴ ْﻠ َﻤﺎ َن ﻗَ ْﺪ َﻋﻠﱠ َﻤ ُﻜ ْﻢ ﻧَﺒِﻴﱡ ُﻜ ْﻢ ُﻛ ﱠﻞ َِﺷ ْﻲءٍ َﺣ ﱠﱴ‬ َ ‫اﳋَُﺮاءَةِ ﻓَـ َﻘ‬ َ ِ ِ ٍ ِ ٍ ‫ﱠ‬ ِ ِ ِ ‫ﻧَـَﻋَﻬﻠﺎَﻧﻤَﺎُﻜ أَْﻢْن ﻧَﺒﻧَﻴﱡ ْﺴُﻜﺘَـﻢْﻘﺒ ُﻛﻞ ﱠﻞاﻟِْﻘْﺒَـﺷﻠَ ْﺔَﻲءِﺑﻐَ َِﺣﺎﺋ ٍﱠﱴ‬... ‫َﺟن ْﻞﻗَ ْﺪ‬ ‫ﺎلَو‬ ‫ﻂ أ َْْو‬ ََ‫ﻠ أَﻤأﺎَﺟ‬:ْ:‫ﻗﺳْﻴَﺳﻠْﻠَﻞﻤَﻤﺎﻟﺎنُنَﺴ‬ ْ‫َﻘ أأََو‬..‫اﳋَُﺑﺮِﺑﺒـﺒاءَـﻮةْﻮٍللﻓَـ‬ ِ َ َ ‫َو‬ ‫أ‬ ‫ﻂ‬ ‫ﺎﺋ‬ ‫ﻐ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﺔ‬ ‫ﻠ‬ ‫ـ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﻘ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﻞ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﻘ‬ ‫ـ‬ ‫ﺘ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﻧ‬ ‫ن‬ ‫أ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻧ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻬ‬ ‫ـ‬ ‫ﻧ‬ ... ‫ﻞ‬ ْ ٍ ْ َِِ ْ ٍ ِ ِ َِ َ َ ِْ ْ َ ِ ْ َ ْ َِ ْ َ َ َ ِ ْ َ ُِ َ ْ َ ِ‫ﻰ أِﺑ‬:‫ﻧَﺳ ْﻠﺴﺘَـﻤْﻨﺎُِنﺠ‬ ِِْ ‫َﺟﻟْﻴَْﻞِﻤ‬ ‫ﲔﻧَـأأَﻬَوْﺎَوﻧَﻳﺎﻳَ أﺴَْﺴﺘـْﺘَنـﻨْﻨِﻧﺠَﺠ ْﺴﻰﻰﺘَـ اْﻘاَﺒﺣﺣَﻞﺪُﺪﻧاﻧﺎَﻟْﺎﻘﺑِْﺒـﺑِﺄَﻠﺄَﻗﺔﻗَﻞﱠﻞﺑﻐَِﻣﻣﺎﺋﻦْﻦﻂﺛﺛَ أﻼْﻼﺛََوﺛَِﺔﺔﺑأﺒَـأْﻮ‬ ... .‫َو‬.ْ‫َﺠﺎﺎٍرأٍر‬.‫َﺣلﺠ‬ ‫ﺎ‬ َ ْ ‫َﺣ‬ ‫ﲔ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﻧَ ْﺴْﺘَـْﻨ‬ َ ْ ََ َ ْ ‫ﺠ َﻰَ ﺑﺎَْ ْ ْ َ ْ َ ْ ِ ََ َ َ ُ َ َ ﱠ‬ ِ‫ﻧَواواَﺴنْﺘَنـْﻨ ِﺠﻻﻻَﻰﻳﻳﺑِﺴﺎﺴﻟﺘْـﺘﻴَـﻨْﻨِﻤِﺠِْﺠ‬ َ‫ﺠَوَْوَﻰ ﺑِاﺑَِﻌَﻌَﺣﻈْﻈُْﺪٍﻢٍﻧَﻢﺎ ﺑِﺄ‬ .‫داود‬ ‫َﺣ َﺠﺎ ٍر‬ ‫ﻣﺴﻠﻢﻼَﺛَِﺔووأ‬ ‫)رَوواﻩﱠﻞاﻩ ِﻣ ْﻦ ﺛ‬ ‫)رﻗ‬ ‫ﲔﻰﻰ أ ْﺑَِوﺑِﺮَﺮِﻳَِﺟﺟﻴﻴْﺴٍﻊﺘٍَـﻊْﻨ‬ َ ‫داود‬ ‫أﺑﻮ‬ ‫أ‬ ْ ‫أﺑﻮ‬ ‫ﻣﺴﻠﻢ‬ ‫أ‬ Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama َ ْ Islamْ َ ََ ْ َْْ ََ َ َ ْ ََ ‫اﻟﱰﻣﺬى( ْﺴﺘَـْﻨ ِﺠ َﻰ ﺑَِﺮِﺟْﻴ ٍﻊ أ َْو ﺑِ َﻌﻈْ ٍﻢ )رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ وأﺑﻮ داود‬ ‫َوواَ ْن ﻻَ ﻳ‬ َ(‫اﻟﱰﻣﺬى‬

‫ أ َْو‬.‫ﺒﻞ اﻟْﻘْﺒـﻠَﺔَ ﺑﻐَﺎﺋﻂ أ َْو ﺑﺒَـ ْﻮل‬ َ ‫ أ‬:‫َﺳ ْﻠ َﻤﺎ ُن‬ َ ‫ﻧَـ َﻬﺎﻧَﺎ أَ ْن ﻧَ ْﺴﺘَـ ْﻘ‬...‫َﺟ ْﻞ‬ ِ ِ ِ ِ ْ ‫ﻧَﺴﺘَـْﻨ ِﺠﻰ ﺑِﺎﻟْﻴَ ِﻤ‬ .‫ﺠﺎ ٍر‬ ْ ‫ﲔ أ َْو ﻳَ ْﺴﺘَـْﻨﺠ َﻰ اَ َﺣ ُﺪﻧَﺎ ﺑِﺄَﻗَ ﱠﻞ ﻣ ْﻦ ﺛَﻼَﺛَﺔ أ‬ َ ‫َﺣ‬ َ ْ ‫َواَ ْن ﻻَ ﻳَ ْﺴﺘَـْﻨ ِﺠ َﻰ ﺑَِﺮِﺟْﻴ ٍﻊ أ َْو ﺑِ َﻌﻈْ ٍﻢ )رواﻩ ﻣﺴﻠﻢ وأﺑﻮ داود‬ (‫واﻟﱰﻣﺬى‬ "Dikatakan orang pada Salman: "Nabimu telah mengajarimu segala sesuatu “Dikatakan orangsoal pada Salman: mengajarimu segala sampAlsampAl-sampai kotoran".“Nabimu Ujar telah Salman:"Memang, kami sesuatu dilarangnya menghadap kiblat di waktu buang air besar atau kencing, atau bersuci dengan sampai soal kotoran”. Ujar Salman:”Memang, kami dilarangnya menghadap kiblat di waktu tangan kanan atau bersuci dengan batu yang banyaknya tidak cukup tiga buah, buangatau air besar atau kencing, ataunajis bersuci dengan tangan atauAbu bersuci dengan batu bersuci dengan barang atau tulang" (H.R.kanan Muslim, Daud dan AtTurmudzi). yang banyaknya tidak cukup tiga buah, atau bersuci dengan barang najis atau tulang” (H.R.

Muslim, Abu Daud dan At-Turmudzi).

ِ‫أَ ﱠن اﻟﻨ‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴِ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ َﻛﺎ َن َْﳚ َﻌ ُﻞ َِﳝِْﻴـﻨَﻪُ ِ ِﻷَ ِْﻛﻠِِ ِﻪ َو ُﺷ ْﺮﺑِِِﻪ‬ ‫ﱠﱮ‬ ‫ﱠ‬ َ ‫ﺻﻠِﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴﻪ ِ َو َﺳﻠﱠ َﻢ َﻛﺎ َن َِْﳚ َﻌ ُﻞ َﳝْﻴـﻨَﻪُ ﻷَ ْﻛﻠﻪ َو ُﺷ ْﺮﺑِﻪ‬ ‫ﱠﱮ‬ ‫أَ ﱠنِ اﻟِﻨِِ ﱠ‬ َ ِ ِ ِ ِ ‫ﻚ )رواﻩ أﲪﺪ وأﺑﻮ داود‬ ‫َﺧِﺬِﻩ َو َﻋﻄَِﺎﺋِﻪ َِوﴰَﺎﻟَﻪُ ِﺳ َﻮى َِذﻟ‬ ‫َِوﺛﻴَﺎﺑِﻪ َوأ‬ َ ْ ‫ﻚ )رواﻩ أﲪﺪ وأﺑﻮ داود‬ َ ‫َﺧﺬﻩ َو َﻋﻄَﺎﺋﻪ َوﴰَﺎﻟَﻪُ ﺳ َﻮى َذﻟ‬ ْ ‫َوﺛﻴَﺎﺑِﻪ َوأ‬ (‫واﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ واﺑﻦ ﺣﺒﺎن واﳊﺎﻛﻢ واﻟﺒﻴﻬﻘﻰ‬ (‫اﳊﺎﻛﻢ واﻟﺒﻴﻬﻘﻰ‬ ‫ﺣﺒﺎن و‬buat ‫واﺑﻦ‬makan, ‫ﻣﺎﺟﻪ‬minum, ‫واﺑﻦ‬ "Bahwa Nabi SAW selalu mempergunakan tangan kanannya 54

l.

“Bahwa Nabi SAW selalu mempergunakan tangan kanannya buat makan, minum, berpakaian, memberi dan menerima, serta tangan buat yang selainminum, itu” "Bahwa Nabi SAW selalu mempergunakan tangan kirinya kanannya buat makan, berpakaian, memberi dan menerima, sertalbnu tangan kirinya buat yang selain itu” (H.R. Ahmad, (H.R. Ahmad, Abu Daud, lbnu Majah, Hiban, AL-Hakim dan AL-Baihaqi). berpakaian, memberi dan menerima, serta tangan kirinya buat yang selain itu” Abu Daud, lbnu Majah, Hiban, danHiban, AL-Baihaqi). (H.R. Ahmad, Abu lbnu Daud, lbnu AL-Hakim Majah, lbnu AL-Hakim dan AL-Baihaqi). l. Supaya menggosok tangan dengan tanah setelah bersuci, atau mencucinya dengan danmenggosok yang sama tangan dengandengan itu, agartanah hilang bau busuk yang melekat di sana.dengan l. sabun Supaya setelah bersuci, mencucinya Supaya menggosok tangan dengan tanah setelah bersuci, atauatau mencucinya dengan sabun sabun dan yang sama dengan itu, agar hilang bau busuk yang melekat di sana. dan yang sama dengan itu, agar hilang bau busuk yang melekat di sana.

ِ‫َﻛﺎ َن اﻟﻨ‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴِ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ إِ َذا اَﺗَﻰ اْﳋََﻸَ اَﺗَـْﻴﺘُﻪُِ ِﲟٍَ ٍﺎء ِﰲ ﺗَـ ْﻮٍر‬ ‫ﱠﱮ‬ ‫ﱡ‬ َ ِ‫َﻛﺎ َن اﻟﻨ‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ ِ اﷲُ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ إِ َذا اَﺗَﻰ اْﳋََﻸَ اَﺗَـْﻴﺘُﻪُ ﲟَﺎء ِﰲ ﺗَـ ْﻮٍر‬ ‫ﱠﱮ‬ ‫ﱡ‬ َ ٍ ِ ‫ﺎﺳﺘَـْﻨﺠﻰ ﰒُﱠ َﻣ َﺴ َﺢ ﻳَ َﺪﻩُ َﻋﻠَﻰ اْﻷ َْر‬ ‫ض )رواﻩ أﺑﻮ داود‬ َ‫أ َْو َرْﻛ ٍَﻮة ﻓ‬ ْ ِ ِ ‫ﺎﺳﺘَـْﻨﺠﻰ ﰒُﱠ َﻣ َﺴ َﺢ ﻳَ َﺪﻩُ َﻋﻠَﻰ اْﻷ َْرض )رواﻩ أﺑﻮ داود‬ َ‫أ َْو َرْﻛ َﻮة ﻓ‬ ْ (‫واﻟﻨﺴﺎئ واﻟﺒﻴﻬﻘﻰ واﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ‬ Air,keKebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut (‫ﻣﺎﺟﻪ‬ ‫واﺑﻦ‬air ‫اﻟﺒﻴﻬﻘﻰ‬ ‫و‬bejana ‫اﻟﻨﺴﺎئ‬ ‫ و‬Agama Islam "Bila Nabi SAW pergi kakus, kubawakan padanya dengan yang dari SAW tembaga atau ia pun padanya bersuci lalu menyapunya kedua terbuat "Bila Nabi pergi ke kulit, kakus,maka kubawakan air dengan bejana yang tangannya ke tanah" (H.R.Abu Daud,maka An-Nasa'i, danmenyapunya Ibnu Majah).kedua tembaga atau kulit, ia punAl-Baihaqi bersuci lalu terbuat dari

83

l.

ْ َ َ Supaya menggosok tangan dengan tanah setelah bersuci, atau mencucinya ٍdengan ِ ‫ﻷ َْر‬itu, ‫ داود‬dan‫أﺑﻮ‬yang‫واﻩ‬sama ‫ )ر‬dengan ‫ض‬ ‫ﻳَ َﺪ ُﻩ‬bau‫ َﺢ‬busuk ‫ُﱠ َﻣ َﺴ‬yang ‫ﻰ ﰒ‬melekat ‫ﺎﺳﺘَـْﻨ ِﺠ‬ ‫ة‬ sabun diَ‫ﻓ‬sana. ْ‫ﻰ ا‬agarَ‫ َﻋﻠ‬hilang ْ ‫أ َْو َرْﻛ َﻮ‬ ٍ ‫ﻣﺎﺟﻪ(ﻠﱠﻢ إِ َذا اَﺗﻰ اْﳋ َﻸَ اَﺗـﻴﺘﻪ ِﲟ‬ ‫ﺎء ِﰲ ﺗَـ ْﻮٍر‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ‬ ‫و َﻛﺎ َن اﻟ‬ ‫اﻟﺒﻴﻬﻘﻰ و‬ َ ُ ُْ َ َ َ َ ‫اﷲُاﺑﻦَﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳ‬ ‫اﻟﻨﺴﺎئﻨِوﱡ‬ َ ‫ﱠﱮ‬

"Bila Nabi SAW pergi ke kakus, kubawakan padanya airِ dengan bejana yang ٍ‫رْﻛﻮ‬kekedua ِ atau ‫داود‬ ‫و‬kulit, ‫ )ر‬maka ‫ض‬ ‫َْر‬ia‫ﻷ‬pun ‫ﻰ‬bersuci ‫ َﻳ‬menyapunya ‫َﺢ‬pun‫ﺴ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﰒ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﺠ‬ ‫ﻨ‬ ‫ـ‬ ‫ﺘ‬ ‫ﺎﺳ‬ ‫ﻓ‬ ‫ة‬ ‫أ‬ ‫ُﱠ‬ َ‫َﻋﻠ‬makaُ‫َﺪﻩ‬lalu dari tembaga atau‫اﻩ‬tembaga kedua tangannya ْ‫ا‬kulit, َ dari ia bersuci lalu menyapunya terbuat‫أﺑﻮ‬ ْ َ ْ َ َ ‫َو‬tanah” ْ َ َ tangannya ke tanah" (H.R.Abu An-Nasa'i, (H.R.Abu Daud, An-Nasa’i, Al-Baihaqi Daud, dan Ibnu Majah). Al-Baihaqi dan Ibnu Majah). (‫واﻟﻨﺴﺎئ واﻟﺒﻴﻬﻘﻰ واﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ‬ m. Agar memakai alas kaki seperti terompah/sendal agar telapak kaki tidak “Bila Nabi SAW pergi ke kakus, kubawakan padanya air dengan bejana yang terbuat

memakai kakipergi seperti terompah/sendal telapak kaki tidak buang menyentuh kotoran m. Agar "Bila Nabialas SAW kakus, kubawakan airtempat dengan bejana menyentuh kotoran atauke bibit penyakit yangagar adapadanya di sekitar air. yang dari tembaga atau kulit, maka ia pun bersuci lalu menyapunya kedua terbuat atau yang ada di sekitar tempat buang air. n. bibit Agarpenyakit memerciki kemaluan dan celananya dengan air bila kencing, guna tangannya ke tanah" (H.R.Abu Daud, An-Nasa'i, Al-Baihaqi dan Ibnu Majah). melenyapkan waswas dari dalam hati, hingga nanti bila kedapatan basah, maka ia akan mempunyai alasan bahwa itu adalah berkas m. Agar memakai alas kaki seperti terompah/sendal agartadi. telapak kaki tidak n. Agar memerciki kemaluan dan celananya dengan air bilapercikan kencing, guna melenyapkan waswas

ِ َ‫ﺿﺄَ وﻳـْﻨﺘ‬ ِ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ وﺳﻠﱠﻢ إ‬ ِ‫َﻛﺎ َن اﻟﻨ‬ ‫ﻀ ُﺢ َوِﰱ‬ ‫ﻮ‬ ‫ـ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﺎل‬ ‫ﺑ‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫ﱠﱮ‬ ‫ﱠ‬ َ َ َ ‫ﱡ‬ َ َ َ َ َ َ َ َ melenyapkan waswas tadi. dari dalam hati, hingga nanti bila kedapatan basah, maka ia itu adalah berkas percikan akan mempunyai alasan bahwa itu adalah berkas percikan tadi. ِ ‫اﷲ ِﺻﻠﱠﻰ اﷲ ﻋﻠَﻴ‬ ِ ‫ رأَﻳﺖ رﺳﻮَل‬:‫ِرواﻳ ٍﺔ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﺢ‬ ‫ﻀ‬ ‫ﻧ‬ ‫ﰒ‬ ‫ﺎل‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬ ‫ُﱠ‬ َ َ ِ َ َ ْ ِ ِ َ ‫ﺻﻠﱠُ ْﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴﻪَ َو َﺳﻠﱠ َﻢ ُ إ َذا ﺑَ َﺎلَ ﺗَـََﻮ َﱠ‬ ََ ُ‫ﱠﱮ‬ ‫ﺢ َو َﰱ‬ ‫َ َﻛَﺎ َن َاﻟﻨِْ ﱡ‬ ُ ‫ﺿﺄَ َوﻳَـْﻨﺘَﻀ‬ ِ ‫ وَﻛﺎ َن اﺑﻦ ﻋﻤﺮ ِﻳـْﻨ‬،ٍ‫ﻓَـﺮِﺟﻪ‬ ‫اﷲﺟﻪُ ﻋﻠََﻴﺣ ِﻪﱠﱴ وﻳـَﺒُﺳﻠﱠﱠﻞﻢ ﺑَﺳَﺮاَﺎلِوﻳْـﻠَﰒﻪُﱠُ ﻧَ)ر‬ ‫ﺮ‬ ‫ـ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﺢ‬ ‫ﻀ‬ َ ‫ﱠ‬ ‫ﻀو َاﻩﺢ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺻ‬ َ ُ ْ‫ َ َرأَﻳ‬:‫ْرََواﻳَُﺔ‬ َ َ َ َ ْ َ َُ ْ ُ َ َ‫ﺖ َْرُ ُﺳ ْﻮَُلَ َاﷲ‬ ِ (‫اﳊﻜﻢ ﺑﻦ ﺳﻔﻴﺎن‬ ‫ﺢ ﻓَـ ْﺮ َﺟﻪُ َﺣ ﱠﱴ ﻳـَﺒُ ﱠﻞ َﺳَﺮا ِوﻳْـﻠَﻪُ )رواﻩ‬ ُ ‫ َوَﻛﺎ َن اﺑْ ُﻦ ﻋُ َﻤَﺮ ﻳـَْﻨﻀ‬،ُ‫ﻓَـ ْﺮ َﺟﻪ‬ menyentuh kotoran atau bibit penyakit yang ada di sekitar tempat buang air.

dari dalam hati, hingga nanti bila kedapatan basah, maka ia akan mempunyai alasan bahwa n. Agar memerciki kemaluan dan celananya dengan air bila kencing, guna

(‫اﳊﻜﻢ ﺑﻦ ﺳﻔﻴﺎن‬

"Adalah Nabi SAW bila buang air kecil, ia berwudhu dan melakukan pemercikan". Dan pada suatu riwayat:"Saya lihat Rasulullah SAW buang air kecil, kemudian memerciki kemaluan nya dengan air".Dan Ibnu Umar biasa menyiram "Adalah Nabi SAW bila buang air kecil, ia berwudhu dan melakukan pemercikan". kemaluannya hinggabila celananya jadi basah” Al-Hakam bin Sufyan). “Adalah buang lihat air kecil, ia (H.R. berwudhu dan melakukan pemercikan”. Dan padaNabi suatuSAW riwayat:"Saya Rasulullah SAW buang air kecil, kemudian

kemaluan nyalihat dengan air".Dan Ibnu air Umar menyiram Dan memerciki pada suatu riwayat:”Saya Rasulullah SAW buang kecil, biasa kemudian memerciki kemaluannya hingga celananya jadi basah” (H.R. Al-Hakam bin Sufyan).

kemaluan nya dengan air”.Dan Ibnu Umar biasa menyiram kemaluannya hingga celananya jadi basah” (H.R. Al-Hakam bin Sufyan). 55 55

o. Mendahulukan kaki kiri sewaktu hendak masuk, kemudian bila keluar melangkah dengan kaki kanan, lalu hendaklah mengucapkan”ghufranak”, artinya”aku mohon keampunan-MU”.

84

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

o. Mendahulukan kaki kiri sewaktu hendak masuk, kemudian bila keluar melangkah dengan kaki kanan, lalu hendaklah mengucapkan"ghufranak", artinya"aku mohon keampunan-MU". o. Mendahulukan kaki kiri sewaktu hendak masuk, kemudian bila keluar melangkah dengan kaki kanan, lalu hendaklah mengucapkan"ghufranak", artinya"aku mohon keampunan-MU".

‫اﳋَﻼَِء‬ ْ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ َﻛﺎ َن اِ َذا َﺧَﺮ َج ِﻣ َﻦ‬ ‫أَ ﱠن اﻟﻨِ ﱠ‬ َ ‫ﱠﱮ‬ ِ ‫اﳋﻤﺴﺔ‬ ‫ﻚ ﺻ)رﻠﱠوﻰاﻩ‬ ‫أَ ﱠﻏنُ ْﻔَﺮاﻟاﻨﻧ‬ ِ َ َ :‫ﺎل‬ ‫اﳋَﻼَِء ﻗ‬ ‫اﻟﻨﺴﺎئ( اِذَا َﺧَﺮ َج ِﻣ َﻦ‬ ‫إﻻو َﺳﻠﱠ َﻢ َﻛﺎ َن‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬ ‫اﷲ‬ ‫ﱠﱮ‬ ْ َ َ َ ‫ﱠ‬ َ ْ َ ُ َ “ghufranak” “Bahwa Nabi bila bila keluar keluar dari kakus (Diriwayatkan "Bahwa NabiSAW SAW darimengucapkan kakus mengucapkan "ghufranak" (Diriwayatkan oleh Yang berlima kecuali An-Nasa'i). oleh Yang berlima kecuali An-Nasa’i). (‫ﻚ )رواﻩ اﳋﻤﺴﺔ إﻻ اﻟﻨﺴﺎئ‬ َ َ‫ﻏُ ْﻔَﺮاﻧ‬ "Bahwa Nabi keluar dari kakus mengucapkan "ghufranak" ِ ‫اﻟﱠ‬oleh‫ِﻪ‬SAW ِ‫ﻟ‬Yang‫ﻤﺪ‬bila ِ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ َ ‫ﳊ‬ ‫ا‬ ‫ﺐ‬ ‫ﻫ‬ ‫ذ‬ ‫أ‬ ‫ى‬ ‫ﺬ‬ ‫ﻠ‬ : ‫ل‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻘ‬ ‫ـ‬ ‫ﻳ‬ ‫ن‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻛ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬ ‫اﷲ‬ ‫ﻰ‬ ْ ُ َ (Diriwayatkan berlima kecuali An-Nasa'i). ْ ُ ْ َ َ ْ ُ َ َ َ َ َ َ ْ َ ُ ‫ﺻﻠﱠ‬ َ َ َ ُ‫أَﻧﱠﻪ‬ َِ‫ِﻪ اَاﻟﱠْﳊِﺬﻤىﺪ أَﻟِﻠﱠَذاِﻪﻗ‬:‫ﺳَﻠﱠوﻗَـﻢْﻮﻟَُﻛﻪُﺎ اََنْﳊَﻳـْﻤُﻘُﺪﻮ ُﻟِلﻠﱠ‬.‫أَﻧﱠَﻋﻪ ﱢﲎﺻاْﻠﱠﻷَﻰَذىاﷲَو َﻋﻋﺎﻠَﻓﻴَ ِﻪِﺎﱏو‬ ‫ﲎ ِﺬﻟَ ﱠﺬىﺗَﻪُأَ ْذَوأَﻫﺑْـ َﻘﺐﻰ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ُ َْ َ ُ َْ َ َ َ ََ َْ ُ ‫ﺐ ِ َﻋ‬ ‫ﰲﲎ ﻗُـاْﱠﻮﺗﻷَﻪَُذ َو‬ ‫َﻋِ ﱢﱠ‬ ‫ﲎ َأوَﻗَـَذْﻮﻟاﻩُﻪُ اَ ْﳊَ ْﻤ ُﺪ ﻟِﻠﱠ ِﻪ اﻟﱠ ِﺬى أَ َذاﻗَِﲎ ﻟَ ﱠﺬﺗَﻪُ َوأَﺑْـ َﻘﻰ‬.‫ﺎﱏﱢ‬ َ‫ىأَ ْذَوَﻫَﻋﺎَﻓ‬ “Bahwa Nabi mengucapkan”Alhamdulillahilladzi adzhaba’anni’l-adza wa’ajani” "Bahwa NabiSAW SAW mengucapkan"Alhamdulillahilladzi adzhaba'anni'l-adza َ َ ‫اﻩ‬ ‫ذ‬ ‫أ‬ ‫ﲎ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﺐ‬ ‫ﻫ‬ ‫ذ‬ ‫أ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬ ‫ﰲ‬ َ ‫ ﱢ‬penyakit ‫ِﱠ‬ َ‫ ﻗُـ ﱠﻮﺗ‬telah ( Segala puji bagi Allah puji yangbagi telah melenyapkan wa'ajani” ( Segala Allah yang telahdari melenyapkan penyakit َdariَ padaku َ ْdanَ ُyang ُpadaku :‫ﺎل‬ َ َ‫ﻗ‬

dan yangdaku), daku), begitu juga ucapannya ladzi telah menyehatkan menyehatkan begitu juga ucapannya “Alhamdulillahil ladzi"Alhamdulillahil adzaqani ladz-dzatahu adzaqani ladz-dzatahu wa abqa fiyya quwwatahu wa adz-haba'anni adzahu” "Bahwa Nabi SAWwa mengucapkan"Alhamdulillahilladzi adzhaba'anni'l-adza wa abqa fiyya puji quwwatahu adz-haba’anni adzahu” (Segalakepadaku puji bagi Allah yang telah (Segala bagi puji Allah merasakan kelezatannya, wa'ajani” ( Segala bagiyang Allah telah yang telah melenyapkan dari padaku penyakit merasakan kepadaku kelezatannya, meninggalkan kepadaku kekuatannya dan melenyapkan meninggalkan kepadaku kekuatannya dan melenyapkan dariku"Alhamdulillahil penyakitnya). dan yang telah menyehatkan daku), begitu juga ucapannya ladzi adzaqani ladz-dzatahu wa abqa fiyya quwwatahu wa adz-haba'anni adzahu” dariku penyakitnya). 4. Khamsatul fitrahpuji bagi Allah yang telah merasakan kepadaku kelezatannya, (Segala meninggalkan kepadakuSAW kekuatannya dan melenyapkan dariku penyakitnya). Secara khusus Raasulullah memberikan perhatian mengenai kebersihan dalam fitrah 4. Khamsatul lima perkara sebagaimana sabdanya: 4. Khamsatul fitrah Secara khusus Raasulullah SAW memberikan perhatian mengenai kebersihan dalam lima khusus sabdanya: Raasulullah SAW memberikan perhatian mengenai kebersihan dalam perkaraSecara sebagaimana lima perkara sebagaimana sabdanya:

ِ ‫ﺺ اﻟﺸﱠﺎ ِر‬ ‫ﻒ اْ ِﻹﺑْ ِﻂ‬ ْ ‫ اْ ِﻻ ْﺳﺘِ ْﺤ َﺪ ُاد َو‬:‫ﲬَْ َﺴﺔٌ ِﻣ َﻦ اﻟْ ِﻔﻄَْﺮِة‬ ‫اﳋِﺘَﺎ ُن َوﻗَ ﱡ‬ ُ ‫ب َوﻧـَْﺘ‬ ِْ‫ﲬوﺗَـ ْﻘﺴﻠِﺔْﻴﻢِﻣ اْﻦﻷَاﻟْﻇَِﻔﺎﻓِﻄ‬ ِ ِ (‫اﳉﻤﺎﻋﺔ‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫ﲑ‬ ِ ِ ِ ِ ‫اﳋ‬ ‫و‬ ‫اد‬ ‫ﺪ‬ ‫ﺤ‬ ‫ﺘ‬ ‫ﺳ‬ ‫ﻻ‬ ‫ا‬ ‫ﻒ اْ ِﻹﺑْ ِﻂ‬ ‫ﺘ‬ ‫ـ‬ ‫ﻧ‬ ‫و‬ ‫ب‬ ‫ر‬ ‫ﱠﺎ‬ ‫ﺸ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﺺ‬ ‫ﻗ‬ ‫و‬ ‫ن‬ ‫ﺎ‬ ‫ﺘ‬ : ‫ة‬ ‫ﺮ‬ ْ ‫ََْ َ ٌ ُ َ َ ْ ْ ْ َ ُ َ َ ُ َ َ ﱡ‬ ُ َْ َ “Lima perkara berupa fitrah. yaitu: memotong bulu kemaluan, berkhitan, memotong kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku” (H.R. Jama'ah). Dari (‫ﺎﻓِ ِْﲑ )رواﻩ اﳉﻤﺎﻋﺔ‬hadits ‫اْﻷَﻇ‬tersebut, ‫َوﺗَـ ْﻘﻠِْﻴ ُﻢ‬ َ yang perlu mendapat perhatian dalam kebersihan adalah: Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam “Lima perkara berupa fitrah. yaitu: memotong bulu kemaluan, berkhitan, memotong a. Memotong bulubulu kemaluan kumis, mencabut ketiak dan memotong kuku” (H.R. Jama'ah). Dari hadits tersebut, yang perlu mendapat perhatian dalam kebersihan adalah: yang ada di sekitarnya dapat dengan maksud agar kotoran dan bibit penyakit

85

lima perkara sebagaimana sabdanya:

ِ ‫ﺺ اﻟﺸﱠﺎ ِر‬ ‫ﻒ اْ ِﻹﺑْ ِﻂ‬ ْ ‫ اْ ِﻻ ْﺳﺘِ ْﺤ َﺪ ُاد َو‬:‫ﲬَْ َﺴﺔٌ ِﻣ َﻦ اﻟْ ِﻔﻄَْﺮِة‬ ‫اﳋِﺘَﺎ ُن َوﻗَ ﱡ‬ ُ ‫ب َوﻧـَْﺘ‬ (‫َوﺗَـ ْﻘﻠِْﻴ ُﻢ اْﻷَﻇَﺎﻓِ ِْﲑ )رواﻩ اﳉﻤﺎﻋﺔ‬ “Lima perkara berupa fitrah. yaitu: memotong bulu kemaluan, berkhitan, memotong

“Lima perkara berupa fitrah. yaitu: memotong bulu kemaluan, berkhitan, memotong kumis, mencabut ketiak dan memotong (H.R. Jama’ah). DariDari hadits tersebut, yang kumis, mencabutbulu bulu ketiak dan memotongkuku” kuku” (H.R. Jama'ah). hadits tersebut, yangmendapat perlu mendapat perhatian kebersihan perlu perhatian dalam dalam kebersihan adalah:adalah: Memotong bulu bulu kemaluan kemaluan a. a. Memotong dengan agaragar kotoran dan bibit yang ada di sekitarnya dapat dibersihkan, denganmaksud maksud kotoran dan penyakit bibit penyakit yang ada di sekitarnya dapat dibersihkan, karena bibit penyakit senang di tempat kotor. karena bibit penyakit senang di tempat kotor.

b. Berkhitan b. Berkhitan adalahmemotomg memotomgkulup kulup(kulit (kulit yang menutupi ujung kemaluan) dengan maksud adalah yang menutupi ujung kemaluan) dengan maksud untuk untuk memudahkan membersihkannya sehingga tidak ada sisa dari najis (air kencing memudahkan membersihkannya sehingga tidak ada sisa dari najis (air kencing yang keluar yang keluar dari padanya). dari padanya). c.

Memotong Kumis

56

dengan maksud agar tidak ada kotoran di bawah lubang hidung yang mungkin terhisap pada waktu bernafas yang mengakibatkan timbulnya penyakit. d. Mencabut bulu ketiak dengan maksud agar tidak ada kotoran yang terlindung oleh bulu ketiak yang sulit dibersihkannya. e. Memotong kuku dengan maksud agar tidak ada kotoran yang sulit dibersihkan karena ada kotoran di ujung jari yang terhalang oleh kuku. 5. Mandi (Gashl) Gashl atau mandi adalah membersihkan seluruh badan dengan menyiramkan air ke seluruh tubuh secara merata. Di dalam Islam ada beberapa macam mandi, yaitu:

86

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

dibersihkannya. dengan maksud agar tidak ada kotoran yang sulit dibersihkan karena ada kotoran di 5. Mandi (Gashl) e. ujung Memotong kukuterhalang oleh kuku. jari yang Gashl atau maksud mandi adalah membersihkan badan dengan menyiramkan air ke di dengan agar tidak ada kotoranseluruh yang sulit dibersihkan karena ada kotoran a. Mandi wajib seluruh tubuh secara merata. Di dalam Islam ada beberapa macam mandi, yaitu: ujung jari yang terhalang oleh kuku. 5. Mandi (Gashl)

yaitu membasahi seluruh bagian tubuhseluruh yang tampak, termasuk gigi. Mandi air wajib Gashl atau mandi adalah membersihkan badan dengan menyiramkan ke ini a. Mandi wajib 5. seluruh Mandi (Gashl) tubuh secara merata. Di dalam Islam ada beberapa macam mandi, yaitu: yaitu membasahi seluruh bagian tubuh yang tampak, termasuk gigi. Mandi wajib disebut juga mandi junub, yang penyebabnya adalah: ini Gashl disebutatau jugamandi mandiadalah junub, membersihkan yang penyebabnya adalah: seluruh badan dengan menyiramkan air ke a.seluruh wajib keluar mani, baik di di waktu ataupun tidur, laki-laki ataupun - -Mandi keluar mani, baik waktu bangun ataupun waktu tidur,mandi, laki-laki ataupun tubuh secara merata. Di bangun dalam Islam ada waktu beberapa macam yaitu:perempuan. yaitu membasahi seluruh bagian tubuh yang tampak, termasuk gigi. Mandi wajib perempuan. disebut juga mandi junub, yang penyebabnya adalah: a. ini Mandi wajib - keluar baik seluruh di waktu bangun waktutermasuk tidur, laki-laki ataupun yaitu mani, membasahi bagian tubuh ataupun yang tampak, gigi. Mandi wajib perempuan. ini disebut juga mandi junub, yang penyebabnya adalah: "…Jika junub hendaklah bersuci…” [5]:6). - keluarkamu mani, baik di waktu bangun (Al-Maaidah ataupun waktu tidur, laki-laki ataupun “…Jika kamu junub hendaklah bersuci…” (Al­Maaidah [5]:6). perempuan. - Bersenggama (hubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan). "…Jika kamu junub hendaklah bersuci…” (Al-Maaidah [5]:6). - Bersenggama (hubungan kelamin antara laki-laki dan perempuan).

...‫ َوإِن ُﻛﻨﺘُ ْﻢ ُﺟﻨُﺒًﺎ ﻓَﺎﻃﱠ ﱠﻬُﺮوا‬... ...‫ َوإِن ُﻛﻨﺘُ ْﻢ ُﺟﻨُﺒًﺎ ﻓَﺎﻃﱠ ﱠﻬُﺮوا‬... ِ‫وإ‬... ‫ﱠ‬ ... ‫ا‬ ‫و‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻃ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﺟ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻨﺘ‬ ‫ﻛ‬ ‫ن‬ ‫ﱠ‬ ِ ِ ُ َ ُ ُ ً ُْ ْ‫ﺎب‬ ‫َﺻ‬ ‫إِ َذاَ أ‬ ‫اﳋﺘَﺎ ُن‬ (‫(أﲪﺪ وﻣﺎﻟﻚ‬hubungan ‫ﻞ )رواﻩ‬kelamin ‫ اﻟْﻐَ ْﺴ‬antara ‫ﺐ‬ ‫ َﺟ‬laki-laki ‫ ﻓَـ َﻘ ْﺪ َو‬dan‫ﺎَُن‬perempuan). ‫اﳋﺘ‬ ْ َ َ َ َ - Bersenggama ُ "…Jika kamu junub hendaklah bersuci…” (Al-Maaidah [5]:6). "Bila alat kelamin wanita dengan alat kelamin laki-laki telah bertemu, maka ِ‫اﳋ‬ ِ‫اﳋ‬ wajiblah mandi" (H.R. Malik). ‫ن‬ ‫ﺎ‬ ‫ﺘ‬ ‫أﲪﺪ‬ ‫)رواﻩ‬Ahmad ‫ ْﺴ ُﻞ‬dan ‫ﺐ‬ ‫ﺟ‬ ‫و‬ ‫ﺪ‬ ‫ﻘ‬ ‫ـ‬ ‫ﻓ‬ ‫ن‬ ‫ﺎ‬ ‫ﺘ‬ ْ ‫ﺎب‬ ْ - (‫وﻣﺎﻟﻚ‬ Bersenggama (hubungan kelamin laki-laki dan perempuan). َ ُ َ ْ َ َ‫اﻟْﻐ‬antara َ َ َ ‫إِ َذا أ‬ َ ‫َﺻ‬ َ ََ ِ‫اﳋ‬ "Bila alathaid kelamin alat kelamin laki-laki telahِ bertemu, makaِ - Terhentinya dan ‫اﻩ‬ nifas. ‫َﺻ‬ ‫ا أ‬maka ‫إ َذ‬ ‫ن‬ ‫ﺎ‬telah ‫اﳋﺘ‬ (‫وﻣﺎﻟﻚ‬ ‫أﲪﺪ‬ ‫و‬wanita ‫)ر‬wanita ‫ﺴ ُﻞ‬dengan ‫ﻐ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﺐ‬ ‫ﺟ‬ ‫و‬ ‫ﺪ‬ ‫ﻘ‬ ‫ـ‬ ‫ﻓ‬ ‫ن‬ ‫ﺎ‬ ‫ﺘ‬ “Bilamandi" alat kelamin dengan alat kelamin laki-laki bertemu, ْ ْ ‫ﺎب‬ ْ َ ُ َ ْ َ َ َ َ wajiblah (H.R. Ahmad dan Malik). َ َ َ ْ َ َ ِlaki-laki wajiblah mandi” (H.R. Ahmad dan Malik). ِ "Bila ِ َ‫ﺎﻋﺘ‬ ِ َ ‫ﰲ‬ ‫ﺎء‬ ‫ﱢﺴ‬ ‫ﻨ‬ ‫اﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﺰ‬ ‫ﻓ‬ ‫ى‬ ‫ذ‬ ‫أ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻫ‬ ‫ﻞ‬ ‫ﻗ‬ ‫ﻴﺾ‬ ‫ﺤ‬ ‫ِﻦ اﻟْ َﻤ‬telah ‫ﻚ َﻋ‬ ‫ ْﺴﺄَﻟُﻮﻧ‬maka ‫َوﻳ‬ alat kelamin wanita dengan alat kelamin bertemu, ُ ً ُ َ َ َ ْ ُ َ َwajiblah َ ْ َ mandi" - Terhentinya haid dan nifas. (H.R. Ahmad dan Malik). haid dan - Terhentinya ِ‫واﻳﻟْﺴﻤﺄَﻟ‬ ِ ‫ﻮﻫ‬ ِ ‫اﻟﻨﱢﺴﺎء‬haid‫ﻟُﻮا‬dan ِ َ‫ﺘ‬nifas. ِ ِ ِ ... ‫ن‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻄ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﱴ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻘ‬ ‫ـ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻻ‬ ‫و‬ ‫ﻴﺾ‬ ‫ﺤ‬ َ ‫ﺰ‬ ‫ﺎﻋ‬ ‫ﻓ‬ ‫ى‬ ‫ذ‬ ‫أ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻫ‬ ‫ﻞ‬ ‫ﻗ‬ ‫ﻴﺾ‬ ‫ﺤ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻚ‬ ‫ﻧ‬ ‫ﻮ‬ ْ ْ ‫ﱠ‬ َ ُ -‫ﰲ‬ Terhentinya nifas. ‫ﱠ‬ ْ ً َ ُ َ َ َ َ ٰ ْ َ ُ ُ ُ َ َ ُ ْ َ َْ َ َ َ َ ََ َ ْ tentang haid, jawablah bahwa kotoran, ِ ‫ اﻟْﻤ‬itu‫ ِﻦ‬adalah ِ ‫ﱢﺴﺎء‬bertanya ِkepadamu ِ َ ‫"ﰲ‬Mereka ‫ﻨ‬ ‫اﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﺰ‬ ‫ﺘ‬ ‫ﺎﻋ‬ ‫ﻓ‬ ‫ى‬ ‫ذ‬ ‫أ‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻫ‬ ‫ﻞ‬ ‫ﻗ‬ ‫ﻴﺾ‬ ‫ﺤ‬ ‫ﻋ‬ ‫ﻚ‬ ‫ﻧ‬mereka ‫ﺤُﻮ‬ ‫َاوﻟﻳَْﻤْﺴﺄَِﻟ‬ ُ ً ُ َ َ ِ َ َ ْ karena-nya jauhilah perempuan di waktu haid, dan jangan mendekati َ ُ ... ‫ن‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻄ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﱴ‬ ‫ﺣ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻮﻫ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻘ‬ ‫ـ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﻻ‬ ‫و‬ ‫ﻴﺾ‬ َ ْ َ َ ْ ‫ﱠ‬ َ َ ‫ﱠ‬ ْ َ َ ْ ُ َ ٰ َ ُ َُ َ َ hingga suci…” (Al-Baqarah [2]:222). "Mereka bertanya kepadamu tentang haid, jawablah bahwa itu adalah kotoran, ِhaidnya ... ‫ﺮ َن‬bila ‫ﻄْ ُﻬ‬haid, ‫ﻳ‬perempuan ‫ﱠ ٰﱴ‬dan ‫ﱠﻦ َﺣ‬jangan ‫ﻮﻫ‬ ‫ﻴﺾ َوَﻻﺗَـ‬ ‫اﻟْ َﻤ ِﺤ‬ karena-nya jauhilah perempuanadalah di waktu mendekati mereka ُituُ‫ْﻘَﺮﺑ‬terhenti َ Yang dimaksud dengan"suci'' ْ hingga suci…” kemudian mandi(Al-Baqarah wajib. Ijma'[2]:222). para sahabat mempersamakan nifas dengan haid.

"Mereka bertanya kepadamu tentang haid, jawablah bahwa itu adalah kotoran, Nifas itu terhentinya darah setelah melahirkan yang biasanya 40 hari. karena-nya jauhilah perempuan di waktuhaid, haid, dan jangan mendekati “Mereka bertanya kepadamu tentang jawablah bahwa itu adalahmereka kotoran, Yang dimaksud dengan"suci'' adalah perempuan terhenti Seorang perempuan yang sedang haid tetapbila dapat tinggal di itu rumah sepertihaidnya biasa hingga suci…” (Al-Baqarah [2]:222). karena­ nya jauhilah perempuan dipara waktu haid,mempersamakan dan jangan mendekati merekahaid. hingga kemudian wajib. Ijma' sahabat nifas dengan dan makan mandi dan minum dengan keluarga. Al-Qur'an menekankan perlunya suci…” (Al­ aqarah [2]:222). Nifas ituBdimaksud terhentinya darah setelah adalah melahirkan biasanya itu 40 hari. Yang dengan"suci'' bila yang perempuan terhenti haidnya Seorang perempuan yang sedang haid tetap dapat tinggal di rumah kemudian mandi wajib. Ijma' para sahabat mempersamakan nifas seperti denganbiasa haid. dan makan dan minum dengan keluarga. Al-Qur'an menekankan 57 Nifas itu terhentinya darah setelah melahirkan yang biasanya 40 hari. perlunya Air,yang Kebersihan, Sanitasi Lingkungan Agama Islam Seorang perempuan sedang haid tetap dan dapatKesehatan tinggal di rumah sepertiMenurut biasa dan makan dan minum dengan keluarga. Al-Qur'an menekankan perlunya 57

87

Yang dimaksud dengan”suci’’ adalah bila perempuan itu terhenti haidnya kemudian mandi wajib. Ijma’ para sahabat mempersamakan nifas dengan haid. Nifas itu terhentinya darah setelah melahirkan yang biasanya 40 hari. Seorang perempuan yang sedang haid tetap dapat tinggal di rumah seperti biasa dan makan dan minum dengan keluarga. Al-Qur’an menekankan perlunya kebersihan yang baik selama masa haid dan tetap menjaga kebersihan diri agar mengurangi risiko penyakit dan infeksi selama masa haid tersebut. -

Mati, orang yang meninggal dunia wajib dimandikan sebelum dikafani, dishalatkan dan

dimakamkan. kebersihan yang baik selama masa haid dan tetap menjaga kebersihan diri agar mengurangi risiko penyakit dan infeksi selama masa haid tersebut. Dalam melaksanakan mandi wajib ini harus disertai niat menghilangkan hadats besar, kebersihan yang baik selama masa haid dan tetap menjaga kebersihan diri agar Mati, orang yang meninggal dunia wajib baru- membasahi seluruh tubuh dengan air. dimandikan sebelum dikafani, dishalatkan mengurangi risiko penyakit dan infeksi selama masa haid tersebut. dan dimakamkan. - Mati, orang yang meninggal dunia wajib dimandikan sebelum dikafani, dishalatkan b. Selain Mandi wajib Dalam melaksanakan mandi wajib ini harus disertai niat menghilangkan hadats besar, dan dimakamkan. baru membasahi seluruh tubuh dengan air. Juga ada mandi yang dianjurkan guna membersihkan badan, yang disebut mandi sunat, Dalam melaksanakan mandi wajib ini harus disertai niat menghilangkan hadats besar,

yaitu: b. Selain wajib baru Mandi membasahi seluruh tubuh dengan air. Juga ada mandi yang dianjurkan guna membersihkan badan, yang disebut mandi Jum’at; yaitu mandi pada hari Jum’at sebelum wudhu untuk shalat Jum’at. - Mandi b. Selain sunat, yaitu: Mandi wajib Juga adayaitu mandi yangpada dianjurkan guna sebelum membersihkan disebut mandi - Mandi Jum'at; mandi hari Jum'at wudhubadan, untukyang shalat Jum'at.

ِ (‫اﳉُ ْﻤ َﻌﺔَ ﻓَـ ْﻠﻴَـ ْﻐﺘَ ِﺴ ْﻞ )رواﻩ اﳉﻤﺎﻋﺔ‬ ْ ‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ أَ ْن ﻳَﺄْﺗِ َﻰ‬ َ ‫إ َذا أ ََر َاد أ‬

sunat, yaitu: - Mandi Jum'at; yaitu mandi pada hari Jum'at sebelum wudhu untuk shalat Jum'at.

ِ (‫اﳉُ ْﻤ َﻌﺔَ ﻓَـ ْﻠﻴَـ ْﻐﺘَ ِﺴ ْﻞ )رواﻩ اﳉﻤﺎﻋﺔ‬ ْ ‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ أَ ْن ﻳَﺄْﺗِ َﻰ‬ َ ‫إ َذا أ ََر َاد أ‬

"Bila salah seorang diantara kamu pergi Jum'at, hendaklah dia mandi” (H.R. “Bila salah seorang diantara kamu pergi Jum’at, hendaklah dia mandi” (H.R. Jama'ah). "Bila salah seorang diantara kamu pergi Jum'at, hendaklah dia mandi” (H.R. Jama’ah). Jama'ah). - Mandi pada dua hari raya, Idul Fitri dan ldul Qurban. - Mandi pada dua hari raya, Idul Fitri dan ldul Qurban.

88

ldul Qurban. ٍ ِ ‫ﻋ ِﻦ اﻟْ َﻔ ِﻜ‬ ‫ﺻﻠﱠ‬ ِ ‫ﱠ‬ ِ َ ‫ِﺴ ُﻞ‬-َ‫ﺘ‬Mandi ‫ َن ِﻳـَ ْﻐ‬pada ‫َﻢ َﻛﺎ‬dua‫َﺳﻠﱠ‬hari ‫ِﻪ ﱠَو‬raya, ‫َِﻋﻠَْﻴ‬Idulُ‫اﷲ‬Fitri‫ﻰ‬dan ‫ﱠﱮ‬ ‫ﻨ‬ ‫اﻟ‬ ‫ن‬ ‫أ‬ : ‫ﺪ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺳ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﱠ‬ ْ ْ ٍ ‫ﻋَ ِﻦ اﻟْ َﻔ ِﻜ ِﻪ ﺑ ِﻦ ﺳ َﻌ‬ ‫ﱠ‬ ِ َ ‫ﺻﻠﱠ َﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠ َﻢ َﻛﺎ َن ﻳـَ ْﻐﺘَﺴ ُﻞ‬ ‫ﱠﱮ‬ ‫ﻨ‬ ‫اﻟ‬ ‫ن‬ ‫أ‬ : ‫ﺪ‬ َ ْ َ ِْ َ ‫ﱠ‬ ِ ِ ‫ﱠﺤ‬ ِ ‫ﻋﺒﺪ اﷲ‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻨ‬ ‫اﻟ‬ ‫م‬ ‫ﻮ‬ ‫ـ‬ ‫ﻳ‬ ‫و‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻄ‬ ‫ﻔ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ﻮ‬ ‫ـ‬ ‫ﻳ‬ ‫و‬ ‫اﳉ‬ ‫ﺔ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻋ‬ ‫م‬ ‫ﻮ‬ ‫ـ‬ ‫ﻳ‬ ‫و‬ ‫ﺔ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻤ‬ ‫م‬ ‫ﻮ‬ ْ ‫ﻳﻳــَ ْﻮمَ ْاﳉُْﻤْﻌَِﺔ وﻳـ َﻮْم َﻋﺮَﻓَﺔَ َوﻳـﻮَمْ اَﻟْ ِﻔ ْﻄْ ِﺮ‬ ْ َ َ ْ ِ ‫اﷲ‬ ‫ﻋﺒﺪ‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫ﺮ‬ ‫ﱠﺤ‬ ‫ﻨ‬ ‫اﻟ‬ ‫م‬ ‫ﻮ‬ ‫ـ‬ ‫ﻳ‬ ‫و‬ Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkunganْ Menurut َ ْ َ Agama Islam َ ْ َ َ َََ َ ْ َ َ ْ ُ َ ْ َ (‫أﲪﺪ‬ (‫ﺑﻦ أﲪﺪ‬ ‫ﺑﻦ‬

"Dari Fakih bin Sa'idi sesugguhnya Nabi SAW mandi pada hari Jum'at, hari Arafah,

‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ أَ ْنٍ ﻳَﺄْﺗِ َﻰ‬ ‫إِ َذا أ ََر َاد أ‬ (‫اﳉُ ْﻤ َﻌﺔَ ﻓَـ ْﻠﻴَـ ْﻐﺘَ ِﺴ ْﻞ )رواﻩ اﳉﻤﺎﻋﺔ‬ ْ َ ‫ﻠﱠ‬ldul ِ‫ﱠن اﻟﻨ‬hendaklah َ‫ أ‬:‫ َﺳ ْﻌﺪ‬dia‫ ﺑْ ِﻦ‬mandi” ‫ُﻞ‬Mandi ‫ْﻐﺘَ ِﺴ‬salah ‫ـ‬pada ‫ﺎ َن ﻳ‬seorang ‫َﻢ َﻛ‬hari‫ َﺳﻠﱠ‬raya, ‫و‬diantara ‫ْﻴ ِﻪ‬Idul ‫ اﷲ‬dan ‫ﻰ‬pergi ‫ﺻ‬ ‫ﱠﱮ‬ ‫( اﻟْ َﻔ ِﻜ ِﻪ‬H.R. ‫َﻋ ِﻦ‬ - "Bila dua Qurban. َ‫ َﻋﻠ‬Fitri kamu Jum'at, ‫ﱠ‬ َ ُ َ َ Jama'ah). ِ َ‫ أَ ﱠن اﻟﻨِﱠﱮ ﺻِﻠﱠﻰ اﷲ ﻋﻠَﻴ ِﻪ وﺳﻠﱠﻢ َﻛﺎ َن ﻳـ ْﻐﺘ‬:‫ﻋ ِﻦ اﻟْ َﻔ ِﻜ ِﻪ ِﺑ ِﻦ ﺳﻌ ٍﺪ‬ ‫ﻞ‬ ‫ﺴ‬ ْ ‫ﻮََم‬Fitri َ ‫ﱠﺤَِﺮ َ)رواﻩ‬ ‫اﷲ‬ ‫ اﻟَْﻔ‬Qurban. ‫اﳉُ ْﻤ َﻌﺔْ وﻳـَ َْﻮَمْ َﻋَﺮﻓَﺔَ وﻳـَ ْﻮَﱠم‬ ُ ‫ﻋﺒﺪ‬ ْ ‫ﻳَـَ ْﻮَم‬ - Mandi pada dua hari raya, َْ ‫اﻟﻨ‬Idul ْ َ‫ وﻳُـ‬dan‫ﻄْ ِﺮ‬ldul ِ‫ﻳـﻮم اﳉﻤ‬ ‫ﺮﻓَ أﺔَ ﱠنوﻳـَاﻟْﻨﻮَِمﱠﱮ اﻟْ ِﻔﺻﻠﱠﻄْ ِﺮﻰ وﻳَـ‬:َ‫أﲪﺪ(َﻌِﻪِﺔ ﺑ ِوﻦﻳـَ ْﻮَمﺳﻌ ٍَﺪﻋ‬ ‫ﻋﺒﺪﻐﺘَ ِﺴاﷲُﻞ‬ ‫ﱠﺤَوِﺮَﺳﻠﱠ َﻢ)روَﻛاﻩﺎ َن ﻳَ ْـ‬ ْ ‫اﷲُْﻮَمَﻋﻠَْﻴاﻟﻨِﻪ‬ ْ َ ْ ‫َ َْﻋﺑﻦَِﻦ اﻟَْْﻔُ ْﻜ‬ َ ‫ﱠ‬ “Dari Fakih binbinSa’idi Nabi SAW SAWmandi mandipada pada hari Jum’at, hari Arafah, "Dari Fakih Sa'idisesugguhnya sesugguhnya Nabi hari Jum'at, hari Arafah, ِ ِ (‫أﲪﺪ‬ ِ ِ ‫اﷲ‬ ‫ﻋﺒﺪ‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫ﺮ‬ ‫ﱠﺤ‬ ‫ﻨ‬ ‫اﻟ‬ ‫م‬ ‫ﻮ‬ ‫ـ‬ ‫ﻳ‬ ‫و‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻄ‬ ‫ﻔ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ﻮ‬ ‫ـ‬ ‫ﻳ‬ ‫و‬ ‫اﳉ‬ ‫ﺔ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻋ‬ ‫م‬ ‫ﻮ‬ ‫ـ‬ ‫ﻳ‬ ‫و‬ ‫ﺔ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻤ‬ ‫م‬ ‫ﺑﻦﻮ‬ ‫ﻳـ‬ ْ ْ ْ hariFitri Raya Fitri danRaya hariْHaji” Raya Haji” (H.R. Abdullah bin َAhmad). hari Raya dan hari (H.R. Abdullah bin Ahmad). َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ُ َ ْ ْ ْ ْ َ "Dari Fakih bin Sa'idi sesugguhnya Nabi SAW mandi pada hari Jum'at, hari Arafah, - hari BagiRaya yangFitri memandikan mayat yaitu yang memandikan mayat dan hari Raya (H.R. orang bintelah Ahmad). Bagi yang memandikan mayat yaituHaji” orang yangAbdullah telah memandikan mayat disunnahkan (‫أﲪﺪ‬ ‫ﺑﻦ‬ disunnahkan memandikan dirinya sendiri agar kotoran yang menempel pada - Mandi pada dua hari raya, Idul Fitri dan ldul Qurban. Jama'ah).

-

badannya sebagai percikan dari memandikan mayat, dapat dibersihkan. memandikan dirinya sendiri agar kotoran yang menempel pada badannya sebagai -"Dari BagiFakih yang mayat yaituSAW orang yang memandikan mayat binmemandikan Sa'idi sesugguhnya Nabi mandi padatelah hari Jum'at, hari Arafah,

‫أﲪﺪ‬ ‫واﻩ‬sebagai ‫ﺄْ )ر‬percikan ‫ﺿ‬ ‫ﺘَ ِﺴ ْﻞ‬dapat ‫ﻓَـ ْﻠﻴَـ ْﻐ‬dibersihkan. ‫َﻣ ْﻦ َﻏ َﺴ َﻞ َﻣﻴﱢﺘًﺎ‬ badannya ‫ﻓَـ ْﻠﻴَﺘَـ َﻮ ﱠ‬dariُ‫ﻪ‬memandikan َ‫ َوَﻣ ْﻦ َﲪَﻠ‬mayat, - Bagi yang memandikan mayat yaitu orang yang memandikan mayat ِ َ‫ ْﻐﺘ‬telah ْ‫ﺿﺄ‬ ‫)رواﻩ أﲪﺪ‬memandikan ‫ َﲪَﻠَ ُﻪ‬sendiri ‫َوَﻣ ْﻦ‬agar‫ﺴ ْﻞ‬kotoran ‫اﻟﺴﻨﻦ(ﻓَـ ْﻠﻴَـ‬ ‫َﻣﻴﱢﺘًﺎ‬menempel ‫أﺻﺤﺎبَﻞ‬ ‫ َﻏ َﺴ‬pada ‫َﻣوْﻦ‬ ‫ﻓَـ ْﻠﻴَﺘَـ َﻮ ﱠ‬dirinya disunnahkan yang badannya sebagai percikan dari memandikan mayat, dapat dibersihkan. "Siapa yang baru memandikan mayat, hendaklah siapa yang‫و‬ ْ‫ﺿﺄ‬ ‫أﲪﺪ‬ ‫)رواﻩ‬hendaklah ‫(َﲪَﻠَﻪُ ﻓَـ ْﻠﻴَﺘَـ‬H.R.‫ ْﻦ‬Ahmad ‫ ْﻞ َوَﻣ‬dan ‫ﺘَ ِﺴ‬Ashabus ‫ْﻐ‬ia‫َـ ْﻠﻴَـ‬mandi, ‫اﻟﺴﻨﻦ( ﻓ‬ ‫ﺎ‬Sunan). ‫َﻣﻴﱢﺘ‬dan‫أﺻﺤﺎب َﻞ‬ ‫َﻣ ْﻦ َﻏ َﺴ‬ ‫َﻮ ﱠ‬berwudhu" memikulnya ً "Siapa yang baru memandikan mayat, hendaklah ia mandi, dan siapa yang “Siapa yang baru mayat, hendaklah ia mandi, dan siapa yang - Mandi ihram: ialahmemandikan mandi yang disunnahkan bagi dan orang yang hendak mengerjakan memikulnya hendaklah berwudhu" (H.R. Ahmad Ashabus Sunan). (‫اﻟﺴﻨﻦ‬ ‫أﺻﺤﺎب‬ ‫و‬ haji atau umrah. berwudhu” (H.R. Ahmad dan Ashabus Sunan). memikulnya hendaklah - "Siapa Mandi ihram: ialah memandikan mandi yang disunnahkan bagi orang hendak yangِ ِ baru mayat, hendaklah ia yang mandi, dan mengerjakan siapa yang ِ ِ ِ ِ ‫ﱠ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﲡ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺳ‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﻋ‬ ‫اﷲ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺻ‬ ‫اﷲ‬ ‫ﻞ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﺘ‬ ‫ﻏ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﻼ‬ ‫ﻫ‬ ‫ﻻ‬ ‫د‬ ‫ﺮ‬ ‫ل‬ ‫ﻮ‬ ‫ﺳ‬ ‫ر‬ ‫أَﻧﱠﻪُ َرأَى‬haji haji atau umrah. َ َ َ ْ memikulnya hendaklah berwudhu" (H.R. Ahmad dan Ashabus Sunan). َ ‫ﱠ‬ َ ْ َ َ disunnahkan َ ُ orang yang ْ bagi َ َ َ َ َ ِmandi َ Mandi ihram: yang hendakْ ُmengerjakan َ َ ialah ِ hendak ِِ ‫ﲡَﱠﺮَد‬yang ‫اﻟﱰﻣﺬى(َو َﺳ‬ ‫ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ‬bagi ‫ واﷲ‬orang ‫ﺻﻠﱠﻰ‬ ‫اﷲ‬ ‫ْﻏﺘَ َﺴ َﻞ‬ihram: ‫ﻟِﻪ َوا‬ialah ‫ﻻ ْﻫﻼ‬mandi ‫ ُﺳ ْﻮَل‬mengerjakan ‫)روَرأاﻩَى َر‬ ‫أَﻧﱠﻪ‬ َ ‫ﻠﱠ َﻢ‬disunnahkan atau umrah. - Mandi yang َ ُ َ ُ ‫اﻟﺒﻴﻬﻘﻰ‬ ‫و‬ ‫اﻟﺪارﻗﻄﲎ‬ haji atau umrah. ِ ‫)رواﻩ اﻟﺪارﻗﻄﲎ و‬ ‫ﺻﻠﱠ‬ ‫اﻟﺒﻴﻬﻘﻰﻰواﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ‬ ‫و َﺳﻠﱠ َﻢ َﲡَﱠﺮَد ِِﻻ ْﻫﻼَﻟِِﻪ َوا ْﻏﺘَ َﺴ َﻞ‬58َ (‫اﻟﱰﻣﺬى‬ َ ‫أَﻧﱠﻪُ َرأَى َر ُﺳ ْﻮَل اﷲ‬ 58 (‫)رواﻩ اﻟﺪارﻗﻄﲎ واﻟﺒﻴﻬﻘﻰ واﻟﱰﻣﺬى‬ disunnahkan memandikan sendiri agar kotoran yang menempel pada hari Raya Fitri dan hari Raya dirinya Haji” Abdullah bin Ahmad). percikan dari memandikan mayat, dapat(H.R. dibersihkan.

-

58

“Bahwa ia (Zaid bin Tsabit) melihat Rasulullah SAW membuka pakaiannya buat ihram lalu mandi “ (H.R. Ad-Daruquthni, Al-Baihaqi dan At-Tirmidzi).

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

89

"Bahwa ia (Zaid bin Tsabit) melihat Rasulullah SAW membuka pakaiannya buat ihram lalu mandi " (H.R. Ad-Daruquthni, Al-Baihaqi dan At-Tirmidzi). - Mandi ketika hendak masuk kota Mekkah. Mandi ketikawukuf hendak - Mandi- ketika hendak dimasuk Arafah.kota Mekkah. -"Bahwa Mandi ketika hendak wukuf di Arafah. ia (Zaid bin Tsabit) melihat Rasulullah SAW membuka pakaiannya buat - Mandi- bagi orang yang baruyang masuk Islam. Mandi bagi orang baru masuk Islam. ihram lalu mandi " (H.R. Ad-Daruquthni, Al-Baihaqi dan At-Tirmidzi). masuk kota Mekkah. ِ hendak ِ ‫ﺲ ﺑ ِﻦ ﻋ‬ ٍ ِ ‫َﻋ ْﻦ ﻗَـْﻴ‬ ‫ﱠ‬ ‫ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ‬-- ُ‫اﷲ‬Mandi ‫ﻠﱠﻰ‬ketika ‫ﺻ‬ ‫اﷲ‬ ‫ل‬ ‫ﻮ‬ ‫ﺳ‬ ‫ر‬ ‫ﻩ‬ ‫ﺮ‬ ‫َﻣ‬ ‫ﺄ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻠ‬ ‫َﺳ‬ ‫أ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻧ‬ ‫ا‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺎﺻ‬ ُ َ َ َ Mandi ketika hendak wukuf di Arafah. َ ُ ْ ْ ُ َ َ ُ ْ َ َ َ - Mandi bagi orang yang baru masuk Islam. (‫َو َﺳﻠﱠ َﻢ أَ ْن ﻳـَ ْﻐﺘَ ِﺴ َﻞ ِﲟَ ِﺎء َﺳ ْﺪ ٍر )رواﻩ أﺻﺤﺎب اﻟﺴﻨﻦ إﻻ اﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ‬ ِ ‫ﻋﻠَﻴ‬bin‫اﷲ‬Ashim, ِ ‫ﻮ ُل‬dia‫رﺳ‬masuk ِ SAW ٍ ‫ﱠ‬ ِ ‫ ﻗَـْﻴ‬dia‫َﻋ ْﻦ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﻰ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺻ‬ ‫اﷲ‬ ‫ﻩ‬ ‫ﺮ‬ ‫َﻣ‬ ‫ﺄ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻠ‬ ‫َﺳ‬ ‫أ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻧ‬ ‫ا‬ ‫ﻢ‬ ‫ﺎﺻ‬ ‫ ِﻦ َﻋ‬menyuruh ‫ﺲﺑ‬ "Dari ‫ﻪ‬ Qais bahwasanya Islam maka Rasulullah َ َ َ َ ْ ُ ْ ْ ُ َ ُ َ ُ ْ َ َ َ “Dari Qais bin dia sabun masukyang Islamkhasiatnya maka Rasulullah SAW menyuruh mandi dengan airAshim, sidrin bahwasanya (semacam buah sama dengan sabun” dia (H.R. Ashabus Sunan kecuali Ibnu Majah). ِ َ‫ْن ﻳـ ْﻐﺘ‬sabun” ِ ‫ﻞ‬dengan mandi dengan air sidrin (semacam buah sabun yang khasiatnya ٍ ‫ ِﺎء َﺳ ْﺪ‬sama ‫(َﺳﻠﱠ‬H.R. َ (‫ﻣﺎﺟﻪ‬ ‫اﺑﻦ‬ ‫إﻻ‬ ‫اﻟﺴﻨﻦ‬ ‫أﺻﺤﺎب‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫ر‬ ‫ﲟ‬ ‫ﺴ‬ ‫أ‬ ‫ﻢ‬ ‫َو‬ َ َ َ َ Ashabus Sunan kecuali Ibnu Majah). Jadi jelaslah bahwa mandi selain mengandung nilai ibadah yang mendapat pahala jika

"Dari Qais bin Ashim, bahwasanya dia masuk Islam maka Rasulullah SAW menyuruh dia mengerjakannya. juga mengandung nilai kebersihan dan kesehatan. Karena dengan mandi Jadi jelaslah mandi selain mengandung nilai ibadah yangsama mendapat jika mandi dengan bahwa air sidrin (semacam buah sabun yang khasiatnya denganpahala sabun” itu, bersihlah seluruh tubuhnya dari mulai ujung rambut hingga telapak kaki. (H.R. Ashabus Sunan kecuali Ibnu Majah). mengerjakannya. juga mengandung nilai kebersihan dan kesehatan. Karena dengan mandi itu, 6. Wu d seluruh hjelaslah u bersihlah tubuhnya dari mulai rambut hingga telapak kaki.mendapat pahala jika Jadi bahwa mandi selainujung mengandung nilai ibadah yang

mengerjakannya. jugamembersihkan mengandung beberapa nilai kebersihan Karena badan, denganyang mandi Wudhu adalah bagian dan dari kesehatan. beberapa anggota itu, bersihlah seluruh tubuhnya dari mulai ujung rambut hingga telapak kaki. sebelum melakukan ibadat tertentu, khususnya ibadah shalat. Karena wudhu dhu 6. W udilakukan me- rupakan salah satu syarat sah shalat. Melakukan wudhu, di samping melakukan 6.ibadah, W u djuga h adalah u membersihkan beberapa bagian dari anggota badan. Adapun urutan yangyang Wudhu membersihkan beberapa bagian dari beberapa anggota badan, dibersihkan dalam wudhu itu adalah sebagai berikut: dilakukanWudhu sebelum melakukan ibadat tertentu, shalat. Karena wudhu me­ adalah membersihkan beberapakhususnya bagian dariibadah beberapa anggota badan, yang dilakukan sebelum melakukan ibadat tertentu, khususnya ibadah shalat. Karena wudhu rupakan salah satugigi syarat shalat.yang Melakukan wudhu, di samping ibadah, a. Menggosok atausah siwak; berarti membersihkan segalamelakukan kotoran yang ada juga me- rupakan salah satu syarat sah shalat. Melakukan wudhu, di samping melakukan padanya. beberapa bagian dari anggota badan. Adapun urutan yang dibersihkan dalam membersihkan ibadah, juga membersihkan beberapa bagian dari anggota badan. Adapun urutan yang dibersihkan wudhu itu adalah sebagai berikut: wudhu itu adalahdalam sebagai berikut:

ِ (‫ب )رواﻩ أﲪﺪ واﻟﻨﺴﺎئ واﻟﱰﻣﺬى‬ ‫ﺿﺎةٌ ﻟِﻠﱠﺮ ﱢ‬ َ ‫اَﻟ ﱢﺴ َﻮ ُاك َﻣﻄْ َﻬَﺮةٌ ﻟ ْﻠ َﻔ ِﻢ َﻣ ْﺮ‬

a. Menggosok gigi atau siwak; yang berarti membersihkan segala kotoran yang ada gigi atau siwak; yang berarti membersihkan segala kotoran yang ada a. Menggosok padanya. "Menggosok gigi itu membersihkan mulut dan disenangi Tuhan" (H.R. Ahmad, padanya. An-Nasai dan At-Tirmidzi).

90

ِ‫اَﻟ ﱢﺴﻮ ُاك ﻣﻄْﻬﺮةٌ ﻟِْﻠ َﻔ ِﻢ ﻣﺮﺿﺎةٌ ﻟ‬ (‫اﻟﱰﻣﺬى‬ ‫و‬ ‫اﻟﻨﺴﺎئ‬ ‫و‬ ‫أﲪﺪ‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫ب‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﱢ‬ ‫ﱠ‬ َ‫َﺷﻖ ﻋﻠﻰَ ْاﻣ‬ َ‫ﻟَﻮَﻻ أَ َن أ‬ َ ِ ِ ِ ِ ‫")رواﻩ‬Menggosok ‫ﺿ ْﻮٍء‬ ‫و‬ ‫ﻞ‬ ‫ﺎﻟ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ‫ـ‬ ‫ﺗ‬ ‫ﺮ‬ ‫َﻣ‬ ‫ﻷ‬ ‫ﱴ‬ ‫ﻛ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻋ‬ ‫اك‬ ‫ﻮ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﱠ‬ َ َ ‫ﱠ‬ َْ ُ َituْ membersihkan ُ Tuhan" ُ ْ َdan disenangi ‫ْ ﱢ‬mulut ُ (H.R.ْ Ahmad, ‫ ﱢ‬gigi ُ َ ُ ُ َ Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam An-Nasai dan At-Tirmidzi). (‫ﻣﺎﻟﻚ واﻟﺸﺎﻓﻌﻰ واﻟﺒﻴﻬﻘﻰ واﳊﺎﻛﻢ‬ ٍ ِ ‫ﻟﻮﻻ أَن أَﺷﻖ ﻋﻠﻰ‬ ‫وﺿﻮء )رواﻩ‬ ‫اﻣﱴ ﻷَﻣﺮﺗـﻬﻢ ﺑِﺎﻟﺴﻮ ِاك ِﻋﻨﺪ ﻛﻞ‬

padanya.

ِ‫اَﻟ ﱢﺴﻮ ُاك ﻣﻄْﻬﺮةٌ ﻟِْﻠ َﻔ ِﻢ ﻣﺮﺿﺎةٌ ﻟ‬ (‫اﻟﱰﻣﺬى‬ ‫و‬ ‫اﻟﻨﺴﺎئ‬ ‫و‬ ‫أﲪﺪ‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫ب‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﱢ‬ ‫ﱠ‬ َ ْ َ Tuhan” َ َAhmad, َ َ (H.R. “Menggosok gigi itu membersihkan mulut dan disenangi

"Menggosok gigi itu membersihkan mulut dan disenangi Tuhan" (H.R. Ahmad, An­Nasai dan At-Tirmidzi). An-Nasai dan At-Tirmidzi).

ِ ِ ‫ﺿ ْﻮٍء )رواﻩ‬ ُ ‫ﻟَ ْﻮﻻَ أَ ْن أ‬ ُ ‫َﺷ ﱠﻖ َﻋﻠَﻰ اُﱠﻣ ِﱴ َﻷ ََﻣ ْﺮﺗُـ ُﻬ ْﻢ ﺑِﺎﻟ ﱢﺴ َﻮاك ﻋْﻨ َﺪ ُﻛ ﱢﻞ ُو‬ (‫ﻣﺎﻟﻚ واﻟﺸﺎﻓﻌﻰ واﻟﺒﻴﻬﻘﻰ واﳊﺎﻛﻢ‬ "Kalau tidaklah akan memberatkan umatku, tentulah kusuruh mereka menggosok “Kalau tidaklah akan memberatkan umatku, tentulah kusuruh mereka menggosok gigi setiap berwudhu" (H.R. Malik, Asy-Syafi'i, Al-Baihaqi dan Al-Hakim). gigi setiap berwudhu” (H.R. Malik, Asy-Syafi’i, Al-Baihaqi dan Al-Hakim). b. Mencuci kedua telapak tangan; yang berarti membersihkan kotoran yang berada pada telapak tangan sebagai bagian tubuh yang paling sering menyentuh segala b. Mencuci kedua telapak tangan; yang berarti membersihkan kotoran yang berada pada kotoran. telapak tangan sebagai bagian tubuh yang paling sering menyentuh segala kotoran.

ِ ‫ﻒ ﺛَﻼَﺛًﺎ‬ ‫و َﺳﻠﱠ َﻢ ﺗَـ َﻮ ﱠ‬59َ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ‬ َ ‫ﺎﺳﺘَـ ْﻮَﻛ‬ ُ ْ‫َرأَﻳ‬ ْ َ‫ﺿﺄُ ﻓ‬ َ ‫ﺖ َر ُﺳ ْﻮَل اﷲ‬ ِ ‫أﲪﺪﻮَول‬ ‫ﻒ ﺛَﻼَﺛًﺎ‬ ‫أوسَﺳﻠﱠ َﻢ ﺗَـ َﻮ‬ ‫أوس َﻋﻠَﺑﻦْﻴ ِﻪ َو‬ ‫اﷲ‬ ‫اﻟﺜﻘﻔﻲ(ﱠ‬ َ ‫ﺎﺳﺘَـ ْﻮَﻛ‬ ُ‫َرأ)رَﻳْواﻩ‬ ْ َ‫ﺿﺄُ ﻓ‬ َ ‫اﻟﻨﺴﺎئ‬ ُ‫ﺻﻠﱠﻋﻦﻰ اﷲ‬ ْ ‫ﺖ َر ُﺳ‬ "Saya lihat Rasulullah SAW berwudhu', maka dibasuhnya kedua telapak (‫اﻟﺜﻘﻔﻲ‬ ‫أوس‬ ‫ﺑﻦ‬maka ‫أوس‬ ‫ﻋﻦ‬ ‫اﻟﻨﺴﺎئ‬ ‫و‬telapak ‫ أﲪﺪ‬tangannya ‫)رواﻩ‬ tangannya tigaRasulullah kali" (H.R. Ahmad dan An-Nasai dari Aus bin Aus ats-Tsaqfi). “Saya lihat SAW berwudhu’, dibasuhnya kedua

tiga kali” (H.R. lihat Ahmad dan An-Nasai dari Aus bin Aus ats-Tsaqfi). "Saya Rasulullah SAW berwudhu', maka dibasuhnya keduadi telapak c. Berkumur-kumur; yang berarti membersihkan segala kotoran yang berada mulut. tangannya tiga kali" (H.R. Ahmad dan An-Nasai dari Aus bin Aus ats-Tsaqfi).

c.

ِ ْ ‫ﺿﺄْت ﻓَﻤ‬ (‫ﺾ )رواﻩ أﺑﻮ داود واﻟﺒﻴﻬﻘﻰ‬ ْ ‫ﻀﻤ‬ َ َ ‫ذَا ﺗَـ َﻮ ﱠ‬ ِ ْ ‫ﺿﺄْت ﻓَﻤ‬ (‫ﺾ )رواﻩ أﺑﻮ داود واﻟﺒﻴﻬﻘﻰ‬ ْ ‫ﻀﻤ‬ َ َ ‫إِ َذا ﺗَـ َﻮ ﱠ‬

Berkumur-kumur; yang berarti membersihkan segala kotoran yang berada di mulut. ِ‫إ‬ c. Berkumur-kumur; yang berarti membersihkan segala kotoran yang berada di mulut. "Jika kamu berwudhu hendaklah berkumur-kumur” (H.R. Abu Daud dan Al-Baihaqi). d. Memasukkan air ke hidung kemudian mengeluarkannya; yang berarti "Jika kamu berwudhu berkumur-kumur” (H.R. Abu Daud dan Al-Baihaqi). membersihkan kotoranhendaklah yang berada di dalam hidung. “Jika kamu berwudhu hendaklah berkumur­ kumur” (H.R. Abu Daud dan Al­Baihaqi).

‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ ﻓَـ ْﻠﻴَ ْﺠ َﻌ ْﻞ ِﰱ أَﻧِْﻔ ِﻪ َﻣﺎءً ﰒُﱠ ﻟْﻴَ ْﺴﺘَـْﻨﺜِْﺮ )رواﻩ اﻟﺒﺨﺎرى‬ ‫إِ َذا ﺗَـ َﻮ ﱠ‬ َ ‫ﺿﺄَ أ‬ ِ‫داود( ﻓَـ ْﻠﻴﺠﻌﻞ ِﰱ أَﻧِْﻔ ِﻪ ﻣﺎء ﰒُﱠ ﻟْﻴﺴﺘَـْﻨﺜ‬ ‫ﺮ )رواﻩ اﻟﺒﺨﺎرى‬Air, ‫َﺣ ُﺪ‬ ‫ﺿوﺄَ أ‬ ‫ﺗَـ َﻮ‬Menurut ‫ إِ َذا‬Agama Islam ‫وﻣﺴﻠﻢ ﱠ‬ ْ َ ‫ُﻛ ْﻢ‬Lingkungan َ ‫أﺑﻮ‬ ْ Kebersihan, ْ َ ً َSanitasi danْ َKesehatan "Jika salah seorang di antara kamu berwudhu', hendaklah dimasukkannya air ke (‫داود‬ ‫وأﺑﻮ‬Daud). ‫وﻣﺴﻠﻢ‬ hidungnya kemudian dikeluarkannya" (H.R. Al- Bukhari, Muslim dan Abu

d. Memasukkan air ke hidung kemudian mengeluarkannya; yang berarti membersihkan kotoran yang berada di dalam hidung.

91

c. Berkumur-kumur; yang berarti membersihkan segala kotoran yang berada di mulut. "Saya lihat Rasulullah SAW berwudhu', maka dibasuhnya kedua telapak tangannya tiga kali" (H.R. Ahmad dan An-Nasai dari Aus bin Aus ats-Tsaqfi).

d.

e.

ِ ْ ‫ﺿﺄْت ﻓَﻤ‬ (‫ﺾ )رواﻩ أﺑﻮ داود واﻟﺒﻴﻬﻘﻰ‬ ْ ‫ﻀﻤ‬ َ َ ‫إِ َذا ﺗَـ َﻮ ﱠ‬

c. Berkumur-kumur; yang berarti membersihkan segala kotoran yang berada di mulut. "Jika kamuair berwudhu hendaklah berkumur-kumur” (H.R. Abu Daud dan Al-Baihaqi). Memasukkan ke hidung kemudian mengeluarkannya; yang berarti membersihkan

ِ ْ ‫ﺿﺄْت ﻓَﻤ‬ (‫ﺾ )رواﻩ أﺑﻮ داود واﻟﺒﻴﻬﻘﻰ‬ ْ ‫ﻀﻤ‬ َ َ ‫َذا ﺗَـ َﻮ ﱠ‬ ِ ‫َﺣ ُﺪ ُﻛﻢ ﻓَـ ْﻠﻴ ْﺠ َﻌﻞ‬yang ‫ﺘَـْﻨﺜِْﺮ )رواﻩ اﻟﺒﺨﺎرى‬hidung ‫ﺎءً ﰒُﱠ ﻟْﻴَ ْﺴ‬kemudian ‫ﰱ أَﻧِْﻔ ِﻪ َﻣ‬mengeluarkannya; ‫ﺿﺄَ أ‬ ‫إِ َذا ﺗَـ‬ ‫َﻮ ﱠ‬berarti d. Memasukkan air ke َ َ ْ ْ membersihkan kotoran yang berada di dalam hidung. ‫أﺑﻮ‬ ‫ﺿو‬ ‫وﻣﺴﻠﻢ‬ َ ‫داود( ﻓَـ ْﻠﻴَ ْﺠ َﻌ ْﻞ ِﰱ أَﻧِْﻔ ِﻪ َﻣﺎءً ﰒُﱠ ﻟْﻴَ ْﺴﺘَـْﻨﺜِْﺮ )رواﻩ اﻟﺒﺨﺎرى‬ ‫َﺣ ُﺪ ُﻛ ْﻢ‬ ‫أ‬ ‫ﺄ‬ ‫إِذَا ﺗَـ َﻮ‬ ‫ﱠ‬ َ "Jika salah seorang di antara kamu berwudhu', hendaklah dimasukkannya air ke “Jika salah seorang di antara kamu berwudhu’, hendaklah dimasukkannya hidungnya kemudian dikeluarkannya" (H.R. Al- Bukhari, Muslim dan Abu Daud). air ke (‫داود‬ ‫أﺑﻮ‬ ‫وﻣﺴﻠﻢ و‬ hidungnya kemudian dikeluarkannya” (H.R. Al­Bukhari, Muslim dan Abu Daud).

kotoran yang berada di dalam hidung. ِ‫إ‬ d. Memasukkan air ke hidung kemudian mengeluarkannya; yang berarti membersihkan kotoran yang berada di dalam hidung. "Jika kamu berwudhu hendaklah berkumur-kumur” (H.R. Abu Daud dan Al-Baihaqi).

e. Menyiang-nyiangi jenggot jika berjenggot; yang berarti membersihkan kotoran "Jika salah seorang di antara kamu berwudhu', hendaklah dimasukkannya air ke yang ada pada jenggot. hidungnya kemudian dikeluarkannya" (H.R. Al- berarti Bukhari,membersihkan Muslim dan Abu Daud).yang ada Menyiang-nyiangi jenggot jika berjenggot; yang kotoran

ِ‫أَ ﱠن اﻟﻨِﱠﱮ ﺻﻠﱠﻰ اﷲ ﻋﻠَﻴ ِﻪ وﺳﻠﱠﻢ َﻛﺎ َن ا‬ َ ‫َﺧ َﺬ َﻛ ًّﻔﺎ ِﻣ ْﻦ َﻣ ٍﺎء‬ ‫أ‬ ‫ﺄ‬ ‫ﺿ‬ ‫ﻮ‬ ‫ـ‬ ‫ﺗ‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫ﱠ‬ َ َ َ َ ‫ﱠ‬ َ َ ََ َْ ُ ِِ‫ﻓَﺄ َْدﺧﻠَﻪ َْﲢﺖ ﺣْﻨ ِﻜ ِﻪ ﻓَﺨِﻠﱠﻞ ﺑ‬ ‫اِذاَﻫ ﺗـَﻜﻮَﺬ ﱠا‬:‫ﺎل‬ ‫ﻗ‬ ‫و‬ . ‫ﻪ‬ َ ٍ‫ﺿﺄأَََﻣأَﺮَِﺧﱏ َﺬَرﱢَﻛﰉًّﻔﺎ َﻋﱠِﺰﻣﻦَو َﺟﻣ ﱠﻞﺎء‬ َ ‫ﱠ‬ ‫ﱠﱮ َ ﱠ‬ ‫أَ ﱠن َاﻟﻨُِ ﱠ‬ َ َ ْ َ َ َ ‫ﺻَﻠﻰ َ اﷲُ َﻋﻠَْﻴَﻪ ََو َﺳﻠ َﻢ َﻛﺎ َن‬ ‫ﻋﻦ‬ ‫)روَداﻩﺧﻠَﻪأﺑﻮ‬ ‫داود وَﺣْﻨ ِﻜ ِﻪ ﻓ‬ ‫أﻧﺲ(َﻜ َﺬا أ ََﻣَﺮِﱏ َرﱢﰉ َﻋﱠﺰ َو َﺟ ﱠﻞ‬ ‫ َﻫ‬:‫ﺎل‬ ‫ﺖ‬ ‫ﲢ‬ ‫اﳊﺎﻛﻢ َوﻗ‬ .‫اﻟﺒﻴﻬﻘﻰ َﺨوﻠﱠ َﻞ ﺑِِﻪ‬ َ َ َ َ ْ َ ُ tangan, َ ْ ‫ﻓَﺄ‬ “Bahwa Rasulullah SAW jika berwudhu, disauknya air dengan telapak kemudian dimasukkannya ke bawah dagunya lalu digosok-gosokkannya, seraya (‫أﻧﺲ‬disuruhkan ‫اﳊﺎﻛﻢ ﻋﻦ‬ ‫(اﻟﺒﻴﻬﻘﻰ‬H.R. ‫داود و‬ ‫)رواﻩ‬Albersabda:"Beginilah cara yang oleh ‫و‬ Tuhanku" Abu‫أﺑﻮ‬ Daud,

pada jenggot. e. Menyiang-nyiangi jenggot jika berjenggot; yang berarti membersihkan kotoran yang ada pada jenggot.

Baihaqi dan Hakim dari Anas RA.). “Bahwa Rasulullah SAW jika berwudhu, disauknya air dengan telapak tangan, “Bahwadimasukkannya Rasulullah SAWke jika berwudhu, air dengan telapak tangan, kemudian bawah dagunyadisauknya lalu digosok-gosokkannya, seraya f. Menyilang-nyilangi anak jari; yang berarti membersihkan kotoran dari jari-jari bersabda:"Beginilah cara yang disuruhkan oleh Tuhanku" (H.R. Abu Daud, kemudian dimasukkannya bawah dagunya lalu digosok-gosokkannya, Alseraya tangan dan kaki, termasuk ke kotoran di sela-selanya. Baihaqi dan Hakim dari Anas RA.). bersabda:”Beginilah cara yang disuruhkan oleh Tuhanku” (H.R. Abu Daud, Al-Baihaqi dan f. Menyilang-nyilangi Hakim dari Anas RA.). anak jari; yang berarti membersihkan kotoran dari jari-jari tangan dan kaki, termasuk kotoran di sela-selanya.

f.

92

‫ﻚ )رواﻩ أﲪﺪ واﻟﱰﻣﺬى واﺑﻦ‬ ‫اِذَا ﺗَـ َﻮ ﱠ‬ َ ‫ﻚ َوِر ْﺟﻠَْﻴ‬ َ ْ‫َﺻﺎﺑِ َﻊ ﻳَ َﺪﻳ‬ َ ‫ﺿﺄَ ﻓَ َﺨﻠﱢ ْﻞ أ‬ (‫ﻣﺎﺟﻪ‬ ِ‫ا‬dan ِ Menyilang-nyilangi jari; ‫اﻩ‬ yang membersihkan kotoran dari jari-jari tangan ِ ‫ﱢ‬ َ ‫واﻟﱰﻣﺬى واﺑﻦ‬anak‫أﲪﺪ‬ ‫)رو‬berarti ‫ﻚ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺟ‬ ‫ر‬ ‫و‬ ‫ﻚ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﻊ‬ ‫ﺑ‬ ‫ﺎ‬ ‫َﺻ‬ ‫أ‬ ‫ﻞ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺨ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﺄ‬ ‫ﺿ‬ ‫ﻮ‬ ‫ـ‬ ‫ﺗ‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫ﱠ‬ َ َ َ َ َ َ ْ ْ َ jari َ ْ kedua َ ْdanَ kedua kakimu" َ َ tangan َ "Jika kamu berwudhu, silang-silangilah kaki, termasuk kotoran di sela-selanya. (H.R. Ahmad, At-Tirmidzi dan lbnu Majah). (‫ﻣﺎﺟﻪ‬

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Menurut60 Agama "Jika kamuLingkungan berwudhu, silang-silangilah jariIslam kedua tangan dan kedua kakimu" (H.R. Ahmad, At-Tirmidzi dan lbnu Majah).

Baihaqi dan Hakim dari Anas RA.). f. Menyilang-nyilangi anak jari; yang berarti membersihkan kotoran dari jari-jari tangan dan kaki, termasuk kotoran di sela-selanya.

ِ‫ا‬ ‫ﱢ‬ َ ‫ﻚ )رواﻩ أﲪﺪ واﻟﱰﻣﺬى واﺑﻦ‬ ‫أ‬ ‫ﻞ‬ ‫ﻠ‬ ‫ﺨ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﺄ‬ ‫ﺿ‬ ‫ﻮ‬ ‫ـ‬ ‫ﺗ‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫ﱠ‬ َ َ َ َ ‫ﻚ َوِر ْﺟﻠَْﻴ‬ َ ْ‫َﺻﺎﺑِ َﻊ ﻳَ َﺪﻳ‬ َ ْ َ َ (‫ﻣﺎﺟﻪ‬

“Jika kamu berwudhu, silang-silangilah jari kedua tangan dan kedua kakimu” (H.R. "Jika kamu berwudhu, silang-silangilah jari kedua tangan dan kedua kakimu" Ahmad, dan lbnu Majah). (H.R.At-Tirmidzi Ahmad, At-Tirmidzi dan lbnu Majah). g. Membasuh muka; yang berarti membersihkan semua kotoran yang menempel di muka, 60

h.

yaitu antara puncak kening sampai dagu, dan antara pinggir telinga sampai pinggir telinga g. Membasuh yang satu lagi. muka; yang berarti membersihkan semua kotoran yang menempel di muka, yaitu antara puncak kening sampai dagu, dan antara pinggir telinga sampai telinga yang satu lagi. Membasuh keduamuka; tangan; yang berartimembersihkan membersihkansemua kotoran yang ada dua tangan, g. pinggir Membasuh yang berarti kotoran yangpada menempel di antara puncak kening sampaiyang dagu,menempel dan antaradari pinggir sampai mukamuka, atau yaitu depan, setidak-tidaknya kotoran ujungtelinga jari-jari hingga h. Membasuh kedua pinggir telinga yangtangan; satu lagi.yang berarti membersihkan kotoran yang ada pada dua siku.tangan, muka atau depan, setidak-tidaknya kotoran yang menempel dari ujung jari-jari siku. kedua tangan; yang berarti membersihkan kotoran yang ada pada dua h. hingga Membasuh

tangan, muka atau depan, setidak-tidaknya yang menempel dari ujung jari-jari ِ ُ‫ﻰ ﺑِﺜُـﻠ‬kotoran ‫ﻚ‬ ‫ﺿﺄَ ﻓَ َﺠ َﻌ َﻞ‬ ‫ﺚ ُﻣ ﱟﺪ ﻓَـﺘَـ َﻮ ﱠ‬ hingga َ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ أَﺗ‬ ُ ُ‫ﻳَ ْﺪﻟ‬siku. ‫أَ ﱠن اﻟﻨِ ﱠ‬ َ ‫ﱠﱮ‬ ِ ‫ﺻﻠﱠاﻩﻰاﺑﻦاﷲ ﻋﻠَﻴ‬ ِ‫ﻋﺒﺪﺗَﻰاﷲﺑِﺜُـﻠُﺑﻦ‬ ‫ِﱠ‬ َ‫ﻋﻦﺳﻠﱠ َﻢ أ‬ ‫ﻚ‬ ‫ﺚز ُﻣ ﱟﺪ‬ ‫ﻳﺪ( ﻓَـﺘَـ َﻮ ﱠ‬ ‫ﱠﱮ)ر َو‬ ُ ُ‫ﺿﺄَ ﻓَ َﺠ َﻌ َﻞ ﻳَ ْﺪﻟ‬ ‫اﻋاﻟْﻴﻨِﻪ ﱠ‬ َْ ُ َ ‫ﺣﺰﳝﺔﻪ َو‬ َ ‫أَذنَر‬ "Bahwa Nabi SAW membawa sepertiga gantang air lalu berwudhu dan menggosok ِ ‫ز‬sepertiga ‫اﷲ ﺑﻦ‬darigantang ‫ﻋﺒﺪ‬ ‫ﻋﻦ‬ ‫ﺣﺰﳝﺔ‬ ‫اﻩ اﺑﻦ‬dan ‫)رو‬menggosok ‫اﻋْﻴ ِﻪ‬ ‫ر‬ ‫ذ‬ kedua tangannya” (H.R. lbnu(‫ﻳﺪ‬ Khuzaimah Abdullah Zaid). “Bahwa Nabi SAW membawa air bin lalu berwudhu ََ

i.

"Bahwa Nabi SAW membawa sepertiga gantang air berwudhu dan menggosok kedua tangannya” (H.R. lbnu Khuzaimah dari Abdullah bin lalu Zaid). i. Menyapu kedua telinga; yang berarti membersihkan yang ada pada rambut kedua tangannya” (H.R. lbnu Khuzaimah dari Abdullahkotoran bin Zaid). dan menempel pada telinga, baik bagian depan ataupun belakang, termasuk selaMenyapu kedua telinga; yang berarti membersihkan kotoran yang ada pada pada rambut dan selanya, dengan kedua telunjuk. i. Menyapu telinga; yang berarti membersihkan kotoran yang ada rambut menempel padakedua telinga, baik bagian depan ataupun belakang, termasuk padapada sela-selanya, dan menempel pada telinga, baik bagian depan ataupun belakang, termasuk pada seladengan keduadengan telunjuk. selanya, kedua telunjuk.

ِ ِ ‫ﺿ ْﻮِء ِﻩ َرأْ َﺳﻪُ َوأُذُﻧـَْﻴ ِﻪ‬ ُ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴﻪ َو َﺳﻠﱠ َﻢ َﻣ َﺴ َﺢ ِﰱ ُو‬ َ ‫أَ ﱠن َر ُﺳ ْﻮَل اﷲ‬ ِ‫ﺎﻃﻨـﻬﺻﻤﻠﱠﺎﻰوأَداﷲﺧﻋﻞﻠَﻴأ‬ ِ ‫ﺎﻫرﺮﺳﳘﺎﻮَلوﺑ‬ ِ ‫أَﻇَﱠن‬ ِ ‫ﺿأُْﻮذُِءﻧـَِﻩﻴ ِﻪَرأْ)َﺳﻪُروَوأاﻩُذُﻧـَْﻴ ِﻪ‬ ‫ﺻﻤِﰱﺎﺧ ُو‬ ‫َﺻَوﺒـ َﻌﺳﻴﻠﱠِﻪَﻢ َِﻣﰱ َﺴ َِﺢ‬ ‫ﻪ‬ ‫اﷲ‬ ‫أﺑﻮ‬ ‫ﻰ‬ ُ َ ْ َ ُ ُ ْ َ َ ْ َ َ ْ ْ ُْ َ َ َ َ ُ ََ َ َ ِ َ‫ﻇ‬ ِ ‫داودﺮُﳘوﺎ وﺑ‬ ِ ‫ﺑﻦﺒـﻌﻴ ِﻪ ِﰱ‬ ‫ﺎﻫ‬ ‫ﺎﺧﻰ أُذُﻧـَْﻴ ِﻪ ) رواﻩ أﺑﻮ‬ ‫ﺻ‬ ‫َﺻ‬ ‫أ‬ ‫ﻞ‬ ‫ﺧ‬ ‫َد‬ ‫أ‬ ‫و‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻬ‬ ‫ـ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﺎﻃ‬ ‫اﳌﻘﺪام‬ ‫ﻋﻦ‬ ‫اﻟﻄﺤﺎوى‬ َ ْ َ ْ َ ‫ﻣﻌﺪﻳﻜﺮب(ﻤ‬ َ ْ َ ُ ُ َ َ َ ََ َ َ "Bahwa ketika berwudhu, Rasulullah SAW menyapu kepala serta kedua Kebersihan, Sanitasi Kesehatan Lingkungan (‫ﻣﻌﺪﻳﻜﺮب‬ ‫ﺑﻦ‬dan‫اﳌﻘﺪام‬ ‫ﻋﻦ‬buah‫اﻟﻄﺤﺎوى‬ ‫و‬Menurut ‫ داود‬Agama Islam telinganya, baik luarAir, maupun dalam dan memasukkan kedua jarinya ke dalam Abu Daud dan Thahawi Al-Miqdambin lobang telinganya” "Bahwa ketika(H.R. berwudhu, Rasulullah SAWdarimenyapu kepalaMa'diyakriba). serta kedua telinganya, baik luar maupun dalam dan memasukkan kedua buah jarinya ke dalam

93

َْ َ ُ َ َ ْ ُ ُ َ َ َ َ َ َ ْ َ ُ َ ُْ َ ِ ِ ‫اﷲﻨَـﻬﺻﻤﻠﱠﺎﻰوأ َْداﷲﺧﻞﻋﻠَأﻴ ِﻪ‬ ِ ِ ‫ﺎﺧ‬ ‫أﺑﻮْﻴ ِﻪ‬ َ‫ﺿذُْﻧـَﻮْﻴِءﻪِﻩ َ)رأْ َﺳرﻪوُاﻩَوأُذُﻧـ‬ ْ ْ ََ َُ َ َ ُ ‫أَﻇَﱠنﺎﻫَرَﺮُُﺳﳘَْﺎﻮَلَوﺑَﺎﻃ‬ ُُ‫ﰱﻰُو أ‬ َِ ‫َﺻﺒُـَوَﻌْﻴَﺳﻪﻠﱠ َﻢِﰱَﻣ َﺴﺻَﺢَﻤ‬ ِ َ‫ﻇ‬ ِ ‫داودﺮُﳘوﺎ وﺑ‬ ‫ﺎﻫ‬ ‫ﺎﺧﻰ أُذُﻧـَْﻴ ِﻪ ) رواﻩ أﺑﻮ‬ ‫َﺻﺒُـ َﻌْﻴ ِﻪ ِﰱ ِﺻ‬ ‫اﻟﻄﺤﺎوىﻬ َﻤﺎﻋﻦَوأ َْد َﺧ َﻞ‬ ‫ﺎﻃﻨَـ‬ َ ْ‫اﳌﻘﺪام أﺑﻦ‬ َ ‫ﻣﻌﺪﻳﻜﺮب( َﻤ‬ ُ َ َ َ "Bahwa ketika berwudhu, Rasulullah SAW menyapu kepala serta kedua “Bahwabaik ketika berwudhu, Rasulullah menyapukedua kepala sertajarinya keduake telinganya, telinganya, luar maupun dalam dan SAW memasukkan buah dalam (‫ﻣﻌﺪﻳﻜﺮب‬ ‫ﺑﻦ‬ ‫اﳌﻘﺪام‬ ‫ﻋﻦ‬ ‫اﻟﻄﺤﺎوى‬ ‫و‬ ‫داود‬ Abu Daud dan Thahawi dari Al-Miqdambin Ma'diyakriba). lobang telinganya” (H.R. baik luar maupun dalam dan memasukkan kedua buah jarinya ke dalam lobang telinganya” selanya, dengan kedua telunjuk.

"Bahwa ketika berwudhu, Rasulullah SAW menyapu kepala serta kedua (H.R. Abu Daud kedua dan Thahawi dari Al­ Miqdambin Ma’diyakriba). j.telinganya, Membasuh yang berarti kotoranbuah yangjarinya menempel pada baik luar kaki; maupun dalam danmembersihkan memasukkan kedua ke dalam kedua kaki, setidak-tidaknya antara ujung jari kaki sampai mata kaki, termasuk telapak lobang telinganya” (H.R. Daudmembersihkan dan Thahawi dari Al-Miqdambin Ma'diyakriba). j. Membasuh kedua kaki; yangAbu berarti kotoran yang menempel pada kedua dan jari-jari kaki. setidak-tidaknya ujungberarti jari kakimembersihkan sampai mata kaki, termasuk danpada jari­jari j. kaki, Membasuh kedua antara kaki; yang kotoran yang telapak menempel kedua kaki, setidak-tidaknya antara ujung jari kaki sampai mata kaki, termasuk telapak kaki. dan jari-jari kaki.

ِ ِ ‫ﻳﺎ أَﻳـﱡﻬﺎ اﻟﱠ ِﺬﻳﻦ آﻣﻨُﻮا إِ َذا ﻗُﻤﺘُﻢ إِ َﱃ اﻟ ﱠ‬ ‫ﻮﻫ ُﻜ ْﻢ‬ َ ‫ﺼ َﻼة ﻓَﺎ ْﻏﺴﻠُﻮا ُو ُﺟ‬ َ َ َ َ ْ ْ ِ ‫وأَﻳ ِﺪﻳ ُﻜﻢﱠ إِ َﱃ اﻟْﻤﺮاﻓِ ِﻖِ واﻣﺴﺤﻮاِ ﺑِﺮء‬ ِ ْ ‫وﺳﺼ ُﻜﻼﻢِة ﻓوأﺎَْرﻏُﺟِﻠَﺴﻠُﻜﻮاﻢ إِو َﺟﱃ اﻮﻫﻟْ َﻜﻜ ْﻌﻢﺒَـ‬ ‫ﲔ‬ ‫ﻳََﺎ ْأَﻳـﱡََﻬﺎ اْﻟﺬ‬ ُ ْ ُ ْ َ ْ َ ‫آﻣَﻨُﻮا إذَا ْﻗُ َْﻤﺘُ ُْﻢ إ َﱃُ ُاﻟ ﱠ‬ َ ‫ﻳﻦ‬ َ ُ َ ْ ُ َ "Hai orang-orang yang beriman, bila kamu hendak mengerjakan shalat, basuhlah mukamu tanganmu kesiku, kepalamu basuh kakimu ِ‫ﻤﺮاﻓ‬serta ِ ‫وأَﻳ‬ ِ ‫ء‬dan‫ ﺑِﺮ‬sapulah ِ ِ ْ ‫ْﻌﺒَـ‬mata ِ ‫ﲔ‬ ‫َﻜ‬danْ‫اﻟ‬kaki"... ‫ﱃ‬ ‫ﺟﻠَ ُﻜ‬sampai ‫َر‬ ‫أ‬ ‫و‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻜ‬ ‫وﺳ‬ ‫ا‬ ‫ﻮ‬ ‫ﺤ‬ ‫ﺴ‬ ‫اﻣ‬ ‫و‬ ‫ﻖ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﱃ‬ ‫إ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻜ‬ ‫ﻳ‬ ‫ﺪ‬ ْ ُ ُ َ ِ‫(ْﻢ إ‬Al-Maaidah َ hingga [5]:6). ُ ْ َ ْ ُُ ُ َ ْ َ ََ ْ َ َْ

"Hai orang-orang yang beriman, bila kamu hendak mengerjakan shalat, basuhlah Itulah ajaran Islam mengenai tuntunan bersuci yang begitu lengkap dan menyeluruh. Jika “Haidan orang-orang beriman, hendak mengerjakan basuhlah mukamu tanganmu yang sampai kesiku,bila dankamu sapulah kepalamu serta shalat, basuh kakimu dikerjakan dengan baik sebagai manifestasi dari iman, maka bersuci itu mengandung nilai hingga mata kaki"... (Al-Maaidah [5]:6).dan sapulah kepalamu serta basuh kakimu hingga mukamu dan tanganmu sampai kesiku, ibadah, akhlak dan kesehatan. Bahkan bagian-bagian dari berwudhu itu akan menghilangkan dosa-dosanya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: mataajaran kaki”...Islam (Al-Maaidah [5]:6). Itulah mengenai tuntunan bersuci yang begitu lengkap dan menyeluruh. Jika dikerjakan dengan baik sebagai manifestasi dari iman, maka bersuci itu mengandung nilai ibadah, dan kesehatan. bagian-bagian daribegitu berwudhu itu akan Itulah akhlak ajaran Islam mengenaiBahkan tuntunan bersuci yang lengkap dan menghilangkan menyeluruh. Jika 61 dosa-dosanya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: dikerjakan dengan baik sebagai manifestasi dari iman, maka bersuci itu mengandung nilai ibadah,

akhlak dan kesehatan. Bahkan bagian-bagian dari berwudhu itu akan menghilangkan dosa-dosanya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW:

94

61

ِ ِ ‫ﻋﻦ ﻋﺒ ِﺪ‬ ِ ِِ ‫اﷲ اﻟ ﱡ‬ ‫ﺻﻠﱠﻰ اﷲُ َﻋﻠَْﻴ ِﻪ‬ َْ ْ َ َ ‫ﺼﻨَﺎﲜ ﱢﻲ َرﺿ َﻲ اﷲُ َﻋْﻨﻪُ أَ ﱠن َر ُﺳ ْﻮَل اﷲ‬ ِ ‫ﻀﻤﺾ ﺧﺮﺟ‬ ‫ ﻓَِﺈ َذا‬،‫اﳋَﻄَﺎﻳَﺎ ِﻣ ْﻦ ﻓِْﻴ ِﻪ‬ ‫ إِ َذا ﺗَـ َﻮ ﱠ‬:‫ﺎل‬ ْ ‫ﺖ‬ َ َ‫َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻗ‬ َ َ َ َ َ ْ ‫ﺿﺄَ اﻟْ َﻌْﺒ ُﺪ ﻓَ َﻤ‬ ِ ‫ أَﻧِْﻔ‬Islam ِ ‫اﳋﻄَﺎﻳﺎ‬ ِ ‫ﺧﺮﺟ‬Lingkungan ِ ‫اﺳﺘَـْﻨﺜَـﺮ ﺧﺮﺟ‬ ِ ‫ﺎﻳَﺎ ِﻣ ْﻦ‬dan ‫ﻪ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﺟ‬ ‫و‬ ‫ﻞ‬ ‫ﺴ‬ ‫ﻏ‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫ﺈ‬ ‫ﻓ‬ ، ‫ﻪ‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺖ‬ ‫ﺖ‬ ْKesehatan ْ َ‫اﳋَﻄ‬ َ َ َ Air, Kebersihan, Sanitasi Menurut Agama َ َ ُ ْ ََ َ َ َ َ ْ َ َ ََ َ ْ ِ ‫ ﻓَِﺈ َذا َﻏﺴﻞ ﻳ َﺪﻳ ِﻪ ﺧﺮﺟ‬،‫ﺖ أَ ْﺷ َﻔﺎ ِر ﻋﻴـﻨَـﻴ ِﻪ‬ ِ ‫وﺟ ِﻬ ِﻪ ﺣ ﱠﱴ َﲣْﺮج ِﻣﻦ َْﲢ‬ ‫ﺖ‬ ْ َْ َ ََ ْ َ َ ْ َُ َ ْ َ

ََْ ُ َْ ْ َ َ ْ ُ َ ُ َْ ُ َ َ ‫ﱡَ ﱢ‬ ِ ‫ﻀﻤﺾ ﺧﺮﺟ‬ ‫ ﻓَِﺈذَا‬،‫اﳋَﻄَﺎﻳَﺎ ِﻣ ْﻦ ﻓِْﻴ ِﻪ‬ ‫ إِذَا ﺗَـ َﻮ ﱠ‬:‫ﺎل‬ ْ ‫ﺖ‬ َ َ‫َو َﺳﻠﱠ َﻢ ﻗ‬ َ َ َ َ َ ْ ‫ﺿﺄَ اﻟْ َﻌْﺒ ُﺪ ﻓَ َﻤ‬ ِ ‫ ﻓَِﺈ َذا َﻏﺴﻞ وﺟﻬﻪ ﺧﺮﺟ‬،‫اﳋَﻄَﺎﻳﺎ ِﻣﻦ أَﻧِْﻔ ِﻪ‬ ِ ‫اﳋَﻄَﺎﻳَﺎ ِﻣ ْﻦ‬ ْ ‫ﺖ‬ ْ َ ََ ُ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ ‫اﺳﺘَـْﻨﺜَـَﺮ َﺧَﺮ َﺟﺖ‬ ِ ‫ ﻓَِﺈ َذا َﻏﺴﻞ ﻳ َﺪﻳ ِﻪ ﺧﺮﺟ‬،‫ﺖ أَ ْﺷ َﻔﺎ ِر ﻋﻴـﻨَـﻴ ِﻪ‬ ِ ‫وﺟ ِﻬ ِﻪ ﺣ ﱠﱴ َﲣْﺮج ِﻣﻦ َْﲢ‬ ‫ﺖ‬ ْ َْ َ ََ ْ َ َ َ ْ َُ َ ْ َ ِ ‫اﳋَﻄَﺎﻳﺎ ِﻣﻦ ﻳ َﺪﻳ ِﻪ ﺣ ﱠﱴ َﲣْﺮج ِﻣﻦ َْﲢ‬ ‫ ﻓَِﺈ َذا َﻣ َﺴ َﺢ ﺑَِﺮأْ ِﺳ ِﻪ‬،‫ﺖ أَﻇَﺎﻓِ ِﺮ ﻳَ َﺪﻳِْﻪ‬ ْ َُ َ ْ َ ْ َ ْ ِ ‫ﺧﺮﺟ‬ ‫ ﻓَِﺈ َذا َﻏ َﺴ َﻞ ِر ْﺟﻠَْﻴ ِﻪ‬،‫اﳋَﻄَﺎﻳَﺎ ِﻣ ْﻦ َرأْ ِﺳ ِﻪ َﺣ ﱠﱴ َﲣُْﺮ َج ِﻣ ْﻦ أُذُﻧـَْﻴ ِﻪ‬ ْ ‫ﺖ‬ َ ََ ِ ‫ﺧﺮﺟ‬ ‫ ﰒُﱠ َﻛﺎ َن َﻣ ْﺸﻴُ ُﻪ‬،‫اﳋَﻄَﺎﻳَﺎ ِﻣ ْﻦ ِر ْﺟﻠَْﻴ ِﻪ َﺣ ﱠﱴ َﲣُْﺮ َج ِﻣ ْﻦ أَﻇَﺎﻓِ ِﺮ ِر ْﺟﻠَْﻴ ِﻪ‬ ْ ‫ﺖ‬ َ ََ ِ ‫إِ َﱃ اﻟْﻤﺴ ِﺠ‬ (‫ﺻﻼَﺗُﻪُ ﻧَﺎﻓِﻠَﺔً )رواﻩ ﻣﺎﻟﻚ واﻟﻨﺴﺎئ واﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ واﳊﺎﻛﻢ‬ ‫و‬ ‫ﺪ‬ ََ َْ

"Diterima dari Abdullah Ash-Shunabiji RA., bahwa Rasulullah SAW bersabda:"Bila seorang berwudhu lalu berkumur-kumur, keluarlah dosa-dosa dari mulutnya; jika ia “Diterima hamba dari Abdullah Ash-Shunabiji RA., bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Bila seorang membersihkan hidung, dosa-dosa akan keluar dari hidungnya; begitu juga tatkala ia hamba berwudhumuka. lalu berkumur-kumur, keluarlah dari mulutnya; dari jika iabawah membersihkan membasuh dosa-dosa akan keluar daridosa-dosa mukanya sampai-sampai pinggir hidung, dosa-dosa akanJika keluar dari hidungnya; tatkala ia membasuh kelopak matanya. ia membasuh keduabegitu tangan,juga dosa-dosanya akan turut muka. keluar dosa-dosa sampaidemikian bilapinggir ia menyapu dosa-dosanya akan sampaidari darimukanya bawah kukunya; akan keluar sampai-sampai daripula bawah kelopakkepala, matanya. Jika ia membasuh keluar dari kepala bahkan dari kedua telinganya. Begitu pula tatkala ia membasuh kedua keduakaki tangan, dosa-dosanya akan turutdari keluar sampai-sampai dari bawah kukunya; demikian pula keluarlah pula dosa-dosanya dalamnya sampai bawah kuku jari jarinya. Kemudian ke masjidakan dan keluar shalatnya pahala dari yangkedua bersihtelinganya. baginya" (H.R. bila iatinggalah menyapuperjalanannya kepala, dosa-dosanya darimenjadi kepala bahkan Begitu Malik, An-Nasai, Ibnu Majah dan Al-Hakim). pula tatkala ia membasuh kedua kaki keluarlah pula dosa-dosanya dari dalamnya sampai bawah

kuku jari jarinya. Kemudian tinggalah perjalanannya ke masjid dan shalatnya menjadi pahala yang bersih baginya” (H.R. Malik, An-Nasai, Ibnu Majah dan Al-Hakim).

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

95

96

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

BAB

4

KESEHATAN LINGKUNGAN

BAB

4

KESEHATAN LINGKUNGAN Kesehatan Lingkungan sebagai salah satu upaya kesehatan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagaimana tercantum dalam Pasal 162 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Kesehatan Lingkungan diselenggarakan melalui upaya Penyehatan, Pengamanan, dan Pengendalian, yang dilakukan terhadap lingkungan permukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan fasilitas umum

A. KESEHATAN LINGKUNGAN TEMPAT IBADAH Tempat ibadat bagi umat Islam biasa disebut ‘masjid’, berasal dari kata Arab (fiil madhi) ‘sajada’, yang berarti tempat sujud. Tempat sujud dalam bentuknya yang lebih kecil dikenal dengan nama ‘mushalla’, langgar atau ‘surau’.

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

97

A. KESEHATAN dan fasilitas umum LINGKUNGAN TEMPAT IBADAH Tempat ibadat bagi umat Islam biasa disebut 'masjid', berasal dari kata Arab (fiil madhi) 'sajada', yang berarti tempat sujud. Tempat sujud dalam bentuknya yang lebih kecil dikenal A. KESEHATAN LINGKUNGAN IBADAH dengan nama 'mushalla', langgar atau TEMPAT 'surau'. Masjid adalah tempat suci, bersuci dan menyucikan diri sebagaimana firman Allah: Tempat ibadat bagi umat Islam biasa disebut 'masjid', berasal dari kata Arab (fiil madhi) 'sajada', yangadalah berarti tempat sujud. Tempat sujud dalamdiri bentuknya yangfirman lebih kecil Masjid tempat suci, bersuci dan menyucikan sebagaimana Allah:dikenal dengan nama 'mushalla', langgar atau 'surau'.

ٍ‫ﻟﱠﻤﺴ ِﺠ ٌﺪ أُ ﱢﺳﺲ ﻋﻠَﻰ اﻟﺘﱠـ ْﻘﻮ ٰى ِﻣﻦ أَﱠوِل ﻳـﻮ‬... ‫ ﻓِ ِﻴﻪ‬Masjid ‫ﻮم ﻓِ ِﻴﻪ‬ ‫ﻘ‬ ‫ـ‬ ‫ﺗ‬ ‫َن‬ ‫أ‬ ‫ﻖ‬ ‫َﺣ‬ ‫أ‬ ‫م‬ ‫ﱡ‬ ُ َ َ َ firman Allah: َadalah tempat suci, َ bersuci ْ َ diri sebagaimana ْ َ dan menyucikan َْ ِ‫ﺎلﻤُِﳛﺴﺒﱡ ِﻮﺠَنﺪ أ أَُن ﱢﺳﻳـﺘَﺲﻄَ ﱠﻬﻋﺮﻠَواﻰواﻟاﻟﻠﱠﺘﱠـﻪﻘ ُﻮ‬ ٍ‫ﻳﻦﻮ‬ ِ ِ‫ﺐ ِﻣاﻟْﻦُﻤ أَﻄﱠﱠوﱢﻬِل‬ ‫ﱠ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﺟ‬ ‫ر‬ ٌ ‫ﻮم ﻓِ ِﻴﻪ ﻓِ ِﻴﻪ‬ ‫ﻘ‬ ‫ـ‬ ‫ﺗ‬ ‫َن‬ ‫أ‬ ‫ﻖ‬ ‫َﺣ‬ ‫أ‬ ‫م‬ ‫ـ‬ ‫ﻳ‬ ‫ى‬ ‫ﻟ‬ ... ‫ﱡ‬ ‫ﱡ‬ ٰ ْ ٌ ُ َ ُ َ َ َ َ َ ُ َ َ َ ْ ْ َ َْ “…Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa sejak hari pertama adalah ُِ taqwa ِadalah “…Sesungguhnya yang didirikan dasar hari pertama lebih ِ ِ ‫ﱢﻬ‬dalamnya. ‫ﻄﱠ‬atas ‫ا َواﻟﻠﱠ‬sejak lebih patut kamu masjid bersembahyang di Di dalamnya terdapat orang yang ingin ‫ﻳﻦ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﺐ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﻪ‬ ‫و‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﻄ‬ ‫ﺘ‬ ‫ـ‬ ‫ﻳ‬ ‫َن‬ ‫أ‬ ‫ن‬ ‫ﻮ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﺎل‬ ‫ﺟ‬ ‫ر‬ ٌ ْ َ ‫ﱠ‬ ‫ﱡ‬ ُ ‫ﱡ‬ َ َ ُ َ َ ُ َ ُ [At-Taubah membersihkan diri, dandi Allah menyukai yang bersuci" 108). patut kamu bersembahyang dalamnya. Diorang-orang dalamnya terdapat orang yang ingin[9]: membersihkan “…Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa sejak hari pertama adalah diri, dan Allah menyukai yang 108). ُِ[9]: ُِ ‫ﻠﱠﻪ‬yang ِ ِ‫إ‬... ِ ‫[ﻄَ ﱢﻬ‬At-Taubah lebih patut kamu orang-orang bersembahyang di bersuci” dalamnya. Di dalamnya terdapat orang ‫ ﱠ‬ingin ‫ﻳﻦ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﺘ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﺐ‬ ‫ﳛ‬ ‫و‬ ‫ﲔ‬ ‫ﺑ‬ ‫ا‬ ‫ﻮ‬ ‫ـ‬ ‫ﺘ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﺐ‬ ‫ﳛ‬ ‫اﻟ‬ ‫ن‬ ‫ﱠ‬ ْ ‫ﱡ‬ ‫ﱡ‬ ‫ﱠ‬ َ َ َ ُ َ membersihkan diri, dan Allah menyukai orang-orang yang bersuci" [At-Taubah [9]: 108). "…Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orangُِ ‫إِ ﱠن اﻟﻠﱠﻪ‬... ِ orang yang membersihkan diri” (Al-Baqarah ‫[ﻄَ ﱢﻬ ِﺮﻳﻦ‬2]:222). ‫ﺑ‬ ‫ا‬ ‫ﻮ‬ ‫ـ‬ ‫ﺘ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﺐ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﲔ َوُِﳛ ﱡ‬ ‫ﱡ‬ ‫ﱠ‬ َ‫ﺐ اﻟْ ُﻤﺘ‬ َ َ

"…Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang bertaubat dan menyukai Namun demikian fungsi masjid tidak hanya untukyang shalat, sebagaimana shalat tidakorangharus “…Sesungguhnya Allah masjid. menyukai orang-orang yang bertaubat menyukaipara orang-orang orang yang membersihkan diri” Melihat (Al-Baqarah [2]:222). dilaksanakan di dalam sejarah masjid sejak zamandan Rasulullah, sahabat dan seterusnya,diri” terdapat banyak [2]:222). fungsi masjid. Di antaranya ada empat fungsi pokok masjid, yang membersihkan (Al-Baqarah Namun demikian fungsi masjid tidak hanya untuk shalat, sebagaimana shalat tidak harus sebagai berikut. dilaksanakan di dalam masjid. Melihat sejarah masjid sejak zaman Rasulullah, para sahabat 1. Masjid sebagai tempat ibadah dan seterusnya, terdapat banyak fungsi antaranya empat fungsishalat pokoktidak masjid, Namun demikian fungsi masjid tidak masjid. hanya Di untuk shalat,ada sebagaimana harus sebagai Fungsi berikut.masjid yang pertama adalah sebagai tempat melaksanakan shalat. Masyarakat dilaksanakan di dalam masjid. Melihat sejarah masjid sejak zaman Rasulullah, para sahabat dan di sekeliling masjid setiap hari datang ke masjid untuk melaksanakan shalat lima waktu. 1. Pada Masjid tempat ibadah seterusnya, terdapat banyak masjid. antaranya empat fungsi pokok masjid, sebagai harisebagai Jumat sertafungsi pada dua hariDiraya jumlah ada jamaahnya jauh lebih banyak. Bahkan Fungsi masjid yang pertama adalah sebagai tempat melaksanakan shalat. Masyarakat dalam Bulan Ramadlan masyarakat melaksanakan shalat tarawih di masjid, setiap malam. berikut. di sekeliling masjid setiap hari datang ke masjid untuk melaksanakan shalat lima waktu. Pada hari Jumat serta pada dua hari raya jumlah jamaahnya jauh lebih banyak. Bahkan sebagai pusat informasi dan pendidikanshalat tarawih di masjid, setiap malam. 2. dalam Masjid sebagai tempat ibadah 1. Masjid Bulan Ramadlan masyarakat melaksanakan Masjid juga dipakai sebagai pusat pengumuman hal-hal penting yang menyangkut Fungsi masjid yang pertama adalah sebagai tempat melaksanakan shalat. Masyarakat kehidupan masyarakat sehari-hari. Biasanya pengumuman disampaikan secara tertulis yang sebagai pusat informasi dan pendidikan 2. Masjid di sekeliling masjid setiap hari datangatau ke masjid untuklangsung melaksanakan waktu. Pada ditempel di papan pengumuman, diumumkan setelahshalat shalat lima Jum'at ataupun Masjid juga dipakai sebagai pusat pengumuman hal-hal penting yang menyangkut hari Jumat serta pada dua hari raya jumlah jamaahnya jauh lebih banyak. Bahkan dalam Bulan kehidupan masyarakat sehari-hari. Biasanya pengumuman disampaikan secara tertulis yang Ramadlan masyarakat tarawih setiap malam. ditempel di papanmelaksanakan pengumuman, shalat atau diumumkan langsung setelah shalat Jum'at ataupun 63 di masjid,

98

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut63Agama Islam

2. Masjid sebagai pusat informasi dan pendidikan Masjid juga dipakai sebagai pusat pengumuman hal-hal penting yang menyangkut kehidupan masyarakat sehari-hari. Biasanya pengumuman disampaikan secara tertulis yang ditempel di papan pengumuman, atau diumumkan langsung setelah shalat Jum’at ataupun melalui pengeras suara. Isi pengumumannya meliputi berita kematian, kerja bakti dan lain-lain. Pada masa Nabi, apabila para sahabat menemui suatu permasalahan tertentu, langsung menanyakan kepada Nabi di masjid, arena kedudukan Nabi adalah sebagai sumber ilmu. Tetapi saat ini yang menjadi sumber ilmu adalah ulama dan buku. Oleh karena itu, sangat tepat jika di masjid telah dibuka perpustakaan masjid, serta dibuka juga forum-forum ‘mengaji’ atau belajar berbagai ilmu, khususnya ilmu agama. Bahkan pada saat sekarang anak-anak telah belajar bersama di masjid dan berolahraga di halaman masjid. 3. Masjid sebagai pusat kebudayaan Peringatan hari-hari besar Islam seperti Isra’mi’raj, Nuzulul Qur’an, Maulid Nabi SAW, membaca seni barzanji, senantiasa dipusatkan di masjid. Dalam memperingati hari-hari besar tersebut, biasanya berbagai macam kegiatan dilaksanakan, seperti lomba kaligrafi, adzan, tilawatil Qur’an, peragaan busana muslim, dan berbagai lomba kreatifitas anak-anak. 4. Masjid sebagai pusat kegiatan sosial Sejak masa Rasulullah, masjid telah berfungsi sebagai pusat kegiatan masyarakat. Nabi pernah mendamaikan perselisihan di masjid, Nabi pernah juga menyusun strategi perang bersama sahabatnya di masjid. Pada masa Khalifah Umar, Dewan Pertimbangan Khalifah senantiasa mengadakan sidang-sidangnya dimasjid. Pada saat ini tidak kurang berbagai rapat atau pertemuan kemasyarakatan dan bahkan akad nikah tetap dilaksanakan di masjid­masjid. Tidak kurang pentingnya bahwa masjid sering pula dijadikan tempat bermalam bagi para musafir

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

99

adzan, tilawatil Qur'an, peragaan busana muslim, dan berbagai lomba kreatifitas anak-anak. Peringatan hari-hari besar Islam seperti Isra'mi'raj, Nuzulul Qur'an, Maulid Nabi SAW, membaca seni barzanji, senantiasa dipusatkan di masjid. Dalam memperingati hari-hari besar tersebut, biasanya berbagai macam kegiatan dilaksanakan, seperti lomba kaligrafi, 4. Masjid sebagai pusat kegiatan sosial adzan, tilawatil Qur'an, peragaan busana muslim, dan berbagai lomba kreatifitas anak-anak. yang kelelahanSejak atau masa kemalaman dalam perjalanan. Rasulullah, masjid telah berfungsi sebagai pusat kegiatan masyarakat. Nabi pernah mendamaikan perselisihan di masjid, Nabi pernah juga menyusun strategi perang Dari4.uraian tersebut atas, kiranya dapat bahwa masjid adalah suatu tempat bersama sahabatnya di masjid. Pada masadisimpulkan Khalifah Umar, Dewan Pertimbangan Khalifah Masjid sebagaidipusat kegiatan sosial senantiasa mengadakan sidang-sidangnya dimasjid. Pada saat ini tidak kurang berbagai kegiatan dan tempat senantiasamasjid dikunjungi oleh orang banyak. Lebih dari itu masyarakat Sejak yang masa Rasulullah, telah berfungsi sebagai pusat kegiatan masyarakat. Nabi rapat atau pertemuan kemasyarakatan dan bahkan akad nikah tetap dilaksanakan di pernah mendamaikan perselisihan di masjid, Nabi pernah juga menyusun strategi perang senantiasa masjid-masjid. memanfaatkan fasilitas yang ada di masjid menjadikan masjid sebagai contoh Tidak kurang pentingnya bahwadan masjid sering pula dijadikan tempat bersama sahabatnya di masjid. Pada masa Khalifah Umar, Dewan Pertimbangan Khalifah bermalam bagi para musafirOleh yangkarena kelelahan dalamkeadaan perjalanan. dan cerminan dari kehidupannya. ituatau jikakemalaman masjid dalam baik, bersih dan senantiasa mengadakan sidang-sidangnya dimasjid. Pada saat ini tidak kurang berbagai Dari uraian tersebut di atas, kiranya dapat disimpulkan bahwa masjid adalah suatu rapat atau pertemuan kemasyarakatan dan bahkan akad nikah tetap di terawat, maka halkegiatan ini mencerminkan bahwa masyarakat di sekelilingnya baik dilaksanakan dan bersih tempat dan tempat yang senantiasa dikunjungi oleh orang banyak. Lebih dari itupula masjid-masjid. Tidak kurang pentingnya bahwa masjid sering pula dijadikan tempat senantiasa memanfaatkan fasilitas yang ada di masjid dan menjadikan masjid adanya. masyarakat bermalam bagi para musafir yang kelelahan atau kemalaman dalam perjalanan. sebagai contoh dan cerminan dari kehidupannya. Oleh karena itu jika masjid dalam Dari uraian tersebut di atas, kiranya dapat disimpulkan bahwa masjid adalah suatu keadaan baik, bersih dan terawat,bahwa maka pada hal inisaat mencerminkan bahwa di Hal ini sesuai kegiatan dengan perintah kitaoleh ke masjid harusmasyarakat dalam keadaan tempat dan tempatAllah, yang senantiasa dikunjungi orang banyak. Lebih dari itu sekelilingnya baik dan bersih pula adanya. masyarakat senantiasa memanfaatkan fasilitas yang ada di masjid dan menjadikan masjid bersih. Hal ini sesuai dengan perintah Allah, bahwa pada saat kita ke masjid harus dalam sebagai contoh dan cerminan dari kehidupannya. Oleh karena itu jika masjid dalam keadaan bersih. keadaan baik, bersih dan terawat, maka hal ini mencerminkan bahwa masyarakat di sekelilingnya baik dan bersih pula adanya. Hal ini sesuai dengan perintah Allah, bahwa pada saat kita ke masjid harus dalam keadaan “Hai anakbersih. Adam, pakailah pakaian yang indah dan bersih setiap memasuki masjid…”

...‫ﻨﺪ ُﻛ ﱢﻞ َﻣ ْﺴ ِﺠ ٍﺪ‬ َ ‫آد َم ُﺧ ُﺬوا ِزﻳﻨَﺘَ ُﻜ ْﻢ ِﻋ‬ َ ‫ﻳَﺎ ﺑَِﲏ‬

...‫ﻨﺪ ُﻛ ﱢﻞ َﻣ ْﺴ ِﺠ ٍﺪ‬ ‫آد َم ُﺧ ُﺬوا ِزﻳﻨَﺘَ ُﻜ ْﻢ ِﻋ‬ ‫ﻳَﺎ ﺑَِﲏ‬ َ َ (Al-`Araf [7]:31) anakِ Adam, pakaianِ yang indah dan bersih setiap masjid…” ِ ‫“َﻜَﺮ‬Hai ‫ﺐ‬ ْ‫ﺐ اﻟ‬ ‫َﻛ ِﺮْﱘٌ ُﳛ ﱡ‬pakailah ‫ﻒ ُﳛ ﱡ‬ ‫ ُِﳛ ﱡ‬memasuki َ‫(َاﻣﺔ‬Al-`Araf َ‫ﺐ اﻟﻨﱠﻈَﺎﻓَﺔ‬ [7]:31) ٌ ‫ﺐ ﻧَ ِﻈْﻴ‬ ٌ ‫إ ﱠن اﷲَ ﻃَﻴﱢ‬ َ ‫ﺐ اﻟﻄﱠﻴﱢ‬ ِ‫اﳉﻮِد ﻓَـﺘـﻨﻈﱠُﻔﻮا اَﻓْﻨِﻴﺘ ُِﻜﻢ وﻻَِﺗُﺸﺒﱢـﻬﻮا ﺑِﺎﻟْﻴـﻬﻮ‬ ُِ ‫ِ ﺟ ﱠﻮ ٌاد‬ ‫ﺐ‬ ‫ﳛ‬ ‫اﻩ‬ ‫و‬ ‫)ر‬ ‫د‬ ْ ِ ‫ﱡ‬ ِ ‫ﱠ‬ َ َ َ َ َ ُ ُ َ َ ‫اﻟﱰﻣﺬى(َﺔ‬ ‫ﺐ اﻟْ َﻜَﺮ َاﻣ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﱘ‬ ‫ﺮ‬ ‫ﻛ‬ ‫ﺔ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻈ‬ ‫ﱠ‬ ‫ﻨ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﺐ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﻒ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻈ‬ ‫ﻧ‬ ‫ﺐ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻄ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﺐ‬ ‫ﳛ‬ ‫ﺐ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﻃ‬ ُ ْ ْ ْ ْ ْ َ ُ ٌ ‫َﱢ‬kebersihan; ‫ َ ْ ٌ ُ ﱡ َ َ َ ٌْ ُ ﱡ‬itu‫ ﱢ‬bersih,‫ ﱡ‬menyukai َ‫إ ﱠنَ اﷲ‬ "Sesungguhnya Allah itu baik, menyukai kebaikan; Allah Allah itu Pemurah, menyukai Allah itu dermawan, ‫ﻈﱠ‬menyukai ‫ﺐ‬ ‫َﺟ ﱠﻮ ٌاد‬ ‫ﻓْﻨِﻴَﺘَ ُﻜ ْﻢ‬kamu ‫ ﻓَـﺘَـﻨ‬orang-orang ‫اﳉُْﻮَد‬ ‫واﻩ‬halaman ‫ُﻬ ْﻮِد )ر‬pekaranganmu ‫ﻴَـ‬kemurahan; ْ‫ﺗُ َﺸﺒﱢـ ُﻬ ْﻮا ﺑِﺎﻟ‬dan ْkedermawanan; َ‫َوﻻ‬janganlah Maka(‫اﻟﱰﻣﺬى‬ bersihkanlah ‫ُِﳛ ﱡ‬Yahudi َ‫ُﻔ ْﻮا ا‬meniru َ (yang suka menumpuk sampah dan kotoran dalam rumah mereka)" (H.R. At-Tirmidzi).

(Al-`Araf [7]:31) “Hai anak Adam, pakailah pakaian yang indah dan bersih setiap memasuki masjid…”

"Sesungguhnya Allah itu baik, menyukai kebaikan; Allah itu bersih, menyukai kebersihan;

“Sesungguhnya Allah itu baik, menyukai kebaikan; itu bersih, menyukai kebersihan; Allah itu Pemurah, menyukai kemurahan; Allah ituAllah dermawan, menyukai kedermawanan; Maka bersihkanlah halaman pekaranganmu dan janganlah kamu meniru orang-orang Yahudi Allah itu Pemurah, menyukai kemurahan; Allah itu dermawan, menyukai kedermawanan; Maka 64 (yang suka menumpuk sampah dan kotoran dalam rumah mereka)" (H.R. At-Tirmidzi).

bersihkanlah halaman pekaranganmu dan janganlah kamu meniru orang-orang Yahudi (yang suka menumpuk sampah dan kotoran dalam rumah mereka)” (H.R. At-Tirmidzi). 64

100

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

Dari apa yang terkandung dalam ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi tersebut di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Islam sangat memperhatikan kebersihan tempat ibadah dan lingkungan pemukiman. Akan tetapi masih banyak anggota masyarakat muslim yang belum memahami dan menjalankan ajaran kebersihan itu sendiri. Hal ini terbukti adanya sementara umat yang mempertentangkan antara bersih dan suci. Dikatakan bahwa bersih itu belum tentu suci, dan suci itu dapat tidak bersih. Sebagai contoh masih banyak dapat dijumpai di mana pada tempat-tempat ibadah terdapat air yang tergenang tidak mengalir. Air tersebut dipakai untuk ambil air wudhu, mandi, gosok gigi dan sebagainya, sementara yang lain memakai untuk cuci pakaian, cuci kaki dan bahkan sebagai air minum. Padahal ajaran agama mengenai perlunya kebersihan tersebut tentunya adalah untuk menunjang kesehatan umat. Sehingga antara suci dan bersih tidak perlu dipertentangkan, bahkan perlu dipadukan sebaik­baiknya. Kata “thuhur” yang sering dipakai dalam al-Qur’an dan hadits mengandung arti suci dan sekaligus bersih/higienis. Dengan demikian terkandung dalam kata “thuhur” tersebut unsur kesucian dalam arti religius dan unsur kebersihan yang memenuhi standar dan syarat­syarat kesehatan. 5. Peningkatan Peran Masyarakat Fatwa MUI Nomor 01/MUNAS-IX/MUI/2015 menetapkan bahwa dana berasal Zakat, Infak, Sadaqah dan Wakaf dapat digunakan untuk penyediaan layanan air dan sanitasi yang ditujukan bagi mereka yang paling membutuhkan bantuan (untuk kegiatan peningkatan kemampuan maupun pembiayaan untuk renovasi / pembangunan fasilitas). Fatwa ini merupakan sebuah langkah penting dalam mendukung tercapainya akses menyeluruh terhadap air bersih dan sanitasi untuk masyarakat, seperti yang diamanatkan oleh RPJMN 2105-2019 mengenai akses universal terhadap air minum dan sanitasi pada akhir tahun 2019.

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

101

Air bersih dan sanitasi selalu menjadi perhatian masyarakat – banyak pengalaman menunjukkan bahwa pendekatan berbasis masyarakat, tanpa subsidi atau penyediaan subsidi yang sangat selektif, telah mendukung terciptanya sistem distribusi air bersih yang baik serta pemanfaatan serta pemeliharanaan sarana sanitasi yang lebih berkelanjutan. Tanggung jawab masyarakat dalam memastikan tersedianya sarana, memakai sarana serta pemeliharaan sarana yang telah dibangun menjadi lebih kuat. Terkait upaya stop kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS), strategi yang berbasis masyarakat akan tepat karena hal ini terkait perubahan perilaku serta perubahan norma sosial di masyarakat. Skema di bawah ini menunjukkan beberapa elemen penting yang dapat mendorong masyarakat dalam mencapai kondisi air bersih dan sanitasi yang baik. Hal penting adalah masyarakat menyadari kemampuan mereka kemudian bekerja sama dalam mencapai hal yang mereka rencanakan dan inginkan. Dapat disimpulkan bahwa hal tersebut dapat dicapai bila masyarakat berhenti berharap bantuan dari luar dan kemudian menyadari bahwa mereka mampu. Fatwa ini juga dimaksudkan untuk kembali menumbuhkan dan memperkuat tradisi gotong royong di masyarakat, sebagai budaya di Indonesia. Inisitif ini tidak dimaksudkan sebagai program subsidi bagi semua pihak untuk pembangunan fasilitas air dan sanitasi. Fatwa dimaksudkan untuk menekankan bahwa penerima manfaat dari dana terkumpul seperti dari Zakat, Infak, Sadaqah dan Wakaf adalah pihak yang tidak mampu, rentan dan layak menerima bantuan. Selanjutnya, upaya serta bantuan lainnya yang biasa diberikan oleh masyarakat, seperti tenaga, barang atau material, dapat dilengkapi dengan ketersediaan dana ini.

102

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

Selain pertimbangan fikih, langkah penting yang harus dipastikan dalam membuat target penerima manfaat adalah bila telah teridentifikasi anggota masyarakat yang sudah menyatakan keinginan mereka untuk stop BABS atau ingin mendapat akses terhadap air yang layak atau perilaku yang lebih bersih, misalnya setelah pemicuan STBM. Masyarakat harus menyadari bahwa jika satu keluarga masih melakukan praktek buang air besar sembarangan karena mereka tidak mampu mengadakan toilet maka ini tetap menjadi ancaman kesehatan bagi semua. Keluarga miskin atau rentan tersebut dapat dibantu untuk stop BABS dengan dukungan masyarakat dan sumber daya tersedia. Sekolah atau fasilitas layanan kesehatan mungkin juga membutuhkan bantuan untuk memperbaiki fasilitas air dan sanitasinya. Demikian pula untuk pasokan air, pendekatan yang berbasis masyarakat, partisipatif serta transparan adalah sangat penting. Masyarakat harus setuju terhadap apa yang dibutuhkan untuk dapat mengakses air yang aman dan berkelanjutan untuk semua dan membuat komitmen untuk ini. Menyangkut kesehatan tempat ibadah ini, perlu diperhatikan hal-hal berikut: 1. Adanya ancaman penyakit menular Mengingat bahwa masjid merupakan tempat berkumpulnya orang banyak, dan masyarakat sekelilingnya banyak yang memanfaatkan fasilitas sanitasi masjid, maka tempat yang demikian itu merupakan daerah potensial penularan ataupun berjangkitnya berbagai penyakit, seperti kolera, diare dan berbagai penyakit kulit. 2. Perlunya dibuat sanitasi masjid Data yang diperoleh dari Dewan Masjid Indonesia kurang lebih 850 ribu masjid dan mushala. Namun kurang lebih baru sekitar 30% yang memiliki fasilitas air bersih, jamban umum dan sanitasi lingkungan yang memadai. Selebihnya masjid-masjid tersebut masih menggunakan air kali, pancuran, blumbang (kolam air tergenang) dan bahkan harus berjalan cukup jauh untuk mengambil air wudhu. Jambannya pun belum diatur secara higienis, masih setengah terbuka

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

103

atau bahkan terbuka sama sekali, sehingga mendatangkan pemandangan yang tidak indah dan bau yang mengganggu kesehatan. Oleh karena persoalan penyediaan sanitasi melekat pada sarana fisik, maka setiap penyusunan perencanaan pembangunan masjid sudah memasukkan disainsanitasi yang memenuhi persyaratan kesehatan. 3. Pengelola masjid Pada setiap masjid perlu diaktifkan badan pengelola masjid (takmir atau marbot) yang bersangkutan. Badan ini disamping mengurusi kegiatan dan pembangunan masjid, juga penting mengurusi kebersihan dan mentenan sehari-hari masjid. Untuk itulah pengetahuan masyarakat dan pengelola masjid terhadap sanitasi lingkungan perlu ditingkatkan.

B. KESEHATAN LINGKUNGAN TEMPAT PENDIDIKAN ISLAM Tempat pendidikan Islam seperti Raudhatul Athfal / Bustanul Athfal (Taman Kanak-Kanak), Ibtidaiyah, Diniyah, Pondok Pesantren, Tsanawiyah dan Aliyah adalah tempat mendidik manusia agar menjadi insan yang beriman dan bartaqwa, berakhlak mulia, sehat jasmani dan rohani, memiliki kecerdasan yang tinggi dan keterampilan serta cinta tanah air dan bangsa. Masalah pendidikan merupakan masalah hidup dan kehidupan manusia. Proses pendidikan berada dan berkembang bersama proses perkembangan hidup dan kehidupan manusia, bahkan keduanya pada hakikatnya adalah proses yang satu. Dalam makna yang umum proses pendidikan adalah seluruh proses hidup kehidupan manusia itu sendiri, karena seluruh pengalaman hidup manusia akan memberikan pengaruh baginya. Apabila dikaitkan dengan perilaku ramah air, maka bimbingan yang diberikan berorientasi pada penumbuhan pemahaman dan pembiasaan bagaimana menjaga, mengelola dan memelihara air bagi kehidupan.

104

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

Kendala utama bukan karena tidak ada atau kurangnya kesadaran warga madrasah dan pondok pesantren akan pentingnya air bersih dan sanitasi yang sehat. Tetapi masalahnya terletak pada tidak tersedianya sarana fisik yang memadai. Kesulitan pihak pengelola lembaga pendidikan Islam tersebut dalam melengkapi sarana dan prasarana yang memadai itu karena umumnya madrasah dan pondok pesantren hanya mengandalkan bantuan dari masyarakat. Sementara dari pihak pemerintah belum dapat memberikan bantuan yang memadai. Lebih-lebih di lingkungan pondok pesantren. Setiap tahun selain harus menambah ruang belajar, juga harus menambah sarana asrama. Karena asrama merupakan komponen pokok bagi pesantren dan senantiasa menjadi pokok permasalahan yang kompleks. Hampir dapat dikatakan tidak ada pondok pesantren yang mampu menyediakan asrama santri yang memenuhi persyaratan. Berdasarkan standard dari Kementrian Agama, sebuah asrama santri seyogyanya terdiri dari ruang tamu, ruang belajar, kamar tidur, ruang istirahat, kamar mandi dan wc, tempat cuci, dapur, dan gudang. Tetapi kenyataannya yang sering terjadi, hanya ada kamar tidur dan kamar mandi/WC yang jumlahnya sangat terbatas. Untuk kamar tidur dengan ukuran 4m x 4m seharusnya maksimal dipakai untuk 4 orang. Dalam prakteknya sering diisi 6 sampai 8 orang. Bahkan terjadi sebuah tempat tidur hanya untuk transit dan tempat penyimpanan barang-barang, sedangkan santri tidur di masjid. Sebuah kamar mandi dan WC seharusnya maksimal dipakai untuk 15-20 orang, dalam praktek dipakai 30-40 orang. Tidak mengherankan kalau kebetulan pondok pesantren berlokasi dekat dengan sungai, para santri mandi, cuci pakaian dan buang hajat di sungai. Kenyataan menunjukkan bahwa sebahagian tempat ibadat dan lembaga pendidikan Islam tersebut masih banyak yang menghadapi masalah air bersih, sanitasi, kebersihan dan kesehatan lingkungan, seperti: 1. Sumber air yang dimanfaatkan untuk bersuci berasal dari sungai, tempat terbuka yang

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

105

tercemar, atau sumur galian yang dinding lantainya tidak memenuhi syarat. 2. Sampah dibuang di sembarang tempat, sungai dan lain-lain. 3. Air limbah tanpa mempunyai saluran, dibuang secara terbuka. 4. empat mandi, cuci dan kakus yang tidak memenuhi syarat. Jumlah jamban terbatas, jaraknya kurang dari 10 meter, dan kotoran dibuang di sembarang tempat. 5. Menggunakan tempat berwudhu dalam kolam yang tanpa sirkulasi air. 6. Alat-alat tempat shalat (lantai, tikar, sajadah, mukena) yang tidak memenuhi syarat. 7. Ruang kurang bersih, pengap, penuh sesak dan kurang ventilasi. Agar tempat ibadah dan lembaga pendidikan Islam menjadi cerminan dari kesehatan lingkungannya, maka seyogianya kedua tempat itu mempunyai sarana kebersihan dan kesehatan yang memadai, minimal: 1. Mempunyai sumber air bersih yang memenuhi syarat syar’i dan syarat kesehatan. 2. Mempunyai tempat bersuci, baik untuk mandi ataupun `berwudhu’ dimana ada sirkulasi air, sehingga air tetap suci menyucikan. 3. Adanya jamban yang jumlahnya memadai dan tempat pembuangan kotorannya (cubluk) jauh dari tempat sumber air, minimal 10m. 4. Adanya tempat pembuangan air kecil yang memenuhi syarat syar’i dan kesehatan seperti tertutup, tidak tampak warnanya dan tidak tercium baunya air kencing. 5. Adanya saluran air untuk menyalurkan air limbah. 6. Adanya tempat pembuangan sampah, sehingga sampah-sampah tidak berserakan yang merusakkan keindahan dan kesehatan.

106

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

7. Alat-alat tempat shalat yang cukup memadai dan bersih. 8. Ruangan yang dipergunakan untuk shalat dan belajar yang bersih, tidak terlalu sempit dan cukupnya ventilasi untuk pertukaran udara. Untuk maksud diatas, perlu upaya-upaya pemeliharaan kebersihan dan kesehatan dilingkungan tempat ibadah dan lembaga pendidikan agama di antaranya: 1. Peningkatan pembinaan pengurus masjid dan guru dalam hal air bersih dan kesehatan lingkungan melalui muzakarah, penataran dan lain sebagainya. 2. Peningkatan kesadaran jama’ah masjid dan murid/santri dalam penggunaan dan pemeliharaan sarana air bersih, jamban, saluran air limbah dan tempat pembuangan sampah serta kebersihan pekarangan. 3. Dalam rangka pembudayaan kebersihan dan kesehatan perlu dikembangkan adanya swadaya di lingkungan masjid, mushalla dan lembaga pendidikan Islam untuk membangun dan memelihara sarana air bersih, jamban, saluran air limbah, tempat sampah dan pekarangan. 4. Meningkatkan dan mengembangkan fungsi masjid sebagai pusat pembinaan kebersihan dan kesehatan lingkungan. Dengan demikian, Insya Allah, akan terwujudlah keadaan tempat ibadah (masjid dan mushala) dan lembaga pendidikan Islam sebagai cerminan dari kebersihan dan kesehatan lingkungannya yang akan di teladani oleh umat dan masyarakat. Dalam konteks ini, para ulama, kiyai, da’i, mubaligh dan khatib memegang peranan penting. C. KESEHATAN LINGKUNGAN PEMUKIMAN Yang dimaksud kesehatan lingkungan pemukiman adalah suatu kondisi di mana semua faktor pada lingkungan fisik manusia di pemukiman berfungsi secara harmonis.

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

107

Kesehatan lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar baik terhadap manusia maupun terhadap keseimbangan ekologi dan sumber daya alam. Oleh karena itu, kesehatan lingkungan pada dasarnya merupakan upaya untuk mengendalikan semua faktor yang ada pada lingkungan fisik manusia yang diperkirakan menimbulkan berbagai hal yang merugikan pertumbuhan dan perkembangan fisiknya, kesehatannya, kesejahteraannya ataupun kelangsungan hidupnya. Lingkungan yang sehat akan memberikan dampak positif bagi kesehatan manusia, dan sebaliknya lingkungan yang tidak sehat akan memberikan dampak negatif terhadap kesehatan manusia. Dampak negatif tersebut di antaranya ialah: 1. Sebagai predisposing, yaitu menunjang terjangkitnya suatu penyakit, misalnya keluarga yang tinggal di sebuah rumah yang berhawa lembab dalam daerah yang endemis terhadap penyakit TBC, maka mereka mudah sekali terserang penyakit TBC. 2. Sebagai penyebab secara langsung, misalnya orang yang bekerja di pabrik baja akan mudah diserang penyakit keruh lensa. 3. Sebagai medium transmisi penyakit, misalnya air bagi penyakit kolera. 4. Sebagai faktor yang mempengaruhi perjalanan suatu penyakit seperti udara panas akan memperberat penderita penyakit jantung. Suatu indikasi bahwa mutu lingkungan masih rendah terlihat masih tingginya kasus-kasus penyakit yang berhubungan dengan air bersih dan penyehatan lingkungan, dan rendahnya cakupan sarana dan kualitas kesehatan lingkungan. Penyakit-penyakit tersebut sangat erat hubungannya dengan kondisi air bersih, pembuangan kotoran, pembuangan air limbah rumah tangga, perumahan dan perilaku masyarakat dalam bidang kesehatan lingkungan. Hal ini seperti dikemukakan oleh H.L. Blum bahwa status derajat kesehatan dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Faktor

108

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

lingkungan mempunyai pengaruh yang paling besar terhadap status/derajat kesehatan. Kemudian. berturut-turut faktor perilaku, pendidikan dan faktor pelayanan kesehatan dan yang paling kecil adalah faktor keturunan. Dengan demikian, jelaslah, betapa pentingnya lingkungan pemukiman bagi kehidupan manusia. Oleh karena itu, di dalam lingkungan pemukiman ini harus terpenuhi air bersihnya, terpelihara kebersihannya dan terjaga kesehatan lingkungannya, serta betapa pentingnya kesadaran masyarakat akan hal tersebut.

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

109

110

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

BAB

5

PENUTUP

BAB

5

PENUTUP Agama Islam menuntun umat manusia ke arah kesempurnaan, kebahagiaan dan kesejahteraan hidup lahir bathin, baik di dunia sekarang ini maupun di akhirat nanti. Agama Islam memberi petunjuk kepada umat manusia dalam upaya mengantisipasi cobaan dan tantangan hidup, termasuk dalam menghadapi penyakit yang merupakan sebab kesengsaraan dan penderitaan. Agama Islam mendorong umat manusia untuk menjaga dan memelihara kesehatan, karena pemeliharaan kesehatan adalah suatu upaya yang sangat penting bagi hidup dan kehidupan manusia. Hasil usaha pemeliharaan kesehatan, tidak hanya terbatas pada terjadinya keadaan sehat, akan tetapi mempunyai dampak jauh lebih luas pada peningkatan makna hidup dan kehidupan itu sendiri baik perorangan maupun masyarakat, baik aspek duniawi maupun ukhrawi. Ajaran Islam tentang ibadat ataupun mu’amalat erat kaitannya dengan pemeliharaan kesehatan, begitu pula sebaliknya, pemeliharaan kesehatan berkaitan dengan ibadah. Pemeliharaan kesehatan dengan segala aspeknya adalah amal kebajikan dari setiap amal kebajikan yang didasari iman dikategorikan amal shaleh yang akan mendapat balasan berupa kehidupan yang lebih baik.

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

111

dan kehidupan itu sendiri baik perorangan maupun masyarakat, baik aspek duniawi maupun ukhrawi. Ajaran Islam tentang ibadat ataupun mu'amalat erat kaitannya dengan pemeliharaan kesehatan, begitu pula sebaliknya, pemeliharaan kesehatan berkaitan dengan ibadah. Pemeliharaan kesehatan dengandan segala aspeknya adalah amal kebajikan daribersih, setiapkebersihan amal Dalam upaya mengamalkan memasyarakatkan ajaran Islam tentang air kebajikan yang didasari iman dikategorikan amal shaleh yang akan mendapat balasan berupa dan kesehatan lingkungan kehidupan yang lebih baik. para ulama memegang peranan yang amat penting. DalamUlama upayaselaku mengamalkan dan Nabi memasyarakatkan ajaran Islam air bersih, dan pewaris para mempunyai tanggung jawabtentang untuk menuntun kebersihan dan kesehatan lingkungan para ulama memegang peranan yang amat penting. membimbing umat,pewaris amar ma’ruf yang salah satunya memasyarakatkan air bersih Ulama selaku para nahi Nabimunkar, mempunyai tanggung jawab untuk menuntun dan dan kesehatan lingkungan dalam rangka umat di bidang kesehatan. membimbing umat, amar ma'ruf nahi meningkatkan munkar, yang kualitas salah satunya memasyarakatkan airMemelihara bersih dan kesehatan lingkungan dalam rangka meningkatkan kualitas umat di bidang kesehatan. air bersih dan kesehatan lingkungan merupakan aspek amar ma’ruf. Mencegah pencemaran air serta Memelihara air bersih dan kesehatan lingkungan merupakan aspek amar ma'ruf. Mencegah merusak kesehatan lingkungan merupakan aspek nahi munkar. Firman Allah: pencemaran air serta merusak kesehatan lingkungan merupakan aspek nahi munkar. Firman Allah:

ِ ‫اﳋ ِﲑ وﻳﺄْﻣﺮو َن ﺑِﺎﻟْﻤﻌﺮ‬ ِ‫وﻟْﺘَ ُﻜﻦ ﱢﻣﻨ ُﻜﻢ أُﱠﻣﺔٌ ﻳ ْﺪﻋُﻮ َن إ‬ ‫وف َوﻳـَْﻨـ َﻬ ْﻮ َن َﻋ ِﻦ‬ ‫ﱃ‬ ْ َ َ ْ ُْ َ َ ْ َ ُُ َ َ ‫ﻚ ُﻫ ُﻢ اﻟْ ُﻤ ْﻔﻠِ ُﺤﻮ َن‬ َ ِ‫اﻟْ ُﻤﻨ َﻜ ِﺮ َوأُوٰﻟَﺌ‬

112

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ada ma'ruf dan mencegah dari yangumat munkar. orang-orang “Dan hendaklah di antara kamu segolongan yangMerekalah menyeru kepada kebajikan, yang beruntung" (Ali Imran [3]:104). menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Merekalah orang-orang yang Dalam memasyarakatkan air bersih, sanitasi dan kesehatan lingkungan, para ulama dapat beruntung” (Ali Imran [3]:104). menggunakan beberapa cara pendekatan, di antaranya: 1. Menyebarluaskan pengetahuan dan pemahaman tentang air bersih, sanitasi dan Dalam memasyarakatkan air bersih, sanitasi dan kesehatan lingkungan, para ulama dapat kesehatan lingkungan melalui ceramah dalam kegiatan pengajian, tabligh, khutbah menggunakan beberapa caramajelis pendekatan, antaranya: jum'at, ceramah agama, taklimdidan pada setiap kesempatan di mana para ulama berbicara. 1. Menyebarluaskan pengetahuan dan pemahaman tentang air bersih, sanitasi dan kesehatan 2. Memberikan contoh dan keteladanan yang baik dalam usaha pemeliharaan air bersih, lingkungan ceramah dalam kegiatan pengajian, tabligh, ceramah sanitasi dan melalui kesehatan yang dimulai dari dirinya sendiri, rumahkhutbah tangga, jum’at, lingkungan tempat (masjid/mushalla), lingkungan pendidikan (madrasah/pesantren) dan agama,ibadah majelis taklim dan pada setiap kesempatan di mana para ulama berbicara. sebagainya. 2. Memberikan contoh dan keteladanan yang baik dalam usaha pemeliharaan air bersih, sanitasi Untuk dapat terlaksananya semua perlusendiri, ada kerjasama yang baik antara ulama dan kesehatan yang dimulai dariini, dirinya rumah tangga, lingkungan tempatdan ibadah ormas-ormas Islam dengan umara serta lembaga-lembaga lain yang terkait, antara lain (masjid/mushalla), lingkungan pendidikan (madrasah/pesantren) dan sebagainya. Kementrian Agama, Kementrian Kesehatan, Kementrian Pekerjaan Umum dan Kementrian Lingkungan Hidup & Kehutanan.

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam 71

Untuk dapat terlaksananya semua ini, perlu ada kerjasama yang baik antara ulama dan ormas-ormas Islam dengan umara serta lembaga-lembaga lain yang terkait, antara lain Kementrian Agama, Kementrian Kesehatan, Kementrian Pekerjaan Umum dan Kementrian Lingkungan Hidup & Kehutanan.

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

113

SUMBER BAHAN Al Qur’an dan Hadits. Majelis Ulama Indonesia. 1992. Air, Kebersihan, dan Kesehatan Lingkungan Menurut Ajaran Islam. Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 02 Tahun 2010 Tentang Air Daur Ulang. Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 47 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Sampah. Fikih Air Perspektif Muhammadiyah Keputusan Musyawarah Nasional Tarjih ke-28 Tahun 2014 di Palembang Sumatera Selatan. Zuhairini dkk., Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h. 10-11. Bappenas, UNICEF, 2015, Ternyata Bisa, Certia Pembangunan Air Minum dan Sanitasi Indonesia. Kar & Chambers, 2008, Handbook on Community-Led Total Sanitation; PLAN and IDS. ISBN 978-09550479-5-4 Kementrian Kesehatan RI. Peran Pendekatan Dan Strategi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Workshop Advokasi Legislatif dan Eksekutif dalam rangka Peningkatan Dukungan Alokasi Dana APBD bagi Pembangunan AMPL Regional II (Pamsimas), Yogyakarta, 3-5 November 2014. Kementrian Kesehatan RI. Direktorat Penyehatan Lingkungan, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2013. Road Map Percepatan Program STBM 2013-2015. Mukherjee, N. et al. 2012. Materi Advokasi STBM. “Menyikapi Potensi Perang Air,” Majalah Sustaning Partnership (diterbitkan oleh Infrastucture Reform Sector Development Program BAPPENAS), edisi Desember 2011, h.9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang

114

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

Persyaratan Kualitas Air Minum. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Purba, W. 2015. Peran Wanita Menuju Pencapaiaan Universal Akses Tahun 2019. Seminar dan Launching Indonesian Women For Water, Sanitation And Hygiene, Jakarta, 18 Februari 2015. Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015 – 2019 RISKESDAS. 2013. Kementrian Kesehatan RI. Robert. J. Kodoatie dan Roestam Sjarief, Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2008), h. 29. STBM review, Aceh Timur, UNICEF Indonesia 2015. WHO (2014) Preventing diarrhoea through better water, sanitation and hygiene: exposures and impacts in low- and middle-income countries. ISBN 978 92 4 156482 3. WHO/UNICEF Levels & Trends in Child Mortality – 2014 Laporan. UN Inter-agency Group for Child Mortality Estimation WHO/UNICEF. 2015. Progress on Sanitation and Drinking Water – 2015 update and MDG assessment, Joint Monitoring Program of the World Health Organization and UNICEF, ISBN 9 789241 509145. WHO Geneva.

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

115

116

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

MAJELIS ULAMA INDONESIA

WADAH MUSYAWARAH PARA ULAMA ZU’AMA DAN CENDEKIAWAN MUSLIM Jalan Proklamasi No. 51 Menteng Jakarta Pusat 10320 Telp. 31902666-3917853, Fax. 31905266 Website : http://www.mui.or.id E-mail : [email protected]

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA FATWA Nomor 47 Tahun 2014 Tentang PENGELOLAAN MAJELIS ULAMA SAMPAH INDONESIA UNTUK MENCEGAH KERUSAKAN LINGKUNGAN

MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor :001/MUNAS-IX/MUI/2015

WADAH MUSYAWARAH PARA ULAMA ZU’AMA DAN CENDEKIAWAN MUSLIM Jalan Proklamasi No. 51 Menteng Jakarta Pusat 10320 Telp. 31902666-3917853, Fax. 31905266 Website : http://www.mui.or.id E-mail : [email protected]

Tentang

FATWA

Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah INDONESIA : MAJELIS ULAMA

Nomor 47 Tahun 2014

PENDAYAGUNAAN HARTA ZAKAT, INFAQ,oleh SEDEKAH & WAKAF MENIMBANG : a. bahwa manusia diciptakan Allah SWT sebagai khalifah di Tentang bumi (khalifah fi al-ardl) untuk mengemban amanah dan UNTUK PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH DAN SANITASI BAGI MASYARAKAT PENGELOLAAN SAMPAH bertanggung jawab memakmurkan bumi; UNTUK MENCEGAH KERUSAKAN LINGKUNGAN b. bahwa permasalahan sampah telah menjadi permasalahan nasional yang berdampak buruk bagi kehidupan sosial, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan;

c. Indonesia bahwa telah terjadi peningkatan pencemaran lingkungan hidup Komisi Fatwa Majelis Ulama (MUI), setelah :

yang memprihatinkan, rendahnya kesadaran 1436 Majelis Ulama Indonesia, dalam Musyawarah Nasional MUI IXkarena pada tanggal 09 - 12 Dzulqaidah masyarakat dan kalangan industri dalam pengelolaan sampah; MENIMBANG : a. bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah di H / 24-27 Agustus 2015 M, setelah :

MENIMBANG

MENGINGAT

bumi adanya (khalifah fi al-ardl) untuk mengemban Lingkungan amanah dan d. bahwa permintaan fatwa dari Kementerian bertanggung bumi; Hidup kepadajawab MUImemakmurkan tentang Pengelolaan Sampah untuk

: a. bahwa salah satu hikmah disyari’atkannya zakat adalah untuk mencegah kerusakan lingkungan; kebutuhan masyarakat yangmenjadi berhak (mustahiq) guna b.memenuhi bahwa permasalahan sampah telah permasalahan kebutuhan pokoknya;buruk e. menjamin bahwa berdasarkan pertimbangan padabagi huruf a, b, c, dan d nasional yang berdampak kehidupan sosial, :

Komisi Fatwa MUI memandang perlu menetapkan fatwa ekonomi, kesehatan, dan lingkungan; tentang pengelolaan sampah guna mencegah kerusakan c. lingkungan. bahwa telah terjadi peningkatan pencemaran lingkungan hidup Air,yang Kebersihan, Sanitasi dankarena Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam memprihatinkan, rendahnya kesadaran masyarakat dan kalangan industri dalam pengelolaan sampah; 1. Ayat-ayat al-Quran : d. bahwa adanya permintaan fatwa dari Kementerian Lingkungan a. Firman Allah SWT yang menugaskan manusia sebagai

117

Dzulqaidah 1436 H / 24-27 Agustus 2015 M, setelah : MENIMBANG

: a. bahwa salah satu hikmah disyari’atkannya zakat adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang berhak (mustahiq) guna menjamin kebutuhan pokoknya; b. bahwa di berbagai daerah di Indonesia terdapat beberapa daerah b. bahwa di berbagai daerah akses di Indonesia yang masih sulit memperoleh terhadap terdapat air bersih beberapa yang dapat daerah masih sulit memperoleh terhadap air langsungyang dikonsumsi dan sanitasi untuk akses menjamin kesehatan bersih dapatberpotensi langsung menimbulkan dikonsumsi dan sanitasipenyakit, untuk mereka,yang hingga berbagai menjamin kesehatan mereka, hinggaair, atau berpotensi seperti diare yang diakibatkan oleh kekurangan oleh air menimbulkan yang tercemar; berbagai penyakit, seperti diare yang diakibatkan oleh kekurangan air, atau oleh air yang tercemar; c. bahwa dalam penyaluran harta zakat, ada pertanyaan mengenai perluasan manfaat harta harta zakat dirasakan c. kebolehan bahwa dalam penyaluran zakat,agar adalebih pertanyaan kemanfaatannya bagi banyak mustahiq dan dalam mengenai kebolehan perluasan manfaat harta jangka zakat waktu agar yang lama, yang salah satunya dalam pembangunan sarana lebih dirasakan kemanfaatannya bagi banyak mustahiq danair bersih dan sanitasi di daerah yang membutuhkan; dalam jangka waktu yang lama, yang salah satunya dalam pembangunan sarana air bersih dan sanitasi di daerah yang d. membutuhkan; bahwa oleh karena itu dipandang perlu menetapkan fatwa tentang pendayagunaan hartaitu zakat untuk pembangunan sarana airfatwa bersih d. bahwa oleh karena dipandang perlu menetapkan dan sanitasi guna dijadikan pedoman. tentang pendayagunaan harta zakat untuk pembangunan sarana air bersih dan sanitasi guna dijadikan pedoman.

MENGINGAT MENGINGAT

:: 1. AllahSWT: SWT: 1. Firman Firman Allah a. Firman Allah SWT yang memerintahkan pembayaran a. zakat: Firman Allah SWT yang memerintahkan pembayaran zakat:        “Ambillah zakat dari sebagianharta hartamereka, mereka,dengan dengan “Ambillah zakat dari sebagian zakat itu kamu mereka” (QS. zakat kamu membersihkan membersihkandan danmensucikan mensucikan mereka” (QS. Al-Taubah Al-Taubah : 103). : 103). b. Firman Allah SWT yang menjelaskan kelompok yang berhak

b. Firman Allah SWT yang menjelaskan kelompok yang menerima zakat: berhak menerima zakat:

118

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

Fatwa Munas tentang Zakat untuk Sanitasi 2 Fatwa Munas tentang Zakat untuk Sanitasi 2 Fatwa Munas tentang Zakat untuk Sanitasi 2                                                                         “Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang“Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orangorang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus “Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orangitu hanyalah untuk orangzakat, “Sesungguhnya para muallaf zakat-zakat yang dibujuk hatinya, untuk zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, zakat, para yang muallaf yang dibujuk hatinya, untuk para muallaf dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam untuk jalan Allahbudak, dan untuk mereka yang dalam (memerdekakan) orang-orang yangsedang berhutang, budak, orang-orang Allah dan perjalanan, sebagai yang suatuberhutang, ketetapanuntuk yangjalan diwajibkan perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan untuk jalan Allah dan untukdalam mereka yang sedang dalam untuk mereka yang sedang perjalanan, sebagai suatu Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan ketetapan yang diwajibkan Allah, Bijaksana (QS. Al-Taubah : 60).dan Allah Maha Mengetahui Bijaksana (QS. Al-Taubah : 60). Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha lagi Maha Bijaksana (QS. Al-Taubah : 60). Bijaksana (QS. Al-Taubah : 60). c.c. Firman Allah SWT SWTyang yang menerangkan posisi penting menerangkan posisi penting air bagi c. Firman FirmanAllah Allah SWT yang menerangkan posisi penting airkehidupan, bagi kehidupan, bagi hewan, manusia, hewan, maupun baik bagibaik manusia, maupun tumbuhan: air bagiAllah kehidupan, baik menerangkan bagi manusia, hewan, maupun c. Firman SWT yang posisi penting tumbuhan: tumbuhan: air bagi kehidupan, baik bagi manusia, hewan, maupun tumbuhan: …         …

…         … …  semua    hidup..."  (al… "...dan dari air Kami jadikan yang

"...dan dari air Kami jadikan semua yang hidup..." (al“...dan Anbiya: 30) dari air Kami jadikan semua yang hidup...” Anbiya: 30) "...dan dari air Kami jadikan semua yang hidup..." (al(al-Anbiya: 30) Anbiya: 30)

                                                       "Dan apakah   mereka    tidak   memperhatikan,   

"Dan“Danapakah mereka tidak memperhatikan, apakahKami mereka tidak memperhatikan, bahwasannya bahwasannya menghalau (awan yang bahwasannya Kami menghalau (awan "Dan apakah mereka tidak memperhatikan, Kami menghalau yang mengandung) ke bumiyang yang mengandung) air (awan ke bumi yang tandus, laluairdengan air mengandung) airKami ke bumimenghalau yang tandus, (awan lalu dengan air bahwasannya yang itu Kami tumbuhkan tanaman yang darinya binatangitu Kami tumbuhkan tanaman yang darinya binatangmengandung) air ke bumi yang tandus, lalu dengan air binatang mereka dan diri mereka makan. Tidakkah binatang mereka diri mereka makan.binatangTidakkah itu Kami tumbuhkan tanaman yang Lingkungan darinya Air,mereka Kebersihan, Sanitasidan dan Kesehatan Menurut Agama Islam memperhatikan?" (al-Sajdah: 27) mereka memperhatikan?" 27) binatang mereka dan diri(al-Sajdah: mereka makan. Tidakkah mereka memperhatikan?" (al-Sajdah: 27)

119

"Dan apakah   mereka    tidak   memperhatikan,   

bahwasannya Kami menghalau (awan yang "Dan apakah mereka tidak memperhatikan, mengandung) air keair bumi tandus, lalu dengan yang air tandus, lalu dengan itu yang Kami tumbuhkan tanaman bahwasannya Kami menghalau (awan yang itu Kami tumbuhkan tanaman yang darinya binatangdarinya binatang-binatang mereka dan diri mereka makan. mengandung) air ke tandus, lalu dengan air binatang mereka danbumi diriyang mereka makan. Tidakkah mereka memperhatikan?” (al-Sajdah: 27)Tidakkah itu Kami tumbuhkan tanaman yang darinya binatangmereka memperhatikan?" (al-Sajdah: 27) binatang mereka dan diri mereka makan. Tidakkah mereka memperhatikan?" (al-Sajdah: 27)

          

             

   "Apakah kamu tidak melihat bahwa Allah menurunkan kamulalu tidak melihat bahwadengan Allah menurunkan hujan“Apakah dari langit Kami hasilkan hujan itu "Apakah kamu tidak melihat bahwa Allah menurunkan hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buahbuah-buahan yang beraneka macam jenisnya?" (Fathir: hujan dari langit lalu Kami hasilkan dengan hujan itu buahan yang beraneka macam jenisnya?” (Fathir: 27) 27) buah-buahan yang beraneka macam jenisnya?" (Fathir: 2. Hadis27) Rasulullah SAW, antara lain: 2. Hadis Rasulullah SAW, antara lain:

2. Hadis Rasulullah SAW, antara lain: Fatwa Munas tentang Zakat untuk Sanitasi 3 Komisi Bidang Fatwa Musyawarah Nasional Majelis Ulama Indonesia Komisi Bidang Fatwa Musyawarah Nasional Majelis Ulama Indonesia

“Nabi Muhammad SAW ketika mengutus Muadz ke Yaman “Nabi Muhammad SAW ketika mengutus Muadz ke Yaman bersabda : … Dan beritahukan kepada mereka bahwa Allah bersabda : … Dan beritahukan kepada mereka bahwa Allah SWT SWT mewajibkan zakat yang diambil dari harta orang kaya mewajibkan zakat yang diambil dari harta orang kaya di antara di antara mereka dan dikembalikan kepada para orangmereka dan dikembalikan kepada para orang-orang fakir di antara orang fakir di antara mereka”. (Riwayat Bukhari Muslim mereka”. (Riwayat Bukhari Muslim dari Sahabat Ibnu Abbas) dari Sahabat Ibnu Abbas)

120

3. Atsar dari Sahabat Muadz bin Jabal yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan al-Thabarani serta al-Daruquthni dari Thawus bin Kaisan yang menegaskan bolehnya penunaian Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Islam zakat Menurut dengan Agama hal yang lebih dibutuhkan oleh mustahiq sebagai berikut:

di antara dan dikembalikan kepada para Muslim orangorang fakirmereka di antara (Riwayat Bukhari SWT mewajibkan zakatmereka”. yang diambil dari harta orang kaya orang fakir di antara mereka”. (Riwayat Bukhari Muslim dariantara Sahabat Ibnu Abbas) di mereka dan dikembalikan kepada para orangdari Sahabat Ibnu Abbas) orang fakir di antara mereka”. (Riwayat Bukhari Muslim Atsar dariSahabat Sahabat Muadz Jabal yang diriwayatkan 3. 3. Atsar binbin Jabal yang diriwayatkan oleh oleh Imam dari dari Sahabat IbnuMuadz Abbas) 3. Atsar dari Sahabat Muadz bin Jabalserta yangal-Daruquthni diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan al-Thabarani dari Bukhari dan al-Thabarani serta al-Daruquthni dari Thawus bin Kaisan Imam Bukhari dan yang al-Thabarani sertabolehnya al-Daruquthni dari Thawus Kaisan menegaskan penunaian 3.yang Atsar daribin Sahabat Muadzpenunaian bin Jabalzakat yangdengan diriwayatkan menegaskan bolehnya hal yangoleh lebih Thawus bin Kaisan yang menegaskan bolehnya penunaian zakat dengan hal lebihberikut: dibutuhkan oleh mustahiq Imam Bukhari danyang al-Thabarani serta al-Daruquthni dari dibutuhkan oleh mustahiq sebagai zakat hal yang lebih dibutuhkan oleh mustahiq sebagaidengan berikut: Thawus bin Kaisan yang menegaskan bolehnya penunaian sebagai berikut: zakat dengan hal yang lebih dibutuhkan oleh mustahiq sebagai berikut:

“Muadz kepadapenduduk penduduk Yaman: Berikanlah “Muadzberkata berkata kepada Yaman: Berikanlah kepadaku “Muadz berkata kepada penduduk Yaman: pembayaran Berikanlah kepadaku baju khamis atau pakaian sebagai baju khamis atau pakaian sebagai pembayaran zakat gandum dan kepadaku baju dan khamis atau pakaian sebagai pembayaran zakat gandum biji-bijian, karena sedemikian “Muadz berkata penduduk Yaman: Berikanlah biji-bijian, karena yangkepada sedemikian itu lebih yang mudah bagi kalian itu dan zakat gandum dan biji-bijian, karena yang sedemikian itu lebih mudah bagi kalian dan lebih baik bagi para Sahabat kepadaku baju sebagai pembayaran lebih baik bagi parakhamis Sahabatatau Nabipakaian SAW di kota Madinah” lebih mudah kalian dan lebih baik bagi para Sahabat Nabi SAW di bagi kota zakat gandum danMadinah” biji-bijian, karena yang sedemikian itu Nabi SAW di kota Madinah” lebih mudah bagi kalian dan lebih baik bagi para Sahabat Qaidah fiqhiyyah 4. 4. Qaidah fiqhiyyah Nabi SAW di kota Madinah” 4. Qaidah fiqhiyyah 4. Qaidah fiqhiyyah “Hukum sarana adalah mengikuti hukum capaian yang akan “Hukum dituju “ sarana adalah mengikuti hukum capaian yang akan dituju “Hukum “ sarana adalah mengikuti hukum capaian yangakan akan “Hukum sarana adalah mengikuti hukum capaian yang dituju “ dituju “ “Tindakan pemimpin [pemegang otoritas] terhadap rakyat “Tindakan pemimpin [pemegang otoritas] terhadap rakyat harus mengikuti kemaslahatan“ harus mengikuti kemaslahatan“ “Tindakan pemimpin [pemegang otoritas] terhadap rakyat [pemegang otoritas] terhadap rakyat harus“Tindakan mengikutipemimpin kemaslahatan“ MEMPERHATIKAN : 1. harus Pendapat Imam Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Maliybari mengikuti kemaslahatan“ MEMPERHATIKAN : 1. Pendapat Imam Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Maliybari dalam kitab Fathul Muin (I’aanatu Al-Thalibin 2/214) yang dalam kitab Fathul Muin (I’aanatu Al-Thalibin 2/214)sesuai yang menjelaskan kebolehan penyaluran harta zakat MEMPERHATIKAN : 1. Pendapat Imam Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Maliybari menjelaskan kebolehan penyaluran harta zakat sesuai kebutuhan sebagai berikut:Al-Thalibin dalam kitabmustahiq Fathul Muin (I’aanatu 2/214) yang kebutuhan mustahiq sebagai berikut: menjelaskan kebolehan penyaluran harta zakat sesuai kebutuhan mustahiq sebagai berikut: Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam “Maka keduanya – fakir dan miskin – diberikan harta zakat

121

“Tindakan pemimpin [pemegang otoritas] terhadap rakyat harus mengikuti kemaslahatan“ MEMPERHATIKAN

: 1. Pendapat Imam Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Maliybari dalam kitab FathulImam Muin Zainuddin (I’aanatu Al-Thalibin 2/214) menjelaskan MEMPERHATIKAN : 1. Pendapat bin Abdul Azizyang Al-Maliybari kebolehan harta zakat sesuai kebutuhan mustahiq dalam kitabpenyaluran Fathul Muin (I’aanatu Al-Thalibin 2/214) yang sebagai berikut: menjelaskan kebolehan penyaluran harta zakat sesuai

kebutuhan mustahiq sebagai berikut:

“Maka keduanya – fakir dan miskin – diberikan harta zakat “Maka keduanya dan miskin – diberikan harta zakat dengan cara ; bila– fakir ia biasa berdagang, diberi modal dengan cara ; bila ia biasa berdagang, diberi modal berdagang berdagang yang diperkirakan bahwa keuntungannya cukup

yang diperkirakan bahwa keuntungannya cukup untuk memenuhi Fatwa Zakat untuk Sanitasi 4 kebutuhan ; Munas bila iatentang bisa bekerja, diberi alat-alat Komisi Bidang Fatwa Musyawarah Nasional hidupnya Majelis Ulama Indonesia pekerjaannya … … “.kebutuhan hidupnya ; bila ia bisa bekerja, untuk memenuhi

diberi alat-alat pekerjaannya … … “.

2. Pendapat Imam al-Maraghi dalam kitab “Tafsir al-Maraghi” Jilid IV 2. Pendapat Imam al-Maraghi dalam kitab "Tafsir al-Maraghi" halaman 145:

Jilid IV halaman 145:

)

122

"Sabilillah ialah jalan yang menuju kepada ridha “Sabilillah ialah jalan yang menuju kepada ridhaAllah Allahdan dan meraih pahala-Nya. Yang dimaksud 'sabilillah' ialah orangmeraih pahala-Nya. Yang dimaksud ‘sabilillah’ ialah orang-orang orang yang berperang dan berjaga-jaga untuk perang. yang berperang dan berjaga-jaga untuk perang. Diriwayatkan Diriwayatkan bahwa Imam Ahmad RA memasukkan haji dalam arti sabilillah, juga segala usaha ke arah kebaikan, Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam seperti mengkafani mayat, membangun jembatan dan benteng, memakmurkan masjid dan lain sebagainya".

"Sabilillah ialah jalan yang menuju kepada ridha Allah dan meraih pahala-Nya. Yang dimaksud 'sabilillah' ialah orangorang Imam yang Ahmad berperang dan berjaga-jaga untuk perang. bahwa RA memasukkan haji dalam arti sabilillah, Diriwayatkan bahwa Imam Ahmad RA memasukkan haji juga segala usaha ke arah kebaikan, seperti mengkafani mayat, dalam arti sabilillah, jugabenteng, segala usaha ke arah masjid kebaikan, membangun jembatan dan memakmurkan dan seperti mengkafani mayat, membangun jembatan dan lain sebagainya”. benteng, memakmurkan masjid dan lain sebagainya". 3. 3. Pendapat Pendapat Imam Imam Ibnu dalam kitab Majmu Fatawa (25/ IbnuTaimiyah Taimiyah dalam kitab Majmu Fatawa 82 ) yang)menyatakan kebolehankebolehan mengeluarkan zakat denganzakat yang (25/82 yang menyatakan mengeluarkan senilai ada kemaslahatan bagi mustahiq, sebagai berikut: denganjikayang senilai jika ada kemaslahatan bagi mustahiq,

sebagai berikut:

“Adapun mengeluarkan nilai dari obyek zakat karena adanya hajat mengeluarkan (kebutuhan) serta “Adapun nilaikemaslahatan dari obyek dan zakatkeadilan karena maka hukumnya boleh … serta sepertikemaslahatan adanya permintaan dari adanya hajat (kebutuhan) dan keadilan para mustakhiq agar harta zakat diberikan kepadadari mereka maka hukumnya boleh … seperti adanya permintaan para dalam bentuk nilainya saja karena lebih bermanfaat, maka mustakhiq agar harta zakat diberikan kepada mereka dalam merekanilainya diberisaja sesuai dengan apa yang maka mereka inginkan. bentuk karena lebih bermanfaat, mereka diberi Demikian juga kalau Amil zakat memandang bahwa sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Demikian juga kalau pemberian – dalam bentuk – lebih bermanfat kepada Amil zakat memandang bahwanilai pemberian – dalam bentuk nilai – kaum fakir“. lebih bermanfat kepada kaum fakir“.



4. Pendapat Syekh Wahbah al-Zuhayli dalam Fiqh al-Islam wa

4. Pendapat Syekh Wahbah al-Zuhayli Fiqh al-Islam wa Adillatuhu, (Beirut: Dar al-Fikr, tth),dalam juz ii ii,hlm.876 Adillatuhu, (Beirut: Dar al-Fikr, tth), juz ii ii,hlm.876

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

Komisi Bidang Fatwa Musyawarah Nasional Majelis Ulama Indonesia

123

4. Pendapat Syekh Wahbah al-Zuhayli dalam Fiqh al-Islam wa Adillatuhu, (Beirut: Dar al-Fikr, tth), juz ii ii,hlm.876

Fatwa Munas tentang Zakat untuk Sanitasi 5 Komisi Bidang Fatwa Musyawarah Nasional Majelis Ulama Indonesia

124

“ Mayoritas fuqaha madzhab bersepakat bahwa tidak boleh menyalurkan kepada selain orang yang “Mayoritaszakat fuqaha madzhab bersepakat bahwadisebutkan tidak boleh Allah SWT, zakat sepertikepada membangun masjidyang dan disebutkan jenis kebaikan menyalurkan selain orang Allah lain yang disebutkan oleh dan Allahjenis SWTkebaikan yang tidak SWT, sepertitidak membangun masjid lain ada yang unsure pengalihan kepemilikan. Karena Allah SWT tidak disebutkan oleh Allah SWT yang tidak ada unsure pengalihan berfirman: Karena “ Sesungguhnya zakat tersebut hanya untuk kepemilikan. Allah SWT berfirman: “ Sesungguhnya zakat orang-orang Kata “innamaa” di “innamaa” sini berfungsi tersebut hanya fakir”. untuk orang-orang fakir”. Kata di sini membatasi dan menetapkan. Yang Yang telahtelah disebutkan sudah berfungsi membatasi dan menetapkan. disebutkan sudah tetap dan cukup yang selainnya, maka tidak boleh tetap dan cukup yang selainnya, maka tidak boleh menyalurkan menyalurkan padatidak jenisditemukan ini karena tidak ditemukan zakat pada jeniszakat ini karena unsur pengalihan hak unsur pengalihan hak milik sama sekali. Akan tetapi, Imam milik sama sekali. Akan tetapi, Imam al-Kasani dalam “al-Bada’I” al-Kasani dalam “al-Bada’I” menafsirkan “sabilillah” menafsirkan “sabilillah” dengan seluruh jenis kebaikan. Maka dengan seluruh jenis kebaikan. Maka termasuk di dalamnya termasuk di dalamnya setiap orang yang berupaya dalam ketaatan setiap orang yang berupaya dalam ketaatan kepada Allah SWT dan jalan kebajikan jika dibutuhkan. Karena kata “fii Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam sabilillah” bersifat umum dalam hal kepemilikan, termasuk memakmurkan masjiddan sejenisnya sebagaimana disebutkan. Sebagian Ulama Hanafiyyah menafsirkan kata

al-Kasani dalam “al-Bada’I” menafsirkan “sabilillah” dengan seluruh jenis kebaikan. Maka termasuk di dalamnya setiap orang yang berupaya dalam ketaatan kepada Allah SWT Allah dan jalan kebajikan jika dibutuhkan. Karena kata kata “fii kepada SWT dan jalan kebajikan jika dibutuhkan. Karena sabilillah” bersifat umum dalam hal kepemilikan, termasuk “fii sabilillah” bersifat umum dalam hal kepemilikan, termasuk memakmurkanmasjiddan masjiddan sejenisnya sebagaimana memakmurkan sejenisnya sebagaimana disebutkan. disebutkan. Sebagian Ulama Hanafiyyah menafsirkan kata Sebagian Ulama Hanafiyyah menafsirkan kata “fii sabilillah” dengan “fii sabilillah” dengan menuntut sekalipun menuntut ilmu sekalipun menuntut ilmuilmu itu wajib ain”. menuntut ilmu itu wajib ain”. as-Sunnah 1 hal. PendapatSayyid Sayyid Sabiq dalam 5.5. Pendapat Sabiq dalam kitabkitab Fiqh Fiqh as-Sunnah jilid 1 jilid hal. 394: 394:

Fatwa Munas tentang Zakat untuk Sanitasi 6

"Dalam tafsir al-Manar disebutkan, boleh memberikan “Dalam al-Manar disebutkan, memberikan zakat zakat daritafsir bagian sahilillah iniboleh untuk pengamanan dari bagian sahilillah ini untuk pengamanan perjalanan haji, perjalanan haji, menyempurnakan pengairan (bagi jamaah menyempurnakan pengairan (bagidan jamaah haji), pen yediaan makan haji), pen yediaan makan sarana-sarana kesehatan dan sarana-sarana kesehatan bagi jamaah selagi semua bagi jamaah haji, selagi untuk semuahaji, tidak adauntuk persediaan tidak lain.ada persediaan lain. Dalam persoalan sabilillah ini tercakup segenap maslahatmaslahat umum yang ada hubungannya dengan soal-soal Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam agama dan negara... Termasuk ke dalam pengertian sabilllah adalah membangun rumah sakit militer, juga (rumah sakit) untuk

125

Dalam persoalan sabilillah ini tercakup segenap maslahat-maslahat umum yang ada hubungannya dengan soal-soal agama dan negara... Termasuk ke dalam pengertian sabilllah adalah membangun rumah sakit militer, juga (rumah sakit) untuk kepentingan umum, membangun jalan-jalan dan meratakannya, membangun jalur kereta api (rel) untuk kepentingan militer (bukan bisnis), termasuk juga membangun kapal-kapal penjelajah, pesawat tempur, benteng, dan parit (untuk pertahanan).” 6.

Hasil Musyawarah Nasional Alim Ulama NU Tahun 1981 yang menegaskan bahwa Memberikan Zakat untuk kepentingan masjid, madrasah, pondok pesantren, dan sesamanya hukumnya ada dua pendapat; tidak membolehkan dan membolehkan;

7. Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tanggal 19 Februari 1996 tentang Pemberian Zakat untuk Beasiswa. 8. Pendapat, saran, dan masukan yang berkembang dalam Sidang Komisi Fatwa pada Musyawarah Nasional IX MUI pada tanggal 26 Agustus 2015. Dengan bertawakkal kepada Allah SWT

126

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

MEMUTUSKAN MENETAPKAN

: FATWA TENTANG PENDAYAGUNAAN HARTA ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH & WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH DAN SANITASI

Pertama

: Ketentuan Umum

Dalam Fatwa ini yang dimaksud dengan: Sanitasi adalah sarana dan/atau prasarana yang diadakan dari harta zakat dan secara fisik berada di dalam pengelolaan pengelola sebagai wakil mustahiq zakat, sementara manfaaatnya diperuntukan bagi mustahiq zakat. Kedua

: Ketentuan Hukum

1. Penyediaan sanitasi dan sarana air bersih bagi mayarakat merupakan kewajiban pemerintah sebagai wujud dari implementasi hifzhu an - nafs (menjaga jiwa). 2. Pendayagunaan dana zakat untuk pembangunan sarana air bersih dan sanitasi adalah boleh dengan ketentuan sebagai berikut : a. Tidak ada kebutuhan mendesak bagi para mustahiq yang bersifat langsung. b. manfaat dari sarana air bersih dan sanitasi tersebut diperuntukkan untuk kepentingan kemaslahatan umum (maslahah aammah) dan kebajikan (al-birr). 3. Pendayagunaan dana infak, sedekah dan wakaf untuk pembangunan sarana air bersih dan sanitasi adalah boleh sepanjang untuk kemaslahatan umum.

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

127

Ketiga

: Rekomendasi 1. Pemerintah wajib menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi untuk kepentingan masyarakat, salah satunya dengan penyediaan alokasi anggaran yang cukup untuk pembangunan sarana air bersih dan sanitasi untuk masyarakat. 2. Masyarakat perlu bahu membahu untuk melakukan hemat air dan menjamin kebersihan air serta menghindari aktifitas yang menyebabkan pencemaran. 3. Lembaga Amil Zakat, dalam proses distribusi zakatnya perlu melakukan ikhtiar nyata guna menjawab kebutuhan masyarakat, antara lain dengan penyediaan sarana air bersih dan sanitasi bagi masyarakat muslim yang membutuhkan.

Keempat

: Ketentuan Penutup 1. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diperbaiki dan disempurnakan sebagaimana mestinya. 2. Agar setiap muslim dan pihak-pihak yang memerlukan dapat mengetahuinya, menghimbau semua pihak untuk menyebarluaskan fatwa ini. Ditetapkan di Pada tanggal

128

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

: Surabaya : 12 Dzulqaidah 27 Agustus

1436 H 2015 M

MAJELIS ULAMA INDONESIA KOMISI FATWA

Ketua

Sekretaris



Ttd

Ttd



PROF. DR. H. HASANUDDIN AF

DR. HM. ASRORUN NI’AM SHOLEH, MA

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

129

130

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

MAJELIS ULAMA INDONESIA

WADAH MUSYAWARAH PARA ULAMA ZU’AMA DAN CENDEKIAWAN MUSLIM Jalan Proklamasi No. 51 Menteng Jakarta Pusat 10320 Telp. 31902666-3917853, Fax. 31905266 Website : http://www.mui.or.id E-mail : [email protected]

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA FATWA Nomor 47 Tahun 2014 Tentang PENGELOLAAN SAMPAH MAJELIS ULAMA INDONESIA UNTUK MENCEGAH KERUSAKAN LINGKUNGAN

MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 01/MUNAS-IX/MUI/2015

WADAH MUSYAWARAH PARA ULAMA ZU’AMA DAN CENDEKIAWAN MUSLIM Jalan Proklamasi No. 51 Menteng Jakarta Pusat 10320 Telp. 31902666-3917853, Fax. 31905266 Website : http://www.mui.or.id E-mail : [email protected]

Tentang

FATWA

Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah INDONESIA : MAJELIS ULAMA

Nomor 47 Tahun 2014

PENDAYAGUNAAN HARTA ZAKAT, INFAQ,oleh SEDEKAH & WAKAF MENIMBANG : a. bahwa manusia diciptakan Allah SWT sebagai khalifah di Tentang bumi (khalifah fi al-ardl) untuk mengemban UNTUK PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH DAN SANITASI amanah dan PENGELOLAAN SAMPAH bertanggung jawab memakmurkan bumi; UNTUK MENCEGAH KERUSAKAN LINGKUNGAN

b. bahwa permasalahan sampah telah menjadi permasalahan nasional yang berdampak buruk bagi kehidupan sosial, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan;

c. Indonesia bahwa telah terjadi peningkatan pencemaran lingkungan hidup Komisi Fatwa Majelis Ulama (MUI), setelah : yang memprihatinkan, karena rendahnya kesadaran 1436 Majelis Ulama Indonesia, dalam Musyawarah Nasional MUI IX pada tanggal 09 - 12 Dzulqaidah masyarakat dan kalangan industri dalam pengelolaan sampah; MENIMBANG : a. bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah di H / 24-27 Agustus 2015 M, setelah : bumi adanya (khalifah fi al-ardl) untuk mengemban Lingkungan amanah dan d. bahwa permintaan fatwa dari Kementerian bertanggung jawab memakmurkan bumi; Hidup kepada MUI tentang Pengelolaan Sampah untukuntuk MENIMBANG : a. bahwa salah satu hikmah disyari’atkannya zakat adalah

MENGINGAT

:

mencegah kerusakan lingkungan; kebutuhan masyarakat yangmenjadi berhak (mustahiq) guna b.memenuhi bahwa permasalahan sampah telah permasalahan kebutuhan pokoknya;buruk e. menjamin bahwa berdasarkan pertimbangan padabagi huruf a, b, c, dan d nasional yang berdampak kehidupan sosial, Komisi Fatwa MUI memandang perlu menetapkan fatwa ekonomi, kesehatan, dan lingkungan; tentang pengelolaan sampah guna mencegah kerusakan c. lingkungan. telah terjadi peningkatan pencemaran lingkungan hidup Air,bahwa Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam yang memprihatinkan, karena rendahnya kesadaran masyarakat dan kalangan industri dalam pengelolaan sampah; 1. Ayat-ayat al-Quran : d. bahwa adanya permintaan fatwa dari Kementerian Lingkungan a. Firman Allah SWT yang menugaskan manusia sebagai

131

H / 24-27 Agustus 2015 M, setelah : : a. bahwa salah satu hikmah disyari’atkannya zakat adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang berhak (mustahiq) guna b. bahwa di berbagai daerah di Indonesia terdapat beberapa daerah menjamin kebutuhan pokoknya; MENIMBANG

yang masih sulit memperoleh akses terhadap air bersih yang layak b.dikonsumsi bahwa di berbagai daerah diuntuk Indonesia terdapat beberapa daerahmereka, yang dan sanitasi memelihara kesehatan masih berpotensi sulit memperoleh akses terhadap air bersih yang layak hingga menimbulkan berbagai penyakit, seperti dikonsumsi dan sanitasi untuk hingga diare yang diakibatkan oleh memelihara kekurangankesehatan air, ataumereka, oleh air yang berpotensi menimbulkan berbagai penyakit, seperti diare yang tercemar; diakibatkan oleh kekurangan air, atau oleh air yang tercemar;



c. bahwa dalam penyaluran harta zakat, ada pertanyaan mengenai c. bahwa dalam penyaluran harta zakat, ada pertanyaan mengenai kebolehan perluasan manfaat harta zakat agar lebih dirasakan kebolehan perluasan manfaat harta zakat agar lebih dirasakan kemanfaatannya bagibanyak banyak mustahiq waktu kemanfaatannya bagi mustahiq dan dan dalamdalam jangkajangka waktu yang yang lama, yang salah satunya dalam pembangunan sarana lama, yang salah satunya dalam pembangunan sarana air bersih danair bersih dan di daerah yang membutuhkan; sanitasi di sanitasi daerah yang membutuhkan; bahwaoleh olehkarena karenaitu itudipandang dipandang perlu perlu menetapkan menetapkan fatwa d. d. bahwa fatwatentang tentang pendayagunaan harta zakat untuk pembangunan sarana air bersih dan pendayagunaan harta zakat untuk pembangunan sarana air bersih sanitasi gunaguna dijadikan pedoman. dan sanitasi dijadikan pedoman.

MENGINGAT

MENGINGAT

: 1. Firman Allah SWT:

: 1. Firman Allah SWT:

a. Firman Allah SWT yang memerintahkan pembayaran zakat: a. Firman Allah SWT yang memerintahkan pembayaran zakat:

      



“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka” (QS. Al-Taubah : 103). 75

b. Firman Allah SWT yang menjelaskan kelompok yang berhak menerima zakat:

132

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

b. b. b.

(QS. Al-Taubah : 103). zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka” (QS. Al-Taubah : 103). (QS. Al-Taubah : 103).

Firman Allah SWT yang menjelaskan kelompok yang berhak Firman Allah SWT yang menjelaskan kelompok yang berhak menerima zakat: menerima zakat: Firman Allah SWT yang menjelaskan kelompok yang berhak menerima  zakat:      

                                                             ituhanyalah    untuk   orang “Sesungguhnya zakat-zakat “Sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang“Sesungguhnya zakat-zakat miskin, itu hanyalah untuk orangorang fakir, orang-orang pengurus-pengurus orang orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, “Sesungguhnya zakat-zakat hanyalah untuk orangorang fakir, fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yangitu dibujuk hatinya, untuk para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, zakat, paraAllah muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk jalan dan untuk mereka yang sedang dalam (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan ketetapan diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui Allah, danyang Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS.Maha Al-Taubah : 60).(QS. Al-Taubah : 60). lagi Bijaksana Allah, dan Allah: Maha (QS. Al-Taubah 60). Mengetahui lagi Maha Bijaksana (QS. Al-Taubah : 60). c. Firman Allah SWT yang menerangkan posisi penting air bagi c. kehidupan, Firman Allahbaik SWT yang menerangkan penting air bagi bagi manusia, hewan,posisi maupun tumbuhan: c. Firman Allah SWT yang menerangkan posisi penting air bagi kehidupan, baik bagi manusia, hewan, maupun tumbuhan: kehidupan, baik bagiyang manusia, hewan, maupun c. Firman Allah SWT menerangkan posisi tumbuhan: penting air bagi kehidupan, baik bagi manusia, hewan, maupun tumbuhan:





‫ﻭﺟﻌﻠﻨﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺎء ﻛﻞ ﺷﺊ ﺣﻲ‬... ‫ﻭﺟﻌﻠﻨﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺎء ﻛﻞ ﺷﺊ ﺣﻲ‬... ‫ﺣﻲ‬ ‫ ﺷﺊ‬semua ‫ﺍﻟﻤﺎء ﻛﻞ‬ ‫ﻭﺟﻌﻠﻨﺎ‬... Kami jadikan yang‫ﻣﻦ‬ hidup..." (al-

"...dan dari air "...dan dari jadikan semua yang yang hidup..." (al“...dan dariKami air Kami jadikan semua hidup...” Anbiya: 30) air "...dan dari air Kami jadikan semua yang hidup..." (alAnbiya: 30) (al-Anbiya: 30) Anbiya: 30)

‫ﺃﻧﺎ ﻧﺴﻮﻕ ﺍﻟﻤﺎء ﺇﻟﻰ ﺍﻷﺭﺽ ﺍﻟﺠﺮﺯ‬ ‫ﺃﻧﺎ ﻧﺴﻮﻕ ﺍﻟﻤﺎء ﺇﻟﻰ ﺍﻷﺭﺽ ﺍﻟﺠﺮﺯ‬ ‫ﺍﻟﺠﺮﺯ‬ ‫ﺃﻧﻌﺎﻣﻬﻢﺍﻷﺭﺽ‬ ‫ﺍﻟﻤﺎء ﺇﻟﻰ‬ ‫ﺯﺭﻋﺎﻧﺴﻮﻕ‬ ‫ﺃﻧﺎ‬ ‫ﻭﺃﻧﻔﺴﻬﻢ ﺃﻓﻼ‬ ‫ﺗﺄﻛﻞ ﻣﻨﻪ‬ ‫ﺯﺭﻋﺎ ﺗﺄﻛﻞ ﻣﻨﻪ ﺃﻧﻌﺎﻣﻬﻢ ﻭﺃﻧﻔﺴﻬﻢ ﺃﻓﻼ‬ ‫ﺯﺭﻋﺎ ﺗﺄﻛﻞ ﻣﻨﻪ ﺃﻧﻌﺎﻣﻬﻢ ﻭﺃﻧﻔﺴﻬﻢ ﺃﻓﻼ‬

‫ﺃﻭﻟﻢ ﻳﺮﻭﺍ‬ ‫ﺃﻭﻟﻢ ﻳﺮﻭﺍ‬ ‫ﻓﻨﺨﺮﺝﻳﺮﻭﺍ‬ ‫ﺃﻭﻟﻢ‬ ‫ﺑﻪ‬ ‫ﻓﻨﺨﺮﺝ ﺑﻪ‬ ‫ﻳﺒﺼﺮﻭﻥﺑﻪ‬ ‫ﻓﻨﺨﺮﺝ‬ ‫ﻳﺒﺼﺮﻭﻥ‬ ‫ﻳﺒﺼﺮﻭﻥ‬ "Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasannya

"Dan apakah mereka tidak memperhatikan, Kami menghalau (awan yang mengandung)bahwasannya air ke bumi "Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasannya Kami menghalau (awan yang air tanaman ke bumi yang tandus, lalu dengan air itu mengandung) Kami tumbuhkan Kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, dengan air itu Kami tumbuhkan yang darinyalalu binatang-binatang mereka dan diritanaman mereka yang lalu dengan itu Kami tumbuhkan yang tandus, darinya binatang-binatang mereka dan diritanaman mereka makan. Tidakkah mereka air memperhatikan?" (al-Sajdah: 27) yang darinya binatang-binatang mereka dan diri mereka makan. Tidakkah mereka memperhatikan?" (al-Sajdah: 27) Air, Kebersihan, Sanitasi danmemperhatikan?" Kesehatan Lingkungan Menurut makan. Tidakkah mereka (al-Sajdah: 27) Agama Islam

‫ﺃﻟﻢ ﺗﺮ ﺃﻥ ﺍﷲ ﺃﻧﺰﻝ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻤﺎء ﻣﺎء ﻓﺄﺧﺮﺟﻨﺎ ﺑﻪ‬ ‫ﺃﻟﻢ ﺗﺮ ﺃﻥ ﺍﷲ ﺃﻧﺰﻝ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻤﺎء ﻣﺎء ﻓﺄﺧﺮﺟﻨﺎ ﺑﻪ‬

133

‫ﻓﻨﺨﺮﺝ ﺑﻪ ﺯﺭﻋﺎ ﺗﺄﻛﻞ ﻣﻨﻪ ﺃﻧﻌﺎﻣﻬﻢ ﻭﺃﻧﻔﺴﻬﻢ ﺃﻓﻼ‬ ‫ﻳﺒﺼﺮﻭﻥ‬ “Dan apakah mereka tidakmemperhatikan, memperhatikan, bahwasannya "Dan apakah mereka tidak bahwasannya Kami menghalau (awan yang mengandung) air ke ke bumi yang Kami menghalau (awan yang mengandung) air bumi tandus, lalu dengan air itu tumbuhkan tanaman yang yang tandus, lalu dengan airKami itu Kami tumbuhkan tanaman darinya binatang-binatang mereka dan diri mereka makan. yang darinya binatang-binatang mereka dan diri mereka makan. Tidakkah mereka memperhatikan?" (al-Sajdah: 27) Tidakkah mereka memperhatikan?” (al-Sajdah: 27)

‫ﺃﻟﻢ ﺗﺮ ﺃﻥ ﺍﷲ ﺃﻧﺰﻝ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻤﺎء ﻣﺎء ﻓﺄﺧﺮﺟﻨﺎ ﺑﻪ‬ ‫ﺛﻤﺮﺍﺕ ﻣﺨﺘﻠﻔﺎ ﺃﻟﻮﺍﻧﻬﺎ‬ “Apakah kamu tidak melihat bahwa Allah menurunkan

"Apakah kamu tidak melihat bahwa Allah menurunkan hujan hujan dari langit hasilkan itu buahdari langit lalu lalu KamiKami hasilkan dengandengan hujan ituhujan buah-buahan 76 buahan yang beraneka macam jenisnya?” (Fathir: 27) yang beraneka macam jenisnya?" (Fathir: 27)

2. Hadis Rasulullah SAW, antara lain: 2. Hadis Rasulullah SAW, antara lain:

‫ﺃﻥ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﷲ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻟﻤﺎ ﺑـﻌﺚ ﻣﻌـﺎﺫﺍ ﺇﻟﻰ‬ : ‫ﺍﻟﻴـﻤﻦ ﻗﺎﻝ‬ ْ‫ﻓَﺄَﺧْـِﺒﺮْﻫُﻢْ ﺃَﻥﱠ ﺍﷲَ ﻓَـﺮَﺽَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﺯَﻛَـﺎﺓً ﺗُـﺆْﺧَـﺬُ ﻣِـﻦ‬ ْ‫ﻲ ﻓُـﻘَﺮَﺍﺋِـﻬِﻢ‬ ْ ِ‫ﺃَﻏْﻨِﻴَﺎﺋِﻬِ ْﻢ ﻓَﺘُﺮَ ﱡﺩ ﻓ‬

“Nabi SAW ketika mengutus Muadz ke ke Yaman “NabiMuhammad Muhammad SAW ketika mengutus Muadz Yaman bersabda : … Dan beritahukan kepada mereka bahwa Allah bersabda : … Dan beritahukan kepada mereka bahwa Allah SWT mewajibkan zakat yang diambil dari harta orang kaya di SWT mewajibkan zakat yang diambil dari harta orang kaya di antara mereka dan dikembalikan kepada para orang-orang antara mereka dikembalikan kepada para orang-orang fakir di antaradan mereka”. (Riwayat Bukhari Muslim dari fakir di antara mereka”. (Riwayat Bukhari Muslim dari Sahabat Sahabat Ibnu Abbas)

Ibnu Abbas)

3. Atsar dari Sahabat Muadz bin Jabal yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan al-Thabarani serta al-Daruquthni dari Thawus bin Kaisan yang menegaskan bolehnya penunaian zakat dengan hal yang lebih dibutuhkan oleh mustahiq sebagai berikut:

134

‫ﻗَﺎ َل ُﻣﻌ َﺎ ٌذ رﴈ ﷲ ﻋﻨﻪ ِ ��ﻫْ�ﻞِ اﻟْﻴَ َﻤ ِـﻦ‬ ‫َﺎب اﻟﻨ� ِ ِ ّﱯ ﺻﲆ ﷲ �ﻠﻴﻪ وﺳﲅ‬ ِ ‫ َو� ْ ٌَﲑ ِ �� ْﲱ‬، ‫ ��ﻫ َْـﻮ ُن �َﻠَ ْﻴ ُ ْﲂ‬، ‫َﻣ َﲀ َن اﻟﺸ� ِﻌ ْ ِﲑ َوا �� �ر ِة‬ ‫ِ�ﻟْﻤ ِﺪﻳ�ﻨ ِﺔ‬

ِ ‫ ِاﺋْ��ُ ْـﻮ ِ ْﱐ‬: ‫ﲞَ� ِﻤ� ْﻴ ٍﺺ �� ْو ﻟ‬Islam َ‫اﻟﺼﺪ‬ Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan‫ ﻗَ ِﺔ‬Menurut � ‫ َ ِﺒ� ٍْﺲ ِ ْﰲ‬Agama

SWT mewajibkan zakat yang diambil dari harta orang kaya di bersabda : … Dan beritahukan kepada mereka bahwa Allah bersabda : … Dan kepada bahwa Allah antara mereka dan beritahukan dikembalikan kepadamereka para orang-orang SWT mewajibkan zakatdiambil yang diambil dari harta orang kayadidi SWT mewajibkan zakat yang dari harta orang kaya fakir di antara mereka”. (Riwayat Bukhari Muslim dari antara dan mereka dan dikembalikan kepada orang-orang antara mereka dikembalikan kepada parapara orang-orang Sahabat Ibnu fakirAbbas) di antara mereka”. (Riwayat Bukhari Muslim dari fakir 3.di Atsar antara mereka”. (Riwayat Bukhari Muslim darioleh dariIbnu Sahabat bin Jabal yang diriwayatkan Sahabat Abbas)Muadz Sahabat Ibnu Abbas) 3. Atsar dariImam Sahabat Muadzdan bin Jabal yang diriwayatkan oleh Imam dari Bukhari al-Thabarani serta al-Daruquthni

Atsar dari Sahabat Muadz bin Jabal yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari 3.dan al-Thabarani Thawus bin Thawus bin Kaisanserta yangal-Daruquthni menegaskan dari bolehnya penunaian 3. Atsar dari Bukhari Sahabat dan Muadz bin Jabalserta yang diriwayatkan Imam al-Thabarani al-Daruquthni darioleh Thawus bin Kaisan yang menegaskan bolehnya penunaian zakat dengan hal yang zakat dengan hal yang lebih dibutuhkan oleh mustahiq sebagai Kaisan yang menegaskan penunaian dari zakat dengan hal bin yang Bukhari dan al-Thabarani sertabolehnya al-Daruquthni Thawus lebih dibutuhkan oleh mustahiq sebagaisebagai berikut: berikut: lebih dibutuhkan oleh mustahiq berikut: Kaisan yang menegaskan bolehnya penunaian zakat dengan hal yang lebih dibutuhkan ِ ‫ ِاﺋْ��ـﻮﱐ‬:berikut: ْ ِ ‫� ٍْﺲ‬mustahiq ‫ﲞَ� ِﻤ�ﻴ ٍﺺ ��و ﻟ َ ِﺒ‬sebagai ‫ﰲ اﻟﺼﺪَ ﻗَ ِﺔ‬oleh ‫ﻗَﺎ َل ﻣﻌ َﺎ ٌذ رﴈ ﷲ ﻋﻨﻪ ِ ��ﻫْ�ﻞِ اﻟْﻴﻤـﻦ‬

ِ ِ ْ ُ ‫ﻗَﺎ َُل ُﻣﻌ َﺎ ٌذ رﴈ ﷲ ﻋﻨﻪ ِ �� َ ْ َﻫ ِ�ﻞِ اﻟْﻴَ َﻤ‬ ‫اﻟﺼﺪَ ﻗَ ِﺔ‬ � ‫ ِاﺋْ��ُ ْ ْـﻮ ِ ْﱐ ِْ َﲞ� ِﻤ� ْﻴ ٍﺺ �� ْو � ﻟ َ ِﺒ� ٍْﺲ ِ ْﰲ‬: ْ ‫ـﻦ‬ � �� ‫ ُن‬،‫ﷲ َْـﻮ‬ ‫�� � ��ر ِةﻫ‬، ‫رﴈ‬ ٍ �‫ﺻﲆ‬ ‫�ﻠﻴﻪ ﻟ َ ِﺒ‬ ‫َﺎب ِﻤ‬ �ِ‫ﲱ ِ َﲞ‬ �‫ﲱ� ْا ِ ٌﺋَْﲑ‬ ‫اﻟﺼﺪَ ﻗَ ِﺔ‬ ‫ﺺﱯ �� ْو‬ ‫َﺎب�ُ ِاﻟ ْ�ﻨ�ـﻮ ِ ْ ِ ّْﱯﱐ‬ :‫ ��ِـﻦ ْ َو‬،ِ ‫�َ�ﻞِﻠَوْﻴ ا� ُﻟ ْ َْﻴﲂٌَﲑ َﻤ‬،‫ﻋﻨﻪﻫَﻠَ ْﻴَِْـﻮ ُ �� ُْﲂ ْنﻫ‬ ‫َﻣ َ َﻣﲀﻗَﺎ َنﲀ َل َن ُاﻟﺸ�ﻣ ِﻌ َﺎْ �ِ ٌﲑذ‬ � ‫وﺳﲅْﺲﷲ ِ ْﰲ�ﻠﻴﻪ‬ ‫وﺳﲅ‬ ‫اﻟﺸ ِﻌ َ ْوا ِﲑ �� �رَِةوا‬ ّ ِ ‫ﺻﲆ� ْﻴاﻟﻨ�ٍ ِﷲ‬ � ‫ِ�ﻟْ ِ ََﻣﻤ�ﻟِْ َﺪ َﻳْﻤﲀ�ﻨََِﺪن ِﺔﻳْ�ﻨَ ِﺔ‬ ِ ‫ َو� ْ ٌَﲑ ِ �� ْﲱ‬، ‫ ��ﻫ َْـﻮ ُن �َﻠَ ْﻴ ُ ْﲂ‬، ‫اﻟﺸ ِﻌ ْ ِﲑ َو �ا� �ر ِة‬ ‫َﺎب اﻟﻨ� ِ ِ ّﱯ ﺻﲆ ﷲ �ﻠﻴﻪ وﺳﲅ‬ “Muadz berkata kepada penduduk Yaman: ِ َ‫ِ�ﻟْ َﻤ ِﺪﻳْ�ﻨ‬ “Muadz berkata kepada penduduk Yaman: Berikanlah ‫ﺔ‬Berikanlah khamisatau atau pakaian sebagai pembayaran kepadaku baju khamis pakaian sebagai pembayaran zakat “Muadz kepadaku berkata baju kepada penduduk Yaman: Berikanlah

gandum dan dan biji-bijian, karena yang sedemikian ituzakat lebih gandum biji-bijian, karena yang sedemikian itu lebih kepadakuzakat baju khamis atau pakaian sebagai pembayaran “Muadz mudah berkata kepada penduduk Yaman: Berikanlah bagi kalian dan lebih baik bagi para Sahabat Nabi bagi kalian dan lebihyang baik bagi para Sahabat gandum mudah dan biji-bijian, karena sedemikian itu Nabi lebihSAW kepadaku SAW bajudikhamis atau pakaian sebagai pembayaran zakat kota Madinah” mudah bagi kalian dan lebih baik bagi para Sahabat Nabi di kota Madinah” gandum dan biji-bijian, karena yang sedemikian itu lebih SAW di 4. kota Madinah” Qaidah fiqhiyyah mudah bagi kalian dan lebih baik bagi para Sahabat Nabi 4. Qaidah fiqhiyyah SAW di kota Madinah” ‫ِ�ﻠْﻮﺳﺎﺋِﻞِ ُﺣ ْ ُﲂ اﻟْﻤﻘَ ِﺎﺻ ِﺪ‬ 4. Qaidah fiqhiyyah

َ

ََ

‫ِ� ْﻠ َﻮ َﺳﺎﺋِﻞِ ُﺣ ْ ُﲂ اﻟْ َﻤﻘَ ِﺎﺻ ِﺪ‬ ْ‫ﺗ َ ِ� �ﻠ‬ ‫فﺳﺎ ْﺋِاﻻ َﻞِﻣﺎ ِم ُﺣ�َ َْ ُﲂﲆ اﻟْ � َﻤ‬ َ ‫َﴫ ُ َﻮ‬ ‫اﻟﺮ ِﻋﻘَ �ﻴ ِﺔ ِﺎﺻ َﻣ ِ�ُﺪ ْﻮ ٌط ِ�ﻟْ َﻤ ْﺼﻠَ َ� ِﺔ‬

4. Qaidah fiqhiyyah

“Hukum sarana adalah mengikuti hukum capaian yang akan dituju “

“Hukum sarana adalah mengikuti hukum “Hukum sarana adalah mengikuti hukum capaian yang akancapaian dituju � “ yang akan dituju “ “Tindakan pemimpin [pemegang otoritas] yang terhadap “Hukum sarana adalah mengikuti hukum capaian akanrakyat ditujuharus “

‫َﴫ ُف ْاﻻ َﻣﺎ ِم �َ َﲆ �اﻟﺮ ِﻋ �ﻴ ِﺔ َﻣ�ُ ْﻮ ٌط ِ�ﻟْ َﻤ ْﺼﻠَ َ� ِﺔ‬ �َ‫ﺗ‬ � ‫َﴫ ُف ْاﻻ َﻣﺎ ِم �َ َﲆ �اﻟﺮ ِﻋ �ﻴ ِﺔ َﻣ�ُ ْﻮ ٌط ِ�ﻟْ َﻤ ْﺼﻠَ َ� ِﺔ‬ �َ‫ﺗ‬ � [pemegang otoritas] terhadap rakyat harus 77

mengikuti kemaslahatan“

“Tindakan pemimpin mengikuti kemaslahatan“ “Tindakan pemimpin otoritas] [pemegang otoritas]rakyat terhadap rakyat “Tindakan pemimpin [pemegang terhadap harus harus mengikuti kemaslahatan“ mengikuti kemaslahatan“ 77 77

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

135

MEMPERHATIKAN :

1. Pendapat Imam Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Maliybari dalam Pendapat ImamMuin Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Maliybari dalam kitab kitab Fathul (I’aanatu Al-Thalibin 2/214) yang menjelaskan Fathul Muin (I’aanatu Al-Thalibin 2/214) yang menjelaskan penyaluran harta zakatAziz sesuai kebutuhan MEMPERHATIKAN : 1. kebolehan Pendapat Imam Zainuddin bin Abdul Al-Maliybari dalammustahiq kitab kebolehan penyaluran harta zakat sesuai kebutuhan mustahiq sebagai sebagai berikut: Fathul Muin (I’aanatu Al-Thalibin 2/214) yang menjelaskan

MEMPERHATIKAN : 1.

berikut: kebolehan penyaluran harta zakat sesuai kebutuhan mustahiq sebagai berikut:

� ُ ‫ﻓَ ُ� ْﻌ َﻄﻰ‬ ... ... ‫ �� ْو ِﺣ ْﺮﻓَ ًﺔ �ٓ� َﳤُ َﺎ‬،‫ﰻ ِﻣﳯْ ُ َﻤﺎ ا ْن ﺗَ َﻌ �ﻮ َد ِ َﲡ َﺎر ًة َر �� ُس َﻣﺎلٍ �َ ْﻜ ِﻔ ْ� ِﻪ ِر ْ ُﲝ ُﻪ �َﺎ ِﻟﺒ ًﺎ‬ � � ُ ‫ﻓَ ُ� ْﻌ َﻄﻰ‬ ... ... ‫ �� ْو ِﺣ ْﺮﻓَ ًﺔ �ٓ� َﳤُ َﺎ‬،‫ﰻ ِﻣﳯْ ُ َﻤﺎ ا ْن ﺗَ َﻌ �ﻮ َد ِ َﲡ َﺎر ًة َر �� ُس َﻣﺎلٍ �َ ْﻜ ِﻔ ْ� ِﻪ ِر ْ ُﲝ ُﻪ �َﺎ ِﻟﺒ ًﺎ‬ “Maka keduanya – fakir dan– miskin – diberikan zakat denganzakat � harta “Maka keduanya fakir dan miskin –harta diberikan

cara ; bila ia ;biasa diberi modal berdagang yang dengan cara bila– fakir iaberdagang, biasa berdagang, diberi modal “Maka keduanya dan miskin – diberikan harta zakatberdagang dengan diperkirakan bahwa keuntungannya cukup untuk memenuhi yang bahwa keuntungannya cukupberdagang untuk memenuhi caradiperkirakan ; bila ia biasa berdagang, diberi modal yang kebutuhan hidupnya ; bila ia bisa bekerja, diberi alat-alat kebutuhan hidupnya ; bila ia bisa bekerja, diberi alat-alat diperkirakan bahwa keuntungannya cukup untuk memenuhi pekerjaannya …… “.“. ; bila ia bisa bekerja, diberi alat-alat kebutuhan …hidupnya pekerjaannya … pekerjaannya … … “.

2. Pendapat ImamImam al-Maraghi dalamdalam kitab kitab "Tafsir al-Maraghi" Jilid IV 2. Pendapat al-Maraghi ”Tafsir al-Maraghi” Jilid IV halaman 145: 2. Pendapat Imam al-Maraghi dalam kitab "Tafsir al-Maraghi" Jilid IV halaman 145: halaman 145:

‫)وﰱ ﺳ��ﻞ ﷲ( وﺳ��ﻞ ﷲ ﻫﻮ اﻟﻄﺮﻳﻖ اﳌﻮﺻﻞ إﱃ ﻣﺮﺿﺎﺗﻪ وﻣ�ﻮﺑﺘﻪ واﳌﺮاد ﺑﻪ‬ ‫اﳌﻮﺻﻞ إﱃ ٔ ﻣﺮﺿﺎﺗﻪ وﻣ�ﻮﺑﺘﻪ واﳌﺮاد‬ ‫)وﰱ ﺳ��ﻞ ﷲ( وﺳ��ﻞ ﷲ ﻫﻮ اﻟﻄﺮ‬ ‫ﺳ��ﻞﺑﻪ ﷲ‬ ‫ﻋﻦﻳﻖاﻻٕﻣﺎم ٔ�ﲪﺪ �ﻧﻪ ﺟﻌﻞ اﳊﺞ ﰱ‬ ‫ وروي‬.‫اﻟﻐﺰاة واﳌﺮاﺑﻄﻮن �ﻠﺠﻬﺎد‬ ‫ وروي ﻋﻦ اﻻٕﻣﺎم ٔ�ﲪﺪ ٔ�ﻧﻪ ﺟﻌﻞ اﳊﺞ ﰱ ﺳ��ﻞ ﷲ‬.‫اﻟﻐﺰاة واﳌﺮاﺑﻄﻮن �ﻠﺠﻬﺎد‬ ‫وﻳﺪ�ﻞ ﰱ ذ� ﲨﻴﻊ وﺟﻮﻩ اﳋﲑ ﻣﻦ �ﻜﻔﲔ اﳌﻮﰏ وﺑﻨﺎء اﳉﺴﻮر واﳊﺼﻮن‬ ‫وﻳﺪ�ﻞ ﰱ ذ� ﲨﻴﻊ وﺟﻮﻩ اﳋﲑ ﻣﻦ �ﻜﻔﲔ اﳌﻮﰏ وﺑﻨﺎء اﳉﺴﻮر واﳊﺼﻮن‬ �‫وﻋﲈرة اﳌﺴﺎ�ﺪ وﳓﻮ ذ‬ �‫وﻋﲈرة اﳌﺴﺎ�ﺪ وﳓﻮ ذ‬ "Sabilillah ialah jalan yang menuju kepada ridha Allah dan meraih "Sabilillah Yang ialah jalan yang menuju kepada ridha Allah dan meraih pahala-Nya. dimaksud ialah orang-orang yang dan ”Sabilillah ialah jalan 'sabilillah' yang menuju kepada ridha Allah pahala-Nya. Yang dimaksud 'sabilillah' ialah orang-orang yang berperang dan berjaga-jaga untuk perang. Diriwayatkan bahwa meraih pahala-Nya. Yang dimaksud ’sabilillah’ ialah orang-orang berperang dan berjaga-jaga untuk perang. Diriwayatkan bahwa Imam Ahmad RA memasukkan haji dalam arti sabilillah, juga segala yang berperang dan berjaga-jaga untuk perang. juga Diriwayatkan Imam RA memasukkan dalam arti sabilillah, segala usaha ke Ahmad arah kebaikan, sepertihaji mengkafani mayat, membangun bahwa Imam Ahmad RA memasukkan haji dalam arti sabilillah, usaha dan ke benteng, arah kebaikan, seperti masjid mengkafani mayat, membangun jembatan memakmurkan dan lain sebagainya". juga segala kememakmurkan arah kebaikan, seperti mengkafani mayat, jembatan danusaha benteng, masjid dan lain sebagainya".

membangun jembatan dan benteng, memakmurkan masjid dan lain sebagainya”.

136

3. Pendapat Imam Ibnu Taimiyah dalam kitab Majmu Fatawa (25/82 ) 3. Pendapat Imam Ibnu Taimiyah dalam kitab Majmu Fatawa (25/82 ) yang menyatakan kebolehan mengeluarkan zakat dengan yang senilai yang menyatakan mengeluarkan zakat dengan yang senilai Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut kebolehan Agama Islam jika ada kemaslahatan bagi mustahiq, sebagai berikut: jika ada kemaslahatan bagi mustahiq, sebagai berikut:

‫�ْ َ ُوﻞ ِﻣ��� ْ ُنْﻞ � �� ُْﻜنْﻮ �ََن ُﻜ ْﻮ َن‬...‫ﻪ َو ِﻣ‬...ِ ‫س ِﺑ‬ َ ‫اجﻟْ ِﻘا ْ�ﻟْ َ ِﻘﻤ ْ� ِﺔ َﻤ ِ� ِﺔﻠْ ِ� َ�ﻠْﺎ ََ��ﺎ ِﺔ َ� �� ِﺔ ْو �� ِ� ْﻠْو َﻤ ِ� ْﻠْﺼَﻤﻠَ ْ َ�ﺼﻠَِﺔ َ��� ِْﺔو ��اﻟْو َﻌﺪْاﻟْ َِﻌلﺪْ ﻓَ ِ َلﻼﻓَﺑ ََ��ﻼَ ﺑ‬ ‫س�� َِﺑ ِﻪ‬ ‫َو�� َ �ﻣو��ﺎ �ﻣﺎا �اﺧ َْﺮﺧ َ ُْﺮاج ُا‬ َ

usaha ke arah kebaikan, seperti mengkafani mayat, membangun jembatan dan benteng, memakmurkan masjid dan lain sebagainya".

3. Pendapat Imam Ibnu Taimiyah dalam kitab Majmu Fatawa (25/82) 3.yang Pendapat Imam Ibnukebolehan Taimiyah dalam kitab Majmu Fatawa (25/82yang ) menyatakan mengeluarkan zakat dengan yang menyatakan kebolehan mengeluarkan zakat dengan yang senilai senilai jika ada kemaslahatan bagi mustahiq, sebagai berikut: jika ada kemaslahatan bagi mustahiq, sebagai berikut:

‫ َو ِﻣ�ْ ُﻞ �� ْن �َ ُﻜ ْﻮ َن‬... ‫َو�� �ﻣﺎ اﺧ َْﺮ ُاج اﻟْ ِﻘ ْ� َﻤ ِﺔ ِ�ﻠْ َ�ﺎ َ� ِﺔ �� ْو ِ�ﻠْ َﻤ ْﺼﻠَ َ� ِﺔ �� ْو اﻟْ َﻌﺪْ ِل ﻓَ َﻼ ﺑَ�� َس ِﺑ ِﻪ‬ � ‫ ٔ� ْو �َ َﺮى‬، ‫ ﻓَ ُ� ْﻌ ِﻄﳱْ ِ ْﻢ ا ��ﻫَﺎ‬، ‫اﻟْ ُﻤ ْﺴ� َﺘ ِﺤﻘ� ْﻮ َن ِ� �ﻠﺰ َﰷ ِة َﻃﻠَ ُﺒ ْﻮا اﻋ َْﻄﺎ َء اﻟْ ِﻘ ْ� َﻤ ِﺔ ِﻟ َﻜ ْﻮﳖِ َﺎ ��ﻧْ َﻔ َﻊ‬ � � . ...‫اﻟﺴﺎ ِﻋﻲ ٔ�ﳖ� َﺎ ٔ�ﻧْ َﻔ ُﻊ ِ�ﻠْ ُﻔﻘَ َﺮا ِء‬ � mengeluarkan nilai darinilai obyekdari zakatobyek karena adanya hajat “Adapun “Adapun mengeluarkan zakat karena (kebutuhan) kemaslahatan dan keadilan maka hukumnya boleh adanya hajatserta (kebutuhan) serta kemaslahatan dan keadilan … seperti adanyaboleh permintaan dari para mustakhiq agar harta maka hukumnya … seperti adanya permintaan darizakat para diberikan kepada mereka dalam bentuk nilainya saja karena lebih mustakhiq agar harta zakat diberikan kepada mereka dalam bermanfaat, maka mereka diberi sesuai dengan apa yang mereka bentuk nilainya saja karena lebih bermanfaat, maka mereka diberi inginkan. Demikian 78 juga kalau Amil zakat memandang bahwa sesuai dengan apa yang mereka Demikian jugakaum kalau pemberian – dalam bentuk nilai –inginkan. lebih bermanfat kepada Amil zakat memandang bahwa pemberian – dalam bentuk nilai – fakir“. lebih bermanfat kepada kaum fakir“.

4. Pendapat Syekh Wahbah al-Zuhayli dalam Fiqh al-Islam wa 4. Pendapat Syekh Wahbah al-Zuhayli dalam Fiqh al-Islam wa Adillatuhu, (Beirut: Dar al-Fikr, tth), juz ii ii,hlm.876 Adillatuhu, (Beirut: Dar al-Fikr, tth), juz ii ii,hlm.876

‫ٔ�ﺗﻔﻖ ﺟﲈﻫﲑ ﻓﻘﻬﺎء اﳌﺬاﻫﺐ �ﲆ ٔ�ﻧﻪ ﻻ ﳚﻮز ﴏف اﻟﺰﰷة إﱃ �ﲑ ﻣﻦ ذ�ﺮ ﷲ‬ ‫ﺗﻌﺎﱃ ﻣﻦ ﺑﻨﺎء اﳌﺴﺎ�ﺪ وﳓﻮ ذ� ﻣﻦ اﻟﻘﺮب اﻟﱴ ﱂ ﻳﺬ�ﺮﻫﺎ ﷲ ﺗﻌﺎﱃ ﳑﺎ ﻻ ﲤﻠﻴﻚ‬ ‫ ٔ�ن ﷲ ﺳ�ﺒ�ﺎﻧﻪ وﺗﻌﺎﱃ ﻗﺎل )إﳕﺎ اﻟﺼﺪﻗﺎت �ﻠﻔﻘﺮء( وﳇﻤﺔ إﳕﺎ �ﻠﺤﴫ‬:‫ﻓ�ﻪ‬ :‫ ﺛ�ﺖ اﳌﺬ�ﻮر وﺗﻨﻘﴣ ﻣﺎ �ﺪاﻩ ﻓﻼ ﳚﻮز ﴏف اﻟﺰﰷة إﱃ ﻫﺬﻩ اﻟﻮ�ﻪ‬.‫واﻻٕﺛﺒﺎت‬ ‫ ﻟﻜﻦ ﻓﴪ اﻟﻜﺴﺎﱏ ﰱ اﻟﺒﺪاﺋﻊ ﺳ��ﻞ ﷲ ﲜﻤﻴﻊ اﻟﻘﺮب‬،‫ٔ�ﻧﻪ ﱂ ﻳﻮ�ﺪ ا�ﳣﻠﻴﻚ اﺻﻼ‬ ‫ﻓ�ﺪ�ﻞ ﻓ�ﻪ ﰻ ﻣﻦ ﺳﻌﻰ ﰱ ﻃﺎ�ﺔ ﷲ وﺳ��ﻞ اﳋﲑات إذا ﰷن ﳏﺘﺎ�ﺎ ٔ�ن ﰱ‬ ‫ﺳ��ﻞ ﷲ �ﺎم ﰱ اﳌ� اى �ﺸﻤﻞ ﻋﲈرة اﳌﺴ�ﺪ وﳓﻮﻫﺎ ﳑﺎ ذ�ﺮ وﻓﴪ ﺑﻌﺾ‬ ‫اﳊﻨﻴﻔ�ﺔ "ﰱ ﺳ��ﻞ ﷲ" ﺑﻄﻠﺐ اﻟﻌﲅ وﻟﻮ ﰷن اﻟﻄﻠﺐ ﻋﻨﻴﺎ‬

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam 5. Pendapat Sayyid Sabiq dalam kitab Fiqh as-Sunnah jilid 1 hal. 394:

‫ َوﺗ َْﻮ ِﻓ ْ ِﲑ‬،‫اﻟﺴﻬْ ِﻢ �َ َﲆ ﺗَ�� ِﻣ ْ ِﲔ ُﻃ ُﺮ ُق اﻟْ َﺤ ّ ِﺞ‬ ْ � ‫ " َ ُﳚ ْﻮ ُز‬:‫َو ِﰲ ﺗَ ْﻔ ِﺴ ْ ِﲑ اﻟْ َﻤﻨَﺎ ِر‬ � ‫اﻟﴫ ُف ِﻣ ْﻦ ﻫ ََﺬا‬

137

:‫ ﺛ�ﺖ اﳌﺬ�ﻮر وﺗﻨﻘﴣ ﻣﺎ �ﺪاﻩ ﻓﻼ ﳚﻮز ﴏف اﻟﺰﰷة اﱃ ﻫﺬﻩ اﻟﻮ�ﻪ‬.‫واﻻٕﺛﺒﺎت‬

‫اﻟﻘﺮب‬ ‫ﻟﻜﻦ ﻓﴪ‬ ‫ ﻟﻜﻦ‬،‫اﺻﻼ‬ ،‫ﳣﻠﻴﻚاﺻﻼ‬ ‫ﻳﻮ�ﺪا� ا�ﳣﻠﻴﻚ‬ ‫ٔ�ﻧﻪ ٔ�ﻧﻪﱂ ﱂﻳﻮ�ﺪ‬ ‫ﲜﻤﻴﻊاﻟﻘﺮب‬ ‫ﺳ��ﻞﷲﷲﲜﻤﻴﻊ‬ ‫ﻟﺒﺪاﺋﻊﺳ��ﻞ‬ ‫اﻟﻜﺴﺎﱏ ﰱﰱ ااﻟﺒﺪاﺋﻊ‬ ‫ﻓﴪ اﻟﻜﺴﺎﱏ‬ ‫ﳏﺘﺎ�ﺎ ٔ�ن ٔ�نﰱﰱ‬ ‫ﺳﻌﻰ ﰱﰱ ﻃﺎ�ﺔ‬ ‫ﻓ�ﺪ�ﻞﻓ�ﻪﻓ�ﻪﰻﰻﻣﻦﻣﻦﺳﻌﻰ‬ ‫ﻓ�ﺪ�ﻞ‬ ‫ات ا إذإذاﰷنﰷنﳏﺘﺎ�ﺎ‬ ‫وﺳ��ﻞ اﳋاﳋﲑﲑات‬ ‫ﷲ وﺳ��ﻞ‬ ‫ﻃﺎ�ﺔ ﷲ‬ ‫اﳌ� اىاى �ﺸﻤﻞ‬ �‫ﺳ��ﻞﷲﷲ�ﺎم�ﺎمﰱﰱاﳌ‬ ‫ﺳ��ﻞ‬ ‫ﺑﻌﺾ‬ ‫اﳌﺴ�ﺪ وﳓﻮﻫﺎ‬ ‫ﻋﲈرة اﳌﺴ�ﺪ‬ ‫�ﺸﻤﻞ ﻋﲈرة‬ ‫وﻓﴪﺑﻌﺾ‬ ‫وﳓﻮﻫﺎ ﳑﺎﳑﺎذ�ﺮذ�ﺮوﻓﴪ‬ ‫ﺑﻄﻠﺐ اﻟﻌﲅ‬ ‫ﷲ"ﺑﻄﻠﺐ‬ "‫ﺳ��ﻞﷲ‬ ‫اﳊﻨاﳊﻨﻴﻔ�ﺔﻴﻔ�ﺔ"ﰱ"ﰱﺳ��ﻞ‬ ‫ﻋﻨﻴﺎ‬ ‫اﻟﻄﻠﺐ ﻋﻨﻴﺎ‬ ‫اﻟﻌﲅ وﻟﻮ ﰷن اﻟﻄﻠﺐ‬ 5. Pendapat Sayyid Sabiq dalam kitab Fiqh as-Sunnah jilid 1 hal. 394: 5. 5.Pendapat as-Sunnahjilid jilid11hal. hal.394: 394: PendapatSayyid SayyidSabiq Sabiqdalam dalam kitab kitab Fiqh as-Sunnah

ُ ‫اﻟﴫ‬ ‫وﺗ ْ ََﻮوِﻓﺗ َْْﻮ ِﲑﻓ ْ ِﲑ‬،َ ‫ ِﺞ‬،ّ ‫اﻟﺴﻬْ ِﻢ ِﻢ �َ�َ َ َﲆﲆﺗَ��ﺗَ ِ��ﻣ ِْﻣ ِْﲔ ِﲔ ُﻃ ُﻃﺮ ُ ُﺮق ُ اقﻟْ ا َﻟْﺤ ّ َ ِﺤﺞ‬ ْ ْ � � ‫"" َ ُﳚَ ُْﳚﻮ ْ ُﻮز ُز‬:‫ِﺎر‬:‫َو ِ َوﰲ ِ ﺗَﰲ ْﻔ ﺗَ ِ ْﻔﺴ ِْ ِﺴﲑ ْ ِاﲑﻟْ َاﻤﻟْﻨ َﻤﻨَ ِﺎر‬ � ‫اﻟﴫ ُفف ِﻣ ْﻦ َﻫ َﺬا‬ ِ ّ ِ ّ ‫ﺎب‬ ِ ِ ‫واﻟْ َوﻐَاﻟْ َﺬﻐَا َ ِﺬءا ِء َو �� َوْ ��ﺳ�ْ َﺳﺒ� َﺒ‬،َ ‫ ِء‬،‫اﻟْ َﻤاﺎﻟْ ِ َءﻤﺎ‬ ٌ‫ﴫ‬ َ ْ ْ‫ ا ْن َﻟ ْ ْﻢ ُﻳ ُ ْ ْﻮﻮ َ� َ�ﺪْﺪْ ِ َِ� َِ� ِ َ� َ� َﻣ َﻣ‬،ِ‫اﻟﺼ �� �� ِﺔ ِﺔ ِ� ِ�ﻠﻠْ ُﺤ ��ﺎ ِج‬ .‫َُﺮ‬.‫فف� ٓ �ﺧٓ َُﺮﺧ‬ ‫اﻟﺼ‬ ‫ﺎب‬ ٌَ ‫ﴫ‬ ��

ِ‫ﷲ‬ ‫اﻟﴩ ِْﻋ‬ ْ� � ‫ﷲ "" َ َووﻫﻫ ْ ُْﻮُﻮ ��َ َ ْْﺸﺸ��ﺘَﺘَ ِِﻤﻤ ُ ُﻞﻞ َ َﺳﺳﺎﺎ�ِ�ِ َ َﺮﺮ اﻟْاﻟْ َﻤ َﻤ َ َﺼﺎﺼ ِﻟﺎ ِﻟ ِﺢ ِﺢ‬ ِ ِ‫" " َو ِ َو ِﰲﰲ َﺳ َِ�ﺳ ْ� ِ� ْ�ﻞِﻞ‬:‫ ِﻪ‬:�ْ ‫" َ"و ِﻓ ْ�َو ِِﻓﻪ‬ ‫ﻟ � ِ َاﻟ �ﱵ ِﱵ‬،‫ ِﺔ َا‬،‫اﻟﴩ �ﻴ ِﻋ ِﺔ �ﻴ ِﺔاﻟْ َﻌاﻟْﺎ �َﻣﻌﺎ ِﺔ �ﻣ‬ ِ ‫ ََووﻳﻳ ََﺪْﺪْ ُ ُ�� ُ ُﻞﻞ ِ ِﰲﰲ ُ ُُﲻ ُ ْﲻﻮ ْ ِﻣﻮ ِﻣِﻪ ِﻪ �ا� ْا� ْﺸَﺸَﺎ ُءﺎ ُء اﻟْ ُﻤاﻟْ ْ ُﻤﺴ�ْ َﺴ ْ� َﺸ َﻔ ْ َ�ﺸ َﻔ َ� ِﺎت‬......�ِ�ِ َ َ ‫ َوَوا��ا�� ْ ْوو‬،،‫ﱔِ َﱔ َﻣ َﻣ َﻼكُ َﻼكُ �� ْﻣ �� ِْﻣﺮ ِﺮ ّ ِا� ْ�ّ ِا� ْ� ِﻦ ِﻦ‬ ‫ﺎت‬ َِ � ْ ْ ْ ْ ِ ِ ْ ‫ وا‬،‫ و َﻛ َﺬا اﻟ� َْﲑﻳ ُﺔ اﻟﻌﺎﻣ ُﺔ‬،‫اﻟﻌﺴ َﻜﺮﻳﺔ‬ ‫اﻟﻄ‬ ‫ﴍ‬ � � ‫ﴍاا ُ ُعع‬ ‫ َو َﻣ َوﺪ� َﻣ �ﺪاﻟ اﺨﻟْ ُُﻄﺨ ْﻮُُﻄ ْطﻮ ِط‬،‫َﺎ‬،‫ َو َﺗَو ْﺗَﻌ ِْﺒﻌ ِْﻴﺒ ْﺪُﻴﺪُﻫﻫَﺎ‬،،‫اﻟﻄ ُ ُﺮﺮ ِ ِقق‬ ََ ْ ‫ َ َو �ا‬،‫ َو َﻛ َﺬا اﻟْ� ْ َِﲑﻳ �ِ ُ �ﺔ اﻟْ َﻌ َﺎ �ﻣ � ُﺔ‬،� ‫اﻟْ َﻌ ْ َﺴ ْ َﻜ ِﺮﻳ � ِ ِﺔ‬ ْ ِ ِ ْ ِ ْ ْ‫ْ ِ ِ ِ ْ َ ِ َ ِ ِ � ِ ﳯ‬ ،‫ ِﺪ‬،‫ َواﻟ َوَﻤاﻟْﻨَﺎَﻤﻨَﻃﺎ ْﻴ ِﻃﺪ ْﻴ‬،‫ِﺔ‬،َ�‫ ََوو ِﻣﻣﳯْ ََﺎﺎ ِﺑ ِﺑﻨَﻨَﺎﺎ ُء ُء اﻟاﻟَْﺒ َﺒ َﻮ َاﻮاِر ِر ِج ِج اﻟا ُﻤﻟْ ُﺪَﻤﺪَ�ر�َ�رﺔ‬،،‫ َﻻﻻ اﻟاﻟ ِﺘّﺘّ َ� َ�ﺎ ِ ِرﻳﺎر�ﻳ � ِﺔﺔ‬،،‫اﻟْ َا�ﻟ ِﺪ َ�ﻳْ ِﺪﺪﻳْﻳ � ِﺪﺔﻳ�ﺔ اﻟْ َاﻌﻟ َْﻌﺴ ْﺴ َﻜ ِﻜﺮﻳ � ِ ِﺮﻳﺔ�ﺔ‬ � ‫َو‬ .‫ واﻟْ َﺨﻨﺎ ِد ِق‬،‫ واﻟْﺤﺼﻮ ِن‬،‫اﻟﻄﻴﺎر ِات اﻟْﺤﺮِﺑﻴ ِﺔ‬ � ‫َو‬ .‫ َ َواﻟْ َﺨﻨَ َﺎ ِد ِق‬،‫ َواَﻟْ ُﺤ ُ ُ ُﺼ ْﻮْ ِن‬،‫اﻟﻄﻴ� َ �ﺎر َ ِات اﻟْ َﺤ ْ َﺮِﺑ ْ َﻴ ِ َﺔ‬



"Dalam tafsir al-Manar disebutkan, boleh memberikan zakat dari

"Dalam tafsir al-Manar disebutkan, boleh memberikan zakathaji, dari bagian sahilillah untuk pengamanan perjalanan ”Dalam tafsir inial-Manar disebutkan, boleh memberikan bagian sahilillah ini untuk pengamanan perjalanan haji, menyempurnakan pengairan (bagi jamaah haji), pen yediaan makan zakat dari bagian sahilillah ini untuk pengamanan perjalanan menyempurnakan pengairan (bagi jamaah haji), pen yediaan dan sarana-sarana kesehatan bagijamaah haji, selagi untuksemua haji, menyempurnakan pengairan (bagi jamaah haji), pen makan yediaan tidakadapersediaan lain. dan sarana-sarana kesehatan bagijamaah haji, selagi untuksemua makan dan sarana-sarana kesehatan bagijamaah haji, selagi tidakadapersediaan lain.

untuksemua tidakadapersediaan lain.segenap Dalam maslahat-maslahat persoalan sabilillah Dalam persoalan sabilillah ini tercakup umum yang ada hubungannya dengan soal-soal agama dan negara... ini tercakup segenap maslahat-maslahat umum yang ada Dalam persoalan sabilillah ini tercakup segenap maslahat-maslahat hubungannya dengan soal-soal agama dan negara... umum yang ada hubungannya dengan soal-soal agama dan negara...

Termasuk ke dalam pengertian sabilllah adalah membangun rumah sakit militer, jugapengertian (rumah sabilllah sakit)sabilllah untuk kepentingan umum, Termasuk ke dalam dalam pengertian adalah membangun Termasuk ke adalah membangun rumah

rumah militer, (rumah sakit)untuk untukkepentingan kepentinganumum, umum, sakit sakit militer, juga juga (rumah sakit) 79 membangun jalan-jalan dan meratakannya,membangun jalur kereta api (rel) untuk 79 kepentingan militer (bukan bisnis), termasuk juga membangun kapal-kapal penjelajah, pesawat tempur, benteng, dan parit (untuk pertahanan).”

138

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

6.

Hasil Musyawarah Nasional Alim Ulama NU Tahun 1981 yang menegaskan bahwa Memberikan Zakat untuk kepentingan masjid, madrasah, pondok pesantren, dan sesamanya hukumnya ada dua pendapat; tidak membolehkan dan membolehkan;

7. Fatwa Majelis Ulama Indonesia Tanggal 19 Februari 1996 tentang Pemberian Zakat untuk Beasiswa. 8. Pendapat, saran, dan masukan yang berkembang dalam Sidang Komisi Fatwa pada Musyawarah Nasional IX MUI pada tanggal 26 Agustus 2015. Dengan bertawakkal kepada Allah SWT

MEMUTUSKAN MENETAPKAN

Pertama

: FATWA TENTANG PENDAYAGUNAAN HARTA ZAKAT, INFAQ, SEDEKAH & WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN SARANA AIR BERSIH DAN SANITASI : Ketentuan Umum Dalam Fatwa ini yang dimaksud dengan: Sarana Sanitasi adalah sarana yang diadakan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang baik di bidang kesehatan, terutama lingkungan fisik, yaitu tanah, air, dan udara, serta memutus mata rantai kuman dari sumber penularannya.

Kedua

: Ketentuan Hukum 1. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi bagi mayarakat

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

139

merupakan kewajiban pemerintah dalam rangka hifzhun nafs (menjaga jiwa). 2. Pendayagunaan harta zakat untuk pembangunan sarana air bersih dan sanitasi adalah boleh dengan ketentuan sebagai berikut : a. telah terpenuhinya kebutuhan mendesak (hajah maassah) bagi para mustahiq yang bersifat langsung. b. manfaat dari sarana air bersih dan sanitasi tersebut diperuntukkan untuk kepentingan kemaslahatan umum (maslahah aammah) dan kebajikan (al-birr). 3. Pendayagunaan dana infak dan sedekah untuk pembangunan sarana air bersih dan sanitasi adalah boleh sepanjang untuk kemaslahatan umum. 4. Pendayagunaan dana wakaf yang bersifat umum untuk pembangunan sarana air bersih dan sanitasi adalah boleh sepanjang untuk kemaslahatan umum. Ketiga

: Rekomendasi 1. Pemerintah wajib menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi untuk kepentingan masyarakat, salah satunya dengan penyediaan alokasi anggaran yang cukup untuk pembangunan sarana air bersih dan sanitasi untuk masyarakat. 2. Pelaku usaha wajib mencegah terjadinya pencemaran air dan aktifitas yang menyebabkan terganggunya ketersediaan air bersih. 3. Masyarakat perlu bahu membahu untuk melakukan hemat air dan menjamin kebersihan air serta menghindari aktifitas yang menyebabkan pencemaran. 4. Lembaga Amil Zakat, dalam proses distribusi zakatnya perlu

140

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

melakukan ikhtiar nyata guna menjawab kebutuhan masyarakat, antara lain dengan penyediaan sarana air bersih dan sanitasi bagi masyarakat muslim yang membutuhkan. Keempat

: Ketentuan Penutup 1. Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diperbaiki dan disempurnakan sebagaimana mestinya. 2. Agar setiap muslim dan pihak-pihak yang memerlukan dapat mengetahuinya, menghimbau semua pihak untuk menyebarluaskan fatwa ini.

Ditetapkan di

: Surabaya

Pada tanggal

: 11 Dzulqaidah 26 Agustus

1436 H 2015 M

MAJELIS ULAMA INDONESIA KOMISI FATWA

Ketua

Sekretaris



Ttd

ttd



PROF. DR. H. HASANUDDIN AF

DR. HM. ASRORUN NI’AM SHOLEH, MA

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

141

142

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

MAJELIS ULAMA INDONESIA

WADAH MUSYAWARAH PARA ULAMA ZU’AMA DAN CENDEKIAWAN MUSLIM Jalan Proklamasi No. 51 Menteng Jakarta Pusat 10320 Telp. 31902666-3917853, Fax. 31905266 Website : http://www.mui.or.id E-mail : [email protected]

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 47 Tahun 2014 FATWA Tentang MAJELIS ULAMA SAMPAH INDONESIA PENGELOLAAN UNTUK MENCEGAH KERUSAKAN LINGKUNGAN

Nomor 47 Tahun 2014 Tentang

PENGELOLAAN SAMPAH Komisi Fatwa MajelisUNTUK Ulama Indonesia (MUI),KERUSAKAN setelah : MENCEGAH LINGKUNGAN MENIMBANG

:

a. bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah di bumi (khalifah fi al-ardl) untuk mengemban amanah dan bertanggung jawab memakmurkan bumi; b. bahwa permasalahan sampah telah menjadi permasalahan

Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI),yang setelah : nasional berdampak buruk bagi kehidupan sosial, MENIMBANG

ekonomi, kesehatan, dan lingkungan;

: a. bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah di bumi c. bahwa telah terjadi peningkatan pencemaran lingkungan hidup (khalifah fi al-ardl) untuk mengemban amanah dan bertanggung yang memprihatinkan, karena rendahnya kesadaran jawab memakmurkan bumi; masyarakat dan kalangan industri dalam pengelolaan sampah; d. bahwa adanya permintaan fatwa dari Kementerian Lingkungan b. bahwa permasalahan sampah telah menjadi permasalahan Hidup kepada MUI tentang Pengelolaan Sampah untuk nasional yang berdampak buruk bagi kehidupan sosial, ekonomi, mencegah kerusakan lingkungan; kesehatan, dan lingkungan;

MENGINGAT

:

e. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a, b, c, dan d Komisi Fatwa MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang pengelolaan sampah guna mencegah kerusakan lingkungan. Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

1. Ayat-ayat al-Quran :

a. Firman Allah SWT yang menugaskan manusia sebagai

143

MENIMBANG

:

a. bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah di bumi (khalifah fi al-ardl) untuk mengemban amanah dan bertanggung jawab memakmurkan bumi;

bahwa permasalahan sampah telah menjadi permasalahan c. b.bahwa telah terjadi peningkatan pencemaran lingkungan hidup nasional yang berdampak buruk bagi kehidupan sosial, yang memprihatinkan, karena rendahnya kesadaran masyarakat ekonomi, kesehatan, dan lingkungan; dan kalangan industri dalam pengelolaan sampah; c. bahwa telah terjadi peningkatan pencemaran lingkungan hidup

yang adanya memprihatinkan, karenadarirendahnya d. bahwa permintaan fatwa Kementeriankesadaran Lingkungan masyarakat dan kalangan industri dalam pengelolaan sampah; Hidup kepada MUI tentang Pengelolaan Sampah untuk mencegah d.kerusakan bahwa adanya permintaan fatwa dari Kementerian Lingkungan lingkungan; Hidup kepada MUI tentang Pengelolaan Sampah untuk mencegah kerusakanpertimbangan lingkungan; e. bahwa berdasarkan pada huruf a, b, c, dan d

MENGINGAT MENGINGAT

MUI memandang perlupada menetapkan fatwa tentang e.Komisi bahwaFatwa berdasarkan pertimbangan huruf a, b, c, dan d Komisi Fatwa MUI memandang perlu menetapkan fatwa pengelolaan sampah guna mencegah kerusakan lingkungan. tentang pengelolaan sampah guna mencegah kerusakan lingkungan.

: 1. Ayat-ayat al-Quran : :

1. Ayat-ayat al-Quran :

a. Firman Allah SWT yang menugaskan manusia sebagai khalifah a. Firman Allah SWT yang menugaskan manusia sebagai untuk memakmurkan bumi dan melestarikan lingkungan, khalifah untuk memakmurkan bumi dan melestarikan antara lain : lingkungan, antara lain :

ُ‫َوا ْذ ﻗَﺎ َل َرﺑ � َﻚ ِ�ﻠْ َﻤ َﻼ�ِ َﻜ ِﺔ ا ِ ّﱐ َ�ﺎ ِ� ٌﻞ ِﰲ ا �� ْر ِض َ� ِﻠﻴ َﻔ ًﺔ ﻗَﺎﻟُﻮ ْا �� َ ْﲡ َﻌ ُﻞ ِﻓﳱَﺎ َﻣﻦ ﻳ ُ ْﻔ ِﺴﺪ‬ � ‫ﻮن‬ َ ‫ِﻓ �ﳱَﺎ َو� َْﺴ ِﻔ ُﻚ ّ ِا� َﻣﺎء َو َ ْﳓ ُﻦ � ُ َﺴ�ﺒّ ُِﺢ ِ َﲝ ْﻤ ِﺪكَ َوﻧُﻘَ ِّﺪ ُس َ َ� ﻗَﺎ َل ا ِ ّﱐ ���ْ َ ُﲅ َﻣﺎ َﻻ ﺗَ ْﻌﻠَ ُﻤ‬ �

”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat:

”Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan 83 padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah [2]: 30)

144

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

bertasbih memuji[2]: Engkau kamu ketahui." (QS.dengan Al-Baqarah 30) dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak

     kamu   ketahui."  (QS.  Al-Baqarah   [2]:  30)                   

             

                             

          

             

      

“Dan kepada (Kami Tsamud utus) saudara mereka shaleh. Shaleh Tsamud “Dan kepada (Kami utus) saudara mereka shaleh. “Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh “Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh Shaleh berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada ada berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada berkata: "HaiDia. kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain diamenciptakan Telah menciptakan dari bumi bagimu Tuhan selain diaDia. Telah kamukamu dari bumi bagimuselain Tuhan selain Dia. dia Telah menciptakan kamudari dari bumi bagimu Tuhan Dia. dia Telah menciptakan kamu bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, Karena itu mohonlah (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, Karena itu (tanah)menjadikan dan menjadikan kamu pemakmurnya, Karena itu itu Kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya (tanah) dan kamu pemakmurnya, Karena mohonlahampunan-Nya, ampunan-Nya, Kemudian bertobatlah kepada-Nya, mohonlahamat ampunan-Nya, Kemudian lagi bertobatlah kepada-Nya, Tuhanku dekatKemudian (rahmat-Nya) memperkenankan (doa mohonlah ampunan-Nya, bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat amat dekat (rahmat-Nya) lagi Sesungguhnya Tuhanku dekat (rahmat-Nya) lagi hamba-Nya).” (QS. Huud [11]: 61) Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)." (QS. Huud [11]: 61)61) memperkenankan (doa hamba-Nya)." (QS. Huud [11]: memperkenankan (doatentang hamba-Nya)." (QS.kebersihan, Huud [11]:antara 61) lain: b. Firman Allah pentingnya b. Firman Allah tentang pentingnya kebersihan, antara lain: b. Firman Allah tentang pentingnya kebersihan, antara lain: b. Firman Allah tentang pentingnya kebersihan, ‫ﺐ اﻟْﻤﺘ َﻄﻬِّﺮ�ﻦ‬antara ‫اﻟﺘﻮاﺑِﲔ و ُ ِﳛ‬lain: ‫ان ا� ُ ِﳛﺐ‬

� � ‫ا� ُ � ِﳛ‬ ‫ﺐ � اﻟﺘ� َ �ﻮاﺑ َ َِﲔ � َو ُ ِﳛ ُ َ �ﺐ ْاﻟِْ ُﻤ َﺘَ َﻄﻬِّ ِﺮ َ�ﻦ‬ َ ّ َ ّ ‫� �ا �ن‬ ‫ﻮاﺑ َِﲔ َو ُ ِﳛ �ﺐ اﻟ ُﻤ‬yang ‫ﺘَ َﻄﻬِّ ِﺮ َ�ﻦ‬orang-orang ‫ا� ُ ِﳛ‬ َ ّ ‫ا �ن‬ � �‫ �ﺐ اﻟﺘ‬bertaubat “… Sesungguhnya Allah menyukai � “… Sesungguhnya menyukai orang-orang yangdiri.” bertaubat dan menyukai “… Allah Sesungguhnya yang orang-orangAllah yang menyukai mensucikanorang-orang (QS. Al-

“… Allah menyukai orang-orang yang danSesungguhnya menyukai yang mensucikan diri.” bertaubat (QS.diri.” Al-(QS. bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan Baqarahorang-orang [2]: 222) dan menyukai Baqarah [2]: 222)orang-orang Al-Baqarah [2]: 222) yang mensucikan diri.” (QS. Alc. Firman Allah SWT yang melarang manusia untuk Baqarah [2]: 222) menjatuhkan diri dalam kebinasaan : manusia c. Firmanc. Allah SWTSWT yang melarang untuk Firman Allah yang melarang manusia untuk menjatuhkan ُ‫�ﲂ ا َﱃ ا�ﳤ� ْﻠ‬ ِ…‫ َﻜﺔ‬manusia menjatuhkan diri dalamyang kebinasaan : ْ ُ ‫ﻮا ِﺑ��ﻳْ ِﺪ‬untuk c. Firman Allah SWT diri dalam kebinasaan : melarang ‫… َو َﻻ ﺗُﻠْ ُﻘ‬ � menjatuhkan diri dalam kebinasaan :

ْ ُ ‫َو َﻻ ﺗُﻠْ ُﻘﻮا ِﺑ��ﻳْ ِﺪ‬ ‫�ﲂ ا َﱃ ا�ﳤ� ُْﻠُ َﻜ ِﺔ‬ ْ ُ ‫و َﻻ ﺗُﻠْ ُﻘﻮا ِﺑ��ﻳْ ِﺪ‬ ‫�ﲂ ا � َﱃ ا�ﳤ� ْﻠ َﻜ ِﺔ‬ “…Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri � ke dalamَ

… dirimu sendiri ke dalam … “…Dan janganlah kamu menjatuhkan … … kebinasaan…” (QS al-Baqarah [2] : 195)

Firman Allah SWT bahwa alam ke “…Dan janganlah menjatuhkan dirimu “…Dand. janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke sendiri dalam kebinasaan…” (QS al-Baqarah [2]yang :kamu 195)menegaskan ditundukkan untuk kemaslahatan manusia, dalam(QS kebinasaan…” [2] : 195) kebinasaan…” al-Baqarah(QS [2]al-Baqarah : 195) memerintahkan untuk berbuat baik dan melarang berbuat d. Firman Allah SWT yang menegaskan bahwa alam kerusakan di bumi, antara lain: d. Allah Firman Allah SWTyang yang menegaskan bahwabahwa alammanusia, ditundukkan ditundukkan untuk kemaslahatan d. Firman SWT menegaskan alam َ ْ ُ ُ َ َ ِ ْ ِ ِ � � ِ ِ ‫ﻠ‬ � � ‫ﺳ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﲂ‬ ‫ﻟ‬ ‫�ﺮ‬ ‫ﲯ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﻧ‬ ‫ﻎ‬ ‫ﺒ‬ �‫ا‬ ‫��ﻟ َ ْﻢ �َ َﺮ ْوا �� �ن‬ ‫ﲂ‬ ‫ﻴ‬ � ‫و‬ ‫ض‬ ‫ر‬ �‫ا‬ ‫ﰲ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻣ‬ ‫و‬ ‫ات‬ ‫ﺎو‬ ‫ﻤ‬ ‫اﻟﺴ‬ ‫ﰲ‬ ُ َ � � َ َ َ memerintahkan untuk berbuat baik dan melarang berbuat ْ َ ْ َ َ ْ َ untuk َ kemaslahatan ََ� َ manusia, ditundukkan kerusakan‫ﲑ‬ bumi, ْ �ِ ‫ﻐ ْ َِﲑ‬dan ِ � Kesehatan ِ ‫ﻣ‬Kebersihan, ُ ‫ﻦ ُ َﳚﺎ ِد‬melarang memerintahkan berbuat baik ِ �‫َ ًﺔ َو ِﻣ َﻦ اﻟﻨ‬berbuat ‫ى َو َﻻ‬antara ً‫ﻫُﺪ‬Sanitasi ‫ ٍﲅ َو َﻻ‬lain: ‫ا� ِﺑ‬ ‫ل ِﰲ‬dan ‫ﺎس َﻣ‬ ‫َو َ� ِﻃﻨ‬Menurut ‫ َﻇﺎ ِﻫ َﺮ ًة‬Agama Islam ٍ َ‫ ِﻛﺘ‬untuk ٍ �di � ‫ﺎب‬ Air, Lingkungan kerusakan di bumi, antara lain:

ْ ‫َو َﻣﺎ ِﰲ‬perhatikan ِ ‫ا� َﲯ َ�ﺮ ﻟَ ُﲂ �ﻣﺎ‬ ‫“�َﻠَ ْﻴ ُ ْﲂ ِﻧ َﻌ َﻤ ُﻪ‬Tidakkah ‫ �ا� ْر ِض َو �� ْﺳ� َﺒ َﻎ‬kamu ‫�َ َﺮ ْوا �� �ن‬telah ‫��ﻟ َ ْﻢ‬ ‫اﻟﺴ َﻤ َﺎو ِات‬ َ � Allah � ‫ﰲ‬sesungguhnya َ ُ ٍ ‫�ﺘَﻠَ ْﻴ‬menundukkan ‫ﻟ ُِﲂ‬yang ‫ﺎب ْﲂ �ﻣِﻧ ِ� َﻌ َﻤٍﲑ ُﻪ‬ ‫�َِﻫَ َﺮ ْﺮ ًةوا‬apa � ‫ﺎس‬ َ langit ِ‫ات‬ ‫ ْ َو �ا� َ ْﻻر ِﻫ‬untuk ‫( َﻣْﺎ َِﲑ ِ ِ�ﰲْﲅ‬kepentingan)mu ‫ا� ِﺑ َوﻐ‬ ‫ﻣ َﻣﺎﻦ ِ ُﰲ َﳚﺎ ِد ُ�ل‬apa ‫ﻣ َ َﻦ‬diِ ‫ا� َو‬ ‫ َو �� َ� �ن ِﻃﻨَ ً �ﺔ‬dan ‫��ﻟ َ ْ َﻢﻇﺎ‬ � ِ ‫اﻟﺴ َِﻤﰲَﺎو‬ َ ‫ضُﺪً َوى�� ْ َﺳو� َﺒﻻ َﻎ ِﻛ‬ �‫ﲯ َ�ﺮاﻟﻨ‬

145

“…Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan…” (QS al-Baqarah [2] : 195) d. Firman Allah SWT yang menegaskan bahwa alam untuk kemaslahatan untuk manusia, memerintahkan berbuat ditundukkan kemaslahatan untuk manusia, baik dan melarang berbuat kerusakan di bumi, antara lain: memerintahkan untuk berbuat baik dan melarang berbuat kerusakan di bumi, antara lain:

‫اﻟﺴ َﻤ َﺎو ِات َو َﻣﺎ ِﰲ ْ �ا� ْر ِض َو �� ْﺳ� َﺒ َﻎ �َﻠَ ْﻴ ُ ْﲂ ِﻧ َﻌ َﻤ ُﻪ‬ َ � ‫��ﻟَ ْﻢ �َ َﺮ ْوا �� �ن‬ � ‫ا� َﲯ َ�ﺮ ﻟَ ُﲂ �ﻣﺎ ِﰲ‬ ِ � ‫َﻇﺎ ِﻫ َﺮ ًة َو َ� ِﻃﻨَ ًﺔ َو ِﻣ َﻦ اﻟﻨ� ِﺎس َﻣﻦ ُ َﳚﺎ ِد ُل ِﰲ‬ ‫ا� ِﺑﻐ ْ َِﲑ ِ� ْ ٍﲅ َو َﻻ ﻫُﺪًى َو َﻻ ِﻛﺘَ ٍﺎب �ﻣ ِ� ٍﲑ‬ “Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah “Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu ni'mat-Nya lahir yang di bumi dan menyempurnakan untukmu ni’mat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan dan tanpa (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk tanpa (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.(QS. Luqman [31]:20) Kitab yang memberi penerangan.(QS. Luqman atau [31]:20) dan tanpa (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan Kitab yang memberi Luqmanpetunjuk [31]:20) 84 penerangan.(QS. Kitab yang memberi penerangan.(QS. Luqman [31]:20) � َ ْ� ‫ض ِا �نﰲ‬ ‫ا� َﻻ ُ ِﳛ �ﺐ‬ ‫ا� َوا َﻟ َﻻْﻴ ﺗََ ْﺒﻚﻎ ِ َاﻟْوﻔََﻻ َﺴﺎﺗ ََد ْﺒﻎِِﰲاﻟْﻔَْ �ا� َ ْرﺴﺎِ َد‬ ُ َ � ‫َو �� َ ْوﺣ �� ِ ْﺴﺣ ِﻦﺴ َ َﻦ� �� َ َْ�ﺣ َﺴ �� َﻦ ْﺣ َﺴ� ُا� َﻦ اﻟَ ْﻴ‬ َ � ‫ا�ا� ْر َ ِﻻض ُ ِﳛ ا � �ﺐن‬ ‫ﻚ‬ ‫ا� َﻻ ُ ِ �ﳛ �ﺐ‬ ُ � ‫اﻟْ َﻤاوﻟ�ْ�ﻔ ْﻤِﺣ ْﺴﻔ ِﺪﺴِﺴ َﻦ�ﻦ ِﺪ َ َ��ﻦ �� ْﺣ َﺴ َﻦ‬ َ � ‫ا� � اﻟ َ ْﻴ َﻚ � َو َﻻ ﺗ َ ْﺒﻎ ِ اﻟْﻔَ َﺴﺎ َد ِﰲ ْ �ا� ْر ِض � ا �ن‬ � � َ ‫اُﻟْﻤ ُ ْﻔ ِﺴ ِﺪ�ﻦ‬ َ ُ Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah

baiklah Dan (kepada berbuat orang baiklahlain) (kepada orang lain)Allah sebagaimana Dan berbuat sebagaimana telah Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat berbuat baikberbuat kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)di bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kerusakan (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai diyang (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang berbuat kerusakan. (QS. Al-Qashash [28]:77) orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al-Qashash [28]:77) yang berbuat kerusakan. (QS. Al-Qashash [28]:77) yang berbuat kerusakan. (QS. Al-Qashash [28]:77) “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu “Jika kamu baikberbuat (berarti)jahat, kamumaka berbuat baik bagi itu dirimu sendiri danberbuat jika kamu (kejahatan) bagi sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuatkamu baikberbuat bagi dirimu kamu berbuat baik (berarti) baik bagi dirimu“Jika sendiri...” (QS. Al-Isra [17]:7) dirimu sendiri...” (QS. Al-Isra [17]:7) dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi itu

...‫و َﻻﺗُ ْﻔ ِﺴﺪُ وا ِﰲ ْا ��ر ِض ﺑﻌﺪَ اﺻ َﻼ ِ َ�ﺎ‬ َْ ْ َ ”Dan janganlah kamu membuat kerusakan � di muka bumi, sesudah

ْ َ bagi dirimu sendiri...” (QS. Al-Isra [17]:7) ْ ْ َ dirimu sendiri...” (QS. Al-Isra [17]:7) ...‫و َﻻﺗُ ْﻔ ِﺴﺪُ وا ِﰲ ْا ��ر ِض ﺑﻌﺪَ � ا ْﺻ َﻼ ِ َ�ﺎ‬

...‫َو َﻻﺗُ ْﻔ ِﺴﺪُ وا ِﰲ ْا �� ْر ِض ﺑ َ ْﻌﺪَ ا ْﺻ َﻼ ِ َ�ﺎ‬ �

”Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya” (QS. Al-A’raf [7]: 56) (Allah) memperbaikinya” (QS. Al-A’raf [7]: 56)

146

”Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut(QS. Agama Islam[7]: 56) (Allah) memperbaikinya” Al-A’raf

Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan Dan janganlah kamu merugikan pada dengan hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di manusia muka bumi membuat janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan. (QS al-Syuara’ [26]:183)

...‫َو َﻻﺗُ ْﻔ ِﺴﺪُ وا ِﰲ ْا �� ْر ِض ﺑ َ ْﻌﺪَ ا ْﺻ َﻼ ِ َ�ﺎ‬ ِ� َ َِْ ِ �ْ

sendirisendiri...” dan jika(QS. kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu Al-Isra [17]:7) dirimu sendiri...” (QS. Al-Isra [17]:7)

ِ ‫وﻻﺗُﻔﺴﺪُ وا‬ ...‫ َ�ﺎ‬di‫ ِﻼ‬muka ‫ﰲ ا� ْرض ﺑ َ ْﻌﺪَ ا ْﺻ‬sesudah ”Dan janganlah kamu membuat kerusakan ...‫ﺑ َ ْﻌﺪَ ا � ْﺻ َﻼ َ�ﺎ‬bumi, ‫َ َو َﻻﺗُ ْﻔ ِﺴﺪُ وا ِﰲ ْا �� ْر ِض‬ (Allah) memperbaikinya” (QS.membuat Al-A’raf [7]: 56) kerusakan janganlah ”Dan janganlah kamu membuat di muka bumi, ”Dan kamu kerusakan di� muka bumi, sesudah ”Dan janganlah membuat kerusakan di muka sesudah (Allah) kamu memperbaikinya” (QS. [7]:bumi, 56) sesudah (Allah) memperbaikinya” (QS. Al-A’raf [7]:Al-A’raf 56) (Allah) memperbaikinya” (QS. Al-A’raf [7]: 56)

Dan janganlah kamu merugikan manusia padapada hak-haknya Dan janganlah kamu merugikan manusia hak-haknyadan dan Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya janganlahjanganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kamu kamu merajalela di muka bumi dengan membuat Dan janganlah merugikan manusia pada hak-haknya dan dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan. (QS al-Syuara’ [26]:183) kerusakan.kerusakan. (QS al-Syuara’ [26]:183) janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat (QS al-Syuara’ [26]:183) kerusakan. (QS al-Syuara’ [26]:183)

‫ﱪ ْﺤوِﺮاﻟْ ِﺒﺑ َﻤ ْﺎﺤ ِﺮ َﻛ َِﺑﺴﻤ�َﺎ ْﺖ َﻛ ��ﻳْﺴ ِ�َﺪ ْي‬ ‫ﺖ اﻟ ��ﻨ�ﻳْ ِِﺪﺎسي ِﻟ ُﻴ ِاﻟﺬﻨﻳ�ﻘَﻬُِﻢ‬ ‫َﻇﻬَ َﻇَﺮﻬ اَﺮﻟْ َﻔ ا َﻟْﺴ َﻔﺎ ُدﺴ ِﺎ ُدﰲ ِاﻟْ َﰲِّﱪ اﻟَْو َاﻟْ ِّ َﺒ‬ ‫ﺾﻳ� ِﻘَ �ﻬ ِا�ُﻢيﺑََ ِْﻌ ُ َ َ ِﲻﻠُﺾﻮا � ِا�ي َ ِﲻﻠُﻮا‬ ‫ﺎسﺑ َ ْﻌِﻟ ُﻴَ ِﺬ‬ َ َ َ َ َ َ ‫ﻮنﰲ اﻟْ َ ِّﱪ َواﻟْ َﺒ ْﺤ ِﺮ ِﺑ َﻤﺎ َﻛ َﺴ�َ ْﺖ ��ﻳْ ِﺪي اﻟﻨ� ِﺎس ِﻟ ُﻴ ِﺬﻳﻘَﻬُﻢ ﺑ َ ْﻌ َﺾ ا�ي ﲻﻠﻮا‬ َِ ِ ‫ﻟ َﻇَﻌﻬَﻠ � َﻬَُﺮ ْ �ﻢ اﻟْ�َ َْﻔﺮ َ ِﺟﺴﺎُﻌ ُد‬ ‫ﻮن‬ َ ‫ﻟَ َﻌﻠ�ﻟﻬُ َﻌ ْﻢﻠﻬُ�َ ْْﻢﺮ ِﺟ�َ ُْﻌﺮﺟَﻮن ُﻌ‬

“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah kepada “Telah nampak di daratdidan didan laut karena “Telahkerusakan nampak kerusakan darat di disebabkan lautmerasakan disebabkan karena mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan perbuatan tangan manusia, supayasupaya Allah Allah merasakan kepada tangan manusia, merasakan kepada kembali jalan yangdari benar). (QS. Al-Rumsupaya [30]:41) karena perbuatan tangan manusia, Allah mereka(ke sebahagian (akibat) perbuatan mereka, agarmerasakan mereka

mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar kembali (ke jalan yangyang benar). (QS. Al-Rum [30]:41) israf dan Firman Allah SWT melarang perbuatan kembalie. (ke jalan yang benar). (QS.yang Al-Rum [30]:41) mereka kembali (ke jalan benar). (QS. Al-Rum [30]:41)

tabdzir yaitu menghambur-hamburkan harta atau menyiae. Firman Allah SWT yang melarang perbuatan israf dan nyiakan sesuatu yang bisa dimanfaatkan, antaraisraf lain : dan e. Firmane. Allah SWT yang melarang perbuatan tabdzir Firman yang melarang perbuatan tabdzirAllah yaituSWT menghambur-hamburkan hartaisraf ataudan menyiayaitu menghambur-hamburkan harta atau menyia-nyiakan tabdzir yaitu menghambur-hamburkan atau nyiakan sesuatu lain َ ‫ ِرْ� َﻦ‬:‫ا �ن اﻟْ ُﻤ َﺒ ِّﺬ‬ ‫ان اﻟ‬antara ‫ َو َﰷ َن اﻟ‬antara ‫ ِﺎﻃ ْ ِﲔ‬harta ‫ �ﺸ� َﻴ‬lain ‫ْﻮ‬:َ ‫ﰷﻧ ُْﻮا اﺧ‬menyia‫ا‬bisa ‫ َﻛ ُﻔ ْﻮ ًر‬yang ‫ ُﺎن ِﻟ َ ِﺮﺑ ّ ِﻪ‬bisa ‫ �ﺸ� ْﻴ َﻄ‬dimanfaatkan, َ sesuatu yang dimanfaatkan, nyiakan sesuatu yang bisa dimanfaatkan, antara lain :

� � ‫ا �ن اﻟْ ُﻤ َﺒ ِّﺬ ِرْ� َﻦ َﰷﻧ ُْﻮا اﺧ َْﻮ َان اﻟ �ﺸ� َﻴﺎ ِﻃ ْ ِﲔ َو َﰷ َن اﻟ �ﺸ� ْﻴ َﻄ ُﺎن ِﻟ َ ِﺮﺑ ّ ِﻪ َﻛ ُﻔ ْﻮ ًرا‬ ‫� ان اﻟْﻤﺒ ِّﺬ ِر�ﻦ َ�ﰷﻧ ُﻮا اﺧْﻮان اﻟ �ﺸ�ﻴﺎ ِﻃ ْ ِﲔ و َﰷن اﻟ �ﺸ�ﻴ َﻄﺎن ِﻟ ِﺮﺑ ِﻪ َﻛ ُﻔﻮرا‬

… Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya… … Sesungguhnya itu adalah saudara-saudara (QS. Al-'Isra' [17] : pemboros-pemboros 27) syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya… … Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara… Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara (QS. Al-'Isra' [17] : 27)

ًْ َّ ُ ْ

َ َ

َ

َ َ ْ َْ َُ � � �

‫ﴪِﻓ َﲔ‬ ِ ْ ‫ﴪﻓُﻮ ْا اﻧ � ُﻪ َﻻ ُ ِﳛ �ﺐ اﻟْ ُﻤ‬ ِ ْ ُ � ‫و َﻻ‬

َ dan syaitan adalah sangatTuhannya… ingkar kepada syaitan dansaudara syaitansyaitan itu adalah sangat itu ingkar kepada � Tuhannya… (QS. Al-’Isra’ [17] : 27) ‫ﴪِﻓ َﲔ‬ (QS. Al-'Isra' [17] : 27) ِ ْ ‫ﴪﻓُﻮ ْا اﻧ � ُﻪ َﻻ ُ ِﳛ �ﺐ اﻟْ ُﻤ‬ ِ ْ ُ � ‫َو َﻻ‬ 85

85



‫ﴪِﻓ َﲔ‬ ِ ْ ‫ﴪﻓُﻮ ْا اﻧ � ُﻪ َﻻ ُ ِﳛ �ﺐ اﻟْ ُﻤ‬ ِ ْ ُ � ‫َو َﻻ‬ �

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam 85

147



“… Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya

“… Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”. (QS. Al-An’am “… Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”. (QS. Al-An’am [6]:141) tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”. (QS. Al-An’am “… Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah [6]:141) [6]:141) tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan”. (QS. Al-An’am 2. Hadis Hadis Rasulullah Rasulullah SAW, 2. SAW,antara antaralain: lain: [6]:141) 2. Hadis Rasulullah SAW, antara lain:

ِِ ْ ‫ﲔ‬ ‫ﻗﺎل َ َﻣﻣ ْ ْﻦﻦ ��ٓ ٓ َ َذذىى ااﻟْﻟ ُُﻤﻤ ْْﺴﺴ ِﻠﻠ ِﻤﻤ ْْ ََﲔ‬ ‫وﺳﲅ ﻗﺎل‬ ‫�ﻠﻴﻪ وﺳﲅ‬ ‫ﷲ �ﻠﻴﻪ‬ ‫ﺻﲆ ﷲ‬ ‫اﻟﻨﱯ ﺻﲆ‬ ‫�ﻴﺪ ٔ� ٔ�نن اﻟﻨﱯ‬ ‫�ﺬﻳﻔﺔ �ﻦ�ﻦ ٔ� ٔ�ﺳﺳ�ﻴﺪ‬ ‫وﻋﻦ �ﺬﻳﻔﺔ‬ ‫وﻋﻦ‬ ِ َ َ ِ ُ ُ‫ﳤ‬ ْ ‫ﻌ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﻠ‬ � ‫ﺟ‬ ‫ﻗ‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﺖ‬ � ‫و‬ ‫ﻢ‬ ‫ﻬ‬ ِ ‫ﺮ‬ ‫ﻃ‬ ( ‫اﱐ‬ ‫ﱪ‬ ‫ﻟﻄ‬ ‫ا‬ ‫رواﻩ‬ ) " َ ْ َ َ َ ‫وﻋﻦﻃ ُ ُﺮِﻗﻬِ ْ ْﻢ‬ ُ ‫ِ ِﰲﰲ‬ ‫ﺖﺳ�َﻠ ْﻴ ْ�ﻴﺪ ِﻪ ٔ�ﻟ َ ْﻌ‬ ‫اﻟﻨﱯ)رواﻩ‬ " ‫نﻨَﳤُ ُ ُ ْ ْﻢ‬ ‫ َﻣ ْﻦ � ٓ َذى اﻟْ ُﻤ ْﺴ ِﻠ ِﻤ ْ َﲔ‬: " ‫ﺻﲆاﻟﻄﱪﷲاﱐ(�ﻠﻴﻪ وﺳﲅ ﻗﺎل‬ �ٔ ْ ‫�ﺬﻳﻔﺔو َ َﺟ َ� َ�ﻦ‬ Artinya: “ Dari Hudzaifah ibn (‫اﱐ‬ Usaid َ‫ﻠ‬Rasulullah Artinya: Dari Hudzaifah Usaid ُ ‫ِﰲ‬ ‫ْﻌﻨَﳤُ ُ ْﻢ‬raَ ‫ْﻴ ِﻪ ﻟ‬bahwa ‫ َو َﺟ َ� ْﺖ‬Rasulullah ‫ ُﺮِﻗﻬِ ْﻢ‬saw ‫ﻃ‬saw ‫ﻟﻄﱪ‬ibn ‫رواﻩ ا‬ra ) "bahwa َ�Rasulullah Artinya: “ Dari “Hudzaifah ibn Usaid ra bahwa bersabda: “Barang siapa menyakiti orang Islam di jalan-jalan

2. Hadis Rasulullah:: ""SAW, antara lain:

saw bersabda: “Barang menyakiti orang Islam jalan-jalan bersabda: “Barang siapasiapa menyakiti orang Islam di dijalan-jalan mereka maka ia memperoleh laknat” (HR. Al-Thabrani) Artinya: “ Dari Hudzaifah ibn Usaid ra bahwa Rasulullah saw merekamaka makaiaiamemperoleh memperolehlaknat” laknat”(HR. (HR. Al-Thabrani) mereka Al-Thabrani) bersabda: “Barang siapa menyakiti orang Islam di jalan-jalan mereka:: maka ia memperoleh laknat” (HR. Al-Thabrani)

� ِ ِ � ‫ﻮل‬ ُ َ َ ‫ا� �َ�َﻠَﻠَﻴْﻴ ِ ِﻪﻪ َوو َﺳﺳ �� َﲅﲅ ""ااﺗﺗ�� ُﻘُﻘﻮاﻮا‬ ُُ �� ‫ﲆ‬ ُُ�� ‫ﴈ‬ َ َ ِ ِ ‫ﻋﻦ ُﻣُﻣ َﻌ َﻌﺎﺎ ٍ ٍذذ َ َرر‬ ‫ا� َ َﺻﺻ �ﲆ‬ �‫ ﻗَﻗَ َﺎلﺎل َ َرر ُ ُﺳﺳﻮ ُل �ا‬:: ‫ا� َﻋ َﻋ ْﻨ ْﻨ ُﻪُﻪ ﻗَﻗَﺎﺎ َلل‬ ‫ﻋﻦ‬ �‫ا‬ ‫ﴈ‬ َ َ َ ْ �‫ا‬ ِِّّ ‫ � َو‬، ‫اﻟﻄ ِ ِﺮ ِﻳﻖ‬ � � ُ ‫ َو َﻗَ ِﺎر�َ ِ ِﺔ‬، ‫ا ْﻟْ َﻤ َ َﻼ ِ ِﻋ َﻦ ٍ اﻟاﻟﺜ َ َ�ﻼ َﺛَ َ َﺔ ا ْﻟْ َ َ َﱪ َاز ِ ِﰲ ا ْﻟْ َﻤ َﻮ ِارِ ِد‬ ‫اﻟﻈ ِ ِّ ّﻞﻞ"" َ)) ِ َرر َوواا ُﻩﻩ ����ﺑﺑ�ُﻮﻮ دد َُاوَاوُ ََدد‬ ‫ﺎ َل َوﻗ َر ِ ُﺎرﺳ�َﺔﻮلاﻟﻄ � ِﺮ‬،َ‫د ﻗ‬:‫ا� َاز َﻋ ْﻨ ُﰲﻪ اﻟﻗَﺎَﻤ َلﻮا ِر‬ ‫ﴈ اﻟ � َ ُﱪ‬ ‫اﻟ َﻤﻋﻦﻼ ُﻣﻋ َﻌ َﺎﻦذ َﺜر ِ�ﻼﺛ َﺔ‬ ‫ "اﺗُ�ﻘﻮا‬:‫ا� �َﻠ ْﻴ َﻪ َ َو ُ َﺳ ُ َﲅ‬ � ‫ﲆَو‬،‫ا� ِﻳﻖ َﺻ‬ ُ ‫اﻟﻈ‬ ِّ ‫ َو‬، ‫اﻟﻄ ِﺮ ِﻳﻖ‬ � ‫ َوﻗَﺎ ِر�َ ِﺔ‬، ‫اَ َﻟْووااَ�ْﻤ ْ� َ ُ ُﻦﻦﻼ َِﻋﻣَﻣﺎﺎَﻦ َ�َ� اﻟﻪ(ﺜﻪ( َ�ﻼﺛَ َﺔ اﻟْ َ َﱪ َاز ِﰲ اﻟْ َﻤ َﻮا ِر ِد‬ ‫اﻟﻈ ِ ّﻞ" ) َر َوا ُﻩ ��ﺑُﻮ د َُاو َد‬ Artinya : Dari Mu’adz ibn Jabal ra ia berkata: Rasulullah saw (‫ َﻣﺎ َ�ﻪ‬saw ‫َوا ْ� ُﻦ‬ Artinya : Dari Mu’adz ibn Jabal ra ia berkata: Rasulullah bersabda: ”Takutlah kalian terhadap tiga hal yang terlaknat,

Artinya : Dari Mu’adz Jabal ratiga ia berkata: Rasulullah saw bersabda: ”Takutlah kalian ibn terhadap hal yang terlaknat, buang air di tempat air,radiiatepi jalan, Rasulullah dan di tempat Artinya : Dari Mu’adz sumber ibn Jabal berkata: saw bersabda: terhadap yang terlaknat, buang buang air ”Takutlah di tempatkalian sumber air, ditiga tepihaljalan, dan di tempat berlindung ”Takutlah orang”. (HR. Abu Dawud dan tiga Ibn Majah) bersabda: kalian terhadap hal yang terlaknat, air di tempat sumber diDawud tepi jalan, danMajah) di tempat berlindung berlindung orang”. (HR.air, Abu dan Ibn buang air di tempat sumber air, di tepi jalan, dan di tempat orang”.  (HR. Abu Dawud dan Ibn Majah) : berlindung orang”. (HR. Abu Dawud dan Ibn Majah) :

� ِ ِ � ‫ﻮل‬ ُ َ َ َ َ � ‫ﻮن‬ ُُ �� ‫ﲆ‬ ُ َ ‫ " ْاﻻﳝ‬:‫ا� �َﻠَﻴ ِﻪ وﺳ � َﲅ‬ ََ ‫ﺎن ﺑﺑِﻀِْﻀْ ٌ ٌﻊﻊ َوو ََﺳﺳ�� ْْﺒﺒ ُُﻌﻌ‬ ‫ﻮن‬ ‫ا� َ َﺻﺻ �ﲆ‬ �‫ﻋﻦ ��� ِ ِﰊﰊ ﻫﻫ َ َُﺮْ�ُﺮْ� َ َﺮﺮَة َة ﻗَﻗﺎﺎ َلل ﻗَﻗﺎﺎ َلل َ َرر ُ ُﺳﺳﻮ ُل �ا‬ ‫ﻋﻦ‬ ََ � ْ ُ َ ‫ " ْ �اﻻ�ﳝ َ ُﺎن‬:� ‫ا� �َ �ﻠَ ْﻴْ ِﻪ َ َو َ َﺳ � َﲅ‬ ُ َ َ ِ ُ ً ْ َ � َ ُ ْ‫ِﻀ‬ َ�ْ ‫ﻠ‬ َ‫ﻀ‬ ‫ﻓ‬ ‫ﻌ‬ ‫ﺷ‬ � ‫ﺳ‬ ‫ﻣ‬ ‫ا‬ ‫َﺎ‬ ‫ﻫ‬ ‫د‬ � ‫و‬ , �‫ا‬ ‫ﻻ‬ ‫ا‬ � َ ‫ا‬ ‫ﻻ‬ : ‫ل‬ ‫ﻮ‬ ‫ﻗ‬ ‫َﺎ‬ ‫ﻬ‬ ‫ﺎﻃ ُﺔﺔ ْ �ا�ا� َذذىى ََﻋﻋ ْﻦﻦ‬ � ‫ﻓ‬ , ‫ﺔ‬ ‫ﺒ‬ ‫ﻮن‬ ‫ﺘ‬ ‫و‬ ‫ﻊ‬ ‫ﺑ‬ � ُ َ َ‫�� �� ْ ْووﻋﻦﺑ �ِﻀْ� ٌﻊ ٌﰊ َوﻫ ُِﺮﺳ��ﺘ�ﺮ� َة ﻗ‬ َ‫ َرﻓَ ُ��ﺳﻓْﻮﻀَ ُلﻠُﻬَﺎ � ِﻗ‬,‫ ْﻗَﻌْﺎ َﺒ َ ًَﺔل‬:‫ﻮن َﺎل ُﺷ‬ �َُ �َ �‫ � َﲆﻻ ا‬:‫ا� ْ ْﻮ َُلﺻ‬ ‫ﻮن‬ ‫دْ�َ" ْﻫَﺎاﻻﳝ َ �ا َ َﻣ ُﺎن َﺑ‬:�� ‫ َﺳ � َ َوﲅ‬,�‫ا‬ ‫ا� ا���َﻠَﻻ ْﻴ ِﻪ � َُو‬ َ ْ ‫ﺎﻃِﻀْ ٌﻊ َو َﺳ� ْﺒ ُﻌ‬ ْ ْ ‫ َ َوَا ْﻟْْ َ َﺤ َﻴﺎ ُء ُﺷ ْﻌ َﺒ ٌ ٌﺔ ِ ِﻣ ْﻦ‬,‫اﻟﻄ ِﺮ ِ ِﻳﻖ‬ �� � � � ‫اﻟﱰ‬ ‫)رواﻩ‬ ." ‫ﺎن‬ ‫ﳝ‬ (‫ي‬ ‫ﻣﺬ‬ ‫اﻻ‬ ِ َ � (‫ي‬ ‫ َوا ِﻟﺳ� َﺤﺘ� َﻴﺎ َُء‬,‫اﻟﻄ ﺑ ِﺮِﻀْ ِﻳﻖ ٌﻊ‬ ‫ َﻻ‬:‫ﻮ ُل‬."ْ َ‫ﻣ ْﻓَﻦ��ﻓْﻀَاﻻ �ﻠُﳝ َﻬَﺎ ِﺎنﻗ‬,‫ﻮن ُ ُﺷﺷ ْﻌ ْﻌ َﺒ َﺒﺔ ًﺔ‬ ‫ َو ��دْ�َ ﻫَﺎ ا َﻣ َﺎﻃ ُﺔ ْ �ا� َذى َﻋ ْﻦ‬,�‫ا‬ ‫�� ْو‬ ُ � ‫)رواﻩ ا َ َ�اﻟﱰا �ﻻﻣﺬ‬ � � � � Artinya: Dari Abi Hurairah ra ia berkata: � ‫ﻌ‬Rasulullah ‫)رواﻩ‬ia."‫ِﺎن‬berkata: (‫ اﻟﱰﻣﺬي‬ra ‫ َﺒ‬Rasulullah ‫ َواﻟْ َﺤ َﻴﺎ‬,puluh ‫ ِﻳﻖ‬saw ‫اﻟﻄ ِﺮ‬ َ ‫ٌﺔ ِﻣ ْﻦ ْاﻻﳝ‬atau ْ ‫ ُء ُﺷ‬enam Artinya: Dari Abi Hurairah saw bersabda: Imam itu memiliki lebih tujuh puluh � bersabda: Imam itu memiliki lebih tujuh puluh atau enam puluh

148

cabang. Yang utama adalah “Tiada Tuhan Artinya: Dari paling Abi Hurairah ra ia pernyataan berkata: Rasulullah saw cabang. Yang paling utama adalah “Tiada Tuhan Artinya: Dari Abi Hurairah ra pernyataan ia adalah berkata:menyingkirkan Rasulullah saw selain Allah dan yang paling rendah bersabda: Imam itu memiliki lebih tujuh puluh atau enam puluh selain Allah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan bersabda: Imam itu memiliki lebih tujuh puluh ataudari enam puluh penyakit dari jalanan. malu itu termasuk cabang cabang. Yang paling Dan utama adalah pernyataan “Tiada iman”. Tuhan penyakit dari jalanan. Dan malu itu termasuk cabang dari iman”. (HR. At-Tirmidzi) selain Allah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan (HR. At-Tirmidzi) penyakit dari jalanan. Dan malu itu termasuk cabang dari iman”. Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam (HR. At-Tirmidzi)

َ ْ � ‫َ َﻛ ِﺮ ٌﱘ ُ ِﳛ‬ ُِ ٌ ‫ﺐ‬ ‫ﻛ ِﺮ ٌﱘ ُ ِﳛ �ﺐ‬ ‫ﺐ اﻟْاﻟ َﻜﻜ َ َﺮﺮ َ َمم َ َﺟﺟ ََﻮﻮاا ٌدد ُ ِﳛﳛ ��ﺐ‬ ‫َﻛ ِﺮ ٌﱘ ُ ِﳛ �ﺐ اﻟْ َﻜ َﺮ َم َﺟ َﻮا ٌد ُ ِﳛ �ﺐ‬

� � ‫ِﺐ ُ ِ ِﳛ �ﺐ‬ ‫ﺐ اﻟاﻟﻨﻨ� َ َﻈﻈﺎﺎﻓَﻓَ َ َﺔﺔ‬ ‫اﻟﻄﻴﻴّ َِﺐ ﻧ َِﻈ ٌﻴﻒ ُ ِﳛ‬ َ َ � � ‫اا �نن‬ ٌ ٌ ّ‫ا� َ َﻃﻃﻴﻴ‬ ‫ِﺐ ُﳛ �ﺐ‬ �‫ا‬ � ‫ِﺐ ﻧ َِﻈ ٌﻴﻒ ُ ِﳛ � �ﺐ‬ َ ّ ‫اﻟﻄ‬ ّ ْ ْ ُ ُ َ‫� �ا ْﻟْ � ُﺠﻮ َد ﻓَ�َ ِّﻈ ُﻔﻮا ��ﻓْ ِ ِ� َﻴﺘ‬ ( ‫ﲂ )رواﻩ اﻟﱰﻣﺬي‬ )� ‫ﺐﲂ‬ َ‫ِﺐﻮا ُ �� ِﳛﻓْ� َﻴ �ﺘ‬ ‫اﻟﱰﻣﺬي ُ( ِﳛ �ﺐ اﻟﻨ� َﻈﺎﻓَ َﺔ‬ ‫رواﻩ ﻧ َِﻈ ٌﻴﻒ‬ ‫اﻟﻄ ّﻴ َِﺐ‬ َ ‫اﻟ �انُﺠﻮ �َد‬ ٌ ‫ا� ﻓَ�َﻃ ِّّﻴﻈ ُﻔ‬



� � ."‫ َو ْاﻟْ َﺤ َﻴﺎ ُء ُ ُﺷ ْﻌ َﺒ ٌ ٌﺔ ِ ِﻣ ْﻦ ْ ْاﻻﳝ َ ِﺎن‬,‫اﻟﻄ ِﺮ ِﻳﻖ‬ (‫ي‬ � ‫)رواﻩاﻟﱰ‬ ‫ )رواﻩ‬."‫ َواﻟ َﺤ َﻴﺎ ُء ﺷ ْﻌ َﺒﺔ ﻣ ْﻦ اﻻ �ﳝ َ ِﺎن‬,‫اﻟﻄ � ِﺮ ِﻳﻖ‬ (‫اﻟﱰﻣﺬﻣﺬي‬ � Hurairah ra ia berkata: Rasulullah saw

Artinya: Dari Abi Artinya: Dari Abi Hurairah ra ia berkata: Rasulullah saw bersabda: Imam itu memiliki lebih tujuh puluh atau enam puluh bersabda: Imam itu memiliki lebihpernyataan tujuh puluh“Tiada atau enam puluh cabang. Yang Yang paling Tuhan selain cabang. palingutama utamaadalah adalah pernyataan “Tiada Tuhan cabang. Yang paling utama adalah pernyataan “Tiada Tuhan Allah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan penyakit selain Allah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan selain Allah Dan dan malu yang itu paling rendah adalah dari jalanan. termasuk cabang dari menyingkirkan iman”. (HR. Atpenyakit dari jalanan. Dan malu itu termasuk cabang dari iman”. penyakit dari jalanan. Dan malu itu termasuk cabang dari iman”. Tirmidzi) (HR. At-Tirmidzi) (HR. At-Tirmidzi)

� ‫اﻟﻄ‬ َ َ �‫ا‬ ٌ ٌ ‫ِﺐ ﻧ ﻧ َِﻈ َِﻈ‬ ‫ﻴﻒ ُ ِ ُﳛ ِﳛ �ﺐ�ﺐاﻟاﻟﻨ�ﻨ� َﻈ َﺎﻈﻓﺎَﻓََﺔ َﺔ َﻛ َﻛ ِﺮ ِﺮ ٌﱘ ٌﱘ ُ ِ ُﳛ ِﳛ �ﺐ�ﺐاﻟْاﻟْ َﻜ َﻜﺮَ َمﺮ َم َﺟ َﺟﻮ َاﻮا ٌد ٌد ُ ِ ُﳛ ِﳛ �ﺐ�ﺐ‬ �َ � ‫اا �ن �ن‬ ٌ‫ِﺐ‬ � � ‫ِﺐ ُ ِ ُﳛ ِﳛ‬ َ َ ‫اﻟﻄّﻴ ّﻴ‬ � ‫ﺐﺐ‬ ‫ﻴﻒ‬ ‫ِﺐ‬ ٌ ‫ا� َﻃﻃّﻴ ّﻴ‬ َ َ ُْ ُ َ‫� �ْاﻟْ ُﺠﻮ َد َﻓَ�َ ِّ ِّﻈُ ُﻔﻮا � ��ﻓْ ِ�ﻓْ ِ� َﻴﺘ‬ ْ ( ‫ﲂ )رواﻩ اﻟﱰﻣﺬي‬ ( ‫اﻟ ُﺠﻮ َد ﻓ�َﻈﻔﻮا � َﻴ َﺘﲂ )رواﻩ اﻟﱰﻣﺬي‬

Artinya : ”Sesungguhnya Allah Allah Ta’alaTa’ala itu baik (dan) menyukai ArtinyaArtinya : ”Sesungguhnya baik (dan) menyukai : ”Sesungguhnya Allah Ta’ala itu itu baik (dan) menyukai kebaikan, bersih (dan) menyukai kebersihan, mulia (dan) kebaikan, bersih menyukai kebersihan, mulia (dan) kebaikan, bersih(dan) (dan) menyukai kebersihan, muliamenyukai (dan) menyukai kemuliaan, bagus (dan) menyukai kebagusan. Oleh kemuliaan, bagus (dan) menyukai kebagusan. Oleh sebab itu, menyukai kemuliaan, bagus (dan) menyukai kebagusan. Oleh sebab itu, bersihkanlah lingkunganmu”. (HR. At-Tirmidzi) bersihkanlah lingkunganmu”.  (HR. At-Tirmidzi) sebab itu, bersihkanlah lingkunganmu”. (HR. At-Tirmidzi)

ِ ِ� ‫ﻮل‬ ‫ اﻟْا ُﻟْﻤ ُﻤ ْ ْﺴ ِﺴ ُ ِﲅ ُﲅ َﻣ َﻣ ْﻦ ْﻦ َﺳَ ِﺳ َِﲅ َﲅ‬:‫ َﲅ‬:� ‫ا� �َﻠ�َ ْﻠﻴَ ْﻴ ِﻪ ِﻪ و َوَﺳَﺳ � َﲅ‬ � ُ � ‫ا� َ َﺻﺻ � �ﲆﲆ‬ ُ �‫ا‬ �‫َﻋ َﻋ ْﻦْﻦ �� ِ�� ِﰊﰊ ﻫ َﻫ َُﺮْ� َُﺮْ� َﺮةﺮ َة ﻗَﺎﻗَﺎ َل َل ﻗَﻗَﺎ َﺎل َل َرَ ُر ُﺳﺳﻮ ُل ُ �ا‬ َ ِ ْ ‫)رواﻩ‬ َ ‫ﻮن‬ ُ ُ �‫ﻮن ِﻣ ِﻣ ْﻦْﻦ ﻟِ ﻟِ َ َﺴﺎﺴ ِﻧﺎ ِﻧ ِﻪ ِﻪ َو َﻳ َوﻳ َ ِﺪ ِ ِﺪﻩ ِﻩ َو َاوﻟْاﻟُْﻤ ُﻤْﺆ ِْﺆﻣ ِﻣ ُﻦ ُﻦ َﻣ َﻣ ْﻦ ْﻦ �� ِ��ﻣ ِ�ﻣَ�َُﻪ ُﻪ اﻟاﻟﻨ�ﻨ‬ ‫ﺎس‬ ‫ﺎس �َ� َ َﲆﲆ ِد ِ َدﻣ َﻣﺎﲛِ ِﺎﲛِ ِ ْﻢ ْﻢ َو َ��و ْ��ﻣ ْ َﻣﻮ َا ِﻮﻟا ِﻟﻬِ ْﻬِﻢ ْﻢ )رواﻩ‬ َ ‫اﻟْاﻟُﻤ ُﻤ ْ ْﺴ ِﺴﻠﻠُﻤ ُﻤ‬ (‫ﺬي‬ (‫اﻟﱰﻣﺬي‬ ‫اﻟﱰﻣ‬

Artinya: Dari Abu Hurairah ra. dia berkata, Rasulullah

Artinya: Dari Abu Hurairah ra. dia berkata, Rasulullah shallallahu shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang muslim (yang 'alaihi wasallam bersabda: "Seorang muslim (yang sejati) adalah sejati) adalah 86 orang yang mana orang muslim lainnya selamat orang yang mana 86 orang muslim lainnya selamat dari (bahaya) dari (bahaya) lisan dan tangannya, dan seorang mukmin (yang lisan dan tangannya, dan seorang mukmin (yang sejati) adalah sejati) adalah orang yang mana manusia lainnya selamat dari orang yang mana manusia lainnya selamat dari (bahayanya) (bahayanya) pada darah dan harta mereka.” (HR. At-Tirmidzi) pada darah dan harta mereka." (HR. At-Tirmidzi)

‫ ﻳ ُ ِﻤ ْﻴﻂُ ا �� َذى َﻋ ِﻦ‬:‫ا� �َﻠ َ ْﻴ ِﻪ َو َﺳ � َﲅ‬ ُ � ‫ﷲ َﻋ ْﻨ ُﻪ َﻋ ِﻦ اﻟﻨ� ِ ِ ّﱯ َﺻ �ﲆ‬ ُ ‫ﴈ‬ َ ِ ‫َﻋ ْﻦ �� ِﰊ ﻫ َُﺮْ� َﺮ َة َر‬ � (‫اﻟﻄ ِﺮﻳْ ِﻖ َﺻﺪَ ﻗَ ٌﺔ )رواﻩ اﻟﺒ�ﺎري‬ Artinya: Dari Abu Hurairah ra., darira.,Nabi 'alaihi Artinya: Dari Abu Hurairah darishallallahu Nabi shallallahu wasallam bersabda: "Menyingkirkan gangguan ‘alaihi wasallam bersabda: “Menyingkirkan gangguandari dari jalan jalan merupakan sedekah" (HR. Al Bukhari) merupakan sedekah” (HR. Al Bukhari)

‫اﰂ ُ �ﰒ‬ ُ � ‫َﻋ ْﻦ �� ِﰊ ﻫ َُﺮْ� َﺮ َة َﻋ ِﻦ اﻟﻨ� ِ ِ ّﱯ َﺻ �ﲆ‬ ِ ِ ��‫ َﻻ ﻳَ� ُﺒ ْﻮﻟ َ �ﻦ �� َ�ﺪُ ُ ْﰼ ِﰱ اﻟْ َﻤﺎ ِء ا‬:‫ا� �َﻠَ ْﻴ ِﻪ َو َﺳ � َﲅ‬ (‫ وﻣﺴﲅ‬Lingkungan ‫ ُﻪ )رواﻩ اﻟﺒ�ﺎري‬Menurut ْ�‫ ﻳ َ ْﻐ� َ ِﺴ ُﻞ ِﻣ‬Agama Islam Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan

Artinya: Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah sekali-kali salah seorang diantara

149

� (‫' َﺻﺪَ ﻗَﺔ )رواﻩ اﻟﺒ�ﺎري‬alaihi ‫اﻟﻄ ِﺮﻳْ ِﻖ‬

Artinya: Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi shallallahu Artinya: Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi shallallahu wasallam bersabda: "Menyingkirkan gangguan dari Artinya: Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi shallallahu wasallam bersabda: "Menyingkirkan gangguan dari merupakan sedekah" (HR. Al Bukhari) wasallam "Menyingkirkan gangguan dari merupakan bersabda: sedekah" (HR. Al Bukhari) merupakan ُ ِ ِ sedekah" ْ ْ ُ (HR.َ Alَ Bukhari) � َِ �

'alaihi jalan 'alaihi jalan jalan

� �‫ا‬ ُ � ‫ﲆﲆ‬ � ‫ََﻋﻋ ْْﻦﻦ ���� ِِﰊﰊ ﻫﻫ َ َُﺮْ�ُﺮْ� َ َﺮ َﺮة َة َﻋ َﻋ ِﻦِﻦ اﻟاﻟﻨ� ِﻨ� ِ ِ ّﱯِ ّﱯ َﺻ َﺻ‬ ‫ﻻ ﻳ َ َ�ﻻ ُﺒ ْﻳَ�ﻮﻟ ُﺒ �ْﻦﻮﻟ َ � �ﻦ َ� ��ﺪُ َ�ﰼﺪُ ِ ُُ ْﰼﰱ ِاﻟﰱَﻤﺎاﻟْءْ َﻤﺎ ِا��ء ِاﰂا�� ِِ �ﰒ ِاﰂ ُُ �ﰒ‬:‫ � َﲅ‬:‫ا��َﻠ ْ�ﻴَﻠَﻪ ْﻴ ِ ِﻪَو َ َﺳو َ َﲅﺳ‬ � ُ (‫وﻣﺴﲅ‬ ‫ َﻻ ﻳَ� ُﺒ ْﻮﻟ َ �ﻦ �� َ�ﺪُ ْﰼ ِﰱ اﻟ َﻤﺎ ِء ا�� ِاﰂ �ﰒ‬:‫وﻣﺴﲅ(�َﻠَ ْﻴﻪ َو َﺳ � َﲅ‬ �‫ا‬ ‫)رواﻩﻦ اﻟﻨ� ِ ِ ّﱯ‬ ‫ﻳَﻳﻋ ْْﻐﻐ ْ��ﻦََ ِِ ��ﺴﺴ ِ ُ ُﰊﻞﻞ ِ ِﻣﻣﻫ�ْ�َ ُُﺮﻪُْ�ﻪ َﺮ َة َﻋ‬ ُ � ‫اﻟﺒ�ﺎريﺻ �ﲆ‬ ِ‫)رواﻩ‬ َ ‫اﻟﺒ�ﺎري‬ ْ ِ َ ُ ‫ﻳ َ ْﻐ�َﺴ‬ (‫وﻣﺴﲅ‬ ‫اﻟﺒ�ﺎري‬ ‫' ِﻣ ْ� ُﻪ )رواﻩ‬alaihi ‫‘ﻞ‬alaihi Artinya: Artinya: Hurairah dari Nabi shallallahu Dari Dari Abu Abu Hurairah ra., ra., dari Nabi shallallahu

Artinya: Dari Abu Hurairah ra.,sekali-kali dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah salah seorang wasallam bersabda: “Janganlah sekali-kali salah seorangdiantara diantara Artinya: Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: sekali-kali salah seorang mandi diantara kalian di air mengalir kemudian mandi didi kalian kencing kencing di "Janganlah air yang yang tidak kemudian wasallam bersabda: "Janganlah sekali-kali salah seorangmandi diantara kalian kencing di Alair yang dan tidak mengalir kemudian di dalamnya" (HR. dalamnya” (HR. Bukhari Muslim) kalian kencing di Bukhari air yangdan tidak mengalir kemudian mandi di dalamnya" (HR. Al Muslim) ِ � ‫ﺎ� �� �ن َر ُﺳﻮ َل‬ ٍ ِ ‫َﻋ ْﻦ ��� َ ِﺲ �ْ ِﻦ َﻣ‬ dalamnya" َ َ �� Al‫ َذا‬Bukhari ‫( َﻌﺎ ًﻣﺎ ﻟ َ ِﻌ َﻖ‬HR. ‫ﰻ َﻃ‬ ‫ َو َﺳ � َﲅ َﰷ َن ا‬dan ‫ �َﻠَ ْﻴ ِﻪ‬Muslim) �‫ا‬ ُ � ‫ا� َﺻ �ﲆ‬

ِ ْ� َ ‫ﺎ� ��َ �ن َر ُﺳﻮ ََل‬ ِ ‫�� َﻋ ْﺻﻦﺎ ِﺑ ��ﻌ� َ ُﻪ‬ َ ْ‫ا� ُ ْﰼ�َﻠَﻓَﻠْﻴﻴ ِﻪ ِﻤ َوﻂْ َﺳ � ََﻋﲅﳯْ َ َﺎﰷ � َ ْن �ا�ا َذ َذاى �� َوﻟ‬ ‫ﰻ�� ُ ْﳇَﻃﻬ ََﺎﻌﺎ ًﻣَوﺎ َﻻﻟ َ ِﻌ َﻖ‬ ُِ � �َ �� ‫ا� ﻟُ َْﻘﺻَﻤ �ُﺔﲆ‬ َ َ ‫ﺲﺜ ْ� َ ِ�ﻼﻦ‬ َ‫ثﻣ ِ ِ َوٍ ٍﻗ‬ ‫اﻟ‬ ‫ﻴ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﺖ‬ � َ ُ َ ِ ِ � ‫ﺎ�ﺎ ��ل َ�ن �ا َذراَ ُﺳ َﻮﺳ َﻘلﻄ‬ َ � َ �ُ ْ ُ ‫ا� َﺻ‬ ِ َ �َ �� ‫�َﻋ َ ْﻦ‬ َ ‫ا�� ِﺪ�َُﻠْﰼ ْﻴﻪﻓَﻠْﻴَو ِﻤ َﺳﻂْ َﲅ َ َﻋﰷﳯْ َنﺎ �ا َْذا�ا� َذ�ى‬ ‫ﰻ وﻟْ َﻃﻴ��َﻌ ُﺎ ْﳇ ًﻣﻬﺎَﺎ ﻟ ِﻌو ََﻻﻖ‬ ‫ﲆ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻦ‬ � ‫ﺲ‬ � ُ َ ِ ْ َ َ َ َ َ � ْ ‫اﻟ‬ � ‫ﺔ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻘ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﺖ‬ ‫ﻄ‬ ‫ﻘ‬ ‫ﺳ‬ ‫ا‬ ‫ذ‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻗ‬ ‫و‬ ‫ث‬ ‫�ﻼ‬ ‫ﺜ‬ ‫ﻪ‬ ُ َ ‫�ﻳَﺪََﺻ ْﻋﺎ ِﺑﻬ َﻌَﺎ ُ ِ�ﻠ �ﺸ� َ ْﻴ َﻄ َ ِﺎن َ َوَ�� َﻣ ََﺮ�َ � َ �� ْن َ� َ ْﺴَﻠُ َﺖ‬ َ ََ � َ َ ْ �� ‫اﻟﺼ ُ ْﺤ َﻔ � َﺔ َ َِو ُﻗَ ْﺎ َل َ ْ اُ ِ �ن‬ ْ ‫��ﻳ َﺪَﺻﺎ ْ ِﺑﻋﻬَﻌَﺎ ُﻪ ِ�ﻠاﻟﺜ�ﺸ�ﻴ�ﻼ َﻄث ِﺎن َوﻗوﺎ��ﻣلﺮ�َاذا �� َنﺳﻘَ� َﻄ‬ ‫ﻂْن َ� ��ﺪَ َﻋﳯْ�ﰼ َﺪَﺎ ُ ْﰼﻻ ْ �ا� َﻳ َ َﻻﺪْذ ِرﻳىﺪْي َِروﻟِْ َﻴي�ﰲ� ُ ِْﳇ ��ﻬ ِﰲَﺎّي �� َو َِّيﻻ‬ ‫اﻟﺼ �ﺤ ََﻔ� َﺔﺪﰼوﻗَﻓﺎﻠ �َُﻴل اﻤ‬ ‫ﺖ َﺖﻟُ ْﻘ � َﻤﺔ‬ َ َ �ُ َ ْ ُ‫َﻃ َﻌﺎ ِﻣ ِﻪ ِﻳ ُ َﺒ َﺎرك‬ ْ ‫)رواﻩ َ ٔ� �ﺑﻮ‬ َ َ ْ ُ َ � َ ْ � ُ‫داود( ْﺴ ُﻠ‬ َ � � َ� ‫اﻟﺼ ْﺤ َﻔ َﺔ َوﻗَﺎ َل �ا �ن �� َ�ﺪَ ﰼ ﻻ ﻳَﺪْ ِري ِﰲ �� ِ ّي‬ ‫ﺖ‬ َ ‫ﻠ‬ ‫ﺴ‬ ‫ن‬ � ‫ﺮ‬ � ْ ْ ‫)رواﻩ ٔ�ﺑﻮ‬ َ ‫ﻳ َ َﺪَﻃ َﻌْﻋﺎﻬ ِﻣَﺎ ِﻪ �ﻠﻳ ُ َﺒ �ﺸ َ�ﺎر ْﻴكُ َﻄ َ ُ ِ�ﺎن َو �� َﻣ‬ (‫داود‬ � Artinya: Dari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah َ shallallahu (‫َﻃ َﻌﺎ ِﻣ ِﻪ ﻳ ُ َﺒ َﺎركُ ُ� )رواﻩ ٔ�ﺑﻮ داود‬ 'alaihi wasallam jika makan makanan, beliau menjilat jari-jarinya

Artinya: Dari Anas bin Malik ra bahwa Rasulullah shallallahu sebanyak Artinya: Dari Anas binbersabda: Malik ra bahwa Rasulullah shallallahu kali,bin beliau "JikaRasulullah suapan salah seorang Artinya: Daritiga Anas Malik ra bahwa shallallahu 'alaihi wasallam jika makan makanan, beliau menjilat jari-jarinya ‘alaihi wasallam jikamaka makanhendaknya makanan, ia beliau menjilat jari-jarinya dari kalian jatuh, membersihkannya dari 'alaihi wasallam jikabeliau makanbersabda: makanan,"Jika beliau menjilat jari-jarinya sebanyak tiga kali, suapan salah seorang sebanyak tiga kali, beliau bersabda: “Jika suapan salah seorang kotorantiga dankali, memakannya, dan janganlah ia membiarkannya sebanyak beliau hendaknya bersabda: "Jika suapan salah seorang dari kalian jatuh, maka ia membersihkannya dari dari kalian jatuh, maka hendaknya ia membersihkannya dari untuk setan!" Dan beliau memerintahkan kami agar mengusap dari kalian maka hendaknya ia membersihkannya dari kotoran danjatuh, memakannya, dan janganlah ia membiarkannya kotoran dan memakannya, dan janganlah ia membiarkannya piring. Beliau bersabda: "Sesungguhnya tidak seorangpun di kotoran dan memakannya, dan janganlah ia membiarkannya untuk setan!" Dan beliau kami agar mengusap untuk beliaumemerintahkan memerintahkan kami antarasetan!” kalian Dan mengetahui dibagian manakah ia agar diberimengusap berkah." untuk setan!" Dan beliau memerintahkan kami agar mengusap piring. Beliau bersabda: "Sesungguhnya tidak seorangpun didi piring. Beliau bersabda: “Sesungguhnya tidak seorangpun (HR. Abu Daud) piring. Beliau bersabda: tidak seorangpun di antara dibagian iaiadiberi antarakalian kalianmengetahui mengetahui"Sesungguhnya dibagianmanakah manakah diberi berkah." berkah.” ِ antara kalian mengetahui dibagian manakah ia diberi berkah." ِ َ � َ (HR. Abu Daud) ُ ‫َﻋ ْﻦ ا ْ� ِﻦ َﻋ �ﺒ ٍﺎس رﴈ ﷲ ﻋﳯﲈ ﻗَﺎ َل ﻗَﺎ َل َر ُﺳ‬ ‫ﲅ ﻻ‬Abu ‫ا� �َﻠ ْﻴﻪ‬ (HR. ُ � ‫ﻮل �ا� َﺻ �ﲆ‬ َ ‫ َو َﺳ‬Daud) (HR. Abu Daud) َ

‫رﴈ ٔ�ﲪﺪ‬ ‫ﺎس )رواﻩ‬ ‫ﴐ ٍ َار‬ َ ‫ﴐ َرا ْ� َوِﻦﻻ َﻋِ �ﺒ‬ ِ � (‫ﻣﺎ�ﺔ‬ ‫ا� �َﻠَ ْﻴ ِﻪ َو َﺳ � َﲅ َﻻ‬ ‫ا�ﻦﺳﻮ ُل‬ ‫اﳊﺎﰼ َلو َر‬ ‫اﻟﺒﳱﻘﻲﻗَﺎو َل ﻗَﺎ‬ ‫ﷲوﻋﳯﲈ‬ ‫َﻋَ ْ َﻦ‬ ُ � ‫ا� َﺻ �ﲆ‬ ُ ِ � berkata: ٍ َ ‫ﴐ ار ْ� ِوﻦ‬ ‫ َﻻ‬Dari ‫ َو َﺳ � َﲅ‬Ibn ‫�َﻠَ ْﻴ ِﻪ‬Abbas �‫ا‬ ‫اﳊﺎﰼ َرو ُاﺳﻮ�ﻦ ُل‬ ‫ َل‬Rasulullah ‫اﻟﺒﳱﻘﻲ َلو ﻗَﺎ‬ ‫ﲪﺪ وﻋﳯﲈ ﻗَﺎ‬ ‫ﷲ‬ ُ � ‫ �ﲆ‬ra‫( َﺻ‬ia�‫ا‬ saw bersabda: ‫ﻣﺎ�ﺔ‬ �ٔ ‫رﴈ‬ ‫)رواﻩ‬ ‫ﺎسار‬ َ ِ�‫“ﻻ َﻋﺒ‬Tidak َ‫ﴐ‬ َ َ َ ‫َﻋ َ ْﻦ‬ boleh membahayakan diri‫�ﻦ‬ sendiri lain”‫ار‬ (HR (‫ﻣﺎ�ﺔ‬ ‫اﳊﺎﰼ وا‬maupun ‫واﻟﺒﳱﻘﻲ و‬orang ‫)رواﻩ ٔ�ﲪﺪ‬ ‫ﴐ‬ ‫ﴐ َر َو َﻻ‬ َ ِ Ahmad, ََ َ Dari Ibn Abbas ra ia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Tidak al-Baihaqi, al-Hakim, dan Ibnu Majah).

150

bolehIbn membahayakan sendiriRasulullah maupun orang (HR Ahmad, Dari Abbas ra ia diri berkata: saw lain” bersabda: “Tidak Qaidah ushuliyyah dan qaidah fiqhiyyah 3. al-Baihaqi, al-Hakim, dan Majah). boleh membahayakan diriIbnu sendiri maupun orang lain” (HR Ahmad, al-Baihaqi, al-Hakim, dan Ibnu Majah). 3. Qaidah ushuliyyah dan qaidah fiqhiyyah Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam 3. Qaidah ushuliyyah dan qaidah fiqhiyyah 87

Dari Ibn Abbas ra ia berkata: Rasulullah saw bersabda: “Tidak boleh membahayakan diri sendiri maupun orang lain” (HR Ahmad, al-Baihaqi, al-Hakim, dan Ibnu Majah). 3. Qaidah ushuliyyah dan qaidah fiqhiyyah

ِ‫اا �� �� ْﺻﺻ ُﻞُﻞ ِ ِ ْﰲْﰲ ْ ْا� �ا��ا�ْﻣ ْﻣﻣ ِﺮ ِﺮﺮ ِ� ِِ��ﻠْﻠْﻠْﻮُﻮﻮ ُﺟ ُﺟﺟﻮْﻮﻮ ِ ِب‬ ‫ب‬ ‫ب‬ ‫ب‬ ِ‫اا �� �� ْ ْﺻﺻ ُ ُﻞﻞ ِ ِ ْ ْﰲﰲ ْ ْ �ا� �ا� ْ ْﻣﻣ ِ ِﺮﺮ ِ� ِ�ﻠُْﻠْ ُ ُﻮﻮ ُ ُْﺟﺟ ْ ْﻮﻮ ِب‬ ْ perintah “Pada prinsipnya perintah itukewajiban” menunjukkan ْ ُ ُ ِ ْ kewajiban” “Pada prinsipnya itu menunjukkan “Pada prinsipnya perintahitu itumenunjukkan menunjukkankewajiban” kewajiban” “Pada prinsipnya perintah “Pada prinsipnya perintah itu menunjukkan kewajiban” “Pada prinsipnya perintah itu menunjukkan kewajiban” ‫ا ��ﺻ ُﻞ ِ ْﰲ ا�ﳯ� ِ�ﻲ ِ�ﻠﺘﺤﺮ ْﱘ‬ ‫ااا ���� �� ْْ ْ ْﺻﺻﺻ ُ ُ ُﻞﻞﻞ ِ ِ ِ ْ ْﰲْﰲﰲ ا�ﳯ�ا�ﳯ� ْا�ﳯ� ِْْْ ِ ِ�ﻲ�ﻲ�ﻲ ِ� ِ�ﻠِ�ﻠﺘ�ﻠﺘ��ﺘ� ْﺤ ْْ ْﺤ ِﺤﺮ ِِ ِْﺮﺮ ِْﱘْ ِ ِ ِﱘﱘ‬ ‫ا �� ْﺻ ُﻞ ِ ْﰲ ا�ﳯ� ْ ِ�ﻲ ِ�ﻠﺘ� ْﺤ ِﺮ ْ ِﱘ‬ “Pada prinsipnya larangan itu menunjukkan keharaman” “Pada prinsipnya larangan itu menunjukkan keharaman” “Pada prinsipnya prinsipnya larangan itu menunjukkan menunjukkan keharaman” larangan “Pada prinsipnya larangan itukeharaman” menunjukkan keharaman” “Pada itu ِ َ ْ ٌ keharaman” ِ ِ ‫اﻟﺮﻋ‬ “Pada prinsipnya larangan itu menunjukkan ‫َﴫ ُفف ْا ْاﻻﻻ َﻣ َﻣﺎﺎ ِم ِم �َ� َ ََﲆﲆ‬ � � َ َ ‫ﺗﺗ‬ ِ‫اﻟﺮاﻟﺮ‬ �� ‫ﲆ‬ ُ ‫َﴫ‬ ‫َﴫ‬ ِ‫اﻟﺮ ِﻋِ�ﻴﻋﻋﻴ� �ﻴِﻴﺔ ِﺔﺔِﺔ َﻣ َ�ﻣَُﻣَﻣ ْ�ُ�ُ�ﻮُْ ْﻮ ٌﻮﻮ ٌط ٌططِط ِ� ِﻟِْ�ﻟ�َﻤ�ﻟْﻟَْﻤ ََﻤﻤ َﺼ َﻠَﺼﺼﻠﺼﻠَ�ﻠَ َ�ِﺔ َ��ﺔﺔ ِﺔ‬ ْ ُ � ‫م‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﻻ‬ ‫ا‬ ‫ف‬ � َ َ � َ َ ‫ﺗﺗ‬ َ � ‫َﴫ ُ ُف ْ ْا � �ﻻ َﻣﺎ ِ ِم �َ َﲆ‬ َ � َ ْ َ � � ْ ِ ِ َ ِ ٌ “Kebijakan ‫َﻣ‬rakyatnya ‫ َ�ﺔ‬terhadap ‫ﻠ‬terhadap ‫�ُ ْﻮط ِ�ﻟ َﻤ َﺼ‬rakyatnya ‫ �َﲆ �اﻟﺮﻋ �ﻴﺔ‬didasarkan ‫َﴫف اﻻ� َﻣﺎ ِم‬ �َ‫ﺗ‬ “Kebijakanimam imam(pemerintah) (pemerintah) didasarkan “Kebijakan imam (pemerintah) terhadap rakyatnya didasarkan � (pemerintah) “Kebijakan terhadap imam (pemerintah) terhadap rakyatnya pada “Kebijakan imam rakyatnya didasarkan padakemaslahatan.” kemaslahatan.” didasarkan pada kemaslahatan.” “Kebijakan imam (pemerintah) terhadap rakyatnya didasarkan pada kemaslahatan.” kemaslahatan.” pada pada kemaslahatan.” ‫اﻟﴬ ُرر �ُ�ُ َ َﺰﺰ ُالُال‬ ََ �� ‫اﻟﴬ‬ ُ‫اﻟﴬُ ُرر �ُ� َ َﺰﺰ ُالال‬ ‫اﻟﴬ‬ َ �� َ ُ ُ ”Kemudaratan itu harus dihilangkan.” ُ ‫اﻟﴬ ُر �ُ َﺰال‬ ”Kemudaratan itu harus dihilangkan.” َ� ”Kemudaratan itu harus dihilangkan.” ”Kemudaratan itu harus dihilangkan.” ”Kemudaratan itu ‫ن‬ harus ْ ‫اﻟﴬ ُرر ﻳ ُﻳ ُﺪْﺪْﻓَﻓَُﻊ ُﻊ ِﺑ ِﺑﻘَﻘَﺪْﺪْ ِر ِر‬ ِ ‫ ْاﻻاﻻْﻣ ْﻣ َ َﲀﲀ ِن‬dihilangkan.” ”Kemudaratan itu harus dihilangkan.” ََ �� ‫اﻟﴬ‬ ُ � ْ ‫اﻟﴬ ُ ُرر ﻳ ُﻳ ُﺪْﺪْ ﻓَﻓَ ُ ُﻊﻊ ِﺑ ِﺑﻘَﻘَﺪْﺪْ ِ ِرر �ْاﻻاﻻ ْ ْﻣﻣ َ َﲀﲀ ِ ِن‬ ‫اﻟﴬ‬ � َ ‫ن‬ � َ “Segala mudharat (bahaya) harus dihindarkan sedapat mungkin”. “Segala mudharat (bahaya) harus dihindarkan ‫ َﲀ ِن‬sedapat ‫ِﺑﻘَﺪْ ِر ْ �اﻻ� ْﻣ‬mungkin”. ‫اﻟﴬ ُر ﻳُﺪْ ﻓَ ُﻊ‬ َ� “Segala mudharat (bahaya) harus dihindarkan sedapat mungkin”. � “Segala mudharat (bahaya) harus dihindarkan ِ ِ ‫ددْ َْرَرُء ُء اﻟاْﻟْ َﻤ َﻤ َﻔ َﻔ‬ ‫ﺐﺐاﻟْاﻟَْﻤ َﻤ َ َﺼﺎﺼﻟِﺎﻟِ ِﺢ ِﺢ‬ ِ ِ ْ‫ َ� َﻠْ�ﻠ‬sedapat ‫ﻣ ُﻣﻘَﻘَ �ﺪ �ﺪ ٌم ٌم �َ� َ َﲆﲆ‬mungkin”. ‫ﺎﺳﺎﺳ ِﺪ ِﺪ‬ “Segala mudharat (bahaya) harus dihindarkan sedapat mungkin”. ُ “Segala mudharat ِ (bahaya) ْ‫ﺐ ااﻟ‬ ْ‫اﻟ‬sedapat ْ‫ َ��ﻠ‬harus َ �َ� ‫م‬dihindarkan ِ ِ َ َ � ‫ﺢ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﺼ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﺐ‬ ِ ‫ﲆ‬ ‫م‬ ‫ﺪ‬ ‫ﻘ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﺎﺳ‬ ‫ﻔ‬ ‫ﻤ‬ ‫دد ْ َْرَر ُ ُءء ا‬ ُ ٌ َ ْ ْ ْ ِ َ َ َ ِ ِ ِ َ َ � mungkin”. ‫ﺢ‬ ‫ﻟ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﺼ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ِ ‫ﻠ‬ ‫ﲆ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﻘ‬ ‫ﻣ‬ ‫ﺪ‬ ‫ﺎﺳ‬ ‫ﻔ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ “Menghindarkan ِ‫ َ َ�ﻠْ ِﺐ اﻟْ َ َﻤ َ َﺼﺎﻟِ ِﺢ‬didahulukan “Menghindarkan mafsadat mafsadat (kerusakan) (kerusakan) didahulukan ْ‫ﻟ‬atas َ‫ َ َﻤ َﻔ ِﺎﺳ ِﺪ ُ ُﻣ َﻘ �ﺪ ٌمٌ �َ َﲆ‬atas ‫د َْر ُء ا‬

mendatangkan “Menghindarkan mafsadat (kerusakan) (kerusakan) didahulukan didahulukan atas atas mendatangkanmaslahat. maslahat. “Menghindarkan Air, mafsadat Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam “Menghindarkan mafsadat (kerusakan) didahulukan atas mendatangkan maslahat. mendatangkan maslahat. ERHATIKAN para terkait PERHATIKAN: : 1.1. Pendapat Pendapat paraulama ulama terkaitmasalah masalah pengelolaan pengelolaan sampah, sampah, antara antara mendatangkan maslahat. lain lainpendapat pendapatImam ImamZakaria Zakariaal-Anshari al-Ansharidalam dalam Asna Asna al-Mathalib al-Mathalib

151

‫اﻟﴬ ُر ﻳُﺪْ ﻓَ ُﻊ ِﺑﻘَﺪْ ْ ِر ْاﻻ ْﻣ َﲀ ِن‬ َ� ‫اﻟﴬ ُر ﻳُﺪْ ﻓَ ُﻊ ِﺑﻘَﺪْ ِر اﻻ ْﻣ َﲀ ِ �ن‬ َ�

� mungkin”. “Segala mudharat (bahaya) harus dihindarkan sedapat

“Segala mudharat (bahaya) harus dihindarkan sedapat mungkin”.

‫ﺐﻟِ ا ِﺢﻟْ َﻤ َﺼﺎ ِﻟ ِﺢ‬ ‫د َْرد ُءَْراُءﻟْ َﻤا َﻔﻟْ َﻤ ِ َﻔﺎﺳ ِﺪ ِﺎﺳُﻣ ِﻘَﺪﺪ� ُ ٌﻣمﻘَ�َﺪ� َ ٌم‬ ‫ﲆﺐ اَ�ﻟْﻠَْﻤ َ ِﺼﺎ‬ ِ َْ‫ﲆ �ََ�ﻠ‬

“Menghindarkan mafsadat (kerusakan) didahulukan atas “Menghindarkan mafsadat (kerusakan) didahulukan atas “Menghindarkan mafsadat (kerusakan) didahulukan atas mendatangkan maslahat. mendatangkan maslahat. mendatangkan maslahat. MEMPERHATIKAN MEMPERHATIKAN: :

MEMPERHATIKAN :

1.

Pendapat ulama terkait masalah pengelolaansampah, sampah,antara antara 1. 1. Pendapat parapara ulama terkait masalah pengelolaan

Pendapat para ulama terkait masalah pengelolaan sampah, antara lain pendapat pendapat Imam ImamZakaria Zakaria al-Anshari al-Anshari dalam dalam Asna Asnaal-Mathalib al-Mathalib lain lain pendapat Zakaria al-Anshari Asna SyarhImam Raudlatu al-Thalibin, juz 19 19dalam halaman 140al-Mathalib yangmenukil menukil Syarh Raudlatu al-Thalibin, juz halaman 140 yang Syarh Raudlatu al-Thalibin, juz 19 halaman 140 yang menukil pendapatImam ImamAl AlGhazali Ghazali:: pendapat pendapat Imam Al Ghazali :

‫ﻮن‬ ِ ُ ‫اﻟﺼﺎﺑ‬ � َ‫ ﻗَﺎ َل اﻟْﻐ ََﺰ ِ �اﱄ ِﰲ ْاﻻ ْﺣ َ�ﺎ ِء ﻟ َ ْﻮ ا�ْ� َ َﺴ َﻞ ِﰲ اﻟْ َﺤ �ﻤﺎ ِم َو�َ َﺮك‬، ( ‫) ﺗَ ْﻨ�ِ� ٌﻪ‬ ‫ﻮن‬ ‫ ِﺑ�� ْﻗَرﺎ ِ َل‬،‫َو ) ِ ّاﻟﺴﺪْﺗَ َْﻨر�ِ�اﻟْ ٌﻪ ُﻤ ْ ِﺰﻟﻘَ( ْ ِﲔ‬ ِ ُ ‫اﻟﺼﺎﺑ‬ � َ‫ﺎ ِم َو َﰷ َ َون�َ َﺮك‬،‫ض اﻟْاﻟْ َﺤﻐ � َﻤﺎَﺰ ِِم �اﱄﻓَ َﺰ�ﻟَ ِ َﻖﰲ ِﺑ ِﻪ ْ ٕااﻻ� ْ َ ْﺣﺴ َ�ﺎ ٌﺎنِء ﻓَ�َﻟ َ ِﻠ ْ َﻮﻒا ��ْ ْو� َ ﺗَ ِﻠﺴ َ َﻞﻒ ِﻣ�ْ ُﰲﻪ ُاﻋﻟْﻀْ َﺤ ٌﻮ �ﻤ‬ � َ‫ض ﻳ َا َﺘﻟْ َﻌ َ �ﺤﺬ ُ�ﻤرﺎ ِم ِاﻻﻓَ َ ْ�ﺰﻟ َِ َ َﱰﻖ ُاز ِﺑ ِﻪﻣ�ْ ٕ ُاﻪ� ْ َﻓ‬ َ ‫ﺎن َﻤﻓَ�َُﺎنِﻠ َ ُﻣ‬ �‫ﺴﺎ ٌﻟﻀ‬ ‫ﲔ ِﺑِ�� َﲝ ْ ْﻴر ِ ُﺚ‬ ‫اﻟﺴ ِﺪْﺿ َﻊ ٍر َاﻟْﻻ ُﻤ ْﻳ َﺰِﻟ ْﻘَﻈ ْﻬ ُ َِﺮ‬ ‫ِﰲَو َﻣ ِ ّْﻮ‬ ‫ َو َﰷ َن‬،‫ﻒ َﱰ ِ ّد �� ٌْدو ﺑﺗَ ْ ِﻠ َﲔﻒاﻟﺘ� ِﺎﻣ ِ�ْر ُِﻪك ُﻋﻀْ ٌﻮ‬ ‫َواِﻟْ َﰲﺤ �ﻤﺎ ِ َﻣﻣ ّْ ِﻮﻲ ِٕاﺿ ْذﻊ ٍ�َ َ َﲆﻻ اﻟْﻳ َ َﺤ ْ �ﻈﻤﺎﻬ ِ ُﻣَﺮ ّ ِﻲ ﺗَ ِ ْﻨ َﲝ ِ ْﻈﻴ ُ ُﺚ‬ ‫ﻴﻒ اﻟْﻳَﺘََﺤ َﻌ�ﻤﺎ �ﺬ ِم ُر ِاﻻ ْ� ِ َﱰ ُاز ِﻣ�ْ ُﻪ ﻓَﺎﻟﻀ� َﻤ ُﺎن ُﻣ َ َﱰ ِ ّد ٌد ﺑ َ ْ َﲔ اﻟﺘ�ﺎ ِر ِك‬

‫َواﻟْ َﺤ �ﻤﺎ ِﻣ ّ ِﻲ ٕا ْذ �َ َﲆ اﻟْ َﺤ �ﻤﺎ ِﻣ ّ ِﻲ ﺗ َ ْﻨ ِﻈ ُﻴﻒ اﻟْ َﺤ �ﻤﺎ ِم‬

Imam Ghazali dalam kitab Ihya’ulumiddin berpendapat, jika Imam dalam kitab seseorang mandiGhazali di kamar mandi danIhya’ulumiddin meninggalkan berpendapat, bekas sabun jika seseorang mandi di kamar mandi dan meninggalkan bekas yang menyebabkan licinnya lantai, lantas menyebabkan seseorang Imam Ghazali dalam kitab Ihya’ulumiddin berpendapat, jika sabun yang menyebabkan licinnya lantai, lantas menyebabkan tergelincir dan mati atau anggota tubuhnya cedera, sementara seseorang mandi di kamar mandi dan bekas sabun seseorang tergelincir danmaka mati meninggalkan atau anggota tubuhnya cedera, hal itu tidak nampak, kewajiban menanggung akibat sementara hal itu tidak nampak, maka kewajiban menanggung yang menyebabkan licinnya lantai, lantas menyebabkan seseorang tersebut dibebankan kepada orang yang meninggalkan bekas akibat tersebut kepada orang yang meninggalkan tergelincir serta dan mati ataudibebankan anggota cedera, sementara penjaga, mengingattubuhnya kewajiban penjaga untuk bekas serta penjaga, mengingat kewajiban penjaga untuk membersihkan mandi. hal itu tidak nampak,kamar maka kewajiban menanggung akibat

membersihkan kamar mandi.

tersebut dibebankan kepada orang yang meninggalkan bekas 2. Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan serta 2. penjaga, mengingat untuk Undang-Undang RI Nomorkewajiban 18 Tahun 2008penjaga tentang Pengelolaan Sampah; Sampah; membersihkan kamar mandi.RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang 3. Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun tentang Perlindungan 2. Undang-Undang RI NomorRI18 Tahun 2008 2009 tentang Pengelolaan Sampah; dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 88

152

3. Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam 88

tentang

4. Hasil pertemuan MUI dan Focus Group Discussion (FGD) MUI dengan kementrian Lingkungan Hidup, BPLHD DKI Jakarta, Institut Pertanian Bogor, Bank Syariah Mandiri, Masyarakat Ekonomi Syariah dan Komunitas Ciliwung pada 15 April 2014; 5. Hasil seminar tentang (i) Sampah dan Sumber Daya Air, (ii) Pertanahan dan Status Kawasan, (iii) Sosial dan Budaya, (iv) Ekonomi dan Pariwisata oleh Konsorsium Penyelamatan Puncak, Bogor, Jawa Barat yang terdiri dari akademisi, pemerintah daerah, instansi vertikal, perusahaan swasta, dan masyarakat lokal untuk membangun pemahaman, gagasan, dan komitmen bersama dalam bidang-bidang meliputi pada 22 April 2014 6. Hasil kunjungan bersama di Sungai Ciliwung oleh MUI dan Institut Ciliwung pada 13 April 2014; 7. Pendapat, saran, dan masukan yang berkembang dalam Rapat Pleno Komisi Fatwa pada tanggal 07 November 2014. Dengan bertawakkal kepada Allah SWT

MEMUTUSKAN MENETAPKAN

: FATWA TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENCEGAH KERUSAKAN LINGKUNGAN

Pertama

: Ketentuan Umum



Dalam fatwa ini, yang dimaksud dengan: a. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/ atau proses alam yang karena sifat, konsentrasi dan/atau volumenya membutuhkan pengelolaan khusus

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

153

b. Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan, pemanfaatan serta penanganan sampah. c. Lingkungan adalah suatu sistem yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. d. Tabdzir adalah menyia-nyiakan barang/harta yang masih bisa dimanfaatkan menurut ketentuan syar’i ataupun kebiasan umum di masyarakat. e. Israf adalah tindakan yang berlebih-lebihan, yaitu penggunaan barang/harta melebihi kebutuhannya. Kedua

: Ketentuan Hukum 1. Setiap muslim wajib menjaga kebersihan lingkungan, memanfaatkan barang-barang gunaan untuk kemaslahatan serta menghindarkan diri dari berbagai penyakit serta perbuatan tabdzir dan israf. 2. Membuang sampah sembarangan dan/atau membuang barang yang masih bisa dimanfaatkan untuk kepentingan diri maupun orang lain hukumnya haram. 3. Pemerintah dan Pengusaha wajib mengelola sampah guna menghindari kemudharatan bagi makhluk hidup. 4. Mendaur ulang sampah menjadi barang yang berguna bagi peningkatan kesejahteraan umat hukumnya wajib kifayah.

154

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

Ketiga

: Rekomendasi Pemerintah Pusat a. Meningkatkan peran pelayanan dan perlindungan masyarakat dalam pengelolaan sampah sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya; b. Mengedukasi masyarakat tentang tanggung jawab pengelolaan sampah; c. Menyediakan fasilitas daur ulang sampah bagi masyarakat untuk mencegah terjadinya dampak buruk dan memberikan manfaat bagi masyarakat; d. Meningkatkan penegakan hukum terhadap setiap pelaku pencemaran lingkungan. Legislatif a. Mengkaji ulang dan membuat ketentuan peraturan perundangundangan yang dapat menjamin pengelolaan sampah secara efektif b. Meningkatkan pengawasan terhadap fungsi dan tugas pemerintah dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dalam pengelolaan sampah untuk melindungi masyarakat. Pemerintah Daerah a. Melakukan dan meningkatkan pembinaan kepada masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan sampah, seperti pembentukan bank sampah dan sejenisnya.

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

155

b. Melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam mendesain kebijakan dan strategi pengelolaan sampah, antara lain : dinas terkait, pelaku usaha, lembaga swadaya masyarakat, ulama, tokoh masyarakat, pakar/praktisi, dan perguruan tinggi; c. Memastikan seluruh sampah perusahaan harus diproses dan diolah terlebih dahulu sebelum dibuang sehingga tidak menyebabkan polusi dan mencemari lingkungan d. Menindak tegas siapapun yang membuang sampah ke sungai. Pelaku Usaha a. Menaati seluruh ketentuan pengelolaan limbah yang berlaku; b. Memroses dan mengolah sampah terlebih dahulu sebelum dibuang sehingga tidak menyebabkan polusi dan mencemari lingkungan c. Berkontribusi untuk mendorong kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam upaya pengembangan pengelolaan sampah untuk kelestarian lingkungan; d. Menciptakan peluang ekonomi ramah lingkungan dan berkelanjutan dengan tetap menjaga keseimbangan ekosistem. Tokoh Agama a. Memberikan pemahaman keagamaan tentang pentingnya mencegah kerusakan lingkungan serta menjaga keseimbangan ekosistem melalui pengelolaan sampah yang baik; b. Melakukan sosialisasi, berperan aktif, dan menyadarkan masyarakat terkait pengelolaan sampah dan sikap hidup yang

156

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

bertanggungjawab melalui pendekatan agama; c. Mendorong penyusunan panduan keagamaan dan pembentukan “Dai Lingkungan Hidup” guna mewujudkan kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sampah. Lembaga Pendidikan dan Tempat Ibadah a. Memberikan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah guna terwujudnya keseimbangan lingkungan dan ekosistem; b. Berperan aktif dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah. Masyarakat a. Melakukan pengurangan sampah yang meliputi kegiatan (a) pembatasan timbulan sampah; (b) pendauran ulang sampah; dan/atau (c) pemanfaatan kembali sampah b. Berperan aktif dalam upaya pengelolaan sampah sebagai sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan sehingga memberikan nilai tambah. Keempat

: Ketentuan Penutup 1. Fatwa ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diperbaiki dan disempurnakan sebagaimana mestinya. 2. Agar setiap muslim dan pihak-pihak yang memerlukan dapat mengetahuinya, menghimbau semua pihak untuk menyebarluaskan fatwa ini.

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

157

Ditetapkan di

: Jakarta

Pada tanggal

: 14 Muharram 1436 H 07 November 2014 M

MAJELIS ULAMA INDONESIA KOMISI FATWA

158



Ketua

Sekretaris



Ttd,

Ttd,



PROF. DR. H. HASANUDDIN AF, MA

DR. HM. ASRORUN NI’AM SHOLEH, MA

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

MAJELIS ULAMA INDONESIA

WADAH MUSYAWARAH PARA ULAMA ZU’AMA DAN CENDEKIAWAN MUSLIM Jalan Proklamasi No. 51 Menteng Jakarta Pusat 10320 Telp. 31902666-3917853, Fax. 31905266 Website : http://www.mui.or.id E-mail : [email protected]

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 47 Tahun 2014 FATWA Tentang MAJELIS ULAMA SAMPAH INDONESIA PENGELOLAAN UNTUK MENCEGAH LINGKUNGAN Nomor:KERUSAKAN 02 Tahun 2010

Tentang AIR DAUR ULANG Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah : MENIMBANG

a. bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah di bumi(MUI), (khalifah fi al-ardl) untuk mengemban amanah dan Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia setelah : bertanggung jawab memakmurkan bumi;

MENIMBANG

:

: a. bahwa perkembangan teknologi memungkinkan daur ulang air b. yang bahwa permasalahan sampah menjadi permasalahan semula berasal dari limbahtelah yang bercampur dengan kotoran, nasional yang berdampak buruk bagi kehidupan sosial,air; benda najis, dan komponen lain yang merubah kemutlakan ekonomi, kesehatan, dan lingkungan;



b. bahwa penggunaan air daur ulang dalam masyarakat meningkat c. bahwa telah terjadi peningkatan pencemaran lingkungan hidup seiring dengan peningkatan pesat kebutuhan air dan penurunan yang memprihatinkan, karena rendahnya kesadaran kualitas sumber air akibatindustri dari peningkatan jumlah penduduk, laju masyarakat dan kalangan dalam pengelolaan sampah; urbanisasi dan perkembangan industri; d. bahwa adanya permintaan fatwa dari Kementerian Lingkungan

Hidup selama kepada ini MUIbelum tentang Sampah untukdalam c. bahwa ada Pengelolaan standar baku kehalalan mencegah kerusakan lingkungan; pemanfaatan air daur ulang sehingga muncul pertanyaan seputar e. hukum bahwa pemanfaatannya; berdasarkan pertimbangan pada huruf a, b, c, dan d MENGINGAT

:

Komisi Fatwa MUI memandang perlu menetapkan fatwa tentang pengelolaan sampah guna mencegah kerusakan lingkungan. Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

1. Ayat-ayat al-Quran :

159

seiring peningkatan kebutuhan air dan penurunan kualitasdengan sumber air akibat pesat dari peningkatan jumlah penduduk,

MENGINGAT

MENGINGAT MENGINGAT

MENGINGAT

:

kualitas sumber air akibat daridari peningkatan jumlah penduduk, kualitas sumber airperkembangan akibat peningkatan laju urbanisasi dan industri; jumlah penduduk, laju urbanisasi dan perkembangan industri; urbanisasi industri; c. laju bahwa selamadan iniperkembangan belum ada standar baku kehalalan dalam c. bahwa selama ini belum ada standar baku kehalalan dalam c. bahwa selama ini belum ada standar baku kehalalan dalam pemanfaatan air daur ulang sehingga muncul pertanyaan d. bahwa oleh karena itu dipandang perlu menetapkan fatwa tentang pemanfaatan air daur ulang sehingga munculpertanyaan pertanyaan pemanfaatan air daur ulang sehingga muncul seputar hukum pemanfaatannya; pemanfaatan air daur ulang guna dijadikan pedoman. hukum pemanfaatannya; seputar hukum pemanfaatannya; d. seputar bahwa oleh karena itu dipandang perlu menetapkan fatwa d. bahwa karena itu daur dipandang perlu menetapkan fatwa d. bahwa oleh oleh karena itu dipandang perlu menetapkan fatwa tentang pemanfaatan air ulang guna dijadikan pedoman. tentang pemanfaatan air daur ulang guna dijadikan pedoman. tentang pemanfaatan air daur ulang guna dijadikan pedoman. : 1. Firman Allah SWT: : 1. Firman Allah SWT: : 1. Firman Allah SWT:

1. Firman Allah SWT:

"Dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk "Dan Allah kepadamu hujan daridari langit untuk “Danmenurunkan Allah kepadamu hujan langit untuk mensucikan kamumenurunkan dengan hujan itu …" dari (QS.langit Al-Anfal [8] : "Dan mensucikan Allah menurunkan kepadamu hujan untuk kamu dengan hujan itu …" (QS. Al-Anfal [8] : mensucikan kamu dengan hujan itu …” (QS. Al-Anfal [8] : 11). 11). mensucikan 11). kamu dengan hujan itu …" (QS. Al-Anfal [8] :

‫اﻟﺴﻤﺎ ِء ﻣﺎء َﻃﻬُﻮر ًا * ِﻟﻨﺤﲖ ِﺑ ِﻪ ﺑ ْ َ� ًة �ﻣ�ﺘ ًﺎ و�ُﺴ ِﻘ� ُﻪ ِﻣﻤﺎ َ�ﻠَ ْﻘ�ﺎ ��ﻧْﻌﺎﻣ ًﺎ‬ .... � ‫ َو ��و �� َ َﻟ�ﺰْﻟ�ﺰْﻨَﻨَﺎﺎ ِﻣ ِﻣ َﻦﻦ‬.... ‫اﻟﺴ َ َﻤﺎ ِء َ َﻣ ً ًﺎء َﻃﻬُﻮر ًا * ِﻟ ُﻨُ ْ ْ ِﺤ ِ َ َﲖ ِﺑ ِﻪ َﺑ َ ْ َ� ًة �ﻣْ ْ�ﺘ ًﺎ َ َو� ُ ْ ْﺴ ِﻘَ�َ ُﻪ ِﻣ � �ﻤﺎ َ�ﻠَ ْﻘ َ�َﺎ ��ﻧْ َ َﻌﺎﻣ ًﺎ‬ َ ‫و ���َ ِ َﳼ َﻛ ِﺜﲑ ًا‬ � � َ ‫اﻟﺴ َﻤﺎ ِء َﻣﺎ ًء َﻃﻬُﻮر ًا * ِﻟ ُﻨ ْﺤ ِ َﲖ ِﺑ ِﻪ ﺑ َ ْ َ� ًة �ﻣ ْ�ﺘ ًﺎ َو� ُ ْﺴ ِﻘ َ� ُﻪ ِﻣ �ﻤﺎ َ�ﻠَ ْﻘ�َﺎ ��ﻧْ َﻌﺎﻣ ًﺎ‬ � ‫ﳼ َو �� َﻛ ِﺜَ ﻟ�ﺰْﻨَﲑ ًاﺎ ِﻣ َﻦ‬ � ....ِ َ��� ‫َو‬

11).

‫ﳼ َﻛ ِﺜﲑ ًا‬ � ِ َ��� ‫َو‬

"Dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih, agar Kami "Dan Kami turunkan dari air yang amatyang bersih, menghidupkan dengan airlangit itu negeri (tanah) mati,agar danKami agar “Dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih, agar menghidupkan air itu yang mati, agar "Dan Kami dari langit airnegeri yang amat bersih, agar Kami Kamiturunkan memberi dengan minum dengan air itu (tanah) sebagian besar daridan makhluk Kami menghidupkan denganairair negeribesar (tanah) yang mati, Kami minum dengan ituitu sebagian menghidupkan dengan air itu negeri yangyang mati,dari danmakhluk agar Kami,memberi binatang-binatang ternak (tanah) dan manusia banyak" (QS. dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak" (QS. Al-Furqan[25]: 48 – 49).air itu sebagian besar dari makhluk Kami memberi minum dengan dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang Al-Furqan[25]: 48 – 49).

Kami, binatang-binatang ُ ُ َ‫(ﺎ َر َزﻗ‬QS. ً ‫ َ� َﻼ‬banyak" banyak” (QS.‫ﻮ َن‬Al-Furqan[25]: 48 –‫ا‬manusia ُ � ‫ َواﺗ‬،‫ َﻃ� ِﻴّ ًﺒﺎ‬yang �ِ ‫ ِﻪ ِ ُﻣ ْﺆ ِﻣ‬ternak ‫ � � ِا� ِ ْي ��ﻧ ُ ْْﱲ ِﺑ‬dan ‫ﷲ‬ ‫ﻘ ُﻮ‬49). ‫ﻻ‬ ‫ﷲ‬ ‫ﲂ‬ ‫و ُ ُﳇﻮا ِﻣﻤ‬ ُ ُ َ ْ ُ ً Al-Furqan[25]: 48 ‫ﻣ�ُ– ْﻮ َن‬49). ‫ﷲ ا� ْي ��ﻧ ُ ْْﱲ ِﺑﻪ ُﻣ ْﺆ‬ ُ ‫َ َو ُ ُﳇ ْ ْﻮا ِﻣ � �ﻤﺎ َر َزﻗَ ُﲂ‬ َ ‫ َواﺗ�ﻘﻮا‬،‫ﷲ َ� َﻼﻻ َﻃ� ِﻴّ ًﺒﺎ‬

‫ﷲ � ِا� ْي ��ﻧ ُ ْْﱲ ِﺑ ِﻪ ُﻣ ْﺆ ِﻣ�ُ ْﻮ َن‬ ُ ‫َو ُ ُﳇ ْﻮا ِﻣ �ﻤﺎ َر َزﻗَ ُ ُﲂ‬ َ ‫ َواﺗ � ُﻘﻮا‬،‫ﷲ َ� َﻼ ًﻻ َﻃ� ِﻴّ ًﺒﺎ‬

93 “Dan makanlah 93 makanan yang halal lagi baik dari yang “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari yang Allah telah rezkikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah telah rezkikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah 93 kamu beriman kepada-Nya” (QS. al-Ma'idah [5]: Allah yang yang kamu beriman kepada-Nya” (QS. al-Ma’idah [5]: 88). 88).



160

“…dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesung-guhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan” (QS. Al-Isra’ [17]: 26-27). Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam 2. Hadis Rasulullah SAW, antara lain:

Allah yang kamu beriman kepada-Nya” (QS. al-Ma'idah [5]: “Dan yang halal lagi dari yang Allah makanlah yang kamumakanan beriman kepada-Nya” (QS. baik al-Ma'idah [5]: 88).telah rezkikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah 88). Allah yang kamu beriman kepada-Nya” (QS. al-Ma'idah [5]: “…dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) 88). secara boros. Sesung-guhnya pemboros-pemboros itu adalah “…dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) saudara-saudara syaitan” (QS. Al-Isra’ [17]: 26-27). (hartamu) “…dan kamu menghambur-hamburkan secarajanganlah boros. Sesung-guhnya pemboros-pemboros itu adalah secara boros. Sesung-guhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan” (QS. Al-Isra’ [17]: 26-27). “…dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) saudara-saudara syaitan” (QS. Al-Isra’ [17]: 26-27). 2. secara Hadis Rasulullah SAW, antara lain: boros. Sesung-guhnya pemboros-pemboros itu adalah 2. Hadis Rasulullah SAW, antara lain: saudara-saudara syaitan” (QS. Al-Isra’ [17]: 26-27).

2. Hadis Rasulullah SAW, antara lain:

‫ ُﺳ� ِﺌ َﻞ اﻟﻨ� ِ �ﱯ ﺻﲆ ﷲ �ﻠﻴﻪ وﺳﲅ َﻋ ِﻦ اﻟْ َﻤﺎ ِء َو َﻣﺎ‬: ‫ﷲ َﻋ ْﻨ ُﻪ ﻗَﺎ َل‬ ُ ‫ﴈ‬ َ ِِ ‫َﻋ ْﻦ ُ ُ َ َﲻ َﺮ َر‬ ْ ِ ِ َ َ َ ‫اﻟ‬ � ‫ﺳ‬ ‫ﻋ‬ ‫)رواﻩو َﻣﺎ‬ ‫ء‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻤ‬ ‫ﻟ‬ ‫ا‬ ‫ﻦ‬ ‫ﻋ‬ ‫وﺳﲅ‬ ‫�ﻠﻴﻪ‬ ‫ﷲ‬ ‫ﺻﲆ‬ ‫ﱯ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﻞ‬ ‫ﺌ‬ : ‫ل‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻗ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﻨ‬ ‫ﷲ‬ ‫ﴈ‬ ُ َ َ َ َ ‫ﻳ ََﻋﻨُ ْْﻮﻦﺑ ُ ُﻪﲻ ِ َﻣﺮ َﻦ َرا�� ََو ِ ّاب ُ َواﻟ ِْ ّﺴ� َﺒﺎ ِع ﻓَﻘَﺎ َُل ا َذا َﰷ � ِ َن � اﻟْ َﻤﺎ ُء ﻗُﻠ�ﺘَ ْ ِﲔ ﻟ َ ْﻢ َ ْﳛ ِﻤ ْﻞ اﳋ َ َﺒ ِ َﺚ‬ ْ‫وﺳﲅ ا َﻋﳋ َ ِ َﺒﻦ ا َﻟ‬ ْ ‫ﺻﲆ ﻗُﻠ � َﺘ‬ ‫�ﻠﻴﻪ َ ْﳛ ِﻤ ْﻞ‬ ‫ﺎ َ ُلﺳ � ِاﺌ َذ َاﻞ َاﻟﰷﻨ� ِ َن �ﱯ اﻟْ َﻤﺎ ُء‬:َ‫ﷲواﻟ َﻋ ِ ّ ْﻨﺴ� ُﻪ َﺒﺎﻗَﺎ ِع َلﻓَﻘ‬ ‫ﻳ َ ُﻨ َﻋ ْﻮﺑُْﻦ ُﻪ‬ ‫ﷲ ِﲔ ﻟ َ ْﻢ‬ ِّ ‫ﴈ‬ ‫)رواﻩَﻣﺎ‬ ‫ﺚ َﻤﺎ ِء َو‬ َ ُ ‫اب‬ َ ‫اﳊﺎﰼ( ُ ِﻣَﲻ َ َﺮﻦ َرا�� ِ َو‬ � ‫اب َواﻟ ِ ّﺴ� َﺒﺎ ِع ﻓَﻘَﺎ َل ا َذا َﰷ َن اﻟْ َﻤﺎ ُء ﻗُﻠ � َﺘ ْ ِﲔ ﻟ َ ْﻢ َ ْﳛ ِﻤ ْﻞ اﳋ َ َﺒ َﺚ )رواﻩ‬ ‫ﻳ َ ُﻨ ْﻮﺑ ُ ُﻪ‬ ّ ِ ‫اﳊﺎﰼ( ِﻣ َﻦ ا�� َو‬ "Dari Umar ra ia berkata: Nabi SAW pernah ditanya tentang � “Dari Umar ra ia berkata: SAW pernah ditanyatentang tentang (‫اﳊﺎﰼ‬ "Dari Umar ra ia berkata: NabiNabi SAW pernah air dan yang terkena binatang ternak sertaditanya binatang buas

2. Hadis Rasulullah SAW, antara lain:

air dan yang terkena binatang ternak serta binatang buas maka air dan beliau yang binatang ternak sertaditanya binatang buas maka "Apabila air telah mencapai dua "Dari ra terkena iabersabda: berkata: SAW pernah tentang beliauUmar bersabda: “Apabila Nabi air telah mencapai dua kullah maka maka beliau bersabda: "Apabila air (HR. telahal-Hakim) mencapaibuas dua kullah makaterkena tidak mengandung najis" air danmengandung yang binatang ternak serta binatang tidak najis” (HR. al-Hakim) kullahَbeliau maka bersabda: mencapai ‫ﷲ‬ ‫ ِ �ﱯ‬air �� telah ‫ﷲ َﻋ ْﻨ ُﻪ‬ ‫ﴈ‬ �� ‫َﻋ ْﻦ‬ ‫ﻃﻬ ُْﻮ ٌر‬maka ‫ا �ن اﳌَﺎ َء‬tidak :‫ � َﲅ ﻗَﺎ َل‬mengandung ‫"�َﻠ َ ْﻴ ِﻪ َو َﺳ‬Apabila ُ ‫ َﺻ �ﲆ‬najis" َal-Hakim) �‫( �ن اﻟﻨ‬HR. َ ِ ‫ِﰊ �� َﻣﺎ َﻣ َﺔ َر‬dua � kullah maka tidak mengandung najis" (HR. al-Hakim) ‫ ان اﳌَﺎء َﻃﻬُﻮر‬:‫َﻋﻦ ��ﰊ ��ﻣﺎﻣ َﺔ ر ِ �ﴈ ﷲ َﻋﻨ ُﻪ ��ن اﻟﻨ ِﱯ ﺻ �ﲆ ِﷲ َ �ﻠ َ ِﻴ ِﻪ وﺳ �ﲅ ﻗَﺎ َل‬

� ‫)رواﻩ َا�ﻦ‬ ٌ ْ َ (‫ﻣﺎ�ﻪ‬ َ َ ْ‫ﳾ ٌَء اﻻ َ َﻣﺎ �َﻠَ َﺐ ْ �َ َﲆ � ِر ْ ِﳛ � ِﻪ � َو َ َﻃ ْﻌ ِﻤﻪ َو ُ ﻟ ْﻮ َِﻧﻪ‬ ْ َ َ ‫ﻻ ْﻳُﻨَ ِّﺠ ُﺴ ُﻪ‬ � � ِ َ � َ � َ ِ َ َ َ � ‫ﺐﻋ ْﻨ‬ ‫َﻻ َﻋ ﻳ ُْﻨﻦَ ِ ّ��ﺠ ِ ُﰊﺴ ُﻪ�� َﻣ َﺎ َﻣ ْﺔ‬ ‫ﻣﺎ�ﻪ(اﳌ َﺎء ﻃﻬ ُْﻮ ٌر‬ ‫ ا �ن‬:‫ا�ﻦل‬ ‫)رواﻩ َﲅ ﻗﺎ‬ ‫ﷲ ﻟ َ ْ�َﻮ ِﻧﻠ ِْﻴﻪﻪ َو َﺳ‬ ََ ‫ﷲ‬ ُ ‫ﲆ ِﻪ َو‬ َ ‫ﴈﻣﺎ �َﻠ‬ ‫ ُ�َﻪ َ�ﲆ �ن ِر ْاﻟ ِﳛﻨ� ِﻪ �ﱯ َو َ َﺻﻃ ْﻌ ِﻤ‬Nabi َ َ ‫ﳾ ٌء َرا �ﻻ‬ "Dari Abi� Umamah ra bahwasanya SAW bersabda: ِ ‫ﳾ ٌء � ا �ﻻ َﻣﺎ �َﻠَ َﺐ �َ َﲆ ِر ْ ِﳛ ِﻪ َو َﻃ ْﻌ ِﻤ ِﻪ َو ﻟ َ ْﻮ ِﻧ‬ َ ‫ ُﺴ ُﻪ‬yang ‫َﻻ ﻳُﻨَ ِ ّﺠ‬ (‫ﻣﺎ�ﻪ‬ ‫ا�ﻦ‬ ‫)رواﻩ‬ ‫ﻪ‬ ْ "Sesungguhnya airra itu suci danNabi tidak "Dari Abi Umamah bahwasanya SAW bersabda: � ada

sesuatu yang merubah bau, rasa, dan menajiskannya “Dari Abi kecuali Umamah ra suci bahwasanya Nabi SAW bersabda: "Sesungguhnya airra itu dan tidak ada yang "Dari Abi Umamah bahwasanya Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya air itu suci dan tidak ada yang menajiskannya warnanya (HR. Ibn Majah) menajiskannya kecuali sesuatu merubah rasa,yang dan "Sesungguhnya air itu suciyang dan tidak bau, ada kecuali sesuatu yang merubah bau, rasa, dan warnanya (HR. Ibn menajiskannya bau, warnanya Ibn � ‫ َﺻ‬kecuali ِ ‫ َل‬Majah) ‫ﷲ‬ ‫ر ُﺳ ْﻮ‬sesuatu ‫ﺳ�� َل َر ُ� ٌﻞ‬yang ‫ﷲ َﻋ ْﻨ ُﻪ ﻳ َ ُﻘ‬ ‫ﷲ �َﻠَ ْﻴ ِﻪ‬ �ْ‫ ِﰊ ﻫ َُﺮ‬dan �� ‫َﻋ ْﻦ‬ ُ ‫(ﲆ‬HR. ُ ‫ﴈ‬ َ ِ ‫ﺮ َة َر‬rasa, َ : ‫ ْﻮ ُل‬merubah َ َ Majah) warnanya (HR. ِ َِ � Ibn Majah) ْ

ِ ‫اﻟ َﺒ َْﺤﺳ َ��ﺮ َلاﻟﻘََ ِرﻠ ُْﻴ� ٌﻞ ِﻣَر َُﻦﺳ ْﻮ َل اﳌَﺎ ِء‬: ‫ﺐل‬ ُ ُ ‫ﷲ اَﻋ�� ْﻨ ُﻪ �َ ْﻳ َﺮ ُﻘَﻛ ْﻮ‬ ِ‫ﷲ‬ ‫ﷲ ِﺑ�َﻠﻪﻴﻪ‬ َ�ُ �� �‫ﷲ ﻓَﺎ َ ْﺻن ﺗﲆ ََﻮﺿ‬ ‫َﻋو َْﻦﺳ � َﲅ�� ِﰊﻓَﻘَﺎﻫ َ َُﺮل�ْ َﺮ َة� َرر ُ ِﺳ ْ َﻮ‬ ُ ‫ﴈ َل‬ � ِ‫ﷲ �َ ْﻠَ ْﻴِﻪ‬ � � ُ ‫ﷲﺮ اﻓََﻋ��ﻘَ ْﻨﺎ ُﻪ َ�ل ﻳﺮَ َﻛُﻘر ْﻮﺳ‬ ‫ﷲ��ﺮ َلاﻟَْﻘَﺻرِﻠ � ُﻴ�ﲆ ٌﻞﻞ ِ َﻣ ُر‬ ِ‫اﻟ َﺒ َْﺤﺳ‬:‫ﺐلﻮ ُل‬ ِ ُ ‫ﴈلاﻟ َﺒ ْﺤ‬ َ َ ‫َوَﻋ َﻋ َ َﺳ ْﻄﻦ� َْﲅﺸ ��� ِﻨَﺎﰊﻓَ ��ﻘَﺎﻓَ� َﻫ ََﺘلُﺮَْ�ﻮ َ َﺮﺿ��َة �� َ َ ِرﺑر ُ َﻤ ِﺳﺎ ْ ِﻮء‬ �‫ﷲﺳ � َﲅ ﻓَ َﺎﺻ ْﻫن َُﻮﲆﺗ ََﻮ �ﺿ‬ ‫اﻟﻄ ُﻬ�� ْ�َُﻮ ُر ِﺑﻪ‬ ‫ﷲ ُ َﺳﻦ ْ�َﻮﻠَ ْﻴَل ِﻪاﳌ ََوﺎ َِِء‬ َ ‫ﷲ‬ ُ ُ ْ َ ْ ْ َ � ِ ‫)رواﻩ َلا�ﻦ‬ � ‫ﺣ�ﺎن َ�لَ ْوﺮ َﻛرﺳ ُﺐﻮ ُلاﻟ‬ �‫ﷲﺮ اﻟْ َﻘَﺻ ِﻠ �ْﻴﲆﻞ ِﻣ ُﻦ اﳌَﺎ ِء �ﻓَﺎن ﺗَﻮﺿ‬ ‫اﻟﻄ��ﻬ�َُﻮ ِﺑر ِﻪ‬ َ ِ ‫اﳊﺎﰼ( َﺒ ْﺤ‬ ‫ﷲ �ﻓَا��ﻘَﺎ‬ ‫َﻣﻋ َو َ َُﻄﺎؤﺳ ُﻩ ْ َﺸﲅا�ﻨَ ِﳊﺎ ﻓ�َ�ﻞﻘَﻓَ�ﺎ َﻣﺘ َْ�لَﻮﺘَﺘُ َﺿ� ُﻪ��� َِﺑر َﻤُﺎﺳ ِْءﻮ اﻟ َﺒ ْﺤ ِﺮ‬ ُ ُ ْ � َ ‫ﷲ َ �َﻠَ ْﻴ َ ِﻪ ِ َو َﺳ � َﲅ � � ْﻫ َُﻮ‬ ْ َ ِ ‫َﻋ َﻄ ْﺸ� ِﻨَﺎ � ��ﻓَ�َﺘَ َﻮﺿ� �� ِﺑ َﻤﺎ ِء اﻟ َﺒ ْﺤ ِﺮ ﻓَﻘَﺎ َل َر ُﺳ ْﻮ ُل‬ � ‫ﷲ �َﻠ ْﻴﻪ َو َﺳ َﲅ ﻫ َُﻮ‬ ‫اﻟﻄﻬ ُْﻮ ُر‬ ُ ‫ﷲ َﺻ �ﲆ‬ (‫ﺣ�ﺎن و اﳊﺎﰼ‬ ‫ا�ﻦ‬seorang ‫ َﻣ ْ� َﺘ ُﺘ ُﻪ )رواﻩ‬sahabat ‫َﻣﺎ ُؤ ُﻩ اﳊﻞ‬ Dari Abi Hurairah ra. ia berkata: Salah � ‫ﻣ‬ � ‫ﺘ‬ (‫اﳊﺎﰼ‬ ‫و‬ ‫ﺣ�ﺎن‬ ‫ا�ﻦ‬ ‫)رواﻩ‬ ‫ﻪ‬ ‫ﺘ‬ ‫ﻞ‬ ‫َﻣ ُﺎؤ ُﻩ‬ ُ ْ َ ‫ا ِﳊ‬naik bertanya kepada Rasulullah SAW: Ya Rasulallah,ُ َ kami

Dari Abi Hurairah ra. ia berkata: Salah seorang sahabat kapal denganra. persediaan air sedikit. Jika kami gunakan Dari Abilaut, Hurairah ia berkata: Salah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW: Ya Rasulallah, kami naik untuk berwudlu maka kami aka kehausan, apakah kami Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut bertanya kepada Rasulullah SAW: Ya Rasulallah, kami naik kapal laut, dengan persediaan air sedikit. Jika kami gunakan Agama Islam dibolehkan wudlupersediaan dengan air laut?" Rasul "laut kapal dengan Jikamenjawab: kami gunakan untuklaut, berwudlu maka kami air akasedikit. kehausan, apakah kami itu suci airnya, halal bangkai (binatang laut) apakah nya" (HR. Ibn untuk berwudlu maka kami aka kehausan, kami dibolehkan wudlu dengan air laut?" Rasul menjawab: "laut

161

Dari Abi Hurairah ra. ia berkata: Salah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW: Ya Rasulallah, kami naik kapal laut, dengan persediaan air sedikit. Jika kami gunakan untuk berwudlu maka kami aka kehausan, apakah kami dibolehkan wudlu dengan air laut?” Rasul menjawab: “laut itu suci airnya, halal bangkai (binatang laut) nya” (HR. Ibn Hibban dan al-Hakim)

َ ‫ﷲ �َ ُﻠ‬ ِ ‫ ُﻪ ِﻗ�ﻗﺎل َﻞ‬:‫ﻗﺎلَﻋ ُﻪْﻨ‬ ِ � ‫ﷲْﻟﺮﻮﺳ َل َﻮﺻ َل‬ ُ ‫ﲆ ْﺻﻴ ِ �ﻪﲆ‬ َُ ‫ﷲ‬ َ ‫ﷲﺻ �� َﻠ‬ ِ ‫ﷲ‬ َ َ ‫َﻋ ْﻦَﻋ َﻋ ْ ��ْﻦِﻦ ْﰊ ���� ِِ َْْﰊﰊﺳ ِﻌ ْﻴ ََ ٍﺳﺳﺪ ِ ِﻌﻌ ْﻴاْﻴ ٍ ٍﺪﳋﺪُﺪْاا ِرﳋ ِ ّﳋُﺪْيُﺪْ ِ َر ِر ِ ّ ِ ِيّي‬ ‫ﲆ‬ ‫ﴈ َﻋ ْﻨ ُُﻪ‬ ‫ﷲ‬ ‫ﷲ ْﻴ ِﻪ�َﻠ َ ْﻴ ِﻪ‬ َُ ِ ِ ‫ﴈر َر‬ ُ‫ﷲ‬ َ‫ﴈ‬ ْ ‫ﷲ َﻋ ْﻨ‬ ْ ُ ِ ‫ﻗ ُ ْ�ﺳ ِ ْﻗ َﻮْ�ﻞ َل َﻞ َﻟﺮ ُ َﺳ‬:‫ َﻟﺮ‬:‫ﻗﺎل‬ َ ‫ﺾﻢُ َو ﻟ‬ ِ َ ْ ِ � � � َ ِ ‫اﻟ�ﺤ ُﻟ َﻢ ِ ْﺤبﻢ‬ ‫ﺾاِﻪ َﳊوَا ْﻴ ﻟ َ ُﳊ َ ْْﻴﺤ‬ َ ِ ِ �‫اﻟ‬ ‫اﻟ�ب ِب‬ �ْ ‫ﱔْﺑﻄ ْ َﺑٌﺮِﱤ ُْحٌِﱤﻳ ُ ِ ْﻓ ْﻳﻄ�ُ َ ِْﻪﺮﻄ ُ َاحﺮ ُﳊَِحﻓْﻴ ْ� ُ ِِﻪﻓ‬ َ ُ‫ﺘَ َﻮ���ﻧﻧَﺿ�َﺘَ َﺘ��َ َﻮﻮ ِﺿ�ﻣﺿ� �ْ��ﻦ ﺑﻣِﻣْ َ ْ ِ ِْﱤﻦﻦ ﺑﺑُ ﺑﻀَ ِِْﱤ ِﺎِﱤ�َﺑ ُ َﺔﺑ ُﻀَﻀَ ََﺎوﺎ�َِ�ﺔ َﱔَﺔ َﺑو ْ َ ٌوِﱤ َِﱔﻳ‬::َ ‫ ��ﻧ‬:‫َو َ َﺳَوو � َ َﲅﺳﺳ � ََﲅﲅ‬ ُ َْ ‫ﺾ ِ َو‬ َ ‫ ااﳌ َ �نن َﺎءااﳌ َﳌﺎﻃَﺎﻬَء ْءُﻮ ٌ َرﻃ َﻃﻬَ ْﻬﻻُﻮ ٌﻳُﻮُرﻨَر ِ ّﺠﻻَ ُﻻﻳﺴُﻨَُﻳﻪﻨِ ّﺠ َ ِﺠُ ْﺴ‬::‫ َ َلال �ن‬:‫ﱳﺎ ﻓﻓََلﻘَﻘَﺎﺎ‬ �ٔ ‫ﲱ�ﻪ‬ ‫ﲱ�ﻪو‬ ‫)رواﻩواﻟﺜﻼﺛﺔ‬ ‫ﳾء)رواﻩ‬ ‫ﳾ ٌء‬ َ‫ﱳﻨ� ِ ِﻓَُُﻘ‬ (‫اﻟﺜﻼﺛﺔ ٔ�وﲪﺪ‬ ‫اﻟﺜﻼﺛﺔ‬ (‫ﲪﺪ(ﲪﺪ‬ �ٔ ‫ﲱ�ﻪ‬ �‫َواﻟ َﻨَ�ووِاﻟاﻟ ُﻨ‬ ّ َُ ٌ ْ َ � � � ‫ﱳ‬ ْ َْ ‫ﳾُ ُﻪﺴٌء ُﻪ‬ ٌ ‫)رواﻩ‬ �

Abi Sa’id al-Khudri ra berkata, ditanyakankepada kepada “Dari “Dari Abi Sa’id al-Khudri ra berkata, ditanyakan Abi Sa’id ra al-Khudri ra berkata, ditanyakan kepada “Dari Abi Sa’id“Dari al-Khudri berkata, ditanyakan kepada Rasulullah saw: Apakah kami berwudlu dari sumur budla’ah, Rasulullah saw: Apakah kami berwudlu dari sumur budla’ah, Rasulullah saw: Apakah kami berwudlu dari sumur budla’ah, yaitu Rasulullah saw: Apakah kami berwudlu dari sumur budla’ah, yaitu sumur digunakan orang-orang membuang darah sumur yangyang digunakan orang-orang membuang darah haidl, yaitu sumur yang digunakan orang-orang membuang darah yaitu sumur yang digunakan orang-orang membuang darah bangkai anjing dan kotoran? Lantas Rasulullah saw bangkai anjing dan kotoran? Lantas Rasulullah saw menjawab: haidl, haidl, bangkai anjing dan kotoran? Lantas Rasulullah saw “Sesuangguhnya air itu suci mensucikan, tidak ada sesuatu yang haidl, bangkai anjing dan kotoran? Rasulullah saw menjawab: “Sesuangguhnya air Lantas itu mensucikan,tidak tidak menjawab: “Sesuangguhnya air itu sucisuci mensucikan, menajiskannya” (HR. Imam Tiga dan dishahihkan oleh Imam ada “Sesuangguhnya sesuatu yang menajiskannya” (HR. Imam Tiga dan menjawab: air itu suci ada sesuatu yang menajiskannya” (HR.mensucikan, Imam Tiga tidak dan Ahmad) dishahihkan oleh Imam Ahmad) (HR. Imam Tiga dan adadishahihkan sesuatu yang menajiskannya” oleh Imam Ahmad) dishahihkan oleh Imam Ahmad) 3.3.Qaidah Qaidahfiqhiyyah fiqhiyyah

3. Qaidah fiqhiyyah

‫ا ��ﺻ ُﻞ ِ ْﰲ ا �� ْﺷ�ﻴﺎ ِء اﻻ�� ُﺔ‬

ْ َ َ َ ‫ا �� ْﺻ ُﻞ ِ ْﰲ ا �� ْﺷ� َﻴﺎ � ِء اﻻ َ� َ� ُﺔ‬ “Hukum asal dalam hal-hal (di luar ibadah)ُ adalah �‫ا �� ْﺻ ُﻞ ِ ْﰲ ا �� ْﺷ‬ ‫ َﻴﺎ ِء �اﻻ َ� َ�ﺔ‬boleh”

3. Qaidah fiqhiyyah

“Hukum asal dalam hal-hal (di luar ibadah) adalah boleh” “Hukum asal dalam hal-hal (di luar ibadah) adalahُ boleh”



“Hukum asal dalam hal-hal (di luar ibadah) adalah boleh” ”Kemudaratan itu harus dihilangkan.”

”Kemudaratan itu harus dihilangkan.”

162

‫اﻟﴬ ُر �ُ َﺰال‬ َ�

‫اﻟﴬ ُر �ُ َﺰ ُال‬ َ�

‫اﻟﴬ ُر �ُ َﺰ ُال‬ َ�

itu harus dihilangkan.” MEMPERHATIKAN ”Kemudaratan : 1. Pendapat ulama terkait masalah tata cara pensucian air yang terkena ”Kemudaratan itu harus dihilangkan.” najis, sebagaimana pandangan Imam al-Syirazi dalam Kitab alMEMPERHATIKAN : 1. Pendapat ulama terkait masalah tata cara pensucian air yang terkena Muhazzab, dan Imam Ibnu Qudamah dalam al-Mughni:

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam najis, sebagaimana Kitab � ‫ ِﻣ ْﻦ ﻗُﻠ‬terkait َ ‫ َْﺖ‬cara َ ‫ﻬ ْ ُِﲑ اﳌ‬alِ ‫ﺎ‬yang ِ ‫ ْﺠ‬air َ ‫ َُﻮ �� ْﻛ‬pandangan َ al-Syirazi َ dalam � ‫ َﺳ� ُﺘ ُﻪ ِ�ﻟﺘ�ﻐ‬Imam َ ْ MEMPERHATIKAN : 1. Pendapat ‫ﲔ‬ ulama masalah tata pensucian َ ْ ‫اﻟ‬ ‫ َْﻄ‬terkena ‫ ا َذا �� َرا َد ﺗ‬:‫ﻓَ ْﺼ ٌﻞ‬ ‫ﺘ‬ ‫ﺎ‬ ‫ﱶ‬ ‫ﻫ‬ ‫و‬ ‫َﲑ‬ ‫ﳒ‬ ‫ﻧ‬ ‫ﰷ‬ ‫ن‬ ‫ﺎ‬ ‫ﻓ‬ ، ‫ت‬ ‫ﺮ‬ ‫َﻈ‬ ‫ﻧ‬ ‫ﺲ‬ ‫ﻨ‬ ‫ء‬ ِ ُ ِ َ ْ � َ َ Muhazzab, dan Imam Ibnu Qudamah dalam al-Mughni: � � najis, sebagaimana َ ‫ِﺑ�� ْن ﻳﻀَ َﺎف اﻟ‬dalam ٓ � ‫ﻴ ِﻪ َﻣﺎء‬al-Syirazi ‫ﺘ�ﻐ � َُﲑ ِﺑﻨَ ْﻔ‬al‫ ِﺑ�� ْن � ُﺰو َل اﻟ‬،‫َﻃﻬُﺮ‬ ‫� َﺬ ﺑ ْﻌﻀُ ُ�ﻪ ِ �� �ن‬pandangan ‫ ��و‬،‫ ِﺴ ِﻪ‬Kitab َ ‫ ��و ِﺑ�� ْن ﻳ ْﺆ‬،‫ﺧَﺮ‬Imam

‫ � ﻓَ ْ ْﺎن َﰷﻧٌ َْﺖ َ َ َﳒﺎ َﺳْ� ُﺘ ُﻪ ِ�ﻟﺘ� ُﻐ � َِﲑ َو َﻫ َُﻮ � ْﻛ َ ُﱶ ِﻣ ْﻦ ﻗُﻠ � َﺘ ْ ِﲔ‬،‫ اذَا ْ �� َرا َد ﺗ َْﻄﻬ ْ ُِﲑ اﳌَﺎ ِء اﻟﻨ� ْ ْﺠ ِﺲ ﻧ ُ ََﻈ َﺮ ْت‬:‫ﻓ َ ْﺼ ٌﻞ‬

ُ ُ ”Kemudaratan itu harus dihilangkan.”

MEMPERHATIKAN : 1. Pendapat ulama terkait masalah tata cara pensucian air yang terkena MEMPERHATIKAN : 1. Pendapat ulama terkait masalahImam tata cara pensucian yang terkena najis, sebagaimana pandangan al-Syirazi dalamair Kitab al-Muhazzab, najis, sebagaimana pandangan Imam al-Syirazi dalam Kitab aldan Imam Ibnu Qudamah dalam al-Mughni: Muhazzab, dan Imam Ibnu Qudamah dalam al-Mughni:

‫ ﻓَﺎ ْن َﰷﻧ َْﺖ َ َﳒﺎ َﺳ� ُﺘ ُﻪ ِ�ﻟﺘ�ﻐ � َِﲑ َوﻫ َُﻮ �� ْﻛ َ ُﱶ ِﻣ ْﻦ ﻗُﻠ � َﺘ ْ ِﲔ‬،‫ ا َذا �� َرا َد ﺗ َْﻄﻬ ْ ُِﲑ اﳌَﺎ ِء اﻟﻨ� ْﺠ ِﺲ ﻧ ََﻈ َﺮ ْت‬:‫ﻓَ ْﺼ ٌﻞ‬ � ‫ �� ْو ِﺑ�� ْن ﻳ ُ ْﺆ� ََﺬ ﺑ َ ْﻌﻀُ ُﻪ ِ �� �ن‬،‫ �� ْو ِﺑ�� ْن ﻳُﻀَ � َﺎف اﻟ َ ْﻴ ِﻪ َﻣﺎ ٌء �ٓﺧ ََﺮ‬،‫ ِﺑ�� ْن �َ ُﺰ ْو َل اﻟﺘ�ﻐ � َُﲑ ِﺑﻨَ ْﻔ ِﺴ ِﻪ‬،‫َﻃﻬ َُﺮ‬ � ‫ ﻗَﺎ َل ِ ْﰲ‬:‫اب �� ْو َﺟ �ﺺ ﻓَ َﺰا َل اﻟﺘ�ﻐ � َُﲑ ﻓَ ِﻔ ْ� ِﻪ ﻗَ ْﻮ َﻻ ِن‬ ٌ ‫ َوا ْن ُﻃ ِﺮ َح ِﻓ ْ� ِﻪ ُ� َﺮ‬،‫اﻟﻨ� َ� َﺎﺳ َﺔ ِ�ﻟﺘ�ﻐ � َِﲑ َوﻗَﺪْ َزا َل‬ َ ِ ‫ َﻻ ﻳ َ ْﻄﻬ ُُﺮ َ َ� َﻻ ﻳ َ ْﻄﻬ ُُﺮ ا �َذا ُﻃ ِﺮ َح ِﻓ ْ� ِﻪ َﰷﻓُ ْﻮ ٌر �� ْو ِﻣ ْﺴ ٌﻚ ﻓَ َﺰاﻟ َ ْﺖ َر‬:‫ا �� ِّم‬ ‫ َوﻗَﺎ َل ِ ْﰲ‬،‫اﲘ ُﺔ اﻟﻨ� َ� َﺎﺳ ِﺔ‬ � ‫ َوﻳ ُ َﻔ ِﺎر ُق‬،‫ ِ �� �ن اﻟﺘ�ﻐ � ََﲑ ﻗَﺪْ َزا َل ﻓَ َﺼ َﺎر َ َ� ﻟ َ ْﻮ َزا َل ِﺑﻨَ ْﻔ ِﺴ ِﻪ �� ْو ِﺑ َﻤﺎ ٍء �ٓﺧ ََﺮ‬،�‫َﺣ ْﺮ َﻣ َ� ﻳ َ ْﻄﻬ ُُﺮ َوﻫ َُﻮ ا �� َﰠ‬ َ َ ‫اﲘ ِﺔ‬ َ ِ ‫ َواﻧ � َﻤﺎ ﻟ َ ْﻢ ﺗ َْﻄﻬ ُْﺮ ِﻟﻐَﻠَ َﺒ ِﺔ َر‬،‫اﲘ ُﺔ َ� ِﻗ َ� ًﺔ‬ َ ِ ‫اﻟﲀﻓُ ْﻮ َر َوا ِﳌ ْﺴ َﻚ ِ �� �ن ُﻫﻨَﺎكَ َ ُﳚ ْﻮ ُز �� ْن �َ ُﻜ ْﻮ َن �اﻟﺮ‬ ‫اﻟﲀﻓُ ْﻮ ِر‬ ‫ ِﻓﺎﻧ � ُﻪ َﻻ ﻳ َ ْﻄﻬ ُُﺮ ِ ��ﻧ � ُﻪ ﻳ َ ْﻨ ُﻘ ُﺺ َﻋ ْﻦ‬،‫َوا ِﳌ ْﺴ ِﻚ َوا ْن َﰷ َن ﻗُﻠ�ﺘَ ْ ِﲔ َﻃﻬ َُﺮ ِ َﲜ ِﻤ ْﻴﻊ ِ َﻣﺎ َذ َﻛ ْﺮ�َ ُﻩ ا �ﻻ ِﺑ�� ْ� ِﺬ ﺑ َ ْﻌ ِﻀ � ِﻪ‬ � ‫ َوا ْن َﰷﻧ َْﺖ َ َﳒﺎ َﺳ� ُﺘ ُﻪ ِ�ﻟ ِﻘ � ِ� ِﺑ�� ْن �َ ُﻜ ْﻮ َن د ُْو َن اﻟ ُﻘ�ﻠ�ﺘَ ْ ِﲔ َﻃﻬ َُﺮ ِﺑ�� ْن ﻳُﻀَ َﺎف اﻟ َ ْﻴ ِﻪ‬.‫ﻗُﻠ�ﺘَ ْ ِﲔ َو ِﻓ ْ� ِ�ﻪ َ َﳒ َﺎﺳ ٌﺔ‬ � ‫ َوﻳ َ ْﻄﻬ ُُﺮ ِ�ﻟْ ُﻤ َﲀ� ََﺮ ِة ِﻣ ْﻦ �َ ْ ِﲑ �� ْن ﻳ َ ْﺒﻠُ َﻎ ﻗُﻠ�ﺘَ ْ ِﲔ َﰷ ْ �� ْر ِض اﻟﻨ� ْﺠ َﺴ ِﺔ ا َذا‬،‫َﻣﺎ ٌء �ٓﺧ ََﺮ َﺣ �ﱴ ﻳ َ ْﺒﻠُ َﻎ �ﻗُﻠ�ﺘَ ْ ِﲔ‬ � ‫ُﻃ ِﺮ َح �َﻠَﳱْ َﺎ َﻣﺎ ٌء َﺣ �ﱴ َ َﲽ َﺮ اﻟﻨ� َ� َﺎﺳ َﺔ َو ِﻣ ْﻦ �� ْﲱَﺎ ِﺑﻨَﺎ َﻣ ْﻦ ﻗَﺎ َل َﻻ ﻳ َ ْﻄﻬ ُُﺮ ِ ��ﻧ � ُﻪ د ُْو َن اﻟ ُﻘﻠ�ﺘَ ْ ِﲔ َو ِﻓ ْ� ِﻪ‬ � َ �� ‫ َوا �� �و ُل‬.‫َ َﳒ َﺎﺳ ٌﺔ‬ ‫ َو َﻫﻬُﻨَﺎ َو َر َد اﳌَﺎ ُء � َ َﲆ‬،‫ﰠ ِ �� �ن اﳌ َ َﺎء اﻧ � َﻤﺎ ﻳ َ ْﻨ ُﺠ ُﺲ ا َذا َو َر َد ْت �َﻠَ ْﻴ ِﻪ اﻟﻨ� َ� َﺎﺳ ُﺔ‬ � � .‫اﻟﻨ� َ� َﺎﺳ ِﺔ ﻓَ َ ْﲅ ﻳ َ ْﻨ ُﺠ ْﺲ ا ْذ ﻟ َ ْﻮ َ َﳒ َﺲ ﻟ َ ْﻢ ﻳ َ ْﻄﻬ ُْﺮ اﻟﺜ ْ�ﻮ ُب اﻟﻨ� ْﺠ ُﺲ ا َذا ُﺻ �ﺐ �َﻠَ ْﻴ ِﻪ اﳌَﺎ ُء‬ � � “Apabila hendak mensucikan air yang najis maka harus dilihat, jika

“Apabila mensucikan maka harus jika najisnya karenahendak berubahnya sifat air airyang dan najis jumlahnya lebih dilihat, dari dua najisnya karena berubahnya sifat air dan jumlahnya lebih dari dua kullah kullah maka bisa disucikan dengan (i) menghilangkan penyebab maka bisa disucikan (i) menghilangkan penyebab berubahnya air (bau, dengan rasa, warna), (ii) menambahkan air,berubahnya atau (iii) air (bau, rasa, warna), (ii) menambahkan air, atau (iii) mengambil sebagiannya. (Menjadi suci) karena yang menyebabkan air tersebut 95 najis adalah karena berubah, dan sudah dihilangkan (karenanya menjadi suci). Jika dimasukkan debu atau gamping di dalam air yang najis tersebut kemudian hilang perubahannya, maka dalam hal ini ada dua pendapat: Imam Syafi’i menyatakan dalam kitab al-Um bahwa yang seperti itu tidak

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

163

kemudian hilang perubahannya, maka dalam hal ini ada dua pendapat: Imam Syafi’i menyatakan dalam kitab al-Um bahwa yang seperti itu tidak suci, sebagaimana kasus mensucikan air dengan memberi kapur atau minyak wangi menyebabkan hilangnya suci, sebagaimana kasusyang mensucikan air dengan memberi bau kapuryang atau menyebabkan najis. Pendapat kedua sebagaimana dalam kitabnajis. alminyak wangi yang menyebabkan hilangnya bau yang menyebabkan Harmalah yang seperti itu menjadi suci. Pendapat kedua ini Pendapat menyatakan kedua sebagaimana dalam kitab al-Harmalah menyatakan yang lebih benar, karena berubahnya air telah hilang sehingga menjadi yang seperti itu menjadi suci. Pendapat kedua ini yang lebih benar, seperti sedia kala sebagaimana seandainya hilang berubahnya air karena berubahnya air telah hilang sehingga menjadi seperti sedia kala dengan sendirinya atau dengan air lainnya. Hal ini berbeda dengan kasus sebagaimana seandainya hilang berubahnya air dengan sendirinya atau air najis air yang ditambahi barus dan minyak wangi bisa jadi dengan lainnya. Hal inikapur berbeda dengan kasus air najiskarena yang ditambahi baunya masih tetap, tapi tidak sucinya karena aroma kapur dan minyak kapur barus dan minyak wangi karena bisa jadi baunya masih tetap, tapi wangi lebih kuat. tidak sucinya karena aroma kapur dan minyak wangi lebih kuat. Jika jumlah airnya dua kullah maka menjadi suci dengan proses Jika sebagaimana jumlah airnyadisebutkan dua kullahkecuali maka dengan menjadiproses suci dengan proses pensucian pengambilan pensucian sebagaimana disebutkan kecuali dengan proses pengambilan sebagiannya, proses ini tidak bisa mensucikan karena mengurangi sebagiannya, proses ini tidak bisa mensucikan karena mengurangi jumlah jumlah air menjadi kurang dua kullah dan mengandung najis. air menjadi kurang dua kullah dan mengandung najis. Jika air yang najis sedikit, misalnya kurang dari dua kullah, maka bisa Jika air yang cara najis sedikit, misalnyaair kurang dari dua kullah, bisa disucikan dengan menambahkan ke dalamnya hinggamaka menjadi disucikan cara air ke dalamnya menjadi dua kullah,dengan dan bisa jugamenambahkan dengan cara mukatsarah, yaitu hingga menambahkan duawalaupun kullah, dan bisa juga cara seperti mukatsarah, air kurang daridengan dua kullah tanahyaitu yangmenambahkan terkena najis air walaupun darihilang dua kullah seperti tanah terkena najis jika disiram airkurang sehingga najisnya. Salah satuyang ulama Syafi’iyah jika disiram air sehingga hilang najisnya. Salah satu ulama Syafi’iyah berpendapat yang seperti itu tidak bisa menjadi suci karena kurang dari berpendapat yang itu ada tidaknajis. bisa Pendapat menjadi suci kurang dua kullah dan di seperti dalamnya yangkarena menyatakan dari dua kullah dan di dalamnya ada najis. Pendapat yang menyatakan menjadi suci lebih kuat, karena air menjadi najis jika terkena najis. Dan menjadi sucidatang lebih kuat, air menjadi jikakarena terkenajika najis. Danitudi di sini air ataskarena najis maka tidaknajis najis, (hal sini air datang atas najis maka tidak najis, karena jika (hal itu dihukumi) dihukumi) najis maka tidak menjadi sucijuga baju yang terkena najis najisdisiramkan maka tidakair menjadi sucijuga baju yang terkena najisJuz jikaIdisiramkan jika di atasnya. As-Syirazi, al-Muhadzab halaman air di atasnya. As-Syirazi, al-Muhadzab Juz I halaman 5 5

164

‫ ﻓَ�َ ْﻄﻬ ُِﲑ ُﻩ‬،‫ُون اﻟْ ُﻘﻠ � َﺘ ْ ِﲔ‬ َ ‫ �� َ�ﺪُ ﻫَﺎ َﻣﺎ د‬: ‫ َوﻫ َُﻮ ﺛَ َﻼﺛَ ُﺔ ��ﻗْ َﺴﺎ ٍم‬.‫ ِﰲ ﺗ َْﻄﻬِ ِﲑ اﻟْ َﻤﺎ ِء اﻟﻨ� ِﺠ ِﺲ‬: ‫ﻓَ ْﺼ ٌﻞ‬ ،‫ ﻓَ َ ُﲒو َل ﲠِ ِ َﻤﺎ ﺗَﻐ � َُﲑ ُﻩ ا ْٕن َﰷ َن ُﻣ�َﻐ ِ ّ ًَﲑا‬،‫ �� ْو ﻳَ� ْ ُ� َﻊ ِﻓ� ِﻪ‬،‫ ٕا �ﻣﺎ �� ْن ﻳ ُ َﺼ �ﺐ ِﻓ� ِﻪ‬،‫ِ�ﻟْ ُﻤ َﲀ� ََﺮ ِة ِﺑ ُﻘﻠ � َﺘ ْ ِﲔ َﻃﺎ ِﻫ َﺮﺗ ْ َِﲔ‬ ‫ َو َﻻ ﺗَ ْﻨ ُﺠ ُﺲ ا �ٕﻻ‬،‫َوا ْن ﻟ َ ْﻢ �َ ُﻜ ْﻦ ُﻣ�َﻐ ِ ّ ًَﲑا َﻃﻬ َُﺮ ِﺑ ُﻤ َﺠ �ﺮ ِد اﻟْ ُﻤ َﲀ� ََﺮ ِة؛ ِ �� �ن اﻟْ ُﻘﻠ � َﺘ ْ ِﲔ َﻻ َ ْﲢ ِﻤ ُﻞ اﻟْ َﺨ َﺒ َﺚ‬ ‫ ﻓَ َﻜ َﺬ ِ َ� ٕا َذا َﰷﻧ َْﺖ‬،‫ َو ِ َ� ِ َ� ﻟ َ ْﻮ َو َر َد �َﻠَﳱْ َﺎ َﻣﺎ ٌء َﳒ ٌِﺲ ﻟ َ ْﻢ ﻳُﻨَ ِ ّﺠ ْﺴﻬَﺎ َﻣﺎ ﻟ َ ْﻢ ﺗَ َﺘﻐ � َْﲑ ِﺑ ِﻪ‬،‫ِ��ﻟﺘ�ﻐ �َﲑ‬ . ‫ﴐ َور ِة اﻟْ ُﺤ ْ ِﲂ ﺑ َِﻄﻬ ََﺎرﲥِ ِ َﻤﺎ َﻃﻬ ََﺎر ُة َﻣﺎ ا ْﺧ�َﻠَ َﻄﺘَﺎ ِﺑ ِﻪ‬ ُ َ ‫ َو ِﻣ ْﻦ‬،ً‫َوا ِر َدة‬ ِ ‫ ﻓَ َﻼ َ ْﳜﻠُﻮ‬،‫ﻮن ِوﻓْ َﻖ اﻟْ ُﻘﻠ � َﺘ ْ ِﲔ‬ ‫ ﻓَ َ� ْﻄ‬،‫ ِ�ﻟﻨ� َ� َﺎﺳ ِﺔ‬Menurut ‫ﻣ ْﻦ �� ْن �َ ُﻜ‬Islam ‫ﻮن �َ ْ َﲑ ُﻣ�َﻐ ِ ّ ٍَﲑ‬ َ Agama َ ‫ �� ْن �َ ُﻜ‬:‫اﻟْ ِﻘ ْﺴ ُﻢ اﻟﺜ ِ�ﺎﱐ‬ Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan‫ﻬ ُُﺮ‬Lingkungan ‫ﻮن ُﻣ�َﻐ ِ ّ ًَﲑا ﻓَ َ� ْﻄﻬ َُﺮ ِﺑ� � َ� ِﺪ �� ْﻣ َﺮْ� ِﻦ؛ ِ�ﻟْ ُﻤ َﲀ� ََﺮ ِة اﻟْ َﻤ ْﺬ ُﻛ َﻮر ِة‬ َ ‫ اﻟﺜ ِ�ﺎﱐ �� ْن �َ ُﻜ‬،‫ِ�ﻟْ ُﻤ َﲀ� ََﺮ ِة اﻟْ َﻤ ْﺬ ُﻛ َﻮر ِة َﻻ � َ ْ ُﲑ‬ ِ ‫ �� ْو ﺑ َ ِْﱰ ِﻛ ِﻪ َﺣ �ﱴ �َ ُﺰو َل ﺗَﻐ � َُﲑ ُﻩ ﺑ ُِﻄ‬،‫ٕا َذا �� َزاﻟ َ ْﺖ اﻟﺘ�ﻐ � ََﲑ‬ . ‫ﻮل ُﻣ ْﻜ ِ� ِﻪ‬

‫ ﻓَ َﻜ َﺬ ِ َ� ٕا َذا َﰷﻧ َْﺖ‬،‫ َو ِ َ� ِ َ� ﻟ َ ْﻮ َو َر َد �َﻠَﳱْ َﺎ َﻣﺎ ٌء َﳒ ٌِﺲ ﻟ َ ْﻢ ﻳُﻨَ ِ ّﺠ ْﺴﻬَﺎ َﻣﺎ ﻟ َ ْﻢ ﺗَﺘَﻐ � َْﲑ ِﺑ ِﻪ‬،‫ِ��ﻟﺘ�ﻐ �َﲑ‬ . ‫ﴐ َور ِة اﻟْ ُﺤ ْ ِﲂ ﺑ َِﻄﻬ ََﺎرﲥِ ِ َﻤﺎ َﻃﻬ ََﺎر ُة َﻣﺎ ا ْﺧ�َﻠَ َﻄﺘَﺎ ِﺑ ِﻪ‬ ُ َ ‫ َو ِﻣ ْﻦ‬،ً‫َو ِار َدة‬ ‫ ﻓَ َ� ْﻄﻬ ُُﺮ‬،‫ﻮن �َ ْ َﲑ ُﻣ�َﻐ ِ ّ ٍَﲑ ِ�ﻟﻨ� َ� َﺎﺳ ِﺔ‬ َ ‫ ﻓَ َﻼ َ ْﳜﻠُﻮ ِﻣ ْﻦ �� ْن �َ ُﻜ‬،‫ﻮن ِوﻓْ َﻖ اﻟْ ُﻘﻠ � َﺘ ْ ِﲔ‬ َ ‫ �� ْن �َ ُﻜ‬:‫اﻟْ ِﻘ ْﺴ ُﻢ اﻟﺜ ِ�ﺎﱐ‬ ‫ﻮن ُﻣ�َﻐ ِ ّ ًَﲑا ﻓَ َ� ْﻄﻬ َُﺮ ِﺑ� � َ� ِﺪ �� ْﻣ َﺮْ� ِﻦ؛ ِ�ﻟْ ُﻤ َﲀ� ََﺮ ِة اﻟْ َﻤ ْﺬ ُﻛ َﻮر ِة‬ َ ‫ اﻟﺜ ِ�ﺎﱐ �� ْن �َ ُﻜ‬،‫ِ�ﻟْ ُﻤ َﲀ� ََﺮ ِة اﻟْ َﻤ ْﺬ ُﻛ َﻮر ِة َﻻ � َ ْ ُﲑ‬ ِ ‫ �� ْو ﺑ َ ِْﱰ ِﻛ ِﻪ َﺣ �ﱴ �َ ُﺰو َل ﺗَﻐ � َُﲑ ُﻩ ﺑ ُِﻄ‬،‫ٕا َذا �� َزاﻟ َ ْﺖ اﻟﺘ�ﻐ � ََﲑ‬ . ‫ﻮل ُﻣ ْﻜ ِ� ِﻪ‬ “Cara mensucikan air yang terkena najis ada tiga cara: pertama jika airnya kurang dari dua kullah pensuciannya dengan cara mukatsarah yaitu menambah air hingga dua kullah yang suci, baik dengan dituang atau bertambah dari mata96air, kemudian menghilangkan perubahan (warna, bau, rasa) air jika memang ada perubahan air, jika tidak ada perubahan (warna, bau, rasa) air maka sucinya cukup dengan cara mukatsarah ini. Alasannya, karena air dua kullah tidak mengandung najis dan tidak menjadi najis kecuali dengan adanya perubahan (warna, rasa, bau). Karenanya jika air dua kullah terkena air najis tidak akan dengan serta merta menjadi najis selagi tidak berubah (warna, rasa, bau), konsekwensi dari sucinya air dua kullah adalah sucinya barang yang dicampurkan padanya. Bagian kedua jika jumlah air dua kullah pas, tidak tertutup kemungkinan tidak berubah sebab najis, maka menjadi suci dengan cara mukatsarah sebagaimana tersebut di atas. Jika air tersebut berubah maka cara pensuciannya dengan salah satu dari dua cara; dengan cara mukatsarah sebagaimana di atas jika bisa menghilangkan perubahannya, atau dengan membiarkannya hingga hilang perubahannya karena lamanya diam. Bagian ketiga jika air lebih dari dua kullah ada dua hal: pertama, jika air tersebut najis tapi tidak berubah (warna, bau, rasa) maka tidak ada cara lain untuk mensucikannya kecuali dengan cara mukatsarah. Kedua, jika air tersebut berubah dengan najis maka cara untuk mensucikannya dengan salah satu dari tiga cara: dengan cara mukatsarah, menghilangkan perubahannya dengan mendiamkannya, atau membuang penyebab berubahnya air, kemudian tersisa lebih dari dua kullah, karena jika yang tersisa kurang dari dua kullah sebelum hilangnya perubahan (warna,

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

165

bau, rasa) tidak perubahan yang menjadi penyebab najisnya air tersebut; karena air yang kurang dua kullah bisa kena najis, tidak hilang najisnya dengan hilangnya perubahan, karenanya air banyak menjadi suci dengan menghilangkan najis dan lamanya diam, dan tidak menjadi suci air yang sedikit, karena air banyak ketika alas an najisnya karena berubah (warna, bau, rasa) maka akan hilang najisnya jika hilang berubahnya, seperti khamr jika berubah menjadi cuka. Sedangkan air sedikit penyebab najisnya adalah terkena najis bukan berubahnya (warna, bau, rasa) air, sehingga hilangnya perubahan tidak otomatis menjadi hilangnya najis. (Ibnu Qudamah dalam al-Mughni) 2. Hasil Workshop tentang Air Daur Ulang yang diselenggarakan oleh LPPOM MUI pada 17 Maret 2009. 3. Keterangan ahli dari Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian IPB mengenai penerapan air daur ulang di beberapa negara, ahli dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jakarta mengenai sistem pengolahan air di PDAM, ahli dari Departemen Kesehatan mengenai standar air sehat dan layak minum, dan ahli dari Kementerian Negara Lingkungan Hidup mengenai kebijakan Pemerintah dalam pengelolaan sumber daya air dan daur ulang air; 4. Makalah tentang hukum air daur ulang dalam kajian fikih yang disajikan oleh Ahmad Munif Suratmaputra, Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia; 5. Pendapat, saran, dan masukan yang berkembang dalam Sidang Komisi Fatwa pada Rapat Komisi Fatwa 27 Januari 2010. Dengan bertawakkal kepada Allah SWT

166

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

MEMUTUSKAN MENETAPKAN

: FATWA TENTANG AIR DAUR ULANG



Ketentuan Umum 1. Dalam fatwa ini yang dimaksud dengan air daur ulang adalah air hasil olahan (rekayasa teknologi) dari air yang telah digunakan (musta’mal), terkena najis (mutanajjis) atau yang telah berubah salah satu sifatnya, yakni rasa, warna, dan bau (mutaghayyir) sehingga dapat dimanfaatkan kembali. 2. Air dua kullah adalah air yang volumenya mencapai paling kurang 270 liter.

Ketentuan Hukum 1. Air daur ulang adalah suci mensucikan (thahir muthahhir), sepanjang diproses sesuai dengan ketentuan fikih. 2. Ketentuan fikih sebagaimana dimaksud dalam ketentuan hukum nomor 1 adalah dengan salah satu dari tiga cara berikut : a. Thariqat an-Nazh: yaitu dengan cara menguras air yang terkena najis atau yang telah berubah sifatnya tersebut; sehingga yang tersisa tinggal air yang aman dari najis dan yang tidak berubah salah satu sifatnya. b. Thariqah al-Mukatsarah: yaitu dengan cara menambahkan air suci lagi mensucikan (thahir muthahhir) pada air yang terkena najis (mutanajjis) atau yang berubah (mutaghayyir) tersebut hingga mencapai volume paling kurang dua kullah; serta unsur najis dan semua sifat yang menyebabkan air itu berubah menjadi hilang. c. Thariqah Taghyir: yaitu dengan cara mengubah air yang terkena najis atau yang telah berubah sifatnya tersebut dengan menggunakan alat bantu yang dapat mengembalikan

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

167

sifat-sifat asli air itu menjadi suci lagi mensucikan (thahir muthahhir), dengan syarat: 1) Volume airnya lebih dari dua kullah. 2) Alat bantu yang digunakan harus suci. 3. Air daur ulang sebagaimana dimaksud dalam angka 1 boleh dipergunakan untuk berwudlu, mandi, mensucikan najis dan istinja’, serta halal diminum, digunakan untuk memasak dan untuk kepentingan lainnya, selama tidak membahayakan kesehatan. Rekomendasi 1. Meminta Pemerintah untuk memasukkan standar kehalalan air dalam penetapan ketentuan mengenai standar air bersih dan standar air minum di samping standar kesehatannya, sesuai dengan ketentuan fatwa ini. 2. Meminta Pemerintah, PDAM dan pihak yang mengelola daur ulang air serta seluruh pemangku kepentingan diharapkan meningkatkan mutu dan kualitas kecanggihan alat yang dipergunakannya sejalan dengan kemajuan zaman dengan menjadikan fatwa ini sebagai pedoman.

168

Ditetapkan di

: Jakarta

Pada tanggal

: 11 Shafar 27 Januari

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

1431 H 2010M

MAJELIS ULAMA INDONESIA KOMISI FATWA

Ketua

Sekretaris



Ttd,

Ttd,



Dr. H. M. ANWAR IBRAHIM

Dr. H. HASANUDIN, M.Ag

Air, Kebersihan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam

169

Related Documents


More Documents from "Eka Tri Setiawati"