Analisa Sintesa Transfusi Endah Ok.docx

  • Uploaded by: Endah
  • 0
  • 0
  • March 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Analisa Sintesa Transfusi Endah Ok.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 925
  • Pages: 6
Loading documents preview...
FORMAT LAPORAN ANALISIS SINTESIS TINDAKAN

Analisis Sintesis Tindakan Relaksasi Napas Dalam Pada Ny. M Di Ruang Melati Barat RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen Hari

: Sabtu

Tanggal

: 19 Oktober 2019

Jam

: 22 WIB

A. Keluhan Utama : Pasien mengatakan badan terasa lemas

B. Diagnosa medis Anemia

C. Diagnosa keperawatan Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen

D. Data yang mendukung diagnosa keperawatan DS : 1. Pasien mengatakan badan lemas 2. Pasien mengatakan selama sakit aktivitasnya dibantu orang lain karena lemah jadi sulit bergerak

DO : 1. Keadaan umum pasien lemah 2. Kesadaran komposmentis 3. Tekanan Darah : 100/70 mmHg 4. Nadi

: 86x/menit

5. RR

: 20x/menit

6. Suhu

: 37oC

7. Aktivitas dan latihan sehari-hari pasien makan dan minum, mandi, beroakaian,mobilisasi, pinan dan ambulasi dibantu orang lain. Eliminasi dibantu alat dan oranglain 8. Kekuatan otot skala 3 dengan mampu melawan gravitasi pada ekstermitas atas dan bawah 9. Hasil lab pasien Hb 7.55 g/dL

E. Dasar pemikiran Intoleransi aktivitas pada klien dengan anemia disebabkan kehilangan sel darah merah berlebihan. Berkurangnya jumlah sel darah merah mengakibatkan oksigen yang dikirimkan ke jaringan menjadi sedikit. Pada kasus ini dapat terjadi hipoksia jaringan. Hipoksia jaringan merupakan suatu kondisi kurangnya pasokan oksigen di jaringan tubuh untuk menjalankan fungsi normalnya. Saat pasokan oksigen ke jaringan sedikit maka akan terjadi mekanisme kompensasi tubuh, diantaranya seperti adanya peningkatan curah jantung atau pernapasan, meningkatnya pelepasan oksigen dan hemoglobin, terjadi pengembangan volume plasma, dan redistribusi aliran darah ke organ-organ vital. Peningkatan frekuensi jantung mengakibatkan beban kerja jantung meningkat dan terjadi hipertrofi ventrikel. Hipertrofi ventrikel menyebabkan curah jantung menurun dan mengakibatkan terjadinya kelemahan fisik dan terjadi intoleransi aktivitas. (Muttaqin, 2014). Karna ada kurangnya hemoglobin pasien dibutuhkan terapi yang mampu meningkatkan hemoglobin pasien dengan dilakukan tranfusi darah.

F. Prinsip tindakan keperawatan STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TRANSFUSI DARAH PROSEDUR 1 PENGERTIAN

2

3 4 5

Transfusi darah merupakan bagian dari penanganan dokter untuk menyelamatkan nyawa pasien yang kekurangan darah atau sedang menderita penyakit tertentu TUJUAN 1. Meningkatkan jumlah sel darah merah dan untuk mempertahankan kadar hemoglobin pada klien yang mengalami anemia/kehilangan darah berlebih KEBIJAKAN 1. Pasien dengan hemoglobin <8 g/dL PETUGAS Perawat. PROSEDUR A. Tahap Preinteraksi PELAKSANAAN B. orientasi 1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik. 2. Memperkenalkan diri, menanyakan nama pasien dan tempat tanggal lahir (melihat gelang identitas pasien). 3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada pasien dan keluarga. 4. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien sebelum tindakan dilakukan. 5. Mencuci tangan 6. Mempersiapkan alat C. Tahap kerja 1. Mempersiapkan pasien. 2. Menggunakan sarung tangan 3. Mengukur tanda vital 4. Menyiapkan larutan NaCl 0,9 % dengan tranfusi set 5. Memasang infus NaCl 0,9 % 6. Mengatasi tetesan tetap lancer 7. Memastikan tidak ada udara didalam selang infuse 8. Mengontrol kembali darah yang akan diberikan kembali kepada pasien a. Wanita b. Identitas c. Jenis dan golongan darah d. Nomor kantong darah e. Tanggal kadaluarsa f. Hasil cross test dan jumlah darah 9. Mengganti cairan NaCl 0,9 % dengan darah setelah 15 menit

10. Mengatur tetesan darah 11. Mengkaji adanya reaksi transfusi 12. Melepaskan sarung tangan, mencuci tangan D. Tahap terminasi 1. Melakukan evaluasi hasil yang dicapai dan respon pasien 2. Melakukan kontrak waktu untuk kegiatan selanjutnya 3. Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.

G. Analisis tindakan transfusi darah adalah suatu proses menyalurkan darah atau produk darah dari satu orang ke sistem peredaran darah orang lainnya. Transfusi darah berhubungan dengan kondisi medis seperti kehilangan darah dalam jumlah besar disebabkan oleh anemia, trauma, operasi, syok dan tidak berfungsinya organ pembentukan sel darah merah.Penggunaan darah berguna bagi keperluan pengobatan dan pemulihan kesehatan pasien (Astuti dan Laksono, 2013).

H. Bahaya dilakukannya tindakan Pada pelaksanaan terapi transfusi darah dapat menyebabkan adanya reaksi seperti perubahan suhu (demam), Reaksi alergi menimbulkan rasa tidak nyaman, nyeri dada atau punggung, sulit bernapas, demam, mengigil, kulit memerah, denyut jantung cepat, tekanan darah turun, dan mual. Penyakit infeksi, seperti HIV, hepatitis B, atau hepatitis C, dapat ditularkan melalui darah pendonor. Namun hal ini sangat jarang terjadi di masa sekarang, karena darah yang akan didonorkan sudah diperiksa terlebih dahulu ada tidaknya infeksi yang dapat ditularkan melalui darah. Sehingga pada pelasanakaan transfusi darah perlu pengawasan dan control yang optimal

I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan 1. Mengkaji Keadaan Umum dan TTV

Keadaan Umum Lemah Kesadaran Komposmentis Tekanan Darah : 100/70 mmHg Nadi

: 86x/menit

RR

: 20x/menit

Suhu

:37oC

2. Mengkaji pemenuhan aktivitas pasien dan kekuatan otot pasien Aktivitas pasien ADLs di bantu orang lain dengan kekuatan skala 3 dengan mampu melawan gravitasi 3. Membantu memenuhi kebutuhan aktivitas pasien

J. Hasil yang didapatkan setelah dilakukan tindakan S:

Pasien tidak ada demam, tidak ada reaksi yang berlebihan saat transfusi darah

O:

Keadaan umum pasien lemah Kesadaran komposmentis Tekanan Darah : 100/80 mmHg Nadi

: 90x/menit

RR

: 20x/menit

Suhu

: 36.7oC

Tidak ada tanda-tanda infeksi (tumor, rubor, kalor, dolor, fungsio laesa)

A : masalah teratasi sebagian

P : lanjutkan intervensi 1. Kaji KU dan TTV pasien 2. Kaji pemenuhan aktivitas pasien dan kekuatan otot pasien 3. Bantu pasien memenuhi aktivitas

4. Anjurkan

keluarga

untuk

mendampingi

pasien

membantu

memenuhi aktivitas 5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi

K. Evaluasi diri Pada saat memberikan transfusi darah pada pasien sudah melakukan control darah dengan optimal sehingga menghindari kejadian kesalahan pemberian terapi

L. Daftar pustaka / referensi Astuti, W.D., and Laksono, A.D., (2013). Keamanan DARAH DI INDONESIA “Potret Keamanan Transfusi Darah di Daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan.: Jakarta : EGC Muttaqin, A. (2014). “Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Pernapasan” . Jakarta : Salemba Medika

Nurarif, H., dan Kusuma. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Nanda NIC-NOC 2015. Jogjakarta: Mediaction Jogja

Mengetahui,

Pembimbing Klinik/CI

Mahasisawa praktikan,

(………………….……)

(…………………..…)

Related Documents


More Documents from "marhawanti"