Loading documents preview...
KEPERAWATAN SISTEM NEUROBEHAVIOUR II ANALISA PROSES INTERAKSI (API) ANSIETAS STRATEGI PELAKSANAAN 2 (SP 2)
Oleh:
RIFKA AMALINA 1311312034
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
1 2015
2
1
ANALISA PROSES INTERAKSI Initial klien Pertemuan ke Status interaksi Lingkungan Deskripsi klien Tujuan (klien) Nama mahasiswa Tanggal Jam Tempat
: Ny. P : 2 (dua) : Fase kerja : Perawat duduk di samping tempat duduk klien dan klien duduk di kursi sebelah kanan perawat dengan posisi agak serong ke arah perawat, interaksi di kursi teras di depan ruangan, klien lainnya ada yang duduk-duduk tidak jauh dari kami berdua dan yang lainnya ada yang sedang interaksi dengan mahasiswa. : Saat didekati klien sedang berdiri berdiam diri dengan wajah tampak lesu dan tidak bersemangat. Pakaian klien cukup rapi dan serasi, klien menerima kedatangan perawat dan langsung menyambutnya dengan baik. : klien mampu mengontrol rasa cemasnya berkaitan dengan masalah yang dialami dengan melakukan teknik relaksasi otot progresif pada SP 2 : Rifka Amalina : 3 Maret 2015 : 10.00 WIB : Ruang Merpati, Rumah Sakit Jiwa Prof Dr HB Saanin
KOMUNIKASI VERBAL
KOMUNIKASI NON VERBAL P : Selamat pagi ibu P.. P : Perawat mengucapkan Ibu P masih ingat dengan salam sambil ulurkan saya? Saya perawat tangan untuk berjabat Rifka yang akan tangan dan tersenyum membantu ibu ntuk mengontrol kecemasan ibu K : Klien serta merta mengulurkan tangannya untuk menyambut jabat tangan perawat dengan posisi kepala melihat
ANALISA BERFOKUS ANALISA BERFOKUS PADA PERAWAT PADA KLIEN Perawat memulai percakapan dengan sikap terbuka, yaitu dengan memberikan pertanyaanpertanyaan pembukaan yang bisa dijawab oleh klien.
RASIONAL
Salam merupakan proses interaksi awal dengan pasien agar terbentuk hubungan saling percaya antara perawat dan pasien karena sesuai dengan teori bahwa keberhasilan membina hubungan saling Klien tampak bersedia percaya sangat berinteraksi dan dipengaruhi oleh membutuhkan bantuan dari komunikasi verbal dan perawat non verbal yang disampaikan oleh 3
1 ke arah mahasiswa sambil berusaha tersenyum K : Selamat pagi sus ...., K : Klien berusaha masih sus... saya masih mengubah posisi ingat dengan suster tubuhnya mengarah ke Rifka perawat
perawat.
P : Mempertahankan sikap Perawat merasakan terbuka, badan agak kehadirannya diterima dan condong ke depan, dibutuhkan oleh klien memandang dan mendengarkan dengan penuh perhatian
P : Bagaimana perasaan ibu P: Perawat berucap dengan P saat ini? apakah ada tenang dan suara yang sesuatu yang menjadi pelan dan jelas beban pikiran Ibu P?
K
: Klien berusaha membetulkan duduknya sambil menatap wajah
Perawat berusaha mengeksplorasi klien dengan mengklarifikasi responnya
Klien menunjukkan sikap Perawat menerima kehadiran mempertahankan perawat sikap terbuka, badan condong ke depan, memandang dan mendengarkan dengan penuh perhatian ketika berinteraksi dengan klien. Sesuai dengan teori hal ini merupakan sikapsikap yang harus dilakukan dalam melakukan hubungan terapeutik sehingga klien dapat berespon positif terhadap interaksi yang dilakukan Perawat menunjukkan sikap hubungan yang terbuka dengan klien di awal interaksi. Hal ini sesuai dengan teori komunikasi yaitu teknik komunikasi terapeutik dimana Klien berusaha bahwa untuk menenangkan diri sebelum mendapatkan data mengutarakan jawabannya diperlukan pertanyaan 4
1 perawat
K : Iya sus, saya merasa K: Klien menunjukkan sangat khawatir dengan kepada perawat sakit yang saya derita kemudian mengarahkan saat ini, yaitu sakit pandangannya ke depan jantung seperti yang dengan tatapan sudah saya ceritakan menerawang kepada suster sebelumnya, dan ini membuat saya merasa merepotkan suami dan anak saya jika suatu waktu penyakit saya ini kambuh suster. P :
Klien berusaha menjelaskan kondisinya sambil mengarahkan pandangannya ke depan dengan tatapan menerawang
dan sikap terbuka dari perawat dalam memahami kondisi dan perhatian klien saat ini Perawat menggunakan teknik komunikasi terbuka. Hal ini sesuai dengan teori bahwa sikap terapeutik yaitu keterbukaan, jujur, keiklasan dan penggunaan teknik terapeutik akan mempengaruhi keberhasilan interaksi perawat - klien
Perawat mengangguk Perawat menunjukkan sikap memandang klien empati terkait kondisi klien dengan ramah
P : Oh begitu rupanya, lalu P : Dengan sabar dan Perawat mengajukan lagi apa ada lagi hal lain sambil tersenyum pertanyaan terbuka dan yang menjadi beban berharap respon selanjutnya pikiran ibu P saat ini ? dari klien K : Klien diam mendengar sambil melihat ke arah perawat
Perawat menggali faktor presipitasi yang dialami oleh klien. Menurut konsep bahwa pertanyaan terbuka akan Klien berusaha menghasilkan data mengungkapkan hal lain kualitatif tentang yang menjadi beban faktor pencetus pikirannya terjadinya kecemasan 5
1 K
: Saya disini K : Klien bercerita sambil membutuhkan biaya menerawang dan wajah yang sangat besar.... sedikit tegang dan saya sangat khawatir senyum yang tampak suami saya tidak dapat kecut membayar biayanya, suami saya mau bayar dengan apa nantinya, makanya saya takut dan ingin cepat pulang suster
Klien sudah menunjukkan Perawat sikap terbuka pada perawat menggunakan teknik dengan mengutarakan komunikasi terbuka. masalahnya tanpa ragu-ragu Hal ini sesuai dengan teori bahwa sikap terapeutik yaitu keterbukaan, jujur, keiklasan dan penggunaan teknik terapeutik akan mempengaruhi keberhasilan interaksi P : Perawat mengangguk Perawat menerima perawat - klien sambil tersenyum dan pernyataan klien dengan memandang klien sikap terbuka dan tulus
P : Apa yang biasanya ibu P P : Dengan sabar dan Perawat ingin mengetahui lakukan saat muncul sambil tersenyum usaha klien dalam beban pikiran ini ? berharap respon klien menyelesaikan masalahnya selanjutnya
K
K : Klien diam memandang perawat lalu memandang ke sekeliling halaman
Pertanyaan ini diajukan perawat untuk mengeksplorasi kemampuan personal klien dalam menyelesaikan masalahnya dalam hal ini masalah kecemasannya, sehingga diketahui seberapa Klien berusaha mengingat- kemampuan klien untuk ingat apa yang kemudian digunakan dalam dikerjakannya saat ia dalam merencanakan terapi bagi keadaan cemas masalah klien
: Saja lebih sering K : Klien sesaat diam... dan berdiam diri saja sus.... kemudian menjelaskan atau paling menonton seadanya apa upaya acara tv kesukaan saya yang dilakukan dengan agar pikiran jadi lupa kesan pasrah
Klien menunjukkan sikap Sikap mendukung akan pasrahnya sebagai tanda memberikan rasa aman bagi kegelisahannya klien bahwa perilakunya dalam menyelesaikan masalah tidak serta merta 6
1 dengan masalah tersebut, tapi kalau sudah selesai ya tetap memikirkan hal itu sus.
dipersalahkan
P :
P : Bagus itu upaya yang P : baik dan benar dalam mengurangi beban pikiran ibu P yang sedang cemas saat ini... ada beberapa cara dalam mengurangi rasa cemas antara lain dengan mengalihkan rasa cemas tadi dengan mengerjakan aktivitas lain, agar beban pikiran untuk sementara teralihkan atau berkurang. Tetapi masih ada cara lain yang dapat dilakukan agar beban pikiran ibu P dapat menurun atau menghilang. Apakah ibu P mau saya ajarkan cara-cara itu?
Perawat mengangguk Perawat berusaha sambil tersenyum mendukung apa yang diutarkan klien Perawat berucap dengan tenang dan suara yang pelan dan jelas dan berusaha agar tidak berkesan mendikte atau menggurui
K : klien diam sambil memandang ke arah
Perawat memberi reinforcement positif pada klien atas usahanya mengalihkan beban pikiran dengan cara berolah raga untuk menurunkan kecemasan
Reinforcement positif atas upaya yang telah dilakukan klien agar klien merasa mantap bahwa apa yang telah dilakukan adalah benar dan klien merasa mendapat penghargaan (reward) Tekhnik lain dalam mengatasi masalah pikiran negatif diutarakan agar klien minta sendiri bantuannya sesuai kebutuhan dirinya
Usaha yang dilakukan klien sebagian telah tepat 7
1 perawat K : Boleh sus ...
K : Klien ungkapkan dengan antusias dan penuh harap P :
Perawat mengangguk Perawat berasumsi bahwa sambil tersenyum klien memang memandang klien membutuhkan bantuan
P : Baik... sekarang pilih P : Dengan sabar dan Perawat berharap respon mana dulu pikiran yang sambil tersenyum klien selanjutnya memilih paling membuat beban pikiran negatif mana yang ibu P berat? paling dirasakan berat
K : Klien diam sejenak...
K
Klien berupaya ingin Respon klien menunjukkan mengetahui cara lain ia membutuhkan bantuan menurunkan kecemasan dari perawat
: masalah tentang K : Klien ungkapkan sambil penyakit saya sus, yang menerawang membuat saya khawatir memandang ke depan jika nantinya akan menyusahkan suami dan anak saya apabila sewaktu-waktu penyakit ini kambuh.
Tekhnik terapi kognitif sesi I setelah identifikasi pikiran negatif adalah mengubah pikiran negatif menjadi pikiran positif atas tanggapan dari pikiran negatif yang diawali dengan Klien berusaha memilih memilih salah satu pikiran beban pikiran yang negatif yang paling dirasakan paling berat mengganggu. Klien ungkapkan dengan Keyakinan diri perawat antusias dan penuh harap semakin menambah percaya diri perawat dalam memberikan sesi-sesi terapi
P : Perawat mengangguk Perawat merasa yakin sambil tersenyum bahwa klien membutuhkan 8
1 pertolongan P : Baik... ibu P, disini saya P : Perawat berucap dengan Perawat berasumsi bahwa akan mengajarkan ibuk tenang dan suara yang klien memang teknik relaksasi otot pelan dan jelas dan membutuhkan bantuan progresif yaitu untuk berusaha agar tidak merilekskan otot-otot berkesan mendikte atau ibu, dimana tekhnik ini menggurui bisa ibu gunakan untuk mengontrol cemas ibu. Teknik ini memiliki 13 gerakan diantaranya untuk melatih otot tangan, melemaskan K : Klien mendengarkan otot-oto wajah, otot penjelasan perawat dada, otot perut, dll dengan antusias dan Baik ibu, langsung kita mengikuti instruksi mulai latihannya jadi yang diberikan oleh ibu mengikuti gerakan perawat yang saya lakukan ( Gerakan 1-14) K:K : Klien diam, klien tetap mengikuti arahan dari perawat walaupun matanya sesekali melirik ke arah luar
P :
Perawat mengajarkan dan membantu klien untuk melakukan gerakan relaksasi otot
Perawat sedikit lebih diam menyimak dan memberi kesempatan klien untuk berpikir dan melakukan
Respon klien menunjukkan ia membutuhkan bantuan dari perawat
Klien berusaha memahami apa yang diinstruksikan perawat dan mencoba mengikuti gerakan yang dilakukan perawat
Klien tampak sedang memikirkan tentang penyakit dan keluarganya di rumah sambil memandang ke depan
Diam adalah salah satu tekhnik komunikasi terapeutik untuk mendapatkan data dengan cara mendengarkan, memperhatikan, dan menyimak, selain itu diam memberi kesempatan bagi klien untuk bicara dengan bebas tanpa campur tangan atau interupsi pihak lain
9
1 dengan sabar P : Nah ... kalau sudah, P : sekarang coba ibu P ungkapkan apakah keluarga ibu P tidak merasa khawatir dan sedih jika ibu tetap dengan keadaan seperti ini? Pastinya suami dan anak ibu sangat merasakan kesedihan dengan keadaan ibu sekarang, dan seperti yang ibu bilang tadi, ibu juga merasa khawatir kepada keluarga ibu dengan keadaan ibu seperti ini yang harus menjalani pengobatan K dan menghabiskan biaya yang tidak sedikit. Jadi disini ibuk tidak usah memikirkan bagimana nanti jika penyakit saya kambuh? Jika penyakit saya kambuh pasti akan menyusahkan suami dan anak saya K : Ya sus, ....
Perawat berucap dengan tenang dan suara yang pelan dan jelas satu persatu pertanyaan dan berusaha agar klien memahami maksud tanggapan positif tentang penyakitnya dan juga keadaan keluarganya
: Klien diam mendengarkan sambil memperhatikan perawat
K : Klien ungkapkan dengan tenang sambil
gerakan tersebut sambil sedikit membetulkan gerakan yang salah Perawat memancing tanggapan positif klien atas apa yang menjadi kekhawatirannya dengan pertanyaan-pertanyaan rasional terhadap peran keluarga terhadap klien
Pertanyaan-pertanyaan tersebut untuk memancing tanggapan positif atas pikiran negatif yang telah diungkapkan dengan tujuan untuk meng’compare’ dan mem’back up’pikiran negatif yang timbul
Klien berusaha menjawab atas apa yang menjadi pertanyaan perawat dengan diam sejenak
Jawaban klien sesuai dengan yang diharapkan 10
1 tersenyum perawat
menatap
P : Perawat mendengarkan Perawat merasa senang sambil mengangguk karena jawaban klien sesuai dengan yang diharapkan P : Nah sekarang ibu P P sudah bisa menerapkan bagaimana cara mengontrol kecemasan ibu dengan teknik yang kita pelajari hari ini yaitu teknik relaksasi otot yang membuat ibu merasa lebih nyaman dan sanantiasa berpikiran positif, sehingga tidak ada K terbesit lagi dalam pikiran ibu bahwa ibu cemas hanya akan menyusahkan keluarga ibu. K : Iya sus,... jadi saya tidak K usah berpikir jelek lagi ya sus
:
Dengan sabar dan sambil tersenyum berharap respon klien selanjutnya
dari pertanyaan untuk memberi tanggapan rasional atas pikiran negatif klien, sehingga akan memberikan counter block terhadap pikiran negatif klien Perawat merasa yakin klien Memberi kesempatan pada telah memahami apa yang klien untuk menyimak telah dipelajarinya terhadap apa yang telah didengar dan pelajarinya dengan harapan akan timbul suatu kesadaran bahwa pikiran negatifnya atau perasaan cemasnya ternyata tidak berdasar
: Klien diam Klien berusaha memahami memperhatikan apa yang disarankan penjelasan dari perawat perawat berdasarkan tanggapan positif pada pikiran negatif dirinya : Klien ungkapkan dengan tenang sambil tersenyum menatap perawat
P : tersenyum
Klien sudah memahami Satu sesi terapi kognitif tanggapan positifnya telah tercapai yaitu mulai dari identifikasi pikiran negatif atau kecemasannya, memilih pikiran negatif yang paling berat dan kemudian memberi Perawat yakin klien sudah tanggapan terhadap memahami maksud dari kecemasan nya 11
1 tanggapan positifnya P : Bagaimana perasaan ibu P : Dengan sabar dan P sekarang? Apakah sambil tersenyum rasa cemas itu masih berharap respon klien dirasakan dan apakah selanjutnya pertemuan kita ini ada manfaatnya? K : klien tersnyum
K : Ya...ada sus,...ada...
K
Perawat ingin mengetahui perasaan klien setelah mengungkapkan perasaan cemasnya dan tanggapannya Klien menunjukkan perilaku yang memberi kesan memahami dan menerima apa yang telah diutarakannya
: Klien ungkapkan dengan antusias dan penuh rasa suka
P : Tersenyum P : Nah nanti ibu P berlatih P : Perawat berucap dengan bilamana rasa cemas tenang dan suara yang tentang penyakit dan pelan dan jelas keluarga ibu P itu muncul lagi coba lakukan gerakan relaksasi otot yang sudah kita pelajari tadi.
Ungkapan perasaan untuk mengevaluasi keadaan/ masalah klien terkait dengan perasaan cemas yang ia rasakan
Klien menunjukkan secara verbal bahwa ia memahami dan merasakan manfaat kegiatan terapi
Ekspres feeling sebagai wahana evaluasi terhadap jalannya terapi yang telah diberikan pada klien
Perawat yakin atas apa yang diutarakan klien Perawat memberi tugas pada klien untuk berlatih dan akan dievaluasi pada pertemuan berikutnya
Pemberian tugas untuk memberi kesempatan pad klien untuk berlatih cara mengcounter rasa cemas yang muncul dengan harapan akan terjadi kemampuan yang otomatis bagi klien dalam mengatasi masalah pikiran negatif 12
1 Selanjutnya kita bisa bertemu lagi untuk diskusi beban pikiran ibu P yang kedua dan nanti coba temukan lagi K : Klien diam, tersnyum pikirakecemasan yang dan menangguk-angguk lainnya ya buk K : Ya sus...
Klien menerima PR yang diberikan oleh perawat
K : Klien tersenyum sambil mengangguk
akibat kecemasan yang muncul sebagai akibat dari masalah kesehatannya saat ini
Klien ungkapkan dengan antusias dan penuh rasa suka
P : tersenyum
Perawat yakin klien akan mengikuti instruksi perawat P : Baik sekarang saya P : Perawat berucap salam Terminasi merupakan tahap mohon undur diri, sambil ulurkan tangan akhir dari sesi tiap terapi selamat berlatih dan untuk berjabat tangan selamat istirahat semoga dengan wajah berseri ibu P cepat sembuh dan dan tersenyum bisa berkumpul lagi dengan keluarga di rumah Selamat pagi bu...! K K : selamat pagi sus ....,
: Tersenyum sambil ulurkan tangan untuk berjabat tangan K : Klien serta merta mengulurkan tangannya untuk menyambut jabat tangan perawat sambil tersenyum P : Tersenyum
Berjabat tangan dan sebutkan salam adalah perangkat terminasi yang dapat untuk meningkatkan hubungan saling percaya dan menunjukkan kesan perawat siap membantu klien kapan saja klien butuhkan Klien menerima terminasi dari pertemuan terapi Klien dapat mengambil manfaat dari terapi yang diberikan perawat
Perawat meninggalkan klien 13
1 dengan perasaan lega dan bangga bahwa terapinya efektif
14