Anatomi Saluran Pencernaan Bagian Atas

  • Uploaded by: Puteri Jayalaksmi
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Anatomi Saluran Pencernaan Bagian Atas as PDF for free.

More details

  • Words: 1,198
  • Pages: 4
Loading documents preview...
Anatomi Saluran Pencernaan Bagian Atas Saluran pencernaan (traktus digestivus) adalah suatu saluran yang membawa dan mengolah makanan yang berjalan melalui bagian tengah dari mulut ke anus. Saluran pencernaan terdiri dari; 1. Mulut 2. Pharynx - oropharynx - laryngopharynx 3. Esophagus (kerongkongan) 4. Gaster (lambung) 5. Usus halus (intestinum tenue) : - duodenum = usus 12 jari - jejunum - ileum 6. Usus besar / kolon (intestinum crassum) : - cecum (usus buntu) + apendix, colon ascendens - transversum, c. descendens, c.sigmoideum (bntuk sprti hrf S), rectum (lurus), anus (bntukx cincin) / canalis analis Saluran pencernaan dibagi menjadi dua bagian yaitu saluran pencernaan atas dan saluran pencernaan bawah yang dipisahkan oleh ligamentum treitz yang merupakan bagian duodenum pars ascending yang berbatasan dengan jejunum (Richard Snell, 2006). Jadi saluran pencernaan atas berawal dari rongga mulut hingga duodenum. A. Rongga mulut Rongga mulut (cavum oris) terdiri dari labia oris, ginggiva, palatum, lingua, bucca, dentito dan glandula salyvales. 1. Labia oris Labia oris (bibir) tersusun oleh musculus orbicularis oris yang berperan sebagai sphincter dan merupakan otot ekspresi yang dipersarafi oleh nervus facialis (N VII). Sedangkan inervasi sensoriknya dipersarafi oleh nervus vagus 2 dan 3 (N V2 dan N V3). 2. Palatum Palatum (langit-langit) membentuk atap cavitas oris dan dasar cavitas nasi.. Terdiri dari Musculus levator veli palatine, Musculus glossopalatinus, Musculus pharynopalatinus, Musculus uvulae, Musculus tensor veli valatini. Inervasi oleh N IX. Palatum dibagi menjadi dua yaitu palatum durum dan palatum mole. Palatum durum merupakan langit-langit keras yang membentuk bagian anterior ikut berperan dalam fonasi konsonan dan berfungsi sebagai tumpuan bagi lidah ketika menghancurkan makanan. Sejumlah lipatan mukosa palatum datar (Plicae palatine transversae, Rugae palatinae) di kedua sisi garis tengah membantu menggiling dan menahan potongan makanan.

3.

4.

5.

6.

7.

Palatum mole merupakan langit-langit lunak yang membentuk bagian posterior bersifat lentur dan, sewaktu menelan, menutup Nasopharynx dengan melipat ke belakang menuju dinding pharynx posterior. Lingua Lingua atau lidah adalah badan otot yang sangat lentur serta diperlukan untuk mengunyah, merasakan dan menelan, memfasilitasi penghisapan, dan memberikan kemampuan bicara. Lidah dibagi menjadi dua bagian yaitu 2/3 anterior corpus dan 1/3 post radix. Di dorsum lidah, Sulcus medianus linguae membagi lidah menjadi belahan kanan dan belahan kiri. Sulcus terminalis linguae (suatu alur membentuk V) membatasi Corpus linguae dari Radix linguae dan memisahkan lidah menjadi Pars anteroir dan Pars posterior. Di ujung Sulcus terminalis linguae, epitel permukaan membentuk suatu cekungan, Foramen caecum linguae. Foramen ini adalah tempat di mana kelenjar tiroid memulai penurunannya (pangkal Duktus thyroglossalis) dari ektoderm di dasar mulut menuju tujuan akhirnya di depan larynx. Lidah terdiri dari otot intrinsik dan otot ekstrinsik. Otot intrinsik berperan dalam mengubah bentuk lidah dan otot ekstrinsik berperan dalam mengubah posisi lidah. Otot-otot yang menyususn lidah antara lain M. longitudinalis superior, M. transversus linguae, M. verticalis linguae, M. geniglossus. Inervasi pada bagian 2/3 anterior untuk sensasi umum dipersarafi oleh N V3 dan sensasi khusus oleh N VII, pada bagian 1/3 posterior untuk sensasi umum dan khusus oleh N IX, sedangkan untuk motorik oleh N XII. Bucca Bucca adalah pipi, terdiri dari bagian external yang diliputi kulit dan bagian internal yang diliputi mukosa. Tersusun oleh otot M. Buccinatorius dipersarafi oleh N VII. Dentitio Dentito adalah gigi merupakan sejenis tulang yang tersusun dari jaringan ikat/ kolagen (organik) dan Garam Ca- PO4 (anorganik). Gambaran khas tiap gigi adalah memiliki mahkota (Corona dentis), bagian leher (Cervix dentis), dan akar gigi (Radix dentis). Mahkota gigi adalah bagian gigi yang terlihat, muncul di atas gingiva dan dilapisi oleh email (Enamelum). Akar gigi terletak di kantung gigi alveolar (Alveolus dentalis), suatu rongga di Proc. Alveolaris Maxillae dan Mandibulae, dan dilapisi oleh Cementum. Ligament/ memran periodontal melekatkan akar gigi ke tulang alveolar. Cementoename Junction (CEJ) terletak di bagian leher gigi. Ginggiva Ginggiva atau gusi adalah bagian dari lapisan mukosa mulut yang menutupi Proc. alveolaris tulang dan sekat tulang antar gigi, yang dikenal sebagai ginggival embrasure. Selain itu, gusi melapisis bagian leher gigi dan mengalami transisi menjadi lapisan mukosa mulut di Margo ginggivalis. Ginggiva membantu perlekatan gigi dan menstabilkan posisi gigi ditulang alveolar (Pars fixa gingivae). Glandulae salyvales Kelenjar liur tdd 3 psg kelenjar : Gld parotis

-

-

Merupakan kelenjar liur terbesar dan bersifat serosa. Terletak di Caudal mae, post dr ramus mandibulae, ant dr. sterno cleidomastoideus. Masuk ke vestibulum oris, bermuara pada papila salivaria buccinatoria setinggi molar 2 maxiller. Inervasi sekretorik oleh parasimpatis dari N. IX, via R.tympanicus, n. petro us minor, ganglion oticum dan N. auriculotemporalis (N.V3) Gld submandibularis Tersusun oleh campuran serosa dan mukosa, terletak dalam margo inferior corpus mandibula. Terbagi 2 oleh m. mylohyoideus yaitu Pars superior dan Profunda. Ductus submandibularis dari ujung anterior pars prof jalan ke anterior, dalam membran mukosa mulut bermuara pada papilla kecil disis frenulum linguae. Inervasi : sekretomorik parasimpatis N.VII VIA N. Chorda Tympani & ganglion submandibularis Gld sublingualis (N. VII) Terletak di dalam membran mukosa (plica sublingualis) pada dasar mulut dekat frenulum linguae dan tersusun oleh Seromukosa (mukosa >>). Beberapa ductus sublingualis bermuara pada puncak plica subling. Inervasi : sekretomorik parasimpatis N.VII VIA N. Chorda Tympani & ganglion submandibularis. B. Pharynx Saluran berbentuk pipa fibromaskuler yang berfungsi melakukan gerakan peristaltik untuk menghancurkan dan mendorong makanan masuk ke dalam esofagus. Pharynx dibagi menjadi 3 yaitu nasopharynx, oropharynx, laryngopharynx. Dilihat dari dorsal otot-otot faringeal terdiri dari M. constrictores pharyngis dan tiga pasang Mm. Levatores pharyngis. Sumber utama aliran darah adalah A. pharyngea ascendens. Terdapat 4 lapisan yang menyusun dinding Pharynx yaitu; - mukosa epitel, lamina propria, muc. Mucosa, L.basalis - Submukosa - muskularis externa - Serosa C. Oesophagus Oesophagus adalah tuba muskular yang menghubungkan Pharynx dengan gaster. Oesophagus memiliki panjang 25 cm dan berpangkal di kartilago krikoid yang diproyeksi pada vertebra cervical VI. Oesophagus berujung di cardia lambung setinggi vertebra thorakal X ( di bawah Proc. xiphoideus Sternum). Oesophagus dibagi menjadi 3 yaitu; - Pars cervicalis (5-8 cm) Letaknya bersebelahan dengan kolumna vetebralis. Disuplai oleh A. thyroidea inferior dan V. thyroidea inferior - Pars thoracica (16 cm) Bagian ini berjalan bersama bronkus utama kiri dan turun ke depan dengan semakin menjauhi kolumna vertebralis. Disuplai oleh Aorta dan dan V. azygos dan V. hemiazygos bermuara pada V. cava superior. - Pars abdominalis (1-4 cm)

Terletak intraperitoneum dan disuplai oleh A. gastrica sinistra dan A. phrenica inferior. Sama seperti keseluruhan usus, dinding Osesophagus terdiri dari membran mukosa luminal (Tunica mucosa) yang dipisahkan dari lapisan muskular (tunica muscularis) oleh jaringan ikat longgar (Tela submucosa). Pars cervicalis dan thortacica dilapisi oleh Tunica adventitia. Permukaan bagian luar Pars abdominalis intraperitoneal dilapisi oleh peritoneum viseral yang membentuk Tunica serosa. Oesophagus terdiri dari otot lurik (volunter) pada sepertiga bagian atasnya dan otot polos (involunter) pada bagian bawahnya, dan campuran otot lurik dan otot polos di antaranya. Pada kedua ujung Oesophagus terdapat otot sfingter. Otot krikofaringeus membentuk sfingter bagian atas yang berperan dalam proses menelan sedangkan sfingter bagian bawah berperan sebagai sawar terhadap reflux isi lambug. Oesophagus memiliki 3 kontriksi yaitu; - Kontriksi cervical mempunyai lumen terkecil dan terletak setinggi sfingter bagian atas dan vertebra cervical VI - Kontriksi aortobronchial terjadi karena proksimitas langsung arkus aorta dari sisi kiri dan dorsal (setinggi vertebra thorakal IV) - Kontriksi diaphragmantica terletak di dalam Hiatus oesophagus (setinggi vertebra X). Oesophagus dipersarafi oleh N. Laryngeus recurrens dan disuplai oleh a. thyroidea inferior dan v. thyroidea inferior. D. Gaster E. Duodenum

Related Documents


More Documents from "ayambebek"