Loading documents preview...
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keperawatan adalah suatu sains yang diterapkan dalam pelayanan kesehatan yang sebagai bentuk praktiknya adalah asuhan keperawatan. Dalam melaksanakan praktik tersebut, asuhan keperawatan melakukannya berdasarkan Filosofi yang telah dikembangkan menjadi model konseptual dan model konseptual diadopsi dan diterapkan dalam praktek keperawatan yang disebut dengan teori. Filosofi, model konseptual, dan teori pada dasarnya akan selalu berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Perubahan ataupun perkembangan philosophi, model konseptual dan teori mempengaruhi pelaksanaan asuhan keperawatan. Oleh karena itu, perawat perlu mengetahui perkembangan yang ada di luar baik di dalam negeri mengenai pelaksanaan Filosofi, model konseptual, dan teori yang terbaru. Dalam sejarah perkembangan teori keperawatan, belum ditemukan adanya teori yang dikembangkan oleh ilmuwan Indonesia. Oleh karena itu, perawat ataupun mahasiswa keperawatan perlu mengetahui sejarah atau perjalanan salah satu teori keperawatan dan cara mengembangkan suatu teori keperawatan. Dalam makalah ini, kelompok memaparkan teori tentang Watson dan Swanson. Teori Watson berkembang dari Filosofi Nightingale sejak tahun 1940 dan sudah berkembang antara tahun 1975 dan 1979 dan pertama sekali diterbitkan pada tahun 1979 sedangkan teori Swanson dikembangkan sejak tahun 1991. Kedua teori tersebut memaparkan tentang
caring sehingga kelompok tertarik
membandingkan dan menganalisa kedua teori tersebut. Disamping itu, Nursalam dalam pidatonya yang berjudul “Caring sebagai Dasar Peningkatan Mutu Pelayanan Keperawatan dan Keselamatan Pasien” pada Januari 2014 menyatakan bahwa caring adalah esensi dari keperawatan yang membedakan dengan profesi lain, mendominasi, mempersatukan, dan menjiwai tindakan keperawatan. Caring adalah body of knowledge ilmu keperawatan yang
1
memusatkan perhatian kepada orang, menghormati harga diri manusia, komitmen mencegah terjadinya status yang memburuk dan menghormati orang lain. Dalam arti dalam melakukan tindakan keperawatan, perawat harus mengutamakan caring dan menjiwainya. Oleh karena itu, dalam makalah ini kelompok memaparkan analisa mengenai asumsi-asumsi teori Watson dan Swanson, membandingkan konsepteralnya, menganalisa perbedaan teori dan menghubungkan konsepteral kedua teori tersebut. 1.2 Tujuan
Menjelaskan perbedaan filosofi, konseptual model dan tingkatan teori Menjelaskan mengenai teori Watson dan Swanson Menganalisa asumsi-asumsi dari teori Watson dan Swanson Membandingkan teori Watson dan Swanson berdasarkan konsepsentral Menganalisa perbedaan dan persamaan teori Watson dan Swanson
1.3 Manfaat Setelah membaca makalah ini diharapkan pembaca dapat memahami tentang nilai-nilai yang terkandung dalam teori Watson dan Swanson serta dapat mengaplikasikannya dalam praktik keperawatan.
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Filosofi, Konseptual Model dan Berbagai Tingkatan Teori
Filosofi, konseptual model dan teori merupakan suatu kesatuan yang berkaitan dan digunakan dalam membangun suatu praktik teori. Filosofi atau yang sering dikenal dengan falsafah adalah ilmu yang mempelajari kebenaran di alam semesta
2
ini pernyataan meliputi Ontologis (tentang asal/pusat dari fenomena/tentang yang sudah ada), Epistemologi (bagaimana cara fenomena itu bisa dipahami ada yang dengan cara kualitatif dan ada yang kuantitatif), dan Etnical/axiologi (nilai yang terkandung). Konseptual model adalah kerangka dari konsep-konsep saling berhubungan dan menggambarkan phenomena. Gambaran Konseptual lebih spesifik dibanding filosopi tetapi lebih abstrak, kurang eksplist dan spesifik dibanding teori. (Alligood, 2006). Konseptual model dapat dikembangkan dari beberapa filosofi atau phenomena yang saling terkait. Model Konseptual dikembangkan dari 3 tingkatan yaitu hubungan konsep, model rumusan dan kebenaran dapat dilakukan secara empiris, intuisi, deduktif, atau induktif (Peterson dan Bredow, 2004). Adapun penjelasan mengenai berbagai tingkatan teori adalah sebagai berikut: 2.1.1 Philosophical Theory Filosofi keperawatan adalah sebuah pernyataan dari fondasi dan asumsi universal tentang keyakinan, prinsip pengetahuan alam, kebenaran (epistomology), dan sifat dari identitas yang diwakili oleh metaparadigma keperawatan praktek. Filosofi muncul sebagai refleksi atas isu-isu yang menarik bagi filosofi, terutama logika, etika, estetika, dan metaphisics epistomology. Pada abad ke-20, refleksi atau filsafat telah sering dicirikan sebagai perspektif baik modern dan postmodern. Meskipun modernisme dan post modernism tidak mewakili filosofi tunggal, melainkan kumpulan filsafat, masing-masing memiliki tema yang sering terjadi dapat menjadi titik kontras. Berbagai filosofi atau skema filosofis telah digunakan untuk menggambarkan sifat keperawatan. Adam (1992) mengidentifikasi berikut:
Sokratic-tahu diri Realisme - menjadi diri Humanisme - memberikan diri Rationalism - memahami diri sendiri Naturalisme - menggambarkan diri Pragmatisme - membuktikan diri Idealis - bayangkan diri Eksistensialisme – keberadaan diri 3
Filosofi yang didapatkan oleh ilmu keperawatan di praktek pelayanan dijadikan sebagai nilai yang diyakini untuk mengembangkan suatu konseptual model yang kemudian diuji atau dilakukan penelitian untuk dijadikan sebagai teori yang kemudian digunakan dalam dunia pendidikan atau sains keperawatan. 2.1.2
Grand Theory
Grand Theory merupakan teori yang paling abstrak dan mendasari lahirnya Middle Range Theory dan Practice Theory. Grand Theory keperawatan menggambarkan keperawatan secara menyeluruh (Liehr & Smith, 1999). Teori ini menggambarkan sifat, misi dan tujuan asuhan keperawatan secara umum dan diciptakan melalui pengamatan dan/atau wawasan dari teori tersebut (Meleis, 1997). Perkembangan Grand Theory berfungsi untuk membedakan disiplin keperawatan dari model medis dan model keilmuan lain, mendorong perluasan pengetahuan
keperawatan,
dan
memberikan
gambaran
struktur
dari
pengorganisasian pengetahuan keperawatan secara umum. Adapun contoh-contoh dari Grand Theory adalah sebagai berikut:
Teori Watson tentang Caring Toeri Orem tentang Deficit Self-Care Teori King tentang Goal Attainment Teori Leininger tentang Culture Care and Universality Teori Newman tentang Health as Expanding Consciousness
Tingkat abstrak yang tinggi membuat grand theory ini sulit diuji secara empiris. Akan tetapi grand theory telah memenuhi fungsi penting dari keperawatan yaitu membedakan keperawatan dari profesi lain dan membantu memberikan legitimasi kepada profesi keperawatan. 2.1.3
Middle Range Theory
Middle Range teori merupakan tingkatan kedua setelah Grand Teori. Teori ini dapat dikembangkan dari Grand Teori ataupun lahir dari konseptual model. Merton (1968), menjelaskan perbedaan middle range theory dengan grand theory sebagai: 4
Lingkup lebih sempit (Fawcett, 2000; Liehr & Smith, 1999; Meleis, 1997;
Parker, 2001; Walker & Avant, 1995) Fokus pada yang kurang abstrak, fenomena lebih spesifik (Fawcett, 2000;
Meleis, 1997) Konsepnya lebih sedikit dan proposisi (Fawcett, 2000; McKenna, 1997;
Walker & Avant, 1995) Merepresentasikan pandangan keperawatan yang terbatas dan parsial (Jacox,
1974; Liehr & Smith, 1999; Young, Taylor, & Renpening, 2001) Lebih sesuai pada uji empiris (Liehr & Smith, 1999; McKenna, 1997; Meleis,
1997; Parker, 2001; Walker & Avant, 1995) Lebih langsung aplikatif untuk praktik pada penjelasan dan implementasinya (McKenna, 1997; Walker & Avant, 1995; Young, Taylor, & Renpening, 2001).
Ciri-ciri middle range theory ini membuat perawat tertarik untuk melakukan penelitian berbasis teori dan praktik. Lenz (1996) mengidentifikasi sejumlah middle range theories berkembang pada tahun 1980 dan 1990. Contoh dari Middle Range Theory, yaitu nyeri akut, empati, caring, dan lain-lain.
2.1.4
Practice Theory
Unsur-unsur penting dalam Practice Theory meliputi Goal-content ditetapkan sebagai tujuan dalam melakukan kegiatan, jadwal kegiatan untuk mewujudkan goal-content dan daftar survei pelayanan sebagai suatu tambahan untuk menyediakan jadwal dan persiapam jadwal kegiatan dalam mencapai goal-content (Jones, 2001). Walker dan Avant (1995) dan Kramer (1997) mendefinisikan practice theory dari tiga komponen dan dua pertimbangan yang telah disarankan. Walker dan Avant mengklaim bahwa practice theory memerlukan pengertian yang lebih luas untuk mengidentifikasi praktik atau situasi sehingga menghasilkan teori. Practice theory lebih disarankan untuk digunakan dalam penerapan teori. Pengkajian dalam practice theory lebih komprehensif, fokus dan spesifik. Practice theory merupakan area yang luas dalam tindakan keperawatan, namun
5
masih bersifat abstrak dan kurang efektif. Practice theory memiliki fokus yang unik yaitu dapat membantu menetapkan kriteria dalam menyelesaikan masalah sehingga mempermudah proses evaluasi. Hal ini menyebabkan Practice theory menyediakan kerangka kerja untuk melakukan implementasi. Berikut ini adalah perbedaan antara tingkatan filosofi, grand theory, middle range theory, dan practice theory. Perbedaan
Philosophical Theory
Grand Theory
Karakteristik
Sangat abstrak Merupakan fondasi,
Abstrak Gambaran sifat,
asumsi universal,
misi dan visi
keyakinan/
asuhan
kepercayaan dan
keperawatan
prinsip tentang pengetahuan alam dan kebenaran Memberi penjelasan
secara umum Berfungsi membedakan disiplin
yang luas tentang
keperawatan
sesuatu
dari disiplin
Berfokus pada alam dan pengetahuan
Middle Range Theory Lebih spesifik Tidak terlalu abstrak Memiliki grand theory Lebih sesuai pada
Practice Theory Fokus pada tujuan Digunakan dalam penerapan teori.
uji empiris Lebih aplikatif pada penjelasan dan implementasinya
ilmu yang lain Dasar pengembangan teori middle range dan teori
Empirical Kelebihan
Tidak bisa diuji Dapat menjadi dasar
praktek Sulit diuji Memberikan
Relatif bisa diuji Membuat perawat untuk
Mudah diuji Memilki
dari ilmu
struktur dari
tertarik
kerangka kerja
keperawatan
pengorganisasia
melakukan
yang jelas untuk
n pengetahuan
penelitian
implementasiny
keperawatan
berbasis teori dan
secara umum
praktik
a Bersifat aplikatif dalam prakteknya
Kekurangan
Sulit untuk difahami
Sulit diterapkan
Untuk penerapan
Lebih
secara spesifik
dalam
praktik tetap
dianjurkan
karena sifatnya yang
penelitian
membutuhkan
penggunaannya
sangat abstrak
karena sulit
practice teori
untuk praktek
6
diuji secara
sedangkan
empiris
untuk riset tetap
Tidak semua
membutuhkan
grand teori
grand dan
memiliki
middle range
middle range
teori
teori
2.2 Teori Watson Teori Jean Watson merupakan salah satu teori keperawatan tentang caring. Pada bagian ini ini akan dibahasa Teori Jean watson yang mencakup: latar belakang, asumsi, konsep utama, dan hubungan teori Jean Watson dengan paradigma keperawatan.
2.2.1 Latar Belakang Teori Watson Margaret Jean Harman Watson lahir di sebuah kota kecil di Pegunungan Appalachian West Virginia pada 1940-an. Dia lulus dari Lewis Gale Sekolah Keperawatan di Roanoke, Virginia in1961. Dia mendapatkan gelar sarjana di keperawatan pada tahun 1964, master ilmu keperawatan kejiwaan dan mental keperawatan kesehatan pada tahun 1966, dan Ph.D. dalam psikologi pendidikan dan konseling pada tahun 1973 dari University of Colorado di Boulder. Teori deskriptif Watson tentang caring dirilis pada tahun 1979 dan merupakan salah satu teori besar terbaru di keperawatan saat ini. Teorinya menekankan aspek humanistik keperawatan karena berhubungan dengan pengetahuan ilmiah dan praktik keperawatan. Ilmu caring menggabungkan dimensi spiritual dalam praktek keperawatan dan interaksi yang mempromosikan kepedulian dan cinta sebagai kekuatan yang dapat memberikan
energi yang
mempengaruhi
penyembuhan manusia. Teorinya meliputi interaksi antara perawat dan pasien dan mengembangkan hubungan peduli itu penting, memahami sudut pandang orang lain dan membentuk ikatan bersama. Merawat pasien adalah mendorong
7
pertumbuhan dan rasa peduli menerima seseorang. Watson adalah seorang profesor terkemuka keperawatan. Dia adalah penulis dan co-penulis lebih dari 14 buku tentang caring dan memegang enam gelar doktor kehormatan. Ia mendirikan Watson Caring Science Institute, sebuah organisasi non-profit yang dikembangkan untuk membantu menyebarkan ide-ide dan teori keperawatan. 2.2.2 Asumsi-asumsi Teori Watson Ada tujuh asumsi yang terdapat dalam teori Watson yaitu: Caring dapat secara efektif ditunjukkan dan dipraktekkan dalam hubungan interpersonal. Caring terdiri dari faktor carative yang menghasilkan kepuasan kebutuhan manusia tertentu. Caring mendorong pertumbuhan kesehatan dan individu atau keluarga secara efektif. Caring menerima orang tidak hanya karena ia sekarang tetapi seperti apa yang kemungkinan yang terjadi. Caring adalah rasa peduli akan lingkungan yang menawarkan pengembangan potensi sementara memungkinkan orang untuk memilih tindakan yang terbaik untuk dirinya sendiri pada waktu tertentu. Caring lebih "healthogenic" daripada yang menyembuhkan atau sebuah ilmu peduli melengkapi ilmu curing. Caring merupakan pusat praktek keperawatan. 2.2.3 Teori Watson dan Empat Konsep Utama dalam Keperawatan Teori watson memiliki empat konsep utama yaitu: Manusia Manusia mengacu pada orang dihargai dalam dan dari dirinya sendiri untuk dirawat, dihormati, dipelihara, dipahami dan dibantu. Secara umum pandangan filosofis seseorang sebagai diri yang terintegrasi yang berfungsi penuh. Manusia dipandang sebagai lebih besar dan berbeda dari yang lain. Kesehatan Watson menambahkan tiga unsur berikut untuk definisi WHO kesehatan: - Tingkat tinggi dari fungsi fisik, mental dan sosial secara keseluruhan 8
- Tingkat adaptif yaitu pemeliharaan umum dari fungsi sehari-hari - The adanya penyakit (atau adanya upaya yang mengarah ketiadaan) Lingkungan/masyarakat Menurut Watson, caring telah ada disetiap masyarakat. Sikap peduli tidak diturunkan dari generasi ke generasi. Hal ini diturunkan oleh budaya profesi sebagai cara unik untuk mengatasi pengaruh lingkungannya. Perawatan Keperawatan berkaitan dengan mempromosikan kesehatan, mencegah penyakit, merawat kesehatan sakit dan memulihkan. Ini berfokus pada promosi kesehatan dan pengobatan penyakit. Dia percaya bahwa perawatan kesehatan holistik merupakan pusat praktek merawat di keperawatan. Dia mendefinisikan keperawatan sebagai ilmu manusia orang-orang dan pengalaman kesehatanpenyakit manusia yang dimediasi oleh profesional, pribadi, ilmiah, estetika dan transaksi manusia etis. 2.2.4
Konsep Utama Jean Watson
Watson berpandangan bahwa fokus utama dalam keperawatan adalah pada faktor
care/ perhatian
pada
perawatan
yang berasal
dari
humanistic
perspective dan dikombinasikan dengan dasar ilmu pengetahuan. Watson mengemukakan sepuluh faktor caratif
yang merupakan stuktur dari ilmu
perawatan. Faktor caratif tersebut adalah: Pembentukan dari sistem nilai humanistik –altruistik Pembentukan sistem nilai humanistik –altruistik ini dimulai dari perkembangan pada usia dini bersama dengan nilai-nilai yang ditanamkan oleh orang tua. Sistem nilai ini juga diperoleh melalui pengalaman hidup sendiri, belajar dari pengalaman
seseorang,
dan
eksplor
pada
masyarakat.
Watson
(1976)
menyarankan bahwa perawatan itu didasari pada nilai prilaku humanistik dan altruistik yang dapat dikembangkan melalui pengamatan pandangan. Kepercayaan orang lain, interaksi dengan berbagai budaya, dan perkembangan personal.
9
Keyakinan dan Harapan Kepercayaan dan harapan sangat penting pada proses caratif dan pengobatan. Sejalan dengan perkembangan ilmu, perawat juga menggunakan kepercayaan dan harapan untuk memberikan rasa kesejahteraan pada pasien. Peka pada diri sendiri dan orang lain Peka terhadap diri sendiri adalah menggali dan mengetahui perasaan atau emosi pada diri sendiri (perawat). Pengetahuan akan perasaaan atau emosi diri sendiri tersebut diperlukan untuk berinteraksi dengan orang lain (klien). Berupaya bersifat sensisitif terhadap sesuatu, membuat perawat lebih otentik dan hal ini menumbuhkan aktualisasi diri perawat dalam berinteraksi dengan orang lain. Mengembangkan hubungan saling percaya dan membantu Merupakan media komunikasi bagi perawatan. Menurut Watson karakteristik yang dibutuhkan dalam hubungan saling percaya dan membantu adalah empati dan kehangatan. Empati mengacu pada berusaha merasakan apa yang dirasakan oleh pasien. Sedangkan kehangatan mengacu pada penerimaan positif terhadap seseorang. Komunikasi yang dibutuhkan dalm konteks ini adalah komunikasi verbal dan non verbal dan menjadi pendengar yang baik dengan sifat empatik. Mengemukakan perasaan baik posisit maupun negatif Perasaan itu dapat mengubah pikiran dan perilaku seseorang seseorang, sehingga hal tersebut didorong dan dianjurkan dalam perawatan. Watson juga mengemukakan bahwa mengungkapkan ekspresi dapat meningkatkan kesadaran seseorang. Kesadaran akan perasaan ini akan membantu memahami perilaku yang muncul. Penggunaan metode problem-solving yang sistimatik untuk mengambil keputusan Faktor ini dimunculkan karena perawat berhadapan dengan tugas keperawatan seperti tindakan, prosedur. Menurut Watson metode pemecahan masalah secara
10
ilmiah adalah metode yang memungkinkan seorang perawat untuk mengontrol, memprediksi dan untuk koreksi diri. Peningkatan belajar mengajar interpesonal Merupakan faktor yang mendorong orang untuk lebih mengontrol kesehatan merek karena dalam faktor ini adalah memberikan informasi dan alternatif. Perawatan yang diberikan oleh perawatan berfokus pada proses belajar sebanyak mungkin daripada proses mengajar. Pemahaman persepsi seseorang akan membantu perawat untuk menyiapkan rencana informasi yang akan diberikan sehingga dapat maksimal bekerja dan mengurangi stess. Penyisihan untuk mendukung, melindungi dan atau memperbaiki mental, fisik sosial budaya, dan lingkungan spritual. Pada faktor ini berhubungan dengan kegiatan sehari-sehari perawat, atau fungsi rutunitas yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan. Watson membagi fungsi tersebut menjadi 2 yaitu eksternal variabel seperti faktor fisik, keamanan, lingkugan dan internal variabel seperti mental, spritual dan budaya. Perawat memanipulasi variabel-variabel tersebut untuk menjaga dan melindungi kesehatan fisik dan mental seseorang. Bantuan pemenuhan kebutuhan manusia Bantuan yang diberikan didasari pada hiraki kebutuhan menurut Maslow, akan tetapi Watson mengemukakan hiraki kebutuhan yang relevan dengan ilmu Keperawatan.Menurut Watson setiap kebutuhan sama pentingnya untuk perawatan dan promosi kesehatan, sehingga semua kebutuhan layak diperhatikan. Kebutuhan menurut watson meliputi: Kebutuhan yang lebih rendah (Kebutuhan Biofisik) merupakan kebutuhan untuk mempertahankan hidup meliputin kebutuhan makanan dan minuman, kebutuhan eliminasi dan kebutahan ventilasi (pernapasan).
11
Kebutuhan yang lebih rendah (Kebutuhan Psikofisik) merupakan kbutuhan yang fungsional meliputi kebutuhan akan aktivitas – tidak aktivitas dan kebutuhan seksual. Kebutuhan yang lebih tinggi (Kebutuhan Psikososial) merupakan kebutuhan integratif meliputi kebutuhan untuk pencapaian dan kebutuhan afiliasasi. Kebutuhan yang lebih tinggi (Kebutuhan Intapersonal-Interpersonal) merupakan kebutuhan yang berkembang atau yang dicari. Penyisihan kekuatan eksistensial-fenomenologis Seiring dengan pengembangan teorinya, Watson memperkenalkan konsep dari proses klinik “Caritas”, yang menggantikan factor-faktor carative. Watson (2001) menjelaskan bahwa kata caritas berasal dari bahasa Yunani yang berarti menghargai dan memberikan perhatian khusus penuh dengan cinta. Perubahan dari faktor-faktor carative menjadi proses klinik “caritas”,yaitu: - Mempraktekkan kebaikan penuh dengan cinta dan kedamaian di dalam konteks
caring, - Menjadi diri sendiri dan memperoleh, mempertahankan keyakinan caring yang
dalam, - Menanamkan praktek spiritual dan transpersional pada diri sendiri, mengesampingkan ego diri sendiri, membuka diri, sensitif dan iba pada oranglain, Mengembangkan dan mempertahankan rasa percaya dan saling tolong menolong berhubungan dengan caring, - Memberikan dukungan, mengekspresikan perasaan positif dan negative sebagai kekuatan dan semangat terdalam dalam konsep caring, - Kreatif dalam menggunakan diri sendiri dan cara-cara lain untuk mengetahui
sebagai bagian dari proses caring, - Menampilkan pengalaman belajar dan mengajar yang asli, - Menciptakan lingkungan untuk membantu penyembuhan di setiap level(fisik dan non fisik), penuh dengan energy, wholeness, indah, nyaman, bermartabat dan damai, - Membantu memenuhi kebutuhan dasar, - Membuka dan menghadirkan sisi spiritual.
2.3 Teori Swanson
12
Teori Swanson merupakan salah satu teori keperawatan tentang caring. Pada bagian ini ini akan dibahasa Teori Jean watson yang mencakup: latar belakang teori, konsep utama, dan paradigma keperawatan dalam pandangan Jean Watson. 2.3.1 Latar belakang teori Kristen M. Swanson, R.N., Ph.D., F.A.A.N, lahir tahun 1953 di Rhode island. Riwayat pendidikannya, Swanson mendapatkan Nursing Degree: University of Rhode Island tahun 1975, kemudian menamatkan Master’s Degree in Nursing: University of Pennsylvania tahun 1978 kemudian mulai bekerja di Massachusetts Medical Center, Worcester, sebagai Professional nursing practice dan Primary care nursing. Saat itu juga ia mulai mengajar dan menamatkan Doctorate Degree serta mendapatkan gelar Ph.D. pada University of Colorado 1983. Ia adalah seorang profesor dan ketua bagian Keperawatan Keluarga dan Anak di University of Washington Medical Center. Ia juga profesor Nursing Leadership dan anggota perawat eksekutif Robert Wood Johnson. Pada agustus 2009 ia menjadi dekan ke6 di University of North Carolina at Chapel Hill School of Nursing. Swanson mengembangkan middle range theory berupa theory of caring, yang berawal dari disertasi doktoralnya. Dimana dia dan koleganya telah menguji pada kelompok individu, keluarga dan kelompok berbagai masalah kesehatan. Teori ini didasarkan pada riset dan praktek Kristen Swanson. Fokus utama awalnya pada masalah kehamilan. Teori caring Swanson mengangkat bagaimana memberikan penyembuhan pada orangtua dan keluarga yang mengalami keguguran/ kehilangan. Teori ini dipakai pertama kali pada orang dengan penyakit demensia, yang mana diuji juga pada wanita perinatal. Awalnya swanson (1991) mendefenisikan kehamilan adalah kondisi patologi menurut intervensi medis. Dimana model medis menekankan struktur dan fungsi tubuh setelah keguguran, sementara wanita yang keguguran lenih menyenangi berbicara tentang pengalaman pribadinya keguguran. Sejak saat itu Swanson memutuskan belajar tentang pengalaman manusia dan respon kehilangan. Oleh karena itu, caring dan keguguran menjadi fokus disertasi doktoralnya. Teori caring Swanson terinspirasi dari:
13
Dr. Jacqueline Fawcett (saat studi Master degree di University of Pennsylvania, 1978). Selama waktu ini dia mencatat dan menyadari caring sangat seimbang dengan nilainya.
Dr. Jean Watson (Doctoral degree studies at University of Colorado, 1983): Swanson memilih Dr. Watson sebagai mentor khususnya untuk menggali konsep caring.
Dr. Kathryn E. Barnard (Post-Doctoral fellowship at University of Washington, 1985-1987): Membantu Swanson transisi dari riset interpretive ke riset intervensi.
2.3.2 Konsep Utama Teori Caring Swanson Konsep utama teori caring Swanson mencakup knowing, being it, doing it, enabling, dan Maintaining belief. Berikut akan diuraikan konsep utama tersebut: a. Knowing, adalah berusaha memahami peristiwa kehidupan orang lain, mencegah perdugaan, berfokus pada perhatian, mencari petunjuk, mengkaji, dan menekankan pada perhatian seseorang dan apa yang diperhatikannya untuk proses pemahaman, b. Being with adalah secara emosional hadir dengan yang lain. Termasuk orang, keberadaan dan berbagi perhatian, c. Doing for, adalah melakukan untuk orang lain apakah pribadi jika memungkinkan, termasuk antisipasi kebutuhan, kenyamanan, dengan trampil dan kompeten serta melindungi orang yang dirawat dengan tetap menjaga martabatnya, d. Enabling/memungkinkan adalah memfasilitasi selama transisi kehidupan dan peristiwa yang tidak biasa dengan memfokuskan pada peristiwa, menjelaskan dan mendukung, memvalidasi perasaan, memberikan alternatif, berpikir, dan memberikan umpan balik, e. Maintaining belief adalah mendapatkan kepercayaan seseorang melalui peristiwa atau transisi dan menghadapi masa depan dengan berarti, mempercayai kapasitasnya dalam kepercayaan diri (Tomey & Alligood, 2006). Berikut adalah struktur caring dalam teori caring Watson
14
Struktur caring dihubungkan prilaku filosopi keperawatan, informed understanding, message conveed, therapeutic actions, & intended outcome. (Tomey & Alligood, 2.3.3 Hubungan Teori Swanson dengan Konsep 2014) Utama Keperawatan
Swanson membagi konsep utama keperawatan dalam 4 (empat) bagian, yaitu: a. Keperawatan Swanson mendefinisikan keperawatan sebagai pembawa caring yang diberikan untuk kesejahteraan orang lain. Dia menyatakan bahwa ilmu keperawatan dibentuk dari pengetahuan secara impiris yang menghubungkan berbagi ilmu seperti etik, personal dan estetik yang berasal dari sifat kemanusiaan, pengalaman klinis, nilai sosial, dan harapan. b. Person Klien adalah individu yang unik yang memiliki pikiran, perasaan dan perilaku berbeda.
Individu dipengaruhi
oleh genetik, spiritual, pengalaman dan
lingkungan. Individu merupakan makhluk yang dinamis, bertumbuh, saling berhubungan, dan menunjukkan eksistensi. c. Kesehatan Kesehatan merupakan proses yang komplek dari pengobatan dan penyembuhan yang meliputi bebas dari rasa nyeri,
mendapatkan integritas kembali, dan
memulihkan pada keadaan semula. d. Lingkungan
15
Lingkungan situasional meliputi setiap konteks yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh kehidupan klien. Lingkungan situasional meliputi sosial, budaya, politik, keamanan, dan lain-lain.
16
BAB III PERBANDINGAN DAN PEMBAHASAN TEORI WATSON DAN SWANSON Teori keperawatan Watson dan Swanson merupakan salah satu teori keperawatan tentang caring. Keduanya memandang caring sebagai fokus utama dalam asuhan keperawatan. Dalam Bab ini akan dibahas tentang perbandingan kedua teori tersebut. 3.1 Perbandingan Paradigma Keperawatan NO 1.
ASUMSI Individu
WATSON Klien
merupakan
kesatuan
SWANSON
ANALISA
dari Klien adalah individu yang unik Watson dan Swanson memandang
pikiran, jiwa, raga, semangat, dan
yang memiliki pikiran, perasaan individu memiliki pikiran dan
Individu perasaan. Watson menyatakan individu dari oleh dipengaruhi oleh genetik, hal yang paling dasar sedangkan anggapan bahwa jiwa seseorang spiritual, pengalaman dan Swanson menyatakan individu mempengaruhi raga yang tidak lingkungan. kompleks sudah Individu merupakan makhluk lebih dibatasi ruang dan waktu.
mempunyai sifat alamiah. Kepribadian individu diikat
dan perilaku berbeda.
yang dinamis, bertumbuh, saling menunjukkan
interaksi
antar
berhubungan, dan menunjukkan individu. 2.
Kesehatan
Menurut
WHO
meliputi
eksistensi. bagian Kesehatan
positif dari fisik, mental, dan sosial kebutuhan yang baik. Akan tetapi Watson juga meliputi
itu
memenuhi Watson
menyeluruh
yang memandang
dan
Swanso
kesehatan
n
adalah
spiritual,
pikiran, bebas dari rasa sakit/penyakit. Watson memandang kesehatan mempercayai bahwa ada beberapa perasaan, intelengensi, kreativitas, 17
faktor lain yang dibutuhkan untuk hubungan
personal,
feminitas, dari adaptasi dan keseimbangan
dimasukkan dalam definisi sehat ini, maskulinitas, dan seksualitas. hidup sedangkan Swanson Kesehatan merupakan proses yang yaitu: memandang kesehatan dari cara komplek dari pengobatan dan menuju sehat. Fu penyembuhan yang meliputi bebas ngsi manusia secara keseluruhan dari rasa nyeri, baik fungsi fisik, mental, dan integritas
mendapatkan
kembali,
dan
memulihkan pada keadaan semula.
sosial seimbang/serasi Ad aptasi
secara
pertahanan
umum
dirinya
terhadap sehari-hari
dengan lingkungannya
Tid ak adanya penyakit
3.
Lingkungan
Keperawatan
dibutuhkan
dalam Lingkungan situasional meliputi Watson memandang bahwa caring
lingkungan sosial dimana setiap orang setiap konteks yang mempengaruhi sangat
diperlukan
dalam
dalam lingkungan saling peduli satu dan dipengaruhi oleh kehidupan lingkungan sosial, caring tidak sama lain. masyarakat.
caring telah ada disetiap klien. Sikap
peduli
Lingkungan
situasional bisa
diturunkan
tidak meliputi sosial, budaya, politik, sebelumnya,
dari
dia
generasi
memandang
diturunkan dari generasi ke generasi. keamanan, dan lain-lain.
bahwa caring harus dipelajari.
Hal ini diturunkan oleh budaya profesi
Sedangkan Swanson memandang
sebagai cara unik untuk mengatasi
bahwa
lingkungan
merupakan 18
pengaruh lingkungannya.
bersifat situasional, yang meliputi sosial, budaya, politik, keamanan, dan lain-lain. Kondisi tersebut bervariasi antara lingkunga yang
4.
Keperawatan
Menurut
Watson
fokusnya
lebih
kesehatan,
satu dengan yang lain. mendefinisikan Watson telah memiliki pemikiran
keperawatan Swanson pada
pencegahan
promosi keperawatan penyakit, caring
yang
fisik.
Dia
keperawatan dapat masalah
penanganan
diberikan
stres
ilmu
diangga subjek dari keperawatan
dibentuk
dari
sedangkan Swanson memandang
dan pengetahuan secara impiris yang
keperawatan itu adalah pembawa
dari keperawatan
perawatan seperti etik, personal dan estetik
holistik, yang
hubungan
bahwa
menunjang
yang
ada
klien dalam arti klien sudah
lain.
ini dapat menghubungkan
kesehatan
sudah
Dia
orang
penanganan konflik. Hal tersedianya
bahwa
teraupetik antara perawat dan
melihat menyatakan
bergerak
pembawa untuk
merawat yang sakit, dan pemulihan kesejahteraan keadaan
sebagai
dia yang
berasal
berbagi dari
ilmu
caring yang holistik.
sifat
percayai dapat menjadi pusat dari kemanusiaan, pengalaman klinis, praktik keperawatan. Salah satu asumsi nilai sosial, dan harapan. Watson mengatakan bahwa kondisi sosial, moral, dan ilmu pengetahuan sangat berkontribusi.
19
3.2 Analisa Teori Watson dan Swatson No.
Teori
Teori
Analisa
Keperawatan 1.
Watson
Carative Factors: 1. Pembentukan nilai
Baik Watson maupun sistem Swanson
keduanya
humanistik- membentuk
altruistik. 2. Keyakinan
teori
tentang dan
Harapan
caring.
Keduanya
menggaris-
bawahi bahwa
3. Peka pada diri sendiri praktik dan orang lain
membawa
4. Mengembangkan hubungan
caring etik
humanisme.
dalam harus dan Teori
saling caring Watson didasari
percaya dan membantu 5. Mengemukakan
oleh Caring
Transpersonal Relatlionship
perasaan baik positif yang maupun negatif 6. Penggunaan
mengkarakteristikkan metode caring
sebagai
ilmu
problem-solving yang yang humanis. sistimatik untuk Sedangkan teori caring mengambil keputusan
swanson
didasarkan
belajar oleh proses kehilangan berduka yang mengajar interpesonal dan
7. Peningkatan 8. Penyisihan
mendukung,
untuk dialami oleh ibu-ibu yang keguguran. Tujuan
melindungi dan atau utama memperbaiki mental, dicapai fisik
yang
ingin adalah
(well budaya, kesejahteraan lingkungan being). Caring diberikan
sosial
dan spritual.
dengan mengenali fakta
pemenuhan yang sebenarnya terjadi pada klien, disampaikan kebutuhan manusia
9. Bantuan
20
kekuatan secara emosional dan hadir secara fisik, dan eksistensialditetapkan dengan fenomenologis
10. Penyisihan
2.
Swanson
5 proses dasar yang
melakukannya
menjadi label caring
klien serta memfasilitasi
menurut Swanson adalah:
klien akan hal yang
1. 2. 3. 4.
tidak biasa dialaminya.
Knowing Being with Doing for Enabling 5. Maintaining belief
untuk
Perbedaan kedua teori caring Watson dan Swanson terletak pada kemudahan teori tersebut untuk diaplikasikan. Teori watson terletak tingkatan grand theory sedangkan teori Swanson merupakan middle range thoery. Teori Watson dengan 10 Faktor Carative masih bersifat filosofis atau masi bersifta abstrak dan dapat digunakan untuk mendasari praktik caring. Sementara teori Swannson dengan lima proses dasar Caring tidak hanya filosofis tetapi lebih dapat diterapkan dalam praktik caring. Teori swanson telah menunjukkan bahwa caring yang baik dilakukan mengandung lima proses dasar mulai dari knowing sampai dengan maintaining belief yang merupakan proses yang berkaitan.
BAB IV PENUTUP
21
4.1 Kesimpulan Teori Watson watson adalah salah satu dari tingkatan philosophical theory of nursing. Sedangkan Teori Swanson adalah baian dari Middle Range Theory. Keduanya membahas tentang Caring. Teori Watson menjelaskan caring dengan sepuluh Carative Factors yang masih bersifat filosofis atau pemaknaan dari caring. Sedangkan Watson menjelaskan bahwa Caring menurut lima proses dasar, yaitu bahwa caring itu meliputi Knowing, Being With, Doing For, Enabling, dan Maintainig Belief.
Teori Swanson lebih mudah untuk diadopsi ke dalam
pelayanan caring ke pada klien. 4.2 Saran Seringkali Middle Range Theory didasarkan pada Philosophy Theory atau Grand Theory sehingga untuk lebih mengetahui bagaimana pembentukan teori keperawatan dan mengetahui perbedaan tingkatan teori kita perlu mempelajari tentang teori keperawatan mulai dari Philosophical Theory.
22