Cara Mencegah Stunting.docx

  • Uploaded by: shofi
  • 0
  • 0
  • January 2021
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Cara Mencegah Stunting.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 978
  • Pages: 6
Loading documents preview...
CARA MENCEGAH STUNTING

A. Cegah Stunting Dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh, dan Sanitasi (Depkes, 2018) 1. Pola Makan Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah dan kualitas gizi, serta seringkali tidak beragam. Istilah ''Isi Piringku'' dengan gizi seimbang perlu diperkenalkan dan dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam satu porsi makan, setengah piring diisi oleh sayur dan buah, setengahnya lagi diisi dengan sumber protein (baik nabati maupun hewani) dengan proporsi lebih banyak daripada karbohidrat. 2. Pola Asuh Stunting juga dipengaruhi aspek perilaku, terutama pada pola asuh yang kurang baik dalam praktek pemberian makan bagi bayi dan Balita. Dimulai dari edukasi tentang kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja sebagai cikal bakal keluarga, hingga para calon ibu memahami pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat hamil dan stimulasi bagi janin, serta memeriksakan kandungan empat kali selama kehamilan. Bersalin di fasilitas kesehatan, lakukan inisiasi menyusu dini (IMD) dan berupayalah agar bayi mendapat colostrum air susu ibu (ASI). Berikan hanya ASI saja sampai bayi berusia 6 bulan. Setelah itu, ASI boleh dilanjutkan sampai usia 2 tahun, namun berikan juga makanan pendamping ASI. Jangan lupa pantau tumbuh kembangnya dengan membawa buah hati ke Posyandu setiap bulan. Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah berikanlah hak anak mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya melalui imunisasi yang telah dijamin ketersediaan dan keamanannya oleh pemerintah. Masyarakat bisa memanfaatkannya dengan tanpa biaya di Posyandu atau Puskesmas. 3. Sanitasi dan Akses Air Bersih Rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan, termasuk di dalamnya adalah akses sanitasi dan air bersih, mendekatkan anak pada

risiko ancaman penyakit infeksi. Untuk itu, perlu membiasakan cuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta tidak buang air besar sembarangan.

B. Cegah Stunting Sejak Dini Dengan Mencukupi Kebutuhan Gizi Si Kecil (Nestle) 1. Penuhi Kebutuhan Gizi Selama Masa Kehamilan Pencegahan terhadap stunting perlu dilakukan sedini mungkin, yaitu dimulai saat Ibu tengah mengandung. Lembaga kesehatan Milenium Challenge Accont (MCA)-Indonesia menyarankan Ibu hamil memastikan kebutuhan gizinya terpenuhi, terutama asupan zat besi. Untuk itu, sebaknya di masa kehamilan Ibu mengonsumsi makanan bergizi. Bila perlu, Ibu juga dapat mengonsumsi suplemen zat besi sesuai anjuran dokter. Di trimester kehamilan Ibu membutuhkan sekitar 30-60 mg zat besi agar kesehatan ibu hamil dan janin senantiasa terjaga. Selain itu, Ibu disarankan melakukan cek kesehatan secara rutin ke bidan atau dokter untuk memastikan kondisi kesehatan kehamilan. 2. Beri ASI Eksklusif Hingga Si Kecil Berusia 6 Bulan Ahli nutrisi dari University of Hohenheim, Jerman, Veronika Scherbaum, mengungkapkan bahwa ASI punya peran penting dalam mencegah stunting. Hal ini disebabkan karena ASI memiliki kandungan gizi makro dan mikro yang dapat mencukupi kebutuhan Si Kecil di bawah usia enam bulan. Disebutkan juga bahwa kandungan protein whey dan kolostrum di dalam ASI dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh Si Kecil terhadap penyakit. Berdasarkan survei yang dilakukan di India dan Haiti, Ibu

yang melakukan Inisiasi

Menyusu

Dini

(IMD) di

satu

jam pertama setelah kelahiran memiliki risiko stunting lebih rendah. Ini menjadi salah satu dasar mengapa bidan atau tenaga kesehatan menyarankan para Ibu untuk mendukung proses IMD. 3. Pastikan Asupan Gizi Si Kecil 6 Bulan ke Atas Terpenuhi dengan MP-ASI Setelah berusia enam bulan, kebutuhan gizi Si Kecil tentunya makin bertambah. ASI saja belum cukup untuk memenuhi asupan gizi hariannya. Oleh sebab itu, Ibu perlu menyiapkan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

yang mengandung zat gizi makro dan mikro untuk membantu kurangi risiko stunting. WHO merekomendasikan fortifikasi (penambahan nutrisi ke dalam makanan) sebagai salah satu cara memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil. Nestlé CERELAC merupakan alternatif MP-ASI fortifikasi yang dapat membantu lengkapi gizi harian Si Kecil, karena diperkaya dengan kandungan zat besi, zink, vitamin A, dan vitamin C. 4. Pantau Pertumbuhan Si Kecil Anak yang mengalami stunting, secara fisik memiliki postur tubuh yang lebih pendek dari anak seusianya. Karena itu, penting bagi Ibu untuk memantau pertambahan tinggi dan berat badan Si Kecil secara rutin di Posyandu atau klinik khusus anak. Tujuannya agar Ibu dapat mengetahui lebih awal apakah Si Kecil mengalami gangguan pertumbuhan. 5. Jaga Kebersihan Lingkungan Ini juga jadi hal yang perlu Ibu perhatikan untuk mendukung tumbuh kembang Si Kecil. Kondisi kebersihan lingkungan yang tidak terjaga bisa menjadi tempat kuman penyebab penyakit untuk berkembang biak. Hal ini tentu dapat memperbesar risiko anak terinfeksi berbagai penyakit, seperti diare. Menurut hasil studi dari Harvard Chan School, diare merupakan faktor ke-tiga penyebab stunting pada anak.

C. Perancangan Kampanye Pencegahan Stunting Dengan Metode 1000 Hari Kehidupan Berdasarkan konsep ide besar didapatkan tujuan komunikasi dari perancangan kampanye ini yaitu mempersuasi ibu-ibu muda dengan usia 25-35 tahun yang termasuk golongan dewasa awal untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya memenuhi kebutuhan gizi saat masa kehamilan hingga melahirkan. Strategi persuasi yang akan dilakukan dengan media-media yang dapat memberikan sentuhan dalam mengkampanyekan permasalahan sosial dan kesehatan. Sehingga permasalahan stunting yang diakibatkan oleh asupan gizi yang tidak seimbang dapat dicegah. Kampanye ini akan dikomunikasikan sesuai dengan gaya hidup dari khalayak sasaran yang telah diperoleh melalui tahapan observasi. Informasi

yang akan disampaikan melalui kampanye ini adalah mengenai metode periode emas yang dapat dilakukan oleh khalayak sasaran dalam menjaga asupan gizi pada saat masa kehamilan untuk mencegah kekurangan gizi yang menyebabkan terjadinya stunting. Dalam kampanye ini penulis mencoba melalui pendekatan yang emosional sesuai dengan karakter khalayak sasaran dan fenomena kegemaran masyarakat yang sedang tren saat ini. Media yang digunakan dalam perancangan kampanye pencegahan stunting ini disesuaikan dengan target audiens, guna untuk ketepatan media komunikasi yang akan disampaikan, dimana media utamanya yaitu event dan media pendukung antara lain, Poster, x-banner, dan marchandise. Berdasarkan

meteode

perancangan

tersebut

maka

hasil

dari

perancangan kampanye pencegahan stunting dengan meode 1000 hari kehidupan ini adalah. Poster Attention

Poster Interest

Event

Merchandise

X-banner

REFERENSI Depkes RI. 2018. Cegah Stunting Dengan Perbaikan Pola Makan, Pola Asuh, dan Sanitasi.

[Online].

(http://www.depkes.go.id/article/view/18040700002/cegah-stuntingdengan-perbaikan-pola-makan-pola-asuh-dan-sanitasi-2-.html)

Diakses

Pada 10 Agustus 2019. Nestle. _. Cegah Stunting Sejak Dini Dengan Mencukupi Kebutuhan Gizi Si Kecil. [Online].

(https://www.awalsehat.nestle.co.id/cegah-stunting-sejak-dini-

dengan-mencukupi-kebutuhan-gizi-si-kecil#) Diakses Pada 10 Agustus 2019. Putri, WY., dkk. 2018. Perancangan Kampanye Pencegahan Stunting Dengan Metode

1000

Hari

Kehidupan.

[Pdf].

(https://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/artdesign/arti cle/view/6678) Diakses Pada 10 Agustus 2019.

Related Documents


More Documents from "Madib Rusydi"

Surat Lamaran Kerja
January 2021 1
Nejb (tugas Geomigas)
January 2021 1