Analisa Kasus Keperawatan Komunitas.doc

  • Uploaded by: KangJeJae
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisa Kasus Keperawatan Komunitas.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 1,051
  • Pages: 7
Loading documents preview...
KASUS KOMUNITAS KELOMPOK 1 Disebuah desa nelayan Muara Buaya terdapat kelompok nelayan sebagai nelayan yang tidak mempunyai perahu untuk melaut sehingga mereka menjadi penyewa perahu setiap hari untuk berlayar mencari ikan, rata- rata kehidupan nelayan disana sangat memprihatinkan karena kebutuhan ekonomi yang semakin berat. Desa Muara Buaya dihuni oleh 59 KK dan terdiri dari 400 jiwa. Di Desa Muara Karang sudah ada 1 puskesmas. Pada bulan Oktober 2013 ini musim panas dan jarang sekali ada hujan sehingga sumur- sumur penduduk banyak yang berkurang airnya, bahkan ada yang kering. Penghasilan masyarakat disana hanya cukup untuk memberi makan sehari- hari keluarganya. Mereka termasuk keluarga pra sejahtera. Puskesmas yang ada hanya ada 2 orang dokter, dokter gigi dan umum , perawat kesehatan masyarakat hanya 1 orang, 1 orang perawat lainnya. Masyarakat disana banyak yang menderita diare karena kurang air dan rata- rata penduduk tidak ber-KB, kurang olahraga, makan makanan yang kurang bergizi, ada sebuah SD dan SMP. Agar anak- anak dapat sekolah tetapi banyak anak- anak yang setelah lulus SD tidak meneruskan sekolah karena mereka harus membantu orang tua bekerja, untuk anak lakilaki membantu ayahnya mencari ikan dan untuk anak perempuan membantu ibu membuat ikan asin. Ibu- ibu disana belum terbiasa membawa anaknya untuk imunisasi. PENGKAJIAN

Yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas adalah : a. Cocr atau inti (florence nightingale) yaitu : lingkungan fisik,psikis,dan lingkungan sosial. Dalam kasus diatas didapatkan hasil pengkajian sebagai berikut : 

Lingkungan fisik Lingkungan di Desa Muara Buaya pada saat musim panas terjadi kekeringan dan sumur menjadi kering serta banyak angka kejadian diare.masyarakat di desa ini kurang olahraga dan makan makanan yang kurang bergizi. Di desa tersebut terdapat sebuah puskesmas dengan berbagai tenaga kesehatan akan tetapi peran tenaga kesehatan dalam memberikan infomasi kesehatan kepada masyarakat belum maksimal ditandai dengan banyaknya angka kejadian diare, imunisasi yang kurang maksimal dan masyarakat yang tidak ber- KB.



Psikis Secara psikologis masyarakat banyak mendapatkan stresor dikarenakan ekonomi manyarakat didaerah tersebut rendah diperburuk dengan terjadinya musim kemarau kemudian ditambah beban lagi utuk biaya pengobatan diare yang disebabkan sulitnya air bersih di desa tersebut sehingga masyarakat dituntut untuk mendapatkan air bersih yang langka di desa tersebut.



Sosial Para nelayan tidak memiliki perahu karena tingkat ekonomi yang rendah sehingga harus menyewa perahu setiap hari untuk mencari ikan. Penghasilan yang didapat hanya cukup untuk memberi makan keluarganya. Masyarakat Desa Muara Buaya mayoritas tingkat pendidikannya rendah, anak- anak di Desa tersebut hanya menempuh pendidikan sampai sekolah dasar karena harus membantu orang tua mencari nafkah guna mencukup kebutuhannya.

b. Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas ( Betty Neuman ) 1.

Perumahan : rumah yang dihuni oleh penduduk, penerangan, sirkulasi dan kepadatan. Berdasarkan kasus diatas di desa tersebut terdapat 59 KK terdiri dari 400 jiwa.

2.

Pendidikan : apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan. Di Desa Muara Buaya terdapat sebuah SD dan SMP agar anak- anak dapat mendapatkan pendidikan akan tetapi banyak anak yang setelah lulus SD tidak melanjutkan sekolah karena membantu orang tua bekerja.

3.

Keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal : apakah tidak menimbulkan stress Di Desa Muara Buaya sedang musim kemarau yang menyebabkan sumursumur warga menjadi kering sehingga sulit untuk mendapatkan air bersih. Hal ini menjadikan stresor bagi masyarakat Desa Muara Buaya.

4.

Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan : apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan Di Desa tersebut terdapat sebuah puskesmas dengan 2 dokter gigi dan umum, 1 perawat kesehatan masyarakat, 1 orang bidan dan 1 orang perawat lainnya. Akan tetapi pelayanan kesehatan yang diberikan kurang maksimal.

5.

Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi Dari kasus diatas petugas kesehatan belum melakukan perannya sebagai edukator dalam bidang kesehatan di buktikan dengan masyarakat yang tidak melakukan imunisasi kepada anak- anaknya, belum ber- KB, jarang berolahraga dan makan makanan yang kurang bergizi.

6.

Sistem komunikasi : sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan nutrisi misalnya televisi, radio, koran, atau leaflet yang diberikan kepada komunitas Untuk sistem komunikasi kasus diatas belum terkaji.

7.

Ekonomi : tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan UMR ( Upah Minimum Regional ), di bawah UMR atau dinas UMR sehingga upaya pelayanan kesehatan dapat terjangkau, misalnya anjuran untuk konsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut. Masyarakat di desa tersebut status ekonominya tergolong rendah sehingga hanya cukup untuk makan sehari- hari dan jenis makanannya yang biasa mereka konsumsi kurang bergizi.

8.

Rekreasi : apakah tersedia sarananya, kapan saja dibuka, dan apakah biayanya terjangkau oleh komunitas. Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas untuk mengurangi stress. Untuk rekreasi masyarakat dikasus tersebut belum terkaji.

C. Status kesehatan komunitas Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistik, antara lain angka mortalitas, angka morbiditas, IMR, MMR, serta cakupan imunisasi dan KB. Untuk cakupan imunisasi dan program KB di Desa Muara Buaya belum maksimal.

D. Prioritas Masalah Prioritas primer yang kelompok dapatkan dari masalah ini yaitu : 1. Diare yang disebabkan oleh tidak adanya air bersih 2. Ibu – ibu tidak terbiasa membawa anaknya untuk imunisasi Prioritas masalah sekunder yang kelompok dapatkan dari masalah ini yaitu : 1. PUS ( Pasangan Usia Subur ) yang tidak ber KB 2. Kurangnya makan makanan yang bergizi karena termasuk keluarga yang pra sejahtera DIAGNOSA 1.

Tingginya angka kejadian diare berhubungan dengan : Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyebab diare

2.

Ketidakmampuan masyarakat untuk memenuhi gaya hidup yang sehat berhubungan dengan kurangnya informasi

3.

Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya imunisasi dan KB berhubungan dengan kurangnya sosialisasi dari petugas kesehatan

INTERVENSI Diagnosa 1 : 1. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang penyebab dan penanggulangan diare 2. Mengajarkan cara membuat oralit secara mandiri 3. Melibatkan tenaga kesehatan di puskesmas untuk memberikan pelayanan secara langsung kepada warga 4. menjalin kerjasama dengan instansi terkait untuk pengadaan air bersih Diagnosa 2 : 1.

Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pemenuhan nutrisi yang bergizi

sesuai dengan pendapatan 2.

Memberikan informasi tentang cara hidup yang sehat, seperti olahraga yang teratur dsb.

3.

Menyarankan masyarakat untuk membangun wirausaha bersama guna mencukupi

bahan pangan yang bergizi seperti usaha pembuatan tempe, jamur, dsb. Diagnosa 3 : 1.

Memberikan penyuluhan pentingnya imunisasi

2.

Menjelaskan bahwa program KB diadakan demi terwujudnya keluarga sejahtera

3.

Mendata balita yang memerlukan imunisasi

4.

Mengadakan program posyandu di masing- masing RW agar semua balita mendapatkan imunisasi sesuai kebutuhan

Related Documents


More Documents from "Raudhiatul Azzahra"