Atm Orang Kaya

  • Uploaded by: Yanuar Satriya Wijaya
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Atm Orang Kaya as PDF for free.

More details

  • Words: 3,414
  • Pages: 33
Loading documents preview...
A.T.M ORANG KAYA BAGAIMANA BISA LEBIH KAYA DENGAN 5 PRINSIP POLA ORANG KAYA

disusun oleh:

Charly Buchari www.charlybuchari.web.id twitter: @charlybuchari facebook: facebook.com/charly.buchari

ATM Saat awal-awal bekerja di Jakarta, saya begitu suka pergi ke ATM. Menu pertama yang saya pilih setelah memasukan PIN ke mesin ATM adalah Saldo Rekening ☺ Apalagi waktu setelah slip gaji berada di atas meja kerja saya. Tapi, saya juga bisa sedih saat ke ATM, terutama seminggu hingga 1 hari sebelum tanggal gajian. Saya berharap digit yang tertera pada saldo rekening tersebut dalam Ribuan Rupiah, sehingga walaupun tertera angka 2.000 artinya 2 Juta (ngarep mode: ON). ATM yang ini kita kenal dengan Anjungan Tunai Mandiri atau Automatic Teller Machine.

www.charlybuchari.web.id

Lain lagi dengan prinsip ATM, ATM yang ini bukan ATM tempat transaksi keuangan tersebut, melainkan singkatan dari Amati Tiru Modifikasi. Dengan prinsip ini, Anda dapat mencapai tujuan yang dibuat dan juga dapat menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi. Langkah-langkahnya hanya 3 saja, Amati, Tiru lalu Modifikasi. Prakteknya, Anda harus mengamati pola dan prinsip dari orang-orang yang sudah berhasil menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan yang mirip dengan yang sedang Anda hadapi. Lalu, selanjutnya meniru pola dan prinsip tersebut. Jika, terdapat perbedaan kondisi yang dihadapi, Anda dapat memodifikasinya.

www.charlybuchari.web.id

Jika Anda memiliki permasalahan atau ingin lebih banyak mengetahui tentang manajemen keuangan pribadi, maka Anda perlu mengamati pola dan prinsip dari orang-orang yang sukses menyelesaikan masalah manajemen keuangan pribadinya, lalu menirunya dan menyesuiakan hal-hal kecil yang mungkin berbeda dari orang yang Anda tiru tersebut. Anda mungkin tidak mengenal banyak orang-orang yang sukses menyelesaikan masalah manajemen keuangan pribadi tersebut. Jikalaupun ada, mungkin akan perlu waktu lebih banyak untuk mewawancarai dan mendengarkan langsung dari mereka. Jadi, ebook ini memang dibuat untuk membantu Anda menemui pola dan prinsip orang-orang yang sukses dan berhasil mengatasi masalah terkait Manajemen Keuangan Pribadi. Saya menyusunnya dengan mengambil dari banyak referensi, studi kasus dan penyelesaian efektif dari para perencana keuangan keluarga.

www.charlybuchari.web.id

Ebook yang Anda baca ini tidak lengkap. Benar, Anda tidak salah baca. Namun apa yang ada di dalam ebook ini lebih dari cukup untuk memandu Anda MENGATASI permasalahan dan MENCEGAH permasalahan lebih lanjut terkait manajemen keuangan pribadi Anda saat ini. Anda tinggal menerapkan pola dan prinsipnya saat berurusan dengan manajemen keuangan pribadi. Maka, kemajuan dan perbaikan atas kesalahan yang selama ini terjadi akan berangsur hilang. Otomatis tujuan keuangan Andapun akan tercapai.

www.charlybuchari.web.id

Ada 5 pola dan prinsip dalam manajemen keuangan pribadi yang akan berdampak positif bagi keuangan pribadi Anda. Dengan menerapkannya, Anda akan mengalami perbaikan kondisi keuangan dan mencapai tujuan keuangan Anda dan keluarga. Pola dan prinsip manajemen keuangan keluarga tersebut, terdiri dari: 1. Miliki Aset Produktif Sebanyak Mungkin 2. Jangan Besar Pasak Daripada Tiang 3. Hati-hati dengan Hutang 4. Persiapkan Masa Depan 5. Siapkan Strategi Menghadapi Resiko Bagaimana caranya, Anda dapat segera memulainya dengan membaca sekarang di halaman berikutnya. Selamat membaca dan menerapkan.

www.charlybuchari.web.id

POLA 1: MILIKI ASET PRODUKTIF SEBANYAK MUNGKIN Untuk langkah awal, ambilah kertas dan pensil atau alat tulis lainnya. Tidak harus kertas dan alat tulis sih, Anda bisa menggunakan aplikasi NOTE atau pencatat di handphone, tablet dan gadget yang Anda miliki. Buatlah daftar sebanyak mungkin barangbarang yang Anda miliki saat ini, misalnya: televisi, handphone, tablet, notebook, headphone, kursi, meja, perabot rumah, sofa, perangkat makan, hiasan kaligrafi, peralatan masak, pakaian, koleksi komik, DVD, perhiasan, koleksi action figures, buku, rumah, motor, mobil, sepeda dan lainnya. Lalu catat juga kepemilikan lain seperti tabungan di bank A, deposito di bank syariah B, reksadana pendapatan tetap X, saham Z, obligasi retail, logam mulia ANTAM, dinar emas, dan lainnya. Sudah? www.charlybuchari.web.id

Kalau sudah, kita akan meninggalkan sebentar catatan yang barusan Anda susun tersebut. Nanti kita akan kembali ke catatan tersebut. Selanjutnya kita akan membahas sedikit teori tentang aset. Definisi sederhana tentang aset adalah kepemilikan atau singkatnya harta. Segala sesuatu yang anda miliki saat ini disebut sebagai aset. Barang-barang yang anda catat tadi semuanya adalah aset Anda. Aset tersebut dibagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu Aset Konsumtif dan Aset Produktif. Pengertian masing-masing aset tersebut adalah sebagai berikut: - Aset Konsumtif adalah harta yang tidak memberikan penghasilan buat Anda. Anda tidak menerima penghasilan bulanan dari aset tersebut, atau Anda cenderung tidak mendapatkan keuntungan bila barang-barang itu dijual jika dibandingkan saat membelinya. - Aset Produktif adalah kebalikan dari aset konsumtif, dimana harta itu memberikan penghasilan buat Anda. Anda menerima penghasilan bulanan, tahunan atau waktu rutin tertentu dari aset tersebut, atau bisa juga Anda akan mendapatkan keuntungan jika barang-barang tersebut dijual jika dibandingkan dengan harga belinya. Selanjutnya, Anda bisa melihat kembali catatan Anda. Lihatlah masing-masing aset tersebut, lalu pastikan apakah termasuk Aset Konsumtif atau Aset Produktif. www.charlybuchari.web.id

Misalnya, perangkat makan yang Anda miliki tersebut tidak memberikan penghasilan karena hanya digunakan untuk peralatan makan sehari-hari, walaupun dijual saat ini harganya pun akan lebih rendah dibandingkan saat membelinya. Jadi, perangkat makan termasuk Aset Konsumtif. Contoh lain adalah deposito di bank syariah B, yang memberikan penghasilan bulanan berupa bagi hasil, otomatis deposito ini termasuk golongan Aset Produktif. Oke, bagaimana dengan rumah? Jika rumah tersebut ditempati oleh Anda dan keluarga, berarti termasuk dengan Aset Konsumtif karena tidak menghasilkan pendapatan dalam waktu tertentu, dan jika dijual rumah itu akan berkurang nilainya. Ah, naik kok! Buktinya harga rumah terus naik sepanjang waktu. Sabar… ☺

www.charlybuchari.web.id

Yang naik itu sebenarnya harga tanahnya, tapi harga bangunannya terus turun karena penyusutan nilai ekonomi barangnya. Karena kenaikan tanahnya begitu besar, walaupun harga bangunan rumahnya turun bisa ditutupi oleh kenaikan harga tanahnya. Kasus lainnya adalah jika rumah tersebut disewakan, maka status asetnya berubah menjadi Aset Produktif karena memberikan pendapatan dalam waktu tertentu berupa hasil sewa. Bagaimana dengan tabungan? Jika tabungan hanya digunakan sebagai penyimpan sementara biaya untuk keperluan sehari-hari, maka tabungan tersebut termasuk Aset Konsumtif. Sebaliknya, jika tabungan tersebut tidak pernah diambil maka dapat digolongkan sebagai Aset Produktif.

www.charlybuchari.web.id

Oke, selanjutnya Anda lihat daftarnya, berapa banyak yang masuk sebagai Aset Produktif dan berapa banyak yang termasuk Aset Konsumtif. Jika, Anda menemukan jumlah Aset Produktif lebih banyak Aset Konsumtif. SELAMAT! Anda sudah pada jalan yang SANGAT BENAR ☺ Tetapi, jika jumlah Aset Produktif Anda hanya 3 atau kurang bahkan tidak ada. Maka, langkah selanjutnya adalah Memiliki Aset Produktif Sebanyak Mungkin. Kenapa sebanyak mungkin? Karena ada nasehat investasi dari pakar mengatakan: “jangan tempatkan seluruh telur dalam satu keranjang.” Artinya dengan melakukan penyebaran Aset Produktif akan mengecilkan resiko yang tidak diinginkan pada salah satu jenis Aset Produktif saja, tidak pada seluruh Aset Produktif yang dimiliki.

www.charlybuchari.web.id

Anda perlu memperbanyak Aset Produktif, bentuknya dapat berupa: 1. Produk investasi, contohnya: tabungan, deposito, reksadana, saham, obligasi, logam mulia dan lainnya. 2. Bisnis, misalnya: waralaba/franchise, penyertaan dana di usaha lain, peternakan kambing, dan sejenisnya. 3. Harta yang disewakan: rumah sewa, kos-kosan, tanah yang disewakan, ruko dan sejenisnya. 4. Hak cipta yaitu produk buatan anda yang didaftarkan hak ciptanya, misalnya lagu, paten dan lainnya. Bagaimana masing-masing karakteristik dari jenis Aset Produktif tersebut, Anda dapat mendalaminya sesuai dengan preferensi ataupun kondisi Anda masingmasing. Beberapa blog, buku dan tulisan artikel majalah banyak membahas halhal teknisnya.

www.charlybuchari.web.id

POLA 2: JANGAN BESAR PASAK DARI PADA TIANG Jika pengeluaran Anda lebih besar dari pemasukan maka kondisi inilah yang disebut dengan defisit keuangan. Kondisi ini yang perlu dihindari. Pepatah lama yang juga nasehat penting dalam manajemen keuangan keluarga adalah “Jangan besar pasak dari pada tiang.” Orang yang mengalami defisit biasanya akan menutupi defisitnya dengan mengambil kekurangan dari tabungan atau simpanan uang yang dimilikinya. Jika, defisit terus terjadi maka pilihan yang biasanya diambil adalah dengan berhutang. Jika gaya hidupnya tidak berubah, maka biasanya hutang-hutang itu akan semakin banyak dan tidak mungkin lagi dia menambah hutangnya. Pilihan selanjutnya adalah dengan menjual barang atau aset yang dimilikinya.

www.charlybuchari.web.id

Nah, jika barang dan asetnya habis? Tidak jarang kita menemui rumah tangga yang retak dan cek cok gara-gara hal ini, perceraian tidak bisa dihindari, anakanak terlantar, perselisihan muncul entah itu dengan keluarga dan juga pihak yang menjadi pemberi hutang kita. Lebih parahnya lagi, Anda akan kehilangan konsentrasi untuk menyelesaikan masalahnya karena dikejar-kejar oleh pihak lain yang menuntut untuk menyelesaikan hutang tersebut, bisa-bisa berujung kepada tuntutan hukum. Harga diri Anda semakin turun dan menyebabkan kredibilitas Anda di mata orang lain semakin turun, dan Anda butuh waktu lebih lama untuk memulihkannya dan mendapatkan kepercayaan dari orang lain lagi. Oke, Anda sepakat dengan saya bahwa kita harus menghindari yang namanya defisit. Lalu bagaimana triknya?

www.charlybuchari.web.id

Untuk menghindari defisit, ada beberapa hal mendasar yang perlu dilakukan, yaitu: 1. Bedakan antara Kebutuhan (Needs) dan Keinginan (Wants) Kebutuhan (NEEDS) biasanya hal-hal yang tidak dapat ditunda dan memang dibutuhkan, misalnya saja makanan, pakaian dan tempat tinggal. Sifatnya

www.charlybuchari.web.id

lebih mendasar dan tidak berlebih-lebihan. Sedangkan Keinginan (WANTS) biasanya tambahan atas Kebutuhan tersebut. Misalnya: o Makan; Anda lapar dan butuh makan, ini kebutuhan. Tetapi, makan di restoran mahal adalah keinginan. o Pakaian; Anda butuh pakaian untuk pergi bekerja, ini termasuk kebutuhan. Tetapi, pakaian keluaran desainer Italia yang dijual terbatas karena edisi mewah dunia, maka ini termasuk keinginan. o Tempat tinggal; Anda butuh rumah 3 kamar untuk keluarga, ini termasuk kebutuhan. Tetapi, rumah gaya mediterania dengan fasilitas lift dan perangkat hiburan lengkap, maka ini termasuk keinginan. Semakin banyak Keinginan yang direalisasikan, maka Anda akan mendekati kondisi defisit. Jadi, Anda perlu memastikan tidak begitu banyak Keinginan yang dipenuhi. Anda boleh memiliki Keinginan, tetapi jangan sampai mengantarkan diri Anda mendekat ke kondisi defisit.

www.charlybuchari.web.id

2. Memprioritaskan pengeluaran Setelah Anda memahami antara Kebutuhan dan Keinginan, Anda tinggal konsisten menilai apakah termasuk kebutuhan atau keinginan. Setelah dinilai maka prioritaskanlah pengeluaran untuk yang sifatnya kebutuhan dibandingkan keinginan. Beberapa penasehat keuangan keluarga memberikan masukan tentang pembagian pos-pos pengeluaran yang ideal dengan urutan sebagai berikut: 1. Utamakan pengeluaran zakat, infak, sedekah dan wakaf (ZISWAF) atau derma sosial terlebih dahulu sebelum mengeluarkan yang lain. Ini adalah perintah yang dianjurkan agama dan memberikan manfaat banyak secara sosial dan pribadi. Jika Anda ingin memahami lebih banyak tentang perintah dan manfaatnya, anda bisa mempelajari dari literatur dan bacaan lainnya. 2. Setelah mengeluarkan ZISWAF atau derma sosial, selanjutnya Anda perlu memenuhi kewajiban hutang Anda. Biasanya pos hutang tidak banyak dan jika Anda tidak memenuhinya tentu akan ada denda ataupun bunga tambahan yang lebih besar. Selain itu kredibilitas Anda sebagai www.charlybuchari.web.id

penghutang akan menurun karena tidak konsisten membayar cicilan hutang. 3. Setelah itu, Anda perlu mengalokasikan pengeluaran Anda untuk membayar iuran asuransi, ini dibutuhkan untuk memastikan hak penggantian (jika terjadi resiko) Anda dibayar. Karena bila Anda menunggak membayar premi/iuran asuransi, maka bisa-bisa klaim Anda tidak dibayarkan. 4. Investasi, dana cadangan, tabungan adalah komponen selanjutnya yang perlu Anda alokasikan. Ini terkait dengan POLA PERSIAPAN MASA DEPAN dan POLA ASET PRODUKTIF. 5. Setelah keempat pos tersebut sudah direalisasikan, maka sisanya boleh DIHABISKAN untuk biaya hidup Anda dan keluarga.

www.charlybuchari.web.id

3. Kreatif untuk tujuan berhemat Oke, ini membutuhkan keahlian yang sifatnya khusus. Intinya adalah Anda perlu kreatif dan memahami tentang pos pengeluaran yang akan dilakukan untuk tujuan berhemat. Misalnya, Anda sudah merencanakan liburan bersama keluarga. Anda dapat menghemat biaya pengeluaran tiket dengan membeli tiket pesawat jauh-jauh hari, memesan penginapan bukan di peak season dan lainnya. Ini terkait kreatifitas dari pengalaman Anda sendiri atau orang lain. Contoh lainnya, adalah membeli kebutuhan secara bulanan akan lebih hemat jika membeli satuan. Karena membeli dalam jumlah besar biasanya memiliki potongan diskon yang cukup besar. Anda bisa bekerja sama dengan keluarga adik atau kakak Anda untuk membeli dalam jumlah besar dan membaginya.

www.charlybuchari.web.id

POLA 3: HATI-HATI DENGAN HUTANG Anda bukan dilarang untuk berhutang, tetapi berhati-hati saat berhutang. Ada beberapa kondisi yang memperbolehkan Anda untuk berhutang, yaitu sebagai berikut: 1. Anda boleh berhutang jika terkait dengan hal-hal yang produktif. Misalkan saja Anda ingin mengembangkan bisnis pembuatan kue kering rumahan karena permintaan yang meningkat. Peralatan masak yang lebih canggih dan kapasitas lebih besar dibutuhkan, dan Anda bisa membelinya dengan menggunakan fasilitas hutang. Pembayaran cicilan hutang dapat diambil dari hasil usaha yang dijalankan tersebut. 2. Anda bisa berhutang untuk membeli barang yang nilainya cenderung terus naik. www.charlybuchari.web.id

Lahan properti seperti rumah, ruko, sawah, kebun, logam mulia, dinar emas dan sejenisnya adalah contoh barang-barang yang cenderung naik harganya. Dengan memanfaatkan hutang untuk membeli barang-barang tersebut, masih diperbolehkan karena harga-harga barang tersebut cenderung memang di atas beban bunga hutang. 3. Anda juga boleh berhutang membeli barang yang nilainya terus turun dengan kondisi tertentu. Anda sedang tidak memiliki uang, tapi saat itu juga memerlukan kompor untuk memasak harian keluarga. Maka, Anda masih diizinkan untuk membelinya dengan hutang. Jadi, untuk barang-barang yang sifatnya mendesak untuk keperluan pemenuhan kebutuhan pokok dan pada saat yang sama TIDAK MEMILIKI uang sama sekali, maka Anda bisa berhutang. Untuk kondisi saat anda memiliki uang untuk membelinya secara tunai, maka Anda tidak boleh berhutang untuk membeli barangbarang yang nilainya terus turun.

www.charlybuchari.web.id

Saat akan berhutang, Anda perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Kepada siapa Anda akan berhutang. Sumber tempat berhutang bisa banyak, misalnya saja rentenir, perusahaan leasing, bank, pegadaian, ke kantor tempat bekerja, koperasi, ke teman, saudara, orang tua, mertua atau bahkan ke pasangan Anda sendiri. Semuannya memiliki kelebihan dan kekurangan. Fleksibelitas terhadap pembayaran hutannya juga berbeda, lakukan pertimbangan kepada siapa Anda akan berhutang dan juga kemampuan orang-orang yang akan memberikan hutang tersebut. 2. Besaran cicilan yang harus Anda bayar Sebagian besar perencana keuangan keluarga menganjurkan untuk besaran cicilan hutang bulanan adalah maksimal 30% dari total pendapatan Anda. Jika jumlah cicilan hutang Anda sudah www.charlybuchari.web.id

melebihi, maka Anda akan kesulitan untuk mengimbangi dan memenuhi kebutuhan pengeluaran lainnya. 3. Prosedur dan skema pembayaran hutang Anda perlu memastikan cara prosedur pembayaran hutang, apakah langsung dipotong, disetor tunai dan lainnya. Anda juga perlu memastikan tanggal terakhir membayar cicilan, karena keterlambatan membayar cicilan berarti denda. Jika Anda gajian tanggal 25 setiap bulannya, maka usahakan batas pembayaran cicilan setelah tanggal tersebut, minimal sama dengan tanggal gajian, agar Anda tidak kerepotan mengatur pengeluaran Anda. Anda juga perlu mengetahui dan paham konsekuensi jika Anda melunasi hutang lebih cepat, apa saja yang harus dipersiapkan dan lainnya. Kalau kondisi saat ini Anda sudah punya hutang, apa yang harus dilakukan? Berikut tips yang perlu Anda pastikan: 1. Periksa kembali berapa komposisi cicilan hutang Anda, apakah sudah di atas 30% dari pendapatan Anda atau belum. Jika sudah di atas 30% maka komposisi itu sudah cukup memberatkan. Anda perlu memilah lagi mana hutang yang perlu dilunasi dan direkstrukturisasi. www.charlybuchari.web.id

2. Jalinlah hubungan yang baik dengan pihak pemberi hutang. Ini akan mempermudah diri Anda untuk menegosiasikan dengan pihak tersebut di saat Anda memiliki permasalahan saat membayar hutang. Jika kasusnya Anda tidak sanggup membayar karena cicilan bulannya sudah cukup berat, maka Anda bisa menegosiasikan untuk memperpanjang periode pinjaman dengan harapan dapat menurunkan besaran cicilan hutang Anda setiap bulan. 3. Melunasi hutang dengan mengambil hutang baru dapat dilakukan, tetapi dengan kondisi yang tertentu, yaitu: - Bunga pinjaman baru lebih rendah dibandingkan bunga pinjaman yang akan dilunasi. Misalnya, Anda punya pinjaman dengan bunga pinjaman sebesar 3% per bulan, dan Anda ditawarkan pinjaman hutang baru dengan bunga lebih rendah yaitu 1,5%. Maka ambilah pinjaman baru tersebut untuk melunasi hutang lama berbunga lebih tinggi tersebut. - Anda susah untuk menegosiasikan kepada kreditor pinjaman Anda, tetapi ada pihak kreditur baru yang lebih fleksibel, maka kondisi ini bisa mendorong Anda agar melunasi hutang lama dengan hutang baru. Misalnya saja sebelumnya

www.charlybuchari.web.id

Anda berhutang di bank lalu ada orang tua yang mau memberikan hutangan kepada Anda yang tentu saja lebih fleksibel dibandingkan bank. - Kondisi terakhir adalah kondisi mendesak dimana sudah waktunya bayar hutang, tetapi tidak memiliki aset ataupun uang untuk membayarnya. Mau tidak mau Anda perlu mengambil hutangan baru. Tetapi, kondisi ini hanya untuk keadaan mendesak. Selanjutnya, Anda harus melakukan langkah restrukturisasi ataupun langkah-langkah seperti disampaikan di atas.

www.charlybuchari.web.id

POLA 4: MEMPERSIAPKAN MASA DEPAN Anda tidak hidup untuk saat ini saja, ada masa depan yang perlu Anda jalani. Anda memiliki keluarga, anak-anak, pasangan dan keluarga besar Anda yang lain juga ingin Anda bahagiakan. Tetapi, tidak banyak juga orang yang mengantisipasi masa depan mereka. Kebanyakan orang tidak mau bersusah payah menyiapkan kebutuhan masa depannya, karena: - Mereka cenderung melihat hal itu belum mendesak. Misalnya saja pendidikan anak Anda yang masih berusia 1 tahun. Anda merasa tidak mendesak untuk mempersiapkannya saat ini, karena masih sekitar 4 hingga 5 tahun lagi untuk mempersiapkan masuk SD, 8 tahun lagi untuk masuk SMP, 11

www.charlybuchari.web.id

tahun lagi masuk SMA dan sekitar 14 tahun lagi untuk kuliah. Karena merasa waktu itu masih cukup lama, maka masih ada cukup waktu nantinya untuk mempersiapkan biaya tersebut. - Mereka juga cenderung merasa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi segera dengan mengacu kepada kondisi saat ini. Saat ini mereka mampu memenuh kebutuhannya karena saat ini sudah memiliki cukup dana, penghasilan dari pekerjaan yang besar dan seterusnya. Mereka berasumsi bahwa kehidupan mereka akan seperti saat ini, dan tidak ada hal-hal besar yang akan mengganggu kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan masa depan mereka. - Ada juga orang yang hidupnya santai dan pasrah saja. Walaupun mereka tidak tahu akan terjadi apa besok, mereka pokoknya hanya hidup untuk saat ini saja dan beranggapan apapun yang terjadi besok terjadilah. Anda perlu memastikan bahwa pengeluaran masa depan perlu untuk dipersiapkan, karena apapun bisa berubah. Ada ungkapan yang menyatakan bahwa: “Semua pasti berubah dan bergerak.”

www.charlybuchari.web.id

Anda mungkin pede terhadap kondisi saat ini, tetapi masa depan itu masih misteri dan tentu saja mengandung resiko. Hal-hal yang tidak diperhitungkan bisa saja terjadi, dan saat Anda tidak memiliki strategi untuk mengatasi resiko itu, maka seketika itu pula Anda akan segera mengalami masalah. Anda akan menekan segala resiko masa depan tersebut, jika Anda sudah mempersiapkannya saat ini. Toh, jika Anda sudah memulainya saat ini, maka Anda tidak akan begitu berat lagi di kedepannya saat kebutuhan itu datang. Anda dapat mempersiapkan pengeluaran masa depan itu berupa Aset Produktif Anda dengan menyisihkan dari pendapatan gaji bulanan Anda dan bonus-bonus yang Anda terima. Adapun pengeluaran masa depan yang perlu disiapkan adalah: Pendidikan anak, Pensiun, Properti tambahan, Bisnis, perjalanan ibadah seperti haji, umroh dan lainnya, serta kebutuhan liburan bersama keluarga.

www.charlybuchari.web.id

POLA 5: RESIKO

SIAPKAN

STRATEGI

MENGHADAPI

Seperti yang disinggung pada pola 4 tentang mempersiapkan masa depan, Anda akan dihadapi dengan resiko yang menyebabkan hambatan terhadap pencapaian tujuan keuangan Anda. Anda juga perlu menangkalnya dengan mempersiapkan strategi untuk menghadapi resiko yang tidak diinginkan tersebut. Pada ilmu manajemen resiko, Anda memiliki pilihan saat menghadapi resiko, yaitu: 1. Menghadapinya & menerima konsekuensinya 2. Menghindarinya 3. Mengalihkannya kepada pihak lain 4. Mencegahnya dengan usaha tertentu

www.charlybuchari.web.id

Resiko-resiko yang mungkin Anda hadapi di masa depan dapat berupa: Kematian, Kecelakaan, Sakit, Musibah pada rumah, mobil dan aset berharga Anda yang lain, atau bahkan Pemutusan hubungan kerja. Usaha pencegahan terhadap resiko biasanya dilakukan, misalnya saja Anda akan berhati-hati dalam berkendaraan dan berolah raga untuk menghindari resiko kematian dan sakit. Anda juga akan menjalankan prosedur pengamanan rumah, kendaraan dan menyimpan aset berharga Anda di tempat yang aman untuk mencegah kebakaran, pencurian dan lainnya. Itu adalah salah satu usaha Anda untuk mencegah resiko tersebut datang. Biasanya, sebagai tindakan selanjutnya Anda perlu menghadapinya jika resiko itu terjadi, tetapi kerugian atas resiko tersebut bisa ditekan dengan cara mengalihkan resiko tersebut sepenuhnya atau sebagian ke pihak lain, yaitu dengan cara:

www.charlybuchari.web.id

1. Memiliki asuransi Asuransi kendaraan, asuransi rumah, asuransi jiwa dan asuransi kesehatan adalah contoh produk asuransi yang akan menekan kerugian atas terjadinya resiko yang tidak diinginkan. Kompensasinya adalah Anda perlu membayar premi/iuran. 2. Memiliki dana cadangan Anda perlu memiliki dana cadangan keluarga sebesar 5 hingga 6 kali pengeluaran rutin keluarga Anda. Ini artinya Anda memiliki waktu 5 hingga 6 bulan untuk mencari sumber pendapatan baru atau pekerjaan baru saat ada resiko PHK terjadi kepada Anda dan keluarga. 3. Memiliki sumber penghasilan selain gaji yang sifatnya rutin Dengan memiliki sumber penghasilan selain gaji yang sifatnya rutin akan mempermudah dan menekan resiko buruk hilangnya pendapatan utama Anda. Anda bisa menjadikannya sebagai pengganti sumber pendapatan Anda yang hilang, atau sebagai pendapatan sementara sebelum mendapatkan pekerjaan baru. www.charlybuchari.web.id

SELANJUTNYA

Oke, kita rekap kembali prinsip-prinsip yang sudah disampaikan di atas: 1. Untuk mencapai tujuan, terapkan prinsip ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). 2. Untuk sukses dalam mengatur keuangan pribadi, ada 5 prinsip atau pola yang perlu di-Amati, di-Tiru dan di-Modifikasi, yaitu: a. Memiliki aset produktif sebanyak mungkin b. Jangan besar pasak dari pada tiang c. Hati-hati dengan hutang d. Persiapkan masa depan e. Siapkan strategi menghadapi resiko www.charlybuchari.web.id

Anda sudah melewati proses AMATI, dan tinggal maju melangkah kepada dua proses sederhana lainnya, yaitu TIRU dan MODIFIKASI (jika diperlukan). Pada perjalanan menuju dua proses selanjutnya tersebut (Tiru & Modifikasi), Anda mungkin perlu melakukan proses AMATI lagi untuk melengkapi data-data yang Anda kumpulkan sebelumnya, sehingga dalam proses TIRU & MODIFIKASI akan lebih baik lagi. Jadi, segeralah lakukan dan terapkan apa yang sudah Anda dapatkan dari ebook. Segera! Saya doakan Anda mendapatkan manfaat dari ebook sini, sehingga memberikan perbaikan dan peningkatan kondisi keuangan pribadi Anda & keluarga. Jika Anda mendapatkan manfaat dan inspirasi dari ebook sederhana ini dan memiliki sedikit waktu luang untuk mengekspresikannya, Anda dapat menyampaikannya ke: blog: www.charlybuchari.web.id email: [email protected] twitter: @charlybuchari facebook: facebook.com/charly.buchari

www.charlybuchari.web.id

Related Documents


More Documents from "Yayan Sudiyanto"