Bab 1, 2, 3 Dan 4 Teori Swatson Dan Watson

  • Uploaded by: AAWildani
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bab 1, 2, 3 Dan 4 Teori Swatson Dan Watson as PDF for free.

More details

  • Words: 4,338
  • Pages: 22
Loading documents preview...
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keperawatan adalah suatu sains yang diterapkan dalam pelayanan kesehatan yang sebagai bentuk praktiknya adalah asuhan keperawatan. Dalam melaksanakan praktik tersebut, asuhan keperawatan melakukannya berdasarkan Filosofi yang telah dikembangkan menjadi model konseptual dan model konseptual diadopsi dan diterapkan dalam praktek keperawatan yang disebut dengan teori. Filosofi, model konseptual, dan teori pada dasarnya akan selalu berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Perubahan ataupun perkembangan philosophi, model konseptual dan teori mempengaruhi pelaksanaan asuhan keperawatan. Oleh karena itu, perawat perlu mengetahui perkembangan yang ada di luar baik di dalam negeri mengenai pelaksanaan Filosofi, model konseptual, dan teori yang terbaru. Dalam sejarah perkembangan teori keperawatan, belum ditemukan adanya teori yang dikembangkan oleh ilmuwan Indonesia. Oleh karena itu, perawat ataupun mahasiswa keperawatan perlu mengetahui sejarah atau perjalanan salah satu teori keperawatan dan cara mengembangkan suatu teori keperawatan. Dalam makalah ini, kelompok memaparkan teori tentang Watson dan Swanson. Teori Watson berkembang dari Filosofi Nightingale sejak tahun 1940 dan sudah berkembang antara tahun 1975 dan 1979 dan pertama sekali diterbitkan pada tahun 1979 sedangkan teori Swanson dikembangkan sejak tahun 1991. Kedua teori tersebut memaparkan tentang

caring sehingga kelompok tertarik

membandingkan dan menganalisa kedua teori tersebut. Disamping itu, Nursalam dalam pidatonya yang berjudul “Caring sebagai Dasar Peningkatan Mutu Pelayanan Keperawatan dan Keselamatan Pasien” pada Januari 2014 menyatakan bahwa caring adalah esensi dari keperawatan yang membedakan dengan profesi lain, mendominasi, mempersatukan, dan menjiwai tindakan keperawatan. Caring adalah body of knowledge ilmu keperawatan yang

1

memusatkan perhatian kepada orang, menghormati harga diri manusia, komitmen mencegah terjadinya status yang memburuk dan menghormati orang lain. Dalam arti dalam melakukan tindakan keperawatan, perawat harus mengutamakan caring dan menjiwainya. Oleh karena itu, dalam makalah ini kelompok memaparkan analisa mengenai asumsi-asumsi teori Watson dan Swanson, membandingkan konsepteralnya, menganalisa perbedaan teori dan menghubungkan konsepteral kedua teori tersebut. 1.2 Tujuan     

Menjelaskan perbedaan filosofi, konseptual model dan tingkatan teori Menjelaskan mengenai teori Watson dan Swanson Menganalisa asumsi-asumsi dari teori Watson dan Swanson Membandingkan teori Watson dan Swanson berdasarkan konsepsentral Menganalisa perbedaan dan persamaan teori Watson dan Swanson

1.3 Manfaat Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami tentang nilai-nilai yang terkandung dalam teori Watson dan Swanson serta dapat mengaplikasikannya dalam praktik keperawatan.

BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Filosofi, Konseptual Model dan Berbagai Tingkatan Teori

Filosofi, konseptual model dan teori merupakan suatu kesatuan yang berkaitan dan digunakan dalam membangun suatu praktik teori. Filosofi atau yang sering dikenal dengan falsafah adalah ilmu yang mempelajari kebenaran di alam semesta

2

ini pernyataan meliputi Ontologis (tentang asal/pusat dari fenomena/tentang yang sudah ada), Epistemologi (bagaimana cara fenomena itu bisa dipahami ada yang dengan cara kualitatif dan ada yang kuantitatif), dan Etnical/axiologi (nilai yang terkandung). Konseptual model adalah kerangka dari konsep-konsep saling berhubungan dan menggambarkan phenomena. Gambaran Konseptual lebih spesifik dibanding filosopi tetapi lebih abstrak, kurang eksplist dan spesifik dibanding teori. (Alligood, 2006). Konseptual model dapat dikembangkan dari beberapa filosofi atau phenomena yang saling terkait. Model Konseptual dikembangkan dari 3 tingkatan yaitu hubungan konsep, model rumusan dan kebenaran dapat dilakukan secara empiris, intuisi, deduktif, atau induktif (Peterson dan Bredow, 2004). Adapun penjelasan mengenai berbagai tingkatan teori adalah sebagai berikut: 2.1.1 Philosophical Theory Filosofi keperawatan adalah sebuah pernyataan dari fondasi dan asumsi universal tentang keyakinan, prinsip pengetahuan alam, kebenaran (epistomology), dan sifat dari identitas yang diwakili oleh metaparadigma keperawatan praktek. Filosofi muncul sebagai refleksi atas isu-isu yang menarik bagi filosofi, terutama logika, etika, estetika, dan metaphisics epistomology. Pada abad ke-20, refleksi atau filsafat telah sering dicirikan sebagai perspektif baik modern dan postmodern. Meskipun modernisme dan post modernism tidak mewakili filosofi tunggal, melainkan kumpulan filsafat, masing-masing memiliki tema yang sering terjadi dapat menjadi titik kontras. Berbagai filosofi atau skema filosofis telah digunakan untuk menggambarkan sifat keperawatan. Adam (1992) mengidentifikasi berikut:        

Sokratic-tahu diri Realisme - menjadi diri Humanisme - memberikan diri Rationalism - memahami diri sendiri Naturalisme - menggambarkan diri Pragmatisme - membuktikan diri Idealis - bayangkan diri Eksistensialisme – keberadaan diri 3

Filosofi yang didapatkan oleh ilmu keperawatan di praktek pelayanan dijadikan sebagai nilai yang diyakini untuk mengembangkan suatu konseptual model yang kemudian diuji atau dilakukan penelitian untuk dijadikan sebagai teori yang kemudian digunakan dalam dunia pendidikan atau sains keperawatan. 2.1.2

Grand Theory

Grand Theory merupakan teori yang paling abstrak dan mendasari lahirnya Middle Range Theory dan Practice Theory. Grand Theory keperawatan menggambarkan keperawatan secara menyeluruh (Liehr & Smith, 1999). Teori ini menggambarkan sifat, misi dan tujuan asuhan keperawatan secara umum dan diciptakan melalui pengamatan dan/atau wawasan dari teori tersebut (Meleis, 1997). Perkembangan Grand Theory berfungsi untuk membedakan disiplin keperawatan dari model medis dan model keilmuan lain, mendorong perluasan pengetahuan

keperawatan,

dan

memberikan

gambaran

struktur

dari

pengorganisasian pengetahuan keperawatan secara umum. Adapun contoh-contoh dari Grand Theory adalah sebagai berikut:     

Teori Watson tentang Caring Toeri Orem tentang Deficit Self-Care Teori King tentang Goal Attainment Teori Leininger tentang Culture Care and Universality Teori Newman tentang Health as Expanding Consciousness

Tingkat abstrak yang tinggi membuat grand theory ini sulit diuji secara empiris. Akan tetapi grand theory telah memenuhi fungsi penting dari keperawatan yaitu membedakan keperawatan dari profesi lain dan membantu memberikan legitimasi kepada profesi keperawatan. 2.1.3

Middle Range Theory

Middle Range teori merupakan tingkatan kedua setelah Grand Teori. Teori ini dapat dikembangkan dari Grand Teori ataupun lahir dari konseptual model. Merton (1968), menjelaskan perbedaan middle range theory dengan grand theory sebagai: 4



Lingkup lebih sempit (Fawcett, 2000; Liehr & Smith, 1999; Meleis, 1997;



Parker, 2001; Walker & Avant, 1995) Fokus pada yang kurang abstrak, fenomena lebih spesifik (Fawcett, 2000;



Meleis, 1997) Konsepnya lebih sedikit dan proposisi (Fawcett, 2000; McKenna, 1997;



Walker & Avant, 1995) Merepresentasikan pandangan keperawatan yang terbatas dan parsial (Jacox,



1974; Liehr & Smith, 1999; Young, Taylor, & Renpening, 2001) Lebih sesuai pada uji empiris (Liehr & Smith, 1999; McKenna, 1997; Meleis,



1997; Parker, 2001; Walker & Avant, 1995) Lebih langsung aplikatif untuk praktik pada penjelasan dan implementasinya (McKenna, 1997; Walker & Avant, 1995; Young, Taylor, & Renpening, 2001).

Ciri-ciri middle range theory ini membuat perawat tertarik untuk melakukan penelitian berbasis teori dan praktik. Lenz (1996) mengidentifikasi sejumlah middle range theories berkembang pada tahun 1980 dan 1990. Contoh dari Middle Range Theory, yaitu nyeri akut, empati, caring, dan lain-lain.

2.1.4

Practice Theory

Unsur-unsur penting dalam Practice Theory meliputi Goal-content ditetapkan sebagai tujuan dalam melakukan kegiatan, jadwal kegiatan untuk mewujudkan goal-content dan daftar survei pelayanan sebagai suatu tambahan untuk menyediakan jadwal dan persiapam jadwal kegiatan dalam mencapai goal-content (Jones, 2001). Walker dan Avant (1995) dan Kramer (1997) mendefinisikan practice theory dari tiga komponen dan dua pertimbangan yang telah disarankan. Walker dan Avant mengklaim bahwa practice theory memerlukan pengertian yang lebih luas untuk mengidentifikasi praktik atau situasi sehingga menghasilkan teori. Practice theory lebih disarankan untuk digunakan dalam penerapan teori. Pengkajian dalam practice theory lebih komprehensif, fokus dan spesifik. Practice theory merupakan area yang luas dalam tindakan keperawatan, namun

5

masih bersifat abstrak dan kurang efektif. Practice theory memiliki fokus yang unik yaitu dapat membantu menetapkan kriteria dalam menyelesaikan masalah sehingga mempermudah proses evaluasi. Hal ini menyebabkan Practice theory menyediakan kerangka kerja untuk melakukan implementasi. Berikut ini adalah perbedaan antara tingkatan filosofi, grand theory, middle range theory, dan practice theory. Perbedaan

Philosophical Theory

Grand Theory

Karakteristik

 Sangat abstrak  Merupakan fondasi,

 Abstrak  Gambaran sifat,

asumsi universal,

misi dan visi

keyakinan/

asuhan

kepercayaan dan

keperawatan

prinsip tentang pengetahuan alam dan kebenaran  Memberi penjelasan

secara umum  Berfungsi membedakan disiplin

yang luas tentang

keperawatan

sesuatu

dari disiplin

 Berfokus pada alam dan pengetahuan

Middle Range Theory  Lebih spesifik  Tidak terlalu abstrak  Memiliki grand theory  Lebih sesuai pada

Practice Theory  Fokus pada tujuan  Digunakan dalam penerapan teori.

uji empiris  Lebih aplikatif pada penjelasan dan implementasinya

ilmu yang lain  Dasar pengembangan teori middle range dan teori

Empirical Kelebihan

 Tidak bisa diuji  Dapat menjadi dasar

praktek  Sulit diuji  Memberikan

 Relatif bisa diuji  Membuat perawat untuk

 Mudah diuji  Memilki

dari ilmu

struktur dari

tertarik

kerangka kerja

keperawatan

pengorganisasia

melakukan

yang jelas untuk

n pengetahuan

penelitian

implementasiny

keperawatan

berbasis teori dan

secara umum

praktik

a  Bersifat aplikatif dalam prakteknya

Kekurangan

 Sulit untuk difahami

 Sulit diterapkan

 Untuk penerapan

 Lebih

secara spesifik

dalam

praktik tetap

dianjurkan

karena sifatnya yang

penelitian

membutuhkan

penggunaannya

sangat abstrak

karena sulit

practice teori

untuk praktek

6

diuji secara

sedangkan

empiris

untuk riset tetap

 Tidak semua

membutuhkan

grand teori

grand dan

memiliki

middle range

middle range

teori

teori

2.2 Teori Watson Teori Jean Watson merupakan salah satu teori keperawatan tentang caring. Pada bagian ini ini akan dibahasa Teori Jean watson yang mencakup: latar belakang, asumsi, konsep utama, dan hubungan teori Jean Watson dengan paradigma keperawatan.

2.2.1 Latar Belakang Teori Watson Margaret Jean Harman Watson lahir di sebuah kota kecil di Pegunungan Appalachian West Virginia pada 1940-an. Dia lulus dari Lewis Gale Sekolah Keperawatan di Roanoke, Virginia in1961. Dia mendapatkan gelar sarjana di keperawatan pada tahun 1964, master ilmu keperawatan kejiwaan dan mental keperawatan kesehatan pada tahun 1966, dan Ph.D. dalam psikologi pendidikan dan konseling pada tahun 1973 dari University of Colorado di Boulder. Teori deskriptif Watson tentang caring dirilis pada tahun 1979 dan merupakan salah satu teori besar terbaru di keperawatan saat ini. Teorinya menekankan aspek humanistik keperawatan karena berhubungan dengan pengetahuan ilmiah dan praktik keperawatan. Ilmu caring menggabungkan dimensi spiritual dalam praktek keperawatan dan interaksi yang mempromosikan kepedulian dan cinta sebagai kekuatan yang dapat memberikan

energi yang

mempengaruhi

penyembuhan manusia. Teorinya meliputi interaksi antara perawat dan pasien dan mengembangkan hubungan peduli itu penting, memahami sudut pandang orang lain dan membentuk ikatan bersama. Merawat pasien adalah mendorong

7

pertumbuhan dan rasa peduli menerima seseorang. Watson adalah seorang profesor terkemuka keperawatan. Dia adalah penulis dan co-penulis lebih dari 14 buku tentang caring dan memegang enam gelar doktor kehormatan. Ia mendirikan Watson Caring Science Institute, sebuah organisasi non-profit yang dikembangkan untuk membantu menyebarkan ide-ide dan teori keperawatan. 2.2.2 Asumsi-asumsi Teori Watson Ada tujuh asumsi yang terdapat dalam teori Watson yaitu:  Caring dapat secara efektif ditunjukkan dan dipraktekkan dalam hubungan interpersonal.  Caring terdiri dari faktor carative yang menghasilkan kepuasan kebutuhan manusia tertentu.  Caring mendorong pertumbuhan kesehatan dan individu atau keluarga secara efektif.  Caring menerima orang tidak hanya karena ia sekarang tetapi seperti apa yang kemungkinan yang terjadi.  Caring adalah rasa peduli akan lingkungan yang menawarkan pengembangan potensi sementara memungkinkan orang untuk memilih tindakan yang terbaik untuk dirinya sendiri pada waktu tertentu.  Caring lebih "healthogenic" daripada yang menyembuhkan atau sebuah ilmu peduli melengkapi ilmu curing.  Caring merupakan pusat praktek keperawatan. 2.2.3 Teori Watson dan Empat Konsep Utama dalam Keperawatan Teori watson memiliki empat konsep utama yaitu:  Manusia Manusia mengacu pada orang dihargai dalam dan dari dirinya sendiri untuk dirawat, dihormati, dipelihara, dipahami dan dibantu. Secara umum pandangan filosofis seseorang sebagai diri yang terintegrasi yang berfungsi penuh. Manusia dipandang sebagai lebih besar dan berbeda dari yang lain.  Kesehatan Watson menambahkan tiga unsur berikut untuk definisi WHO kesehatan: - Tingkat tinggi dari fungsi fisik, mental dan sosial secara keseluruhan 8

- Tingkat adaptif yaitu pemeliharaan umum dari fungsi sehari-hari - The adanya penyakit (atau adanya upaya yang mengarah ketiadaan)  Lingkungan/masyarakat Menurut Watson, caring telah ada disetiap masyarakat. Sikap peduli tidak diturunkan dari generasi ke generasi. Hal ini diturunkan oleh budaya profesi sebagai cara unik untuk mengatasi pengaruh lingkungannya.  Perawatan Keperawatan berkaitan dengan mempromosikan kesehatan, mencegah penyakit, merawat kesehatan sakit dan memulihkan. Ini berfokus pada promosi kesehatan dan pengobatan penyakit. Dia percaya bahwa perawatan kesehatan holistik merupakan pusat praktek merawat di keperawatan. Dia mendefinisikan keperawatan sebagai ilmu manusia orang-orang dan pengalaman kesehatanpenyakit manusia yang dimediasi oleh profesional, pribadi, ilmiah, estetika dan transaksi manusia etis. 2.2.4

Konsep Utama Jean Watson

Watson berpandangan bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah pada faktor

care/ perhatian

pada

perawatan

yang berasal

dari

humanistic

perspective dan dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan. Watson mengemukakan sepuluh faktor caratif

yang merupakan stuktur dari ilmu

perawatan. Faktor caratif tersebut adalah:  Pembentukan dari sistem nilai humanistik –altruistik Pembentukan sistem nilai humanistik –altruistik ini dimulai dari perkembangan pada usia dini bersama dengan nilai-nilai yang ditanamkan oleh orang tua. Sistem nilai ini juga diperoleh melalui pengalaman hidup sendiri, belajar dari pengalaman

seseorang,

dan

eksplor

pada

masyarakat.

Watson

(1976)

menyarankan bahwa perawatan itu didasari pada nilai prilaku humanistik dan altruistik yang dapat dikembangkan melalui pengamatan pandangan. Kepercayaan orang lain, interaksi dengan berbagai budaya, dan perkembangan personal.

9

 Keyakinan dan Harapan Kepercayaan dan harapan sangat penting pada proses caratif dan pengobatan. Sejalan dengan perkembangan ilmu, perawat juga menggunakan kepercayaan dan harapan untuk memberikan rasa kesejahteraan pada pasien.  Peka pada diri sendiri dan orang lain Peka terhadap diri sendiri adalah menggali dan mengetahui perasaan atau emosi pada diri sendiri (perawat). Pengetahuan akan perasaaan atau emosi diri sendiri tersebut diperlukan untuk berinteraksi dengan orang lain (klien). Berupaya bersifat sensisitif terhadap sesuatu, membuat perawat lebih otentik dan hal ini menumbuhkan aktualisasi diri perawat dalam berinteraksi dengan orang lain.  Mengembangkan hubungan saling percaya dan membantu Merupakan media komunikasi bagi perawatan. Menurut Watson karakteristik yang dibutuhkan dalam hubungan saling percaya dan membantu adalah empati dan kehangatan. Empati mengacu pada berusaha merasakan apa yang dirasakan oleh pasien. Sedangkan kehangatan mengacu pada penerimaan positif terhadap seseorang. Komunikasi yang dibutuhkan dalm konteks ini adalah komunikasi verbal dan non verbal dan menjadi pendengar yang baik dengan sifat empatik.  Mengemukakan perasaan baik posisit maupun negatif Perasaan itu dapat mengubah pikiran dan perilaku seseorang seseorang, sehingga hal tersebut didorong dan dianjurkan dalam perawatan. Watson juga mengemukakan bahwa mengungkapkan ekspresi dapat meningkatkan kesadaran seseorang. Kesadaran akan perasaan ini akan membantu memahami perilaku yang muncul.  Penggunaan metode problem-solving yang sistimatik untuk mengambil keputusan Faktor ini dimunculkan karena perawat berhadapan dengan tugas keperawatan seperti tindakan, prosedur. Menurut Watson metode pemecahan masalah secara

10

ilmiah adalah metode yang memungkinkan seorang perawat untuk mengontrol, memprediksi dan untuk koreksi diri.  Peningkatan belajar mengajar interpesonal Merupakan faktor yang mendorong orang untuk lebih mengontrol kesehatan merek karena dalam faktor ini adalah memberikan informasi dan alternatif. Perawatan yang diberikan oleh perawatan berfokus pada proses belajar sebanyak mungkin daripada proses mengajar. Pemahaman persepsi seseorang akan membantu perawat untuk menyiapkan rencana informasi yang akan diberikan sehingga dapat maksimal bekerja dan mengurangi stess.  Penyisihan untuk mendukung, melindungi dan atau memperbaiki mental, fisik sosial budaya, dan lingkungan spritual. Pada faktor ini berhubungan dengan kegiatan sehari-sehari perawat, atau fungsi rutunitas yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan. Watson membagi fungsi tersebut menjadi 2 yaitu eksternal variabel seperti faktor fisik, keamanan, lingkugan dan internal variabel seperti mental, spritual dan budaya. Perawat memanipulasi variabel-variabel tersebut untuk menjaga dan melindungi kesehatan fisik dan mental seseorang.  Bantuan pemenuhan kebutuhan manusia Bantuan yang diberikan didasari pada hiraki kebutuhan menurut Maslow, akan tetapi Watson mengemukakan hiraki kebutuhan yang relevan dengan ilmu Keperawatan.Menurut Watson setiap kebutuhan sama pentingnya untuk perawatan dan promosi kesehatan, sehingga semua kebutuhan layak diperhatikan.  Kebutuhan menurut watson meliputi: Kebutuhan yang lebih rendah (Kebutuhan Biofisik) merupakan kebutuhan untuk mempertahankan hidup meliputin kebutuhan makanan dan minuman, kebutuhan eliminasi dan kebutahan ventilasi (pernapasan).

11

Kebutuhan yang lebih rendah (Kebutuhan Psikofisik) merupakan kbutuhan yang fungsional meliputi kebutuhan akan aktivitas – tidak aktivitas dan kebutuhan seksual. Kebutuhan yang lebih tinggi (Kebutuhan Psikososial) merupakan kebutuhan integratif meliputi kebutuhan untuk pencapaian dan kebutuhan afiliasasi. Kebutuhan yang lebih tinggi (Kebutuhan Intapersonal-Interpersonal) merupakan kebutuhan yang berkembang atau yang dicari.  Penyisihan kekuatan eksistensial-fenomenologis Seiring dengan pengembangan teorinya, Watson memperkenalkan konsep dari proses klinik “Caritas”, yang menggantikan factor-faktor carative. Watson (2001) menjelaskan bahwa kata caritas berasal dari bahasa Yunani yang berarti menghargai dan memberikan perhatian khusus penuh dengan cinta. Perubahan dari faktor-faktor carative menjadi proses klinik “caritas”,yaitu: - Mempraktekkan kebaikan penuh dengan cinta dan kedamaian di dalam konteks

caring, - Menjadi diri sendiri dan memperoleh, mempertahankan keyakinan caring yang

dalam, - Menanamkan praktek spiritual dan transpersional pada diri sendiri, mengesampingkan ego diri sendiri, membuka diri, sensitif dan iba pada oranglain, Mengembangkan dan mempertahankan rasa percaya dan saling tolong menolong berhubungan dengan caring, - Memberikan dukungan, mengekspresikan perasaan positif dan negative sebagai kekuatan dan semangat terdalam dalam konsep caring, - Kreatif dalam menggunakan diri sendiri dan cara-cara lain untuk mengetahui

sebagai bagian dari proses caring, - Menampilkan pengalaman belajar dan mengajar yang asli, - Menciptakan lingkungan untuk membantu penyembuhan di setiap level(fisik dan non fisik), penuh dengan energy, wholeness, indah, nyaman, bermartabat dan damai, - Membantu memenuhi kebutuhan dasar, - Membuka dan menghadirkan sisi spiritual.

2.3 Teori Swanson

12

Teori Swanson merupakan salah satu teori keperawatan tentang caring. Pada bagian ini ini akan dibahasa Teori Jean watson yang mencakup: latar belakang teori, konsep utama, dan paradigma keperawatan dalam pandangan Jean Watson. 2.3.1 Latar belakang teori Kristen M. Swanson, R.N., Ph.D., F.A.A.N, lahir tahun 1953 di Rhode island. Riwayat pendidikannya, Swanson mendapatkan Nursing Degree: University of Rhode Island tahun 1975, kemudian menamatkan Master’s Degree in Nursing: University of Pennsylvania tahun 1978 kemudian mulai bekerja di Massachusetts Medical Center, Worcester, sebagai Professional nursing practice dan Primary care nursing. Saat itu juga ia mulai mengajar dan menamatkan Doctorate Degree serta mendapatkan gelar Ph.D. pada University of Colorado 1983. Ia adalah seorang profesor dan ketua bagian Keperawatan Keluarga dan Anak di University of Washington Medical Center. Ia juga profesor Nursing Leadership dan anggota perawat eksekutif Robert Wood Johnson. Pada agustus 2009 ia menjadi dekan ke6 di University of North Carolina at Chapel Hill School of Nursing. Swanson mengembangkan middle range theory berupa theory of caring, yang berawal dari disertasi doktoralnya. Dimana dia dan koleganya telah menguji pada kelompok individu, keluarga dan kelompok berbagai masalah kesehatan. Teori ini didasarkan pada riset dan praktek Kristen Swanson. Fokus utama awalnya pada masalah kehamilan. Teori caring Swanson mengangkat bagaimana memberikan penyembuhan pada orangtua dan keluarga yang mengalami keguguran/ kehilangan. Teori ini dipakai pertama kali pada orang dengan penyakit demensia, yang mana diuji juga pada wanita perinatal. Awalnya swanson (1991) mendefenisikan kehamilan adalah kondisi patologi menurut intervensi medis. Dimana model medis menekankan struktur dan fungsi tubuh setelah keguguran, sementara wanita yang keguguran lenih menyenangi berbicara tentang pengalaman pribadinya keguguran. Sejak saat itu Swanson memutuskan belajar tentang pengalaman manusia dan respon kehilangan. Oleh karena itu, caring dan keguguran menjadi fokus disertasi doktoralnya. Teori caring Swanson terinspirasi dari:

13



Dr. Jacqueline Fawcett (saat studi Master degree di University of Pennsylvania, 1978). Selama waktu ini dia mencatat dan menyadari caring sangat seimbang dengan nilainya.



Dr. Jean Watson (Doctoral degree studies at University of Colorado, 1983): Swanson memilih Dr. Watson sebagai mentor khususnya untuk menggali konsep caring.



Dr. Kathryn E. Barnard (Post-Doctoral fellowship at University of Washington, 1985-1987): Membantu Swanson transisi dari riset interpretive ke riset intervensi.

2.3.2 Konsep Utama Teori Caring Swanson Konsep utama teori caring Swanson mencakup knowing, being it, doing it, enabling, dan Maintaining belief. Berikut akan diuraikan konsep utama tersebut: a. Knowing, adalah berusaha memahami peristiwa kehidupan orang lain, mencegah perdugaan, berfokus pada perhatian, mencari petunjuk, mengkaji, dan menekankan pada perhatian seseorang dan apa yang diperhatikannya untuk proses pemahaman, b. Being with adalah secara emosional hadir dengan yang lain. Termasuk orang, keberadaan dan berbagi perhatian, c. Doing for, adalah melakukan untuk orang lain apakah pribadi jika memungkinkan, termasuk antisipasi kebutuhan, kenyamanan, dengan trampil dan kompeten serta melindungi orang yang dirawat dengan tetap menjaga martabatnya, d. Enabling/memungkinkan adalah memfasilitasi selama transisi kehidupan dan peristiwa yang tidak biasa dengan memfokuskan pada peristiwa, menjelaskan dan mendukung, memvalidasi perasaan, memberikan alternatif, berpikir, dan memberikan umpan balik, e. Maintaining belief adalah mendapatkan kepercayaan seseorang melalui peristiwa atau transisi dan menghadapi masa depan dengan berarti, mempercayai kapasitasnya dalam kepercayaan diri (Tomey & Alligood, 2006). Berikut adalah struktur caring dalam teori caring Watson

14

Struktur caring dihubungkan prilaku filosopi keperawatan, informed understanding, message conveed, therapeutic actions, & intended outcome. (Tomey & Alligood, 2.3.3 Hubungan Teori Swanson dengan Konsep 2014) Utama Keperawatan

Swanson membagi konsep utama keperawatan dalam 4 (empat) bagian, yaitu: a. Keperawatan Swanson mendefinisikan keperawatan sebagai pembawa caring yang diberikan untuk kesejahteraan orang lain. Dia menyatakan bahwa ilmu keperawatan dibentuk dari pengetahuan secara impiris yang menghubungkan berbagi ilmu seperti etik, personal dan estetik yang berasal dari sifat kemanusiaan, pengalaman klinis, nilai sosial, dan harapan. b. Person Klien adalah individu yang unik yang memiliki pikiran, perasaan dan perilaku berbeda.

Individu dipengaruhi

oleh genetik, spiritual, pengalaman dan

lingkungan. Individu merupakan makhluk yang dinamis, bertumbuh, saling berhubungan, dan menunjukkan eksistensi. c. Kesehatan Kesehatan merupakan proses yang komplek dari pengobatan dan penyembuhan yang meliputi bebas dari rasa nyeri,

mendapatkan integritas kembali, dan

memulihkan pada keadaan semula. d. Lingkungan

15

Lingkungan situasional meliputi setiap konteks yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kehidupan klien. Lingkungan situasional meliputi sosial, budaya, politik, keamanan, dan lain-lain.

16

BAB III PERBANDINGAN DAN PEMBAHASAN TEORI WATSON DAN SWANSON Teori keperawatan Watson dan Swanson merupakan salah satu teori keperawatan tentang caring. Keduanya memandang caring sebagai fokus utama dalam asuhan keperawatan. Dalam Bab ini akan dibahas tentang perbandingan kedua teori tersebut. 3.1 Perbandingan Paradigma Keperawatan NO 1.

ASUMSI Individu

WATSON  Klien

merupakan

kesatuan

SWANSON

ANALISA

dari  Klien adalah individu yang unik Watson dan Swanson memandang

pikiran, jiwa, raga, semangat, dan

yang memiliki pikiran, perasaan individu memiliki pikiran dan

Individu perasaan. Watson menyatakan individu dari oleh dipengaruhi oleh genetik, hal yang paling dasar sedangkan anggapan bahwa jiwa seseorang spiritual, pengalaman dan Swanson menyatakan individu mempengaruhi raga yang tidak lingkungan. kompleks sudah  Individu merupakan makhluk lebih dibatasi ruang dan waktu.

mempunyai sifat alamiah.  Kepribadian individu diikat

dan perilaku berbeda.

yang dinamis, bertumbuh, saling menunjukkan

interaksi

antar

berhubungan, dan menunjukkan individu. 2.

Kesehatan

Menurut

WHO

meliputi

eksistensi. bagian Kesehatan

positif dari fisik, mental, dan sosial kebutuhan yang baik. Akan tetapi Watson juga meliputi

itu

memenuhi Watson

menyeluruh

yang memandang

dan

Swanso

kesehatan

n

adalah

spiritual,

pikiran, bebas dari rasa sakit/penyakit. Watson memandang kesehatan mempercayai bahwa ada beberapa perasaan, intelengensi, kreativitas, 17

faktor lain yang dibutuhkan untuk hubungan

personal,

feminitas, dari adaptasi dan keseimbangan

dimasukkan dalam definisi sehat ini, maskulinitas, dan seksualitas. hidup sedangkan Swanson Kesehatan merupakan proses yang yaitu: memandang kesehatan dari cara komplek dari pengobatan dan menuju sehat.  Fu penyembuhan yang meliputi bebas ngsi manusia secara keseluruhan dari rasa nyeri, baik fungsi fisik, mental, dan integritas 

mendapatkan

kembali,

dan

memulihkan pada keadaan semula.

sosial seimbang/serasi Ad aptasi

secara

pertahanan

umum

dirinya

terhadap sehari-hari

dengan lingkungannya 

Tid ak adanya penyakit

3.

Lingkungan

Keperawatan

dibutuhkan

dalam Lingkungan situasional meliputi Watson memandang bahwa caring

lingkungan sosial dimana setiap orang setiap konteks yang mempengaruhi sangat

diperlukan

dalam

dalam lingkungan saling peduli satu dan dipengaruhi oleh kehidupan lingkungan sosial, caring tidak sama lain. masyarakat.

caring telah ada disetiap klien. Sikap

peduli

Lingkungan

situasional bisa

diturunkan

tidak meliputi sosial, budaya, politik, sebelumnya,

dari

dia

generasi

memandang

diturunkan dari generasi ke generasi. keamanan, dan lain-lain.

bahwa caring harus dipelajari.

Hal ini diturunkan oleh budaya profesi

Sedangkan Swanson memandang

sebagai cara unik untuk mengatasi

bahwa

lingkungan

merupakan 18

pengaruh lingkungannya.

bersifat situasional, yang meliputi sosial, budaya, politik, keamanan, dan lain-lain. Kondisi tersebut bervariasi antara lingkunga yang

4.

Keperawatan

Menurut

Watson

fokusnya

lebih

kesehatan,

satu dengan yang lain. mendefinisikan Watson telah memiliki pemikiran

keperawatan Swanson pada

pencegahan

promosi keperawatan penyakit, caring

yang

fisik.

Dia

keperawatan dapat masalah

penanganan

diberikan

stres

ilmu

diangga subjek dari keperawatan

dibentuk

dari

sedangkan Swanson memandang

dan pengetahuan secara impiris yang

keperawatan itu adalah pembawa

dari keperawatan

perawatan seperti etik, personal dan estetik

holistik, yang

hubungan

bahwa

menunjang

yang

ada

klien dalam arti klien sudah

lain.

ini dapat menghubungkan

kesehatan

sudah

Dia

orang

penanganan konflik. Hal tersedianya

bahwa

teraupetik antara perawat dan

melihat menyatakan

bergerak

pembawa untuk

merawat yang sakit, dan pemulihan kesejahteraan keadaan

sebagai

dia yang

berasal

berbagi dari

ilmu

caring yang holistik.

sifat

percayai dapat menjadi pusat dari kemanusiaan, pengalaman klinis, praktik keperawatan. Salah satu asumsi nilai sosial, dan harapan. Watson mengatakan bahwa kondisi sosial, moral, dan ilmu pengetahuan sangat berkontribusi.

19

3.2 Analisa Teori Watson dan Swatson No.

Teori

Teori

Analisa

Keperawatan 1.

Watson

Carative Factors: 1. Pembentukan nilai

Baik Watson maupun sistem Swanson

keduanya

humanistik- membentuk

altruistik. 2. Keyakinan

teori

tentang dan

Harapan

caring.

Keduanya

menggaris-

bawahi bahwa

3. Peka pada diri sendiri praktik dan orang lain

membawa

4. Mengembangkan hubungan

caring etik

humanisme.

dalam harus dan Teori

saling caring Watson didasari

percaya dan membantu 5. Mengemukakan

oleh Caring

Transpersonal Relatlionship

perasaan baik positif yang maupun negatif 6. Penggunaan

mengkarakteristikkan metode caring

sebagai

ilmu

problem-solving yang yang humanis. sistimatik untuk Sedangkan teori caring mengambil keputusan

swanson

didasarkan

belajar oleh proses kehilangan berduka yang mengajar interpesonal dan

7. Peningkatan 8. Penyisihan

mendukung,

untuk dialami oleh ibu-ibu yang keguguran. Tujuan

melindungi dan atau utama memperbaiki mental, dicapai fisik

yang

ingin adalah

(well budaya, kesejahteraan lingkungan being). Caring diberikan

sosial

dan spritual.

dengan mengenali fakta

pemenuhan yang sebenarnya terjadi pada klien, disampaikan kebutuhan manusia

9. Bantuan

20

kekuatan secara emosional dan hadir secara fisik, dan eksistensialditetapkan dengan fenomenologis

10. Penyisihan

2.

Swanson

5 proses dasar yang

melakukannya

menjadi label caring

klien serta memfasilitasi

menurut Swanson adalah:

klien akan hal yang

1. 2. 3. 4.

tidak biasa dialaminya.

Knowing Being with Doing for Enabling 5. Maintaining belief

untuk

Perbedaan kedua teori caring Watson dan Swanson terletak pada kemudahan teori tersebut untuk diaplikasikan. Teori watson terletak tingkatan grand theory sedangkan teori Swanson merupakan middle range thoery. Teori Watson dengan 10 Faktor Carative masih bersifat filosofis atau masi bersifta abstrak dan dapat digunakan untuk mendasari praktik caring. Sementara teori Swannson dengan lima proses dasar Caring tidak hanya filosofis tetapi lebih dapat diterapkan dalam praktik caring. Teori swanson telah menunjukkan bahwa caring yang baik dilakukan mengandung lima proses dasar mulai dari knowing sampai dengan maintaining belief yang merupakan proses yang berkaitan.

BAB IV PENUTUP

21

4.1 Kesimpulan Teori Watson watson adalah salah satu dari tingkatan philosophical theory of nursing. Sedangkan Teori Swanson adalah baian dari Middle Range Theory. Keduanya membahas tentang Caring. Teori Watson menjelaskan caring dengan sepuluh Carative Factors yang masih bersifat filosofis atau pemaknaan dari caring. Sedangkan Watson menjelaskan bahwa Caring menurut lima proses dasar, yaitu bahwa caring itu meliputi Knowing, Being With, Doing For, Enabling, dan Maintainig Belief.

Teori Swanson lebih mudah untuk diadopsi ke dalam

pelayanan caring ke pada klien. 4.2 Saran Seringkali Middle Range Theory didasarkan pada Philosophy Theory atau Grand Theory sehingga untuk lebih mengetahui bagaimana pembentukan teori keperawatan dan mengetahui perbedaan tingkatan teori kita perlu mempelajari tentang teori keperawatan mulai dari Philosophical Theory.

22

Related Documents


More Documents from "Ainnur Nurul Aini Mudayat"