Loading documents preview...
KEMENTRIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN Program Studi D III Keperawatan CHECKLIST BLADDER TRAINING Nama : ………………………….............………… NIM : ………………………………… Definisi : Bladder training adalah salah satu upaya untuk mengembalikan fungsi kandung kencing yang mengalami gangguan ke keadaan normal atau ke fungsi optimal neurogenik. Tujuan : 1. Klien dapat mengontrol berkemih 2. Klien dapat mengontrol buang air besar 3. Menghindari kelembaban dan iritasi pada kulit lansia 4. Menghindari isolasi sosial bagi klien 5. Untuk melatih kandung kemih dan mengembalikan pola normal perkemihan dengan menghambat atau menstimulasi pengeluaran air kemih. ASPEK YANG DINILAI
NILAI 0 1 2
Tahap Pra Interaksi : 1. Cuci tangan 2. Persiapan alat dan bahan : Alat : - Jam - Air minum dalam tempatnya - Obat deuritik jika diperlukan Tahap Orientasi : 1. 2. 3. 4.
Memberi salam, panggil klien dengan panggilan yang disenangi Memperkenalkan nama perawat Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau keluarga Menjelaskan tentang kerahasiaan
1
Tahap Kerja : a. Beritahu klien untuk memulai jadwal berkemih pada bangun tidur, setiap 2-3 jam sepanjang siang dan sore hari, sebelum tidur dan 4 jam sekali pada malam hari. b. Berikan klien minum yang banyak sekitar 30 menit sebelum waktu jadwal untuk berkemih c. Beritahu klien untuk menahan berkemih dan memberitahu perawat jika rangsangan berkemihnya tidak dapat ditahan. d. Klien disuruh menunggu atau menahan berkemih dalam rentang waktu yang telah ditentukan 2-3 jam sekali. e. 5.30 menit kemudian, tepat pada jadwal berkemih yang telah ditentukan, mintalah klien untuk memulai berkemih dengan teknik latihan dasar panggul. a) Latihan 1
intruksikan klien untuk berkonsentrasi pada otot panggul
Minta klien berupaya menghentikan aliran urine selama berkemih kemudian memulainya kembali
Praktikkan setiap kali berkemih
b) Latihan 2
minta klien untuk mengambil posisi duduk atau berdiri.
Instruksikan klien mengencangkan otot - otot disekitar anus.
c) Latihan 3
Minta klien mengencangkan otot bagian posterior dan kemudian kontraksikan otot anterior secara perlahan sampai hitungan ke empat.
Kemudian minta klien untuk merelaksasikan otot secara keseluruhan.
Ulangi latihan empat jam sekali, saat bangun tidur selama tiga bulan.
d) Latihan 4 2
Apabila memungkinkan anjurkan Sit-Up yang dimodifikasi (lutut ditekuk) kepada klien.
e) Evaluasi
Klien dapat menahan berkemih dalam 6-7 kali per hari atau 3-4 jam sekali.
Klien merasa senang dengan prosedur.
f. Bila tindakan point 5 seperti tersebut dirasakan belum optimal atau terdapat gangguan : a) Maka metode di atas dapat ditunjang dengan metode rangsangan dari eksternal misalnya dengan suara aliran air dan menepuk paha bagian dalam. b) Menggunakan metode untuk relaksasi guna membantu pengosongan kandung kemih secara total, misalnya dengan membaca dan menarik napas dalam. c) Mengindari minuman yang mengandung cafein d) Minum obat deuritik yang telah diprogramkan atau cairan untuk meningkatkan deuritik g.
Sikap
Jaga privasi klien.
Lakukan prosedur dengan teliti.
Pemberian umpan balik positif Memberikan penghargaan atas apa yang telah dilakukannya, memberikan penghargaan atas keberhasilannya dalam melaksanakan program bladder training.
Tahap Terminasi : 1. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan 3
2. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya 3. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien Tahap Evaluasi : Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan kegiatan Tahap Dokumentasi : Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan
Keterangan : 0 = tidak dikerjakan 1 = dikerjakan tapi tidak lengkap/ tidak sempurna 2 = dikerjakan dengan sempurna
Pembimbing/Penguji Praktek
(.............................................)
4