Bibliologi - 2

  • Uploaded by: Wahyu Aby Michael
  • 0
  • 0
  • February 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Bibliologi - 2 as PDF for free.

More details

  • Words: 1,360
  • Pages: 3
Loading documents preview...
Doktrin adalah hal yang esensial bagi iman Kristen. Doktrin merupakan fondasi untuk sesuatu dapat berdiri dengan tegak, dimana khususnya dalam hal ini adalah mengenai iman Kristen. Salah satu teolog Kristen, Alister McGrath menulis sebuah buku bagaimana memahami doktrin. Penulis akan mencoba untuk memaparkan hal – hal yang apa dijelaskan dalam bukunya tersebut. Ia memulai dengan pernyataan bahwa komitmen adalah hal yang fundamental dalam kehidupan manusia. Kesetiaan manusia didasarkan pada seperangkat keyakinan, dimana banyak pertanyaan-pertanyaan yang memaksa seseorang untuk berfikir mengenai keyakinannya dan ia harus membuat pilihan. Ia mendefinisikan doktrin sebagai seperangkat nilainilai dalam hidup manusia yang dipercayai. Prinsip – prinsip orang Kristen dilandaskan pada Doktrin Kristen namun bukan berarti hanya berfokus pada doktrin, oleh sebab pusat iman Kristen adalah Pribadi Yesus Kristus. Kekristenan tidaklah menyatakan bahwa Kristus mempunyai otoritas karena pengajarannya dapat diterima, sebaliknya pengajaran-Nya memiliki otoritas kebenaran tentang siapakah diri-Nya. Doktrin mengenai Kristus muncul dari kebutuhan untuk berbicara kebenaran tentang Kristus. Disisi yang satu, doktrin merefleksikan sebuah komitmen kepada kebenaran, dan disisi lainnya Yesus Kristus sebagi pusat dari iman Kristen. Doktrin menolong seseorang untuk menanggapi secara pribadi kasih dan kebenaran Allah yang dinyatakan melalui Yesus Kristus. Namun justru banyak orang – orang Kristen yang memiliki kesulitan dengan doktrin dan menganggap bahwa doktrin banyak menimbulkan kontroversi. Ia menjelaskan bahwa doktrin Kristen merupakan respon gereja kepada Allah, sebagaimana Dia telah menyatakan diri-Nya, terutama dalam Kitab Suci dan melalui Yesus Kristus. Doktrin itu bukanlah hanya mengenai pengajaran Kristen, sebab doktrin Kristen adalah hal yang kompleks. Menurutnya doktrin memiliki empat tujuan utama : 1. Untuk menceritakan kebenaran bagaimana hal-hal tersebut ada Kepercayaan adalah hal yang penting karena mereka mengklaim untuk menjelaskan bagaimana sesuatu ada. Mereka menyatakan kebenaran tetang suatu realita. Kepercayaan bukanlah hanya ide yang terserap oleh pikiran, mereka juga mempengaruhi apa yang kita lakukan dan apa yang kita rasakan, juga mempengaruhi harapan dan ketakutan kita. Doktrin bukan ciptaan manusia, tetapi sebuah respon terhadap wahyu Allah. Doktrin muncul dari komitmen gereja untuk menceritakan kebenaran tentang Allah di dalam Yesus Kristus. 2. Untuk meresponi wahyu Allah Iman Kristen dan doktrin Kristen keduanya adalah sebuah respon kepada Allah, sebuah reaksi pada tindakan Allah dalam Yesus Kristus yang telah mewakili Allah sebagai manusia. Alkitab menyaksikan Yesus, tetapi berisi lebih dari sekedar cerita sejarah-Nya. Itu menyatakan bagaimana orang Kristen mula-mula mengerti Dia, dan bagaimana pengaruhnya harus mereka miliki dalam kehidupan mereka. Alkitab menyaksikan wahyu Allah dan itu adalah pusat sumber iman dan doktrin Kristen. Namun ternyata disisi lain ada yang menganggap tradisi juga sebagai sumber Iman Kristen, tetapi Alister mengatakan bahwa Alkitab adalah satu-satunya sumber Iman Kristen sedangkan tradisi adalah sebuah cara tertentu untuk mengerti Alkitab yang telah dikenali Gereja bahwa itu dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan. Orang Kristen harus menerima otoritas Alkitab seperti yang tertuang dalam kredo dan itu harus ditafsirkan dengan cara yang telah diajarkan oleh para rasul dan bapa-bapa Gereja. Tradisi adalah refleksi historis terhadap Alkitab, bukan sebagai sumber seperti Alkitab. Doktrin sendiri bukanlah untuk menafsirkan Alkitab. Sebab, sesuai prinsip Reformasi, Alkitab sendirilah yang menafsirkan Alkitab. Tujuan utama doktrin sendiri adalah mengijinkan intepretasi dan aplikasi Alkitab yang dapat dipertanggungjawabkan. Doktrin mengintegrasikan pernyataan – pernyataan dalam Alkitab dan menyatukan kaleidoskop dari Alkitab yang merupakan pengakuan mengenai Allah, Yesus Kristus dan natur

manusia. Contohnya adalah doktrin mengenai Tritunggal. Dimana ada pernyataan-pernyataan penting yang disaksikan oleh Alkitab : 1. Allah menciptakan dunia 2. Allah menebus kita melalui Yesus Kristus 3. Allah hadir dalam gereja-Nya melalui Roh Hal tersebut menyatakan bahwa doktrin adalah mengintegrasikan tiga elemen pernyataan Alkitab dalam satu tema besar yang menyeluruh. Hal – hal yang dideklarasikan tersebut menjadi sebuah aspek yang penting dalam pemahaman orang Kristen mengenai Allah. Karena itu doktrin tidak pernah menjadi pengganti untuk Alkitab. Doktrin selalu dibawah Alkitab, dan Firman Allah mendahului, menciptakan dan mengkritik semua statemen-statemen doktrinal. Doktrin memang seperti kelihatan abstrak, namun perwujudan doktrin pada dasarnya adalah intepretasi mengenai kisah Yesus Kristus, dimana hal itu menyatakan pada fakta bahwa doktrin sungguh didasarkan pada realita kehidupan. Doktrin bertujuan menghubungkan realitas keberadaan kita dengan realitas keberadaan-Nya. Doktrin itu mengenai ide, dan ide itu berasal dari Alkitab. Faktanya, Doktin Kristen adalah sumber yang sangat penting dalam pemahaman dan mentransformasi pengalaman manusia. 3. Untuk menunjukkan, mengintepretasi, dan mengubah pengalaman manusia Dalam Kekristenan, ada dua pandangan ekstrim dimana disalah satu pihak berpandangan subyektif dan dipihak lain obyektif. Disatu pihak menekankan iman yang murni melibatkan emosi dan dipihak lain menekankan rasio manusia. Iman bukanlah hanya tentang kepercayaan, namun mengenai kehidupan, yang memiliki berbagai kekayaan aspek. Allah orang Kristen bukanlah sesuatu yang abstrak secara rasio, melainkan Allah yang dikenal melalui pengalaman pribadi. Iman menyangkut relasi dengan seorang pribadi – Yesus Kristus – yang masuk kedalam pengalaman kita dan mengubahnya. Pengalaman kita sebenarnya tidak mungkin digambarkan dengan kata-kata, namun kita harus berbicara tentang Allah, dimana kita membagikan kasih, kekaguman kita menyembah-Nya pada orang lain. Iman itu melibatkan hati dan rasio. Sementara itu doktrin tidak dapat menjadi pengganti sebuah pengalaman Allah yang hidup. Namun doktrin menujukkan dan mengintepretasi pengalaman agar mengubahnya dengan perjumpaan Kristus yang bangkit, sehingga melaluinya kerinduan manusia akan Allah menjadi dipuaskan. Doktrin juga memberi kita suatu kerangka yang membuat kita mengerti akan pengalaman-pengalaman yang berkontradiksi. 4. Memberikan identitas kepada orang Kristen sebuah kesadaran akan identitas dan tujuan Doktrin membedakan manusia dari dunia, itu memberinya sebuah kesadaran tentang identitasnya di dunia. Orang percaya yang mengalami pengalaman dengan Allah menemukan bahwa diri mereka dipisahkan bagi dunia, hidup dalam dunia namun tidak seperti dunia. Doktrin menolong gereja untuk memenuhi panggilannya. Dalam penggilannya Gereja muncul ke dalam dunia melalui kehidupan, kematian dan kebangkita Yesus Kristus, Allah telah memberinya identitas tersebut. Itu sebuah alasan keberadaan Gereja untuk memberitakan Yesus Kristus kepada dunia sehingga mentransformasi dunia menjadi ciptaan baru. Doktrin juga memelihara identitas Gereja, dan mengingatkan kesetiaan akan panggilannya. Doktrin berfungsi meneguhkan dan mengidentifikasi apa yang menjadi keunikan dari Injil dan mengkritik gereja atau orang percaya ketika mereka kehilangan keunikan dan relevansi yang telah Allah nyatakan kepada dunia. Doktrin secara umum dianggap sebagai pengajaran berotoritas yang penting terhadap identitas komunitas Kristen. Dua prinsip dasar yang menentungkan aspek penting dari doktrin Kristen : a. Doktrin membedakan Gereja dari dunia, termasuk agama non-Kristen dan Budaya sekuler Barat. b. Doktrin membedakan satu denominasi Kristen dengan denominasi lainnya .

Doktrin memiliki jenjang-jenjang tingkatan sebab tidak semua sama pentingnya. Semua orang Kristen hendaknya bersatu didalam iman yang fundamental. Ketidaksetujuan diterima sebagai masalah – masalah yang sekunder. Masalahnya adalah, manakah yang fundamental dan mana yang sekunder ? Ada lima doktrin dasar yang penting terhadap identitas Kekristenan : 1. Keilahian Yesus Kristus 2. Kemanusiaan Yesus Kristus 3. Keberadaan Allah 4. Doktrin keselamatan oleh kasih karunia melalui iman. 5. Doktrin Tritunggal. Sedangkan doktrin sekunder meliputi : 1. Dengan cara apa Kristus hadir dalam sakramen. 2. Apakah baptisan menandakan atau menyebabkan orang percaya lahir kembali 3. Apakah “pembenaran” berarti “menyatakan benar” atau membuat benar” 4. Dalam cara apa yang tepat bahwa Yesus sebagai Allah dan manusia. Doktrin mencoba untuk mendefinisikan hal-hal yang penting dan fundamental untuk Kekristenan dan menyatakan identitas serta tujuan mengenai panggilannya di dalam dunia. Ia menyimpulkan bahwa identitas Kekristenan tidaklah ditentukan oleh manusia, tetapi oleh Allah yang memanggil Gereja menjadi ada. Itu bukanlah panggilan pada ketaatan buta terhadap otoritas, tetapi sebuah respon kesetiaan dan ketaatan terhadap kebenaran. Kasih Allah yang dinyatakan dalam salib adalah simbol dari iman Kristen yang disini tersembunyi identitas orang – orang percaya yang sejati. vvvvvvvvvvvvvdddddddddddddddddv Alister McGrath juga menjelaskan kaitan antara doktrin dan iman. Ia menyatakan bahwa kekristenan itu adalah mengenai datang kepada hidup yang penuh dengan kelimpahan. Namun seringkali terjadi kesalahapahaman dalam kekristenan bahwa iman Kristen hanyalah menerima sesuatu yang benar. Dalam hal ini ia memberikan beberapa pengertian mengenai natur iman yang dihubungkan dengan pentingnya doktrin dalam iman Kristen. Ada 3 hal mengenai natur iman : 1. Faith as assent, iman percaya bahwa hal tertentu adalah benar. Sebagaimana kita percaya bahwa Allah itu ada. 2. Faith as trust, iman adalah respon dari keseluruhan hidup kita kepada pribadi Allah. 3. Faith as commitment, Iman adalah komitmen kita kepada Allah, keputusan kita mengijinkan Dia untuk hadir dalam hidup kita, memimpin, dan memerintah kita. Iman Kristen bukanah ketaatan yang buta. Mereka memiliki kesempatan mengetahui sesuatu tentang Dia sebelum dirinya berkomitmen kepada-Nya. Keperluan untuk mengetahui tentang Allah adalah menekankan pentingnya doktrin Kristen. Doktrin berhubungan dengan pembelaan dan penjelasan hal – hal yang dapat dipercaya, integritas dan kebenaran Allah.

Related Documents


More Documents from "cbodho"